Anomali air

31
Dinar Setiawidiani (140310090028) Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Padjadjaran 25 Oktober 2010 ABSTRAK Pengertian pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor, atau karena pengaruh perubahan suhu. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, zat cair, dan zat gas. Pada zat cair hanya terjadi pemuaian volume saja. Pemuaian pada zat gas ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu demensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume saja, khusus pada zat gas biasanya diambil nilai koofisien muai volumenya sama dengan 1/273. Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian volume adalah pertambahan ukuran suatu benda karena menerima kalor. Air memiliki sifat khas yang tidak dimiliki oleh zat lain atau yang lebih dikenal dengan sifat anomali air. Semua zat akan memuai jika dipanaskan. Tetapi air mempunyai keanehan dalam hal ini. Air ternyata malah menyusut jika dipanaskan dari suhu 0 ke 4 °C.

description

Fisika

Transcript of Anomali air

Page 1: Anomali air

Dinar Setiawidiani (140310090028)

Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Padjadjaran

25 Oktober 2010

ABSTRAK

Pengertian pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor,

atau karena pengaruh perubahan suhu. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat

padat, zat cair, dan zat gas. Pada zat cair hanya terjadi pemuaian volume saja. Pemuaian pada

zat gas ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu demensi), pemuaian luas (dua

dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan pada zat cair dan zat gas

hanya terjadi pemuaian volume saja, khusus pada zat gas biasanya diambil nilai koofisien

muai volumenya sama dengan 1/273.

Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima

kalor. Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor.

Pemuaian volume adalah pertambahan ukuran suatu benda karena menerima kalor.

Air memiliki sifat khas yang tidak dimiliki oleh zat lain atau yang lebih dikenal dengan

sifat anomali air. Semua zat akan memuai jika dipanaskan. Tetapi air mempunyai keanehan

dalam hal ini. Air ternyata malah menyusut jika dipanaskan dari suhu 0 ke 4 °C.

Page 2: Anomali air

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi kehidupan manusia di

bumi, air termasuk kedalam zat cair. Sifat partikel zat cair itu sendiri adalah jarak

antar partikel tetap dan agak berjauhan, gaya tarik menarik antar partikel lemah

dibandingkan zat padat, gerakan partikel lebih lincah dari pada zat padat dan partikel

dapat berpindah tempat. Zat cair memiliki sifat-sifat yang unik berbeda dengan jenis

zat yang lain, hal tersebut dapat dijabarkan dalam Hukum Archimedes. Adapun sifat

khas air yang tidak dimiliki oleh zat lain atau yang dikenal dengan sifat anomali alir

dalam fisika. Hal tersebut terungkap ketika para ilmuan mempelajari tentang suhu dan

kalor. Mereka mengamati, bahwa semua zat akan memuat jika dipanaskan. Pengertian

pemuaian itu sendiri adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima

kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan

pada zat gas. Biarpun air akan memuai jika dipanaskan tetapi air mempunyai

keanehan dalam hal ini. Ternyata air malah menyusut jika dipanaskan dari suhu 0 ke 4

derajat celcius.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Terjadinya sifat anomali air. Sifat anomali air adalah keanehan air yang menyusut

ketika dipanaskan antara suhu 0 sampai 4 derajat. Massa jenis air terbesar

diperoleh pada suhu 4°C, karena pada suhu ini air memiliki volume yang paling

kecil.

1.3 Tujuan Percobaan

1. Mempelajari tentang anomali air.

2. Menghitung koefisien muai panjang air.

1.4 Metode Percobaan

Metode yang digunakan yaitu dengan penaikkan dan penurunan suhu air.

Penurunan suhu air dimulai dari suhu awal hingga suhu dibawah 40C dimana suhu

Page 3: Anomali air

tidak bisa lebih dingin lagi.Pada praktikum kali ini suhu awalnya adalah 16,6 0C dan

suhu akhirnya 00C. Pada Penaikkan suhu dimulai dari suhu 00C sampai suhu 15,2 0C.

