SMK KESEHATAN AMBON
2013KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan
Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini
dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah
ini kami membahas “Sejarah Perkembangan Atom”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Kimia yang
diberikan oleh sekolah sebagai sarana mempermudah pemahaman
tentang sejarah perkembangan atom itu sendiri.
Dalam proses pendalaman materi perkembangan atom ini,
tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan
saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kepada
guru Kimia kami Bapak Leo P.
Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang ada
dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini namun dalam hal ini
kami sudah berusaha memenuhi kewajiban mengerjakan tugas
makalah ini.Sekian terima kasih.
Ambon, 18 November
2013
2
Penulis
DAFTAR ISI
Halama
n
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………
BAB I. PENDAHULUAN
I. Latar Belakang ..........………………………………………………
II. Rumusan Masalah ………………..………………………………...
III. Tujuan ……………………………………………………..……….
BAB II. PEMBAHASAN
I. Analisis Sejarah Perkembangan Model Atom
1
2
3
4
4
4
5
3
…………...………...
II. Macam-macam Model Atom
……………………………................
BAB III. PENUTUP
I. Kesimpulan ………………………………………………………...
II. Saran ……………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
7
14
14
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang
memiliki sifat-sifat dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari4
sebuah inti kecil yang terdiri dari proton dan neutron dan
sejumlah elektron pada jarak yang jauh.
Mempelajari tentang teori atom sangatlah penting sebab
atom merupakan penyusun materi yang ada di alam semesta.
Dengan memahami atom kita dapat mempelajari bagaimana satu
atom dengan yang lain berinteraksi, mengetahui sifat-sifat
atom, dan sebagainya sehigga kita dapat memanfaatkan aam
semesta untuk kepentingan umat manusia.
Nama “atom” berasal dari bahasa Yunani yaitu “atomos”
diperkenalkan oleh Democritus yang artinya tidak dapat dibagi
lagi atau bagain terkecil dari materi yang tidak dapat dibagi
lagi. Konsep atom yang merupakan penyusun materi yang tidak
dapat dibagi lagi pertama kali diperkenalkan oleh ahli
filsafat Yunani dan India.
Konsep atom yang lebih modern muncul pada abab ke 17 dan
18 dimana saat itu ilmu kimia mulai berkembang. Para ilmuwan
mulai menggunakan teknik menimbang untuk mendapatkan
pengukuran yang lebih tepat dan menggunakan ilmu fisika untuk
mendukung perkembangan teori atom.
II. Rumusan Masalah
1. bagaimanakah perkembangan sejarah teori atom.
2. Siapakah penemu-penemu atom
3. Kapankah terjadi revolusi pemikiran konsep atom?
III. Tujuan
5
1. Tujuan dari makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah sejarah fisika.
2. Supaya kita tahu perkembangan sejarah teori atom beserta
siapa sajakah yang menemukan teori atom tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
I. ANALISIS SEJARAH PERKEMBANGAN MODEL ATOM
Gagasan konsep atom yang dikemukakan Dalton dipandang
sebagai kelanjutan pandangan filosof atomik, meskipun terdapat
sedikit perbedaan dalam landasan berpikirnya. Beberapa gagasan
yang dituangkan Dalton dilandasi oleh fakta-fakta empiris
berlandaskan eksperimen yang dilakukan oleh ilmuwan lain
sedangkan pandangan filosof tentang atom seluruhnya berupa
refleksi kritis terhadap fenomena alam. Revolusi pemikiran
konsep atom, terjadi karena teori atom Dalton tidak dapat
diverifikasi, banyak anomali yang berkenaan dengan hal itu,
sehingga menimbulkan serangkaian krisis, terutama akibat
penemuan-penemuan di bidang kelistrikan dan gejala
radioktivitas.
Penemuan gejala kelistrikan mengubah pandangan bahwa atom
merupakan partikel bagian terkecil dari materi, karena telah
dapat dibuktikan adanya partikel sub atom seperti proton,
elektron dan netron. Beberapa studi yang intensif yang
dilakukan membawa ke dalam suatu babak baru penyelidikan
6
mengenai atom yang membawa pemahaman yang sangat berbeda
dengan pandangan filosofi Dalton
Dari rangkaian penemuan gejala kelistrikan dan
radioaktivitas, terdapat dua ilmuwan yang mengemukakan model
atom, yaitu model atom Thomson dan model atom Rutherford.
