Anomali Gigi

44
ANATOMI GIGI (Anomali Gigi) HEPI : 1110070110-001 DODI PARIANTO : 1110070110-003 SITI HARDIYANTI M : 1110070110-005 LANNY VALINI : 1110070110-007 INDY VARIETY : 1110070110-009 ZULSANTRITUS : 1110070110-011 INTAN DERI SELVIA : 1110070110-013 PUTRA HADI : 1110070110-015

description

dental anatomi

Transcript of Anomali Gigi

Page 1: Anomali Gigi

ANATOMI GIGI

(Anomali Gigi)

HEPI : 1110070110-001

DODI PARIANTO : 1110070110-003

SITI HARDIYANTI M : 1110070110-005

LANNY VALINI : 1110070110-007

INDY VARIETY : 1110070110-009

ZULSANTRITUS : 1110070110-011

INTAN DERI SELVIA : 1110070110-013

PUTRA HADI : 1110070110-015

PRINITA RAHMI PUTRI ; 1110070110-017

KIKI ZAYUFA ALFIZIA : 1110070110-019

TRI UTAMI NASUTION : 1110070110-021

Page 2: Anomali Gigi

I.I Defenisi Anomali

Anoma,Gigi yang bentuknya menyimpang dari bentuk aslinya.

Faktor-faktor penyebabnya :

§ Herediter

§ Gangguan metabolisme

§ Gangguan pertumbuhan gigi

§ Gangguan perkembangan gigi

Dapat terjadi :

a. Gigi permanent > decidui

b. Gigi geligi atas > gigi bawah,,,Karena Area Atas Lebih Luas

c. Kelebihan gigi / supernumerary tooth (±1% - 2% daripada penduduk)

d. Anodontia (lengkap/sebagian) ® Tidak ada benih gigi

e. Perubahan bentuk (mahkota/akar)

f. Gigi bersatu / fused teeth

A. ANODONTIA

Urutannya :

1. M3 atas > M3 bawah

2. I2 atas(satu gigi atau keduanya)---LMYN SRING DITEMUKAN

3. P2 atas(satu gigi atau keduanya)

4. I2 bawah(satu gigi atau keduanya)

Page 3: Anomali Gigi

Anodontia Dapat Berupa :

Tidak Adanya Benih Gigi (Gigi Ga Akan Pernah Tumbuh) Atouw,

Tidak Adanya Gigi Secara Klinis Meskipun Ada Benih À Karena : (1) Tidak Ada Ruang (2)

Posisi Yang Tidak Normal Pada Lengkung Gigi

B. SUPERNUMERARY TOOTH

ü 90% terjadi pada rahang atas

ü Gigi I1 dan M3

ü Gigi permanent dan decidui

ü Penelitian dari 50 penderitadari usia : 16 bulan-17 tahun

ü Pada umumnya gigi supernumery ini tidak mengganggu fungsi pengunyahan , hanya

buruk pada fungsi estetika.,Truz,,gigi supenumery juga bisa berupa gigi yang tumbuh

kecil2 (1/4 dari ukuran gigi normal), misal gigi yg tumbuh pada sebelah distal m2

Page 4: Anomali Gigi

ü Ada dua macam : - gigi lebih tunggal

- Gigi lebih ganda : 14% dari gigi-gigi lebih adalah yang ganda,80%

darinya terdapat pada bagian palatal/lingual dari lengkungan gigi

Macam-macamnya :

1.Daerah Insisivus atas : Mesiodens adalah gigi yang didapat antara gigi I1 atau mesial dari

kedua I1,gigi ini dapat :

- Terlihat dirongga mulut/erupsi

- Terpendam/tidak ada erupsi,sehingga terlihat diastema/ruangan di lengkung gigi

Mesiodens gigi tetap penduduk Caucasia 0,15%-1,9%.Jarang sekali ditemukan gigi lebih

antara I1 dan I2 antara I1 dan C.Kehadiran gigi lebih pada gigi geligi susu jarang sekali

(±0,5%).Umumnya bila terdapat gigi lebih pada gigi geligi susu ini ialah mesiodens pada

garis median/midline mesiodens atau gigi lebih I2/Supplemental lateral insisor.

