Transcript of ANALISIS BIOMEKANIK SERTA KOMBINASI OPTIMAL …
Microsoft Word -
dita_dirganta_asyrof-skripsi-fakultas_teknik-naskah_ringkas-2014.docxANALISIS
BIOMEKANIK SERTA KOMBINASI OPTIMAL PENGGUNAAN KAKI DAN JARAK PEMAIN
FUTSAL
PRIA SAAT MENGOPER BOLA TERHADAP KEAKURATAN TARGET
Dita Dirganta Asyrof., Erlinda Muslim
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia,
Depok, 16424
Email: dita.dirganta@gmail.com
Abstrak
Futsal adalah salah satu jenis perrmainan sepak bola. Saat ini ,
futsal menjadi sangat populer di seluruh dunia. Tujuan dalam studi
ini adalah untuk memperoleh analisis biomekanik, mengetahui faktor
yang mempengaruhi keakuratan target ketika pemain futsal mengoper
bola berdasarkan penggunaan kaki dan jarak operan, serta memperoleh
kombinasi optimal antara kedua faktor tersebut. Eksperimen ini
dilakukan dengan partisipasi 10 pria dari Tim Futsal Teknik
Industri Universitas Indonesia. Masing – masing responden memiliki
berat (63 ± 13,19) kg dan tinggi (172 ± 6,23) cm. Penelitian ini di
rancang dengan menggunakan two-way factorial design. Tiap responden
mengoper bola terhadap target yang dituju dengan empat kondisi yang
berbeda berdasarkan faktor penggunaan kaki (kaki bagian dalam dan
punggung kaki) serta jarak operan (2 meter dan 3 meter dari
target). Platform 1 pada AMTI Biomechanics Force Platforms
BP400600HF digunakan untuk mengumpulkan data kinematik berupa
Ground Reaction Force (GRF) dan Required Coefficient of Friction
(RCOF). Hasil menunjukkan bahwa faktor jarak berpengaruh signifikan
terhadap keakuratan target dengan p-value = 0.001 dan interaksi
antara faktor penggunaan kaki dan jarak juga berpengaruh signifikan
terhadap GRF yang dihasilkan dengan p-value = 0.005.
Kata Kunci: Akurasi Operan; Analisis Biomekanik; Futsal; Ground
Reaction Force (GRF); Required coefficient of Friction (RCOF)
BIOMECHANICS ANALYSIS WITH OPTIMAL COMBINATION BY USING FOOT AND
DISTANCE WHEN THE FUTSAL PLAYER PASSING THE BALL
AGAINST THE ACCURACY OF THE TARGET
Abstract
Futsal is one kind of soccer game. Recently, futsal become more
popular around the world. The purpose of this study was to obtain
biomechanics analysis, understanding the factors that affect the
accuracy of the target when futsal player passing the ball based on
using foot and distance, and to obtain optimal combination between
those factors. We performed an experiment in which 10 men from
Industrial Engineering University of Indonesia futsal player to
participated. Their average mass was (63 ± 13,19) kg and average
height was (172 ± 6,23) cm. The experiment was designed by using
two-way factorial design. Each respondent passing the ball against
to the target with four different condition based on using foot
(inside foot and instep foot) and distance ( 2 meters and 3 meters
from the target). Plaform 1 in AMTI Biomechanics Force Platforms
BP400600H was used to collect the kinematics data from Ground
Reaction Force (GRF) and Required Coefficient of Friction (RCOF).
The results showed that distance factor influence significantly to
the accuracy of the target with p-value = 0.001 and the interaction
between those factors by using foot and distance also have a
significant result to the GRF with p- value = 0,005.
Keywords: Biomechanics Analysis; Futsal; Passing Accuracy; Ground
Reaction Force (GRF); Required Coefficient of Friction (RCOF)
Analisis biomekanik..., Dita Dirganta Asyrof, FT UI, 2014
2
Pendahuluan
Futsal merupakan salah satu jenis permainan sepak bola. Saat ini,
futsal menjadi
sangat populer di seluruh dunia (Fabio, Lilian, Paulo, &
Sergio, 2010). FIFA (Fédération
Internationale de Football Association) tidak meragukan bahwa
futsal akan terus berkembang
sehingga menjadi bagian yang penting dan menarik dari sepak bola
(FIFA, 2004).
