Post on 24-Nov-2020
pendapat seputar keislaman Atikah dan Arwa. Sebagian pakar memercayai
keislaman Arwa.
Paman tertua beliau adalahAl-Harits, sementara yang termudaadalah
Al-Abbas. Al-Abbas memiliki keturunan yang banyak, hingga kerurunannya
seolah telah memenuhi bumi. Ada yang belpendapat, jumlah kerurunan
Al-Abbas di era kekuasaan Khalifah Al-Ma'mun mencapai 700.000 jirva,
hingga tak terhitung. Demikian pula halnya dengan Abu Thalib, Al-Harits,
dan Abu Lahab. Sebagian orang meng atakan,Al-Harits dan Al-Muqawwim
adalah orzrflgy^ngs^ma. Sebagian yang lain mengatakan, Al-Ghaidaq dan
Haial adalah orang yangsama.62')
lstri-istri Rasulullah ffi
1. Sayyidah Khadijah g1it
Istri pertama beliau adalah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin
Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab. Beliau menikah dengan Khadifah di
Makkah. Saat iru, beliau berusia 25 tahun. Khadijah menemani beliau
sampai Allah memuliakan beliau dengan risalah kenabian. Khadijah
mengimani risalah yang beliau bawa, membantu beliau, dan menjadi rekan
yang baik dalam menyokong misi dakwahnya. Menurut riwayat yang paling
sahih, Khadiiah meninggal 3 tahun sebelum Hijrah. Menurut pendapat
lain, Khadijah meninggal 4 tahun sebelum Hijrah. Pendapat lannya lagS
mengatakan, ia meninggal 5 tahun sebelum Hijrah. Khadijah memiliki
beberapa keistimewa an, antara la:n:
- Rasulullah iiB tidak menikahi dengan wanita lain saat I(hadijah masih
hidup.
- Semua anak Rasulullah ffi dilahirkan Khadijah, kecuali p:utrarryz-y^ng
bernama Ibrahim, ia lahir dari budak perempuanny^ y^ng bernama
Mariyah Al-Qibthiyah.
- Khadiiah adalahwanita tetbaik umat Islam.
629 Zad, Al-Mt'ad (l / 203-205).
516 tlaxii ,9,,ial; rt /r^/rpw fantl Pac^/^//at,
Para pakar berbeda pendapat tentang keutamaan Khadijah terhadap
Aisyah. I)alam hal ini, ada ttga kelompok pendapat. Kelompok ketiga
memilih untuk ber-tawaqquf (menghindari pembic r^ n tentang hal ini).
Saya bertanya kepada guru kami, Syaikhul Islam Ibnu'faimiyyah ,aw,
Syaikhul Jslam menjawab, "Keduanya memiliki kekhususannya masing-
masing. Khadilah memiliki pengaruh pada awal-awal dakwah Islam. Ia
meliput lara, menguatkan hati, dan menenangkan Nabi #. Ia mencurahkan
selurulr harta yang dimilikinya untuk menyr:kong dakwah Nabi. Ia
menjumpai kepedihan hidup dalam memperjuangkan Islam. Ia sanggup
menahan derita dalam jalan Allah dan rasul-Nya. Ia merrolong Nabi B di
saat-saat beliau sangat membutuhkan pertolongan. Pertolongan dan upaya
keras yang telah dilakukan I(hadijah iru tidak bisa ditandingi sosok lain
manapun dalam umat ini. Sementara itu, Aisyah memainkan pengaruhnya di
akht-akhir masa hidupr Nabi. la memahami Islanr dengan sangat baik,lalu
menyampaikannya kepada umat. Urrrat mcndapatkan manfaat dari Aisyah
ap^y^ngtidak meteka dapatkan dari sosok lain manapun dalam umat ini."
Demikianlah penjelasan Syaikhul Islam.
S alah s atu kei s timewaan l(ha di j ah adalah .Nllah S u b b a n a h a menggrimkan
salam untuknya melalui Jibril. Lalu Nabi ffi menyampaikan salam itu
kepadanya. Dalam l<ttab S ha h i h-nya, Al-Bukhari berka ta, "^f elah bercerita
kepada kami Qutaibah bin Sa'id, telah bercerita kepada kami Muhammad
bin F'udhail, dari Ammarah, dari Abu Zur'ah, dari Abu Huraitah .,$l,, ia
menuturkan:
Jibril datang kepada Nabi ffi dan berkata, "Wahai Rasululaah, ini
Khadijah, ia dat.ang membawa sebuah wadah berisi lauk-pauk,
makanan, dan minuman. -fika Khadijah datang menemuimu,
bacakanlah salam untuknya dari Tuhannya dan dariku. Bedlah ia
kabar gembira akan sebuah rumah untuknya di surga yang terbuat
dari emas. Di dalamnya trada suara hiruk-pikuk dan tiada pula
pendedtaan.630
630 Al-Bukhari (3820 dalam pembahasan tentang "riwayat hidup pata penolong Nabi" bab "Pemikahan Nabi 6dengan Khadijah serta keutamaan yang dimiliki Khadijah."
tlan;i ,9*al; t"loykpw Tartjl Pacolollal, 517
Hal seperti ini-demi Allah-tidak dimiliki orang selain Khadijah.
Ihwal Aisyah,Jibril mengirimkan salam kepadanya melalui lisan Nabiffi. Al-Bukhari berkata,'\ahyabin Buhair bercerita kepada kami, ,Al-Laits
bercerita kepada kami, dad Yunus, dari Ibnu Syihab, Abu Salamah berkata,
Aisyah menuturkan:
Pada suatu hari, Rasulullah ffi bersabda, "Wahai Aisyah, Ini Jibril,membacakan salam atasmu."631 Maka Aisyah berkata, ,,Semoga
salam,
rahmat, dan barakah Allah juga senantiasa ^tasny^ 0ib.O.Engkau melihat
ap^ yang tidak kulihat." Yang dimaksud Aisyah dengan ,,engkau,, di siniadalah Rasulullah 1ffi.
Kelebihan Khadilah lainnya, ia tidak pernah menyakiti dan tidak pernahmembuat marah Rasulullah 6. RasulullohWf$a tidak pernah melakukan
ilail2 terhadap Khadijah. Khadijah juga tidak pernah dicela dan dipisahranjang oleh Rasulullah W.
Kelebihan lunnya,Khadijah adalah wani tapefiamayang beriman pada
Allah dan Rasulullah .6.
- Nama lengkap Khadijah adalah Khadijah binti Khuwailid, berasal
dari suku Quraisy Bani Asad. Nabi ffi menikahinya sebelum nrunnyarisalah kenabian. Saat itu, Khadijah berumur 40 tahun. Rasulullah ffi tidakmenikah dengan wanita lainnya selama Khadijah masih hidup, dan semua
anak Nabi dilahirkan Khadifah, kecuali putranya yang bernama Ibrahim.Adalah Khadijah yangberperan dalam mendukungNabi dalam mengemban
risalah kenabian. Ia berjihad bersama beliau. Ia memberikan penghiburankepada Nabi dengan jiwa dan haranya.Allah mengidmkan salam kepadanya
dan salam itu disampaikan Jibril. Inilah keistimewa^n y^ng tidak dimilikiwanita manapun. Khadijah meninggal tiga tahun sebelum Nabi hifrah ke
Madinah.633
2. Sayyidah Saudah 61s
Setelah Khadijah meninggal, Nabi ffi menikah dengan Saudah binti
631 Al-Bukhari (3768) dalam "keutamaan para sahabat" bab "keutamaan'Aisyah Radhiyallahu 'Anha.,,632 Sumpah untuk tidak mengumpuli istri, Penf .
633 Zzd Al-Ma'ad (1/105), danJala' Al-Afham (182).
518 iuii &rq,l; t"rt*X@u Tarttt Pue/,//al
Zam'ah Radhiyallahu 'Anha. Ia zdalah Saudah binttZam'ah bin Qais bin
Abdu Syams bin Abdi Wud bin Nashr bin Malik bin Hisl bin Amir bin
Lu'ay. Ia menjadi tua di sisi Nabi, dan beliau ingin menceraskannya. Saudah
menyerahk an ianh hari gilirannya kepada Aisyah Radhiyallahu'Anha, lalu
Rasulullah ffi tidak jadi mencentnya. Salah satu keistimewaan Saudah, ia
dengan senang hati menjalani hari-hadnya sebagai istri Nabi. Dengan itu,
ia bisa mendekatkan diri kepada beliau dan bisa mencintai beliau. Selain
itu, iuga sebagai bentuk rasa senangnya akan kedudukannya di sisi beliau.
Rasulullah ffi membagi hari-hari qiJjr:annya kepada semuanya, namun
tidak kepada Saudah. Namun demikian, Saudah ridha menerimakeadazn
itu. Ini demi mendapat ddha Rasulullah ffi. Semoga Allah memberikan
ridha-Nya kepada Saudah.63a
3. Sayyidah Aisyah syt
Beliau menikah dengan wanita jujur putri sahabat yang jujur, Aisyah
binti Abu Bakar. Semoga Allah memberikan ridha kepada Aisyah dan
ayahnya. Saat dinikahi, Aisyah adalah sosok gadis berusia 6 tahun, dua
tahun sebelum Hipah. Ada yang berpendapat tiga tahun sebelum Hijrah.
Rasulullah ffi membangun rumah t^ngga dengan Aisyah di Madinah,
tepatnya tahun pertama kedatangan beliau di Madinah. Saat itu, Aisyah
berumur 9 tahun. Saat Rasulullahffiwafat, Aisyah berumur 18 tahun.
Aisyah meninggal di Madinah dan dimakamkan di Baqi'. Ia berwasiat
agar Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu menshalatinya. Peristiwa tersebut
terjadi pada tahun 58 H.
Aisyah adalah istri yang paling dicintai Rasulullah ffi, sebagaimana
didwayatkan Al-Bukhari dan selainnya. Rasulullah ,ffi ditanya, "Siapakah
orang yang paling kaucintai?" Beliau menjawab, 'Aiyah." Beliau ditanya,
"Kalau di antara laki-laki?" Beliau menjawab, ",4yabn1ta.'s3s
Keistimewaan Aisyah lainnya, Rasulullah ffi tidak menikah dengan
wanita yang masih gadis kecuali Aisyah. Selain itu, wahyu pernah diturunkan
634 Zrd Al-Mt'ad (1 /105) .
635 Maksudnya, ayah Aisyah, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq. Al-Bukhari (3662) dalam "keutamaan pam sahabat",
bab sabda Nabi Shallallahu cAtaihi wa Sallam "Seandainya aku mengambil kekasih." Diriwayatkan pula oleh
At-Tirmidzi (3886) dalam "Manaqib", bab "keutamaan Asiyah."
tlanii,9i,al; rtol"qtEu Tanlil Pacolo/lal 519
kepada Nabi @ saat beliau sedang berada di dalam selimut Aisyah. Dan, initidak terjadi pada istri beliau lainnya.
Saat Allah ,98 menurunkan ayat takhyir, maka Rasulullah # menyuruh
Aisyah untuk menentukan pilihan. Beliau bersabda, "Jangan tergesa-ge.ra,
sebelun engkau meminta pendapal orangtaamu. '636 Maka Aisyah pun menjawab,
"Apakah dalam urusan seperti ini aku meminta pendapat orang tuaku? Akumenginginkan Allah, Rasul-Nya, dan hari akhitat." Maka, para istri Nabiyang lainnya mengikuti pilihan Aisyah. Mereka mengatakan seperti yang
Aisyah katakan.
Allah dg juga membebaskan Aisyah dari tuduhan y^ng dilontarkan
para penyebar berita bohong (Ablal W4. Allfu menurunkan wahyr yang
membersihkan namanya dari segala tuduhan itu. Wahl'u yang diturunkan
berkaitan dengannya dibaca di mihrab-mihrab kaum Muslimin, dan juga
dalam shalat-shalat yang mereka lakukan sampai Hari Kiamat kelak. Wahyu
itu menjadi saksi bahwa dirinya adalah wanita yang baik-baik, dan menjanjikan
untuknya ampunan dan rezl<t yang mulia. Allah memberi tahukan bahu,a
tuduhan zinayangdialamatkan pada Aisyah itu justru membawa kebaikan
padanya. Tuduhan tersebut tidak membawa keburukan pada dirinya, dan
tidak menurunkan deraiatnya yang mulia. Bahkan, dengan tuduhan yang
dialamatkan Ahlul lfki kepadanya, Allah meninggikan kedudukannya.
Tuduhan tersebut menyebabk^nty^ dikenang sebagai wanita baik-baik
oleh penduduk bumi dan langit. Betapaini adalah riwayathidup yang baik.
Hayatilah sikap rendah hati yang dimiliki Aisyah. Ia mengatakan,
"Diriku ini tedalu hina, dan tidak layak bagiku (menetima kemuliaan berupa)
Allah berfirman tentangku dengan wahl'u yang dibaca (kaum Muslimin),hanya saja aku berharap Rasulullah B mendapatkan mimpi yang dengannya
Allah membebaskanku dari tuduhan itu." Inilah dia, sang wanita jujuryang dimiliki umat, ibunda kaum Muslimin, kekasih Rasulullah tffi. Ia tahu,
ditinya adalahwarita baik-baik yang dtzhahmi tuduhan itu; para penuduh
itu telah menzhaliminya; merek^ meng ranE-rigarang cerita yang tidak
636 Al-Bukhad (2468) dalam pembahasan tentang "Al-Mazhalim", bab: "kamat dan atap yang dnggi dan yangtidak tinggi." Ditiwayatkan pula oleh Muslim (22/1475) dalam pembahasan tentang "cerai", bab "Nabimemberikan pilihan kepada pam istrinya untuk dicerai. Pilihan yang diberikan Nabi dalam hal ini tidak setta-merta mengandung implikasi cetai, kecuali jika disertai dengan niat."
