henyratna.files.wordpress.com file · Web viewPemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan...

21
1. Pendahuluan Metode Pencarian Literatur o Data base yang digunakan : http://scholar.google.co.id o Kata kunci pencarian literature : Pengetahuan ibu primipara tentang MP-ASI o Jurnal Literatur yang didapat : Halaman 1 dari semua hasil 18 Alamat: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/6728 o Proses seleksi Literatur : Abstrak Analisa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2007 Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang optimal pada bayi. Hasil Survei Ekonomi Ekonomi Nasional (Susenas) 2002 menunjukkan bahwa presentase ibu yang memberi makanan bayi terlalu dini kepada bayinya cukup tinggi, 32% ibu memberikan makanan tambahan kepada bayinya ketika berumur 2-3 bulan, 69% terhadap bayi yang berumur 4-5 bulan. Kondisi yang sama terdapat di Kecamatan Pandan

Transcript of henyratna.files.wordpress.com file · Web viewPemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan...

Page 1: henyratna.files.wordpress.com file · Web viewPemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya. Kebiasaan

1. Pendahuluan

Metode Pencarian Literatur

o Data base yang digunakan : http://scholar.google.co.id

o Kata kunci pencarian literature : Pengetahuan ibu primipara tentang MP-

ASI

o Jurnal Literatur yang didapat : Halaman 1 dari semua hasil 18

Alamat: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/6728

o Proses seleksi Literatur :

Abstrak

Analisa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam PemberianMP-ASI Di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2007

Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang optimal pada bayi. Hasil Survei Ekonomi Ekonomi Nasional (Susenas) 2002 menunjukkan bahwa presentase ibu yang memberi makanan bayi terlalu dini kepada bayinya cukup tinggi, 32% ibu memberikan makanan tambahan kepada bayinya ketika berumur 2-3 bulan, 69% terhadap bayi yang berumur 4-5 bulan. Kondisi yang sama terdapat di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah sebanyak 51,15% dari 1.268 bayi sudah mendapat MP-ASI di bawah usia 6 bulan.

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisa faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI pada bayi usia 6-24 bulan di Kecamatan pandan Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2007. Penelitian merupakan survey dengan tipe explanatory research, dengan polusi seluruh ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif . Sampel berjumlah 147 orang. Data diolah dengan menggunakan uji regresi logistic.

Hasil penelitian menunjukkan variabel predisposisi yang mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap pemberian MP-ASI adalah sikap (p=0,048). Variabel pendukung yang mempunyai pengaruh terhadap pemberian MP-ASI adalah keterpaparan media (p=0,038), variabel pendorong yang mempunyai pengaruh terhadap pemberian MP-ASI adalah dukungan keluarga (p=0,019) dan kebiasaan memberi MP-ASI di masyarakat < 6 bulan (P=0,036). Variabel yang tidak berpengaruh terhadap pemberian MP-ASI dalam penelitian ini adalah umur, paritas, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, jarak pelayanan kesehatan, dan dukungan petugas kesehatan.

Page 2: henyratna.files.wordpress.com file · Web viewPemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya. Kebiasaan

Disarankan perlu adanya peningkatan frekuensi penyuluhan tentang pemberian MP-ASI > 6 bulan di masyarakat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli dengan jajarannya dengan melibatkan semua komponen yang ada.

Latar Belakang

Pemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian,

frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya. Kebiasaan

pemberian makanan bayi yang tidak tepat, salah satunya adalah pemberian

makanan yang terlalu dini. Pemberian makanan terlalu dini dapat menimbulkan

gangguan pada pencernaan seperti diare, muntah, dan sulit buang air besar

(Cott,2003)

Pemberian makanan bayi di Indonesia masih banyak yang belum sesuai

dengan umurnya, terutama di daerah pedesaan. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa masyarakat pedesaan di Indonesia pada umumnya memberikan pisang

(57,3%) kepada bayinya sebelum usia 4 bulan (Litbangkes, 2003).

