Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

19
MAKALAH INDIKASI PERAWATAN PROSTODONSI DATA DEMOGRAFIS PASIEN: Nama Pasien : Rachmawati Jenis Kelamin : Perempuan Suku : Jawa Tanggal Lahir : 21 februari 1967 Status Perkawinan : Kawin Agama : Islam Alamat : Jalan Klampok kasri gg 2 no 204a Tlp : (0341) 568952 Pendidikan Terakhir : SLTA Pekerjaan : Tidak bekerja (Ibu Rumah Tangga) Nama Suami : Hari Wijayanto Tlp : (0341) 568952 Pekerjaan : PNS Peserta Asuransi Kesehatan: Tidak punya Pembiayaan : 40% pasien , Opeartor 60% HISTORY TAKING Keluhan Utama : Pasien wanita, usia 47 tahun, datang ke RSP UB , department konservasi dengan NAMA MHS: SENDY TANAKA PERMADI NIM: 0910740058 INSTRUKTUR KLINIK: DRG. DIWYA N.,SP.PROS ACC: TGL.DISKUSI IP:

description

prost

Transcript of Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

Page 1: Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

MAKALAH INDIKASI PERAWATAN PROSTODONSI

DATA DEMOGRAFIS PASIEN:

Nama Pasien : Rachmawati

Jenis Kelamin : Perempuan

Suku : Jawa

Tanggal Lahir : 21 februari 1967

Status Perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Alamat : Jalan Klampok kasri gg 2 no 204a

Tlp : (0341) 568952

Pendidikan Terakhir : SLTA

Pekerjaan : Tidak bekerja (Ibu Rumah Tangga)

Nama Suami : Hari Wijayanto

Tlp : (0341) 568952

Pekerjaan : PNS

Peserta Asuransi Kesehatan: Tidak punya

Pembiayaan : 40% pasien , Opeartor 60%

HISTORY TAKING

Keluhan Utama : Pasien wanita, usia 47 tahun, datang ke RSP UB , department konservasi dengan keluhan gigi depan atas terasa keropos dan menghitam dan ingin diperbaiki karena malu ketika dilihat orang. Pasien juga merasa giginya sudah banyak yang rusak.

Tujuan Pembuatan Gigi Tiruan: Memperbaiki pengunyahan dan estetik

NAMA MHS: SENDY TANAKA PERMADI

NIM: 0910740058

INSTRUKTUR KLINIK: DRG. DIWYA N.,SP.PROS ACC:

TGL.DISKUSI IP:

Page 2: Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

Riwayat Geligi

Penyebab kehilangan gigi: Gigi berlubang dan sudah ditambal. Namun tambalan lepas dan tidak segera diperbaiki

sehingga lama –lama gigi menjadi rapuh.

Pencabutan terakhir : 14 tahun yang lalu

Tindakan pencabutan : Kanan Bawah belakang , Kiri atas belakang

, Kiri bawah belakang

Kebiasaan buruk : mengunyah 1 sisi (Kanan) tidak tau sejak

kapan

Riwayat Pemaikaian Gigi Tiruan: Tidak pernah

Riwayat Kesehatan Umum : Pemakaian KB (Spiral)

Sikap Mental : Philosophis

PEMERIKSAAN KLINIS INTRAORAL

Reflek Muntah : Rendah

Sensitivitas palatal : Kelas 1-Normal

Saliva : Kelas 1-Normal

Mukosa

Kondisi Mukosa (Klas.House) : Klas 1/Normal

Ketebalan : Kelas 1

Resiliensi Mukosa (Klas.House) : Normal

Lidah

Klasifikasi House : Klas 2

Posisi Lidah(Klas.Wright) :Klas 1

Mobilitas Lidah : Normal

Page 3: Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

Frenulum

RA Bukalis Ka : Sedang

Bukalis Ki : Sedang

RB Bukalis Ka : Rendah

Lingualis : Rendah

Vestibulum

RA Posterior Ka : Dalam

Posterior Ki : Dalam

RB Posterior Ka : dangkal

Posterior kiri : dangkal

Ukuran Rahang

RA : Kelas 2 (Sedang)

RB : Kelas 2 (Sedang)