Pada panaikan dann penurunan, setiap perubahan suhu 0,20C catat perubahan volume

air tersebut.

1.5 Kerangka Penulisan

BAB I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, tujuan melakukan

percobaan, metode yang digunakan dalam percobaan, serta sistematika penulisan.

BAB II Teori Dasar

Berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan praktikum serta rumus yang

digunakan dan hukum dasar yang terkait dengan praktikum.

BAB III Metodologi Percobaan

Berisi tentang alat-alat yang dipergunakan pada saat praktikum serta prosedur

praktikum.

BAB IV Data Pengamatan dan Analisa

Berisi tentang data pengamatan praktikum, perhitungan dan pengolahan data,

tampilan grafik, analisis data dan analisis grafik.

BAB V Kesimpulan

Berisi tentang kesimpulan praktikum.

Page 4: Anomali air

BAB II

TEORI DASAR

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi kehidupan manusia di

bumi, air termasuk kedalam zat cair.

Pertikel-partikel zat cair memiliki sifat sebagai berikut :

1. Jarak antar partikel tetap dan agak berjauhan.

2. Gaya tarik menarik antar partikel lemah dibandingkan zat padat.

3. Gerakan partikel lebih lincah dari pada zat padat dan partikel dapat berpindah tempat.

Jarak antar partikel yang tetap menyebabkan zat cair mempunyai volume yang

tetap Gerakan partikel yang lincah dan dapat berpindah posisi menyebabkan zat cair

dapat mengalir yang menyebabkan bentuk zat cair selalu mengikuti bentuk wadahnya.

Contoh zat cair antara lain adalah air, dan air raksa.

Sebagian besar benda biasanya akan memuai kepanasan atau menyusut jika

kedinginan. Besarnya pemuaian sangat bergantung pada sifat benda tersebut.

Walaupun panas yang dirasakan sama, pemuaian yang dialami setiap benda berbeda-

beda.

Pengertian pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena

menerima kalor, atau karena pengaruh perubahan suhu. Pemuaian terjadi pada 3 zat

yaitu pemuaian pada zat padat, zat cair, dan zat gas. Pada zat cair hanya terjadi

pemuaian volume saja. Pemuaian pada zat gas ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang

(untuk satu demensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga

dimensi). Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume saja,

khusus pada zat gas biasanya diambil nilai koofisien muai volumenya sama dengan

1/273.

Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena

menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil

dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut, sehingga lebar dan temperatur

yang dialaminya. Hal ini dapat dinyatakan dalam persamaan :

Page 5: Anomali air

∆L = α.L. ∆T

Dimana, ∆L = Perubahan panjang (m)

α = Koefisien muai panjang

L = Panjang awal (m)

∆T = Perubahan temperatur (°C)

Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima

kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar,

sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang

mempunyai pemuaian luas adalah lempeng besi yang lebar sekali dan tipis.

Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas

adalah luas awal, koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya

pemuaian luas itu merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka

koefisien muai luas besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang. Pada

perguruan tinggi nanti akan dibahas bagaimana perumusan sehingga diperoleh bahwa

koefisien muai luas sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.

∆A = β.L. ∆T

Dimana, ∆A = Perubahan luas

β = Koefisien muai luas

A = Luas awal

∆T = Perubahan temperatur (°C)

Pemuaian volume adalah pertambahan ukuran suatu benda karena menerima

kalor. Pemuaian volume terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar,

dan tebal, salah satunya adalah air. Volume merupakan bentuk lain dari panjang

dalam 3 dimensi, karena itu untuk menentukan koefisien muai perumusannya adalah:

∆V = γ.V. ∆T

Dimana, ∆V = Pertambahan volume (m3)

γ = Koefisien muai volume

V = Volume awal (m3)

∆T = Perubahan temperatur (°C)

Page 6: Anomali air

L

T

40 200

Air memiliki sifat khas yang tidak dimiliki oleh zat lain atau yang lebih

dikenal dengan sifat anomali air. Semua zat akan memuai jika dipanaskan. Tetapi air

mempunyai keanehan dalam hal ini. Air ternyata malah menyusut jika dipanaskan

dari suhu 0 ke 4 °C.