Perkembangan ini dikarenakan meningkatnya permintaan terhadap
informasi yang berkaitan
dengan futsal, sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
kepada masyarakat
mengenai futsal terutama dari segi kualitas permainan dan seluk
beluknya (Moore, Bullough,
Goldsmith, & Edmondson, 2014).
Dalam bermain futsal ada beberapa teknik dasar yang harus bisa
dikuasai oleh pemain
yaitu teknik menggiring bola, teknik menendang bola, dan teknik
mengoper bola. Teknik
mengoper bola merupakan bagian dari teknik menendang bola dalam
permainan futsal.
Menendang bola merupakan tindakan yang penting selama melakukan
serangan dalam
permainan futsal, dan tim dengan jumlah tendangan akurat yang lebih
banyak terhadap target
akan mendapatkan kesempatan lebih baik untuk mencetak gol dan
memenangkan permainan
(Kellis dan Katis, 2007). Variasi tendangan menjadi suatu faktor
yang penting sebagai
seorang pemain futsal dengan menggabungkan antara tendangan yang
pelan, sedang, dan
kencang pada saat permainan (Ismail, Adnan, & Sulaiman,
2014).
Ada dua cara seorang pemain futsal dalam melakukan teknik
menendang, yaitu
menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam dan menendang
menggunakan bagian
punggung kaki. Menendang menggunakan kaki bagian dalam biasanya
digunakan pemain
futsal untuk mengoper bola dengan jarak yang dekat pada saat
permainan. Sedangkan, pemain
futsal yang menendang menggunakan bagian punggung kaki biasanya
digunakan untuk
mengoper bola dengan jarak yang jauh dan dekat serta digunakan
untuk melakukan tendangan
penalti (Ismail, Adnan, & Sulaiman, 2014).
Aktivitas mengoper bola merupakan aktivitas yang penting dalam
permainan futsal.
Karena untuk memasukkan bola ke gawang lawan, sebuah tim harus
menyusun strategi
dengan melakukan operan yang akurat kepada tiap pemain sebelum
melakukan tendangan
untuk memasukkan bola ke gawang lawan. Operan yang tidak akurat
akan menyebabkan
hilangnya kesempatan sebuah tim untuk memasukkan bola ke gawang
lawan.
Analisis biomekanik..., Dita Dirganta Asyrof, FT UI, 2014
3
Melihat pentingnya akurasi operan bola dalam permainan futsal, maka
diperlukan
penelitian untuk memperbaiki performa pemain futsal saat mengoper
bola. Kombinasi
optimal jauhnya jarak target dan penggunaan kaki saat mengoper bola
menggunakan kaki
bagian dalam dan punggung kaki terhadap akurasi operan, dalam hal
ini dibatasi oleh pemain
futsal pria Tim Futsal Teknik Industri Universitas Indonesia dapat
dilakukan untuk
memperbaiki performa pemain futsal saat mengoper bola. Dimana
dengan mengetahui hal
tersebut, kombinasi terbaik dalam melakukan operan bola yang akurat
dapat diketahui,
sehingga bisa didapatkan analisis biomekanik pemain futsal saat
mengoper bola dengan
akurat.
Futsal
Futsal berasal dari bahasa Spanyol, yaitu futbol yang berarti sepak
bola dan sala yaitu
ruangan. Yang secara etimologi diartikan sebagai sepak bola dalam
ruangan. Futsal adalah
permainan bola yang dimainkan secara beregu, dalam suatu permainan
futsal terdapat dua tim
yang masing – masing beranggotakan lima orang. Di luar pemain
utama, setiap tim juga
diizinkan memiliki pemain cadangan (Hermans, V & Engler, R.,
2011).
Terdapat empat teknik dasar dalam bermain futsal yaitu teknik
menahan bola, teknik
menggiring bola, teknik mengoper bola, dan teknik menendang bola.
Dalam penelitian ini
difokuskan terhadap teknik mengoper bola.
Mengoper bola atau passing merupakan dasar permainan futsal yang
harus dikuasai
dan sangat dibutuhkan dalam permainan futsal. Karena, dengan luas
area lapangan yang kecil
dan kontur lapangan yang rata maka dibutuhkan operan yang keras,
cepat, dan akurat. Hampir
disepanjang permainan futsal aktivitas mengoper bola selalu
digunakan. Untuk memiliki
kemampuan operan atau passing yang baik diperlukan penguasaan
gerakan sehingga target
yang diinginkan untuk dioper tercapai dengan akurat (Hermans, V
& Engler, R., 2011).