2.Daerah molar ketiga : kehadiran gigi lebih distal dari M3 lebih sering dirahang atas tetapi

dapat juga dirahang bawah,yang sering disebut distomolar atau premolar.

Gigi lebih M4 jarang erupsi dalam rongga mulut,biasanya diketemukan melalui Ro Foto.

A= paramolar tuberkel pada molar ketiga bawah kiri

Page 5: Anomali Gigi

B= gigi paramolar dan distomolar tuberkel pada rahang yang sama

C= distomolar tuberkel pada molar ketiga atas kanan

3.Daerah premolar keduah bawah : Tempat yang paling umum untuk gigi lebih dirahang

bawah ialah regio premolar kedua. Gigi lebih yang tampak pada daerah ini biasanya

menyerupai gigi premolar dalam bentuk dan ukuran

Page 6: Anomali Gigi

Perubahan Bentuk Pada Morfologi Gigi :

1.Pembentukan Mahkota yang Abnormal:

- Molar ketiga : M3 atas mempunyai bentuk mahkota yang paling bervariasi dari seluruh gigi

geligi tetap,kemudian M3 bawah.Perubahan bentuk dari mahkota berbentuk pasak sampai

mahkota mempunya cusp ganda,bentuk mahkotanya seperti mahkota M1 atau M2.

- I2 atas tetap : Gigi anterior yang paling umum mengalami anomali dalam bentuk ialah I2

atas,berbentuk pasak (± 1-2 % dari penduduk).Biasanya Gigi tersebut berbentuk

Page 7: Anomali Gigi

konus,bagian servikal lebar dan mengecil kearah insisal.gigi I1 atas berbjentuk pasak paling

jarang diketemukan

- Geminasi atau kembar : Klinis terlihat sebagai gigi kembar atau dempet (fused

tooth),umumnya sering terlihat didaerah anterior.Geminasi adalah sebagai akibat dari suatu

benih gigi yang membelah,biasanya gigi tersebut mempunyai satu akar dengan saluran

akar,dan ditemukan pada kurang dari 1% penduduk.Geminasi tampak lebih sering pada gigi

susu daripada gigi tetap,pada regio I dan P

- Fusion atau kembar dempet : Klinis terlihat sama dengan geminasi,Fusion dapat lebih sering

di temukan pada gigi anterior dan sebagai akibat dari bersatunya dua benih gigi.Biasanya

gigi ini masing-masing mempunyai akar dan rongga pulpa terpisah.Beda Geminasi dan

fusion dapat dilihat malalui ro foto . seperti geminasi ,Fusion ditemukan ±1%

penduduk,kebanyakan pada gigi susu daripada gigi tetap dan pada rahang atas daripada

rahang bawah.Terbentuk karena adanya tekanan waktu pembentukan akar.Kebanyak didapat

Fusion dari gigi lebih dengan gigi yang berdekatan dengannya.Umpamanya : M3

bawah.Fusion dengan M3 bawah,dan I2 atas Fusion dengan gigi lebih anterior,dan dua gigi

P1 bawah Fusion.

Page 8: Anomali Gigi
Page 9: Anomali Gigi
Page 10: Anomali Gigi

-Gigi Insisor ; Gigi Hutchinson’s sebabnya ialah penyakit syphilis congenital.I atas dan

bawah(sulung/tetap),lebar pada bagian servikal,sempit pada bagian insisal dan tonjolan-

tonjolan(noteh)pada edge insisal

Page 11: Anomali Gigi

-P2 bawah : Occlusal morphologi gigi ini bervariasi dalam :

Jumlah Cusp Lingual : dari satu sampai tiga cusp,sehinggga bentuk groove dan fossa

berubah

Jumlah kara 2 (jarang sekali) : 1 mesial dan 1 distal.

Page 12: Anomali Gigi

- Cusp tambahan atau tubercle: setiap gigi bisa memperlihatkan penonjolan enamel yang

sering disebabkan oleh perkembangan hyperplasia setempat/pertumbuhan sel-sel baru :

a.Enamel Perals : Enamel bentuk bulat seperti mutiara pada daerah bifurkasi gigi molar

atas.

b.Taurodontia : Taurodontia: gigi dengan ruang pulpa sangat panjang,tidak ada

pengecilan rongga pulpa pada daerah cemento-enamel junction.jarang

terjadi,satu dari 1000 gigi tetap dan terlihat pada orang indian amerika

atau orang eskimo.