Ketika air menyusut massa

air tetap, sedangkan volumenya berkurang, sehingga massa jenis air akan bertambah.

Massa jenis terbesar diperoleh pada suhu 4°C, karena pada suhu air ini air memiliki

volume yang paling kecil. Jika air didinginkan dari 4°C ke 0°C maka volume air akan

mengembang. Semakin menuju ke 0°C, semakin kecil massa jenis air. Hal ini pula

yang menjadi alasan mengapa es mengapung di air. Es dapat mengapung karena

massa jenis air lebih besar daripada massa jenis es.

Page 7: Anomali air

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat-alat dan Bahan-bahan Percobaan

a. Tabung peraga anomali air, digunakan sebagai tempat yang akan digunakan

praktikan dalam percobaan anomali air.

b. Pengaduk magnetik, digunakan sebagai pengaduk.

c. Pengukur temperature digital, sebagai alat untuk mengukur temperatur secara

digital.

d. Statip, selang plastik, dan corong, sebagai media untuk menghindari pengaruh

dari luar yang dapat mempengaruhi ketelitian percobaan..

e. Es, digunakan untuk menurunkan suhu air.

f. Air murni, digunakan sebagai zat cair yang akan digunakan untuk media

pembuktian gejala anomali air.

g. Kotak pendingin, digunakan untuk keperluan praktikum.

3.2 Prosedur Percobaan

Persiapan

1. Menyusun peralatan anomaly air seperti gambar 1.

2. Mengisi tabung peraga dengan air melalui corong hingga penuh, kemudian menutup

kunci buret.

Page 8: Anomali air

A. Penurunan Temperatur

1. Meletakkan tabung peraga pada kotak pendingin, kemudian mengisi kotak tersebut dengan

es dan sedikit air sehingga menutupi tabung gelas.

2. Meletakkan di atas pengaduk magnetik dan mengatur perputarannya menjadi 350 putaran

per menit.

3. Menurunkan temperature sampai kira-kira 17°C, kemudian mengisi air kembali hingga

tingginya mencapai 35 cm.

4. Mencatat ketinggian permukaan air pada setiap penurunan temperature sebesar 0,2 °C

hingga temperatur air sukar menjadi lebih dingin lagi.

B. Penaikan Temperatur

1. Jika temperatur air dalam tabung gelas peraga sudah mendekati 0°C, mengeluarkan tabung

sehingga mengalami kenaikan temperatur.

