laporan-kasus-andi (4)
-
Upload
rachman-usman -
Category
Documents
-
view
237 -
download
0
description
Transcript of laporan-kasus-andi (4)
NAMA : ABD. RACHMAN USMANNIM : N 111 14 0 43
PEMBIMBING KLINIK : DR. NYOMAN SUMIATI , M.BIOMED SP.KJ
Laporan Kasus
Identitas PasienNama : Ny. ARJenis kelamin : PerempuanUsia : 22 tahunAlamat : MorowaliStatus pernikahan : belum menikahPendidikan terakhir : SMAPekerjaan : MahasiswaAgama : IslamTanggal pemeriksaan : 28 April 2015
Anamnesis
Keluhan Utama : Mudah mengamuk
Penyakit sekarang : Pasien masuk dengan keluhan mudah mengamuk yang dialami
sejak 3 minggu yang lalu, pasien sering berteriak-teriak dan berbicara terus menerus
saat sedang mengamuk, tetapi saat di periksa pasien sudah tenang dan bisa di anmnesis.
Pasien mengeluhkan bahwa dia sering mengamuk dirumah dikarenakan jika orang
tuanya tidak menuruti kemauannya seperti tidak diizinkan untuk pergi sholat ke masjid,
saat mengamuk pasien melempar barang-barang didalam rumah. Pasien juga
mengatakan bahwa setiap malam dia susah tidur, sering setelah sholat isya pasien tidur
tetapi hanya 1-2 jam lalu pasien terbangun kembali dan susah untuk tidur lagi sampai
keesokan paginya.
Pasien mengatakan bahwa semenjak dia diperut ibunya 9 bulan, dia sudah
melihat bayangan seperti lingkaran putih dan sampai sekarang masih melihatnya
dan berubah seperti wujud manusia. Pasien juga mengatakan sering
mendengarkan bisikan-bisikan yang didengar selalu mengajarkannya yang baik-
baik, sering terjadi saat sebelum tidur pasien mendengar suara tersebut
menasehatinya. Bisikan dan bayangan tersebut selalu muncul setiap harinya.
Pasien juga mengatakan bahwa jika apa yang dia katakan maka akan benar
terjadi, seperti saat gempa yang terjadi di morowali dimana sebelumnya pasien
mengaku sudah mengatakannya terlebih dahulu.
Pasien bekerja sebagai pegawai honorer di kantor dinas pendidikan dan
pengajaran kab. Morowali dan ditugaskan sebagai sekretaris pribadi
kepala dinasnya. Pasien mengaku bahwa bosnya senang dengan
kinerjanya, dia sering di bawa keluar kota untuk perjalanan dinas,
namun dia merasa teman-teman dikantornya iri dengan dirinya karena
hal tersebut. Pasien juga mengaku pernah mendapat tekanan oleh
masyarakat karena permasalahan beasiswa dimana pasien adalah orang
yang mengatur data-data orang yang berhak mendapatkan beasiswa
sehingga ketika beberapa orang tidak mendapatkan beasiswa maka
pasien sering disalahkan oleh masyarakat dan merasakan seperti di
terror.
Pasien juga mengatakan hal yang dulu mengganggunya yaitu ketika Ayah
dan ibunya pisah ranjang, dia merasa sedih dan bingung apa yang harus dia
lakukan untuk mempersatukan kembali orang tuanya. Namun ternyata
ayahnya menikah lagi dengan wanita lain sehingga pasien sangat kecewa
dan marah. Menurut pasien ayahnya menikah kembali karena
menginginkan anak laki-laki sedangkan ibunya sudah tidak bisa hamil lagi.
Umur pernikahan ayah pasien dengan istrinya yang kedua tidak
berlangsung lama sehingga pasien meminta ayahnya kembali lagi kepada
ibunya, jika tidak pasien akan mengamuk.
Pasien juga mengatakan bahwa dirinya hamil dan sudah
memasuki bulan ke dua. Pasien mengatakan bahwa
akan menikah dengan laki-laki yang menghamilinya
dalam bulan ini. Pasien mengatakan orang tuanya
mengetahui bahwa dia hamil namun laki-laki tersebut
tidak mengakuinya.
pasien mengaku kaget mengapa dia dimasukkan ke RSJ Madani
padahal sebelumnya ayahnya mengaku akan membawanya ke RS
untuk memeriksakan kandungannya, bukan untuk memeriksa
kejiwaannya sehingga pasien saat masuk marah sambil berteriak-
teriak dan memberontak.
