Praktek Budidaya Lada yang Baik 4 - · PDF filesulur panjat dan (2) ... tunas yang paling kuat...

download Praktek Budidaya Lada yang Baik 4 - · PDF filesulur panjat dan (2) ... tunas yang paling kuat dari tanaman lada dengan akar pucuk yang aktif dan memiliki ... Praktek Budidaya Lada

If you can't read please download the document

Transcript of Praktek Budidaya Lada yang Baik 4 - · PDF filesulur panjat dan (2) ... tunas yang paling kuat...

  • P A N D U A NPraktek Budidaya Lada yang Baik 4

  • P A N D U A N 4Praktek Budidaya Lada yang Baik

  • Modul 4: Praktek Budidaya Lada yang Baik - Panduan2 INI YANG HARUS DIBACA TERLEBIH DULUTantangan berat bagi semua orang dalam era globalisasi adalah persaingan

    yang ketat dalam hal mutu sumberdaya manusia, komoditas/produk serta

    mutu pelayanan. Persaingan tidak hanya pada tingkat lokal, nasional, tetapi

    internasional. Oleh karena itu setiap individu/organisasi harus melakukan upaya

    pembenahan atas kompetensi, usaha, atau bisnisnya secara proaktif supaya bisa

    dapat bertahan. Tidak terkecuali organisasi Petani. Organisasi Petani menempati

    posisi yang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan perekonomian

    masyarakat Indonesia pada umumnya dan Kalbar khususnya. Namun fakta di

    lapangan sampai saat ini, sektor pertanian/perkebunan belum secara menyeluruh

    mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas produknya.

    Organisasi Petani pada saat ini mesti menyiapkan diri mampu bersaing di era

    pasar global. Untuk bisa bertahan di era globalisasi, maka organisasi petani harus

    berani dan berkomitmen untuk berubah secara bertahap menjadi organisasi yang

    profesional. Perencanaan adalah ciri organisasi professional.

    GIZ SREGIP Kalbar berinisiatif mengambil peran memberdayakan POKTAN Karet dan Lada. Buku Panduan Perencanaan Program Kerja POKTAN adalah

    salah satu kontribusi berharga yang diwariskan bagi POKTAN.

    Ada beberapa model Perencanaan yang dilakukan oleh organisasi atau lembaga.

    Model Perencanaan yang dipilih, disesuaikan dengan bobot organisasi atau

    lembaga itu sendiri. Mengingat organisasi POKTAN di Indonesia pada umumnya

    dan di Kal Bar khususnya, masih sederhana dan pada tahap ditumbuhkan,

    maka model perencanaan tingkat dasar adalah model yang paling tepat untuk

    digunakan. Oleh karena itu buku Panduan Perencanaan Program Kerja bagi

    POKTAN ini diupayakan sangat sederhana supaya mudah dimengerti dan

    dipraktekkan.

    Buku Panduan Peserta Perencanaan Program Kerja POKTAN ini, merupakan

    bagian dari paket modul Perencanaan Program Kerja Bagi POKTAN. Modul

    sudah diujicobakan kepada satu kelompok POKTAN dengan feedback yang

    cukup optimis dari peserta bahwa modul bisa diterapkan karena dari sisi bahasa

    mudah dimengerti, penyajian cukup sederhana, namun perlu dipertimbangankan

    soal alokasi waktu. Semoga dapat membantu dan mempermudah peserta

    POKTAN dalam melakukan proses Perencanaan.

  • 3

    TEkNIk PEmBIBITAN LADA YANG BERkUALITAS1. PENGANTARPerbanyakan tanaman lada (Piper nigrum L) untuk perkebunan komersial dilakukan

    melalui teknik pemotongan tamanan (stek). Perbanyakan tanaman dari bahan tanam yang

    berkualitas menjadi hal yang mendasar dalam membangun perkebunan lada yang baik

    dan sehat. Di perkebunan lada komersial, usia produktif tanaman lada dapat mencapai

    lebih dari 20 tahun dan bahkan bisa mencapai lebih dari 30 tahun dengan sistem tanaman

    perdu. Kualitas bahan taman atau bibit menjadi faktor yang menentukan kapasitas produksi

    tanaman lada ketika dewasa (Tanaman Menghasilkan/RM) dan juga dapat pula menjadi

    sumber penyakit tanaman, apabila tindakan pencegahan tidak dilakukan pada tahap awal.