2. Meletakkan di atas pengaduk magnetik.

3. Mencatat ketinggian air pada setiap kenaikan temperatur.

Page 9: Anomali air

BAB IV

DATA PENGAMATAN DAN ANALISIS

4.1 Tabel Data

Penurunan Temperatur

Suhu Volume air

16.6 29.5

16.4 29.3

16.2 29

16 28.7

15.8 28.4

15.6 28

15.4 27.6

15.2 27

15 26.6

14.8 26.3

14.6 26

14.4 25.9

14.2 25.7

14 25.4

13.8 25.1

13.6 24.8

13.4 24.5

13.2 24.2

13 23.9

12.8 23.5

12.6 23.2

12.4 23

Suhu Volume air

12.2 22.6

12 22.4

11.8 22.1

11.6 21.8

11.4 21.5

11.2 21.3

11 21

10.8 20.7

10.6 20.5

10.4 20.2

10.2 19.9

10 19.6

9.8 19.3

9.6 18.9

9.4 18.6

9.2 18

9 17.6

8.8 17.3

8.6 16.8

8.4 16.3

8.2 15.9

8 15.4

Page 10: Anomali air

Suhu Volume air

7.8 15

7.6 14.5

7.4 14.1

7.2 13.6

7 13.2

6.8 12.9

6.6 12.8

6.4 12.8

6.2 12.7

6 12.7

5.8 12.6

5.6 12.6

5.4 12.6

5.2 12.6

5 12.5

4.8 12.5

4.6 12.5

4.4 12.5

4.2 12.4

4 12.5

3.8 12.5

3.6 12.6

Suhu Volume air

3.4 12.6

3.2 12.7

3 12.7

2.8 12.7

2.6 12.8

2.4 12.8

2.2 12.8

2 12.8

1.8 12.9

1.6 12.9

1.4 12.9

1.2 13

1 13.1

0.8 13.2

0.6 13.3

0.4 13.4

0.2 13.5

0 13.7

Page 11: Anomali air

Penaikan Temperatur

Suhu Volume air

0 13.7

0.2 13.6

0.4 13.6

0.6 13.5

0.8 13.4

1 13.2

1.2 13

1.4 12.9

1.6 12.8

1.8 12.6

2 12.5

2.2 12.4

2.4 12.2

2.6 12.1

2.8 12.1

3 12

3.2 11.9

3.4 11.9

3.6 11.9

3.8 11.9

4 12

4.2 12.2

Suhu Volume air

4.4 12.3

4.6 12.4

4.8 12.5

5 12.6

5.2 12.8

5.4 12.9

5.6 13

5.8 13.1

6 13.2

6.2 13.3

6.4 13.4

6.6 13.5

6.8 13.6

7 13.7

7.2 13.9

7.4 14.1

7.6 14.4

7.8 14.7

8 15

8.2 15.2

8.4 15.6

8.6 16

Page 12: Anomali air

Suhu Volume air

8.8 16.4

9 16.6

9.2 17

9.4 17.6

9.6 18

9.8 18.6

10 19.1

10.2 19.6

10.4 19.9

10.6 20.2

10.8 20.3

11 20.4

11.2 20.5

11.4 20.6

11.6 20.7

11.8 20.8

12 21.1

12.2 21.4

12.4 21.6

12.6 21.9

12.8 22.1

13 22.4

13.2 22.7

13.4 23

13.6 23.3

Suhu Volume air

13.8 23.6

14 23.9

14.2 24.2

14.4 24.5

14.6 24.8

14.8 25.2

15 25.6

15.2 25.8

4.2 Perhitungan Data

Page 13: Anomali air

1. Gambar kurva perubahan volume air pada percobaan penurunan temperature dan

penaikan temperatur.

Kurva penurunan temperatur.

0 2 4 6 8 10 12 14 16 180

5

10

15

20

25

30

35

Temperatur

Vol

ume

air

Kurva penaikan temperatur

0 2 4 6 8 10 12 14 160

5

10

15

20

25

30

Temperatur

Vol

ume

air

Page 14: Anomali air

2. Perhitungan koefisien muai volume air pada temperature 0° - 4°C dan 17 - 4°C

pada metode penurunan dan penaikan temperatur.

Koefisien muai volume air pada temperatur 0 – 4 °C

γ= ΔVV o ΔT

dimana , γ : Koefisien muai volume

Vo : Volume mula-mula

T : Perubahan temperatur

V : Perubahan volume

Pada penurunan temperatur

Pada T = 4 0C ,

γ=17371 .7

= 0.04574

Nilai γ yang lain dapat dicari dengan cara yang sama sehingga didapat

nilai γ nya yaitu :

