ANALISIS BIOMEKANIK SERTA KOMBINASI OPTIMAL …

12
1 ANALISIS BIOMEKANIK SERTA KOMBINASI OPTIMAL PENGGUNAAN KAKI DAN JARAK PEMAIN FUTSAL PRIA SAAT MENGOPER BOLA TERHADAP KEAKURATAN TARGET Dita Dirganta Asyrof., Erlinda Muslim Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok, 16424 Email: [email protected] Abstrak Futsal adalah salah satu jenis perrmainan sepak bola. Saat ini , futsal menjadi sangat populer di seluruh dunia. Tujuan dalam studi ini adalah untuk memperoleh analisis biomekanik, mengetahui faktor yang mempengaruhi keakuratan target ketika pemain futsal mengoper bola berdasarkan penggunaan kaki dan jarak operan, serta memperoleh kombinasi optimal antara kedua faktor tersebut. Eksperimen ini dilakukan dengan partisipasi 10 pria dari Tim Futsal Teknik Industri Universitas Indonesia. Masing – masing responden memiliki berat (63 ± 13,19) kg dan tinggi (172 ± 6,23) cm. Penelitian ini di rancang dengan menggunakan two-way factorial design. Tiap responden mengoper bola terhadap target yang dituju dengan empat kondisi yang berbeda berdasarkan faktor penggunaan kaki (kaki bagian dalam dan punggung kaki) serta jarak operan (2 meter dan 3 meter dari target). Platform 1 pada AMTI Biomechanics Force Platforms BP400600HF digunakan untuk mengumpulkan data kinematik berupa Ground Reaction Force (GRF) dan Required Coefficient of Friction (RCOF). Hasil menunjukkan bahwa faktor jarak berpengaruh signifikan terhadap keakuratan target dengan p-value = 0.001 dan interaksi antara faktor penggunaan kaki dan jarak juga berpengaruh signifikan terhadap GRF yang dihasilkan dengan p-value = 0.005. Kata Kunci: Akurasi Operan; Analisis Biomekanik; Futsal; Ground Reaction Force (GRF); Required coefficient of Friction (RCOF) BIOMECHANICS ANALYSIS WITH OPTIMAL COMBINATION BY USING FOOT AND DISTANCE WHEN THE FUTSAL PLAYER PASSING THE BALL AGAINST THE ACCURACY OF THE TARGET Abstract Futsal is one kind of soccer game. Recently, futsal become more popular around the world. The purpose of this study was to obtain biomechanics analysis, understanding the factors that affect the accuracy of the target when futsal player passing the ball based on using foot and distance, and to obtain optimal combination between those factors. We performed an experiment in which 10 men from Industrial Engineering University of Indonesia futsal player to participated. Their average mass was (63 ± 13,19) kg and average height was (172 ± 6,23) cm. The experiment was designed by using two-way factorial design. Each respondent passing the ball against to the target with four different condition based on using foot (inside foot and instep foot) and distance ( 2 meters and 3 meters from the target). Plaform 1 in AMTI Biomechanics Force Platforms BP400600H was used to collect the kinematics data from Ground Reaction Force (GRF) and Required Coefficient of Friction (RCOF). The results showed that distance factor influence significantly to the accuracy of the target with p-value = 0.001 and the interaction between those factors by using foot and distance also have a significant result to the GRF with p- value = 0,005. Keywords: Biomechanics Analysis; Futsal; Passing Accuracy; Ground Reaction Force (GRF); Required Coefficient of Friction (RCOF) Analisis biomekanik..., Dita Dirganta Asyrof, FT UI, 2014

Transcript of ANALISIS BIOMEKANIK SERTA KOMBINASI OPTIMAL …

Microsoft Word - dita_dirganta_asyrof-skripsi-fakultas_teknik-naskah_ringkas-2014.docxANALISIS BIOMEKANIK SERTA KOMBINASI OPTIMAL PENGGUNAAN KAKI DAN JARAK PEMAIN FUTSAL
PRIA SAAT MENGOPER BOLA TERHADAP KEAKURATAN TARGET
Dita Dirganta Asyrof., Erlinda Muslim
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok, 16424
Email: [email protected]
Abstrak
