KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi...

22
KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI RELIGIUS SISWA (STUDI KASUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 SAMBI TAHUN PELAJARAN 2018/2019) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Oleh : MAHMUDAH ROHMANI G000150075 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Transcript of KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi...

Page 1: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

KEGIATAN KEISLAMAN

SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI RELIGIUS SISWA

(STUDI KASUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI

1 SAMBI TAHUN PELAJARAN 2018/2019)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Oleh :

MAHMUDAH ROHMANI

G000150075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan
Page 3: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan
Page 4: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan
Page 5: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

1

KEGIATAN KEISLAMAN

SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI RELIGIUS SISWA

(STUDI KASUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 SAMBI

TAHUN PELAJARAN 2018/2019)

Abstrak

Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

nilai-nilai atau norma-norma Islam untuk menghubungkan penghambaannya kepada

Tuhan dengan tujuan untuk menjadikan seseorang beriman dan bertakwa kepada Allah

Swt. Nilai religius merupakan suatu usaha pendidikan untuk mempertinggi

kemampuan, prestasi, dan pembentukan watak dengan proses mengikat kembali tradisi

keimanan dan ibadah dalam kehidupannya sehari-hari. Tujuan penelitian skripsi ini

ialah untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan keislaman sebagai upaya

meningkatkan nilai religius siswa dan mengetahui nilai religius apa saja yang tertanam

melalui kegiatan keislaman. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan

pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi,

dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan ialah analisis

deskriptif. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan keislaman

sebagai upaya meningkatkan nilai religius siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri

1 Sambi meliputi: Pertama, tadarus Al-Qur’an dan tausyiah dilaksanakan setiap hari

selasa – kamis dengan menerapkan kegiatan metode ceramah dan membaca ayat suci

Al-Qur’an melalui pengeras suara. Kedua, shalat dhuha dilaksanakan setiap hari oleh

siswa beragama Islam pada jam istirahat pertama. ketiga, jama’ah shalat dzuhur

dilaksanakan setiap hari pada jam istirahat kedua dan wajib diikuti oleh seluruh siswa

beragama Islam. Keempat, shalat jum’at dilaksanakan setiap hari jum’at terjadwal dan

wajib diikuti oleh siswa beragama islam yang sudah dijadwalkan sesuai kelas masing-

masing. Kelima, jum’at kerohanian kegiatan yang terjadwal setiap 1 bulan sekali pada

pekan terakhir dan diikuti oleh siswa beragama Islam. Keenam, BTA dan SBA (Baca

Tulis Al-Qur’an dan Seni Baca Al-Qur’an) kegiatan yang dilaksanakan secara

kondisional dan terjadwal mengikuti guru Pendidikan Agama Islam. Ketujuh,

Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dilaksanakan pada hari besar Islam saja, seperti

Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi SAW, Idul Adha, menyesuaikan keadaan sekolah. Namun

yang sering dilaksanakan ialah perayaan idul Adha dengan sholat berjamaah dan

memotong hewan qurban. Kedelapan, infaq secara sukarela dilaksanakan terjadwal dan

rutin pada pagi hari setelah kegiatan jumat kerohanian, setiap hari jumat. Kesembilan,

tahfidzul Qur’an dijadwalkan setiap hari selasa, namun pelaksanaannya kondisional

menyesuaikan waktu guru Pendidikan Agama Islam.

Kata Kunci : Kegiatan Keislaman, Nilai Religius, SMP Negeri 1 Sambi

Page 6: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

2

Abstract

Islamic activity is the exercise of a series activities that use Islamic values or norms to

connect their bondage to the Lord in order to create a person become faithfull and

devotion to the almighty god. Religious value is an attempt at education to enhance

abilities, achievements, and the creation of character by rebinding religious traditions

and worship in their daily lives. The purpose of the research of this script was to

describe the performance of homegate activities as an effort to increase the students'

religious value and to know what religious value is rooted by the Islamic activity. It's

a kind of field research with a qualitative approach. Data collection utilizes interviews,

observation, and documentation. The data analysis method used is descriptive analysis.

The result of the discussion shows that the performance of Islamic activity as an attempt

to increase the religious value of the students in the Public Junior High School of

Sambi, its covered: first, the Qur 'an and tausyiah are performed every tuesday,

Thursday by applying the method of talk activity and reading the Koran verse over

speakers. Second, the dhuha prayer was carried out daily by muslim students at the first

break. Third, jama'ah dzuhur prayer is performed daily at the second break time and is

required to be followed by all muslim students. Fourth, friday prayers are scheduled

every friday and are required to be followed by Islamist students who are already

scheduled to meet their classes. Fifth, a friday spirituality of activities scheduled every

1 month in the last week and followed by the muslim students. Sixth, BTA and SBA

(read the Qur 'an and the art of reading the Koran) the activities that are carried out are

conditional and scheduled for Islamic education teachers. Seventh, the observance of

the great day of Islam (PHBI) was carried on the great day of Islam, like Isra' Mi 'raj,

Birthday of Prophet, Eid Adha, adjusting the school circumstances. But frequently held

was the Eid Adha with praying pilgrims and cut up animal. Eighth, the infaq is

voluntarily scheduled and routinely performed in the morning after a spiritual friday

activity, every Friday. Ninth, Qur 'an tahfidzul is scheduled every tuesday, but the

execution is conditional in adapting to the Islamic teaching teacher's time.

