Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015
-
Upload
amalia-kautsaria -
Category
Documents
-
view
121 -
download
11
Embed Size (px)
description
Transcript of Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

MAKALAH INDIKASI PERAWATAN PROSTODONSI
DATA DEMOGRAFIS PASIEN:
Nama Pasien : Rachmawati
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Tanggal Lahir : 21 februari 1967
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Alamat : Jalan Klampok kasri gg 2 no 204a
Tlp : (0341) 568952
Pendidikan Terakhir : SLTA
Pekerjaan : Tidak bekerja (Ibu Rumah Tangga)
Nama Suami : Hari Wijayanto
Tlp : (0341) 568952
Pekerjaan : PNS
Peserta Asuransi Kesehatan: Tidak punya
Pembiayaan : 40% pasien , Opeartor 60%
HISTORY TAKING
Keluhan Utama : Pasien wanita, usia 47 tahun, datang ke RSP UB , department konservasi dengan keluhan gigi depan atas terasa keropos dan menghitam dan ingin diperbaiki karena malu ketika dilihat orang. Pasien juga merasa giginya sudah banyak yang rusak.
Tujuan Pembuatan Gigi Tiruan: Memperbaiki pengunyahan dan estetik
NAMA MHS: SENDY TANAKA PERMADI
NIM: 0910740058
INSTRUKTUR KLINIK: DRG. DIWYA N.,SP.PROS ACC:
TGL.DISKUSI IP:

Riwayat Geligi
Penyebab kehilangan gigi: Gigi berlubang dan sudah ditambal. Namun tambalan lepas dan tidak segera diperbaiki
sehingga lama –lama gigi menjadi rapuh.
Pencabutan terakhir : 14 tahun yang lalu
Tindakan pencabutan : Kanan Bawah belakang , Kiri atas belakang
, Kiri bawah belakang
Kebiasaan buruk : mengunyah 1 sisi (Kanan) tidak tau sejak
kapan
Riwayat Pemaikaian Gigi Tiruan: Tidak pernah
Riwayat Kesehatan Umum : Pemakaian KB (Spiral)
Sikap Mental : Philosophis
PEMERIKSAAN KLINIS INTRAORAL
Reflek Muntah : Rendah
Sensitivitas palatal : Kelas 1-Normal
Saliva : Kelas 1-Normal
Mukosa
Kondisi Mukosa (Klas.House) : Klas 1/Normal
Ketebalan : Kelas 1
Resiliensi Mukosa (Klas.House) : Normal
Lidah
Klasifikasi House : Klas 2
Posisi Lidah(Klas.Wright) :Klas 1
Mobilitas Lidah : Normal

Frenulum
RA Bukalis Ka : Sedang
Bukalis Ki : Sedang
RB Bukalis Ka : Rendah
Lingualis : Rendah
Vestibulum
RA Posterior Ka : Dalam
Posterior Ki : Dalam
RB Posterior Ka : dangkal
Posterior kiri : dangkal
Ukuran Rahang
RA : Kelas 2 (Sedang)
RB : Kelas 2 (Sedang)
Bentuk Lengkung Rahang
RA : Klas 2/Tapering
RB : Klas 2/ovoid
Bentuk Palatum Keras : V shapped
Bentuk Palatum Lunak : kelas 1- ideal
Bentuk dan relasi palatal – tenggorokan : kelas 1
Tinggi Residual Ridge
RA : posterior kiri : Kelas 1
RB : posterior kanan-kiri : Kelas 2
Kontur Residual Ridge
RA : Square-Membulat
RB : V-shaped

