Caries Risk Assessment

52

Click here to load reader

Transcript of Caries Risk Assessment

MAKALAH APLIKASI KLINIK GIGI PENCEGAHANCARIES RISK ASSESSMENT

1. Ummu Athiyah(8694)2. Elylla Oktaviana(8903)3. Atwina Rizki A.I.D(8905)4. Irsa Gusninda P(8908)5. Nopris Tiara Anisa(8916)6. Selviani Fharifhatun(8919)7. Pangky Fajar S(8920)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN GIGIFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS GADJAH MADA2015BAB IPENDAHULUAN

Penyakit periodontal dan karies gigi merupakan penyakit gigi dan mulut yang paling banyak diderita oleh masyarakat (Yadav dkk, tanpa tahun). Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2004) prevalensi karies gigi di Indonesia mencapai 90,5%. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2007 melaporkan skor DMF-T di Indonesia sebesar 4,85 dimana terdapat rata-rata lima gigi yang rusak disetiap rongga mulut masyarakat Indonesia. Plak gigi merupakan faktor utama penyebab terjadinya penyakit periodontal maupun karies gigi (Yadav dkk, TT). Karies merupakan hasil interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak maupun biofilm serta diet (khususnya komponen karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam laktat dan asetat) sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi. Proses diagnosis karies melibatkan penilaian risiko dan penerapan kriteria diagnostik untuk menentukan status penyakit dengan tujuan utama mengidentifikasi pasien dengan lesi yang memerlukan perawatan operatif (restorasi) maupun yang tidak memerlukan perawatan operatif, dan pasien yang berisiko tinggi mengalami perkembangan lesi karies sehingga dapat memberikan kesempatan dalam implementasi strategi pencegahan yang lebih spesifik terhadap terjadinya karies (Putri dkk , 2009).Setiap individu memiliki keadaan rongga mulut yang berbeda yang dapat mempengaruhi terjadinya pembentukan karies. Oleh karena itu, pemeriksaan faktor risiko karies harus dilakukan secara individual. Risiko karies adalah sebuah peluang seseorang untuk mempunyai beberapa lesi karies selama kurun waktu tertentu, dimana setiap orang berbeda, bahkan tidak tetap seumur hidup oleh karena dapat berubah apabila pasien melakukan tindakan pencegahan karies baik oleh dirinya sendiri maupun yang dilakukan dokter gigi.

BAB IIPEMBAHASAN

Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi meliputi email, dentin dan sementum. Penyakit ini dapat terjadi akibat terjadinya suatu aktivitas jasad renik pada karbohidrat yang diragikan. Tanda-tanda terjadinya karies adalah adanya demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya. Akibatnya, terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksinya ke jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri. Walaupun demikian, mengingat mungkinnya remineralisasi terjadi, pada stadium yang sangat dini penyakit ini dapat dihentikan (Kidd dan Joyston-Bechal, 1991).Beberapa jenis karbohidrat makanan misalnya sukrosa dan glukosa, dapat diragikan oleh bakteri tertentu dan membentuk asam sehingga pH plak akan menurun sampai di bawah 5 dalam tempo 1-3 menit. Penurunan pH yang berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses karies pun dimulai. Paduan keempat faktor penyebab tersebut kadang-kadang digambarkan sebagai empat lingkaran yang bersitumpang. Karies baru bisa terjadi hanya apabila ada keempat faktor tersebut di atas (Kidd dan Joyston-Bechal, 1991).

