i
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS
SISWA KELAS IV SD KANISIUS MINGGIR DENGAN MEDIA
GAMBAR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Eka Yusniyawati
091134038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Persembahan
Dengan tulus ikhlas karya ini saya persembahkan kepada:
1. Allah SWT yanng selalu memberikan rahmad, hidayah, kesehatan,
serta petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
ilmiah ini dengan sebaik mungkin sesuai kemampuan yang Engkau
berikan.
2. Kedua orangtuaku yang selalu medoakan, memberikan motivasi,
semangat, dan perhatian.
3. Keluargaku yang jauh di sana (Medan) selalu memberikan motivasi
dan dukungan, serta doa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Motto
1. (Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu
diperkenankanNya bagimu, “Sungguh, Aku akan mendatangkan bala
bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-
turut. Dan tidaklah Allah menjadikannya melainkan sebagai kabar
gembira agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan
itu hanyalah dari sisi Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa,
Mahabikajsana (QS: AL-ANFAL. 9&10).
2. Ketekutan dan kesabaranlah yang dapat menyelesaikan semua hal
serta semua kegiatan di awali dengan Doa, karena dengan doa
ALLAH akan selalu memberikan yang terbaik untuk kita.
3. Wong pinter kalah ro wong beja (orang pintar kalah sama orang
beruntung).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar referensi, sebagimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 7 Juni 2013
Penulis
Eka Yusniyawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEGIATAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Eka Yusniyawati
NIM : 091134038
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius
Minggir Dengan Media Gambar”
Beserta perangkat yang diperlukan. Demikian saya memberitahukan kepada
perpustakan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan in saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 7 Juni 2013
Yang menyatakan
Eka Yusniyawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS
SISWA KELAS IV SDK MINGGIR DENGAN MEDIA
GAMBAR
Eka Yusniyawati
Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk 1) mengetahui peningkatan
minat belajar IPS dengan media gambar pada siswa kelas IV SD Kanisius Minggir
dan 2) untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPS dengan media gambar
pada siswa kelas IV SD Kanisius Minggir.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam 1 siklus dengan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan
dalam waktu 3 x 40 menit. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD
Kanisius Minggir dengan jumlah 19 siswa, yang terdiri dari 10 siswa perempuan
dan 9 siswa laki-laki. Objek penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi
belajar IPS dengan media gambar. Peneliti mengumpulkan data dengan
mengedarkan lembar kuesioner minat siswa dan mengetes siswa dalam bentuk
soal objektif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan media gambar, minat, dan
prestasi siswa dalam pembelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Minggir
meningkat. Pada kondisi awal jumlah persentase minat belajar siswa sebesar 42,
10% setelah dilakukan tindakan siklus I minat siswa meningkat menjadi 94, 74%.
Kondisi awal prestasi belajar dengan jumlah persentase siswa yang mencapai nilai
KKM (65) sebesar 47, 37% setelah dilakukan tindakan siklus I prestasi belajar
siswa yang mencapai nilai KKM (65) adalah 89, 47%.
Kata kunci: minat belajar, prestasi belajar IPS, dan media gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
IMPLEMENTING “MEDIA OF PICTURE” TO INCREAS STUDENT’S
LEARNING INTEREST AND TO IMPROVE STUDENTS’S LEARNING
ACHIEVEMENT IN SOCIAL SCIENCES FOR GRADE IV STUDENT OF
CANISIUS MINGGIR ELEMENTARY SCHOOL
Eka Yusniyawati
Sanata Dharma Unversity
2013
The following research of class action aims to 1) know the improvement in
the interest of studying social sciences through images media on the fourth grade
pupils of Kanisius Minggir elementary school and 2) to find out the improvement
on the pupils’ achievement in studying social sciences through images media.
The research is a class action research which was conducted in one cycle
with a 2 time appointment. Every appointment was carried out in a time of 30 x
40 minute. As for the subject of the research was the fourth grade pupils of
Kanisius Minggir Elementary School of 19 pupils, comprised of 10 female pupils
and 9 male pupils. The object of the research was the interest and achivement
improvement in studying social sciences through images media. The researcher
collected the data through circulating questionaire leaflets of pupils’ interest and
examined the pupils through objective questions.
The out come of the research signified that images media could improve
the interest and achievement of the fourth grade students of Kanisius Minggir
Elementary School in studying social sciences. In the earlier condition, the
percentage of the students’ interest was 42.10%, but after conducting the cycle 1
action, their interest boosted to 94.74%. The earlier condition of learning
achievement with the percentage of the students achieving the KKM score (65)
was 47.37%. However, after the cycle 1 action of learning achievement, the
students could reach the KKM score (65) of 89.47%.
Keywords: learning interest, learning achievement in studying social
sciences, and images media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkat, rahmad,
dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SD
Kanisius Minggir Dengan Media Gambar” dengan lancar.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
program studi S-1 PGSD Universitas Sanata Dharma serta dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Dalam penulisan ini, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi
ini tidak lepas dari kerjasam dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph. D. Selaku Dekan Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan
2. G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A. selaku Ketua Program Studi S-1
PGSD Universitas Sanata Dharma.
3. E. Catur Rismiati, S. Pd., M. A., Ed. D. selaku wakil Program Studi S-1
PGSD Universitas Sanata Dharma.
4. E. Catur Rismiati, S. Pd., M. A., Ed. D. selaku Dosen Pembimbing I yang
telah membimbing penulis dengan baik dan selalu memberikan motivasi
dalam menyelesaikan skripsi
5. Eny Winarti, Ph. D. Selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing
penulis dengan baik dalam menyelesaikan skripsi.
6. Semua pihak dosen dan karyawan PGSD yang tidak dapat disebutkan satu
per satu
7. Semua pegawai karyawan perpustakaan USD yang telah memberikan
layanan kepada penulis dalam mendapatkan referensi.
8. Ch. Kusumastuti S, Pd. SD. Selaku kepala sekolah SDK Minggir yang
telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
9. Mg. Parinem selaku guru kelas IV SDK Minggir yang bersedia
bekerjasama dan membantu melaksanakan penullis dalam melakukan
penelitian.
10. Bapak dan ibu guru SDK Minggir yang telah membantu proses penelitian
penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
11. Semua siswa kelas IV SDK Minggir tahun ajaran 2012/2013 yang telah
membantu penulis dalam melakukan penelitian
12. Sahabatku Laura, Dian, dan teman-teman payung yang telah memberikan
semangat dan motivasi dan dukungan dalam melaksanakan penelitian.
13. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran agar penulis dapat menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 7 Juni 2013
Penyusun
Eka Yusniyawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................... vii
ABSTRAK .................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................ x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ................................................................................. 9
1.3 Rumusan Masalah .............................................................................. 9
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................ 10
1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................. 10
1.6 Definisi Operasional ........................................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Teori ....................................................................................... 12
2.1.1 Minat .............................................................................................. 12
2.1.2 Prestasi Belajar ............................................................................... 17
2.1.3 Pengertian Media Gambar ............................................................... 38
2.1.3 Hakikat Pendidikan IPS .................................................................. 45
2.1.4 Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................... 49
2.2 Kerangka Berpikir .............................................................................. 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.3 Hipotesis Tindakan ............................................................................. 58
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 60
3.2 Setting Penelitian ................................................................................ 62
3.3 Rencana Tindakan .............................................................................. 63
3.3.1 Persiapan .................................................................................. 64
3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus ............................................... 64
3.4 Instrumen Penelitian ........................................................................... 66
3.4.1 Angket ..................................................................................... 67
3.4.2 Wawancara .............................................................................. 68
3.4.3 Soal Tes .................................................................................. 70
3.5 Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian ..................................... 74
3.5.1 Validitas ................................................................................... 74
3.5.2 Reliabilitas ................................................................................ 79
3.6 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 81
3.6.1 Observasi .................................................................................. 81
3.6.2 Wawancara ............................................................................... 81
3.6.3 Angket ...................................................................................... 82
3.6.4 Tes ............................................................................................ 82
3.7 Teknik Analisis Data .......................................................................... 83
3.7.1 Kriteria Keberhasilan ................................................................ 83
3.7.2 Cara Menghitung Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar ........ 84
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 89
4.2 Pembahasan ........................................................................................ 101
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 112
5.2 Saran .................................................................................................. 113
5.3 Keterbatasan ....................................................................................... 114
DAFTAR REFERENSI .............................................................................. 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Peubah Dan Intrumen Penelitian....................................................... 67
Tabel 2 Kisi-Kisi Kuesioner ......................................................................... 67
Tabel 3 Kuesioner/Angket Minat ................................................................. 68
Tabel 4 Paduan Wawancara Kepada Guru ..................................................... 69
Tabel 5 Paduan Wawancara Kepada Siswa ................................................... 70
Tabel 6 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Seblum Validasi .......................................... 71
Tabel 7 Kisi-Kisi Soal Evaluasi..................................................................... 71
Tabel 8 Kriteria Taraf Kesukaran Suatu item................................................ 72
Tabel 9 Kriteria Taraf Kesukaran Soal Evaluasi ........................................... 73
Tabel 10 Rubrik Penilaian Afektif ................................................................ 74
Tabel 11 Rubrik Penilaian Psikomotorik ....................................................... 74
Tabel 12 Skor penilaian Silabus ................................................................... 76
Tabel 13 Hasil Skor Penilaian RPP .............................................................. 77
Tabel 14 Kisi-Kisi Soal Untuk Evaluasi ........................................................ 78
Tabel 15 Kualifikasi Koefisien Korelasi ........................................................ 80
Tabel 16 Bukti Reliabilitas Soal ................................................................... 80
Tabel 17 Bukti Reliabilitas Kuesioner Minat ................................................ 80
Tabel 18 Kriteria Keberhasilan Minat Belajar Siswa .................................... 84
Tabel 19 Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa ................................. 84
Tabel 20 Skor Minat Siswa Pertemuan 1 Dan 2 ............................................ 85
Tabel 21 Rumus Mengitung Minat ................................................................ 86
Tabel 22 Kriteria Penilaian Minat ................................................................ 86
Tabel 23 Persentase Minat Siswa ................................................................. 87
Tabel 24 Nilai rata-rata Seluruh Siswa ......................................................... 88
Tabel 25 Hasil Kuesioner Minat Belajar Siswa ............................................. 94
Tabel 26 Hasil Peningkatan Minat Belajar Siswa .......................................... 95
Tabel 27 Prestasi Belajar Siswa .................................................................... 96
Tabel 28 Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ....................................... 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Literatur Map Penelitian Terhadulu ............................................. 57
Gambar 2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis Dan Taggrat 61
Gambar 3 Peningkatan Minat Belajar Siswa ................................................. 95
Gambar 4 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa .............................................. 97
Gambar 5 Hasil Diskusi Kelompok Bedug ................................................... 106
Gambar 6 Hasil Diskusi Siswa ..................................................................... 107
Gambar 7 Surat Hasil Yang Dibuat Dari Pelepah Daun Pisang ..................... 107
Gambar 8 Hasil Diskusi Kelompok Lontar ................................................... 108
Gambar 9 Hasil Diskusi Kelompok Lontar ................................................... 108
Gambar 10 Surat Hasil Yang Dibuat Kelompok Bedug ................................. 109
Gambar 11 Hasil Kerja Kelompok Radio ...................................................... 109
Gambar 12 Hasil Kerja Kelompok Radio ...................................................... 110
Gambar 13 Hasil Kerja Kelompok Handphone.............................................. 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1SURAT IZIN PENELITIAN ................................................. 118
LAMPIRAN 2 PERANGKAT PEMBELAJARAN SEBELUM VALIDASI . 121
LAMPIRAN 3 PERANGKAT PEMBELAJARAN SETELAH VALIDASI . 136
LAMPIRAN 4 VALIDITAS DAN RELIABILITAS .................................... 173
LAMPIRAN 5 KUESIONER MINAT ......................................................... 183
LAMPIRAN 6 SOAL VALIDASI DAN EVALUASI .................................. 198
LAMPIRAN 7 HASIL BELAJAR SISWA .................................................. 211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut UU No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara
(dalam Arifin 2012:40).
Menurut Mayhood (dalam Supardi, 2011: 182) Pendidikan IPS
adalah “The Sosial Studies are comprissed of those aspects of history,
geography, and pilosophy which in practice are selected for instructional
purposes in school and collegs.” Menurut National Council for the Sosial
Studies (NCCS) memberikan definisi yang lebih tegas, seperti yang dikutip
Rismiati (dalam Supardi, 2011: 182), IPS sebagai “the study of political,
econimic, culturals, and environment aspects of societies in the past, present
an future”. Berdasarkan pengertian tersebut sangat jelas bahwa pendidikan
IPS menekankan peserta didik pada keterampilan dalam memecahkan
masalah mulai dari ruang lingkup diri sampai pada masalah yang kompleks.
Ilmu Pengetahuan Sosial yang disingkat IPS dalam dokumen
kurikulum merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
pada kurikulum sekolah (satuan pendidikan), pada hakikatnya merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mata pelajaran wajib sebagaimana dinyatakan dalam UU No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39. Karakteristik IPS di SD
adalah dengan mempelajarinya kehidupan sehari-hari yang langsung dapat
diamati dan dipahami siswa dan dalam pengorganisasian materi yang
dilakukan adalah mulai dari lingkungan yang terdekat terlebih dahulu
sampai pada lingkungan yang jauh yaitu mulai dari lingkungan keluarga,
sekolah, tetangga, masyarakat sekitar, kabupaten, propinsi, Indonesia dan
dunia. Fungsi mata pelajaran IPS di sekolah dasar adalah untuk
mengembangkan sikap rasional tentang gejala-gejala sosial, serta wawasan
tentang perkembangan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia di masa
lampau dan di masa kini (Krizi, 2011).
Berdasarkan karakteristik dan fungsi IPS di SD maka dapat
disimpulkan tujuan IPS SD adalah siswa mampu mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam
kehidupan sehari-hari. IPS mampu mengembangkan pemahaman tentang
perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lalu hingga masa kini dan
memiliki rasa kebanggaan menjadi warga Indonesia serta mempunyai rasa
cinta tanah air (Krizi, 2011).
Menurut Jaromalik & Parker (dalam Sapriya, 2009: 179) tujuan IPS
adalah siswa mampu mencapai mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan dasar yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Jaromalik &
Parker juga memberikan masukan dan pertimbangan bagi guru dalam
memilih aktivitas pembelajaran di kelas, antara lain kegiatan pembelajaran
hendaknya 1) bermanfaat untuk mencapai tujuan IPS; 2) dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mengungkapkan, memperkaya, memperluas wawasan, dan arti konsep
penting; 3) menuntut siswa berpikir kristis dan merencanakan sesuatu secara
seksama; 4) sesuai dengan kemampuan siswa; 5) waktu dan tenaga yang
dihabiskan diimbangi oleh hasil belajar yang diperoleh; dan 6) bahan-bahan
yang diperlukan tersedia.
Menurut Jaromalik & Paker (dalam Sapriya, 2009: 180) hasil
aktivitas pembelajaran dapat diperoleh dengan beberapa langkah yang
hendak dilakukan bersama antara guru dan siswa, yaitu 1) membahas tujuan
kegiatan dan alasannya; 2) merancanakan metode atau langkah-langkah
kegiatannya; 3) merencanakan cara kerja dan tata tertib kegiatan belajar; dan
4) menyediakan waktu yang cukup untuk membuat rencana pembelajaran,
tugas yang akan dilakukan siswa, dan model penilaian.
Berdasarkan kriteria dan usaha untuk memperoleh proses
pembelajaran seperti yang diungkapkan oleh Jaromalik & Paker di atas
maka sebaiknya guru dan siswa setidaknya melakukan usaha tersebut dalam
proses belajar mengajar. Di SD Kanisius Minggir pada saat peneliti
melakukan wawancara kepada guru kelas IV, langkah-langkah pembelajaran
yang diungkapkan oleh Jaromalik & Paker belum sepenuhnya dilakukan
oleh guru. Peneliti kemudian mengajukan pertanyaan selanjutnya mengenai
mata pelajaran yang dianggap paling sulit oleh siswa, menurut guru kelas IV
mata pelajaran yang paling sulit adalah mata pelajaran IPS dengan alasan
media pembelajaran yang digunakan tidak ada dan faktor ekonomi baik dari
guru maupun dari siswa. Media pembelajaran yang dianggap tidak ada oleh
guru tersebut menjadi penyebab kurang tertariknya siswa pada mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pelajaran IPS, selain itu siswa masih kurang mengapersepsikan IPS dengan
baik. Media pembelajaran yang dianggap oleh guru tidak ada tersebut,
menjadi penarik perhatian peneliti untuk lebih menggali dan mencari
informasi mengenai media pembelajaran yang ada di lingkungan SD
Kanisius Minggir.
Pada saat peneliti melakukan observasi di kelas IV SD Kanisius
Minggir, peneliti melihat adanya lingkungan yang strategis karena sekolah
dekat dengan jalan raya, sungai, pasar, dan sebagainya. Di lingkungan
sekolah sendiri peneliti juga melihat adanya laptop, viewer, alat peraga, dan
gambar-gambar yang berkaitan dengan pembelajaran. Fasilitas laptop yang
ada belum pernah digunakan dan masih tersimpan di almari kantor guru
sehingga menjadi rusak.
Media yang ditemukan peneliti di sekolah belum digunakan oleh
guru saat belajar mengajar, hal tersebut dilihat oleh peneliti ketika
melakukan observasi di kelas IV. Media yang belum digunakan dalam
proses pembelajaran menjadi kurang meyenangkan dan prestasi belajar
siswa pun kurang baik dengan ditunjukan oleh hasil dokumentasi nilai
ulangan tengah semester siswa, dari 19 siswa yang mendapatkan nilai
melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 47, 37%, sedangkan
yang tidak mencapai KKM 52, 63% dengan standar nilai KKM 65 pada
tahun ajaran 2012/2013. Pada tahun ajaran 2011/2012 siswa yang
mendapatkan nilai di atas KKM sejumlah 43,33% dari 30 siswa, sedangkan
yang 56,67% belum mencapai nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 66.
Pada tahun 2010/2011 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM 41, 94%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dari 31 siswa, sedangkan yang 58, 06% belum mencapai nilai KKM, nilai
yang telah ditentukan pada tahun ini nilai KKM yang ditentukan, yaitu 60.
Peneliti melakukan observasi terhadap siswa kelas IV yang
berjumlah 19, yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki.
Observasi pertama dilakukan pada tanggal 24 September 2012 di kelas IV
SD K Minggir pada pukul 07.00-09.00 WIB, yang jumlah siswanya 19
siswa. Pada saat itu siswa kelihatan aktif dapat dilihat saat guru mengajukan
pertanyaan semua siswa menjawab tanpa angkat tangan atau mengacungkan
jari. Obervasi kedua dilakukan pada tanggal 06 Oktober 2012 kondisi kelas
terlihat masih sama dengan observasi yang terdahulu. Pada obeservasi
kedua ini siswa belajar tanpa menggunakan media pembelajaran, padahal
ada media yang dapat digunakan pada materi yang dipelajarinya. Siswa
kurang antusias mengikuti pelajaran, karena peneliti melihat ada beberapa
siswa yang mengeluh “Bu materinya banyak banget’e, aku ra iso bu nek kon
ngapalke okeh, aku ora seneng IPS bu.” (bu materinya banyak banget, aku
tidak bisa kalau disuruh mengahafalkan banyak, aku tidak suka IPS bu).
Ada juga siswa yang lain mengeluh seperti ini “ bu IPS kok nggak pernah
hafal to aku?”. “ Bu malas aku, kalau menghafalkan terus-terusan”. Dari
beberapa keluhan siswa, siswa yang lain ketika guru bertanya dan diajak
berdiskusi cenderung diam.
Observasi ketiga dilakukan pada tanggal 29 Januari 2013, siswa
kelihatan kurang senang dalam mengikuti pelajaran karena banyak materi
yang harus dihafalkan pada saat itu juga, selain jka guru mengajukan
pertanyaan untuk kelas, siswa yang mau dengan angkat tangan ada 4 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dari 19 siswa. Guru sering mengajukan pertanyaan untuk semua siswa
namun, yang menjawab hanyalah 4 siswa yang sama dari awal sampai akhir
pembelajaran. Pada saat pembelajaran siswa terlihat sangat memperhatikan
penjelasan dari guru yang menggunakan meted ceramah, namun ketika
ditanya satu persatu oleh guru tidak bisa menjawab dan jika menjawab,
jawaban siswa tersebut belum tepat. Guru juga melakukan diskusi dalam
proses pembelajarannya dengan posisi tempat duduk yang sejajar dan siswa
tidak berpindah-pindah tempat duduknya. Pada saat diskusi siswa yang
terlibat dalam pembelajaran tersebut masih kurang, karena dalam kelompok
yang berani mengemukakan pendapat adalah siswa yang pintar. Siswa pada
saat diskusi kelompok perhatiannya juga masih kurang fokus terhadap
proses pembelajaran, karena ketika guru menjelaskan siswa kelihatan
memperhatikan, tetapi ketika ditanya tidak bisa menjawab dan melamun,
selain itu ada siswa yang mainan alat tulis, dan ada juga siswa yang
mengganggu temannya saat guru memberikan penjelasan.
Pada tanggal 5 Januari 2013 peneliti melakukan observasi kembali
di kelas IV SD Kanisius Minggir, saat pelajaran IPS berlangsung kondisi
siswa sangat tenang dan siswa cenderung menundukkan kepala. Guru
kemudian masuk ke materi pembelajaran, pada saat guru menjelaskan siswa
belum siap untuk belajar, hal ini terlihat dari kegiatan siswa yang belum
menyiapkan buku-buku dan alat tulis belum dikeluarkan dari tasnya. Guru
kelas berulang-ulang mengatakan “ayo buku pakete gek ditokke” (ayo
segera dikeluarkan buku paketnya). Ayo gek ditoke arep dha pelajaran ora
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
iki ki?”(ayo segera dikeluarkan, mau pelajaran tidak sekarang ini?). Saat itu
siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran IPS.
Berdasarkan paparan observasi di atas peneliti menyimpulkan
adanya kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan di kelas IV SD
Kanisius Minggir mengalami perhatian dalam pembelajaran siswa masih
kurang, kemampuan siswa untuk mengembangkan diri belum nampak,
keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih sedikit, dan siswa mengikuti
pembelajaran masih kurang antusias. Oleh karena itu peneliti menyimpulkan
bahwa minat belajar siswa di SD Kanisius Minggir masih rendah, untuk
mengetahui kemampuan minat belajar siswa maka, peneliti memberikan
angket untuk mengetahui minat belajar siswa. Hasil angket minat yang telah
diberikan peneliti kepada siswa, minat siswa SD Kanisius Minggir
menunjukkan sebesar 42, 10% atau 8 siswa.
Berdasarkan observasi dan angket tersebut peneliti dapat
menyimpulkan bahwa siswa kelas IV SD Kanisius Minggir mengalami
masalah dalam proses pembelajaran. Guru mengajarkan materi dengan
ceramah di depan kelas tanpa menggunakan media, selesai menjelaskan
guru meminta siswa menghafal materi yang baru saja dijelaskan. Jika belum
hafal maka siswa disuruh berdiri di depan kelas dan diberi pertanyaan dari
teman-temannya yang sudah hafal.
Berdasarkan masalah yang ditemukan peneliti, maka peneliti
menawarkan media pembelajaran, sebagai solusi atas permasalahan
pembelajaran di kelas IV SD Kanisius Minggir tersebut. Media
pembelajaran ada 3 jenis, yaitu media berbasis visual, media berbasis audio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
visual, dan media berbasis komputer (Arsyad, 2009: 105). Media visual
terdiri beberapa bentuk, yaitu foto, gambar, sketsa, grafik, bagan, dan chart
(Arsyad, 2009:105). Dari bentuk-bentuk media visual tersebut peneliti
menggunakan media gambar sebagai cara menanggulangi masalah tersebut.
Peneliti memilih media gambar dengan alasan bahwa, media gambar adalah
media pembelajaran yang sering digunakan oleh masyarakat umum untuk
dilihat dan dimaknai. Media ini merupakan bahasa umum, dapat dimengerti,
dan dinikmati oleh semua orang di mana-mana. Media gambar mempunyai
fungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang berkaitan dengan
indera pengelihatan. Penelitian yang terdahulu oleh Hartanto (2011)
penelitian mengusulkan bahwa media gambar dapat meningkatkan pretasi
belajar. Sedangkan penelitian yang telah dilakukan oleh Kusumadewi
(2011) menunjukkan bahwa media gambar dapat meningkatkan minat dan
pretasi belajar siswa.
Peneliti mengangkat masalah minat dan prestasi belajar siswa yang
rendah dalam mata pelajaran IPS. Peneliti akan menggunakan media
gambar untuk menyelesaiakn masalah tersebut, sehingga peneliti
mengangkat judul “Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Peningkatan Minat
dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius Minggir dengan
Media Gambar”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang kendala pembelajaran IPS dibatasi pada
komptensi dasar 2.3 mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya,
khususnya pada materi perkembangan alat komunikasi serta pengalaman
menggunakannya.
1.3 Rumusan masalah
1.3.1 Bagaimana media gambar digunakan untuk meningkatkan minat belajar
IPS siswa kelas IV SD Kanisius Minggir tahun ajaran 2012/2013?
1.3.2 Bagaimana media gambar digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar
IPS siswa kelas IV SD Kanisius Minggir tahun ajaran 2012/2013?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1.4 Tujuan penelitian
1.4.1 Meningkatkan minat belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Minggir
tahun ajaran 2012/2013 dengan media gambar.
1.4.2 Meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Minggir
tahun ajaran 2012/2013 dengan media gambar.
1.5 Manfaat penelitian
1.5.1 Bagi siswa
Siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang hati, aktif, dan mudah
memahami materi pelajaran.
1.5.2 Bagi guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk proses belajar
mengajar di kelas sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa yang
maksimal dan siswa mengusai materi pelajaran IPS dengan media yang
digunakan peneliti.
1.5.3 Bagi peneliti
Peneliti mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru untuk
meningkatkan prestasi belajar dan memotivasi diri. Peneliti dapat belajar
dari hasil penelitiannya sehingga dapat meningkatkan pengetahuan serta
dapat memberikan kesabaran dan ketelitian dalam melakukan suatu
kegiatan.
1.5.4 Bagi sekolah
Meningkatkan kualitas sekolah dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan media gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1.6 Definisi Operasional
1.6.1 Media
Media adalah perantara belajar yang digunakan oleh guru untuk
mempermudah penyampaikan materi kepada siswa agar mudah dipahami
dan dimengerti.
1.6.2 Media gambar
Media gambar adalah media yang berupa gambar-gambar yang mudah
dilihat oleh siswa dan sering digunakan.
1.6.3 Minat
Minat adalah rasa keingintahuan seseorang untuk mengerti dan memahami
suatu kegiatan.
1.6.4 Prestasi belajar
Prestasi belajar adalah perolehan skor dari hasil belajar setelah
mendapatkan materi pelajaran yang disampaikan dengan soal-soal oleh
peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II LANDASAN TEORI
Di dalam bab ini, diuraikan landasan teori yang akan digunakan untuk
memecahkan masalah dalam penelitian ini. Pembahasan tentang teori terdiri dari
empat bagian, yaitu kajian teori, penelitian-penelitian terdahulu, kerangka
berpikir, dan hipotesis tindakan.
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Minat
2.1.1.1 Pengertian minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar
diri (Slameto, 2010: 180). Minat bukan bawaan sejak lahir, minat dapat
diperoleh dikemudian hari. Minat terhadap sesuatu yang baru dan
mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-
minat yang lain. Secara sederhana, minat (interest) berati kecenderungan
dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Minat (interest), yaitu keadaan yang mendasari motivasi individu,
keinginan yang berkelanjutan, dan orientasi psikologi (Munthe, 2010:29).
Menurut Reber (dalam Muhibbin, 2008: 151) minat tidak termasuk istilah
populer dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada
faktor-faktor internal, misalnya pemusatan perhatian, keingintahuan,
motivasi, dan kebutuhan. Minat yang dipahami selama ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-
bidang studi tertentu. Misalnya, ada seorang siswa yang menaruh minat
pada mata pelajaran matematika, maka perhatian siswa tersebut akan
terpusat lebih banyak daripada siswa yang lainnya, karena pemusatan
perhatian yang intensif terhadap mata pelajaran matematika itulah yang
memungkinkan siswa tersebut giat belajar dan mampu mencapai prestasi
yang diinginkan. Guru berkaitan dengan ini berusaha membangkitkan
minat siswa untuk menguasai pengetahuan yang yang terkandung dalam
bidang studinya dengan cara kiat yang membangun sikap positif
(Muhibbin, 2008: 151). Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan tertarik pada sesuatu
yang relatif tetap untuk lebih memperhatikan dan mengingat secara terus-
menerus yang diikuti rasa senang untuk memperoleh suatu kepuasan
dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2.1.1.2 Indikator Minat
Indikator minat belajar siswa berdasarkan pengertian dan penjabaran
dari buku (Slameto, 2010) antara lain adalah adanya perhatian siswa,
adanya ketertarikan, dan adanya rasa senang. Indikator adanya perhatian
dijabarkan menjadi tiga bagian yaitu: perhatian terhadap bahan pelajaran,
memahami materi pelajaran dan menyelesaikan soal-soal pelajaran.
Ketertarikan dibedakan menjadi ketertarikan terhadap bahan pelajaran dan
untuk menyelesaikan soal-soal pelajaran. Rasa senang meliputi rasa
senang mengetahui bahan belajar, memahami bahan belajar, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
kemampuan menyelesaikan soal-soal (Slameto, 2010: 180). Menurut
Purnomo (2012) indikator minat dapat dilihat dari 4 aspek, yaitu: 1)
ekpresi perasaan senang; 2) perhatian dalam belajar; 3) ketertarikan pada
materi dan guru; 4) keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan
indikator para ahli di atas, maka dapat disimpulkan indikator minat adalah
1) perhatian dalam belajar; 2) kemauan untuk mengembangkan diri; 3)
keterlibatan siswa dalam pembelajaran; dan 4) perasaan senang.
