KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN SIFAT KIMIA AIR LAUT DENGAN BIDANGPERIKANAN
AYU HERDIANTI PRIMASHITA
NIM 141211131026
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
1
UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT
karena berkat rahmat , hidayah serta petunjuk-Nya sehingga
dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan karya tulis
ilmiah ini.
Penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh sifat kimia air terhadap perairan dan
organisme yang hidup di perairan. Adapun tujuan lain dari
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Pengantar Ilmu Oceanografi semester dua program
studi Budidaya Perairan Universitas Airlangga.
Walaupun karya tulis ilmiah ini kurang sempurna, namun
banyak pengetahuan dan ilmu yang dapat memperluas wawasan dan
pengetahuan bagi pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah ikut berperan dalam penyusunan
karya tulis ilmiah ini dari awal hingga akhir. Mohon maaf
apabila ada kesalahan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
Dengan semata-mata mengharap ridho Allah SWT dan
memanjatkan puji syukur atas kebesaran dan kemurahan-Nya,
2
saya berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Surabaya, Juni 2013
Ayu Herdianti
Primashita
DAFTAR ISI
Cover…………………………………………………………………………………….. 1
Kata pengantar…………………………………………………………………………….2
Daftar isi………………………………………………………………………………….. 3
Daftar Lampiran……………………………………………………………………………4
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………………… 5
A. Latar belakang………………………………………………………………………5
3
B. Rumusan masalah…………………………………………………………………...6
C. Tujuan penulisan…………………………………………………………………….6
D. Manfaat penulisan…………………………………………………………………...6
Bab II Tinjauan Pustaka……………………………………………………………………7
A. Pengertian DO (oksigen terlarut)…………………………………………………..7
B. Manfaat DO (oksigen terlarut)...…………………………………………………..8
C. Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi
oksigen…………………………….9
D. Definisi BOD…………………………………………………………………..….9
Bab III Penutup…………………………………………………………………………………...10
A. Kesimpulan………………………………………………………………….……10
B. Daftar Pustaka……………………………………………………………………10
DAFTAR LAMPIRAN
1. OKSIGEN TERLARUT (DO) DAN KEBUTUHAN OKSIGEN BIOLOGI
(BOD) SEBAGAI SALAH SATU INDIKATOR UNTUK MENENTUKAN
KUALITAS PERAIRAN
4
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi
kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi
kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain
(Slamet, 2007 ). Sekitar 71% dari permukaan bumi ditutupi
oleh sejumlah air yang mengisi sebuah sistem dari lekukan
samudera yang kita sebut dunia laut. Dunia laut ini
ditandai dengan diversitas dan similaritas, dengan
perubahan ekstrem yang bisa ditebak (predictable) di
beberapa hal; banyak aspek sangat rumit, sebagian lainnya
sederhana. Dunia laut banyak mempengaruhi karakter dari
bumi dan atmosfernya, dan sebaliknya banyak karakter dari
lautan ditentukan oleh sejarah bumi, komposisi dan posisi
di sistem tata surya.
Oseanografi kimia merupakan salah satu bagian dari
disiplin ilmu Oseanografi. Oseanografi kimia mempelajari
tentang sifat-sifat kimia air laut yaitu komposisi kimiawi
air laut dan hubungannya dengan proses-proses siklus
bahan-bahan kimia terlarut serta tentang produktivitas
baik primer, sekunder dan tersier di laut.
Komposisi air laut khususnya di perairan estuaria sangat
dipengaruhi oleh masukkan massa air dari sistem sungai
yang bermuara. Kadar unsur kimia perairan sungai yang
masuk ke estuari memiliki perbedaan dengan kadar unsur
6
kimia air laut. Substansi kimia di perairan pesisir dapat
dikelompokkan menjadi 2 bagian : yakni substansi kimia
yang mudah terurai dan tidak mudah terurai. Substansi
kimia yang mudah terurai (BOD, NH3-N, N-Organik,
Surfaktan) akan mengalami proses degradasi dan
mineralisasi. Proses degradasi tersebut membutuhkan
oksigen terlarut dalam air. Sedangkan subtansi kimia yang
tidak mudah terlarut (seperti biosida/organoklin,
hidrokarbon, logam berat) disebut substansi/komponen yang
resisten. Komponen kimia ini akan berada relatif lama
dalam ekosistem perairan.
1.2 Perumusan Masalah
Apa pengaruh DO (Dissolved Oxygen) dan BOD (Biochemical
Oxygen Demand) terhadap perairan?
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh DO (Dissolved Oxygen) dan BOD (Biochemical Oxygen
Demand) terhadap perairan dan organisme yang hidup di
perairan tersebut.
7
1.4 Manfaat Penulisan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Dapat mengetahui apa pengaruh DO dan BOD terhadap
perairan serta organisme yang hidup didalamnya.
2. Dapat mengetahui dari mana sumber oksigen terlarut
dalam perairan.
