Post on 06-Apr-2018
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
1/46
LAPORAN KASUS
SISTEM ENDOKRIN
1. SISTEM ENDOKRINSistem Endokrin adalah suatu system kelenjar dan struktur lain yang mengeluarkan secret
internal (hormone) yang dilepaskan secara langsung ke dalam system sirkulasi, mempengaruhi
metabolism dan proses tubuh lainnya.
Gambar : kelenjar endokrin dan eksokrin yang terbentuk dari jaringan epitel pelapis.
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
2/46
Kelenjar-kelenjar endokrin di dalam system endokrin dapat dibandingkan dengan kelenjar
eksokrin. Persamaannya, kedua macam kelenjar ini berasal dari jaringan epitel pelapis yang
berpoliferasi ke jaringan ikat di bawahnya (invaginasi) lalu berdiferensiasi dan berspesialisasi
membentuk kelenjar.
Sedangkan perbedaan antara kelenjar endokrin dan eksokrin diantaranya :
Kategori Kelenjar Endokrin Kelenjar Eksokrin
Ada tidaknya duktus Tidak memiliki duktus Memiliki duktus
Cara sekresi Secret dialirkan ke pembuluh
darah
Secret dikeluarkan lewat
duktus
Substansi yang disekresikan hormon Mucus, minyak, keringat,
enzim
Kontrol aktivitas Pada umumnya oleh hormone
lain
Pada umumnya oleh saraf
Selain system endokrin, system saraf juga merupakan system utama yang mengatur tubuh
manusia. Keduanya mengatur dan mengkoordinasi aktivitas penting semua struktur tubuh.
Sementara itu, terdapat pula perbedaan yang menjadi karakter penting bagi keduanya, yaitu :
Karakter Sistem Endokrin Sistem Saraf
Mediator molekul Hormone yang dikirim ke
jaringan di seluruh tubuh
melalui darah
Neurotransmitter yang
dilepaskan secara local
sebagai respon dari impuls
sarafTempat mediator bekerja Biasanya jauh dari tempat
dikeluarkan, mengikat kepada
reseptor di sel target
Dekat dengan tempat
dikeluarkan, pada sinaps;
mengikat kepada reseptor di
postsynaptic membrane.
Tipe sel target Seluruh sel dalam tubuh Sel-sel otot (polos, jantung,
dan skelet), sel-sel kelenjar,
neuron lain
Waktu permulaan aksi Detik sampai jam atau hari Pada umumnya dalam
milidetik
Durasi aksi Pada umumnya lebih lama
(detik sampai berhari-hari)
Pada umumnya singkat
(milidetik)
Penentu kekuatan signal Amplitude-modulated system Frequency-modulated system
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
3/46
Gambar : (A) amplitude-modulated system pada system endokrin; dan (B) frequency-
modulated system pada system saraf
Amplitude-modulated system pada system endokrin menunjukan konsentrasi hormone
menentukan kekuatan dari signal dan besarnya respon. Besarnya konsentrasi hormone akan
menguatkan signal dan respon yang besar. Sedangkan sedikitnya konsentrasi hormone akan
melemahkan signal dan respon yang kecil.
Berbeda dengan amplitude-modulated system, system saraf dengan frequency-modulated
system menunjukan kekuatan signal yang bergantung pada frekuensi, bukan pada ukuran dari
potensial aksi. Semua potensial aksi diberikan dengan ukuran yang sama pada setiap jaringan.
Frekuensi yang lemah dari potensial aksi akan melemahkan stimulus, sedangkan frekuensi yang
tinggi akan menguatkan stimulus.
Kelenjar-kelenjar endokrin di dalam tubuh manusia adalah :
1. Hipothalamus2. Pituitary / hipofisis3. Thyroid4. Parathyroid5. Adrenal6. Pancreatic Islets7. Ovaries & Testes8. Pineal Gland9. Thymus
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
4/46
Pada organisasi system endokrin, hypothalamus menempati posisi paling atas. Hipothalamus
yang juga merupakan bagian dari system saraf ini akan mengeluarkan hormone yang
merangsang (release) ataupun mencegah (inhibition) anterior pituitary yang merupakan
master of glands mensekesikan hormone yang mempengaruhi kelenjar-kelenjar endokrin
lainnya. Dimana kelenjar-kelenjar endocrine tersebut akan mensekresikan hormone yangdirespon oleh sel-sel target sehingga mengatur aktivitas di dalam tubuh, baik itu metabolism,
pertumbuhan, dan lain sebagainya. Adanya mekanisme feedback pada system endokrin dapat
menambah stimulus ataupun menguranginya agar hormone dikeluarkan atau berhenti
dikeluarkan. Feedback ini akan diterima oleh hipotalamus ataupun anterior pituitary dari
trophic hormone (H2) ataupun dari hormone (H3), seperti berikut ini :
Bagan : organisasi sitem endokrin; garis merah merupakan jalannyafeedback
Hipothalamus
Trophic hormone
(releasing/inhiting [H1])
Trophic hormone (H2)
Anterior pituitary
Kelenjar Endokrin
Hormon
Target
Respon
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
5/46
2. STRUKTUR DAN FUNGSI KELENJAR ENDOKRIN2.1. Hipotalamus
Hipotalamus terletak pada dasar forebrain dibawah talamus dan berasal dari dinding
lateral third ventricle. Hipotlamus merupakan penghubung utama antara sistem saraf dan
sistem endokrin. Hipotalamus mensekresi GRH, TRH, CRH, MSH, MIF.
Kelenjar ini merupakan pengatur dari kelenjar pituitary.Hypothalamus mengatur
aktivitas kelenjar pituitary dengan mensekresi 5 releasing hormone (berfungsi untuk
menstimulasi sekresi hormon pada kelenjar anterior pituitary) dan 2 inhibiting hormone
(berfungsi untuk menghambat sekresi hormon pada kelenjar anterior pituitary) (nama-nama
releasing & inhibiting hormon tersebut terdapat pada tabel "hormones of the anterior
pituitary")
2.2. Hipofisis / PituitariHipofisis berasal dari kata hypo=di bawah + physis=pertumbuhan atau disebut kelenjar
pituitari, berbobot -+0,5 gr, berdiameter 1-,5 cmdan ukuran normalnya pada manusia -+
10x13x6 mm. Hipofisis terletak pada hypophyseal fossa di sela tursika dari tulang sfenoid.
Hipofis terdiri atas 2 kelenjar yaitu, anterior(adenohipofisis) dan posterior(neurohipofisis) yang
secara anatomis disatukan tetapi memiliki fungsi yang berbeda.
o AdenohipofisisBerkembang dari atap mulut, terdiri atas pars distalis, pars tuberalis, dan pars
intermedia. Komponen pars distalis adalah deretan sel epitel yang saling bersilangan
dengan kapiler, terdiri dari 3 jenis sel : kromofob dan 2 jenis kromofil(basofil dan asidofil).
Kromofob berwarna pucat yang berfungsi sebagai fagosit dan menghasilkan hormon
prolactin, asidofil berwarna merah yang mengandung somatotrop(menghasilkan HGH) serta
mamotrop, dan Basofil berwarna biru yang mengandung gonadotrop,(menghasilkan FSH
dan LH) corticotrop(menghasilkan ACTH dan MSH), dan tirotrop(menghasilkan TSH)
o NeurohipofisisBerkembang dari jaringan saraf, terdiri atas pars nervosa, infundibulum yang lebih
kecil(tangkai neural). Mengandung neuro secretory cell yang mensekresi vaopresin dan
oksitosin.