Futsal adalah salah satu jenis perrmainan sepak bola. Saat ini , futsal menjadi sangat populer di seluruh dunia. Tujuan dalam studi ini adalah untuk memperoleh analisis biomekanik, mengetahui faktor yang mempengaruhi keakuratan target ketika pemain futsal mengoper bola berdasarkan penggunaan kaki dan jarak operan, serta memperoleh kombinasi optimal antara kedua faktor tersebut. Eksperimen ini dilakukan dengan partisipasi 10 pria dari Tim Futsal Teknik Industri Universitas Indonesia. Masing – masing responden memiliki berat (63 ± 13,19) kg dan tinggi (172 ± 6,23) cm. Penelitian ini di rancang dengan menggunakan two-way factorial design. Tiap responden mengoper bola terhadap target yang dituju dengan empat kondisi yang berbeda berdasarkan faktor penggunaan kaki (kaki bagian dalam dan punggung kaki) serta jarak operan (2 meter dan 3 meter dari target). Platform 1 pada AMTI Biomechanics Force Platforms BP400600HF digunakan untuk mengumpulkan data kinematik berupa Ground Reaction Force (GRF) dan Required Coefficient of Friction (RCOF). Hasil menunjukkan bahwa faktor jarak berpengaruh signifikan terhadap keakuratan target dengan p-value = 0.001 dan interaksi antara faktor penggunaan kaki dan jarak juga berpengaruh signifikan terhadap GRF yang dihasilkan dengan p-value = 0.005.
Kata Kunci: Akurasi Operan; Analisis Biomekanik; Futsal; Ground Reaction Force (GRF); Required coefficient of Friction (RCOF)
BIOMECHANICS ANALYSIS WITH OPTIMAL COMBINATION BY USING FOOT AND DISTANCE WHEN THE FUTSAL PLAYER PASSING THE BALL
AGAINST THE ACCURACY OF THE TARGET
Abstract
Futsal is one kind of soccer game. Recently, futsal become more popular around the world. The purpose of this study was to obtain biomechanics analysis, understanding the factors that affect the accuracy of the target when futsal player passing the ball based on using foot and distance, and to obtain optimal combination between those factors. We performed an experiment in which 10 men from Industrial Engineering University of Indonesia futsal player to participated. Their average mass was (63 ± 13,19) kg and average height was (172 ± 6,23) cm. The experiment was designed by using two-way factorial design. Each respondent passing the ball against to the target with four different condition based on using foot (inside foot and instep foot) and distance ( 2 meters and 3 meters from the target). Plaform 1 in AMTI Biomechanics Force Platforms BP400600H was used to collect the kinematics data from Ground Reaction Force (GRF) and Required Coefficient of Friction (RCOF). The results showed that distance factor influence significantly to the accuracy of the target with p-value = 0.001 and the interaction between those factors by using foot and distance also have a significant result to the GRF with p- value = 0,005.
Keywords: Biomechanics Analysis; Futsal; Passing Accuracy; Ground Reaction Force (GRF); Required Coefficient of Friction (RCOF)
Analisis biomekanik..., Dita Dirganta Asyrof, FT UI, 2014
2    
Pendahuluan
Futsal merupakan salah satu jenis permainan sepak bola. Saat ini, futsal menjadi
sangat populer di seluruh dunia (Fabio, Lilian, Paulo, & Sergio, 2010). FIFA (Fédération
Internationale de Football Association) tidak meragukan bahwa futsal akan terus berkembang
sehingga menjadi bagian yang penting dan menarik dari sepak bola (FIFA, 2004).
Perkembangan ini dikarenakan meningkatnya permintaan terhadap informasi yang berkaitan
dengan futsal, sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat
mengenai futsal terutama dari segi kualitas permainan dan seluk beluknya (Moore, Bullough,
Goldsmith, & Edmondson, 2014).
Dalam bermain futsal ada beberapa teknik dasar yang harus bisa dikuasai oleh pemain
yaitu teknik menggiring bola, teknik menendang bola, dan teknik mengoper bola. Teknik
mengoper bola merupakan bagian dari teknik menendang bola dalam permainan futsal.
