Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price...

168
i Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan Berbasis Syariah Yang Tergabung Dalam Jakarta Islamic Index (JII) Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2013 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Oleh : Jaka Pratama NIM. 109081000134 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Transcript of Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price...

Page 1: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

i

Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan Berbasis Syariah Yang

Tergabung Dalam Jakarta Islamic Index (JII) Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2013

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Oleh :

Jaka Pratama

NIM. 109081000134

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

ii

Page 3: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

iii

Page 4: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

iv

Page 5: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

v

Page 6: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Jaka Pratama

Tempat, Tanggal lahir : Jakarta, 16 Januari 1991

Alamat : Jl. Cabe 1 no.67 RT.003/004

Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan

Nomor Telepon : 089680077315

Email : [email protected]

[email protected]

II. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta S1 Program Studi Manajemen Konsentrasi

Keuangan

Periode kelulusan 2015

SMA Negeri 1 Pamulang Periode kelulusan 2009

SMP Negeri 1 Ciputat Periode kelulusan 2006

SD Negeri 1 Cireundeu Periode kelulusan 2003

TK Islam R.A Salman Periode kelulusan 1997

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah : Ajat Sudrajat

Ibu : Heni Husaeni

Alamat : Jl. Cabe 1 no.67 RT.003/004

Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan

Page 7: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

vii

Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan Berbasis Syariah Yang Tergabung Dalam Jakarta Islamic Index (JII) Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-

2013

Jaka Pratama

ABSTRACT The aim of this study is to analyze the fundamental factors affecting the Price Earning Ratio (PER) companies as the basis of shares in the shares of sharia-based company incorporated in the Jakarta Islamic Index (JII) in Indonesia Stock Exchange (BEI) in the period 2009- 2013. Fundamental company measured by several indicators such as the level of solvency / leverage as measured by Debt Ratio (DR), the level of earnings / profitability as measured by Return On Equity (ROE) and Earning Per Share (EPS), dividend policy which is measured through the Dividend Payout Ratio (DPR), and the book value of shares measured by the Price to Book Value (PBV). This study uses panel data regression analysis with the help of software EViews 7.1. The test results stated that the variable that has positive influence on Price Earning Ratio (PER) is Debt Ratio (X1) equal to 0.935841, and Price to Book Value (X5) equal to 0.878556. While the variables that negatively affect the Price Earning Ratio (PER) is Return On Equity (X2) of -1.005022. Variables Earning Per Share (X3) and Dividend Payout Ratio (X4) has no effect on Price Earning Ratio (Y). Adjusted R-square value of 0.979278 which shows the ability of the independent variable (X) used in this study include the Debt Ratio (X1), Return on Equity (X2), Earning Per Share (X3), Dividend Payout Ratio (X4) , and Price to Book Value (X5) can explain the dependent variable (Y) is Price Earning Ratio of 97.9278%, the rest is equal to 2.0722% explained by variables included in the model such as stock market prices, the level of liquidity, risk investment, and macroeconomic factors such as inflation and changes in interest rates.

Key Words : Panel Data Regression, Price Earning Ratio, Debt Ratio, Return

On Equity , Earning Per Share, Dividend Payout Ratio, and Price to Book Value.

Page 8: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

viii

Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan Berbasis Syariah Yang Tergabung Dalam Jakarta Islamic Index (JII) Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-

2013

Jaka Pratama

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor fundamental yang berpengaruh terhadap Price Earning Ratio (PER) perusahaan sebagai dasar penilaian saham pada saham perusahaan yang berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Fundamental perusahaan diukur melalui beberapa indikator seperti tingkat solvabilitas/leverage yang diukur melalui Debt Ratio (DR), tingkat rentabilitas/profitabilitas yang diukur melalui Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS), kebijakan dividen yang diukur melalui Dividend Payout Ratio (DPR), dan nilai buku saham yang diukur melalui Price to Book Value (PBV). Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan bantuan software EViews 7.1. Hasil pengujian menyatakan bahwa variabel yang berpengaruh positif terhadap Price Earning Ratio (PER) adalah Debt Ratio (X1) sebesar 0,935841, dan Price to Book Value (X5) sebesar 0,878556. Sedangkan variabel yang berpengaruh negatif terhadap Price Earning Ratio (PER) adalah Return On Equity (X2) sebesar -1,005022. Variabel Earning Per Share (X3) dan Dividend Payout Ratio (X4) tidak berpengaruh terhadap Price Earning Ratio (Y). Nilai adjusted R-square sebesar 0,979278 yang menunjukkan kemampuan variabel independen (X) yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi Debt Ratio (X1), Return On Equity (X2), Earning Per Share (X3), Dividend Payout Ratio (X4), dan Price to Book Value (X5) dapat menjelaskan variabel dependen (Y) yaitu Price Earning Ratio sebesar 97,9278%, sisanya yaitu sebesar 2,0722% dijelaskan oleh variabel yang tidak masuk dalam model seperti harga pasar saham, tingkat likuiditas, risiko investasi, dan faktor ekonomi makro seperti inflasi dan perubahan suku bunga. Kata kunci : Regresi data panel, Price Earning Ratio, Debt Ratio, Return On

Equity , Earning Per Share, Dividend Payout Ratio, dan Price to Book Value.

Page 9: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salawat serta salam

senantiasa tercurah kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang mengantarkan

manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini. Penyusunan skripsi ini

dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat guna mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa

dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini, terutama kepada:

1. Kedua orang tua penulis, bapak Ajat Sudrajat dan mama Heni Husaeni atas support ,

doa, dan kepercayaan yang diberikan kepada penulis yang tidak akan terukur

jumlahnya. I’ve made it guys!!

2. Kedua mertua penulis, ayah Latif dan mama Evi atas kepercayaan serta doa yang

diberikan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir kuliah ini.

3. Istri tercinta Avila yang telah memberikan support, doa, kepercayaan, kesabaran, serta

semua hal yang tidak terukur jumlahnya yang telah diberikan kepada penulis baik

dalam suka maupun duka. You’ll Never Walk Alone bebb!!

4. Kedua kakak penulis, Vika dan Vina yang selalu memberi semangat kepada penulis

untuk menyelesaikan tugas akhir kuliah ini. Dan tidak lupa Samir selaku suami dari

Vika.

5. Dr. M. Arief Mufraini Lc., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Dr. Ir. Muniaty MM selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

7. Dr. Hj. Pudji Astuty, SE., MM selaku Dosen Pembimbing 1 Skripsi yang telah

berkenan meluangkan waktu dan memberikan tambahan ilmu serta solusi penyelesaian

Page 10: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

x

permasalahan skripsi yang dibuat oleh penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir kuliah ini

8. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta Dosen Pembimbing 2

Skripsi yang juga telah berkenan meluangkan waktu dan memberikan tambahan ilmu

serta solusi penyelesaian permasalahan skripsi yang dibuat oleh penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir kuliah ini

9. Seluruh Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis

selama masa perkuliahan.

10. Kawan sepergaulan, Moker, Gondrong, Taprojai, Erte, Gepeng, Ucil, Dokur atas

support dan respect yang diberikan kepada penulis selama masa-masa kuliah

11. Seluruh teman-teman Manajemen D 2009 yang tidak bisa disebutkan satu per satu atas

segala support yang diberikan kepada penulis

12. Deva dan Alin yang banyak memberi pengetahuan tambahan bagi penulis dalam

menyelesaikan tugas akhir ini

13. Seluruh staf dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

bantuan kepada penulis

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan

keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. oleh karena itu, penulis

mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta kritik yang membangun dari berbagai

pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak khususnya

dalam bidang manajemen keuangan.

Jakarta, 22 April 2015

Penulis,

Jaka Pratama

Page 11: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .......................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ........................................................... iv

LEMBAR PENYERTAAN KEASLIAN KARYA ILIMIAH .................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... vi

ABSTRACT ..................................................................................................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ...................................................................1 B. Perumusan Masalah ......................................................................... 12 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 13 D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 16

A. Landasan Teori ................................................................................. 16 1. Investasi ...................................................................................... 16 2. Saham ......................................................................................... 19 3. Pasar Modal Efisien ................................................................... 23 4. Analisis Fundamental ................................................................ 24 5. Penilaian Saham ......................................................................... 25

Page 12: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

xii

6. Price Earning Ratio (PER) ....................................................... 27 7. Solvabilitas ................................................................................. 30 8. Profitabilitas ............................................................................... 32 9. Kebijakan Dividen ..................................................................... 34 10. Nilai Buku .................................................................................. 39 11. Keterkaitan Antar Variabel ....................................................... 40

a. Pengaruh variabel Debt Ratio (DR) terhadap Price Earning Ratio (PER) .......................................................................... 40

b. Pengaruh variabel Return On Equity (ROE) terhadap Price Earning Ratio (PER) ........................................................... 42

c. Pengaruh variabel Earning Per Share (EPS) terhadap Price Earning Ratio (PER) ........................................................... 43

d. Pengaruh variabel Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) ................................................. 43

e. Pengaruh variabel Price to Book Value (PBV) terhadap Price Earning Ratio (PER) ................................................. 44

B. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 45 C. Kerangka Penelitian ......................................................................... 51 D. Hipotesis Penelitian.......................................................................... 52

BAB III METODELOGI PENELITIAN ......................................................... 55

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 55 B. Metode Penentuan Sampel .............................................................. 55 C. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 57 D. Metode Analisis Data ....................................................................... 59

1. Metode Analisis Regresi data Panel ......................................... 59 a. Pendekatan-pendekatan model regresi data panel ............. 61 b. Pemilihan model regresi data panel .................................... 63

2. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 66 a. Normalitas ............................................................................ 67 b. Multikolinieritas .................................................................. 68 c. Heteroskedastisitas .............................................................. 69 d. Autokorelasi ......................................................................... 69

3. Uji Simultan ............................................................................... 71 4. Uji Parsial ................................................................................... 72 5. Uji Koefisien Determinasi ......................................................... 73

E. Operasional Variabel ....................................................................... 75

Page 13: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

xiii

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 76

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................ 76 1. Pasar Modal Syariah .................................................................. 76 2. Jakarta Islamic Index (JII) ........................................................ 79

B. Pengujian Dan Pembahasan ............................................................ 82 1. Deskriptif Sampel ...................................................................... 82 2. Deskriptif Variabel .................................................................... 83

a. Price Earning Ratio (PER) ................................................. 83 b. Debt Ratio (DR) ................................................................... 86 c. Return On Equity (ROE) ..................................................... 88 d. Earning Per Share (EPS) .................................................... 91 e. Dividend Payout Ratio (DPR) ............................................ 93 f. Price to Book Value (PBV) ................................................. 96

C. Analisis Dan Pembahasan ............................................................... 98 1. Uji Pemilihan Model Regresi Data Panel................................. 98

a. Uji Chow / Likehood Test Ratio ......................................... 98 b. Uji Hausman ...................................................................... 102

2. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 105 a. Normalitas .......................................................................... 105 b. Multikolinieritas ................................................................ 107 c. Heteroskedastisitas ............................................................ 108 d. Autokorelasi ....................................................................... 110

3. Uji Pengaruh Simultan Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen .................................................................. 112

4. Uji Pengaruh Parsial Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen .................................................................................. 114 a. Uji parsial variabel Debt Ratio (DR) terhadap Price

Earning Ratio (PER) ......................................................... 117 b. Uji parsial variabel Return On Equity (ROE) terhadap

Price Earning Ratio (PER) ............................................... 118 c. Uji parsial variabel Earning Per Share (EPS) terhadap

Price Earning Ratio (PER) ............................................... 121 d. Uji parsial variabel Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap

Price Earning Ratio (PER) ............................................... 122 e. Uji parsial variabel Price to Book Value (PBV) terhadap

Price Earning Ratio (PER) ............................................... 124

Page 14: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

xiv

5. Uji Koefisien Determinasi ....................................................... 126 6. Persamaan Regresi Data Panel ................................................ 128

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ................................ 132

A. Kesimpulan ..................................................................................... 132 B. Implikasi ......................................................................................... 133 C. Saran ............................................................................................... 135

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 137

LAMPIRAN ................................................................................................................. 142

Page 15: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

xv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Indeks Harga Saham Gabungan Periode 2008-2013 (dalam Rp) ...................... 3

1.2 Perbandingan Indeks dan Kapitalisasi Pasar IHSG, LQ-45, dan JII ............... 10

2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................................... 46

3.1 Operasional Variabel .......................................................................................... 75

4.1 Daftar Sampel Penelitian .................................................................................... 83

4.2 Deskriptif variabel Price Earning Ratio............................................................ 84

4.3 Deskriptif variabel Debt Ratio ........................................................................... 87

4.4 Deskriptif variabel Return On Equity ................................................................ 89

4.5 Deskriptif variabel Earning Per Share .............................................................. 92

4.6 Deskriptif variabel Dividend Payout Ratio ....................................................... 94

4.7 Deskriptif variabel Price to Book Value ............................................................ 97

4.8 Hasil Uji Regresi Data Panel Common Effect Model ..................................... 100

4.9 Hasil Uji Regresi Data Panel Fixed Effect Model ........................................... 101

4.10 Hasil Uji Chow / Likehood Test Ratio ............................................................. 102

4.11 Hasil Uji Regresi Data Panel Random Effect Model ..................................... 104

4.12 Hasil Uji Hausman / Hausman Test................................................................. 105

4.13 Hasil Uji Multiklinieritas .................................................................................. 108

4.14 Hasil Uji Park .................................................................................................... 109

4.15 Hasil Uji Autokorelasi ...................................................................................... 111

4.16 Uji Durbin-Watson ........................................................................................... 112

Page 16: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

xvi

4.17 Hasil Uji Simultan Uji Koefisien Determinasi ............................................... 113

4.18 Hasil Uji Parsial ................................................................................................ 116

4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi ...................................................................... 127

4.20 Rangkuman Uji Statistik Regresi Data Panel Fixed Effect Model ................. 129

Page 17: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

xvii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................................. 51

3.1 Dasar Pengambilan Keputusan Uji Durbn-Watson ............................................. 71

4.1 Hasil Uji Normalitas ............................................................................................ 106

Page 18: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membaiknya kondisi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia

(BEI) pasca krisis finansial tahun 2008 yang melanda sebagian besar bursa di

seluruh Negara memberikan daya tarik kembali terhadap para investor untuk

kembali meramaikan atmosfer investasi dalam bentuk perdagangan efek.

Disisi lain, masalah klasik yang kerap melanda perusahaan-perusahaan dalam

usaha pengembangan bisnis adalah keterbatasan sumber dana yang dimiliki.

Dengan kondisi tersebut, seperti dikutip oleh Rhidho dan Prabawa (2012 : 85)

bahwa peran Bursa Efek menjadi sangat vital karena meliputi dua hal.

Pertama, mempercepat proses pemerataan pendapatan masyarakat melalui

kepemilikan saham-saham perusahaan swasta. Kedua, meningkatkan

penghimpunan dana masyarakat untuk digunakan secara produktif dalam

pembiayaan pembangunan nasional.

Pasar modal tahun 2008 adalah tahun yang penuh kejadian yang luar

biasa. Semua pihak yang berkecimpung di pasar modal, tentu merasakan

keparahan krisis pasar modal saat itu. Hampir semua orang tidak menyangka,

sebuah investment banking sebesar Lehman Brothers tutup usia. Bank-bank,

Page 19: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

2

lembaga keuangan dan perusahaan besar minta dibailout pemerintah USA.

Kejatuhan pasar modal Indonesia tahun 2008, secara umum mayoritas

disebabkan faktor eksternal. Sementara faktor internal sebenarnya secara

umum cukup kuat, namun karena interlink keuangan dunia, internal pun tidak

mampu menghadapi (https://islamiconomics.wordpress.com/, 2009).

Pada umumnya perkembangan pasar modal di Indonesia dapat

dikatakan cukup pesat. Dikutip oleh Handayani, Salim, dan Ananda (2010 : 1)

ada beberapa indikator yang penting untuk melihat perkembangan pasar

modal yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), nilai kapitalisasi pasar,

nilai rata-rata perdagangan perhari, dan porsi perdagangan investasi asing dan

investasi domestik.

Indeks saham adalah harga atau nilai dari sekelompok saham yang

dikumpulkan berdasarkan kategori tertentu. Indeks ini merupakan indikator

pergerakan harga dari seluruh saham yang diwakilinya. Misalnya Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mewakili seluruh pergerakan harga

saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia atau Jakarta Industrial

Classification (JASICA) yang mewakili pergerakan harga dari sektor industri

tertentu (Hanif, 2012 : 1-2). Kenaikkan dan penurunan angka indeks

merupakan penanda arah pasar. Jika indeks cenderung meningkat, artinya

rata-rata harga saham di bursa mengalami kenaikkan. Sebaliknya, jika indeks

Page 20: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

3

cenderung menurun, artinya rata-rata harga saham di bursa mengalami

penurunan.

Tabel 1.1

Indeks Harga Saham Gabungan Periode 2008 – 2013 (dalam Rp)

2008 2009 2010 2011 2012 2013 High 2.830,26 2.534,36 3.786,10 4.193,44 4.375,17 5.214,98 Low 1.111,39 1.256,11 2.475,57 3.269,45 3.654,58 3.967,84 Close 1.355,41 2.534,36 3.703,51 3.821,99 4.316,69 4.274,18

Sumber: Fact Book 2014

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI),

pada akhir 2008 ditutup pada level 1.355,41 rupiah, dan naik hampir 54

persen pada tahun berikutnya 2009 di level 2.534,36 rupiah. IHSG terus

merangkak naik di 2010 pada level 3.703,51 rupiah, di 2011 pada level

3.821,99 rupiah, dan di 2012 pada level 4.316,69 rupiah. Bahkan di 2013

IHSG sempat mencapai level 5.214,98 rupiah, tertinggi sejak 5 tahun terakhir.

Dengan gambaran tersebut menunjukkan bahwa arah pergerakan harga saham

di Bursa Efek Indonesia pasca krisis finansial tahun 2008 masih bisa

dikatakan postif dan investor yang berinvestasi pada instrumen keuangan di

Bursa Efek dalam bentuk saham masih menunjukkan kepercayaan terhadap

pertumbuhan nilai.

Investasi pasar saham memberikan earning yang lebih tinggi

dibandingkan dengan menyimpan uang di Bank misalnya dalam bentuk

deposito yang rata-rata hanya memberikan earning 6% per tahun (Rahma,

Page 21: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

4

Djumahir, dan Djazuli, 2014 : 363). Karena selain pertimbangan mengenai

keputusan investasi, investor juga dihubungkan dengan risiko yang akan

didapat atas kegiatan investasi yang dilakukan. Semakin tinggi earning yang

diharapkan maka semakin tinggi pula risiko yang akan didapat. Namun hal

tersebut dapat diwaspadai dengan analisa yang tepat terhadap kinerja

perusahaan sehingga investor mampu memperkirakan keuntungan dan risiko

yang akan didapat di masa yang akan datang.

Investasi dalam bentuk saham memerlukan analisa untuk mengukur

nilai dari saham. Analisa yang dilakukan guna mencoba memperkirakan harga

saham di masa yang akan datang. Dikutip oleh Foster (1986) dalam Husnan

(1996 : 259), adanya jumlah analis keuangan yang banyak dan persaingan

antar mereka, akan membuat harga sekuritas wajar, dan mencerminkan

informasi yang relevan. Para analis akan berupaya untuk memperoleh

informasi selengkap mungkin, bahkan kalau mungkin lebih lengkap dari

analis yang lain, melakukan analisis secermat mungkin, sehingga akan

membuat harga saham menjadi wajar.

Husnan (1996 : 260) menyebutkan, banyak para analis yang

mempelajari bisnis perusahaan dan mencoba membuka informasi tentang

profitabilitas yang akan memberikan informasi baru terhadap harga saham.

Para peneliti disebut sebagai fundamental analysts. Persaingan diantara para

peneliti fundamental ini akan cenderung untuk membuat harga saham

Page 22: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

5

mencerminkan semua informasi yang relevan dan perubahan harga tidak bisa

diramalkan.

Rahma, Djumahir, dan Djazuli (2014 : 363) menyatakan, analisis

fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang

dengan mengestimasi nilai dari faktor-faktor fundamental yang

mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan

hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.

Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham membuat

investor sulit untuk mendapatkan tingkat pengembalian diatas normal. Model

perhitungan merupakan suatu mekanisme untuk mengubah serangkaian

variabel perusahaan yang diamati menjadi perkiraan tentang harga saham.

Dikutip oleh Halim (2005 : 21), terdapat beberapa pendekatan perhitungan

harga saham, salah satunya adalah pendekatan Price Earning Ratio (PER).

Purwaningrum (2013 : 47-48) menyatakan, harga saham di pasar pada

dasarnya telah memasukkan berbagai faktor ekspektasi yang akan datang,

baik situasi perekonomian maupun prestasi perusahaan. Oleh karena itu, PER

mencerminkan seberapa besar seorang investor bersedia membayar harga

sebuah saham untuk memperoleh pendapatan setelah pajak. Sehingga saham

dengan PER yang tinggi memberikan indikasi bahwa prospek ke depan saham

tersebut baik dan akan tercermin pada tingginya harga saham. Pernyataan

Page 23: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

6

tersebut menggambarkan betapa pentingnya PER dalam mengambil

keputusan investasi untuk memperoleh keuntungan yang menarik.

Riadi (2013 : 2) menyatakan, dalam berinvestasi, seorang investor

tidak hanya melihat pada hasil jangka pendek saja tetapi juga melihat prospek

jangka panjang yaitu prospek pertumbuhan perusahaan, prospek kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba maupun peningkatan nilai saham. Untuk

melakukan penilaian prospek saham dengan pendekatan PER, pemodal dan

analis sekuritas diharapkan memahami faktor-faktor fundamental perusahaan

sebagai pedoman dalam menilai PER sehingga kewajaran harga saham

perusahaan dapat dinilai juga.

Penelitian ini bertujuan untuk menghubungkan beberapa variabel yang

mampu memprediksi variabilitas nilai suatu variabel keuangan, yaitu Price

Earning Ratio (PER). Pemilihan Price Earning Ratio (PER) sebagai variabel

yang diprediksi dalam penelitian ini karena konsep penilaian saham dengan

pendekatan Price Earning Ratio (PER) mudah dipahami oleh investor. Selain

itu, dikutip oleh Ramadhani (2013 : 1), investasi di saham lebih banyak terkait

dengan ekspektasi terhadap laba perusahaan. Laba bersih yang dipakai dalam

perhitungan biasanya laba bersih proyeksi untuk tahun berjalan. Dengan

begitu jika perusahaan berhasil membukukan laba besar, maka sahamnya akan

diburu investor karena proyeksi laba untuk tahun berjalan kemungkinan besar

akan naik. Besaran Price Earning Ratio (PER) akan berubah-ubah mengikuti

Page 24: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

7

perubahan harga di pasar dan proyeksi laba bersih perseroan. Jika harga naik,

proyeksi laba tetap, praktis Price Earning Ratio (PER) akan naik. Sebaliknya

jika proyeksi laba naik, harga di pasar tidak bergerak maka Price Earning

Ratio (PER) akan turun.

Beberapa variabel prediksi digunakan untuk mengetahui sejauh mana

keterkaitan variabel tersebut dalam memprediksi variabilitas dari Price

Earning Ratio (PER). Variabel-variabel tersebut merupakan faktor-faktor

fundamental perusahaan yang diukur melalui rasio-rasio keuangan yang

dianalisis oleh penulis melalui laporan keuangan tahunan perusahaan. Rasio

tersebut memberikan gambaran kondisi perusahaan melalui beberapa sudut

pandang fundamental perusahaan yang meliputi solvabilitas / leverage,

rentabilitas / profitabilitas, keputusan kebijakan dividen, dan nilai buku

saham.

Solvabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk

membayar semua utang-utang perusahaan,baik utang jangka pendek maupun

utang jangka panjang. Solvabilitas diukur dengan perbandingan antara total

aktiva dengan total utang,ukuran tersebut mensyaratkan agar perusahaan

mampu memenuhi semua kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek

maupun kewajiban jangka panjang. Perusahaan dapat dikatakan dalam

kondisi ideal, apabila perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka

pendeknya (likuid) dan juga dapat memenuhi kewajiban jangka panjangnya

Page 25: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

8

(solvable). Analisis Solvabilitas memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui

apakah kekayaan perusahaan mampu untuk mendukung kegiatan

perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini Debt Ratio (DR) digunakan untuk

menganalisis tingkat solvabilitas perusahaan. Debt Ratio (DR) merupakan

rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan total aktiva perusahaan.

Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan

keputusan manajemen. Oleh karena itu, profitabilitas menggambarkan hasil

akhir dari kebijakan dan keputusan-keputusan operasional perusahaan. Secara

umum, ukuran pofitabilias dihitung dengan membandingkan laba dengan

modal. Rasio-rasio porfitabilitas menunjukkan pengaruh gabungan dari

likuiditas, aktiva, dan penggunaan hutang terhadap operasi (Moeljadi, 2006 :

73). Beberapa rasio digunakan dalam penelitian ini yang menggambarkan

kemampuan tingkat laba yang dihasilkan perusahaan, diantaranya adalah

mengukur laba yang mampu dihasilkan per lembar saham atau Earning Per

Share (EPS) dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari eqity

yang dimiiki atau Return On Equity (ROE).