Keyword : Islamic Activities, and Religious Values, Public Junior Hogh School 1

Sambi

1. PENDAHULUAN

Upaya meningkatkan nilai religius merupakan salah satu bentuk proses untuk

mewujudkan manusia bertakwa kepada Allah Swt dan berakhlak mulia. Hal itu di

terapkan dengan mengimpelementasikan dalam dunia pendidikan, yang berisi

kegiatan keislaman. Implementasi sangat penting untuk memberikan suatu ide,

gagasan, konsep kebijakan atau inovasi. Maka dengan adanya penerapan

implementasi, sesuatu yang diharapkan akan tercapai.

Page 7: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

3

Retno didalam bukunya mengatakan, nilai religius merupakan proses mengikat

kembali atau dikatakan dengan tradisi, sistem yang mengatur tata keimanan

(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan yang maha kuasa.1 Adanya nilai

religius ini bisa dijadikan sebuah konsep pegangan seseorang untuk dijadikan

pedoman hidup di dunia dengan melaksanakan tradisi yang sudah diajarkan dalam

agama. Definisi nilai religius ini lebih luas dibanding agama, agama terbatas pada

aturan-aturan atau ajaran-ajaran. Namun penulis lebih mengerucut pada agama

tertentu yakni agama Islam. Dalam menanamkan nilai religius, sekolah merupakan

salah satu tempat atau lembaga penting, dimana sekolah memberikan pelajaran

tentang agama dan kegiatan agama, seperti penanaman pendidikan akhlak, ibadah,

dan lain sebagainya.

Hukum Islam tidak akan dihayati dan direalisasikan orang lain jika hanya

diajarkan saja, tapi harus dididik melalui proses pendidikan. Rasul mengajak orang

untuk beriman dan beramal serta berakhlak baik sesuai dengan ajaran Islam

melalui berbagai metode dan pendekatan. Dari satu sisi dapat dilihat bahwa

pendidikan Islam lebih kearah perbaikan sikap mental yang terwujud dalam amal

perbuatan baik untuk diri sendiri maupun orang lain. di sisi lain, pendidikan Islam

tidak hanya bersifat teoritis , tapi juga praktis. Ajaran Islam tidak memisahkan

antara iman dan amal soleh. Ajaran Islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah

laku pribadi masyarakat, menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama-

sama, maka pendidikan Islam adalah pendidikan individu dan pendidikan

masyarakat.

Periode SMP, siswa adalah manusia dengan segala fitrahnya mempunyai

perasaan, pikiran serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan

dasar yang perlu dipenuhi (pangan, sandang, papan), kebutuhan akan rasa aman,

kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi

1 Retno Listyarti, “Pendidikan Karakter dalam Aktif, Inovatif, dan Kreatif” (Jakarta: PT

Erlangga Group, 2012). 5.

Page 8: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

4

dirinya (menjadi dirinya sendiri sesuai dengan potensinya). Siswa dalam tahap

perkembangannya yang sangat pesat dari segala aspek yakni perkembangan aspek

kognitif, psikomotorik, dan afektif.2 Lingkungan sekitar memiliki pengaruh dan

dampak besar akan pribadi anak. Maka pendidikan dan penanaman nilai religius

sangat berperan penting untuk menghindari anak dari perbuatan menyimpang.

Orangtua yang mayoritas menjadi pekerja diluar kota, menimbulkan rasa

kegelisahan pihak sekolah, karena kurangnya didikan dan pengawasan dari

orangtua terhadap anak SMPN 1 Sambi.

Untuk menghindari perbuatan menyimpang dan kurangnya pendidikan

nilai religius pada anak, maka SMP Negeri 1 Sambi menerapkan kegiatan

keislamanan sebagai upaya untuk meningkatkan nilai religius siswa. SMP Negeri

1 Sambi memiliki karakteristik madrasah pada umumnya, yakni menonjolkan nilai

religiusitas yang tercermin pada aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan di sekolah.

sedangkan sekolah umum pada umumnya lebih menonjol pada pendidikan model

barat.3 Ada beberapa program kegiatan keislaman yang diterapkan di SMP Negeri

1 Sambi yang menonjolkan aktivitas keislaman, yaitu tadarus Al-Qur’an dan

tausiyah, shalat dhuha, shalat dhuhur berjamaah, infaq secara sukarela, jum’at

kerohanian, Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) dan

Seni Baca Al-Qur’an (SBA), dan tahfidzul Qur’an.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan dua

rumusan masalah dalam penepitian ini, yaitu: 1. Apa saja kegiatan keIslaman

sekolah sebagai upaya meningkatkan nilai religius siswa di SMPN 1 Sambi tahun

pelajaran 2018/2019 ? 2. Bagaimana implementasi kegiatan keislaman sekolah

sebagai upaya meningkatkan nilai religius siswa di SMPN 1 Sambi tahun pelajaran

2018/2019 ?