Page 13: Anomali Gigi

c.Talon Cusp : Tonjolan kecil dari enamel dari daerah singulum dari gigi anterior atas

dan bawah tetap disebut talon cusp. Seringkali cuspnya mempunyai

tanduk pulpa sehingga ro foto sering salah dengan gigi supernumery

yang bersatu dengan gigi anterior dan Dens In Dente.

Page 14: Anomali Gigi

- Variasi dalam ukuran

a. Microdontia/dwarfism ( gigi cebol/kate ) I2 atas & M3 atas

b.Macrodontia/Gigantism(gigi I dan C):bisa tehadi pada gigi tunggal,beberapa/seluruh gigi.

- Incisor/bentuk sekop:bentuk ini bukan anomali sungguhantetapi karena kelainan biologis

pada ras dimana anatomi begian palatal,singulum, dan marginal ridge yang menonjol

Page 15: Anomali Gigi

membentuk seperti sekop.Pada pengamatan sangat sering pada gigi ras

Asian,Mongolian,Eskimo dan Indian Amerika.

2.Pembentukan akar yang Abnormal

a.Dilaceration : akar dan mahkota gigi yang sangat bengkok/distori.Sering membentuk sudu 45*

sampai lebih 90*.Disebabkan karena luja trauna dan kekurangan tempat untuk

berkembang,seperti yang sering pada kasus M3 bawah.

Page 16: Anomali Gigi

b.Flexion : akar gigi yang bengkok kurang dari 90* atau mutar.

Page 17: Anomali Gigi

c.Dens in dente : perkembanngan anomali ini adalah akibat terselubungnya organ enamel

diantara mahkota gigi.Klinis terlihat sebagai tonjolan didaerah cingulum gigi insisor. Paling

sering terlihat pada gigi I2 atas,bisa pada I2 bawah.Gambaran radiograpis DENS IN DENTE

(gigi didalam gigi)terlihat sebagai perpanjangan enamel dalamjumlah besar dalam dentin ukuran

gigi normal. Biasanya terlihat sebagai peranjangan enamel dalam jumlah besar dalam dentin

ukuran gigi normal. Biasanya terlihat pada bagian 1/3 korona gigi tetapi dapat meluas ke seluruh

panjang akar. Terjadi dari 1% sampai 5%.

d.Concrescence : keadaan ini adalah fusion atau tumbuh jadi satu pada akar gigi melalui jaringan

sementum saja,biasanya menjadi satu setelah gigi erupsi dalam rongga mulut.Sering terjadi pada

regio Molar atas.

e.Segmented root : akar gigi terpisah menjadi dua bagian,Diperkirakan sebagai akibat luka

traumatis waktu pembentukan akar

f.Dwarfed Root : gigi-gigi atas sering memperlihatkan mahkota gigi dengan ukuran normal tetapi

dengan akar yang pendek.Edge insisal biasanya berppindah kearah lingual sepertipada insisor

Page 18: Anomali Gigi

bawah,keadaan ini sering turun-temurun.Pemisahan atau umumnya akar kerdil didapat

disebabkan bila seseorang yang gigi-giginya mengalami pergerakan orthodontis

g.Hytpercementosis : Pembentukan jaringan sementum yang berlebihan sekitar akar gigi setelah

gigi erupsi,dapat disebabkan oleh trauma,gangguan metabolisme atau infeksi periapikal

h.Akar tambahan : biasanya terjadi pada gig yang akarnya terbentuk setelah individu

lahir,mungkin disebabkan oleh trauma,gnagguan metabolisme atau tekanan.C dan P bawah dan

M3.Dilaceration dan flexion sering memperlihatkan gigi demgam akar supernumery atau

tambahan.

Anomali tambahan

Anomali tambahan cendrung mengenai seluruh gigi daripada satu ataudua gigi saja.Yang

berhubungan dengan retensi mkanis dan luka.

Page 19: Anomali Gigi

1.Enamel Dysplasia: menguraikan mengenai perkembangan enamel yang abnormal

Enamel Hypoplasia adalah gangguan pada ameloblast ketika pembentukan enamel

matrik,sedangkan Enamel Hypocalcification adalah gangguan pada waktu enamel matrik

masak.