Kebijakan pembayaran dividen memberikan dampak penting dalam

suatu perusahaan karena melibatkan kepentingan berbagai pihak seperti

pemegang saham, manajer dan kreditor. Pada umumnya pemegang saham

mempunyai tujuan utama meningkatkan kesejahteraannya yaitu dengan

mengharapkan return dari dana yang telah diinvestasikan dalam bentuk

Page 26: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

9

dividen maupun capital gain. Dilain pihak, manajer juga mengharapkan

adanya pertumbuhan perusahaan secara terus menerus untuk mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan, yang sekaligus juga harus memberi

kesejahteraan yang lebih besar kepada para pemegang sahamnya melalui

kewenangan yang diberikan untuk membuat keputusan baik berupa keputusan

investasi, pendanaan maupun dividen. Kreditor memerlukan informasi tentang

kebijakan dividen yang diukur dengan menggunakan dividend payout ratio

suatu perusahaan untuk menilai dan menganalisa tentang kemungkinan

pengembalian pokok dan bunga pinjaman yang akan ia peroleh apabila

memberikan pinjaman kepada suatu perusahaan (Prabowo dan Salim, 2013 :

418). Kebijakan dividen yang ditentukan perusahaan dapat diukur dengan

rasio pembayaran dividen atau Dividend Payout Ratio (DPR).

Nilai buku merupakan indikasi penilaian pasar terhadap saham

perusahaan. Secara umum, jika nilai pasar yang tercermin dalam harga saham

perusahaan bernilai lebih rendah dari nilai buku maka saham undervalue, dan

sebaliknya jika nilai pasar yang tercermin dalam harga saham peusahaan

bernilai lebih besar dari nilai buku maka saham overvalue. Pengukuran nilai

saham berbasis nilai buku dapat melalui indikator Price to Book Value (PBV)

(Murhadi, 2009 : 147).

Geliat pasar modal syariah di Indonesia dimulai dengan

diluncurkannya reksadana syariah untuk pertama kalinya oleh Danareksa

Page 27: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

10

Syariah pada tahun 1997, dan disusul kemudian dengan peluncuran indeks

syariah, yaitu Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2000. Di Indonesia,

tonggak awal yang berkaitan dengan pembuatan peraturan pasar modal

syariah bisa dikatakan baru dimulai pada tahun 2001, yakni bersamaan dengan

dikeluarkannya fatwa DSN MUI No. 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang pedoman

investasi untuk reksadana syariah. Kemudian diikuti oleh fatwa DSN MUI

tahun 2002 tentang obligasi syariah, serta nota kesepahaman Badan Pengawas

Pasar Modal (BAPEPAM) dengan DSN-MUI tentang pembentukan pasar

modal yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Jakarta Islamic Index (JII),

yang merupakan benchmark saham syariah di Indonesia terdiri dari 30 saham

yang diseleksi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) per semester, tepatnya

setiap bulan Januari dan Juni. Sampai akhir tahun 2006, kapitalisasi pasar JII

telah mencapai 48 % dari total kapitalisasi saham di BEI

(http://echopedia.blogspot.com/ ,2011).

Tabel 1.2

Perbandingan Indeks dan Kapitalisasi Pasar IHSG, LQ-45, dan JII

Indeks (Rp) Kapitalisasi Pasar (Rp Miliyar) Periode IHSG LQ-45 JII IHSG LQ-45 JII

2008 1.335,41 270,23 216,19 1.076.490,53 710.394,70 428,.525,74 2009 2.534,36 498,29 417,18 2.019.375,13 1.569.639,86 937.919,08 2010 3.703,51 661,38 532,90 3.247.096,78 2.119,963,65 1.134.632 2011 3.821,99 673,51 537,03 3.537.294,21 2.332.675,26 1.414.983,81 2012 4.316,69 735,04 594,79 4.126.994,93 2.552.252,91 1.671.004,24 2013 4.274,18 711,14 585,11 4.219.020,24 2.539.878,32 1.672.099,91 Sumber: http://www.ojk.go.id

Page 28: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

11

Pasar modal syariah menunjukkan perkembangan yang cukup baik

sepanjang periode 2008-2013. Secara konsisten, indeks JII mengalami tren

pertumbuhan mengikuti indeks IHSG dan LQ-45, yaitu keaikkan harga indeks

pada periode 2008-2012 masing-masing sebesar 216,19 rupiah pada 2008,

417,18 rupiah pada 2009, 532,90 rupiah pada 2010, 53,03 rupiah pada 2011,

dan 594,79 pada 2012. Walaupun di tahun berikutnya terdapat penurunan

harga indeks JII menjadi sebesar 585,11 rupiah, namun kapitalisasi pasar

indeks JII mengalami pertumbuhan dari tahun 2012 sebesar 1.671.004,24

miliyar rupiah menjadi 1.672.099,91 miliyar rupiah di tahun 2013, berbeda

dengan kapitalisasi indeks IHSG dan LQ-45 yang mengalami penurunan nilai.

Kapitalisasi pasar merupakan nilai perusahaan yang dihitung dari

jumlah seluruh saham perusahaan beredar dikalikan dengan harga pasar

saham. Dengan demikian semakin mahal harga saham maka semakin tinggi

nilai kapitalisasinya. Dikutip Hanif (2012 : 8-9) berdasarkan fungsi ekonomi,

meningkatnya nilai kapitalisasi saham syari’ah menunjukkan keberhasilan

pasar modal syariah sebagai pengumpul sumber dana alternatif bagi investasi

perusahaan yang berlandaskan prinsip syariah, disamping itu menunjukkan

meningkatnya kesadaran masyarakat khususnya umat Islam, yang memiliki

kelebihan dana, untuk memilih jenis investasi keuangan yang halal.

Adanya suatu penelitian yang berkaitan dengan pasar modal syariah

tentunya dapat menjadi salah satu referensi bagi investor yang memiliki

Page 29: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

12

ketertarikan terhadap instrumen keuangan syariah untuk dapat memperoleh

informasi mengenai perkembangan instrumen keuangan syariah, selain juga

menginformasikan implementasi dari kebijakan serta arah pengembangan

prospek pertumbuhan nilai yang dapat dihasilkan oleh instrumen keuangan

syariah.

Berdasarkan uraian latar belakang serta fenomena-fenomena investasi

saham yang digambarkan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Analisis Faktor Fundamental Perusahaan

Terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham

Perusahaan Berbasis Syariah Yang Tergabung Dalam Jakarta Islamic

Index (JII) Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2013”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka

perumusan masalah yang diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Apakah Debt Ratio berpengaruh secara parsial terhadap Price Earning

Ratio perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic

Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013?

2. Apakah Return On Equity berpengaruh secara parsial terhadap Price

Earning Ratio perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta

Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013?

Page 30: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

13

3. Apakah Earning Per Share berpengaruh secara parsial terhadap Price

Earning Ratio perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta

Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013?

4. Apakah Dividend Payout Ratio berpengaruh secara parsial terhadap Price

Earning Ratio perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta

Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013?

5. Apakah Price to Book Value berpengaruh secara parsial terhadap Price

Earning Ratio perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta

Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013?

6. Apakah Debt Ratio, Return On Equity, Earning Per Share, Dividend

Payout Ratio, dan Price to Book Value berpengaruh secara simultan

terhadap Price Earning Ratio perusahaan berbasis syariah yang tergabung

dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2009-2013?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh Debt Ratio secara parsial

terhadap Price Earning Ratio perusahaan berbasis syariah yang tergabung

dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2009-2013

Page 31: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

14

2. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh Return On Equity secara

parsial terhadap Price Earning Ratio perusahaan berbasis syariah yang

tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2009-2013

3. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh Earning Per Share secara

parsial terhadap Price Earning Ratio perusahaan berbasis syariah yang

tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2009-2013

4. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh Dividend Payout Ratio

secara parsial terhadap Price Earning Ratio perusahaan berbasis syariah

yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2009-2013

5. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh Price to Book Value secara

parsial terhadap Price Earning Ratio perusahaan berbasis syariah yang

tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2009-2013

6. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh Debt Ratio, Return On

Equity, Earning Per Share, Dividend Payout Ratio, dan Price to Book

Value secara simultan terhadap Price Earning Ratio perusahaan berbasis

syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2009-2013

Page 32: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

15

D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan

berbagai manfaat kepada:

1. Emiten

Memberi gambaran terhadap pihak-pihak yang memberi kebijakan bagi

emiten perusahaan tentang implikasi dari kebijakan yang telah dibuat,

serta sebagai landasan untuk mengkaji ulang kebijakan yang telah

diterapkan sehingga peningkatan kesejahteraan pemegang saham dapat

terus ditingkatkan.

2. Investor

Memberikan gambaran faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi

Price Earning Ratio (PER) perusahaan berbasis syariah sehingga investor

mampu menerapkan strategi investasi saham dengan baik.

3. Akademisi

Memberikan gambaran keterkaitan teori-teori keuangan yang telah di

pelajari di bangku kuliah terhadap studi kasus yang terjadi di perusahaan.

Page 33: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Investasi

Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada

saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu investasi

pada aset-aset finansial (financial assets) dan investasi pada aset-aset riil

(real assets). Investasi pada aset-aset finansial dilakukan di pasar uang,

misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga

pasar uang, dan lainnya. Investasi pada aset-aset finansial dapat juga

dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi,

dan lain-lain. Sedangkan investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk

pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan,

pembukaan perkebunan, dan lain-lain (Halim, 2005 : 4).

Untuk melakukan investasi di pasar modal diperlukan pengetahuan

yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek mana

yang akan dibeli, mana yang akan dijual, dan mana yang akan tetap

dimiliki. Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang

Page 34: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

17

investor membuat keputusan investasi pada efek-efek yang dapat

dipasarkan dan kapan dilakukan. Dikutip oleh Halim (2005 : 4), proses

investasi memerlukan beberapa tahapan sebagai berikut:

a. Menentukan tujuan investasi

Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam tahap ini, yaitu

tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return),

tingkat risiko (rate of risk), dan ketersediaan jumlah dana yang

akan diinvestasikan. Umumnya hubungan antara risiko dan tingkat

pengembalian yang diharapkan bersifat linier, artinya semakin

tinggi tingkat risiko maka semakin tinggi pula tingkat

pengembalian yang diharapkan,

b. Melakukan analisis

Dalam tahap ini investor melakukan analisis terhadap suatu efek

atau sekelompok efek. Terdapat dua pendekatan yang dapat

digunakan, yaitu:

a) Pendekatan fundamental

Pendekatan ini didasarkan pada informasi-informasi yang

diterbitkan oleh emiten maupun oleh administrator bursa efek.

Karena kinerja emiten dipengaruhi oleh kondisi sektor industri

di mana perusahaan tersebut berada dalam perekonmian secara

makro, maka untuk memperkirakan prospek harga sahamnya di

Page 35: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

18

masa mendatang harus dikaitkan dengan faktor-faktor

fundamental yang mempengaruhinya.

b) Pendekatan teknikal

Pendekatan ini didasarkan pada data (perubahan) harga saham

di masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham

di masa mendatang. Dengan analisis ini para analis

memperkirakan pergeseran penawaran dan permintaan dalam

jangka pendek, serta mereka berusaha untuk cenderung

mengabaikan risiko dan pertumbuhan laba dalam menentukan

barometer dari penawaan dan permintaan.

c. Membentuk portofolio

Dalam tahap ini dilakukan identifikasi terhadap efek-efek mana

yang akan dipilih dan berupa proporsi dana yang akan

diinvestasikan pada masing-masing efek tersebut. Efek yang

dipilih dalam rangka pembentukkan portofolio adalah efek-efek

yang mempunyai koefisien korelasi negatif (mempunyai hubungan

berlawanan). Hal ini dilakukan karena dapat menurunkan risiko.

d. Mengevaluasi kinerja portofolio

Dalam tahap ini dilakukan evaluasi atas kinerja portofolio yang

telah dibentuk, baik terhadap tingkat pengembalian yang

diharapkan maupun terhadap tingkat risiko yang ditanggung. Tolak

ukur yang digunakan ada dua, yaitu pengukuran (measurement)

Page 36: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

19

adalah penilaian kinerja portofolio atas dasar aset yng telah

ditanamkan dalam portofolio tersebut. Kedua perbandingan

(comparison) yaitu penilaian berdasarkan pada perbandingan dua

set portofolio dengan tingkat risiko yang sama.

e. Merevisi kinerja portofolio

Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap evaluasi kinerja

prtofolio. Dari hasil evaluasi inilah selanjutnya dilakukan revisi

(perubahan) terhadap efek-efek yang membentuk portofolio

tersebut jika dirasa bahwa komposisi portofolio yang sudah

dibentuk tidak sesuai dengan jumlah investasi.

2. Saham

Saham menunjukkan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang

berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Pemilik saham suatu perusahaan,

disebut sebagai pemegang saham, merupakan pemilik perusahaan.

Tanggung jawab pemilik perusahaan yang berbentuk PT terbatas pada

modal yang disetorkan (Husnan, 2001 : 285).

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan

seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik

kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat

berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar

Page 37: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

20

penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan

Fakhrudin, 2001 : 5).

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang

atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim

atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir

dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan

membeli atau memiliki saham:

a. Dividen

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan

perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan

perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari

pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin

mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang

saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga

kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui

sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.

Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai,

artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa

uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham. Atau

dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap

Page 38: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

21

pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga

jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah

dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.

b. Capital Gain

Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.

Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan

saham di pasar sekunder.

Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim saham

terbagi atas (Darmaji dan Fakhrudin, 2001 : 6):

a. Saham Biasa (Common Stock)

Saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap

pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan

apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Beberapa karakteristik

yang dimiliki saham biasa adalah sebagai berikut:

Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh

laba.

Memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham

(one share one vote).

Memiliki hak terakhir (junior) dalam hal pembagian

kekayaan perusahaan jika perusahaan tersebut dilikuidasi

setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi

Page 39: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

22

Memiliki tanggung jawab teerbatas terhadap klaim pihak

lain sebesar proporsi sahamnya.

Hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya.

b. Saham Preferen (Preferred Stock)

Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan

saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti

bunga obligasi) tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti

yang dikehendaki investor. Beberapa karakteristik yang dimiliki

saham preferen adalah sebagai berikut:

Memiliki hak lebih dulu memperoleh dividen.

Dapat mempengaruhi manajeemen perusahaan terutama

dalam pencalonan pengurus perusahaan.

Memiliki hak pembayaran maksimal sebesar nilai nominal

saham lebih dahulu setelah kreditor apabila perusahaan

tersebut dilikuidasi.

Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian

laba perusahaan disamping penghasilan yang diterima

secara tetap.

Dalam hal perusahaan dilikuidasi, memiliki hak

memperoleh pembagian kekayaan perusahaan diatas

Page 40: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

23

pemegang saham biasa seetelah semua kewajiban

perusahaan dilunasi.

3. Pasar Modal Efisien

Satu artikel yang sangat penting di bidang keuangan telah ditulis oleh

Fama (1970) berkaitan dengan konsep pasal modal efisien (efficient

capital market). Dikutip oleh Arifin (2005 : 7), efisiensi pada pasar modal

didefinisikan sebagai kecepatan dan kelengkapan suatu harga sekuritas

dalam merespon informasi yang relevan. Dalam pasar modal yang efisien,

harga suatu saham pasti telah mencerminkan seluruh informasi yang

berkaitan dengan aktivitas manajemen dan prospek perusahaan di masa

yang akan datang, dan ketika muncul informasi baru tentang perusahhaan

tersebut maka harga saham akan spontan berubah mencerminkan adanya

informasi baru tersebut.

Secara formal pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar

yang harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi

yang relevan. Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga

sekuritas, semakin efisien pasar modal tersebut. Dengan demikian akan

sangat sulit (atau bahkan hampir tidak mungkin) bagi para pemodal untuk

memperoleh tingkat keuntungan diatas normal secara konsisten dengan

cara melakukan transaksi perdagangan di bursa efek. Efisiensi dalam

artian ini sering juga disebut sebagai efisiensi informasional (Husnan,

1996 : 256).

Page 41: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

24

Hipotesis pasar efisien yang dikemukakan oleh Fama telah mengubah

cara pandang tentang bagaimana cara kerja pasar modal. Persaingan antar

investor yang sangat ketat menyebabkan harga saham telah secara akurat

merefleksikan seluruh informasi yang relevan, sehingga investor dapat

mempercayai bahwa harga tersebut adalah harga yang wajar.

4. Analisis Fundamental

Untuk melakukan analisis dan memilih saham terdapat dua pendekatan

dasar, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis

fundamental telah memperoleh perhatian yang cukup besar dari para

analisis sekuritas dan perkembangan penelitian sehubungan dengan

konsep pasar modal yang efisien.

Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa

yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental

yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang, serta

menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga memperoleh

taksiran harga. Model ini sering disebut share price forecasting model.

Dalam pembuatan model peramalan harga saham tersebut, langkah yang

penting adalah mengidentifikasikan faktor-faktor fundamental yang

diperkirakan akan mempengaruh harga saham. Setelah itu, bagaimana

membuat suatu model dengan memasukkan faktor-faktor tersebut dalam

analisis. Para praktisi cenderung menyukai penggunaan model yang tidak

Page 42: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

25

rumit, mudah dipahami, dan mendasarkan diri atas informasi akuntansi

(Husnan, 2001 : 315).

Secara umum analisis fundamental merupakan satu proses yang

memerlukan waktu yang lama dengan menyelidiki keadaan ekonomi,

politik, sosial, industri, dan laporan keuangan perusahaan. Analisis ini

digunakan untuk membuat keputusan tentang saham apa yang perlu

diinvestasikan. Analisis fundamental adalah analisis yang dilakukan

terhadap perusahaan itu sendiri yang berhubungan dengan prospek

pertumbuhan dan kemampuan memperoleh keuntungan (Rodoni, 2005 :

61-62).

Analisis fundamental menyatakan bahwa setiap instrumen investasi

mempunyai landasan yang kuat yaitu nilai intrinsik yang dapat ditentukan

melalui suatu analisis yang sangat hati-hati terhadap kondisi pada saat

sekarang dan prospeknya di masa yang akan datang. Ide dasar pendekatan

ini adalah bahwa harga saham dipengaruhi oleh kinerja perusahaan

(Kodrat dan Indonanjaya, 2010 : 1).

5. Penilaian Saham

Upaya untuk merumuskan bagaimana menentukan harga saham yang

seharusnya, telah dilakukan oleh setiap analis keuangan dengan tujuan

untuk bisa memperoleh tingkat keuntungan yang menarik. Meskipun

demikian, dari hipotesa pasar modal yang efisien kita mengetahui bahwa

Page 43: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

26

sulit bagi pemodal untuk terus bisa melampaui pasar dan memperoleh

tingkat keuntungan diatas normal (Husnan, 2001 : 285).

Husnan (2001 : 288) menyebutkan, analisis saham bertujuan untuk

menaksir nilai intrinsik (intrinsic value) suatu saham, dan kemudian

membandingkannya dengan harga pasar saat ini (current market price)

saham tersebut. Nilai intrinsik menunjukkan present value arus kas yang

diharapkan dari saham tersebut. Pedoman yang digunakan dalam proses

penilaian saham adalah sebagai berkut:

Apabila nilai intrinsik lebih besar dari (>) harga pasar saat ini,

maka saham tersebut dinilai undervalued (harganya terlalu

rendah), dan karenanya seharusnya dibeli dan ditahan apabila

saham tersebut telah dimiliki.

Apabila nilai intrinsik lebih kecil dari (<) harga pasar saat ini,

maka nilai tersebut dinilai overvalued (harganya terlalu mahal),

dan karenanya harus dijual.

Apabila nilai intrinsik sama dengan (=) harga ppasar saat ini,

aka saham tersebut dinilai wajar harganya dan berrada dalam

kondisi seimbang.

Meskipun para analis dan pemodal selalu mengupayakan untuk

melakukan analisis dengan tujuan untuk bisa memperoleh tingkat

keuntungan yang menarik, mengidentifikasikan saham mana yang

Page 44: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

27

sebaiknya dibeli dan dijual, tetapi apabila pasar modal efisien akan sangat

sulit bagi pemodal untuk terus menerus bisa memperoleh tingkat

keuntungan diatas normal. Walaupun demikian, terlepas dari efisien

tidaknya pasar modal, dan seberapa jauh para analis dan pemodal percaya

akan efisiensi tersebut, bagaimana melakukan penilaian saham untuk

menaksir nilai intrinsik saham tersebut, perlu dipahami oleh para analis

sekuritas.

Model penilaian merupakan suatu mekanisme untuk merubah

serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan

atau yang diamati menjadi perkiraan tentang harga saham. Dikutip oleh

Husnan (2001 : 290), terdapat dua model penilaian yang sering digunakan

untuk analisis sekuritas, yaitu pendekatan present value (model

kapitalisasi penghasilan) dan model Price Earning Ratio atau PER

(metode kelipatan laba). Pendekatan present value mencoba menaksir

present value, dengan menggunakan tingkat bunga tertentu, manfaat yang

diharapkan akan diterima oleh pemilik saham. Sedangkan pendekatan

Price Earning Ratio (PER) menaksir nilai saham dengan mengalikan laba

per lembar saham.

6. Price Earning Ratio (PER)

Rasio yang sering digunakan dalam pendekatan analisis saham adalah

Price Earning Ratio (PER). Dalam pendekatan ini diharapkan dapat

menghasilkan perkiraan laba per saham pada masa yang akan datang,

Page 45: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

28

sehingga dapat diketahui berapa lama investasi saham akan kembali

(Agustin, 2014 : 66).

Price Earning Ratio (PER) merupakan salah satu pendekatan yang

sering digunakan oleh analis sekuritas untuk menilai suatu saham. Rasio

ini memberikan indikasi bagi manajemen tentang bagaimana pandangan

investor terhadap resiko dan prospek perusahaan di masa depan. Bagi para

investor Price Earning Ratio (PER) dipandang sebagai ukuran kekuatan

perusahaan untuk memperoleh laba di masa yang akan datang (Rahma,

Djumahir, dan Djazuli, 2014 : 363).

Price Earning Ratio (PER) yang tinggi menunjukkan perusahaan

mempunyai prospek yang tinggi untuk bertumbuh. Sebaliknya,

perusahaan yang diharapkan mempunyai pertumbuhan yang rendah akan

mempunyai Price Earning Ratio (PER) yang rendah. Dari segi investor,

Price Earning Ratio (PER) yang terlalu tinggi tidak menarik karena harga

saham kemungkinan akan sulit untuk naik lagi. Ini berarti kemungkinan

memperoleh capital gain akan lebih kecil lagi (Kodrat dan Indonanjaya,

2010 : 241).

Dikutip oleh Wibowo (2013 : 2-3), PER juga merupakan angka

psikologis bagi value investor dimana PER yang kecil akan lebih menarik

dibandingkan dengan PER tinggi. Jika Price Earning Ratio (PER) tinggi,

berarti harga saham itu terlalu mahal atau dengan harga tertentu hanya

memperoleh laba yang kecil. Dengan demikian, calon pembeli saham akan

Page 46: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

29

memperoleh keuntungan lebih besar jika pembeliannya pada saat Price

Earning Ratio (PER) rendah karena saham cenderung akan mengalami

kenaikan harga, sementara jika Price Earning Ratio (PER) menunjukkan

nilai yang tinggi maka hal ini menunjukkan saat yang tepat untuk menjual

saham. Dengan kata lain, pengetahuan tentang Price Earning Ratio (PER)

bagi investor berguna untuk mengetahui kapan harus membeli dan

menjual sahamnya sehingga dapat memperoleh keuntungan yang

maksimal dari selisih harga (capital gain).

Price Earning Ratio (PER) merupakan rasio yang menunjukkan

seberapa banyak investor bersedia membayar per rupiah laba yang

dilaporkan (Astuti, 2004 : 38). Price Earning Ratio (PER) adalah

perbandingan antara market price per share (harga pasar per lembar

saham) dengan earning per share (laba per lembar saham). Price Earning

Ratio (PER) dapat dihitung dengan cara membagi harga pasar per saham

dengan pendapatan per saham. Artinya semakin tinggi nilai PER akan

semakin baik karena dapat menunjukkan tingginya tingkat pendapatan

yang diharapkan oleh pemodal dan rendahnya tingkat risiko pada saham

tersebut (Moeljadi, 2006 : 54).

푃퐸푅 =푀푎푟푘푒푡 푃푟푖푐푒 푝푒푟 푆ℎ푎푟푒퐸푎푟푛푖푛푔 푝푒푟 푆ℎ푎푟푒

Page 47: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

30

7. Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang. Rasio ini juga

disebut dengan rasio pengungkit (leverage) yaitu menilai batasan

perusahaan dalam meminjam uang. Tujuan analisa solvabilitas adalah

untuk mengetahui posisi keuangan jangka pendek dan jangka panjang,

dengan membandingkan antara total aktiva yang dimiliki perusahaan

dengan total hutang yaitu hutang jangka pendek maupun jangka panjang

(Aprianty, 2014 : 457).

Pengukuran kinerja keuangan dengan rasio solvabilitas adalah untuk

mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh hutangnya

dengan total aset yang dimiliki. Pengukuran ini lebih bersifat untuk

menjadi penjamin bagi pihak kreditor, bilamana pada saat yang bersamaan

perusahaan dalam kondisi terlikuidasi. Dikutip oleh Noor (2008 : 224),

leverage / solvabilitas menunjukkan ketergantungan perusahaan kepada

sumber dana dari luar, atau ketergantungan pada hutang.

Rasio leverage menunjukkan ukuran besarnya dana yang diperoleh

dari kreditur. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka panjang. Rasio leverage dapat diartikan

sebagai besarnya aktiva perusahaan yang didanai dengan pendanaan dari

pihak luar. Namun penggunaan dana dari pihak luar akan memperbesar

Page 48: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

31

퐷푅 =푇표푡푎푙 퐿푖푎푏푖푙푖푡푖푒푠푇표푡푎푙 퐴푠푠푒푡

risiko atas hasil bagi para pemegang saham karena adanya beban tetap

pembayaran bunga pinjaman (Kodrat dan Indonanjaya, 2010 : 234).

Debt Ratio mengukur proporsi dana dari hutang. Semakin rendah

maka perusahaan dikatakan semakin aman. Rasio yang tinggi

menunjukkan perusahaan menggunakan financial leverage yang tinggi.