Berdasarkan Hasul Survey Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2002,

terdapat banyak ibu yang memberikan makanan terlalu dini kepada bayinya,

kemudian sebanyak 32% ibu yang memberikan makanan tambahan kepada bayi

berumur 2 – 3 bulan seperti bubur nasi, pisang, dan 69% terhadap bayi yang

berumur 4 – 5 bulan.

Metode

Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan tipe explanatory research

untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel – variabel melalui pengujian

hipotesis. Rancangan penelitian dengan menggunakan desain potong lintang

Page 3: henyratna.files.wordpress.com file · Web viewPemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya. Kebiasaan

( cross-sectional), yaitu melakukan pengamatan sesaat dalam satu waktu dari data

primer yang diperoleh melalui wawancara langsung serta mengisi daftar

pertanyaan yang telah disediakan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

ibu yang memiliki anak usia 6-24 bulan yang terdapat di Kecamatan pandan tahun

2007. Dimana ibu dalam keadaan sehat dan memiliki hambatan menyusui dan

begitu juga dengan anak. Sampel sebanyak 147 orang yang diperoleh dengan

menggunakan rumus.

Hasil

Menunjukkan variable predisposisi yang mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap pemberian MP-ASI adalah sikap (p=0,048). Variabel pendukung yang

mempunyai pengaruh terhadap pemberian MP-ASI adalah keterpaparan media

(p=0,038), variabel pendorong yang mempunyai pengaruh terhadap pemberian

MP-ASI adalah dukungan keluarga (p=0,019) dan kebiasaan member MP-ASI di

masyarakat < 6 bulan (p=0,036). Variabel yang tidak berpengaruh terhadap

pemberian MP-ASI dalam penelitian ini adalah umur, paritas, pendidikan,

pengetahuan, pekerjaan, jarak pelayanan kesehatan, dan dukungan petugas

kesehatan.

Page 4: henyratna.files.wordpress.com file · Web viewPemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya. Kebiasaan

2. Diskripsi Artikel/ Jurnal

Diskripsi Umum

o Judul : Analisa Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ibu Dalam

Pemberian MP-ASI Di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah

Tahun 2007

o Penulis : Asdan Padang

o Publikasi : Asdan Padang: Faktor – Faktor Yang Mmempengaruhi Ibu

Dalam Pemberian MP-ASI Dini Di Kecamatan Pandan, 2008, USU e-

Repository

o Penelaah/Reviewer (Nama dan NIM Mahasiswa)

Heni Ratna Kurniawati

P 27224012 061

o Tanggal Telaah/Review

27 Juni 2012

Deskripsi content

o Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor –

faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI dini di

Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2007.

o Hasil Penelitian : menunjukkan variable predisposisi yang mempunyai

pengaruh secara signifikan terhadap pemberian MP-ASI adalah sikap

(p=0,048). Variabel pendukung yang mempunyai pengaruh terhadap

pemberian MP-ASI adalah keterpaparan media (p=0,038), variabel

pendorong yang mempunyai pengaruh terhadap pemberian MP-ASI

Page 5: henyratna.files.wordpress.com file · Web viewPemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya. Kebiasaan

adalah dukungan keluarga (p=0,019) dan kebiasaan member MP-ASI di

masyarakat < 6 bulan (p=0,036). Variabel yang tidak berpengaruh

terhadap pemberian MP-ASI dalam penelitian ini adalah umur, paritas,

pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, jarak pelayanan kesehatan, dan

dukungan petugas kesehatan.

o Kesimpulan :

- Sebagian besar (89,8%) responden memberikan MP-ASI sebelum

bayi berusia 6 bulan.

- Faktor yang berpengaruh terhadap pemberian MP-ASI pada anak usia

6 – 24 bulan adalah: sikap (p=0,048), keterpaparan media (p=0,038),

dukungan keluarga (p=0,019), dan kebiasaan member makan pada

bayi (p=0,036).

- Faktor yang tidak berpengaruh terhadap pemberian MP-ASI pada anak

6 – 24 bulan adalah umur, paritas, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan,

jarak pelayanan kesehatan, dan dukungan petugas kesehatan.