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
6/46
Gambar : Anatomi kelenjar hipofisis
Gambar : tipe sel pada pars distalis kelenjar hipofisis
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
7/46
Fisiologi Kelenjar Hipofisis
Terdapat hypophyseal portal system, yaitu suatu sistem yang menghubungkan hormone
hypothalamus ke anterior pituitary. Mekanismenya :
- Neurosecretory cell yang terdapat di hypothalamus mensintesis releasing & inhibitinghormone
- Hormone tersebut kemudian disimpan dalam vesicle yang akan mengalami exocytosis jikadistimulasi oleh nerve impuls
- Setelah mengalami exocytosis, hormone yang telah keluar dari vesicle berdifusi ke primaryplexus lalu mengalir bersama darah ke vena portal menuju secondary plexus.
Sekresi dari hormon anterior pituitary diatur melalui 2 cara :
1. Releasing & inhibiting hormone --> Neurosecretory cell pada hypothalamus mensekresi
releasing hormone yang berfungsi untuk menstimulasi sekresi hormon pada kelenjar anteriorpituitary & inhibiting hormone yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormon pada
kelenjar anterior pituitary
2. Negative feedback --> adalah suatu proses dimana hormone yang dihasilkan oleh suatu
kelenjar dapat menghambat sekresi dari kelenjar-kelenjar yang terdapat di atasnya.
Hormon-hormon yang dihasilkan kelenjar anterior pituitary :
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
8/46
1. Human Growth Hormone (HGH, disebut juga somatotropin) & Insulinlike Growth Factors
(IGFs, disebut juga somatomedin)
Hormon ini merupakan hormon kelenjar anterior pituitary terbanyak.Fungsi utamanya yaitu
HGH meningkatkan sekresi IGFs , sedangkan IGFs akan menyebabkan perkembangan sel dengan
meningkatkan pengambilan asam amino ke dalam sel dan mempercepat sintesis protein
sehingga meningkatkan laju pertumbuhan tulang dan otot skelet pada masa anak-anak dan
remaja.Pada orang dewasa, HGH dan IGFs berfungsi menjaga massa otot dan tulang dan
meningkatkan penyembuhan cedera serta perbaikan jaringan.Mekanisme pengaturan sekresi
GHRH & GHIH yang mempengaruhi HGH & IGFs :
2. Thyroid Stimulating Hormone (TSH, disebut juga thyrotropin)
Berfungsi menstimulasi sintesis & sekresi dari dua thyroid hormone : triiodothyronine (T3) dan
thyroxine (T4)
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
9/46
3. Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Pada wanita berfungsi memulai perkembangan folikel ovarium di tiap bulan.FSH juga
menstimulasi sel-sel folikel untuk mensekresi estrogen. Pada pria berfungsi untuk menstimulasi
produksi sperma di testis.
4. Luteinizing Hormone (LH)
Pada wanita berfungsi merangsang ovulasi, pelepasan oocyte sekunder, menstimulasi
pembentukan corpus luteum, dan sekresi progesteron oleh corpus luteum.LH bersama FSH
menstimulasi sekresi estrogen oleh sel-sel ovarium. Pada pria berfungsi menstimulasi sel di
testis untuk mensekresi testosterone.
5. Prolaktin (PRL)
Berfungsi bersama-sama dengan hormon lainnya untuk memulai dan menjaga sekresi ASI oleh
kelenjar mammary.Pengeluaran ASI sendiri bergantung pada hormon oxytocin yang dikeluarkan
kelenjar posterior pituitary.
6. Adrenocorticotropic Hormone (ACTH, disebut juga corticotropin)
Berfungsi mengontrol sekresi & produksi hormon cortisol & glucocorticoid lainnya oleh kelenjar
adrenal cortex.
7. Melanosit Stimulating Hormone (MSH)
Pada amphibi berfungsi meningkatkan pigmentasi kulit, tetapi pada manusia fungsinya belumdiketahui.
Posterior pituitary gland (neurohypophysis)
Kelenjar ini tidak mensintesis hormon, tetapi hanya menyimpan dan mengeluarkan 2 hormon.
Mekanisme penyimpanan dan pengeluarannya :
- Pada hypothalamus, terdapat sel neurosecretory yang berada dalam paraventricularnucleus dan supraoptic nucleus
-
Axon dari keduanya membentuk hypothalamohypophyseal tract- Paraventricular nucleus mensintesis hormon oxytocin dan supraoptic nucleus mensintesis
Anti Diuretic Hormone (ADH, disebut juga vasopressin)
- Setelah disintesis, hormon tersebut dikemas dalam vesicle yang akan bergerak ke axonterminal di posterior pituitary.Nerve impuls kemudian menstimulasi Vesicle sehingga vesicle
tersebut mengalami exocytosis dan melepaskan hormon oxytocin dan hormon ADH
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
10/46
- Hormon yang dilepaskan tersebut kemudian masuk ke capillary plexus of infundibularprocess untuk kemudian didistribusikan ke sel target.
Hormon-hormon pada posterior pituitary :
1. Oxytocin
Pada wanita, hormon ini membantu ketika saat melahirkan yaitu dengan memperkuat kontraksi
sel otot polos pada dinding uterus dan ketika setelah melahirkan, yaitu dengan menstimulasi
pengeluaran ASI dari kelenjar mammary.Fungsi hormon oxytocin pada pria dan wanita yang
tidak hamil belum diketahui
2. Anti Diuretic Hormone (ADH, disebut juga vasopressin)
Berfungsi mengurangi produksi urine.ADH menyebabkan ginjal mengembalikan lebih banyak air
ke darah, sehingga mengurangi volume urine.ADH juga mengurangi hilangnya air melalui
keringat dan menyebabkan vasokontriksi (berkerut)-nya arteriol sehingga meningkatkan
tekanan darah.Mekanisme kerja ADH :
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
11/46
2.3. Kelenjar TiroidKelenjar tiroid terletak di daerah servikal, anterior terhadap laring, terdiri atas dua lobus
yang dihubungkan oleh isthmus. Kelenjar tiroid meruakan kelenjar palin besar dan terletak
paling permukaan. Disebut juga kelenjar gondok.
Jaringan tiroid terdiri atas ribuan folikel yang mengandung koloid. Koloid adalah suatu
glikoprotein atau bulatan berepitel selapis dengan lumen berisikan suatu substansi gelatinosa.
Terdiri dari folikel-folikel dan selnya berbentuk kuboid. Terdiri dari sel folikel yang berfungsi
menghasilkan hormon T3 dan T4, serta sel parafolikular yang berfungsi sebagai penghasil
kalsitonin dan ukurannya lebih besar serta intinya berpilas lebih pucat dibandingkan sel folikel.
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
12/46
Gambar : Kelenjar tiroid yang terdiri dari lobus kanan dan lobus kiri
Gambar : histology kelenjar tiroid terdiri dari sel folikular, sel parafolikular dan koloid
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
13/46
2.4. Kelenjar Parathyroid
Parathyroid gland menempel pada permukaan posterior dari lateral lobus pada kelenjar
thyroid dan terpisah dalam ukuran yang kecil, berbentuk gumpalan dan terdiri atas 4 kelenjar.