2.1.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi minat
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan minat anak
menurut Frymeir (dalam Rahim, 2007) adalah pengalaman sebelumnya,
siswa yang belum pernah mendapatkan pengalaman maka tidak akan
mengembangkan minatnya terhadap sesuatu karena belum pernah
mengalaminya, pengalaman dapat mempengaruhi perkembangan minat
siswa karena dari pengalaman yang sudah ada pada diri siswa maka akan
menjadi pengaruh perkembangan siswa. Konsep tentang diri, yang
dimaksud dengan konsep tentang diri ini ialah siswa akan menolak
informasi yang dirasa mengancam dirinya, sebaliknya siswa akan
menerima jika informasi yang didapat itu dipandang berguna dan
membantu meningkatkan dirinya. Nilai-nilai, maksud dari nilai-nilai
adalah jika sebuah mata pelajaran disajikan oleh orang yang berwibawa
dan menarik perhatian siswa maka akan menimbulkan minat belajar siswa.
Mata pelajaran yang bermakna, mata pelajaran yang bermakna
adalah informasi yang mudah dipahami oleh anak maka akan menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
minat mereka, contohnya mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi
dongeng, dongeng digemari anak maka anak ketika pelajaran dongeng
pasti akan selalu memperhatikan dibandingkan dengan mata pelajaran
matematika yang selalu dianggap sulit. Tingkat keterlibatan tekanan, jika
siswa merasa dirinya mempunyai beberapa tingkat pilihan dan kurang
tekanan, minat baca mereka mungkin akan lebih tinggi. Kekompleksitasan
materi pelajaran; siswa yang lebih mampu secara intelektual dan fleksibel
secara psikologis lebih tertarik kepada hal yang lebih kompleks, berbeda
dengan siswa yang intelektual dan flesksibelnya kurang, mungkin siswa
akan tertarik pada beberapa materi pelajaran saja.
Berdasarkan pendapat di atas dapat simpulkan bahwa seorang guru
harus mampu memotivasi siswa. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi
terhadap membaca, maka akan mempunyai minat yang tinggi pula
terhadap kegiatan membaca (Rahim, 2007: 29).
2.1.1.4 Ciri-ciri Siswa Berminat dalam Belajar
Menurut Slameto (2003 :58) siswa yang berminat dalam belajar
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: siswa mempunyai kecenderungan
yang tetap untuk untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang
dipelajari secara terus menerus. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu
yang diminati. Siswa memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada
sesuatu yang diminati serta ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-
aktivitas yang diminati. Siswa lebih menyukai suatu hal yang menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
minatnya daripada yang lainnya yang dimanifestasikan melalui partisipasi
pada aktivitas dan kegiatan.
Minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar yang dan
mendorong belajar selanjutnya. Mengembangkan minat terhadap sesuatu
yang dimiliki siswa akan membantu siswa melihat hubungannya diri
sendiri dengan mengukur hubungan antara materi yang dipelajarinya
dengan dirinya sendiri sebagai individu. Apabila siswa menyadari bahwa
belajar merupakan suatu alat yang dapat digunakan unutk mencapai hasil
belajar dari pengalaman belajarnya maka akan membawa kemajuan pada
diri anak, kemungkinan anak akan berminat untuk mempelajarinya.
Beberapa ahli berpendapat bahwa cara meningkatkan minat secara
efektif adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah
dimilikinya. Minat dapat ditingkatkan dengan adanya dorongan dari
orangtua. Hal yang menarik perhatian siswa juga dapat meningkatkan
minat belajar siswa.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat
belajar siswa dapat dilihat dari aktivitasnya yang disenangi, ikut terlibat
dalam kegiatan pembelajaran, dan ada perhatian yang diberikan. Dengan
demikian, indikator minat dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian
ini adalah perasaan senang, kemauan untuk mengembangkan diri,
perhatian dalam belajar, dan keterlibatan siswa dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2.1.2 Prestasi belajar
2.1.2.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses untuk mengubah performansi yang tidak
terbatas pada keterampilan, tetapi juga meliputi fungsi-fungsi, seperti skill,
persepsi, emosi, proses berpikir, sehingga dapat menghasilkan perbaikan
performansi (Riyanto, 2009: 04). Belajar menurut Klien Learning
Principles and Aplication (dalam Semiawan, 2008: 4) adalah proses
eksperiensial (pengalaman) yang menghasilkan perubahan perilaku yang
relatif permanen dan yang tidak dapat dijelaskan dengan keadaan
sementara kedewasaan, atau tendensi alamiah.
Menurut aliran Piaget belajar adalah adaptasi yang holistik dan
bermakna yang datang dari dalam diri seseorang terhadap situasi baru,
sehingga mengalami perubahan yang relatif permanen (Semiawan, 2008:
11). Belajar didefinisikan sebagai perubahan yang diakibatkan oleh
pengalaman. Setidaknya mengalami perubahan lima macam perilaku,
yaitu perubahan pengalaman, dan dianggap sebagai faktor-faktor penyebab
dasar dalam belajar.
Berdasarkan pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan belajar
adalah kegiatan yang dilakukan siswa untuk mencari jawaban dari
pertanyaan yang menimbulkan rasa ingin tahu dari dirinya sendiri.
Jawaban yang ditemukan harus dipertanggungjawabkan oleh siswa, belajar
menghasilkan penglaman baru, pengetahuan baru, dan kecakapan dalam
waktu tertentu. Belajar juga bermanfaat bagi seseorang karena mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
perubahan yang relatif permanen dengan adanya pengalaman baru dari
orang lain.
2.1.2.1.1 Ciri-ciri belajar
Ciri-ciri belajar antara lain, yaitu belajar adalah kegiatan yang
menghasilkan perubahan karena usaha yang dilakukan dalam kegiatan
belajar. Dalam prosesnya belajar membutuhkan waktu. Menghasilkan
pengalaman atau tingkah laku (Suyono, 2012).
2.1.2.1.2 Prinsip-prinsip Belajar
Kata prinsip berasal dari bahasa Latin yang berarti dasar (pendirian,
tindakan) atau sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang utama Badudu
& Zain (dalam Riyanto (2009). Menurut pandangan Skiner (dalam
Dimyati, 2002: 9), belajar adalah suatu perilaku. Sedangkan menurut
Walra (dalam Riyanto, 2009) belajar adalah aktivitas atau pengalaman
yang menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku, dan pribadi yang
bersifat permanen.
Berdasarkan pengertian prinsip dan belajar menurut para ahli di atas,
maka dapat disimpulkan pengertian prinsip belajar adalah konsep-konsep
ataupun asas (kaidah dasar) yang harus diterapkan di dalam proses belajar
mengajar ini mengandung maksud bahwa pendidik akan dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik apabila Anda dapat menerapkan cara
mengajar sesuai dengan prinsip-prinsip belajar (Riyanto, 2009: 62-68).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
a. Prinsip belajar menurut Slameto dalam (Riyanto, 2009: 63) belajar
mempunyai prasyarat yang diperlukan, yaitu dalam belajar setiap
siswa harus diusahakan untuk partisipasi aktif, meningkatkan minat,
dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional. Belajar juga
harus menimbulkan “reinforcement” dan motivasi yang kuat pada
siswa untuk mencapai tujuan instruksional. Belajar membutuhkan
lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan
kemampuaannya untuk bereksplorasi dan belajar efektif. Serta belajar
perlu ada interaksi siswa denga lingkungannya (Riyanto, 2009: 63).
b. Prinsip belajar menurut Gestalt (dalam Riyanto, 2009: 64) prinsip
belajar ialah 1) Belajar berdasarkan keseluruhan; orang berusaha
menghubungkan suatu materi pelajaran dengan pelajaran yang lain. 2)
Belajar adalah suatu proses perkembangann; anak-anak baru dapat
mempelajari dan merencanakan bila ia telah datang untuk menerima
bahan pelajarannya, sebagai organisme yang berkembang, kesediaan
mempelajari sesuatu tidak ditentukan oleh kematangan jiwa, batiniah,
tetapi juga perkembangan karena lingkungan dan pengalaman. 3)
Siswa sebagai organisme keseluruhan; siswa belajar intelektual,
emosional, dan jasmaniah, dan guru sebagai pengajar sekaligus
pendidik untuk membentuk pribadi siswa. 4) Terjadi transfer; belajar
yang terpenting adalah memperoleh respon yang tepat. 5) Belajar
adalah reorganisasi pengalaman; pengalaman adalah suatu interaksi
antara seseorang dengan lingkungannya. 6) Belajar harus dengan
insight, insight adalah suatu saat dalam proses belajar dimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
seseorang melihat pengertian tentang sangkut paut dan hubungan-
hubungan tertentu dalam unsur yang mengandung suatu problem. 7)
Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan, dan
tujuan siswa. 8) Hal ini terjadi bila banyak berhubungan dengan apa
yang diperlukan siswa dalam kehidupan sehari-hari. 9) Belajar
berlangsung terus-menerus; siswa harus memperoleh pengetahuan tak
hanya dari sekolah,tetapi juga luar sekolah, dalam pergaulan,
memperoleh pengalaman sendiri-sendiri, karena sekolah harus
bekerjasama dengan orangtua di rumah dan di masyarakat agar semua
turut serta membantu perkembangan siswa secara harmonis (Riyanto,
2009: 64).
c. Prinsip belajar menurut Robert H. Davies dalam (Riyanto, 2009: 65),
yaitu 1) Prinsip kemanfaatan, yaitu seorang siswa termotivasi belajar
sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya. Hubungan pelajaran dengan
pengalaman siswa untuk belajar lebih berarti terdapat tiga teknik,
yaitu menghubungkan pelajaran dengan pengalaman siswa di masa
lalu, menghubungkan keinginan dan nilai belajar pada apa yang
dipelajari, dan menghubungkan tujuan siswa pada yang dipelajari
dengan memberikan suatu pandangan dari pelajaran tersebut saat
mengabarkan kemungkinan penerapan masa depan. 2) Prinsip
prasyarat adalah seorang siswa mungkin belajar sesuatu yang baru jika
dia memilki semua prasyarat. Belajar masa lalu seorang siswa
kemungkinan merupakan faktor penentu penting bagi keberhasilan
dan kegagalan dirinya dalam belajar. Maksudnya yang dimiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
kemampuan prasayarat menemukan kemanfaatan belajar. 3) Prinsip
percontohan adalah siswa mungkin lebih mendapatkan perilaku baru
jika dicontohkan pekerjaan dan menirukannya. 4) Prinsip komunikasi
terbuka adalah memungkinkan siswa untuk belajar apabila penyajian
dibuat dengan pesan terbuka untuk inspeksi siswa.
Ada lima kiat jika menggunakan prinsip komunikasi terbuka
adalah a) menyatakan tujaun pada siswa Anda, b) sebutkan hubungan
dengan memberikan saran dan dorongan pada siswa, c) kapan pun jika
memungkinkan tunjukkan fakta apa yang pernah dijelaskan, d)
usahakan siswa bisa melihat dan mendengar semua sifat khusus yang
dimungkinkan ketika hal tersebut disebutkan, dan e) gunakan
pertanyaan untuk menguji komunikasi. 5) Prinsip hal baru, adalah
seorang siswa mungkin mempelajari jika perhatiannya menarik
dengan presentasi yang relatif baru. 6) Prinsip diklat aktif yang sesuai,
adalah siswa lebih aktif belajar apabila mereka mengambil bagian
latihan yang disanggupi untuk mencapai tujuan pelajaran. Tiga saran
yang membantu menyesuaikan prinsip tersebut, yaitu meminta siswa
untuk merespons dan menjawab pertanyaan; meminta siswa untuk
menyusun dan mengatur kembali informasi yang ditemukan dalam
bacaan mereka; dan membuat sarana dan suasana belajar pada
pekerjaan bila diperlukan. 7) Prinsip pembagian praktik 8) Prinsip
penghapusan; adalah seorang siswa lebih mungkin belajar apabila
instruksional segera dikeluarkan secara berangsur-angsur. Pada
permulaan instruksi, guru/pendidik membantu para siswa belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dengan memberikan petunjuk dan isyarat. 9) Prinsip kondisi yang
menyenangkan dan konsekuensinya, adalah seorang siswa yang lebih
suka terus belajar jika pengajaran yang dilakukan oleh guru dianggap
sebagai suatu yang menyenangkan. Beberapa hal yang menyebabkan
siswa enggan di kelas, antara lain siswa merasa kurang tantangan
dengan sesuatu yang bervariasi, siswa adalah subjek dari kondisi yang
tidak menantang, siswa merasa frustasi karena kondisi yang tidak
menyenangkan, dan perasaan siswa yang terluka karena guru
membandingkan hasil siswa dengan siswa yang lainnya (Riyanto,
2009: 65-69).
Berdasarkan prinsip-prinsip menurut para ahli di atas, maka
prinsip belajar dapat digunakan sebagai landasan berpikir dan
motivasi dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai. Tujuan
pembelajaran tumbuh dari proses belajar antar peserta didik dengan
pendidik yang terarah.
2.1.2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempegaruhi belajar banyak jenisnya, antara
lain yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor
yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor
ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor intern, yaitu
faktor jasmaniah, faktor psikologi, dan faktor kelelahan. Faktor
jasmani terdiri dari dua faktor, yaitu faktor kesehatan dan faktor cacat
tubuh. Faktor kesehatan merupakan keadaan baik sengenap badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
beserta bagian-bagiannya/bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang
berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan
terganggung jika kesehatannya terganggu, selain itu juga akan cepat
lelah, kurang semangat, mudah pusing, dan badannya lemah atau
mengalami kelainan fungsi pada alat indera. Oleh karena itu seseorang
dapat belajar dengan baik harus mengusahakan kesehatan badannya
tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan belajar,
bekerja, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi, dan ibadah.
Cacat tubuh, cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan
kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan. Misalnya,
buta, tuli, lumpuh, dan lain-lain. Keadaan cacat tubuh juga
mempengaruhi belajar siswa karena terganggu. Jika hal ini yang terjadi
maka ia hendaknya belajar pada lembaga pendidikan khusus atau
dibantu dengan alat bantu yang dapat menghindari dan mengurangi
pengaruh kecacatannya.
Faktor psikologi, faktor psikologis mempunyai 7 faktor yang
mempengaruhi belajar, yaitu: a) inteligensi, inteligensi yang
dirumuskan oleh J.P. Chaplin (dalam Slameto, 2010: 55) adalah The
ability to meet and adapt to novel situations quickly and effectively, the
ability to utilize concepts effectively, the ability to grasp relationship
and to learn quickly. Jadi, integensi adalah kecapakan yang teridiri dari
tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke
dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,
mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat. b) Perhatian,
menurut Gazali (dalam Slameto, 2010: 56) perhatian adalah keaktifan
jiwa yang dipertinggi, jiwa itu semata-mata tertuju kepada suatu
objek(benda/hal) atau sekumpulan objek. c) Minat, Hilgard
merumuskan minat adalah sebagai “interst is persisting tendency to
pay attention to and enjoy some activity or content”. Minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan
terus menerus yang disertai dengan rasa senang, minat besar
pengaruhnya terhadap belajar, karena nilai bahan pelajaran yang
dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar
dengan sebaik-baiknya. d) Bakat atau aptitude menurut Hilgrad (dalam
Slameto, 2010: 57) adalah “the capacity to learn” dengan perkataan
lain bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan baru akan
terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.
e) Motif, menurut Drever (dalam Slameto, 2010: 58) adalah “Motive is
effective-conative factor which operates in determining the direction of
an individual’s behaviour to words an end or goal, consioustly
apprehender or uncosioustly”. Jadi motivasi erat hubungannya dengan
tujuan yang akan dicapai. Tujuan disadari atau tidak, akan tetapi untuk
mencapai tujuan perlu berbuat, penyebab berbuat adalah motif sendiri
sebagai pendorong/daya penggerak. f) Kematangan, kematangan
adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-
alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara
terus-menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. g)
Kesiapan atau readiness menurut Drever (dalam Slameto, 2010: 59)
adalah Preparadness to respond or react. Kesiapan adalah kesediaan
untuk memberikan respons atau beraksi. Kesiapan perlu diperhatikan
dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan dirinya sudah ada
kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.
Faktor kelelahan, faktor kelelahan dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani
terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan
untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena
kekacauan subtansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah
tidak/kurang lancar pada bagian-bagian tertentu.
Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu
hilang. Kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala dengan pusing-
pusing sehingga sulit berkonsentrasi (Slameto, 2010: 59).
Berdasarkan faktor-faktor jasmani, psikologis, dan kelelahan
mempengaruhi belajar siswa karena jika kondisi tubuhnya kurang
sehat, lelah, atau mengalami cacat maka siswa akan menjadi malas
untuk belajar. Bagi anak yang cacat perlu perhatian penuh terhadap
dirinya sendiri dan ada oranga lain yang dapat memberikan bantuan
untuk mengatasi hal tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Faktor ekstern ada 3, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Faktor ekstern yang pertama adalah faktor keluarga, siswa yang belajar
akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orangtua
mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan
keadaan ekonomi keluarga. Cara orang tua mendidik anak berpengaruh
besar terhadap belajar anaknya. Wirowidjojo (dalam Slameto, 2010:
61) menyatakan bahwa: keluarga adalah lembaga pendidikan yang
pertama dan utama. Keluarga yang sehat artinya untuk pendidikan
dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan
dalam ukuran besar, yaitu pendidikan bangsa, negara, dan dunia.
Pernyataan di atas dapat dipahami betapa pentingnya pendidikan
anaknya. Cara orangtua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh
terhadap belajarnya. Orangtua yang kurang/tidak memperhatikan
pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acauh terhadap belajar
anaknya. Orangtua terlalu memanjakan anaknya adalah cara mendidik
yang tidak baik karena jika hal ini teerjadi secara terus menerus maka
belajar anak akan menjadi kacau (Slameto, 2010: 61).
Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi
orangtua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya
atau dengan anggota keluarga yang lain pun turut membantu belajar
anak. Wujud relasi misalnya apakah hubungan itu penuh kasih sayang
dan pengertian, ataukah diliputi kebencian dan sebagainya. Relasi
antar anggota keluarga erat kaitannya dengan cara orangtua mendidik
anak. Relasi semacam itu akan menyebabkan perkembangan anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
terhambat, belajarnya terganggu, dan dapat menimbulkan masalah-
masalah psikologis lainnya. Demi kelancaran belajar serta keberhasilan
anak, perlu diusahankan relasi yang baik di dalam keluarga anak
tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian
dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-
hukuman untuk mensukseskan belajar anak (Slameto, 2010: 62).
Rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian
yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar.
Rumah merupakan faktor yang penting. Rumah yang suasananya
gaduh dan semrawut tidak akan memberi ketenangan kepada anak
yang belajar, agar anak dapat belajar dengan baik perlu diciptakan
suasana rumah yang tenang dan tentram. Suasana rumah yang tenang
dan tentram anak akan menjadi betah tinggal di rumah dan anak juga
dapat belajar dengan baik (Slameto, 2010: 63).
Faktor keadaan ekonomi keluarga sangat erat hubungannya
dengan belajar anak karena anak yang sedang belajar harus terpenuhi
kebutuhan pokoknya, misalnya papan sandang pangan dan fasilitas
belajar. Fasilitas belajar hanya dapat dipenuhi oleh keluarga cukup
uang. Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan pokok
kurang terpenuhi, akibanya anak terganggu sehingga belajarnya pun
terganggu. Akibat lainnya anak menjdai minder dengan teman-
temannya hal ini pasti akan menggangu belajar anak. Bahkan anak
mencari nafkah untuk membantu orangtuanya padahal anak belum
saatnya bekerja. Hal itu tidak dapat dipungkiri tentang adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
kemungkinan anak yang serba kekurangan dan menderita ekonomi ini
menjadi cambuk baginya untuk belajar giat dan akhirnya sukses.
Sebaliknya keluarga kaya raya, orangtuanya sering memanjakan anak.
Anak hanya bersenag-senang dan berfoya-foya, akibatnya anak kurang
memusatkan perhatiannya untuk belajar. Hal tersebut dapat
menggangu belajar anak (Slameto, 2010: 64).
Pengertian orangtua juga mempengaruhi belajar anak, karena
saat belajar anak perlu dorongan dan pengertian dari orangtua. Bila
anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah,
karena akan melemahkan semangat belajar anak (Slameto, 2010: 64).
Latar belakang kebudayaan, tingkat pendidikan atau kebiasaan di
dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada
anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong
semangat anak untuk belajar (Slameto, 2010:64).
Faktor ekstern yang kedua adalah faktor sekolah yang meliputi
metode mangajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa
dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, standar pelajaran di atas
ukuran, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas
rumah. Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di
dalam mengajar. Mengajar menurut Ulih Bukit Karo-Karo (2010)
adalah menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar
orang lain itu menerima, menguasai, dan mengembangkannya. Dalam
pendidikan orang lain disebut murid/siswa dan mahasiswa yang dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
proses belajar menerima, mengusai, dan mengembangkan maka belajar
harus setepat-tepatnya dan efektif serta efisien.
Berdasarkan uraian di atas jelas metode mengajar
mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang baik
mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Guru mengajar
biasa menggunakan metode cermah, sehingga siswa menjadi bosan,
mengantuk, pasif, dan hanya mencatat. Guru progresif berani mencoba
metode-metode baru yang membantu meningkatkan motivasi siswa
untuk belajar , agar belajar siswa dapat dengan baik maka metode
mengajar harus diusahakan setepat, efisien, dan efektif (Slameto, 2010:
65).
Kurikulum merupakan sebagian besar yang menyajikan bahan
pelajaran agar siswa menerima, menguasai, dan mengembangkan
bahan pelajaran yang mempengaruhi belajar siswa. Kurikulum yang
kurang baik dapat berpengaruh tidak baik terhadap belajar siswa,
misalnya kurikulum yang terlalu padat, di atas kemampuan siswa,
tidak sesuai dengan bakat, minat, dan perhatian siswa. Guru perlu
mendalami siswa dengan baik untuk menyusun rancangan yang detail
agar dapat melayani siswa belajar secara individual (Slameto, 2010:
65). Relasi guru dengan siswa, cara belajar siswa dipengaruhi oleh
relasinya dengan gurunya. Relasi guru dengan siswa yag baik, siswa
akan menyukai gurunya dan juga mata pelajaran yang diberikan
sehingga siswa mempelajari sebaik-baiknya. Hal tersebut juga
sebaliknya, jika siswa membenci gurunya, maka ia akan segan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
belajar akibatnya pelajaran tidak maju. Dalam proses belajar mengajar
perlu ada interaksi yang akrab antara guru dan siswa untuk
berpartisipasi aktif dalam belajar (Slameto, 2010: 66).
Relasi siswa dengan siswa, misalnya siswa yang mempunyai
tingkah laku yang kurang menyenangkan teman ini, mempunyai rasa
rendah diri atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin, maka akan
diasingkan dari kelompok. Oleh karena itu guru yang kurang
mendekati siswa dan kurang bijaksana, tidak akan melihat bahwa di
dalam kelas ada grup yang saling bersaing tidak sehat. Maka di dalam
kelas perlu diciptakan relasi yang baik antar siswa karena agar dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa (Slameto,
2010: 66). Disiplin sekolah, kedisiplinan sekolah erat hubungannya
dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan belajar. Kedisiplinan
sekolah mencakup seluruh warga sekolah baik guru dalam mengajar,
pegawai dalam mengerjakan tugas, dan kepala sekolah dalam
mengelolah seluruh staf beserta siswa-siswanya dan tim bimbingan
konseling (BK) dalam pelayanan siswa. Dengan demikian agar siswa
dapat belajar lebih maju, siswa harus disiplin dalam belajar naik di
sekolah, di rumah, dan di perpustakaan. Siswa disiplin, guru beserta
staf juga harus disiplin (Slameto, 2010: 67).
Alat pelajaran, alat pelajaran erat hubungannya dengan cara
belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu
mengajar yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan
bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, jika siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
mudah menerima pelajaran atau mengusainya maka belajarnya akan
menjadi lebih giat dan lebih maju. Kenyataan saat ini banyaknya
tuntutan yang masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat yang
membantu lancarnya belajar siswa dalam jumlah besar. Misalnya,
buku-buku perpustakaan, laboratorium atau media-media lain.
Kenyataannya banyakan sekolah belum memiliki media dalam jumlah
maupun kualitasnya untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah
(Slameto, 2010:67).
Standar pelajaran di atas ukuran ini merupakan faktor belajar
dari sekolah, karena guru yang berpendirian untuk mempertahankan
wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas ukuran standar. Akibatnya
siswa merasa kurang mampu dan takut kepada guru. Guru dalam
menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa
masing-masing, yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat
tercapai (Slameto, 2010:68). Waktu sekolah ialah waktu terjadinya
proses belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi, siang,
sore/malam hari. Waktu yang baik untuk sekolah adalah pagi hari
karena pikiran masih segar dan jasmani dalam kondisi yang baik. Jika
siswa bersekolah pada waktu kondisi yang badan yang lemah,
misalnya pada sianga hari bersekolah, maka akan mengalami kesulitan
berkonsentrasi dan berpikir pada kondisi badan yang lemah tadi. Jadi,
memilih waktu sekolah yang tepat akan memberi pengaruh positif
terhadap belajar (Slameto, 2010: 68).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Keadaan gedung, dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi
karakteristik masing-masing siswa menuntut keadaan gedung yang
dewasa ini harus memadai di dalam setiap kelas karena ruang kelas
yang kurang nyaman tidak memadai proses belajar siswa (Slameto,
2010: 69). Metode belajar, banyak siswa yang melaksanakan cara
belajar yang salah. Guru perlu perlu melakukan pembinaan dan siswa
cara belajar yang tepat efektif pula hasil belajarnya. Belajar harus
teratur, karena kadang siswa belajar terus menerus karena besok akan
ada tes. Dengan demikian maka siswa kurang beristirahat dan dapat
menyebabkan sakit. Maka belajar perlu dilakukan secara tertatur setiap
hari dengan pembagian waktu yang tepat dan istirahat yang cukup
untuk meningkatkan hasil belajar (Slameto, 2010: 69).
Tugas rumah merupakan bagian dari faktor belajar sekolah,
karena waktu belajar terutama adalah di sekolah, disamping untuk
belajar waktu di rumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan
lain. Guru diharapkan tidak terlalu banyak memberikan tugas yang
harus dikerjakan di rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi
untuk kegiatan yang lain (Slameto, 2010: 69).
Faktor belajar ekstern yang ketiga adalah masyarakat.
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap
belajar siswa. Pengaruh terjadi karena siswa dalam masyarakat.
Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan
perkembangan pribadinya, tetapi jika mengambil bagian masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
terlalu banyak maka belajarnya akan terganggu lebih-lebih jika kurang
bijaksana dalam mengatur waktu.
Media masa yang saat ini berkembang semakin banyak beredar
di masyarakat akan memberikaan pengaruh baik terhadap siswa
maupun belajarnya. Maka siswa harus mendapatkan bimbingan dan
kontrol yang cukup bijaksana dari pihak orangtua dan pendidik baik
dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Teman bergaul akan berpengaruh pada jiwa anak daripada yang
kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik, begitu
juga sebaliknya teman yang bergaulnya jelek pasti akan mempengaruhi
sifat yang buruk juga. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka
perlu diusahakan agar siswa memilki teman bergaul yang baik-baik
dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orangtua
dan pendidik harus cukup bijaksana (jangan terlalu ketat tetapi juga
jangan terlalu lengah). Bentuk kehidupan masyarakat juga berpengaruh
terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang
tidak terpelajar, penjudi, pencuri, dan mempunyai kebiasaan yang
tidak baik akan berpengaruh jelek kepada siswa yang ada dilingkungan
tersebut. Akibatnya belajar anak terganggu bahkan kehilangan
semangat belajar karena perhatiannya yang semula terpusat kepada
belajar menjadi terpusat pada perbuatan-perbuatan orang yang ada di
lingkungan sekitar. Oleh karena itu perlu untuk mengusahakan
lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruuh yang positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
terhadap anak/siswa sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya
(Slameto, 2010: 70-71).
2.1.2.2 Prestasi Belajar
Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian
dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”.
Istilah “prestasi belajar” (achievement) berbeda dengan “hasil belajar”
(learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan
aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan
watak peserta didik. Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang
bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang
rentang kehidupan manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan
kemampuan masing-masing (Arifin, 2009:12).
Fungsi utama prestasi antara lain adalah 1) Prestasi belajar sebagai
indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta
didik. 2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasaan hasrat ingin tahu.
Para ahli psikologi biasa menyebut hal ini sebagai “tendensi keingintahuan
(couriosity) dan merupakan kebutuhan umum manusia”. 3) Prestasi belajar
sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah
prestasi belajar dijadikan dorongan bagi peserta didik dalam meningkatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik dalam
meningkatkan mutu pendidikan. 4) Prestasi belajar sebagai indikator intern
dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti
prestasi belajar dapat dijadikan tingkat produktivitas suatu institusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan
kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern adalah tingkat
rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan
peserta didik di masyarakat. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan
relevan pula dengan kebutuhan masyarakat. 5) Prestasi belajar dapat
dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik. Dalam proses
pembelajaran peserta didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan,
karena perserta didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi
pelajaran (Arifin, 2009: 13).
Berdasarkan lima fungsi utama prestasi belajar dapat ditarik
kesimpulan, yaitu prestasi sebagai indikator keberhasilan belajar siswa
dalam bidang studi tertentu, selain itu sebagai kualitas institusi pendidikan.
Bagi guru prestasi belajar bermanfaat sebagai umpan balik dalam
pelaksanaan proses pembelajaran sehingga dapat menentukan apakah perlu
melakukan diagnosis, penempatan, atau bimbingan terhadap peserta didik.
Prestasi merupakan pencapaian atau hasil yang telah dicapai yang
memerlukan suatu kecakapan/keahlian dalam tugas-tugas akademis
maupun non akademis Chaplin (dalam Supardan, 2011: 476).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2002:895),
prestasi berarti hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau
dikerjakan). Prestasi merupakan suatu pencapaian atau hasil yang telah
dicapai yang memerlukan suatu keahlian dalam bidang akademis maupun
non akademis (Sapardi, 2011: 167). Faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar anak adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
1. Pemenuhan Kebutuhan Psikologis
Secara umum kebutuhan anak dalam perkembangannya
memerlukan kebutuhan primer, pangan (makan), sandang (pakaian),
dan perumahan serta kasih sayang, perhatian, penghargaan terhadap
dirinya dan peluang mengaktualisasikan dirinya. Pemenuhan
kebutuhan tersebut tergantung lingkungannya berinteraksi dengan
dirinya. Pemenuhan kebutuhan dapat dipengruhi oleh orgamisme
alamiah oleh sifat-sifat dan ciri-ciri unik pembawaan dari lahir.