Gambar 2.1. Empat lingkaran yang menggambarkan paduan faktor penyebab karies.Plak gigi merupakan suatu substansi lengket yang berisikan akumulasi bakteri beserta produk-produknya yang terbentuk pada semua permukaan gigi setelah melalui serangkaian tahapan. Apabila email yang bersih terpapar di rongga mulut maka akan ditutupi oleh lapisan organic yang amorf yang disebut pelikel. Pelikel ini terutama terdiri dari glikoprotein yang diendapkan dari saliva dan terbentuk segera setelah penyikatan gigi. Sifatnya sangat lengket dan mampu membantu melekatkan bakteri-bakteri tertentu pada permukaan gigi. Bakteri yang mula-mula menghuni pelikel terutama yang berbentuk kokus. Bakteri yang paling banyak ditemukan yaitu streptokokus. Organisme tersebut tumbuh, berkembang biak dan mengeluarkan gel ekstra-sel yang lengket dan akan menangkap berbagai bentuk bakteri yang lain. Dalam beberapa hari plak ini akan bertambah tebal dan terdiri dari berbagai macam mikroorganisme. Akhirnya, flora plak yang tadinya didominasi oleh bentuk kokus berubah menjadi flora campuran yang terdiri atas kokus, batang dan filament (Kidd dan Joyston-Bechal, 1991).A. BakteriSebuah studi pada hewan kera yang dilakukan Orland dan Keyes pada tahun 1960 menunjukkan bahwa pembentukan karies sangat dipengaruhi oleh adanya bakteri. Jika kondisi rongga mulut hewan tetap dijaga bebas bakteri, maka karies tidak terbentuk. Streptococcus mutans dan laktobasilus merupakan bakteri kariogenik yang mampu segera membuat asam dari karbohidrat yang diragikan. Bakteri-bakteri tersebut dapat tumbuh subur dalam suasana asam dan dapat menempel pada permukaan gigi karena kemampuannya membuat polisakarida ekstra sel yang sangat lengket dari karbohidrat makanan. Polisakarida ini terutama terdiri dari polimer glukosa yang menyebabkan matriks plak gigi mempunyai konsistensi seperti gelatin, sehingga bakteri-bakteri terbantu untuk melekat pada gigi serta saling melekat satu sama lain. Seiring dengan semakin menebalnya plak maka hal ini akan menghambat fungsi saliva dalam menetralkan plak tersebut (Kidd dan Joyston-Bechal, 1991).B. Permukaan Gigi yang RentanPlak yang mengandung bakteri merupakan awal bagi terbentuknya karies. Oleh karena itu daerah gigi yang memudahkan perlekatan plak sangat mungkin diserang karies, seperti pit dan fissure, daerah aproksimal dibawah titik kontak antar gigi, daerah servikal di atas tepi gingival, permukaan akar yang terbuka, tepi tumpatan, dan permukaan gigi yang berdekatan dengan gigi tiruan dan crown and bridge (Kidd dan Joyston-Bechal, 1991).Kerentanan gigi terhadap karies bergantung dari lingkungannya. Dalam keadaan normal, gigi geligi selalu dibasahi oleh saliva. Saliva mengandung banyak sekali ion kalsiym dan fosfat sehingga mampu meremineralisasi karies yang masih dini. Selain mempengaruhi komposisi mikroorganisme di dalam plak, saliva juga mempengaruhi pHnya. Pada daerah tepi gingival, gigi dibasahi oleh cairan celah gusi walaupun tidak sedang terjadi inflamasi gingival. Cairan celah gusi mengandung antibody yang didapat dari serum yang spesifik terhadap S.mutans. Peran antibody ini sedang diteliti dan fungsi yang pasti dari antibody ini masih harus ditentukan (Kidd dan Joyston-Bechal, 1991).Selain saliva dan cairan celah gusi, keberadaan fluor dalam konsentrasi yang optimum pada jaringan gigi dan lingkungannya merangsang efek anti katies dalam beberapa cara. Kadar F yang bergabung dengan email selama proses pertumbuhan gigi bergantung pada ketersediaan F dalam air minum atau makanan lain yang mengandung fluor. Email yang mempunyai kadar F lebih tinggi, tidak dengan sendirinya resisten terhadap asam. Akan tetapi, tersedianya F di sekitar gigi selama proses pelarutan email akan mempengaruhi proses remineralisasi dan demineralisasi, terutama proses remineralisasi. Disamping itu, F mempengaruhi bakteri plak dalam membentuk asam (Kidd dan Joyston-Bechal, 1991).C. KarbohidratDibutuhkan waktu minimum tertentu bagi plak dan karbohidrat