analisis fundamental

Post on 31-Oct-2014

72 views 6 download

Tags:

description

hhshhshshshshhshshshshsh

Transcript of analisis fundamental

Analisis Fundamental

Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data-data fundamental dan faktor-faktor eksternal yang berhubungan dengan perusahaan/ badan usaha tersebut. Data fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data pangsa pasar, siklus bisnis, dan sejenisnya. Sementara data faktor eksternal yang berhubungan dengan badan usaha adalah kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga, inflasi, dan sejenisnya. Dengan mempertimbangkan data-data seperti tersebut diatas, analisis fundamental menghasilkan berupa analisis penilaian badan usaha dengan kesimpulan apakah perusahaan tersebut sahamnya layak dibeli atau tidak. Jika nilainya mahal atau overvalued, saham tersebut dianggap nilainya lebih tinggi berdasarkan analisis fundamental melalui perbandingan harga yang berlaku di pasar. Dengan kata lain harganya sudah terlalu mahal jadi lebih baik tidak dibeli atau dijual jika memiliki sahamnya. Sementara jika yang terjadi sebaliknya, saham itu layak untuk dibeli dengan alasan harganya murah.Analisis ini memiliki horizon jangka panjang, karena selain menggunakan data historis (berupa laporan keuangan perusahaan) analisis ini juga menggunakan data masa depan berupa estimasi pertumbuhan perusahaan, estimasi perubahaan ekonomi di masa mendatang, dan berbagai jenis estimasi lainnya yang dianggap dapat mempengaruhi kinerja dan kelangsungan usaha. Meskipun menggunakan pendekatan kuantitatif dalam proses analisisnya, banyak variabel ditentukan berdasarkan judgment, misalnya tingkat pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. Akibatnya, meskipun beberapa orang menggunakan metode analisis fundamental dengan cara yang sama, hasilnya bisa jadi berbeda. Analisis ini biasa digunakan untuk jangka panjang, tetapi permasalahannya yang seringkali dihadapi oleh investor adalah timing dan informasi. Karena tidak semua investor mendapatkan informasi yang lengkap sehingga jika hanya mengandalkan analisis fundamental, dapat terjadi kesalahan investasi akibat kurangnya informasi atau kesalahan timing sehingga bisa jadi saham yang dibeli harganya sudah mahal. Untuk mengatasi masalah timing tersebut dapat dilihat dari pergerakan bursa atau pergerakan saham tersebut melalui analisis teknikal untuk menentukan sinyal transaksi (sinyal beli/sinyal jual). Dengan menggunakan / menggabung kedua analisis tersebut secara tepat, bertujuan untuk menghasilkan capital gain yang optimum.Rasio LikuiditasSalah satu aspek penting dari analisis fundamental adalah analisis laporan keuangan, karena dari situ dapat diperkirakan keadaan, atau posisi dan arah perusahaan.Laporan keuangan yang dianalisa adalah :1. Laporan keuangan yang menggambarkan harta, utang, dan modal yang dimiliki perusahaan pada suatu saat tertentu.Laporan keuangan ini disebut neraca.2. Laporan keuangan yang menggambarkan besarnya pendapatan, beban – beban, pajak, dan laba perusahaan dalam suatu kurun waktu tertentu.Laporan keuangan ini disebut laporan L / R.Rasio keuangan digunakan sebagai alat analisis keadaan keuangan dan kemampuan perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis rasio laporan keuangan:Rasio likuiditas : mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendek.a. Current ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancarCurent Ratio = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancarb. Quick ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tertentu (yang relatif lebih likuid).Quick Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan / Kewajiban Lancarc. Cash ratio : mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan kas dan bank.Cash Ratio = Kas + Bank / Kewajiban Lancar

Rasio ProfitabilitasRasio profitabilitas : mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan.a. Gross profit margin : mengukur tingkat laba kotor terhadap penjualan bersih perusahaanGross Profit Margin = Laba Bruto / Penjualan Bersihb. Operating profit margin : mengukur tingkat laba usaha / operasional terhadap penjualan bersih perusahaanOperating Profit Margin = Laba Usaha / OperasiPenjualan Bersihc. Net profit margin : mengukur presentase laba bersih (setelah pajak) terhadap penjualan bersih perusahaanNet Profit Margin = Laba Bersih setelah Pajak / Penjualan Bersihd. Return on asset (ROA) : mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.ROA = Laba Bersih setelah Pajak / Rata – Rata Aktiva Tetap

Rasio PengungkitRasio pengungkit : mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang serta menilai sampai sejauh mana sumber pembiayaan perusahaan berasal dari pinjaman.a. Debt ratio : mengukur tingkat penggunaan hutang sebagai sumber pembiayaan aktiva perusahaan.Debt Ratio = Total Kewajiban / Total aktivab. Debt equity ratio : membandingkan sumber pembiayaan yang berasal dari modal pemegang saham.Debt Equity Ratio = Total Kewajiban / Total Modalc. Leverage ratio : mengukur jumlah dari aktiva perusahaan terhadap modal pemegang saham.Leverage Ratio = Total Aktiva / Modal pemegang Saham

Rasio PasarRasio pasar : mengevaluasi kinerja perusahaan melalui basis per saham.a. Earning per share : menghitung penghasilan bersih yang diperoleh untuk setiap saham yang diinvestasikan.EPS = Laba Bersih setelah Pajak – Dividen Saham Preferen

