Post on 28-Apr-2015
PENDIDIKAN DOKTER GIGI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011/2012
Kejadian ini disebut dengan istilah nursing-bottle caries / baby bottle tooth decay / nursing caries / bottle caries / infant caries / early childhood caries
merupakan suatu keadaan yang menggambarkan karies pada anak dimana dihubungkan dengan kebiasaan minum susu menggunakan botol sususepanjang hari dan saat tidur siang maupun malam hari
Sering dijumpai pada anak usia 20 bulan.
Terjadi sejak usia dini, segera setelah
erupsi gigi, dengan ciri khas
Berupa bintik kecoklatan pada
permukaan labial servikal enamel
insisivus maksila.
Gambaran pola kariesnya terlihat jelas,
dengan lesi terutama pada bagian labial
gigi insisif atas, dan atau pada palatal
molar atas
Tipe kariesnya sejalan dengan lengkung
gusi gigi insisivus rahang atas.
Proses kariesnya cenderung aktif
HOST
Gigi susu lebih mudah terserang karies
daripada gigi tetap. Hal ini disebabkan
karena enamel gigi susu mengandung
lebih banyak bahan organik dan air
sedangkan jumlah mineralnya lebih sedikit
daripada gigi tetap. Selain itu, secara
kristalografis kristal-kristal gigi susu tidak
sepadat gigi tetap.
BAKTERI Salah satu bakteri yang berpengaruh
terhadap terjadinya karies adalah Streptococcus mutans. Bakteri ini tidak tampak pada rongga mulut anak hingga giginya erupsi. Streptococcus mutans tidak melekat secara kuat pada gigi, sehingga membutuhkan plak yang telah terbentuk sebagai awal pembentukan kolonisasi bakteri.
SUBSTRAT
Substrat bagi S. mutans dapat berasal
larutan yang manis seperti susu yang bisa
menyebabkan terjadinya fermentasi
karbohidrat. Bakteri akan memproduksi
asam yang akan merusak gigi.
WAKTU
Bakteri dan substrat membutuhkan waktu
yang lama untuk demineralisasi dan
progresi karies. Meminum susu dengan
menggunakan botol dan ASI ketika tidur
sangat tidak baik, cairannya akan
menggenangi rongga mulut (gigi) untuk
beberapa waktu (jam).
Tahap awal
Ditandai oleh :
a. pengapuran (white spot),
b. lesi pada permukaan halus rahang
atas gigi susu
c. Garis-garis keputihan yang khas
dapat terlihat didaerah servikal
Tahap kedua
a. Terjadi ketika anak berusia antara 16
dan 24 bulan.
b. Lesi putih mulai berkembang ke dentin
c. Terjadi kerusakan pada enamel.
d. Dentin telah terbuka dan terlihat lesi
berwarna kekuningan
Tahap ketiga
Terjadi pada saat anak berusia antara 20
dan 36 bulan, dengan ciri-ciri lesi besar,
dalam, dan mengiritasi pulpa.
Tahap keempat
Terjadi pada saat anak berusia antara 30
dan 48 bulan, dengan ciri-ciri terjadinya
fraktur mahkota pada gigi anterior rahang
atas sebagai akibat dari kerusakan
amelodentinal.
PERAWATAN ENDODONTIK
Perawatan endodontik adalah
pembuangan seluruh jaringan pulpa yang
terinfeksi kemudian mengisinya kembali
dengan bahan yang dapat diresorpsi
secara fisiologis.
Pulp Capping
Pulp capping didefinisikan sebagai aplikasi
dari salah satu atau beberapa lapis bahan
pelindung di atas pulpa vital yang terbuka.
Bahan yang biasa digunakan untuk pulp
capping ini adalah kalsium hidroksida
karena dapat merangsang pembentukan
dentin sekunder secara efektif
dibandingkan bahan lain.
Pulpotomi
Pulpotomi adalah pembuangan pulpa vital
dari kamar pulpa kemudian diikuti oleh
penempatan obat di atas orifis yang akan
menstimulasikan perbaikan atau
memumifikasikan sisa jaringan pulpa vital
di akar gigi. Pulpotomi disebut juga
pengangkatan jaringan pulpa.
Pembuatan Restorasi
Alat restorasi yang dapat digunakan untuk
perawatan NMC adalah semen glass
ionomer, composit resin strip crown, dan
mahkota stainless steel. Anak-anak
dengan keadaan seperti ini adalah
mungkin untuk dilakukan preparasi kavitas
kelas III dan kelas IV.
PENUMPATAN
Semen glass ionomer sebaiknya tidak
digunakan sebagai alat restorasi untuk
kerusakan gigi yang luas
Resin komposit diindikasikan untuk kavitas
kelas I /kelas II pada gigi anak yang
kooperatif, untuk lesi interproksimal kelas
III pada gigi anterior, lesi kelas V pada
permukaan fasial gigi anterior
MAHKOTA BUATAN
Compomer Strip Crowns
Compomer strip crowns merupakan bahan
restorasi pilihan untuk perawatan gigi
sulung anterior. Mahkota Stainless steel
Mahkota stainless steel merupakan
restorasi yang ideal untuk gigi molar
sulung yang terserang karies yang luas
yang tidak mungkin dilakukan preparasi
kavitas untuk penumpatan amalgam.
MELAKUKAN KUNJUNGAN KE DOKTER
GIGI
IMUNISASI
MENGHENTIKAN KEBIASAAN
KONTROL DIET
PEMBERIAN FLUOR
PIT DAN FISSURE SEALANY