Penggunaan financial leverage yang tinggi akan meningkatkan rentabilitas

modal saham dengan cepat. Namun apabila penjualan menurun,

rentabilitas modal saham akan cepat turun pula (Kodrat dan Indonanjaya,

2010 : 235).

Rasio hutang total terhadap aktiva total atau disebut juga rasio hutang

(debt ratio) mengukur persentase dana yang disediakan oleh kreditor

terhadap aktiva total yang dimiliki perusahaan. Besarnya hasil perhitungan

rasio hutang (debt ratio) menunjukkan besarnya hutang total yang didapat

dijamin dengan aktiva total. Semakin tinggi rasio hutang menunjukkan

risiko keuangan yang dihadapi perusahaan semakin tinggi, karena hutang

membawa konsekuensi beban bunga tetap (Warsono, 2003 : 36).

Page 49: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

32

8. Profitabilitas

Menurut Kasmir (2008 : 196), rentabilitas adalah merupakan rasio

untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan rasio

ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu

perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan

dan pendapatan investasi. Intinya adalah pengginaan rasio ini

menunjukkan efesiensi perusahaan.

Rasio profitabilitas atau rasio kemampulabaan menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Sehubungan dengan hal

itu, kemampulabaan merupakan rasio efektivitas manajemen dalam

mengelola perusahaan. Artinya kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham

tertentu. Efektivitas ini dinilai dengan mengaitkan laba bersih dengan

aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut (Kodrat dan

indonanjaya, 2010 : 238).

Rasio profitabilitas berusaha mengukur kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba, dengan menggunakan seluruh aktiva yang ada maupun

dengan menggunakan modal sendiri. Profitabilias adalah hasil bersih dari

serangkaian kebijakan dan keputusan manajemen. Oleh karena itu, rasio

ini menggambarkan hasil akhir dari kebijakan dan keputusan-keputusan

operasional perusahan. Secara umum, rasio profitabilias dihitung dengan

membagi laba dengan modal. Rasio profitabilitas juga menunjukkan

Page 50: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

33

퐸푃푆 =퐸푎푟푛푖푛푔 퐴푓푡푒푟 푇푎푥 (퐸퐴푇)

푁푢푚푏푒푟 표푓 푆ℎ푎푟푒푠 푂푢푡푠푡푎푛푑푖푛푔

pengaruh gabungan dari likuiditas, aktiva, dan hutang terhadap operasi

(Moeljadi, 2006 : 52). Ada beberapa pengukuan indikator dalam rasio

profitabilitas, diantaranya adalah mengukur laba yang mampu dihasilkan

per lembar saham atau Earning Per Share (EPS) dan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal yang dimiiki atau Return

On Equity (ROE) (Moeljadi, 2006 : 73).

Earning Per Share (EPS)

Earning per Share (EPS) atau pendapatan per lebar saham

adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada

pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki.

Earnings per Share (EPS) menilai pendapatan bersih yang

diperoleh setiap lembar saham biasa. Earnings per Share

(EPS) menunjukkan besarnya laba bersih yang siap dibagikan

kepada pemegang saham. Earnings per Share (EPS) yang lebih

tinggi menandakan kemampuan perusahaan yang lebih besar

dalam menghasilkan keuntungan bersih bagi pemegang saham

(Rahma, Djumahir, dan Djazuli, 2014 : 365). Untuk

mendapatkan rasio ini dengan cara membandingkan laba bersih

setelah pajak dengan jumlah saham yang beredar (Fahmi, 2013

: 288).

Page 51: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

34

푅푂퐸 =퐸푎푟푛푖푛푔 퐴푓푡푒푟 푇푎푥 (퐸퐴푇)푇표푡푎푙 푆ℎ푎푟푒ℎ표푙푑푒푟푠 퐸푞푢푖푡푦

Return On Equity (ROE)

Rasio ini menunjukkan keberhasilan atau kegagalan pihak

manajemen dalam memaksimumkan tingkat hasil

pengembalian investasi pemegang saham dan menekan pada

hasil pendapatan sehubungan dengan jumlah yang

diinvestasikan (Astuti, 2004 : 37). Rasio ini mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal

saham tersebut. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari

sudut pandang pemegang saham, namun rasio ini tidak

memperhitungkan dividen dan capital gain untuk pemegang

saham (Kodrat dan indonanjaya, 2010 : 240). Untuk

mendapatkan rasio ini dengan cara membandingkan laba

setelah pajak dengan total modal sendiri.

9. Kebijakan Dividen

Dividen merupakan pembagian sisa hasil laba bersih perusahaan yang

didistribusikan kepada pemegang saham (Darmadji dan Fakhrudin, 2001 :

9). Dividen adalah bagian dari keuntungan yang dibagikan kepada

pemegang saham yang dapat berupa dividen tunai maupun dividen saham

(Gumanti, 2013 : 226).

Page 52: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

35

Pengelompokkan dividen dengan variasi sudut pandang yang berbeda.

Darmadji dan Fakhrudin (2001 : 129), dividen dari alat pembayarannya

dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1) Dividen tunai (cash dividend), merupakan dividen yang dibagikan

dalam bentuk uang tunai. Tujuan dari pemberian dividen dalam

bentuk tunai adalah untuk memacu kinerja saham di bursa efek,

yang juga merupakan return kepada para pemegang saham. Untuk

membayarkan dividen dalam bentuk tunai diperlukan likuiditas.

2) Dividen saham (stock dividend), merupakan dividen yang

diberikan dalam bentuk saham, dengan dibagikannya dividen

dalam bentuk saham maka akan meningkatkan likuiditas

perdagangan di bursa efek. Kemungkinan perusahaan ingin

menurunkan nilai sahamnya dan dengan cara memperluas

kepemilikan dan posisi likuiditas perusahaan yang tidak

memungkinkan membagikan dividen dalam bentuk tunai.

3) Sertifikat dividen (script dividend), merupakan dividen yang

dibayarkan dengan sertifikat atau surat prompes yang dikeluarkan

oleh perusahaan yang menyatakan bahwa suatu waktu sertifikat itu

dapat ditukarkan dalam bentuk uang. Jadi kalau perusahaan ingin

membagikan dividen dalam bentuk tunai akan tetapi sementara itu

perusahaan sedang mengalami kesulitan likuiditas, maka sebagai

gantinya perusahaan mengeluarkan sertifikat.

Page 53: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

36

Pembayaran dividen biasanya dilakukan dalam beberapa tahap dalam

setahun. Di Amerika Serikat, pembayaran dividen umumnya dilakukan

setiap kuartal. Di negara-negara lain ada yang melakukannya dua kali

setahun dan satu tahun sekali. Di Indonesia, praktik pembayaran dividen

ada yang dua kali dan satu kali. Hal lain yang membedakan praktik

keputusan dividen adalah berkenaan dengan siapa yang memutuskan besar

kecilnya dividen. Berbeda dengan kelaziman Negara-negara maju,

misalnya Amerika Serikat dimana besar kecilnya dividen ditentukan oleh

dewan direktur atau manajemen perusahaan, di Indonesia keputusan

seberapa besar dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham

berada dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Artinya, RUPS

memegang peran kunci dalam kebijakan dividen di Indonesia, sehingga

dalam banyak hal, keputusan dividen bukan merupakan keputusan

strategis dari manajemen perusahaan semata (Gumanti, 2013 : 17).

Pada awal perkembangannya, ada tiga teori yang bertentangan satu

sama lain berkenaan dengan kebijakan dividen. Ada yang berpendapat

bahwa kenaikan dividen akan menaikkan nilai perusahaan. Pandangan

yang lain menyatakan bahwa dividen yang tinggi memiliki efek

berlawanan terhadap nilai perusahaan, yang berarti menurunkan nilai

perusahaan. Pandangan yang ketiga menyatakan bahwa dividen

seharusnya tidak relevan dan semua upaya yang ditunjukkan untuk

Page 54: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

37

mengubah kebijakan dividen akan sia-sia karena kebijakan dividen tidak

akan mampu mempengaruhi nilai perusahaan. Ketiga pandangan tersebut

melahirkan teori kebijakan dividen, yang akan dijelaskan sebagai berikut

(Gumantii, 2013 : 40):

1) Hipotesis ketidakrelevanan dividen (dividend irrelevance

proposition)

Teori hipotesis kebijakan dividen dipopulerkan oleh Miller dan

Modigliani (1961). Mereka memulai analisis kebijakan dividen

mereka dengan mengasumsikan suatu dunia yang bercirikan

pasarnya sempurna, perilaku pelaku pasarnya rasional, dan pasar

dalam kondisi kepastian yang sempurna (Gumanti, 2013 : 44).

Anggapan teori ini bahwa, dipasar yang sempurna dimana tidak

ada pajak, tidak ada biaya transaksi atau tidak ada ketimpangan

informasi, kebijakan dividen suatu perusahaan seharusnya tidak

memiliki efek terhadap nilai pasar perusahaan tersebut. Asumsi

penting dalam pendapat tersebut menyebutkan bahwa kebijakan

investasi perusahaan tidak memiliki keterkaitan dengan kebijakan

dividennya. Jadi, argumentasi “ketidak-relevanan” hanya berlaku

jika keputusan investasi tidak dipengaruhi oleh keinginan

manajemen untuk mempertahankan atau menaikkan dividen. Jika

perusahaan memiliki kebijakan investasi, maka kebijakan dividen

Page 55: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

38

hanya akan mempengaruhi besar kecilnya pendanaan dari luar

(disamping dana dari laba ditahan) yang diperlukan untuk

mendanai investasi baru dan membayar dividen. Satu-satunya

pembatas dari nilai pasar perusahaan adalah kebijakan

investasinya, karena kebijakan investasi bertanggungjawab

terhadap keuntungan masa depan perusahaan (Gumanti, 2013 : 48-

49).

2) Teori burung ditangan (bird in the hand theory)

Gordon (1959) mendukung teori burung di tangan (bird in the

hand theory) dan mengemukakan pendapat bahwa aliran dividen di

masa mendatang akan didiskonto pada tingkat yang lebih redah

daripada keuntungan modal harapan (Gumanti, 2013 : 52).

Menurut teori ini, dividen lebih disukai oleh investor dibandingkan

capital gain karena unsur kepastiannya. Secara sekilas, teori ini

lebih rasional dan mudah dipahami, khususnya terkait dengan

bukti bahwa perusahaan dengan dividen tinggi akan cenderung

memiliki risiko saham yang lebih rendah (Gumanti 2013 : 53).

3) Teori efek pajak

Menurut teoi ini, yang dikenal dengan teori preferensi pajak (tax

preference theory), semakin tinggi tingkat pajak yang dikenakan

pada dividen relatif terhadap capital gain dan adanya

kemungkinan untuk menunda pajak pada capital gain telah

Page 56: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

39

퐷푃푅 =퐷푖푣푖푑푒푛푑 푝푒푟 푆ℎ푎푟푒퐸푎푟푛푖푛푔 푝푒푟 푆ℎ푎푟푒

membuat sebagiian akademisi (peneliti) menyimpulkan bahwa

investor mungkin akan berbalik untuk tidak mengharapkan dividen

yang tinggi (Gumanti, 2013 : 55).

Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba

atau menahannya guna diinvestasikan kembali di dalam perusahaan.

Kebijakan dividen yang optimal pada suatu perusahaan adalah kebijakan

yang menciptakan keseimbangan diantara dividen saat ini dan

pertumbuhan dimasa mendatang sehingga memaksimumkan harga saham.

Kebijakan dividen yang ditentukan perusahaan dapat diukur dengan rasio

pembayaran dividen atau Dividend Payout Ratio (DPR). Dividend Payout

Ratio (DPR) diukur dengan cara membagi besarnya dividen per lembar

saham dengan laba bersih per lembar saham (Gumanti, 2013:22).

10. Nilai Buku

Hubungan antara nilai pasar dan nilai buku tidak dapat dipandang

sebelah mata oleh investor. Nilai buku merupakan indikasi penilaian pasar

terhadap saham perusahaan. Secara umum, jika nilai pasar yang tercermin

dalam harga saham peusahaan bernilai lebih rendah dari nilai buku maka

saham undervalue, dan sebaliknya jika nilai pasar yang tercermin dalam

harga saham peusahaan bernilai lebih besar dari nilai buku maka saham

Page 57: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

40

푃퐵푉 =푀푎푟푘푒푡 푝푟푖푐푒 푝푒푟 푠ℎ푎푟푒퐵표표푘 푣푎푙푢푒 푝푒푟 푠ℎ푎푟푒

overvalue. Penilaian saham berbasis nilai buku dapat melalui indikator

Price to Book Value (PBV) (Murhadi, 2009 : 147).

Price to Book Value (PBV) menunjukkan perkiraan nilai ekuitas

berdasarkan perbandingan nilai buku saham dengan harga pasarnya.

Semakin besar nilai Price to Book Value (PBV), maka semakin tinggi nilai

perusahaan. Sehingga membuat para investor tertarik untuk menanamkan

dananya ke dalam perusahaan. Price to Book Value (PBV)

menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku suatu saham.

Price to Book Value (PBV) adalah perbandingan harga pasar saham

dengan nilai bukunya (Meilani, 2014 : 3).

11. Keterkaitan Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

a. Pengaruh Variabel Debt Ratio (DR) Terhadap Price Earning Ratio

(PER)

Rasio hutang total terhadap aktiva total atau disebut juga rasio hutang

(debt ratio) mengukur persentase dana yang disediakan oleh kreditor

terhadap aktiva total yang dimiliki perusahaan. Besarnya hasil

perhitungan rasio hutang (debt ratio) menunjukkan besarnya hutang

total yang didapat dijamin dengan aktiva total. Semakin tinggi rasio

hutang menunjukkan risiko keuangan yang dihadapi perusahaan

Page 58: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

41

semakin tinggi, karena hutang membawa konsekuensi beban bunga

tetap (Warsono, 2003 : 36).

Meningkatnya hutang akan mengakibatkan peningkatan risiko

sehingga kepercayaan pasar terhadap prospek pertumbuhan

perusahaan menjadi berkurang dan menciptakan harga saham yang

rendah dan mengakibatkan Price Earning Ratio (PER) semakin kecil.

Semakin tinggi prosentase rasio hutang cenderung semakin besar

resiko keuangannya baik bagi kreditor maupun bagi pemegang saham

(Rahma, Djumahir, dan Djazuli, 2014 : 365).

Financial risk merupakan resiko tambahan bagi perusahaan akibat

adanya keputusan pendanaan menggunakan utang. Ada beberapa cara

mengukur financial risk, namun dalam penelitian ini menggunakan

Debt Ratio (DR). Besarnya rasio ini menunjukkan proporsi modal

perusahaan yang diperoleh dari utang dibandingkan dengan total

aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi proporsi hutang

menyebabkan laba perusahaan semakin tidak menentu karena adanya

beban bunga yang harus dibayarkan. Oleh karena itu semakin tinggi

proporsi rasio utang akan semakin tinggi pula risiko finansial suatu

perusahaan. Tinggi rendahnya risiko keuangan perusahaan secara tidak

langsung dapat mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut

(Ridho dan Prabawa, 2012 : 89).

Page 59: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

42

b. Pengaruh Variabel Return On Equity (ROE) Terhadap Price

Earning Ratio (PER)

Return On Equity (ROE) adalah rasio perbandingan antara laba setelah

pajak dengan modal sendiri atau modal saham yang digunakan untuk

mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi pemegang saham

biasa atau pemilik modal. Semakin tinggi Return On Equity (ROE)

yang dihasilkan semakin baik kedudukan pemilik perusahaan, dimana

hal ini menggambarkan semakin meningkatnya pendapatan yang

tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan

dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi

permintaan investor untuk membeli saham. Jika rasio ini meningkat

manajemen dipandang lebih efisien dari sudut pandang pemegang

saham. (Arisona, 2013 : 107).

Return On Equity (ROE) sering disebut kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki,

sehingga Return On Equity (ROE) ini ada yang menyebutnya sebagai

rentabilitas modal sendiri. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas

dari sudut pandang pemegang saham. Sartono (2001) dalam

Ramadhani (2013 : 4) menyatakan, semakin besar nilai Return On

Equity (ROE) maka tingkat pengembalian yang diharapkan investor

juga besar. Semakin besar nilai Return On Equity (ROE) maka

perusahaan dianggap semakin menguntungkan. Sehingga perusahaan

Page 60: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

43

yang memiliki profitable investment opportunities, maka pasar akan

memberikan reward berupa Price Earning Ratio (PER) yang tinggi.

c. Pengaruh Variabel Earning per Share (EPS) Terhadap Price

Earning Ratio (PER)

Earning per Share (EPS) menilai pendapatan bersih yang diperoleh

setiap lembar saham biasa. Earning per Share (EPS) menunjukkan

besarnya laba bersih yang siap dibagikan kepada pemegang saham.

Saham yang memiliki Earning per Share (EPS) tinggi akan lebih

menguntungkan dibandingkan saham yang memiliki Earning per

Share (EPS) rendah. Earning per Share (EPS) yang lebih tinggi

menandakan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam

menghasilkan keuntungan bersih bagi pemegang saham (Rahma,

Djumahir, dan Djazuli, 2014 : 365). Dengan demikian semakin tinggi

Earning per Share (EPS) akan semakin tinggi pula kepercayaan

investor untuk menanamkan modalnya dalam bentuk saham pada

perusahaan.

d. Pengaruh Variabel Dividend Payout Ratio (DPR) Terhadap Price

Earning Ratio (PER)

Perusahan dengan imbal hasil dividen yang tinggi, secara teori, akan

memiliki tingat pengembalian investasi yang tinggi, daripada

perusahaan dengan tingkat imbal hasil dividen yang rendah. Dividen

yang diterima investor atau pemegang saham besarnya tergantung

Page 61: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

44

pada Dividend Payout Ratio (DPR) yaitu bagian dari laba perusahaan

yang dibayarkan sebagai dividen. Perubahan atas Dividend Payout

Ratio (DPR) dapat mempengaruhi perubahan Price Earning Ratio

(PER). Saham dengan dividen yang tinggi merupakan salah satu faktor

yang menarik bagi investor sehingga dapat menaikkan harga saham

sehingga meningkatkan Price Earning Ratio (PER) (Rahma,

Djumahir, dan Djazuli, 2014 : 365).

Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba

atau menahannya guna diinvestasikan kembali di dalam perusahaan.

Kebijakan dividen yang optimal pada suatu perusahaan adalah

kebijakan yang menciptakan keseimbangan antara dividen saat ini dan

pertumbuhan di masa yang akan datang sehingga memaksimumkan

harga saham. Kenaikan atau penurunan harga saham di pasar ini akan

berdampak pada nilai Price Earning Ratio (PER) saham tersebut

(Fegriadi, 2013 : 5).

e. Pengaruh Variabel Price to Book Value (PBV) Terhadap Price

Earning Ratio (PER)

Price Book Value (PBV) menunjukkan perkiraan nilai ekuitas

berdasarkan perbandingan nilai buku saham dengan harga pasarnya.

Semakin besar nilai Price Book Value (PBV), maka semakin tinggi

nilai perusahaan (Rahma, Djumahir, dan Djazuli, 2014 : 365).

Page 62: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

45

Semakin besar rasio PBV, maka semakin tinggi nilai perusahaan,

sehingga membuat para investor atau calon investor tertarik untuk

menanamkan dananya ke dalam perusahaan, karena investor yang

rasional akan memilih emiten yang mempunyai PBV yang tinggi.

Dengan adanya daya tarik tersebut akan berdampak pada semakin

banyaknya calon investor dan atau investor untuk memiliki saham

perusahaan dan pada akirnya akan meningkatkan harganya di pasar

modal (Agustin, 2014 : 76).

B. Penelitian Terdahulu

Berkaitan dengan analisis faktor fundamental yang mempengaruhi

Price Earning Ratio (PER) sebagai dasar penilaian saham perusahaan, cukup

banyak penelitian yang telah dilakukan yang berperan serta melatarbelakangi

penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Berikut adalah beberapa

penelitian yang dimaksud:

Page 63: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

46

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Penelitian

Variabel Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Perbandingan Dengan Penelitian Yang Akan

Dilakukan Persamaan Perbedaan

Imad Zeyad Ramadan (2015)

Confidence Index Determinants of The Amman Stock Exchange Listed Company

PER (Y) DPR,

Discount Rate, Firm Size, Leverage, Tobin’s Q, Earning Growth (X)

Ordinary Least Square

Variabel DPR, Earning Growth, dan Tobin’s Q berdampak positif dan signifikan terhadap PER. Variabel Firm Size berdampak negatif signifikan terhadap PER.

Variabel dependen PER

Variabel independen DPR

Objek penelitian pada Jakarta Islamic Index (JII)

Metode penelitian dengan regresi data panel

Periode penelitian 2009-2013

Page 64: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

47

Peneliti Judul Penelitian

Variabel Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Perbandingan Dengan Penelitian Yang Akan

Dilakukan Persamaan Perbedaan

Puwanenthiren Pemkanth (2014)

Determinant of Price Earning Multple In Sri Lanka Listed Company

PER (Y) DPR dan

ROE (X)

Regresi berganda

Hasil studi menunjukkan variabel ROE berhubungan negatif terhadap PER, sedangkan variabel DPR berhubungan positif terhadap PER

Variabel dependen PER

Variabel independen DPR dan ROE

Objek penelitian pada Jakarta Islamic Index (JII)

Metode penelitian dengan regresi data panel

Periode penelitian 2009-2013

Erlin Yulia Rahma, Djumahir, dan Atim Djazuli (2014)

Analisis variabel Fundamental Yang Berpengaruh Terhadap PER Sebagai Dasar Penilaian Saham Pada Perusahaan Automotive And Allied

PER (Y) ROE,

DER, EPS, DPR, PBV, Earning Growth (X)

Regresi berganda

Secara simultan, variabel ROE, DER, EPS, DPR, dan PBV berpengaruh signifikan terhadap PER. Secara parsial, ROE berpengaruh negatif signifkan terhadap PER sedangkan PBV berpengaruh positif terhadap PER.

Variabel dependen PER

Variabel independen ROE, EPS, DPR, dan PBV

Objek penelitian pada Jakarta Islamic Index (JII)

Metode penelitian dengan regresi data panel

Periode penelitian 2009-2013

Page 65: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

48

Peneliti Judul Penelitian

Variabel Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Perbandingan Dengan Penelitian Yang Akan

Dilakukan Persamaan Perbedaan

Rr. Fitria Agustin (2014)

Analisis Pengaruh Price to Book Value, Earning per Share, Debt Ratio, dan Return On Asset terhadap Price Earning Ratio

PER (Y) PBV,

EPS,DR, dan ROA (X)

Regresi berganda

Variabel PBV, EPS, dan ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap PER, sedangkan variabel DR berpengaruh negatif terhadap PER.

Variabel dependen PER

Variabel independen PBV, EPS, dan DR

Objek penelitian pada Jakarta Islamic Index (JII)

Metode penelitian dengan regresi data panel

Periode penelitian 2009-2013

Dr. Talat Afza dan MS. Samya Tahir (2013)

Determinant of Price Earning Ratio : The Case Of Chemical Sector Of Pakistan

PER (Y) DPR,

Leverage, Market Return, Variability in Market Price, Earning Growth, Size Tobin’s Q (X)

Regresi berganda

DPR, leverage, variasi harga pasar, dan Tobin’s Q memberi pengaruh yang positif terhadap PER, sedangkan ukuran persahaan memberi pengaruh negatif terhadap PER.

Variabel dependen PER

Variabel independen leverage dan DPR

Objek penelitian pada Jakarta Islamic Index (JII)

Metode penelitian dengan regresi data panel

Periode penelitian 2009-2013

Page 66: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

49

Peneliti Judul Penelitian

Variabel Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Perbandingan Dengan Penelitian Yang Akan

Dilakukan Persamaan Perbedaan

Farida Wahyu Lusiana (2013)

Analisis Pengaruh ratio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas terhadap PER perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

PER (Y) CR, DR,

Inventory Turn Over, ROE (X)

Regresi berganda

Variabel CR, DR, Inventory Turn Over, dan ROE berpengaruh signifikan terhadap PER.

Variabel dependen PER

Variabel independen DR, dan ROE

Objek penelitian pada Jakarta Islamic Index (JII)

Metode penelitian dengan regresi data panel

Periode penelitian 2009-2013

Vivian Firsera Arisona (2013)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PER pada Saham Index LQ45

PER (Y) DPR,

Earning Growth, ROE, dan Firm Size (X)

Regresi berganda

Variabel DPR dan ROE berpengaruh signifikan dengan arah positif untuk vaiabel DPR dan arah negatif untuk variabel ROE. Sedangkan variabel Earning Growth dan Firm Size tidak berpengaruh terhadap PER.

Variabel dependen PER

Variabel Independen DPR dan ROE

Objek penelitian pada Jakarta Islamic Index (JII)

Metode penelitian dengan regresi data panel

Periode penelitian 2009-2013

Page 67: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

50

Peneliti Judul Penelitian

Variabel Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Perbandingan Dengan Penelitian Yang Akan

Dilakukan Persamaan Perbedaan

Heni Suslowati dan Ratnaningrum (2010)

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PER Antara Saham Yang Tercatat Dalam Index Syariah Dan Saham Biasa (Studi pada Perusahaan Non Keuangan di Bursa Efek Indonesia 2006 -2008)

PER (Y) CR,

DER, ROE, NPM, DPR, dan Inventory Turn Over

Regresi berganda dan Uji beda

Varabel ROE bepengaruh negatif dan signifikan terhadap PER, sedangkan variabel CR, DER, NPM, DPR, INTO tidak bepengaruh terhadap PER. Ada perbedaan koefisien regresi antara saham syariah dan saham konvensional.

