Post on 02-Mar-2019
1. Pendahuluan
Metode Pencarian Literatur
o Data base yang digunakan : http://scholar.google.co.id
o Kata kunci pencarian literature : Pengetahuan ibu primipara tentang MP-
ASI
o Jurnal Literatur yang didapat : Halaman 1 dari semua hasil 18
Alamat: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/6728
o Proses seleksi Literatur :
Abstrak
Analisa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam PemberianMP-ASI Di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2007
Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang optimal pada bayi. Hasil Survei Ekonomi Ekonomi Nasional (Susenas) 2002 menunjukkan bahwa presentase ibu yang memberi makanan bayi terlalu dini kepada bayinya cukup tinggi, 32% ibu memberikan makanan tambahan kepada bayinya ketika berumur 2-3 bulan, 69% terhadap bayi yang berumur 4-5 bulan. Kondisi yang sama terdapat di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah sebanyak 51,15% dari 1.268 bayi sudah mendapat MP-ASI di bawah usia 6 bulan.
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisa faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI pada bayi usia 6-24 bulan di Kecamatan pandan Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2007. Penelitian merupakan survey dengan tipe explanatory research, dengan polusi seluruh ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif . Sampel berjumlah 147 orang. Data diolah dengan menggunakan uji regresi logistic.
Hasil penelitian menunjukkan variabel predisposisi yang mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap pemberian MP-ASI adalah sikap (p=0,048). Variabel pendukung yang mempunyai pengaruh terhadap pemberian MP-ASI adalah keterpaparan media (p=0,038), variabel pendorong yang mempunyai pengaruh terhadap pemberian MP-ASI adalah dukungan keluarga (p=0,019) dan kebiasaan memberi MP-ASI di masyarakat < 6 bulan (P=0,036). Variabel yang tidak berpengaruh terhadap pemberian MP-ASI dalam penelitian ini adalah umur, paritas, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, jarak pelayanan kesehatan, dan dukungan petugas kesehatan.
Disarankan perlu adanya peningkatan frekuensi penyuluhan tentang pemberian MP-ASI > 6 bulan di masyarakat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli dengan jajarannya dengan melibatkan semua komponen yang ada.
Latar Belakang
Pemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian,
frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya. Kebiasaan
pemberian makanan bayi yang tidak tepat, salah satunya adalah pemberian
makanan yang terlalu dini. Pemberian makanan terlalu dini dapat menimbulkan
gangguan pada pencernaan seperti diare, muntah, dan sulit buang air besar
(Cott,2003)
Pemberian makanan bayi di Indonesia masih banyak yang belum sesuai
dengan umurnya, terutama di daerah pedesaan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa masyarakat pedesaan di Indonesia pada umumnya memberikan pisang
(57,3%) kepada bayinya sebelum usia 4 bulan (Litbangkes, 2003).
Berdasarkan Hasul Survey Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2002,
terdapat banyak ibu yang memberikan makanan terlalu dini kepada bayinya,
kemudian sebanyak 32% ibu yang memberikan makanan tambahan kepada bayi
berumur 2 – 3 bulan seperti bubur nasi, pisang, dan 69% terhadap bayi yang
berumur 4 – 5 bulan.
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan tipe explanatory research
untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel – variabel melalui pengujian
hipotesis. Rancangan penelitian dengan menggunakan desain potong lintang
( cross-sectional), yaitu melakukan pengamatan sesaat dalam satu waktu dari data
primer yang diperoleh melalui wawancara langsung serta mengisi daftar
pertanyaan yang telah disediakan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
ibu yang memiliki anak usia 6-24 bulan yang terdapat di Kecamatan pandan tahun
2007. Dimana ibu dalam keadaan sehat dan memiliki hambatan menyusui dan
begitu juga dengan anak. Sampel sebanyak 147 orang yang diperoleh dengan
menggunakan rumus.
Hasil
Menunjukkan variable predisposisi yang mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap pemberian MP-ASI adalah sikap (p=0,048). Variabel pendukung yang
mempunyai pengaruh terhadap pemberian MP-ASI adalah keterpaparan media
(p=0,038), variabel pendorong yang mempunyai pengaruh terhadap pemberian
MP-ASI adalah dukungan keluarga (p=0,019) dan kebiasaan member MP-ASI di
masyarakat < 6 bulan (p=0,036). Variabel yang tidak berpengaruh terhadap
pemberian MP-ASI dalam penelitian ini adalah umur, paritas, pendidikan,
pengetahuan, pekerjaan, jarak pelayanan kesehatan, dan dukungan petugas
kesehatan.