2 Mgs. Nazarudi, “Manajemen Pembelajaran, Impelemntasi konsep, Karakterisitik, dan

metodologi pendidikan agama Islam di sekolah umum”, (Yogyakarta : Teras, 2010). 49. 3 Ara Hidayat dan Imam Machali, “Pengelolaan Pendidikan konsep, prinsip, dan aplikasi

dalam mengelola sekolah dan madrasah”, (Yogyakarta : kaukaba, 2012). 132.

Page 9: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

5

Adapun tujuan penelitian dalam Skripsi ini adalah Mengidentifikasi

pelaksanaan kegiatan keislaman dalam meningkatkan nilai religius siswa di SMP

Negeri 1 Sambi tahun pelajaran 2018/2019.

Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitan lapangan (Field

Research).4 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif, penelitian yang di sajikan tanpa perhitungan angka. Dengan jenis

penelitian bersifat deskriptif yaitu suatu penelitian yang bermaksud mengadakan

pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala tertentu. Dalam

penelitian macam ini landasan teori diperlukan tetapi bukan digunakan sebagai

landasan untuk menentukan kriteria pengukuran terhadap gejala yang diamati dan

akan diukur. 5

Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sambi. Subjek penelitian

penelitian adalah kegiatan keislaman dan nilai religius. Objek penelitian yang

dilakukan oleh penulis adalah guru Pendidikan Agama Islam dan Siswa yang

beragama Islam di SMP Negeri 1 Sambi tahun pelajaran 2018/2019.

Berawal dari judul penelitian Skripsi peneliti menggunakan tiga teknik

dalam pengumpulan data yaitu 1) metode wawancara 2) metode observasi 3)

metode dokumentasi.

Kemudian dalam analisis data, peneliti menggunakan alat anilis data

bersifat induktif yakni penerapan metode induktif dalam Skripsi ini, pertama

berangkat dari data yang dibangun sebagai landasan berfikir yang kemudian

diikuti oleh uraian teori dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Penelitian ini

menggunakan analisis data yang bersifat deskriptif analitik, yaitu data yang

diperoleh (berupa kata-kata, gambar, perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk

4 Abdurrahman Fathoni, “Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi” (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2006). 96 5 Abdurrahman Fathoni, “Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi” (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2006). 97

Page 10: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

6

bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentu kualitatif yang memiliki

arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi.6

2. METODE

Penelitian yang digunakan adalah penelitan lapangan (Field Research). Penelitian

lapangan yaitu suatu penelitian yang dilaksanakan di lapangan atau di tempat

penelitian, tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objektif

sebagaimana terjadi di lokasi tersebut.7

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,

penelitian yang di sajikan tanpa perhitungan angka. Dengan jenis penelitian bersifat

deskriptif yaitu suatu penelitian yang bermaksud mengadakan pemeriksaan dan

pengukuran-pengukuran terhadap gejala tertentu. Dalam penelitian macam ini

landasan teori diperlukan tetapi bukan digunakan sebagai landasan untuk

menentukan kriteria pengukuran terhadap gejala yang diamati dan akan diukur. 8

2.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan peneliti untuk

mengumpulkan data di SMP Negeri 1 Sambi.9

Berawal dari judul penelitian Skripsi peneliti menggunakan tiga teknik dalam

pengumpulan data yaitu 1) metode wawancara 2) metode observasi 3) metode

dokumentasi. Dengan pemaparan sebagai berikut:

a. Metode wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi

verbal. Jadi semacam percakapan yang bertujuan untuk memperoleh

6 6 Ibid., 39 7 Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2006). 96 8 Ibid,..97 9 Ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/metode-pengumpulan-data-dalam-penelitian, 16.18 wib,

senin 08/10/2018

Page 11: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

7

informasi.10 Di dalam pengertian lain menurut Nazir (1988) adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penenlitian dengan cara tanya

jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau responden dengan

menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara). Peneliti mendapat informasi melalui tanya jawab langsung

dengan guru Pendidikan Agama Islam, Wakil Kepala Sekolah II, Wakil

Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, dan siswa SMP Negeri 1 Sambi

terkait dengan impelementasi kegiatan keislaman sebagai upaya

meningkatkan nilai religius siswa.

b. Metode Observasi, menurut Matthews and Ross bahwa observasi

merupakan metode pengumpulan data melalui indra manusia. Sedang

menurut Creswell observasi adalah sebagai sebuah proses penggalian

data yang dilakukan langsung oleh peneliti sendiri dengan cara

melakukan pengamatan mendetail terhadap manusia sebagai objek

observasi dan lingkungannya.11 Peneliti melakukan observasi dalam

peneletian ini langsung dengan melakukan pengamatan terhadap sumber

informasi, yakni melalui data dan kegiatan sekolah di SMP Negeri 1

Sambi tersebut. Waktu pengamatan yakni pada jam sekolah berlangsung.