Sebab-sebab enamel dysplasia meliputi :

-Turun temurun : amelogenesis imperfecta,hutchinsosn’s teeth

-sistematik : minuman,infeksi,kekurangan nutris

- gangguan lokal : taruma,infeksi periapikal

Biasanya bervariasi dalam warna : dari putih ke kuning dan coklat,dan atau

morfologi:enamel berlubang kasar.

a.Amelogenesis imperfecta:penyakit turunan yang mengenakan pada pembentukan enamel

pada gigi susu dan tetap.kekurangan jaringan enamel sebagian atau seluruhnya mengakibatkan

mhkota yang kasar,berwarna kunins sampai cokelat,yang cendrung rusak rsiko tinggi.Penyakit

ini jarang di U.S.A 1 dari 15.000

Page 20: Anomali Gigi

b.Fluorosis : Enamel berbintik-bintik sebagai akibat fluor yang melampaui batas dalam air

minum.Klinis terlihat semua gigi tetap warnanya berubah dari putih ke kuning/cokelat bintik-

bintik dan atau perubahan morfologis enamel berubah jadi enamel berlubang-lubang.Fluor yang

tedapat pada air mineral sebabkan keadaan ini jauh lebih besar(berlipat kali)daripada f;uor: 1:1

juta yang ditambahkan di air minum untuk menurunkan kerusakan gigi.

Page 21: Anomali Gigi

c.High fever : Enamel berbintik-bintik pada gigi tetap sering sebagai akibat demam pada masa

kanak-kanak dari penyakit campak.

Page 22: Anomali Gigi

d.Focal hypomaturation : Bintik-bintik putih setempat pada gigi pada bagian 1/3 tengah

mahkota gigi pada permukaan facial,lingual/palatal (sedangkan dekalsifikasi/permulaan karies

terbentuk sekitar 1/3 servikal mahkota gigi atau permukaan oklusal gigi posterior)sebagai

akibat dari trauma atau gangguan lain pda saat enamel matriks masak

2.Dentinal Dysplasia : anomali dari dentin baik yang disebabkan oleh turunan atau oleh

penyakit/sistematis

a.Dentinogenesis imperfecta : klinis semua gigi susu/tetap berwarna biru keabu-abuan sampai

kuning,kadang-kadang bertukar warna. Radiologis menunjukan saluran akar dan ruang pulpa

sebagian atau sama sekali tidak ada.Gigi ini lemah karena kurang dukungan dari jaringan

dentin.dibanding dengan enamel dysplasia,dentin dysplasia 2x lebih banyak ,1:8000.

b.Tetracyline stain : Antibiotik tetracylin yang dimakan/minum oleh wanita hamil,kanak-kanak

dapat melebur dalam dentin yang berkembang.Warnanya tergantung dari dosis dan diminum

pada usia berapa,dari warna kuning sampai cokelat abu-abu.

Page 23: Anomali Gigi

3.Gigi tidak erupsi : gigi terpendam adalah gigi yang gagal erupsi karena kekurangan daya

erupsi,rintangan mekanis,sering karena ukuran rahang orang modern kecil.Paling sedikit 10%

dari penduduk mempunyai gigi impaksi,paling sering gigi C atas dan gigi M3.

Page 24: Anomali Gigi

4.Misplaced teeth : (transposisi) kadang-kadang beih gigi keluar dari tempatnya sehingga gigi

erupasi tidak pada tempatnya.yang aling sering gigi C atas(20-25 kasus),kemudian gigi C

bawah.

Page 25: Anomali Gigi

5.Rotasi : anomali yang jarang,Paling sering pada gigi P2 atas,kadang-kadang I atas P1 atau P2

atas.Gigi bisa berputar pada porosnya sampai 180 derajat.

Page 26: Anomali Gigi

6.Reaksi Dari Luka :

a.Abrasi yaitu gigi aus karena mekanis

b.Erosi yaitu gigi aus karena chemis

Page 27: Anomali Gigi

c.Atrisi yaitu gigi aus karena terpakai untuk mengunyah/bruxism

Page 28: Anomali Gigi

d.ankylosis yaitu gigi yang dapat erupsi tetapi tidak bisa beroklusidengan gigi

antagonist,ankylosis dapat dimulai dari suatu infeksi atau trauma jaringan

periodontal.Gigi m2bawah sering gagal erupsi ketika rahang tumbuh jaraknya 2-2 mm

dari oklusi.