2. Diskripsi Artikel/ Jurnal
Diskripsi Umum
o Judul : Analisa Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ibu Dalam
Pemberian MP-ASI Di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah
Tahun 2007
o Penulis : Asdan Padang
o Publikasi : Asdan Padang: Faktor – Faktor Yang Mmempengaruhi Ibu
Dalam Pemberian MP-ASI Dini Di Kecamatan Pandan, 2008, USU e-
Repository
o Penelaah/Reviewer (Nama dan NIM Mahasiswa)
Heni Ratna Kurniawati
P 27224012 061
o Tanggal Telaah/Review
27 Juni 2012
Deskripsi content
o Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor –
faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI dini di
Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2007.
o Hasil Penelitian : menunjukkan variable predisposisi yang mempunyai
pengaruh secara signifikan terhadap pemberian MP-ASI adalah sikap
(p=0,048). Variabel pendukung yang mempunyai pengaruh terhadap
pemberian MP-ASI adalah keterpaparan media (p=0,038), variabel
pendorong yang mempunyai pengaruh terhadap pemberian MP-ASI
adalah dukungan keluarga (p=0,019) dan kebiasaan member MP-ASI di
masyarakat < 6 bulan (p=0,036). Variabel yang tidak berpengaruh
terhadap pemberian MP-ASI dalam penelitian ini adalah umur, paritas,
pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, jarak pelayanan kesehatan, dan
dukungan petugas kesehatan.
o Kesimpulan :
- Sebagian besar (89,8%) responden memberikan MP-ASI sebelum
bayi berusia 6 bulan.
- Faktor yang berpengaruh terhadap pemberian MP-ASI pada anak usia
6 – 24 bulan adalah: sikap (p=0,048), keterpaparan media (p=0,038),
dukungan keluarga (p=0,019), dan kebiasaan member makan pada
bayi (p=0,036).
- Faktor yang tidak berpengaruh terhadap pemberian MP-ASI pada anak
6 – 24 bulan adalah umur, paritas, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan,
jarak pelayanan kesehatan, dan dukungan petugas kesehatan.
3. Telaah/ Review Artikel
Fokus Penelitian
Memasuki era globalisasi diperlukan anak Indonesia sebegai generasi penerus
bangsa yang berkualitas tinggi agar mampu bersaing dengan negara lain.
Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh
terhadap kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia ditentukan
oleh kecukupan zat gizi yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sejak bayi.
Pada masa bayi pertumbuhan dan perkembangan berlangsung sangat cepat dan
perkembangan otak telah mencapai 70%.
Pencapaian tumbuh kembang optimal pada bayi, dalam Global Strategi for Infant
and Young Child Feeding, WHO/ UNICEF merekomendasikan empat hal penting
yang harus diperhatikan yaitu: pertama, memberikan air susu ibu (ASI) kepada
bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir; kedua, memberikan ASI saja
atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan;
ketiga, memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak bayi
berusia 6-24 bulan; dan keempat, meneruskan pemberian ASI sampai anak
berusia 24 bulan atau lebih. MP-ASI disediakan berdasarkan bahan lokal bila
memungkinkan, MP-ASI harus mudah dicerna, harus disesuaikan dengan umur
dan kebutuhan bayi, dan MP-ASI harus mengandung kalori yang cukup.
Makanan mempengaruhi dan berkaitan dengan banyak kategori budaya,
sebagaimana halnya dengan system medis yang memainkan peranan dalam
mengatasi kesehatan dan penyakit, demikian pula kebiasaan makan memainkan
peranan sosial dasar yang jauh mengatasi soal makan untuk tubuh manusia
semata-mata.
Berdasarkan kutipan dari bagian pendahuluan di atas dalam pemberian makanan
bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah
bahan makanan, dan cara pembuatannya. Kebiasaan pemberian makanan bayi
yang tidak tepat, salah satunya adalah pemberian makanan yang terlalu dini.
Pemberian makanan terlalu dini dapat menimbulkan gangguan pada pencernaan
seperti diare, muntah, dan sulit buang air besar. Fokus utama penelitian cukup
jelas yaitu untuk menganalisa faktor – faktor yang mempengaruhi ibu dalam
pemberian MP-ASI di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun
2007.