yang menempel pada gigi untuk membentuk asam dan mampu mengakibatkan demineralisasi email. Karbohidra menyediakan substrat untuk pembuatan asam bagi bakteri dan sintesa polisakarida ekstra sel. Meskipun demikian, tidak semua karbohidra sama derajat kariogeniknya. Karbohidrat yang kompleks misalnya pati relative tidak berbahaya karena tidak dicerna secara sempurna di dalam mulut, sedangkan karbohidrat dengan berat molekul yang rendah seperti gula akan meresap ke dalam plak dan dimetabolisme dengan cepat oleh bakteri. Dengan demikian, makanan dan minuman yang mengandung gula akan menurunkan pH plak dengan cepat sampai pada level yang dapat menyebabkan demineralisasi email. Plak akan tetap bersifat asam selama beberapa waktu. Untuk kembali ke pH normal sekitar 7, dibutuhkan waktu 30 hingga 60 menit. Oleh karena itu, konsumsi gula yang sering dan berulang-ulang akan tetap menahan pH plak di bawah normal dan menyebabkan demineralisasi email (Kidd dan Joyston-Bechal, 1991).D. WaktuProses karies terdiri atas perusakan dan perbaikan jaringan yang ditandai dengan adanya kemampuan saliva untuk mendepositkan kembali mineral selama berlangsungnya proses karies. Oleh karena itu, dengan adanya saliva pada rongga mulut maka karies tidak dapat menghancurkan permukaan keras gigi dalam hitungan hari atau minggu, melainkan dalam bulan maupun tahun (Kidd dan Joyston-Bechal, 1991).Risiko karies dapat diukur untuk mengidentifikasi faktor yang berkontribusi pada peningkatan risiko karies gigi (Bird dan Robinson, 2012). Pengukuran risiko karies merupakan suatu proses pengumpulan data berdasarkan beberapa faktor seperti level bakteri dan indikator seperti pengalaman karies untuk memprediksi aktivitas karies nantinya (Limeback, 2012). Pengelolaan risiko karies dapat dilakukan dengan menggunakan metode penilaian risiko karies berupa Caries risk assessment, caries-risk assessment tool, CAMBRA, kariogram dan traffic light matrix model.A. Caries Risk Assessment (CRA) American Dental AssociationCaries risk assessment (CRA) merupakan suatu proses pengumpulan data terkait dengan berbagai macam faktor dan indikator untuk memprediksi aktivitas karies dalam waktu tertentu . Menurut Carg (2013), tujuan utama dari CRA pada bidang kedokteran gigi adalah untuk memberikan perawatan preventif maupun restoratif secara lebih spesifik kepada pasien. Formulir penilaian risiko karies American Dental Association (ADA) digunakan sebagai alat bantu dokter gigi dalam menilai risiko individu terhadap terjadinya karies. Di dalam penggunaannya, formulir ini terbagi menjadi dua jenis berdasarkan kategori umur pasien yaitu, formulir penilaian risiko karies untuk usia 0-6 tahun dan formulir penilaian karies untuk usia di atas 6 tahun. Formulir ini juga digunakan sebagai sarana komunikasi dengan pasien dalam menyoroti faktor risiko yang potensial terhadap terjadinya karies. Faktor risiko yang dimuat dalam formulir ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pasien yang dapat membantu di dalam menurunkan risiko karies dari waktu ke waktu. Formulir penilaian risiko karies dirancang untuk memuat berbagai faktor yang mudah diamati atau ditemukan selama evaluasi kesehatan mulut secara rutin. Bagian Contributing Conditions dan General Health Conditions dalam form ini dapat dilengkapi oleh anggota dental team, sedangkan bagian Clinical Conditions harus ditentukan sendiri oleh dokter gigi. Warna yang digunakan dalam formulir ini mengindikasikan tingkat risiko, dimana hijau untuk mengindikasikan risiko dengan tingkat rendah, kuning untuk tingkat sedang, dan merah untuk tingkat tinggi. Untuk masing-masing faktor risiko diisi dengan cara melingkari atau memberikan tanda checklist sesuai dengan kolom tingkat risiko. Selain itu, terdapat beberapa informasi tambahan terkait dengan faktor risiko spesifik, diantaranya:1. Paparan fluorida2. Makanan dan minuman yang mengandung gula3. Pasien dengan kebutuhan khusus4. Medikasi yang dapat menurunkan curah saliva