520 far,'i,9,;-al; t"/'g/a7w Ta,",tl Ra,s"/^//al
benar tentang dirinya. Fitnah mereka itu telah didengar ayaltnya dan iuga
Rasulullah l&. Dengan tc p^nny^ tadi, ra bermaksud merendahkan diri di
hadapan khalayak.
Sementara itu, tengoklah orang yang berpuasa sehari atau dua hari,
sebulan atau dua bulan, melaksanakan shalat semalam atau dua malam!
Kemudian or^ngini melihat suatu visi, Iantas dengan itu ia sudah merasa
berhak atas karamah, mukasyafah, mukhathabah, munazalat, dan merasa
doanya layak dikabulkan. Ia rnerasa, orang-orang mendapatkan berkah
dikarenakan melihat dirinya; doa-doanya ditunggu-runggu orang. Ia merasa
berhak untuk mendapatkan penghorm^t^n, bajunya diusap-usap demi
mendapat berkah, dan dicium bekas langkahnya. Ia merasa mendapat
kedudukan di sisi Allah, di mana dengan kedudukan itu secara kontan AIIah
membalaskan segala perbuatan buruk orang atas ditinya. Ia merasa, orang
yang tidak sopan terhadap didnya akan mendapatkan balasan secara kontan
dari Allah, tanpa ditunda-tunda. Ia merasa gangguan terhadap dirinya adilah
dosa yarrg hanya diampuni dengan ridha darinya.Perasaan seperti ini adalah
buah dari kebodohan dan akal yang tidak lurus. Perasaan tersebut berasal
dari kebodohan orang yang kagum pada dirinya sendiri, yang abu akan
kejahatan dan dosa diri sendiri. Ia teperdaya dengan hukuman Allah yang
dirunda terhadap dirinya akibat kesombong^nny^ tethadap oranglain, yang
barangkali kedudukannya justru lebih baik di sisi Allah.
Kami memohon kepada Allah agar Dia memberi kami keselamatan
di dunia dan akhirat. Dan, sudah selayaknya bagi seorang hamba untuk
memohon perlindungan Allah, agar dtinya tidak tampak agung di mata
sendid, padahal dirinya hina di sisi Allah.
Keistimewaan Aisyah lainnya, irka parz sahabat senior mendapatkan
masalah dalam hal-hal yangberkaitan dengan hukum ^g
ma,mereka bertanya
kepada Aisyah. Dan, mereka pun mend^p^t j^w^bannya dairAisyah.
Rasulullah & wafatdi rumahny a, pzdahari yang m eniadt gltran Aisyah,
di dalam pelukannya. Beliau dimakamkan pula di rumahnya.637
637 Al-Bukhari(1389)dalampembahasantentang"ienazzh",bab"berkenaandengankuburNabi6,AbuBakat,dan Umar. Diriwayatkan pula oleh Muslim (84/1,143) dalam pembahasan tentang "keutamaan sahabat", bab
"keutamaan'Aisyah gEg."
521tlanii ,fli"al.; t'/"q,h7u Ton'lh Paaolollal,
Malaikat mengirimkangambarAisyah kepada Nabi ffi pada sepotong
kain sutra sebelum beliau menikahinya. Beliau pun berucap, 'lika ini berasal
dai sisi Allab, nirala Dia newujudkannla.'$38
Kaum Muslimin meniadikan hari-haidi mana Rasulullah 6 berada dirumah Aisyah untuk menunggu petunjuk Allah. Hat ini dilakukan mereka
zgat dtri mereka dekardengan beliau. Mereka berkumpul di depan rumahwanita yang paling dicintai Rasulullah ffi. semoga Allah memberikan ridha-Nya kepada mereka itu.
Aisyah diberi panggilan Ummu Abdullah (Ibunda Abdullah). Menurutiwayat, Aisyah pernah keguguran saat meflgandung keturunan Rasulullah
ffi. Namun, tiwayat tersebut tidak memiiki sanad yangbenar.63e
Rasulullah ffi menikah dengan Ummu Abdullah Aisyah Ash-Shiddiqah(yang jujur) putri (Abu Bakar) Ash-Shiddi9, sang wanita yang dibebaskan
(dari tuduhan) dari tujuh petala lang|t. Adalah ia kekasih Rasulullah ,ffi.Malaikat menampakkan gambar Aisyah kepada beliau pada sepotong kainsutra sebelum beliau menikahiny a. Malatkat berkata kepada beliau, "Inilah(gambar) istrimu."640 Beliau menikah dengan Aisyah yang saat itu berumur6 tahun, pada bulan Syawwal. Beliau baru hidup serumah dengannya pada
bulan Syawwal, tahun pertama hijrah, saat itu Aisyah sudah berumur 9
tahun. Beliau tidak pernah menikah dengan wanitayang masih gadis selain
Aisyah. Beliau juga tidak pernah menerima wahyu saat beliau sedang berada
dalam selimut, kecuali selimut Aisyah.
Aisyah adoJah orang yang paling dikasihi Rasulullah M. Pernyataan
bersihnya Aisyah dari segala tuduhan juga turun dari langit, sementara
umat sepakat akan kekafiran or^ng yang melemparkan tuduhan terhadap
Aisyah. Aisyah W- adalah istri Nabi W yang paling memahami agam .
Bahkan, secara mudak, ia adalah sosok wanita yang paling memahami ag ma.
(ika dibandingkan dengan wanita manapun yang pernah hidup di dunia).
a38 ^LB"l$-,
(3815) d"l"- pembahasan tentang "manaqib para sahabat Anshar", bab "Petnikahan Nabi 6dengan 'Aisyah." Diriwyatkan pula oleh Muslim 09/2438) dalam pembahasan tentang "keutamaan sahabat",bab "keutamaan 'Aisyah g ." Didwayatkan pula oleh Ahmtd $ / a\ .
639 Jala' Al-AJhan 082-185).640 Al-Bukhati (3895) dalam pembahasan tentang "manaqib kaum Anshar", bab "pernikahan Nabi 6 dengan
Aisyah." Diriwayatkan pula oleh Muslim Q9/2438) dalam pembahasan tentang "keutamaan sahabat", bab"keutamaan'Aisyah g6 ." Diriwayatlan pula oleh Ahn^d (6 / 4l).
522 fanii,g'nl; rb*.rfuu Ta.ttl Paao/ollal
Para sahabat ternama menjadikan ucapan Aisyah sebagai rujukan. Mereka
meminta pendapat pada Aisyah untuk menyelesaikan persoalan agama y^ng
tidak bisa mereka pecahkan. Ada yang mengatakan bahwa Aisyah pernah
keguguran saat mengandung keturunan Rasulullah ffi. Namun, riwayat
tersebut tidak memiiki sanad yangbenar6al
4. Sayyidah Hafshah wg
Rasulullah ffi menikah dengan Hafshah binti Umar bin Al-Khathab
(semoga Allah membedkan ddha-Nya kepadanya dan |uga ayahnya).
Sebelumnya,raadalahistri Khunais bin Hudzafah, salah satu sahabat Nabi
yang ikut serta dalam Perang Badar Khunais meninggal pada tahun 7 H.
Ada pendap^ty^ttgmengatakan bahwa ia meninggalpada tahun 28}{.
Beberapa keistimewaan Hafshah disebutkan Al-Hafizh Abu Muhammad
Al-Maqdisi dalam buku ringkasan tentang seiarah yang ditulisnya. Ia
menyebutkan bahwa Nabi iffi pernah mencetaikan Hafshah. Maka, Jibrildatang kepada beliau dan berkata, "Allah memerintah engkau agar rujuk
kepada Hafshah. Sesungguhnya dra adalah wanita yangbanyak puasa dan
shalat. Dia adalah istdmu di surga."6a2
Dalam A l-Mt'j an Al-Ka bi r, Ath-Thabrani menga takan, "Ahmad
bercerita kepada kami,'hhmad bin Thahir bin Harmalah bin Yahy aberceita
kepada kami, "Kakekku yang bernama Harmalah bercerita kepadaku,
"Amr bin Shalih Al-Hadhrami bercerita kepadaku, dari Musa bin Ali bin
Rabah, dari ayahnya, dari Uqbah bin Amir, iaberkata bahwa Nabi ffi telah
menceraikan Hafshah. Bedta perce ruan lmdidengar Umar bin Al-Khathab,
lalu ia meletakkan tarnh padakepalanya ftarena sedih). Iaberkata, "Uiian apa
laglyangakan dibedkan Allah kepada putra Al-Khathab setelah ujian ini?"
Maka, turunlahJibril kepada Nabi ffi dan berkata,'Allah memerintahmu
untuk rujuk kepada Hafshah karcna Dia menyayangi Umar 96."0+z
641 Zd lJ-Mt'rd (1 / 10s-106).
642 DisebutkanAl-HattsamidalamMujanna'A<-Zava'id(9/24|dalampempembahasantentang"manaqib",bab
"keutamaan Hafshah binti Umar bin Khathab. Ia mengatakan, "Hadits ini Diriwyatkan Al-Bazzat dan Ath-Thabrani . . . di dalam sanad meteka terdapat nama Al-Hasan bin AbuJa'far, sementam nama ini adalah dha'if."
643 DiriwayttkanAth-ThabtanidilamAl-Kzbir(23/188).DisebutkanpulaolehAl-HaitsamidalamkitabZl-Zaua'id (9/24l.la,mengrtaktn,"Dalam sanad hadits ini tetdapat nama Amr bin Shalih Al-Hadhrami, dan
aku tidak mengenal nama ini. Namun, nama-nama riial yang lainnya adalah tsiqah."
{ail ,9,ial,; rt"/"ylr7u Tanlk Racolollal 523
Rasulullah # menikah dengan Hafshah binti Umar bin Al-Khathab.
Abu Dawud menyebutkan bahwa beliau pernah menceraikannya,lalu ruiuk
kembali.6aa
5. Sayyidah Ummu Habibah wg
Rasulullah l& menikah dengan Ummu Habibah binti Abu Sufyan.
Namanya adalah Ramlah binti Shakhr bin Harb bin Umayyah bin Abdi
Syams bin Abdi Manaf. Dia berhijrah bersama suaminya, Ubaidullah
bin Jahsy, ke negeri Abyssinia (Ethiopia). Namun, di negeri tersebut
sang suami memeluk Ktisten. I-antas Allah menyempurnakan keislaman
Ummu Habibah, dan Rasulullah ffi menikahinya saat dirinya masih berada
di Abyssinia. Atas nama Rasulullah ,ffi, Raja Negus membayarkan maha.r
sebesar 400 Dinar kepada Ummu Habibah.6as Rasulullah ffi mengutus Amrbin Umayyah Adh-Dhamd ke negeri Abyssinia sebagai wakilnya. Sedangkan
yang menjadi wali bagi Ummu Habibah adalahUtsman bin Affan. Menurut
pendapat lain,yangmenjadi wali adalah Khalid bin Sa'id bin Al-Ash.
Dalam l<rtab Sbahib-nya, Muslim meriwayatkan dart Ikrimah binAmmar, dari Abu Zumail, dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Anhu, ia
berkata, "Waktu itu kaum Muslimin tidak melihatpada Abu SuSran dan tidak
mau duduk bersamanya. Maka Abu Sufiian pun berkata kepada Rasulullah
ffi, "Berilah aku tiga hal."
Beliau menyahut,'Ya."
Abu Sufyan berkata, 'Aku memiliki gadis Arab yang terbaik dan
tercantik di antara mereka, Ummu Habibah binti Abu Sufyan. Engkau
kunikahkan dengannya."
Rasulullah ]& menyahut, 'YA."
Abu Sufyan berkata, "Mu'awiyah kaujadikan sebagai sekretarismu."
Rasulullah J# menyahut,'Ya. "
Abu SuSran berkata, "Aku kauutus sebagai pemimpin unn* memerangi
kaum kafir, sebagaimana aku pernah memerangi kaum Muslimin."
644 Abu Dawud (2283) dalam pembahasan tentang "talak", bab "rujuk;'Ztd, t\l-Mt'ad (l /106).645 DiriwyatkanAbuDawud(210'fdalampembahasantentzng"pernikahan",bab"maskawin."Diriwyatkanpula
oleh An-Nasa'i (3350) dalam pembahasan tentang "nikah", bab "berbuat adil dalam memberikan mas kawin."
524 fanil,,hi"al; rf'lrglEu Totil Paaolol/al
Rasululiah # bersabda, '\'d.'oto
Abu Zumail berkata, "Jlka saja Abu Sufiian tidak meminta hal-hal
tersebut dari Nabi ffi, tentulah beliau tidak memberikan hal itu kepadanya.
Sebab, setiap kali dimintai sesuatu, beliau pasti mengatakan Ya'."647
Hadits ini menimbulkan polemik di kalangan kaum Muslimin.