Biomekanik
Biomekanik adalah multidisiplin ilmu yang melibatkan penerapan
prinsip-prinsip
mekanik dalam studi struktur dan fungsi organisme hidup. Statika
dan dinamika merupakan
dua cabang utama mekanika (Hall, 2012). Statika adalah studi
tentang sistem yang berada
Analisis biomekanik..., Dita Dirganta Asyrof, FT UI, 2014
4
dalam keadaan gerakan konstan, yaitu, baik saat istirahat (dengan
tidak adanya gerakan) atau
bergerak dengan kecepatan konstan. Dinamika adalah studi tentang
sistem yang mengalami
percepatan.
Kinematika dan kinetika juga merupakan subdivisi dari studi
mengenai biomekanik.
Kinematika melibatkan studi tentang ukuran, urutan, dan waktu
gerakan, tanpa mengacu
dengan kekuatan yang menyebabkan atau hasil dari gerakan.
Selanjutnya, kinetika adalah
studi tentang kekuatan yang berhubungan dengan gerak. Gaya dapat
dianggap sebagai
dorongan atau tarikan yang mengenai tubuh sehingga studi mengenai
gaya biasanya
merupakan studi kinetika. Studi tentang biomekanik pada manusia
mungkin juga akan
menjawab pertanyaan seperti berapakah besarnya gaya pada otot-otot
yang optimal untuk
menghasilkan suatu gerakan.
Biomekanik dari gerakan manusia merupakan cabang dari ilmu
kinesiology. Selain itu,
biomekanik juga merupakan cabang ilmiah dari ilmu sport medicine.
Sport medicine adalah
istilah umum yang meliputi aspek klinis dan ilmiah dalam
olahraga.
Force Plate
Pengukuran Ground Reaction Force (GRF) dihasilkan dari force plate
yang
diletakkan di tengah lintasan untuk kegiatan berdiri, berjalan, dan
berlari. Perangkat ini
mampu mengukur total vektor gaya dari berbagai kegiatan selama
adanya pergerakan antara
kaki dengan bidang permukaan peerangkat. Pengukuran dengan
menggunakan force plate
biasanya ditampilkan sebagai kurva waktu, sehingga perangkat ini
umumnya digunakan
dalam melakukan studi pergerakan, kesehatan, dan patologis.
AMTI Biomechanics Force Platforms adalah alat yang didesain untuk
mendeteksi
gaya dan momen yang mengenai permukaan platform. Alat ini
dilengkapi dengan sensor yang
mengikuti aturan tangan kanan (right hand rule). Jika kita
menunjukkan ibu jari tangan kanan
kita ke arah yang positif untuk setiap sumbu, jari-jari kita akan
melingkar-lingkar dalam arah
positif untuk momen pada sumbu itu. Force platform yang digunakan
dalam penelitian ini
yaitu platform 1 berjenis BP400600HF dengan dimensi panjang x lebar
x tinggi sebesar (400
x 600 x 82.5) mm.
Ground Reaction Force (GRF)
Ground reaction force adalah gaya tekan yang sebanding dan
berlawanan arah dengan
gaya tekan yang diberikan tubuh di atas permukaan bidang tumpu
melalui kaki (Novlinda,
2012). Pengukuran Ground Reaction Force (GRF) adalah dengan
menggunakan force
Analisis biomekanik..., Dita Dirganta Asyrof, FT UI, 2014
5
platform yang diletakkan di tengah lintasan sebagai tumpuan kaki
saat menendang. Besarnya
Ground Reaction Force (GRF) diukur dalam tiga komponen, yaitu gaya
vertikal (Fz), gaya
lateral (Fx), dan gaya med – lateral (Fy). Masing – masing komponen
tersebut menghasilkan
GRF yang berbeda – beda. Penelitian mengenai GRF untuk aplikasi
medis dan olahraga telah
diteliti oleh (Winter, 1990); (Inman, et al., 1981);
(Perry,1992).