Kesejajaran residual ridge : kelas 1
Ruang antar rahang : kelas I- ideal
Undercut/tulang eksotosis : Tidak ada
Torus Palatina : Tidak ada
Torus Mandibularis : Tidak ada
Genial Tubercle : Normal
Ridge Mylohyoid : normal
Ruang Retromylohyoid : Kanan (Kelas 1); Kiri (Kelas 2)
Ruang Dasar Mulut : Dalam
Gigi Incisivus Rahang Atas : Oval , 2M2 (vita 3d)
Relasi rahang bergigi :
Anterior : Klas 1- Normal
Posterior Kanan : Open bite
Posterior Kiri : Open bite
Oklusi : Tidak stabil
Kontak premature : tidak
Hubungan gigi posterior (cups to marginal ridge) : 25-36
Overbite –overjet : 4mm/4mm
Artikulasi :MPO

Foto Klinis Intraoral
Rahang Atas Rahang Bawah
Tampak Kiri Tampak Kanan

Odontogram
PEMERIKSAAN EkSTRAORAL
Bentuk Kepala : Mesocephalic/0.76 (lebar=13cm; panjang=17cm)
Bentuk Wajah : square tapering
Bentuk Profil Wajah : Cembung
Tinggi dan Lebar Wajah : mesoprosop/0,86 (10,3cm;12cm)
Proporsi dan Simetris Wajah : Proporsional, dan simetris
Mata : Simetris dengan warna pupil : coklat
Hidung : Simetris dan bernafas melalui hidung
Bibir : Kompeten dan Normal dengan ketebalan medium.
Mobilitas bibir : normal
Lateral negative space : tidak ada
Bentuk lengkung bibir atas : straight

Garis senyum : simetris
Lengkung senyum : simetris
Warna kulit : sawo matang
Sendi Temporomandibula :
Tonus Otot : tipe 2Range of Motion : Normal (44mm)Pembukaan Mulut : deviasi ke kiri
Tes Beban kunyah : Kemeng pada sebelah kiri
Joint Sound : Clicking kanan dan kiri (Pasien tidak sadar)
Evalusasi Neuromuscular : Normal
Koordinasi Neurmuscular : Baik.
Defek : Tidak ada
Gambar Profil Wajah Tampak Depan

Gambar Profil Wajah Tampak Samping
Foto Kepala Tampak Atas
ANALISA RADIOGRAFIK
Perbandingan mahkota akar gigi 16 = 1:2

Perbandingan mahkota akar gigi 12 = 1:2
Terdapat resorbsi vertical tulang alveolar pada distal gigi 25. Perbandingan mahkota akar gigi 25 = 1:2
Terdapat resorpsi vertical tulang alveolar pada distal gigi 36 Perbandingan mahkota akar gigi 36 = (belum difoto) 1:3

.terdapat resoprsi horizontal tulang alveolar pada mesial dan distal gigi 44 Perbandingan mahkota akar gigi 42= 1:3 Perbandingan mahkota akar gigi 44=1:3
Perbandingan mahkota akar gigi 48=1:3

FOTO OKLUDATOR
Tampak Depan
Sisi Kiri Sisi Kanan
Rahang Atas Rahang Bawah

ANALISIS MODEL
Relasi Rahang Bergigi (Klasifikasi Relasi Rahang Bergigi oleh Angle)
Regio anterior ridge mandibula berada tepat di bawah atau sedikit ke posterior dari ridge maksila Klas 1/Normal.
DIAGNOSIS
Edentulous pada 26, 37,45,46
Gangrene radiks pada 18,15,14,13,43,47
Nekrosis pulpa pada 17,27
Pulpitis irreversible pada 11,21,22
Pulpitis reversibel pada 16,12,25,36,35,34,32,31,41,48
Gingivitis marginalis kronis karena kalkulus pada: 17,16,12,11,21,22,23,24,25,27,36,35,34,33,32,31,41,42,44,48
Ekstrusi gigi 16
RENCANA PERAWATAN
Periodonsia : Skaling dan rootplaning gigi semua regio (1,2,3,4)
Bedah Mulut : ekstraksi gigi 18,17,15,14,13,27,43, 47
Konservasi : Endo intrakanal 11,21,22
Restorasi direct 16,12,25,36,35,34,32,31,41,48
Prostodontia : DCC 11,21,22, GTSL tanpa kunci RA,RB

