2. teknik pengumpulan dan pengelolaan bahan naskah kehumasan

Post on 14-Apr-2017

195 views 4 download

Transcript of 2. teknik pengumpulan dan pengelolaan bahan naskah kehumasan

TEKNIK PENGUMPULAN DAN PENGELOLAAN BAHAN NASKAH KEHUMASAN

5 Jampel (225 Menit)

LIDIA EVELINA Akademisi dan Praktisi

Sub Materi Pokok Bahasan

1• Sumber atau Bahan naskah Kehumasan

2• Teknik Wawancara dan Pengumpulan Data Sekunder

3 • Memilih dan Mengelola Data

2

Tujuan dan Manfaat Pembelajaran

Tujuan

• Peserta mengetahui Teknik Pengumpulan

Bahan dan pengolahan Naskah Kehumasan,

yaitu:

1. Sumber atau Bahan Naskah Kehumasan.

2. Teknik Wawancara dan pengumpulan Data

Sekunder.

3. Memilih dan Mengelola Data.

Manfaat

Peserta mampu Menerapkan teknik

pengumpulan dan pengelolaan bahan

naskah kehumasan.

3

INDIKATOR KEBERHASILAN

Peserta mampu Menerapkan Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Bahan Naskah

Kehumasan 4

Sumber Bahan Naskah Kehumasan

5

Menulis adalah sebuah aktivitas Positip

• Menulis adalah aktifitas yang menuntut adanya ide yang

dituangkan dalam kata demi kata yang kemudian terangkai

menjadi sebuah tulisan.

• Tulisan yang “berbobot” dan layak baca terkadang butuh sumber

ide yang jelas kata-kata yang mudah dicerna pembacanya.

• Memang ketiadaan ide membuat orang seolah tak bisa mengeja

kata demi kata.

• Namun, bukan berarti ide tak bisa digali. Berdasarkan

pengalaman, ada beberapa hal atau aktifitas yang bisa dijadikan

sumber ide.

6

9 (Sembilan) Sumber ide 1. Internet:

Kegiatan online bisa dijadikan aktifitas positif dengan

memanfaatkan untuk mencari ide membuat tulisan.

Browsing atau membaca tulisan di portal berita atau

membaca tulisan di blog orang bisa kita sarikan

sebagai ide bahan tulisan.

Portal berita misalnya, disana bisa kita ambil ide

tulisan.

7

2. Jalan-jalan:a. Melihat pemandangan atau rutinitas orang di sekitar.

Jeli dalam menangkap ide tersebut.

b. Bila fokus tulisan mengenai Objek wisata atau lokasi-

lokasi yang indah, tentu saja sangat tepat bila

melakukan jalan-jalan sambil mengumpulkan bahan

tulisan.

c. Tak harus soal cerita dalam tulisan, foto-foto juga bisa

kita jadikan bahan untuk membuat tulisan.

8

3. Membaca:

• Selain membaca di media online,

membaca buku, Koran, majalah, atau

media cetak lain bisa membuat ide

bermunculan.

9

4. Mendengarkan Musik:

• Apakah mengar musik itu bisa

menjadikan ide datang?

“Ya, sangat bisa. Dengarkan dan resapi

lirik-lirik lagu yang didengar, bisanya

sebuah lagu bercerita tentang suatu

hal”.

10

5. Menonton Televisi:

• Hampir setiap hari televisi menemani

keseharian kita, banyak acara yang tayang,

ambil tontonan positif untuk nanti disarikan

dalam sebuah ide tulisan.

• Jangan kuatir, banyak yang bisa kita gali dari

acara di televisi.

11

6. Obrolan Sehari-hari:

• Saat kita ngobrol, ada banyak hal yang jadi topik

pembicaraan, dari bahasan inilah kita bisa mengambil

sebuah ide untuk dijadikan sebuah tulisan.

• Seperti saat mendengar cerita seorang teman yang

sedang mengalami permasalahan pribadi, biasanya

mereka mencari teman curhat, bisa saja kita buat

sebuah tulisan tanpa bermaksud mengumbarnya.

12

7. Catatan Harian:

a. Rutinitas sehari-hari terkadang tak

terlewatkan dalam buku catatan,

baik itu yang bersifat personal

maupun sangkut paut dengan

pekerjaan.

b. Ambil beberapa poin, lalu tuangkan

dalam sebuah tulisan.

13

8. Menonton Film:

Cerita dalam sebuah film bisa kita

jadkan bahan tulisan, bisa juga kita

buat review mengenai film yang

kita tonton.

14

9. Pengalaman Sehari-hari:

• Pengalaman dalam keseharian kita

bisa dijadikan sumber inspirasi yang

tak terbatas, memang tak semua bisa

kita olah menjadi sebuah tulisan, tapi

bisa kita fokuskan pada hal-hal yang

sekiranya menarik dan mudah kita

sampaikan.