Variabel dependen PER

Variabel independen ROE, dan DPR

Metode penelitian dengan regresi data panel

Periode penelitian 2009-2013

Page 68: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

51

C. Kerangka Penelitian

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Fixed Effect Model

Estimasi Model Regresi Data Panel

Price Earning Ratio

Random Effect Model Common Effect Model

Uji Chow / Likehood Test Ratio Uji Hausman

Model Estimasi Terpilih

Uji Asumsi Klasik

Normalitas Autokorelasi Multikolinieritas Heteroskedastisitas

Uji Simultan (Uji F) Uji Parsial (Uji t) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Fundamental Perusahaan : Debt Ratio Return On Equity Earning Per Share Dividend Payout Ratio Price to Book Value

Interpretasi Hasil Penelitian

Kesimpulan, Implikasi, dan Saran

Page 69: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

52

D. Hipotesis penelitian

Hipotesis adalah pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya.

Untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis digunakan pengujian yang disebut

pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis akan membawa kepada kesimpulan

untuk menolak atau menerima hipotesis. Agar pemilihan lebih terinci dan

mudah, maka diperlukan hipotesis alternatif yang selanjutnya disingkat Ha dan

hipotesis nol (null) yang selanjutnya disingkat H0. Ha cenderung dinyatakan

dalam kalimat positif, sedangkan H0 dinyatakan dalam kalimat negatif

(Usman dan Setiady, 2006:119).

Dari latar belakang, tinjauan teori, serta kerangka pemikiran yang telah

disusun sebelumnya, penulis merumuskan beberapa hipotesis dalam penelitian

yang akan disebutkan sebagai berikut:

1. H0 : b1 ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh positif antara variabel

X1 (Debt Ratio) terhadap variabel Y (Price

Earning Ratio)

Ha : b1 > 0 : Terdapat pengaruh positif antara variabel X1

(Debt Ratio) terhadap variabel Y (Price Earning

Ratio)

Page 70: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

53

2. H0 : b2 ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh positif antara variabel

X2 (Return On Equity) terhadap variabel Y

(Price Earning Ratio)

Ha : b2 > 0 : Terdapat pengaruh positif antara variabel X2

(Return On Equity) terhadap variabel Y (Price

Earning Ratio)

3. H0 : b3 ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh positif antara variabel

X3 (Earning Per Share) terhadap variabel Y

(Price Earning Ratio)

Ha : b3 > 0 : Terdapat pengaruh positif antara variabel X3

(Earning Per Share) terhadap variabel Y (Price

Earning Ratio)

4. H0 : b4 ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh positif antara variabel

X4 (Dividend Payout Ratio) terhadap variabel Y

(Price Earning Ratio)

Ha : b4 > 0 : Terdapat pengaruh positif antara variabel X4

(Dividend Payout Ratio) terhadap variabel Y

(Price Earning Ratio)

Page 71: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

54

5. H0 : b5 ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh positif antara variabel

X5 (Price to Book Value) terhadap variabel Y

(Price Earning Ratio)

Ha : b5 > 0 : Terdapat pengaruh positif antara variabel X5

(Price to Book Value) terhadap variabel Y (Price

Earning Ratio)

6. H0 : b1, . . . .b5 = 0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel X (Debt

Ratio, Return On Equity, Earning Per Share,

Dividend Payout Ratio, Price to Book Value)

terhadap variabel Y (Price Earning Ratio)

Ha : b1, . . . . b5 ≠ 0 : Terdapat pengaruh antara variabel X (Debt

Ratio, Return On Equity, Earning Per Share,

Dividend Payout Ratio, Price to Book Value)

terhadap variabel Y (Price Earning Ratio)

Page 72: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

55

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor

fundamental yang berpengaruh terhadap Price Earning Ratio (PER)

perusahaan sebagai dasar penilaian saham pada saham perusahaan yang

berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Pemilihan sampel perusahaan

dengan teknik purposive sampling. Perusahaan yang menjadi sampel

penelitian merupakan perusahaan yang memenuhi kriteria yang telah disusun

oleh penulis. Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel

dengan menggunakan alat bantu analisis EViews 7.1 dan Microsoft Excel

2007.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi ialah semua nilai baik hasil perhitungan maupun

pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari pada karakteristik

tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas (Usman

Page 73: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

56

dan Setiady, 2006 : 181). Populasi adalah sebuah kumpulan dari

semua kemungkinan orang-orang, benda-benda, dan ukuran lain dari

objek yang menjadi perhatian (Suharyadi, 2007 : 12). Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi adalah saham – saham syariah

perusahaan yang masuk dalam perhitungan Jakarta Islamic Index (JII)

di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu 2009-

2013.

2. Sampel

Dalam statistika terbagi atas dua jenis, yaitu statistika

deskriptif dan statistika induktif (inferensial). Statistika induktif

(inferensial) ialah suatu proses yang berusaha untuk menarik

kesimpulan tentang keadaan populasi berdasarkan sampelyang

diambil, dengan menggunakan metode tata cara tertentu. Sampel

adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan

teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling (Usman dan

Setiady, 2006 : 182).

Teknik sampling dibagi dua yaitu probability sampling dan

non probability sampling. Teknik sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah non probability sampling. Non probability

sampling adalah teknik pengambilan sampel tidak secara acak.

Sedangkan pengambilan sampel dengan metode purposive sampling

Page 74: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

57

yang merupakan teknik penentuan sampel yang dipilih secara khusus

berdasarkan tujuan penelitian (Usman dan Setiady, 2006 : 186).

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah saham

perusahaan berbasis syariah yang memenuhi kriteria-kriteria yang

akan diuraikan sebagai berikut:

a) Saham perusahaan berbasis syariah dan secara terus menerus

masuk dalam perhitungan Jakarta Islamic Indeks (JII)

sepanjang periode penelitian yaitu periode 2009-2013.

b) Perusahaan secara terus menerus membagikan dividen

sepanjang periode pengamatan yaitu periode 2009-2013.

c) Perusahaan memiliki kelengkapan data keuangan pada laporan

keuangan yang berakhir per 31 Desember selama periode

pengamatan yaitu periode 2009-2013.

d) Rasio keuangan perusahaan memenuhi ketentuan dan fatwa

yang telah dibuat Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI) dan

Bapepam-LK.

C. Metode Pengumpulan Data

Data ialah suatu bahan mentah yang jika diolah dengan baik melaui

berbagai analisis dapat melahirkan berbagai informasi. Dengan informasi

tersebut, kita dapat mengambil suatu keputusan (Usman dan Setiady, 2006 :

15).

Page 75: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

58

Data dapat dikumpulkan langsung oleh peneliti melalui pihak yang

disebut sumber primer. Data primer yang dikumpulkan oleh peneliti melalui

pihak kedua atau tangan kedua disebut sumber sekunder, yaitu data yang

diperoleh melalui wawancara kepada pihak lain tentang objek dan subjek

yang ditelliti, dan mempelajari dokumentasi-dokumentasi tentang objek dan

subjek yang diteliti. Teknik-teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

sumber sekunder dapat dilakukan dengan wawancara (interview), pengamatan

(observation), angket (questinnary), dan dokumentasi (documentation)

(Usman dan Setiady, 2006 : 20).

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.

Untuk dapat menganalisa hipotesis yang sudah dirumuskan, penulis

menggunakan data sekunder yang dipublikasikan oleh situs penyedia data

historis keuangan perusahaan, diantaranya adalah www.idx.co.id dan situs

perusahaan-perusahaan yang merupakan objek dari penelitian.

Selain melakukan pencarian data sekunder untuk keperluan penelitian

melalui situs internet, penulis juga melakukan riset kepustakaan (library

research) untuk memperoleh landasan dan konsep yang kuat guna

memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan melalui jurnal-jurnal

penelitian, artikel, dan buku-buku literatur yang berhubungan dengan topik

yang diangkat oleh penulis dalam penelitian ini.

Page 76: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

59

D. Metode Analisis Data

1. Metode Analisis Regresi Data Panel

Metode uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

uji regresi data panel. Data deret waktu (time series) adalah data satu

objek yang meliputi beberapa periode waktu. Data cross section

adalah data yang terdiri dari beberapa atau beberapa objek dalam satu

periode. Penggabungan data deret waktu (time series) dengan cross

section disebut dengan data panel. Dengan kata lain, data panel adalah

data yang diperoleh dari data cross section yang diobservasi berulang-

ulang pada unit individu (objek) yang sama pada waktu yang berbeda.

Dengan demikian akan diperoleh gambaran tentang perilaku beberapa

objek tersebut selama beberapa periode waktu (Juanda dan Junaidi,

2012 : 175-176).

Beberapa keuntungan menggunakan data panel dibandingkan

dengan data deret waktu (time series) atau cross section dikemukakan

oleh Baltagi (2005) dalam Juanda dan Junaidi (2012 : 177):

a) Karena data panel berhubungan dengan individu-individu,

perusahaan, Negara, dan sebagainya, dari waktu ke waktu,

secara otomatis dapat membuatnya memiliki unobserved

heterogeneity pada unit-unit tersebut. Teknik yang digunakan

dalam mengestimasi data panel bisa mengambil unobserved

heterogeneity secara eksplisit dan memasukannya ke dalam

Page 77: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

60

perhitungan dengan membiarkannya untuk peubah spesifikasi

individu. Dengan kata lain, metode data panel dapat

mengontrol unobserved heterogeneity.

b) Dengan mengkombinasikan data deret waktu dan data cross

section, data panel memberikan data yang lebih informatif,

lebih bervariasi, mengurangi kolinieitas antar peubah,

memperbesar derajat kebebasan, dan lebih efisien.

c) Dengan menggunakan cross section yang berulang-ulang dari

tahun ke tahun, maka dapat dipelajari suatu bentuk perubahan

yang dinamis.

d) Dengan mendeteksi dan mengukur efek suatu peubah pada

peubah lainnya dengan lebih baik dari pada hanyadengan

menggunakan data deret waktu atau cross section.

e) Data panel dapat digunakan untuk mempelajari model perilaku

(behavior model) yang lebih kompleks.

f) Dapat mengurangi bias yang mungkin terjadi bila

menganggresi individu-individu atau perusahaan-perusahaan

ke dalam agregasi yang luas.

Model umum regresi data panel (dalam notasi matriks) adalah sebagi

berikut:

푌 = 훼 + 훽푋 + 푢

Page 78: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

61

Dimana:

i : 1, 2, ….., N, menunjukkan dimensi cross section

t : 1, 2, ….., T, menunjukkan dimensi deret waktu

α : Koefisien intersep yang merupakan skalar

β : Koefisien slope dengan dimeni K x 1, dimana K adalah

banyaknya peubah bebas

Yit : Peubah tak bebas untuk unit individu ke-i dan unit waktu ke-t

Xit : Peubah bebas untuk unit individu ke-i dan unit waktu ke-t

a. Pendekatan-pendekatan dalam regresi data panel

Metode estimasi model regresi data panel dapat dilakukan

melalui tiga pendekatan (Widarjono, 2009 : 231):

a) Common Effect Model

Model Common Effect atau Pooled Least Square Model

adalah model estimasi yang menggabungkan data time

series dan cross section dengan menggunakan pendekatan

OLS (Ordinary Least Square) untuk mengestimasi

parameternya. Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan

dimensi waktu maupun individu sehingga perlakuan data

antar perusahaan diiasumsikan sama dalam berbagai kurun

waktu. Pada dasarnya, model Common Effect sama seperti

OLS dengan meminimumkan jumlah kuadrat, tetapi data

yang digunakan bukan data time series atau cross section

Page 79: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

62

saja melainkan data panel yang diterapkan dalam bentuk

pooled.

b) Fixed Effect Model

Teknik model Fixed Effect adalah teknik mengestimasi

data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk

menangkap adanya perbedaan intersep. Pengertian Fixed

Effect ini didasarkan adanya perbedaan intersep antara

perusahaan namun intersepnya sama antar waktu (time in

variant). Disamping itu model ini juga mengasumsikan

bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan

antar waktu. Pendekatan dengan variabel dummy ini

dikenal dengan sebutan Fixed Effect Model atau Least

Square Dummy Variable (LSDV) atau juga Covariance

Model.

c) Radom Effect Model

Random Effect Model adalah model estimasi regresi data

panel dengan asumsi koefisien slope konstan dan intersep

berbeda antar individu dan antar waktu. Dimasukkannya

variabel dummy di dalam Fixed Effect Model bertujuan

untuk mewakili ketidaktahuan tentang model yang

sebenarnya namun ini juga membawa konsekuensi

berkurangnya derajat kebebasan (degree of freedom) yang

Page 80: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

63

pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter. Model

Random Effect mengestimasi data panel dimana variabel

gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan

antar individu. Model yang tepat digunakan untuk

mengestimasi Random Effect adalah Generalized least

Square (GLS) sebagai estimatornya, karena dapat

meningkatkan efisiensi dari least square.

b. Pemilihan model regresi data panel

Dari ketiga model yang telah dijelaskan sebelumnya,

selanjutnya akan ditentukan model yang paling tepat untuk

mengestimasi parameter regresi data panel. Secara formal terdapat

tiga pengujian yang dapat digunakan, diantaranya:

a) Pemilihan antara Common Effect Model dan Fixed

Effect Model

Untuk mengetahui apakah Fixed Effect Model lebih baik

dibandingkan Common Effect Model dapat dilakukan

dengan melihat signfikansi model Fixed Effect Model

dengan uji statstik F. Pengujian seperti ini dikenal juga

dengan istilah Uji Chow / Likelihood Test Ratio. Hipotesis

nol (H0) yang digunakan adalah intersep atau slope adalah

sama. Adapun uji-F statistknya adalah sebagai berikut:

Page 81: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

64

Dimana:

n : Jumlah individu.

T : Jumlah periode waktu.

K : Banyaknya parameter untuk model

RSS1 dan RSS2 : Residual sum f squares untuk Common

Effect Model dan Fixed Effect Model

Dasar penolakan terhadap hipotesis tersebut adalah dengan

membandingkan perhitungan F-statistik dengan F-tabel.

Perbandingan dipakai apabila hasil F-hitung lebih besar (>)

dari F-tabel, maka H0 ditolak yang berarti model yang lebih

tepat digunakan adalah Fixed Effect Model. Atau H0 ditolak

p-value lebih kecil (<) dari signifikansi α yang digunakan

dalam penelitian sebesar 5% atau 0,05 (Juanda dan Junaidi,

2012 : 195).

b) Pemilihan antara Common Effect model dan Random

Effect Model

Untuk mengetahui apakah Random Effect Model lebih baik

dibandingkan Common Effect Model, dapat digunakan Uji

Lagrange Multiplier (LM) yang dikembangkan oleh

퐹ℎ푖푡푢푛푔 =(푅푆푆 − 푅푆푆 )/푛 − 1(푅푆푆 )/(푛푇 − 푛 − 퐾)

Page 82: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

65

Bruesch-Pagan. Pengujian ini didasarkan pada nilai

residual dari Common Effect Model. Hipotesis nol (H0)

yang digunakan adalah intersep bukan merupakan peubah

random atau stokastik. Dengan kata lain, varian dari

residual Random Effect Model bernilai nol. Adapun nilai

statistik LM dihitung berdasarkan formula sebagai berikut:

Dimana:

n : Jumlah individu

T : Jumlah periode waktu

푒푖푡 : Residual metode Common Effect Model

Uji LM ini didasarkan pada distribusi chi-square dengan

derajat bebas sebesar 1. Jika hasil satistik LM lebih besar

dari nilai kritis statistik chi-square, maka hipotesis nol (H0)

akan ditolak, yang berarti estimasi yang tepat untuk regresi

data panel adalah Random Effect Model.

c) Pemilihan antara Fixed Effect Model dan Random

Effect Model

Untuk mengetahui apakah Fixed Effect Model lebih baik

dari Random Effect Model, digunakan Uji Hausman.

퐿푀 =푛푇

2(푇 − 1)∑ [∑ 푒 ]∑ ∑ 푒

− 1

Page 83: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

66

Dengan mengikuti kriteria Wald, nilai intristik Hausman ini

akan mengikuti distribusi chi-square sebagai berikut:

Statistik uji Hausman mengikuti distribusi chi-square

dengan derajat bebas (degree of freedom) sebesar peubah

bebas (K). H0 ditolak jika nilai statistik Hausman lebih

besar (>) dari pada nilai kritis statistik chi-square dan

model yang tepat digunakan untuk regresi dari data panel

adalah Fixed Effect Model. Atau H0 ditolak jika p-value

statistik chi-square lebih kecil (<) dari signifikansi α yang

digunakan dalam penelitian sebesar 5% atau 0,05 (Juanda

dan Junaidi, 2012 : 197).

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan pengujian yang dilakukan dengan

tujuan untuk menunjukkan hubungan antara variabel dependen dan

variabel independen dalam penelitian bersifat linier dan berdistribusi

normal serta bebas dari masalah multikolinieritas, heteroskedastisitas,

dan autokorelasi antara variable-variabel yang digunakan dalam

penelitian. Jika hal-hal tersebut terpenuhi maka penelitian akan

menghasilkan estimator yang linier, tidak bias, serta memiliki varian

minimum atau BLUE (Best Linier Unbiazed Estimator).

푊 = 푋 [퐾] = 훽,훽 Σ 훽,훽

Page 84: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

67

a. Normalitas

Pengujian normalitas data digunakan untuk menguji apakah data

kontinu berdistribusi normal sehingga analisis dengan validitas,

reabilitas, uji-t, korelasi, regresi dapat dilaksanakan (Usman dan

Detiady, 2006 : 109). Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji

apakah nilai residual yang telah terstandarisasi pada model regresi

berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual dikatakan

berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut

sebagian besar mendeteksi nilai rata-ratanya. Tidak terpenuhinya

normalitas pada umumnya disebabkan karena distribusi data tidak

normal, karena terdapat nilai ekstrim pada data yang diambil.

Mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan melihat

koefisien Jarque-Bera (JB) dan probabilitasnya. Uji ini mengukur

perbedaan skewness dan kurtosis data dan dibandingkan dengan

apabila datanya berdistribusi normal (Winarno, 2011 : 5.37).

Untuk mengetahui normalitas sebuah data dapat dilakukan dengan

melihat koefisien Jarque-Bera (JB) dan probabilitasnya. Kedua

angka ini bersifat saling mendukung dengan ketentuan sebagai

berikut (Winarno, 2011 : 5.39):

Bila nilai J-B tidak signifikan (lebih kecil dari 2), maka

data berdistribusi normal.

Page 85: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

68

Bila probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi atau α,

maka data berdistribusi normal.

b. Multikolinieritas

Multikolinieritas artinya antar variabel independen yang terdapat

dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati

sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1).

Konsekuensi yang sangat penting bagi model regresi yang

mengandung multikolinieritas adalah bahwa kesalahan standar

estimasi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya variabel

independen, tingkat signifikansi yang digunakan untuk menolak

hipotesis nol akan semakin besar. Akibatnya model regresi yang

diperoleh tidak sahih (valid) untuk menaksir nilai variable

independen (Algifari, 2000 : 84).

Untuk mengetahui ada tidaknya masalah multikolinieritas dalam

model dapat dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antar

variabel independen. Sebagai aturan kasar, model dikatakan tidak

memiiki masalah multikolinieritas jika koefisien korelasi antar

variabel independen bernilai diatas 0,89. Sebaliknya, model

memiiki masalah multikolinieritas jika koefisien korelasi antar

variable independen memiliki nilai diatas 0,89 (Winarno, 2011 :

5.3).

Page 86: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

69

c. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas artinya varians variabel dalam model tidak

sama (konstan). Konsekuensi adanya heteroskedastisitas dalam

model regresi adalah penaksiran (estimator) yang diperoleh tidak

efisien, baik dalam sampel kecil maupun dalam sampe besar,

walaupun penaksiran yang diperoleh menggambarkan populasinya

(tidak bias) dan bertambahnya sampel yang digunakan akan

mendekati nilai sebenarnya (konsisten). Ini disebabkan oleh

variansnya yang tidak minimum (tidak efisien) (Algifari, 2000 :

85).

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk

mengidentifikasi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas. Salah

satunya adalah dengan uji Park, yaitu suatu metode uji

heteroskedastisitas dengan membuat persamaan regresi dengan

mengganti variable dependennya dengan residual kuadratnya. Jika

probabilitas yang ada bernilai diatas signifikansi α yang digunakan

dalam penelitian yaitu 5% atau 0,05 yang berarti tidak signifikan,

maka data dinyatakan bebas dari masalah heteroskedastisitas

(Winarno, 2011 : 5.12).

d. Autokorelasi

Autokorelasi artinya adanya korelasi antar anggota sampel yang

diurutkan berdasar waktu. Penyimpangan asumsi ini biasanya

Page 87: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

70

muncul pada observasi yang menggunakan data time series.

Konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam suatu model regresi

adalah varians sampel tidak dapat menggambarkan varians

populasinya. Lebih jauh lagi, model regresi yang dihasilkan tidak

lagi dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel dependen pada

nilai variabel independen tertentu (Algifari, 2000 : 88).

Pengujian yang paling populer untuk menditeksi autokorelasi

adalah dengan uji Durbin-Watson (D-W). Pada umumnya program

statistik telah menyediakan fasilitas untuk melakukan uji tersebut.

Aturan pengujian menggunakan Durbin-Watson (D-W) adalah

sebagai berikut:

a) Bila d < dL maka ada korelasi yang positif.

b) Bila dL ≤ d ≤ dU, maka tidak bisa mengambil kesimpulan

apa-apa

c) Bila dU < d < 4 – dU, maka tidak ada korelasi positif

maupun negatif.

d) Bila 4 – dU ≤ d ≤ 3 – dL, maka tidak dapat mengambil

kesimpulan apa-apa.

e) Bila d > 4 – dL, maka ada korelasi negatif.

Nilai d akan berada disekitar 0 – 4. Model dikatakan bebas dari

masalah autokorelasi jika nilai Durbin-Wason (D-W) pada output

model regresi berada pada wilayah bebas autokorelasi yaitu

Page 88: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

71

bernilai diantara nilai dU dan 4-dU. Berikut tabel pengambilan

keputusan uji Durbin-Wason:

Gambar 3.1 Dasar Pengambillan Keputusan Uji Durbin-Watson

3. Uji Simultan

Uji-F digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan

variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Jika variabel bebas

memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel tergantung, maka

model persamaan regresi masuk dalam kriteria cocok atau fit.

Sebaliknya jika tidak terdapat pengaruh secara simultan maka hal ini

akan masuk dalam kategori tidak cocok atau not fit (Suliyanto, 2011 :

61).

Dalam melakukan uji simultan melalui uji-F setiap software

regresi selalu menghitung nilai F-hitung secara otomatis. Sedangkan

untuk memperoleh nilai F-tabel ditentukan oleh tingkat signifikasi α

yang digunakan penulis sebesar 5% dan nilai degree of freedom (df).

Dikutip Suliyanto (2011 : 61), untuk menyimpulkan apakah model

masuk kategori cocok (fit) atau tiidak, dilakukan dengan cara

dl

Autokorelasi Negatif

Tidak Dapat Didefinisikan

Bebas Autokorelasi

Tidak Dapat Didefinisikan

Autokorelasi Positif

0 du 4-du 4-dl 4

Page 89: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

72

membandingkan nilai F-hitung dan F-tabel dengan derajat bebas df: α,

(k-1), (n-k), dimana k adalah jumlah variabel dependen dan

independen, dan n adalah jumlah pengamatan.

Keputusan menolak atau menerima H0 didasarkan pada F-

hitung lebih besar (>) dari F-tabel, maka H0 ditolak yang berarti secara

bersama-sama variabel independen mempengaruhi variabel dependen.

Sebaliknya jika F-hitung lebih kecil (<) dari F-tabel, maka H0 diterima

yang berarti secara bersama-sama variabel independen tidak

mempengaruhi variabel dependen.

4. Uji Parsial

Uji-t digunakan untuk membuktikan apakah variabel

independen secara individu mempengaruhi variabel dependen dengan

menganggap variabel lain bersifat konstan. Uji ini dilakukan dengan

membandingkan t-hitung dengan t-tabel.

Dalam melakukan uji parsial melalui uji-t, setiap software

regresi selalu menghitung nilai t-hitung secara otomatis. Sedangkan

untuk memperoleh nilai t-tabel ditentukan oleh tingkat signifikasi α

yang digunakan penulis sebesar 5% dan nilai degree of freedom (df):

α, (n-k), dimana k adalah jumlah variabel dependen dan independen,

dan n adalah jumlah pengamatan.

Dalam penelitian ini uji parsial digunakan untuk uji satu arah

karena hipotesis yang diajukan pada bab sebelumnya sudah

Page 90: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

73

menunjukkan arah antara positif dan negatif. Keputusan menolak atau

menerima H0 didasarkan pada perbandingan nilai t-hitung dengan nilai

t-tabel. Jika nilai t-hitung lebih besar (>) dari pada t-tabel artinya H0

ditolak yang artinya variabel independen secara individu berpengaruh

positif terhadap variabel dependen. Selain itu, uji parsial dilakukan

dengan membandingkan probabilitas masing-masing variabel

independen pada output regresi data panel dengan tingkat signifikansi

yang telah ditentukan sebelumnya. Jika nilai probabilitas variabel

independen lebih kecil (<) dari tingkat signfikansi α sebesar 5% atau

0,05 maka dapat disimpulkan variabel tersebut secara individu

berpengaruh signfikan terhadap variabel dependen. Adapun nilai

probablitas dalam penelitian ini didapat dengan membagi dua nilai

probablitas yang ada pada output regresi data panel. Dikutip

Widarjono (2009 : 47), hal tersebut perlu dilakukan karena uji-t yang

digunakan dalam penelitian ini adalah uji satu arah sedangkan output

probabilitas variabel yang muncul pada software Eviews yang

digunakan oleh peneliti untuk mengolah data adalah nilai probabilitas

untuk uji dua arah sehingga nilai probabiltas harus dibagi dua.

5. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa baik garis regresi sesuai dengan data aktualnya (goodness of

fit). Koefisien determinasi ini mengukur persentase total varian

Page 91: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

74

variabel dependen Y yang dijelaskan oleh variabel independen X

didalam garis regresi. Nilai R2 selalu berada diantara 0 dan 1. Semakin

besar R2, semakin baik kualitas model, karena semakin dapat

menjelaskan hubungan antara variabel dependen dan indipeden

(Winarno, 2011 : 4.8).