Tabel 2.1. Formulir Penilaian Risiko Karies untuk Usia 0-6 Tahun

Tabel 2.2. Formulir Penilaian Risiko Karies untuk Usia di Atas 6 Tahun

B. CAMBRACaries management by risk assessment (CAMBRA) adalah salah satu pendekatan untuk mencegah atau merawat penyebab karies gigi pada tahap paling awal sebelum gigi berlubang (ADHA, 2012). Penilaian resiko karies pada usia 6 tahun sampai dewasa menggunakan metode yang dilakukan melalui 2 tahap. Tahap pertama, melakukan pemeriksaan klinis pada inidividu yang memiliki karies meliputi indikator, faktor resiko dan faktor pencegah. Tahap kedua, dokter atau petugas kesehatan menentukan level resiko karies pasien ( low, moderate, high, or extreme ) berdasarkan adanya indikator penyakit karies dan keseimbangan antara patologis dan faktor pencegah ( Darby ML dan Walsh MM, 2010).

Menurut Darby ML dan Walsh MM (2010), Indikator penyakit karies : 1. Gigi dengan lubang atau lesi pada gambaran radiografi yang terlihat berpenetrasi kedalam dentin 2. Gambaran radiografi lesi approximal hanya pada enamel3. Terlihat adanya white spots pada permukaan halus4. Terdapat restorasi 3 tahun terakhirMenurut Darby ML dan Walsh MM (2010), faktor resiko karies merupakan faktor biologis yang menyebabkan meningkatnya level resiko karies sehingga menimbulkan lesi yang baru. Terdapat 9 faktor resiko yang teridentifikasi berkaitan mengenai penilaian resiko karies yaitu :1. Medium or high mutans streptococci and lactobacilli 2. Terlihat adanya plak pada gigi3. Frekuensi snacking lebih dari 3 kali sehari diantara waktu makan4. Pit dan fissure yang dalam5. Penggunaan obat yang berlebihan6. Aliran saliva yang inadequate hasil dari observasi atau pengukuran7. Faktor berkurangnya saliva ( medikasi, radiasi, dan kondisi sistemik )8. Akar yang terbuka9. Penggunaan ortodontikPenjelasan mengenai faktor resiko ini membantu untuk memahami mengenai masalah karies. jika tidak terdapat tanda klinis dari indikator karies, status resiko karies maka dapat diartikan bahwa antara faktor patologis dan faktor pencegah menggambarkan adanya garis yang seimbang atau dalam keadaan seimbang.

Faktor pencegah karies merupakan faktor biologis atau terapeutik yang bisa digunakan untuk mencegah atau memicu patologi dari faktor risiko karies. Semakin tinggi keparahan faktor risiko, semakin tinggi pula intensitas faktor pelindung yang diperlukan untuk melawan proses karies (Darby ML dan Walsh MM, 2010). Faktor pencegah karies yang termasuk didalam formulir pemeriksaan resiko karies:1. Tinggal, bekerja, dan sekolah dilingkungan yang baik kandungan flournya2. Menggunakan pasta gigi berflouride minimal dua hari sekali3. Menggunakan obat kumur berflouride (0,05% NaF) setiap hari4. Menggunakan 5000 ppm pasta gigi berflouride setiap hari5. Varnish Fluoride pada 6 bulan terakhir6. Mengunjungi dokter gigi untuk topikal aplikasi flour 6 bulan sekali7. Peresepan / penggunaan chlorhexidine perhari dalam 1 minggu selama 6 bulan terakhir8. Xylitol gum / lozenges 4x sehari dalam 6 bulan terakhir9. Menggunakan pasta supplement kalsium dan fosfat sampai 6 bulan10. Aliran saliva yang adekuat ( 1 mL / min stimulated) (Darby ML dan Walsh MM, 2010). Kategori Risiko Karies menurut CAMBRA1. Low risk : Seseorang masuk dalam kategori low risk caries apabila protective factors lebih tinggi daripada risk factors.2. Moderate risk: Seseorang masuk dalam kategori moderate risk caries apabila risk factors lebih tinggi daripada protective factors.3. High risk : Seseorang masuk dalam kategori high risk caries apabila terdapat 1 atau lebih indikator penyakit.4. Extreme risk : Seseorang masuk dalam kategori extreme risk caries apabila terdapat 1 atau lebih indikator penyakit (high risk caries) ditambah adanya hiposaliva.Prosedur :1. Ambil rincian pasien, riwayat pasien (termasuk obat-obatan) dan melakukan pemeriksaan klinis. Kemudian melakukan CRA.2. Lingkari kategori YES pada tiga kolompada formulir(Tabel 1.3). 3. Jika jawabannya adalah"ya" untuk salah satu dari empat indikator penyakit pada panel pertama, maka kultur bakteri harus diambil dengan menggunakanCaries Risk Test (CRT) marked by Vivadent, (Amherst, N.Y.)4. Membuat overall judgment, apakah pasien berada pada risiko high, moderateatau low pada keseimbangan, bergantung pada keseimbangan antara indikator penyakit/faktor risiko dan protective factor menggunakan the caries balance concept (lihat bagian bawah Tabel 1.1dan Gambar 1.2).5. Jika ada seorang pasien high risk dan memiliki hipofungsi kelenjar ludah yang parah atau kebutuhan khusus, maka mereka berada di"extrim risk" dan memerlukan terapi yang sangat intensif.6. Lengkapi bagian therapeutic recommendations seperti yang telah dijelaskan dalam form oleh Jensonetal. masalah ini, berdasarkan assessed level of risk untuk lesi karies di waktu mendatang dan aktivitas karies berkelanjutan. Gunakan rekomendasi terapheutiks ebagai titik awal untuk rencana pengobatan.7. Menyediakan pasien dengan therapeutic and home care recommendations in the form of a letter, berdasarkan observasi klinis and hasil Caries Risk Assessment (CRA).8. Berikan pasien lembar yang menjelaskan bagaimana karies terjadi dan surat dengan rekomendasi anda. Surat sampel diberikan.9. Salin lembar rekomendasi, dansurat untuk grafik pasien (atau jika Anda memiliki electronic records berbagai bentuk dan rekomendasi dapat dihasilkan untuk dicetak custome untuk setiap pasien).10. Menginformasikan pasien dari hasil dari setiap tes. Misalnya, menunjukkan pasien bahwa bakteri tumbuh dari mulut mereka(hasil uji CRT *) bisa menjadi motivator yang baiks ehingga dengan memiliki culture tube or digital photograph dari slide uji akan berguna pada kunjungan berikutnya(atau menjadwalkan satu kali pertemuan untuk tujuan ini, untuk terus memuaskan pasien dalam beberapa minggu), atau memberikan/mengirim mereka gambar(kamera digital dane-mail).11. Setelah pasien telah mengikuti rekomendasi Anda selama tiga sampai enam bulan, pasien dipersilakan kembali untuk menilai lagi seberapa baik instruksi yang telah mereka jalankan. Tanyakan kepada merekajika merekamengikutiinstruksi Anda dan seberapa sering.Jika level bakteri yang awalnya moderate or high, maka ulangi kultur bakteri untuk melihat apakah level bakteri telah berkurang. Beberapa dokter melaporkan meningkatnya motivasi pasien ketika tes bakteri kedua dilakukan segera setelah bulan pertama pengobatan antibakteri.