Mengapa demikian? Karena Ummu Habibah sudah dinikahi Rasulullah trt
sebelum Abu Sufyan memeluk Islam. Ummu Habibah dinikahkan dengan
Rasulullah ffi oleh Raja Negus. Kemudian,lJmmu Habibah datangkepada
Rasulullah B sebelum ayahnya (yaituAbu Su$ran) memeluk Islam. Lantas,
bagumana bisa Abu Sufyan, setelah peristiwa Pembukaan Kota Makkah,
berkata kepada Nabi, "Engkau kunikahkan dengan Ummu Habibah?"
Ada yang berpendapat hadits iruadalah bohong, tidak mempunyai sumbet
yang benar." Ibnu Hazrr, mengatakan, "Hadits ini dibuat secara dusta oleh
Ikrimah bin Ammar."
Kelompok yang lain lebih mempetmasalahkan hadits ini. Mereka
mengatakan,"Bagaimana bisa di dalam l<ttab Shahib Muslim terdapat hadits
n a u d b a' Stadits palsu) ?" Hadits tersebut se sungguhnya mengandung makna
bahwa Abu Sufyan meminta kepada Nabi i& agar memperbarui akad nikah
dengan putrinya, agar dinnya (Abu Sufyan) tetap memiliki "muka" di
hadapan kaum Muslimin lainnya.
Pendapat ini pun memiliki argumentasi yang lemah, karena Nabi 6berjanfi kepada Abu Sufiran-dan beliau adalah orang yang menepat:ianji.
Tidak ada satu ri*ayatpun yang menyatakan bahwa Nabi,# memperbarui
akad nikah beliau dengan Ummu Habibah. Al-Qadhi Iyadh tidak menambah
pelik masalah ini. Ia berkata, "Apayangterjadi dalam (Shahih) Muslim dalam
kaitannya dengan hal ini adalah hal aneh bagi pakar hadits. Hadits Ummu
Habibah bersama Abu Su$ran saat memasuki kota Madinah disebabkan
(146 Diriwayatkan Muslim (2501/128) dalam pembahasan tentang "keutamaan sahabat", bab "keutamaan Abu
Sufyan bin Harb."647 AbtZwmail.SammakbinAl-ValidAl-Hanafiadalahseonrgyangtsiqah.LihatbiografinyadalamkttabTahd1ib
Al-Kanal (.2/ 128). Hanya saja, kami tidak menenma komentarnya tentang Abu Sufyan, katena Abu Sufyan
adalah sahabat Nabi dan kita tidak boleh menyebut namanya sambil metendahkannya. Selain itu, Nabi 6 tidakmemberikan komentar apa pun terkait dengan petbuzand^nperk^t^ n beliau terhadap Abu Su$an, dengan
komentar sebagaimana yang disamparkan Abu Zurnail.
lw,il,9r'nl; t'luylaTu Tar,l!,l Pon/o/lal 525
adanyapembaruan janji petdamaian, sementara petnikahan Nabi ffi dengan
Ummu Habibah adalah peristiwa yang sudah masyhur."
Kelompok yang lain mengatakan, "Hadits tersebut bukanlah hadits
yang bathil. Abu SuSran sebenarnya meminta N abi ffi agar menikahi putrinya
yang lain, yatru Azzah, saudari Ummu Habibah. Mereka mengatakan, "Bisa
jadi peristiwa pernikahan tersebut tidak diketahui Abu Su$ran karcna ia
baru saja masuk Islam. Dan, hal itu juga tidak diketahui anaknya, Ummu
Habibah, hingga ia meminta Rasulullah ffi agar menikahinya. Maka beliau
pun bersab da, "sesunguhryta ia tidak halal bagiku.'648 Mendengarhalitu, Abu
Su$ran meminta agar Nabi 6 menikah dengan putrinya yang lain. Hal ini
membingungkan para perawi hadits, sehingga mereka menduga bahwa putri
yanglun itu adalah Ummu Habibah. Ini adalah sebagian kesalahan yang
dilakukan sebagian perawi hadits, dan kesalahan tidak terletak pada ucapan
Abu Su$ran. Sebagai iawaban atas ucapan Abu Su$ran, Nabi ffi menyahut,
' Ya ", sebagu iawabznbahwa beliau mengabulkan permintaan Abu Su$ran.
Jika beliau diminta untuk menikah dengan saudara Ummu Habibah, beliau
akan menjawab, "Sesungguhnya dia (saudari Ummu Habibah) tidak halal
bagiku." Sebagaimana hal tersebut beliau sampaikan pada Ummu Habibah.
Jika tidak karena kenyataartini,niscaya penafstranatas hadits tersebut adalah
salah satu penafsiran yang terbaik.
Kelompok yang lain mengatakai, "Para ahli hadits tidak sepakat
kalau Nabi ffi menikah dengan Ummh Habibah saat dia masih berada
di bumi Abyssinia. Sebagian ahli hadits menyebutkan, Nabi ffi menikah
dengan Ummu Habibah di Madinah, setelah Ummu Habubah baru tiba
dari Abyssinia.HaJ.ini disampaikan Abu Muhammad Al-Mundzfui. Namun
demikian, apa yang disampaikan Al-Mundziri ini adilah iawabanyang Paling
lemah argumentasinya. Kelemahan dalam hal ini dilihat dari beberapa sisi:
648 Didwayatkan Al-Bukhad (5101) dalam pembahasan tentang "nikah", bab "....datt ibt-ibs kaliat.yng tclah
menluai kalan,. ,. " Didwayatkan pula oleh Muslim (15 /1449) dalam pembahasan tentang "menlusui", bab
"haramnya anak istd dan saudari istri untuk dinikahi." Diriwayatkan pula oleh Abu Damd (2056) dalam
pembahasan tentang "nikah" bab "diharamkan saudata petempuan sepe$usuan sebagaimana dihatamkan
pula saudata perempuan satu nasab." Diriwayatkan pula oleh An-Nasa'i (328'f dalam pembahasan tentang"nikah", bab "Diharamkan mengrmpulkan dua perempuan yang benaudara sebagai isui."
526 tlanil S,i<l' to/ry,h7u Tall Pac,/,//al
Pertama, ucapan ini tidak diketahui dari atsar sahih ataupun hasan;
tidak pula diucapkan seseorang yang diriwayatkan bisa dijadikan pegangan.
Kedua, kisah pernikahan Nabi ffi dengan Ummu Habibah yang
saat itu berada di Abyssinia hampit sampai pada taraf iwayat mutawatfu,
sama halnya dengan kemutawatkan pernikahan Nabi ffi dengan Khadijah
di Makkah; dengan Aisyah di Makkah (dan Nabi baru hidup serumah
dengannya di Madinah); dengan Hafshah di Madinah;dengan Shafiyah pada
peristiwa Khaibar; dengan Maimunah pada peristiwa Umrah Pengganti
(qadba). Dalam pandangan ahli ilmu, peristiwa-peristiwa tetsebut terkenal
kemutawatirannya.Jrka ada hadits lain yang bertefltafigan dengannya, meski
sanad-nya tampak sahih secara lahiriyah, maka hadits lain itu tetap mereka
tolak dan tidak mereka gunakan sebagai huijah.
Ketiga, parapakar yang mendalami sejarah Nabi.ffi telah mengetahui
bahwa pernikahan Nabi ffi dengan Ummu Habibah tidak terjadi setelah
peristiwa Pembukaan Kota Makkah. Tidak seorang pun di ^flt^t^
mereka
yang berpikiran demikian.
Keempat, tatkala Abu Su$ran datangke Madinah, ia masuk ke dalam
rumah putrinya, Ummu Habibah. Saatia hendak duduk di atas permadani
Rasulullah ffi, Ummu Habibah melipat permadani tersebut agar ayahnya
tidak duduk di sana, sehingga Abu Su$ran pun betkata, "Wahai putriku, aku
tidak tahu, apakah engkau melihat petmadani ini ftarena keburukannya)
tidak layak aku duduki, ataukah engkau melihat aku (karena keburukanku)
tidak layak duduk di atasnya?"
Ummu Habibah mengatakan,"Itv adalah permadani Rasulullah ffi."
Abu Sufyan berkata, "Demi Allah, keburukan sungguh telah
menimpamu setelah engkau berpisah denganku."
Peristiwa ini telah masyhur di kalangan pakar yang memahami sejarah.
Peristiwa tersebut juga disebutkan Ibnu Ishaq dan pakar yang lain dalam
kisah kedat^ngaflAbu Su$ran ke Madinah urrtuk memperbarui perjanjian
damai dengan Rasulullah ffi.64e
649 IbnuHisyam(4/36).
tlaail &al, tt/.q/a7u Tanll Raaoloflal, 527
Kelima, Ummu Habibah adalah salah satu bagian rombongan kaum
Nfuslimin yang hijrah ke negeri Abyssinia. Dia pergi bersama suaminya
yang bernama Ubaidullah bin Jahsy. Hanya saja, di sana suaminya masuk
Kristen dan meninggal di negeri tersebut. Kemudian tjmmu Habbah datang
kepada Rasulullah # setel'ah ia kembali dari bumi Abyssinia. ummu r{abibah
tinggal di rumah Rasulullah #, tidak kembali kepada ayahnya. Kisah initidak diragukan kebenar^nny^ oleh para ahli hadits. Juga, telah diketahui
bersama, bahwa ay ahny a baru memeluk Islam s etelah terjadtny a Pembukaan
Kota Makkah.Jika demikian kenyataannya,bagumana mungkin Abu Sufyan
berkata kepada Rasulullah #, '?\ku memiliki gadis Arab tercantik yangakankunikahkan denganmu." Mungkinkah ummu Flabibah berada di rumahRasulullah # setelah hijrahnya ke Abyssinia dan setelah keislarnan ayahnya?
Adalah mustahil jika Abu Sufyan mengucapkan hal tersebut sebelum ia
masuk Islam, dan saar itu Ummu Habibah tidak mungkin tinggal di rumah
Rasulullah # iika beliau ridak berhak sama sekali atas diri L]mmu l{abibah.Adalah mutsahil juga, jika Abu Sufyan mengrcapkanhal tersebur setelah
keislamannya, karena pernikahan Ummu Habibah dengan Rasulullah ffiterjadi sebelum peristiwa Pembukaan Kota Makkah.6s0
Ada yang beqpendapat pernikahan tersebut jelas terjadi setelah peristiwa
Pembukaan Kota Makkah,karena hadits yang diriwayatkan Muslim adalah
sahih dan orang-orang dalam sanad-nya adalah orang-orang yang tsiqah
dan hafizh. Kisah teriadinya pernikahan saat ummu Habibah berada diAbyssinia itu berasal dari riwayat mursalMuhammad bin Ishaq. Jika orang-
orang berbeda pandangan dalam melihat kehuf jahan musnad-musnad IbnuIshaq, lantas bagaimana pula dengan hadits-hadits mursal-nya? Lantas,
bagaimana pula jika haditsnya bertentangan dengan musnad-musnad yang
lebih kuat? Demikianlah jalanyang ditempuh para ulama muta'akhirin dalam
menilai shahih hadits Ibnu Abbas ini. I(eraguan ini dapat dijawab dengan
bebetapa sudut pandang bedkut:
Pertama, ^p^
yzrrg disampaikan orang yang berpandangan seperti
ini dimungkinkan apabila ada kesamaan di ^ntar^
dua ritxrayat, lalu ia
650 Padzhal,ayahnya, Abu Sufyan, baru memeluk Islam saat terjadi peristiwa Pembukaan Kota Makkah. Penj
528 tlanii,9i"al,; rt'/.ry/qw fa.'lll Paeolol/al,
menguatkan hadits yang clisebutkannl,a. Namun, iika ra mengatakan
pendapatnya tersebut sembari menyatakan batalnya salah saru riwayat
lalu tidak mau menjadikannya sebagai hujjah, makapara ahli sejarah tidak
menyangsikan bahwa pernikahan Ummu Habibah dengan Nabi terjadi
sebelum peristiwa Pembukaan Kota Makkah. -fidak ada seorang pun ahli
sejarah yang menyatakan bahwa pernikahan tersebut teriadi setelah peristiwa
Pembukaan Kota Makkah. Jika ada yang berpendapat demikian, pastilah
para ahb. itu menyatakan kesalah^nnya.
I(edua, pernyatz nnya bahwa hadits mursal Ibnu Ishaq tidak ber-
tentangan dengan hadits musnad yang shahih. J awabanny a adalah: pendapat
kami tidak hanya disandarkan pada riwayat Ibnu Ishaq semata, baik itu yang
bers tatus muttashil ^t^u
y angmurs al. Tetapi, j uga di s and arkan pada nst ay at
mutawatir menurut pakar sejarah. Riwayat mutawatir itu menyatakan bahwa
Ummu Habibah berhijrah ke Abyssinia bersama suaminya. Di negeri iru,
suaminya meninggal dalam keadaan beragama Kristen. Kemudian, Raja
Negus menikahkan Ummu Habibah dengan Nabi ffi dengan menanggung
maskawinnya. Kisah ini ditulis dalam kitab-kitab tentang perang dan
sejarah.6sr Kisah ini juga disebutkan para imam besar, dan dengan dasar
kisah itu mereka membolehkan akad nikah dengan cara perwakilan.