Nilai Adjusted R-Square dianggap lebih baik dari pada nilai R-

Square karena semakin banyak variabel independen yang dimasukkan

ke dalam model maka nilai Adjusted R-Square akan semakin

berkurang akibat penyesuaian dengan model. Oleh karena itu untuk

keperluan uji koefisien determinasi yang peneliti lihat dalam penelitian

ini adalah nilai Adjusted R-square yang ada pada output hasil regresi

data panel.

Page 92: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

75

퐷푅 =푇표푡푎푙 퐿푖푎푏푖푙푖푡푖푒푠푇표푡푎푙 퐴푠푠푒푡

푅푂퐸 =퐸푎푟푛푖푛푔 퐴푓푡푒푟 푇푎푥 (퐸퐴푇)푇표푡푎푙 푆ℎ푎푟푒ℎ표푙푑푒푟푠 퐸푞푢푖푡푦

퐸푃푆 =퐸푎푟푛푖푛푔 퐴푓푡푒푟 푇푎푥 (퐸퐴푇)

푁푢푚푏푒푟 표푓 푆ℎ푎푟푒푠 푂푢푡푠푡푎푛푑푖푛푔

퐷푃푅 =퐷푖푣푖푑푒푛푑 푝푒푟 푠ℎ푎푟푒퐸푎푟푛푖푛푔 푝푒푟 푠ℎ푎푟푒

푃퐵푉 =푀푎푟푘푒푡 푝푟푖푐푒 푝푒푟 푠ℎ푎푟푒퐵표표푘 푣푎푙푢푒 푝푒푟 푠ℎ푎푟푒

E. Operasional Variabel

Tabel 3.1 Operasional Variabel

VARIABEL INDIKATOR SATUAN

X

Debt Ratio (DR) (Warsono, 2003 :

36)

Persen (%)

Return On Equity (ROE)

(Kasmir, 2010 : 115)

Persen (%)

Earning Per Share (EPS)

(Fahmi, 2013 : 288)

Rupiah (Rp)

Dividend Payout Ratio (DPR)

(Gumanti, 2013:22)

Persen (%)

Price to Book Value (PBV)

(Murhadi, 2009 : 147)

Kali (x)

Y

Price Earning Ratio (PER)

(Moeljadi, 2006 : 54)

Kali (x)

푃퐸푅 =푀푎푟푘푒푡 푃푟푖푐푒 푝푒푟 푆ℎ푎푟푒퐸푎푟푛푖푛푔 푝푒푟 푆ℎ푎푟푒

Page 93: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

76

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Pasar Modal Syariah

Definisi pasar modal sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun

1995 tentang Pasar Modal (UUPM) adalah kegiatan yang bersangkutan

dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang

berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi

yang berkaitan dengan Efek.

Berdasarkan definisi tersebut, terminologi pasar modal syariah dapat

diartikan sebagai kegiatan dalam pasar modal sebagaimana yang diatur

dalam UUPM yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh

karena itu, pasar modal syariah bukanlah suatu sistem yang terpisah dari

sistem pasar modal secara keseluruhan. Secara umum kegiatan Pasar

Modal Syariah tidak memiliki perbedaan dengan pasar modal

konvensional, namun terdapat beberapa karakteristik khusus Pasar Modal

Syariah yaitu bahwa produk dan mekanisme transaksi tidak bertentangan

dengan prinsip-prinsip syariah.

Page 94: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

77

Berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK No IX.A.13 tentang

Penerbitan Efek Syariah, yang di maksud dengan Efek Syariah adalah

Efek sebagaimana di maksud dalam Undang-Undang Pasar Modal dan

peraturan pelaksanaannya yang akad, cara, dan kegiatan usaha yang

menjadi landasan penerbitannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip

syariah di Pasar Modal. Dalam peraturan yang sama dijelaskan juga

pengertian dari prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yaitu prinsip-

prinsip hukum Islam dalam kegiatan di bidang pasar modal berdasarkan

fatwa DSN-MUI, sepanjang fatwa di maksud tidak bertentangan dengan

peraturan ini dan atau peraturan Bapepam dan LK yang didasarkan pada

fatwa DSN-MUI. Bapepam dan LK merupakan pihak yang berwenang

dalam menentukan apakah suatu efek dapat dikatakan sebagai efek syariah

atau tidak berdasarkan peraturan tersebut. Dengan demikian, efek syariah

yang terdapat di pasar modal Indonesia adalah efek syariah yang merujuk

kepada definisi yang dikeluarkan oleh Bapepam dan LK.

Dalam menentukan atau menyeleksi efek syariah, Bapepam dan LK di

bantu oleh DSN-MUI. Kerjasama antara Bapepam dan LK dan DSN-MUI

dimaksudkan agar penggunaan prinsip-prinsip syariah di pasar modal

dalam menyeleksi efek yang memenuhi kriteria syariah dapat lebih

optimal, mengingat DSN-MUI merupakan satu-satunya lembaga di

Indonesia yang mempunyai kewenangan untuk mengeluarkan fatwa yang

berhubungan dengan kegiatan ekonomi syariah di Indonesia. Hasil seleksi

Page 95: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

78

efek syariah yang telah dilakukan oleh Bapepam dan LK dan DSN-MUI

tersebut dituangkan ke dalam suatu Daftar Efek Syariah (DES).

Sebagai bagian dari sistem pasar modal Indonesia, Bapepam-LK

selaku regulator pasar modal di Indonesia, memiliki beberapa peraturan

khusus terkait pasar modal syariah, sebagai berikut:

Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar

Efek Syariah

Peraturan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah

Peraturan Nomor IX.A.14 tentang Akad-akad yang digunakan

dalam Penerbitan Efek Syariah

Selain itu landasan fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah

Nasional- Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yang berhubungan

dengan pasar modal syariah Indonesia diperlukan sebagai dasar untuk

menetapkan prinsip-prinsip syariah yang dapat diterapkan di Pasar Modal.

Beberapa fatwa yang dikeluarkan yang mengatur tentang mekanisme

prinsip syariah dalam pelaksanaan kegiatan Pasar Modal yang bersifat

ekuitas diantaranya adalah sebagai berikut:

Fatwa No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan

Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar

Modal

Page 96: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

79

Fatwa No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip

Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas

di Pasar Reguler Bursa Efek.

2. Jakarta Islamic Index (JII)

Pada tanggal 3 Juli 2000, PT. Bursa Efek Indonesia bekerja sama

dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan indeks

saham yang dibuat berdasarkan syariah islam yaitu Jakarta Islamic Index

(JII). Indeks ini diharapkan menjadi tolak ukur kinerja saham-saham yang

berbasis syariah serta untuk lebih mengembangkan pasar modal syariah.

JII terdiri dari 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai

syariah islam. Pada awal peluncurannya, pemilihan saham yang masuk

kriteria syariah melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT. Danareksa

Investment Management. Akan tetapi seiring dengan perkembangan pasar,

tugas pemilihan saham-saham tersebut dilakukan oleh Bapepam-LK,

bekerja sama dengan Dewan Syariah Nasional. Hal ini tertuang dalam

peraturan Bapepam-LK Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan

Daftar Efek Syariah.

a. Kriteria pemilihan saham yang memenuhi prinsip-prinsip syariah

Dari sekian banyak emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia,

terdapat beberapa emiten yang kegiatan usahanya belum sesuai dengan

syariah, sehingga saham-saham tersebut otomatis belum dapat

dimasukkan dalam peritungan Jakarta Islamic Index (JII).

Page 97: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

80

Berdasarkan arahan Dewan Syariah Nasional dan Peraturan Bapepam-

LK Nomor IX.A.13 Penerbitan Efek Syariah, jenis kegiatan utama

suatu badan usaha yang dinilai tidak memenuhi syariah islam adalah:

a) Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau

perdagangan yang dilarang.

b) Menyelenggarakan jasa keuangan yang menerapkan konsep

ribawi, jual beli resiko yang mengandung gharar dan masyir.

c) Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan atau

menyediakan:

Barang dan atau jasa yang haram karena zatnya (haram

li-dztihi)

Barang dan atau jasa yang haram bukan karena zatnya

(haram li-gairihi) yang ditetapkan oleh DSN-MUI.

Barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat

mudharat.

d) Melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat transaksi

(nisbah) hutang peruahaan kepada lembaga keuangan ribawi

lebih dominan dari modalnya, kecuali investasi tersebut

dinyatakan kesyariahannya oleh DSN-MUI.

Sedangkan kriteria saham yang masuk kategori syariah adalah:

Page 98: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

81

a) Tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana yang diuraikan

diatas.

b) Tidak melakukan perdagangan yang tidak disertai dengan

penyerahan barang atau jasa dan perdagangan dengan

penawaran dan permintaan palsu.

c) Tidak melebihi rasio keuangan sebagai berikut:

Total hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan

total aktiva tidak lebih dari 45%

Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal

lainnya dibandingkan dengan total pendapatan

(revenue) tidak lebih dari 10%.

b. Kriteria pemilihan saham Jakarta Islamic Index (JII)

Untuk menetapkan saham-saham yang masuk dalam hitungan

Jakarta Islamic Index (JII) dilakukan proses seleksi sebagai berikut:

a) Saham-saham yang akan dipilih derdasarkan Daftar Efek

Syariah (DES) yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK.

b) Memilih 60 saham dari Daftar Efek Syariah (DES) tersebut

berdasarkan urutan kapitalisasi pasar terbesar selama 1 tahun

terakhir.

Page 99: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

82

c) Dari 60 saham tersbut, dipilih 30 saham berdasarkan tingkat

likuiditas yaitu nilai transaksi di pasar regular selama 1 tahun

terakhir.

c. Evaluasi indeks dan penggantian saham

Jakarta Islamic Index (JII) akan direview setiap 6 bulan, yaitu

setiap bulan Januari dan Juli atau berdasarkan periode yang ditetapkan

oleh Bapepam-LK yaitu pada saat diterbitkannya Daftar Efek Syariah

(DES). Sedangkan perubahan jenis usaha emiten akan dimonitor

secara terus menerus berdasarkan data publik yang tersedia.

d. Hari dasar Jakarta Islamic Index (JII)

Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000.

Akan tetapi untuk mendatangkan data historikal yang cukup panjang,

hari dasar yang digunakan adalah 2 Januari 1995, dengan nilai indeks

sebesar 100.

B. Pengujian Dan Pembahasan

1. Deskriptif Sampel

Penelitian ini menggunakan 9 perusahaan sebagai sampel penelitian.

Perusahaan yang dijadikan sampel penelitian merupakan perusahaan-

perusahaan yang telah memenuhi kriteria yang disusun oleh penulis pada

bab sebelumnya. 9 perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah

sebagai berikut:

Page 100: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

83

Tabel 4.1

Daftar Sampel Penelitian

No. Kode Perusahaan

Nama Perusahaan

1. AALI PT. Astra Agro Lestari Tbk. 2. ANTM PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. 3. INCO PT. Vale Indonesia Tbk. 4. INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. 5. ITMG PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. 6. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk. 7. LSIP PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk. 8. PTBA PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 9. SMGR PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Sumber: www.idx.co.id (data diolah)

2. Deskriptif Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Price Earning

ratio (PER) sebagai variabel dependen. Sedangkan variabel independen

yang digunakan adalah Debt Ratio (DR), Return On Equity (ROE),

Earning Per Share (EPS), Dividend Payout Ratio (DPR), dan Price to

Book Value (PBV).

a. Price Earning Ratio

Price Earning Ratio (PER) adalah perbandingan antara market

price per share (harga pasar per lembar saham) dengan earning per

share (laba per lembar saham). Price Earning Ratio (PER) dapat

dihitung dengan cara membagi harga pasar per saham dengan

pendapatan per saham. Artinya semakin tinggi nilai PER akan semakin

baik karena dapat menunjukkan tingginya tingkat pendapatan yang

Page 101: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

84

diharapkan oleh pemodal dan rendahnya tingkat risiko pada saham

tersbut (Moeljadi, 2006 : 54).

Dalam penelitian ini, data mengenai Price Earning Ratio

(PER) diperoleh dari perhitungan angka-angka yang ada pada laporan

keuangan masing-masing perusahaan yang kemudian dihitung

berdasarkan persamaan rumus yang sebelumnya telah dijelaskan.

Berikut data Price Earning Ratio (PER) dari masing-masing

perusahaan sampel yang disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 4.2

Deskriptif Variabel Price Earning Ratio (x)

KODE TAHUN EMITEN 2009 2010 2011 2012 2013

AALI 20.72 19.62 13.68 12.31 20.77 ANTM 35.25 13.95 8.01 4.08 25.36 INCO 21.32 12.34 10.51 35.78 55.52 INTP 18.35 18.21 17.43 17.35 14.69 ITMG 11.35 31.29 8.82 11.24 30.23 KLBF 12.58 24.56 22.67 36.40 32.21 LSIP 16.11 16.97 9.02 14.07 17.13 PTBA 14.56 26.45 12.94 11.96 12.67 SMGR 13.36 15.32 17.17 19.08 15.68

MIN 11.35 12.34 8.01 4.08 12.67 MAX 35.25 31.29 22.67 36.40 55.52

AVERAGE 18.18 19.86 13.36 18.03 24.92 Sumber : data diolah

푃퐸푅 =푀푎푟푘푒푡 푃푟푖푐푒 푝푒푟 푆ℎ푎푟푒퐸푎푟푛푖푛푔 푝푒푟 푆ℎ푎푟푒

Page 102: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

85

Dari tabel diatas dapat disimpulkan, rata-rata Price Earning

Ratio (PER) pada tahun 2009 adalah sebesar 18,18 kali. Price Earning

Ratio (PER) tertinggi dihasilkan oleh PT Aneka Tambang (Persero)

Tbk sebesar 35,25 kali sedangkan Price Earning Ratio (PER) terendah

dihasilkan oleh PT. Indo Tambangraya Megah Tbk sebesar 11,35 kali.

Rata-rata Price Earning Ratio (PER) pada tahun 2010 adalah

sebesar 19,86 kali. Price Earning Ratio (PER) tertinggi dihasilkan

oleh PT. Indo Tambangraya Megah Tbk sebesar 31,29 kali sedangkan

Price Earning Ratio (PER) terendah dihasilkan oleh PT. Vale

Indonesia Tbk sebesar 12,34 kali.

Rata-rata Price Earning Ratio (PER) pada tahun 2011 adalah

sebesar 13,36 kali. Price Earning Ratio (PER) tertinggi dihasilkan

oleh PT Kalbe Farma Tbk sebesar 22,67 kali sedangkan Price Earning

Ratio (PER) terendah dihasilkan oleh PT Indo Tambangraya Megah

Tbk sebesar 8,01 kali.

Rata-rata Price Earning Ratio (PER) pada tahun 2012 adalah

sebesar 18,03 kali. Price Earning Ratio (PER) tertinggi dihasilkan

oleh PT Kalbe Farma Tbk sebesar 36,40 kali sedangkan Price Earning

Ratio (PER) terendah dihasilkan oleh PT Aneka Tambang (Persero)

Tbk sebesar 4,08 kali.

Rata-rata Price Earning Ratio (PER) pada tahun 2013 adalah

sebesar 24,92 kali. Price Earning Ratio (PER) tertinggi dihasilkan

Page 103: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

86

퐷푅 =푇표푡푎푙 퐿푖푎푏푖푙푖푡푖푒푠푇표푡푎푙 퐴푠푠푒푡

oleh PT Vale Indonesia Tbk sebesar 55,52 kali sedangkan Price

Earning Ratio (PER) terendah dihasilkan oleh PT. Tambang Batubara

Bukit Asam (Persero) Tbk sebesar 12,67 kali.

b. Debt Ratio

Rasio hutang total terhadap aktiva total atau disebut juga rasio

hutang (debt ratio) mengukur persentase dana yang disediakan oleh

kreditor terhadap aktiva total yang dimiliki perusahaan. Besarnya hasil

perhitungan rasio hutang (debt ratio) menunjukkan besarnya hutang

total yang didapat dijamin dengan aktiva total (Warsono, 2003 : 36).

Dalam penelitian ini, data mengenai Debt Ratio (DR) diperoleh

dari perhitungan angka-angka yang ada pada laporan keuangan

masing-masing perusahaan yang kemudian dihitung berdasarkan

persamaan rumus yang sebelumnya telah dijelaskan. Berikut data Debt

Ratio (DR) dari masing-masing perusahaan sampel yang disajikan

dalam bentuk tabel.

Page 104: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

87

Tabel 4.3

Deskriptif Variabel Debt Ratio (%)

KODE TAHUN EMITEN 2009 2010 2011 2012 2013

AALI 15.12 15.18 17.43 24.59 31.38 ANTM 17.59 21.57 29.14 34.89 41.49 INCO 22.41 23.30 26.93 26.22 24.85 INTP 19.37 14.63 13.32 14.66 13.64 ITMG 34.30 33.83 31.53 32.78 30.76 KLBF 26.10 17.93 21.25 21.73 24.88 LSIP 21.41 18.11 14.02 16.84 17.06 PTBA 28.38 26.16 29.04 33.18 35.33 SMGR 20.33 22.00 25.67 31.66 29.19

MIN 15.12 14.63 13.32 14.66 13.64 MAX 34.30 33.83 31.53 34.89 41.49

AVERAGE 22.78 21.41 23.15 26.28 27.62 Sumber: data diolah

Dari tabel diatas dapat disimpulkan, rata-rata Debt Ratio (DR)

pada tahun 2009 adalah sebesar 22,78 persen. Debt Ratio (DR)

tertinggi dihasilkan oleh PT. Indo Tambangraya Megah Tbk sebesar

34,30 persen sedangkan Debt Ratio (DR) terendah dihasilkan oleh PT.

Astra Agro Lestari Tbk sebesar 15,12 persen.

Rata-rata Debt Ratio (DR) pada tahun 2010 adalah sebesar

21,14 persen. Debt Ratio (DR) tertinggi dihasilkan oleh PT. Indo

Tambangraya Megah Tbk sebesar 33,83 persen sedangkan Debt Ratio

(DR) terendah dihasilkan oleh PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk

sebesar 14,63 persen.

Page 105: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

88

Rata-rata Debt Ratio (DR) pada tahun 2011 adalah sebesar

23,15 persen. Debt Ratio (DR) tertinggi dihasilkan oleh PT. Indo

Tambangraya Megah Tbk sebesar 31,53 persen sedangkan Debt Ratio

(DR) terendah dihasilkan oleh PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk

sebesar 13,32 persen.

Rata-rata Debt Ratio (DR) pada tahun 2012 adalah sebesar

26,28 persen. Debt Ratio (DR) tertinggi dihasilkan oleh PT Aneka

Tambang (Persero) Tbk sebesar 34,18 persen sedangkan Debt Ratio

(DR) terendah dihasilkan oleh PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk

sebesar 14,66 persen.

Rata-rata Debt Ratio (DR) pada tahun 2013 adalah sebesar

27,62 persen. Debt Ratio (DR) tertinggi dihasilkan oleh PT Aneka

Tambang (Persero) Tbk sebesar 41,49 persen sedangkan Debt Ratio

(DR) terendah dihasilkan oleh PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk

sebesar 13,64 persen.

c. Return On Equity

Return On Equity (ROE) atau rentabilitas modal sendiri,

merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan

modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal

sendiri. Untuk mendapatkan rasio ini dengan cara membandingkan

laba setelah pajak dengan total modal sendiri (Kasmir, 2010 : 115).

Page 106: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

89

Dalam penelitian ini, data mengenai Return On Equity (ROE)

diperoleh dari perhitungan angka-angka yang ada pada laporan

keuangan masing-masing perusahaan yang kemudian dihitung

berdasarkan persamaan rumus yang sebelumnya telah dijelaskan.

Berikut data Return On Equity (ROE) dari masing-masing perusahaan

sampel yang disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 4.4

Deskriptif Variabel Return On Equity (%)

KODE TAHUN EMITEN 2009 2010 2011 2012 2013

AALI 27.78 29.17 29.65 26.91 18.53 ANTM 7.30 17.48 17.90 23.32 3.20 INCO 10.78 26.04 18.87 3.92 2.25 INTP 25.73 24.66 22.89 24.53 21.81 ITMG 42.61 28.31 50.53 43.10 23.91 KLBF 24.35 25.01 23.37 24.08 23.18 LSIP 18.55 22.69 29.14 17.76 11.62 PTBA 47.87 31.40 37.82 34.21 24.55 SMGR 32.88 30.48 27.06 27.12 24.56

MIN 7.30 17.48 17.90 3.92 2.25 MAX 47.87 31.40 50.53 43.10 24.56

AVERAGE 26.43 26.14 28.58 25.00 17.07 Sumber: data diolah

Dari tabel diatas dapat disimpulkan, rata-rata Return On Equity

(ROE) pada tahun 2009 adalah sebesar 26,43 persen. Return On

푅푂퐸 =퐸푎푟푛푖푛푔 퐴푓푡푒푟 푇푎푥 (퐸퐴푇)푇표푡푎푙 푆ℎ푎푟푒ℎ표푙푑푒푟푠 퐸푞푢푖푡푦

Page 107: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

90

Equity (ROE) tertinggi dihasilkan oleh PT. Tambang Batubara Bukit

Asam (Persero) Tbk sebesar 47,87 persen sedangkan Return On Equity

(ROE) terendah dihasilkan oleh PT Aneka Tambang (Persero) Tbk

sebesar 7,30 persen.

Rata-rata Return On Equity (ROE) pada tahun 2010 adalah

sebesar 26,14 persen. Return On Equity (ROE) tertinggi dihasilkan

oleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk sebesar 31,40

persen sedangkan Return On Equity (ROE) terendah dihasilkan oleh

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk sebesar 17,48 persen.

Rata-rata Return On Equity (ROE) pada tahun 2011 adalah

sebesar 28,58 persen. Return On Equity (ROE) tertinggi dihasilkan

oleh PT. Indo Tambangraya Megah Tbk sebesar 50,53 persen

sedangkan Return On Equity (ROE) terendah dihasilkan oleh PT

Aneka Tambang (Persero) Tbk sebesar 17,90 persen.

Rata-rata Return On Equity (ROE) pada tahun 2012 adalah

sebesar 25,00 persen. Return On Equity (ROE) tertinggi dihasilkan

oleh PT. Indo Tambangraya Megah Tbk sebesar 43,10 persen

sedangkan Return On Equity (ROE) terendah dihasilkan oleh PT Vale

Indonesia Tbk sebesar 3,92 persen.

Rata-rata Return On Equity (ROE) pada tahun 2013 adalah

sebesar 17,07 persen. Return On Equity (ROE) tertinggi dihasilkan

oleh PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk sebesar 24,56 persen

Page 108: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

91

sedangkan Return On Equity (ROE) terendah dihasilkan oleh PT Vale

Indonesia Tbk sebesar 2,25 persen.

d. Earning Per Share

Earning Per Share (EPS) atau pendapatan per lebar saham

adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada

pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki. Untuk

mendapatkan rasio ini dengan cara membandingkan laba bersih setelah

pajak dengan jumlah saham yang beredar (Fahmi, 2013 : 288).

Dalam penelitian ini, data mengenai Earning Per Share (EPS)

diperoleh dari perhitungan angka-angka yang ada pada laporan

keuangan masing-masing perusahaan yang kemudian dihitung

berdasarkan persamaan rumus yang sebelumnya telah dijelaskan.

Berikut data Earning Per Share (EPS) dari masing-masing perusahaan

sampel yang disajikan dalam bentuk tabel.

퐸푃푆 =퐸푎푟푛푖푛푔 퐴푓푡푒푟 푇푎푥 (퐸퐴푇)

푁푢푚푏푒푟 표푓 푆ℎ푎푟푒푠 푂푢푡푠푡푎푛푑푖푛푔

Page 109: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

92

Tabel 4.5

Deskriptif Variabel Earning Per Share (Rp)

KODE TAHUN EMITEN 2009 2010 2011 2012 2013

AALI 1098.19 1335.65 1586.39 1600.17 1208.31 ANTM 62.41 175.61 202.13 313.81 42.98 INCO 161.79 395.19 304.61 65.69 47.73 INTP 746.70 876.03 978.41 1294.05 1361.67 ITMG 2801.11 1622.01 4382.54 3697.22 942.68 KLBF 103.35 132.32 149.96 29.12 38.80 LSIP 518.31 757.02 249.38 163.50 112.65 PTBA 1184.60 867.59 1340.31 1262.77 804.81 SMGR 565.20 616.84 666.77 830.52 902.61

MIN 62.41 132.32 149.96 29.12 38.80 MAX 2801.11 1622.01 4382.54 3697.22 1361.67

AVERAGE 804.63 753.14 1095.61 1028.54 606.92 Sumber: data diolah

Dari tabel diatas dapat disimpulkan, rata-rata Earning Per

Share (EPS) pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 804,36. Earning Per

Share (EPS) tertinggi dihasilkan oleh PT. Indo Tambangraya Megah

Tbk sebesar Rp 2.8011,11 sedangkan Earning Per Share (EPS)

terendah dihasilkan oleh PT Aneka Tambang (Persero) Tbk sebesar

Rp 62,41.

Rata-rata Earning Per Share (EPS) pada tahun 2010 adalah

sebesar Rp 753,14. Earning Per Share (EPS) tertinggi dihasilkan oleh

PT. Indo Tambangraya Megah Tbk sebesar Rp 1.622,01 sedangkan

Page 110: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

93

Earning Per Share (EPS) terendah dihasilkan oleh PT Kalbe Farma

Tbk sebesar Rp 132,32.

Rata-rata Earning Per Share (EPS) pada tahun 2011 adalah

sebesar Rp 1.095,61. Earning Per Share (EPS) tertinggi dihasilkan

oleh PT. Indo Tambangraya Megah Tbk sebesar Rp 4.382,54

sedangkan Earning Per Share (EPS) terendah dihasilkan oleh PT

Kalbe Farma Tbk sebesar Rp 149,96.