To T ΔT Vo V ΔV VoΔT γ

16.6 4 12.6 29.5 12.5 17 371.70.0457

4

16.6 3.8 12.8 29.5 12.5 17 377.60.0450

2

16.6 3.6 13 29.5 12.6 16.9 383.50.0440

7

16.6 3.4 13.2 29.5 12.6 16.9 389.4 0.0434

16.6 3.2 13.4 29.5 12.7 16.8 395.3 0.0425

16.6 3 13.6 29.5 12.7 16.8 401.20.0418

7

16.6 2.8 13.8 29.5 12.7 16.8 407.10.0412

7

16.6 2.6 14 29.5 12.8 16.7 4130.0404

4

16.6 2.4 14.2 29.5 12.8 16.7 418.90.0398

7

Page 15: Anomali air

16.6 2.2 14.4 29.5 12.8 16.7 424.80.0393

1

16.6 2 14.6 29.5 12.8 16.7 430.70.0387

7

16.6 1.8 14.8 29.5 12.9 16.6 436.60.0380

2

16.6 1.6 15 29.5 12.9 16.6 442.50.0375

1

16.6 1.4 15.2 29.5 12.9 16.6 448.40.0370

2

16.6 1.2 15.4 29.5 13 16.5 454.30.0363

2

16.6 1 15.6 29.5 13.1 16.4 460.20.0356

4

16.6 0.8 15.8 29.5 13.2 16.3 466.10.0349

7

16.6 0.6 16 29.5 13.3 16.2 4720.0343

2

16.6 0.4 16.2 29.5 13.4 16.1 477.90.0336

9

16.6 0.2 16.4 29.5 13.5 16 483.80.0330

7

16.6 0 16.6 29.5 13.7 15.8 489.70.0322

6

Pada penaikan temperatur

Pada T = 0 0C ,

γ=00=

tidak terdefinisi

Nilai γ yang lain dapat dicari dengan cara yang sama sehingga didapat

nilai γ nya yaitu :

To T ΔT Vo V ΔV VoΔT γ

0 0 0 13.7 13.7 0 0 Tidak terdefinisi

0 0.2 0.2 13.7 13.6 0.1 2.74 0.0365

0 0.4 0.4 13.7 13.6 0.1 5.48 0.01825

0 0.6 0.6 13.7 13.5 0.2 8.22 0.02433

0 0.8 0.8 13.7 13.4 0.3 10.96 0.02737

0 1 1 13.7 13.2 0.5 13.7 0.0365

0 1.2 1.2 13.7 13 0.7 16.44 0.04258

Page 16: Anomali air

0 1.4 1.4 13.7 12.9 0.8 19.18 0.04171

0 1.6 1.6 13.7 12.8 0.9 21.92 0.04106

0 1.8 1.8 13.7 12.6 1.1 24.66 0.04461

0 2 2 13.7 12.5 1.2 27.4 0.0438

0 2.2 2.2 13.7 12.4 1.3 30.14 0.04313

0 2.4 2.4 13.7 12.2 1.5 32.88 0.04562

0 2.6 2.6 13.7 12.1 1.6 35.62 0.04492

0 2.8 2.8 13.7 12.1 1.6 38.36 0.04171

0 3 3 13.7 12 1.7 41.1 0.04136

0 3.2 3.2 13.7 11.9 1.8 43.84 0.04106

0 3.4 3.4 13.7 11.9 1.8 46.58 0.03864

0 3.6 3.6 13.7 11.9 1.8 49.32 0.0365

0 3.8 3.8 13.7 11.9 1.8 52.06 0.03458

0 4 4 13.7 12 1.7 54.8 0.03102

Koefisien muai volume air pada temperatur 16,6 – 4,2 °C

γ= ΔVV o ΔT

dimana , γ : Koefisien muai volume

Vo : Volume mula-mula

T : Perubahan temperatur

V : Perubahan volume

Pada penurunan temperatur

Pada T = 16,6 0C ,

γ=00=

tidak terdefinisi

Nilai γ yang lain dapat dicari dengan cara yang sama sehingga

didapat nilai γ nya yaitu :