Asy-Syaf i berkata dalam riwayat Ar-Rabi', dalam hadits Uqbah bin
Amit, bahwa Rasulullah ffi betsabda,'Jika duawali menikahkan, makawali
yang pertama lebih berhak."6s2 Asy-Syaf i mengatakan , "Dalam hadits ini
terdapat dilalab yang menunjukkan boleh perwakilan dalam (akad) nikah iru
hukumnya boleh, karcna Nabi ffi mewakilkan (akad) nikah beliau kepada
Amr bin Umalyah Adh-Dhamri,lalu ia menikahkan beliau dengan Ummu
Habibah binti Abu Sufyan.
Asy-Syaf i dalam l<ttab Al-Kabiriuga mengatakan t lang diriwal,atkan
At-Rabi','Tidaklah seorang kafir menjadi wali bagi seorang muslimah, meski
muslimah tersebut adalah putri si lakilaki kafir itu sendiri. Ibnu Sa'icl bin
651 lbnu Hisyam (3/310).
652 'fartib Mrcnad Ag..Sro7'i 121t3) nomor 20 dalam pembahasan tentang "nikah", bab "hal-hal yang berkaitan
dengan wali nikah." Kitab -4 /-Unna (5 i 16) dalam pembahasan tentang "nikah", bab "pernikahan yang
dilakukan dua wali setta pcrwaklan dalarn (akad) nikah."
rlanl, S,iul' tolog,h7w Tonlll Paco/ollal s29
Al-Ash menikahkah Nabi 6 dengan Ummu Habibah binti Abu SuSran,
padahalwaktu ituAbu Su$ran masih hidup, karcna saatitu Ummu Habibah
telah menjadi muslimah, dan Ibnu Sa'id fuga sudah menjadi muslim. Aku
tidak tahu adakah laki-laki muslim lain yang lebih dekat kekerabatannya
dengan Ummu Habibah danpadalbnu Sa'id. Dengan demikian, Abu Su$ran
(yang masih kafir itu) tidak berhak menjadi wali bagi Ummu Habibah,
karena Allah telah memutuskan hubungan perwalian, hubungan pewarisan,
dan lain sebzgunya ant^r^ kaum Muslimin dan kaum Musyrikin.6s3 Ibnu
Sa'id sebagaimana yang disebut Asy-Syaf i di sini adaJah Khalid bin Sa'id
bin Al-Ash. Disebutkan Ibnu Ishaq, dan lainnya, dan disebutkan pula oleh
Urwah dan Az-Zvhri bahwa adalahUtsman bin Affan ls yang menjadi wali
Ummu Habibah dalam pernikahan ini. Keduanya, baik Ibnu Sa'id maupun
Utsman, adalah sepupu ayah Ummu Habibah. Karena Utsman adalah putra
Affanbin Abu Al-Ash bin Umaprah. Sementara Khalid (Ibnu Sa'id) adalah
putra Sa'id bin Al-Ash bin Umayyah. Sementara Abu SuSran adalahpura
Harb bin Umayyah.
Maksudny^, p^ra imam fikih dan sejaruh menyebutkan bahwa
pernikahan Ummu Habibah dengan Nabi terjadi di negeri Abyssinia. Apa
yang disampaikan para imam ini membatalkan dugaan orang-orang yang-dengan dasar hadits Ikrimah bin Ammar-menyatakan bahwa pernikahan
tersebut dilakukan pada saat tetjadi peristiwa Pembukaan Kota Makkah.
Ketiga, Ikdmah bin Ammaruuo yungmeriwayatkan hadits Ibnu Abbas
ini adalah sosok yang dinilai dha'if oleh banyak imam hadits. Di antara imam
yang menilunya dha'if adilahYahya bin Sa'id Al-Anshari. Ia mengatakan,
"Hadits-haditsnya (Ikrimah) tidaklah shahih." Imam Ahmad mengatakan,
"Hadits-haditsnya lemah." Abu Hatim mengatakan, "Ikrimah ini sosoknya
jujur. Barangkah ia keliru, atau melakukan tadlis." Jtka demikian halnya
dengan keadaanlkrimah, barangkali ia telah melakukan tadlis terhadap hadits
ini dari seseorang yang tidak hafizh atau tidak tsiqah. Dalam Shahib-nya,
Muslim mengatakan,"Dia meriwayatkan hadits ini dad Abbas bin Abdul
653 Al-Unn(5/15)d,zbmpembahasantentang"nikah",bab"paraketabatdekatyangtidakmemilikihakperwalian."
654 Biogra6Ikrimahdansumber-sumberbiografinyadapatdilihatdalamTad1bibAl-KanalQ0/256).
530 fanii,gr;'al; blrnylopu Twll Raeo/rllal,
Azhim, dari An-Nadhr bin Muhammad, dari Ikrimah bin Ammar, dari Abu
Zumil).,dari IbnuAbbas. Demikianlah hadits ini diriwayatkan dengan cara
m il' an' afi .6 5 5 N amun, Ath-Thabrani dalam M u J am -ny a medwayatkan hadits
ini. ia mengatakan, "Bercerita kepada kami Muhammad bin Muhammad
Al-Judzu'i, "Bercerita kepada kami Al-Abbas bin Abdul Azhim, "Bercerita
kepada kami An-Nadhr bin Muhammad, "Berceritakepada kami Ikrimah
bin Ammar, "Bercerita kepada kami Abu Zumail, ia berkata, "Bercerita
kepada kami Ibnu Abbas... lalu Ath-Thabrantmenyebutkan hadits tersebut.
Dalam komentarny^ terlta:flg hadits ini, Abul Farai Ibnul Jauzi
berkata, "Ikrimah keliru menyebut sebagian perawi, tiada keraguan tentang
perbuatannya ini. Para pakar hadits menuduh Ikrimah bin Ammar keliru
dalam meriwayatkan hadits ifli." Abul Faraj berkata, "Menurutsaya,riv'rayat
ini keliru, karena para pakar sejarah sepakat bahwa Ummu Habibah
pernah menikah dengan Ubaidullah binJahsy. Kemudian Ummu Habibah
melahirkan anak Ubaidullah, lalu pasangan suami-istri muslim ini hiirah
ke Abyssinia. Di sana, Ubaidullah memeluk ^g
ma Kristen sementara
Ummu Habibah tetap memeluk agamanya (slam). Kemudian Rasulullah e
mengirim utusan kepada Raja Negus untuk menyatakan melamar Ummu
Habibah. Kemudian Raja Negus melangsungkan pernikahan ini' Dan,
dengan hartanya, ia membayarkan maskawin Rasulullah ffi untuk Ummu
Habibah sejumlah 4000 Dirham. Pernikahan ini teriadi pada tahun 7 H.
Nah, pada masa gencatan senjata (antarakaum Muslimin dan kafir Quraisy),
Abu Sufyan (ayah Ummu Habibah) datang menemui Ummu Habibah di
kediamannya,lantas Ummu Habibah melipat permadani Rasulullah ffi agar
ayahnya tidak duduk di atasnya. Tidak ada yang menyangkal, bahwa Abu
Su$ran dan Mu'awiyah (putra Abu Su$ran) memeluk Islam padasaatteriadi
peristiwa Pembukaan Kota Makkahpada tahun 8 H. Tidak ada keterangan
yang sahih bahwa Rasulullah ffi menjadikan Abu Su$ran sebagai panglima
perang." Demikianlah akhit pernyataan Abul Fatai Ibnul Jauzi.
Abu Muhammad bin Hazm mengatakan, "Ini adalah hadits' n aud h u'
ftadits palsu) yang tidak disangsikan ke-maudhrt'an-nya.. Cacat hadits ini
655 Muslim (268/2501) dalam pembahasan tenang "keutamaan sahabat", bab "keutamaan Abu Sufran bin Harb."
fa*ii ,9,;,al; rt"l.ryt 7w Ta.ll Paa^/r//al 531
terletak pada Ikrimah bin Ammar. Tidak ada yang menyangkal, bahrva
Rasuluilah,iB menikahi Ummu Habibah beberapa masa sebelum perisriwa
Pembukaan Kota Makkah, ketika avahnya masih kafir.
Atia yang betpendapat, lkrimah tidak sendirian dalam meriwayatkan
hadits ini, melainkan ada orang lain yang fuga meriway^tk^nrty^. Dalam
Mujan-nya, Ath-Thabrani mengatakan, "Bercerira kepada kami Ali binSa'id Ar-Razi, 'Bercerita kepada karni N{uhammad bin Halif bin Mirsal Al-Khats'ami, ia berkata, 'Pamanku, yang bernama Isma'il bin Mirsal, bercerita
kepadaku, dari Abu Zumall Al-Hanafi, ia berkata, 'Abu Abbas bercerita
kepadaku, ia menuturkan:
Kaum Muslimin (sebelumnya) tidak melihat pada Abu Sufyan
dan tidak membukakan pintu untuknya. Lalu berkatalah Abu Sufyan,
"Wahai Rasulullah, berilah aku tiga hal... dst."
Isma'il bin Mirsal ini telah meriwayatkan hadits tersebur dari AbuZumail, sebagaimana Iktimah juga medw^yatkaflhadits yang sama darinya.
Dengan demikian, Ikrimah bebas dari kesendiriannya (tafamad) dalam
meriwayatkan hadits ini."
Pendapat ini dijawab dengan penclapat lainnya: "Adanya perau,i lain
tidak dengan sendirinya menyebabkan riwayat hadits ini menjadi kuat.
Katena sanad yang disebutkan di sini adalah orang-orang yang identitasnya
tidak diketahui (nEbull di kalangan ahli ilmu. Mereka bukanlah orang yang
dijaclikan dasar argumentasi, apalag lebih diutamakan dati perawi yang
identitasnya diketahui ahli ilmu, baik yang khusus maupun yang umum.
Keberadaan perawi lain tersebut-1ika tidak iustru menambah kekeliruan
hadits ini-tidaklah menambah kuat. Wbbillabit torfq.
Kelompok lainnya-di antar^ mereka adalah Al-Baihaqi dan Al-Mundziri rabimahanallab Ta'ala-berpendapat petmintaan Abu Sufyan
agar Nabi & menikahi Ummu Habibah bisa jadi diucapkan saatia keluar
di Madinah.l{ala itu, Abu Sufyan masih kafir. Abu Su$ran meminta Nabimenikahi Ummu Habibah saat ia mendengar kematian suami putrinya
tersebut di negeri Abyssinia. Abu Sufyan menyampaikan perminta nny^
yang kedua dan ketiga setelah ia memeluk Islam. Kemudian perawi
532 tlan;L ,9,a1; blraylrTw Tantl Pac^/^//a,t
mengumpulkan dua permintaan tersebut menjadi satu." Pendapat ini juga
lemah sekali argumentasinya, karena Abu Sufyan datang ke kota Madinah
setelah tahun Hijrah. Ia datang dalam keadaan aman, karena ia datang
di masa berlakunya perjanjian genc tan senjata dengan kaum Muslimin,
sebelum terjadi peristiwa Pembukaan I(ota l\{akkah. Saat itu, Ummu
Habibah telah menjadi salah satu dari istri Nabi d&. Sebelum iru, Abu Si.rfyan
hanya datang ke Madinah bersama-samz p^ra pengikutnya dalam Perang
Khandacl. Seandainya tidak ada perianiian damai dengan kaum Muslimin,
tennrlah ia tidak datang ke Madinah. Nah, bagatmana bisa ia menikahkan
putrinya dengan Nabi ffi? Ini adalah kesalahan yang jelas.
Demikian juga, tidaklah sah Abu Su$ran menikahkan putrinya dengan
Nabi di saat dirinya masih kafrr,karcna saat itu ia tidak memiliki hak perwalian
atas putrinya itu. Iidak benar juga iika pernikahan tersebut dilaksanakan
setelah Abu Sufvan memeluk Islam. Dengan dua alasan tersebut, tidaklah
sah ucapan Abu Sufyan: "Engkau kunikahkan deng'an Ummu Habibah."
Lagipula, secara tersutat hadits tersebut menyatakan bahwa ketiga
permintaan Abu Su$ran tersebut disampaikan dalam waktu yang sama. Ia
mengatakan, "Bedlah aku tiga hal... dst." Telah meniadi maklum, permintaan
Abu Sufyan agar drrnya dijadikan sebagai amir dan agar anakny^ yang
bernama Mu'awiyah diiadikan sebagai sekretaris itu disampaikan sctelah
ia memeluk Islam. Bagaimana bisa Abu Sufyan menyampaikan salah sanr
permintaannya itu sa ti^ masih kafir, sementara kedua permintaan lainnyaia
sampaikan setelah ia masuk Islam? Menurut konteks hadits, tidak mungkin
permintaan disampaikan pada dua periode yang berbeda.