Kelenjar parathyroid berukuran 36 mm dan berat 40mg. biasanya, terdapat pada bagian
superior dan inferior dari kelenjar parathyroid yang menempel pada setiap lateral lobus
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
14/46
thyroid.
Secara histology kelenjar parathyroid memiliki 2 jenis sel yang tersusun secara berderet.
1. Sel principal (chief cells)Sel yang mendominasi kelenjar parathyroid ini berbentuk polygonal kecil dengan inti
vesicular. Terdapt granula-granula yang tidak teratur dengan diameter 200-400 nm didalam
sitoplasmanya. Dimana glanula tersebut mensekresi hormone parathyroid yang berupa
polipeptida dalam bentuk aslinya.
2. Sel oxyphilSel oxyphil memiliki jumlah yang lebih sedikit dari sel principal. Memiliki jumlah yang lebih
besar daripada sel principal. Dalam sitoplasmanya terdapat banyak mitokondria dengan
Krista yang berlimpah. Fungsi dari sel oxyphil masih belum diketahui dengan jelas.
Gambar : Histologi Kelenjar Parathiroid
Fisiologi Kelenjar Parathiroid
Mengandung 2 jenis sel, yaitu chief cell (disebut juga principal cell) yang mensekresi hormon
parathyroid (PTH, disebut juga parathormon) dan oxyphil cell yang fungsinya belum diketahui.
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
15/46
Hormon parathyroid bersama dengan hormon calcitonin (hormon yang dihasilkan
kelenjarthyroid) berfungsi mengatur kadar kalsium dalam darah.Mekanismenya :
2.5. Kelenjar Tymus
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
16/46
Kelenjar tymus terdapat di mediastinum, dibelakang sternum dan diantara paru-paru.
Hormone yang diproduksi oleh tymus adalah thymosin, thymic humoral factor (THF), thymic
factor (TF), dan thymopoietin. Dimana hormone-hormonnya membantu untuk pematangan dari
T-cell (tipe dari sel darah putih yang berguna untuk menghancurkan microba dan substansi
asing), juga memperlambat penuaan.
Tymus diselubingi oleh lapisan jaringan ikat yang menahan kedua lobus dengan sangat
erat. Terdapat capsule connective tissue yang memisahkan kedua lobus juga trabeculae yang
merupan perpanjangan dari capsule. Pada masing-masing lobus terdapat bagian luar yang
berwarna gelap karena mengandung t-cell yang lebih banyak dan disebut outher cortex dan
yang lebih cerah disebut central medulla.
Outher cortex terdiri dari t-cell yang berjumlah banyak, cell dendritic yang menyebar,
epithelial cell,dan macrophages. Dimana t-cell yang belum matang akan migrasi dari bone
marrow menuju outhercortex dan nantinya akan dimatangkan di kelenjar thymus selanjutnya
dendritic cell juga membantu dalam proses pematangan. Dinamakan dendritic cell karena
selnya panjang dan bercabang serta menyerupai dendrite dari cell neuron. Dendritic cell juga
dapat ditemukan pada getah bening yang berguna untuk respon imun. Epithelial cell pada
outher cortex memiliki inti berbentuk oval dan mempunyai proses yang sangat panjang dan
menyediakan rangka untuk 50 t-cell juga membantu pematangan t-cell dengan mengeluarkantymic hormone. Tetapi hanya 2% saja t-cell yang dapat bertahan di outher coertex dan sisanya
mati. Kemudian, macrophages berguna untuk membersihkan debris dari sel-sel yang mati dan
t-cell yang masih bertahan masuk ke central medulla.
Central medulla memiliki komponen yang sama dengan outher cortex hanya saja t-
cellnya lebih menyebar dan sudah matang. Beberapa dari epithelial cellnya tersusun menjadi
concentric layer yang terdiri dari sel-sel epitel gepeng yang berdegenerasi dan terisi oleh
keratohyalin granules dan keratin. Kelompok dari bagian ini dinamakan thymic
(hassals)corpuscles. Walaupun perannya belum diketahui hassal corpuscles ini berguna untuk
menyediakan tempat untuk t-cell yang sudah mati di medulla. Kemudian t-cell meninggalkan
tymus melalui darah dan bermigrasi menuju jaringan limpatik lainnya.
Pada bayi ukuran tymus lebih besar 70g. setelah pubertas adipose dan areolar
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
17/46
connective tissue mulai menggantikan jaringan tymus. Ketika seseorang sudah dewasa, akan
mulai mengecil dan pada usia lanjut beratnya hanya 3gr. Sebelum tymus atropi, tymus akan
menempati secondary lymphatic organ dan jaringan bersama t-cell.
Tymus berperan pada imunitas. Kelenjar ini mensekresi hormon thymosin, thymic humoral
factor (THF), thymic factor (TF), dan thymopoietin.Hormon-hormon ini berfungsi
meningkatakan maturasi dari sel T (sel T merupakan tipe leukosit yang menghancurkan
substansi asing).
2.6. Kelenjar Adrenal
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
18/46
Kelenjar adrenal merupakan sepasang organ yang terletak pada bagian atas setiap ginjal
dan membentuk piramida datar. Pada orang dewasa, suatu kelenjar adrenal memiliki tinggi 3-5
cm, lebar 2-3 cm, dan ketebalan hamper mencapai 1cm dengan berat 3,5-5 gr.
Kelenjar ini dibungkus oleh jaringan ikat padat kolagen dan dibedakan menjadi 2 bagian,
cortex adrenal berada pada bagian perifer berwarna kuning dimana 80-90% darinya terdiri atas
kelenjar. Bagian kecil yaitu medulla adrenal terdapat pada bagian tengah berwarna coklat
kemerahan. Kelenjar adrenal layaknya kelenjar tyroid terdiri dari banyak pembuluh darah.
Cortex adrenal menghasilkan hormone steroid yang sangat penting bagi manusia dan
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
19/46
memiliki 3 buah lapisan dimana masing-masing lapisan mensekresi hormone yang berbeda.
Bagian luar yang tepat berada dibawah jaringan ikat merupakan zona glomerulosa. Sel-sel yang
berada didalamnya merupakan sel silindris atau pyramidal yang berhimpitan, membentuk
deretan buntar atau melengkung yang dikelilingi oleh kapiler dan mengsekresikan hormone
mineralokortikoidterutama aldosteron yang berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan
elektrolit (magnesium, kalium dan air). Bagian tengah adalah zona fasikulata yang merupakan
bagian terluas dan terdiri dari sel-sel lurus yang membentuk deretan setebal satu atau dua sel
dan tegak lurus terhadap permukaan organ, berbentuk poliphedral dengan tetesan lipid
disitoplasmanya. Sel-sel fasikulata juga tampak terdapat banyak vakuol sehingga disebut
spongiosit dan pada umumnya mengsekresi glokokortikoiddan kortisolyang berfungsi untuk
mengatur metabolism karbohidrat, protein, dan lemak. Sel-sel pada bagian dalam adalah zona
retikularis yang merupakan cortex adrenal terdalam dan terdapat antara zona fasikulata dan
medulla adrenal. Tersusun atas deretan sel yang tidak teratur dan membentuk seperti
anyaman. Lapisan ini memiliki ukuran yang lebih kecil daripada lapisan lainnya dan mengsekresi
sedikit hormone steroid sex yaitu endrogen terutama dehidroepiadrosteron dan estrogen.