Bentuk Lengkung Rahang

RA : Klas 2/Tapering

RB : Klas 2/ovoid

Bentuk Palatum Keras : V shapped

Bentuk Palatum Lunak : kelas 1- ideal

Bentuk dan relasi palatal – tenggorokan : kelas 1

Tinggi Residual Ridge

RA : posterior kiri : Kelas 1

RB : posterior kanan-kiri : Kelas 2

Kontur Residual Ridge

RA : Square-Membulat

RB : V-shaped

Page 4: Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

Kesejajaran residual ridge : kelas 1

Ruang antar rahang : kelas I- ideal

Undercut/tulang eksotosis : Tidak ada

Torus Palatina : Tidak ada

Torus Mandibularis : Tidak ada

Genial Tubercle : Normal

Ridge Mylohyoid : normal

Ruang Retromylohyoid : Kanan (Kelas 1); Kiri (Kelas 2)

Ruang Dasar Mulut : Dalam

Gigi Incisivus Rahang Atas : Oval , 2M2 (vita 3d)

Relasi rahang bergigi :

Anterior : Klas 1- Normal

Posterior Kanan : Open bite

Posterior Kiri : Open bite

Oklusi : Tidak stabil

Kontak premature : tidak

Hubungan gigi posterior (cups to marginal ridge) : 25-36

Overbite –overjet : 4mm/4mm

Artikulasi :MPO

Page 5: Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

Foto Klinis Intraoral

Rahang Atas Rahang Bawah

Tampak Kiri Tampak Kanan

Page 6: Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

Odontogram

PEMERIKSAAN EkSTRAORAL

Bentuk Kepala : Mesocephalic/0.76 (lebar=13cm; panjang=17cm)

Bentuk Wajah : square tapering

Bentuk Profil Wajah : Cembung

Tinggi dan Lebar Wajah : mesoprosop/0,86 (10,3cm;12cm)

Proporsi dan Simetris Wajah : Proporsional, dan simetris

Mata : Simetris dengan warna pupil : coklat

Hidung : Simetris dan bernafas melalui hidung

Bibir : Kompeten dan Normal dengan ketebalan medium.

Mobilitas bibir : normal

Lateral negative space : tidak ada

Bentuk lengkung bibir atas : straight

Page 7: Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

Garis senyum : simetris

Lengkung senyum : simetris

Warna kulit : sawo matang

Sendi Temporomandibula :

Tonus Otot : tipe 2Range of Motion : Normal (44mm)Pembukaan Mulut : deviasi ke kiri

Tes Beban kunyah : Kemeng pada sebelah kiri

Joint Sound : Clicking kanan dan kiri (Pasien tidak sadar)

Evalusasi Neuromuscular : Normal

Koordinasi Neurmuscular : Baik.

Defek : Tidak ada

Gambar Profil Wajah Tampak Depan

Page 8: Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

Gambar Profil Wajah Tampak Samping

Foto Kepala Tampak Atas

ANALISA RADIOGRAFIK

Perbandingan mahkota akar gigi 16 = 1:2

Page 9: Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

Perbandingan mahkota akar gigi 12 = 1:2

Terdapat resorbsi vertical tulang alveolar pada distal gigi 25. Perbandingan mahkota akar gigi 25 = 1:2

Terdapat resorpsi vertical tulang alveolar pada distal gigi 36 Perbandingan mahkota akar gigi 36 = (belum difoto) 1:3

Page 10: Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

.terdapat resoprsi horizontal tulang alveolar pada mesial dan distal gigi 44 Perbandingan mahkota akar gigi 42= 1:3 Perbandingan mahkota akar gigi 44=1:3

Perbandingan mahkota akar gigi 48=1:3

Page 11: Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

FOTO OKLUDATOR

Tampak Depan

Sisi Kiri Sisi Kanan

Rahang Atas Rahang Bawah

Page 12: Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

ANALISIS MODEL

Relasi Rahang Bergigi (Klasifikasi Relasi Rahang Bergigi oleh Angle)

Regio anterior ridge mandibula berada tepat di bawah atau sedikit ke posterior dari ridge maksila Klas 1/Normal.