Total Saham yang Diterbitkanb. Dividen yield : mengukur jumlah dividen per saham relatif terhadap harga pasar yang dinyatakan dalam bentuk persentase.Dividen Yield = Dividen per Saham / Harga Pasar Sahamc. Price earning ratio (P / E ) : mengukur jumlah investor untuk dibayar dari pendapatan perusahaan.P / E = Harga Pasar per Lembar Saham Biasa / Earning per Shared. Dividen per saham : menghitung jumlah dividen yang diperoleh untuk setiap saham yang diinvestasikan.Dividen per Saham = Total dividen dalam Satu Tahun / Total Saham yang Diterbitkan

Contoh analisis fundamental

 

FA

 

Analisis fundamental adalah jenis analisis yang digunakan untuk menganalisa saham-saham yang potensial dalam jangka panjang. Sedangkan untukmenganalisa/menentukan harga beli dan jual baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang, digunakan analisis teknikal. Penguasaan terhadap kedua metode analisa tersebut sangatlah penting, namun bukan berarti dapat menjamin untuk selalu untung di pasar modal. Hal ini terjadi karena setiap metode memiliki kelemahan masing-masing, ditambah lagi subyektifitas dari masing-masinginvestor yang menganalisa.

Untuk analisis fundamental, memberikan kelebihan dalam memberi data-data detil tentang kesehatan sebuah perusahaan. Analisis fundamental penting untuk memproyeksikan kesehatan dan profitabilitas sebuah perusahaan dimasa yang akan datang.

Namun, analisis fundamental juga memiliki kelemahan. Diantaranya adalah penggunaan data-data masa lampau. Dari data masa lampau itu lalu di proyeksikan apakah harga saham termasuk murah atau mahal. Diharapkan dataanalisis fundamental dimasa lampau tersebut dapat mencerminkan kinerja masa depan. Namun bagaimana juga, tidak ada seorangpun yang tau pasti akan masa depan sebuah perusahaan, Bisa jadi kinerja perusahaan dan kondisi ekonomi dimasa depan tidak sebagus dimasa lampau.

Kelemahan kedua dari analinis fundamental adalah dibutuhkan waktu untuk mengumpulkan dan mendapatkan data. Data laporan keuangan muncul pada awal kuartal baru, sehingga kadang sudah terlambat karena harga saham sudah naik duluan. Berita umumnya selalu datang terlambat, kita mengetahuinya dari media massa sehingga umumnya data sudah basi. Selain itu kadang kita perlu waktu juga untuk mengecek kebenaran data terlebih dahulu. Jadi kita perlu mengecek apakah perusahaan benar-benar memberikan

Analisa teknikal dan analisa fundamental adalah dua pendekatan utama di pasar keuangan. Analisa teknikal melihat pergerakan harga sekuritas dan menggunakan data ini untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan. Analisa fundamental, di sisi lain, melihat faktor ekonomi, yang dikenal sebagai fundamental.

Perbedaan:1. Grafik vs Laporan Keuangan

Pada tingkat pengertian yang paling dasar, seseorang yang menggunakan analisa tekhnikal memulai analisanya dengan menggunakan pendekatan chart, sementara itu seseorang yang menggunakan analisa fundamental  memulai pendekatan analisanya dengan mengikuti berita keuangan (financial statement)

Dengan melihat neraca, berita mengenai  arus kas dan laporan laba rugi, seorang analis fundamental mencoba untuk menentukan nilai perusahaan. Dalam hal keuangan, analis berusaha untuk mengukur nilai intrinsik perusahaan. Contoh yang bisa dipakai untuk pendekatan ini, misalnya untuk membuat  keputusan investasi – jika harga perdagangan saham di bawah nilai intrinsiknya,maka hal ini berarti adalah investasi yang baik.Seorang tekhnikal trader, di sisi lain, percaya bahwa tidak ada alasan untuk menganalisa fundamental perusahaan karena semua dihitung dalam harga saham. Seorang tekhnikal analisi percaya bahwa semua informasi yang mereka butuhkan tentang saham dapat ditemukan hanya dalam grafik tersebut.

2. Kerangka Waktu

Analisa fundamental mengambil pendekatan yang relatif cukup panjang dalam menganalisis pasar dibandingkan dengan analisa teknis. Sedangkan analisa teknikal dapat digunakan pada jangka waktu beberapa minggu, hari atau bahkan menit, sementara analisa fundamental sering melihat data dalam beberapa tahun.

Perbedaan kerangka waktu yang digunakan dalam dua pendekatan ini dihasilkan dari kebiasaan style yang para trader gunakan, dan kemudian terakumulasi hingga pada akhirnya dikelompokan mejadi 2 kelompok jenis analisa, tekhnikal analisis dan fundamental analisis. Seperti misalnya pada fundamental analisis, memerlukan waktu yang cukup lama untuk melihat sebuah nilai perusahaan terproyeksi  pada pasar, sehingga ketika seorang fundamental analisis memperkirakan nilai instrinsik, maka tidak akan didapatkan perkiraan nilainya hingga harga saham di pasaran mencapai nilai tepatnya.