    Kesalahan sekecil apapun pada tahap pembibitan dapat menyebabkan kapasitas produksi

    tanaman tidak maksimal di kemudian hari.

    Membangun perkebunan lada pada tahap awal, dimana tanaman belum menghasilkan,

    betul-betul membutuhkan investasi dan upaya yang serius. Oleh karena itu yang perlu

    ditekankan adalah bagaimana memproduksi bibit tanaman yang baik sehingga di kemudian

    hari akan benar-benar dihasilkan perkebunan yang produktif.2. mEmILIH TANAmAN INDUkMemilih tanaman induk yang sehat dan produktif adalah hal yang sangat penting untuk

    berhasilnya budidaya tanaman lada. Berikut beberapa syarat dalam memilih tanaman

    induk:

  • Modul 4: Praktek Budidaya Lada yang Baik - Panduan42.1. Syarat-syarat Tanaman Induk

    1. Tanaman Lada yang sehat dengan pertumbuhan yang meyakinkan;

    2. Jarak antara dua buku/ruas lebih pendek dan jumlah cabang-cabang samping

    yang lebih banyak, serta lebih banyak tangkai buah di setiap cabangnya;

    3. Panjang tangkai buah lebih dari 7 cm (pada beberapa jenis akan lebih pendek);

    4. Tangkai buah memiliki buah dengan kesamaan ketebalan dan ukuran buah yang

    lebih besar;

    5. Kepadatan dari lada hitam kering adalah lebih dari 550 g setiap liter dan untuk lada

    putih adalah lebih dari 600 g setiap liter;

    6. Bebas dari hama dan penyakit;

    7. Kemampuan pengakaran yang baik dan pertumbuhan bibit tanaman yang baik;

    8. Keberlanjutan dan kesamaan dalam kapasitas menghasilkan lada;

    9. Minimum hasil panen untuk lada hitam kering adalah 2.0 kg per tahun dari

    tanaman dengan ketinggian 3,5 m sd 4,5 m.

    Kriteria seleksi ini harus diamati selama kurang lebih 2 tahun atau 2 kali masa panen

    secara hati-hati.3. mEmBUAT BIBIT TANAmAN mELALUI TEkNIk PEmoToNGAN vEGETATIf(STEk)Tanaman lada memiliki dua jenis cabang, yaitu (1) cabang yang tumbuh lurus ke atas atau

    sulur panjat dan (2) cabang yang menghasilkan buah/biji lada atau sulur buah. Beberapa

    cabang yang diperoleh dari tunas tambahan (sulur cacing) atau tunas gantung tidak dapat

    menghasilkan akar yang kuat menempel pada mata tunas dan tidak cocok sebagai bibit

    tanaman. Cabang pohon yang tumbuh dari bawah yang memiliki akar yang tunggang

    yang tumbuh pada musim penghujan adalah bibit yang biasanya dipilih untuk perkebunan

    komersial. Sulur buah biasanya dijadikan bibit untuk lada perdu.

    3.1. Membuat bibit tanaman melalui teknik pucuk ujung

    Cabang pucuk ujung ditemukan di bagian atas tanaman merambat yang merupakan

    tunas yang paling kuat dari tanaman lada dengan akar pucuk yang aktif dan memiliki

    sedikit cabang gantung. Cabang pucuk ini biasanya digunakan untuk perkebunan lada

    di Malaysia, di beberapa tempat di Indonesia dan juga di Brazil. Di Indonesia, potongan

    tanaman langsung di tanam di area perkebunan lada. Di Brazil, tanaman induk yang

    memiliki batang yang berkualitas digunakan hanya untuk bahan tanaman/bibit saja dan

    diganti setiap 2-3 tahun sekali. Sistem yang diadopsi di Malaysia lebih sistematik dan

    mapan.