DIAGNOSIS

Edentulous pada 26, 37,45,46

Gangrene radiks pada 18,15,14,13,43,47

Nekrosis pulpa pada 17,27

Pulpitis irreversible pada 11,21,22

Pulpitis reversibel pada 16,12,25,36,35,34,32,31,41,48

Gingivitis marginalis kronis karena kalkulus pada: 17,16,12,11,21,22,23,24,25,27,36,35,34,33,32,31,41,42,44,48

Ekstrusi gigi 16

RENCANA PERAWATAN

Periodonsia : Skaling dan rootplaning gigi semua regio (1,2,3,4)

Bedah Mulut : ekstraksi gigi 18,17,15,14,13,27,43, 47

Konservasi : Endo intrakanal 11,21,22

Restorasi direct 16,12,25,36,35,34,32,31,41,48

Prostodontia : DCC 11,21,22, GTSL tanpa kunci RA,RB

Page 13: Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

Desain DCC

Gigi :22

Pasak : Tuang logam

Bahan : NiCr

Bahan mahkota : Porcelain fused to metal

Warna : 2M2 (Vita 3d)

DESAIN GIGI TIRUAN

Desain Utama

Page 14: Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

RA: GTSL klasifikasi Kennedy kelas 1 modifikasi 1

13,14,15,17,26,27 anasir gigi akrilik

12,23 klammer half Jackson

16 klamer 2 jari dengan oklusal rest mesial

25 klammer 2 jari

Plat berbahan akrilik

RB: GTSL klasifikasi kennedy kelas 2 modifikasi 2

37,43,45,46,47 anasir gigi akrilik

36 klammer 2 jari

33 klammer half jackson

42 cingulum rest

44 klammer 2 jari dengan rest mesial

48 klamer 2 jari

Plat berbahan akrilik

Page 15: Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

Desain Alternatif

RA: GTSL klasifikasi Kennedy 1 modifikasi 1

17,15,14,13,26,27 anasir gigi akrilik

16, half n half

12 perluasan plat logam

25 back action claps

Antero postero palatal strap

RB: GTSL klasifikasi kennedy kelas 2 modifikasi 1

37,43,45,46,47 anasir gigi akrilik

36 : back action claps

44 half n half

48 ring claps

34,44 klamer gillet

33,32,31,41,42,43 perluasan plat akrilik

Lingual bar

Page 16: Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

TAHAPAN PEKERJAAN DCC

Tahap Klinis Pertama

1. Mencetak anatomis menggunakan bahan alginate RA dan RB.

2. Membuat catatan gigit (galangan gigit)

3. Membuat model studi

4. Tanam di ocludator

Sebelum tahap klinis kedua

1. Merencanakan restorasi sementara yang akan digunakan

Tahap Klinis Kedua

1. Perawatan saluran akar 22

Pembukaan jalan masuk

DWP

Preparasi saluran akar

Foto trial guttap

Sterilisasi ruang pulpa

Pengisian saluran akar

Foto pengisian

Basis

2. Dekaputasi mahkota 2/3 Insisal

3. Pengurangan gutap

a. Pengurangan gutap dengan GGD sampai nomer 5

b. Panjang akar = xxx mm

c. Panjang pasak = 2/3 panjang akar = xx mm

4. Pelebaran saluran akar menggunakan peeso reamer sampai no 4 atau

menggunakan file terakhir yaitu nomor xxx maka dilebarkan sampai

nomor 110 atau 120.

5. Preparasi seat untuk pasak tuang dan preoarasi shoulder 1mm

mengelilingi gigi. Hilangkan daerah tepi yang tajam.

6. Pembuatan model malam pasak tuang menggunakan malam biru dan

paper clip

Page 17: Gtsl Bu Rahma 16 Juni 2015

7. Mencetak fungsional dan pembuatan catatan gigit.

8. Mounting di Artikulator

9. Pembuatan mahkota sementara

10. Penyemenan mahkota sementara

11. Pembuatan instruksi pembutan mahkota pasak tuang.

Tahapan Laboratoris pembuatan pasak tuang

1. Pemasangan saluran cor (Sprue)

2. Penanaman (Investing)

3. Pembakaran (Burning out)

4. Pengecoran (Casting)

5. Penyelesaian (Finishing)

Tahapan Klinis Ketiga

1. Pasang coba pasak tuang

2. Insersi dan sementasi pasak tuang

3. Pembuatan catatan gigit

4. Mencetak model kerja / Final Impression untuk pembuatan crown

5. Penyemenan mahkota sementara

6. Instruksi Laboratorium: Pembuatan Mahkota bahan PFM

Tahapan Laboratoris pembuatan crown porcelain

Tahapan Klinis Keempat

1. Pasang coba crown selama 7 hari

2. Insersi dan sementasi crown.

Kontrol I,II, dan III

Kontrol I: H+1 setelah insersi

Kontrol II: H+3 kontrol 1

Kontrol III: H+7 kontrol 2