Post on 06-Jul-2018
8/17/2019 160303 Budidaya Lada
1/6
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN LADA
1.
Pembibitan
Pada dasarnya lada dapat diperbanyak dengan cara vegetatif maupun generatif.
Namun perbanyakan secara generatif umumnya tidak digunakan dalam budidaya
karena mempertimbangkan waktu tumbuhnya yang relative lama, percabangannya
yang lebih sedikit, tidak ada jaminan tanaman baru akan memiliki sifat yang sama
dengan indukannya, serta umur tanaman akan cenderung lebih pendek (Sutarno,
2001).
Perbanyakan lada secara vegetatif dilakukan dengan cara stek. Stek dapat
mempergunakan kedua jenis sulur lada, yaitu sulur cabang/buah maupun sulur panjat.Berikut ini adalah jenis-jenis stek pada tanman lada berdasarkan buku Pedoman
Budidaya Merica (BALITTRO, 2013):
a. Stek Panjang
Stek panjang berasal dari sulur panjat yang kemudian dipotong menjadi 5-7
buku. Selanjutnya daun pada buku terseut dipotong sebagian. Lalu dilakukan
pengakaran dengan cara membenamkan stek dalam tanah dan ditutup dengan
daun atau bahan lain, hal tersebut bertujuan untuk membuat kelembaban optimal
selama 10-14 hari.
Gambar 1. Mekanisme Stek Panjang b. Stek Pendek
Sama halnya dengan stek panjang pada stek pendek juga menggunakan sulur
panjat sebagai bahan steknya, hanya saja pada stek pendek yang diambil hanya
satu buku dengan berdaun tunggal. Setelah stek dipotong akan direndam ke
8/17/2019 160303 Budidaya Lada
2/6
dalam larutan gula (1-2%) atau 1 sendok makan untuk 5 liter air selama ± 1 jam.
Tanam stek satu buku kedalam polybag yang telah berisi tanah, pupuk kandang,
dan pasir dengan perbandingan 1:1:1 atau 2:1:1. Lindungi polybag dengan plastic
setiap pagi selama satujam. Stek yang telah memiliki 2-3 daun kemudian
diikatkan tongkat bambu di dalam polybag-nya. Stek pendek siap tanam setelah
5-7 hari.
Gambar 2. Pembuatan Stek Pendek
c. Stek Untuk Merica Perdu
Stek untuk merica perdu ini dapat menggunakan kedua macam sulur lada,
yaitu sulur cabang/buah maupun sulur panjat yang titik tumbuhnya dibuang. Stek
yang berasal dari sulur buah perlu diberikan karetan melingkar di bagian cabang
guna merangsang perakaran, kemudian dipotong dan dimasukan kedalam larutan
gula 1 sendok makan untuk air 5 liter selama 1/2 –
1 jam sebelum benih siap
ditanam. Sedangkan stek dari sulur panjang setelah dipotong titik tumbuhnya
segera dimasukan dalam larutan gula, kemudian ditanam kedalam polybag berisi
media yang telah dicampur dengan pupuk kandang, lalau ditutup rapat dalam
persemaian. Setelah memiliki 10 daun maka benih siap untuk ditanam.
Gambar 3. Metode stek dengan sulur cabang/buah
8/17/2019 160303 Budidaya Lada
3/6
Gambr 4. Metode stek dengan sulur panjat
2. Pembukaan Lahan
Apa bila lada ditanam pada lahan miring, maka perlu dibuat terasering dan
ditanami tanamana penutup tanah. Kemudian buat saluran drainase (dalam 30 cm xlebar 20 cm) dan parit disektar guna menghindari genangan air (dalam 30 cm x lebar
40 cm).
Sebelum penanaman lada perlu ditanam tajar terlebih dahulu. Jenis tajar lada
yang baik adalah gamal (Gliricidia meculata) atau dadap cangkring pucuk merah
( Etythrina fusca L). Jarak tanam dari tanaman tajar ini adalah 2,5 x 2,5 m atau 3 x 3
m. panjang stek tajar yang ditanam adalah 2 m dengan diameter batang 5 cm. tajar
ditanam ± 10 cm sebelah barat lubang tanam merica dengan kedalaman 30 cm.