To T ΔT Vo V ΔV VoΔT γ

16.6 16.6 0 29.5 29.5 0 0 Tidak terdefinisi

16.6 16.4 0.2 29.5 29.3 0.2 5.9 0.0339

Page 17: Anomali air

16.6 16.2 0.4 29.5 29 0.5 11.8 0.04237

16.6 16 0.6 29.5 28.7 0.8 17.7 0.0452

16.6 15.8 0.8 29.5 28.4 1.1 23.6 0.04661

16.6 15.6 1 29.5 28 1.5 29.5 0.05085

16.6 15.4 1.2 29.5 27.6 1.9 35.4 0.05367

16.6 15.2 1.4 29.5 27 2.5 41.3 0.06053

16.6 15 1.6 29.5 26.6 2.9 47.2 0.06144

16.6 14.8 1.8 29.5 26.3 3.2 53.1 0.06026

16.6 14.6 2 29.5 26 3.5 59 0.05932

16.6 14.4 2.2 29.5 25.9 3.6 64.9 0.05547

16.6 14.2 2.4 29.5 25.7 3.8 70.8 0.05367

16.6 14 2.6 29.5 25.4 4.1 76.7 0.05346

16.6 13.8 2.8 29.5 25.1 4.4 82.6 0.05327

16.6 13.6 3 29.5 24.8 4.7 88.5 0.05311

16.6 13.4 3.2 29.5 24.5 5 94.4 0.05297

16.6 13.2 3.4 29.5 24.2 5.3 100.3 0.05284

16.6 13 3.6 29.5 23.9 5.6 106.2 0.05273

16.6 12.8 3.8 29.5 23.5 6 112.1 0.05352

16.6 12.6 4 29.5 23.2 6.3 118 0.05339

16.6 12.4 4.2 29.5 23 6.5 123.9 0.05246

16.6 12.2 4.4 29.5 22.6 6.9 129.8 0.05316

16.6 12 4.6 29.5 22.4 7.1 135.7 0.05232

16.6 11.8 4.8 29.5 22.1 7.4 141.6 0.05226

16.6 11.6 5 29.5 21.8 7.7 147.5 0.0522

16.6 11.4 5.2 29.5 21.5 8 153.4 0.05215

16.6 11.2 5.4 29.5 21.3 8.2 159.3 0.05148

16.6 11 5.6 29.5 21 8.5 165.2 0.05145

16.6 10.8 5.8 29.5 20.7 8.8 171.1 0.05143

16.6 10.6 6 29.5 20.5 9 177 0.05085

16.6 10.4 6.2 29.5 20.2 9.3 182.9 0.05085

16.6 10.2 6.4 29.5 19.9 9.6 188.8 0.05085

16.6 10 6.6 29.5 19.6 9.9 194.7 0.05085

16.6 9.8 6.8 29.5 19.3 10.2 200.6 0.05085

16.6 9.6 7 29.5 18.9 10.6 206.5 0.05133

16.6 9.4 7.2 29.5 18.6 10.9 212.4 0.05132

16.6 9.2 7.4 29.5 18 11.5 218.3 0.05268

16.6 9 7.6 29.5 17.6 11.9 224.2 0.05308

16.6 8.8 7.8 29.5 17.3 12.2 230.1 0.05302

16.6 8.6 8 29.5 16.8 12.7 236 0.05381

16.6 8.4 8.2 29.5 16.3 13.2 241.9 0.05457

16.6 8.2 8.4 29.5 15.9 13.6 247.8 0.05488

Page 18: Anomali air

16.6 8 8.6 29.5 15.4 14.1 253.7 0.05558

16.6 7.8 8.8 29.5 15 14.5 259.6 0.05586

16.6 7.6 9 29.5 14.5 15 265.5 0.0565

16.6 7.4 9.2 29.5 14.1 15.4 271.4 0.05674

16.6 7.2 9.4 29.5 13.6 15.9 277.3 0.05734

16.6 7 9.6 29.5 13.2 16.3 283.2 0.05756

16.6 6.8 9.8 29.5 12.9 16.6 289.1 0.05742

16.6 6.6 10 29.5 12.8 16.7 295 0.05661

16.6 6.4 10.2 29.5 12.8 16.7 300.9 0.0555

16.6 6.2 10.4 29.5 12.7 16.8 306.8 0.05476

16.6 6 10.6 29.5 12.7 16.8 312.7 0.05373

16.6 5.8 10.8 29.5 12.6 16.9 318.6 0.05304

16.6 5.6 11 29.5 12.6 16.9 324.5 0.05208

16.6 5.4 11.2 29.5 12.6 16.9 330.4 0.05115

16.6 5.2 11.4 29.5 12.6 16.9 336.3 0.05025

16.6 5 11.6 29.5 12.5 17 342.2 0.04968

16.6 4.8 11.8 29.5 12.5 17 348.1 0.04884

16.6 4.6 12 29.5 12.5 17 354 0.04802

16.6 4.4 12.2 29.5 12.5 17 359.9 0.04724

16.6 4.2 12.4 29.5 12.4 17.1 365.8 0.04675

Pada penaikan temperatur

Pada T = 0 0C ,

γ= 1 .557 . 54

= 0.02607

Nilai γ yang lain dapat dicari dengan cara yang sama sehingga didapat

nilai γ nya yaitu :