Medulla adrenal merupakan regioa dalam pada kelenjar adrenal. Medulla adrenal
terdiri atas sel-sel parenkim poliphedral tersusun berupa deretan yang ditunjang oleh serat
reticular. Terdapat beberapa sel ganglion parasimpatis. Sel-sel perenkim medulla berasal darisel Krista neuralis seperti halnya neuron pasca-ganglionok dari ganglion simpatis dan
parasimpatis. Medulla adrenal menghasilkan tiga buah hormone catecholamine yaitu
norepenephrine, epinephrine, dan sejumlah dopamine .
Fisiologi Kelenjar Adrenal
Kelenjar ini terbagi menjadi 2 region, yaitu adrenal cortex dan adrenal medulla.
- Adrenal cortex
Terbagi 3 zona :
1. Zona glomerulosa (zona terluar)
Sel-sel pada zona ini mensekresi hormon mineralocorticoid (berfungsi mengatur keseimbangan
mineral).Yang termasuk hormon mineralocorticoid yaitu hormon aldosteron.Sekresi hormon
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
20/46
aldosteron ini dikendalikan oleh RAA pathway (Renin Angiotensin Aldosteron pathway),
mekanismenya :
2. Zona fasciculata (zona tangah)
Sel-sel pada zona ini mensekresi hormon glucocorticoid (berfungsi mengatur keseimbangan
glukosa).Yang termasuk hormon glucocorticoid yaitu hormon cortisol, corticosterone, dan
cortison. Mekanisme sekresi hormon glucocorticoid :
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
21/46
3. Zona reticularis (zona terdalam)
Sel-sel pada zona ini mensekresi hormon androgen (sex hormon).
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
22/46
- Adrenal medulla
Sel yang menghasilkan hormon pada adrenal medulla disebut sel chromaffin.Hormon yang
disekresi yaitu epineprin (disebut juga adrenaline) dan norepineprin (disebut juga
noradrenaline). Hormon-hormon ini berfungsi dalam gerak simpatis.
2.7. Kelenjar PankreasPankreas merupakan organ pipih yang panjangnya 12,5-15 cm, terletak di lengkungan dari
duodenum, bagian pertama pada usus halus, dan terdiri dari kepala, body, dan ekor yang
tersusun berkelompok yang disebut acini. Acini menghasilkan enzim digestive, yg mana
mengalir ke GI tract melewati network saluran.
Tipe2 sel Pankreas islets:
- Alpha atau sel A membentuk 17 % dari sel pankreatic islets dan mensekresi glukagon(meningkatkan kadar gula darah).
- Beta atau sel B membnetuk 70% dari sel pankreatic islet vdan mensekresi insulin(menurunkan kadar gula darah).
Gambar : Mekanisme Pengaturan Insulin
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
23/46
- Delta atau sel D membnetuk 7% dari sel panktreatic islet dan mensekresi somatostatin(identic terhadap hormon pertumbuhan yang menghambat sekresi hormon oleh
hipothalamus). Somatostatin bertidakk sebagai cara paracrine untuk menghambat
pelepasan insulin dan glukagon dari sel alfa dan beta yang berdekatan. Selain itu bertindakjuga sebagai sirkulasi hormon untuk penyerapan nutrisi dari GI tract.
- Sel F membentuk sisanya dari sel pankreatic islets dan mensekresi polipetida pankreatic(menghambat sekresi somatosin, kontraksi kantung empedu, dan sekresi enzim2 digestive
oleh pankreas)
Histologi Kelenjar Pankeas
Pankreas adalah kelenjar campuran eksokrin-endokrin yang menghasilkan enzim pencernaan
dan hormon. Enzim ditimbun dan dilepaskan oleh sel dari bagian eksokrin, yang tersusun dalam
asini. Sedangkan hormon disintesis oleh kelompok sel epitel endokrin, yang dikenal sebagai
pulau langerhan.
a. Bagian EksokrinPancreas dapat digolongkan sebagai kelenjar besar, berlobulus, tubuloasinosa kompleks.
ASINUS
Asinus berbentuk tubular, dikelilingi lamina basal dan terdiri atas 5-8 sel berbentuk piramid
yang tersusun mengelilingi lumen sempit. Tidak terdapat sel mioepitel. Di antara asini,
terdapat jaringan ikat halus mengandung pembuluh darah, pembuluh limf, saraf dan
saluran keluar.
Sebuah asinus pancreas terdiri dari sel-sel zimogen (penghasil protein). Ductus ekskretorius
meluas ke dalam setiap asinus dan tampak sebagai sel sentroasinar yang terpulas pucat di
dalam lumennya. Produksi sekresi asini dikeluarkan melalui ductus interkalaris (intralobular)
yang kemudian berlanjut sebagai ductus interlobular.
b. Bagian EndokrinBagian endokrin pancreas, yaitu PULAU LANGERHANS, tersebar di seluruh pancreas dan
tampak sebagai massa bundar, tidak teratur, terdiri atas sel pucat dengan banyak pembuluh
darah. Pulau ini dipisahkan oleh jaringan retikular tipis dari jaringan eksokrin di sekitarnya
dengan sedikit serat-serat retikulin di dalam pulau.
Dengan cara pulasan khusus dapat dibedakan menjadi:
1. SelA = penghasil glukagon
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
24/46
Terletak di tepi pulau.
Mengandung gelembung sekretoris dengan ukuran 250nm.
Batas inti kadang tidak teratur.
2
.S
el B = penghasil insulinTerletak di bagian lebih dalam atau lebih di pusat pulau.
Mengandung kristaloid romboid atau poligonal di tengah.
Mitokondria kecil bundar dan banyak.
3. Sel D = penghasil somatostatin
Terletak di bagian mana saja dari pulau, umumnya berdekatan dengan sel A.
Mengandung gelembung sekretoris ukuran 300-350 nm dengan granula homogen.
4. Sel F
Terlihat pucat, umumnya tidak bergranula dan terletak di tengah di antara sel B.
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
25/46
Pankreas juga memiliki jaringan kapiler luas, yang penting untuk sekresi. Sekresi pankreas
terutama dikendalikan oleh 2 hormon, yaitu sekretin dan kalesistokinin (pankreoenzim), yang
mana dihasilkan oleh sel-sel enteroendokrin mukosa duodenum. Sekretin merangsang produksi
sekret yang banyak mengandung air, dengan aktivitas enzim yang rendah dan kaya akan
bikarbonat. Kolesistokinin merangsang sekresi cairan yang berjumlah lebih sedikit namun kaya
akan enzim
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
26/46
2.8. Kelenjar Testis dan Ovariuma. Testis
y Kelenjar yang berbentuk oval yang terletak di dalam skrotum, dengan panjangnya 5 cmdan diameter 2,5 cm. Setiap testis (tunggal) memiliki berat kurang lebih 10-15 gram.Testis berkembnag dari dekat ginjal, di bagian posterior abdomen, dan biasanya
dscentnya (penurunannya) ke skrotum melewati kanal inguinal ketika pertengahan 7
bulan akhir dari perkembangan fetus. Bagian-bagiannya :
- Tunika vaginalis yaitu membran serous, yang diperoleh dari peritoneum.