Organisme juga ditentukan oleh cara-cara lingkungan berinteraksi
dengan individu, yaitu dengan pendekatan yang bersifat memberikan
kasih sayang, perhatian, dan peluang untuk mengaktualisasi.
Kewajiban sekolah sebaik memberikan bekal yang mencukupi
kebutuhan untuk masa depan anak didik. Sekolah mengembangkan
potensi anak bergantung pada pendidikan bersumber dari pergaulan
antara orangtua dan anak, bagaimana tugas tersebut diwujudkan. Jadi,
pergaulan tersebut adalah suatu lapangan yang memungkinkan
kesiapan anak untuk merubah menjadi suatu pendidikan dimana
mendidik dilandasi nilai moral tertentu dan mengacu perwujudan
potensi bakat tertentu yang dimiliki oleh anak, yang kini menjadi
tuntutan kebutuhan psikologi.
2. Inteligensi, Emosi, dan Motivasi
Prestasi belajar dipengaruhi oleh kemampuan intelektual yang
bersifat kognitif, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
nonkognitif, seperti emosi, motivasi, kepribadian, serta berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pengaruh lingkungan. Perkembangan potensi anak mencapai
aktualisasi dipengaruhi oleh faktor bakat, lingkungan yang
membimbing, dan perkembangan anak. Perkembangan kepribadian
juga bekaitan dengan kemampuan intelektual, motivasi, pengetahuan,
dan konsep dirinya.
Keberhasilan belajar anak ditentukan oleh kemampuan kognitif,
namun faktor nonkognitif (motivasi dan emosi) ternyata tidak kalah
penting mempengaruhi tingkat kinerja, maupun perkembangan dirinya
sendiri. Keseimbangan antara inteligensi intelektual dan intelegensi
emosional diperlukan untuk konsentrasi terhadap materi pelajaran,
mengatasi stres atau kecemasan masalah tertentu.
3. Pengembangan Kreativitas
Setiap anak yang dilahirkan memiliki bakat yang berupa potensi
kemampuan (inherent component of abilty) yang berbeda-beda.
Terwujudnya kemampuan tersebut karena interaksi yang dinamis
antara keunikan individu dan pengaruh lingkungan. Kemampuan
teraktualisasikan beranjak dari fungsinya otak kita. Untuk
meningkatkan kecerdasan anak maka produksi sel neurogial, yaitu sel
khusus yang mengelilingi sel neuron yang merupakan unit dasar otak,
dapat ditingkatkan melalui berbagai stimulus yang menambahkan
aktivitas antara sel neuron (synaptic activity), dan yang memungkinkan
akselerasi proses berpikir (Semiawan, 2008: 14).
Tugas dan fungsi otak kanan dan otak kiri berbeda dalam
menghayati pengalaman belajar. Belahan otak kiri terutama berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
untuk merespon terhadap hal yang sifatnya linear, logis, dan teratur.
Sedangakan belahan otak kanan untuk mengembangkan imajinasi dan
krativitas. Fungsi otak kanan perlu digalakkan dalam pengembangan
kreativitas (Semiawan, 2008: 11-14).
2.1.3 Pengertian Media Gambar
2.1.3.1 Pengertian Media
Media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah
berarti “tengah”, “perantara”, atau pengantar. Dalam bahasa Arab adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan
(Azhar. 2009:3). Gerlach & Ely (dalam buku Azhar, 2009:3) mengatakan
bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi,
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Para ahli memberikan
batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyampaikan pesan atau informasi oleh AECT (Association of
Education and Communication Technology, 1977).
Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
media adalah bentuk atau saluran yang digunakan untuk menyampaikan
pesan yang mudah diterima oleh orang lain. Media dapat digunakan oleh
guru dan siswa sebagai alat perantara penyampaian materi pembelajaran.
2.1.3.2 Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan
untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar
bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer Gagne&Bringgs
(dalam Azhar, 2009:4). Media adalah komponen sumber belajar atau
wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa
yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Menurut Kemp&Dayton (dalam Cecep&Bambang, 2011:23)
fungsi utama media pembelajaran ada tiga apabila media itu digunakan
untuk perorangan, kelompok, atau kelompok yang besar jumlahnya, yaitu
(1) memotivasi minat atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3)
memberikan intruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media
pembelajaran yang dapat direalisasikan dengan teknik hiburan atau drama.
Fungsi informasi media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka
penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa. Untuk fungsi intruksi
isi dan bentuk penyajian bersifat umum sebagai laporan ringkasan.
Penyajian dapat berbentuk drama, hiburan, atau teknik motivasi
(Bambang&Cecep, 2011:23).
Berdasarkan fungsi tersebut di atas media pembelajaran berfungsi
sebagai motivasi minat siswa, penyampaian informasi dan memberi
intruksi melalui gambar, televisi, dan komputer. Media yang digunakan
dapat membantu meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa serta
menarik perhatian siswa terhadap materi pembelajaran.
2.1.3.3 Media Gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Media gambar adalah media pembelajaran yang sering
digunakan oleh masyarakat umum. Media ini merupakan bahasa
umum, dapat dimengerti, dan dinikmai oleh semua orang yang melihat.
Media gambar mempunyai fungsi untuk menyampaikan pesan melalui
gambar yang berkaitan dengan indera pengelihatan. Pesan yang
disampaikan melalui gambar dapat dituangkan dengan simbol-simbol
yang bermakna sebagai komunikasi verbal. Simbol-simbol perlu
dipahami dengan benar agar proses penyampaian pesan dapat berhasil
dan efisien. Gambar juga mempunyai tujuan untuk menarik perhatian,
memperjelas arti, mengilustrasikan fakta atau informasi yang mungkin
akan lebih cepat jika diilustrasikan dengan gambar (Cecep&Bambang,
2011:46).
Media gambar mempunyai kelebihan, yaitu: bersifat konkret,
lebih realitas dibandingkan dengan media verbal yang akan membantu
pemahaman belajar siswa. Gambar dapat memperjelas suatu masalah
dalam bidang apa saja, baik untuk usia muda maupun usia tua lebih
menarik lagi bagi anak-anak karena anak akan menyenangi gambar-
gambar yang menarik. Media gambar harganya juga lebih murah dan
tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya,
penyimpanan mudah dan juga dapat dilaminating atau press agar lebih
tahan lama (Cecep&Bambang, 2011: 46). Kelemahan dari media
gambar adalah gambar hanya menekankan persepsi indera mata dan
ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. Gambar yang
digunakan untuk kelompok besar kurang efektif ukurannya tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
sesuai dengan jumlah kelompok dapat menimbulkan terpecahnya
perhatian seseorang (Cecep&Bambang, 2011: 47).
2.1.3.4 Tujuan dan Manfaat Media
2.1.3.4.1 Tujuan
Tujuan media pembelajaran menurut Hamalik (dalam
Kostandi & Sutjito, 2011: 21) adalah membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar. Tujuan media pembelajaran secara umum adalah sebagai alat
bantu, alat penyalur pesan, alat penguatan, dan wakil guru dalam
menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas, dan menarik. Oleh
karena itu media pembelajaran di sekolah khususnya Sekolah Dasar
digunakan sebagai sarana dalam proses pembelajaran sebagai motivasi,
alat bantu menyampaikan informasi, dan mewakili guru dalam
menyampaikan materi secara jelas dan menarik perhatian siswa
sehingga siswa mudah memahami materi pelajaran.
2.1.3.4.2 Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran menurut Sadjana & Rivai
(dalam Arsyad, 2009: 24) mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa adalah pembelajaran akan
lebih menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan motivasi
belajar siswa yang bahan belajar menjadi lebih jelas maknanya
sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. Metode mengajar akan
lebih bervariasi dengan adanya media gambar, tidak semata-mata
komunikasi secara verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dengan materi yang disampaikan oleh guru
dan guru tidak kehabisan tenaga saat proses pembelajaran berlangsung.
Adanya media pembelajaran siswa dapat lebih banyak melakukan
kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian dari guru,
tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain (Arsyad, 2007: 24).
Media pembelajaran berdasarkan manfaatnya di atas adalah
sebagai penarik perhatian dan motivasi belajar siswa. Materi
pembelajaran akan lebih mudah dipahami siswa dan akan mencapai
tujuan pembelajaran. Siswa tidak akan mudah bosan dengan
pembelajaran dan guru juga menghemat tenaga dalam proses
pembelajaran karena media yang digunakan sudah dipersiapkan
sebelum materi disampaikan.
Manfaat Encyclopedia of Educational Research menurut
Hamalik (dalam buku Arsyad, 2007:25) mencirikan manfaat media
pendidikan adalah meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk
berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme sehingga dapat
menarik perhatian siswa secara penuh. Media pendidikan meletakkan
dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, karena akan
membuat pembelajaran lebih mantap. Media dapat memberikan
pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
kalangan siswa sehingga dapat menumbuhkan pemikiran yang teratur
dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup. Media gambar hidup
dapat membantu tumbuhnya pengertian siswa yang dapat membantu
dalam perkembangan kemampuan berbahasa. Selain itu media dapat
memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengana cara
lain, dan membantu efisiensi, dan keragaman yang lebih banyak dalam
belajar.
Oleh karena itu manfaat dari media pendidikan adalah
sebagai sarana pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru atau
pendidik untuk menyampaikan materi pembelajaran. Media pendidik
akan mempermudah guru dan siswa untuk memahami suatu materi
dengan mengurangi verbalisme. Jadi, siswa tidak terfokus pada
verbalisme tetapi siswa akan lebih fokus ke media, karena media akan
lebih menarik bagi siswa (Arsyad, 2007:25).
Berdasarkan beberapa para ahli di atas dapat disimpulkan
beberapa manfaat media pembelajaran yang praktis untuk
pembelajaran karena media pembelajaran dapat memperjelas penyajian
pesan dan informasi sehinga dapat memperlancar dan meningkatkan
proses dan hasil belajar siswa. Media pembelajaran dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa.
Manfaat media pembelajaran dapat memberikan kesamaan
pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan
sekitar mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dengan guru, masyarakat, dan lingkungan. Selain itu media
pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu
dari guru dan siswa yang meliputi a) Objek atau benda yang terlalu
besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan
gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model. b) Objek atau
benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan
dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar. c) Kejadian
langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan
tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide
disamping secara verbal untuk disampaikan kepada siswa dengan
adanya media pembelajaran tersebut. d) Objek atau proses yang amat
rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkrit melalui
film, gambar, slide atau simulasi komputer dengan ditampilkan secara
konkrit maka siswa akan lebih mudah menyerap materi
pembelajarannya. e) Kejadian atau percobaan yang dapat
membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti komputer,
film, dan video. f) peristiwa alam seperti terjadinya gunung meletus
atau proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan
teknik-teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau
simulasi komputer karena peristiwa tersebut tidak dapat dipraktikan
secara langsung (Arsyad, 2007:25-27).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2.1.4 Hakikat Pendidikan IPS
2.1.4.1 Pengertian IPS
Hakikat IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya,
manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menurut Somantri (dalam Sapriya, 2009:
11) pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin
ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis
untuk tujuan pendidikan. Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-
ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manuisa yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
pendidikan Somantri (dalam Sapriya, 2009: 11). IPS merupakan program
pendidikan yang disorot pada program tingkat Pendidik Dasar dan
Menengah (Suradisastra, dkk, 1992:4). Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari
SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat
peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.
Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah,
sosiologi, ekonomi melalui mata pelajaran IPS peserta didik dapat menjadi
warga Negara yang bertanggung jawab dan cinta damai (KSTP, 2007:
237).
Berdasarkan pengertian menurut para ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah pengajaran yang
mendasar pada kehidupan manusia yang melibatkan tingkah-laku dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
kebutuhannya. IPS inti mempelajari, menelaah, mengkaji sistem
kehidupan manusia di permukaan bumi, mengarahkan perserta didik
menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab,
serta menjadi warga dunia yang cinta kedamaian.
IPS dapat mengetahui apa yang terjadi dimasyarakat, antara lain:
1) hubungan sosial: semua hal yang berhubungan dengan interaksi
manusia tentang proses, faktor-faktor, perkembangan, dan
permasalahannya dipelajari dalam ilmu sosiologi; 2) ekonomi:
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan manusia, perkembangan, dan
permasalahannya dipelajari dalam ilmu ekonomi; 3) psikologi: dibahas
dalam ilmu psikologi; 4) budaya: dipelajari dalam ilmu antropologi; 5)
sejarah: berhubungan dengan waktu dan perkembangan kehidupan
manusia dipelajari dalam ilmu sejarah; 6) geografi: hubungan ruang dan
tempat yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia dipelajari
dalam ilmu geografi; 7) politik: berhubungan dengan norma, nilai, dan
kepemimpinan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dipelajari dalam
ilmu politik.
2.1.4.2 Tujuan IPS
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan
terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan
dalam kehidupan masyarakat untuk mecapai tujuan. Tujuan mata pelajaran
IPS untuk SD adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan
sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Selain itu IPS juga masih mempunyai tujuan yang pasti yaitu
dapat menjelaskan kompleksitas kehidupan dalam masyarakat yang dapat
dijadikan bekal untuk melakukan tidakan yang tepat (KTSP, 2006: 116).
Sejalan dengan tujuan tersebut tujuan pendidikan IPS menurut
(Sumaatmadja, 2006) adalah “membina anak didik menjadi warga negara
yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian
sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara”
Sedangkan secara rinci Hamalik (1992:40-41) merumuskan tujuan
pendidikan IPS berorientasi pada tingkah laku para siswa, yaitu: (1)
pengetahuan dan pemahaman, (2) sikap hidup belajar, (3) nilai-nilai sosial
dan sikap, (4) keterampilan.
Berdasarkan tujuan tersebut diharapkan siswa mampu memilki
kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berpikir kritis, mempunyai
keterampilan dalam kehidupan sosial, memiliki komitmen dan kesadaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
terhadap nilai-nilai sosial serta mampu berkomunikasi dengan
masayarakat dunia.
2.1.4.3 Ruang Lingkup IPS
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1. Manusia, tempat, dan lingkungan
2. Waktu, keberhasilan, dan perubahan
3. Sistem sosial dan budaya
4. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2.1.5 Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan beberapa penelitian
yang terdahulu sebagai pendukung penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
Berikut adalah penelitian yang sudah pernah dilakukan: oleh Hartanto
dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Perkembangan
Teknologi Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV
SDN Mendut Semester Genap Tahhun Ajaran 2010/2011”. Peneliti
menenukan masalah pada mata pelajaran IPS SDN Mendut pada materi
perkembangan teknologi deangan melihat hasil ulangan dengan bukti 6
dari 27 siswa kelas IV berhasil mencapai nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). KKM untuk mata pelajaran IPS di SDN Mendut adalah
60. Kemungkinan penyebab dari kurang berhasilnya pembelajaran ialah
guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah,
tidak menggunakan alat peraga, dan siswa kurang aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
Berdasarkan masalah tersebut peneliti melakukan pembelajaran
dengan media gambar karena gambar merupakan alat visual yang penting
dan mudah di dapat. Media gambar juga memberikan gambaran visual
yang konkrit tentang masalah yang digambarkannya. Gambar dapat
menangkap ide atau informasi yang terkandung dengan jelas. Dengan
gambar mempermudah pembelajaran dan menarik serta mendorong siswa
untuk ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan.
Peneliti ini menggunakan jenis penelitian dari Kemmis dan MC
Taggart yang terdiri yang perangkatnya terdiri dari perencanaan, tindakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
pengamatan, dan refleksi. Setting penelitian dilakukan di siswa kelas IV
SDN Mendut, kecamatan Mungkid, kabupaten Magelang dengan subyek
penelitian siswa kelas IV SDN Mendut pada tahun ajaran 2010/2011
dengan jumlah siswa 32 yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 17 siswa
perempuan.
Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus, setiap sisklus dilakukan 1
kali pertemuan. Pada siklus pertama menggunakan gambar tidak berwarna,
sedangkan pada sisklus 2 pembelajaran menggunakan media gambar
berwarna. Pada kondisi awal nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa 5,50
pada siklus 1 nilai rata-rata siswa naik mencapai 6,00 sedangkan pada
siklus 2 nilai rata-rata siswa lebih meningkat menjadi 6, 50. Hal ini
menunjukan bahwa media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa pada materi perkembangan teknologi.
Skirpsi ini berkaitan dengan skripisi peneliti, yaitu peningkatan
minat dan prestasi belajar IPS dengan menggunakan media gambar.
Skirpsi tersebut telah menyatakan bahwa media gambar dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu peneliti dapat
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan
media gambar.
Penelitian kedua dilakukan oleh Kusumadewi (2011) dengan judul
“Penggunaan Media Visual Dalam Meningkatkan Minat Belajar IPS
Siswa Di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta”. Peneliti menemukan
masalah bahwa di SDN Pondok Pinang 012 Pagi, siswa di sekolah sudah
cukup memiliki minat belajar IPS yang cukup baik, namun ada beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
siswa belum memiliki minat belajar IPS yang maskimal walaupun nilai
yang diperoleh sudah memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) mata pelajaran IPS dengan cara guru mengajar belum
menggunakan media yang efektif oleh karena itu peneliti mengangkat
masalah penggunaan medai visual untuk meningkatkan minat belajar IPS
siswa SDN Pondok Pinang 012 Pagi.
Tempat peneilitian ini dilakukan di kelas IV SDN Pondok Pinang
012 Pagi Jakarta Selatan yang beralamat di Komplek PU Pasar Jumat.
Waktu penelitian dilasksanakan pada tangga 4 Mei 2011 sampai dengan
28 Mei 2011, dengan subjek penilitian adalah siswa kelas IV SDN Pondok
Pinang 012 Pagi Jakarta Selatan tahun ajaran 2010/2011.
Penelitian ini dilakukan II siklus, siklus pertama menggunakan
poster dan siklus II menggunakan menggunakan media visual papan balik.
Pada siklus I minat siswa sudah nampak terlihat aktif dalam proses
pembelajaran di kelas namun target yang ditentukan belum tercapai secara
maksimal. Peneliti melanjutkan ke siklus II, pada siklus II menggunakan
media visual papan balik,hal ini dapat meningkatkan minat siswa untuk
belajar IPS dengan senang. Penelitian mengalami peningkatan dengan
adanya bukti hasil belajar siswa sebagai berikut pada siklus I mencapai 90,
625 dan pada siklus II nilai rata-rata kelas hasil tes mencapai 94, 875.
Dari hal tersebut menunjukan bahwa minat dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV. Penelitian ini dapat
mendukung penelitian peneliti dengan judul yang hampir sama yaitu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
peningkatan minat dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius
Minggir dengan media gambar.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Sriharyani (2012) dengan judul
“Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar Menggunakan Model
Cooperative Learning Tipe NHT pada pelajaran IPS siswa kelas IV SD
Kanisius Worobrajan Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012.” Peneliti
menemukan masalah pada siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan dengan
observasi kelas dan wawancara kepada beberapa siswa. Pada saat peneliti
melakukan observasi guru mengajar dengan menggunakan metode
ceramah sehingga siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Minat siswa pada kondisi awal mencapai 7,03 dilakukkan peneliti
menggunakan rubrik minat untuk diisi, hal ini menunjukan bahwa minat
siswa masih rendah. Pretasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius
Wirobrajan tahun ajaran 2011/2012 masih rendah dilihat dari bukti
dokumentasi guru bahwa nilai rata-rata siswa yang mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) 66, 83 di bawah nilai KKM yang telah
ditentukan sekolah, yaitu 68. Siswa yang mencapai nilai KKM ada 12
siswa dari 31 siswa, sedangkan yang 19 siswa belum mencapai nilai
KKM.
Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Wirobrajan, Yogyakarta
pada tahun ajaran 2011/2012 pada siswa kelas IV mata perlajaran IPS
dengan jumlah 36 siswa. Obyek penelitian ini adalah peningkatan minat
dan prestasi belajar siswa dalam mengenal aktifitas ekonomi, sumber daya
alam, dan potensi daerah dengan menggunakan model pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
cooperative learning tipe NHT. Penelitian ini dilakukan 2 siklus, pada
siklus 1 pertemuan pertama ada 3 siswa yang tidak masuk dikarenakan
sakit, pada pertemuan kedua semua siswa masuk. Hasil penelitian siklus 1
menunjukkan bahwa minat siswa ada peningkatan dari kondisi awal minat
siswa rata-rata 7, 03 menjadi 9, 32 setelah dilakukan tindakan, siswa yang
mencapai minat di atas rata-rata, yaitu 15 siswa. Pada siklus II minat siswa
mengalami peningkatan lebih dibandingkan dengan siklus I, skor rata-rata
minat pada siklus I 9, 32 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 13,
06. Oleh karena itu penelitian ini telah berhasil meningkatkan minat
belajar siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun ajaran 2011/2012.
Hasil dari peneliti menunjukan bahwa model cooperative tipe NHT
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini dibuktikan oleh peneliti,
yaitu pada siklus I prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari 66,
83 siswa yang mencapai nilai KKM sebesar (38, 88%) menjadi 68, 98
dengan jumlah siswa yang mencapai KKM 54, 84% sebanyak 17 siswa.
Pada siklus I ini sudah meningkat, namun menurut peneliti hasil prestasi
belajar tersebut belum mencapai target yang telah ditentukan maka peneliti
melanjutkan ke siklus II. Pada siklus II yang telah dilakukan oleh peneliti
prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dengan lebih baik, nilai rata-
rata prestasi belajar yang dicapai oleh siswa sebesar 77, 05 dengan jumlah
persentase 56, 67%. Oleh karena itu penelitian tersebut dapat dinyatakan
dapat model pembelajaran cooperative learning tipe NHT dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Berdasarkan obyek penelitian yang digunakan peneliti, yaitu minat
dan prestasi belajar dengan model cooperative learning tipe NHT
membuktikan bahwa minat dan prestasi belajar siswa dapat meningkat
setelah diberikan perlakuan. Penelitian tersebut dapat mendukung peneliti
sebagai pendukung penelitian yang relevan. Obyek peneliti dengan judul
peningkatan minat dan pretasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Minggir
dengan media gambar.
Penelitian keempat dilakukan oleh Puspitasari (2012) dengan judul
“Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar IPS Tentang Permasalahan
Sosial Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas
IV SD Negeri Plaosan 1 Mlati Semester Genap Tahun Pelajaran
2011/2012”. Peneliti menemukan masalah pada SD N Mlati 1 pada mata
pelajaran IPS siswa kelas IV berdasarkan observasi dan wawancara kepada
guru kleas IV sejak melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL),
bahwa minat dan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS masih
kurang. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai ketuntasan minimal (KKM)
mata pelajaran IPS, yaitu 60 dengan jumlah siswa yang mampu mencapai
nilai KKM sebanyak 6 siswa (28, 57%) dari 21 siswa (100%) dengan nilai
rata-rata kelas 49, 62. Berdasarkan observasi peneliti, guru mengajar
belum menggunakan model pembelajaran inovatif, guru melaksanakan
pembelajaran menggunakan model ceramah dengan suasana kelas teacher-
centered. Hal tersebut menyebabkan kurangnya minat siswa dalam belajar
dan beranggapan bahwa mata pelajaran IPS menjadi sebuah beban. Oleh
karena itu peneliti sebagai calon guru tertarik melakukan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
dengan menggunakan salah satu model pembelajaran inovatif, yaitu model
pembelajaran berbasis masalah sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Plaosan 1.
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Plaosan 1, Sleman
dengan subyek penelitian siswa kelas IV dengan jumlah 21 siswa yang
terdiri dari 13 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Objek yang diteliti
adalah minat dan prestasi belajar IPS pada kompetensi dasr 2.4 mengenal
permsalahan sosial di daerahnya menggunakan model pembelajran
berbasis masalah. Penelitian dilakukan dengan melihat dan mengukur
kondisi awal siswa dari hasil observasi kelas dan wawancara kepada guru
kelas IV. Penelitian ini dilakukan 2 siklus, pada siklus I setelah diberi
perlakuan prestasi belajar siswa meningkat dari 28, 57% yang mencapai
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) meningkat menjadi 71, 43%
atau 15 siswa. Sedangkan yang 6 siswa (28, 57%) belum mecapai nilai
KKM, nilai rata-rata pada siklus I yaitu 58, 10. Karena nilai rata-rata kelas
masih dibawah nilai KKM maka peneliti melanjutkan ke siklus II, pada
siklus II hasil penelitian lebih meningkat dari sklus I siswa yang dapat
mencapai nilai KKM sebanyak 71, 43% meningkat menjadi 90%. Hal ini
membuktikan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Plaosan I.
Model pembelajaran berbasis masalah tidak hanya meningkatkan
prestasi belajar siswa tetapi juga dapat meningkatkan minat belajar siswa
SDN Plaosan 1 hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian. Minat pada
kondisi awal siswa mencapai 71% ini sangat tinggi, minat siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
rendah ada 29%. Pada akhir siklus II minat siswa dapat meningkat lebih
baik, yaitu 90%. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran
berbasis masalah dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa
SDN Plaosan 1.
Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan minat dan
prestasi belajar siswa kelas IV SDN Plaosan 1 dapat meningkat dengan
adanya perlakukan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah. Oleh kerena itu penelitian ini mendukung
penelitian peneliti dengan objek penelitian yang sama yaitu, minat dan
prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Minggir sebagai penelitian
yang relevan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar 1: Literatur Map penelitian-penelitian sebelumnya
2.2 Kerangka Berpikir
Materi mengenal perkembangan teknologi komunikasi dan pengalaman
menggunakannya dianggap sulit oleh guru dan siswa. Bagi guru sulit karena
media yang ada di lingkungan belum digunakan untuk proses belajar
mengajar. Kesulitan bagi siswa karena banyak menghafal. Berdasarkan
tingkat perkembangan usia siswa SD masih berada pada tahap konkrit, maka
Media gambar
Minat dan prestasi
belajar
Kusumadewi (2011) Penggunaan Media Visual Dalam Meningkatkan Minat
Belajar IPS
Sriharyani (2012) Peningkatan Minat dan
Prestasi Belajar Menggunakan Model
Cooperative Learning Tipe NHT
Hartanto (2011) Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Perkembangan
Teknologi dengan Menggunakan Media
Gambar
Puspitasari (2012) Peningkatan Minat dan
Prestasi Belajar IPSTentang Permasalahan Sosial Melalui
Model Pembelajaran
Berbasis Masalah
Yang perlu diteliti
Minat dan prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
guru harus membawa materi tersebut ke dalam hal yang konkrit dan berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari.
Media gambar dapat digunakan sebagai media pendidikan karena media
ini mudah dimengerti dan dinikmati oleh setiap orang. Media gambar dapat
meningkatkan minat belajar siswa. Dengan gambar-gambar yang nyata siswa
akan lebih mudah menerima materi pembelajaran.
Peneliti menggunakan media gambar sebagai media pendidikan karena
peneliti ingin memberi solusi untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar
siswa terhadap upaya pembelajaran. Pembelajaran yang menarik diharapkan
siswa mampu mencapai nilai lebih tinggi dari nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM ) 65 yang sudah ditentukan oleh sekolah. Jika diterapkan
media gambar pada proses pembelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius
Minggir, maka diharapkan minat dan prestasi belajar akan meningkat
2.3 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan variabel penelitian, penelitian sebelumnya, kajian pustaka
dan kerangka berpikir di atas, peneliti mengemukakan hipotesis tindakan
penggunaan media gambar untuk meningkatkan minat belajar IPS siswa kelas
IV SD Kanisius Minggir tahun ajaran 2012/2013 melalui kegiatan
pembelajaran yang mengukur minat siswa dari proses pembelajaran yang
dilakukan melalui kegiatan tanya jawab antara siswa dengan guru dan/ atau
teman sejawat pada saat proses pembelajaran IPS. Siswa saat mengemukakan
pendapat dalam diskusi kelompok dan mengejarkan tugas yang diberikan
pada saat proses pembelajaran berlangsung. Penggunaan media gambar juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD
Kanisius Minggir tahun ajaran 2012/2013 melalui tanya jawab antara siswa
dengan siswa, tanya jawab siswa dengan guru, diskusi kelompok, dan
presentasi pada saat pembelajaran IPS berlangsung serta penilaian evalusi di
akhir pelajaran dengan soal objektif pilihan ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bagian ini peneliti memaparkan tentang Jenis Penelitian, Setting
Penelitian, Rencana Penelitian, Persiapan, Rencana Setiap Siklus, Instrumen
Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, Indikator
Keberhasilan, Jadwal Penelitian.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh
guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan (2) melaksanakan, dan (3)
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat (Kusumah&Dwitagama, 2010: 9). Menurut Kusumah dan Dwitagama
(2010: 11) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mempunyai beberapa prinsip
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Berkelanjutan. PTK merupakan upaya yang berkelanjutan secara siklustis.
b. Integral. PTK merupakan bagian integral dari konteks yang diteliti.
c. Ilmiah. Diagnosisi masalah berdasarkan pada kejadian nyata.
d. Motivasi dari dalam. Motivasi untuk memperbaiki kualitas harus tumbuh dari
dalam.
e. Lingkup. Masalah tidak dibatasi pada masalah pembelajaran di dalam dan di
luar ruang kelas.
Menurut Lewin dalam (Kusmah&Dwitagama) adalah orang pertama yang
memperkenalkan action research, action research terdiri dari empat komponen,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan
refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen tersebut dipandang sebagai
satu siklus.
Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan
Taggart
3.1.1 Perencanaan
Siklus I, peneliti menyusun perangakat pembelajaran yang berupa silabus,
RPP, LKS, dan media pembelajaran yang akan digunakan peneliti untuk
melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Pada siklus pertama, peneliti
akan menggunakan media gambar, gambar jenis-jenis alat komunikasi.
3.1.2 Pelaksanaan
Guru melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang sudah disusun oleh
peneliti.
3.1.3 Observasi
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenal berbagai fenomena, baik
dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk
mencapai tujuan tertetntu (Arifi, 2009: 153). Kegiatan observasi di sini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
digunakan untuk mengetahui proses belajar siswa di kelas untuk
memperoleh gambaran lengkap mengenai proses belajar mengajar yang
dilakukan oleh peneliti. Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan untuk menilai kemajuan
prestasi belajar siswa.
3.1.4 Refleksi
Refleksi digunakan oleh peneliti sebagai kritikan dalam proses
pembelajaran untuk melihat kekurangan, hambatan, dan kesulitan.
Refleksi digunakan sebagai tolok ukur untuk memperbaiki pembelajaran.
Siklus II akan digunakan jika diperlukan agar siswa berminat dan lebih
aktif dalam pembelajaran berikutnya, sehingga siswa dapat memperoleh
kompetensi yang diinginkan.