To T ΔT Vo V ΔV VoΔT γ

0 4.2 4.2 13.7 12.2 1.5 57.540.0260

7

0 4.4 4.4 13.7 12.3 1.4 60.280.0232

2

0 4.6 4.6 13.7 12.4 1.3 63.020.0206

3

0 4.8 4.8 13.7 12.5 1.2 65.760.0182

5

0 5 5 13.7 12.6 1.1 68.50.0160

6

0 5.2 5.2 13.7 12.8 0.9 71.24 0.0126

Page 19: Anomali air

3

0 5.4 5.4 13.7 12.9 0.8 73.980.0108

1

0 5.6 5.6 13.7 13 0.7 76.72 0.00912

05.8 5.8 13.7 13.1 0.6 79.46 0.0075

5

06 6 13.7 13.2 0.5 82.2 0.0060

8

06.2 6.2 13.7 13.3 0.4 84.94 0.0047

1

0 6.4 6.4 13.7 13.4 0.3 87.680.0034

2

0 6.6 6.6 13.7 13.5 0.2 90.420.0022

1

0 6.8 6.8 13.7 13.6 0.1 93.160.0010

7

0 7 7 13.7 13.7 0 95.9 0

0 7.2 7.2 13.7 13.9 0.2 98.640.0020

3

0 7.4 7.4 13.7 14.1 0.4 101.380.0039

5

0 7.6 7.6 13.7 14.4 0.7 104.120.0067

2

0 7.8 7.8 13.7 14.7 1 106.860.0093

6

0 8 8 13.7 15 1.3 109.60.0118

6

0 8.2 8.2 13.7 15.2 1.5 112.340.0133

5

0 8.4 8.4 13.7 15.6 1.9 115.080.0165

1

0 8.6 8.6 13.7 16 2.3 117.820.0195

2

0 8.8 8.8 13.7 16.4 2.7 120.56 0.0224

0 9 9 13.7 16.6 2.9 123.30.0235

2

0 9.2 9.2 13.7 17 3.3 126.040.0261

8

0 9.4 9.4 13.7 17.6 3.9 128.780.0302

8

0 9.6 9.6 13.7 18 4.3 131.52 0.0326

Page 20: Anomali air

9

0 9.8 9.8 13.7 18.6 4.9 134.26 0.0365

0 10 10 13.7 19.1 5.4 1370.0394

2

0 10.2 10.2 13.7 19.6 5.9 139.740.0422

2

0 10.4 10.4 13.7 19.9 6.2 142.480.0435

1

0 10.6 10.6 13.7 20.2 6.5 145.220.0447

6

0 10.8 10.8 13.7 20.3 6.6 147.960.0446

1

0 11 11 13.7 20.4 6.7 150.70.0444

6

0 11.2 11.2 13.7 20.5 6.8 153.440.0443

2

0 11.4 11.4 13.7 20.6 6.9 156.180.0441

8

0 11.6 11.6 13.7 20.7 7 158.920.0440

5

0 11.8 11.8 13.7 20.8 7.1 161.660.0439

2

0 12 12 13.7 21.1 7.4 164.40.0450

1

0 12.2 12.2 13.7 21.4 7.7 167.140.0460

7

0 12.4 12.4 13.7 21.6 7.9 169.88 0.0465

0 12.6 12.6 13.7 21.9 8.2 172.62 0.0475

0 12.8 12.8 13.7 22.1 8.4 175.36 0.0479

0 13 13 13.7 22.4 8.7 178.10.0488

5

0 13.2 13.2 13.7 22.7 9 180.840.0497

7

0 13.4 13.4 13.7 23 9.3 183.580.0506

6

0 13.6 13.6 13.7 23.3 9.6 186.320.0515

2

0 13.8 13.8 13.7 23.6 9.9 189.060.0523

6

0 14 14 13.7 23.9 10.2 191.80.0531

8

0 14.2 14.2 13.7 24.2 10.5 194.54 0.0539

Page 21: Anomali air

7