Gaya dan sistematika penulisan
- Sistematika penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul
penelitian, nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian, pengaturan dan
desain, bahan dan metode, analisis statistik, hasil, kesimpulan, dan kata kunci),
pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan dan catatan
kaki.
- Tata bahasa yang dipergunakakan dalam penulisan jurnal ini cukup mudah
dipahami sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti bagaimana
penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil yang diperoleh.
Penulis
Penulis dalam penelitian ini berasal dari Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara Medan tahun 2008 yaitu : Asdan Padang
- Menurut penelaah, dengan melihat latar belakang asal universitas,
penulis tersebut mempunyai kualifikasi yang cukup di bidang yang ia teliti.
Judul Penelitian
Analisa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Di
Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2007
- Judul penelitian cukup jelas, akurat, tidak ambigu, dan menggambarkan apa
yang akan diteliti.
Abstrak
Kelebihan :
- Abstrak mampu menggambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian,
tujuan penelitian, metodologi, hasil yang didapatkan, dan saran kepada pihak-
pihak yang terkait atau berkepentingan dalam penelitian ini.
- Memenuhi IMRAD (Introduction, Metode, Result, Analize, Discussion) .
- Mencantumkan kata kunci.
Kekurangan : sarannya kurang detail
Masalah atau Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor – faktor yang mempengaruhi
perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI dini di Kecamatan Pandan Kabupaten
Tapanuli Tengah tahun 2007. Pada bagian tujuan tidak dijelaskan secara rinci
mengenai faktor-faktor apa saja yang dimaksud.
Konsistensi logis :
Laporan penelitian telah mengikuti langkah-langkah yang seharusnya yaitu :
dimulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian,
pengaturan dan desain, bahan dan metode, analisis statistik, hasil, kesimpulan,
dan kata kunci), pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan
dan catatan kaki.
Literature /Tinjauan Pustaka
- Penyusunan literatur terorganisir dengan logis
- Penulisan jurnal menggunakan analitis kritis berdasarkan literatur yang ada
dengan membandingkan temuan-temuan pada penelitian sebelumnya
dengan hasil yang didapatkan oleh penulis.
- Literatur yang digunakan hanya sekitar 50 % literatur terbaru yang berasal
dari jurnal-jurnal yang telah dipublikasikan sebelumnya.
Theoritical kerangka :
Baik kerangka konseptual maupun kerangka teori, tinjauan pustaka sudah
digambarkan jelas dalam jurnal penelitian tersebut.
Hipotesis/Pertanyaan Penelitian
Tidak dicantumkan daftar pertanyaan, seharusnya dituliskan “Bagaimana Analisa
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Di
Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2007?”
Populasi dan Sampel
- Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 6-24
bulan yang terdapat di Kecamatan pandan tahun 2007. Berdasarkan laporan dua
puskesmas yang terdapat di Kecamatan Pandan tahun 2007. Sampel dalam
penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 6-24 bulan. Dimana ibu
dalam keadaan sehat dan memiliki hambatan menyusui dan begitu juga dengan
anak. Sampel sebanyak 147 orang yang diperoleh dengan menggunakan rumus.
- Jadi kriteria inklusi pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah ibu sehat yang
mempunyai bayi yang sehat usia 6-24 bulan, dengan harapan responden masih
mampu mengingat kebiasaan dan kejadian yang dialami. Sedangkan criteria
eksklusi dalam penelitian ini adalah jika responden tidak bersedia diwawancarai
setelah dilakukan penjelasan sebanyak 3 kali, maka digantikan dengan
responden lain.
Pertimbangan Etik/Etichal Clearence
Sebelum mendapatkan persetujuan lisan dari peserta (subjek penelitian), terlebih
dahulu mereka diberikan penjelasan apabila tidak bersedia diwawancarai setelah
dilakukan penjelasan sebanyak 3 kali, maka digantikan dengan responden lain.
Definisi Operasional
- Defenisi operasional sudah lengkap tapi dalam pengertiannya kurang detail dan
terperinci.
Metode Penelitian (Setting dan Design)
Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan tipe explanatory research untuk
menjelaskan hubungan kausal antara variabel – variabel melalui pengujian
hipotesis. Rancangan penelitian dengan menggunakan desain potong lintang
( cross-sectional). Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki
anak usia 6-24 bulan yang terdapat di Kecamatan pandan tahun 2007. Dimana ibu
dalam keadaan sehat dan memiliki hambatan menyusui dan begitu juga dengan
anak. Sampel sebanyak 147 orang yang diperoleh dengan menggunakan rumus.