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Minggir , Sendangagung, Minggir,
Sleman, Yogyakarta.
3.2.2 Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas IV SD Kanisius Minggir
Sleman yang berjumlah 19 yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 9
siswa laki-laki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3.2.3 Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SD
Kanisius Minggir Sleman dengan menggunakan media gambar.
3.2.4 Waktu penelitian
3.3 Rencana Tindakan
Rencana penelitian ini akan dilaksanakan dalam 1 siklus. Siklus
dengan menggunakan madia gambar dengan berdiskusi kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Penelitian terdiri dari 2 pertemuan yang
setiap pertemuannya (3 x 40 menit). Pada setiap pertemuan akan diberikan
angket sesuai dengan indikator minat yang sudah disusun oleh peneliti dan
di akhir siklus akan diadakan evaluasi dengan menggunakan tes objektif
pilihan ganda.
No. Kegiatan Tahun 2013
Jan Feb Mar Apr Mei Juni
1. Observasi pra penelitian Ѵ
2. Penyusunan proposal Ѵ
3. Permohonan izin penelitian Ѵ
4. Pengumpulan data Ѵ
5. Pengolahan data Ѵ
6. Penyusunan laporan Ѵ Ѵ
7. Ujian skripsi Ѵ
8. Revisi Ѵ
9. Pembuatan artikel Ѵ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3.3.1 Persiapan
Peneliti sebelum melakukan penelitian dan melaksanakan siklus I dan
peneliti meminta izin terlebih dahulu dengan pihak sekolah dengan
membawa surat izin dari kampus untuk melakukan penelitian di kelas IV
SD Kanisius Minggir. Peneliti melakukan observasi proses belajar
mengajar di kelas serta melakukan pengamatan terhadap karakteristik
siswa saat belajar. Melakukan wawancara dengan guru kelas dan tiga
siswa. Peneliti mengidentifikasi masalah di kelas, mengenai minat dan
prestasi belajar siswa yang masih rendah, sebagai kondisi awal.
Peneliti menyusun kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan di Siklus I.
Peneliti membuat gambaran sederhana yang akan dilakukan untuk
melaksanakan siklus I, yaitu menyusun silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal,
instrumen penilaian, pembuatan alat peraga, instrumen penelitian,
menyiapkan media dan alat peraga.
3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus
SIKLUS I
3.3.2.1 Perencanaan
Siklus I, peneliti menyusun perangakat pembelajaran yang berupa silabus,
RPP, LKS, dan media pembelajaran yang akan digunakan peneliti untuk
melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Pada siklus pertama, peneliti
akan menggunakan media gambar, gambar jenis-jenis alat komunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3.3.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh guru kelas IV SD Kanisius Minggir
dengan jumlah 19 siswa yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 9 siswa
laki-laki. Pada pertemuan 1 dilaksanakan sesuai dengan RPP yang sudah
disusun oleh peneliti, yaitu membahas materi tentang jenis-jenis alat
komunikasi tradisional menggunakan gambar-gambar nyata yang sudah
disediakan oleh peneliti. Pertemuan 2 membahas jenis-jenis alat
komunikasi modern dengan media gambar yang sudah disediakan oleh
peneliti sebagai media pembelajaran. Pertemuan 2 dilaksanakan oleh guru
sesuai dengan RPP yang disusun oleh peneliti, namun susunan
pembelajaran tidak urut sesuai dengan RPP karena melihat kondisi dan
keadaan siswa dari pengalaman pertemuan 1. Di setiap akhir pertemuan
siswa mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh guru untuk
mengetahui tingkat kemajuan minat belajar IPS siswa kelas IV SD
Kanisius Minggir.
3.3.2.3 Observasi
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenal berbagai fenomena, baik
dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk
mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2009: 153). Kegiatan observasi di sini
digunakan untuk mengetahui proses belajar siswa di kelas untuk
memperoleh gambaran lengkap mengenai proses belajar mengajar yang
dilakukan oleh peneliti. Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan untuk menilai kemajuan
prestasi belajar siswa.
3.3.2.4 Refleksi
Refleksi digunakan oleh peneliti sebagai kritikan dalam proses
pembelajaran untuk melihat kekurangan, hambatan, dan kesulitan.
Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru disetiap akhir pertemuan untuk
memperbaiki kegiatan pembelajaran pertemuan berikutnya. Penelitian
dilakukan dua kali pertemuan dengan jumlah alokasi waktu per pertemuan
(3 x 40 menit). Pertemuan 2 dilakukan refleksi untuk melihat minat dan
prestasi belajar siswa sudah mencapai target atau belum, jika sudah
mencapai target maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus II.
3.4 Instrumen Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian di atas, peneliti ada dua peubah
yaitu, minat dan prestasi belajar. Minat dilaksanakan dengan
menggunakan kuesioner yang diberikan di akhir pembelajaran untuk
mengetahui terjadinya minat pada setiap pertemuan proses pembelajaran.
Sedangkan prestasi belajar diukur pada akhir siklus. Prestasi belajar
menggunakan tes/evaluasi yang berbentuk pilihan ganda.
Peneliti menjelaskan peubah dan instrumen penelitiannya terdapat
pada tabel 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 1: Peubah dan Instrumen Penelitian
No. Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen
1. Minat a. Perhatian dalam pembelajaran
b. Kemauan untuk mengembangkan diri
c. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran
d. Perasaan senang e. (skor rata-rata minat siswa)
Jumlah siswa yang berminat
Kuesioner dan wawancara
Kuesioner dan pandauan wawancara
2. Prestasi Belajar
a. Rata-rata nilai ulangan b. Presentasi jumlah siswa
yang mencapai KKM
Nilai tes dan non tes siswa
Tes tertulis dan unjuk kerja
Lembar tes/ulangan dan performence
3.4.1 Angket
Angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan
atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab
responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya. Angket merupakan
teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden (Sugiyono, 2010: 198).
Kisi-kisi kuesioner yang akan digunakan oleh peneliti dapat dilihat pada
tabel 2.
Tabel 2: Kisi-Kisi Kuesioner Minat
No Indikator No. Pernyataan
1. Perhatian dalam pembelajaran 1, 2, 3, 4
2. Kemauan untuk mengembangkan diri 5, 6, 7
3. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran 8, 9, 10
4. Perasaan senang 11, 12, 13
Berdasarkan kisi-kisi indikator minat yang terdapat pada tabel 2, maka
dibuatlah pernyataan angket minat pada tabel 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 3: Kuesioner/Angket Minat
No. Pernyataan Tidak pernah
Kadang Sering Selalu
1. Saya memperhatiakan penjelasan guru ketika pembelajaran berlangsung
2. Saya lebih tertarik memperhatikan pembelajaran dari pada berbicara dengan teman
3. Saya membuat catatan mengenai materi yang dipelajari hari ini
4. Saya tetap memperhatikan pelajaran walaupun ada teman yang mengganggu baik dalam kelas maupun dari luar kelas
5. Saya menanyakan kesulitan yang saya alami kepada guru dan/atau teman yang mengerti
6. Saya mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru
7. Saya membawa buku IPS ketika pelajaran IPS 8. Saya menyampaikan pendapat saat diskusi kelompok
9. Saya terlibat aktif dalam diskusi tanya jawab di kelas
10. Saya mengikuti semua kegiatan dalam proses pembelajaran hari ini
11. Saya mengikuti pelajaran IPS dengan antusias
12. Saya ingin segera mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
13. Saya ingin duduk di depan ketika pelajaran IPS
Kuesioner pada tabel 3 diberikan kepada siswa di setiap pertemuan dan
diberikan di akhir pertemuan. Kuesioner tersebut diberikan pada
pertemuan pertama sebanyak 6 pernyataan dan pertemuan kedua sebanyak
7 pernyataan.
3.4.2 Wawancara
Wawancara merupakn teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
percakapan dan tanya-jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan responden untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara harus
memperhatikan beberapa hal, yaitu a) mempunyai hubungan yang baik
antara pewawancara dan orang yang diwawancarai, sehingga mempunyai
hubungann yang harmonis, b) dalam wawancara jangan terlalu kaku,
tunjukkan sikap bebas, ramah, terbuka, dan adaptasi diri dengannya, c)
perlakukan responden sebagai sesama manusia secara jujur, d) hilangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
prasangka-prasangnka yang kurang baik, sehingga pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan bersifat netral, dan e) pertanyaan hendaknya jelas, tepat,
dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti (Arifin, 2011: 234).
Paduan wawancara dibuat oleh peneliti untuk mengetahui minat dan tidak
berminatnya siswa terhap mata pelajaran IPS. Wawacara dilakukan oleh
peneliti setelah proses pembelajaran berlangsung. Paduan wawancara yang
dibuat oleh peneliti untuk melakukan wawancara kepada guru dan siswa.
Paduan wawancara kepada guru dapat dilihat pada tabel 4 sedangkan
paduan wawancara dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 4 Panduan Wawancara Kepada Guru
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah siswa merasa senang mengikuti kegiatan pembelajaran IPS yang
Bapak/Ibu ajarkan menggunakan media gambar? Mengapa?
2. Apakah perhatian siswa sudah terfokus mengikuti kegiatan pembelajaran IPS
yang Bapak/Ibu bimbing menggunakan media gambar? Mengapa?
3. Apakah siswa berkemauan untuk mengembangkan diri dalam mengukuti
pelajaran IPS yang Bapak/Ibu ajarkan menggunakan media gambar?
Bagaimana caranya?
4. Apakah siswa terlibat penuh dalam kegiatan pembelajaran IPS yang Bapak/Ibu
bimbing menggunakan media gambar? Berikan contoh keterlibatannya?
Panduan wawancara siswa digunakan untuk mengetahui minat siswa
terhadap mata pelajaran IPS. Panduan wawancara siswa dapat dilihat pada
tabel 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 5: Panduan Wawancara Kepada Siswa
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kalian merasa senang mengikuti kegiatan pembelajaran IPS menggunakan
media gambar? Mengapa?
2. Apakah perhatian kalian sudah terfokus mengikuti kegiatan pembelajaran IPS
menggunakan media gambar? Mengapa?
3. Apakah kalian berkemauan untuk mengembangkan diri dalam mengukuti pelajaran IPS
menggunakan media gambar? Bagaimana caranya?
4. Apakah kalian terlibat penuh dalam kegiatan pembelajaran IPS menggunakan media
gambar? Berikan contoh keterlibatannya?
3.4.3 Soal tes
Soal tes yang peneliti buat yaitu soal tes tertulis berupa objektif, yakni tes
yang jawabannya dapat diberi skor nilai secara lugas (seadanya) menurut
pedoman yang ditentukan sebelumnya. Tes objektif digunakan untuk
mengukur tingkat pengetahuan kognitif yang diperoleh siswa. Tes objektif
yang digunakan adalah tes pilihan ganda yang dikembangkan oleh peneliti
dengan bimbingan dosen pembimbing yang mengacu pada kisi-kisi soal.
Soal objektif pilihan ganda berjumlah 14 nomor, yang setiap soal
mempunyai bobot nilai satu (1). Tes digunakan untuk mengetahui
peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Minggir tahun
ajaran 2012/2013. Kisi-kisi soal evaluasi dapat dilihat pada tabel 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 6: Kisi-Kisi Soal Evaluasi Sebelum Validasi
No. Indikator No. Soal
1. Menjelaskan pengertian komunikasi 1,15
2. Menjelaskan pengertian alat komunikasi 2, 28, 30
3.
Menyebutkan alat komunikasi yang digunakan pada zaman
dahulu/tradisional 4,5,6,11,19
4.
Menjelaskan cara menggunkan alat komunikasi yang digunakan
pada zaman dahulu/tradisional 7,1,22,29,33,34,35,18
5.
Menyebutkan alat komunikasi yang digunakan pada zaman
sekarang/modern 3,8,9,10,13,14,16,26
6.
Menjelaskan cara menggunakan alat komunikasi yang digunakan
pada zaman modern 12,17,24,27,31,32
7.
Mencari kelemahan dan kelebihan alat komunikasi yang digunakan
pada zaman dahulu/tradisional dan sekarang/modern 21, 23, 25
Jumlah soal 35
Soal evaluasi sebelum digunakan untuk melakukan penelitian, soal
dilakukan uji valliditas secara empiris kepada siswa kelas V SD Kanisius
Minggir karena sudah pernah mendapatkan materi tersebut. Soal validitas
yang digunakan sebanyak 35 soal, setelah dilakukan uji validitas dan
dihitung menggunakan SPSS 16 ada 14 soal yang valid dan sudah
mewakili setiap indikator yang digunakan. Soal yang digunakan sebagai
soal evaluasi dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7: Kisi-Kisi Soal untuk Evaluasi
No. Indikator No. Soal Jumlah
soal
1. Menjelaskan pengertian komunikasi 1 1
2. Menjelaskan pengertian alat komunikasi 2 1
3. Menyebutkan alat komunikasi yang digunakan pada zaman dahulu/tradisional 3, 4, 5 3
4. Menjelaskan cara menggunakan alat komunikasi yang digunakan pada zaman
dahulu/tradisional
6, 7, 8,
9 3
5. Menyebutkan alat komunikasi yang digunakan pada zaman sekarang/modern 10, 11,
12 3
6. Menjelaskan cara menggunakan alat komunikasi yang digunakan pada zaman 13 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
moedern
7. Mencari kelemahan dan kelebihan alat komunikasi yang digunakan pada zaman
dahulu/tradisional dan sekarang/modern 14 1
Total soal 14
Soal evaluasi yang digunakan untuk melakukan penelitian tersebut
mempunyai taraf kesukaran dengan kriteria mudah, sedang, dan sukar.
Taraf kesukaran tesebut diperoleh dari indek kesukaran (IK). IK adalah
bilangan yang merupakan hasil perbandingan antara jawaban yang benar
yang diperoleh dengan kawaban benar yang seharusnya diperoleh dari
suatu item (Masidjo, 1995: 189).
Indek kesukaran suatu item sebesar 0, 00 sampai dengan 1, 00 dengan
rumus sebagai berikut.
imalNxSkorMaks
BIK
Keterangan rumus:
IK = Indeks Kesukaran
B = jumlah jawaban yang benar diperoleh siswa dari suatu item
N = Kelompok siswa
Skor Maksimal = Besarnya skor yang dituntut benar yang diperoleh siswa
dari suatu item
N x Skor maksimal = jumlah jawaban benar yang seharusnya diperoleh
siswa dari suatu item.
Taraf kesukaran suatu item dapat dipergunakan ancar-ancar pada tabel 8.
Tabel 8: Taraf Kesukaran Suatu Item
IK-IK Kualifikais IK
0, 61 – 1, 00 Mudah (Md)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
0, 41 – 0, 60 Sedang/cukup (Sd/C)
0, 00 – 0, 40 Sukar (Sk)
Berdasarkan tabel 8 taraf kesukaran soal dapat ditentukan kriterianya pada
tabel 9. Perhitungan taraf kesukaran suatu soal dapat dilihat di lampiran 6
hlm 206.
Taraf kesukaran soal evaluasi dapat dilihat pada tabel 9, dari 14 soal ada
12 soal yang berkategori mudah (Md) dan ada 2 soal yang berkategori
sedang (Sd).
Tabel 9: Kriteria Taraf Kesukaran Soal Evaluasi
No. Indikator
Taraf Kesukaran Jumlah
soal No. Soal
Md Sd Sk
1. Menjelaskan pengertian komunikasi 1 1
2. Menjelaskan pengertian alat komunikasi 2 1
3. Menyebutkan alat komunikasi yang digunakan pada zaman dahulu/tradisional
3, 4, 5 3
4. Menjelaskan cara menggunakan alat komunikasi yang digunakan pada zaman dahulu/tradisional
6, 7, 9 8 4
5. Menyebutkan alat komunikasi yang digunakan pada zaman sekarang/modern
10, 11, 12
3
6. Menjelaskan cara menggunakan alat komunikasi yang digunakan pada zaman moedern
13 1
7. Mencari kelemahan dan kelebihan alat komunikasi yang digunakan pada zaman dahulu/tradisional dan sekarang/modern
14 1
Total soal 12 2 14
Prestasi belajar dinilai dengan penilaian afektif dan psikomotorik melalui
pengamatan unjuk kerja. Penilaian unjuk kerja dilakukan pada saat siswa
melakukan proses kegiatan pembelajaran melalui pengamatan dengan
panduan rubrik penilaian afektif dan psikomotorik. Penilaian afektif dan
psikomotorik dilakukan di setiap pertemuan.
Paduan penilaian afektif dapat dilihat pada tabel 10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 10: Rubrik Penilaian Afektif
No. Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4
1. Menyampaikan pendapat saat diskusi kelompok
2. Memperhatikan penjelasan dari teman
3. Terlibat aktif dalam diskusi tanya jawab di kelas
4. Menjawab pertanyaan dari guru tanpa ditunjuk
Paduan penilaian psikomotorik dapat dilihat pada tabel 11. Penilaian
psikomotorik digunakan untuk menilai proses diskusi kelompok.
Tabel 11: Rubrik Penilaian Psikomotorik
No. Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4
1. Ketepatan mengelompokan gambar
2. Cara menjelaskan menggunakan alat komunikasi dari media gambar
3. Kerapian menempelkan gambar
4. Kekompakan dalam mengelompokkan gambar
3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
3.5.1 Validitas
Validitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995: 242). Suatu tes
dikatan valid selain dilihat langsung dari keadaan dirinya juga dapat dilihat
setelah diperbandingkan dengan suatu tes yang telah valid (Masidjo
1995:243). Validitas dibagi menjadi tiga jenis, yaitu validitas isi (content
validity), validitas konstruksi atau konsep (concept or construct validity),
dan validitas kriteria (criterion-related validity). Validitas isi (content
validity) adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi
suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau
diteskan. Validitas konstruksi atau konsep (concept or construct validity)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes atau
alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes
atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari
disusunnya tes atau alat pengukur tesebut. validitas kriteria (criterion-
related validity) adalah suatu validitas yang memperhatikan hubungan
yang ada antara tes atau alat pengukur dengan pengukur lain yang
berfungsi sebagai kriteria atau bahan pembanding.
Peneliti dalam penelitian ini, menggunakan dua validitas, yaitu validasi isi
dan validasi konstruksi. Validasi isi dan validasi kontruksi ditempuh
melalui expert judgement, expert judgement ditempuh dengan cara
bertanya kepada ahli, ahli tersebut adalah dosen, kepala sekolah, dan guru,
sehingga jawaban dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Validasi
dalam penelitian ini ditempuh melalui expert judgement digunakan untuk
mengukur perangkat pembelajaran dengan lembar validasi pembelajaran
dibuat peneliti bersama dosen pembimbing.
Validasi juga ditempuh dengan perhitungan SPSS 16 digunakan untuk
mengukur intrumen soal tes/evaluasi dan keusioner minat yang dibuat oleh
peneliti. Setelah soal tes/evaluasi diujikan dilapangan, kemudian validasi
dengan menggunakan SPSS 16.0 untuk mempermudah peneliti
menemukan jawaban soal dan kuesioner yang valid, sehingga dapat
digunakan untuk penelitian.
3.5.1.1 Validatas Perangkat Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti berupa: silabus, RPP, LKS,
dan bahan ajar.Perangkat pembelajaran peneliti divalidasi oleh satu Dosen
IPS USD, satu Kepala Sekolah, satu guru kelas I, dan satu guru kelas II.
Hasil validasi perangkat pembelajaran dihitung dengan menggunakan PAP.
Skor penilaian yang ditentukan adalah 1, 2, 4, dan 5. 1 tidak baik, 2 kurang
baik, 4 baik, dan 5 sangat baik. Skor 3 tidak digunakan dalam penilaian ini
karena skor 3 aman, bisa juga ragu-ragu untuk menyalahkan atau
membenarkan perangkat tersebut. Skor hasil perhitungan validasi perangkat
pembelajaran dapat dilihat pada tabel 12 dan 13.
Tabel 12: Skor Penilaian Silabus
Expert Judgement
(Ahli)
Komponen yang dinilai Hasil Penilaian
Rerata setiap ahli 1 2 3 4 5 6 7
Dosen IPS USD 5 5 5 5 4 4 4 4,57
Kepala Sekolah 4 4 4 4 4 4 4 4
Guru kelas II 5 5 5 4 5 5 5 4,85
Guru kelas I 5 5 5 4 5 5 5 4,85
Rata-rata nilai keseluruhan 4,56
Berdasarkan tabel 12 penilaian silabus di atas, silabus tidak akan diganti
karena nilai rata-rata yang diperoleh dari keempat validator adalah4, 56.
Peneliti akan mengganti silabus apabila skor rata-rata yang diperoleh dari
expert judgement 3, 50. Nilai yang diperoleh dari ahli I, yaitu dosen USD
rata-ratanya adalah 4,57, nilai ahli II dari kepala sekolah rata-rata yang
diperoleh, yaitu 4, dari ahli III dan IV adalah guru mendapatkan nilai rata-
rata yang sama yaitu 4,85. Dari keempat ahli nilai rata-rata dijumlah total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
18, 27 dibagi 4 sehingga di dapat rata-rata 4, 56 termasuk kategori baik
seperti pada tabel 12 di atas. Walaupun nilai rata-rata silabus sudah
mencapai 4, 56 peneliti tetap malakukan revisi penulisan, karena masih
banyak kata yang kurang huruf dan spasi.
Penilaian perangkat pembelajaran RPP juga menggunakan skor 1, 2, 4,
dan 5 dengan ketentuan yang sama seperti silabus, yaitu 1 jika tidak baik,
2 kurang baik, 4 baik, dan 5 sangat baik. Skor 3 tidak digunakan dengan
alasan skor 3 aman, bisa juga ragu-ragu untuk menyalahkan atau
membenarkan perangkat pembelajaran tersebut. Perangkat pembelajaran
RPP yang dilakuan peneliti untuk di uji validitas kepada ahli dapat dilihat
pada tabel 13.
Tabel 13: Hasil Skor Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Perangkat
Pembelajara
n
ExpertJudgemen
t
(Ahli)
Komponen yang dinilai Rerat
a 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
RPP Dosen IPS 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4,57
Kepala Sekolah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Guru kelas II 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4,71
Guru kelas I 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4,57
Rata-rata nilai keseluruhan 4,46
Berdasarkan tabel 13 penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
di atas, RPP tidak akan diganti karena nilai rata-rata yang diperoleh 4, 57
dengan kategori baik. Peneliti akan mengganti RPP apabila skor rata-rata
yang diperoleh dari expert judgement 3, 50. Nilai yang diperoleh dari ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
I, yaitu dosen IPS USD rata-ratanya adalah 4,57. Ahli I mengatakan bahwa
“peneliti belum benar menulis kata concience yang seharusnya
conscience, hal itu yang perlu diperbaiki dalam RPP”. Nilai ahli II dari
kepala sekolah rata-rata yang diperoleh, yaitu 4, dari ahli III guru SD kelas
II memberikan nilai rata-rata 4, 71, dan ahli IV guru SD kelas I Minggir
memberikan nilai rata-rata 4, 57. RPP akan direvisi oleh peneliti jika nilai
rata-rata yang diperoleh 4. Walaupun nilai rata-rata RPP sudah diperoleh
4, 57 peneliti tetap melakukan revisi pada tata kalimat dan bahasa.
3.5.1.2 Validitas instrumen soal
Validasi intrumen soal ditempuh secara empiris dengan cara diujikan di
lapangan. Intrumen soal dalam penelitian ini diujikan kepada 30 siswa
kelas V di SD K Minggir karena siswa tersebut telah mempelajari materi
alat komunikasi. Hasil perhitungan validitas soal tes/evaluasi terdapat pada
lampiran 4 halaman 182. Dari hasil perhitungan validasi menggunakan
SPSS 16 dari 35 soal ada 14 soal yang vaild, sehingga dapat digunakan
peneliti sebagai soal evaluasi dalam penelitian.
Kisi-kisi soal evaluasi setelah dilakukan validasi, dapat dilihat pada tabel
14.
Tabel 14: Kisi-Kisi Soal untuk Evaluasi
No. Indikator No. Soal Jumlah
soal
1. Menjelaskan pengertian komunikasi 1 1
2. Menjelaskan pengertian alat komunikasi 2 1
3. Menyebutkan alat komunikasi yang digunakan pada zaman dahulu 3, 4, 5 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
4.
Menjelaskan cara menggunkan alat komunikasi yang digunakan pada zaman
dahulu
6, 7, 8,
9 3
5. Menyebutkan alat komunikasi yang digunakan pada zaman sekarang/modern
10, 11,
12 3
6.
Menjelaskan cara menggunakan alat komunikasi yang digunakan pada zaman
moedern 13 1
7.
Mencari kelemahan dan kelebihan alat komunikasi yang digunakan pada
zaman dahulu dan sekarang/modern 14 1
Total soal 14
3.5.1.3 Validasi Kuesioner Minat
Validitas kuesioner minat belajar IPS ditempuh secara empiris dengan
diujikan di lapangan, sebanyak 16 pernyataan sebagai berikut dari 4
indikator terdapat pada tabel 2 halaman 67 terdapat 13 kuesinoer yang
valid sehingga dapat digunakan untuk melakukan penelitian, hasil
perhitungan kuesioner dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 186.
3.5.2 Reliabilitas
Raliabilitas adalah derajat konsistensi instrumen yang bersangkutan.
Intrumen dapat dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang sama jika
diujikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang
berbeda. Oleh karena itu, taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu
koefisien korelasi antara ± 0 sampai dengan ± 1, 00. Untuk memberikan
arti terhadap koefisien reliabilitas yang diperoleh dipakai besar koefisien
korelasi dalam tabel statistik atas dasar taraf signifikan 1% dan 5%.
Sedangan menurut Widoyoko (2009: 128) mengartikan reliabilitas
berhubungan ketetapan atau keajekan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan
bahwa reliabilitas adalah kesesuaian hasil pengukuran yang tampak pada
ketetapan hasil. Peneliti menggunakan rumus SPSS 16 pada Cronbach's
Alpha untuk menguji reliabilitas instrumen penelitian.
Tabel uji reliabilitas dengan menggunakan Cronbach's Alpha dapat dilihat
pada tabel 16, dengan kualifikasi koefisien korelasi pada tabel 15.
Tabel 15: Kualifikasi Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi Kualifikasi
0, 91 - 1,00 Sangat tinggi
0, 71 - 0,90 Tinggi
0, 41 - 0,70 Cukup
0, 21 - 0, 40 Rendah
negatif - 0, 20 Sangat rendah
Reliabilitas soal tes dihitung dengan menggunakan SPSS 16, pada
Cronbach's Alpha dengan hasil reliabilitas soal siklus I sebesar 0, 541.
Hasil tersebut menunjukan soal siklus I dengan kriteria cukup dan dapat
dilihat pada tabel 16.
Tabel 16: Bukti Reliabilitas Soal
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
.541 .837 14
Reliabilitas kuesioner minat belajar siswa dihitung dengan menggunakan
SPSS 16 pada Cronbach's Alpha dengan hasil sebesar 0, 909. Hasil
tersebut menunjukan bahwa kuesioner minat belajar siswa dengan
kualifikasi sangat tinggi dan dapat dilihat hasil perhitungannya pada tabel
17.
Tabel 17: Reliabilitas Kuesioner Minat
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
.909 .910 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
3.6 Teknik Pengumpulan Data
3.6.1 Observasi
Observasi adalah proses yang alami, di mana kita sering melakukannya
baik secara sadar maupun tidak sadar dalam kehidupan sehari-hari. Di
dalam kelas guru sering melihat, mengamati, dan melakukan interprestasi.
Pentingnya observasi dalam penelitian pendidikan mengharuskan peneliti
untuk memahami lebih jauh tentang judgement, bertindak secara reflektif,
dan menggunakan komentar orang lain sebagai informasi untuk membuat
judgement yang lebih reliabel.
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif,
dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi sebenarnya
maupun situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2009: 153).
Observasi disini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui perkembangan
peningkatan prestasi belajar siswa pada saat diskusi kelompok secara
individu.
3.6.2 Wawancara
Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang
dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung dan tidak
langsung dengan guru dan peserta didik untuk memperoleh jawaban dari
yang diwawancarai (Arifin, 2012:158). Wawancara dilakukan oleh peneliti
kepada guru dan tiga orang siswa setelah dilakukannya kegiatan belajar
mengajar berlangsung. Wawancara digunakan untuk mengetahui minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
siswa dalam belajar IPS khusunya materi alat komunikasi. Wawancara
dilakukan oleh peneliti kepada seluruh dan sebagaian siswa untuk
mengetahui perkembangan peningkatan minat belajar IPS siswa kelas IV
SD Kanisius Minggir tahun ajaran 2012/2013.
3.6.3 Angket
Angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan
atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab
responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya. Angket merupakan
teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden (Sugiyono, 2010: 198). Angket digunakan oleh peneliti untuk
mengetahui kondisi awal dan mengukur peningkatan minat belajar siswa
SD Kanisius Minggir tahun ajaran 2012/2013 terhadap mata pelajaran IPS
setelah dilakukannya penelitian.
3.6.4 Tes
Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka
melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai
pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau
dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik
(Arifin, 2009: 118). Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
tertulis yang berupa tes objektif pilihan ganda yang dilakasanakan diakhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
siklus I untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPS khususnya alat komunikasi.
3.7 Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2010: 335) analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistemastis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data
ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri maupun orang lain. Teknik analisis data ini menggambarkan
dengan tepat rata-rata dan peningkat minat dan prestasi belajar siswa SD
Kanisius Minggir dengan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti.
3.7.1 Kriteria keberhasilan
Keriteria keberhasilan minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
IPS siswa kelas IV SD Kanisius Minggir, semester genap tahun pelajaran
2012/2013 tertulis pada tabel 18 dan tabel 19.Dimana, Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) prestasi belajar siswa adalah 65. Sedangkan dalam
penyusunan indikator keberhasilan yang digunakan pada penelitian
tindakan kelas ini adalah pencapaian kriteria keberhasilan yang peneliti
tentukan di setiap siklus. Kriteria keberhasilan dikatakan berhasil jika hasil
yang dicapai siswa melebihi kriteria yang sudah peneliti tentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Dimana, peneliti menentukan dua kriteria keberhasilan, yaitu kriteria
keberhasilan minat dan prestasi belajar.
Kriteria keberhasilan minat belajar siswa SD Kanisius Minggir dapat
dilihat pada tabel 18.