Tabel 2.3. Caries risk assessment form Ages 6 Years - AdultIndikator penyakit (setiap orang dengan kemungkinan resiko tinggi dan melakukan tes bakteri** YES = CIRCLEYES = CIRCLEYES = CIRCLE

Cavitas/radiogafi sampai dentinYES

Lesi enamel Approximal (E1, E2) (dengan radiograph)YES

White spots pada permukaan yang halus (Eo)YES

Restorasi 3 tahun terakhirYES

Faktor Resiko (predisposisi faktor biologis) YES

MS dan LB baik sedang atau tinggi(by culture**)YES

Plak yang terlihat pada gigiYES

Ngemil lebih dari 3x selang waktu makanYES

Pits dan fissures dalamYES

Recreational drug use (penggunaan narkoba)Ex. Phencyclidine, ganja, kokain, opium, ekstasi, methamphetamine, heroinYES

Aliran saliva yang kurang memadai dengan observasi atau pengukuran.-Tidak terstimulasi 0,25-0,35 ml/menit-Terstimulasi: 1-3 ml/menitYES

Faktor yang mengurangi saliva (medicasi/radiasi/sistemik)Ex. Obat Atropin, obat kolinergik dan obat kardiovaskuler menurunkan sekresi salivaYES

Akar yang terlihat (Resesi Ginggiva)YES

Penggunaan ortodontikYES

Faktor pelindung

Fluoridasi lingkungan keluarga/kerja/sekolahYES

Pasta gigi berfluor minimal sekali sehariYES

Pasta gigi berfluor minimal 2x sehariYES

Obat kumur berfluor setiap hari (0,05% NaF) Ex : Ovi-rinse, Cavi-rinseYES

Pasta gigi berfluor 5000 ppm F setiap hariEx : Pasta gigi Colgate Duraphat 5000 ppm fluorideYES

Varnish Fluoride pada 6 bulan terakhirYES

Fluoridasi topical pada 6 bulan terakhirYES

Resep / penggunaan chlorhexidine perhari dalam 1 minggu selama 6 bulan terakhirYES

Xylitol gum / lozenges 4x sehari dalam 6 bulan terakhirYES

Pasta supplement kalsium dan phosphate selama 6 bulan terakhir YES

Aliran saliva adequate (> 1 ml/min stimulated)YES

**Bacteria/Saliva Test Results: MS: LB: Flow Rate: ml/min. Date:

Caries risk assessment form children age through adults. (Redrawn from Featherstone JDB, Domejean-Orliaquet S, jenson L, et al: Caries assessment in practice for age 6 through adult, J Calif Dental Assoc 35:704, 2007.)