c. Metode dokumentasi, metode dokumentasi adalah mencari data yang

berkaitan dengan hal-hal atau variabel berupa catatan, trankrip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan

sebagainya.12 Peneliti rasa metode ini sangat diperlukan untuk

mendapatkan data berupa data administrasi sekolah yang berkaitan

10 S. Nasution, Metode Research Penelitian Ilmiah Usul Thesis, Disain Penelitian, Hipotesis,

Validalitas, Sampling, Populasi, Observasi, Wawancara, Angket, (Bandung : Penerbit Jemmars, 1991),

153. 11 Haris herdiansyah, Wawancara, Observasi, dan Focus Groups Sebagai Instrumen

Penggalian Data Kualitatif, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada), 129-131 12 Morissan, Metode Penelitian Survei, (Jakarta : Kencana, 2012), 200.

Page 12: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

8

dengan kegiatan keIslaman di SMP Negeri 1 Sambi dan data penunjang

lainnya.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil temuan mengenai impelementasi kegiatan keislaman sebagai upaya

meningkatkan nilai religius siswa peneliti menemukan berbagai informasi mengenai

inisiasi awal munculnya kegiatan keislaman yang bermula keinginan guru

Pendidikan Agama Islam untuk menjalankan syiar agama yang sebelumnya

kegiatan keislaman di SMP Negeri 1 Sambi belum menerapkan kegiatan keislaman,

namun setelah datang guru Pendidikan Agama Islam ke SMP Negeri 1 Sambi maka

dikembangkan kegiatan keislaman hingga saat ini. Selain itu juga, kurangnya

didikan orangtua dirumah kepada siswa , dikarenakan orangtua yang mayoritas

bekerja diluar kota membuat sekolah semakin kuat untuk melaksanakan kegiatan

keislaman di SMP Negeri 1 Sambi, dengan harapan sekolah memiliki lulusan yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan.

3.1 Bentuk Kegiatan Keislaman Sebagai Upaya Meningkatkan Nilai Religius

Siswa (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Sambi Tahun Pelajaran 2018/2019)

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi di SMP Negeri 1 Sambi,

peneliti menemukan ada 9 kegiatan keislaman yang diterapkan, yakni tadarus

Al-Qur’an dan tausyiah, shalat dhuha, jamaah shalat dzuhur, shalat jumat,

jumat kerohanian, Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) dan Seni Baca Al-Qur’an

(SBA), Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), infaq secara sukarela, dan

tahfidzul Qur’an.

3.1.1 Tadarus Al-Qur’an & Tausyiah

Pada kegiatan tadarus Al-Qur’an dan tausyiah merupakan

kegiatan yang dilaksanakan setiap hari selasa, rabu, kamis, dan sabtu.

Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap pagi mulai pukul 07.00-07.30

WIB. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan dalam

rangka untuk menambah pengetahuan siswa serta membentuk sikap,

perilaku dan pengalaman keagamaan siswa SMP Negeri 1 Sambi.

Page 13: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

9

Kegiatan ini sesuai pada bentuk-bentuk kegiatan keislaman yang

terdapat pada teori Bab III yaitu kegiatan keagamaan/keislaman rutin.

Pada kegiatan rutin terdapat membaca Al-Qur’an dan siraman rohani

(tausyiah). Selain itu, kegiatan tadarus Al-qur’an dan tausyiah

menciptakan lingkungan sekolah sebagai sarana menyampaikan

pendidikan agama Islam yang tidak hanya terpaku pada jam pelajaran

khusus saja namun diluar jam pelajaran.

3.1.2 Shalat Dhuha

Pada kegiatan shalat dhuha merupakan kegiatan yang

dilaksanakan setiap hari pada jam istirahat pertama. kegiatan ini

merupakan kegiatan yang rutin dan wajib diikuti oleh siswa setiap hari

di SMP Negeri 1 Sambi. Kegiatan ini terapkan agar siswa memiliki

pengalaman keagamaan mengenai shalat dhuha, tidak terbatas pada

pengalaman saja namun juga pada tingkat keimanannya. Bentuk

kegiatan shalat dhuha termasuk pada kegiatan keislaman rutin pada teori

Bab II. Selain itu, kegiatan shalat dhuha ini termasuk pada kegiatan

keislaman yang menciptakan lingkungan sekolah sebagai sarana

penyampaian pendidikan agama Islam, sehingga sekolah dapat

mempengaruhi siswa dengan nilai-nilai keislaman yang disampaikan

melalui kegiatan. Disisi lain, kegiatan ini dapat menjadikan siswa

disiplin dan meningkat kualitas hidupnya, terlihat ketika memasuki

istirahat jam pertama siswa langsung bergegas pergi ke mushola sekolah

untuk menunaikan shalat dhuha.