3. Telaah/ Review Artikel

Fokus Penelitian

Memasuki era globalisasi diperlukan anak Indonesia sebegai generasi penerus

bangsa yang berkualitas tinggi agar mampu bersaing dengan negara lain.

Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh

terhadap kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia ditentukan

oleh kecukupan zat gizi yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sejak bayi.

Page 6: henyratna.files.wordpress.com file · Web viewPemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya. Kebiasaan

Pada masa bayi pertumbuhan dan perkembangan berlangsung sangat cepat dan

perkembangan otak telah mencapai 70%.

Pencapaian tumbuh kembang optimal pada bayi, dalam Global Strategi for Infant

and Young Child Feeding, WHO/ UNICEF merekomendasikan empat hal penting

yang harus diperhatikan yaitu: pertama, memberikan air susu ibu (ASI) kepada

bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir; kedua, memberikan ASI saja

atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan;

ketiga, memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak bayi

berusia 6-24 bulan; dan keempat, meneruskan pemberian ASI sampai anak

berusia 24 bulan atau lebih. MP-ASI disediakan berdasarkan bahan lokal bila

memungkinkan, MP-ASI harus mudah dicerna, harus disesuaikan dengan umur

dan kebutuhan bayi, dan MP-ASI harus mengandung kalori yang cukup.

Makanan mempengaruhi dan berkaitan dengan banyak kategori budaya,

sebagaimana halnya dengan system medis yang memainkan peranan dalam

mengatasi kesehatan dan penyakit, demikian pula kebiasaan makan memainkan

peranan sosial dasar yang jauh mengatasi soal makan untuk tubuh manusia

semata-mata.

Berdasarkan kutipan dari bagian pendahuluan di atas dalam pemberian makanan

bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah

bahan makanan, dan cara pembuatannya. Kebiasaan pemberian makanan bayi

yang tidak tepat, salah satunya adalah pemberian makanan yang terlalu dini.

Pemberian makanan terlalu dini dapat menimbulkan gangguan pada pencernaan

seperti diare, muntah, dan sulit buang air besar. Fokus utama penelitian cukup

Page 7: henyratna.files.wordpress.com file · Web viewPemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya. Kebiasaan

jelas yaitu untuk menganalisa faktor – faktor yang mempengaruhi ibu dalam

pemberian MP-ASI di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun

2007.

Gaya dan sistematika penulisan

- Sistematika penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul

penelitian, nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian, pengaturan dan

desain, bahan dan metode, analisis statistik, hasil, kesimpulan, dan kata kunci),

pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan dan catatan

kaki.

- Tata bahasa yang dipergunakakan dalam penulisan jurnal ini cukup mudah

dipahami sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti bagaimana

penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil yang diperoleh.

Penulis

Penulis dalam penelitian ini berasal dari Sekolah Pascasarjana Universitas

Sumatera Utara Medan tahun 2008 yaitu : Asdan Padang

- Menurut penelaah, dengan melihat latar belakang asal universitas,

penulis tersebut mempunyai kualifikasi yang cukup di bidang yang ia teliti.

Judul Penelitian

Analisa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Di

Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2007

- Judul penelitian cukup jelas, akurat, tidak ambigu, dan menggambarkan apa

yang akan diteliti.

Page 8: henyratna.files.wordpress.com file · Web viewPemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya. Kebiasaan

Abstrak

Kelebihan :

-       Abstrak mampu menggambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian,

tujuan penelitian, metodologi, hasil yang didapatkan, dan saran kepada pihak-

pihak yang terkait atau berkepentingan dalam penelitian ini.

-       Memenuhi IMRAD (Introduction, Metode, Result, Analize, Discussion) .

-       Mencantumkan kata kunci.

Kekurangan : sarannya kurang detail

Masalah atau Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian :

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor – faktor yang mempengaruhi

perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI dini di Kecamatan Pandan Kabupaten

Tapanuli Tengah tahun 2007. Pada bagian tujuan tidak dijelaskan secara rinci

mengenai faktor-faktor apa saja yang dimaksud.