Required Coefficient of Fiction (RCOF)
Terdapat banyak kasus kecelakaan yang terjadi, baik di rumah
ataupun di tempat kerja
yang di mana penyebab terjadinya kecelakaan ini adalah ketika
manusia terjatuh. Penyebab
kecelakaan kedua terbesar yang paling sering terjadi adalah
terpeleset, yaitu sebesar 25%.
Karena tingginya tingkat kejadian manusia yang terjatuh dan
terpeleset, maka banyak
dilakukan penelitian mengenai koefisien gesekan. Agar seseorang
tidak terpeleset, maka
Available Coefficient of Friction (ACOF) harus lebih besar dari
Required Coefficient of
Friction (RCOF). Nilai RCOF terbesar ketika seorang manusia
berjalan normal adalah pada
saat fase kontak dengan permukaan bidang sentuh.
Design of Experiment
eksperimen adalah sebuah atau sekumpulan tes dimana dengan tujuan
tertentu variabel
masukan dari proses atau sistem diubah, sehingga perubahan yang
terjadi pada keluaran dapat
diobservasi dan diidentifikasi (Montgomery, 2009). Sehingga dapat
dikatakan bahwa desain
eksperimen adalah proses untuk merancang sebuah eksperimen sehingga
data yang diinginkan
bisa dikumpulkan dan dianalisa dengan metode statistik, yang
menghasilkan kesimpulan yang
valid dan objektif (Montgomery, 2009).
Tiga prinsip dasar dari desain eksperimen adalah pengacakan
(randomization),
replikasi dan blok (Montgomery, 2009). Pengacakan diartikan sebagai
prosedur dan urutan
jalannya tes dari sebuah eksperimen dibuat secara acak. Replikasi
berarti pengulangan secara
independen terhadap setiap faktor kombinasi. Replikasi terjadi
ketika pengambilan data
keseluruhan kombinasi dari replikasi yang pertama selesai
dilakukan, lalu dilakukan lagi
pengambilan data pada semua kombinasi tersebut. Blok adalah cara
untuk mengurangi atau
menghilangkan variasi dari faktor-faktor pengganggu yang ada pada
subjek penelitian
(responden, produk, dan lainnya).
6
General factorial design adalah sebuah desain eksperimen yang
terdiri dari dua faktor
atau lebih, dengan lebih dari dua level, dan dilakukan sebanyak n
replikasi. Jumlah level pada
setiap faktornya memungkinkan untuk berbeda antara satu level
dengan level lainnya. Untuk
menghitung derajat kebebasan adalah dengan cara mengurangi jumlah
level dengan angka 1.
Metode Penelitian
Desain eksperimen ini dibuat dengan melibatkan 10 responden, dimana
responden ini
merupakan pemain futsal pria yang berasal dari tim futsal Teknik
Industri Universitas
Indonesia berusia 18 hingga 22 tahun. Responden yang dipilih
memiliki berat 63 ± 13,19 kg
dan tinggi 172 ± 6,23 cm. Pemilihan kriteria responden berdasarkan
ukuran berat badan dan
tinggi badan populasi di Indonesia yang masih termasuk ke dalam
persentil 50 (50th
percentile). Di dalam penelitian diketahui bahwa jumlah pemain
futsal pria yang tergabung di
dalam tim futsal Teknik Industri Universitas Indonesia adalah 15
orang, sampel yang diambil
dalam penelitian ini adalah 10 orang dikarenakan 5 responden
lainnya tidak termasuk ke
dalam kriteria responden yang dipilih yaitu yang memiliki berat 63
± 13,19 kg dan tinggi 172
± 6,23 cm.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah AMTI Biomechanics
Force
Platforms BP400600HF yaitu alat yang digunakan untuk mendeteksi
gaya dan momen yang
mengenai permukaan platform. Pada penelitian ini, yang digunakan
hanya platform 1
dikarenakan ketika responden mengoper bola, kaki yang menumpu pada
bidang hanyalah satu
kaki. Dimensi dari platform 1 adalah 400 mm x 600 mm x 82.5 mm.
Platform ini
dioperasikan pada frekuansi sebesar 1000 Hz. Sedangkan, perangkat –
perangkat yang
digunakan dalam penelitian ini berupa dua pasang sepatu futsal
dengan ukuran masing –
masing 42 dan 43, satu buah bola futsal, dan target balok yang
sudah diberikan nomor untuk
mengukur keakuratan.