Suatu kelompok berpendapat hadits ini bisa ditafsirkan dengan tafsir
shahih yang mengeluarkannya dari statusnya sebagai sebuah hadits maudbu',
karena tidaklah mudah untuk mengatakan bahwa l<ttab Sbahib Maslin
mengandung sebuah hadits palsu. Tafsir tersebut adalah: kalimat "Engkau
kunikahkan dengannya" bermakna " A ku re l a d e ngan p e rn i ka h a n rn u d e ngan nl a,
kendati sebehmnla aku tidak menlukai pernikahan itu,lang teryadi bakan atas
pilihanku, meskipanpernikahan itu sah, sehinga kini nenjadi lebih indab, lebih baik,
lebih sempurna, dan mendarnaikan hati. "Dalam kaitannya dengan jawaban Nabi:
r/a*ii, .9t;,a1,; H"rl@* fanlil Pacololfa,l 533
'Ya",halini dimaksudkan untuk menghibur hati Abu Sufyan. Seolah-olah,
Nabi ffi memberi tahu Abu Su{ran bahwa "Kerelaanmu dan perwalianmu
bukanlah syant sahnya pernikahanku dengannya (Jmmu Habibah), karena
agamamu berbeda dengan ag m kami saat akad nikah itu dilangsungkan."
Tafsir seperti ini tidak mungkin dilakukan, dan argumentasinya juga
tidak kuat. Tafsir ini juga jauh sekali dartlafaz asli hadits. Tafsir ini lahirkatena ketidakpahaman si penafsit akan ucapan Abu Su$ran: "Aku memilikiwanita Arab tercantik dan engkau kunikahkan dengannya." Tak seorang pun
akan memaknai kalimat tersebut dengan tafsir: "Istrimu yangadadi rumah
tanggmu itu, kurelakan pernikahanmu dengannya." Makna dalam tafsir inijuga tidak sesuai dengan jawaban Nabi 6 dengan kata'Ya."Jawaban'Ya",lebih disebabkan karena permintaan Abu Su$zan. Sedangkan kerelaannya
terhadap pernikahan tersebut adoJah soal isi hati. Lantas, bagaimana bisa
Nabi mengiyakannya?
Ada yang berpendapat, Abu Su$ran meminta Nabi iffi agar mengakui
petnikahannya dengan Ummu Habibah, dan menyebut pengakuaniy^sebagai nikah. Pendapat ini lebih rusak lagi. semua penafsiran ini tertolak,
karena bertentangan dengan maksud yang dikandung dalam kalimat.
Menurut kelompok lain, Abu Su$ran seringkali bepergian ke Madinah.
Kedatangan Abu Su$ran di rumah Ummu Habibah mungkin sekali dilakukan
saat i^ masih kzfir, atau setelah keislamannya, pada saat Nabi ffi sedang
menjauhi istri-istri beliau. Maka Abu Su$ran menduga ila'iru sebagai cerai
(talak), sebagaimana Umar juga pernah menduga demikian. Abu Sufyan
menduga dengan ila' itta. terjadilah perceraian. Karena itu, ia berkatakepada Nabi ffi sebagaimana disebutkan dalam hadits. Ia menyampaikan
perkataannya itu denganharapan agar Nabi ffi mau rujuk kembali kepada
Ummu Habibah. Lantas, Nabi ffi menjawabnya dengankata'Ta", dengan
tafsit'Jika z2' dilangsungkan atau talak telah jatuh maka tidakitu dianggap
tidak pernah terjadi (batal)."
Pendapat ini juga sama lemahnya dengan pendapat sebelumnya.
Ucapan Abu Sufiian: 'Aku nemiliki wanitaArab tercantik dan engkau kunikah-
kan dengannln", tidak bisa dikaitkan dengafl kekhawatira nnya akan te\adtnya
534 tlanil, &n1; kf"rrtalar Tani&l Paco/o/lal
cerai terhadap putrinya, dan tidak benar pula dijawab dengan kata 'Ya."L^g
pula, Abu Sufiran tidak hadir saat tetjadinya ila'karenaNabi ,ffi menyendiri di
kamar beliau. Beliau telah bersumpah untuk tidak menemui istri-istri beliau
selama sebulan. Umar datang beberapa kali dan meminta izin untuk masuk
menemui beliau. Saat kunjungan ketiga, beliau mengizinkan Umar untuk
masuk ke kamarnya. Umar bertanya, "Apakah engkau telah menceraikan
istri-istrimu?" Beliau menjawab, 'Tidak."Um t berucap, "Allah Mahabesar."
Saat itu, orang-orang tahu bahwa Nabi ffi tidaklah menceraikan istri-istri
beliau. Nah, di manakah Abu Su$ran saat itu terjadi?
Saya melihat pendapat Syail<h Muhibuddin Ath-Thabari ihwal hadits
ini. Menurutnya, Abu Sufyan dimungkinkan mengucapkan semua iru
sebelum keislamannyapada suatu masa sebelum masa pernikahan tersebut.
Permintaan itu ia jadikan sebagai syarat keislamannya. Tafsirnya adalah: 'Jika
aku masuk Islam, engkau harus memberiku tiga hal: engkau kunikahkan
dengan Ummu Habibah, Mu'awiyah masuk Islam dan menjadi sekretarismu,
dan aku kaujadikan amir (panglima perang) agar akumemerangi kaum kafir
sebagaimana aku dulu memerangi kaum Muslimin."
Pendapat ini iuga salah jika dilihat dari beberapa aspek. Salah satu
aspeknya adalah ucapan petawi bahwa kaum Muslimin tidak mau me]ihat Abu
Su$ran dan tidak mau duduk dengannya. Lantas, Abu SuSran mengatakan,
"Wahai Nabi Allah, berilah aku tiga." Subhanallah, mungkinkah llr.anya
ucapan Abu Su4ran ini keluar dari lisannyas^ tu^berada di Makkah sebelum
peristiwa hijrah? Ataukah sesudah hijrah, sementara dia mengumpulkan
kelompok untuk memerangi Rasulullah ffi? Ataukah pada waktu kedatangan
Abu Sufiian di Madinah ketika dia meniumpai Ummu Habibah sebagai istri
Rasulullah W? Bagumana bisa ia membebani diri sendfui? Bagumana dta
mengatakarr,'Agaraku memerangi kaum mlglrik, sebagaimana dulu aktt nemerangi
kaum Muslinin," padahal kala itu ia masih kafir? Bagatmana bisa ia merasa
tertekan dengan sikap kaum Muslimin yang dingrn padanya, padahal dalam
kenyataannya memaflg ia waktu itu masih dalam status memerangi mereka
untuk memadamkan cahaya Allah? Padahal, kisah keislaman Abu Su$'an
telah diketahui banyak orang. Ia masuk Islamtanpz syantapa Pun, dan tidak
meminta apa pun dari Rasulullah ffi. Semua pendapat-pendapat tersebut dan
rlanii S,i,al; t"hyl"pu Tan'lk Pacolollal 535
pendapat yarig seienisnya tidak benar, tidak memberikan pengetahuan apa-
apabag1 yang berpendapat demikian. Bahkan, menolak pendapat tersebut
adalahbag1an dari ilmu. Akhirnya, hanyaAllah $6 yang tahu kebenarannya.
Yang benar adalah,bahwa hadits tersebur tidak terjaga, melainkan telah
bercampur dengan kesalahan.6s6 Wallahu lflam.
Ummu Habibah memuliakan permadani Rasulullah #, sehingga ia
melarang ayahnyaduduk di atasnya saat sang ayahdatangke N{adinah. f,alu,
ia mengatakan, "Engkau adalah orang musydk (wahai ayahku)."6s7
Rasulullah B menikahi Ummu Habibah yang kala iru bernama Ramlah
binti Abu Sufi,an Shakhr bin Flarb Al-Qurasyiyyah Al-Umawiy1,ah. Ada
yang berpendapat Ummu Habibah bernama Hindun, dan menikah saat ia
berada di negeri Abyssinia. Raja Negus yang membayarkan maskawinnya
sejumlah 400 Dinar. Lalu, ummau Habibah pergi kepada Rasulullah iils,
dan ia meninggal saat saudara kandungnya yang bernama Mu'awiyah
menjadi khalifah. Kisah versi inilah yang disepakati kalangan ahli seiarah.
I(emutawatiran kisah pernikahan Ummu Habibah ini sama murawatir-n)'a
dengan kisah pernikahan Rasulullah ffi dengan Khadijah di Makkah; dengan
Hafshah di Madinah; dan dengan Shafiyah di Khaibar.
Sedangkan hadits Ikrimah bin Ammar, dan Abu Zumail, dari IbnuAbbas, adalah tidak benar. Dalam hadits riwayat ini, Abu Sufyan mengatakan,
'Aku meminta darimu tiga hal." Lalu Rasulullah ffi mengabulkan permintaan
itu. Di ^ntara
permintaan Abu Su$ran adalah: 'Aku memiliki wanita Arabtercantik, yaitu Ummu Habibah, dan engkau kunikahkan dengannya."6ss
Hadits di atas adalah salah, dan tiada keraguan tentang kesalahannya.
Abu Muhammad bin Hazmmengatakan, "Hadits ini adalah maudhu'tanpa
ada kesangsian.6se Hadits ini didustakan Ikdmah bin Ammar." Terkait
dengan hadits ini, Ibnul Jauzi mengatakan, "Ikrimah berdusta dalam
kaitannya dengan beberapa perawi hadirs." I(enyataan ini tidak diragukan
656 Imam An-Nawawi berkata, "Ini adalah salah satu hadits yang termasyhur kemusvkilannya. . . Ia menyalahkanpernyataan Ibnu Hazm bahwa hadits tersebut adalah maudhu'. Lihat.!)arahAn-Naaani Ak Mulin.
657 Jala' Al-,\fham, hLn. 186-195.
658 Diriwayatkan Muslim (68/2501) dalam pembahasan tentang "keutamaan sahabar", bab "keutamaan AbuSufyan bin llarb Radhryallahu 'Anhu."
659 Telah disebutkan pengingkaran An-Nawawi atas pcndapat Ibnu Hazm.
536 t/ar,'i,9/,"a1,; t"/uqlrTu fanihl Pacololla,l
kebenarann y a. P ara ahli hadits telah menuduhnya berdusta, karena para ahlt
sejatah sepakat bahwa Ummu Habibah menikah dengan Ubaidullah bin
Jahsy, lalu melahirkan putanya, kemudian mereka berdua sebagai muslim
berhijrah ke Abys sini a, lalu Ubaidullah memeluk Kris ten, sementara Ummu
Habibah tetap dengan keislamannya. Kemudian Rasulullah d* mengfuim
utusan kepada Raja Negus dan melamar Ummu Habibah. Kemudian Raia
Negus mengizinkan pernikahan Ummu Habibah dengan Rasulullah S*,
serta membayarkar maskaurinnya. Peristiwa ini teriadi pada tahun 7 H.
Lalu, pada masa betlakunya perjanjian damai dengan kaum Muslimin,
Abu Sufyan datang ke Madinah, dan bertamu di rumah Ummu Flabibah.
Kemudian Ummu Habibah melipat permadani agar ayahnya tidak duduk
di atasnya. Tidak diragukan pula bahwa Abu Sufyan dan Mu'awiyah sama-
sama memeluk Islam pada saat terjadi petistiwa Pembukaan Kota Makkah.
Petistiwa ini tetjadi pada tahun 8 H.
Dalam hadits ini, Abu Sufyan berkata kepada Rasulullah ffi, 'Aku
kaujadikan sebagai amir (panglima perang) agar aku memerangi kaum
kafir sebagaimana dulu aku memerangi kaum Muslimin." Lalu, beliau
menjawab, '\'a."Ptiwayat ini lemah,karena tidak ada keterangan sahih yang
menyatakan bahwa beliau pernah menjadikan Abu Sufyan sebagai amir
(panglima petang).
Paravlama membahas hadits ini secara paniangLebar Can meteka
memaknai hadits ini juga beragam. Diantanmereka adayangberpendapat
bahwa yang benar, berdasarkan hadits ini, beliau menikah dengan Ummu
Habibah setelah peristiwa Pembukaan I(ota Makkah.
Pendapat ini tidak pernah diriwayatkan ahli sejatah. lm adalah jalan
yang tidak benar bagi orang yang mengetahui seiarah, meski pengetahuannya
tidak begitu luas sekalipun.
Menurut kelompok lain, Abu Sufyan meminta Nabi iiB agat
memperbarui akad nikahnya dengan Ummu Habibah demi mengobati
hattnya,karena sebelumnya beliau menikah tanpa :z,in -ttbu Su4ran. Pendapat
ini juga tidak benar, dan hal ini tidak mungkin dilakukan beliau, dan tidak
layak bagi logkika Abu Sufyan.
t/a*ii ,9*al; t"/"y,h7w Tarlll Racolol/al s37
Kelompok lain-di attara,ny^ Al-Baihaqi dan Al-Mundziri-berpendapat permintaan itu bisa jadi disampaikan Abu SuSran saatrzberada
di Madinah. Waktu itu, ia dalam keadaan kafir dan ia mendengar kematian
suami Ummu Habibah. Saatrabertemu dengan kaum Muslimin dan ia tahu
bahwa meteka tidak mungkin menolak permintaannya, maka ia meminta
Nabi ffi agat menjadikannya sebagai amir sehingga (dengan jabatan itu) ia
bisa memerangi kaum kafir, dan agar beliau menjadikan putra Abu Su$ran
(N{u'awiyah) sebagai sekretarisnya. Menurut kelompok ini, barangkali dua
pemintaan ini disampaikan Abu Sufyan setelah peristiwa Pembukaan Kota
Makkah. Lalu, perawi hadits mengumpulkan ftetiga permintaan itu) dalam
satu hadits.