Rata-rata Earning Per Share (EPS) pada tahun 2012 adalah

sebesar Rp 1.028,54. Earning Per Share (EPS) tertinggi dihasilkan

oleh PT Indo Tambangraya Megah Tbk sebesar Rp 3.697,22

sedangkan Earning Per Share (EPS) terendah dihasilkan oleh PT

Kalbe Farma Tbk sebesar Rp 29,12.

Rata-rata Earning Per Share (EPS) pada tahun 2013 adalah

sebesar Rp 606,92. Earning Per Share (EPS) tertinggi dihasilkan oleh

PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk sebesar Rp 1.361,667 sedangkan

Earning Per Share (EPS) terendah dihasilkan oleh PT Kalbe Farma

Tbk sebesar Rp 38,80.

e. Dividen Payout Ratio

Dividend Payout Ratio (DPR) merupakan salah satu ukuran

kebijakan dividen dalam suatu peusahaan. Dividend Payout Ratio

(DPR) diukur dengan cara membagi besarnya dividen per lembar

saham dengan laba bersih per lembar saham (Gumanti, 2013 : 22).

Page 111: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

94

Dalam penelitian ini, data mengenai Dividend Payout Ratio

(DPR) diperoleh dari perhitungan angka-angka yang ada pada laporan

keuangan masing-masing perusahaan yang kemudian dihitung

berdasarkan persamaan rumus yang sebelumnya telah dijelaskan.

Berikut data Dividend Payout Ratio (DPR) dari masing-masing

perusahaan sampel yang disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 4.6

Deskriptif Variabel Dividend Payout Ratio (%)

KODE TAHUN EMITEN 2009 2010 2011 2012 2013

AALI 82.41 62.14 62.72 42.81 55.86 ANTM 40.67 40.27 45.02 15.01 22.50 INCO 64.63 76.80 55.61 74.61 63.14 INTP 30.13 30.02 29.95 34.77 66.10 ITMG 70.12 74.11 26.65 84.66 210.99 KLBF 24.19 52.90 63.35 65.25 43.81 LSIP 40.32 8.06 40.10 40.37 40.83 PTBA 45.05 60.30 59.98 55.65 51.81 SMGR 54.57 49.65 49.63 44.28 45.14

MIN 24.19 8.06 26.65 15.01 22.50 MAX 82.41 76.80 63.35 84.66 210.99

AVERAGE 50.23 50.47 48.11 50.82 66.69 Sumber: data diolah

퐷푃푅 =퐷푖푣푖푑푒푛푑 푝푒푟 푠ℎ푎푟푒퐸푎푟푛푖푛푔 푝푒푟 푠ℎ푎푟푒

Page 112: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

95

Dari tabel diatas dapat disimpulkan, rata-rata Dividend Payout

Ratio (DPR) pada tahun 2009 adalah sebesar 50,23 persen. Dividend

Payout Ratio (DPR) tertinggi dihasilkan oleh PT. Astra Agro Lestari

Tbk sebesar 82,41 persen sedangkan Dividend Payout Ratio (DPR)

terendah dihasilkan oleh PT Kalbe Farma Tbk sebesar 24,19 persen.

Rata-rata Dividend Payout Ratio (DPR) pada tahun 2010

adalah sebesar 50,47 persen. Dividend Payout Ratio (DPR) tertinggi

dihasilkan oleh PT. Vale Indonesia Tbk sebesar 76,80 persen

sedangkan Dividend Payout Ratio (DPR) terendah dihasilkan oleh PT

PP London Sumatera Indonesia Tbk sebesar 8,06 persen.

Rata-rata Dividend Payout Ratio (DPR) pada tahun 2011

adalah sebesar 48,11 persen. Dividend Payout Ratio (DPR) tertinggi

dihasilkan oleh PT. Kalbe Farma Tbk sebesar 63,35 persen sedangkan

Dividend Payout Ratio (DPR) terendah dihasilkan oleh PT Indo

Tambangraya Megah Tbk sebesar 26,65 persen.

Rata-rata Dividend payout Ratio (DPR) pada tahun 2012

adalah sebesar 50,86 persen. Dividend Payout Ratio (DPR) tertinggi

dihasilkan oleh PT Indo Tambangraya Megah Tbk sebesar 84,66

persen sedangkan Dividend Payout Ratio (DPR) terendah dihasilkan

oleh PT Aneka Tambang (Persero) Tbk sebesar 15,01 persen.

Rata-rata Dividend Payout Ratio (DPR) pada tahun 2013

adalah sebesar 66,69 persen. Dividend Payout Ratio (DPR) tertinggi

Page 113: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

96

dihasilkan oleh PT Indo Tambangraya Megah Tbk sebesar 210,99

persen sedangkan Dividend Payout Ratio (DPR) terendah dihasilkan

oleh PT Aneka Tambang (Persero) Tbk sebesar 22,50 persen.

f. Price to Book Value

Price to Book Value (PBV) menggambarkan seberapa besar

pasar menghargai nilai buku suatu saham. Price to Book Value (PBV)

adalah perbandingan harga pasar saham dengan nilai bukunya

(Meilani, 2014 : 3).

Dalam penelitian ini, data mengenai Price to Book Value

(PBV) diperoleh dari perhitungan angka-angka yang ada pada laporan

keuangan masing-masing perusahaan yang kemudian dihitung

berdasarkan persamaan rumus yang sebelumnya telah dijelaskan.

Berikut data Price to Book Value (PBV) dari masing-masing

perusahaan sampel yang disajikan dalam bentuk tabel.

푃퐵푉 =푀푎푟푘푒푡 푝푟푖푐푒 푝푒푟 푠ℎ푎푟푒퐵표표푘 푣푎푙푢푒 푝푒푟 푠ℎ푎푟푒

Page 114: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

97

Tabel 4.7

Deskriptif Variabel Price to Book Value (x)

KODE TAHUN EMITEN 2009 2010 2011 2012 2013

AALI 26.64 26.12 19.22 10.16 8.42 ANTM 11.72 8.87 3.49 1.78 1.15 INCO 7.96 10.57 5.38 3.95 3.79 INTP 19.43 25.88 25.96 24.77 20.28 ITMG 9.27 17.33 9.68 9.93 16.27 KLBF 6.08 19.90 19.63 31.58 22.55 LSIP 10.97 17.41 16.12 12.34 9.68 PTBA 16.72 22.44 11.96 8.24 5.70 SMGR 16.26 15.76 13.46 11.17 9.34

MIN 6.08 8.87 3.49 1.78 1.15 MAX 26.64 26.12 25.96 31.58 22.55

AVERAGE 13.89 18.25 13.88 12.66 10.80 Sumber: data diolah

Dari tabel diatas dapat disimpulkan, rata-rata Price to Book

Value (PBV) pada tahun 2009 adalah sebesar 13,89 kali. Price to Book

Value (PBV) tertinggi dihasilkan oleh PT Astra Agro Lestari Tbk

sebesar 26,64 kali sedangkan Price to Book Value (PBV) terendah

dihasilkan oleh PT Kalbe Farma Tbk sebesar 6,08 kali.

Rata-rata Price to Book Value (PBV) pada tahun 2010 adalah

sebesar 18,25 kali. Price to Book Value (PBV) tertinggi dihasilkan

oleh PT Astra Agro Lestari Tbk sebesar 26,12 kali sedangkan Price to

Book Value (PBV) terendah dihasilkan oleh PT Aneka Tambang

(Persero) Tbk sebesar 8,87 kali.

Page 115: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

98

Rata-rata Price to Book Value (PBV) pada tahun 2011 adalah

sebesar 13,88 kali. Price to Book Value (PBV) tertinggi dihasilkan

oleh PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk sebesar 25,96 kali

sedangkan Price to Book Value (PBV) terendah dihasilkan oleh PT

Aneka Tambang (Persero) Tbk sebesar 3,49 kali.

Rata-rata Price to Book Value (PBV) pada tahun 2012 adalah

sebesar 12,66 kali. Price to Book Value (PBV) tertinggi dihasilkan

oleh PT Kalbe farma Tbk sebesar 31,58 kali sedangkan Price to Book

Value (PBV) terendah dihasilkan oleh PT Aneka Tambang (Persero)

Tbk sebesar 1,78 kali.

Rata-rata Price to Book Value (PBV) pada tahun 2013 adalah

sebesar 10,80 kali. Price to Book Value (PBV) tertinggi dihasilkan

oleh PT Kalbe farma Tbk sebesar 22,55 kali sedangkan Price to Book

Value (PBV) terendah dihasilkan oleh PT Aneka Tambang (Persero)

Tbk sebesar 1,15 kali.

C. Analisis Dan Pembahasan

1. Uji Pemilihan Model Regresi Data Panel

a. Uji Chow / Likelihood Test ratio

Uji Chow / Likelihood Test ratio adalah uji model regresi data

panel untuk menentukan apakah Fixed Effect Model lebih baik

Page 116: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

99

dibandingkan Common Effect Model. Hipotesis yang dirumuskan

untuk Uji Chow / Likelihood Test ratio adalah sebagai berikut:

H0 : Common Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Dasar penolakan terhadap hipotesis tersebut adalah dengan

membandingkan perhitungan F-statistik dengan F-tabel. Perbandingan

dipakai apabila hasil F-hitung lebih besar (>) dari F-tabel, maka H0

ditolak yang berarti model yang lebih tepat digunakan adalah Fixed

Effect Model. Atau H0 ditolak p-value lebih kecil (<) dari signifikansi

α sebesar 5% atau 0,05 (Juanda dan Junaidi, 2012 : 195). Hasil output

regresi data panel Common Effect Model dan Fixed Effect Model

adalah sebagai berikut:

Page 117: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

100

Tabel 4.8

Hasil Uji Regresi Data Panel Common Effect Model

Dependent Variable: LOG_PER Method: Panel Least Squares Date: 05/06/15 Time: 10:15 Sample: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 9 Total panel (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.156725 0.095033 -1.649169 0.1071

LOG_DR 1.209604 0.068270 17.71788 0.0000 LOG_ROE -0.944051 0.035785 -26.38087 0.0000 LOG_EPS -0.016742 0.013816 -1.211772 0.2329 LOG_DPR 0.006981 0.028522 0.244761 0.8079 LOG_PBV 0.966415 0.035741 27.03952 0.0000

R-squared 0.972293 Mean dependent var 1.228665

Adjusted R-squared 0.968740 S.D. dependent var 0.204503 S.E. of regression 0.036157 Akaike info criterion -3.678331 Sum squared resid 0.050986 Schwarz criterion -3.437443 Log likelihood 88.76245 Hannan-Quinn criter. -3.588531 F-statistic 273.7139 Durbin-Watson stat 0.891312 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data diolah

Page 118: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

101

Tabel 4.9

Hasil Uji Regresi Data Panel Fixed Effect Model

Dependent Variable: LOG_PER Method: Panel Least Squares Date: 05/06/15 Time: 10:14 Sample: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 9 Total panel (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.368112 0.188765 1.950103 0.0603

LOG_DR 0.935841 0.094231 9.931392 0.0000 LOG_ROE -1.005022 0.042208 -23.81133 0.0000 LOG_EPS 0.012054 0.032795 0.367547 0.7157 LOG_DPR -0.024928 0.031063 -0.802510 0.4284 LOG_PBV 0.878556 0.039103 22.46758 0.0000

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.985400 Mean dependent var 1.228665

Adjusted R-squared 0.979278 S.D. dependent var 0.204503 S.E. of regression 0.029439 Akaike info criterion -3.963463 Sum squared resid 0.026866 Schwarz criterion -3.401390 Log likelihood 103.1779 Hannan-Quinn criter. -3.753927 F-statistic 160.9470 Durbin-Watson stat 1.829693 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data diolah

Selanjutnya dilakukan uji Chow / likehood Test Ratio untuk

menguji hipotesis yang telah dirumusan sebelumnya. Berikut adalah

hasil output uji Chow / Likelihood Test Ratio:

Page 119: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

102

Table 4.10

Hasil Uji Chow / Likelihood Test Ratio

Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 3.478912 (8,31) 0.0056

Cross-section Chi-square 28.830906 8 0.0003

Sumber : Data diolah

Output uji Chow / Likelihood Test Ratio tersebut menunjukkan

F-test ataupun chi-square signifikan. Nilai probabilitas F-test dan chi-

square adalah 0,0000 dan 0,0000 lebih kecil dari signifikansi α 5%

atau 0,05 sehingga H0 ditolak, maka Fixed Effect Model lebih baik

dibandingkan Common Effect Model.

b. Uji Hausman

Uji Hausman adalah uji model regresi data panel untuk

menentukan apakah Fixed Effect Model lebih baik dibandingkan

Random Effect Model. Hipotesis yang dirumuskan untuk Uji Hausman

adalah sebagai berikut:

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Page 120: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

103

Statistik uji Hausman mengikuti distribusi chi-square dengan

derajat bebas (degree of freedom) sebesar peubah bebas (K). H0 ditolak

jika nilai statistik Hausman lebih besar (>) dari pada nilai kritis

statistic chi-square dan model yang tepat digunakan untuk regresi dari

data panel adalah Fixed Effect Model. Atau H0 ditolak jika p-value

lebih kecil (<) dari signifikansi α sebesar 5% atau 0,05 (Juanda dan

Junaidi, 2012 : 197). Hasil output regresi data panel Random Effect

Model adalah sebagai berikut:

Page 121: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

104

Table 4.11

Hasil Uji Regresi Data Panel Random Effect Model

Dependent Variable: LOG_PER Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 05/06/15 Time: 10:14 Sample: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 9 Total panel (balanced) observations: 45 Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.118359 0.086782 -1.363865 0.1804

LOG_DR 1.190653 0.059168 20.12320 0.0000 LOG_ROE -0.951189 0.030084 -31.61743 0.0000 LOG_EPS -0.012602 0.012839 -0.981496 0.3324 LOG_DPR 0.003903 0.024110 0.161899 0.8722 LOG_PBV 0.958055 0.030180 31.74456 0.0000

Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 0.008433 0.0758

Idiosyncratic random 0.029439 0.9242 Weighted Statistics R-squared 0.973061 Mean dependent var 1.034602

Adjusted R-squared 0.969608 S.D. dependent var 0.199694 S.E. of regression 0.034813 Sum squared resid 0.047267 F-statistic 281.7467 Durbin-Watson stat 0.944943 Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics R-squared 0.972055 Mean dependent var 1.228665

Sum squared resid 0.051423 Durbin-Watson stat 0.868572 Sumber: Data diolah

Selanjutnya dilakukan uji Hausman / Hausman Test untuk

menguji hipotesis yang telah dirumusan sebelumnya. Berikut adalah

hasil output uji Hausman / Hausman Test:

Page 122: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

105

Tabel 4.12

Hasil Uji Hausman / Hausman Test

Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 20.540632 5 0.0010

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. LOG_DR 0.935841 1.190653 0.005379 0.0005

LOG_ROE -1.005022 -0.951189 0.000876 0.0690 LOG_EPS 0.012054 -0.012602 0.000911 0.4139 LOG_DPR -0.024928 0.003903 0.000384 0.1410 LOG_PBV 0.878556 0.958055 0.000618 0.0014

Sumber : Data diolah

Output uji Hausman / Hausman Test menunjukkan chi-square

signifikan. Nilai dari probabilitas chi-square 0,0048 lebih kecil dari

signifikansi α 5% atau 0,05 sehingga H0 ditolak, maka Fixed Effect

Model lebih baik dibandingkan Random Effect Model.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Normalitas

Pengujian normalitas data digunakan untuk menguji apakah

data kontinu berdistribusi normal sehingga analisis dengan validitas,

reabilitas, uji-t, korelasi, regresi dapat dilaksanakan (Usman dan

Detiady, 2006 : 109).

Page 123: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

106

Mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan melihat

koefisien Jarque-Bera dan probabilitasnya. Ketentuannya adalah

sebagai berikut (Winarno, 2011 : 539):

Bila nilai J-B tidak signifikan (lebih kecil dari 2), maka data

berdistribusi normal.

Bila probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi atau α,

maka data berdistribusi normal.

Berikut adalah hasil output uji normalitas data dengan uji Jarque-Bera

dalam penelitian ini.

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data diolah

Output uji normalitas dengan uji Jarque-Bera menunjukkan

nilai Jarque-Bera tidak signifikan atau lebih kecil dari dua (2) yaitu

sebesar 1,208036. Sedangkan probabilitas Jarque-Bera lebih besar

0

4

8

12

16

20

-0.06 -0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 0.06

Series: Standardized ResidualsSample 2009 2013Observations 45

Mean 2.35e-18Median -0.003854Maximum 0.063668Minimum -0.063405Std. Dev. 0.024710Skewness 0.196005Kurtosis 3.700438

Jarque-Bera 1.208036Probability 0.546611

Page 124: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

107

dari tingkat signifikansi α 5% atau 0,05 yaitu sebesar 0,546611.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan

dalam penelitian ini berdistribusi normal.

b. Multikolinieritas

Multikolinieritas artinya antar variabel independen yang

terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau

mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1)

(Algifari, 2000 : 84).

Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah multikolinieritas pada

model regresi data panel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menghitung korelasi antar variabel dependen. Data dikatakan bebas

dari masalah multikolinieritas jika koefisien korelasi yang terjadi

diantara variabel independen tidak lebih besar dari 0,89. Sebaliknya,

data dikatakan memiliki masalah multikolinieritas jika koefisien

korelasi yang terjadi diantara variabel independen lebih besar dari 0,89

(Winarno, 2011 : 53). Berikut adalah hasil output uji multikolinieritas

dalam penelitian ini:

Page 125: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

108

Table 4.13

Hasil Uji Multikolinieritas

LOG_DR LOG_ROE LOG_EPS LOG_DPR LOG_PBV LOG_DR 1.000000 -0.017268 0.071859 0.105584 -0.631193

LOG_ROE -0.017268 1.000000 0.696976 0.057270 0.547256 LOG_EPS 0.071859 0.696976 1.000000 0.114635 0.309308 LOG_DPR 0.105584 0.057270 0.114635 1.000000 0.223794 LOG_PBV -0.631193 0.547256 0.309308 0.223794 1.000000

Sumber : Data diolah

Output uji multikolinieritas diatas menunjukkan bahwa seluruh

nilai koefisien korelasi antar variabel independen dalam penelitian ini

bernilai lebih kecil dari 0,89 sehingga dapat disimpulkan bahwa data

yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari masalah

multiklinieritas.

c. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas artinya varians variabel dalam model tidak

sama (konstan) (Algifari, 2000 : 85). Terdapat beberapa metode yang

dapat digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya masalah

heteroskedastisitas. Salah satunya adalah dengan uji Park, yaitu suatu

metode uji heteroskedastisitas dengan membuat persamaan regresi

dengan mengganti variabel dependennya dengan residual kuadratnya.

Jika probabilitas yang ada bernilai diatas 0,05 yang berarti tidak

signifikan, maka data dinyatakan bebas dari masalah

heteroskedastisitas (Winarno, 2011 : 512). Berikut adalah hasil output

uji Park dalam penelitian ini

Page 126: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

109

Table 4.14

Hasil Uji Park

Dependent Variable: LOG(RES2) Method: Panel Least Squares Date: 05/06/15 Time: 10:07 Sample: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 9 Total panel (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -8.201562 14.71389 -0.557403 0.5813

LOG_DR -1.698507 7.345087 -0.231244 0.8186 LOG_ROE -1.759955 3.290009 -0.534939 0.5965 LOG_EPS 1.200430 2.556286 0.469599 0.6419 LOG_DPR 1.364656 2.421297 0.563605 0.5771 LOG_PBV -1.580591 3.048024 -0.518563 0.6077

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.379741 Mean dependent var -9.055444

Adjusted R-squared 0.119633 S.D. dependent var 2.445641 S.E. of regression 2.294693 Akaike info criterion 4.748622 Sum squared resid 163.2341 Schwarz criterion 5.310695 Log likelihood -92.84400 Hannan-Quinn criter. 4.958158 F-statistic 1.459934 Durbin-Watson stat 2.369391 Prob(F-statistic) 0.188640

Sumber : Data diolah

Output uji Park diatas menunjukkan bahwa nilai probabilitas

untuk semua variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini

berada diatas 0,05. Dengan demikian maka dapat disimpulkan data

bebas dari masalah heteroskedastisitas.

Page 127: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

110

d. Autokorelasi

Autokorelasi artinya adanya korelasi antar anggota sampel

yang diurutkan berdasar waktu. Penyimpangan asumsi ini biasanya

muncul pada observasi yang menggunakan data time series (Algifari,

2000 : 88). Uji autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan

metode Durbin-Watson (D-W). Data dikatakan bebas dari masalah

autokorelasi jika nilai D-W pada output model regresi yang dipilih

berada pada wilayah bebas autokorelasi yaitu bernilai diantara nilai du

dan 4-du.

Page 128: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

111

Tabel 4.15

Hasil Uji Autokolerasi

Dependent Variable: LOG_PER Method: Panel Least Squares Date: 05/06/15 Time: 10:14 Sample: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 9 Total panel (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.368112 0.188765 1.950103 0.0603

LOG_DR 0.935841 0.094231 9.931392 0.0000LOG_ROE -1.005022 0.042208 -23.81133 0.0000LOG_EPS 0.012054 0.032795 0.367547 0.7157LOG_DPR -0.024928 0.031063 -0.802510 0.4284LOG_PBV 0.878556 0.039103 22.46758 0.0000

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.985400 Mean dependent var 1.228665

Adjusted R-squared 0.979278 S.D. dependent var 0.204503S.E. of regression 0.029439 Akaike info criterion -3.963463Sum squared resid 0.026866 Schwarz criterion -3.401390Log likelihood 103.1779 Hannan-Quinn criter. -3.753927F-statistic 160.9470 Durbin-Watson stat 1.829693Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data diolah

Dari tabel 4.17 didapat nilai D-W dari persamaan regresi data

panel terpilih dengan pendekatan Fixed Effect Model yaitu sebesar

1,829693. Dengan melihat tabel distribusi Durbin-Watson nilai

Durbin-Watson untuk n=45 dan k=5, didapat nilai dl=1,2874 dan

du=1,7762, sehingga dapat dihitung nilai 4-dl=2,7126 dan 4-

du=2,2238.

Page 129: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

112

Table 4.16

Uji Durbin-Watson

Dari tabel 4.16 diatas dapat dilihat nilai D-W dalam penelitian

ini terletak di wilayah bebas autokorelasi sehingga dapat disimpulkan

data yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari masalah

autokorelasi.

3. Uji Pengaruh Simultan Variabel Independen Terhadap Variabel

Dependen

Uji-F digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan variabel

bebas terhadap variabel tergantungnya. Jika variabel bebas memiliki

pengaruh secara simultan terhadap variabel tergantung, maka model

persamaan regresi masuk dalam kriteria cocok atau fit. Sebaliknya jika

tidak terdapat pengaruh secara simultan maka hal ini akan masuk dalam

kategori tidak cocok atau not fit (Suliyanto, 2011 : 61).

Uji-F dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

variable independen, yang terdiri dari Debt Ratio (DR), Return On Equity

(ROE), Earning Per Share (EPS), Dividend Payout Ratio (DPR), dan

dl

1,2874 1,7762

1,829693

2,2238 2,7126

Autokorelasi Negatif

Tidak Dapat Didefinisikan

Bebas Autokorelasi

Tidak Dapat Didefinisikan

Autokorelasi Positif

0

du 4-du 4-dl

4

Page 130: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

113

Price to Book Value (PBV) terhadap variabel dependen yaitu Price

Earning Ratio (PER) secara simultan. Jika F-hitung lebih besar (>) dari

pada F-tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya bahwa

variabel independen secara keseluruhan atau simultan berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

Tabel 4.17

Hasil Uji Simultan

Dependent Variable: LOG_PER Method: Panel Least Squares Date: 05/06/15 Time: 10:14 Sample: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 9 Total panel (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.368112 0.188765 1.950103 0.0603

LOG_DR 0.935841 0.094231 9.931392 0.0000 LOG_ROE -1.005022 0.042208 -23.81133 0.0000 LOG_EPS 0.012054 0.032795 0.367547 0.7157 LOG_DPR -0.024928 0.031063 -0.802510 0.4284 LOG_PBV 0.878556 0.039103 22.46758 0.0000

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.985400 Mean dependent var 1.228665

Adjusted R-squared 0.979278 S.D. dependent var 0.204503 S.E. of regression 0.029439 Akaike info criterion -3.963463 Sum squared resid 0.026866 Schwarz criterion -3.401390 Log likelihood 103.1779 Hannan-Quinn criter. -3.753927 F-statistic 160.9470 Durbin-Watson stat 1.829693 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data diolah

Page 131: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

114

Tabel 4.17 menunjukkan, F-hitung / F-statistic sebesar 160,9470

dengan probabilitas 0,0000. Sementara F-tabel dengan df;α (K-1) (n-K)

atau df;0,05 (6-1) (45-6) sebesar 2,46 , yang artinya lebih kecil dari F-

hitung, maka dapat disimpulkan variabel independen yang digunakan

dalam penelitian, yang terdiri dari Debt Ratio (DR), Return On Equity

(ROE), Earning Per Share (EPS), Dividend Payout Ratio (DPR), dan

Price to Book Value (PBV) secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap Price Earning Ratio (PER) perusahaan berbasis syariah yang

tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) periode 2009-2013.