Selain itu, angka-angka yang dihasilkan dari analisis fundamental hanya dirilis dalam jangka waktu yang lama. Laporan keuangan diajukan per triwulan dan perubahan dalam laba per saham tidak muncul setiap hari seperti harga dan informasi volume.  Alasan mengapa seorang analis fundamental memerlukan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan analisanya adalah dikarenakan data yang mereka gunakan untuk menganalisa stock, dihasilkan jauh lebih lambat dari data harga maupun volume yang digunakan oleh tekhnikal analisis.

Trading vs Investasi

Tidak hanya analisa tekhnikal memerlukan waktu yang lebih singkat jika dibandingkan dengan analisa fundamental, perbedaan juga terdapat pada goal atau tujuan dari sebuah pembelian (ataupun penjualan) dari sebuah saham/stock yang biasanya berbeda untuk setiap pendekatan ini.Secara umum, analisa teknikal digunakan untuk perdagangan, sedangkan analisa fundamental digunakan untuk melakukan investasi. Investor membeli sebuah aset yang mereka percaya kalau nilainya akan naik,  sedangkan seorang trader jika membeli sebuah aset yang mereka percaya bahwa mereka dapat menjual kepada orang lain dengan harga yang lebih besar. Garis perbedaan antara perdagangan dan investasi memang sedikit blur atau tidak begitu tegas terbedakan, tapi jelas merupakan sebuah perbedaan yang mendasar untuk kedua hal tersebut.

Kritik untuk Kedua Tekhnik

Beberapa kritikus melihat analisa tekhnikal sebagai bentuk ilmu hitam. Jangan heran melihat mereka mempertanyakan keabsahan disiplin ilmu atau landasan ilmu sebagai poin di mana mereka mengejek pendukungnya. Akan tetapi pada kenyataannya, analisa teknikal baru-baru ini mulai menikmati kredibilitas mainstream. Sementara sebagian besar analis Wall Street fokus pada sisi fundamental, di sisi lain hampir semua broker major  saat ini mempekerjakan tekhnikal analisis  juga.

Banyak kritik terhadap tekhnikal analisis berakar pada teori akademis – khususnya hipotesis pasar efisien (EMH). Teori ini mengatakan bahwa harga pasar selalu yang benar – informasi perdagangan yang lalu sudah tercermin dalam harga saham dan, oleh karena itu, setiap analisis yang bertujuan untuk menemukan nilai sekuritis dianggap useless atau tidak berguna.

Selain itu kelemahan lainnya untuk analisa tekhnikal adalah memerlukan banyak data untuk menunjang akuratnya prediksi dan juga sangat bergantung pada kemampuan membaca chart pada seorang trader. Padahal setiap trader memiliki metode yang berlainan dan masing-masing yang belum tentu cocok diterapkan satu sama lain.

Sementara itu kelemahan pada analisa fundamental ialah butuh waktu untuk memperoleh informasi, seringkali bersifat subyektif karena melibatkan banyak pendapat orang, lebih cocok diterapkan pada longterm period trading, dan sulit diterapkan pada pasar yang tidak efisien.

Bisakah Kedua tekhnik ini Digunakan Bersamaan?

Walaupun perbedaan antara kedua pendekatan analisa ini bagaikan air dan minyak, banyak trader membuktikan mereka dapat meraih kesuksesan yang cukup memuaskan dengan mengkombinasikan kedua tekhnik ini dalam trading mereka.

Sebagai contoh, beberapa analis fundamental juga menggunakan tekhnikal analisa untuk mengetahui waktu terbaik untuk open posisi.

Atau alternatif lainnya, beberapa tekhnikal trader akan mempertimbangkan fundamental juga untuk menambah keakuratan dari signal tekhnikal mereka. Contohnya, misal signal yang dihasilkan dari tekhnikal analisa mengatakan jual, di sisi lain trader juga mempertimbangkan berita-berita penting/ berita kunci yang keluar pada hari itu, yang mungkin saja mebolak balikkan hasil signal dari analisa tekhnikal.

Menggunakan kedua pendekatan di atas bermanfaat untuk Anda dalam memperkuat signal dan membantu menguatkan keputusan Anda  serta membantu Anda untuk membuat skenario trading terbaik.

http://informasiforex.com/tekhnikal-analisi-vs-fundamental-analisis/

Analisis fundamental berujung pada penentuan harga wajar saham (fair value) yang akan dibandingkan dengan harga pasar (market price), untuk menentukan apakah harga wajar saham tersebut dinilai terlalu murah (undervalued) atau terlalu mahal (overvalued).

Sedangkan analisis teknikal lebih bersifat analisis pola grafik pergerakan harga saham yang berujung pada analisis trend harga, penentuan garis Support-Resistance, titik balik (Reversal) dan peramalan (forecasting) – baik peramalan harga ataupun waktu (timming).

Kedua analisis merupakan pendukung bagi para pelaku bursa untuk menentukan posisinya : Buy, Sell, Wait & See (atau Hold bila sudah punya saham), yang dapat diteruskan pada trading plan berdasarkan kebijakan dan karakter pelaku bursa.

http://sbm.binus.ac.id/2012/04/04/perbedaan-analisis-fundamental-dan-teknikal/

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL DI BURSA SAHAMPERLUKAH DIPERTENTANGKAN?

