Post on 06-Feb-2018
4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA
PENGADILAN NEGERI SEMARANG
I. Prosedur pendaftaran Akta Perjanjian Bersama dan Surat Keterangan Perkara
- Prosedur Pendaftaran Perjanjian Bersama / Kesepakatan Bersana diawali dengan
pengecekan syarat administrative. Apakah Perjanjian Bersamaa / Kesepakatan
Bersama para pihak yang penyelesaiannya secara Bipartite atau Mediasi telah
memenuhi ketentuan , apabila tidak memenuhi ketentuan maka pihak yang
mengajukan harus melengkapinya ataupun memperbaikinya terlebih dahulu.
Setelah persyaratan administrative terpenuhi, Panitera Muda PHI pada
Pengadilan Negeri Semarang menerbitkan Akta Perjanjian Bersama paling
lambat: 2 hari
- Untuk prosedur penerbitan Surat Keterangan Bebas Perkara, setelah surat
permohonan dari pihak Pemohon diteliti dalam buku Register Perkara maka
dibuatkan Surat Keterangan oleh Panitera dalam waktu paling lama: 2 hari
II. G u g a t a n sampai dengan M i n u t a s i
1. Prosedur pendaftaran Gugatan Perkara Pemutusan Hubungan Kerja dan
Perselisihan Hubungan Industrial.
- Petugas Pendaftaran gugatan perkara PHK / PHI melakukan pengecekan syarat
gugatan yang terdiri dari Surat Gugatan, Risalah Bipartit (apabila ada), Risalah
Mediasi, Anjuran Mediator dan Surat Kuasa Khusus ( apabila dikuasakan).
Pendaftaran gugatan yang belum melengkapi persyaratan maka pendaftaran
gugatan tersebut belum dapat diterima / ditolak.
Untuk perkara dengan nilai gugatan diatas Rp. 150.000.000,- maka Penggugat
diwajibkan untuk membayar uang panjar / biaya perkara. Setelah biaya perkara
ditaksir oleh petugas meja pertama, Penggugat membayarkan biaya tersebut
secara langsung di Bank yang ditunjuk setelah petugas meja pertama
memberikan nomor rekening Pengadilan Negeri tersebut. Dan untuk perkara
dengan nilai gugatan dibawah Rp. 150.000.000,- maka Penggugat tidak
membayar uang panjar / biaya perkara (prodeo). Proses pendaftaran gugatan
hingga pembayaran uang panjar / biaya perkara diselesaikan dalam waktu: 1
hari;
- Setelah persyaratan lengkap, selanjutnya penyerahan berkas perkara kepada
Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Semarang untuk
ditetapkan Majelis Hakim, diselesaikan paling lama: hari kerja berikutnya;
- Ketua PHI pada PN Semarang menetapkan Majelis Hakim dan Panitera menunjuk
Panitera pengganti dalam waaktu paling lama: 7 hari;
- Setelah berkas diterima oleh petugas penerima gugatan, maka berkas perkara
diserahkan pada Hakim Ketua Majelis untuk ditetapkan hari sidang. Proses ini
diselesaikan pada hari itu juga;
2. Pemanggilan Para Pihak
- Hakim Ketua Majelis memerintahkan pada Panitera Pengganti untuk memanggil
para pihak yang membutuhkan waktu selama:
Untuk para pihak yang beralamat di dalam kota: 7 hari;
Untuk salah satu pihak / para pihak yang beralamat di luar kota , panggilan
sidang dengan menggunakan panggilan delegasi: 14 hari;
Untuk panggilan ke luar negeri paling lama: 2 bulan (60 hari);
- Jurusita / jurusita pengganti yang melakukan pemanggilan wajib melapor /
menyerahkan relas panggilan paling lama: 1 hari;
- Panitera pengganti wajib melaporkan tentang tanggal penundaan sidang beserta
alasannya kepada kepaniteraan PHI: pada hari itu juga;
3. Persidangan
- Pemeriksaan perkara dari mulai gugatan, jawaban, replik, duplik, bukti-bukti
surat, saksi-saksi, kesimpulan, dan putusan diselesaikan paling lama: 50 hari
kerja;
- Kepaniteraan mencatat perkembangan persidangan masing-masing perkara ke
dalam buku Register setelah menerima laporan dari Panitera Pengganti: pada
