Post on 11-Apr-2016
description
Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Alami Indonesia dan Singapura
Disusun oleh
Diny Setyanti 21080112130075
Dias Yunita N 21080112120005
M. Reindra R 21080112130041
Yosep Sopar P 21080112130053
Debby Valentina 21080112130081
Julius Alex F 21080112130087
Sindi Martina H 21080112130107
Adistia Dian K 21080112140136
Fenisa Vifaly 21080112130046
Gina Fita P 21080112110057
Kanda Arjuna O 2108011111093
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1;Latar Belakang
Kota merupakan tempat bagi manusia untuk bermukim dan beraktivitas. Jadi pada
dasarnya kota merupakan human settlement. Menurut Doxiadis (1969), Human Settlement
terdiri dari 2 unsur mendasar yaitu isi (contents) dan wadah (container), yang selanjutnya
dapat diuraikan lebih mendalam menjadi 5 unsur penting yaitu alam sebagai dasar tempat
pemukiman, manusia, masyarakat, bangunan-bangunan, dan jaringan infrastruktur. Dalam
hal ini kota memiliki kaitan yang cukup erat dengan alam sehingga kota harus dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat bekerja sama dengan alam (Leitmann,1999).
Perkotaan adalah elemen penting dari suatu negara, dimana setiap perkotaan di setiap
negara tentu memiliki ciri khas dan kondisi yang berbeda. Perbedaan ini berbanding lurus
dengan perbedaan peraturan perundangan mengenai manajemen perkotaan yang
diberlakukan di negara serta di kota tersebut.
Pada laporan ini akan dilakukan perbandingan mengenai kondisi eksisting Negara
Singapore dengan Indonesia. Dengan melakukan perbandingan, maka diharapkan dapat
mengetahui kelemahan yang ada pada Negara Indonesia, dan diharapkan kita sebgaia
generasi penerus bangsa dapat mempelajari kelemahan tersebut dan mempelajari hal-hal yang
baik dari Negara Singapore untuk kemudian diimplementasikan di Negara kita, Indonesia.
1.2;Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut.
1; Untuk mengetahui perbedaan dan melakukan perbandingan mengenai kondisi eksisting
Negara Singapore dengan Indonesia
2; Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Lingkungan Perkotaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 FLORA
A; Flora Indonesia
Bunga nasional Indonesia menurut Keputusan Presiden Indonesia nomor 4 tahun 1993:
1; Bunga melati (Jasminum sambac) sebagai Puspa Bangsa.
2; Bunga anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) sebagai Puspa Pesona.
3; Bunga patma raksasa (Rafflesia arnoldii) sebagai Puspa Langka.
Bunga Melati Bunga Anggrek Bulan Bunga Patma Raksasa
Flora Indonesia terdiri dari 1.500 spesies algae, tumbuhan berspora berupa jamur
80.000 spesies, lumut kerak 595 spesies, paku-pakuan 2.197 spesies, tumbuhan berbiji 30.000
– 40.000 spesies (15.5% dari total jumlah flora di dunia).
Beberapa peraturan yang perlindungan flora di Indonesia
1; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
2; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya
3; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1992 Tentang Karantina Hewan,
Ikan Dan Tumbuhan
4; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan
Macam-macam upaya konservasi flora
1; Pelestarian in situ
Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asli suatu flora dan fauna
itu berada. Jadi dalam pelestarian in situ, flora dan fauna tidak dipindahtempatkan.
Terdapat berbagai bentuk pelestarian in situ, diantaranya adalah sebagai berikut :
a; Taman Nasional
Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam baik daratan maupun perairan yang
mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk
tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya,
pariwisata, dan rekreasi (Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 56 Tahun 2006 tentang
Pedoman Zonasi). Beberapa contoh taman nasional di Indonesia adalah Taman Nasional
Gunung Leuser (Sumatera Utara dan Daerah Istimewa Aceh), Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango (Jawa Barat).