Sekumpulan
y cairan serous di tunika ini disebut hydrocele.y Tunika albuginea, yaitu bagian internal dari tunika vaginalis yang merupakan serabut
kapsul putih padat (dense white fibrous capsule) yang tersusun atas jarinagn ikat padat
irregular. Tunika ini memanjang ke dalam membentuk septa yang emmbagi testismenjandi rangkaian kompartement internal, yang disebut lobules. Tiap 200-300 lobules
mengandung 1-3 tubulus coiled yang disebut tubulus seminiferus (dimana sperma
dihasilkan).
y Hormon utama yang dihasilkan adalah testoteron, yaitu androgen atau hormon sex pria.Testoterons mengatur produksi sperma dan merangsang perkembangan dan
pertahanan karakteristik sex sekunder pria. Testis juga menghasilkan inhibin, yaitu yang
menghambat sekresi FSH.
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
27/46
b. OvariumOvarium merupakan gonads wanita; sepasang kelenjar yang menyerupai kacang almonds
yang tidak terbungkus. Terletak pada dinding samping rongga pelvis posterir dalam sebuah
ceruk dangkal, yaitu fosa ovarian dan melekat pada mesovarium ligamentum latum uteri.
Permukaan ovarium ditutupi oleh epitel selapis gepeng atau selapis kuboid, yaitu epitel
germinativum. Di bawah epitel germinativum terdapat selapis jaringan ikat padat yaitu
tunika albuginea, yang mana menyebabkan warna ovarium menjadi keputihan. Di bawah
tunika albuginea terdapat daerah korteks, yaitu daerah yang di tempati oleh folikel ovarium
dengan oositnya. Bagian terdalam ovarium adalah daerah medula.Tidak ada batas yang
tegas antara daerah korteks dan medula. Secara detail :
- Germinal epithelium merupakan lapisan dari epitel selapis yang melapisi permukaan ovary.- Tunica albuginea merupakan whitish capsule dari jaringan ikat padat yang terletak pada
bagian dalam dari GE
- Ovarian cortex merupakan daerah yang lebih dalam ke tunica albuginea. Terdiri dari ovarianfollicleyang dikelilingi oleh jaringan ikat irregular yang mengandung sel2 otot polos
scattered.
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
28/46
- Ovarian medulla terletak bagian dalam dari ovarian cortex. Batas antara OC dengan OMtidak jelas, tetapi OM tersusun atas jarinagn ikat longgar yang mengandung pembuluh
darah, pembuluh limfa, dan saraf.
- Ovarian Follicle terletak di cortex dan terdiri atas oocytes pada tahap2 perkembangantertentu dan juga sel2 yang mengelilingi OF disebut sel folikuler.
- Folikel matang (Grrafian) merupakan besar, folikel yang berisi cairan yang siap untuk pecahdan expels oosit sekundernya
- Korpus luteum mengandung remnants folikel matan setelah ovulasi. Corpus luteummenghasilkan progesterons, estrogens, relaxin, dan inhibin hingga degenerasinya menjadi
jaringan fibrous yang disebut korpus albikans.
2.9. Kelenjar PinealKelenjar ini dikenal juga epifisis serebri atau badan pineal.Kelenjar ini terbentuk dari jaringan
saraf dan terletak di ujung posterior ventrikel ketiga otak di atas langit-langit (atap)
diensephalon. Kelenjar ini dilapisi oleh kapsula yang dibentuk oleh piameter. Kelenjar ini
memeiliki kumpulan neuroglia dan sel-sel sekretory yang disebut pinealosit. Kelenjar pineal
mensekresi melatonin, yaitu suatu hormon amine yang diperoleh dari serotonin, dan meletonin
sebagian besar dilepaskan pada saat gelapa dan hanya sedikit yang dilepaskan pada saat terang(sunlight). Simpatetic postganglion axons dari superior cervikal ganglion memanajng ke kelenjar
pineal dan membentuk hubungan sinaptic dengan pinealosit. Dalam gelap (darkness),
norepinephrine dilepaskan oleh serabut2 simpatetic yang merangsang sintesis dan sekresi
melatonin.
Pineal dilapisi ileh piameter.Dari piameter, terdapat septa (sekat) jaringan ikat, dengan
pembuluh darah dan serabut saraf tak bermielin, dan akan menembus jaringan pineal.
Kemudian septa tersebut bersama kapiler mengelilingi deretan sel dan folikel, yang nantinyaakan membentuk lobulus yang tidak teratur.
Kelenjar pineal terdiri atas beberapa jenis sel terutama pinealosit dan astrosit.
a) Pinealosit, memiliki sitoplasma yang sedikit basofilik dengan inti besar atk teratur atauberlobus dan anak inti yang jelas. Sel pinealosit akan menghasilkan melatonin.
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
29/46
b) Astrosit, memiliki inti panjang yang terulas lebih gelap daripada sel-sel parenkim. Selain itu,memiliki cabang-cabang sitoplasma panjang yang mengandung banyak filamen
intermediate. Astrosit terdapat di antara deretan pinealosit dan dan dalam daerah
perivaskular.
3. HORMON3.1. Definisi HormonHormon adalah molekul mediator yang dihasilkan oleh suatu bagian tubuh tapi meregulasi
aktivitas sel-sel di bagian tubuh lain.
3.2. Fungsi HormonHormon memiliki beberapa fungsi, antara lain hormon :
1. Membantu meregulasi kompososi kimia dan volume dari lingkungan intrenal (cairaninterstitial).
2. Membantu meregulasi keseimbangan metabolisme dan energi.3. Membantu meregulasi sekresi kelenjar.4. Membantu meregulasi kontraksi serat otot polos dan otot jantung.5. Membantu meregulasi aktivitas sistem imun.6. Meregulasi pengoperasian sistem reproduksi.7. Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan.8. Membantu membentuk circadian rhythm.
3.3. Kontrol Sekresi HormonSekresi hormon diregulasi oleh :
1. Sinyal dari sistem saraf, contohnya adalah sekresi hormon adrenalin oleh medula adrenalkarena stimulus dari saraf simpatik.
2. Perubahan kimia dalam darah, contohnya apabila gula darah meningkat dalam darah makahormon insulin akan disekresikan oleh pancreas.
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
30/46
3. Hormon lain, contohnya adalah hormon TRH dari kelenjar anterior pituitari akanmenstimulasi cortisol dari medula adrenal.
Kebanyakan sistem regulasi hormon bekerja dengan cara negative feedback, dimana suatu
hormon yang distimulus oleh hormon lain akan menghambat kerja hormon yang
menstimulasinya. Dan sedikit diantaranya bekerja secara positive feedback, dimana suatu
hormon akan memperkuat kerja dan memperbanyak hormon yang bersangkutan.
3.4. Interaksi hormonKeresponsivan sel target pada hormon, tergantung pada :
1. Konsentrasi hormon2. Jumlah reseptor hormon pada sel target3. Pengaruh-pengaruh dari penggunaan hormon lain disebut dengan permissive effect.
Permissive effect dapat dibedakan menjadi dua, yaitu synergistic effect, dimana hormon-
hormon itu bekerja sejalan dalam kondisi tertentu dan antagonistic effect, dimana hormon-
hormon itu bekerja saling berlawanan dalam kondisi tertentu.