3. Penanaman
Sebelum lada ditanam dibuatlah lubang tanam dengan ukuran 45 x 45 45 cm
sampai 60 x 60 x 60 cm. Tanah galian dibiarkan terbuka sekurang-kurangnya 40 hari
sebelum penanaman. Tanah yang berasal dari bagian atas diberi campuran pupuk
organic/kandang dengan infestasi Trichoderma harzianum.
Setiap jenis stek memiliki cara penanaman yang berbeda. untuk stek panjang
ditanam dengan cara dibenamkan 3-4 buku didalam lubang bedengan, setelah itu
lubang diutup dengan tanah dan diberi naungan. Untuk penanaman merica yang
steknya diakrkan terlebih dahulu di polybag ditanam dengan cara dikeluarkan dul dari
polybag, lalu tanamnan dibenamkan 3-4 buku kemudian tutup tanahnya dan beri
naungan. Sedangkan untuk merica dengan tanaman perdu seperti kelapa memiliki
8/17/2019 160303 Budidaya Lada
4/6
langkah penanaman yang sama seperti kedua jenis stek sebelumnya hanya saja tiak
perlu lagi dibuatkan naungan.
4.
Pemeliharaan
Menurut BBPPTP (2008) pemeliharaan tanaman lada dilakukan dalam langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Pemangkasan dan pengikatan sulur panjat
Apabila pada tanaman lada telah tumbuh 8-10 buku (umur 5-6 bulan),
dilakukan pemangkasan pada ketinggian 25-30 cm dari permukaan
tanah.Pemangkasan dilakukan diatas 2-3 buku.Tujuan pemangkasan
untukmerangsang pembentukan 3 sulur panjat baru.Pemangkasan berikutnya
dilakukanpada umur 2 tahun, sehingga terbentuk kerangka tanaman yang
mempunyai banyakcabang produktif.
b. Pemangkasan sulur gantung
Apabila petani menanam lada menggunakansulur gantung akan
menghasilkantanaman lada sampai umur 1-2tahun tidak keluar cabang buah dan
tanaman lada tidak melekat pada tajar tanaman baru mulai berbuahsetelah umur
3-5 tahun. Petani harus melakukan pengikatan tanaman lada pada tajar secara
teratur. Bahan tanaman lada dari sulur gantung akan tumbuh cabang buah baru
setelah 1-2 tahun. Sehingga penggunaan bahan tananam lada darisulur
gantungkurang produktif dan merugikan petani karena umur mulai berbuahnya
lama 3-5tahun, pertumbuhan cabang buah lambat, gembong tanaman lada
ramping.
c. Pemangkasan sulur cacing
Sulur cacingadalah sulur panjatyang keluar dari pangkal batang tanamanlada
dan tumbuhnya tidak melekat pada tajar, tetapi menjalar di permukaan
tanah.Sulur cacing tidak mempunyai cabang buah danmengganggu pertumbuhan
tanaman. Untuk itu sulur cacing harus dipangkas agar pertumbuhan tanaman lada
normal, pangkal batang lada tidak lembab dan tidak mengggangu pembokoran
dan pemupukan tanaman lada. sulurcacingtidak produktif dan merugikan petani
karena umur lada mulai berproduksinya lama 3-5 tahun.
8/17/2019 160303 Budidaya Lada
5/6
d. Pengendalian gulma
Gulma di kebun lada dikendalikan dengan cara dipangkas, agar gulma tetap
tumbuhnamun tidak menggangu tanaman lada, sehingga keragaman hayati di
kebun lada stabil,tersedia nektar bagi musuh alami, aliran air dipermukaan tanah
di musim hujanterhambat, penyebaran penyebab penyakit busuk pangkal batang
(BPB) melalui aliran air di musim hujan terhambat, dapat diminimalisir dan
proses pelapukan/dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme non
patogenik di kebunlada terus terjadi dan perkembangan patogen berbahaya di
dalam tanah terhambat.
5. Pemupukan
Pemupukan tanaman lada dilakukan dengan mengikis permukaan
guludan/bedengan, lalu ditaburkan pupuk sesuai dosis anjuran, dan tutup kenbali
denan tanah sisa kikisan tadi. Pemupukan tanaman lada digolongkan menjadi dua
tahap (BALITTRO, 2013), yaitu:
a.