b; Cagar Alam
Cagar Alam adalah hutan suaka alam yang berhubungan dengan keadaan alamnya yang
khas termasuk alam hewani dan alam nabati, perlu dilindungi untuk kepentingan ilmu
pengetahuan dan kebudayaan (UU No. 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan – Ketentuan Pokok
Kehutanan). Beberapa contoh cagar alam di Indonesia adalah Cagar Alam Pulau Kaget
(Kalimantan Selatan) dan Cagar Alam Rafflesia (Bengkulu).
c; Hutan Lindung
Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang karena keadaan alamnya diperuntukkan guna
mengatuur tata air, pencegahan bencana banjir dan erosi, serta pemeliharaan kesuburan
tanah (UU No. 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan – Ketentuan Pokok Keehutanan). Beberapa
contoh hutan lindung di Indonesia adalah Hutan Lindung Sungai Wain dan Hutan Lindung
Wehea (Kalimantan Timur).
2; Pelestarian ex situ
Contohnya kebun botani yang merupakan lahan yang ditanami berbagai tanaman untuk
keperluan koleksi, konservasi, pendidikan, dan wisata. Arboretum adalah semacam kebun
botani yang mengoleksi pepohonan. Contohnya adalah Kebun Raya Bogor, Kebun Raya
Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, dan Kebun Raya Eka Karya Bali.
B; Flora Singapura
Regulasi:
1; Misuse of Drugs Act (MDA) dan Control of Plants Act (CPA) untuk mencegah
penanaman tumbuh-tumbuhan dari genus Cannabis atau jenis tumbuhan lain yang
dilarang di tanam di Singapura
2; CPA juga mengatur impor dan pengiriman buah dan sayur di Singapura dan penggunaan
pestisida pada tanaman.
3; Plant Varieties Protection Act (PVPA) untuk melindungi variasi tanaman baru di
Singapura.
2.2
FAUNA
Peraturan Pet Relocation di Singapura
Mempunyai sertifikat yang menyatakan hewan peliharaan yang akan dibawa masuk ke
Singapura setidaknya sudah tinggal selama 6 bulan atau sejak lahir di negara Anda
sebelum hari keberangkatan.
Miliki microchip yang sesuai dengan standar ISO 11784 untuk hewam peliharaan Anda.
Harus punya sertifikat rabies asli. Sertifikat ini harus berisikan no microchip dan tanggal
penyuntikan vaksin. Untuk ke Singapura, vaksin pertama setidaknya sudah disuntikan 4
bulan sebelum hari keberangkatan. Vaksin pertama harus inactivated vaksin.
Selain vaksin anti rabies, beberapa vaksin yang juga harus diberikan untuk hewan peliharaan
Anda. Untuk doggy vaksin lainnya adalah vaksin Distemper, Hepatitis dan Parvovirus.
Sedangkan kucing, vaksin yang diberikan adalah Cat Flu (Chlamydia psittaci, Feline
calcivirus, Feline viral rhinotracheitis) dan Cat Enteritis (Feline Panieukopaenia / Feline
parvovirus). Vaksin – vaksin ini setidaknya diberikan 2 minggu sebelum hari
keberangkatan. Jangan lupa meminta sertifikat vaksinnya.
Setelah 30 hari sejak vaksin anti rabies, Anda perlu kembali ke dokter hewan untuk
melakukan tes darah. Hasilnya harus menyatakan bahahwa rabies titre testnya = atau >
dari 5 IUatau ML.
Hewan peliharaan kemudian harus disuntik vaksin rabies ke-2 sebelum 30 hari dari tanggal
keberangkatan. Vaksin ke-2 juga harus inactivated vaksin. Vaksin ke-2 ini hanya boleh
diberikan setelah melakukan titer blood.
Setelah hasil lab tes rabies serology FAVN keluar, Anda siap mengajukan peminjaman ruang
karantina (bila hewan peliharaan Anda emang diwajibkan untuk dikarantinakan – lebih
baik konsultan dengan pihak pet relocation dan instalasi pemerintah Singapura yang
khusus menangani masalah ini).
Miliki sertifikat kesehatan standar yang diisi oleh dokter hewan terakreditas. Sertifikat ini
harus dikeluarkan setidaknya 7 hari sebelum hari keberangkatan.
Harus punya izin keberangkatan dan impor sebelum sampai Singapura.