Kedua model ini tidak dapat diterima sebagai paradigma baru,
karena secara internal konsepnya sendiri mengandung hal yang
tidak logis dipandang dari aturan-aturan fisika yang berlaku
serta tidak dapat menerangkan fenomena-fenomena yang diamati,
seperti fenomena spektrum.
Paradigma baru dianggap terjadi ketika Bohr mengemukakan
teori atom atau model atomnya sebagai perbaikan terhadap model
atom Rutherford. Anggapan ini berdasarkan dari adanya
perubahan paradigma dalam ilmu fisika yaitu dari paradigma
Newtonian (fisika klasik) ke paradigma teori kuantum (fisika
modern) yang dirintis oleh Max Plank pada tahun 1900. Namun
apabila merujuk pada kenyataan, bahwa Bohr sebenarnya bekerja
atas dasar teori planet elektronnya Rutherford yang banyak
ditolak ilmuwan fisika masa itu (–bahkan ia bekerja sama
dengan Rutherford untuk memperbaiki teorinya–), maka dianggap
teori atom Bohr dianggap sebagai penyempurnaan terhadap teori
atom Rutherford. Hal itu karena masalah yang dihadapi adalah
bagaimana sebenarnya posisi elektron di dalam atom. Sedangkan
adanya partikel sub-atom yang mendasari teori atom Rutherford
sudah dapat diterima secara luas.
Dengan terjadinya revolusi dari fisika klasik ke fisika
modern, yaitu berubahnya pandangan mekanika Newtonian dan
teori gelombang Maxwell menjadi paradigma teori kuantum Max
7
Planck, memberikan sumbangan pemikiran yang menghasilkan
paradigma baru teori atom, yaitu teori atom Bohr. Teori ini
mendapat perluasan pemikiran dari Sommerfield untuk
menerangkan fakta-fakta yang tidak dapat dijelaskan dengan
baik oleh Bohr.
Keberatan terhadap model atom Bohr-Sommerfield lebih
banyak dilakukan oleh ilmuwan fisika, bagi kebanyakan ilmuwan
kimia model atom ini cukup handal untuk menerangkan gejala-
gejala kimiawi, seperti sifat-sifat ikatan kimia, penggabungan
atom-atom dan sistem periodik unsur. Yang menjadi keberatan,
sehingga timbul baru teori atom mekanika kuantum (mekanika
gelombang) adalah faham determinisme yang melandasi pemikiran
model atom Bohr dan juga perluasannya oleh Sommerfield (Teori
atom Bohr-Sommerfield).
Secara esensi bagaimana kedudukan elektron di dalam atom
yang digambarkan dengan keempat bilangan kuantum dapat
diterima, namun yang harus digaris bawahi untuk mendapatkan
koreksi dari model itu adalah bahwa konsep orbit yang
dikemukakan Bohr diganti menjadi orbital dengan pengertian
yang sesuai dengan Prinsip Ketidakpastian Heisenberg.
Dengan demikian apabila ditinjau dari konsep atom sendiri
yang sampai saat ini dianut, terutama oleh ilmuwan kimia,
maka pemaparan teori atom berdasarkan mekanika kuantum bukan
suatu revolusi, tetapi rangkaian penemuan yang sifatnya
akumulatif dalam kajian sains yang normal. Hal ini mengingat
paradigma teori Bohr dan perluasannya oleh Sommerfield hingga
sekarang tetap dipergunakan. Jadi paradigma mekanika kuantum
memberikan sumbangan terhadap penyempurnaan teori atom Bohr
8
dan bukan merupakan penolakan, karena dalam hal ini digunakan
prinsip korespondensi.
Yang dianggap sebagai paradigma baru alasannya lebih
bersifat filosofis, karena berkaitan dengan perubahan faham
dari determinisme menjadi indeterminisme dalam memandang dunia
mikroskopik yang terletak di luar jangkauan indera kita.
Secara keseluruhan hal ini memberi gambaran, bahwa ilmu
pengetahuan alam , khususnya fisika tidak lagi dianggap
sebagai ilmu pengetahuan yang mengandung kebenaran yang mutlak
dan dapat menetapkan suatu kejadian dengan pasti (eksak).
Faham indeterministik ini pun diungkap pula dalam teori
relativitasnya Einstein.
