Adaptasi Psikologis Masa Nifas - MAZIDA DKK

Post on 01-Dec-2015

176 views 8 download

Transcript of Adaptasi Psikologis Masa Nifas - MAZIDA DKK

PROSES ADAPTASI IBU MASA NIFAS

DISUSUN OLEH

MAZIDA 11241059

MISIEM PUJIATI 11241060

NANIK SUPIASIH 11241061

NAZLINA MAYANTI 11241062

Setelah bayi lahir, seluruh anggota keluarga mulai membina hubungan dengan bayi dan perlu menyesuaikan gaya hidup, interaksi serta hubungan dalam keluarga. Penyesuaian yang dilakukan tiap anggota keluarga mempengaruhi kesejahteraan keluarga secara menyeluruh.

a. Adaptasi MaternalRubin (1963) mengidentifikasikan 3 tahap prilaku wanita ketika beradaptasi dengan perannya sebagai orang tua yaitu:

Taking inTaking holdLetting go

“ Taking in”

Merupakan fase ketergantungan ibu segera setelah melahirkan yang menyerahkan sepenuhnya kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.

Ibu lebih memusatkan perhatiannya dengan kebutuhannya sendiri sehingga ia tidak mengawali kontak dengan bayinya.

Ibu mungkin membicarakan pengalaman persalinan yang baru dialaminya kepada orang lain.

Rubin mengatakan bahwa fase ini akan berakhir dalam 1 atau 2 hari setelah melahirkan.

“Taking Hold”Masa transisi/ mulai belajar. Terjadi peralihan dari perasaan tergantung ke mandiri.Ibu berada antara mencari kasih sayang untuk dirinya sendiri juga mulai mengalihkan perhatian dan kasih sayangnya kepada bayi. Ibu mengharapkan umpan balik terhadap keterampilan menyusui bayi.

“Letting Go”Ibu menerima peran barunya sebagai ibu secara penuh

Sejalan dengan peningkatan keterampilan dalam merawat bayi

Ibu merasa makin penuh percaya diri.

b. Adaptasi Paternal

Ayah beradaptasi terhadap kehadiran bayinya dengan mengikuti proses yang sama seperti ibu bayi

Diawali dengan sentuhan pada bayi.

Biasanya ayah lebih banyak berbicara pada bayinya ketika memberikan respon terhadap prilaku bayi, sementara ibu lebih banyak menggunakan sentuhan dan senyum.

Melaporkan bahwa 6 minggu setelah Melaporkan bahwa 6 minggu setelah kelahiran bayi, ayah yang menjalin kelahiran bayi, ayah yang menjalin kontak lebih dalam dengan bayinya kontak lebih dalam dengan bayinya dan lebih berperan serta aktif dalam dan lebih berperan serta aktif dalam merawat bayi, ternyata lebih positif merawat bayi, ternyata lebih positif

penyesuaian perannya sebagai penyesuaian perannya sebagai orang tua daripada yang kurang orang tua daripada yang kurang menjalin kontak dengan bayi. menjalin kontak dengan bayi.

KELLER HILDEBRANT DAN RICHARD (1985)KELLER HILDEBRANT DAN RICHARD (1985)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADAPTASI PSIKOSOSIAL

Dukungan suami, orang tua, teman dan orang dekatUsiaKehamilan yang direncanakan/ tidakdirencanakanStatus sosio-ekonomiMasalah seksualitasPengalaman orang tua sebelumnyaRiwayat melahirkan anggota keluarga atau teman dekat.Pengalaman yang lalu terkait dengan pemberi pelayanan kesehatan ( Cohen, Kenner& Hollingsworth, 1991)Sosial dan budaya ( Pillitteri, 1995)

Kesiapan psikososial individu yang bersangkutan.