Semua sertifikat ( 2 sertifikat rabies, sertifikat vaksin dan sertifikat kesehatan ) harus
mendapatkan pengesahan USDA lokal dimana Anda tinggal. Agar gampangnya hubungi
pet relocation yang ada didekat Anda agar Anda tahu USDA mana yang harus didatangi
atau lebih mudahnya lagi langsung menggunakan jasa mereka untuk mengurusnya.
Hewan yang diperbolehkan dipelihara :
Dogs
Cats
Rabbits
Guinea pigs
Hamsters
Gerbils
Mice
Chinchillas
Red-eared sliders (red-eared
terrapins)
Birds (birds listed in the CITES
Appendices must be imported with
CITES permits or Certificates of Origin)
Fish (fish listed in the CITES Appendices
must beimported with CITES permits or
Certificates of Origin)
Land hermit crabs (Coenobita rugosus)
Green tree frogs (Litoria caerulea)
Malayan box turtles (Cuora amboinensis)
listed in CITES Appendix II
Syarat yang harus di penuhi sebelum memiliki hewan peliharaan :
1; Memeberi makan hewan dengan makanan yang bernutrisi
2; Memiliki rumah permanen agar dapat memeliharan dengan baik.
3; Pelatihan Hewan.
4; Bawa ke dokter hewan jika sakit.
5; Luangkan waktumu untuk hewan peliharaan.
6; Selalu memperhatikan hewan peliharaan (seperti : jangan sampai mengganggu orang lain,
kotoran, dsb)
7; Sterilise hewan peliharaan.
8; Microchip hewan peliharaan anda agar mempermudah dalam pencarian saat hilang
Hal-hal yang diperhatikan sebelum memiliki hewan peliharaan:
Persetujuan keluarga untuk memiliki hewan peliharaan
Tipe hewan peliharaan apa yang cocok dengan lifestyle
Pengetahuan dalam pemeliharaan hewan
Mengetahui berapa umur maksimal hewan
Memiliki sumber daya (waktu, uang, ruang) untuk memelihara hewan
Untuk di negara Indonesia Sendiri, penulis belum mendapatkan informasi kewajiban
seseorang dalam memelihara hewan peliharaan, hanya sebatas kemampuan membeli dan
merawat. Untuk masalah kesehatan, monitoring(tracking), pelatihan, maupun lisensi
kepemilikan tidak ada yang mengatur, berbeda dengan yang diterapkan di Singapura.
Dalam hal adopsi, atau pembelian hewan peliharaan di Indonesia hanya memperhatikan
tentang transaksi jual beli kepemilikan, berbeda dengan Singapura. Dalam adopsi hewan
peliharaan harus memenuhi kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya, masih harus melewati
proses sertifikasi, cek kesehatan dan vaksinasi, serta hal-hal penting lainnya.
Mengenai hal jumlah (kuantitas), pemerintah singapura telah menerapkan peraturan
mengenai pembatasan jumlah hewan yang bias dipelihara, yaitu maksimal 3 dengan
ketentuan-ketentuan yang telah di penuhi. Berbeda dengan yang di terapkan di Indonesia, kita
bisa memiliki hewan peliharaan jenis apapun dan dalam jumlah besar. Misalnya memelihara
anjing, kucing, ayam, sapi, kambing dan lain sebagainnya.
Standar yang di terapkan di Singapura :
ISO (International Standards Organisation) standards 11784 or 11785.
Badan/Organisasi yang menaungi tentang hewan :
AVA (Agri-Food & Veterinary Authority) of Singapura
Kontak organisasi yang menaungi tentang hewan peliharaan yang ada di Singapura :
Agency for Animal Welfare
Animal Lovers League
Action for Singapore Dogs
Cat Welfare Society
Causes for Animals Singapore
Exclusively Mongrels
House Rabbit Society of Singapore
Humane Society (Singapore)
MercyLight Adoption
Noah's Ark CARES
Save Our Street Dogs
Society for Prevention of Cruelty to Animals
Voices for Animals
2.3 AIR
a; Lembaga
Secara kelembagaan, Public Utilities Board (PUB) saat ini mengelola siklus air seluruh
Singapura. Sebelumnya, PUB bertanggung jawab untuk mengelola listrik, air minum dan gas.