Penemuan-penemuan partikel dasar quark mengubah pandangan
mengenai inti atom yang hanya terdiri dari partikel dasar
proton dan neutron sehingga menghantarkan pada penggambaran
struktur atom yang sangat kompleks dan sangat jauh dari
konseptualisasi Daltonian. Manfaat yang diperoleh dari model
quark adalah dapat menggambarkan bahwa struktur inti atom
begitu rumit dan dinamis dimana proton dan neutron tidak
begitu saja bertumpuk dalam inti atom - seperti jeruk dalam
peti. Oleh karena itu model atom Murray - Zweig menjadi
paradigma baru dalam menerangkan struktur atom, terutama dalam
kaitannya dengan susunan inti atom. Namun bukan berarti
paradigma sebelumnya tidak berlaku, karena untuk menerangkan
bagaimana kedudukan elektron serta gerakan elektron sampai
saat ini masih digunakan paradigma teori atom mekanika
gelombang.
9
II. Macam-macam Model Atom
1. Model Atom John Dalton
Pada tahun 1808, John
Dalton yang merupakan seorang
guru di Inggris, melakukan
perenungan tentang atom. Hasil
perenungan Dalton menyempurnakan teori atom
Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa atom
berbentuk pejal.
John Dalton mengungkapkan bahwa :
a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat.
b. Atom berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak
dapat dibelah, diciptakan ataupun dimusnahkan.
c. Unsur yang sama mengandung atom-atom yang sama.
d. Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal,
sedangkan atom yang berbeda memiliki sifat yang berbeda.
e. Reaksi kimia terjadi karena adanya penggabungan dan
pemisahan atom-atom.
f. Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila
atom-atom yang bergabung sama akan terbentuk molekul
unsur, sedangkan bila atom-atom yang bergabung
berbeda akan terbentuk molekul senyawa.
Kelemahan teori atom Dalton
10
Pada perkembangan selanjutnya ditemukan berbagai fakta yang
tidak dapat dijelaskan oleh teori tersebut, antara lain :
a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan
antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain.
Kelemahan-kelemahan tersebut dapat dijelaskan setelah
ditemukan beberapa partikel penyusun atom, seperti elektron
ditemukan oleh Joseph John Thomson tahun 1900, penemuan
partikel proton oleh Goldstein tahun 1886.
Kelebihan teori atom Dalton
a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
2. Model Atom J.J. Thomson
Dengan adanya teori atom yang dikemukakan
oleh Dalton maka banyak sekali para ilmuwan
yang ingin menyelidiki tentang atom. Mereka
penasaran tentang apa itu atom dan apa
penyusunnya? Salah satunya adalah J.J
Thompson, dia melakukan percobaan dengan
menggunakan tabung katoda. Dia menemukan bahwa apabila tabung
katoda di beri tegangan tinggi maka suatu “sinar” yang dia
sebut sebagai “sinar katoda” akan dihasilkan.
Disebabkan sinar ini muncul pada elektroda negative dan
sinar ini enolak kutub negative dari medan listrik yang
11
diaplikasikan ke tabung katoda maka Thompson menyatakan bahwa
sinar katoda tersebut tak lain adalah aliran partikel
bermuatan negative yang dikemudian hari disebut sebagai
electron. Dengan mengganti katoda menggunakan berbagai macam
logam maka Thompson tetap menghasilkan jenis sinar yang sama.
Berdasarkan hal ini maka Thompson menyatakan bahwa setiap
atom pasti memiliki electron,
disebabkan atom bersifat netral maka
dalam atom juga harus megandung
sejumlah muatan positif. Sehingga
dia meyataan bahwa:
“Atom terdiri dari awan bermuatan positif yang
terdistribusi sedemikian rupa dengan muatan negative tersebar
secara random di dalamnya”
Model atom ini kemudian disebut sebagai “plum pudding
model” yang di Indonesai lebih dikenal sebagai model roti
kismis.
Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Thomson
Kelebihan.
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif
dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil
dari suatu unsur.
Kelemahan
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan
positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
3. Model Atom Rutherford
12
Rutherford bersama dua orang muridnya
(Hans Geigerdan Erners Masreden)melakukan
percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar
alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya
telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu
partikel yang bermuatan positif dan bergerak
lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran
tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk
menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul
merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel
alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka,
didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada
lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel
alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°),
tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu
diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan
lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh
beberapa kesmipulan beberapa berikut:
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena
hampir semua partikel alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai
satu lapisanatom-atom emas, maka didalam
atom emas terdapat partikel yang sangat
kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti
atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa
13
akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan
perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom
kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom
keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan
tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal
dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom
terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan
positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.
Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel
netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar
tidak saling tolak menolak.