3.1.3 Jama’ah Shalat Dzuhur

Pada kegiatan jama’ah shalat dzuhur merupakan kegiatan yang

dilaksanakan setiap hari pada waktu istirahat kedua, kecuali hari jum’at.

SMP Negeri 1 Sambi mewajibkan kepada seluruh siswa beragama Islam

untuk mengikuti jama’ah shalat dzuhur. Jama’ah shalat dzuhur

Page 14: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

10

termasuk kegiatan rutin yang sudah terprogram oleh pihak sekolah serta

dapat membentuk kedisplinan siswa.

3.1.4 Shalat Jum’at

Pada kegiatan shalat jum’at merupakan kegiatan yang

dilaksanakan setiap hari jum’at dengan jadwal bergilir setiap kelasnya.

kegiatan yang mewajibkan kelas yang terjadwal untuk mengikuti shalat

jum’at merupakan kegiatan wajib. Kegiatan ini termasuk kegiatan

keagamaan/keislaman rutin dilaksanakan seperti adanya kegiatan

gerakan shalat berjamaah. Kemudian kegiatan rutin ini dilaksanakan

agar membentuk sikap, perilaku dan pengalaman keagamaan siswa.

Selain itu, kegiatan shalat jum’at yang diterapkan oleh sekolah dapat

membentuk kedisplinan siswa.

3.1.5 Jum’at Kerohanian

Pada kegiatan jum’at kerohanian merupakan kegiatan yang

dilaksanakan 1 bulan sekali, setiap hari jum’at pekan ke-4 pukul 07.00-

08.00 WIB. SMP Negeri 1 Sambi mewajibkan seluruh siswa beragama

Islam untuk mengikuti kegiatan jum’at kerohanian. Jum’at kerohanian

termasuk kegiatan rutin yang sudah terprogram dilaksanakan oleh

sekolah. Disisi lain, selain mendapat siraman rohani dan sebagai sarana

penyampaian pendidikan agama Islam, melalui kegiatan ini siswa

terbentuk menjadi siswa disiplin artinya tidak terlambat dalam hal

waktu ketika kegiatan dilaksanakan. Kegiatan jum’at kerohanian di

SMP Negeri 1 Sambi juga memberikan kesempatan pada siswanya

untuk memberikan tausyiah atau ceramah agama yang termasuk pada

keterampilannya berbicara didepan umum serta membentuk mental dan

keberaniannya.

3.1.6 Baca Tulis AL-Qur’an (BTA) & Seni Baca Al-Qur’an (SBA)

Pada kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) dan Seni Baca Al-

Qur’an (SBA) merupakan kegiatan yang dilaksanakan rutin. Waktu

Page 15: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

11

kegiatan ini menyesuaikan guru Pendidikan Agama Islam yang

mengampu. Kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) dan Seni Baca Al-

Qur’an (SBA) wajib diikuti oleh siswa yang beragama Islam dan sudah

terprogram oleh sekolah. Pendidikan dalam kegiatan ini mengajarkan

siswa dalam memberikan pengalaman keagamaan. Selain itu, melalui

kegiatan ini sekolah menciptakan lingkungan sekolah sebagai tempat

untuk menyampaikan pendidikan agama Islam. Disisi lain, pada

kegiatan Seni Baca Al-Qur’an (SBA), sekolah memberikan kesempatan

pada siswa untuk mengekspresikan dirinya dibidang seni yaitu dengan

mengajarkan tilawatil Qur’an atau Seni Baca Al-Qur’an.

3.1.7 Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)

Pada kegiatan PHBI merupakan kegiatan yang dilaksanakan

pada hari-hari besar Islam saja. Kegiatan ini termasuk kegiatan yang

menciptakan lingkungan sekolah sebagai tempat penyampaian

pendidikan agama Islam melalui ceramah yang diadakan, sholat idul

Adha dan penyembelihan hewan Qurban.

3.1.8 Infaq Secara Sukarela

Pada kegiatan infaq sukarela merupakan kegiatan yang

dilaksanakan setiap hari jum’at. Kegiatan ini termasuk kegiatan rutin

yang dilaksanakan oleh sekolah dengan memberikan pengalaman

keagamaan kepada siswa. Selain itu melalui kegiatan infaq sukarela

siswa diajarkan untuk peduli sosial dengan menyisihkan sedikit uang

sakunya untuk diinfaqkan. Pada kegiatan infaq secara sukarela sesuai

dengan kegiatan keagama/keislaman yang menciptakan lingkungan

sekolah sebagai penyampaian pendidikan agama Islam.

3.1.9 Tahfidzul Qur’an

Kegiatan tahfidzul Qur’an merupakan kegiatan yang

dilaksanakan oleh sekolah fokus pada siswa kelas 7 dan 8 saja. Kegiatan

ini belum efektif karena guru yang mengampu memiliki kesibukan lain.