Menendang bola merupakan tindakan yang penting selama melakukan serangan dalam
permainan futsal, dan tim dengan jumlah tendangan akurat yang lebih banyak terhadap target
akan mendapatkan kesempatan lebih baik untuk mencetak gol dan memenangkan permainan
(Kellis dan Katis, 2007). Variasi tendangan menjadi suatu faktor yang penting sebagai
seorang pemain futsal dengan menggabungkan antara tendangan yang pelan, sedang, dan
kencang pada saat permainan (Ismail, Adnan, & Sulaiman, 2014).
Ada dua cara seorang pemain futsal dalam melakukan teknik menendang, yaitu
menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam dan menendang menggunakan bagian
punggung kaki. Menendang menggunakan kaki bagian dalam biasanya digunakan pemain
futsal untuk mengoper bola dengan jarak yang dekat pada saat permainan. Sedangkan, pemain
futsal yang menendang menggunakan bagian punggung kaki biasanya digunakan untuk
mengoper bola dengan jarak yang jauh dan dekat serta digunakan untuk melakukan tendangan
penalti (Ismail, Adnan, & Sulaiman, 2014).
Aktivitas mengoper bola merupakan aktivitas yang penting dalam permainan futsal.
Karena untuk memasukkan bola ke gawang lawan, sebuah tim harus menyusun strategi
dengan melakukan operan yang akurat kepada tiap pemain sebelum melakukan tendangan
untuk memasukkan bola ke gawang lawan. Operan yang tidak akurat akan menyebabkan
hilangnya kesempatan sebuah tim untuk memasukkan bola ke gawang lawan.
Analisis biomekanik..., Dita Dirganta Asyrof, FT UI, 2014
3    
Melihat pentingnya akurasi operan bola dalam permainan futsal, maka diperlukan
penelitian untuk memperbaiki performa pemain futsal saat mengoper bola. Kombinasi
optimal jauhnya jarak target dan penggunaan kaki saat mengoper bola menggunakan kaki
bagian dalam dan punggung kaki terhadap akurasi operan, dalam hal ini dibatasi oleh pemain
futsal pria Tim Futsal Teknik Industri Universitas Indonesia dapat dilakukan untuk
memperbaiki performa pemain futsal saat mengoper bola. Dimana dengan mengetahui hal
tersebut, kombinasi terbaik dalam melakukan operan bola yang akurat dapat diketahui,
sehingga bisa didapatkan analisis biomekanik pemain futsal saat mengoper bola dengan
akurat.
Futsal
Futsal berasal dari bahasa Spanyol, yaitu futbol yang berarti sepak bola dan sala yaitu
ruangan. Yang secara etimologi diartikan sebagai sepak bola dalam ruangan. Futsal adalah
permainan bola yang dimainkan secara beregu, dalam suatu permainan futsal terdapat dua tim
yang masing – masing beranggotakan lima orang. Di luar pemain utama, setiap tim juga
diizinkan memiliki pemain cadangan (Hermans, V & Engler, R., 2011).
Terdapat empat teknik dasar dalam bermain futsal yaitu teknik menahan bola, teknik
menggiring bola, teknik mengoper bola, dan teknik menendang bola. Dalam penelitian ini
difokuskan terhadap teknik mengoper bola.
Mengoper bola atau passing merupakan dasar permainan futsal yang harus dikuasai
dan sangat dibutuhkan dalam permainan futsal. Karena, dengan luas area lapangan yang kecil
dan kontur lapangan yang rata maka dibutuhkan operan yang keras, cepat, dan akurat. Hampir
disepanjang permainan futsal aktivitas mengoper bola selalu digunakan. Untuk memiliki
kemampuan operan atau passing yang baik diperlukan penguasaan gerakan sehingga target
yang diinginkan untuk dioper tercapai dengan akurat (Hermans, V & Engler, R., 2011).