3. Manfaat DO (oksigen terlarut) dalam perairan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
OKSIGEN TERLARUT (DO) Dissolved Oxygen
Oksigen terlarut adalah jumlah oksigen dalam miligram
yang terdapat dalam satu liter air (ppt). Oksigen terlarut
umumnya berasal dari difusi udara melalui permukaan air,
aliran air masuk, air hujan, dan hasil dari proses
8
fotosintesis plankton atau tumbuhan air. Oksigen terlarut
merupakan parameter penting karena dapat digunakan untuk
mengetahui gerakan masssa air serta merupakan indikator yang
peka bagi proses-proses kimia dan biologi . Kadar oksigen
yang terlarut bervariasi tergantung pada suhu, salinitas,
turbulensi air, dan tekanan atmosfer. Kadar oksigen terlarut
juga berfluktuasi secara harian (diurnal) dan musiman,
tergantung pada pencampuran (mixing) dan pergerakan
(turbulence) massa air, aktivitas fotosintesis, respirasi,
dam limbah (effluent) yang masuk ke badan air. Selain itu,
kelarutan oksigen dan gas-gas lain berkurang dengan
meningkatnya salinitas sehingga kadar oksigen di laut
cenderung lebih rendah daripada kadar oksigen di perairan
tawar. Oksigen terlarut yang terkandung di dalam air, berasal
dari udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air.
Oksigen diperlukan oleh semua mahluk yang hidup di air
seperti ikan, udang, kerang dan hewan lainnya termasuk
mikroorganisme seperti bakteri.
Oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan
organik dan anorganik dan reduksi bahan organik dan anorganik
dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu
perairan berasal sari suatu proses difusi dari udara bebas
dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan
tersebut (SALMIN, 2000).
9
MANFAAT DO (Oksigen Terlarut) adalah sebagai berikut :
1. Untuk pernapasan
2. Untuk proses metabolisme atau pertukaran zat yang
kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan
pembiakan.
3. Oksigen juga memegang peranan penting sebagai
indikator kualitas perairan, karena oksigen terlarut
berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan
organik dan anorganik.
4. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal
sari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil
fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan
tersebut.
5. Dalam kondisi aerobik, peranan oksigen adalah untuk
mengoksidasi bahan organik dan anorganik dengan hasil
akhirnya adalah nutrien yang pada akhirnya dapat
memberikan kesuburan perairan.
10
6. Dalam kondisi anaerobik, oksigen yang dihasilkan akan
mereduksi senyawa-senyawa kimia menjadi lebih
sederhana dalam bentuk nutrien dan gas.
7. Karena proses oksidasi dan reduksi , maka peranan
oksigen terlarut sangat penting untuk membantu
mengurangi beban pencemaran pada perairan secara
alami maupun secara perlakuan aerobik yang ditujukan
untuk memurnikan air buangan industri dan rumah
tangga.
Kecepatan difusi oksigen dari udara, tergantung dari beberapa
faktor, seperti :
1. Kekeruhan air.
2. Suhu.
3. Salinitas.
4. Pergerakan massa, air dan udara seperti arus, gelombang
dan pasang surut.
KEBUTUHAN OKSIGEN BIOLOGI (BOD) Biochemical Oxygen Demand
Kebutuhan oksigen biologi (BOD) didefinisikan sebagai
banyaknya oksigen yang diperlukan oleh organisme pada saat
11
pemecahan bahan organik, pada kondisi aerobik. Pemecahan
bahan organik diartikan bahwa bahan organik ini digunakan
oleh organisme sebagai bahan makanan dan energinya diperoleh
dari proses oksidasi. Parameter BOD, secara umum banyak
dipakai untuk menentukan tingkat pencemaran air buangan.
Penentuan BOD sangat penting untuk menelusuri aliran
pencemaran dari tingkat hulu ke muara. Sesungguhnya penentuan
BOD merupakan suatu prosedur bioassay yang menyangkut
pengukuran banyaknya oksigen yang digunakan oleh organisme
selama organisme tersebut menguraikan bahan organik yang ada
dalam suatu perairan, pada kondisi yang harnpir sama dengan
kondisi yang ada di alam. Selama pemeriksaan BOD, contoh yang
diperiksa harus bebas dari udara luar untuk rnencegah
kontaminasi dari oksigen yang ada di udara bebas. Konsentrasi
air buangan/sampel tersebut juga harus berada pada suatu
tingkat pencemaran tertentu, hal ini untuk menjaga supaya
oksigen terlarut selalu ada selama pemeriksaan. Hal ini
penting diperhatikan mengingat kelarutan oksigen dalam air
terbatas dan hanya berkisar ± 9 ppm pada suhu 20°C.
12
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Oksigen sangat dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk
pernapasan dan proses metabolisme. Dalam perairan oksigen
berperan dalam proses oksidasi den reduksi bahan kimia
menjadi senyawa yang lebih sederhana sebagai nutrien yang
sangat dibutuhkan organisme perairan. Sumber utama
oksigen diperairan berasal dari proses difusi udara bebas
dan hasil proses fotosintesis.
2. Untuk mengetahui kualitas suatu perairan, parameter
oksigen terlarut (DO) dan kebutuhan oksigen biokimia
(BOD) memegang peranan yang sangat penting.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://biarkanakumenulis.blogspot.com/2009/10/oksigen-
terlarut-do-dan-kebutuhan.html
SALMIN. 2000. Kadar Oksigen Terlarut di Perairan Sungai
Dadap, Goba, Muara karang dan teluk Banten dalam: Fora-
minifera Sebagai Bioindikator pencemaran yang baik.
SLAMET. 2007 . Pengertian Air dan Fungsinya dalam Kehidupan.
14