Pada tanggal 1 April 2001, tanggung jawab untuk pembuangan limbah dan drainase
dipindahkan ke PUB dari Kementerian Lingkungan Hidup. Transfer ini memungkinkan PUB
untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan holistik, yang mencakup perlindungan dan
perluasan sumber air, stormwater manajemen, desalinasi, manajemen permintaan.
Di Indonesia, lembaga yang mengelola air adalah PDAM dan beberapa PAM Swasta.
PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu unit usaha milik daerah,
yang yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum. PDAM terdapat di
setiap provinsi, kabupaten, dan kotamadya di seluruh Indonesia. PDAM merupakan
perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh
aparataparat eksekutif maupun legislatif daerah.
b; Sungai dan Waduk
Di Singapore terdapat waduk besar, yaitu Waduk Macritche, waduk Pandan, waduk
Pierce dan waduk Seleter. Waduk Macritche merupakan waduk tertua di singapura. Waduk
tersebut selesai pada tahun 1868 dengan menyita air dari tanggul tanah yang kemudian
dikenal dengan Thomson Reservoir.
Waduk Macritche
Negara pulau kecil Singapura mempunyai beberapa sungai pendek dan sempit, yang
terpanjang, Sungai Kallang hanya 10km panjang. Sungai Singapura, yang paling terkenal di
negara itu. Sungai Singapura adalah sebuah sungai kecil yang mempunyai nilai historis yang
tinggi karena merupakan awal mula peradaban diSingapura. Sungai ini mengalir
sepanjang kawasan tengah Singapura di daerah selatan Singapura sebelum bermuara ke laut.
Karena nilai historisnya sangat tinggi, sungai ini menjadi salah satu sungai terkenal di
Singapura.
Sungai Kallang merupakan sungai terpanjang di Singapore, sepanjang 10 km dari
Takungan Peirce Rendah ke pinggir laut di Lebuh Raya Nicoll.
2.4 TANAH DAN MINERAL
Singapura adalah negara kecil yang tidak memiliki hasil tambang yang berarti.
Sedangkan di indonesia terdapat banyak jenis barang tambang di antaranya minyak bumi, gas
alam, bausit, timah putih, biji besi, batubara, intan, emas, perak dan aspal.1; Lembaga
Lembaga di Singapura yang mengelola tanah adalah SLA atau Singapore Land Authority.
Fokus SLA adalah pada optimalisasi sumber daya lahan dan memiliki 2 peran utama yaitu
perkembangan dan peraturan. Dalam peran perkembangannya, SLA mengawasi pengelolaan
tanah negara dan bangunan, penjualan tanah, sewa, akuisisi dan alokasi, mengembangkan dan
informasi terkait tanah pemasaran dan memelihara database informasi tanah nasional. Dalam
peran regulasinya, SLA adalah otoritas pendaftaran tanah nasional dan bertanggung jawab
atas pengelolaan dan pemeliharaan sistem survei tanah nasional. Di Indonesia, lembaga yang mengelola tanah adalah BPN atau Badan Pertanahan
Nasional atau yang sekarang disebut Kementrian Agraria dan Tata Ruang. BPN memiliki visi
menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan
dan kenegaraan Republik Indonesia. Sedangkan misinya adalah :
Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk:1; Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru kemakmuran
rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, serta pemantapan
ketahanan pangan.2; peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan bermartabat
dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
(P4T).3; Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi berbagai
sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan penataan perangkat
hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa,
konflik dan perkara di kemudian hari.4; Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia dengan
memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang akan datang terhadap tanah
sebagai sumber kesejahteraan masyarakat. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai
dengan jiwa, semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi
rakyat secara luas.
Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral. Dalam melaksanakan tugas Badan
Pertanahan Nasional menyelenggarakan fungsi :
1; perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan;2; perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan;3; koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan;4; pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan;5; penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan di bidang
pertanahan;6; pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum;7; pengaturan dan penetapan hak -hak atas tanah;8; pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan wilayah-wilayah
khusus;9; penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai dan/atau milik negara/daerah
bekerjasama dengan Departemen Keuangan;10; pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah;11; kerjasama dengan lembaga-lembaga lain;12; penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan program di bidang
pertanahan;13; pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan;14; pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di bidang
pertanahan;15; pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan;16; penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan;17; pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan;18; pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan;19; pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang pertanahan;20; pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, dan/atau badan hukum
dengan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;21; fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perbandingan :
1; Tanah di indonesia banyak yang berjenis tanah vulkanik, organosol (humus, gambut),
litosol (tanah berbatu-batu), podzol, laterit, mergel, kapur. Bentang alam atau rupa
bumi Singapura di bagian tengah berbukit terdiri atas batuan vulkanis, bagian barat
batuan sedimen, dan bagian timur terdiri atas pasir dan batu kerikil.
2; Ciri-ciri tanah di Indonesia:
Banyak mengandung unsur hara
Struktur tanahnya baik, artinya susunan butir-butir tanah tidak terlalu padat dan
tidak terlalu lenggang
Cukup mengandung air yang berguna untuk melarutkan unsur hara
Mempunyai garam-garaman dalam jumlah banyak
Ciri-ciri tanah di Singapura:
Tidak banyak mengandung unsur hara, karena tanahnya kebanyakan terdiri dari
pasir dan batuan
Struktur tanahnya kurang bagus, karena susunan butir-butir tanah terlalu padat
dan terlalu lenggang
Sedikit sekali mengandung air, karena memang tanah Singapura disengaja untuk
tidak menampung air banyak dengan cara menanam tanaman yang tidak begitu
menyerap air
2.5 UDARA
A; Pengukuran Kualitas Udara di Singapura
Pemantauan kualitas udara ambien di Singapura dimulai pada tahun 1972 dan dilakukan
oleh Perencanaan Strategis & Departemen Riset (SPRD) dari National Environment Agency,
Singapura. Tujuan dari pemantauan program adalah sebagai berikut:
Untuk menilai sifat dan besarnya masalah polusi udara
Untuk memantau tren dalam kualitas udara sehingga keputusan kebijakan tepat
dilakukan untuk mencegah polusi udara
Untuk menilai kecukupan dan efektivitas pengendalian pencemaran program
Data pemantauan kualitas udara awalnya dikumpulkan secara manual dan di lakuakan
analisis laboratorium sampel udara. sejak Januari 1994 data tersebut didapat secara otomatis
dengan komisioning pemantauan kualitas udara telematika dan manajemen Sistem
(TAQMMS) . Jaringan atau titik pemantauan yang dimiliki Singapura sebanyak 16 stasiun
pemantauan kualitas udara di daratan. Stasiun dihubungkan melalui saluran telepon umum ke
Pusat Pengendalian Station (CCS) yang terletak di Gedung Lingkungan.
Gambar Lokasi Stasiun Pemantauan Udara
Stasiun Monitoring Udara berada di 16 lokasi strategis untuk mengetahui kualitas udara
di seluruh pulau secara akurat. Dari 16 stasiun, 13 stasiun memantau kualitas udara ambien
secara umum, sementara 3 stasiun lainnya memantau kualitas udara di pinggir jalan. Stasiun
ambien berada di perkotaan, industri dan sub-urban dan terletak di pusat kegiatan. tiga stasiun
di pinggir jalan terletak di dekat jalan yang sibuk atau tol dan digunakan untuk mengukur
emisi kendaraan. Pada stasiun pemantauan udara, analisis otomatis terus memantau polusi
udara klasik seperti sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon, karbon monoksida, partikulat
(PM10) dan hidrokarbon. Di stasiun tertentu terdapat pengukuran meteorologi untuk
parameter seperti kecepatan dan arah angin, suhu dan kelembapan. Sejak April 2014
parameter yang diukur bertambah, yaitu fine particulate matter (PM 2,5). NEA juga
mempublikasikan pengukuran konsentrasi PM 2,5 setiap jamnya dan dapat di akses di
www.nea.gov.sg.