Untuk menghadapi pergerakan harga di bursa saham ada dua macam pendekatan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.

Pada masing-masing pendekatan ada penganut yang agak fanatik sehingga menimbulkan antagonisme seolah-olah yang satu lebih unggul daripada yang lain. Para penganut haluan fundamental (fundamentalist) menganggap bahwa harga bergerak secara acak (random) sehingga arahnya tidak mungkin bisa diduga sebelumnya. Upaya untuk berbuat demikian tidak lain adalah spekulasi belaka, yang tentu tidak bisa diterima oleh para teknisi pasar (market technician), sehingga suka memplesetkan nama fundamentalist menjadi funnymentalist dalam ucapan yang dipercepat. Antagonisme demikian tidak perlu terjadi bila kita mempertimbangkan aspek-aspek berikut.

DASAR FUNDAMENTAL DAN RAGAM PELAKU BURSA

Dalam analisis fundamental, yang dijadikan dasar perkiraan harga (intrinsic value) adalah faktor-faktor fundamental seperti laporan keuangan, informasi penting lain yang sewaktu-waktu harus diumumkan perusahaan publik dan perkembangan ekonomi makro, mau pun berita dalam bidang-bidang lain seperti politik, sosial, cuaca, dsb. yang dianggap perlu, semuanya selama paling tidak dua tahun terakhir. Tentu pekerjaan yang terlibat adalah kolosal, bila ingin ditinjau secara mendalam dan tuntas.

Tidak mungkin bagi siapa saja untuk menyerap semua informasi yang ditawarkan secara total. Perlu untuk meletakkan perbatasan menurut urutan prioritas dan keterbatasan waktu maupun sumber daya masing-masing. Pembatasan yang ditetapkan oleh analis menurut kebutuhan masing-masing adalah berbeda-beda. Di samping itu akses kepada informasi yang tersedia tidaklah sama bagi semua pihak yang sedang terlibat, dari segi waktu maupun jumlah. Perbedaan dalam pembatasan ruang gerak analis akan berpengaruh terhadap proses

pembentukan harga, sehingga akan timbul perbedaan persepsi tentang tingkat harga yang dianggap wajar.

Bila yang ikut ditinjau juga adalah motivasi berbagai pihak untuk terjun ke bursa saham, maka gerak harga akan dipengaruhi juga oleh pertimbangan yang tidak fundamental atau rasional. Pihak yang dianggap menggunakan pendekatan fundamental adalah investor jangka panjang yang adakalanya perlu melaksanakan penyesuaian portfolio, namun selalu berusaha untuk memilih saham dengan kinerja terbaik. Golongan yang tidak selalu bersikap demikian, namun masih cukup rasional adalah penggerak pasar (market maker) karena kewajibannya untuk mencipta permintaan pada saham tertentu. Dalam golongan "market maker" termasuk "specialist" yang oleh peraturan bursa dilarang untuk mencipta permintaan yang menyesatkan, karena saham yang ditanganinya sebetulnya tidak memenuhi persyaratan fundamental sama sekali. Para "specialist" ditugaskan untuk memelihara perdagangan yang hidup dan liquid bagi saham-saham tertentu berdasarkan imbalan perlakuan istimewa (privileges) dari pihak bursa di Amerika Serikat.

Perbedaan motivasi antara investor dan para penggerak pasar sudah bisa menyebabkan saham yang terbaik tidak mendapatkan harga tertinggi. Bisa saja terjadi bahwa saham yang tidak begitu baik fundamentalnya, dikejar pelaku bursa karena permintaan yang lebih tinggi.

Pelaku bursa dengan persentase rendah di bursa yang sudah maju, namun justru lebih tinggi di bursa yang belum berkembang dengan baik, adalah para spekulator yang tidak rasional. Para spekulator terdiri dari dua kelompok yang termakan isu bahwa mencari untung di bursa adalah lebih mudah dan cepat daripada terjun ke dalam bisnis normal.

Kelompok yang satu memang mempunyai uang lebih, sehingga secara menyeluruh tidak akan kehilangan segala-galanya secara menyakitkan. Kerugian akan membuat mereka mendapatkan pelajaran pahit yang mudah-mudahan dapat menjadi pendorong untuk mau berlelah-lelah dalam membuat analisis sebelum terjun di bursa, daripada mengandalkan rumor atau naluri saja.

Kelompok yang satu lagi adalah mereka yang sebetulnya tidak mempunyai uang lebih, namun yang tersedia hanya belum dibutuhkan dengan segera. Karena sama sekali tidak mempunyai pengertian tentang manajemen dana, tidak ada cadangan untuk menghadapi kerugian yang tiba bersamaan dengan atau lebih cepat dari kebutuhan penggunaannya. Pengalaman demikian akan membuat mereka jera masuk ke bursa lagi.

Dari latar belakang materi fundamental dan pelaku bursa saham dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya untuk menetapkan harga di muka, tidak mungkin bisa berhasil dengan baik. Harga yang telah dihitung dan diperkirakan tidak bisa diharapkan untuk muncul di bursa. Apa yang dapat diharapkan adalah pedoman untuk tindakan jual atau beli berdasarkan perbandingan antara analisis dan kenyataan yang dihadapi pelaku bursa. Juallah saham yang disebut "overvalued" (harga berada di atas nilai yang telah dihitung/diperkirakan), sebaliknya belilah saham yang "undervalued" (harga berada di bawah nilai yang telah dihitung/diperkirakan). Sikap yang rasional demikian memang akan menghasilkan keuntungan bila jangka waktu yang digunakan adalah cukup lama. Namun apakah suatu

strategi "buy-and-hold" untuk saham yang "undervalued" bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal?