Prosedur Eksperimen
7
Terdapat dua faktor yang akan diuji coba dalam eksperimen ini yaitu
faktor
penggunaan kaki dan jarak target saat pemain futsal pria mengoper
bola. Masing – masing
responden menggunakan alas kaki yang sesuai dengan ukuran kaki
responden, sehingga tidak
mempengaruhi performa responden saat mengoper bola. Setiap
responden melakukan operan
ke arah target dengan kombinasi yang telah didesain sesuai dengan
metode di dalam Design
of Experiment, yaitu Two Level Factorial Design untuk masing
–masing faktor dan level.
Terdapat dua objek dalam pengambilan data ini, yang pertama adalah
pengambilan
data dengan menggunakan target balok sebagai target sasaran untuk
mengukur keakuratan dan
yang kedua adalah pengambilan data dengan menggunakan force plate
untuk mengukur
besarnya Ground Reaction Force (GRF).
Pengambilan data yang pertama menggunakan target balok sebagai
sasaran untuk
mengukur keakuratan. Keakuratan diukur dengan cara masing – masing
responden mengoper
bola sesuai kombinasi yang telah ditentukan dengan targetnya yaitu
titik tengah target balok.
Di dalam target balok terdapat angka yang menunjukkan parameter
keakuratan. Parameter
yang digunakan adalah angka, angka yang digunakan dimulai dari 1
s.d. 10 pada ujung kiri
s.d. titik tengah dan 10 s.d. 1 pada titik tengah s.d. ujung kanan
dengan angka 10 sebagai titik
tengahnya. Semakin bola mengenai target titik tengah balok maka
semakin akurat operan
yang dilakukan oleh responden. Dengan cara seperti ini, nantinya
akan didapatkan kombinasi
optimal mengoper bola dengan faktor dan level yang telah ditentukan
di dalam desain
eksperimen.
Pengambilan data yang kedua menggunakan force plate, dan hanya
platform 1 yang
digunakan untuk mengambil data dikarenakan ketika responden
mengoper bola, kaki yang
menumpu pada bidang hanyalah satu kaki. Pada penelitian ini,
dibatasi responden terbiasa
menggunakan kaki kanan untuk mengoper bola. Sehingga, kaki yang
menumpu pada platform
1 hanyalah kaki kiri responden. Ketika responden mengoper bola,
maka kaki kiri responden
yang menginjak platform 1 akan menghasilkan gaya tekan terhadap
platform 1 dan nantinya
akan dihasilkan Ground Reaction Force (GRF) yang besarnya sama
dengan gaya tekan
responden terhadap platform 1. Sehingga, data GRF akan terekam
secara real time pada force
plate.
macam kombinasi keadaan:
8
1. Mengoper bola menggunakan kaki bagian dalam dengan jarak 2
meter.
2. Mengoper bola menggunakan punggung kaki dengan jarak 2
meter.
3. Mengoper bola menggunakan kaki bagian dalam dengan jarak 3
meter.
4. Mengoper bola menggunakan punggung kaki dengan jarak 3
meter.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini merupakan pengumpulan data
primer, karena
data dikumpulkan secara langsung. Data – data yang dikumpulkan
secara langsung ini
diantaranya adalah data keakuratan target ketika responden mengoper
bola. Kemudian
dilanjutkan dengan pengumpulan data besarnya Ground Reaction Force
(GRF) dan besarnya
Required Coefficient of Friction (RCOF) yang diukur dengan
menggunakan force plate.
Hasil Penelitian
Setelah dilakukan pengumpulan data responden, peneliti menggunakan
statistic tools
dari software Minitab 16 yaitu Design of Experiment dengan fiturnya
yaitu Analyze
Factorial Design untuk mengolah data keakuratan, GRF, dan RCOF
dalam bentuk plot
probabilitas residual sebelum dilanjutkan dengan pengolahan data
ANOVA. Pengolahan data
plot probabilitas residual bisa dilihat pada Gambar 1 di bawah
ini.