hari itu juga;
- Sebelum putusan dibacakan, panitera pengganti wajib meminta perincian biaya
perkara kepada kasir. Dan setelah putusan dibacakan Panitera pengganti wajib
melaporkan pada kasir PHI tentang kehadiran para pihak, meminta rincian biaya
serta materai untuk Putusan: pada hari itu juga;
- Setelah putusan dibacakan, panitera pengganti wajib melaporkan tanggal
putusan beserta amarnya kepad Kepaniteraan PHI: pada hari itu juga;
- Apabila dalam pembacaan putusan ada salah satu pihak yang tidak hadi, maka
kepaniteraan PHI akan memberitahukan isi putusan tersebut kepada pihak yang
tidak hadir baik melalui relaas pemberitahuan maupun delegasi (luar kota);
4. Munitasi
- Majelis Hakim dan Panitera Pengganti harus / wajib menyelesaikan minutasi dan
pemberkasan perkara setelah putusan diucapkan, paling lama: 14 hari;
III. Upaya Hukum
1. Kasasi
- Pernyataan kasasi dapat diajukan sejak putusan diucapkan atau sejak putusan
diberitahukan kepada para pihak yang tidak hadir, dalam tenggang waktu: 14
hari kerja;
- Pemberitahuan Pernyataan Kasasi kepada Termohon Kasasi setelah pernyataan
kasasi diterima paling lama: 2 hari kerja;
- Pemohon Kasasi wajib menyerahkan memori kasasinya setelah memori diterima
dalam waktu: 14 hari kalender;
Apabila Pemohon Kasasi tidak mengajukan Memori Kasasi dalam tenggang waktu
14 hari kalender, maka permohonan kasasi tersebut tidak memenuhi syarat
formal sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1 Tahun 2001 jo. SEMA Nomor :
11 Tahun 2010, sehingga berkas perkara kasasi tidak dikirimkan ke Mahkamah
Agung. Selanjutnya Ketua Pengadilan Negeri Semarang akan membuat
Penetapan berdasarkan Surat Keterangna Pansek.
- Memori kasasi harus diberitahukan kepada Termohon Kasasi setelah memori
kasasi diterima dalam waktu: 2 hari kerja;
- Kontra memori kasasi dapat diserahkan oleh Termohon Kasasi, setelah
Termohon Kasasi menerima Memori Kasasi dalam waktu: 14 hari;
- Apabila Pemohon Kasasi akan melakukan pencabutan Kasasi maka pencabutan
Permohonan Kasasi oleh Pemohon Kasasi harus dilakukan dihadapan Panitera
dengan suatu Akta dan diketahui oleh Ketua Pengadilan Negeri / Hubungan
Industrial Semarang;
- Pengiriman berkas Kasasi ke Mahkamah Agung sejak pernyataan Kasasi diterima
paling lama: 30 hari;
- Dalam setiap putusan harus dilampirkan soft copy masing-masing putusan, dan
memori kasasi;
- Putusan Kasasi MA setelag diterima, diteliti, dan deregister oleh petugas di
Kepaniteraan PHI Semararang, maka putusan tersebut selanjutnya diberitahukan
kepada para pihak dalam jangka waktu paling lama: 7 hari;
2. Peninjauan Kembali
- Penerimaan permohonan PK dan pencatatan dalam register PK paling lama: 1
hari kerja;
- Setelah Putusan Kasasi diberitahukan kepada para pihak atau sejak ditemukan
adanya alat bukti baru (novum), pernyataan PK dapat diajukan oleh Pemohon PK
dengan disertai alasan PK dalam tenggang waktu: 180 hari kerja;
- Untuk permohonan PK tanpa adanya novum, harus disertai oleh permohonan PK
dan harus disampaikan kepada Termohon PK paling lama: 7 hari;
- Termohon PK dapat menyerahkan jawaban atas permohonan PK setelah
Termohon PK menerima alasan PK, dalam jangka waktu: 14 hari;
- Berkas PK harus dikirim ke Mahkamah Agung setelah jawaban dari Termohon PK
diterima, dalam jangka waktu paling lama: 30 hari;
- Untuk pengajuan PK dengan alasan ditemukan bukti baru (novum), Ketua
Pengadilan harus menunjuk Hakim untuk melakukan penyumpahan kapan bukti
baru tersebut ditemukan, paling lama: 7 hari kerja;