3.5. Aktivitas Hormony Interaksi hormon dengan reseptor sel target
Walaupun dialirkan dalam darah tapi hormon bersifat spesifik terhadap sel target. Hormon
mempengaruhi sel-sel target dengan pengikatan secara kimia terhadap protein spesifik atau
glikoprotein reseptor. Reseptor secara konstan dibentuk dan dihancurkan. Secara umum sel
target memiliki 2.000-100.000 reseptor unruk hormon khusus. Selain itu, interaksi hormon
dengan sel target dapat dibedakan menjadi :
Down regulation, terjadi jika hormonnya sudah banyak, maka sel target akan berkurang,hal ini terjadi karena sel terget kurang sensitif terhadap hormon.
Up regulation, terjadi jika kekurangan hormon, maka jumlah reseptor akan meningkatkarena membuat sel target lebih sensitif terhadap hormon.
y Hormon sirkulasi dan hormon lokal
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
31/46
Kebanyakan hormon endokrin adalah hormon sirkulasi yaitu hormon yang bersirkulasi
dari sel-sel sekretori melalui interstitial
fluid kemudian masuk dan bersirkulasi
dalam aliran darah.
Hormon-hormon laon termasuk
hormon lokal, yaitu hormon yang
bekerja pada sel-sel tetangga
(paracrine) atau pada sel yang
mengsekresikannya (autocrine) tanpa
masuk ke dalam aliran darah. Contoh dari hormon lokal ini adalah interleukin 2 dan gas
NO. Biasanya hormon lokal inaktif dengan cepat, sedangkan hormon sirkulasi berdurasi
cukup lama dan dinonaktifkan oleh liver atau ekskresi oleh ginjal.
3.6. Klasifikasi HormonSecara kimia, hormon diklasifikasikan sebagai berikut,
1. Lipid-soluble hormonea. Steroid hormone, adalah derivat dari kolesterol (tergantung dari gugus kimia yang
mengikat), contohnya antara lain :
y Aldosteron, cortisol dan androgen yang disekresikan oleh adrenal cortexy Calcitriol yang disekresikan oleh ginjaly Testosteron yang disekresikan oleh testisy Estrogen dan progesteron yang disekresikan oleh ovarium
b. Thyroid hormone, disintesis dengan adanya pengikatan iodine pada tyrosin. Cincinbenzena tyrosin ditambah iodine membentuk T3 dan T4 yang sangat larut dalam
lipid. T3 (triiodotironin) dan T4 (thyroxin) disekresikan oleh sel-sel folikuler padakelenjar thyroid.
c. Gas Nitrat Oksida (NO), berperan sebagai hormon dan neurotransmitter, disintesisoleh sel-sel endotel yang melapisi pembuluh darah dibantu oleh enzim nitrat oksida
sintase.
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
32/46
2. Water-soluble hormonea. Amine hormone, disintesis dengan cara dekarboksilasi dan modifikasi asam amino.
Contohnya antara lain :
y Catecholamine (epinephrin, norepinephrin, dopamin) disintesis denganmemodifikasi tyrosin di medula adrenal.
y Histamin disintesis dari histidin oleh sel mast dan platelet di jaringan ikat.b. Peptide hormone, terdiri dari 3-49 asam amino, contohnya oksitosin dan
antidiuretik hormon (ADH) yang disekresikan oleh kelenjar posterior pituitary. Dan
protein hormone yang terdiri dari 50-200 asam amino, contohnya antara lain :
y insulin, glukagon, somatostatin dan pancreatic polipeptide yang disekresikanoleh pancreas.
y Growth hormone, TSH, FSH, LH, prolactin, melanocyt SH yang disekresikan olehkelenjar anterior pituitary.
y Parathiroid hormon disekresikan oleh kelenjar parathiroid.y Calcitonin disekresi oleh sel parafolikuler kelenjar tiroid.y Leptin disekresikan oleh jaringan adiposa.y Erythropoietin disekresikan oleh ginjal.y Gastrin, secretin, cholecystokinin, glucose-dependent insulinotropic peptide
disekresikan oleh sel-sel enteroendokrin di lambung dan usus halus.
c. Eicosanoid hormone, adalah derivat dari asam arachnoid (asam lemak berantai 20karbon). Eicosanoid hormone berperan penting dalam sirkulasi hormon. Terdiri dari
dua kelas besar, yaitu prostalglandin dan leukotrienes yang disekrsikan oleh setiap
sel kecuali sel darah merah.
3.7. Transport HormonSelain itu hormon dari kelenjar endokrin akan dialirkan melalui darah dan untuk melalui darah
diperlukan adanya suatu mekanisme transport. Untuk molekul water-soluble hormone
bersirkulasi dalam darah tanpa adanya ikatan dengan molekul lain. Sedangkan untuk molekul
lipid-soluble hormone bersirkulasi dengan protein transport. Protein transport ini sendiri
disintesis oleh sel-sel liver, selain itu protein transport memiliki beberapa fungsi, antara lain :
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
33/46
1. Membuat lipid-soluble hormone menjadi larut dalam air, sehingga dapat larut dalam darah.2. Memperlambat perjalanan molekul hormon kecil melewati mekanisme filtrasi di ginjal
sehingga mengurangi jumlah hilangnya hormon ke dalam urine.
3. Menyediakan cadangan hormon yang sudah ada dalam aliran darah.Umumnya 0,1-10 % molekul lipid-soluble hormone tidak berikatan dengan protein transport,
disebut free fraction.
3.8. Mekanisme kerja hormonMekanisme kerja hormon berbeda, tergantung dengan kelarutannya.
y Mekanisme kerja lipid-soluble hormone1. Molekul hormon berdifusi dari darah ke cairan interstitial kemudian melewati lipid
bilayer di membran plasma kemudian masuk ke dalam sel.
2. Jika sel itu merupakan sel target, maka hormon akan berikatan dan mengaktifkanreseptor. Pengaktifan hormon-receptor complex kemudian mengubah ekspresi gen.
3. Ketika DNA dicetak, mRNA terbentuk kemudian meninggalkan nukleus dan langsungmembentuk protein baru.
4. Protein-protein baru mengubah aktivitas sel dan menyebabkan respon yang khasterhadap hormon tersebut.
Gambar mekanisme kerja lipid-soluble hormone
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
34/46
y Mekanisme kerja water-soluble hormoneReseptor water-soluble hormone ini biasanya berupa integral transmembran protein pada
membran plasma. Hormonnya disebut sebagai first messenger berikatan dengan reseptor
di luar sel, dan pengikatan ini akan
mengaktifkan second messenger
(cAMP).
1. Fist messenger berdifusi dari darahmelewati interstitial fluid dan
kemudian mengikat reseptornya
yang ada di outer plasma membran
sel target. Hormon-receptorcomplex mengaktifkan membran
protein yang disebut G-protein. G-
protein yang aktif akan
mengaktifkan adenylate cyclase.
2. Adenylate cyclase mengkonversiATP menjadi cAMP
3.cAMP atau second messengermengaktifkan satu atau lebih
protein kinase. Yaitu enzim yang
menambahkan fosfor pada protein
selular lain. Donornya adalah ATP
yang dikonversi menjadi ADP.
4. Pengaktifan protein kinasemenyebabkan fosforilasi satu atau lebih protein selular.
5. Fosforilasi protein ini akan menyebabkan respon fisiologis.6. Setelah beberapa saat, enzim fosforilase akan menonaktifkan cAMP yang akan berakibat
pada berhentinya respon sel.