Analisis biomekanik..., Dita Dirganta Asyrof, FT UI, 2014
9
Gambar 1. Pengolahan Data Plot Probabilitas Residual Keakuratan,
GRF, dan RCOF
Dari gambar 1 di atas dapat dilihat bahwa plot probabilitas
residual untuk pengolahan
data keakuratan, GRF, dan RCOF terdistribusi normal. Dilihat dari
nilai p-value keakuratan,
GRF, dan RCOF lebih besar dari nilai yang ditetapkan dalam
pengolahan data ini yaitu (
= 0.05). Nilai p-value masing – masing faktor tersebut secara
berurutan adalah 0.125, 0.374,
dan 0.525.
Setelah diketahui bahwa plot probabilitas residual untuk pengolahan
data keakuratan,
GRF, dan RCOF terdistribusi normal. Selanjutnya akan dilihat
signifikansinya, tingkat
signifikansi yang dilihat adalah dari faktor independen yaitu
(penggunaan kaki dan jarak)
terhadap faktor dependen yaitu (keakuratan, GRF, dan RCOF) saat
melakukan operan bola.
Hasil pengolahan ANOVA dari data keakuratan, GRF, dan RCOF dapat
dilihat pada Tabel 1
di bawah ini.
Tabel 1. Hasil Pengolahan ANOVA Dari Data Keakuratan, GRF, dan
RCOF
Keakuratan GRF RCOF p-value p-value p-value
Penggunaan kaki
Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa faktor jarak
berpengaruh signifikan
secara statistik dengan p-value = 0.001 dalam menghasilkan
keakuratan, dan untuk interaksi
antara kedua faktor utama yaitu penggunaan kaki dan jarak
berpengaruh signifikan secara
statistik dengan p-value = 0.005 dalam menghasilkan besarnya
GRF.
Pembahasan
Dari studi yang dilakukan sebelumnya, belum dilakukan studi
mengenai keakuratan
mengoper bola. Studi yang dilakukan sebelumnya membahas mengenai
keakuratan dalam
menendang bola. Akurasi tendangan tergantung pada seberapa cepat
kaki pemain menyentuh
bola (Godik et al., 1993). Ketika pemain diperintahkan untuk
melakukan tendangan dengan
menggunakan punggung kaki, maka tendangan terkencang adalah
tendangan yang paling
Analisis biomekanik..., Dita Dirganta Asyrof, FT UI, 2014
10
akurat. Dari sini bisa diindikasikan bahwa terdapat hubungan
kecepatan dalam menghasilkan
tendangan yang akurat (Godik et al., 1993).
Studi sebelumnya juga menyebutkan bahwa teknik yang baik dapat
menghasilkan
tendangan yang akurat (Kellis dan Katis, 2007). Posisi bola dan
jarak pemain dalam
menendang bola berpengaruh terhadap keakuratan tendangan (Kellis
dan Katis, 2007). Hasil
dari studi ini juga menunjukkan bahwa jarak operan pemain terhadap
target berpengaruh
signifikan terhadap besarnya keakuratan, dengan p-value = 0.001
lebih kecil dari yang
ditentukan yaitu = 0.05.
GRF dari studi sebelumnya menjelaskan, bahwa kelelahan dalam
melakukan aktivitas
biomekanik disebabkan oleh perubahan GRF dan kinematika pada saat
berlari (Mizrahi et al,
2000; Williams et al., 1991). Hasil yang berbeda dari studi
sebelumnya, pada studi ini GRF
menjadi faktor dependen untuk mengetahui pengaruh signifikan antara
penggunaan kaki dan
jarak pemain futsal dalam mengoper bola. Dan hasil yang didapatkan
terdapat interaksi yang
signifikan antara penggunaan kaki dan jarak pemain futsal dalam
mengoper bola dengan p-
value = 0.005 lebih kecil dari yang ditentukan yaitu = 0.05. Studi
sebelumnya belum
ada penelitian yang menyinggung mengenai RCOF dalam melakukan
tendangan atau operan
dalam bermain futsal. Pada studi kali ini RCOF dilakukan untuk
mengukur besarnya koefisien
gaya gesek pada saat pemain futsal mengoper bola.
Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan mengenai aktivitas mengoper bola dengan
menggunakan
desain eksperimen ini dilakukan untuk memperoleh kombinasi optimal
penggunaan kaki dan
jarak pemain futsal pria saat mengoper bola terhadap keakuratan
target, serta untuk
memperoleh analisis biomekanik dari aktivitas mengoper bola
tersebut berupa Ground
Reaction Force (GRF) dan Required Coefficient of Friction (RCOF).