Karakteristik kesiapan psikososial adalah : Kapasitas untuk menjalin dan mempertahankan

hubungan yang intim Kemampuan untuk memberi dan memperhatikan

kebutuhan orang lain Kemampuan untuk belajar dan menyesuaikan

pola kehidupan sehari-hari Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif

dengan orang lain Identifikasi seksual yang jelas

Bila ibu gagal beradaptasi terhadap perubahan yang dialaminya maka kemungkinan dapat terjadi masalah gangguan kesehatan jiwa yaitu :

Kemurungan pasca melahirkan (Depresi Postpartum Blues)Depresi pasca melahirkan (postpartum depresion)Psikosa pasca melahirkan (postpartum psikosa)

Postpartum Blues Depresi ringan dan sepintas pada

postpartum, ditandai dengan :MenangisMerasa sangat lelahInsomniaMudah tersinggungSulit konsentrasiGangguan hilang dengan sendirinya dan membaiksetelah 2-3 hari, kadang-kadang sampai 10 hari

Distress psikologis meningkat dalam 12 bulan pertama setelah melahirkan (Johnson 1989; Paltiel 1993)

Seberapa baik wanita beradaptasi sebagai ibu tergantung pada hubungan keluarga sebelumnya, gangguan perasaan selama fase siklus menstruasi dan penggunaan obat hormonal, dukungan dari suami dan faktor yang saling terkait lainnya.

Keterbatasan diri dan perubahan perasaan ringan yang bersifat sementara terjadi 30 % sampai 80 % pada ibu yang baru melahirkan.

Penyebab Kekecewaan emosional (hamil,bersalin) Rasa sakit pada masa nifas awal Kelelahan, kurang tidur Cemas terhadap kemampuan merawat

bayi Takut tidak menarik lagi bagi suami

Penanganan Tidak memerlukan tindakan seriusKecuali antisipasi, pemahaman, rasa aman

Depresi Postpartum

• Dialami lebih kurang 20% dari ibu yang melahirkan• Tidak berbeda dengan gejala keluhan pada depresi

psikotik sedih/berduka yang berlebihan dan berkepanjangan.

• Gejala mungkin tampak lebih dini, biasanya 3 bulan pertama setelah melahirkan atau sampai bayi berusia setahun.

• Gejala yang timbul tampak sama dengan gejala depresi : sedih, berduka yang berlebihan dan berkepanjangan

Walaupun etiologi belum diketahui secara pasti tetapi menurut penelitian :

• Faktor biologis karena perubahan

hormon selama masa pasca melahirkan

• Faktor psikologis termasuk sikap negatif sebelumnya tentang mengasuh anak dan keadaan kehidupan yang menegangkan

• Faktor sosial seperti tidak mendapatkan dukungan dari suami, hubungan perkawinan yang tidak harmonis.

4. Depresi selama masa pasca melahirkan dapat timbul lagi dan gejala bisa berlanjut sampai satu tahun kemudian.

WASPADA !!!• Pikiran bunuh diri• Ancaman kekerasan terhadap anak• Waham paranoid

!!!PERLU PERAWATAN KHUSUS, KONSULTASI PSIKIATRI!!!

Postpartum Psikosa Jarang terjadi

Gejala biasanya terlihat dalam 3 – 4 minggu setelah melahirkan berupa halusinasi dan perilaku yang tidak wajar

Penyebab mungkin berhubungan dengan perubahan tingkat hormonal, stres psikologis dan fisik serta sistem pendukung yang tidak memadai (Bobak & Jensen, 1987)

Sering dialami oleh ibu yang mengalami abortus, kematian bayi dalam kandungan maupun kemudian bayi dilahirkan.

KESEDIHAN DAN KESEDIHAN DAN DUKACITADUKACITA

Perasaan kesedihan dan Perasaan kesedihan dan dukacita ini berkaitan dengan dukacita ini berkaitan dengan kehilangan bayi karena kehilangan bayi karena keguguran, IUFD, meninggal keguguran, IUFD, meninggal setelah lahir atau bayi yang setelah lahir atau bayi yang cacatcacat

Ada 2 hal yang perlu Ada 2 hal yang perlu diketahui tentang rasa sedih :diketahui tentang rasa sedih :

1. Individual Megungkapkan rasa sedih dengan menangis, mengadu pada orang lain tetapi juga ingin menyendiri agat tetap tenang dan kuat.