Tabel 18: Kriteria Keberhasilan Minat Belajar Siswa
Peubah Indikator Kondisi
awal
Target
pencapaian
Minat Skor rata-rata minat seluruh siswa 23, 37 35
Persentase jumlah minat siswa di atas cukup 42, 10% 60%
Kriteria keberhasilan prestasi belajar siswa SD Kanisius Minggir dapat
dilihat pada tabel 19.
Tabel 19: Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa
Peubah Indikator
Kriteria
keberhasilan
Kondisi
Awal
Target
Pencapaian
Prestasi
belajar
- Rata-rata nilai ulangan
- Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
43, 58
47,37%
75
70%
3.7.2 Cara menghitung peningkatan minat dan prestasi belajar siswa
3.7.2.1 Peningkatan Minat
Analisis data mengenai minat siswa dihitung menggunakan angket minat
yanng didukung oleh panduan wawancara kepada guru dan kepada 3
siswa. Padanuan wawancara dilakukan kepada guru kelas IV SD Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Minggir, sedangkan panduan wawancara kepada siswa yang dipilih
dengan kriteria siswa yang berminat, kurang berminat, dan tidak berminat
berdasarkan angket yang telah diisi.
Minat siswa dapat dinyatakan dalam skor hasil pernyataan jawaban angket
yang telah diberikan oleh peneliti. Analisis minat siswa dapat ditempuh
dengan cara membandingkan antara kondisi awal dan siklus I sesuai
dengan keberhasilan yang diharapkan sesuai kriteria yang ditentukan oleh
peneliti. Peningkatan minat siswa dihitung dengan cara sebagai berikut.
Menghitung skor minat setiap siswa pada angket yang diberikan setelah
proses pembelajaran berlangsung, skor minat siswa dapat dilihat pada
tabel 20.
Skor minat belajar siswa dari setiap pertemuan berdasarkan kuesioner
yang diberikan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 20.
Tabel 20: Skor Minat siswa pertemuan 1 dan 2
No
Nama
Pernyataan
Jumlah Huruf Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Siswa 1 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 49 A
2 Siswa 2 4 2 3 4 2 2 3 2 2 4 2 3 2 35 A
3 Siswa 3 4 3 3 4 2 3 4 3 2 4 4 3 4 43 A
4 Siswa 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 50 A
5 Siswa 5 3 2 3 4 2 2 3 2 2 2 3 4 2 34 B
Skor minat setiap siswa per pertemuan = jumlah skor setiap siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
6 Siswa 6 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 45 A
7 Siswa 7 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 47 A
8 Siswa 8 3 2 3 4 2 2 4 4 3 4 4 4 3 42 A
9 Siswa 9 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 43 A
10 Siswa 10 4 3 3 3 2 2 2 4 2 2 2 3 3 35 A
11 Siswa 11 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 47 A
12 Siswa 12 3 3 3 4 2 2 4 2 2 3 4 4 1 37 A
13 Siswa 13 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 49 A
14 Siswa 14 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 44 A
15 Siswa 15 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 49 A
16 Siswa 16 4 2 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 45 A
17 Siswa 17 3 2 3 4 4 3 3 4 2 4 4 3 3 42 A
18 Siswa 18 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 3 2 2 36 A
19 Siswa 19 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 24 D
Jumlah total 796
Rata-rata skor minat 41,89
Persentase minat 94,74%
Yang kurang berminat 5,26%
Berdasarkan tabel 20 skor minat siswa dapat dihitung dari rumus yang
terlihat pada tabel 21 sampai 22.
1) Menghitung minat siswa per siklus, dengan rumus pada tabel 21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 21: Rumus Menghitung Minat
Tingkat penguasaan kompetensi Nilai huruf
90% - 100%
80% - 89%
65% -79%
55% - 64%
Di bawah 55%
A
B
C
D
E
2) Proses penilaian minat dihitung dengan rumus di atas pada tabel 22.
Tabel 22: Kriteria Penilaian Minat
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Rentang
penilaian
Huruf Kriteria
90% - 100% 35 -52 A Sangat berminat
80% - 89% 31 - 34 B Berminat
65% -79% 25 - 30 C Cukup berminat
55% - 64% 21 - 24 D Kurang Berminat
Di bawah 55% 0 - 20 E Sangat Kurang Berminat
Berdasarkan rumus siswa yang mendapatkan skor kurang dari 55% itu
berarti minatnya masih kurang. Dapat dikatakan berminat jika perolehan
hasil kuesioner di atas cukup.
Tabel 23: Persentase Minat Siswa
Persentase minat siswa di atas cukup:
nilai siswa yang mendapat huruf: A + B + C X 100%
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
3.7.2.2 Peningkatan Prestasi Belajar
Analisis data deskriptif digunakan untuk menganalisis data pretasi belajar
siswa yang dinyatakan dengan skor hasil tes/evaluasi. Hasil prestasi
belajar siswa data membandingkan dengan kondisi awal dan kondisi akhir
siklus 1 sesuai dengan kriteria keberhasilan yang diharapkan di atas.
Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut.
1) Penyekoran penilaian kognitif
Jawaban benar = 1
Jawaban salah = 0
2) Menghitung jumlah skor setiap siswa
3) Menghitung nilai siswa, dengan rumus:
a) Nilai kognitif:
Nilai kognitif = jumlah skor setiap siswa
0,14
Nilai final = jumlah skor setiap siswa = 100
0,14
Menghitung nilai rata-rata
Tabel 24: Nilai Rata-Rata Seluruh Siswa
Keterangan: ƩN = Jumlah nilai yang diperoleh seluruh siswa
n = Jumlah seluruh siswa
4) Mengitung persentase = jumlah siswa yang mencapai KKM X 100
Jumlah siswa
Nilai rata-rata (N) = n
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Siklus I
Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama pada
tanggal 26 Maret 2013 pada sub materi jenis-jenis alat komunikasi
tradisional dengan alokasi waktu (3 x 40 menit). Pada pertemuan ini siswa
dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Ada tiga
kelompok yang terdiri dari 5 siswa dan ada satu kelompok yang terdiri dari
4 siswa. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2013
dengan sub materi jenis-jenis alat komunikasi modern dengan alokasi (3 x
40 menit). Siswa dibagi ke dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari
4-5 siswa. Ada tiga kelompok yang terdiri dari 5 siswa dan ada satu
kelompok yang terdiri dari 4 siswa dengan kelompok yang sam dengan
pertemuan pertama.
4.1.1.1 Perencanaan
Perencanaan pada siklus I, peneliti menyusun angket minat, panduan
wawancara kepada guru, dan panduan wawancara kepada tiga siswa untuk
menilai minat siswa dalam pembelajaran IPS. Peneliti juga menyusun
perangkat pembelajaran yang berupa silabus, RPP, LKS, bahan ajar, soal
evaluasi, dan rubrik penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik yang
sudah divalidasi untuk menentukan prestasi belajar siswa. Peneliti
membuat skenario pembelajaran yang disampaikan ke guru untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
disampaikan kepada siswa diawal proses pembelajaran berlangsung.
Peneliti juga menyiapkan perlengkapan pembelajaran antara lain: media
gambar, alat tulis, papan nama, dan kertas karton. Peneliti menyusun dan
menyiapkan hal-hal tersebut untuk pembelajaran pada dipertemuan 1 dan
pertemuan 2, setiap pertemuan 3 x 40 menit.
4.1.1.2 Pelaksanaan
a. Pertemuan 1
Kegiatan awal pembelajaran siswa menyanyikan lagu untuk untuk
guru, kemudian menyanyikan “yel-yel selamat pagi guru” kelas IV
sebagai penyemangat belajar, dilanjutkan dengan doa dan presensi.
Pada pertemuan 1 ada satu siswa yang tidak masuk sekolah
dikarenakan sakit. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dengan apersepsi lagu “pak pos”. Dalam kegiatan pembelajaran inti
siswa berdiskusi kelompok sesuai dengan kelompok yang telah
ditentukan oleh guru untuk mengerjakan LKS, kemudian dilanjutkan
dengan presentasi di depan kelas, setiap kelompok presentasi selesai
mempresentasikan hasilnya, kelompok yang lain diberikan kesempatan
untuk memberikan tanggapan atau komentar kepada kelompok
presentasi. Di akhir pembelajaran guru memberikan kesempatan untuk
bertanya. Guru juga memberikan penguatan terhadap materi
pembelajaran alat komunikasi tradisional yang telah dipelajari. Selain
itu guru memberikan soal latihan, refleksi, aksi, dan angket minat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Pada saat melakukan refleksi ada 5 siswa yang berani menyatakan
perasaan setelah belajar IPS dengan menggunakan media gambar lebih
senang dan lebih mudah karena bisa melihat alat komunikasi tradisonal
dan tidak hanya membayangkan. Setelah refleksi guru memberikan
penguatan terdahap refleksi siswa.
b. Pertemuan 2
Pada pertemuan kedua awal pembelajaran dilaksanakan dengan doa,
presensi, dan menyanyikan lagu “padang bulan” dengan lirik berikut
ini:
“tv, hp, radio, juga sms
Internet, email, majalah, koran
Itu alat komunikasi modern”
Lirik lagu diganti oleh peneliti untuk digunakan sebagai apersepsi.
Setelah melakukan apersepsi guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dipejalari hari ini adalah jenis-jenis alat komunikasi
modern. Dengan tanya jawab terlebih dahulu, siswa mampu
menyebutkan 5 alat komunikasi modern. Kemudian dilanjutkan ke
kegiatan inti yaitu siswa dibagi ke dalam kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 4-5 siswa untuk berdiskusi jenis-jenis alat komunikasi
modern. Diskusi selesai setiap kelompok menyampaikan hasilnya di
depan kelas, sedangkan kelompok yang tidak presentasi
memperhatikan. Kelompok yang presentasi sudah selesai kelompok
yang lain dapat memberikan tanggapan atau komentar kepada
kelompok yang presentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Setelah semua kelompok selesai presentasi, guru memberikan
penguatan terhadap materi pembelajaran dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya. Dilanjutkan mengerjakan soal evaluasi
pada saat mengerjakan soal evaluasi ada beberapa siswa dapat
mengerjakan dengan cepat. Setelah semua siswa selesai mengerjakan
evaluasi siswa dan guru melakukan refleksi lisan dan tertulis mengenai
perasaan dan kesan terhadap proses belajar mata pelajaran IPS dengan
menggunakan media gambar dan dilanjutkan pengisian angket minat
serta guru memberikan PR kepada siswa untuk membuat satu jenis alat
komunikasi modern 20 tahun yang akan datang. Soal evaluasi
digunakan oleh untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
4.1.1.3 Observasi
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran
siklus I pertemuan 1, kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan
perencanaan, namun ada satu siswa yang tidak memperhatikan perintah
dari guru dengan serius karena asyik melihat media yanga akan digunakan.
Sehingga siswa tersebut sulit memahami perintah pada kegiatan
pembelajaran dan guru harus menjelaskan berulang-ulang secara individu.
Pada saat proses pembelajaran guru sempat lupa meminta siswa untuk
mengelompokan alat komunikasi modern padahal yang dibahas pada
pertemuan 1 adalah alat komunikasi tradisional, ada beberapa siswa yang
sempat menyanggah “bu alat komunikasi modern kan tidak sekarang”.
Guru menerima sanggahan siswa dengan baik dan tersenyum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Siklus I pertemuan 2 siswa sebelum pelajaran dimulai sudah siap dan
antusias serta bertanya-tanya dengan guru seperti ini “bu nanti kita belajar
alat komunikasi modern dengan gambar-gambar lagi ya bu?”. Sebelum
pelajaran dimulai siswa sudah menulis lagu di papan tulis untuk
peyemangat belajar di kelas.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa sangat aktif mengikuti
pelajaran, siswa berdiskusi dengan kelompok dengan kompak dan setiap
kelompok kompak membuat “yel-yel” untuk mengingat jenis-jenis alat
komunikasi modern yang sedang dipelajari. Pada pertemuan 2 guru
melakukan penilaian tehadap siswa, yaitu evaluasi dengan tes objektif
untuk mengetahui prestasi belajar siswa, meningkat atau tidak.
Hasil penelitian siklus I yang dilihat berdasarkan tes evaluasi dan
pengisian kuesioner minat yang dilakukan pada siklus I, hasil minat dapat
diperoleh pada tabel 25.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 25: Hasil Kuesioner Minat Belajar Siswa
No. Nama Skor minat rata-rata
Siklus I Huruf Kriteria
1. Siswa 1 49 A Sangat Berminat
2. Siswa 2 35 A Sangat Berminat
3. Siswa 3 43 A Sangat Berminat
4. Siswa 4 50 A Sangat Berminat
5. Siswa 5 34 B Sangat Berminat
6. Siswa 6 45 A Sangat Berminat
7. Siswa 7 47 A Sangat Berminat
8. Siswa 8 42 A Sangat Berminat
9. Siswa 9 43 A Sangat Berminat
10. Siswa 10 35 A Sangat Berminat
11. Siswa 11 47 A Sangat Berminat
12. Siswa 12 37 A Sangat Berminat
13. Siswa 13 49 A Sangat Berminat
14. Siswa 14 44 A Sangat Berminat
15. Siswa 15 49 A Sangat Berminat
16. Siswa 16 45 A Sangat Berminat
17. Siswa 17 42 A Sangat Berminat
18. Siswa 18 36 A Sangat Berminat
19. Siswa 19 24 D Kurang Berminat
Jumlah 796
Skor Rata-rata 41,89
Skor Tertinggi 50
Skor Terendah 24
Hasil minat siswa berdasarkan tabel 25 di atas dari kondisi awal dan siklus
I, data kondisi awal siswa diperoleh rata-rata kelas minat siswa sebesar 23,
37 dengan jumlah persentase 42, 10% atau 11 siswa. Setelah dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
tindakan dengan siklus I dengan menggunakan media gambar hasil rata-
rata kelas minat siswa meningkat menjadi 41, 89 dengan jumlah
persentase 94, 74%. Siswa yang mencapai minat di atas rata-rata ada 18,
sedangkan ada 1 siswa minatnya masih di bawah rata-rata.
Hasil peningkatan minat belajar siswa dari kondisi awal dan siklus I dapat
dilihat pada tabel 26.
Tabel 26: Hasil Peningkatan Minat Belajar Siswa
Peubah Indikator Kondisi
awal
Target Capaian
Minat Skor rata-rata minat seluruh siswa 23, 37 35 41, 89
Persentase siswa yang memiliki skor cukup ke
atas
42,
10%
60% 94, 74%
Berdasarkan tabel 26 grafik peningkatan minat dapat dilihat pada gambar
3. Grafik menunjukan bahwa minat kondisi awal 42,10% target yang
ditentukan peneliti 60%, hasil capaian yang diperoleh sebesar 94, 74%.
Gambar 3: Grafik Peningkatan Minat Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Kuesioner pada tabel 3 digunakan untuk mengukur minat siswa,
sedangkan tes evaluasi digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa.
Hasil Prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel 27.
Tabel 27: Prestasi Belajar Siswa Siklus I
No. Nama Nilai siklus I Keterangan
1. Siswa 1 100 Tuntas
2. Siswa 2 85,71 Tuntas
3. Siswa 3 85,71 Tuntas
4. Siswa 4 85,71 Tuntas
5. Siswa 5 78,57 Tuntas
6. Siswa 6 78,57 Tuntas
7. Siswa 7 92,86 Tuntas
8. Siswa 8 64,28 Tidak Tuntas
9. Siswa 9 85,71 Tuntas
10. Siswa 10 92,85 Tuntas
11. Siswa 11 85,71 Tuntas
12. Siswa 12 42,86 Tidak Tuntas
13. Siswa 13 92,86 Tuntas
14. Siswa 14 85,71 Tuntas
15. Siswa 15 92,86 Tuntas
16. Siswa 16 92,86 Tuntas
17. Siswa 17 85,71 Tuntas
18. Siswa 18 85,71 Tuntas
19. Siswa 19 78,57 Tuntas
Jumlah 1592, 82
Jumlah siswa yang
mencapai KKM = 17
siswa (89, 47%)
Rata-rata 83,83
Skor Tertinggi 100
Skor Terendah 42, 86
Hasil prestasi belajar siswa dari kondisi awal dan siklus I, berdasarkan
data awal siswa dengan nilai rata-rata 43, 57 dengan presentase 47, 37%
siswa yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Setelah
KKM: 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
diberi tindakan dengan menggunakan media gambar, hasil perhitungan
prestasi belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata kelas 83, 83. Siswa
yang berjumlah 19, ada 17 siswa yang dapat mencapai nilai KKM yang
telah ditentukan sekolah yaitu 65, sedangkan yang 2 siswa yang belum
mencapai nilai KKM. Agar lebih jelas untuk melihat persentase siswa
yang mengalami peningkatan dapat dilihat pada tabel 28.
Tabel 28: Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Peubah Indikator Kondisi awal Target Capaian
Prestasi - Rata-rata nilai ulangan
- Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
43, 57
47, 37%
75
70%
83, 83
89, 47%
Berdasarkan data tabel 28, ada 17 siswa yang mampu mencapai nilai
KKM dan 2 siswa belum mencapai nilai KKM. Hal ini menunjukan 89,
47% siswa dari jumlah seluruh siswa lulus KKM. Jika dibandingkan
kondisi awal bila siswa pada mata pelajaran IPS sebesar 47,37% lulus
KKM, maka hasil belajar siswa kelas IV pada siklus I sudah optimal dan
mengalami peningkatan. Hasil peningkatan prestasi belajar siswa dapat
dilihat pada gambar 4.
Gambar 4: Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Hasil minat siswa juga sudah meningkat dari 42,10% meningkat menjadi
94,74% dapat dilihat pada tabel 26. Oleh karena itu peneliti tidak
melanjutkan ke siklus II dengan alasan bahwa prestasi belajar dan minat
telah mencapai indikator yang dipilih dapat meningkatkan minat dan
prestasi belajar siswa dengan media gambar.
Media gambar mempermudah siswa untuk mengingat materi yang telah
dipelajari seperti yang telah peneliti lakukan di kelas IVSD K Minggir,
Sleman. Kondisi waktu yang sudah tidak memungkinkan untuk
melanjutkan ke siklus II karena siswa sering belajar di rumah dan sekolah
ada kegiatan latihan UN, ujian sekolah, dan ujian praktek siswa kelas VI,
serta guru menjadi pengawas di sekolah lain.
4.1.1.4 Refleksi
Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Maret 2013
membahasa mengenai pengertian komunikasi dan jenis-jenis alat
komunikasi tradisional. Pembelajaran pada siklus I pertemuan1
berlangsung sesuai dengan perencanaan pembelajaran dengan
menggunakan media gambar. Alokasi waktu yang digunakan sudah tepat
dengan perencanaan. Materi pembelajaran yang disampaikan bagus dan
sangat menarik.
Pertama-tama guru membagikan ringkasan materi dan LKS kepada siswa,
guru memberikan intruksi kepada siswa untuk membaca ringkasan materi
terlebih dahulu kemudian dilanjutkan mengerjakan LKS, namun ada satu
siswa yang kurang memperhatikan dengan serius karena perhatianya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
terarah pada media pembelajaran yang akan digunakan dan bertanya
berulang-ulang mengenai apa yang akan dilakukan. Siswa tersebut
membuat suasana kelas menjadi gaduh, seharusnya siswa membaca
ringkasan materi kemudian dilanjutkan mengerjakan LKS tetapi
kebanyakan siswa asyik melihat gambar-gambar. Waktunya untuk
membaca ringkasan materi terbuang untuk mengamati gambar satu per
satu, oleh karena itu guru melanjutkan ke pengerjaan LKS agar waktu
siswa tidak terbuang untuk melihat gambar-gambar dan berargumen. Pada
saat diskusi ada beberapa gambar yang rusak, gambar yang digunakan
dipres dengan plastik mika tanpa sengaja plastik tersebut lepas dan solusi
yang diberikan oleh guru memberikan double tape ke siswa untuk
menempelkan gambarnya.
Pada saat mengerjakan LKS semua siswa aktif terlibat dan bekerja dalam
kelompok dengan antusias. Setiap kelompok membuat yel-yel tanpa
disuruh oleh guru, yel-yel dibuat oleh siswa dengan alasan untuk
mempermudah mengingat materi alat komunikasi tradisional yang sedang
dipelajarinya. Pada saat diskusi kelompok ditemukan oleh peneliti warna
papan yang digunakan untuk menempel gambar berwarna biru tua
sehingga ketika siswa menulis, tulisan yang akan dibaca tidak kelihatan.
Hal ini adalah kesalahan yang dilakukan oleh peneliti yang tidak
mengecek apakah kertas tersebut dapat dilihat tulisannya atau tidak jika
untuk menulis, hal tersebut baru disadari oleh peneliti ketika penelitian
sedang berlangsung. Untuk mengatasi masalah tersebut guru memberikan
kertas HVS yang tersedia dan diberikan double tape oleh guru untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
menulis dan ditempelkan pada papan penempel gambar. Hal tersebut
menjadi pengalaman peneliti untuk mengecek kembali media yang akan
digunakan.
Siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal, 27 Maret 2013
membahas mengenai jenis-jenis alat komunikasi yang digunakan pada
zaman modern. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan dengan menggunakan media gambar setelah direvisi pada
bagian kegiatan pembagian ringkasan materi, karena pada pertemuan
pertama ringkasan materi dan LKS diberikan pada waktuyang bersamaan.
Pertemuan 2 guru membagikan ringkasan materi dan memberikan waktu
10 menit untuk membaca, waktu membaca sudah selesai kemudian LKS
dibagikan dan guru meminta siswa membaca petunjuknya terlebih dahulu,
kemudian guru memberikan penjelasan cara mengerjakan, hal ini
diperbaiki berdasarkan dari pengalaman refleksi pertemuan 1.
Alokasi yang digunakan sesuai yang direncanakan. Materi yang
disampaikan dikemas dan disampikan guru dengan baik, sehingga menarik
dan mempermudah siswa untuk mempelajari. Guru ketika membagikan
papan siswa ribut karena ingin memilih warna sesuai dengan yang disukai.
Pada saat pembelajaran berlangsung siswa sangat antusias mengikuti
pelajaran dan semangat. Siswa semakin berminat dan terlihat mudah
belajar dengan menggunakan media gambar yang telah disediakan.
Permasalahan yang terjadi pada pertemuan 2 adalah sama seperti
pertemuan 1, ada satu kelompok yang mendapatkan warna biru tua
sehingga sulit untuk dibaca hasil tulisannya, hal tersebut disadari kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
pada saat penelitian sedang berlangsung. Namun, guru memberikan solusi
kepada kelompok tersbut untuk menggunakan kertas HVS untuk menulis
dan ditempelkan di papan penempel gambar. Pada pertemuan 2 siswa
sangat terlihat sangat berminat, setiap kelompok berebut untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, karena berebut dan
suasana kelas menjadi gaduh kemudian guru memutuskan untuk menunjuk
kelompok yang mau angkat tangan dengan tanpa suara.
4.2 Pembahasan
Penerapan media gambar dalam upaya meningkatkan minat belajar
siswa dilaksanakan dengan baik. Pada siklus I pembelajaran direncanakan
dengan menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS,
ringkasan materi, dan soal evaluasi. Pada pembelajaran siklus I pertemuan
1, siswa terlihat sangat senang. Siswa senang karena melihat penelitian
membawa berbagai macam alat yang akan digunakan untuk penelitian,
yaitu gambar-gambar, spidol, papan nama, kamera, dan kertas karton yang
sudah ditempeli dengan kertas asturo dengan warna-warna yang cerah.
Guru dalam mengajar sangatlah antusias dan tidak grogi ketika melihat
kamera, sehingga siswa semakin bersemangat untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar walaupun ada 3 mahasiswa yang membantu
penelitian. Hal tersebut dapat menumbuhkan minat siswa pada pertemuan
pertama, rata-rata minat yang diperoleh seluruh siswa adalah 19, 16. Pada
pertemuan 1 ada satu siswa yang tidak masuk sehingga minatnya belum
dapat diketahui minatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Pembelajaran pertemuan 2, siswa terlihat lebih antusias di
bandingkan dengan pertemuan 1, siswa lebih aktif mengikuti pembelajaran
yang berlangsung, pada saat selesai diskusi guru bertanya kepada seluruh
siswa “kelompok mana yang akan maju terlebih dahulu?” ada satu
kelompok yang berani mengacungkan jari lalu presentasi di depan kelas
dan kelompok yang lain setelah kelompok pertama selesai presentasi
kelompok lain belum ditunjuk sudah berebut dan angkat tang untuk maju
presentasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa minat siswa dapat meningkat
dari kondisi awal siswa yang berminat sebesar 42, 10% setelah diberi
tindakan siklus I menjadi 94, 74%.
Skor minat siswa pada siklus I, adalah 41, 89 yang termasuk dalam
kriteria sangat berminat. Pada siklus I ini, ada 18 siswa yang minat
belajarnya di atas rata-rata dan ada 1 siswa yang minatnya di bawah rata-
rata. Hal tersebut dapat diperkuat dari hasil wawancara guru kelas
mengatakan:
“Dalam pembelajaran pertemuan 1 dan 2 saya merasa senang
karena siswa merasa senang dengan pembelajaran ini, jadi mereka punya
gambaran tentang alat-alat komunikasi tersebut. Perhatian siswa terfokus
ketika ditanya dan sudah mampu menyebutkan macam-macam alat
komunikasi. Selain itu siswa juga berkemauan untuk mengembangkan
dirinya dalam mengikuti pelajaran IPS menggunakan media gambar
karena siswa mampu berpikir dan berimajinasi membuat alat komunikasi
tersebut di masa yang akan datang. Pada saat diskusi kelompok siswa
terlibat penuh dalam kegiatan pembelajaran IPS dengan media gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
karena dalam kelompok ada yang bertugas menjelaskan dari setiap alat
dengan gambar yang digunakan.”
Berdasarkan wawancara dari guru tersebut minat dan prestasi
belajar siswa dapat meningkat dengan adanya media gambar yang
digunakan untuk proses pembelajaran. Guru juga mudah dalam
menyampaikan materi tidak perlu banyak berbicara.Minat siswa pada
siklus I telah mencapai rata-rata 41, 89 termasuk kategori sangat berminat.
Hal tersebut dapat diperkuat dari beberapa wawancara, siswa satu
mengatakan:
“Pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar ini saya
sangat senang bisa mengenali alat komunikasi dengan gambarnya dan
sudah terbukti “gampang/mudah” sekali mempelajari karena sudah ada
gambar asli. Saya juga terfokus dalam mengikuti kegiatan pembeljaran
IPS dengan media gambar karena gambarnya menarik, elok, dan saya
tidak akan melupakan dengan metode yang menggunakan gambar ini.
Saya juga akan mengembangkan dalam diri saya dalam menggunakan
media gambar, cara saya melihat dengan cermat. Dalam kegiatan
pembelajaran menggunakan media gambar saya terlibat membuat yel-yel
untuk mengingat alat komunikasi dan penemunya”.
Wawancara siswa kedua mengatakan:
“Pembelajaran IPS dengan gambar saya merasa senang mengikuti
pelajarannya karena bisa mengerti arti dari gambar. perhatian saya saat
mengikuti pelajaran IPS dengan media gambar agak terfokus. Saya ingin
mengembangkan mengikuti pelajaran caranya memperhatikan bu guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
dan ikut diskusi, pelajaran IPS saya ikut terlibat diskusi dan duduk di
depan”.
Wawancara siswa ketiga mengatakan:
“Pembelajaran IPS menggunakan media gambar saya merasa
sangat senang karena asyik dan gambarnya membantu saya saat
menghafal dan presentasi. Perhatian saya saat mengikuti pelajaran IPS
dengan media gambar terfokus karena gambarnya dapat mengingatkan
saya apabila saya lupa dengan jawaban. Saya juga mau mengembangkan
diri saya dalam mengikuti pelajaran IPS caranya besok kalau saya
menjadi guru, saya akan menggunakan gambar, agar murid saya paham
dan mengerti pelajarannya. Dalam pelajaran IPS menggunakan gambar
saya terlibat penuh karena saya membantu teman yang sedikit lupa”.
Berdasarkan wawancara kepada beberapa siswa dapat disimpulkan
bahwa media gambar dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar
siswa. Media gambar juga mempermudah siswa dalam mengingat materi
yang telah disampaikan oleh guru. Siswa mampu berimajinasi berdasarkan
gambar yang digunakan sebagai media pembelajaran.
Berdasarkan wawancara guru dan siswa dapat disimpulkan bahwa
media gambar dapat meningkatkan minat belajar siswa karena media
gambar dapat mempermudah siswa untuk berimajinasi dan membantu
siswa dalam belajar. Media gambar mampu meningkatkan rasa senang,
perhatian belajar, kemauan mengembangkan diri, dan keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Penerapan media gambar juga dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Pada siklus I, siswa mempelajari materi tentang alat komunikasi
tradisional. Dalam pembelajaran, siswa dibagi dalam 4 kelompok , setiap
kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Pada pertemuan 1 ada satu siswa yang
tidak masuk dikarenakan sakit sedang di pertemuan 2 semua siswa dapat
mengikuti pelajaran.
Prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Minggir melalui
penerapan media gambar pada siklus I dapat tercapai dari kondisi awal
sebelum diterapkan media gambar pada mata pelajaran IPS. Kondisi awal
nila rata-rata siswa adalah 43, 57 dan yang mencapai KKM sebesar 47,
37%. Setelah dilakukan siklus I prestasi belajar siswa meningkat dengan
nilai rata-rata 83, 83; yang mencapai nilai KKM sebesar 89,47% atau 17
siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100, terdapat satu siswa.
Sedangkan nilai terendah adalah 41, 85 ada satu siswa. Nilai rata-rata
prestasi belajar siswa telah mencapai target yang ditentukan oleh peneliti
target yang ditentukan oleh peneliti adalah 70%.