Menurut ayah pasien, benar yang dikatakan oleh pasien tentang
pekerjaanya dan masalah keluarganya, tetapi untuk kehamilannya
menurut ayahnya itu tidak betul karena sebelumnya ayah pasien sudah
melakukan tes kehamilan pada pasien dan hasilnya negatif. Menurut
ayhnya, pasien sering mengambil barang orang lain ketika pasien
mulai gelisah, dan sering mengamuk melempar barang ketika marah.
Hendaya/ disfungsi:Adanya waham dan halusinasi yang dialami pasien
Faktor stresor psikososial:Tahun 2014 Orang tuanya pisah ranjang dan
ayahnya menikah kembali.Kecemburuan teman sekantor dan terror dari
masyarakat.
Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis sebelumnya:Tidak ada
Riwayat Kehidupan Sebelumnya
Riwayat Penyakit Dahulu :Status neurologis : Tidak adaStatus Interna : Tidak ada
Riwayat gangguan psikiatri Pasien tidak pernah mengalami gangguan psikiatri sebelumnya
Riwayat penggunaan zat psikoaktif Pasien tidak pernah mengkonsumsi zat psikoaktif
Riwayat Kehidupan pribadi
PrenatalPasien dilahirkan dalam kondisi normal dan
sehat ditolong oleh bidan. Tidak ada gangguan atau penyakit yang diderita oleh ibunya saat mengandung hingga melahirkan beliau. Pasien lahir cukup bulan, saat lahir pasien langsung menangis. Pasien merupakan anak tunggal. Selama ini pasien dibesarkan oleh kedua orang tuanya.
Masa Kanak-Kanak
Pasien tumbuh normal dan bergaul seperti anak-anak biasa. Pasien mulai
sekolah Taman Kanak-kanak sejak umur 5 tahun. Setelah menamatkan
pendidikan TK pasien lanjut SD. Saat sekolah pasien tinggal dengan neneknya
dan berhubungan baik dengan teman dan tetangganya. Pasien mengaku sejak
kecil pasien suka bergaul dan bermain dengan teman sebaya secara normal.
Masa Remaja
Pasien tumbuh normal dan bergaul seperti anak remaja lainnya. Tidak ada
kejadian traumatis yang membekas. Dan masih melnjutkan sekolah SMP hingga
SMA. Saat SMA pasien sudah tinggal bersama orang tuanya.
Masa Dewasa
Setelah tamat SMA pasien bekerja menjadi skretaris
pribadi sambil mengikuti kuliah jarak jauh. Saat usia 21
tahun orang tuanya berpisah dan pasien mulai merasa
gelisah dan suka mengambil barang orang lain
Riwayat kehidupan keluarga
Pasien merupakan anak tunggal yang tinggal dengan orang
tuanya. Setelah orang tuanya berpisah, pasien tinggal
bersama ayahnya. Selang beberapa bulan ayah pasien
menikah lagi dan membuat pasien marah. Kemudian ayahnya
berpisah kembali dengan istri keduanya dan kembali kepada
ibu kandung pasien. Riwayat keluhan sperti pasien dalam
keluarganya (+) yaitu sepupu-sepupunya.
Situasi sekarang
Pekerjaan : Sekretaris pribadi kepala dinas pendidikan kab. Morowali
Psikososial : - Hubungan kedua orang tua yang kurang harmonis
Melihat bayangan dan mendengar bisikan
Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien merasa dirinya normal dan sehat, tidak
membutuhkan pengobatan dan meminta kebebasan dari
rumah sakit untuk bekerja kembali seperti sebelumnya.
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Deskripsi Umum
Penampilan: tampak sesuai umur, memakai jilbab dab memegang
tasbih, pasien memakai baju kaos dan rok panjang.