Pendapat yang ceroboh dan terkesan memaksakan dfui ini tidak pedu
ditanggapi.
Kelompok lain berpen dapat hadits ini memiliki kemungkinan-makna
yang lain. Yaitu, seakan-akan Abu Sufyan mengatakan, "Sekarang aku rela
dia menjadi istrimu, kendati sebelumnya aku tidak merelakannya. Sekarang
aku telah rela. Maka, aku meminta agar dia menjadi istrimu." Pendapat
kelompok ini dan sejenisnya juga tidak tepat.
Menurut kelompok lain, tatkala Abu Sufyan mendengar Rasulullah ffimenceraikan istri-isttinya karena sumpah beliau terhadap mereka, datanglah
ia ke Madinah. Ia pun mengatakan hal tersebut lantarania menduga bahwa
beliau telah menceraikan istri-isuinya." Pendapat ini pun juga tak jauh
berbeda dengan pendapat-pendapat sebelumnya.
Kelompok yanglun berpendapat, hadits tersebut shahih. Hanya saia,
salah satu perawi melakukan kesalahan dalam menyebut nama Ummu
Habibah. Dalam hadits tersebut, Abu Su$ran meminta beliau agar menikah
dengan salah satu saudari Ummu Habibah yang bernama Ramlah, sementara
ta paham tentang keharaman mengumpulkan dua wanita yang bersaudara
sebagai istri, sementarahal itu tidak diketahui Ummu Habibah. Padahal
sebenarnya putrinya itu lebih paham daripada ay,ahnya s at taberkata kepada
Rasulullah ffi, "Apakah engkau menghendaki saudariku, putri Abu SuSran?"
Beliau bertanya, 'Aku melakukan apa?"
538 ianii,griql; t"/uy,Qu Tantil Racolollal
Ummu Habibah menjawab, "Menikahinya."
Beliau bersabda, 'Apakah engkau mengbendaki halitu?"
Ia menjawab, " Aku tidak ingin sendidan. Orang yang paling kusukai
untuk berbagi kebaikan betsamanya adalah saudariku."
Beliau betsabda, "saudaimu itu tidak balal bagika.'$60
Saudara Ummu Habibah inilah yang ditawarkan Abu Su$,an untuk
dinikahi Rasulullah ffi, dan saat itulah perawi hadits menyebutnya itgadengan nama Ummu Habibah. Ada yang berpendapat, saudari Ummu
Habibah itu j uga memiliki ku n ! a h (panggrlan) Ummu Habibah. Jawab an ini
baik, kalau saja perawi tidak mengatakan daiam haditsnya: Maka Rasalullah
W nengabulkan apalangdinintaAbu Sort*. Di sini, akan muncul komentar:
"Dalam pernyataian ini terdapat kekelituan yang bersumber dari perawi,
karena semestinya perawi mengatakan beliau mengabulkan sebagian langdininta Abu Safian. Nyatanya, petawi mengatakan, "Beliatt nengabulkan apa
langdinintaAbu Sufian "Atau, ia membebaskannya dengan mengandalkan
pemahaman lawan bicara (pembaca hadits) bahwa beliau hanya membed
Abu Sufiran yang boleh diberikan saia. Wallahu a'lam.
6. Sayyidah Ummu Sa'lamah wfa
Rasulullah ffi menikahi Ummu Salamah. Nama lengkapnya adalah
Hindun binti Abu Umayl'ah bin Al-Mughirah bin Abdullah bin Umar
bin Makhzum bin Yaqzhah bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib'
Sebelum menikah dengan Rasulullah ffi, Ummu Salamah zdalah istri Abu
Salamah bin Abdul Asad. Ummu Salamah meninggal pada tahun 62H dan
dimakamkan di Baqi'. Ia adalahistri Nabi yang paling akhir meninggal dunia.
Pendapat lain mengatakan, yang paling akhir meninggal adalah Maimunah.
Suatu ketika,Jibril datang kepada Nabi ffi saat Ummu Salamah sedang
bendadi sisi beliau. Ummu Salamah melihatJibd yang menyerupai wajah
660 DiriwayatkanAl-Bukhati(5101)dalampembahasantentang"nikah",bab "....danibtt-ib*kalianlangtelah
menltsti kalian. . .. " Diriwayatkan pula oleh Muslim (15 /1449) dalam pembahasan tentang "menyusui", bab
"haramnya anak isui dan saudad istd untuk dinikahi." Diriwayatkan pula oleh Abu Dawd (2056) dalam
pembahasan tentang "nikah" bab "dihammlan saudara perempuan sepetsusuan sebagaimana dihatamkan
pula saudata perempuan satu nasab." Diriwayatkan pula oleh Ibnu Maiah (1939) dalam pembahasan tentang
"nikah", bab "perempuan dihatamkan dinikahi lantamn sebab sepersusuan sama dengan petempuan yang
haram dinikahi lantamn sebab nasab."
lanil &;,nt, t"/r^ylr7u fanll Paco/of/al, 539
Dihyah Al-Kaibi. Dalam 5'hahib Muslin disebutkan, "Dari Abu Utsman iaberkata, "Dikabarkan kepadaku bahrva Jibril datang kepada Nabi (B, diman saat iru LImmu Salamah sedang berada di sisi beliau." Abu Utsmanmenuturkan
Jibril berkata,lalu berdiri meninggalkan tempat itu. Kemudian Nabij(B bersabda (atau sebagaimanadisabdakan beliau) kepada Ummu Salamah,
"Siapakah dia tadi?" Ummu Salamah menjawab, "Dia adalah Dihyah Al-Kalbi." Ia mengatakan lagi, "Demi Allah, aku sangat yakin bahw^ yangdatang iru adalah Dihyah Al-Kaibi, hingga aku mendengar khutbah NabiM yang menceritakan kabar tentangJibril."
Sulaiman At-Taimi mengatakan, "Aku bertanya kepada Abu Utsman,"Dari mana engkau mendengar hadits ini?" Abu Utsman menjawab, "DariUsamah binZad."661
Ummu Salamah dinikahkah dengan Rasulullah ffi oleh putranya(sebagai wali).
Kelompok lain menolak pendapat tadi menurut mereka saat ituputranya masih kecil, sehingga tidak mungkin bagqnya untuk menjadi walinikah bagi ibundanya.
Imam Ahmad menolak pendapat tadi. Kebefl r^n pendapatnya
didukung hadits ri'wayat Muslim. Muslim meriwa1,a1ftan bahwa tlmar binAbu Salamah, putra Ummu Salamah, bertanya kepada Nabi 6 tentang
hukum mencium istd saat sedang berpuasa. Beliau bersabda, "Bertanlalah
kepadanla!"Yaitu, Ummu Salamah. Kemudian Ummu Salamah mengatakan
kepada Umar bahwa Rasulullah .ffi melakukan hal itu (mencium istri saat
berpuasa). Umar berkata, "Kami tidaklah seperti Rasulullah ffi, di mana
Allah menghalalkan untuk Rasulullah ^p^
y^ng Dia kehendaki." Makabersabdalah Rasulullah tffi-^1a1r sebagaimana y^ng beliau 52[d2[2n-,"Suanguhnya aku adalah oranglangpaling beftakwa kepada Attah dan paling
tahu tentarug-N1a jika dibandingkan dengan kalian." Sabda beliau seperti initidaklah mungkin disampaikan kepada seorang anak yang masih kecil,
661 DinwayatkanMuslim(100/2451)dalampembahasantentang"keuramaansahabat",bab"keutamaanLlmmuSalamah, ibunda kaum Mukminin."
540 r/anii ,9,lal; rt /"g,hpu fantil Pacolollal,
sementara lJmar dilahitkan di negeri Abyssinia sebelum Rasulullah @
hijrah ke Madinah.
Al-Baihaqi menp4atakan, " Oraig yang berpendapat bahwa Umat saat
itu masihlah bocah kecil hanya berdasatkan klaim semata, dan tidak ada
sanad sahih yang menyatakan bahwa ia masih bocah."
Ada yang berpendapat bahwa Umar menikahkan Ummu Salamah
karena kedekatannya dengan Nabi. Pendapat ini bertent^ng n dengan
pendapat lain yang menyatakan bahwa ia menikahkan Ummu Salamah
karena ia berasal dari suku paman Limmu Salamah, sementara Ummu
Salamah tidak rnemiliki wali yang lebih dekat daripadaUmat. Umar sendiri
adalah putra Abu Salamah, putra Abdul Asad, putra Hilal, putra Abdullah,
putra Umar, putra Makhzum. Sementara Ummu Salamah sendiri bernama
Hindun, putri Abu Umayyah, putta Al-Mughirah, putra Abdullah, putra
Umar, putra Nlakhzum.
Pendapat lain mengatakan, yang menikahkan Ummu Salamah adalah
Umar bin Al-Khathab, bukan puua Ummu Salamah, karena dalam riwayat
yang umum disebutkan, "Berdirilah, wahai lJmar!" Maka, Umar bin Al-
Klrathab menikahkan Ummu Salamah dengan Rasulullah W. Dalam hal
ini, adalah Umar yang berperan sebagai pelamar.
Pendapat tadi dibantah pendapat lain yang berasal dari riwayat An-
Nasa'i. Di sana disebutkan bahwa Ummu Salamah berkata kepada ptfir^nya
yang bernama l-Imar, "Berdirilah!" Lalu, Umar menikahkan ibundanya
dengan Rasulullah iffi.
Guru kami yang bernama Abu Al-Hajjaj Al-Mrzzi menjawab bahwa
pendapat yang sahih dalam hal ini menyatakan, "Berditilah, wahai Uma4"
lalu Umar pun menikahkan Ummu Salamah dengan Rasulullah ffi. Adapun
kata"putanyz" dalam hadits tersebut disebutkan sebagian perawi, karena
memang putra Ummu Salamah juga bernamaUmar. Dalam redaksi hadits
disebutkan, "Berdirilah, wahai [Jmar!" Lalu Umar menikahkan Ummu
Salamah dengan Rasulullah ffi. Sang perawai hadits menduga bahwa yang
dimaksud dengan "Um r" dalam hadits tersebut adalah Umar putra Ummu
Salamah. Banyak nwayat dalam l,ttab AlMusnad danla:nnya menyebutkan
fa*i|,9/,"a1,; r%l"rylEw Tantfi Paaolol/atr 541
redaksi yang berbunyi: "Berdiril ah, wahu Umar! " tanpa menyebutkan kata
" putr.any a." Abu Al-Ha jjai mengatakan, "Riwayat tersebut membuktikan
bahwa putra Ummu Salamah yang bernama lJmar saat itu masih bocah
kecil, katena dalami'wayatsahih ia mengatakan, "Aku adaJah seorang bocah
kecil yang berada dalam asuhan Nabi ffi, sementara tanganku menggapai-
gapai tempat hidangan makanan, maka bersabdalah Nabi ffi, "Wahai bocah,
bacalah bisnillah, dan makanlah dengan t^ng t kanan, dan makanlah dari
yang dekat denganmu!"662 Hadits ini menunjukkan bahwa usia Umar kala
itu masih bocah, karena saat itu ia benda dalam asuhan Rasulullah ffi.\Wallahu lflam.663
Rasulullah ffi menikah dengan Ummu Salamah yzrtgt:r masebenarnya
adalah Hindun binti Abu Umayyah Al-Qurasyiyyah Al-Makhzumiyyah.
Nama sebenarnya Abu Umayyah adalah Hudzaifah bin Al-Mughirah.
Ummu Salamah adalah istri Rasulullah yang paling terakhir meoirgg"l dunia.
Pendapat lain menyatakan bahwa istrinya yang paling terakhir meninggal
dunia adalah Shafiyah. Paru pakar berbeda pandangan tentang siapa yang
menjadi wali nikah Ummu Salamah saat menikah dengan Rasulullah ffi.Dalam l<ttab Atb-Thabaqat,IbnuSa'ad berkata, 'Yang menjadi wali pernikaha
Ummu Salamah adalah Salamah bin Abu Salamah, bukan anggotakeluarga
yang lainnya. Tatkala Nabi ffi menikahkan Salamah bin Abu Salamah dengan
Umamah binti Hamzah yang diperebutkan Ali, Ja'fa4 dan Zaid, beliau
bersabda, "Apakah aku membalas kebaikan Salamah?"66a Beliau mengatakan
demikian, karena adalah Salamah bukan orang lain-yang mengurus
pernikahan beliau.Ibnu Sa'ad menyebutkan hal ini dalam bigrrafi Salamah.
Ibnu Sa'ad menceritakanbiografr, Ummu Salamah, dari riwayat Al-\X/aqidi,
iaberkata, " Mujamma' bin Yaqub bercerita kepadaku, dari Abu Bakar bin
Muhammad bin Umar bin Abu Salamah, dari ayahnya bahwa Rasulullah ffimeminang Ummu Salamah kepada putranya (putra Ummu Salamah) yang
662 DnsltyatkanAl-Buktrari (5376) dalam pembahasan tentang "makanan", bab "membaca basmalah sebelummakan dan mengambil makanan dengan tangan kanan." Diriwayatkan pula oleh Muslim (108/2022) dalo:rnpembahasan tentang "minuman", bab "tata kama dalam makm dan mrnum, dan hukummakan serta minum."Diriwayatkan pula oleh Ahmad (4/26).