15

METODE PENGUMPULAN BAHAN TULISAN

a. Data merupakan komponen penting dalam penyusunan sebuah tulisan.

Data berasal dari bahan-bahan yang dikumpulkan untuk membahas

sebuah topik dalam dalam tulisan.

b. Bahan tulisan bisa dikumpulkan dengan pengamatan, penelitian dan

keterlibatan langsung terhadap obyek.

c. Bisa pula dengan mewawancarai sumber bahan, meminta secara gratis,

bekerjasama (nama sumber ikut dicantumkan), membeli dan investigasi.

16

Metode Wawancaraa. Metode Wawancara adalah Cara untuk

mengumpulkan data dengan mengajukan

pertanyaan langsung kepada seorang

informan.

b. Pertanyaan yang diajukan tidak tergantung

pada pertanyaan yang telah disiapkan tetapi

dapat mengajukan pertanyaan lain jika

dianggap perlu.

17

Jenis-Jenis Wawancara:

1. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data,

bila telah mengetahui informasi yang akan diperoleh.

2. Wawancara semiterstruktur digunakan untuk menemukan

permasalahan secara lebih terbuka, yang diajak wawancara diminta

pendapat, dan ide-idenya.

3. Wawancara tak terstruktur digunakan saat penelitian pendahuluan atau

malahan penelitian yang lebih mendalam tentang subyek yang diteliti.

18

Langkah-langkah Wawancara1. menetapkan kepada siapa wawancara itu dilakukan;2. menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan

pembicaraan;3. mengawali atau membuka alur wawancara;4. melangsungkan alur wawancara;5. mengkonfirmasikan inti hasil wawancara dan mengakhirinya;6. menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan;7. mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang diperoleh.

19

Pengumpulan Data Sekunder

• Metode Obeservasi : Pengamatan

langsung kepada suatu objek yang

diteliti.

• Metode ini dapat dilakukan dalam jangka

waktu yang singkat.

20

Metode Studi Pustaka

a. Metode yang memungkinkan seorang penulis mengekspresikan semua bahan dari

bermacam-macam sumber menjadi sebuah tulisan yang teratur.

b. Dalam pencarian referensi di perpustakaan, kita harus menggunakan mekanisme yang

ada dalam mencari bahan yang diperlukan.

c. Mekanisme standar yang dipakai dalam hal tersebut adalah brosur, company profile,

surat kabar, dokumen perusahaan, buletin internal dan buku-buku referensi.

21

Memilih Data • Mengkatagorikan data sebagai berikut:

1. Memilih data yang akan dijadikan headline. 2. Memilih data-data untuk pembahasan dilengkapi dengan konsep-

konsep atau teori yang terkait.3. Memilih data untuk penutup.4. Memilih ilustrasi berupa foto, sketsa dan gambar.

22

Mengelola Data• Data yang sudah dikategori dirangkai dan antar alinea ada kalimat

penyambung sehingga enak dibaca.• Alinea maksimal tidak lebih dari 5 alinea.• Satu alinea tidak lebih dari 5 baris.• Satu kalimat tidak lebih dari dua baris.

Paragraf pembuka senantiasa berisikan rangkuman atas keseluruhan cerita. Maksudnya,

seandainya saja kolom media memang tidak memungkinkan untuk memuat naskah atau kalimat-

kalimat yang selanjutnya, maka paragraf pertama tadi sudah dapat mengemukakan inti pesan

atau berita kepada pembaca.

23

Menyusun Kerangka Tulisan

1. Membuat semacam peta perjalanan atau urut-urutan penyampaian

informasi.

2. Pilih yang hendak ditonjolkan, informasi yang hendak disampaikan

dan urut-urutan penyampaiannya.

3. Kerangka tulisan ini menjadi pedoman teknis dalam menyusun

tulisan.

24

RANGKUMAN

• Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Bahan Naskah

Kehumasan berdasarkan data-data yang dapat

dipertanggungjawabkan dari referensi yang bisa diandalkan .

25

Tugas Tambahan (PR)

1. Membuat Pertanyaan Wawancara

untuk Topik yang dipilih

2. Mengelola Hasil Wawancara

menjadi tulisan.

26

Referensi Bivins, Thomas H. (2008). Public Relations Writing. The essentials of Style anfd

Format. New York: McGraw-Hill.

Green, Andy (2010) Creativity in Public Relations. Fourth Edition. London:

Kogan Page.

Iriantara, Yosal dan A Yani Surachman (2006).PR Writing. Pendekatan Teoritis

dan Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Newsom, Doug and Jim Haynes (2008) Public Relations writing. Form and

Style. Eight Edition. Belmont: Thomson Wads worth.

28

Materi berikutnya…..

Penulisan Berita dan Press Release

1. Perbedaan Berita dan Press Release

2. Nilai Berita

3. Struktur Berita dan Press Release

4. Penulisan Berita dan Press release

29