7.Unusual dentision : gigi geligi yang paling tidak menurut kebiasan dengan seluruhnya/sebagian

erupsi erupsi : 24 gigi pada rahang atas

8.Variasi : beberapa gigi molar bawah mempunyai cusp lebih

Page 29: Anomali Gigi

Bila cuspnya lebih letaknbya antara cusp lingual disebut tuberculum intermedian.bila cusp lebih

letaknya pada marginal ridge distal antar cusp distal dan cusp distolingual disebut tuberculum

sextum(m1 bawah mempunai cusp 6)

B. ANODONTIA

Urutannya :

5. M3 atas > M3 bawah

6. I2 atas(satu gigi atau keduanya)---LMYN SRING DITEMUKAN

7. P2 atas(satu gigi atau keduanya)

Page 30: Anomali Gigi

8. I2 bawah(satu gigi atau keduanya)

ANODONTIA DAPAT BERUPA :

TIDAK ADANYA BENIH GIGI (GIGI GA AKAN PERNAH TUMBUH) ATOUW,

TIDAK ADANYA GIGI SECARA KLINIS MESKIPUN ADA BENIH à KARENA : (1)

TIDAK ADA RUANG (2) POSISI YANG TIDAK NORMAL PADA LENGKUNG GIGI

PERUBAHAN BENTUK MAHKOTA/AKAR

A. Mahkota Abnormal

1. M3 atas > M3 bawah

Pasak

Cusp ganda

Seperti M1 atau M2

2. I2 atas

Pasak

3. Germinasi (kembar)

§ Benih membelah

§ Gigi decidui > gigi permanent (I dan P)

4. Fusi

§ 2 benih gigi bersatu

§ Dua gigi P1

§ I2 atas dengan gigi lebih anterior

5. Hutchinson teeth

Page 31: Anomali Gigi

§ Penyakit siphilis

PADA PENDERITA SIPHILIS YG PARAH (TIDAK DIRAWAT), GIGI

POSTERIORNYA (GG MOLAR) MEMILIKI TONJOL KECIL2 (MURBEI) &

RAPUH ,, KEMUDIAN GIGI ANTERIORNYA BERBNTUK “KONUS”..

KELAINAN INI DITURUNKAN DARI IBU HAMIL KPD ANAK YANG

DIKANDUNGNYA

§ Incisivus decidui/permanent --- Cervical lebar, incisal sempit (KONUS)

§ Molar (murbei) --- occlusal : tuberkel/tonjol lebih kecil-kecil ; cusp : perkembangan

jelek

6. Gigi P2 bawah : morfologi oklusal bervariasi

§ Jumlah tonjol : 1-3 (Fossa dan grove berubah)

§ Jumlah akar : 1 mesial, 1 distal (jarang)

7. Turbekel / cusp tambahan

§ Enamel pearl (mutiara email) à MRPKN PERTUMBUHAN EMAIL YANG

TERLALU CEPAT ; TERLETAK PADA BIFUCARTIO (PERTEMUAN DUA

AKAR) ; BENTUKNYA KY KACANH IJO ^_^

§ Taurodontia :

à Ruang pulpa panjang

à Indian, Eskimo, Amerika

§ Talon’S cusp :

à Tonjol kecil dari enamel pada cingulum

Page 32: Anomali Gigi

à Gigi anterior atas dan bawah

8. Variasi dan ukuran

a. Mikrodontia ® Pada gigi I2 atas & M3 atas

b. Makrodontia (I dan C)

Kelainan ini bisa tunggal, kelompok, ataupun seluruh gigi

9. I bentuk sekop

Karena :

§ Kelainan biologis pada ras

§ Ras Asian, Mongol, Eskimo, Indian

§ Kelainan : palatal, cingulum, marginal ridge ® Bentuk sekop

B. Pembentukan Akar Abnormal

1. Flexion : Akar bengkok <>0 / rotasi

2. Concresence

§ Fusi pada cementum

§ Terjadi pada M atas

3. Delacerasi

§ Akar dan mahkota gigi sangat bengkok atau distorsi

§ Sudut 450 > 900

§ Karena trauma, kekurangan tempat

Page 33: Anomali Gigi

§ Terjadi pada M3 bawah

4. Den’s in dente

I2 RA & I2 RB

Tonjol di cingulum incisivus karena organ email terelubung antara crown.