Data yang dikumpulkan di stasiun pemantauan udara dalam jaringan disalurkan melalui
jaringan telepon umum dengan CCS secara berkala. Di CCS,data secara otomatis diproses
untuk memberikan update pada kualitas udara. Metode pemantauan kualitas udara yang
digunakan di Singapura mereferensi pada Amerika Serikat Environmental Protection Agency
(USEPA).
Tabel Metode Pengukuran dari Tiap Parameter Menurut USEPA
US EPA NAAQS dan WHO AQG digunakan sebagai pedoman dalam evaluasi kualitas
udara ambien di Singapura. Standar tersebut diringkas sebagai berikut:
Indeks Standar Pencemar (PSI) yang dikembangkan oleh Singapura National
Environment Agency (NEA) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air
(MEWR) memberikan indikator yang akurat, tepat waktu dan mudah dimengerti dari tingkat
harian polusi udara udara ambien Singapura. Nilai-nilai PSI dilaporkan menggunakan data
real-time sebagai skala numerik dan memungkinkan masyarakat untuk menentukan apakah
tingkat polusi udara di lokasi tertentu baik, tidak sehat atau berbahaya. Polutan dengan indeks
tertinggi selama periode 24-jam digunakan untuk menggambarkan kualitas udara untuk hari
tertentu.
Tingkat PSI dikategorikan menjadi beberapa bagian seperti ditunjukkan dalam tabel yang
dibawah.
NEA menyatakan bahwa skala PSI yang digunakan dan dikembangkan di Singapura
sangat mirip dengan skala yang dipakai oleh US Environmental Protection Agency. NEA juga
menyatakan bahwa The National Ambient Air Quality Standards (NAAQS) yang
dikembangkan oleh US Environmental Protection Agency digunakan untuk menilai kualitas
udara Singapura.
MEWR, bersama dengan NEA, meninjau rekomendasi dari Komite Penasehat dan The
Sustainable Singapore Blueprin (SSB) yang diluncurkan pada tahun 2009. Tujuannya untuk
mencapai rata-rata tahunan dari 15μg/m3 dari SO2 dan 12μg/m3 dari PM2.5 pada tahun
2020. MEWR dan NEA telah bekerja dengan instansi pemerintah terkait dan berbagai pihak
untuk membuat target yang memenuhi persyaratan WHO AQGs. Untuk mencapai target
kualitas udara pada tahun 2020, NEA telah mengumpulkan peta jalan dengan satu set
langkah-langkah pengurangan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan
pembangunan dengan tetap menjaga kesehatan masyarakat dan daya saing ekonomi.
Gambar Contoh Hasil Pemantauan Kualitas Udara di Singapura
B; Pengukuran Kualitas Udara di Indonesia
Pemantauan kualitas udara ambien di Indonesia menggunakan metode yang sama seperti
di Singapura yang mengikuti standar US EPA. Namun untuk hasil pemantauan kualitas udara
di Indonesia belum dapat dilakukan secara real time. Pemantauan secara real time hanya ada
di beberapa ibu kota yang telah mempunyai Air Quality Monitoring System, seperti Jakarta,
Pekanbaru, Surabaya.
Sedangkan pemantauan kualitas udara yang terdapat di Laporan Status Lingkungan
Hidup Indonesia tiap tahunnya, pemantauan dilakukan 3 kali dalam setahun anggaran di 243
kabupaten/kota masing2 mewakili wilayah pemukiman, industri, transportasi dan
perkantoran.
Parameter yang dipantau di Indonesia hanya 5 jenis saja yaitu sulfur dioksida, nitrogen
oksida, ozon, karbon monoksida, dan partikulat (PM10).
Berikut adalah kategori ISPU beserta dampak atau efek yang ditimbulkan yang berlaku
di Indonesia.