- Instrumen yang digunanakan melalui wawancara langsung serta mengisi daftar
pertanyaan yang telah disediakan kuesioner. Berdasarkan tujuan dari penelitian
dan informasi apa yang ingin dikumpulkan menurut penelaah instrumen yang
digunakan sudah sesuai.
- Untuk menguji kehansalan instrument dilakukan uji ketepatan (validitas) dan
uji ketelitian (reliabilitas). Untuk memperoleh hasil uji validitas digunakan
koefisien corrected item-total correlation. Sedangkan untuk memperoleh hasil
uji reliabilitas dilakukan dengan uji koefisien menggunakan uji Cronbach
(Cronbach Alpha). Dari uji yang dilakukan koefisien alpha yang diperoleh
menunjukkan bahwa pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini cukup
valid dan reliabel.
Data dan Analisis Data
- Metode analisa data yang digunakan adalah Regresi Logistik pada p<0,05 yang
bertujuan untuk mengetahui variabel yang dominan dari pengaruh faktor
predisposisi (umur, paritas, pendidikan, pengetahuan, sikap, pekerjaan), faktor
pendukung (jarak pelayanan kesehatan, keterpaparan media), dan faktor
pendorong (dukungan petugas kesehatan, dukungan keluarga dan masyarakat,
kebiasaan makan bayi) terhadap pemberian MP-ASI
- Penyajian tabel disertai dengan narasi yang jelas mengenai isi tabel.
Dalam penelitian ini, dari 147 responden, umur yang termuda adalah 17 tahun,
sedangkan tertua adalah 40 tahun. Umur responden tersebut kemudian
dikategorikan dengan menggunakan batasan usia reproduktif perempuan yang
ditetapkan Depkes RI, yakni usia 20-35 tahun. Berdasarkan pengkategorian
tersebut, maka dalam penelitian ini sebanyak 0,7% umur responden berada
dibawah reproduktif, 85,1% umur responden berada dalam usia reproduktif,
sedangkan 14,2% berada pada usia diatas 35 tahun.
Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut Umur
Umur (tahun) Jumlah (F) Prosentase (%)< 20 tahun20– 35 tahun
>35 tahun
112521
0,785,114,2
Total 147 100,0
Hasil Penelitian
Menunjukkan variable predisposisi yang mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap pemberian MP-ASI adalah sikap (p=0,048). Variabel pendukung yang
mempunyai pengaruh terhadap pemberian MP-ASI adalah keterpaparan media
(p=0,038), variabel pendorong yang mempunyai pengaruh terhadap pemberian
MP-ASI adalah dukungan keluarga (p=0,019) dan kebiasaan member MP-ASI di
masyarakat < 6 bulan (p=0,036). Variabel yang tidak berpengaruh terhadap
pemberian MP-ASI dalam penelitian ini adalah umur, paritas, pendidikan,
pengetahuan, pekerjaan, jarak pelayanan kesehatan, dan dukungan petugas
kesehatan.
Pembahasan Hasil Penelitian
Kelebihan :
Pembahasan hasil temuan dikaitkan kembali dengan berbagai hasil temuan
sebelumnya dari tinjauan pustaka yang diambil, baik yang hasil temuannya
berkorelasi dengan hasil yang didapatkan maupun yang tidak.
Kekurangan :
- Kekuatan dan keterbatasan penelitian termasuk generalisasi tidak dijelaskan
dalam jurnal tersebut.
- Menurut penelaah rekomendasi sebaiknya diberikan kepada peneliti
selanjutnya mengenai variabel-variabel apa yang tidak diteliti dan berkaitan
dengan pemberian MP-ASI.
Referensi/Daftar Pustaka
Literatur yang digunakan sekitar 50 % menggunakan literatur terbaru yang berasal
dari jurnal-jurnal yang telah dipublikasikan sebelumnya.
Kesimpulan dan Saran
Kelebihan :
a. Isi kesimpulan peneliti merupakan jawaban dari tujuan penelitian.
b. Kesimpulan ringkas, jelas dan padat dan mudah dipahami .
Kekurangan :
a. Peneliti tidak memberikan saran kepada instansi terkait yang berhubungan
dengan penelitiannya.
4. Penutup
Sebagai penutup, meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan kelebihan dalam
penelitian tersebut, namun penelitian tersebut telah memberikan kontribusi positif pada
kemajuan dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan khususnya pada
pengembangan karya ilmiah.
(Yang et al.2008)