Agar diporelah output
yang diinginkan, maka penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan
data primer di
Laboratorium Ergonomics Centre Departemen Teknik Industri
Universitas Indonesia.
Kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data dan analisis. Adapun
komponen yang
dianalisis dalam penelitian ini adalah akurasi operan bola, GRF,
dan RCOF dari responden
ketika melakukan eksperimen.
keseluruhan eksperimen sebagai berikut:
11
• Kombinasi optimal dari faktor penggunaan kaki dan jarak pemain
futsal pria saat
mengoper bola terhadap keakuratan target, adalah ketika kondisi
menggunakan
kaki bagian dalam dengan jarak operan sejauh 2 meter yang
menghasilkan
persentase keakuratan (91 ± 7)%.
• Besarnya GRF ketika pemain futsal pria mengoper bola adalah
sebesar (959.8 ±
149.9) N.
• Besarnya RCOF ketika pemain futsal pria mengoper bola adalah
sebesar (0.29 ±
0.06).
• Faktor jarak pemain futsal pria saat mengoper bola berpengaruh
signifikan secara
statistik terhadap keakuratan target, terbukti dengan p-value yang
dihasilkan dalam
pengolahan data sebesar 0.001 kurang dari yang ditetapkan dalam
eksperimen
yaitu 0.05.
• Interaksi faktor penggunaan kaki dan jarak pemain futsal pria
saat mengoper bola
berpengaruh signifikan secara statistik terhadap nilai Fz (gaya
vertikal) yang
dihasilkan, terbukti dengan p-value yang dihasilkan dalam
pengolahan data
sebesar 0.005 kurang dari yang ditetapkan dalam eksperimen yaitu
0.05.
Saran
Pada eksperimen ini, responden hanya menggunakan merk sepatu yang
sama dengan
dua ukuran yang berbeda. Sehingga, gaya tekan dan koefisien gaya
gesek yang dihasilkan
cenderung sama untuk setiap kombinasi perlakuan. Penelitian
selanjutnya, dapat dilakukan
eksperimen dengan menggunakan dua, tiga, atau lebih merk sepatu
yang berbeda. Sehingga,
bisa dibandingkan gaya tekan dan koefisien gaya gesek yang mana
yang lebih optimal untuk
berbagai jenis merk sepatu terhadap performa fisik pemain futsal di
lapangan.
Analisis biomekanik..., Dita Dirganta Asyrof, FT UI, 2014
12
Fabio A.B., Lilian T.B.G., Paulo R.P.S. & Sergio A.C. (2010).
Performance comparisons of
the kicking of stationary and rolling balls in a futsal context.
Sport Biomechanics, 9
(1), 1-15
FIFA. (2004). Info Plus. Zurich: Federation Intenationale de
Football Association
Godik, M., Fales, I. and Blashak, I. (1993) Changing the kicking
accuracy of soccer players
depending on the type, value and aims of training and competitive
loads. In: Science
and soccer II. Eds: Reilly, T., Clarys, J. and Stibbe, A. London:
E&FN Spon. 254-260.
Hall, S.J. (2012). Basic Biomechanics Sixth Edition. New York: Mc
Graw Hill.
Hermans, V & Engler, R. (2011). Futsal Technique Tactics
Training. New York: Meyer & Meyer Sport.
Ismail, S.I., Adnan, R., & Sulaiman, N. (2014). Moderate Effort
Instep Kick in Futsal.
Procedia Engineering, 186-191
Kellis, E., Katis, A. (2007). Biomechanical characteristics and
desterminants of instep soccer
kick. Journal of Sports Science and Medicine, 154-165
Mizrahi, J., Verbitsky, O., Isakov, E. and Daily, D. (2000) Effect
of fatigue on leg kinematics
and impact acceleration in long distance running. Human Movement
Science 19, 139-
151.
Montgomery, D. C. (2009). Design and Analysis of Experiments 7th
Edition. New York, U.S.:
John Wiley and Sons, INC.
Moore R., Bullough S., Goldsmith S., & Edmondson L. (2014). A
systematic review of futsal literature. American Journal of Sports
Science and Medicine. 2 (3), 108-116
Setiawan, E. (2014). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses
April-Juni 2014, dari Kamus
Analisis biomekanik..., Dita Dirganta Asyrof, FT UI, 2014