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
35/46
3.9. Hormon ReseptorMembrane-bound hormone receptors
1. Membrane-bound receptors adalah protein atau glikoprotein yang memiliki rantaipolipeptida yang dilipat untuk melintasi sel beberapa waktu.
2. Ketika hormon mengikat membrane-bound receptor:Perubahan dalam struktur membran channel dapat menyebabkan perubahan
permeabilitas membran plasma terhadap ion.
Pengaktifan G protein. Subunit alfa pada G protein dapat mengikat ion channels danmenyebabkan channel terbuka atau berubahnya kecepatan sintesis dari molekul
intracellular mediator seperti cAMP, cGMP, IP3, dan DAG
Enzim intraselular dapat langsung diaktifkan, ketika dalam perubahan sintesis mediatorintraselular, seperti cGMP, atau penambahan gugus fosfat pada enzim intraseluler akan
menyebabkan perubahan aktivitas.
3. Mekanisme mediator intraseluler adalah aksi yang cepat karena bekerja pada keadaanalready-existing enzymes dan memproduksi efek seperti air terjun.
Receptors langsung yang mengubah permeabilitas membran
Membrane-bound receptors untuk serotonin
adalah bagian dari Na+
channel. Ketika serotonin
mengikat reseptor, channel akan terbuka dan ion
berdifusi melewati membran.
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
36/46
Receptors that activate G proteins
1. membrane-bound receptormemiliki tempat reseptor yang
terlihat di bagian luar sel. Bagian
reseptor yang di dalam sel dapat
berikatan dengan G protein.
2. ligan mengikat tempat reseptor darimembrane-bound receptor. Kombinasi ini
mengubah G protein. GTP menggantikan
GDP pada subunit E, dan subunit E
memisahkannya dari subunit K dan F.
subunit E dapat mempengaruhi ion
channels di plasma membrane atau
sintesis mediator intraselular
3. ketika ligan terpisah dari tempatreseptor, G proteins tidak lama
diaktifkan. Penonaktifan subunit E
terjadi ketika fosforilasi memindahkan
fosfat inorganik (Pi) dari GTP,
meninggalkan GDP yang berikatan
dengan subunit E.
4. subunit dari G protein terkombinasikembali
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
37/46
Membrane-bound receptors, G proteins, dan Ca2+
channels
Ligan berikatan dengan tempat
reseptor pada membrane-bound
receptor. Kombinasi ini mengubah G
protein. GTP memindahkan GDP pada
subunit E, dan subunit E memisahkan
diri dari subunit F dan K.
1. subunit E yang berikatan dengan GTPberkombinasi dengan Ca
2+channel,
dan kombinasi ini menyebabkan Ca2+
channel terbuka. Ion-ion berdifusi ke
dalam sel dan berkombinasi dengan
calmodulin. Kombinasi Ca2+
dengan
calmodulin menghasilkan respon sel
terhadap ligan.
2. Phosphorylase memindahkanfosfat inorganik dari GTP yang
berikatan dengan subunit E,
meninggalkan GDP yang berikatan
dengan subunit E. Subunit E tidak
lama berhubungan dengan respon
selular, karena terpisah dari Ca2+
channel, dan kemudian channel
tertutup.
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
38/46
3. Subunit E berkombinasi dengansubunit F and K
Receptor yang meningkatkan sintesis
Berikut adalah gambaran membrane bound receptors yang mengaktifkan G proteins dan
meningkatkan sintesis dari IP3 dan DAG
Receptor yang mengubah aktivitas enzim intaselular
Berikut ini adalah gambaran membrane bound receptors yang dapat mengubah aktivitas
enzim selular.
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
39/46
Membrane-bound receptor yang secara langsung mensintesis mediator intraselular
Atrial natriuretic hormone berikatan
dengan tempat reseptor. Sedangkan pada
bagian dalam, guanylyl cyclase diaktifan
untuk mengasilkan cGMP dari GTP. cGMP
dalah mediator intraselular yang
memediasi respon sel.
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
40/46
Membrane-bound receptors yang memfosforilasi protein intraselular
Ketika insulin berikatan pada reseptornya,
reseptor itu bekerja sebagai enzim
phosphorylase dan mengikat gugus fosfat
dari ATP. Protein yang telah terfosforilasi
menghasilkan respon normal terhadap
insulin.
Intracellular hormone receptors
1. Intracellular hormone receptors adalah protein dalam sitoplasma atau nukleus2. Hormon berikatan dengan reseptor intraselular, receptor-hormone complex
mengaktifkan gen. secara konsekuen DNA diaktifkan untuk menghasilkan mRNA. mRNA
menginisiasi produksi protein tertentu (enzim) yang kemudian menghasilkan respon sel
target terhadap hormon.
3. Mekanisme reseptor intraselular adalah slow-acting karena dibutuhkan waktu untukmemproduksi mRNA dan protein.
4. Proses pengaktifan reseptor intraselular terbatas oleh penghancuran receptor-hormonecomplex.
kombinasi membrane-bound dan mekanisme interselular
Asetilkolin berikatan dengan reseptor asetilkolin. Kombinasi ini menyebabkan Ca2+
channel
terbuka, Ca2+
kemudian berdifusi ke dalam sel endotelial pada dinding pembuluh darah.
1. Ca2+ brikatan dengan tempat reseptor pada nitrat oksida (NO) sintase, enzim yangbekerja atau arginin akan memproduksi NO.
2. NO berdifusi keluar dari sel endotelial dan masuk ke dalam sel otot polos pada dindingpembuluh darah.
3. NO berkombinasi dengan tempat reseptor pada enzim, guanylate cyclase, yangmengkonversi GTP menjadi cGMP, hal ini menyebabkan sel otot polos relaksasi.
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
41/46
3.10. Contoh Hormon TiroidHormon tiroid sendiri di produksi di kelenjar tiroid. Pada kelenjar tiroid terdapat dua sel, yaitu
sel folikular dan sel parafolikular. Untuk homon tiroid ini, yang memproduksinya adalah sel
folikular. Hormon tiroid terdiri dari hormon tiroksin (T) dan hormon triiodotironin (T). Tiroksinatau hormon tetraiodotironin terdiri dari empat atom iodin dan hormon triiodotironin sendiri
terdiri dari tiga atom iodin. Pada kelejar tiroid, terdapat sedikit sel-sel yang ada diantara folikel-
folikel, disebut sel-sel parafolikular. Sel parafolikular yang memproduksi hormon kalsitonin
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
42/46
pada kelenjar tiroid. Dimana hormon ini berfungsi dalam membantu regulasi homeostasis
kalsium.
