Biomekanik GTSL

7
Biomekanik GTSL Biomekanika pada gigi tiruan lepas memiliki aspek : 1. Gaya gaya yang terjadi 2. Reaksi dari jaringan yang terlibat terhadap beban yang diberikan 3. Resistensi dan stabilisasi yang baik. Beberapa prinsip sederhana yang menggambarkan biomekanika GTSL yaitu lever (tuas), wedge (baji) , skrew (skrup) , wheel & axle (roda dan poros) , pulley (katrol) dan inclined plane. Bentuk yang palibg sederhana adalah lever. Lever adalah batang kaku yang memiliki suatu titik tumpu (fulcrum) dibadannya. Lever tersebut dapat bergerak (rotasi) disekitar titik tumpu. Ada 3 tipe jenis tuas, yaitu kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 (gambar). Terdapat 3 tipe pengungkit yaitu:

description

GTSL

Transcript of Biomekanik GTSL

Biomekanik GTSL

Biomekanika pada gigi tiruan lepas memiliki aspek :1. Gaya gaya yang terjadi2. Reaksi dari jaringan yang terlibat terhadap beban yang diberikan3. Resistensi dan stabilisasi yang baik.

Beberapa prinsip sederhana yang menggambarkan biomekanika GTSL yaitu lever (tuas), wedge (baji) , skrew (skrup) , wheel & axle (roda dan poros) , pulley (katrol) dan inclined plane.

Bentuk yang palibg sederhana adalah lever. Lever adalah batang kaku yang memiliki suatu titik tumpu (fulcrum) dibadannya. Lever tersebut dapat bergerak (rotasi) disekitar titik tumpu.

Ada 3 tipe jenis tuas, yaitu kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 (gambar).Terdapat 3 tipe pengungkit yaitu:a. Pengungkit kelas I (first-class lever), terjadi pada kasus Kennedy Kelas III

Gambar. Tipe pengungkit kelas I. R (resistence/ tahanan), E (effort/ tekanan), F (fulkrum)

b. Pengungkit kelas II (second-class lever), terjadi pada kasus Kennedy Kelas I

Gambar. Tipe pengungkit kelas II. R (resistence/ tahanan), E (effort/ tekanan), F (fulkrum)

c. Pengungkit kelas III (third-class lever), tidak terjadi pada GTS

Gambar. Tipe pengungkit kelas III. R (resistence/ tahanan), E (effort/ tekanan), F (fulkrum)

Gaya-gaya yang Terjadi Saat Berfungsi

Gaya Vertikal (oklusal)Gaya ini merupakan gaya yang timbul pada waktu bolus makanan berada di permukaan oklusal GTSL sebelum dan pada waktu beroklusi. Pada kasus gigi tiruan yang kedua sisinya dibatasi gigi asli (bounded saddle) gaya oklusinya akan disangga oleh olusal cengkram namun pada kasus gigi tiruan free end sebagian diterima oleh gigi penyangga dan sebagian lagi oleh jaringan mukosa dibawah protesa.

Gaya Horizontal (fulcrum line)Pada saat berfungsi, terjadi juga gaya horizontal yang akan berpengaruh terhadap kestabilan gigi tiruan. Berdasarkan arahnya, gaya horizontal dapat dibedakan menjadi gaya antero-posterior dan gaya kelateral. Gaya antero-posterior terjadi saat gerakan rahang dimana gigi anterior pada posisi edge-to-edge atau protrusif ke oklusi sentris dan sebaliknya. Sedangkan gaya lateral terjadi pada saat rahang bawah bergerak dari posisi kontak oklusi eksentrik ke posisi sentrik dan sebaliknya, kemudian akan diteruskan ke gigi penjangkaran serta jaringan pendukung oleh lengan cengkram.

Gambar. Gaya anteroposterior pada (A) protesa atas dan (B) protesa bawah

Gambar. Gaya lateral pada rahang atas (A) dan bawah (B)

Gambar. Gaya horizontal dan aktivitas otot di sekitar geligi tiruan

Gaya PemindahAdalah gaya yang dapat menyebabkan gigi tiruan bergerak ke oklusal (pada saat mulut terbuka). Keadaan ini terjadi karena adanya makanan lengket yang melekat pada elemen gigi tiruan pada saat mengunyah. Pergerakan otot pengunyahan, kekuatan tidak terkontrol (batuk, bersin) dan gaya berat GTSL RA juga termasuk ke dalam gaya pemindah.

Gerak rotasiPada waktu berfungsi, terutama GTSL berujung bebas, akan terjadi pergerakan rotasi. Ada tiga kemungkinan terjadinya pergerakan rotasi, yaitu pada:

garis fulkrum

sumbu longitudinal

imajiner yang tegak lurus pusat rahang. :

Gerak rotasi pada garis fulkrum terjadi di sekeliling sumbu putar yang terbentuk oleh dua buah sandaran utama. Garis ini disebut garis fulkrum (garis rotasi), yang merupakan pusat rotasi gigi tiruan dalam arah vertikal. Pergerakan rotasi pada sumbu longitudinal terjadi pada sumbu longitudinal yang melalui pusat sandaran dan puncak alveolar ridge. Pada saat berfungsi, basis GTSL berujung bebas akan berputar di puncak ridge. Pergerakan ini ditanggulangi oleh basis gigi tiruan dan lengan cengkram yang terletak bilateral. Pergerakan sumbu imajiner tegak lurus pusat rahang, terjadi karena adanya gaya kunyah horizontal dan diagonal pada GTSL. Pergerakan ini dapat dicegah dengan adanya lengan cengkram bilateral dan kontak basis gigi tiruan, badan cengkram dengan permukaan vertikal gigi asli.

Gambar. Pergerakan rotasi sekeliling garis fulkrum

Gambar. Pergerakan rotasi pada sumbu longitudinal

Gambar. Pergerakan rotasi pada pusat rahang