Anomali Kongenital pada Saluran Pencernaan.pptx

Post on 06-Dec-2015

228 views 3 download

Transcript of Anomali Kongenital pada Saluran Pencernaan.pptx

Gambaran Kelainan Kongenital Pada Saluran PencernaanWahyu Abdullah Faqih07310290

PendahuluanPencitraan radiologi memainkan peranan

penting dalam evaluasi pasien dengan anomali kongenital dari saluran pencernaan.

Evaluasi pasien, yang sebagian besar hadir dilakukan lebih awal setelah lahir, penggunaannya sering memerlukan berbagai modalitas pencitraan untuk membuat diagnosis yang benar dan perencanaan koreksi bedah yang tepat.

Dalam neonatus normal, menelan dimulai hampir segera setelah lahir dan gas harus hadir dalam perut dalam beberapa menit. 

Dalam waktu 3 jam dari lahir, Seluruh usus

kecil biasanya berisi gas sementara sigmoid usus besar terlihat hanya setelah 8-9 jam.

Gangguan pola ini umum terlihat pada obstruksi saluran pencernaan.

Foto PolosFoto polos cukup berguna, sederhana dan alat

paling murah dalam evaluasi neonatus dengan obstruksi gastrointestinal.

Tidak seperti orang dewasa dan anak-anak, pada neonates usus kecil dan besar biasanya tidak dapat dibedakan.

Suspensi barium tidak digunakan dalam kasus dugaan perforasi atau jika ada risiko inspissations barium. Aspirasi ke paru-paru harus dihindari saat menggunakan agen kontras karena sering digunakan osmolalitas tinggi kontras ionic dapat menghasilkan edema paru berat.

USGUltrasonografi (USG) sering modalitas

pertama yang digunakan dalam penyelidikan anak dengan benjolan perut atau dicurigai stenosis pylorus hipertrofik.

USG sangat akurat dalam diagnosis stenosis pylorus hipertrofik dan sangat berguna dalam penyelidikan lesi massa seperti kista duplikasi enteric dan mesenterika atau omentum cysts.

ESOPHAGUS

Esophageal Atresia (EA) dan Trakeo-Esofageal Fistula (TEF)

Kehadiran polihidramnion, kurangnya cairan intraluminal dalam usus janin dan ketidak mampuan untuk mendeteksi perut janin pada USG prenatal dapat memberikan awal petunjuk untuk kemungkinan atresia esophagus.

Foto Atresia Esofagus

LAMBUNG

Hipertropi pyloric stenosis (HPS) Merupakan suatu kondisi yang

terjadi pada bayi dengan lambung bagian pilorus mengalami penebalan yang abnormal.

Foto HPS

USG HPS

ATRESIA DUODENUM

Tanda dan gejala yang ada adalah akibat dari obstruksi intestinal letak tinggi. Atresia duodenum ditandai dengan onset muntah dalam beberapa jam pertama setelah lahir.

Seringkali muntahan tampak biliosa, namun dapat pula non-biliosa karena 15% kelainan ini terjadi proksimal dari ampula Vaterii.

Foto Atresia Duodenum

ATRESIA JEJUNUM / ILEUM

Ada empat jenis atresia jejunum dan ileum. Tipe I adalah obstruksi mukosa yang disebabkan

oleh membran intraluminal epitel, tetapi ujung proksimal dan distal usus utuh. 20%

Tipe II ditandai dengan sambungan dari ujung buta usus oleh kabel berserat 35%

Tipe IIIa, ujung buta usus yang sepenuhnya terpisah oleh cacat mesenterika yang berbentuk V 35%

Tipe IIIb, juga dikenal sebagai "apple peel" atau "pohon Natal" deformitas, menjelaskan hilangnya suplai darah normal pada usus distal dan berhubungan dengan cacat mesenterika signifikan.

Tipe IV ditandai dengan beberapa atresia usus yang menyerupai serangkaian sosis 5%

Foto Atresia Jejunum / Ileum

MALROTASI

Malrotasi merupakan gagalnya suatu rotasi/perputaran dan fiksasi normal pada organ dalam terutama usus tengah, selama perkembangan embriologik.

Malrotasi dapat terjadi disertai atau tanpa volvulus

Foto Malrotasi

Penyakit Hirschprung

Penyakit hirschsprung merupakan suatu anomali kongenital dengan karakteristik tidak adanya saraf-saraf pada suatu bagian intestinal. Hal ini menyebabkan adanya obstruksi intestin mekanis akibat dari motilitas yang tidak adekuat.

Foto Polos Penyakit Hirschprung

Foto Polos Penyakit Hirschprung Dengan Kontras

Atresia AniAtresia ani adalah kelainan tidak

adanya lubang pelepasan pada daerah dubur(anus) yang sifatnya bawaan atau muncul kemudian

Klasifikasi Atresia Ania. Stenosis ani : anus dan rectum ada tetapi

menyempit.b. Imperforatus anus: anus berupa

membran.c. Imperforatus anus dengan kantong

rectum berakhir agak tinggi dari kulit peritoneum.

d. Atresia rectum, rectum berakhir buntu dan terpisah dari bagian anal oleh suatu membrane atau jaringan, disini lubang anus ada sehingga dari luar anus tampak normal.

Pesiapan FotoTidak ada persiapan khusus yang harus

dilakukan tetapi untuk mendapatkan gambaran yang baik maka sebelum dilakukan proyeksi bayi di letakkan dengan posisikepala berada di bawah dan kaki berada di atas selama +_ 5mnt dengan tetap menjaga kenyamanan pasien.

Alternatif pemeriksaan invertogram pada kasus atresia ani untuk memperlihatkan bayangan udara di dalam colon mencapai batas maksimal tinggi/ naik di daerah rectum bagian distal.

KESIMPULAN

Tujuan dari pencitraan itu sendiri adalah untuk membantu diagnosa agar lebih akurat serta menyediakan informasi klinis lain dimana dapat meminimalisir ketidaknyamanan pasien dan juga dari paparan radiasi.

Pemilihan dari berbagai pencitraan itu sendiri membutuhkan tujuan klinis dan radiologis yang tepat dimana bertujuan untuk memberikan informasi yang baik dan membantu dalam perencanaan terapi mana yang lebih nyaman dan efisien untuk kasus tersebut.