Konsistensi logis :

Laporan penelitian telah mengikuti langkah-langkah yang seharusnya yaitu :

dimulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian,

pengaturan dan desain, bahan dan metode, analisis statistik, hasil, kesimpulan,

dan kata kunci), pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan

dan catatan kaki.

Literature /Tinjauan Pustaka

-       Penyusunan literatur terorganisir dengan logis

-       Penulisan jurnal menggunakan analitis kritis berdasarkan literatur yang ada

Page 9: henyratna.files.wordpress.com file · Web viewPemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya. Kebiasaan

dengan membandingkan temuan-temuan pada penelitian sebelumnya

dengan hasil yang didapatkan oleh penulis.

-       Literatur yang digunakan hanya sekitar 50 % literatur terbaru yang berasal

dari jurnal-jurnal yang telah dipublikasikan sebelumnya.

Theoritical kerangka :

Baik kerangka konseptual maupun kerangka teori, tinjauan pustaka sudah

digambarkan jelas dalam jurnal penelitian tersebut.

Hipotesis/Pertanyaan Penelitian

Tidak dicantumkan daftar pertanyaan, seharusnya dituliskan “Bagaimana Analisa

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Di

Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2007?”

Populasi dan Sampel

- Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 6-24

bulan yang terdapat di Kecamatan pandan tahun 2007. Berdasarkan laporan dua

puskesmas yang terdapat di Kecamatan Pandan tahun 2007. Sampel dalam

penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 6-24 bulan. Dimana ibu

dalam keadaan sehat dan memiliki hambatan menyusui dan begitu juga dengan

anak. Sampel sebanyak 147 orang yang diperoleh dengan menggunakan rumus.

- Jadi kriteria inklusi pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah ibu sehat yang

mempunyai bayi yang sehat usia 6-24 bulan, dengan harapan responden masih

mampu mengingat kebiasaan dan kejadian yang dialami. Sedangkan criteria

eksklusi dalam penelitian ini adalah jika responden tidak bersedia diwawancarai

Page 10: henyratna.files.wordpress.com file · Web viewPemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya. Kebiasaan

setelah dilakukan penjelasan sebanyak 3 kali, maka digantikan dengan

responden lain.

Pertimbangan Etik/Etichal Clearence

Sebelum mendapatkan persetujuan lisan dari peserta (subjek penelitian), terlebih

dahulu mereka diberikan penjelasan apabila tidak bersedia diwawancarai setelah

dilakukan penjelasan sebanyak 3 kali, maka digantikan dengan responden lain.

Definisi Operasional

- Defenisi operasional sudah lengkap tapi dalam pengertiannya kurang detail dan

terperinci.

Metode Penelitian (Setting dan Design)

Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan tipe explanatory research untuk

menjelaskan hubungan kausal antara variabel – variabel melalui pengujian

hipotesis. Rancangan penelitian dengan menggunakan desain potong lintang

( cross-sectional). Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki

anak usia 6-24 bulan yang terdapat di Kecamatan pandan tahun 2007. Dimana ibu

dalam keadaan sehat dan memiliki hambatan menyusui dan begitu juga dengan

anak. Sampel sebanyak 147 orang yang diperoleh dengan menggunakan rumus.

-       Instrumen yang digunanakan melalui wawancara langsung serta mengisi daftar

pertanyaan yang telah disediakan kuesioner. Berdasarkan tujuan dari penelitian

dan informasi apa yang ingin dikumpulkan menurut penelaah instrumen yang

digunakan sudah sesuai.

-      Untuk menguji kehansalan instrument dilakukan uji ketepatan (validitas) dan

uji ketelitian (reliabilitas). Untuk memperoleh hasil uji validitas digunakan

Page 11: henyratna.files.wordpress.com file · Web viewPemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya. Kebiasaan

koefisien corrected item-total correlation. Sedangkan untuk memperoleh hasil

uji reliabilitas dilakukan dengan uji koefisien menggunakan uji Cronbach

(Cronbach Alpha). Dari uji yang dilakukan koefisien alpha yang diperoleh

menunjukkan bahwa pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini cukup

valid dan reliabel.