- Hakim yang ditunjuk harus melakukan penyumpahan setelah adanya penunjukan
dari Ketua Pengadilan Negeri (dengan disertai BA Penyumpahan), paling lama: 7
hari;
- Setelah Berita Acara Penyumpahan ditandatangani dan diserahkan pada Panmud
PHI untuk selanjutnya dikirimkan ke MA RI dalam jangka waktu: 3 hari;
- Putusan PK setelah dterima, diteliti dan deregister, diberitahukan kepada para
pihak dalam waktu paling lama: 7 hari;
IV. Sita dan Eksekusi
1. Sita Jaminan
Panmud PHI meneliti kelengkapan berkas, menghitung biaya sita Jaminan sesuai
dengan biaya yang ditetapkan setelah menerima salinan penetapan sita jaminan
dari Majelis Hakim dalam waktu: pada hari itu juga;
Kepaniteraan PHI menunjuk Jurusita setelah Pemohon membayar SKUM (jika
nilai gugatan diatas Rp. 150.000.000,-) sesuai jumlah biaya yg ditetapkan untuk
sita jaminan dan mencatat dalam buku register penyitaan;
Setelah menerima penetapan sita jaminan dan surat penunjukan dari Panitera,
jurusita melakukan sita jaminan paling lama: 1 hari;
Setelah pelaksanaan sita jaminan, Jurusita menyerahkan Berita Acara sita
jaminan dan berkas terkait kepada Kepaniteraan PHI paling lama: 2 hari;
2. Eksekusi
2.1. Aanmaning / Teguran
Surat Permohonan Eksekusi,disposisi Ketua PN dan Pansek diselesaikan:
pada hari itu juga;
Untuk perkara diatas Rp. 150.000.000,- Panmud PHI menghitung panjar
biaya (SKUM) setelah menerima disposisi dari KPN / Pansek dan mencatat
kedalam register eksekusi dalam waktu: 1 hari kerja;
Untuk perkara dibawah Rp. 150.000.000,- Pemohon tidak dikenakan biaya
panjar;
Setelah SKUM dibayarkan, Kepaniteraan PHI mempersiapkan penetapan
Ketua PN tentang Aanmaning / teguran paling lama: 2 hari;
Penyerahan berkas teguran oleh Kepaniteraan PHI pada Ketua PN untuk
ditetapkan hari, tanggal penetapan diselesaikan dalam waktu: 1 hari
sebelum aanmaning;
Panitera menunjuk jurusita untuk melakukan pemanggilan: pada hari itu
juga;
Hari dan tanggal pelaksanaan aanmaning diperhitungkan tenggang waktu
pemanggilan:
- Untuk aanmaning keluar kota: 3 minggu
- Untuk aanmaning dalam kota: 2 minggu
Jurusita memanggil Termohon Eksekusi sebelum hari dan tanggal
peneguran yang ditetapkan Ketua Pengadilan Negeri / PHI, paling lama: 3
hari;
Panitera membuat Berita Acara Peneguran pada hari itu juga setelah
dilakukan peneguran;
2.2. Sita Eksekusi
8 (delapan) hari setelah peneguran Termohon tidak melaksanakan isi
putusan dengan sukarela maka Pengadilan Negeri menindak lanjuti
dengan tahapan sita eksekusi atas harta milik Termohon;
Kepaniteraan PHI / Bagian Eksekusi menyiapkan penetapan sita eksekusi
untuk ditandatangani oleh Ketua Pengadilan, paling lama: 7 hari setelah
peneguran dilaksanakan;
Bahwa penyitaan atas harta milik Termohon dipertimbangkan besarnya
nilai kewajiban Termohon sesuai Putusan dengan harta milikm Termohon,
dan agar jangan terjadi disparitas dan penyitaan diutamakan terlebih
dahulu terhadap harta bergerak, bila tidak mencukupi baru harta tidak
bergerak;
Panitera menunjuk Jurusita untuk melakukan tugas pelaksanaan sita
eksekusi selambat-lambatnya: hari kerja berikutnya;
Jurusita melaksanakan Sita Eksekusi setelah menerima tugas sita eksekusi
paling lama: 3 hari;
Jurusita melaporkan kepada Panitera tentang pelaksanaan Sita Eksekusi
dan dan menyerahkan Berita Acara sita eksekusi kepada bagian eksekusi
setelah pelaksanaan sita eksekusi paling lama: 1 hari;
Panitera melaporkan Ketua Pengadilan tentang pelaksanaan sita eksekusi
tersebut: pada hari itu juga;
2.3. Eksekusi Lelang
Setelah sita eksekusi dilaksanakan, Panmud PHI menyiapkan penetapan