Biomekanik
Biomekanik adalah multidisiplin ilmu yang melibatkan penerapan prinsip-prinsip
mekanik dalam studi struktur dan fungsi organisme hidup. Statika dan dinamika merupakan
dua cabang utama mekanika (Hall, 2012). Statika adalah studi tentang sistem yang berada
Analisis biomekanik..., Dita Dirganta Asyrof, FT UI, 2014
4    
dalam keadaan gerakan konstan, yaitu, baik saat istirahat (dengan tidak adanya gerakan) atau
bergerak dengan kecepatan konstan. Dinamika adalah studi tentang sistem yang mengalami
percepatan.
Kinematika dan kinetika juga merupakan subdivisi dari studi mengenai biomekanik.
Kinematika melibatkan studi tentang ukuran, urutan, dan waktu gerakan, tanpa mengacu
dengan kekuatan yang menyebabkan atau hasil dari gerakan. Selanjutnya, kinetika adalah
studi tentang kekuatan yang berhubungan dengan gerak. Gaya dapat dianggap sebagai
dorongan atau tarikan yang mengenai tubuh sehingga studi mengenai gaya biasanya
merupakan studi kinetika. Studi tentang biomekanik pada manusia mungkin juga akan
menjawab pertanyaan seperti berapakah besarnya gaya pada otot-otot yang optimal untuk
menghasilkan suatu gerakan.
Biomekanik dari gerakan manusia merupakan cabang dari ilmu kinesiology. Selain itu,
biomekanik juga merupakan cabang ilmiah dari ilmu sport medicine. Sport medicine adalah
istilah umum yang meliputi aspek klinis dan ilmiah dalam olahraga.
Force Plate
Pengukuran Ground Reaction Force (GRF) dihasilkan dari force plate yang
diletakkan di tengah lintasan untuk kegiatan berdiri, berjalan, dan berlari. Perangkat ini
mampu mengukur total vektor gaya dari berbagai kegiatan selama adanya pergerakan antara
kaki dengan bidang permukaan peerangkat. Pengukuran dengan menggunakan force plate
biasanya ditampilkan sebagai kurva waktu, sehingga perangkat ini umumnya digunakan
dalam melakukan studi pergerakan, kesehatan, dan patologis.
AMTI Biomechanics Force Platforms adalah alat yang didesain untuk mendeteksi
gaya dan momen yang mengenai permukaan platform. Alat ini dilengkapi dengan sensor yang
mengikuti aturan tangan kanan (right hand rule). Jika kita menunjukkan ibu jari tangan kanan
kita ke arah yang positif untuk setiap sumbu, jari-jari kita akan melingkar-lingkar dalam arah
positif untuk momen pada sumbu itu. Force platform yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu platform 1 berjenis BP400600HF dengan dimensi panjang x lebar x tinggi sebesar (400
x 600 x 82.5) mm.
Ground Reaction Force (GRF)
Ground reaction force adalah gaya tekan yang sebanding dan berlawanan arah dengan
gaya tekan yang diberikan tubuh di atas permukaan bidang tumpu melalui kaki (Novlinda,
2012). Pengukuran Ground Reaction Force (GRF) adalah dengan menggunakan force
Analisis biomekanik..., Dita Dirganta Asyrof, FT UI, 2014
5    
platform yang diletakkan di tengah lintasan sebagai tumpuan kaki saat menendang. Besarnya
Ground Reaction Force (GRF) diukur dalam tiga komponen, yaitu gaya vertikal (Fz), gaya
lateral (Fx), dan gaya med – lateral (Fy). Masing – masing komponen tersebut menghasilkan
GRF yang berbeda – beda. Penelitian mengenai GRF untuk aplikasi medis dan olahraga telah
diteliti oleh (Winter, 1990); (Inman, et al., 1981); (Perry,1992).
Required Coefficient of Fiction (RCOF)
Terdapat banyak kasus kecelakaan yang terjadi, baik di rumah ataupun di tempat kerja
yang di mana penyebab terjadinya kecelakaan ini adalah ketika manusia terjatuh. Penyebab
kecelakaan kedua terbesar yang paling sering terjadi adalah terpeleset, yaitu sebesar 25%.