Page 16: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

12

Pada kegiatan ini terdapat pengalaman keagamaan dan pengetahuan

siswa. Selain itu siswa diajarkan untuk disiplin dengan menyetorkan

hafalan setiap minggunya.

3.2 Pelaksanaan Kegiatan Keislaman Sebagai Upaya Meningkatkan Nilai

Religius Siswa (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Sambi Tahun Pelajaran

2018/2019)

3.2.1 Tadarus Al-Qur’an & Tausyiah

Tadarus Al-Qur’an & Tausyiah dilaksanakan setiap hari selasa – kamis

dengan menerapkan kegiatan metode ceramah dan membaca ayat suci

Al-Qur’an melalui pengeras suara. Pada kegiatan tausyiah dapat

memberikan wawasan pengetahuan agama Islam untuk siswa dengan

melalui ceramah yang disampaikan Pada kegiatan ini termasuk pada

dimensi pengetahuan agama, dimensi pengahayatan, sesuai pada proses

implementasi nilai religus, dan komponen psikomotor.

3.2.2 Shalat Dhuha

Shalat dhuha dilaksanakan setiap hari oleh siswa beragama Islam pada

jam istirahat pertama. shalat dhuha menjadikan siswa memiliki nilai

kedisiplinan. Kemudian pada siswa terdapat dimensi keyakinan.

Melatih siswa dalam komponen psikomotor yaitu terbiasa dengan

gerakan dan bacaan shalat dhuha.

3.2.3 Jama’ah Shalat Dzuhur

Jama’ah shalat dzuhur dilaksanakan setiap hari pada jam istirahat kedua

dan wajib diikuti oleh seluruh siswa beragama Islam. Pada kegiatan ini

menjadikan siswa untuk mempraktekkan ritual keagamaan, sesuai

dengan teori dimensi praktek agama yaitu siswa mengerjakan

kewajiban-kewajiban peribadatan untuk umat Islam. Selain itu kegiatan

ini mengajarkan siswa untuk menjalankan perintah agama Islam, sesuai

dengan teori serta menunaikan perintah syariat atau ubudiyah.

Kemudian, kegiatan ini mengajarkan siswa agar memiliki kedisiplinan,

Page 17: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

13

sesuai dengan teori nilai kedisiplinan.13 Selain itu, kegiatan jama’ah

shalat dzuhur melatih siswa dengan gerakan shalat dan bacaan shalat,

sesuai dengan teori komponen psikomotor.

3.2.4 Shalat Jum’at

SMP Negeri 1 Sambi dalam kegiatan ini bertujuan menjadikan siswa

beriman, bertakwa, memiliki akhlak dan kepribadian yang baik, serta

menumbuhkan kebiasaan shalat Jumat. Dalam kegiatan ini mengajarkan

siswa untuk disiplin, sesuai dengan teori nilai kedisiplinan. Selain itu,

kegiatan shalat jum’at sesuai dengan teori dimensi praktek agama.

Kemudian, kegiatan ini mengajarkan siswa untuk menjalankan perintah

agama Islam, sesuai dengan teori serta menunaikan perintah syariat atau

ubudiyah. Melatih siswa terbiasa dengan gerakan shalat dan bacaan

shalat, sesuai dengan teori komponen psikomotor.

3.2.5 Jum’at Kerohanian

Jum’at kerohanian kegiatan yang terjadwal setiap 1 bulan sekali pada

pekan terakhir dan diikuti oleh siswa beragama Islam. Pada kegiatan ini

memberikan pendidikan atau wawasan kepada siswa dalam bidang

agama Islam, sesuai dengan teori yang terdapat pada dimensi nilai

religius yaitu dimensi pengetahuan. Selain itu, mengajarkan siswa untuk

menjalankan perintah agama Islam, sesuai dengan teori serta

menunaikan perintah syariat atau ubudiyah. Dan mengajarkan siswa

agar memiliki kedisiplinan, sesuai dengan teori nilai kedisiplinan.

Kemudian, menjadikan siswa sadar akan akhlak, perilaku dan takut

akan dosa dengan melalui ceramah yang disampaikan menyadarkan

siswa untuk menghindari perbuatan yang dilarang sesuai dengan teori

nilai dasar moralitas.

3.2.6 Baca Tulis AL-Qur’an (BTA) & Seni Baca Al-Qur’an (SBA)

13 Lihat pada BAB II, 26-27.

Page 18: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

14

BTA dan SBA (Baca Tulis Al-Qur’an dan Seni Baca Al-Qur’an)

kegiatan yang dilaksanakan secara kondisional dan terjadwal mengikuti

guru Pendidikan Agama Islam. Kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an

mengajarkan siswa untuk memiliki mental dan keberanian ketika

memiliki kemampuan dalam membaca Al-Qur’an. Disisi lain, melalui

kegiatan ini memperbaiki akhlak siswa tersebut ketika ia menjadi guru

atau tutor bagi temannya sendiri. Tutor harus memberikan contoh yang

baik untuk temannya layaknya seperti guru pada umumnya sesuai

dengan teori proses implementasi nilai religius poin 3 yaitu akhlak.

Kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an dan Seni Baca Al-Qur’an memberikan

wawasan mengenai Al-Qur’an dan seni membaca Al-Qur’an, sesuai

dengan teori dimensi pengetahuan agama. Melalui kegiatan ini dapat

menguatkan keyakinan siswa akan yakin pada kitab suci Al-Qur’an,

sehingga dapat meningkatkan nilai religunya, sesuai dengan teori

dimensi keyakinan yaitu. Melatih siswa Baca Tulis Al-Qur’an dan Seni

Baca Al-Qur’an siswa, menjadikan siswa mampu membaca Iqro bahkan

sampai ke Al-Qur’an dan melantunkan ayat Al-Qur’an dengan

menggunakan irama yang sudah diajarkan, sesuai dengan teori

komponen psikomotor.

3.2.7 Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)

Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dilaksanakan pada hari besar Islam

saja, seperti Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi SAW, Idul Adha, menyesuaikan

keadaan sekolah. Namun yang sering dilaksanakan ialah perayaan idul

adha dengan sholat berjamaah dan memotong hewan qurban. Pada

kegiatan Peringatan Hari Besar Islam memberikan wawasan

pengetahuan sejarah Islam kepada siswa, seperti sejarah hari lahir Nabi

Muhammad, sejarah isra Mi’raj, sesuai pada teori dimensi pengetahuan

agama. Selain itu kegiatan ini mengajarkan siswa melaksanakan shalat

idul adha, sesuai dengan teori dimensi pada nilai religius yaitu dimensi

Page 19: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

15

praktek agama. Selain itu, melalui kegiatan ini dapat menguatkan

keyakinan siswa bahwa wajib mengimani rasul Allah, sehingga dapat

meningkatkan nilai religus siswa tersebut sesuai dengan teori dimensi

keyakinan.

3.2.8 Infaq Secara Sukarela

Infaq secara sukarela dilaksanakan terjadwal dan rutin pada pagi hari

setiap hari jumat. Kegiatan ini mengajarkan siswa untuk terbiasa

memberi dan menolong orang yang membutuhkan atau peduli pada

social dengan cara mendermakan hartanya/menyisihkan sebagian

uangnya, sesuai dengan teori dimensi pengalaman dan komponen

afektif atau sikap. Kemudian, kegiatan ini mengajarkan siswa untuk

menjalankan perintah agama Islam yaitu dengan memberikan sebagian

uang sakunya untuk diinfaqkan, sesuai dengan teori macam-macam

nilai religius pada poin 1 yaitu nilai dasar ubudiyah. Sehingga melatih

anak dengan cara tersebut dapat meningkatkan kualitas keimanan siswa,

sesuai dengan teori proses implementasi nilai religius yaitu keimanan.

3.2.9 Tahfidzul Qur’an

Kesembilan, tahfidzul Qur’an dijadwalkan setiap hari selasa, namun

pelaksanaannya kondisional menyesuaikan waktu guru Pendidikan

Agama Islam dengan metode setor hafalan setiap minggunya. Kegiatan

tahfidzul Qur’an mengajarkan pada siswa untuk disiplin melalui setoran

hafalan yang sudah ditetapkan. Semakin sering menyetor maka semakin

banyak hafalannya, sesuai dengan teori nilai kedisiplinan. Selain ittu

kegiatan ini dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa kepada

Allah, sesuai dengan teori keimanan dan dimensi keyakinan. Kemudian

juga mengajarkan anak dalam hal peribadatan dengan menjalankan

praktek agama melalui kegiatan menghafal Al-Qur’an, sesuai dengan

Page 20: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

16

teori dimensi praktek agama.14 Melatih siswa terbiasa menghafal Al-

Qur’an menjadikan siswa mampu menghafal Al-Qur’an, sesuai dengan

teori komponen psikomotor yaitu adanya keterampilandalam menghafal

Al-Qur’an.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah peneliti lakukan, maka dapat ditarik

simpulan sebagai berikut:

Dalam pelaksanaannya meliputi: Pertama, tadarus Al-Qur’an dan tausyiah

dilaksanakan setiap hari selasa – kamis dengan menerapkan kegiatan metode

ceramah dan membaca ayat suci Al-Qur’an melalui pengeras suara. Kedua,

shalat dhuha dilaksanakan setiap hari oleh siswa beragama Islam pada jam

istirahat pertama. ketiga, jama’ah shalat dzuhur dilaksanakan setiap hari pada

jam istirahat kedua dan wajib diikuti oleh seluruh siswa beragama Islam.