Berdasarkan hasil minat dan prestasi belajar siswa yang sudah
meningkat melalui media gambar, peneliti mempunyai sedikit gambaran
proses dan hasil kerja siswa. Pada saat proses pembelajaran pertemuan 1
berlangsung, setiap kelompok mempunyai ide yang berbeda-beda dalam
menemukan jenis-jenis alat komunikasi tradisional dari berbagai macam
gambar alat komunikasi yang disediakan oleh guru. Cara siswa
menyusunan jenis-jenis alat komunikasi tradisional dapat menggunakan
media gambar dapat dilihat pada gambar 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Gambar 5: Hasil diskusi kel. Bedug
Gambar 5 adalah hasil diskusi dari kelompok bedug yang menyusun
gambarnya secara mendatar yang diberi sela-sela untuk memberikan
keterangan agar mempermudah mereka saat melakukan presentasi di
depan kelas. Pada saat setiap kelompok diberikan tugas menyebutkan
salah satu cara menggunakan masing-masing kelompok mampu
menyebutkan baik lisan maupun tulisan. Hasil kerja siswa saat
menyebutkan cara menggunakan salah satu alat komunikasi dengan media
gambar sebagai kegiatan belajar 2 adalah gambar 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Gambar 6: Hasil Diskusi Siswa
Setelah menyebutkan salah satu cara menggunakan alat komunikasi
tradisional, setiap kelompok membuat salah satu jenis alat komunikasi
tradisional, yaitu membuat sebuah surat yang dikirim kepada kelompok
lain dengan menggunakan pelepah daun pisang. Hasil surat yang dibuat
oleh setiap kelompok dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7: Surat yang Dibuat dari Pelepah Daun Pisang
Selain dari kelompok bedug di bawah ini ada hasil diskusi dari kelompok
lontar, yang cara menyusun gambar-gambar alat komunikasi tradisional
dengan membagi papan penempel menjadi dua bagian kanan dan kiri,
bagian kiri untuk menempel gambar-gambar alat komunikasi tradisional
dan bagian kanan untuk memberikan keterangan gambar sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
pembantu mereka (siswa) saat melakukan presentasi di depan kelas dapat
dilihat pada gambar 8.
Gambar 8: Hasil Diskusi Kel. Lontar
Cara menggunakan alat komunikasi menurut kelompok lontar dapat dilihat
pada gambar 9.
Gambar 9: Hasil Diskusi Kel. Lontar
Pada kelompok lontar tersebut berbeda dengan kelompok bedug,
kelompok bedug menyebutkan hanya salah satu cara menggunakan alat
komunikasi tradisional saja seperti yang diminta oleh soal, sedangkan
kelompok lontar ini menyebutkan 4 alat komunikasi, namun jawabannya
belum tepat karena belum menjelaskan cara menggunakannya, tetapi lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
ke penjelasan arti dari masing-masing alat komunikasi, namun pada saat
presentasi di depan kelas setiap anggota kelompok dapat menjelaskan cara
menggunakan alat komunikasi tradisional yang telah disebutkan. . Hasil
diskusi membuat surat dari daun pisang dari kelompok bedug dapat dilihat
pada gambar 10.
Gambar 10: Surat yang Dibuat Oleh Kel. Bedug
Pada petemuan 2 siswa bekerjasama dalam kelompok dengan anggota
kelompok yang masih sama dengan pertemuan 1, walaupun dengan
kelompok yang sama namun, hasil kerja siswa berbeda dengan pertemuan
1. Pertemuan 2 ini membahas materi tentang jenis-jenis alat komunikasi
modern. Hasil kerja kelompok siswa dapat dilihat pada gambar 11.
Gambar 11: Hasil Kerja Kel. Radio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Gambar di atas adalah kelompok radio, yang cara menyusun hasil
diskusinya dengan mendatar kemudian di bawahnya diberikan celah-celah
untuk memberikan keterangan atau penjelasan dari gambar, dan
mempermudah kelompok ketika presentasi. Hasil diskusinya juga dapat
dilihat pada gambar 12.
Gambar 12: Hasil Diskusi Kel. Radio
Dari 3 kegiatan belajar, kelompok radio belum menyelesaian semua soal,
soal nomor 3 pada kegiatan belajar 2 masih ada yang kosong. Ada
jawaban yang kosong terjadi pada kelompok radio, karena pada saat
diskusi siswa ribut dan berdebat siapa yang akan menulis jawabannya di
LKS, debat terlalu lama dan masing-masing siswa dalam kelompok ini
cenderung mengamati gambar dengan waktu yang lama. Hal tersebut
berbeda dengan kelompok handphone, pada kelompok handpone sedikit
ada masalah dengan papan penempel yang digunakan, karena papan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
penempel media gambar berwarna biru tua, sehingga saat siswa menulis
dipapan tersebut tulisannya tidak kelihatan dengan jelas. Walaupun ada
sedikti kendala, siswa tetap antusias mengikuti pembelajaran. Hasil
diskusinya bagus seperti pada kelompok handphone terlihat pada gambar
13.
Gambar 13: Hasil Diskusi Kel. Handphone
Kelompok ini dapat menjawab dengan tepat, semua soal selesai walaupun
ada kendala dalam proses mengerjakan. Hal ini menunjukan bahwa siswa
sangat tertarik dengan media pembelajaran yang digunakan peneliti,
karena semua siswa terlibat dalam kelompok diskusi sehingga
memghasilkan suatu pekerjaan yang sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
5.1.1 Media gambar digunakan untuk meningkatkan minat belajar IPS siswa
kelas IV SD Kanisius Minggir tahun ajaran 2012/2013 melalui tanya
jawab dan diskusi kelompok dengan menggunakan media gambar siswa
dalam kegiatan pembelajaran IPS. Media gambar diterapkan kepada siswa
agar siswa berimajinasi membangun dan menggali pengetahuannya
tentang materi IPS yang dipelajarinya, sehingga siswa mampu menemukan
pengetahuan baru untuk diri sendiri dari media gambar yang digunakan
dalam pembelajaran. Kegiatan belajar yang dilakukan siswa dengan media
gambar, yaitu berdiskusi kelompok, diskusi kelompok digunakan agar
siswa mau mengemukakan pendapat, berani mengembangkan dirinya
dalam belajar, menarik perhatian siswa dalam belajar, dan mengekpresikan
perasaannya.
5.1.2 Media gambar digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa
kelas IV SD Kanisius Minggir tahun ajaran 2012/2013 dengan proses
kegiatan belajar yang menyenangkan, bekerja, dan berpengalaman bagi
siswa. Siswa dalam proses pembelajarannya tidak hanya mendengarkan
guru yang berceramah dan setelah guru ceramah/menjelaskan materi
pembelajaran siswa menghafalkan. Media gambar yang digunakan peneliti
adalah memberikan pengamalaman kepada siswa agar mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
imajinasi dan gambaran nyata dari materi pembelajaran yang
dipelajarinya. Melalui proses pembelajaran menggunakan media gambar
siswa mampu mengkaitkan kegiatan belajar yang telah dilakukan dengan
lingkungan sekitar siswa. Adanya media gambar yang nyata dapat
mendukung siswa dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai prestasi
belajar IPS dengan maksimal. Prestasi belajar siswa juga dipengaruhi oleh
minat yang diperoleh dari proses pembelajaran IPS dengan media gambar
menjadi meningkat.
5.2 Saran
Berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, ada
beberapa saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut.
5.2.1 Media gambar dapat membantu guru untuk melakukan penilaian afektif
dan psikomotorik siswa dalam proses pembelajaran, sehingga nilai yang
diperoleh siswa tidak hanya berdasarkan pada penilaian kognitif.
5.2.2 Pembelajaran menggunakan media gambar memerlukan banyak gambar
untuk memenuhi cakupan materi yang dipelajari dan cara merawatnya juga
mudah, misalnya dipres atau dilaminating.
5.2.3 Guru kelas juga dapat menggunakan media gambar yang ada dilingkungan
kelas maupun lingkungan sekolah untuk semua mata pelajaran karena
dengan gambar siswa akan lebih mudah mengingat materi yang
dipelajarinya, selain itu gambar juga mudah untuk diperoleh.
5.2.4 Bagi peneliti yang akan mengambil topik yang sama dengan penelitian ini,
disarankan memperluas penggunakan media gambar pada semua mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
pelajaran yang ada di Sekolah Dasar (SD) karena gambar dapat
menumbuhkan imajinasi pada anak.
5.2.5 Bagi pihak sekolah, sediakan gambar-gambar yang berkaitan dengan mata
pelajaran agat dapat dimanfaatkan sebagai penunjang pembelajaran.
5.3 Keterbatasan
5.3.1 Peneliti memiliki keterbatasan dan kekurangan dalam membaca buku serta
kurangnya pemahaman dalam perhitungan soal ojektif menggunakan
Product-Moment, sebaiknya menggunakan point biserial. Karena point
biserial menggunakan perhitungan benar-salah atau 1-0 dan bersifat
diskred, sedangkan Product-Moment besifat continue, misalnya 1, 2, 3, 4,
dan 5.
5.3.2 Penelitian dilakukan siklus I karena peneliti melakukan penelitian pada
bulan Maret minggu terakhir, kemudian siswa libur sekolah untuk paskah,
dilanjutkan libur untuk latihan ujian nasional kelas VI, dan guru
mengawasi ujian di sekolah lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Daftar Referensi
Anitah, S .(2010). Media Pembelajaran Certakan Kedua. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset.
_______. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset.
Asyrad, A. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawai Pres.
Dahar, R. W. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga.
Daryanto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah
Beserta Contoh-Contohnya. Yogyakarta: Gava Media.
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta: BP Cipta Jaya.
Hartanto, P. (2011). Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Perkembangan
Teknologi Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV
SDN Mendut Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Kustandi, C dan Sutjipto, B. (2011). Media pembelajaran: manual dan digital.
Bogor: Ghalia Indonesia
Kusumadewi, E. F. (2011). Penggunaan Media Visual Dalam Meningkatkan
Minat Belajar IPS Siswa di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Masidjo, Ign. (995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mulyasa. (2004). Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Rosdakarya.
Munthe, B . (2010). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Muslich, M. (2009). Melaksanakan PTK itu Mudah (Clasroom Action Reaserch).
Jakarta: PT BUmi Aksara.
Nugiyantoro, B. (1995). Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa Dan Sastra.
Yogyakarta: BPFE.
Puspitasari, M. (2012). Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar Ips Tentang
Permasalahan Sosial Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Plaosan 1 Mlati Semester Genap Tahun
Pelajaran 2011/2012. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Rahim, F. (2007). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Riyanto, Y. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi
Pendidikan Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif dan
Berkualitas. Jakarta: Prenada Media Group.
Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers.
Sadiman, dkk. (2008). Media pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana, Prenada
Media Group.
Sapriya. (2009). Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
Semiawan, R. C. (2008). Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah
Dasar. Jakarta:PT Indeks.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Renika Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sriharyani, M. (2012). Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar Menggunakan
Model Cooperative Learning Tipe NHT Pada Pelajaran IPS Siswa Kelas
IV SD Kanisius Worobrajan Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung; Afabeta.
Sumaatmadja, N. (1980). Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Bandung: Alumni.
Supardi. (2011). Dasar-dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Supradan, D. (2011). PENGANTAR ILMU SOSIAL Sebuah Kajian Pendekatan
Struktural. Jakarta: Bumi Aksara.
Suryanto, B .(2011). Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan.
Jakarta: Kencana .
Suyono dan Hariyanto. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Syah, M. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
SURAT IZIN
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
PERANGKAT
PEMBELAJARAN
SEBELUM
VALIDASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
SILABUS
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Kanisius Minggir
Kelas/ Semester : IV/Ilmu Pengetahuan Sosial
Unit : Terpadu
Waktu : 12 x 40 menit (4 x pertemuan)
Standar Kompetensi : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan
provinsi. Cabang
IPS
Terkait
Kompetensi Dasar Materi Pengalaman Belajar Indikator Penilaian AW
Sumber Belajar
Teknik Bentuk Contoh instrumen
Sosiologi,
Sejarah,
Geografi,
Ekonomi
2.3 Mengenal
perkembangan
teknologi produksi,
komunikasi, dan
transportasi serta
pengalaman
menggunakannya.
Khususnya materi
“mengenal
perkembangan
komunikasi serta
pengamalan
menggunakannya”.
Alat
komunikasi
1. Siswa mampu
menghayati
penjelasan
pengertian
komunikasi
2. Siswa mampu
menghayati
penjelasan
pengertian alat
komunikasi
3. Siswa mampu
berlatih
menyebutkan 10
jenis alat
komunikasi yang
a. Competence
1. Menjelaskan
pengertian
komunikasi
2. Menjelaskan
pengertian alat
komunikasi
3. Menyebutkan
10 jenis alat
komunikasi
yang digunakan
pada zaman
dahulu
4. Menjelaskan
salah satu cara
1. Tertulis
2. Tes
1. Pilihan
ganda
1. Pilihan ganda
Contoh:
1. Suatu kegiatan
yang
menyampaikan
pesan dan
menerima pesan
disebut...
a. Komunikasi
b. Transportasi
c. Berbicara
d. Komunikasi
langsung
6 x 35
menit
1. KTSP 2006
2. Nurhadi &
Rahmawati,
Fitria H. (2009).
Ilmu
Pengetahuan
Sosial: Mengenal
Lingkungan
Sekitar. Jakarta:
Depdiknas.
3. Suranti. (2008).
lmu
Pengetahuan
Sosial: Jilid 4
untuk SD dan MI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
digunakan pada
zaman dahulu
4. Siswa mampu
berlatih
menjelaskan
salah satu cara
menggunakan
alat komunikasi
yang digunakan
pada zaman
dahulu
5. Siswa mampu
berlatih
menyebutkan 10
jenis alat
komunikasi yang
digunakan
zaman modern
6. Siswa mampu
berlatih
menjelaskan
salah satu cara
menggunakan
alat komunikasi
menggunakan
alat komunikasi
yang digunakan
pada zaman
dahulu
5. Menyebutkan
10 jenis alat
komunikasi
yang digunakan
zaman modern
6. Menjelaskan
salah satu cara
menggunakan
alat komunikasi
yang digunakan
pada zaman
modern
7. Menyebutkan 3
kelemahan dan
kelebihan alat
komunikasi
trasdional dan
alat komunikasi
modern
Kelas IV.
Jakarta:
Depdiknas.
4. Sarwiyanto, dkk.
(2011). Menuju
Paradigma
Pedagogi
Reflektif Ayo
Belajar Ilmu
Pengetahuan
Sosial Kelas IV
SD. Yogyakarta:
Kanisius.
5. Untoro, Joko &
Tim Guru
Indonesia.
(2010). Buku
Pintar Pelajaran
5 in 1. Jakarta:
WahyuMedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
yang digunakan
pada zaman
sekrang
7. Siswa mampu
berlatih
membandingkan
alat komunikasi
zaman dahulu
dan zaman
modern
b. Conscience
1. Siswa mampu
mendengarkan
penjelasan guru
2. Siswa mampu
mengerjakan
tuugas yang
diberikan guu
dengan serius
dan teliti.
3. Siswa mampu
mebedakan alat
komunikasi
yanng
digunakan pada
zaman dahulu
dengan zaman
sekrang
c. Compassion
1. Siswa mampu
bekerjasama
dengan
antusias ketika
ada teman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
sedang
menjelaskan
2. Siswa mampu
membantu
teman yang
mengalami
kesulitan belajar
Kepala Sekolah Guru Kelas Peneliti
Ch. Kusumastuti S.Pd.,SD. MG. Parinem Eka Yusniyawati NIP: 196770701 198604 2001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Siklus 1
Pertemuan Pertama
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Minggir
Kelas/Semester : IV/2
Mata Pelajaran : IPS
Hari/Tanggal : Selasa, 26 Maret 2013
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (3 jp)
A. Standar kompetensi
IPS
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompetensi dasar
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya
C. Indikator
a. Competence :
1. Menjelaskan pengertian komunikasi
2. Menjelaskan pengertian alat komunikasi
3. Menyebutkan 10 jenis alat komunikasi yang digunakan zaman dahulu
(tradisional)
4. Menggunakan salah satu alat komunikasi yang digunakan zaman dahulu
(tradisional)
b. Conscience :
1. Mendengarkan penjelasan dari teman pengertian alat komunikasi
2. Mengerjakan tugas dari guru dengan teliti dan benar
3. Mengelompokan gambar dengan teliti
c. Compassion
1. Bekerjasama dalam kelompok untuk membahas alat komunikasi yang
digunakan zaman dahulu (tradisional).
2. Membantu teman yang mengalami kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
D. Tujuan Pembelajaran
a. Competence :
1. Setelah membaca buku siswa mampu menjelaskan pengertian komunikasi
dengan benar
2. Setelah membaca buku atau mendapatkan pengalaman sehari-hari siswa dapat
menjelaskan pengertian alat komunikasi.
3. Setelah membaca ringkasan materi siswa mampu menyebutkan 10 alat
komunikasi yang digunakan zaman dahulu (tradisional) secara lisan dengan
benar.
4. Sisw kelas IV dapat menggunakan alat komunikasi yang digunakan zaman
dahulu (tradisional) setelah membaca ringkasan materi minimal satu alat
komunikasi.
b. Conscience :
1. Waktu berdiskusi siswa mampu mendengarkan penjelasan dari teman
2. Setelah guru memberikan penjelasasan cara mengerjakan tugas, siswa mampu
melaksanakan tugas dengan teliti dan benar
3. Setelah dibagikan tugas dan media pembelajaran siswa mampu
mengelompokan gambar sesuai dengan materi pembelajaran yang dipelajari
c. Compassion
1. Bekerjasama dalam kelompok untuk membahas alat komunikasi yang
digunakan zaman dahulu (tradisional).
2. Membantu teman yang mengalami kesulitan.
E. Materi pembelajaran
Komunikasi adalah suatu kegiatan yang menyampaikan pesan dan menerima
pesan.
Alat komunikasi adalah alat-alat yang digunakan untuk membantu komunikasi,
khususnya komunikasi secara tidak langsung.
Jenis-jenis alat komunikasi yang digunakan pada zaman dahulu, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Telik sandi atau kurir
2. Telepon engkol
3. Bedug
4. Kentongan
5. Lonceng
6. Terompet
7. Api
8. Pelepah daun
9. Merpati pos
10. Daun lontar
Pelepah daun, digunakan untuk menulis karena belum ditemukan kertas.
Pelepah daun yang sudah kering digunakan untuk membuat surat atau pesan
yang diantar oleh kurir dengan berjalan kaki atau menunggang kuda.
F. Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi
2. Penugasan
3. Diskusi
4. Tanya jawab
5. Presentasi
G. Nilai Kemanusiaan
1. Berani
2. Bertanggung jawab
3. Saling menghargai
4. Cinta lingkungan
5. Kerjasama
H. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Siswa mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapakan salam,
doa, dan presensi.
2. Siswa menyanyikan lagu “Pak Pos”
3. Siswa dan guru melakukan tanya jawab materi sebelumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari lagu “Pak Pos” , yaitu hari
ini akan belajar mengenai alat komunikasi yang digunakan pada zaman
dahulu.
b. Kegiatan Inti (90 menit)
1. Siswa membentuk kelompok, setiap kelompok 5 siswa
2. Siswa dan guru tanya jawab jenis-jenis alat komunikasi yang digunakan
masyarakat sekitar
3. Guru menyiapkan gambar-gambar kemudian dibagikan kepada setiap
kelompok
4. Siswa mendapatkan LKS
5. Siswa diberi penjelasan cara mengerjakan tugas yang akan dilaksanakan,
yaitu setiap kelompok mencari pengertian komunikasi dan alat komunikasi
6. Siswa mengelompokan gambar alat komunikasi yang digunakan pada
zaman dahulu (tradisional) dari gambar-gambar yang sudah disediakan.
7. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
8. Siswa menjelaskan cara menggunakan alat komunikasi yang digunakan
pada zaman dahulu (tradisional)
9. Siswa menggunakan satu alat komunikasi tradisional, yaitu pelepah daun
untuk membuat surat kecil, kemudian ditukarkan dengan temannya.
10. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, siswa
yang lain memperhatikan dan menanggapi jawaban yang disampaikan oleh
temannya.
11. Guru memberikan balikan terhadap jawaban siswa
c. Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Siswa dan guru bersama-sama merangkum materi pembelajaran yang telah
dipelajari hari ini, yaitu menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis alat yang
digunakan pada zaman dahulu.
2. Siswa diberi kesempatan untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari
hari ini
3. Siswa melakukan refleksi dan aksi.
4. Siswa diberi PR setiap kelompok membuat satu alat komunikasi tradisional
dengan kreatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
5. Salam dan doa penutup.
I. Refleksi
1. Bagaimana perasaan kalian setelah belajar materi ini?
2. Bagaimana pendapatmu dengan alat komunikasi yang digunakan pada
zaman dahulu?
3. Apa yang akan kalian lakukan jika zaman sekarang kembali menggunakan
alat komunikasi seperti dahulu?
4. Apakah kalian sudah paham dengan jenis-jenis dan bisa menggunakan alat
komunikasi yang digunakan pada zaman dahulu?
5. Adakah kesulitan yang kalian alami?
J. Aksi
1. Bagi yang sudah paham dan tahu cara menggunakan alat komunikasi yang
digunakan pada zaman dahulu (tradisional)dapat menggunakan dengan
baik dan bisa merawat, serta menjelaskan dalam kehidupan sehari-hari
dengan hemat.
2. Bagi yang belum paham dan tahu cara menggunakan alat komunikasi yang
digunakan pada zaman dahulu (tradisional) terus berusahalah dengan
semangat agar tidak ketinggalan dengan teman-teman yang lainnya.
K. Kecakapan Hidup
1. Kecakapan personal : jujur, tanggung jawab, dan bertambah pengalaman
2. Kecapakan sosial : mampu berkomunikasi dan bekerjasama
L. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Sumber
1. Nurhadi & Rahmawati, Fitria H. (2009). Ilmu Pengetahuan Sosial:
Mengenal Lingkungan Sekitar. Jakarta: Depdiknas.
2. Suranti. (2008). lmu Pengetahuan Sosial: Jilid 4 untuk SD dan MI Kelas
IV. Jakarta: Depdiknas.
3. Sarwiyanto, dkk. (2011). Menuju Paradigma Pedagogi Reflektif Ayao
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV SD. Yogyakarta: Kanisius.
4. Untoro, Joko & Tim Guru Indonesia. (2010). Buku Pintar Pelajaran 5 in
1. Jakarta: WahyuMedia.
b. Media pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Gambar dan alat tulis
M. Penilaian
1. Prosedur : proses
2. Jenis : tes dan non-tes
3. Teknik : tertulis
4. Bentuk : LKS dan kuesioner
5. Pedoman penilaian : LKS tiap nomor yang benar skornya 25, jika benar
semua jumlah skor 100.
Nilai total LKS : 25 x 4 = 100
6. Pedoman penilaian afektif
No. Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4
1. Menyampaikan pendapat saat diskusi kelompok
2. Memperhatikan penjelasan dari teman
3. Terlibat aktif dalam diskusi tanya jawab di kelas
4. Menjawab pertanyaan dari guru tanpa ditunjuk
7. Penilaian psikomotorik
No. Aspek yang dinilai skor
1 2 3 4
1. Ketepatan mengelompokan gambar
2. Cara menjelaskan menggunakan alat komunikasi dari media
gambar
3. Kerapian tempelan gambar
4. Kekompakan dalam mengelompokkan gambar
Minggir, 23 Maret 2013
Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan
MG. Parinem Eka Yusniyawati
Kepala Sekolah
Ch. Kusumastuti, S. Pd. SD
NIP: 196770701 198604 2001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Ringkasan Materi
Komunikasi adalah suatu kegiatan yang menyampaikan pesan dan menerima
pesan.
Alat komunikasi adalah alat-alat yang digunakan untuk membantu komunikasi,
khususnya komunikasi secara tidak langsung.
Jenis-jenis alat komunikasi yang digunakan pada zaman dahulu, yaitu:
1. Telik sandi atau kurir
Telik sandi, orang yang dipilih untuk mengintip atau
menyusup masuk ke dalam pertahanan musuh. Tugas
utamanya adalah mencari tahu kekuatan dan kelemahan
musuh.
2. Bedug
Bedug adalah alat yang digunakan untuk acara
keagamaan. Bedug digunakan di masjid-
masjid untuk panggilan kaum muslim dalam
menjalankan peribadatan. Fungsi sosial bedug
adalah sebagai alat komunikasi atau pertanda
kegiatan masyarakat, mulai dari beribadah, pertanda bahaya, hingga
pertanda berkumpulnya sebuah komunitas. Selain itu bedug juga berfungsi
dalam pengembangan dunia kreatif, konsep, dan budaya material musikal.
Bedug digunakan dengan cara dipukul.
3. Kentongan
Kentongan merupakan alat komunikasi zaman dahulu
(tradisional) yang dapat berbentuk tabung maupun
berbentuk lingkaran dengan sebuah lubang yang sengaja
dipahat di tengahnya.Dari lubang tersebut, akan keluar
bunyi-bunyian apabila dipukul. Kentongan tersebut biasa
dilengkapi dengan sebuah tongkat pemukul yang sengaja
digunakan untuk memukul bagian tengah kentongan tersebut untuk menghasilkan
suatu suara yang khas. Kentongan tersebut dibunyikan dengan irama yang
berbeda-beda untuk menunjukkan kegiatan atau peristiwa yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Manfaat Kentongan alat pendamping ronda untuk memberitahukan adanya
pencuri atau bencana alam. Dalam masyarakat pedalaman, kentongan sering kali
digunakan ketika suro-suro kecil atau sebagai pemanggil masyarakat untuk ke
masjid bila jam sholat telah tiba. Dalam masyarakat modern, kentongan dijadikan
sebagai salah satu alat yang efektif untuk demam berdarah. Dalam masyarakat
tani, seringkali menggunakan kentongan sebagai alat untuk mengusir hewan yang
merusak tanaman dan padi warga.
4. Lonceng
Lonceng digunakan kaum nasrani sebagai penanda waktu
di gereja-gereja untuk acara peribadatan biasanya
dibunyikan tiga kali, pada pukul 06.00. 12.00, dan18.00.
Alat untuk memukul dapat berupa pemukul panjang yang
digantung di dalam lonceng tersebut atau pemukul yang
terpisah. Manfaat lonceng, yaitu:
a. Untuk mengabarkan suatu berita kepada masyrakat dan sebagai penanda
waktu
b. Sebagai bagian dari perangkat ritual.
5. Merpati pos
Merpati pos adalah burung merpati yang telah dilatih
untuk mengantarkan surat atau pesan. Merpati merupakan
salah satu jenis burung yang cukup pintar memiliki daya
ingat yang kuat dan memiliki naluri alamiah yang dapat
pergi dengan jarak yang jauh dan waktu yang lama,
sehinggga surat yang disampaikan pasti sampai tujuan
atau sangat kecil kemungkinan surat tersebut nyasar.
Cara Kerja Untuk menjadi merpati pos, merpati terlebih dahulu harus dilatih
oleh pelatih khusus. Pelatihan baru dapat dilakukan untuk pada merpati yang
berusia tujuh bulan.Tiga hal yang harus dilatihkan kepada merpati pos adalah
static, mobile, dan boomerang. Static : merpati mempelajari bagaimana cara
mengenali perintah seseorangdalam suatu wilayah kecil. Mobile : merpati
dilatih untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Boomerang :
merpati diajarkan untuk mengirimkan dan mengembalikan pesan.Jika hal-hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
tersebut telah dilatihkan, merpati dapat terbang dalam jarak ratusan
bahkanribuan kilometer dan dapat mengirimkan pesan atau surat. Surat atau
pesan digulung, lalu dimasukkan ke dalam tempat pelindung berbentuk
kapsul plastik. Kemudian kapsul plastik tersebut diselipkan diantara kaki
merpati.
6. Daun lontar
Daun lontar adalah adalah media komunikasi yang
digunakan untuk mengirin surat kepada negeri tetangga.
Umumnya alat komunikasi yang digunakan adalah dengan
daun lontar, dengan alasan daun lontar mudah didapatkan. Daun lontar
sebagai alat komunikasi masa lalu. Cara menggunakannya daun
lontar/siwalan dikeringkan terlebih dahulu, setelah kering baru digunakan
untuk menulis atau membuat naskah. Daun lontar di pakai untuk menulis
naskah dan kerajinan. Naskah dari lontar banyak ditemukan di Sunda, Jawa,
Bali, Madura, Lombok, dan Sulawesi Selatan. Sedangkan kerajinan dari
lontar digunakan untuk bahan baku atap rumah dan produk utama anyaman
serta kipas.
7. Terompet
Fungsi terompet pada masa lalu, yakni sebagai tanda
dimulai dan diakhirinya sebuah peperangan, maka hal
itupun sama namun dengan kondisi yang berbeda. Kalau
dulu perang dalam arti yang sebenarnya namun sekarang
bisa diartikan sebagai perang untuk melawan
kemiskinan, kebodohan dan sebagainya. Ketika terompet
dibunyikan ramai-ramai dipenghujung tahun, itu bertanda bahwa peperangan
telah usai, saatnya kita untuk interopeksi diri. Kita berada di pihak yang
menang atau sebaliknya pihak yang kalah atau malah menjadi seorang
pecundang yang lari dalam medan laga (baca: lari dari kenyataan hidup).
8. Api
Api adalah zat panas yang ditimbulkan dari
benda yang terbakar, berasal dari proses oksidasi
sehingga berupa energi berintensitas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
bervariasi dan memiliki bentuk cahaya (dengan panjang gelombang juga di
luar spektrumvisual sehingga dapat tidak terlihat oleh mata manusia) dan
panas yang juga dapat menimbulkan asap. Api juga digunakan dalam
komunikasi tradisional. Isyarat yang digunakan adalah dengan menyuruh
orang berdiri di ketinggian dan kemudian menyalakan api . Setiap asap yang
ditimbulkan dari api tersebut akan menciptakan beberapa pesan yang akan
diterima dan dimengerti oleh orang- orang yang dituju.
9. Asap
Asap adalah media komunikasi yang tergolong unik dan sangat populer
digunakan oleh bangsa Indian di Amerika. Asap dapat digunakan untuk
mengirimkan informasi rahasia kepada temanmaupun lawan. Dalam
berkomunikasi menggunakan asap, tidak ada kode-kode yang baku sehingga
tidak semua orang dapat membaca maksud dari kepulan asap yangdikirim.
Namun yang umum dan sering kita lihat di beberapa film, asap dapat
digunakanuntuk meminta bantuan ketika seseorang sedang tersesat di hutan
dengan cara menunjukan keberadaannya menggunakan asap. Atau mungkin
kamu pernah ikut dalamkegiatan Pramuka dimana mereka menggunakan asap
dalam suatu permainan pesan berantai.
10. Telepon engkol
Telepon engkol adalah pesawat telepon yang cara
menggunakannya dengan memutar alat seperti engkol sebagai
penyambungnya.
11. Surat
Surat zaman dahulu/tradisional menggunakan kulit binantang, pelepah daun,
dan batu.
12. Pelepah daun
Pada zaman dahulu (tradisional) belum ditemukan kertas orang-orang
menulis menggunakan pelepah daun sebagai pengganti kertas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lembar Kerja Siswa
Nama anggota kelompok:
1. ..........................
2. ..........................
3. ..........................