Karena tingginya tingkat kejadian manusia yang terjatuh dan terpeleset, maka banyak
dilakukan penelitian mengenai koefisien gesekan. Agar seseorang tidak terpeleset, maka
Available Coefficient of Friction (ACOF) harus lebih besar dari Required Coefficient of
Friction (RCOF). Nilai RCOF terbesar ketika seorang manusia berjalan normal adalah pada
saat fase kontak dengan permukaan bidang sentuh.
Design of Experiment
eksperimen adalah sebuah atau sekumpulan tes dimana dengan tujuan tertentu variabel
masukan dari proses atau sistem diubah, sehingga perubahan yang terjadi pada keluaran dapat
diobservasi dan diidentifikasi (Montgomery, 2009). Sehingga dapat dikatakan bahwa desain
eksperimen adalah proses untuk merancang sebuah eksperimen sehingga data yang diinginkan
bisa dikumpulkan dan dianalisa dengan metode statistik, yang menghasilkan kesimpulan yang
valid dan objektif (Montgomery, 2009).
Tiga prinsip dasar dari desain eksperimen adalah pengacakan (randomization),
replikasi dan blok (Montgomery, 2009). Pengacakan diartikan sebagai prosedur dan urutan
jalannya tes dari sebuah eksperimen dibuat secara acak. Replikasi berarti pengulangan secara
independen terhadap setiap faktor kombinasi. Replikasi terjadi ketika pengambilan data
keseluruhan kombinasi dari replikasi yang pertama selesai dilakukan, lalu dilakukan lagi
pengambilan data pada semua kombinasi tersebut. Blok adalah cara untuk mengurangi atau
menghilangkan variasi dari faktor-faktor pengganggu yang ada pada subjek penelitian
(responden, produk, dan lainnya).
6    
General factorial design adalah sebuah desain eksperimen yang terdiri dari dua faktor
atau lebih, dengan lebih dari dua level, dan dilakukan sebanyak n replikasi. Jumlah level pada
setiap faktornya memungkinkan untuk berbeda antara satu level dengan level lainnya. Untuk
menghitung derajat kebebasan adalah dengan cara mengurangi jumlah level dengan angka 1.
Metode Penelitian
Desain eksperimen ini dibuat dengan melibatkan 10 responden, dimana responden ini
merupakan pemain futsal pria yang berasal dari tim futsal Teknik Industri Universitas
Indonesia berusia 18 hingga 22 tahun. Responden yang dipilih memiliki berat 63 ± 13,19 kg
dan tinggi 172 ± 6,23 cm. Pemilihan kriteria responden berdasarkan ukuran berat badan dan
tinggi badan populasi di Indonesia yang masih termasuk ke dalam persentil 50 (50th
percentile). Di dalam penelitian diketahui bahwa jumlah pemain futsal pria yang tergabung di
dalam tim futsal Teknik Industri Universitas Indonesia adalah 15 orang, sampel yang diambil
dalam penelitian ini adalah 10 orang dikarenakan 5 responden lainnya tidak termasuk ke
dalam kriteria responden yang dipilih yaitu yang memiliki berat 63 ± 13,19 kg dan tinggi 172
± 6,23 cm.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah AMTI Biomechanics Force
Platforms BP400600HF yaitu alat yang digunakan untuk mendeteksi gaya dan momen yang
mengenai permukaan platform. Pada penelitian ini, yang digunakan hanya platform 1
dikarenakan ketika responden mengoper bola, kaki yang menumpu pada bidang hanyalah satu
kaki. Dimensi dari platform 1 adalah 400 mm x 600 mm x 82.5 mm. Platform ini
dioperasikan pada frekuansi sebesar 1000 Hz. Sedangkan, perangkat – perangkat yang
digunakan dalam penelitian ini berupa dua pasang sepatu futsal dengan ukuran masing –
masing 42 dan 43, satu buah bola futsal, dan target balok yang sudah diberikan nomor untuk
mengukur keakuratan.