Keempat, shalat jum’at dilaksanakan setiap hari jum’at terjadwal dan wajib

diikuti oleh siswa beragama Islam yang sudah dijadwalkan sesuai kelas masing-

masing. Kelima, jum’at kerohanian kegiatan yang terjadwal setiap 1 bulan

sekali pada pekan terakhir dan diikuti oleh siswa beragama Islam. Dalam

penerapannya kegiatan ini memiliki sususan acara antara lain: a) Pembukaan,

b) Pembacaan ayat suci Al-Qur’an, c) menyanyikan lagu Indonesia raya, d)

Sambutan, e) Acara inti (ceramah guru PAI dan Siswa terpilih) f) Penutup.

Keenam, BTA dan SBA (Baca Tulis Al-Qur’an dan Seni Baca Al-Qur’an)

kegiatan yang dilaksanakan secara kondisional dan terjadwal mengikuti guru

Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan tutor sebaya. Ketujuh,

Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dilaksanakan pada hari besar Islam saja,

seperti Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi SAW, Idul Adha, menyesuaikan keadaan

sekolah. Namun yang sering dilaksanakan ialah perayaan idul adha dengan

14 Lihat pada BAB II, 21-22.

Page 21: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

17

sholat berjamaah dan memotong hewan qurban. Kedelapan, infaq secara

sukarela dilaksanakan terjadwal dan rutin pada pagi hari setiap hari jumat.

Pelaksanaannya dengan memberikan 1 kotak infaq setiap kelas untuk

mengisinya. Kesembilan, tahfidzul Qur’an dijadwalkan setiap hari selasa,

namun pelaksanaannya kondisional menyesuaikan waktu guru Pendidikan

Agama Islam dengan metode setor hafalan setiap minggunya.

Setelah mengetahui pelaksanaan kegiatan keislaman sebagai upaya

meningkatkan nilai religius siswa di SMP Negeri 1 Sambi, penulis memberikan

saran kepada sekolah agar terus melanjutkan dan meningkatkan kegiatan keislaman

sehingga menciptakan siswa yang memiliki nilai religius. Selanjutnya untuk guru

sebagai pelaksana dapat meningkatkan dan mengembangkan kegiatan keislaman

dengan membuat silabus tema materi pada jumat kerohanian dan tausyiah, agar

lebih tersusun rapi dan terencana serta siap kemudian kepada peneliti agar lebih

teliti dan fokus pada pembahasan penelitian. Kepada peneliti selanjutnya, penulis

menyadari ada banyak kekurangan dan keterbatasan dalam menulis penelitian ini,

maka penulis menyarankan agar meneliti kegiatan tahfidzul Qur’an yang

dilaksanakan oleh sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Aulia, Listya Rani. 2016. “Implementasi Nilai Religius Dalam Pendidikan

Karakter Bagi Peserta Didik Di Sekolah Dasar Juara Yogyakarta”, Jurnal

Kebijakan Pendidikan Edisi 3 Vol. V

Ali, Yunasril. 2012. Buku Induk Rahasia dan Makna Ibadah. Jakarta: Zaman

Bertens. 2002.“Etika”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

B. harlock, Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Page 22: KEGIATAN KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN …eprints.ums.ac.id/72354/12/Naskah Publikasi baru.pdf · Kegiatan keislaman merupakan pelaksanaan serangkaian kegiatan yang menggunakan

18

D. Ancok dan Suroso,F. 2001. Psikologi Islami : solusi Islam Atas Problem-

problem Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelakar

Darmadi, Hamid 2009. “Dasar Konsep Pendidikan Moral”. Bandung: Alfabeta

Daradjat, Zakiah Dkk. 2001. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta

:PT. IkrarMandiriabadi

Fathoni, Abdurrahman. 2006. “Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan

Skripsi”. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Hamidah, Laila Nur. 2016. “Strategi Internalisasi Nilai-Nilai Religius Siswa

Melaluli Program Kegiatan Keagamaan (Studi Multi Kasus di SMAN 1

Malang dan MAN 1 Malang)”. Tesis. Malang

Hidayatullah, Agus. dkk. 2012. . Al- Jamil Al- Qur’an Tajwid Warna, Terjemah

Per Kata, Terjemah Bahasa Inggris, Bekasi : Cipta Bagus Segara.

Hidayat, ara dkk. 2012. Pengelolaan Pendidikan Konsep, Prinsip, Dan Aplikasi

Dalam Mengelola Sekolah Dan Madrasah, Yogyakarta : kaukaba.

Hidayati, Priska Nurul. 2017. “Inovasi Kurikulum Al-Islam Kemuhammadiyahan

Menuju Sekolah Muhammadiyah Unggulan (Studi di SMP Muhammadiyah

1 Surakarta)”. Skripsi. Surakarta.

Herdiansyah, Haris. 2012. “Wawancara, Observasi, dan Focus Groups Sebagai

Instrumen Penggalian Data Kualitatif”. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Idrus, Muhammad. 2009. Metodologi Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif

dan Kuantitatif. Jakarta: Erlangga

Juwaniah, Hanni. 2013. “ Penerapan Nilai-nilai Religius Pada Siswa Kelas VA

dalam Pendidikan Karakter di MIN Bawu Jepara Jawa Tengah”.Skripsi.

Yogyakarta.