DASAR TEKNIKAL DAN SINERGI FUNDAMENTAL

Ada suatu kelompok pelaku bursa saham yang belum diulas sampai kini, ialah mereka yang memanfaatkan analisis teknikal.

Keunikan dengan cara analisis ini adalah bahwa pekerjaan baru dimulai setelah harga terbentuk di bursa. Ingatlah bahwa pekerjaan dalam analisis fundamental dilaksanakan sebelum harga terbentuk di bursa . Tindakan jual-beli kemudian didasarkan perbandingan antara hasil analisis dan kenyataan di bursa, yang bisa ditetapkan sebagai "over" atau "undervalued."

Jelaslah dari urutan peristiwa bahwa analisis fundamental dibutuhkan sebelum bisa ada upaya untuk melaksanakan analisis teknikal. Adalah kekuatan-kekuatan pasar secara kolektif yang menyebabkan pembentukan harga. Kekuatan-kekuatan ini adalah hasil dari analisis fundamental yang dilancarkan oleh para investor dan penggerak pasar maupun spekulator. Hasil dari kekuatan-kekuatan ini atau tarik menarik antara permintaan dan penawaran adalah yang dipelajari dalam analisis-teknikal. Interaksi antara permintaan dan penawaran secara kolektif dan kumulatif menghasilkan grafik gerak harga, yang bila dibaca dengan benar, bisa menjadi pedoman tindakan beli atau jual yang menguntungkan secara total.

Dalam pandangan analisis teknikal, semua faktor fundamental sudah masuk ke dalam dan dipresentasikan oleh harga yang terbentuk, sehingga tidak lagi perlu mempertimbangkan segi fundamental suatu saham. Setelah terjadi pembentukan harga, maka adalah mubazir untuk memperhatikan segi fundamental yang menyebabkannya. Yang diperlukan adalah justru kemampuan membaca dengan benar arah yang akan diambil oleh harga.

Sebaliknya meskipun dimulai dengan analisis fundamental, pelaku bursa masih bisa mengambil manfaat lebih jauh dari analisis teknikal. Dalam keadaan "overvalued" apakah saham langsung dijual atau apakah tindakan itu bisa ditunda dulu untuk meraih keuntungan lebih banyak lagi? Berapa lama lagi waktu harus dibiarkan berlalu sebelum tercapai suatu titik balik dalam gerak harga? Ini bergantung dari pemanfaatan analisis teknikal dengan baik.

Dari ulasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis fundamental dan analisis teknikal saling membutuhkan: yang pertama untuk pembentukan harga dan yang kedua untuk kelanjutan gerak harga. Perbedaan mendasar antara kedua cara analisis ini adalah dominannya segi eksakta dalam analisis fundamental dan hadirnya intuisi—berdasarkan pengalaman di masa lampau—dalam kadar tertentu pada analisis teknikal.

Jack D. Schwager sebagai pengaran buku The Market Wizards (1989, New York Institute of Finance/Simon & Schuster) dan The New Market Wizards: Conversations with America's Top Traders (1992, Harper Business), setelah mengadakan wawancara dengan puluhan pakar dalam perdagangan di bursa saham dan komoditi, ia menulis bahwa analisis fundamental dan teknikal bisa digunakan terpisah atau tergabung, dengan berhasil.

Dalam bukunya yang terakhir Schwager on Futures (1996, John Wiley & Sons), ia mengakui di kata pengantarnya bahwa mula-mula ia merupakan "pure fundamentalist" dan sangat meremehkan analisis teknikal. Namun setelah mencoba memanfaatkan analisis grafik, ia berubah 180 derajat dari skeptisismenya yang semula. Perubahan sikap demikian telah dialami banyak fundamentalist lain melalui pandangan terbuka (open mindedness) yang memungkinkan mereka mengadakan percobaan. Dengan demikian maka analisis fundamental dan teknikal tidak perlu dipertentangkan, karena saling membutuhkan untuk hasil yang maksimal.

SPEKULASI BUKAN FAKTOR TEKNIKAL

Memang ruang lingkup analisis teknikal, yang hanya memperhatikan sifat dan pola gerak harga, tidaklah seluas analisis fundamental yang mencakup ilmu akunting, ekonomi mikro dan makro, bidang sosial politik, cuaca, dsb. Namun cara analisis ini tidaklah sederhana juga, apa lagi program komputer mutakhir memanfaatkan lebih dari 150 indikator atau alat analisis untuk seleksi yang terbaik antara ribuan saham dalam waktu beberapa menit saja.