Sintesis dan Sekresi T dan T
y Iodid trapping,sel-sel folikular tiroid menjebak ion-ion iodid (I) dengan mengirimkannya secara aktif
dari darah ke sitosol, sehingga normalnya kelenjar tiroid mengandung kebanyakan iodid
di dalam tubuh.
y Sintesis tiroglobulin,selama menjebak I, sel-sel folikular juga mensintesis troglobulin (TGB), yaitu sebuah
glikoprotein besar yang diproduksi di Retikulum Endoplasma Kasar lalu dimodifkasi di
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
43/46
kompleks golgi, & di pack ke vesikel-vesikel sekretori. Vesikel-vesikel tersebut
kemudian melalui proses eksositosis dimana terjadi pelepasan TGB ke lumen folikel.
y Oksidasi Iodid, beberapa asam amino pada TGB adalah tirosin-tirosin yang akanteriodinasi. Tetapi, ion-ion iodida yang bermuatan negatif tidak dapat terikat pada
tirosin sebelum ion-ion tersebut mengalami oksidasi (pelepasan elektron) menjadi iodin:
2II. Bersamaan dengan ion-ion iodid teroksidasi, ion-ion tersebut melewati
membran menuju lumen folikel.
y Iodinase tyrosine,Bersamaan dengan molekul-molekul iodin (I) terbentuk, iodin-iodin tersebut bereaksi
dengan tiroksin-tiroksin yang merupakan bagian dari molekul-molekul thyroglobulin.
Pengikatan 1 atom iodin menghasilkan monoiodotyrosin (T) dan 2 iodinasimembentuk(T). TGB yang ditempeli iodin, sebuah material lengket yang terkumpul dan disimpan di
folikel tiroid, disebut koloid.
y Coupling T & TSelama langkah terakhir pada sintesis hormon tiroid, 2 molekul T bergabung
membentuk T atau i molekul T bergabung dengan 1 T akan membentuk T.
y Pinositosis dann digesti koloid.Droplets (tetesan-tetesan) koloid memasuki sel-sel folikular kembali melalui proses
pinositosis dan berfusi dengan lisosom. Enzim-enzim disgestive pada lisosom mem-
break down atau menghancurkan TGB, mengeluarkan T & T.
y Sekresi hormon-hormon tiroidKarena T & T larut dalam lemak, keduanya berdifusi melalui membran plasma ke
cairan interstitial dan kemudian ke darah. Normalnya, T disekresikan dalam jumlah
yang lebih banyak dibandingkan T. Tetapi pada beberapa kejadian, T3 lebih kuat.
Lagipula, setelah T masuk ke sel tubuh, kebanyakan T tersebut akan diubah menjadi
T dengan pelepasan 1 iodin.
y Transpor Dalam DarahLebih dari 99% T & T bergabung dengan protein transpor dalam darah, biasanya
Tirosin Binding Globulin (TGB).
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
44/46
Aksi Hormon-hormon Tiroid
Karena kebanyakan sel-sel tubuh memiliki reseptor untuk hormon-hormon tiroid, T & T
memiliki pengaruh di seluruh tubuh.
1. Hormon-hormon tiroid meningkatkan Basal Metabolik Rate (BMR), merupakan angkakonsumsi O di bawah kondisi standar atau basal (bangun, istirahat, puasa), dengan
menstimulasi penggunaan O seluler untuk memproduksi ATP ketika BMR naik,
metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein seluler naik.
2. Efek utama yang kedua dari hormon-hormon tiroid adalah untuk menstimulasi sintesispompa sodium protassium tambahan yang menggunakkan banyak ATP untuk mengeluarkan
ion-ion sodium (Na) terus-menerus dari sitosol ke cairan ekstraseluler dan ion-ion
potassium (K) dari cairan ekstraseluler ke sitosol. Bersamaan dengan sel-sel memproduksi
dan menggunakkan lebih banyak ATP, lebih banyak panas yang dikeluarkan atau dilepaskan,
dan temperatur tubuh naik. Fenomena ini disebut efek calorigenik. Dalam hal ini, tiroid
memiliki peran yang penting dalam menjaga temperatur tubuh normal. Mamalia normal
dapat berthan dalam temperatur yang sangat dingin (freezing), tetapi untuk yang kelenjar
tiroidnya sudah tidak ada, tidak dapat bertahan.
3. Dalam regulasi metabolisme, hormon-hormon tiroid menstimulasi sintesis protein danmeningkatkan penggunaan glukosa dan asam lemak untuk produksi ATP. Hormon-hormon
tiroid juga meningkatakan lipoolisis dan ekskresi kolesterol, sehingga mengurangi tingkat
kolesterol dalam darah.
4. Hormon-hormon tiroid meningkatkan aksi catecholamin (noreepinephrin & epinephrin)karena hormon-hormon tiroid menstimulasi reseptor-reseptor beta. Karena hal inilah,
gejala hyperthyroidisme meliputi peningkatan kerja jantung, detak jantung yang lebih kuat
dan naiknya BP.
5. Bersama dengan growth hormon manusia dan insulin, hormon-hormon tiroid mempercepatpertumbuhan tubuh, terutama pertumbuhan sistem nervous dan skeletal. Kekurangan
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
45/46
hormon-hormon tiroid selama perkembangan fetal, bayi dan anak-anak menyebabkan
mental retardasi yang parah dan pertumbihan tulang terhambat.
Kontrol Sekresi Hormon Tiroid
Thyrotropin Releasing Hormone (TRH) dari hipotalamus dan Thyroid Stimulating Hormone
(TSH) dari anterior pituitary menstimulasi sintesis dan menghasilkan hormon tiroid.
1. Tekanan darah rendah pada T dan T, kecepatan stimulasi metabolic rendahhipotalamus untuk sekresi TRH .
2. TRH memasuki gerbang vena hypophyseal dan aliran anterior pituitary dimana inimenstimulasi thyrotrophs untuk sekresi TSH.
3. TSH menstimulasi semua aspek aktivitas sel follicular tiroid, termasuk trapping iodide,sintesis hormon & sekresi dan pertumbuhan sel follicular.
4. Sel-sel folicular tiroid menghasilkan T & T menuju darah sampai kecepatanmetabolisme kembali normal.
4. KASUSWanita berumur 35 tahun mempunyai tumor yang merupakan pertumbuhan baru jaringan
dimana multipikasi sel tidak terkontrol dan progresif. Dimana dalam kasus ini terjadi suprasellar
extension, yaitu perluasan di atas sella tursica (cekungan pada permukaan superior tulang
sphenoid), yang mana di dalamnya terdapat kelenjar hipofisis. Akibat dari hal tersebut
menyebabkan terganggunya kelenjar hipofisis yang merupakan master of gland, karena
sekresi hormonnya yang mempengaruhi sekresi hormone kelenjar lain. Pada kasus diketahui
terjadinya hiposekresi atau sekresi yang di bawah batas normal. Akibat dari kondisi ini, kelenjar-
kelenjar target pun terganggu dan pada pasien ditemukan keluhan selalu merasa lelah, sedikit
mengeluarkan keringat walaupun pada kondisi panas, kulit kering, dan rambut kasar. Selain itu
pula, tumor dapat mengganggu nerve sekitar yang pada kasus ini adalah Optic Nerve (II) yang
mengakibatkan gangguan pengelihatan berupa bitemporal hemianopsia.
8/3/2019 4.LAPORAN KASUS
46/46
PATOMEKANISME
Wanita 35 Tahun
Tumor di Pituitari Fossa
Mengganggu Kelenjar Pituitari Mengganggu Cranial Nerve
(Optic Nerve, II)
Visual Disturbance
(bitemporal Hemianopsia)
Sekresi hormone Pituitari
terganggu
Hiposecretion
Mengganggu sekresi Hormon
lain dari kelenjar target
Selalu merasa
lelah
Sedikit
berkeringat
Sedikit mengeluarkan
minyak
Kulit kering Rambut kasar