0 14.4 14.4 13.7 24.5 10.8 197.280.0547

4

0 14.6 14.6 13.7 24.8 11.1 200.020.0554

9

0 14.8 14.8 13.7 25.2 11.5 202.760.0567

2

0 15 15 13.7 25.6 11.9 205.50.0579

1

0 15.2 15.2 13.7 25.8 12.1 208.240.0581

1

3. Perhitungan massa air yang dipakai dalam percobaan.

Massa =ρL (1+γΔT )

Sehingga, pada saat suhu 16,6°C massanya adalah

m=1 ×29,5 [1+(0.04574 ×0.2 )]=29.769866 gram

Page 22: Anomali air

ANALISA

Pada penurunan suhu, semakin rendah temperaturnya maka volume air semakin

berkurang tetapi pada saat 0°C - 4°C terjadi kenaikan suhu. Pada penaikan suhu, semakin

tinggi temperaturnya maka volume air semakin bertambah tetapi pada saat 0°C - 4°C terjadi

penurunan suhu. hal tersebut sesuai dengan konsep anomali air bahwa pada 0°C - 4°C akan

terjadi penyusutan air .

Penurunan suhu dimulai dari 16,6°C hingga 0°C tetapi pada penaikan suhu dimulai

dari 0°C hingga 15,2°C hal tersebut dikarenakan waktu pada saat praktikum tidak

mencukupi. Kurva yang didapat pada penurunan dan penaikan suhu hampir sesuai dengan

kurva anomali air.

Pada praktikum kali ini hanya pemuaian volume yang dicari, karena pada zat cair

hanya berlaku pada pemuaian volume.

Page 23: Anomali air

BAB V

KESIMPULAN

Air memiliki sifat khas yang tidak dimiliki oleh zat lain atau yang lebih dikenal dengan

sifat anomali air. Semua zat akan memuai jika dipanaskan. Tetapi air mempunyai keanehan

dalam hal ini. Air ternyata malah menyusut jika dipanaskan dari suhu 0 ke 4 °C sesuai

dengan praktikum kali ini.

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor, atau

karena pengaruh perubahan suhu. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat,

zat cair, dan zat gas. Pada zat cair hanya terjadi pemuaian volume saja. Pemuaian volume

adalah pertambahan ukuran suatu benda karena menerima kalor.

Page 24: Anomali air

DAFTAR PUSTAKA

Sears, Zemansky. 1982. Fisika Untuk Universitas 1. Mekanika Panas Bunyi. Bandung :

Binacipta

http://www. gurumuda.com/anomaliair

http://www.anaprivat.blogspot.com/2010/03/sifat-anomali-air-pada-suhu-0-4-derajat.html

http://www.hendla.wordpress.com/2009/05/21/anomali-air/