663 Jala' Al-Afham (196-197).
664 Ibnu Hajaq Al-Isbabah Q/66).
542 t/a*,'i,9/nal; t"/.rylEu Tanltl Paa,,/"//al,
bernama Umar bin Abu Salamah. Lalu Umar menikahkan ibunya dengan
Rasulullah ffi, meski pada saatitu ia masih bocah.66s
Dalam kitab Al-Masnad,Imam Ahmad bin Hambal berkata, "Affan
telah bercerita kepada kami, 'Hammad bin Abu Salamah bercerita kepadaku,
Tsabit bercerita kepadaku, 'Umar bin Abu Salamah bercerita kepadaku, dari
ayahnya, dari Ummu Salamah, bahwa setelah masa iddahnya dengan Abu
Salamah berakhit, Rasulullah W dttang kepadanya. Ummu Salamah pun
berkata, "selamat datang Rasulullah ffi, sesungguhnya aku adalah wanita
pencembutu, dan sesungguhnya aktt adalah wanita yang banyak analroya,
dan tidak ada seorang pun dari waliku yang hadfu... dst."666 Maka Ummu
Salamah pun berkata kepada Putranya yang bernama LJmar, "Berdirilah,
dan nikahkanlah Rasulullah ffi (denganku)!" Maka, Umar pun menikahkan
ibundanya dengan Rasulullah W.661 Dalamhal ini ada catataa khusus, karcna
saat Nabi ffiwafat,umur Umat barulah 9 tahun. Sementara, Rasulullah ffi
menikah dengan Ummu Salamah pada bulan Syawal tahun 4 H. Dengan
demikian, saat petnikahan dilangsungkan, Umar masih berusia 3 tahun. Dan
anak seusia ini tidaklah bisa menikahkan ofang lain. Pendapat sePefti ini
disampaikan Ibnu Sa'ad dan yang lainnya. Satthal itu disampaikan kepada
Imam Ahmad bin Hambal, ia balik bertanya, "Siapa yang mengatakan bahwa
Umar kala itu masih bocah?" Abul Faraj IbnulJauzi mengatakan, "Barangkali
Ahmad mengatakan demikian sebelum ia menghitung usia Umar." Seiumlah
ahli sejarah telah menghitung usia Umar, di antzranya Ibnu Sa'ad.
Pendapat lain mengatakan bahwa Ummu Salamah dinikahkan
sepupunya yang bernama Umar bin Al-Khathab. Haditsnya berbunyi:
"Berdirilah, wahai (Jnar!l-alu (Jmar menikabkanr.ya dengan Rasulullah ffi. Garis
ketwunan Umar bin Al-Khathab dan Ummu Salamah bertemu padaKa'ab.
Silsilah Umar adalahUmar putra Khathab, putra Nufail, putra Abdul Uzza,
putra Rabah, putra Abdullah, putra Qurath, putra Razah, putra Adi, putra
Ka'ab. Sementara silisilah Ummu Salamah adilah Ummu Salamah, putri
Abu Umayyah, putra Al-Mughirah, putra Abdullah, puua Abdullah, putta
665 IbnuSa'ad(8/73).666 Maksudnya, bagaimana pernikahan bisa dilangsungkan tanpa kehaditan para wali itu.
667 Diriwayatkan An-Nasa'i (3254) dabmpembahasan tentang "nikah", bab "anak laki-laki menikahkan
ibundanya."DiriwayatlanpulaolehAhmad (6/313-314).DiittrtyatkanpulaolehlbnuSa'ad(8/71).
fuii &;al; tb&irlalu 7-otttl Paco/o/kl 543
IJmar, putra Makhzum, putra Yaqzhah, putra Murrah, puta Ka'ab. Dan,
kebenrlan pula putra Ummu Salamah iuga bernamalJmar. Maka UmmuSalamah pun betkata, "Berdirilah, wahai Umar! L.all Unar menikabkannla
dengan Rasulullah ffi. Maka sebagian perawi menduga bahwa Umar yang
dimaksud dalam hadits tersebut adalahUmar putra Ummu Salamah. Perawi
mengatakan, "Ummil Salanah berkata kepada putranla," kemudian perawi
bingung ihwal usia Umar yang masih bocah, sehingga ia tidak mungkin bisa
menikahkan ibunya. Dalam hal ini, para ahlt fikih menyangsikan ttw^y^t
hadits ini yang dialamatkan kepada Umar: Maka, Rasalulkb ffibersabda kepada
Umat; "Berdirilah, dan nikabkan ibumu!" .PrbrilFaraj IbnulJatziberkata, "Kalnitidak mengetahui redaksi sepetti ini dalam hadits." Abul Faraj mengatakan,
"Laglptia,andaipun hadits ini benar disabdakan Rasulullah ffi, kemungkinan
hadits tersebut beliau ucapkan dalam rangka mencandai Umar yang masih
bocah itu, karena saat itu usianya barulah 3 tahun; dan karena Rasulullah
ffi menikah dengan ibunda bocah itu pada tahun 4 H, dan beliau wtfatsaat si bocah barus berusia 9 tahun. Sementara itu, pernikahannya tidak
membutuhkan wali. Ibnu Aqib berkata, "Ucapan Ahmad secara tersurat
menyatakan bahwa Nabi ffi dalam pernikahannya tidak disyaratkan adanya
wali. Dan, hal ini menjadi keistimewaafinya."6's
7. Sayyidah Zainab binti Jahsy WRasulullah ffi menikahi Zunab. Zunab adalah puui Jahsy dari Bani
Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudharr. Zainab adalah putridari bibi Rasulullah & yang bernama Umaimah binti Abdul Muthalib.
Sebelumnya,Zainab adalahistri putra angkat Nabi yang bernama Z^LdbtnHaritsah, laluZai.d menceraikannya. Setelah itu, Allah menikahkan beliau
dengan Zunab melalui firmandari atas tujuh petala langit, yakriayat: 'Makatatkala Zaid telah ruengakbiri keperluan terhadap istrirya (nenceraikanryta), Kanikawinkan kanu dengan dia." (N-llhzab:37),lalu beliau menikah dengan
Zatnab tanpaizin.66e ZarLnab membanggakan diri di hadapan para istri Nabiyang lainnya katena turunnya ayat tersebut. Zunab mengatakan, "Kahan
668 Zad Al-Ma'ad (1 / 106-108).
669 DiriwyatkanMustim(89/1428)dalampembahasantentang"nikah",bab"pernikahanNabidenganZainabbintiJahsy."
544 farii,,9,iul; rtulugla7u T*rtll Pae^/,//al
dinikahkan keluatga kalian, sementara aku dinikahkan Allah dari atas tujuh
petala langjt."67o
Rasulullah ffi menikah dengan Zunab bintiJahsy, dari Bani Asad bin
Khuzaimah .Dra adalah putri bibi beliau yang bernama Umaimah. Berkaitan
dengan pernikahan itu, turun ayat: "Maka tatkala Zaid telah nengakhii
keperlaan terbadap istrirya (nenceraikannla), Kani kaainkan kana dengan dia."
(Al-Ahzab: 37) Deng^n ayat int, Zunab membanggakan diri di hadapan
para istri Nabi yang lainnya.Dra berkata: "Kalian dinikahkan keluarga kalian,
sementara aku dinikahkan Allah dari atas tujuh petala langjt."671
Salah satu keistimewazn Zunab adalah bahwa dalam pernikahan itu
Allah menjadi walinya, yang menikahkan Zarnab dengan rasul-Nya dari
atas langit. Zunab meninggal pada perode awal masa khilafah Umar bin
Al-Khathab. Pada awa)nya, ra adalah tstri Zaid bin Haritsah yang dijadikan
putra angkat oleh Rasulullah ffi. Tatkala Zud mencerukan Zainab, maka
Allah menikahkannyadengan Rasulullah i(B, supaya manusia bisa mengambil
hikmah b ahwa ay ah angkat b oleh menikah dengan janda anak angkatny a.67 2
8. SaWdah Zainab binti Khuzaimah w*a
Rasulullah 6 juga menikah dengan Zainab binti Khuzaimah bin
Al-Harits Al-Qissiyah Al-Hilaliyah, dari keturunan Bani Bilal bin Amir.
Sebelumnya, Zanab binti Khuzaimah Al-Hilaliyah adalahistri Abdullah bin
Jahsy. Beliau menikah dengannya tahun 3 H. Zainab binti Khuzaimah AI-
Hilaliyah dikenal dengan sebutan "Ibunda Kaum Miskin" karcna ia sering
membedkan makanan kepada kaum miskin .lahanyahidup sebentar dengan
Rasulullah ffi, dta atau tiga bulan saia,katena setelah itu ia meninggal dunia.
Semoga Allah memberikan ridha-Nya kepada Zarnab.673
9. Sayyidah Juwairiyah gg
Rasulullah ffi menikah dengan Juwairiyah binti Al-Harits yang
berasal dad Bani Al-Mushthaliq. Ia ditawan saatteriadiperang dalam Bani
670 Jala' Al-Afham (197 -798).
671 DiriwayatkanAl-Bukhari(7421)dalampembahasantentang"tauhid",bab "...danadalabarasl-N1aitudiatasain"
67 2 Zad Al-Ma'ad (1 /108-109).6'7 3 Zd At-Ma' ad, (1 / 106).
t/anii S,ial,; t'kq,hpw Tanfi Paco/ollal s45
Mushthaliq. Ia pun dimiliki rsabit bin Qais sebagai budak. KemudianRasulullah 6 memerdekakan dan menikahinya'Ta pada tahun 7 H. Iameninggal pada tah.n 53 H. Karen a iasanya,kaum Muslimin memerdekakan
seratus budak. Para budakitu disebut "besan Rasulullah ffi." Kemerdekaan
itu menjadi salah satu berkahnya yang diterimakaumnya.,Ts
Rasulullah ffi menikahiJuwaidyah binti Al-Harits bin Abu Dhirar Al-Mushthaliqiyyah. Sebelumnyz, ia adalah seorang budak (hasil pampasan
petang) dari kalangan Bani Al-Mushthaliq. Kemudran ia datang kepada
Rasulullah ffi, meminta beliau agar memerdekakannya. Kemudian beliau
memerdekakannya, lalu menikah dengannya.
10. Sayyidah Shafiyah binti Huyay sge
Rasulullah ffi menikah dengan Shafiyah binti Huyay, salah satu
keturunan Harun bin Imran . l, saudara Musa ,*iEl. pernikahan tersebut
terjadi pada tahun 7 H. Sebelumnya, shafiyah adalah seorang budak ftasilpampasan perang) dari Khaibar. sebelumnya, ia adalah istri Kinanah binAbul Haqiq,yang dibunuh Rasulullah ffi. Shafiyah meninggal dunia pada
tahun 36 H. Pendapatlain mengatakan, ia meninggal dunia pada tahun 50 H.
Salah satu keistimewaan Shafiyah adalah, bahwa Rasulullah ffimemerdekakannya, dan pemerdekaan itu dijadikan sebagai maskawinpemikahannya dengan Rasulullah ffi.676 Anas mengatakan, "Beliau menjadikan
kebebasan Shafiyah sebagai mahar." Apa yang dilakukan Rasulullah ffi itudistrnnahkan bagi umatny a lttngga Hari Kiamat. Sebagaimana ditegaskan
Imam Ahmad, seorang lelaki dibolehkan menjadikan tebusan pembebasan
budak perempuan sebagai maskawin dalam pernikahan dengan budakperempuan tersebut.
At-Tirmi&i mengatakan, "Ishaq bin Manshur dan Abdu bin Humaid
betcerita kepada kami. Keduanya mengatakan, "-A,bdarcazzaq bercedta
67 4 Zrd Al-I.la' ^d
(1 / 106).
675 Ibnu Hisyam (3/240).676 Dtittay*kan Al-Bukhari (5169) dalam pembahasan tentang "nikah", bab "mengadakan walimah @esta
pemikahan) meski hanya dengan menyembelih seekor kambing." Diriwayatkan pula oleh Muslim (85/1365)dalam pembahasan tentang "nikah", bab "keutamaan pembebasan budak yang dilakukan Rasulullah dankemudian beliau menikahinya." Diri*zyatkan pula oleh Ahma d Q / 99).
546 fuii Siql; rt"&*y/qu Tanttl Paaolollal
kepada kami, 'Muammar mengabarkan kepada kami, dari Tsabit, dari Anas,
ia menuturkan:
Shafiyah mendengar bahwa Hafshah berkata, "Shafiyah itu adalah
seorang perempuan keturunan Yahudi." Mendengar hal ini, Shafiyah
menangis. Rasulullah 6 pun datang kepada Shafiyah yang sedang
menangis. Beliau bertanya, 'Apa lang menlebabkannu nenangis?"
Shafiyah menjawab, "Hafshah mengatakan bahwa aku adalah seorang
perempuan keturunan Yahudi." Rasulullah ffi bersabda, "Engkau
ada,lah keturunan seorang nabi (Harun Wl), dan pamanmu (Nlusa
i@\) pun seorang nabi. Dan kini engkau istri seorang nabi. Lantas,
dengan drsat apaia (Hafshah) membanggakan dirinya atas dirimu?"
Kemudian beliau bersabda, "Bertakwakh kepadaAlkh, wabai Hafsbah!"