Desain DCC
Gigi :22
Pasak : Tuang logam
Bahan : NiCr
Bahan mahkota : Porcelain fused to metal
Warna : 2M2 (Vita 3d)
DESAIN GIGI TIRUAN
Desain Utama

RA: GTSL klasifikasi Kennedy kelas 1 modifikasi 1
13,14,15,17,26,27 anasir gigi akrilik
12,23 klammer half Jackson
16 klamer 2 jari dengan oklusal rest mesial
25 klammer 2 jari
Plat berbahan akrilik
RB: GTSL klasifikasi kennedy kelas 2 modifikasi 2
37,43,45,46,47 anasir gigi akrilik
36 klammer 2 jari
33 klammer half jackson
42 cingulum rest
44 klammer 2 jari dengan rest mesial
48 klamer 2 jari
Plat berbahan akrilik

Desain Alternatif
RA: GTSL klasifikasi Kennedy 1 modifikasi 1
17,15,14,13,26,27 anasir gigi akrilik
16, half n half
12 perluasan plat logam
25 back action claps
Antero postero palatal strap
RB: GTSL klasifikasi kennedy kelas 2 modifikasi 1
37,43,45,46,47 anasir gigi akrilik
36 : back action claps
44 half n half
48 ring claps
34,44 klamer gillet
33,32,31,41,42,43 perluasan plat akrilik
Lingual bar

TAHAPAN PEKERJAAN DCC
Tahap Klinis Pertama
1. Mencetak anatomis menggunakan bahan alginate RA dan RB.
2. Membuat catatan gigit (galangan gigit)
3. Membuat model studi
4. Tanam di ocludator
Sebelum tahap klinis kedua
1. Merencanakan restorasi sementara yang akan digunakan
Tahap Klinis Kedua
1. Perawatan saluran akar 22
Pembukaan jalan masuk
DWP
Preparasi saluran akar
Foto trial guttap
Sterilisasi ruang pulpa
Pengisian saluran akar
Foto pengisian
Basis
2. Dekaputasi mahkota 2/3 Insisal
3. Pengurangan gutap
a. Pengurangan gutap dengan GGD sampai nomer 5
b. Panjang akar = xxx mm
c. Panjang pasak = 2/3 panjang akar = xx mm
4. Pelebaran saluran akar menggunakan peeso reamer sampai no 4 atau
menggunakan file terakhir yaitu nomor xxx maka dilebarkan sampai
nomor 110 atau 120.
5. Preparasi seat untuk pasak tuang dan preoarasi shoulder 1mm
mengelilingi gigi. Hilangkan daerah tepi yang tajam.
6. Pembuatan model malam pasak tuang menggunakan malam biru dan
paper clip

7. Mencetak fungsional dan pembuatan catatan gigit.
8. Mounting di Artikulator
9. Pembuatan mahkota sementara
10. Penyemenan mahkota sementara
11. Pembuatan instruksi pembutan mahkota pasak tuang.
Tahapan Laboratoris pembuatan pasak tuang
1. Pemasangan saluran cor (Sprue)
2. Penanaman (Investing)
3. Pembakaran (Burning out)
4. Pengecoran (Casting)
5. Penyelesaian (Finishing)
Tahapan Klinis Ketiga
1. Pasang coba pasak tuang
2. Insersi dan sementasi pasak tuang
3. Pembuatan catatan gigit
4. Mencetak model kerja / Final Impression untuk pembuatan crown
5. Penyemenan mahkota sementara
6. Instruksi Laboratorium: Pembuatan Mahkota bahan PFM
Tahapan Laboratoris pembuatan crown porcelain
Tahapan Klinis Keempat
1. Pasang coba crown selama 7 hari
2. Insersi dan sementasi crown.
Kontrol I,II, dan III
Kontrol I: H+1 setelah insersi
Kontrol II: H+3 kontrol 1
Kontrol III: H+7 kontrol 2