4. ..........................
5. ..........................
A. Indikator
a. Competence
1. Menjelaskan pengertian komunikasi
2. Menjelaskan pengertian alat komunikasi
3. Menyebutkan 10 alat komunikasi yang digunakan zaman dahulu
4. Menggunakan salah satu alat komunikasi yang digunakan zaman dahulu
b. Concience
1. Mendengarkan penjelasan dari teman mengenai pengertian alat
komunikasi
2. Mengerjakan tugas dari guru dengan teliti
3. Mengelompokkan gambar dengan teliti
c. Compassion
1. Bekerjasama dalam kelompok untuk menyebutkan, menjelaskan, dan
mengelompokkan alat komunikasi yang digunakan zaman dahulu.
2. Membantu teman yang mengalami kesulitan.
B. Petunjuk
1. Tuliskan nama anggota kelompokmu yang telah disediakan di atas!
2. Lakukan kegiatan di bawah ini dengan berdiskusi bersama dengan teman
dalam kelompokmu!
3. Jawablah soal dengan teliti dan benar!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
C. Kegiatan belajar
Kegiatan belajar 1
Diskusikan dalam kelompok jenis-jenis alat komunikasi yang digunakan pada
zaman dahulu (tradisional) dari gambar-gambar yang sudah disediakan!
Tempellah pada kertas yang sudah disediakan! Berilah keterangan nama gambar!
Kegiatan belajar 2
Diskusikan dalam kelompok salah satu cara menggunakan alat komunikasi yang
telah kalian sebutkan di atas dengan singkat dan jelas!
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Buatlah surat kecil dari pelepah daun, tukarkan dengan temanmu!
Kegiatan belajar 3
Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas!
Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian komunikasi!
2. Jelaskan pengertian alat komunikasi!
3. Sebutkan 10 alat komunikasi yang digunakan zaman dahulu (tradisional)!
4. Jelaskan salah satu cara menggunakan alat komunikasi tradisional!
Kunci jawaban
1. Komunikasi adalah suatu kegiatan yang menyampaikan pesan dan menerima
pesan.
2. Alat komunikasi adalah alat-alat yang digunakan untuk membantu komunikasi,
khususnya komunikasi secara tidak langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
3. 10 alat komunikasi yang digunakan zaman dahulu (tradisional), yaitu telik,
telepon engkol, bedug, kentongan, lonceng, terompet, api, pelepah daun, dan
merpati pos.
4. Salah satu cara menggunakan alat komunikasi tradisional yaitu kentongan
dipukul sesuai dengan kejadian, agar berita yang disampaikan jelas dan mudah
dimengeri orang lain.
Refleski
1. Bagaimana perasaan kalian setelah belajar materi ini?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
2. Bagaimana pendapatmu dengan alat komunikasi yang digunakan pada zaman
dahulu (tradisional)?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
3. Apa yang akan kalian lakukan jika zaman sekarang kembali menggunakan alat
komunikasi seperti dahulu?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
4. Apakah kalian sudah paham dengan jenis-jenis dan bisa menggunakan alat
komunikasi yang digunakan pada zaman dahulu?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
5. Adakah kesulitan yang kalian alami?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Gambar alat komunikasi tradisonal adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Siklus 1
Pertemuan Kedua
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Minggir
Kelas/Semester : IV/2
Mata Pelajaran : IPS
Hari/Tanggal : Rabu, 27 Maret 2013
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (3 jp)
A. Standar kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompetensi dasar
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya
C. Indikator
a. Competence :
1. Menyebutkan 10 alat komunikasi yang digunakan pada zaman modern
2. Menjelaskan salah satu cara menggunakan alat komunikasi yang
digunakan pada modern
3. Membandingkan 3 kelemahan dan kelebihan alat komunikasi tradisional
dan modern
b. Conscience :
1. Mendengarkan penjelasan dari teman
2. Mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan serius dan teliti
c. Compassion :
1. Memperhatikan dengan antusias ketika ada teman yang sedang
menjelaskan
2. Bekerjasama dengan kelompok
3. Membantu teman yang mengalami kesulitan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
4. Menuliskan salah satu cara menggunakan alat komunikasi yang telah
disebutkan sesuai pengetahuannya dengan baik dan benar dari gambar.
D. Tujuan Pembelajaran
a. Competence
1. Setelah membaca ringkasan materi dan mengetahui lingkungan sekitar siswa
mampu menyebutkan 10 jenis alat komunikasi yang digunakan modern tanpa
melihat buku.
2. Setelah menyebutkan 10 jenis alat komunikasi, siswa menjelaskan salah satu
cara menggunkan alat komunikasi tanpa melihat buku dengan baik secara lisan.
3. Siswa menuliskan cara menggunakan salah satu jenis alat komunikasi yang
telah disebutkan sesuai pengetahuannya dengan baik dan benar dari gambar
yang telah disediakan.
4. Setelah menyebutkan dan menuliskan alat komunikasi modern, siswa mampu
menybutkan 3 kelemahan dan kelebihan alat komunikasi tradisional dan
modern.
b. Conscience
1. Saat berdiskusi siswa mampu mendengarkan penjelasan dari teman
2. Setelah guru memberikan tugas dan penjelasan cara mengerjakan tugas, siswa
mampu melaksanakan tugas dengan teliti dan benaar.
3. Setelah dibagikan tugas dan media pembelajaran siswa mampu
mengelompokan gambar sesuai dengan materi pembelajaran yang dipelajari.
c. Compassion
1. Siswa mampu bekerjasama dengan antusias ketika ada teman yang sedang
menjelaskan.
2. Siswa mampu membantu teman yang mengalami kesulitan belajar.
3. Siswa mampu membuat satu alat komunikasi yang dibuat modern.
E. Materi pembelajaran
1. Alat komunikasi masa kini, yaitu radio, televisi, surat pos, telegram, telepon,
media cetak, e-mail, SMS, HP, pager, dan lain-lain.
2. Cara Menggunakan Email - Login dan Mengirim Email dengan Gmail
1. Login
Login dilakukan setiap anda ingin masuk dan membaca/kirim email di akun anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
a. Username | Nama Login
b. Password | Sandi
c. Stay signed in | Tetap masuk (hilangkan tanda bila anda memakai fasilitas
umum)
2. Cara Membaca Email
a. Login
b. Pilih [klik] Email yang ingin dibaca
c. Untuk kembali ke daftar Email awal, atau utk melihat bila ada email terbaru,
klik Inbox (Di layanan email lain seperti yahoo, hotmail, dsb, anda harus
klik Inbox utk menuju ke daftar email masuk)
3. Cara Mengirim Email
a. Login [bila belum login]
b. Pilih [klik] Compose Mail | Buat Surat
c. To | Kepada, isi dengan email tujuan - Cc/Bcc, dikosongi saja
d. Subject | Perihal, judul, maksud, tujuan dibuatnya surat
e. Attachments | Lampiran - Choose | Pilih file - Attach more files | Lampirkan
file lainnya
f. Send | klik utk Kirim Surat
g. Save draft | utk menyimpan email yg baru dibuat, tapi belum akan dikirim
h. Discard | Gagal, tidak jadi kirim surat
4. Menu lainnya
a. Starred - daftar Email yg ditandai
b. Sent - daftar Email terkirim
c. All mail - daftar semua email
d. Spam - daftar Email bohong, iseng, biasanya menipu
e. Trash - seperti tempat sampah (Recycle bin), berisi email yg di delete (di
hapus)
f. Contacts - Daftar Contact Email teman
g. Settings - Setelan
5. Logout | Keluar
Biasakan klik Log out setiap selesai menggunakan akun Email demi keamanan
privasi anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
3. Kelemahan dan kelebihan alat komunikasi tradisional dan modern, yaitu:
Alat komunikasi Kelemahan Kelebihan
Tradisional 1. Jangkauan terbatas
2. Informasi yang disampaikan
lambat diterima
3. Pengiriman butuh waktu
lama
4. Berita kadang tidak sampai
1. Alat yang diigunakan sederhana
2. Tidak bergantung pada alat
3. Biaya murah
4. Alat mudah diperbaiki
5. Tidak berdampak negatif pada
kesehatan
Modern 1. Tergantung pada alat
2. Biaya mahal
3. Susah untuk diperbaiki
4. Berdampak negatif pada
kesehatan
1. Menggunakan alat modern dan
canggih
2. Jangkauan luas
3. Informasi yang disampaikan
cepat diterima
F. Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi
2. Penugasan
3. Diskusi
4. Tanya jawab
5. Presentasi
G. Nilai Kemanusiaan
1. Berani
2. Bertanggung jawab
3. Saling menghargai
4. Cinta lingkungan
5. Up to date
6. Toleransi
7. Teliti
8. Kerjasama
H. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal “10 menit”
1. Siswa mengucapkan salam, doa, dan presensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
2. Siswa menyanyi lagu dengan nada lagu “ padang bulan” yang telah diganti
liriknya
“tv, hp, radio, juga sms
Internet, email, majalah, koran
Itu alat komunikasi modern”
3. Siswa dan guru tanya jawab dari lagu telah dinyanyikan tersebut.
4. Siswa dan guru mengingat kembali materi yang telash dipelajari sebelumnya,
yaitu pengertian komunikasi, alat komunikasi, jenis-jenis alat komunikasi yang
digunakan pada zaman dahulu (tradisional), serta cara menggunakan.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari dai lagu yang
telah dinyanyikan
b. Kegiatan Inti “70 menit”
1. Siswa membentuk kelompok, setiap kelompok 4 siswa dengan siswa yang
masih sama pada pertemuan pertama.
2. Setiap kelompok mendapatkan LKS dan media gambar dari guru
3. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru cara berdiskusi kelompok yang akan
dilakukan, yaitu siswa mengelompokan gambar-gambar yang merupakan alat
komunikasi modern.
4. Siswa menjelaskan cara menggunakan alat yang telah disebutkan.
5. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
6. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
7. Guru memberikan penguatan terhadap jawaban siswa dengan tepuk tangan
c. Kegiatan Akhir “50 menit”
1. Siswa dan guru bersama-sama merangkum materi pembelajaran yang telah
dipelajari hari ini, yaitu menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis alat yang
digunakan pada zaman dahulu yang telah dipelajari hari ini.
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi
3. Siswa melakukan refleksi dan aksi.
4. Siswa diberi pesan agar belajar di rumah dan PR membuat alat komunikasi 20
tahun yang akan datang
5. Salam dan doa penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
I. Refleksi
1. Bagaimana perasaan kamu setelah belajar alat komunikasi modern dengan
media gambar?
2. Bagaimana pendapatmu dengan alat komunikasi yang digunakan pada zaman
modern ini?
3. Usaha apa yang akan kamu lakukan jika alat komunikasi modern disalah
gunakan?
4. Apakah kalian sudah paham dengan jenis-jenis dan tahu cara menggunakan
alat komunikasi yang digunakan pada zaman modern ini?
5. Alat komunikasi apa yang akan kamu buat 20 tahun yang akan datang?
J. Aksi
1. Bagi yang sudah paham dan tahu cara menggunakan alat komunikasi yang
digunakan pada zaman modern dapat menggunakan dengan baik dan bisa
merawat, serta menjelaskan dalam kehidupan sehari-hari dengan hemat.
2. Bagi yang belum paham berusahalah dengan semangat agar tidak ketinggalan
dengan teman-teman yang lainnya.
3. Rajinlah belajar, pelajari materi yang sudah disampaikan, sediakan waktu 10
menit untuk mengulangi materi yang telah diberikan agar kalian lebih paham.
4. Jangan membiasakan diri menggunakan komputer hanya untuk bermain.
K. Kecakapan Hidup
1. Kecakapan personal : jujur, tanggung jawab, dan bertambah pengalaman
2. Kecapakan sosial : mampu berkomunikasi dan bekerjasama
L. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Sumber
1. Nurhadi & Rahmawati, Fitria H. (2009). Ilmu Pengetahuan Sosial: Mengenal
Lingkungan Sekitar. Jakarta: Depdiknas.
2. Sariwiyanto, dkk. (2009). Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Kelas 4
SD. Yogyakarta: Kanisius.
3. Suranti. (2008). lmu Pengetahuan Sosial: Jilid 4 untuk SD dan MI Kelas IV.
Jakarta: Depdiknas.
4. Untoro, Joko & Tim Guru Indonesia. (2010). Buku Pintar Pelajaran 5 in 1.
Jakarta: WahyuMedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
b. Media pembelajaran
Gambar alat komunikasi modern dan alat tulis
M. Penilaian
1. Prosedur : proses dan evaluasi
2. Jenis : tes dan non tes
3. Bentuk tes : pilihan ganda dan kuesioner
4. Teknik : tertulis dan performence
5. Pedoman penilaian :
a. Penilaian evaluasi : jumlah benar = 100
0,14
b. Penilaian afektif
No. Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4
1. Menyampaikan pendapat saat diskusi kelompok
2. Memperhatikan penjelasan dari teman
3. Terlibat aktif dalam diskusi tanya jawab di kelas
4. Menjawab pertanyaan dari guru tanpa ditunjuk
c. Penilaian psikomotorik :
No. Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4
1. Ketepatan mengelompokan gambar
2. Cara menjelaskan menggunakan alat komunikasi dari media
gambar
3. Kerapian tempelan gambar
4. Kekompakan dalam mengelompokkan gambar
Minggir, 23 Maret 2013
Mengetahui,
Guru Pamong Peneliti
MG. Prinem Eka Yusniyawati
Kepala Sekolah
Ch. Kusumastuti S.Pd.,SD.
NIP: 196770701 198604 2001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Ringkasan Materi
1. Telegram
Telegram ialah berita yang dikirim
melalui telegraf. Kode-kode atau isyarat
yang digunakan untuk mengirim pesan
melalui telegraf disebut morse.
Telegram ditemukan oleh Samuel F. B. Morse pada
tahun 1840.
2. Telepon
Telepon merupakan alat komunikasi yang
sering digunakan, Dengan menekan nomor
tujuan dalam waktu singkat kita dapat
berkomunikasi dengan temanatau siapa saja
baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sistem pembicaraan melalui
telepon ada yang disebut lokal dan ada juga interlokal. Lokal yaitu hubungan
telepon di dalam kota atau daerah yang berdekatan. Interlokal adalah
sambungan telepon dari kota yang satu ke kota yang lain. Semakin jauh jarak
sambungan telepon semakin besar biaya yang harus dikeluarkan. Telepon
ditemukan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1870.
3. Radio
Radio merupakan alat komunikasi satu arah.
Kita hanya bisa mendengarkan suaranya. Radio
pertama kali ditemukan oleh Marconi seorang
dar Italia. Ditemukan pada tahun 1895.
4. Televisi
Televisi muncul sebagai alat komunikasi lebih
lengkap. Selain suara, televisi juga dapat
menampilkan gambar. Televisi ditemukan
pertama kali oleh John Logie Baird, tahun
1926. Selain TVRI, di Indonesia terdapat beberapa stasiun televisi swasta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
5. Media Cetak
Media cetak merupakan sarana media massa yang dicetak.
Media ini diterbitkan secara berkala harian, mingguan, atau
bulanan.
6. Komputer
Komputer merupakan alat elektronik yang digunakan untuk
mengolah data secara cermat. Hasil pengolahannya dalam
bentuk print out kertas atau tampilan di monitor. Dengan
komputer kita dapat menjalankan berbagai media. Misalnya
film, musik, dan alat komunikasi. Internet juga merupakan alat komunikasi
canggih. Internet dihubungkan dengan beberapa jaringan komputer. Jaringan
internet sudah meliputi seluruh penjuru dunia. Orang orang di seluruh dunia dapat
berkomunikasi dengan internet.
7. Internet
Internet zaman sekarang sudah ada alat komunikasi yang
lebih canggih lagi. Alat komunikasi itu bernama internet.
Peralatan yang dipakai untuk berkomunikasi melalui internet
adalah komputer. Melalui internet itu kita dapat berkomunikasi
dengan orang lain di seluruh dunia. Kita juga dapat membaca berita, mengirim
atau menerima gambar, mengirim atau menerima surat melalui e_mail, dan lain-
lain. Penemu internet adalah J.C.R Licklider dari MIT (Massachuet Institute of
Technology) pada Agustus tahun 1962.
8. Kartu pos
Kartu pos adalah blangko yang dikeluarkan oleh PT
Pos Indonesia atau instansi lain yang telah diberi izin
oleh PT Pos Indonesia untuk mencetaknya asal sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan PT
Pos Indonesia.
Kartu pos biasanya dibuat dengan menggunakan kertas karton yang berukuran 15
cm x 10 cm. Kartu pos mempunyai dua bagian yaitu:
1. Bagian depan atau muka untuk menulis nama atau alamat pengirim serta
penerima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
2. Bagian belakang untuk menulis berita-berita yang disampaikan.
9. Warkat pos
Warkat pos adalah sehelai kertas yang telah dicetak
dengan memakai lambing dan petunjuk penulisan
berita, yang dikeluarkan oleh PT Pos Indonesia atau
instansi yang telah diberi izin.
Warkat pos dapat dilipat-lipat sehingga lipatan luar
dapat dipakai menulis nama dan alamat pengirim serta penerima. Bagian lipatan
dalam untuk menulis berita-berita yang akan disampaikan. Surat dengan
memakai warkat pos bertujuan bertujuan untuk surat yang bersifat keluarga, yang
isinya berita yang panjang-panjang, yang bersifat rahasia keluarga, bukan
keperluan dinas atau bersifat resmi.
10. Surat bersampul
Surat bersampul adalah surat-surat yang isinya atau beritanya ditulis pada kertas
lain, kemudian kertas surat tersebut dimasukkan ke dalam sampul atau amplop.
11. E-mail atau electronic-mail
Email adalah pesan atau berita yang yang dikirim lewat media
internet. Cara Menggunakan Email - Login dan Mengirim
Email dengan Gmail:
1. Login
Login dilakukan setiap anda ingin masuk dan membaca/kirim email di akun anda
a. Username | Nama Login
b. Password | Sandi
c. Stay signed in | Tetap masuk (hilangkan tanda bila anda memakai fasilitas
umum)
2. Cara Membaca Email
a. Login
b. Pilih [klik] Email yang ingin dibaca
c. Untuk kembali ke daftar Email awal, atau utk melihat bila ada email
terbaru, klik Inbox (Di layanan email lain seperti yahoo, hotmail, dsb,
anda harus klik Inbox utk menuju ke daftar email masuk)
3. Cara Mengirim Email
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
a. Login [bila belum login]
b. Pilih [klik] Compose Mail | Buat Surat
c. To | Kepada, isi dengan email tujuan - Cc/Bcc, dikosongi saja
d. Subject | Perihal, judul, maksud, tujuan dibuatnya surat
e. Attachments | Lampiran - Choose | Pilih file - Attach more files |
Lampirkan file lainnya
f. Send | klik utk Kirim Surat
g. Save draft | utk menyimpan email yg baru dibuat, tapi belum akan dikirim
h. Discard | Gagal, tidak jadi kirim surat
4. Menu lainnya
a. Starred - daftar Email yg ditandai
b. Sent - daftar Email terkirim
c. All mail - daftar semua email
d. Spam - daftar Email bohong, iseng, biasanya menipu
e. Trash - seperti tempat sampah (Recycle bin), berisi email yg di delete (di
hapus)
f. Contacts - Daftar Contact Email teman
g. Settings - Setelan
5. Logout | Keluar
Biasakan klik Log out setiap selesai menggunakan akun Email demi keamanan
privasi anda
12. SMS (Short Message Service) adalah pesan atau berita yang dikirim melalui
ponsel.
13. HT (Handy Talkie), termasuk alat komunikasi menyerupai telepon genggam.
Biasa digunakan polisi, tentara, satpam, pendaki gunung, dan tim
SAR. Handy Talky adalah pesawat penerima dan pemancar yang
bekerja pada frequensi VHF yang ditentukan dengan bentuk dan
kemampuan daya pancar yang paling kecil dibandingkan dengan
perangkat lainnya, dengan tujuan agar mudah dibawa dan
dipergunakan sebagai komunikasi dilapangan, pesawat ini menggunakan battray
sebagai sumber tenaganya dan dilengkapi dengan single charger untuk pengisian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
ulang batteray. Tata cara memanggil ataupun menjawab dan juga etika berbicara
apabila menggunakan Handy Talky.
a. Sopan santun dalam berkomunikasi dengan Handy Talky
b. Cara memanggil
1. Bila panggilan pertama tidak langsung dijawab, tunggu kurang lebih 5 detik
baru panggil kembali.
2. Pada saat seseorang memanggil dan belum ada jawaban,jangan dimasuki
panggilan dari station lain,yang seolah-olah menyerobot komunikasi orang
lain.
3. Bila sampai 4 atau 5 kali panggilan tidak menjawab, hentikan panggilan
untuk memberikan kesempatan kepada station yang lain berkomunikasi
selanjutnya mencari informasi keberadaan station yang di panggil tersebut
dengan menggunakan sarana komunikasi yang lain.
4. Bila tidak ada sarana komunikasi yang lain, pemanggilan dapat di ulangi
lagi.
c. Cara menjawab
1. Apabila mendengar panggilan sesegera mungkin untuk di jawab.
2. Jawaban terhadap panggilan, hendaknya singkat dan sopan dengan tetap
berpegang pada prosedur komunikasi.
3. Contoh menjawab panggilan:
a) panggilan : ALPHA – BRAVO
b) jawaban : BRAVO – ALPHA GO A HEAD
d. Cara berkomunikasi
1. Saat berbicara jarak HT ±2.5cm dari mulut dengan posisi tegak.
2. Tekan PTT selama ±2 detik baru berbicara dan segera lepas tombol PTT
setelah selesai berbicara.
3. Lakukan komunikasi dengan tertib secara bergiliran dengan memperhatikan
hierarki dan atau urgensi berita.
4. Gunakan kerahasiaan, hindarkan penyebutan nama, jabatan atau senioritas
dalam percakapan, gunakan Callsign yang telah ditentukan.
5. Berbicara dengan singkat dan jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
6. Pada kata-kata yang meragukan perlu diulangi/dieja sesuai dengan ejaan
radio telephonny.
7. Berbicara dengan menggunakan kecepatan sedang dengan irama yang baik.
8. Biasakan menggunakan sandi percakapan yang berlaku
9. Panggilan maksimal 3x
14. Faximile
Faximile adalah alat pengirim dokumen atau gambar dari
satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan saluran
telepon. Pengiriman bisa dilakukan apabila pengirim dan
penerima sama-sama mengaktifkan mesin ini.
Cara menggunakan mesin faxisimile:
Mengirim data lewat fax adalah cara yang efisiensi dan cepat untuk mengirimkan
dokumen jika Anda tidak punya waktu untuk mengirim email dan tidak ada mesin
scanner. Metode ini masih dipakai untuk mengirim dokumen yang memerlukan
tanda tangan.
Langkah-langkah mengooperasikan mesin fax:
1. Membuat surat pengantar untuk memastikan untuk siapa dan kemana
dokumment akan dikirim dan apakah dnomor yang dituju benar atau salah.
Masukan surat pengantar Anda ke dalam mesin fax feeder yang menghadap ke
arah mesin.
2. Masukkan nomor fax ke dalam mesin. Akan ada tombol seperti telepon pada
mesin fax. Hati-hati ketik nomor sehingga Anda tidak membuat kesalahan,
karena sulit untuk mengetahui bila mengetahui bila Anda menghubungi nomor
fax yang salah.
3. Tekan tombol kirim jika Anda telah benar memasukkan semua angja ke dalam
mesin. Ini akan memulai pengiriman dokumen. Tombol kirim biasanya lebih
besar dari yang tombol lain dan mudah dicari. Tombol ditempatkan di samping
atau di bawah keypad
4. Tunggu dokumen Anda melewati esin dan kumpulan jika sudah selesai. Apa
pun yang terjadi Anda kirimkan akan melewati serangkaian rol dan direkam
digital.
5. Tunggu sampai ada konfirmasi yang akan memberitahukan Anda apakan fax
terkirim atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lembar Kerja Siswa
Nama anggota kelompok:
1. ..........................
2. ..........................
3. ..........................
4. ..........................
5. .........................
A. Indikator
a. Competence :
1. Menyebutkan 10 alat komunikasi yang digunakan modern
2. Menjelaskan salah satu cara menggunakan alat komunikasi yang
digunakan pada modern
3. Membandingkan 3 kelemahan dan kelebihan alat komunikasi tradisional
dan modern
b. Conscience :
1. Mendengarkan penjelasan dari teman
2. Mengerjakan tugas yang diberikan guu dengan serius dan teliti
c. Compassioon :
1. Memperhatikan dengan antusias ketika ada teman yang sedang
menjelaskan
2. Bekerjasama dengan kelompok
3. Membantu teman yang mengalami kesulitan belajar
4. Menuliskan salah satu cara menggunakan alat komunikasi yang telah
disebutkan sesuai pengetahuannya dengan baik dan benar dari gambar.
B. Petunjuk
1. Tuliskan nama anggota kelompokmu yang telah disediakan di atas!
2. Lakukan kegiatan di bawah ini dengan berdiskusi bersama dengan teman
dalam kelompokmu!
3. Jawablah soal dengan teliti dan benar!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
C. Kegiatan belajar
Kegiatan belajar 1
Diskusikan dalam kelompok jenis-jenis alat komunikasi yang digunakan pada
modern/modern dari gambar-gambar yang disediakan. Tepellah pada papan yang
sudah disediakan.
Kegiatan belajar 2
Diskusikan dalam kelompokmu!
1. Jelaskan salah satu cara menggunakan alat komunikasi yang telah kalian
sebutkan di atas!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
2. Sebutkan 3 kelemahan dan kelebihan alat komunikasi tradisional dan alat
komunikasi modern!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
Kegiatan belajar 3
Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas!
Refleksi
1. Bagaimana perasaan kamu setelah belajar alat komunikasi modern dengan
media gambar?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
2. Bagaimana pendapatmu dengan alat komunikasi yang digunakan pada zaman
modern ini?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
3. Usaha apa yang akan kamu lakukan jika alat komunikasi modern disalah
gunakan?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
4. Apakah kalian sudah paham dengan jenis-jenis dan tahu cara menggunakan
alat komunikasi yang digunakan pada zaman modern ini?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
5. Alat komunikasi apa yang akan kamu ciptakan 20 tahun yang akan datang?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
Evaluasi
Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang tepat!
1. Suatu kegiatan yang menyampaikan pesan dan menerima pesan disebut...
a. Komunikasi c. Transportasi
b. Berbicara d. Komunikasi langsung
2. Alat-alat yang digunakan untuk membantu komunikasi, khususnya komunikasi
secara tidak langsung disebut...
a. Komunikasi c. Komunikasi langsung
b. Alat komunikasi d. Komunikasi tidak langsung
3. Kentongan, bendhe, bedug, dan lonceng adalah benda-benda yang merupakan
alat...
a. Komunikasi tradisional c.Transportasi tradisional
b. Komunikasi modern d. Transportasi modern
4. Pada zaman dahulu komunikasi tertulis menggunakan...
a. Daun lontar, kulit binatang, dan pelepah daun
b. Daun lontar, kulit binatang, dan kertas
c. Kertas, bedug, dan kulit binatang
d. Kertas, pelepah daun, dan surat
5. Di bawah ini yang termasuk alat komunikasi tradisional adalah...
a. Komputer, mesin ketik, dan ketongan
Nama :____________
No. Absen :___
Nilail:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
b. Kentongan, internet, dan bedug
c. Bedug, internet, dan HP
d. Kentongan, pelepah daun, dan lonceng
6. Bedug pada zaman dahulu digunakan untuk...
a. Memberikan isyarat waktunya sholat
b. Pemberitahu adanya bahaya
c. Saatnya beribadah di gereja
d. Menemukan FB
7. Tugas seorang kurir adalah...
a. Membawa perangko
b. Memukul ketongan ketika ada lelayu
c. Menyampaikan pesan
d. Memukul kentongan ketika ada maling di lingkungan
8. Merpati pos adalah burung merpati yang telah dilatih untuk mengantar surat
karena burung merpati...
a. Bisa terbang kemana-mana
b. Memiliki sayap untuk membawa surat
c. Cukup pintar memiliki daya ingat yang kuat dan naluri ilmiah
d. Tubuhnya kecil dan bisa terbang
9. Di bawah ini cara menggunakan daun lontar ialah...
a. Daun dikeringkan terlebih dahulu, setelah kering baru digunakan untuk
menulis atau membuat naskah
b. Setelah dipetik, langsung digunakan untuk menulis
c. Daun digunakan dalam keadaan basah
d. Daun dibasahi dengan tinta
10. Di bawah ini yang termasuk alat komunikasi modern adalah...
a. Komputer, HP, internet, dan SMS
b. Koran, bedug, FB, twitter
c. Majalah, internet, kentongan, dan bedug
d. Koran, FB, email, dan SMS
11. Alat komunikasi yang mudah dibawa kemana-mana adalah...
a. Handphone c. Telepon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
b. Kentongan d. Koran
12. Perhatikan gambar di bawah ini!
1 2 3
Pada gambar di atas yang termasuk alat komunikasi modern adalah gambar
nomor...