At-Titmidzi mengatakan, "Ini adalah hadits shahih, gharib dari sisi
lni."ot't
Dan, ini adalah salah satu keistimewaan Shafiyah. Semoga Allah
memberikan ridha-Nya kepadanya.678
Jadi, Rasulullah ffimenikah dengan Shafiyah putri HuyayputraAkhthab,
petings suku Bani An-Nadhir, salah satu keturunan Hatun bin Imran ,*Fl,
saudara Musa,#1. Dengan demikian, Shafiyah a'dalah keturunan seorang
nabi, dan juga istri seorang nabi (yaitu Nabi Muhammad ffi). Dia adalah
salah satu wanita tercantik dunia. Dia didatangkan dari ash-Shaffa sebagai
seorang budak, lantas Rasulullah 6 memetdekakannya, dan menjadikan
pemerdekaan ini sebagai maskawin pernikahan tersebut.
Dengan ini, memerdekakan budak perempuan dan menikahinya
disunnahkan kepada umat ini hingga Hari Kiamat, dengan pemerdekaan
itu sebagai maskawinnya. Seseorang mengatakan, "Budak perempuanku
kumerdekakan, dan pemerdekaa'rrfiya kujadikan sebagai maskawin
petnikahanku dengannya." Atau ia mengatakan, "Pemerdekaan budak
perempuanku kujadikan sebagai maskawin pernikahanku dengannya."
Dengan ucapan itu, jadilah pemerdekaan dan pernikahan itu sah. Dengan
677 Diriwayatkan At-Tnmidzi (3894) di dalam pembahasan tentang " nanaqi?' ,ba,b "kettamaan para istri NabiShallallahu cAlaihi wa Sallam." At-Tirmidzi mengatakan, "Ini adalah hadits shahih, gharib dad sisi ini."
678 Jala' Al-Afham, 198-199.
fatil,9iql, rt"/u7lapu Ta.ltl Paao/olfal 547
begitu, si budak perempuan telah menjadi istdnya, dan tidak diperlukan lagi
akad nikah baru ataupun wali nikah. Ini adalah yang tersurat daiMadzhabImam Ahmad dan banyak kalangan ahli hadits.
Kelompok lain belpendapat ini berlaku khusus bagi Nabi ffi sajz.
Bolehnya nikah t^npz- wali adalah khusus bagi beliau, dan nikah t^flpawali bagi beliau ini tidak terbatas pada keberadaan wanita sebagai budak.
Ini adalah pendapat tiga imam (Abu Hanifah, Malik, asy-Syaf i) dan pata
ulama yang sepakat dengan madzhab mereka. Yang tepat adalahpendapat
pert^m ,katena hukum asal adalah iadanya pengkhususan itu ftagi nabi)
sampai ada dill.y^ngmenyatakan kekhususan itu. Contohnya, tatkala Allah
{H mengkhususkan nikah wanita yang menghibahkan ditinya sendiri kepada
Nabi, Dia berfirman:
" . .sebagai pengklunuson bagimu, bul<on untuk semtn orang mukmin. " (Al.Ahzab: 50;oze
Allah $# tidak pernah menyatakan wanita tersebut adalahbudak wanita
yang dimerdekakan. Rasulullah 'i# |uga tidak pernah menyatakan demikian,
dalam rangka mencegah keinginan umat untuk menitunya. Beda halnya
dengan pembolehan Allah tk bug beliau unruk menikahi mantan istri anak
angkat beliau; intagar umat tidak merasa salah tatkala menikahi mantan istrianak merekz. Jadr, umat ini boleh mengikuti apa saja yang beliau lakukan
selama tidak ada nas yaflg menyatakanpengkhususan hal tersebut bagi beliau
saia.Dan, ini adalah persoalan yang sudah jelas.
Persoalan ini bisa dianalisa dengan argumentasi yang mendalam. Namun
demikian, pembahasan tentang hal ini bisa dijelaskan pada kesempatan lain.
Di sini say a hanyalah memperingatkan.6s0
679 Tetiena,han lengkap ayat tercebut berbunyi: Har Nabi, sesmgtbnla Kzni tclah nengbalalkan baginr is/ci-isteinayng tehb karu beikan mas kauinn2a dan hamba sabalalangkanr nilikilangtermawk apalang kamr perolcb dalanpeperanganlangdikamniakanAllah nakn4 dan (denikianpila) anak-anakperenprun dai saudara laki-laki bapakn*,anak-anakpercmptan dari sadaraprcnpun bEakml, anak-anakperemptan dari sadara laki-laki ibsmu dat anak-anakperempuan dari sawlaraperempun ibmtlmgtarxt hfmh brsama kama danperempmn makminlangmenlerabkandiiilJa kePada Nabi kalat Nabi nas mengawinitla, ybagai?engkhuuan bqjmt, btkan mtuk semta orang mtkmin.Semngthnla Kani telah nengetahti apalangKani wajibkan kepada mereka tefiangistei-isteri nercka dan bamba sabala
langtnereka niliki stpay tidakneryadi kennpitan bagina. Dan adalahAllabMahaPcnganpu lagiMabaPerylalang."(Al-Ahzab:50)
680 Zad AL-MI' rd (1 / 122-113).
548 tlaniL,fiinl. rb/uylEu Tanll,l Paa^/*//al
11. Sayyidah Maimunah binti Al-Harits wya
Rasulullah,ffi menikahi Maimunah binti Al-Harits Al-Hilaliyah di Sarif;
berumah t^ngga. dengannya di Sarif; Maimunah pun meninggal dunia di
Sadf. Sarif beriarak 7 mil dari Makkah. Maimunah adalahwanita terakhir
yang dinikahi Rasulullah ffi. Ia meninggal dunia pada tahun 63 H.
Maimunah adilahbibi (dari pihak ibu) Abdullah bin Abbas @ . Ibunya
Abdullah (yang betnama Ummul Fahdl binti Al-Harits) adalah bibi (dari
pihak ibu) Khalid bin AI-Walid. Pernikahan Maimunah dengan Rasulullah
ini diperdeb atkan; ap akah b eliau menikahiny a dalam keadaan telah ta h a I I a Iataukah masih dalam keadaan ibran? Yang benar, pernikahan Rasulullah
dengan Maimunah dilakukan setelah beliau melakukan tahallul, sebagaimana
dikatakan Abu Rafi', mediator pernikahan ini. Ada yang berpendapat bahwa
pernikahan tersebut dilakukan saat beliau masih dalam keadaan ihran.Saya
telah menjelaskan kesalahan pendapat ini dan mengedepankan pendapat
yang menyatakan bahwa pernikahan tersebut dilakukan setelah tahallal,
dengan sepuluh aspek. Namun, semua itu tidak perlu disebutkan pada
kesempatan ini.681
Jadi, Rasulullah ffi menikahi Maimunah binti Al-Harits Al-Hilaliyah,
sebagai wanita terakhir yang dinikahinya. Beliau menikah dengannya di
Makkah saat melakukan Umrah Pengganti (qadha'). Menurut iwayatyang
shahih, beliau melangsungkan pernikahan seusai melakukan tahallal. Pendapat
lain menyatakan pernikahan ini dilakukan sebelum beliau melakukan taballul.
Ini adalah pendapat Ibnu Abbas i*l,, dan ia telah salah dalam memahami hal
ini, karena sang mediatot pernikahan, yaitu Abu Rafi', adalah orangya;flg
pali.g mengetahui kisah pernikahan ini. lamengabarkan bahwa Rasulullah
ffi menikah dengan Maimunah seusai tahallul.Iamengatakan, "Akulah yang
menjadi mediatot (penghubun$ dt antara keduanya", sementara pada saat
itu, Ibnu Abbas masih seorang bocah berusia 10 tahun atau lebih sedikit,
dania tidak menghadiri peristiwa pernikahan itu. Sementaraittt,Abu Rafi'
681 DiriwayatlanAl-Bukhari(4258)dalampembahasantentang"peang",bab"umrahqadha'."Diriwayat-kanpulaoleh Muslim (48/141 1) dalam pembahasan tentang "nikah" bab "penghamman nikah dengan wanita-wanita
yang diharamkan menikahinya." Diriwayatkan pula oleh At-Tirmidzi dalam pembahasan tentang "haji" bab
"keringan dalam ibadah haji."
faaii S,,;,al; rt l.qlEw Trnll,l Raao/ol/al 549
^dalah seorang lelaki yang telah baligh dan ialah orang yang memahami
kisah tersebut. Adalah ia onngyangpaling mengetahui kisah ini. Tajih atas
pendapat hal ini wajib diutamakan.
Maimunah meninggal dunia pada en kekuasaan Mu'awiyah. Ia pundimakamkan di Sarif.682
0+tAda yang berpendapat bahwa salah satu istri Rasulullah ffi bernama
Raihanah blr:rn Zild dari suku Nadhr. Pendapat lain mengatakan, ia dair
suku Quraizhah. Ia menjadi t^w^fl n perang saat terjadi perang dengan
Bani Quraizhah.Ia dijadikan tawa,n n oleh Rasulullahffi,kemudian beliau
memerdekakan dan menikahinya. Kemudian beliau menceraikannya dengan
talak satu, lalu merujuknya kembali.
Menurut kelompok lain, Raihanah adaLah budak Rasulullah ffi, lalu
beliau memperlakukannya sebagaiman a layaknya budak perempuan yang
dimilikinya sampai beliau wafat. Dengan demikian, ia termasuk dalam
kelompok hamba sahaya, bukan kelompok istri. Pendapaty^rrg pertama
@ahwa Raihanah adaloh istri Nabi ffi) dipilih Al-Waqidi, dan disetujui
Syarafudin Ad-Dimyathi. Syarafudin mengatakan, "Pendapat pertama lebih
kuat di kalangan ahli ilmu." Apayang dikatakannya perlu diberi cat^t^n,
karena pendapat yang terkenal mengatakan bahwa Raihanah dimasukkan
dalam kelompok hamba sahaya Nabi ffi. Wallahu lflam.683
s++
Nama-nam a warita tersebut adalah wani ta-waritayang sempat digauli
Rasulullah ffi (berhubungan intim). Sedangkan wanita yang dipinangtetapi tidak jadi dinikahi Rasulullah ,ffi, dan wanita yang menghibahkan
diri sendirinya untuk beliau t^npz beliau nikahi, jumlahnya mencapai
Iima orang. Sebagian ulama berpendapat jumlah mereka mencapai 30
orang. Ahli ilmu yang mengetahui sefarah dan sosok Rasulullah ffi tidak
mengakui-bahkan menyalahkan-pendapat ini. Pendap ^t
yangmasyhur,
beliau mengirim utusan menemui seorang wanita asal suku Al-Juwaini untuk
Zad1rJ-Ma'aJ,(1/tt3).ZadAl-Mt'ad, (1/113).
682683
550 oTanii,g,ial; t"*aplapw Tontl Raa,/,//al
menikahinya, kemudian beliau datang menemuinya untuk melamarnya,
Iantas wanita itu memohon perlindungan Allah dari beliau, maka beliau
memberinya pedindungan dan tidak jadi menikahinya. Ha.l yang sama
terjadi pada seorangwanita asal suku Al-Kalb. Ada juga wanita-wanita yang
menghibahkan didnya kepada beliau, lantas beliau menikahkannya dengan
sahabat-sahabatnya. Hal ini iuga disitir dalam beberapa ayat Al-Qur'an.
Pendapat inilah yang tepat. ITallahu 1flam.
Tak ada yangmenyangkal bah'q/a saat beliau wafat, beliau meninggalkan
sembilan orang istri, yaitu: Aisyah, Hafshah, Zanab binti Jahsy, Ummu
Salamah, Shafiyah, Ummu Habibah, Maimunah, Saudah, dan Juwairiyah.Di antxa mereka itu, yang prling dahulu meninggal adaJah Zunab bn:d
J^h.y, yaitu pada tahun 20 H. Yang paling akhir meninggil adalah Ummu
Salamah. Ia meninggal pada tahun 62 H, pada era kekuasaan Yazid bin
Muawiyah. Wallahu lt'lam.68a
Istri yang sempat digauli Rasulullah ffi berjumlah 17 orang. Al-Hafdizh
Abu Muhammad Al-Maqdfui dan lainnya mengatakan, "Beliau melakukan
akad nikah dengan tujuh wanita, tetapi tidak menggauli mereka.6ss
Para Budak Wanita Nabi ffi
Abu Ubaidah berkata, "Beliau memiliki empat orang budak wanita,
yaitu: Mariyah ibunda Ibrahim; Raihanah; seorang budak cantik laiflny^y^ng
berasal dan tawanan perang; dan seotang budak wanita yang dihibahkan
Zunab bintiJahsy kepada beliau."
Budak-budak perempuan Nabi W adalah: Salma ibunda Rafi',
Maimunah binti Sa'ad, Khadhrah, Radhwa, Ruzainah, Ummu Dhumairah,
Maimunah binti Abu Usaib, Mariyah, dan Raihanah.
684 Ztd Al-Mt'a,d (1 / 113-114)
685 Jala' Al-Afhan, 799 -200.
rlanii,grial; kl"rfuw TanTtl Roalollal 551
Nukilan dari Kitab Jami'us Siroh ditulis oleh al-Imam Ibnul Qoyyim al-Jawziyyahrohimahulloh