Mereka yang menggunakan analisis teknikal dengan benar pasti bukanlah spekulator yang tidak menguasai dan mengerti tindakan mereka sendiri. Pada umumnya spekulator menggunakan analisis teknikal dan karena itu cenderung diasosiasikan dengan analisis teknikal. Karena sesungguhnya belum dimanfaatkan secara profesional sehingga tingkat keberhasilannya rendah, maka pendekatan teknikal dianggap spekulatif. Meskipun demikian analisis teknikal tidak identik dengan spekulasi, yang tidak konsisten dalam hasilnya. Pelaku

bursa yang fanatik teknikal seperti Richard Dennis (buku New Market Wizards, pasal Silence of the Turtles) di samping mendapatkan hasil yang konsisten dengan melipatkgandakan beberapa ribu dolar menjadi $200 juta, juga telah melatih puluhan orang lain untuk berhasil secara konsisten. Agar tidak merusak pasar, mereka terikat kontrak untuk bungkam tentang sistem dagang mereka.

http://www.bumianyar.com/bi/AFvsAT.htm

 ==================================================================

Analisa Teknikal VS Analisa FundamentalWritten by sinjotaro on July 31st, 2010. Posted in ANALISA FUNDAMENTAL, ANALISA TEKNIKAL

  Banyak trader forex mengalami kesusahan atau kebingungan saat akan mengambil posisi

apakah harus buy atau sell. Banyak signal forex yang bisa menjadi acuan sebagai second opinion yang bisa kita

car secara gratis maupun membayar di internet. Namun jika anda jeli dan ingin belajar forex secara sungguh-

sungguh maka anda harus belajar analisa teknikal dan analisa fundamental.

Pada dasarnya trader membuat keputusan trading menggunakan dua Analisis yaitu Analisis Teknikal (Technical

Analysis) dan Analisis Fundamental (Fundamental Analysis).

Analisis Teknikal (Technical Analysis) menggunakan chart, trend line, indikator seperti : Moving Average, Moving

Average Convergence Divergence (MACD), Relative Strenght Index (RSI), Bolinger Band, Fibbonaci, Camarilla,

Pivot point, pattern/pola candlestick dan Analisis matematis lainnya untuk mempelajari peluang pasar.

Sementara Analisis Fundamental (Fundamental Analysis) memprediksi pergerakan harga dengan

menterjemahkan berbagai informasi keadaan ekonomi, termasuk berita, laporan dan kebijakan yang dikeluarkan

oleh pemerintah, dan juga rumor.

Analisis Teknikal (Technical Analysis) dan Analisis Fundamental (Fundamental Analysis). Manakah yang lebih

baik ?

Marilah kita kembali ke dasar dari forex trading. Apakah yang menyebabkan pergerakan harga ?

Jawabannya adalah : Harapan dan spekulasi dari pasar ! Berita bukanlah penyebab pergerakan harga. Di lain

pihak, indikator / perhitungan matematis juga bukan merupakan penggerak harga.

Pada Analisis Teknikal (Technical Analysis), ketika trader berpedoman pada grafik, sebagai contoh garis trend

line dan MACD telah menunjukkan bahwa harga telah menembus garis trend line dan garis-garis pada MACD

telah perpotongan. Dan bila kemudian harga naik, hal ini tidak berarti bahwa pola indikator-indikator tersebut

yang menyebabkan pergerakan harga! Tetapi dikarenakan banyak trader perpatokan pada garis- garis tersebut.

Pada saat itu, mereka melakukan hal yang sama (membeli/LONG) sesuai teori dari indikator yang bersangkutan.

Inilah yang menyebabkan harga benar-benar naik sesuai prediksi dari indikator forex.

Intinya, indikator hanyalah sebagai follower / pengikut dan bukan sebagai penyebab pergerakan harga.

Pada Analisis Fundamental (Fundamental Analysis), pergerakan harga yang drastis terjadi apabila ada peristiwa-

peristiwa yang tidak terduga. Peristiwa tersebut bisa berupa kenaikan/penurunan suku bunga dari bank central,

sampai peristiwa politik ataupun perang. Contohnya adalah peristiwa 9/11. Ketika peristiwa 9/11 terjadi, rate

USD melemah dikarenakan setiap orang memperkirakan peristiwa tersebut akan berpengaruh besar terhadap

US sehingga besar kemungkinan USD melemah. Kejadian ini menyebabkan banyak pelaku pasar menjual USD.

Imbasnya rate USD benar-benar turun drastis.

Pertanyaan sesungguhnya adalah seberapa banyak uang yang diperdagangkan berdasarkan Analisis Teknikal

(Technical Analysis) dan Analisis Fundamental (Fundamental Analysis) ?

Pada umumnya, bank-bank besar, hegde fund, dan institusi keuangan besar lainnya menggunakan dasar

Analisis Fundamental (Fundamental Analysis). Dan karena mereka adalah pemegang sebagian besar uang di

seluruh dunia, maka bila mereka melakukan trade, maka harga akan bergerak sesuai dengan apa yang mereka

lakukan. Hal ini sesuai dengan hukum ekonomi, sebagai contoh bila ada banyak pembeli USD, maka jumlah

USD yang beredar di pasaran akan berkurang, menyebabkan harga USD naik.

Bagaimana dengan trader-trader yang menggunakan Analisis Teknikal (Technical Analysis) ? Dapat dipastikan

mereka tak memiliki jumlah uang sebanyak institusi-institusi keuangan di atas (walaupun digabungkan secara

total). Ditambah lagi beragamnya indikator teknikal yang berjumlah ratusan dan timeframe yang berbeda-beda.