4. Uji Pengaruh Parsial Variabel Independen Terhadap Variabel

Dependen

Uji-t digunakan untuk membuktikan apakah variabel independen

secara individu mempengaruhi variabel dependen dengan menganggap

variabel lain bersifat konstan. Dalam penelitian ini uji parsial digunakan

untuk uji satu arah karena hipotesis yang diajukan sebelumnya sudah

menunjukkan arah antara positif dan negatif. Uji ini dilakukan dengan

membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Keputusan menolak atau

menerima H0 didasarkan pada perbandingan nilai t-hitung dengan nilai t-

tabel. Jika nilai t-hitung lebih besar (>) dari pada t-tabel artinya H0 ditolak

yang artinya variabel independen secara individu berpengaruh positif

terhadap variabel dependen. Selain itu, uji parsial dilakukan dengan

membandingkan probabilitas masing-masing variabel independen pada

Page 132: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

115

output regresi data panel dengan tingkat signifikansi yang telah ditentukan

sebelumnya. Jika nilai probabilitas variabel independen lebih kecil (<) dari

tingkat signfikansi α sebesar 5% atau 0,05 maka dapat disimpulkan

variabel tersebut secara individu berpengaruh signfikan terhadap variabel

dependen. Adapun nilai probablitas dalam penelitian ini didapat dengan

membagi dua nilai probablitas yang ada pada output regresi data panel.

Dikutip Widarjono (2009 : 47), hal tersebut perlu dilakukan karena uji-t

yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji satu arah sedangkan output

probabilitas variabel yang muncul pada software Eviews yang digunakan

oleh peneliti untuk mengolah data adalah nilai probabilitas untuk uji dua

arah sehingga nilai probabiltas harus dibagi dua. Berikut adalah hasil uji

parsial regresi data panel:

Page 133: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

116

Tabel 4.18

Hasil Uji Parsial

Dependent Variable: LOG_PER Method: Panel Least Squares Date: 05/06/15 Time: 10:14 Sample: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 9 Total panel (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.368112 0.188765 1.950103 0.0603

LOG_DR 0.935841 0.094231 9.931392 0.0000 LOG_ROE -1.005022 0.042208 -23.81133 0.0000 LOG_EPS 0.012054 0.032795 0.367547 0.7157 LOG_DPR -0.024928 0.031063 -0.802510 0.4284 LOG_PBV 0.878556 0.039103 22.46758 0.0000

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.985400 Mean dependent var 1.228665

Adjusted R-squared 0.979278 S.D. dependent var 0.204503 S.E. of regression 0.029439 Akaike info criterion -3.963463 Sum squared resid 0.026866 Schwarz criterion -3.401390 Log likelihood 103.1779 Hannan-Quinn criter. -3.753927 F-statistic 160.9470 Durbin-Watson stat 1.829693 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data diolah

Lalu dengan tingkat signfkansi α 5% atau 0,05 dan n=45, maka

dapat diperoleh nilai t-tabel sebagai berikut:

t-tabel = |α ; df (n-K)|

= 5% ; df (45-6)

= 5% ; df (39)

= 1,68488

Page 134: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

117

a. Uji Parsial Variabel Debt Ratio (DR) Terhadap Price Earning

Ratio (PER)

Dengan melihat hasil uji parsial pada tabel 4.18, uji-t

menunjukkan besarnya t-hitung / t-statistic variabel Debt Ratio (DR)

sebesar 9,931392 yang berarti lebih besar dari (>) t-tabel sebesar

1,68488 dengan probabilitas / p-value sebesar 0,0000 (0,0000/2) yang

lebih kecil dari (<) tingkat signifikansi α 5% atau 0,05. Maka dapat

disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel

independen Debt Ratio (DR) secara individual berpengaruh signifkan

dan positif terhadap variablel dependen Price Earning Ratio (PER).

Hasil tersebut menunjukkan terdapat pengaruh positif antara

variabel Debt Ratio (DR) dan Price Earning Ratio (PER).

Diungkapkan oleh Kodrat dan Indonanjaya (2010 : 235), penggunaan

financial leverage yang tinggi akan meningkatkan rentabilitas modal

saham (return on equity) dengan cepat. Lalu teori yang diungkapkan

oleh Noor (2009 : 224), bahwa pendanaan atau struktur modal

perusahaan akan mempengaruhi laba bersih (EAT) perusahaan.

Namun jika pedanaan lebih banyak dengan modal sendiri, perusahaan

akan berkurang peluangnya untuk mendapatkan keringanan pajak

karena tidak memiliki bunga hutang yang harus dibayar. Karena

penghematan pajak merupakan manfaat bagi pemilik perusahaan, nilai

perusahaan yang menggunakan hutang akan lebih besar dibanding

Page 135: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

118

nilai perusahaan yang tidak menggunakan hutang. Maka dalam

penelitian ini perusahaan berbasis syariah dinilai telah mampu

memanfaatkan penggunaan financial leverage dengan optimal karena

mampu menciptakan return dan memanfaatkan penghematan pajak

perusahaan atas penghasilan.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr.

Talat Afza dan MS. Samya Tahir (2013), dan Farida Wahyu Lusiana

(2013) yang mengungkapkan bahwa hubungan antara variabel Debt

Ratio (DR) dan Price Earning Ratio (PER) adalah signifikan dan

positif.

Nilai koefisien X1 atau Debt Ratio (DR) sebesar 0,935841

menunjukkan hubungan yang searah bahwa jika variabel X1 atau Debt

Ratio (DR) mengalami kenaikkan sebesar 1% sedangkan variabel lain

diasumsikan bernilai konstan atau tetap, maka akan menaikkan nilai

variabel Y atau Price Earning Ratio (PER) sebesar 0,935841%.

b. Uji Parsial Variabel Return On Equity (ROE) Terhadap Price

Earning Ratio (PER)

Dengan melihat hasil uji parsial pada tabel 4.18, uji-t

menunjukkan besarnya t-hitung / t-statistic variabel Return On Equity

(ROE) sebesar -23,81133 yang berarti lebih besar dari (>) t-tabel

sebesar -1,68488 dengan probabilitas / p-value sebesar 0,0000

(0,0000/2) yang lebih kecil dari (<) tingkat signifikansi α 5% atau

Page 136: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

119

0,05. Maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya

variabel independen Return On Equity (ROE) secara individual

berpengaruh signifkan dan negatif terhadap variabel dependen Price

Earning Ratio (PER).

Hasil tersebut menunjukkan terdapat pengaruh negatif antara

variabel Return On Equity (ROE) dan Price Earning Ratio (PER).

Terjadinya krisis global mempengaruhi investor untuk sangat

berhatihati dalam berinvestasi di pasar modal karena investor tidak

menyukai risiko. Akibatnya, walaupun rata-rata Return On Equity

(ROE) perusahaan-perusahaan berbasis syariah periode 2008-2010

mengalami kenaikan Return On Equity (ROE) direspon secara

asimetris oleh investor. Jadi, walaupun ada prospek pertumbuhan laba

di masa mendatang namun investor tidak mau mengambil resiko.

Sehingga kelesuan terjadi pada pasar saham menyebabkan harga

saham anjlok yang juga berakibat pada turunnya nilai Price Earning

Ratio (PER) perusahaan. Kemungkinan lainnya adalah laba

perusahaan yang semakin menurun, sedangkan harga saham relatif

tetap sehingga Price Earning Ratio (PER) menjadi semakin

meningkat. Jadi ketika laba menurun, Return On Equity (ROE) akan

menurun, Price Earning Ratio (PER) justru akan meningkat jika tidak

ada peningkatan harga saham. Jadi meningkatnya Price Earning Ratio

Page 137: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

120

(PER) disebabkan karena menurunnya laba, dan bukan karena

peningkatan harga saham.

Dikutip oleh Riadi (2012 : 8), secara teoritis Price Earning

Ratio (PER) dirumuskan sebagai perbandingan harga per lembar

saham perusahaan dengan laba yang mampu dihasilkan oleh setiap

lembar saham (EPS). Sedangkan Return On Equity (ROE) dirumuskan

sebagai perbandingan laba perusahaan setelah pajak (EAT) dengan

modal sendiri. Kedua rumus ini memiliki persamaan dimana kedua

variabel ini sama-sama dipengaruhi oleh laba setelah pajak (EAT),

akan tetapi perubahan laba setelah pajak (EAT) memberikan pengaruh

berbeda pada kedua variabel. Pada variabel Return On Equity (ROE)

peningkatan laba setelah pajak menyebabkan nilai return meningkat.

Sedangkan pada variabel Price Earning Ratio (PER) peningkatan laba

setelah pajak menyebabkan perubahan pada EPS yang juga akan

meningkat. Peningkatan EPS menyebabkan hasil pembagian harga per

lembar saham dengan EPS menjadi menurun, sehingga hal ini

menyebabkan nilai Price Earning Ratio (PER) menurun.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Premkanth (2014), Erlin Yulia Rahma, Djumahir, dan Atim Djazuli

(2014), Vivian Firsera Arisona (2013), dan Heni Suslowati dan

Ratnaningrum (2010) yang mengungkapkan bahwa hubungan variabel

Page 138: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

121

Return On Equity (ROE) dan Price Earning Ratio (PER) adalah

negatif dan signifikan.

Nilai koefisien X2 atau Return On Equity (ROE) sebesar -

1,005022 menunjukkan hubungan yang tidak searah bahwa jika

variabel X2 atau Return On Equity (ROE) mengalami kenaikkan

sebesar 1% sedangkan variabel lain diasumsikan bernilai konstan atau

tetap, maka akan menurunkan nilai variabel Y atau Price Earning

Ratio (PER) sebesar -1,005022%.

c. Uji Parsial Variabel Earning per Share (EPS) Terhadap Price

Earning Ratio (PER)

Dengan melihat hasil uji parsial pada tabel 4.18, uji-t

menunjukkan besarnya t-hitung / t-statistic variabel Earning per Share

(EPS) sebesar 0,367547 yang berarti lebih kecil dari pada t-tabel

sebesar 1,68488 dengan probabilitas / p-value sebesar 0,3576

(0,7157/2) yang lebih besar dari tingkat signifikansi α 5% atau 0,05.

Maka dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya

variabel independen Earning per Share (EPS) secara individual

berpengaruh tidak signifkan terhadap variabel dependen Price Earning

Ratio (PER).

Hasil ini tidak sesuai dengan gagasan yang menyatakan

semakin tinggi Earning per Share (EPS) maka semakin tinggi

kepercayaan para investor yang akan menanamkan investasinya dalam

Page 139: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

122

bentuk saham pada perusahaan. Hal ini kemungkinan disebabkan

karena mayoritas saham perusahaan berbasis syariah telah memiliki

kemampuan dalam pengelolaan dana untuk menghasilkan laba dengan

baik. Sehingga investor tidak perlu mempertimbangkan fluktuasi nilai

Earning per Share (EPS) dalam pertimbangan investasinya.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahma,

Djumahir, dan Djazuli (2014) yang mengungkapkan bahwa hubungan

Earning per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) adalah tidak

signifikan.

Nilai koefisien X3 atau Earning per Share (EPS) sebesar

0,012054 menunjukkan hubungan yang searah terhadap variabel Y

atau Price Earning Ratio (PER), namun karena Earning per Share

(EPS) dalam penelitian ini tidak terbukti berpengaruh signifikan, maka

jika nilai Earning per Share (EPS) mengalami kenaikan atau

penurunan maka tidak akan mempengaruhi nilai Price Earning Ratio

(PER).

d. Uji Parsial Variabel Dividend Payout Ratio (DPR) Terhadap Price

Earning Ratio (PER)

Dengan melihat hasil uji parsial pada tabel 4.18, uji-t

menunjukkan besarnya t-hitung / t-statistic variabel Dividend Payout

Ratio (DPR) sebesar -0,802510 yang berarti lebih kecil dari (<) t-tabel

sebesar -1,68488 dengan probabilitas / p-value sebesar 0,2142

Page 140: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

123

(0,4284/2) yang lebih besar dari (>) tingkat signifikansi α 5% atau

0,05. Maka dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya

variabel independen Dividend Payout Ratio (DPR) secara individual

berpengaruh tidak signifkan terhadap variabel dependen Price Earning

Ratio (PER).

Dalam tinjauan teori sebelumnya disebutkan, pada awal

perkembangannya, ada tiga teori yang beertentangan satu sama lain

berkenaan dengan kebijakan dividen. Ada yang berpendapat bahwa

kenaikan dividen akan menaikkan nilai perusahaan. Pandangan yang

lain menyatakan bahwa dividen yang tinggi memiliki efek berlawanan

terhadap nilai perusahaan, yang berarti menurunkan nilai perusahaan.

Pandangan yang ketiga menyatakan bahwa dividen seharusnya tidak

relevan dan semua upaya yang ditunjukkan untuk mengubah kebijakan

dividen akan sia-sia karena kebijakan dividen tidak akan mampu

mempengaruhi nilai perusahaan (Gumantii, 2013 : 40). Hal ini

kemungkinan terjadi karena investor lebih menginginkan kelebihan

penghasilan perusahaan dialokasikan untuk investasi perusahaan

dibandingkan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk

dividen. Sesuai dengan pandangan atas kebijakan dividen yang

disebutkan sebelumnya bahwa dividen seharusnya tidak relevan dan

semua upaya yang ditunjukkan untuk mengubah kebijakan dividen

Page 141: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

124

akan sia-sia karena kebijakan dividen tidak akan mampu

mempengaruhi nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil temuan Rahma,

Djumahir, dan Djazuli (2014) yang menyebutkan bahwa pengaruh

Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER)

tidak signifikan.

Nilai koefisien X4 atau Dividend Payout Ratio (DPR) sebesar -

0,024928 menunjukkan hubungan yang tidak searah terhadap variabel

Y atau Price Earning Ratio (PER), namun karena Dividend Payout

Ratio (DPR) dalam penelitian ini tidak terbukti berpengaruh

signifikan, maka jika nilai Dividend Payout Ratio (DPR) mengalami

kenaikan atau penurunan maka tidak akan mempengaruhi nilai Price

Earning Ratio (PER).

e. Uji Parsial Variabel Price to Book Value (PBV) Terhadap Price

Earning Ratio (PER)

Dengan melihat hasil uji parsial pada tabel 4.18, uji-t

menunjukkan besarnya t-hitung / t-statistic variabel Price to Book

Value (PBV) sebesar 22,46758 yang berarti lebih besar dari (>) t-tabel

sebesar 1,68488 dengan probabilitas / p-value sebesar 0,0000

(0,0000/2) yang lebih kecil dari (<) tingkat signifikansi α 5% atau

0,05. Maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya

variabel independen Price to Book Value (PBV) secara individual

Page 142: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

125

berpengaruh signifkan dan positif terhadap variabel dependen Price

Earning Ratio (PER).

Hasil tersebut menunjukkan terdapat pengaruh positif antara

Price to Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER). Price to

Book Value (PBV) yang tinggi menggambarkan bahwa perusahaan

mampu menciptakan nilai saham diatas nilai bukunya. Semakin besar

nilai Price to Book Value (PBV) maka daya tarik investor untuk

menanamkan modalnya ke dalam perusahaan juga semakin besar. Hal

ini akan berdampak pada semakin banyaknya investor yang meminati

saham perusahaan sehingga meningkatkan harga di pasar modal.

Dalam studi kasus penelitian ini, perusahaan-perusahaan berbasis

syariah yang menjadi sampel penelitian pada rentang periode

penelitian ini dinilai telah mampu menciptakan nilai saham diatas nilai

bukunya sehingga hal tersebut akan mempengaruhi perubahan variasi

peningkatan Price Earning Ratio (PER) perusahaan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Erlin Yulia Rahma, Djumahir, dan Atim Djazuli (2014), dan Rr. Fitria

Agustin (2014) yang mengungkapkan adanya pengaruh positif dan

signifikan variabel Price to Book Value (PBV) terhadap Price Earning

Ratio (PER).

Nilai koefisien X5 atau Price to Book Value (PBV) sebesar

0,878556 menunjukkan hubungan yang searah bahwa jika variabel X5

Page 143: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

126

atau Price to Book Value (PBV) mengalami kenaikkan sebesar 1%

sedangkan variabel lain diasumsikan bernilai konstan atau tetap, maka

akan menaikkan nilai variabel Y atau Price Earning Ratio (PER)

sebesar 0,878556 %.

5. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

baik garis regresi sesuai dengan data aktualnya (goodness of fit). Dalam

penelitian ini, uji koefisien determinasi dilakukan dengan melihat nilai

dari Adjusted R-square. Nilai Adjusted R-Square dianggap lebih baik dari

pada nilai R-Square karena semakin banyak variabel independen yang

dimasukkan ke dalam model maka nilai Adjusted R-Square akan semakin

berkurang akibat penyesuaian dengan model. Berikut adalah hasil uji

koefisien determinasi dengan melihat nilai Adjusted R-square yang ada

pada output hasil regresi data panel.

Page 144: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

127

Tabel 4.19

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Dependent Variable: LOG_PER Method: Panel Least Squares Date: 05/06/15 Time: 10:14 Sample: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 9 Total panel (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.368112 0.188765 1.950103 0.0603

LOG_DR 0.935841 0.094231 9.931392 0.0000 LOG_ROE -1.005022 0.042208 -23.81133 0.0000 LOG_EPS 0.012054 0.032795 0.367547 0.7157 LOG_DPR -0.024928 0.031063 -0.802510 0.4284 LOG_PBV 0.878556 0.039103 22.46758 0.0000

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.985400 Mean dependent var 1.228665

Adjusted R-squared 0.979278 S.D. dependent var 0.204503 S.E. of regression 0.029439 Akaike info criterion -3.963463 Sum squared resid 0.026866 Schwarz criterion -3.401390 Log likelihood 103.1779 Hannan-Quinn criter. -3.753927 F-statistic 160.9470 Durbin-Watson stat 1.829693 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data diolah

Dari tabel 4.19 dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R-Square dari

model regresi yang dibentuk dalam penelitian ini adalah sebesar 0,979278

yang menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen (Debt Ratio,

Return On Equity, Dividend Payout Ratio, Earning per Share, dan Price

to Book Value) dalam menjelaskan variabel dependen (Price Earning

Ratio) adalah sebesar 97,9278% dan sisanya sebesar 2,0722% dijelaskan

Page 145: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

128

oleh variabel yang tidak termasuk dalam model seperti harga pasar saham,

tingkat likuiditas, risiko investasi, dan faktor ekonomi makro seperti

inflasi dan perubahan suku bunga.

6. Persamaan Regresi Data Panel

Uji pemilihan model regresi data panel, menghasilkan model

terbaik yang digunakan untuk mengestimasi model regresi dalam

penelitian adalah Fixed Effect Model. Berdasarkan uji statistik yang telah

dilakukan, berikut rangkuman hasil uji statistik pengaruh variabel

independen (X) yang terdiri dari Debt Ratio (X1), Return On Equity (X2),

Earning Per Share (X3), Dividend Payout Ratio (X4), dan Price to Book

Value (X5) terhadap variabel dependen Price Earning Ratio (PER) (Y).

Page 146: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

129

Tabel 4.20

Rangkuman Uji Statistik Regresi Data Panel Fixed Effect Model

Uji Parsial

Variabel Koefisien t-statistik t-tabel Probabilitas Hasil

DR (X1) 0,935841 9,931392 1,68488 0,0000 Signifikan dan positiif

ROE (X2) -1,005022 -23,81133 -1,68488 0,0000 Signifikan dan negatif

EPS (X3) 0,012054 0,367547 1,68488 0,7157 Tidak

signifikan dan positif

DPR (X4) -0,024928 -0,802510 -1,68488 0,4284 Tidak

signifikan dan negatif

PBV (X5) 0878556 22,467558 1,68488 0,0000 Signifikan dan positif

Uji Simultan

F-statistik Probabilitas F-statistik F-tabel Hasil

160,9470 0,000000 2,46

Signifikan secara

bersama-sama

Koefisien Determinasi

Nilai Adjusted R-squared Hasil

0,979278

variabel independen (X) yang terdiri dari Debt Ratio (X1), Return On Equity (X2), Earning Per Share (X3), Dividend Payout Ratio (X4), dan Price to Book Value (X5) mampu menjelaskan variabel dependen Price Earning Ratio (PER) (Y) sebesar 97,9278 %.

Sumber: Data diolah

Page 147: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

130

Berdasarkan hasil tersebut, maka persamaan regresi data panel yang

dapat dibentuk adalah sebagai berikut:

Yit = 0,368112 + 0,9358411it (DR) – 1,0050222it (ROE)

+ 0,8785563it (PBV) +e

Nilai konstanta sebesar 0,368112 menunjukkan bahwa jika variabel

independen yang terdiri dari Debt Ratio (DR), Return On Equity (ROE), dan

Price to Book Value (PBV) bernilai 0, maka nilai variabel dependen Price

Earning Ratio (PER) sebesar 0,368112 %.

Nilai koefisien X1 atau Debt Ratio (DR) sebesar 0,935841 bahwa jika

variabel X1 atau Debt Ratio (DR) mengalami kenaikkan sebesar 1%

sedangkan variabel lain diasumsikan bernilai konstan atau tetap, maka akan

menaikkan nilai variabel Y atau Price Earning Ratio (PER) sebesar 0,935841

%.

Nilai koefisien X2 atau Return On Equity (ROE) sebesar – 1,005022

bahwa jika variabel X3 atau Return On Equity (ROE) mengalami kenaikkan

sebesar 1% sedangkan variabel lain diasumsikan bernilai konstan atau tetap,

maka akan menurunkan nilai variabel Y atau Price Earning Ratio (PER)

sebesar – 1,005022 %.

Page 148: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

131

Nilai koefisien X3 atau Price to Book Value (PBV) sebesar 0,878556

bahwa jika variabel X3 atau Price to Book Value (PBV) mengalami kenaikkan

sebesar 1% sedangkan variabel lain diasumsikan bernilai konstan atau tetap,

maka akan menaikkan nilai variabel Y atau Price Earning Ratio (PER)

sebesar 0,878556 %.

Page 149: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

132

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor fundamental

perusahaan yang berpengaruh terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai

dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam

Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2009-

2013 melalui uji regresi data panel. Dari hasil uji statistik yang dilakukan

dapat ditarik beberapa kesimpulan yang akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian secara simultan melalui uji-F dengan tingkat

signifikansi α 5% atau 0,05 menyatakan bahwa secara keseluruhan

atau simultan variabel independen (X) yang digunakan dalam

penelitian ini yang meliputi Debt Ratio (X1), Return On Equity (X2),

Earning Per Share (X3), Dividend Payout Ratio (X4), dan Price to

Book Value (X5) berpengaruh signifikan terhadap variabel independen

(Y) yaitu Price Earning Ratio.

2. Hasil pengujian secara parsial melalui uji-t dengan tingkat signifikansi

α 5% atau 0,05 menyatakan bahwa variabel Debt Ratio (DR)

berpengaruh positif dan signifikan sebesar 0,935841 % terhadap

Page 150: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

133

variabel Price Earning Ratio (Y), variabel Return On Equity (ROE)

berpengaruh negatif dan signifikan sebesar – 1,005022 % terhadap

variabel Price Earning Ratio (Y), dan variabel Price to Book Value

(PBV) berpengaruh positif dan signifikan sebesar 0,878556 %

terhadap variabel Price Earning Ratio (Y). Sedangkan variabel

Earning Per Share (EPS) dan Dividend Payout Ratio (DPR) tidak

berpengaruh terhadap variabel Price Earning Ratio (Y)

3. Output regresi data panel fixed effect model menghasilkan nilai

adjusted R-square sebesar 0,979278 yang menunjukkan kemampuan

variabel independen (X) yang digunakan dalam penelitian ini yang

meliputi Debt Ratio (X1), Return On Equity (X2), Earning Per Share

(X3), Dividend Payout Ratio (X4), dan Price to Book Value (X5) dapat

menjelaskan variabel dependen (Y) yaitu Price Earning Ratio sebesar

97,9278 %, sisanya yaitu sebesar 2,0722 % dijelaskan oleh variabel

yang tidak masuk dalam model seperti harga pasar saham, tingkat

likuiditas perusahaan, risiko investasi, dan faktor ekonomi makro

seperti inflasi dan perubahan suku bunga

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah diuraikan tersebut,

terdapat beberapa implikasi yang diharapkan mampu memberikan manfaat

bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Page 151: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

134

1. Bagi Emiten

Emiten diharapkan bisa melakukan peningkatan, pengamatan, serta

evaluasi berkelanjutan pada periode selanjutnya berkenaan dengan

faktor-faktor fundamental yang telah diindikasikan oleh penulis

mampu mempengaruhi variasi dari Price Earning Ratio (PER),

sehingga perusahaan mampu memberikan kepercayaan kepada

investor yang ditunjukkan dengan peningkatan kinerja keuangannya.

2. Bagi Investor

Para investor diharapkan lebih mempertimbangkan faktor fundamental

dalam aktivitas investasinya. Seberapa besar fluktuatif sebuah saham

pada dasarnya kinerja keuangan merupakan dasar dari penilaian

terhadap kinerja perusahaan. Dengan demikian berdasarkan hasil

analisis penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang faktor-faktor

fundamental yang berpengaruh terhadap Price Earning Ratio (PER)

sebagai dasar penilaian saham hendaknya investor memberi perhatian

lebih dalam hal pengelolaan hutang perusahaan, kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba, kebijakan-kebijakan yang

ditetapkan sebagai dasar peningkatan kesejahteraan pemegang saham,

serta potensi pertumbuhan perusahaan melalui faktor–faktor

fundamental perusahaan yang telah dibahas oleh penulis yang

diindikasikan mampu memberikan pengaruh terhadap variasi harga

serta peningkatan nilai saham bagi investor itu sendiri.

Page 152: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

135

3. Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti secara empiris

terkait faktor-faktor fundamental perusahaan yang berpengaruh

terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai dasar penilaian saham

perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic

Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2009-2013.

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk

pengembangan penelitian selanjutnya.

C. Saran

Dengan segala keterbatasan dalam penelitian ini maka penulis

memberikan beberapa saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya agar

hasil penelitian selanjutnya dapat memberikan hasil yang lebih baik lagi dari

hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis.