Gambar Contoh Hasil Pemantauan Kualitas Udara di Indonesia
POLLUTION
STANDARD INDEX (PSI)
Air Quality Report
Main Air Quality Center
BAPEDAL
Validity:
11.06.2003 15:00 – 12.06.2003 15:00
Regions PM10 SO2 CO O3 No2
Critical
Component
Bandung 62 36 16 66 12 O3
Denpasar — — 18 — — CO
Jakarta 91 55 23 89 27 PM10
Jambi — — — — —
Medan 64 12 22 41 13 PM10
Palangkaraya 21 9 4 26 3 O3
Pekanbaru 356 16 114 16 — PM10
Pontianak 58 0 23 29 — PM10
Semarang 17 14 32 47 13 O3
Surabaya 66 50 17 51 22 PM10
2.6
Human BeingsMasyarakat singapura sangat peduli terhadap keadaan lingkungan di sekitarnya.
Masyarakat disana bisa peduli karena mereka menyadari bahwa daerah negara mereka yang
kecil, apabila lingkungan tidak dijaga, keberlangsungan hidup mereka dapat terganggu.
Kepedulian masyarakat singapura dibuktikan dengan berbagai macam peraturan yang ada di
singapura, mengatur tentang berbagai macam hal mengenai lingkungan, yaitu :
1; Hewan peliharaan dan binatang
mengatur lisensi hewan peliharaan, membawa keluar atau masuk ke singapura
2; Tanaman
mengatur ekspor impor tanaman, lisensi pestisida, membuat perkebunan di singapura
3; Perikanan
Semua hal diatas diatur dalam peraturan yang dikeluarkan pemerintah singapura, yang
bisa kita akses melalui ava.gov.sg. Kebiasaan masyarakat singapura yang taat pada peraturan
pemerintah membuat pelaksanaan kebijakan yang mengatur segala hal mengenai lingkungan
berlangsung dengan baik.
AIR
Selain mengenai hewan dan tumbuhan, masyarakat singapura juga sangat peduli
terhadap air, terutama air yang mereka konsumsi sehari-hari. Mereka menggunakan air untuk
kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, minum, dll, secukupnya. Selain karena sadar
bahwa sumber daya mereka sangat terbatas, hal ini dikarenakan mereka harus membayar
untuk setiap tetes air yang mereka gunakan.
Sangat berbeda dengan yang terjadi di indonesia. Masyarakat indonesia menggunakan air
dengan sangat boros, karena masyarakat indonesia masih dapat mengakses air bersih dengan
mudah.
UDARA
Kebiasaan masyarakat singapura yang lebih memilih menggunakan transportasi umum juga
memangkas polusi udara yang terjadi secara signifikan, bila dibandingkan dengan masyarakat
Indonesia. Bila di indonesia hampir setiap rumah memiliki minimal satu buah sepeda motor,
di singapura jarang orang yang memiliki kendaraan bermotor. Salah satu penyebab jarangnya
orang memiliki kendaraan bermotor di singapura yaitu sangat mahalnya pajak kendaraan
bermotor disana. Selain itu, akses kendaraan umum disana sudah sangat mudah, jadi
masyarakat disana merasa kendaraan bermotor pribadi bukanlah kebutuhan yang sangat
penting.
TANAH
Penggunaan lahan di singapuran diatur dengan sangat ketat oleh pemerintah. Izin
pendirian bangunan juga sangat ketat, serta pajak bumi bangunan cukup tinggi. Di singapura
juga seluruh tanah yang ada di singapura adalah kepunyaan negara, semua warganya harus
menyewa untuk tinggal.
Apabila dibandingkan dengan indonesia, di indonesia sendiri memiliki lahan yang luas, dan
izin pendirian bangunan yang dapat diurus dengan cukup mudah, serta pajak bumi bangunan
yang rendah pula dibandingan dengan singapura
BAB III
PENUTUP
3.1; Kesimpulan
Singapura dan Indonesia memiliki perbedaan dalam segi sumber daya, baik flora, fauna,
air, tanah, udara, serta perilaku maupun regulasi yang dijalankan dalam pemerintahan.
Namun ada beberapa aspek yang memiliki kesamaan antara Indonesia dan Singapura
contohnya seperti penerapan metode pemantauan kualitas udara. Dalam hal sumber daya
alam Indonesia jauh lebih kaya dibandingkan Singapura. Namun dalam bidang pengelolaan
dan peraturan di Singapura lebih ketat dan teratur dibanding Indonesia.