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 3 d. 1, 2, dan 3
13. Alat komunikasi yang digunakan untuk mengirim pesan lewat internet
adalah...
a. SMS c. Surat
b. E-mail d. Telegram
14. Di bawah ini kelebihan dari alat komunikasi modern adalah...
a. Menggunakan alat sederhana
b. Tidak berdampak negatif pada kesehatan
c. Alat yang digunakan canggih
d. Menyiapkan nomor kontak yang hendak dituju
Selamat mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4
VALIDITAS DAN
RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
LAMPIRAN 5
KUESIONER
MINAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Tabel Hasil Validasi Kuesioner Minat Dengan SPSS 16 Correlations
VAR0000
1
VAR0000
2
VAR0000
3
VAR0000
4
VAR0000
5
VAR0000
6
VAR0000
7
VAR0000
8
VAR0000
9
VAR0001
0
VAR0001
1
VAR0001
2
VAR0001
3
VAR0001
4
VAR0001
5
VAR0001
6
VAR0001
7
VAR0000
1
Pearson
Correlatio
n
1 .698**
.362 .747**
.131 .419 .578* .320 .621
** .751
** .074 .705
** .592
** .670
** .509
* .345 .814
**
Sig. (2-tailed)
.001 .140 .000 .604 .084 .012 .196 .006 .000 .771 .001 .010 .002 .031 .160 .000
N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
VAR00002
Pearson Correlatio
n
.698**
1 .505* .621
** .270 .339 .596
** .270 .597
** .562
* .115 .433 .701
** .497
* .711
** .429 .818
**
Sig. (2-
tailed) .001
.033 .006 .278 .169 .009 .278 .009 .015 .649 .073 .001 .036 .001 .075 .000
N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
VAR0000
3
Pearson
Correlatio
n
.362 .505* 1 .546
* .111 .646
** .490
* .202 .687
** .333 .207 .097 .275 .312 .311 .056 .596
**
Sig. (2-
tailed) .140 .033
.019 .661 .004 .039 .422 .002 .177 .410 .701 .269 .208 .209 .825 .009
N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
VAR0000
4
Pearson
Correlatio
n
.747**
.621**
.546* 1 .423 .468 .631
** .423 .639
** .587
* .175 .598
** .532
* .727
** .324 .286 .821
**
Sig. (2-
tailed) .000 .006 .019
.081 .050 .005 .081 .004 .010 .488 .009 .023 .001 .190 .249 .000
N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
VAR0000
5
Pearson
Correlation
.131 .270 .111 .423 1 -.005 .119 .514* .112 .207 -.159 .208 .349 .095 .013 .056 .327
Sig. (2-
tailed) .604 .278 .661 .081
.984 .637 .029 .658 .410 .528 .408 .155 .706 .960 .826 .186
N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
VAR0000
6
Pearson
Correlatio
n
.419 .339 .646**
.468 -.005 1 .483* .178 .662
** .304 .475
* .489
* .234 .325 .301 .077 .599
**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Sig. (2-
tailed) .084 .169 .004 .050 .984
.043 .480 .003 .221 .046 .039 .351 .188 .225 .762 .009
N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
VAR0000
7
Pearson
Correlatio
n
.578* .596
** .490
* .631
** .119 .483
* 1 .441 .495
* .627
** .122 .401 .204 .539
* .395 .161 .686
**
Sig. (2-
tailed) .012 .009 .039 .005 .637 .043
.067 .037 .005 .629 .099 .416 .021 .104 .523 .002
N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
VAR0000
8
Pearson
Correlatio
n
.320 .270 .202 .423 .514* .178 .441 1 .193 .467 .090 .364 .425 .525
* .320 .288 .570
*
Sig. (2-
tailed) .196 .278 .422 .081 .029 .480 .067
.443 .051 .723 .138 .079 .025 .196 .247 .013
N 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
VAR0000
9
Pearson
Correlatio
n
.621**
.597**
.687**
.639**
.112 .662**
.495* .193 1 .606
** .439 .370 .425 .425 .533
* .000 .491
*
Sig. (2-
tailed) .006 .009 .002 .004 .658 .003 .037 .443
.006 .060 .119 .070 .069 .019 1.000 .033
N 18 18 18 18 18 18 18 18 19 19 19 19 19 19 19 19 19
VAR0001
0
Pearson
Correlatio
n
.751**
.562* .333 .587
* .207 .304 .627
** .467 .606
** 1 -.060 .315 .399 .627
** .370 .209 .740
**
Sig. (2-
tailed) .000 .015 .177 .010 .410 .221 .005 .051 .006
.808 .189 .090 .004 .119 .392 .000
N 18 18 18 18 18 18 18 18 19 19 19 19 19 19 19 19 19
VAR0001
1
Pearson
Correlatio
n
.074 .115 .207 .175 -.159 .475* .122 .090 .439 -.060 1 .365 .198 .302 .364 -.131 -.003
Sig. (2-
tailed) .771 .649 .410 .488 .528 .046 .629 .723 .060 .808
.124 .417 .209 .126 .592 .991
N 18 18 18 18 18 18 18 18 19 19 19 19 19 19 19 19 19
VAR0001
2
Pearson
Correlatio
n
.705**
.433 .097 .598**
.208 .489* .401 .364 .370 .315 .365 1 .637
** .592
** .394 .299 .481
*
Sig. (2-
tailed) .001 .073 .701 .009 .408 .039 .099 .138 .119 .189 .124
.003 .008 .095 .213 .037
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
N 18 18 18 18 18 18 18 18 19 19 19 19 19 19 19 19 19
VAR0001
3
Pearson
Correlatio
n
.592**
.701**
.275 .532* .349 .234 .204 .425 .425 .399 .198 .637
** 1 .627
** .640
** .442 .650
**
Sig. (2-
tailed) .010 .001 .269 .023 .155 .351 .416 .079 .070 .090 .417 .003
.004 .003 .058 .003
N 18 18 18 18 18 18 18 18 19 19 19 19 19 19 19 19 19
VAR0001
4
Pearson
Correlation
.670**
.497* .312 .727
** .095 .325 .539
* .525
* .425 .627
** .302 .592
** .627
** 1 .471
* .448 .747
**
Sig. (2-
tailed) .002 .036 .208 .001 .706 .188 .021 .025 .069 .004 .209 .008 .004
.042 .054 .000
N 18 18 18 18 18 18 18 18 19 19 19 19 19 19 19 19 19
VAR0001
5
Pearson
Correlatio
n
.509* .711
** .311 .324 .013 .301 .395 .320 .533
* .370 .364 .394 .640
** .471
* 1 .242 .424
Sig. (2-
tailed) .031 .001 .209 .190 .960 .225 .104 .196 .019 .119 .126 .095 .003 .042
.319 .070
N 18 18 18 18 18 18 18 18 19 19 19 19 19 19 19 19 19
VAR0001
6
Pearson
Correlatio
n
.345 .429 .056 .286 .056 .077 .161 .288 .000 .209 -.131 .299 .442 .448 .242 1 .443
Sig. (2-
tailed) .160 .075 .825 .249 .826 .762 .523 .247 1.000 .392 .592 .213 .058 .054 .319
.058
N 18 18 18 18 18 18 18 18 19 19 19 19 19 19 19 19 19
VAR0001
7
Pearson
Correlatio
n
.814**
.818**
.596**
.821**
.327 .599**
.686**
.570* .491
* .740
** -.003 .481
* .650
** .747
** .424 .443 1
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .009 .000 .186 .009 .002 .013 .033 .000 .991 .037 .003 .000 .070 .058
N 18 18 18 18 18 18 18 18 19 19 19 19 19 19 19 19 19
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
LAMPIRAN 6
SOAL
VALIDITAS DAN
EVALUASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Kisi-kisi instrumen soal
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Kanisius Minggir
Kelas/ Semester : IV/Ilmu Pengetahuan Sosial
Unit : Terpadu
Waktu :6 x 40 menit (6 jp)
Standar Kompetensi : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan
kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi Dasar : 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya
No. Indikator No. Soal
1. Menjelaskan pengertian komunikasi 1,15
2. Menjelaskan pengertian alat komunikasi 2, 28, 30
3. Menyebutkan alat komunikasi yang digunakan pada zaman dahulu 4,5,6,11,19
4. Menjelaskan cara menggunkan alat komunikasi yang digunakan
pada zaman dahulu
7,1,22,29,33,34,35,18
5. Menyebutkan alat komunikasi yang digunakan pada zaman
sekarang/modern
3,8,9,10,13,14,16,26
6. Menjelaskan cara menggunakan alat komunikasi yang digunakan
pada zaman moedern
12,17,24,27,31,32
7. Mencari kelemahan dan kelebihan alat komunikasi yang digunakan
pada zaman dahulu dan sekarang/modern
21, 23, 25
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat!
1. Orang yang menyampaikan pesan tidak berhadapan langsung dengan si
penerima pesan disebut...
a. Komunikasi langsung c. Komunikasi tidak langsung
b. Komunikasi d. Alat komunikasi
2. Komunikasi berdasarkan alat yang digunakan terdiri atas...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
a. Komunikasi langsung dan tidak langsung
b. Tulisan dan isyarat
c. Gambar dan tulisan
d. Simbol dan tulisan
3. Berikut ini yang termasuk teknologi komunikasi dengan isyarat adalah...
a. Faximile c. E-mail
b. Rambu-rambu lalu lintas d. SMS
4. Kentongan, bendhe, bedug, dan lonceng adalah benda-benda yang merupakan
alat...
c. Komunikasi tradisional c.Transportasi tradisional
d. Komunikasi modern d. Transportasi modern
5. Pada zaman dahulu komunikasi tertulis menggunkan...
a. Daun lontar, kulit binatang, dan pelepah daun
b. Daun lontar, kulit binatang, dan kertas
c. Kertas, bedug, dan kulit binatang
d. Kertas, pelepah daun, dan surat
6. Daun lontar pada zaman kuno digunakan untuk...
a. Alat untuk makan c. Menulis
b. Membuat hiasan di teras rumah d. Membaca surat
7. Bedug pada zaman dahulu digunakan untuk...
a. Memberikan isyarat waktunya sholat
b. Pemberitahu adanya bahaya
c. Saatnya beribadah di gereja
d. Menemukan FB
8. Di bawah ini yang termasuk alat komunikasi modern adalah...
a. Komputer, HP, internet, dan SMS
b. Koran, bedug, FB, twitter
c. Majalah, internet, kentongan, dan bedug
d. Koran, FB, email, dan SMS
9. Alat komunikasi yang mudah dibawa kemana-mana adalah...
a. Handphone c. Telepon
b. Kentongan d. Koran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
10. Alat komunikasi yang berfungsi menyampaikan berita jarak jauh secara
tertulis adalah...
a. Telepon c. Telepati
b. Telegram d. Fotocopy
11. Di bawah ini yang termasuk alat komunikasi tradisional adalah...
a. Komputer, mesin ketik, dan ketongan
b. Kentongan, internet, dan bedug
c. Bedug, internet, dan HP
d. Kentongan, pelepah daun, dan lonceng
12. Pengiriman telegram menggunakan huruf...
a. Morse c. Latin
b. Cetak d. Radio
13. Berikut ini yang merupakan media komunikasi adalah...
a. Arloji c. Mobil
b. Radio d. Kamera
14. Kita dapat melihat dan mendengar berita secara langsung melalui...
a. Surat kabar c. Siaran radio
b. Tayangan televisi d. Surat kilat
15. Suatu kegiatan yang menyampaikan pesan dan menerima pesan disebut...
a. Komunikasi c. Transportasi
b. Berbicara d. Komunikasi langsung
16. Perhatikan gambar di bawah ini!
1 2 3
Pada gambar di atas yang termasuk alat komunikasi modern adalah gambar
nomor...
c. 1 dan 2 c. 2 dan 3
d. 1 dan 3 d. 1, 2, dan 3
17. Alat komunikasi yang digunakan untuk mengirim pesan lewat internet
adalah...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
c. SMS c. Surat
d. E-mail d. Telegram
18. Di bawah ini cara menggunakan daun lontar ialah...
a. Daun dikeringkan terlebih dahulu, setelah kering baru digunakan untuk
menulis atau membuat naskah
b. Setelah dipetik, langsung digunakan untuk menulis
c. Daun digunakan dalam keadaan basah
d. Daun dibasahi dengan tinta
19. Perhatikan gambar di bawah ini!
1 2 3 4
Pada gambar di atas yang merupakan alat komunikasi tradisional adalah...
a. 1 dan 4 c. 3 dan 4
b. 2 dan 3 d. 1 dan 3
20. Kain yang direntangkan berisi slogan, iklan atau berita yang diketahui
masyarakat umum disebut...
a. Spanduk c. Tabloid
b. Poster d. Pamflet
21. Di bawah ini kelebihan dari alat komunikasi modern adalah ...
a. Menggunakan alat sederhana
b. Tidak berdampak negatif pada kesehatan
c. Alat yang digunakan canggih
d. Menyiapkan nomor kontak yang hendak dituju
22. Bedug, lonceng, kentongan adalah alat komunikasi...
a. Tertulis c. Isyarat
b. Lisan d. Modern
23. Di bawah ini yang merupakan kelebihan dari alat komunikasi tradisional,
kecuali ...
a. Menggunakan alat sederhana dan biaya murah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
b. Tidak bergantung pada alat
c. Menggunakan alat modern dan canggih
d. Tidak berdampak negatif pada kesehatan
24. Lembaran kertas tebal berbentuk persegi panjang yang digunakan untuk
menulis surat disebut...
a. Kartu pos c. Warkat pos
b. Surat besampul d. Pos
25. Di bawah yang termasuk kelebihan dari alat komunikasi tradisional adalah...
a. Tidak berdampak negatif bagi kesehatan
b. Alat yang digunakan modern
c. Biaya mahal
d. Susah diperbaiki
26. Contoh media cetak di bawah ini adalah...
a. E-mail c. Faxsimile
b. Telegram d. Majalah
27. Biaya pengiriman surat lewat pos menggunakan...
a. Kunitansi c. Perangko
b. Materai d. Leges
28. Alat-alat yang digunakan untuk membantu komunikasi, khususnya
komunikasi secara tidak langsung disebut...
c. Komunikasi c. Komunikasi langsung
d. Alat komunikasi d. Komunikasi tidak langsung
29. Alat komunikasi yang digunakan pada zaman dahulu dengan cara di putar
adalah...
a. Telepon engkol c. Telepon kabel
b. Telepon genggam d. HP
30.
Pada gambar di atas yang termasuk alat komunikasi satu arah adalah...
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 3 dan 4 d. 1 dan 4
31. Dibawah ini yang merupakan alat komunikasi media cetak adalah...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
a. E-mail, majalah, koran c. Facebook, twitter, majalah
b. Twitter, buku, majalah d. Majalah, koran, spanduk
32. Di bawah ini yang merupakan kegunaan faximile adalah...
a. Untuk mengirimkan dokumen dengan menggunakan suatu perangkat yang
mampu beroperasi melalui jaringan telepon dengan hasil yang serupa
dengan aslinya.
b. Untuk menyampaikan secara langsung
c. Sebagai alat pengumpulan data
d. Mengirim pesan di FB
33. Tugas seorang kurir adalah...
a. Membawa perangko
b. Memukul ketongan ketika ada lelayu
c. Menyampaikan pesan
d. Memukul kentongan ketika ada maling di lingkungan
34. Merpati pos adalah burung merpati yang telah dilatih untuk mengantar surat
karena burung merpati...
a. Bisa terbang kemana-mana
b. Memiliki sayap untuk membawa surat
c. Cukup pintar memiliki daya ingat yang kuat dan naluri ilmiah
d. Tubuhnya kecil dan bisa terbang
35. Di bawah ini alat komunikasi yang digunakan dengan cara dipukul adalah...
a. Bedug dan almari c. Bendhe dan kentongan
b. Kentongan dan HP d. Hp dan bedug
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Tabel taraf kesukaran soal validasi
No nama No soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 siwa 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
2 siwa 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
3 siwa 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
4 siwa 4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
5 siwa 5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
6 siwa 6 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1
7 siwa 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
8 siwa 8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
9 siwa 9 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
10 siwa 10 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
11 siwa 11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
12 siwa 12 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0
13 siwa 13 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
14 siwa 14 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0
15 siwa 15 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
16 siwa 16 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0
17 siwa 17 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
18 siwa 18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
19 siwa 19 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
20 siwa 20 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1
21 siwa 21 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
22 siwa 22 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0
23 siwa 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1
24 siwa 24 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
25 siwa 25 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 siwa 26 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 siwa 27 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0
28 siwa 28 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0
29 siwa 29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
30 siwa 30 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0
jumlah jawaban benar 19 21 15 28 28 22 27 25 28 6 28 15 25 26 19 25 26 22 26 16
IK = jumlah jawaban benar/ jumlah jawaban yg seharusnya diperoleh 0,54 0,60 0,43 0,80 0,80 0,63 0,77 0,71 0,80 0,17 0,80 0,43 0,71 0,74 0,54 0,71 0,74 0,63 0,74 0,46
taraf kesukaran soal Sd Sd Sk Md Md Md Md Md Md Sk Md Sd Md Md Sd Md Md Md Md Sd
kerangan: Md = Mudah (0, 61 - 1, 00) Sd = Sedang (0, 41 - 0, 60) Sk = Sukar (0, 00 - 0, 40)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
no nama No. Soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 siwa 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
2 siwa 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1
3 siwa 3 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1
4 siwa 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
5 siwa 5 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
6 siwa 6 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
7 siwa 7 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
8 siwa 8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
9 siwa 9 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
10 siwa 10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
11 siwa 11 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1
12 siwa 12 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
13 siwa 13 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1
14 siwa 14 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0
15 siwa 15 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
16 siwa 16 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1
17 siwa 17 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1
18 siwa 18 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1
19 siwa 19 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
20 siwa 20 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1
21 siwa 21 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
22 siwa 22 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
23 siwa 23 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
24 siwa 24 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
25 siwa 25 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 siwa 26 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1
27 siwa 27 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1
28 siwa 28 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1
29 siwa 29 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
30 siwa 30 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1
jumlah jawaban benar 9 26 17 13 26 25 25 13 25 12 25 17 16 25 29
IK = jumlah jawaban benar/ jumlah jawaban yg seharusnya diperoleh
0,26 0,74 0,49 0,37 0,74 0,71 0,71 0,37 0,71 0,34 0,71 0,49 0,46 0,71 0,83
taraf kesukaran soal sk md Sd sk md md md sk md sk md sd sd md md
kerangan:
md = mudah (0, 61 - 1, 00)
sd = sedang (0, 41 - 0, 60)
sk = sukar (0, 00 - 0, 40)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Soal hasil vadasi ada 14 soal yang valid sehingga digunakan untuk Evaluasi
Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang tepat!
1. Suatu kegiatan yang menyampaikan pesan dan menerima pesan disebut ...
a. Komunikasi c. Transportasi
b. Berbicara d. Komunikasi langsung
2. Alat-alat yang digunakan untuk membantu komunikasi, khususnya komunikasi
secara tidak langsung disebut ...
a. Komunikasi
b. Komunikasi langsung
c. Alat komunikasi
d. Komunikasi tidak langsung
3. Kentongan, bendhe, bedug, dan lonceng adalah benda-benda yang merupakan
alat ....
a. Komunikasi tradisional
b. Transportasi tradisional
c. Komunikasi modern
d. Transportasi modern
4. Pada zaman dahulu komunikasi tertulis menggunkan ...
a. Daun lontar, kulit binatang, dan pelepah daun
b. Daun lontar, kulit binatang, dan kertas
c. Kertas, bedug, dan kulit binatang
d. Kertas, pelepah daun, dan surat
5. Di bawah ini yang termasuk alat komunikasi tradisional adalah ...
a. Komputer, mesin ketik, dan ketongan
b. Kentongan, internet, dan bedug
c. Bedug, internet, dan HP
d. Kentongan, pelepah daun, dan lonceng
6. Bedug pada zaman dahulu digunakan untuk...
a. Memberikan isyarat waktunya sholat
b. Pemberitahu adanya bahaya
c. Saatnya beribadah di gereja
d. Menemukan FB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
7. Tugas seorang kurir adalah . . .
a. Membawa perangko
b. Memukul ketongan ketika ada lelayu
c. Menyampaikan pesan
d. Memukul kentongan ketika ada maling di lingkungan
8. Merpati pos adalah burung merpati yang telah dilatih untuk mengantar surat
karena burung merpati...
a. Bisa terbang kemana-mana
b. Memiliki sayap untuk membawa surat
c. Cukup pintar memiliki daya ingat yang kuat dan naluri ilmiah
d. Tubuhnya kecil dan bisa terbang
9. Di bawah ini cara menggunakan daun lontar ialah ...
a. Daun dikeringkan terlebih dahulu, setelah kering baru digunakan untuk
menulis atau membuat naskah
b. Setelah dipetik, langsung digunakan untuk menulis
c. Daun digunakan dalam keadaan basah
d. Daun dibasahi dengan tinta
10. Di bawah ini yang termasuk alat komunikasi modern adalah ...
a. Komputer, HP, internet, dan SMS
b. Koran, bedug, FB, twitter
c. Majalah, internet, kentongan, dan bedug
d. Koran, FB, email, dan SMS
11. Alat komunikasi yang mudah dibawa kemana-mana adalah ...
a. Handphone c. Telepon
b. Kentongan d. Koran
12. Perhatikan gambar di bawah ini!
1 2 3
Pada gambar di atas yang termasuk alat komunikasi modern adalah gambar
nomor...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 3 d. 1, 2, dan 3
13. Alat komunikasi yang digunakan untuk mengirim pesan lewat internet adalah
...
a. SMS c. Surat
b. E-mail d. Telegram
14. Di bawah ini kelebihan dari alat komunikasi modern adalah ...
a. Menggunakan alat sederhana
b. Tidak berdampak negatif pada kesehatan
c. Alat yang digunakan canggih
d. Menyiapkan nomor kontak yang hendak dituju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7
HASIL BELAJAR
SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
Hasil Jawaban Perolehan Siswa
No. Nama No. Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Nilai
1 siswa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100,00
2 siswa 2 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 85,71
3 siswa 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 85,71
4 siswa 4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 85,71
5 siswa 5 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 78,57
6 siswa 6 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 78,57
7 siswa 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 92,86
8 siswa 8 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 64,29
9 siswa 9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 85,71
10 siswa 10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 92,86
11 siswa 11 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 85,71
12 siswa 12 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 42,86
13 siswa 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 92,86
14 siswa 14 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 85,71
15 siswa 15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 92,86
16 siswa 16 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 92,86
17 siswa 17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 85,71
18 siswa 18 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 85,71
19 siswa 19 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 78,57
jumlah 1592,86
rata-rata 83,83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
Penilaian Afektif Pertemuan 1
No. Nama
Aspek yang dinilai
Total skor
Nilai Menyampaikan
pendapat saat diskusi kelompok
Memperhatikan penjelasan dari teman
Terlibat aktif dalam diskusi tanya jawab di
kelas
Menjawab pertanyaan dari
guru tanpa ditunjuk
1. Atan 4 3 4 3 14
87,5
2. Andre 2 2 2 1 7
43,75
3. Angel 3 2 3 1 9
56,25
4. Aris 4 2 4 4 14
87,5
5. Bona 2 2 2 3 9
56,25
6. Cornel 4 4 4 2 14
87,5
7. Daniel 3 3 2 2 10
81,25
8. Dwi 4 2 1 1 8
62,5
9. Devi 4 3 4 2 13
81,25
10. Enri 3 2 1 3 9
56,25
11. Gracia 4 4 4 4 16
100
12. Ika 3 2 2 2 9
56,25
13. Marcel 4 3 4 4 15
93,75
14. Nanik 2 2 1 1 6
62,5
15. Natania 1 2 1 4 8
62,5
16. Rafael. 4 4 4 2 14
87,5
17. Thomas 3 2 1 1 7
56,25
18. Tadeus 0
0
19. Yosap 2 2 2 1 7
43,75
Rata-rata 66,45
Keterangan penilaian:
Menyampaikan pendapat saat diskusi kelompok
1 = Jika sama sekali tidak menyampaikan pendapat
2 = jika kurang dalam berpendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
3 = jika cukup berpendapat
4 = berpendapat dengan baik
Memperhatikan penjelasan dari teman
1 = jika tidak memperhatikan sama sekali
2 = jika perhatinya kurang
3 = jika cukup dalam memperhatikan
4 = jika memperhatikan sepenuhnya
Terlibat aktif dalam diskusi tanya jawab di kelas
1 = jika tidak terlibat sama sekali
2 = jika terlibat hanya sebentar
3 = jika cukup aktif
4 = jika sangat aktif
Menjawab pertanyaan dari guru tanpa ditunjuk
1 = jika tidak menjawab sama sekali
2 = menjawab belum benar sama sekali
3 = menjawab belum lengkap
4 = menjawab lengkap
Penilaian: skor yang peroleh = 100
0,16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
Penilaian Psikomotorik Pertemuan 1
No. Nama
Aspek yang dinilai
Jumlah skor
Nilai Ketepatan
mengelompokan gambar
Cara menjelaskan
menggunakan alat
komunikasi dari media
gambar
Kerapian menempelkan
gambar
Kekompakan dalam
mengelompokkan gambar
1. Atan 4 3 4 4 15 93,75
2. Andre 4 2 4 3 13 81,25
3. Angel 4 3 4 3 14 87,5
4. Aris 4 4 3 3 14 87,5
5. Bona 4 2 3 3 12 75
6. Cornel 4 2 4 3 13 81,25
7. Daniel 4 3 4 4 15 93,75
8. Dwi 4 3 3 3 13 81,25
9. Devi 4 3 3 3 13 81,25
10. Enri 4 3 3 3 13 81,25
11. Gracia 4 3 4 4 15 93,75
12. Ika 4 2 3 3 12 75
13. Marcel 4 4 4 3 15 93,75
14. Nanik 4 3 3 3 13 81,25
15. Natania 4 2 4 3 13 81,25
16. Rafael. 4 4 3 3 14 87,5
17. Thomas 4 2 4 4 14 87,5
18. Tadeus 0 0
19. Yosap 4 2 3 3 12 75
Rata-rata 79,93
Keterangan:
Ketepatan mengelompokan gambar
1 = jika sangat tidak tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
2 = jika tidak tepat
3 = jika cukup tepat
4 = jika sangat tepat
Cara menjelaskan menggunakan alat komunikasi dari media gambar
1 = jika media tidak untuk menjelaskan
2 = jika menggunakan media namun penjesannya tidak tepat’
3 = jika menjelaskan menggunakan media sudah cukup tepat
4 = jika menjelaskan menggunakan media sudah tepat
Kerapian menempelkan gambar
1 = jika menempelkan gambar yang tidak tepat sesuai materi
2 = jika mempelkan gambar sudah tepat tetapi kotor
3 = jika menempelkan gambar sudah tepat
4 = jika menempelkan gambar sudah tepat dan bersih
Kekompakan dalam mengelompokkan gambar
1 = jika tidak kompak dalam setiap kelompok
2 = jika kurang kompak dalam setiap kelompok
3 = jika cukup kompak dalam setiap kelompok
4 = jika sangat kompak dalam setiap kelompok
Penilaian: skor yang peroleh = 100
0,16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
Penilaian Afektif Pertemuan 2
No. Nama
Aspek yang dinilai Total skor
Nilai
Menyampaikan pendapat saat
diskusi kelompok
Memperhatikan penjelasan dari teman
Terlibat aktif dalam diskusi tanya jawab di
kelas
Menjawab pertanyaan dari guru
tanpa ditunjuk
1. Atan 4 3 4 4 15 93,75
2. Andre 2 2 2 1 7 43,75
3. Angel 3 2 3 2 10 62,5
4. Aris 4 2 4 3 13 81,25
5. Bona 2 2 3 3 10 62,5
6. Cornel 4 3 4 3 14 87,5
7. Daniel 3 3 2 2 10 62,5
8. Dwi 2 2 2 2 8 50
9. Devi 3 3 3 2 11 68,75
10. Enri 2 2 4 3 11 68,75
11. Gracia 4 3 4 4 15 93,75
12. Ika 3 3 2 2 10 62,5
13. Marcel 4 4 4 4 16 100
14. Nanik 2 2 2 2 8 50
15. Natania 1 2 2 4 9 56,25
16. Rafael. 4 4 3 2 13 81,25
17. Thomas 3 3 3 2 11 68,75
18. Tadeus 4 3 3 3 13 81,25
19. Yosap 1 1 2 1 5 31,25
Rata-rata 68,75
Keterangan penilaian:
Menyampaikan pendapat saat diskusi kelompok
1 = Jika sama sekali tidak menyampaikan pendapat
2 = jika kurang dalam berpendapat
3 = jika cukup berpendapat
4 = berpendapat dengan baik
Memperhatikan penjelasan dari teman
1 = jika tidak memperhatikan sama sekali
2 = jika perhatinya kurang
3 = jika cukup dalam memperhatikan
4 = jika memperhatikan sepenuhnya
Terlibat aktif dalam diskusi tanya jawab di kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
1 = jika tidak terlibat sama sekali
2 = jika terlibat hanya sebentar
3 = jika cukup aktif
4 = jika sangat aktif
Menjawab pertanyaan dari guru tanpa ditunjuk
1 = jika tidak menjawab sama sekali
2 = menjawab belum benar sama sekali
3 = menjawab belum lengkap
4 = menjawab lengkap
Penilaian: skor yang peroleh = 100
0,16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
Penilaian Psikomotori Pertemuan 2
No. Nama
Aspek yang dinilai
Jumlah Skor Nilai
Ketepatan mengelompokan gambar
Cara menjelaskan menggunakan alat komunikasi dari media gambar
Kerapian menempelkan gambar
Kekompakan dalam mengelompokkan gambar
1. Atan 4 3 4 4 15 93,75
2. Andre 4 2 4 3 13 81,25
3. Angel 4 2 4 3 13 81,25
4. Aris 4 4 3 3 14 87,50
5. Bona 4 2 3 3 12 75,00
6. Cornel 4 2 4 3 13 81,25
7. Daniel 4 3 4 4 15 93,75
8. Dwi 4 2 3 3 12 75,00
9. Devi 4 3 3 3 13 81,25
10. Enri 4 3 3 3 13 81,25
11. Gracia 4 3 4 4 15 93,75
12. Ika 4 3 3 3 13 81,25
13. Marcel 4 4 4 3 15 93,75
14. Nanik 4 3 3 3 13 81,25
15. Natania 4 3 4 3 14 87,50
16. Rafael. 4 3 3 3 13 81,25
17. Thomas 4 3 4 4 15 93,75
18. Tadeus 4 3 4 3 14 87,50
19. Yosap 4 2 3 3 12 75,00
Rata-rata 84,54
Keterangan:
Ketepatan mengelompokan gambar
1 = jika sangat tidak tepat
2 = jika tidak tepat
3 = jika cukup tepat
4 = jika sangat tepat
Cara menjelaskan menggunakan alat komunikasi dari media gambar
1 = jika media tidak untuk menjelaskan
2 = jika menggunakan media namun penjesannya tidak tepat’
3 = jika menjelaskan menggunakan media sudah cukup tepat
4 = jika menjelaskan menggunakan media sudah tepat
Kerapian menempelkan gambar
1 = jika menempelkan gambar yang tidak tepat sesuai materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
2 = jika mempelkan gambar sudah tepat tetapi kotor
3 = jika menempelkan gambar sudah tepat
4 = jika menempelkan gambar sudah tepat dan bersih
Kekompakan dalam mengelompokkan gambar
1 = jika tidak kompak dalam setiap kelompok
2 = jika kurang kompak dalam setiap kelompok
3 = jika cukup kompak dalam setiap kelompok
4 = jika sangat kompak dalam setiap kelompok
Penilaian: skor yang peroleh = 100
0,16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
Foto kegiatan belajar pertemuan 1
Gambar diskusi kelompok
kentongan
Gambar diskusi kelompok lonceng
Kelompok lonceng membaca surat Kelompok lontar membuat surat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related