Hal ini menyebabkan setiap indikator dan timeframe tsb menghasilkan prediksi yang amat bervariasi.

Tips-tips bagi trader yang menggunakan Analisis Teknikal (Technical Analysis) dan Analisis Fundamental

(Fundamental Analysis)

Bagi anda yang menggunakan Analisis Teknikal (Technical Analysis), tips yang kami berikan adalah : Hanya

gunakan indikator-indikator umum yang banyak digunakan oleh para trader dan hanya trade sewaktu tak ada

berita ekonomi penting.

Bagi anda yang menggunakan Analisis Fundamental (Fundamental Analysis), tips yang kami berikan adalah :

sabar, disiplin, hanya trade sewaktu ada berita ekonomi penting dan pastikan waktu / jam yang anda gunakan

adalah benar-benar tepat.

Saat ini broker forex online terbaik dan terpercaya salah satunya adalah MARKETIVA .

Segera daftar di Marketiva untuk mendapatkan bonus $5 sekarang juga..Daftar di MARKETIVA .

 

http://forexjakarta.com/analisa-teknikal/analisa-teknikal-vs-analisa-fundamental

PENGANTAR ANALISIS FUNDAMENTALKamis, 08 September 2011

Pasar modal merupakan saran investasi yang high risk, high return investment oleh karena itu diperlukan suatu metode untuk meminimalkan risiko yang ada dan memaksimalkan return yang diharapkan. Perkembangan metode analisis di pasar modal dapat dipisahkan lagi menjadi dua metode yaitu Metode Analisis Fundamental (FA) dan Metode Analisis Teknikal. Posting terdahulu lebih menekankan pada analisis teknikal karena blog ini bertujuan untuk edukasi masyarakat makan penulis akan mencoba memaparkan Analisis Fundamental. Perbedaan yang mendasar antara Analisis Teknikal dan Analisis Fundamental adalah jangka waktu dalam berinvestasi. Analisis Teknikal cenderung dalam jangka waktu yang singkat paling lama dalam satu hari sampai satu bulan. Sedangkan analisis fundamental cenderung dalam jangka waktu lama yaitu > 10 tahun sampai jangka waktu yang tidak terhingga. Dalam beberapa seminar dan workshop yang saya ikuti banyak yang berkata bahwa seorang fundamentalis cenderung melakukan investasi selama perusahaan tersebut terus hidup dan selama itulah investasi dilakukan.

Analisis Fundamental merupakan analisis yang menggunakan data fundamental perusahan dan global. Data tersebut merupakan data dari laporan annual report yang berisikan Neraca, Laporan Rugi Laba, Laporan Arus Kas dan Laporan dari pihak manajemen mengenai pencapaian dan target perusahaan pada tahun berikutnya. Analisis fundamental melakukan estimasi-estimasi dalam melakukan analisis. Estimasi tersebut menghasilkan suatu harga wajar dari perusahaan yang di analisis. Harga wajar tersebut lalu dibandingkan dengan harga pasar untuk menentukan apakah harga saham perusahaan tersebut under/over value.

Analisis fundamental dapat menggunakan dua pendekatan yaitu Relative Valuation dan Cashflow Valuation. Relative Valuation menggunakan pendekatan seperti Price Earnings Ratio sedangkan Cashflow Valuationmenggunakan pendekatan seperti Dividend Discount Model, Free Cashflow to Equity dan Free Cashflow to Firm. Software trading online biasanya menyediakan fasilitas data fundamental perusahaan dan tersedia beberapa rasio-rasio kunci dari fundamental termasuk PER perusahaan tersebut. Buku referensi yang disarankan oleh penulis untuk belajar analisis fundamental seperti buku Andy Porman Tambunan yaitu Menilai Harga Wajar Saham untuk pemula sangat disarankan atau Damodaran On Valuation Second Edition buku karangan Aswath Damodaran untuk mempelajari metode-metode valuasi dan banyak PDF yang tersedia di internet untuk di download gratis.

http://edukasipasarmodal.blogspot.com/2011/09/pengantar-analisis-fundamental.html

PERBEDAAN ANALISA FUNDAMENTAL DAN TEKNIK ANALISA

ANALISA TEKHNIK

Analisis teknikal bisa membantu kita untuk mengindentifikasi level BUY maupun SELL, berikut dengan target profit dan batasan resikonya.

Dasar Analisis Teknikal

Ada 3 asumsi dasar dalam analisis teknikal:

1.    Market action discounts everythingArti dari kalimat ini kira-kira adalah hal apapun yang bisa mempengaruhi pergerakan harga baik itu data fundemantal, situasi politik, dan lain-lain akan tercermin dalam pola pergerakan harga di pasar. Oleh karena itu para teknikalis (orang yang hanya berpedoman pada� analisis teknikal) beranggapan bahwa yang penting bagi mereka adalah ke level berapa harga akan bergerak, bukan mengapa harga bergerak.

2.    Prices move in trendArti kalimat ini cukup jelas bahwa harga selalu bergerak dalam suatu trend atau arah tertentu, baik itu naik,� turun, atau datar-datar saja. Yang perlu diketahui adalah di mana batasan-batasan tren itu sendiri, dan kapan kira-kira tren itu akan berhenti. Kita akan mempelajari mengenai tren harga (price trends) dalam chapter analisis teknikal ini.