Kesadaran: compos mentis
Perilaku dan aktivitas psikomotor: Tenang
Pembicaraan: bicara spontan, suara dapat didengar, cepat, lancar
dan produktivitasnya cukup
Sikap terhadap pemeriksa: kooperatif
Keadaan AfektifMood: eutimiaAfek: normal dan serasiEmpati: tidak dapat diraba/rasakan
Fungsi Intelektual (kognitif)
Taraf Pendidikan, Pengetahuan umum dan kecerdasan : Pengetahuan
umum sesuai dengan tingkat pendidikannya
Daya konsentrasi: baik dan tidak mudah teralihkan
Orientasi waktu, tempat, dan orang: baik
Daya ingat jangka panjang baik, menengah dan pendek: baik
Pikiran abstrak: baik
Bakat kreatif: menyanyi
Kemampuan menolong diri sendiri: baik
Persepsi
Halusinasi auditorik (+) visual (+)Ilusi (-)Depersonalisasi (-)Derealisasi (-)
PikiranProses pikir:Produktivitas: baikKontinuitas: relevan dan koheren.Hendaya berbahasa: tidak adaIsi pikir: Preokupasi: tidak adaGangguan isi pikir: waham kebesaran
Pengendalian ImpulsSelama wawancara, impuls pasien dapat ia
kendalikan dengan normal
Daya Nilai Norma sosial: tergangguUji daya nilai: baikPenilaian realitas: baik
Tilikan: menyangkal sepenuhnya dirinya sakit (derajat tilikan 1)
Taraf dapat dipercaya: Dapat dipercaya
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
Pemeriksaan Fisik :Status InternusTekanan Darah: 120/90 mmHgDenyut Nadi: 84 kali/menitSuhu: 36,5°CPernapasan : 20 kali/menitAnemis : (-)/(-)Ikterus : (-)/(-)Sianosis : (-)/(-)
ThoraxInspeksi : Respirasi dada simetris/bilateralPalpasi : Massa (-), Pergerakan dada bilateralPerkusi : Paru (Sonor), Batas jantung normal,
bunyi pekak
Auskultasi : Paru (Vesikuler) dan Jantung (S1 dan S2, bunyi tambahan (-)
Abdomen
Inspeksi : Massa (-), dalam batas normal
Auskultasi : Peristaltik usus (+)
Perkusi : Bunyi tympani di 4 kuadran, Pembesaran
hepar (-), lien (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Neurologis
Kesadaran Compos mentis dengan GCS 15 (E4V5M6),
Nervus Cranial : Dalam batas normal
Refleks Fisiologi : Normal
Refleks Patologis : -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien datang dengan keluhan gelisah sejak 3 minggu. Pasien sering gelisah dan
marah jika kemauannya tidak di turuti oleh orang tuanya. Pasien sering merasa sulit
tidur dan ada halusinasi visual berupa bayangan putih dan halusinasi auditorik yang
sering muncul. Jika gelisah pasien sering mengambil barang orang lain dan
mengamuk melempar barang-barang.
Berdasarkan pemeriksaan status didapatkan pasien dengan penampilan yang sesuai
umur dan menggunakan jilbab, aktivitas psikomotor tenang, pembicaraan yang baik
dan jelas. Mood eutimia, afek normal dan serasi, taraf pendidikan sesuai, daya
konsentrasi dan daya ingat baik. Terdapat halusinasi visual (+) dan halusinasi
auditorik (+). Produktivitas baik dan gangguan isi piker berupa waham kebesaran.
Norma social terganggu, uji daya nilai dan realita baik dengan tilikan derajat1. Taraf
dapat ddipercaya.
Pemeriksaan fisik : TD : 120/90 mmHgN : 84 x/menitP : 20 x/menitS : 36,5 C
Diagnosis multiaxial
Axis I F31. Gangguan Afektif Bipolar
Axis II Tidak ada diagnosis Axis II
Axis III Tidak ada didiagnosis Axis III
Axis IV Masalah dengan Primary Support Group Masalah berkaitan dengan lingkungan social Masalah pekerjaan
Aksis V GAF 60-51 gejala sedang, disabilitas sedang
Daftar Problem
Organobiologik : Masalah pada neurotransmiter
Psikologik : Waham kebesaran, halusinasi visual
dan auditorik
Sosial : Suka mengambil barang orang lain
dan curiga kepada teman
Psikologik : Gelisah, halusinasi visual dan
auditorik,
PROGNOSISDubia at BonamFaktor Pendukung : Umur masih muda,
dukungan keluarga, pekerjaanFaktor Penghambat : Belum menikah dan
riwayat keluarga.
RENCANA MANAJEMEN
a. Farmakoterapi As. Valproat 250 mg 2x1Risperidon 2 mg 2x1
b. PsikoterapiTerapi kognitif-perilakuTerapi SuportifPsikoterapi berorientasi tilikan
Terapi kognitif-perilaku
Pendekatan kognitif mengajak pasien secara langsung mengenali distorsi
kognitif dan pendekatan perilaku, mengenali gejala somatik secara langsung.
Teknik utama yang digunakan pada pendekatan behavioral adalah relaksasi
dan biofeedback.
Terapi Suportif
Pasien diberikan reassurance dan kenyamanan, digali potensi-potensi yang
ada dan belum tampak, didukung egonya, agar lebih bisa beradaptasi optimal
dalam fungsi sosial dan pekerjaannya.
TERIMA KASIH