Tabel 2.4. Form Penilaian Caries Risk Assesment untuk 0-5 tahun (Gomez dkk., 2007)

Tabel 2.5. Formulir Rekomendasi CAMBRARisk LevelFrequency ofRadiographsFrequency ofCaries RecallExamsSaliva Test(Saliva Flow &Bacterial Culture)AntibacterialsChlorhexidineXylitol

FluoridepH ControlCalciumPhosphateTopicalSupplements

Low riskBitewing radiographsevery 24-36 monthsEvery 6-12months to reevaluatecariesriskMay be done asa base line referencefor newpatientsPer saliva test if doneOTC fluoride-containingtoothpaste twice daily,after breakfast and atbedtime. Optional: NaFvarnish if excessive rootexposure or sensitivityNot required

Not requiredOptional: forexcessive rootexposure or sensitivity

Moderate riskBitewing radiographsevery 18-24 monthEvery 4-6months to reevaluatecariesriskMay be done asa base line referencefor newpatients or ifthere is suspicionof high bacterialchallenge and toassess efficacyand patient cooperationPer saliva test if doneXylitol (6-10 grams/day)gum or candies. Two tabsof gum or two candiesfour times dailyOTC fluoride-containingtoothpaste twice dailyplus: 0.05% NaF rinse daily. Initially, 1-2 app ofNaF varnish; 1 app at 4-6month recallNot requiredNot requiredOptional: forexcessive rootexposure or sensitivity

High risk*Bitewing radiographsevery 6-18months or until nocavitated lesionsare evidenEvery 3-4months to reevaluatecariesrisk and applyfluoride varnishsaliva flow testand bacterialculture initiallyand at every cariesrecall appt. toassess efficacy and patient cooperationChlorhexidine gluconate0.12% 10 ml rinse for one minutedaily for one weekeach month. Xylitol (6-10grams/day) gum or candies.Two tabs of gum ortwo candies four timesdaily1.1% NaF toothpastetwice daily instead ofregular fluoride toothpaste.Optional: 0.2%NaF rinse daily (1 bottle)then OTC 0.05% NaFrinse 2X daily. Initially, 1-3app of NaF varnish; 1 appat 3-4 month recallNot requiredOptional:Apply calcium/phosphate pasteseveral timesdaily

Extreme risk**(High risk plus dry mouth orspecial needs)Bitewing radiographsevery 6months or until nocavitated lesionsare evidentEvery 3 monthsto re-evaluatecaries risk andapply fluoridevarnish.Saliva flow testand bacterialculture initiallyand at every cariesrecall appt. toassess efficacyand patient cooperationChlorhexidine 0.12%(preferably CHX in waterbase rinse) 10 ml rinsefor one minute daily forone week each month.Xylitol (6-10 grams/day)gum or candies. Two tabsof gum or two candiesfour times daily Saliva flow testand bacterialculture initiallyand at every cariesrecall appt. toassess efficacyand patient cooperation1.1% NaF toothpastetwice daily instead ofregular fluoride toothpaste.OTC 0.05% NaFrinse when mouth feelsdry, after snacking,breakfast, and lunch.Initially, 1-3 app. NaFvarnish; 1 app at 3 monthrecall.Acid-neutralizingrinses as neededif mouth feels dry,after snacking,bedtime and afterbreakfast. Bakingsoda gum asneededRequired Applycalcium/ phosphatepastetwice daily

C. Caries-Risk Assessment Tool (CAT) The American Academy of Pediatric DentistryAmerican Academy of Pediatric Dentistry, penilaian risiko karies (CRA) pada anak berdasarkan atas tiga bagian besar indikator karies yaitu: 1. Kondisi klinik2. Karakteristik lingkungan, dan 3. Kondisi kesehatan umum.

Tabel 2.6. Penilaian resiko karies menurut American Academy of Pediatric DentistryIndikator Resiko kariesResiko rendahResiko sedangResiko tinggi

Kondisi-klinis Tidak ada yng karies selama 24 bulan terakhir Tidak ada demineralisai enamel (karies enamel white spot lesion) Tidak dijumpai plak, tidak ada gingivitis Ada karies selama 24 bulan terakhir Terdapat satu area demineralisaiEnamel (karies enamel white spot lesion) Gingivitis Ada karies selama 12 bulanTerakhir Terdapat satu areademineralisasi enamel (karies enamel white spot lesion) Secara radiografi dijumpai karies enamel Dijumpai plak pada gigi Anterior Banyak jumlah S. mutansMenggunakan alat ortodontik

KarakteristikLingkungan Keadaan optimal dari penggunaan fluor secara sistemik dan topikal Mengkonsumsi sedikit gula atau makanan yang berkaitan erat dengan permulaan karies terutama pada saat makan Status sosial ekonomi yang tinggi Kunjungan berkala ke dokter gigi secara teratur Keadaan yang suboptimal pengguna fluor secara sistemik dan optimal pada penggunaan topikal aplikasi Sekali-sekali (satu atau dua) diantara waktu makan terkena gula simpel atau makanan yang sangat berkaitan terjadinya karies Status sosial ekonomi menengah Kunjungan berkala ke dokter gigi tidak teratur Penggunaan topikal fluor yang suboptimal Sering memakan gula ataumakanan yang sangatberhubungan dengan kariesdi antara waktu makan Status sosial ekonomi yang rendah Karies aktif pada ibu Jarang ke dokter gigi