1. Penelitian yang dilakukan oleh penulis menggunakan 5 variabel

independen yang terdiri dari Debt Ratio (X1), Return On Equity (X2),

Earning Per Share (X3), Dividend Payout Ratio (X4), dan Price to

Book Value (X5) dan 1 variabel dependen yaitu Price Earning Ratio

(Y). Diharapkan penelitian selanjutnya mampu memasukkan variabel-

variabel lain dalam model penelitiannya sehingga mampu memberikan

gambaran perubahan variasi lain dari Price Earning Ratio (PER).

Page 153: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

136

2. Objek penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah saham

perusahaan berbasis syariah yang masuk dalam Jakarta Islamic Indeks

(JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Observasi penelitian dilakukan

selama 5 periode berturut-turut yaitu pada tahun 2009-2013.

Diharapkan penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada objek lain

diluar objek penelitian yang sudah digunakan oleh penulis, sehingga

dapat memberikan implikasi lain yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-

pihak yang berkepentingan. Diharapkan juga penelitian selanjutnya

dapat dilakukan dalam rentang periode lainnya atau dalam periode

yang lebih panjang, sehingga hasil penelitian memberikan kesimpulan

yang lebih akurat mengingat periode yang digunakan lebih panjang

dari penelitian yang digunakan oleh penulis.

3. Penelitian yang dilakukan oleh penulis menggunakan metode analisis

regresi data panel fixed effect model dengan bantuan software EViews

7.1 sebagai alat bantu analisis data penelitian. Diharapkan penelitian

selanjutnya dapat dilakukan dengan metode serta alat bantu analisis

yang lain sehingga memberikan hasil penelitian yang berbeda dengan

penelitian yang telah dilakukan penulis.

4. Uji statisik yang digunakan adalah uji-F dan uji-t satu arah.

Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan uji statistik

yang berbeda sehingga implementasi yang diberikan dapat

menghasilkan gambaran bervariasi.

Page 154: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

137

DAFTAR PUSAKA

Afza, Talat dan MS. Samya Tahir. “Determinants Of Price-Earnings Ratio: The Case Of Chemical Sector Of Pakistan”.International Journal Of Academic Research In Business And Social Sciences, Vol. 2, No.8, August 2013.

Agustin, Rr. Fitria. “Analisis Pengaruh PBV, EPS, DER, Dan ROA Terhadap Price Earning Ratio (PER) Pada Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012 “. Jurnal FE Universitas Semarang, 2014.

Ahmad, Kamarudin. “Dasar-Dasar Manajemen Investasi Dan Portofolio”. Rineka Cipta, Jakarta, 2004.

Algifari. “Analisis Regresi; Teori, Kasus, dan Solusi”. Edisi 2, BPFE – Yogyakarta, 2000.

Aprianty, Rury. “Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau Dari Aspek Likuiditas, Solvabilitas, Dan Rentabilitas Pada PT Surya Teguh Perkasa Samarinda”. E-Journal Ilmu Administrassi Dan Bisnis Vol. 2 (3)

Arifin, Zainal. “Teori Keuangan Dan Pasar Modal”. Ekonisia, Kampus FE UII, Yogyakarta, 2005.

Arisona, Vivian Firsera. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Indeks LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Ilmu Manajemen, Vol.1, No.1, Januari, 2013.

Astuti, Dewi. “Manajemen Keuangan Perusahaan”. Ghalia Indonesia, Jakarta, 2004.

BAPEPAM. “Buku Panduan Indeks Saham Bursa Efek Indonesia”. BAPEPAM, Jakarta, 2010.

Darmadji, Tjipto dan Hendy M. Fakhruddin. “Pasar Modal Di Indonesia”. Salemba Empat, Jakarta, 2001.

Echopedia. “Perkembagan Saham Syariah Di Indonesia”. Artikel diakses tanggal 16 januari 2015, dari http://echopedia.blogspot.com/2011/01/perkembangan-saham-syariah-di-indonesia.html

Fahmi, Irfan. “Pengantar Manajemen Keuangan”. Alfabeta, Jakarta, 2013.

Fatoni, Yusuf, Hadi Paramu dan Elok Sri Utami. "Determinan Struktur Modal Pada Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Batubara Dan Non Batubara Yang Listed Di Bursa Efek Indonesia". Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Vol. 20, No. 1, Maret, 2013.

Page 155: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

138

Fegriadi, Yuki. "Pengaruh Ratio Keuangan terhadap Price Earning Ratio pada Perusahaan Penghasil Bahan Baku dan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011". Jurnal Akuntansi, FE Universitas Maritim Raja Ali Haji, 2013.

Gumanti, Tatang Ary. “Kebijakan Dividen: Teori, Empiris, Dan Implikasi”. UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2013.

Halim, Abdul. “Analisis Investasi”. Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Handayani, Wiwid, Ubud Salim dan Chandra Fajri Ananda. “Analisis Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Sebagai Dasar Penilaian Kewajaran Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi/Kimia Yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta (1996-2000)”. Jurnal Wacana, Vol. 3, No. 13, 2010.

Hanif. “Perkembangan Perdagangan Saham Syari’ah Di Indonesia”. Jurnal ASAS, Vol.4, No.1, Januari 2012.

Hayati, Nurul. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Price Earning Ratio (PER) Sebagai Salah Satu Kriteria Keputusan Investasi Saham Perusahaan Real Estate dan Property Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Akuntansi Dan Manajemen, Vol.11, No.1, 2010.

Herlambang, Leo. "(Sebagian) Catatan Pasar Modal Indonesia 2008". Artikel diakses tanggal 16 Januari 2015, darihttps://islamiconomics.wordpress.com/2009/02/21/sebagian-catatan-pasar-modal-indonesia-2008-leo-herlambang/

Husnan, Suad. “Dasar-Dasar Teori Potofolio Dan Analisis Sekuritas”. Edisi 3, UPP AMP YKM, Yogyakarta, 2001.

___________. “Manajemen Keuangan: Teori Dan Penerapan”. Edisi 3, BPFE-UGM, Yogyakarta, 1996.

Juanda, Bambang dan Juanadi. “Ekonometrika Deret Waktu: Teori Dan Aplikasi”. IPB Press, Bogor, 2012.

Kasmir. “Pengantar Manajemen Keuangan”. Kencana, Jakarta, 2010.

Kodrat, David Sukardi dan Kurniawan Indonanjaya. “Manajemen Investasi: Pendekatan Teknikal Dan Fundamental Untuk Analisis Saham”. Graha Ilmu, Yogyakarta 2010.

Page 156: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

139

Lusiana, Farida Wahyu. “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas, Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Ilmu Manaemen Dan Akuntansi, Vol. 1, No.2, 2013.

Marli. “Analisis Variabel Yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Dalam Penilaian Harga Saham Di Bursa Efek Jakarta (Tahun 1998 – 2001)”. Jurnal Wacana, Vol. 13, No.2, 2010.

Meilani, Siti. "Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR), Debt Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Dan Size Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2012". e - Journal FE Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, 2014.

Moeljadi. “Manajemen Keuangan”. Bayu Media Publishing, Malang, 2006.

Murhadi, Warner R. “Analisis Saham Pendekatan Fundamental”. Indeks, Jakarta, 2009.

Noor, Henry Faizal. “Investasi, Pengelolaan Keuangan Bisnis, Dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat”. Indeks, Jakarta, 2009.

Prabowo, Satriya Candra Bondan dan Ubud Salim. “Pengaruh Kepemilikan Institusional, Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan Dividen dan Volatilitas Harga Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Vo.11, No.3, 2013.

Premkant, Puwanenthiren. “Determinant Of Price Earning Multiple In Sri Lankan Listed Companies”. European Journal Of Business And Innovation Research, Vol.1, No. 2, PP. 44-56, June 2014.

Purwaningrum, Endang. “Factors Affecting Price Earning Ratio Of Company’s Share In The Manufacture Sector “. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 10, No. 1, Juni 2013.

Rahma, Erlin Yulia, Djumahir, dan Atim Djazuli. “Analisis Variabel Fundamental Yang Berpengaruh Terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Pada Perusahaan Automotive And Allied Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Alikasi Manajemen (JAM) Vol. 12, No. 3, 2014.

Page 157: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

140

Ramadan, Imad Zayed. “Confidence Index Determinants of the Amman Stock Exchange Listed Companies”. International Journal of Business and Management, Vol. 10, No. 1, Canadian Center of Science and Education, 2015.

Ramadhani, Ghesa. "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2007-2011" Jurnal FE Universitas Riau, 2013.

Rhidho, Rahmad dan Sri Adji Prabawa. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Saham Perusahaan Manufaktur”. Management Insight, Vol. 7, No. 1, 2012.

Riadi, Elon Davit. “Pengaruh Faktor Debt To Equity Ratio, Return On Equity Dan Total Assets Terhadap Price Earning Ratio (PER) Pada Perusahaan Otomotif Dan Komponen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Jurnal FE Universitas Negeri Padang, 2013.

Rodoni, Ahmad. “Analisis Teknikal Dan Fundamental Pada Pasar Modal”. Center For Social Economics Studies (CSES) Press, Jakarta, 2005.

Sudiyatno, Bambang dan Elen Puspitasari. "Tobin’s Q Dan Altman Z-Score Sebagai Indikator Pengukuran Kinerja Perusahaan". Jurnal Kajian Akuntansi, Vol. 2. No. 1, 2010.

Suharyadi dan Purwanto. “Statistika”. Salemba Empat, Jakarta, 2007.

Suliyanto. “Ekonometrika Terapan, Teori, dan Aplikasi Dengan SPSS”. Penerbit Andi, Yogyakarta, 2011.

Susilowati, Heni dan Ratnaningrum. "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PER Antara Saham Yang Tercatat Dalam Index Syariah Dan Saham Biasa (Studi pada Perusahaan Non Keuangan di Bursa Efek Indonesia 2006 -2008)". BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 14, No. 1, Juni 2010.

Usman, Husain dan Purnomo Setiady Akbar. “Pengantar Statistika”. Bumi Aksara, Jakarta, 2006.

Warsono. “Manajemen Keuangan Perusahaan”. Bayumedia Publishing, Malang, 2003.

Weston, J.Fred dan Thomas E.Copeland. “Manajemen Keuangan”. Edisi 9, Binarupa Aksara, Jakarta, 1995.

Page 158: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

141

Wibowo, Zaenuar Arif. "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Price Earning Ratio (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2008-2011)". Jurnal FE Universitas Semarang, 2013.

Widarjono, Agus. “Ekonometrika Pengantar Dan Aplikasinya”. Edisi 3, Ekonisia, Yogyakarta, 2009.

Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika Dan Statistika Dengan Eviews”. Edisi 3,UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2011.

Yanti, Mimi, Ubud Salim, Made Sudana, Djumahir. “Determinan Price Earning ratio dan Stock Return (Studi Pada Saham-Saham Syariah Di Bursa Efek Indonesia)”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 10, No.2, Juni, 2012.

http://www.idx.co.id/

http://www.ojk.go.id/

Page 159: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

142

LAMPIRAN

Lampran 1: Hasil Output Uji Regresi Data Danel

Common Effect Model

Dependent Variable: LOG_PER Method: Panel Least Squares Date: 05/06/15 Time: 10:15 Sample: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 9 Total panel (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.156725 0.095033 -1.649169 0.1071

LOG_DR 1.209604 0.068270 17.71788 0.0000 LOG_ROE -0.944051 0.035785 -26.38087 0.0000 LOG_EPS -0.016742 0.013816 -1.211772 0.2329 LOG_DPR 0.006981 0.028522 0.244761 0.8079 LOG_PBV 0.966415 0.035741 27.03952 0.0000

R-squared 0.972293 Mean dependent var 1.228665

Adjusted R-squared 0.968740 S.D. dependent var 0.204503 S.E. of regression 0.036157 Akaike info criterion -3.678331 Sum squared resid 0.050986 Schwarz criterion -3.437443 Log likelihood 88.76245 Hannan-Quinn criter. -3.588531 F-statistic 273.7139 Durbin-Watson stat 0.891312 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 160: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

143

Fixed Effect Model

Dependent Variable: LOG_PER Method: Panel Least Squares Date: 05/06/15 Time: 10:14 Sample: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 9 Total panel (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.368112 0.188765 1.950103 0.0603

LOG_DR 0.935841 0.094231 9.931392 0.0000 LOG_ROE -1.005022 0.042208 -23.81133 0.0000 LOG_EPS 0.012054 0.032795 0.367547 0.7157 LOG_DPR -0.024928 0.031063 -0.802510 0.4284 LOG_PBV 0.878556 0.039103 22.46758 0.0000

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.985400 Mean dependent var 1.228665

Adjusted R-squared 0.979278 S.D. dependent var 0.204503 S.E. of regression 0.029439 Akaike info criterion -3.963463 Sum squared resid 0.026866 Schwarz criterion -3.401390 Log likelihood 103.1779 Hannan-Quinn criter. -3.753927 F-statistic 160.9470 Durbin-Watson stat 1.829693 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 161: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

144

Random Effect Model

Dependent Variable: LOG_PER Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 05/06/15 Time: 10:14 Sample: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 9 Total panel (balanced) observations: 45 Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.118359 0.086782 -1.363865 0.1804

LOG_DR 1.190653 0.059168 20.12320 0.0000 LOG_ROE -0.951189 0.030084 -31.61743 0.0000 LOG_EPS -0.012602 0.012839 -0.981496 0.3324 LOG_DPR 0.003903 0.024110 0.161899 0.8722 LOG_PBV 0.958055 0.030180 31.74456 0.0000

Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 0.008433 0.0758

Idiosyncratic random 0.029439 0.9242 Weighted Statistics R-squared 0.973061 Mean dependent var 1.034602

Adjusted R-squared 0.969608 S.D. dependent var 0.199694 S.E. of regression 0.034813 Sum squared resid 0.047267 F-statistic 281.7467 Durbin-Watson stat 0.944943 Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics R-squared 0.972055 Mean dependent var 1.228665

Sum squared resid 0.051423 Durbin-Watson stat 0.868572

Page 162: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

145

Lampiran 2: Hasil Uji Pemilihan Model Terbaik Regresi Data Panel

Uji Chow / Likehood Test Ratio

Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 3.478912 (8,31) 0.0056

Cross-section Chi-square 28.830906 8 0.0003

Uji Hausman / Hausman Test

Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 20.540632 5 0.0010

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. LOG_DR 0.935841 1.190653 0.005379 0.0005

LOG_ROE -1.005022 -0.951189 0.000876 0.0690 LOG_EPS 0.012054 -0.012602 0.000911 0.4139 LOG_DPR -0.024928 0.003903 0.000384 0.1410 LOG_PBV 0.878556 0.958055 0.000618 0.0014

Page 163: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

146

Lampiran 3: Hasil Output Uji Asumsi Klasik

Normalitas (Uji Jarque-Bera)

Multikoliniertas

LOG_DR LOG_ROE LOG_EPS LOG_DPR LOG_PBV LOG_DR 1.000000 -0.017268 0.071859 0.105584 -0.631193

LOG_ROE -0.017268 1.000000 0.696976 0.057270 0.547256 LOG_EPS 0.071859 0.696976 1.000000 0.114635 0.309308 LOG_DPR 0.105584 0.057270 0.114635 1.000000 0.223794 LOG_PBV -0.631193 0.547256 0.309308 0.223794 1.000000

0

4

8

12

16

20

-0.06 -0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 0.06

Series: Standardized ResidualsSample 2009 2013Observations 45

Mean 2.35e-18Median -0.003854Maximum 0.063668Minimum -0.063405Std. Dev. 0.024710Skewness 0.196005Kurtosis 3.700438

Jarque-Bera 1.208036Probability 0.546611

Page 164: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

147

Heteroskedastisitas (Uji Park)

Dependent Variable: LOG(RES2) Method: Panel Least Squares Date: 05/06/15 Time: 10:07 Sample: 2009 2013 Periods included: 5 Cross-sections included: 9 Total panel (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -8.201562 14.71389 -0.557403 0.5813

LOG_DR -1.698507 7.345087 -0.231244 0.8186 LOG_ROE -1.759955 3.290009 -0.534939 0.5965 LOG_EPS 1.200430 2.556286 0.469599 0.6419 LOG_DPR 1.364656 2.421297 0.563605 0.5771 LOG_PBV -1.580591 3.048024 -0.518563 0.6077

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.379741 Mean dependent var -9.055444

Adjusted R-squared 0.119633 S.D. dependent var 2.445641 S.E. of regression 2.294693 Akaike info criterion 4.748622 Sum squared resid 163.2341 Schwarz criterion 5.310695 Log likelihood -92.84400 Hannan-Quinn criter. 4.958158 F-statistic 1.459934 Durbin-Watson stat 2.369391 Prob(F-statistic) 0.188640

Autokorelasi (Uji Durbin-Watson)

1,829693 dl

2,7126 2,2238 1,7762 1,2874

Autokorelasi Negatif

Tidak Dapat Didefinisikan

Bebas Autokorelasi

Tidak Dapat Didefinisikan

Autokorelasi Positif

0

du 4-du 4-dl

4

Page 165: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

148

Lampiran 4: Rangkuman Uji Statistik Regresi Data Panel Fixed Effect Model

Uji Parsial

Variabel Koefisien t-statistik t-tabel Probabilitas Hasil

DR(X1) 0,935841 9,931392 1,68488 0,0000 Signifikan dan positiif

ROE(X2) -1,005022 -23,81133 -1,68488 0,0000 Signifikan dan negatif

EPS(X3) 0,012054 0,367547 1,68488 0,7157 Tidak

signifikan dan positif

DPR(X4) -0,024928 -0,802510 -1,68488 0,4284 Tidak

signifikan dan negatif

PBV(X5) 0878556 22,467558 1,68488 0,0000 Signifikan dan positif

Uji Simultan

F-statistik Probabilitas F-statistik F-tabel Hasil

160,9470 0,000000 2,46

Signifikan secara

bersama-sama

Koefisien Determinasi

Nilai Adjusted R-squared Hasil

0,979278

Variabel independen (X) yang terdiri dari Debt Ratio (X1), Return On Equity (X2), Earning Per Share (X3), Dividend Payout Ratio (X4), dan Price to Book Value (X5) mampu menjelaskan variabel dependen Price Earning Ratio (PER) (Y) sebesar 97,9278 %.

Page 166: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

149

Lampiran 4: Daftar Sampel Penelitian

No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1. AALI PT. Astra Agro Lestari Tbk. 2. ANTM PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. 3. INCO PT. Vale Indonesia Tbk. 4. INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk. 5. ITMG PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. 6. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk. 7. LSIP PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk. 8. PTBA PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 9. SMGR PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Sumber: www.idx.co.id (data diolah)

Page 167: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

150

Lampiran 5: Data Rasio Keuangan Perusahaan

EMITEN TAHUN DR ROE EPS DPR PBV PER LOG DR

LOG ROE

LOG EPS

LOG DPR

LOG PBV

LOG PER

AALI 2009 15.11983 27.77942 1098.189 82.40839 26.63966 20.71592 1.179547 1.443723 3.040677 1.915971 1.425529 1.316304 2010 15.1794 29.17004 1335.652 62.14193 26.11524 19.61589 1.181254 1.464937 3.125693 1.793385 1.416894 1.292608 2011 17.427 29.65248 1586.39 62.721 19.2188 13.67885 1.241223 1.472061 3.20041 1.797413 1.283726 1.13605 2012 24.59302 26.91036 1600.169 42.80798 10.15827 12.3112 1.390812 1.42992 3.204166 1.631525 1.00682 1.0903 2013 31.37921 18.53442 1208.31 55.86316 8.419534 20.77282 1.496642 1.267979 3.082178 1.747125 0.925288 1.317495 ANTM 2009 17.5868 7.304399 62.40627 40.66899 11.71576 35.25287 1.245187 0.863584 1.795228 1.609263 1.068771 1.547194 2010 21.56774 17.47707 175.6054 40.26642 8.867205 13.95174 1.333805 1.242469 2.244538 1.604943 0.947787 1.144628 2011 29.13705 17.89718 202.1275 45.01614 3.488574 8.014744 1.464446 1.252785 2.305625 1.653368 0.542648 0.90389 2012 34.88957 23.32483 313.8096 15.00591 1.775486 4.078906 1.542696 1.367819 2.496666 1.176262 0.249317 0.610544 2013 41.48905 3.204341 42.98039 22.49863 1.146037 25.3604 1.617934 0.505739 1.63327 1.352156 0.059199 1.404156 INCO 2009 22.40893 10.77698 161.7899 64.62704 7.957112 21.32396 1.350421 1.032497 2.208951 1.810414 0.900755 1.328868 2010 23.30321 26.03599 395.1937 76.79778 10.57061 12.33572 1.367416 1.415574 2.59681 1.885349 1.0241 1.091165 2011 26.93496 18.86553 304.6058 55.6063 5.376181 10.50538 1.430316 1.275669 2.483738 1.745124 0.730474 1.021412 2012 26.21625 3.920801 65.6871 74.6113 3.947779 35.77567 1.418571 0.593375 1.81748 1.872805 0.596353 1.553588 2013 24.84978 2.254726 47.73148 63.14491 3.785667 55.51891 1.395322 0.353094 1.678805 1.800338 0.578142 1.744441 INTP 2009 19.37348 25.73408 746.6955 30.13277 19.42933 18.34751 1.287208 1.410509 2.873144 1.479039 1.288458 1.263577 2010 14.63265 24.65844 876.034 30.02167 25.87848 18.20706 1.165323 1.391966 2.942521 1.477435 1.412939 1.26024 2011 13.31792 22.89009 978.407 29.94664 25.96243 17.42629 1.124436 1.359648 2.99052 1.476348 1.414345 1.241205 2012 14.66227 24.52985 1294.047 34.77462 24.76858 17.34867 1.166201 1.389695 3.11195 1.541262 1.393901 1.239266 2013 13.64123 21.81374 1361.666 66.09548 20.28348 14.68789 1.134853 1.33873 3.134071 1.820172 1.307143 1.166959 ITMG 2009 34.29793 42.61042 2801.109 70.11509 9.266678 11.35265 1.535268 1.629516 3.44733 1.845811 0.966924 1.055097 2010 33.83327 28.31404 1622.007 74.10572 17.32539 31.2884 1.529344 1.452002 3.210053 1.869852 1.238683 1.495383 2011 31.52856 50.52961 4382.541 26.65121 9.677764 8.819085 1.498704 1.703546 3.641726 1.425717 0.985775 0.945424 2012 32.77891 43.10013 3697.218 84.65826 9.933117 11.23818 1.515595 1.634479 3.567875 1.927669 0.997086 1.050696 2013 30.76451 23.91273 942.6797 210.9943 16.27004 30.23296 1.48805 1.378629 2.974364 2.324271 1.211389 1.480481 KLBF 2009 26.09778 24.35175 103.3544 24.18862 6.078612 12.57808 1.416604 1.38653 2.014329 1.383611 0.783804 1.099615 2010 17.92507 25.00657 132.3158 52.90375 19.89916 24.56245 1.253461 1.398054 2.121612 1.723486 1.298835 1.390272 2011 21.25334 23.37281 149.9564 63.35176 19.63495 22.67326 1.327427 1.368711 2.175965 1.801759 1.29303 1.355514 2012 21.72779 24.0801 29.11765 65.25253 31.57913 36.40404 1.337016 1.381658 1.464156 1.814597 1.4994 1.56115 2013 24.87926 23.1819 38.8037 43.81025 22.54802 32.21342 1.395837 1.365149 1.588873 1.641576 1.353108 1.508037

Page 168: Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29172/1/JAKA... · Analisis Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price

151

EMITEN TAHUN DR ROE EPS DPR PBV PER LOG DR

LOG ROE

LOG EPS

LOG DPR

LOG PBV

LOG PER

LSIP 2009 21.40875 18.55234 518.3055 40.32371 10.97191 16.11019 1.330591 1.268399 2.714586 1.60556 1.040282 1.207101 2010 18.11274 22.69006 757.0176 8.057937 17.41265 16.97451 1.257984 1.355836 2.879106 0.906224 1.240865 1.229797 2011 14.02319 29.13837 249.379 40.09961 16.11842 9.022411 1.146847 1.464465 2.39686 1.60314 1.207323 0.955323 2012 16.84477 17.76417 163.4968 40.36775 12.33638 14.06755 1.226465 1.249545 2.213509 1.606035 1.091188 1.148218 2013 17.0647 11.62121 112.6521 40.8337 9.676315 17.1324 1.232099 1.065251 2.051739 1.611019 0.98571 1.233818 PTBA 2009 28.38049 47.87141 1184.604 45.05304 16.71879 14.56183 1.45302 1.680076 3.073573 1.653724 1.223205 1.163216 2010 26.15533 31.39657 867.5942 60.29547 22.44382 26.45246 1.41756 1.496882 2.938317 1.780285 1.351097 1.422466 2011 29.04382 37.82077 1340.307 59.98179 11.96086 12.9448 1.463054 1.57773 3.127204 1.778019 1.077762 1.112095 2012 33.18264 34.20768 1262.77 55.65149 8.23673 11.95784 1.520911 1.534124 3.101324 1.745477 0.915755 1.077653 2013 35.3304 24.55491 804.8095 51.80978 5.696354 12.67381 1.548149 1.390138 2.905693 1.714412 0.755597 1.102907 SMGR 2009 20.33165 32.87763 565.1981 54.57379 16.26457 13.35815 1.308173 1.5169 2.752201 1.736984 1.211243 1.125746 2010 21.99606 30.47626 616.8432 49.64957 15.76169 15.31994 1.342345 1.483962 2.790175 1.695915 1.197603 1.185257 2011 25.66681 27.06293 666.7689 49.62589 13.45909 17.17237 1.409372 1.432375 2.823975 1.695708 1.129016 1.23483 2012 31.65733 27.12182 830.5192 44.27833 11.17419 19.08445 1.500474 1.433319 2.91935 1.646191 1.048216 1.28068 2013 29.19151 24.55653 902.6128 45.13785 9.337931 15.67671 1.465257 1.390167 2.955501 1.654541 0.970251 1.195255