  • 5

    3.1.1. Memilih potongan batang

    Secara umum, empat hingga lima mata tunas/buku/ruas dikumpulkan dan

    langsung ditanam pada musim kemarau. Namun demikian, jika cuaca tidak

    mendukung untuk penanaman, sistem sederhana diterapkan untuk membuat

    akar stek sebelum ditanam ke lapangan/kebun. Empat hingga lima ruas

    dengan dua cabang yang sehat dipotong dari batang tanaman induk lada

    sesuai kriteria yang disebutkan di atas dan tanaman tidak boleh berusia lebih

    dari empat tahun.

    Sebelum dipotong, posisi potongan yang akan diambil harus berada di bawah

    4 5 ruas dari cabang pucuk. Cabang-cabang samping yang berada lebih

    bawah dari ruas dibuang dan cabang pucuk muda yang berada di atas dengan

    2 ruas juga dipangkas.

    Di atas bagian pemotongan harus terdapat 4 ruas dengan cabang-cabang

    yang sehat yang muncul dari dua ruas teratas. Jika kedua mata tunas teratas

    tidak memiliki cabang, satu atau dua ruas lainnya dapat diikutsertakan untuk

    menjamin agar potongan memiliki cabang samping pada bagian atas ruas.

    Gambar 01. a). Lima ruas (node) potensial di cabang samping c). Potongan diletak-kan di tempat yang bersih b). Lima ruas (node) sedang dipotongDi atas bagian pemotongan harus terdapat 4 mata tunas dengan cabang-

    cabang yang sehat yang muncul dari dua mata tunas teratas. Jika kedua mata

    tunas teratas tidak memiliki cabang, satu atau dua mata tunas lainnya dapat

  • Modul 4: Praktek Budidaya Lada yang Baik - Panduan6diikutsertakan untuk menjamin agar potongan memiliki cabang samping pada

    bagian atas mata tunas.

    Setelah 10 - 14 hari, munculnya mata tunas tambahan dapat dilihat pada mata

    tunas ke-5 (paling atas) dan ke-4 (gambar 02.a).

    Pemotongan dibuat 1-2 cm di bawah mata tunas kesatu menggunakan pisau

    pangkas yang tajam. Setelah pemisahan akar dari tiang panjak/pendukung,

    bahan tanam yang dipotong dibungkus dalam kantong plastik yang bersih

    agar terhindar kontak langsung dengan tanah.

    Tak lama kemudian potongan langsung ditanam di lapangan/kebun

    saat musim hujan atau pasir atau di media taman polibag.

    Gambar 02. a). mun-culnya calon-calon akar b). Lima ruas (node) sedang dipotong c). Potongan diletak-kan di tempat yang bersih 3.1.2. Membuat akar stek

    Bahan tanam (bibit) dapat disemai di media pasir sungai sebelum dipindah

    ke kebun/lapangan. Namun demikian, menyemai bibit dalam kantong plastik

    transparan 250 gram dengan ukuran 20 x 12.5 cm juga dianjurkan. Bagian

    bawah kantong dilubangi sedalam 2 4 cm untuk sirkulasi air. Penyiapan

    campuran media taman yang sesuai untuk pembibitan dan sirkulasi

    pembuangan air sangat penting untuk pertumbuhan akar, dan memperkecil

    kemungkinan penyakit.

  • 7

    Penyiapan campuran media tanam tersebut direkomendasikan untuk

    menggunakan komposisi yang seimbang antara tanah lapisan atas,

    kompos, dan pasir sungai. Kantong polibag diisi dengan media tanam 3 - 4

    hari sebelum disemai agar media tanam cukup padat sempurna. Saat

    menanam batang/stek pada media tanam dilakukan dengan memasukkan

    batang/stek hingga dua ruas terbawah terbenam dalam media tanam dan

    sedikit ditekan sehingga tertancap secar