Keadaankesehatan umum -Anak-anak denganmembutuhkan pelayanankesehatan khusus- Kondisi yangmempengaruhi aliran saliva

Table 2.7. Form CRA AAPD 0-3 tahun

Tabel 2.8. Formulir CRA AAPG umur 0-5 tahun

Tabel 2.9. form CRA AAPD umur 6 tahun

Tabel 2.10. Contoh managemen karies umur 1-2 tahun

Tabel 2.11. contoh managemen karies umur 3-5 tahun

Table 2.13. Contoh managemen karies umur 6 tahun

D. KariogramKariogram adalah cara baru yang menggambarkan interaksi berbagai faktor yang berhubungan dengan proses karies. Cariogram mempunyai tujuan utama untuk menunjukkan grafik risiko, dinyatakan sebagai kesempatan untuk menghindari karies baru (yaitu untuk menghindari cavitas baru) dalam waktu dekat. Cariogram ini juga memiliki tujuan lebih lanjut adalah untuk mendorong langkah-langkah pencegahan untuk diperkenalkan sebelum karies baru bisa berkembang. (Bratthall, 2004)Menurut Bratthall et al. (2004), Cariogram terlihat seperti bentuk diagram pie yang memiliki lima sektor dalam lima warna yaitu hijau, biru tua, merah, biru muda, dan kuning yang menunjukkan berbagai kelompok faktor yang berhubungan dengan karies. (Bratthall, 2004)

Gambar 2.2: Grafik pengukuran risiko karies dengan Kariogram (Bratthal, 2004)

1. Sektor hijau menunjukkan estimasi 'kesempatan sebenarnya untuk menghindari karies baru'. Sektor hijau 'apa yang tersisa' ketika faktor-faktor lain telah mengambil bagiannya.2. Sektor biru tua menunjukkan diet yang didasarkan pada kombinasi isi diet dan frekuensi diet.3. Sektor merah didasarkan pada kombinasi jumlah plak dan Streptococcus mutans.4. Sektor biru muda menunjukkan kerentanan yang didasarkan pada kombinasi program fluoride, sekresi air liur dan kapasitas buffer saliva.5. Sektor kuning menunjukkan keadaan yang didasarkan pada kombinasi pengalaman karies masa lalu dan penyakit terkait.Dari grafik tersebut semakin besar sektor hijau, semakin baik jika dilihat dari sudut pandang kesehatan gigi, artinya semakin banyak kesempatan untuk menghindari karies sehingga risiko karies rendah. Sebaliknya jika sektor selain hijau semakin besar, semakin tinggi risiko kariesnya.Menurut Bratthall et al. (2004), ada 10 parameter yang harus diisi dan diberi skor (0-3) pada kotak yang tersedia dengan menggunakan tanda panah ke atas atau ke bawah. Untuk semua parameter, skor 0 berarti nilai paling baik dan 3 adalah nilai paling buruk yaitu:

1. Pengalaman karies (DMFT)SkorKeterangan

0 = Bebas karies dan tidak ada tambalanBebas dari karies, tidak ada tambalan sebelumnya, tidak ada gigi berlubang atau gigi hilang karena karies

1 = Lebih baik dari normalLebih baik dari normal lebih baik statusnya dibanding normal, untuk kelompok usia di area tertentu

2 = Normal untuk kelompok usiaStatus normal untuk kelompok usia tersebut

3 = Buruk dari normalStatus buruk dari normal untuk kelompok usia tersebut, atau ada beberapa lesi karies baru di tahun terakhir.

2. Penyakit generalSkorKeterangan

0 = Tidak ada penyakitTidak ada tanda-tanda dari penyakit general yang berhubungan dengan karies gigi. Pasien sehat.

1 = Ada penyakit / kondisi dengan derajat ringanAda penyakit general yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi proses karies, atau kondisi lain yang dapat menyebabkan risiko karies yang lebih tinggi. Misalnya penglihatan terbatas, ketidakmampuan untuk bergerak.

2 = Derajat berat, jangka panjangPasien yang terbaring di tempat tidur atau membutuhkan obat secara terus-menerus. Misalnya yang bisa mempengaruhi sekresi saliva.

3. Diet karbohidratSkorKeterangan

0 = Fermentasi karbohidrat sangat rendahFermentasi karbohidrat sangat rendah, diet yang sangat baik dari sudut pandang karies.