3.    History repeats itself

Sejarah selalu berulang, begitulah bunyi teori ini. Yang dimaksud dengan selalu berulang bukanlah level harga� tertentu. Misalnya, kemarin harga berada di 16200, maka meskipun sekarang harga turun ke 12000, besok atau lusa atau tahun depan pasti harga itu akan muncul lagi. Meskipun bisa saja terjadi, namun hal tersebut bukanlah madsud dari teori ini.

Yang selalu berulang adalah pola. Pergerakan harga membentuk pola-pola tertentu yang ternyata cenderung

mucul dan muncul lagi dari waktu ke waktu. Hingga akhirnya para teknikalis bisa memprediksi arah

pergerakan harga selanjutnya berdasarkan sejarah yang� terjadi ketika pola yang sama muncul.

ANALISA FUNDAMENTAL

Berbicara tentang analisis fundamental, berarti kita akan menyentuh semua hal mengenai penyebab pergerakan harga, diantaranya adalah data-data dan berita yang berkaitan erat dengan perekonomian

Dengan mengetahui efek data ini terhadap suatu pergerakan harga, kita bisa mengambil keputusan dengan lebih obyektif. Ada beberapa berita dan data ekonomi yang perlu kita ketahui. Data-data ini kerap memberikan efek yang cukup bisa mempengaruhi pergerakan harga.

Data-data fundamental yang akan kita gali kali ini adalah data-data dari Amerika Serikat. Apa sebabnya? itu karena kondisi perekonomian pemilik 50 negara bagian tersebut sangat bisa mempengaruhi keadaan perekonomian negara-negara lain di dunia.

Data Informasi

Pengaruh terhadap pergerakan harga

Jika bertambah

Jika berkurang

Unemployment Rate

Mengukur pertambahan atau penurunan tingkat pengangguran.

Besar Buruk Baik

Non-Farm Payroll

Mengukur pertumbuhan di sektor tenaga kerja di luar sektor pertanian. Biasanya

Besar Baik Buruk

diumumkan bersamaan dengan Unemployment Rate setiap hari Jumat pertama setiap bulannya pukul 19.30 WIB.

Initial (Jobless) Claims

Mengukur klaim atas jaminan sosial untuk pengangguran.

Besar Buruk Baik

Retail Sales

Mengukur tingkat penjualan di tingkat eceran.

Besar Baik Buruk

Consumer Confidence

Mengukur tingkat kepercayaan konsumen.

Menengah Baik Buruk

Consumer Price Index (CPI)

Mengukur tingkat harga yang sampai pada konsumen. Merupakan salah satu indikator inflasi.

Besar

Baik bagi mata uang. Bagi saham, efeknya bisa tak pasti

Buruk bagi mata uang

Producer Price Index (PPI)

Salah satunya untuk mengukur berapa besar biaya produksi yang dibutuhkan oleh para produsen.

Besar Baik bagi mata uang. Bagi saham, efeknya bisa tak pasti

Buruk

Juga merupakan salah satu indikator inflasi.

New Home Sales

Mengukur tingkat penjualan rumah baru.

Besar Baik Buruk

Existing Home Sales

Mengukur tingkat penjualan rumah bekas.

Besar Baik Buruk

Housing Starts & Buliding Permits

Memberikan informasi mengenai pengabulan izin untuk mendirikan bangunan.

Medium Baik Buruk

International Trade (Trade Balance)

Mengukur neraca perdagangan suatu negara. Dengan kata lain mengukur keuntungan atau kerugian dari kegiatan ekspor dan impor.

Besar Baik Buruk

Gross Domestic Product (GDP)

Merupakan indikator

Besar Baik Buruk

Durable Good Orders

Mengukur tingkat pemesanan akan barang-barang tahan lama (durable).

Besar Baik Buruk

“Tahan lama†� di sini maksudnya adalah masa pemakaian normalnya minimum 10 tahun.

Factory Orders

Mengukur tingkat pemesanan barang-barang yang dihasilkan dari sektor industri manufaktur (pabrikan).

Besar Baik Buruk

Interest Rate Decision

Merupakan pengumuman mengenai perubahan tingkat suku bunga acuan yang dilakukan oleh bank sentral.

Besar

Baik untuk mata uang (jangka pendek)

Buruk untuk mata uang (jangka pendek)

Selain data-data di atas, ada beberapa faktor eksternal yang bisa mempengaruhi pergerakan pasar, misalnya: politik, keamanan, bencana, harga emas dan harga minyak dunia. Data fundamental memang bisa memberikan efek pada pergerakan harga setelah data itu diumumkan, namun efek sesungguhnya dari data tersebut masih bisa dirasakan sampai berhari-hari bahkan berminggu-minggu sesudahnya.

Berita yang dapat mempengaruhi pergerakan harga selain data-data ekonomi yang terjadwal diantara lain adalah berita-berita yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah, politik, pernyataan pejabat bank sentral, bahkan faktor force majorseperti bencana alam, hingga yang paling terburuk seperti perang dan bencana alam. Berkaitan dengan bank sentral, berikut adalah daftar beberapa pejabat bank sentral utama dunia.

http://belajarforexindex.blogspot.com/2012/10/perbedaan-analisa-fundamental-dan.html