Pemupukan tanaman merica yang masih muda dengan pupuk NPKMg (1 : 2:
3 : 4)
b. Pemupukan tanaman yang sudah prouktif
8/17/2019 160303 Budidaya Lada
6/6
Daftar Pustaka
BALITTRO. 2013. E-Book: Pedoman Budidaya Merica. Online :
http://www.worldagroforestry.org/sea/Publications/files/booklet/BL0045-
13.pdf . Diakses pada 02 Maret 2016BBPPTP. 2008. E-Book: Teknologi Budidaya Lada. Online:
http://lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/lada.pdf .
Diakses pada 02 Maret 2016
Sutarno, dan Agus Andoko. 2001. E-Book: Budidaya Lada Si Raja Rempah-Rempah.Online: https://books.google.co.id/books?id=WhH3-
iz7G2UC&pg=PA34&dq=teknik+budidaya+tanaman+lada&hl=id&sa=X&v
ed=0ahUKEwiwqPrz3KLLAhURBo4KHfGqBfMQ6AEIJzAD#v=onepage&q=teknik%20budidaya%20tanaman%20lada&f=false. Diakses pada 02
Maret 2016
http://www.worldagroforestry.org/sea/Publications/files/booklet/BL0045-13.pdfhttp://www.worldagroforestry.org/sea/Publications/files/booklet/BL0045-13.pdfhttp://www.worldagroforestry.org/sea/Publications/files/booklet/BL0045-13.pdfhttp://lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/lada.pdfhttp://lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/lada.pdfhttps://books.google.co.id/books?id=WhH3-iz7G2UC&pg=PA34&dq=teknik+budidaya+tanaman+lada&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiwqPrz3KLLAhURBo4KHfGqBfMQ6AEIJzAD#v=onepage&q=teknik%20budidaya%20tanaman%20lada&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=WhH3-iz7G2UC&pg=PA34&dq=teknik+budidaya+tanaman+lada&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiwqPrz3KLLAhURBo4KHfGqBfMQ6AEIJzAD#v=onepage&q=teknik%20budidaya%20tanaman%20lada&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=WhH3-iz7G2UC&pg=PA34&dq=teknik+budidaya+tanaman+lada&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiwqPrz3KLLAhURBo4KHfGqBfMQ6AEIJzAD#v=onepage&q=teknik%20budidaya%20tanaman%20lada&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=WhH3-iz7G2UC&pg=PA34&dq=teknik+budidaya+tanaman+lada&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiwqPrz3KLLAhURBo4KHfGqBfMQ6AEIJzAD#v=onepage&q=teknik%20budidaya%20tanaman%20lada&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=WhH3-iz7G2UC&pg=PA34&dq=teknik+budidaya+tanaman+lada&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiwqPrz3KLLAhURBo4KHfGqBfMQ6AEIJzAD#v=onepage&q=teknik%20budidaya%20tanaman%20lada&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=WhH3-iz7G2UC&pg=PA34&dq=teknik+budidaya+tanaman+lada&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiwqPrz3KLLAhURBo4KHfGqBfMQ6AEIJzAD#v=onepage&q=teknik%20budidaya%20tanaman%20lada&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=WhH3-iz7G2UC&pg=PA34&dq=teknik+budidaya+tanaman+lada&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiwqPrz3KLLAhURBo4KHfGqBfMQ6AEIJzAD#v=onepage&q=teknik%20budidaya%20tanaman%20lada&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=WhH3-iz7G2UC&pg=PA34&dq=teknik+budidaya+tanaman+lada&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiwqPrz3KLLAhURBo4KHfGqBfMQ6AEIJzAD#v=onepage&q=teknik%20budidaya%20tanaman%20lada&f=falsehttps://books.google.co.id/books?id=WhH3-iz7G2UC&pg=PA34&dq=teknik+budidaya+tanaman+lada&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiwqPrz3KLLAhURBo4KHfGqBfMQ6AEIJzAD#v=onepage&q=teknik%20budidaya%20tanaman%20lada&f=falsehttp://lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/publikasi/lada.pdfhttp://www.worldagroforestry.org/sea/Publications/files/booklet/BL0045-13.pdfhttp://www.worldagroforestry.org/sea/Publications/files/booklet/BL0045-13.pdf