Data dan Analisis Data

- Metode analisa data yang digunakan adalah Regresi Logistik pada p<0,05 yang

bertujuan untuk mengetahui variabel yang dominan dari pengaruh faktor

predisposisi (umur, paritas, pendidikan, pengetahuan, sikap, pekerjaan), faktor

pendukung (jarak pelayanan kesehatan, keterpaparan media), dan faktor

pendorong (dukungan petugas kesehatan, dukungan keluarga dan masyarakat,

kebiasaan makan bayi) terhadap pemberian MP-ASI

- Penyajian tabel disertai dengan narasi yang jelas mengenai isi tabel.

Dalam penelitian ini, dari 147 responden, umur yang termuda adalah 17 tahun,

sedangkan tertua adalah 40 tahun. Umur responden tersebut kemudian

dikategorikan dengan menggunakan batasan usia reproduktif perempuan yang

ditetapkan Depkes RI, yakni usia 20-35 tahun. Berdasarkan pengkategorian

tersebut, maka dalam penelitian ini sebanyak 0,7% umur responden berada

dibawah reproduktif, 85,1% umur responden berada dalam usia reproduktif,

sedangkan 14,2% berada pada usia diatas 35 tahun.

Page 12: henyratna.files.wordpress.com file · Web viewPemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya. Kebiasaan

Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut Umur

Umur (tahun) Jumlah (F) Prosentase (%)< 20 tahun20– 35 tahun

>35 tahun

112521

0,785,114,2

Total 147 100,0

Hasil Penelitian

Menunjukkan variable predisposisi yang mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap pemberian MP-ASI adalah sikap (p=0,048). Variabel pendukung yang

mempunyai pengaruh terhadap pemberian MP-ASI adalah keterpaparan media

(p=0,038), variabel pendorong yang mempunyai pengaruh terhadap pemberian

MP-ASI adalah dukungan keluarga (p=0,019) dan kebiasaan member MP-ASI di

masyarakat < 6 bulan (p=0,036). Variabel yang tidak berpengaruh terhadap

pemberian MP-ASI dalam penelitian ini adalah umur, paritas, pendidikan,

pengetahuan, pekerjaan, jarak pelayanan kesehatan, dan dukungan petugas

kesehatan.

Pembahasan Hasil Penelitian

Kelebihan :

Pembahasan hasil temuan dikaitkan kembali dengan berbagai hasil temuan

sebelumnya dari tinjauan pustaka yang diambil, baik yang hasil temuannya

berkorelasi dengan hasil yang didapatkan maupun yang tidak.

Kekurangan :

-       Kekuatan dan keterbatasan penelitian termasuk generalisasi tidak dijelaskan

dalam jurnal tersebut.

-       Menurut penelaah rekomendasi sebaiknya diberikan kepada peneliti

Page 13: henyratna.files.wordpress.com file · Web viewPemberian makanan bayi perlu diperhatikan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya. Kebiasaan

selanjutnya mengenai variabel-variabel apa yang tidak diteliti dan berkaitan

dengan pemberian MP-ASI.

Referensi/Daftar Pustaka

Literatur yang digunakan sekitar 50 % menggunakan literatur terbaru yang berasal

dari jurnal-jurnal yang telah dipublikasikan sebelumnya.

Kesimpulan dan Saran

Kelebihan :

a.   Isi kesimpulan peneliti merupakan jawaban dari tujuan penelitian.

b.   Kesimpulan ringkas, jelas dan padat dan mudah dipahami .

Kekurangan :

a. Peneliti tidak memberikan saran kepada instansi terkait yang berhubungan

dengan penelitiannya.

4. Penutup

Sebagai penutup, meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan kelebihan dalam

penelitian tersebut, namun penelitian tersebut telah memberikan kontribusi positif pada

kemajuan dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan khususnya pada

pengembangan karya ilmiah.

(Yang et al.2008)