5. Dwarfed root

Crown normal, radix pendek

Gigi-gigi pergerakan orthodonti

6. Segment root

Radix terpisah karena luka trauma waktu pembentukan akar

7. Hypercementosis

Sebab-sebab :

§ Trauma

§ Gangguan metabolisme

§ Infeksi periapical

§ Pembentukan cementum berlebihan di sekitar akar gigi

8. Akar tambahan

Sebab-sebab :

§ Trauma

§ Gangguan metabolisme

Page 34: Anomali Gigi

§ Tekanan

Sering pada gigi C, P, M3

Sering pada--- delacerasi, flexion

ANOMALI TAMBAHAN

Anomali dapat terjadi pada seluruh gigi, satu/dua gigi

à Berhubungan retensi mekanis

à Luka

A. ENAMEL DISPLASIA

Perkembangan enamel abnormal.

Sebab-sebab :

N Gangguan lokal ; misal trauma, infeksi peri apikal

N Sistemik ; Minuman ,infeksi, kekurangan nutrisi

N Turun-temurun (herediter) ; amelogenesis imperfecta, hutchinson teeth

N Warna : putih-kuning-coklat

N Morfologi : Lubang kasar

Enamel hypoplasi : Gangguan ameloblast waktu pembentukan matriks enamel.

Enamel hypokalsifikasi : gangguan waktu enamel matriks masak.

1) Amelogenesis imperfecta

Page 35: Anomali Gigi

ü Adalah kekurangan jaringan enamel baik sebagian maupun seluruhnya dan bisa

mengenai gigi desidui maupun permanen.

ü Merupakan penyakit turunan, jarang.

ü Crown tampak kasar, kuning-coklat, rusak.

2) Fluorosis

ü Terjadi pada semua gigi permanent

ü Gigi tampak berwarna putih, kuning-coklat

ü Email berlubang-lubang

ü Terjadi karena konsumsi flour yang berlebihan

3) High fever

ü Karena demam pada waktu anak-anak ; Misal campak.

ü Enamel bintik-bintik.

4) Focal maturation

ü Tampak bintik-bintik pada 1/3 tengah crown (permukaan facial, lingual ato palatal).

ü Terjadi karena : trauma, gangguan saat matrik enamel masak.

B. DENTINAL DISPLASIA

Anomali dentin karena : turunan, penyakit sistemik

1) Dentinogenesis imperfecta

ü Terjadi pada gigi permanent dan desidui.

Page 36: Anomali Gigi

ü Biasanya berwarna biru keabu-abuan sampai kuning.

ü Berubah warna.

ü Ro. Foto : pulpa canal dan rongga pulpa hanya ada sebagian atau tidak ada sama skali

2) Tetracyclin stain

ü Terjadi karena konsumsi antibiotic waktu hamil atau anak-anak

ü Gigi berwarna kuning, coklat abu-abu

3) Gigi tidak erupsi/ impacted

Biasanya pada gigi caninus atas dan M3 bawah

4) Misplaced teeth

Gigi pindah tempat ® caninus atas dan caninus bawah

5) Rotasi

ü Terputar : jarang

ü Terputar 1800

ü Sering pada : gigi I atas, P1 atas, P2 atas

6) Reaksi dari luka

ü Abrasi : mekanis

ü Erosi : chemis

ü Atrisi : pemakaian (mengunyah, bruxism)

Page 37: Anomali Gigi

ü Ankyolosis : M2 tidak bisa oklusi dengan antagonisnya karena infeksi, atau trauma

jaringan periodontal.

7) Unusual dentition

Tidak menurut kebiasaan seluruh/sebagian erupsi.

® Ada 24 gigi pada rahang atas

8) Variasi

ü Gigi molar mempunyai Tonjol lebih :

Tuberculum inter (cusp lebih antara tonjol lingual)

Tuberculum sectum (cusp lebih antara cusp distal dan lingual)

ü Gigi M1 bawah tonjolnya ada 6.