eksekusi lelang dan Panmud PHI meneliti kelengkapan berkas untuk
keperluan lelang selambat-lambatnya: 7 hari kerja;
Untuk keperluan lelang atas barang tidak bergerak, sesuai SK Menkeu
barang-barang tersebut harus dilakukan penarikan guna memudahkan
pembeli lelang untuk menguasai obyek hasil lelang, dan Kepaniteraan PHI/
Eksekusi mempersiapkan penetapan KPN tentang penarikan paling lama: 2
hari kerja setelah penetapan eksekusi lelang ditandatangani oleh Ketua
Pengadilan;
Kepaniteraan PHI / Bagian Eksekusi mempersiapkan surat permohonan
pelaksanaan lelang pada kantor lelang paling lama: 2 hari kerja setelah
penetapan penarikan ditandatangani oleh Ketua Pengadilan;
Setelah lelang selesai maka barang- barang yang telah laku terjual melalui
proses lelang akan diserahkan kepada pemenang lelang setelah risalah
lelang dikeluarkan oleh Kantor Lelang;
V. Delegasi
Permintaan bantuan pemberitahuan ke Pengadilan Negeri lain / Delegasi surat
permintaan bantuan diselesaikan paling lama: 3 hari kerja;
Penyelesaian permintaan bantuan dari Pengadilan lain harus sudah dijalankan
setelah permintaan bantuan tersebut diterima paling lama: 7 hari kerja setelah
Jurusita di tunjuk oleh Panitera / Wapan;
Pengiriman kembali relaas kepada Pengadilan Pemohon bantuan, diselesaikan :
3 hari kerja dan apabila di luar wilayah Semarang / delegasi waktunya
disesuaikan dengan jarak dan tingkat kesulitan;
Wapan melakukan pengawasan terhadap kinerja Jurusita apakah sudah benar-
benar melaksanakan tugasnya tepat waktu dan diharuskan kepada Jurusita
apabila telah melaksanakan tugasnya melapor kepada Wapan dengan
memperlihatkan relaas hasil pekerjaannya;
VI. Pelaporan
1. Panmud PHI berkewajiban membuat laporan yang meliputi:
a. Laporan keadaan perkara Gugatan
b. Laporan keadaan permohonan Kasasi
c. Laporan keadaan permohonan PK
d. Laporan kegiatan Hakim
e. Laporan keuangan perkara
2. Data-data yang dimasukkan dalam laporan harus sesuai dengan data yang
tercantum dalam buku register;
3. Dalam pengisian laporan bulanan nomer perkara harus berurutan sesuai dengan
tanggal penerima perkara;
4. Perkara yang diputus harus dilaporkan tepat waktu, hingga bulan yang tercantum
dalam kolom putus sesuai dengan bulan laporan;
5. Perkara yang belum dibagi juga merupakan perkara yang belum putus.
Karenannya harus dicantumkan juga dalam kolom perkara yang belum diputus;
6. Pengisian rekapitulasi harus sesuai dengan keadaan / jumlah perkara dalam
kolom ybs;
7. Tanggal pembuatan laporan pada akhir bulan. Data-data yang tercantum dimulai
dari keadaan awal bulan dan diakhiri dengan akhir bulan ( sesuai bulan laporan);
8. Laporan keadaan perkara PHI dan laporan keuangan perkara setiap akhir bulan
harus diterima MA selambat-lambat tanggal 15 bulan berikutnya;
9. Laporan perkara Kasasi dan PK dibuat tiap 4 bulan sekali;
10. Laporan tentang kegiatan Hakim dibuat 6 bulan sekali pada setiap akhir bulan
Juni dan Desember;
VII. Kearsipan
1. Untuk penertiban kearsipan perkara perlu dilakukan pembenahan dan penataan
berkas perkara;
2. Berkas perkara dibedakan atas dua jenis:
a. Berkas yang masih berjalan yaitu berkas perkara yang telah diputus dan
diminutasi tetapi masih proses kasasi dan amsih memerlukan penyelesaian
akhir;
b. Arsip berkas perkara yaitu berkas perkara yang telah selesai dalam arti
mempunyai kekuatan hokum tetap;
3. Pengelolaan berkas perkara:
a. Berkas perkara yang masih berjalan berada pada kepaniteraan perkara PHI;
b. Arsip berkas perkara ada di kepaniteraan hokum;