Bidan dan keluarga harus tetap memberikan dukungan dan bersabar serta menghargai cara orang tsb mengatasi kesedihannya

2. Tidak Dapat Diramalkan

Perkembangan Rasa Perkembangan Rasa DukacitaDukacita

(Glen Davidson, 1979)(Glen Davidson, 1979) Syok dan mati rasaSyok dan mati rasa Mencari-cari dan merindukanMencari-cari dan merindukan DisorientasiDisorientasi Reorganisasi Reorganisasi

Manajemen PP Aspek PsikososialPengkajian Dengan pertanyaan terbuka meliputi :1. Pengaruh kelahiran :

• Perasan ibu…?• Yang paling berkesan…?

2. Interaksi ibu dan bayi : Perasan menjadi ibu Perasaan saat bersama bayi Tanggapan ibu terhadap perasaan bayi Perhatian apa yang diberikan terhadap

keamanan dan kesehatan bayi

3. Dukungan dan aktivitas sosial

• Hubungan ayah dan bayi

• Masih terlibat kegiatan sosisl (menyenangkan atau tidak)

4. Harga DiriPerasan saat ini dibandingkan sebelum

melahirkan…?Adaptasi…?Perasaan kondisi fisik…?Suasana hati yang dominan…?Masa depan…?

5. Stres keluarga6. Masalah psikologis PP7. Sos – ek, pekerjaan8. Rencana perawatan bayi9. Lingkungan rumah

PERHATIAN !!!Pengkajian ini cukup rumit bagi nakes Sulit mengungkapkanTerkesan mencampuri / tidak tepatHargai nilai-nilai yang dianut

Diagnosa Kebutuhan :

1. Gangguan komunikasi : kurangnya interaksi ibu – bayi berhubungan dengan pengetahuan ibu yang kurang tentang respon bayi

2. Cemas b/d stres perubahan struktur keluarga dan transisi menjadi ortu

3. Koping individu tidak efektif b/d stres tugas dan tanggung jawab sebagai ortu dan perawatan anak

4. Konflik peran ortu b/d kelahiran bayi

Rencana (Intervensi)1. Bantu klien beradaptasi dengan peran sebagai ibu

(Dorong klien untuk mengungkapkan perasaan tentang kelahiran)

2. Bantu klien untuk dapat menerima dan menghadapi perasaannya sendiri

3. Anjurkan klien untuk istirahat saat bayi tidur

4. Libatkan partisipasi keluarga (bahwa klien butuh istirahat)

5. Diskusikan mengenai perawatan bayi

6. Ajarkan respon perilaku bayi, anjurkan melakukan interaksi saat bayi tenang, jaga privacy saat interaksi.

7. Tingkatkan keterampilan sebagai ortu

– Meningkatkan kemampuan untuk merawat bayi

– Ajarkan ortu tentang perilaku bayi dan sinkronisasi

8. Bantu mempererat hubungan pasutriDorong pasutri untuk melihat sisi positif

antara merekaDiskusikan tentang hal-hal yang

membahagiakan dan menyulitkan

Bantu mengatasi perubahan hubungan seksual :• Jelaskan bahwa masalah seksual bisa

menjadi kurang interest karena tangisan bayi, kelelahan.

• Posisi yang sesuai9. Libatkan keluarga dalam perawatan bayi10.Waspadai perasaan in adekuat sebagai

orang tua11.Bantu sibling beradaptasi

Libatkan sibling Anjurkan orang tua memanfaatkan waktu

tertentu bersama sibling

Evaluasi • Klien melakukan kontak dini dengan

bayi dan memeprlihatkan perilaku positif (+) dalam mempererat kasih sayang

• Klien mengekpresikan perasaannya tentang persalinan

• Klien mengungkapkan pemahaman tentang waktu yang tepat untuk berinteraksi dengan bayi

• Klien menerima kehadiran dan keadaan bayi

• Klien memberi respon secara tepat terhadap isyarat komunikasi bayi

• Klien memperlihatkan kemampuan dalam merawat bayi

• Klien mengizinkan sibling mengunjungi bayi dan ikut dalam perawatan

• Ayah mengungkapkan harapan yang realistik terhadap pemulihan ibu PP

• Kakek / nenek memberi dukungan terhadap pasutri, sibling dan bayi