Prosedur Eksperimen
7    
Terdapat dua faktor yang akan diuji coba dalam eksperimen ini yaitu faktor
penggunaan kaki dan jarak target saat pemain futsal pria mengoper bola. Masing – masing
responden menggunakan alas kaki yang sesuai dengan ukuran kaki responden, sehingga tidak
mempengaruhi performa responden saat mengoper bola. Setiap responden melakukan operan
ke arah target dengan kombinasi yang telah didesain sesuai dengan metode di dalam Design
of Experiment, yaitu Two Level Factorial Design untuk masing –masing faktor dan level.
Terdapat dua objek dalam pengambilan data ini, yang pertama adalah pengambilan
data dengan menggunakan target balok sebagai target sasaran untuk mengukur keakuratan dan
yang kedua adalah pengambilan data dengan menggunakan force plate untuk mengukur
besarnya Ground Reaction Force (GRF).
Pengambilan data yang pertama menggunakan target balok sebagai sasaran untuk
mengukur keakuratan. Keakuratan diukur dengan cara masing – masing responden mengoper
bola sesuai kombinasi yang telah ditentukan dengan targetnya yaitu titik tengah target balok.
Di dalam target balok terdapat angka yang menunjukkan parameter keakuratan. Parameter
yang digunakan adalah angka, angka yang digunakan dimulai dari 1 s.d. 10 pada ujung kiri
s.d. titik tengah dan 10 s.d. 1 pada titik tengah s.d. ujung kanan dengan angka 10 sebagai titik
tengahnya. Semakin bola mengenai target titik tengah balok maka semakin akurat operan
yang dilakukan oleh responden. Dengan cara seperti ini, nantinya akan didapatkan kombinasi
optimal mengoper bola dengan faktor dan level yang telah ditentukan di dalam desain
eksperimen.
Pengambilan data yang kedua menggunakan force plate, dan hanya platform 1 yang
digunakan untuk mengambil data dikarenakan ketika responden mengoper bola, kaki yang
menumpu pada bidang hanyalah satu kaki. Pada penelitian ini, dibatasi responden terbiasa
menggunakan kaki kanan untuk mengoper bola. Sehingga, kaki yang menumpu pada platform
1 hanyalah kaki kiri responden. Ketika responden mengoper bola, maka kaki kiri responden
yang menginjak platform 1 akan menghasilkan gaya tekan terhadap platform 1 dan nantinya
akan dihasilkan Ground Reaction Force (GRF) yang besarnya sama dengan gaya tekan
responden terhadap platform 1. Sehingga, data GRF akan terekam secara real time pada force
plate.
macam kombinasi keadaan:
8    
1. Mengoper bola menggunakan kaki bagian dalam dengan jarak 2 meter.
2. Mengoper bola menggunakan punggung kaki dengan jarak 2 meter.
3. Mengoper bola menggunakan kaki bagian dalam dengan jarak 3 meter.
4. Mengoper bola menggunakan punggung kaki dengan jarak 3 meter.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini merupakan pengumpulan data primer, karena
data dikumpulkan secara langsung. Data – data yang dikumpulkan secara langsung ini
diantaranya adalah data keakuratan target ketika responden mengoper bola. Kemudian
dilanjutkan dengan pengumpulan data besarnya Ground Reaction Force (GRF) dan besarnya
Required Coefficient of Friction (RCOF) yang diukur dengan menggunakan force plate.
Hasil Penelitian
Setelah dilakukan pengumpulan data responden, peneliti menggunakan statistic tools
dari software Minitab 16 yaitu Design of Experiment dengan fiturnya yaitu Analyze
Factorial Design untuk mengolah data keakuratan, GRF, dan RCOF dalam bentuk plot
probabilitas residual sebelum dilanjutkan dengan pengolahan data ANOVA. Pengolahan data
plot probabilitas residual bisa dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.
Analisis biomekanik..., Dita Dirganta Asyrof, FT UI, 2014
9    
Gambar 1. Pengolahan Data Plot Probabilitas Residual Keakuratan, GRF, dan RCOF
Dari gambar 1 di atas dapat dilihat bahwa plot probabilitas residual untuk pengolahan
data keakuratan, GRF, dan RCOF terdistribusi normal. Dilihat dari nilai p-value keakuratan,
GRF, dan RCOF lebih besar dari nilai yang ditetapkan dalam pengolahan data ini yaitu (
= 0.05). Nilai p-value masing – masing faktor tersebut secara berurutan adalah 0.125, 0.374,
dan 0.525.