1 = Fermentasi karbohidrat rendah, diet non kariogenikKarbohidrat difermentasi rendah, diet 'non-kariogenik', diet yang tepat dari perspektif karies. Gula atau karbohidrat lain yang merangsang karies pada tingkat rendah.

2 = Fermentasi kandungan karbohidrat sedangFermentasi kandungan karbohidrat sedang. Diet dengan kandungan yang relatif tinggi gula atau karbohidrat lain yang merangsang karies.

3 = Asupan karbohidrat tnggi, diet yang tidak tepat.Diet yang tidak baik dari perspektif karies. Asupan tinggi gula atau karbohidrat lainnya merangsang karies.

4. Frekuensi dietSkorKeterangan

0 = maksimal tiga kali per hari (termasuk makanan ringan)Frekuensi asupan diet yang sangat rendah, maksimal tiga kali per 24 jam sebagai rata-rata di bawah periode waktu lebih lama.

1 = maksimal lima kali per hariFrekuensi asupan diet rendah, maksimal lima kali setiap 24 jam.

2 = maksimal tujuh kali per hariFrekuensi asupan diet tinggi, maksimal tujuh kali per 24 jam.

3 = lebih dari tujuh kali per hariFrekuensi asupan diet sangat tinggi, rata-rata lebih dari tujuh kali per 24 jam.

5. Skor plak (indeks Plak, Loe & Sillness)SkorKeterangan

0 = oral hygiene sangat baik, Plaque Index (PI) < 0,4Tidak ada plak, seluruh permukaan gigi sangat bersih, pasien sangat sadar akan kebersihan mulut, rajin menyikat gigi dan menggunakan pembersih interdental.

1 = oral hygiene baik, PI = 0.4-1.0

Terdapat plak yang menempel pada margin gingiva bebas dan daerah yang berdekatan gigi. Plak dapat dilihat hanya setelah diaplikasikan disclosing solutio atau dengan menggunakan probe pada permukaan gigi.

2 = oral hygiene yang kurang baik, PI = 1,1-2,0 Akumulasi deposit lembut sedang, dapat dilihat dengan mata secara langsung.

3 = oral hygiene buruk, PI> 2.0

Banyaknya material lembut di dalam poket gingiva dan / atau pada gigi dan margin gingiva. Pasien tidak tertarik dalam membersihkan gigi atau menyebabkan kesulitan dalam membersihkan. Anda merasa seperti ingin segera membersihkan giginya secara menyeluruh dan profesional.

6. Jumlah S. Mutans (uji S. Mutans)SkorKeterangan

0 = Strip mutans kelas 0 S. mutans < 104/mL salivaJumlah yang sangat rendah atau nol dari Streptococcus mutans dalam saliva. Hanya sekitar 5% dari permukaan gigi dikolonisasi oleh bakteri.

1 = Strip mutans kelas 1 S. mutans < 106/mL salivaRendahnya tingkat Streptococcus mutans dalam saliva. Sekitar 20% dari permukaan gigi dikolonisasi oleh bakteri.

2 = Strip mutans kelas 2 S. mutans < 107/mL salivaTingginya jumlah Streptococcus mutans dalam saliva. Sekitar 60% dari permukaan gigi dikolonisasi oleh bakteri.

3 = Strip mutans kelas 3S. mutans > 107/mL salivaJumlah yang sangat tinggi Streptococcus mutans dalam saliva. Lebih dari 80% dari permukaan gigi dikolonisasi oleh bakteri.

7. Program fluorSkorKeterangan

0 = Mendapat program fluoride secara maksimal

Pasta gigi berfluoride ditambah penggunaan konstan langkah-langkah tambahan seperti tablet atau pembersihan dan varnis. Program fluoride maksimal

1 = F tindakan tambahan, jarang

Pasta gigi berfluoride ditambah beberapa langkah tambahan seperti tablet atau pembersihan dan varnis jarang.

2 = hanya Fluoride dari pasta gigiHanya pasta gigi berfluoride

3= tidak ada penggunaan fluoride

Tidak menggunakan pasta gigi fluoride atau tindakan fluoride lainnya.

8. Sekresi salivaSkorKeterangan

0 = sekresi saliva normal

Sekresi saliva normal, lebih dari 1,1 ml stimulated saliva per menit.

1 = Rendah, 0,9-1,1 ml stimulated saliva / menit

Rendah, dari 0,9 menjadi kurang dari 1,1 ml stimulated saliva per menit.

2 = Rendah, 0,5-0,9 ml saliva / menit

Rendah, dari 0,5 sampai kurang dari 0,9 ml stimulated saliva per menit.

3 = Sangat rendah, Xerostomia,