Setelah diketahui bahwa plot probabilitas residual untuk pengolahan data keakuratan,
GRF, dan RCOF terdistribusi normal. Selanjutnya akan dilihat signifikansinya, tingkat
signifikansi yang dilihat adalah dari faktor independen yaitu (penggunaan kaki dan jarak)
terhadap faktor dependen yaitu (keakuratan, GRF, dan RCOF) saat melakukan operan bola.
Hasil pengolahan ANOVA dari data keakuratan, GRF, dan RCOF dapat dilihat pada Tabel 1
di bawah ini.
Tabel 1. Hasil Pengolahan ANOVA Dari Data Keakuratan, GRF, dan RCOF
Keakuratan GRF RCOF p-value p-value p-value
Penggunaan kaki
Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa faktor jarak berpengaruh signifikan
secara statistik dengan p-value = 0.001 dalam menghasilkan keakuratan, dan untuk interaksi
antara kedua faktor utama yaitu penggunaan kaki dan jarak berpengaruh signifikan secara
statistik dengan p-value = 0.005 dalam menghasilkan besarnya GRF.
Pembahasan
Dari studi yang dilakukan sebelumnya, belum dilakukan studi mengenai keakuratan
mengoper bola. Studi yang dilakukan sebelumnya membahas mengenai keakuratan dalam
menendang bola. Akurasi tendangan tergantung pada seberapa cepat kaki pemain menyentuh
bola (Godik et al., 1993). Ketika pemain diperintahkan untuk melakukan tendangan dengan
menggunakan punggung kaki, maka tendangan terkencang adalah tendangan yang paling
Analisis biomekanik..., Dita Dirganta Asyrof, FT UI, 2014
10    
akurat. Dari sini bisa diindikasikan bahwa terdapat hubungan kecepatan dalam menghasilkan
tendangan yang akurat (Godik et al., 1993).
Studi sebelumnya juga menyebutkan bahwa teknik yang baik dapat menghasilkan
tendangan yang akurat (Kellis dan Katis, 2007). Posisi bola dan jarak pemain dalam
menendang bola berpengaruh terhadap keakuratan tendangan (Kellis dan Katis, 2007). Hasil
dari studi ini juga menunjukkan bahwa jarak operan pemain terhadap target berpengaruh
signifikan terhadap besarnya keakuratan, dengan p-value = 0.001 lebih kecil dari yang
ditentukan yaitu = 0.05.
GRF dari studi sebelumnya menjelaskan, bahwa kelelahan dalam melakukan aktivitas
biomekanik disebabkan oleh perubahan GRF dan kinematika pada saat berlari (Mizrahi et al,
2000; Williams et al., 1991). Hasil yang berbeda dari studi sebelumnya, pada studi ini GRF
menjadi faktor dependen untuk mengetahui pengaruh signifikan antara penggunaan kaki dan
jarak pemain futsal dalam mengoper bola. Dan hasil yang didapatkan terdapat interaksi yang
signifikan antara penggunaan kaki dan jarak pemain futsal dalam mengoper bola dengan p-
value = 0.005 lebih kecil dari yang ditentukan yaitu = 0.05. Studi sebelumnya belum
ada penelitian yang menyinggung mengenai RCOF dalam melakukan tendangan atau operan
dalam bermain futsal. Pada studi kali ini RCOF dilakukan untuk mengukur besarnya koefisien
gaya gesek pada saat pemain futsal mengoper bola.
Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan mengenai aktivitas mengoper bola dengan menggunakan
desain eksperimen ini dilakukan untuk memperoleh kombinasi optimal penggunaan kaki dan
jarak pemain futsal pria saat mengoper bola terhadap keakuratan target, serta untuk
memperoleh analisis biomekanik dari aktivitas mengoper bola tersebut berupa Ground
Reaction Force (GRF) dan Required Coefficient of Friction (RCOF). Agar diporelah output
yang diinginkan, maka penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data primer di
Laboratorium Ergonomics Centre Departemen Teknik Industri Universitas Indonesia.
Kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data dan analisis. Adapun komponen yang
dianalisis dalam penelitian ini adalah akurasi operan bola, GRF, dan RCOF dari responden
ketika melakukan eksperimen.
keseluruhan eksperimen sebagai berikut:
11    
• Kombinasi optimal dari faktor penggunaan kaki dan jarak pemain futsal pria saat
mengoper bola terhadap keakuratan target, adalah ketika kondisi menggunakan
kaki bagian dalam dengan jarak operan sejauh 2 meter yang menghasilkan
persentase keakuratan (91 ± 7)%.
• Besarnya GRF ketika pemain futsal pria mengoper bola adalah sebesar (959.8 ±
149.9) N.
• Besarnya RCOF ketika pemain futsal pria mengoper bola adalah sebesar (0.29 ±
0.06).
• Faktor jarak pemain futsal pria saat mengoper bola berpengaruh signifikan secara
statistik terhadap keakuratan target, terbukti dengan p-value yang dihasilkan dalam
pengolahan data sebesar 0.001 kurang dari yang ditetapkan dalam eksperimen
yaitu 0.05.
• Interaksi faktor penggunaan kaki dan jarak pemain futsal pria saat mengoper bola
berpengaruh signifikan secara statistik terhadap nilai Fz (gaya vertikal) yang
dihasilkan, terbukti dengan p-value yang dihasilkan dalam pengolahan data
sebesar 0.005 kurang dari yang ditetapkan dalam eksperimen yaitu 0.05.
Saran
Pada eksperimen ini, responden hanya menggunakan merk sepatu yang sama dengan
dua ukuran yang berbeda. Sehingga, gaya tekan dan koefisien gaya gesek yang dihasilkan
cenderung sama untuk setiap kombinasi perlakuan. Penelitian selanjutnya, dapat dilakukan
eksperimen dengan menggunakan dua, tiga, atau lebih merk sepatu yang berbeda. Sehingga,
bisa dibandingkan gaya tekan dan koefisien gaya gesek yang mana yang lebih optimal untuk
berbagai jenis merk sepatu terhadap performa fisik pemain futsal di lapangan.
Analisis biomekanik..., Dita Dirganta Asyrof, FT UI, 2014
12    
Fabio A.B., Lilian T.B.G., Paulo R.P.S. & Sergio A.C. (2010). Performance comparisons of
the kicking of stationary and rolling balls in a futsal context. Sport Biomechanics, 9
(1), 1-15
FIFA. (2004). Info Plus. Zurich: Federation Intenationale de Football Association
Godik, M., Fales, I. and Blashak, I. (1993) Changing the kicking accuracy of soccer players
depending on the type, value and aims of training and competitive loads. In: Science
and soccer II. Eds: Reilly, T., Clarys, J. and Stibbe, A. London: E&FN Spon. 254-260.
Hall, S.J. (2012). Basic Biomechanics Sixth Edition. New York: Mc Graw Hill.
Hermans, V & Engler, R. (2011). Futsal Technique Tactics Training. New York: Meyer & Meyer Sport.
Ismail, S.I., Adnan, R., & Sulaiman, N. (2014). Moderate Effort Instep Kick in Futsal.
Procedia Engineering, 186-191
Kellis, E., Katis, A. (2007). Biomechanical characteristics and desterminants of instep soccer
kick. Journal of Sports Science and Medicine, 154-165
Mizrahi, J., Verbitsky, O., Isakov, E. and Daily, D. (2000) Effect of fatigue on leg kinematics
and impact acceleration in long distance running. Human Movement Science 19, 139-
151.
Montgomery, D. C. (2009). Design and Analysis of Experiments 7th Edition. New York, U.S.:
John Wiley and Sons, INC.
Moore R., Bullough S., Goldsmith S., & Edmondson L. (2014). A systematic review of futsal literature. American Journal of Sports Science and Medicine. 2 (3), 108-116
Setiawan, E. (2014). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses April-Juni 2014, dari Kamus
Analisis biomekanik..., Dita Dirganta Asyrof, FT UI, 2014