Kelemahan Model Atom Rutherford
Kelebihan
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan
elektron yang mengelilingi inti
Kelemahan
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke
dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan
elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi
sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang
dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh
ke dalam inti Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya
Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda
pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa
yang terjadi? Benar. Lama kelamaan putarannya akan pelan
dan akan mengenai kepala Anda karena putarannya lemah dan
Anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford
14
adalah telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang
nanti disebut dengan kulit.
4. Model Atom Bohr
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark
bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom
Rutherford melalui percobaannya tentang
spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini
berhasil memberikan gambaran keadaan elektron
dalam menempati daerah disekitar inti atom.
Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan
antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari
Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit
tertentu yang diperbolehkan bagi
satu elektron dalam atom
hidrogen. Orbit ini dikenal
sebagai keadaan gerak stasioner
(menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar
disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi
elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk
radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner
ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah
energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan
planck, ΔE = hv.
15
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan
sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum
sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari
h/2 atau nh/2 , dengan n adalah bilangan bulat dan h∏ ∏
tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi
inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit
elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah
adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin
keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat
energinya.
Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan
atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit
untuk tempat berpindahnya elektron.
Kelemahan
model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman
dan efek Strack
5. Model Atom Modern
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin
Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli
dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika
kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu
“Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu
benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat
16
ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak
tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk
mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat
energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin
Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan
fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan
ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk
mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat
energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin
Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan
fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan
ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Persamaan Schrodinger
x,y dan z
Y
m
ђ
E
V
= Posisi dalam tiga dimensi
= Fungsi gelombang
= massa
= h/2p dimana h = konstanta plank dan p
= 3,14
= Energi total
= Energi potensial
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut
model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang
berlaku sampai saat ini. Awan elektron disekitar inti
menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital
menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan
17
tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub
kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit. Dengan
demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit
terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama
tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
Ciri Khas Model Atom Mekanika Gelombang
i. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga
lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr,
tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang
disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian
paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu
dalam suatu atom)
ii. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga
bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital
dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
iii. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut
Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan
peluang terbesar ditemukannya el
Kelebihan
1. Mengetahui dimana posisi elektron yang sedang mengorbit
2. Bisa ngukur perpindahan energi eksitasi dan emisinya
3. Bisa teridentifikasi kalau di inti terdapat proton dan
netron kemudian dikelilingi oleh elektron yang berputar
diporosnya/ di orbitalnya
Kelemahan Model Atom Modern
18
Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan
secara eksak untuk partikel dalam kotak dan atom dengan
elektron tunggal.
BAB III
PENUTUP
19
I. Kesimpulan
a. Sebelum permulaan abad 19, konsep atom dianggap sebagai‘mitos’ , karena gagasan yang diajukan oleh para filosofYunani hanya dilandasi pemikiran tentang fenomena alam.Perkembangannya menjadi ‘sains’ normal’ setelah Daltonmengkonseptualisasikan kembali berdasarkan kajian-kajianempirik. Periode ‘sains normal’ di bawah paradigmaDalton berlangsung hampir satu abad lamanya (ahir abad19).
b. Akumulasi anomali yang menggugurkan paradigma Daltonantara lain gejala kelistrikan dan radoaktifitas.
c. Perubahan model atom Thompson, Rutherford, Bohr hinggamodel atom mekanika kuantum masih berada dalam satuparadigma yang meyakini bahwa atom memiliki subpartikel ; inti atom dan elektron. Perubahan modeldifokuskan pada penentuan susunan elektron dalam atom
d. Namun ditinjau dari landasan filosofisnya, perubahanModel Atom Bohr ke Model atom mekanika Kuantum dianggapsebagai perubahan paradigma deterministik menjadiUncertainity Principle (prinsip ketikpastian)
e. Penemuan partikel elementer quark , belum dapat dianggapsuatu anomali , karena model quark tidak mengubahparadigma namun melengkapinya
f. Adanya perkembangan pemikiran konsep atom menunjukkanbahwa tidak ada kebenaran yang mutlak dalam IPA, bahkanmelalui konsep atom faham determinisme dapat dibantahdengan argumentasi mekanika kuantum. Kemunculan modelquark tidak lagi dianggap sesuatu guncangan bagikebenaran ilmiah, namun dianggap dapat melengkapikhazanah ilmu pengetahuan. Hal ini karena para ilmuwankini mempunyai pandangan bahwa kebenaran sains bersifattentatif dan relatif.
II. Saran
Sebuah ilmu di dunia tidak ada yang tidak mungkin. Untuk
mempertahankan sebuah pendapat kita dalam ilmu pengetahuan
tidak bisa hanya dengan dengan duduk diam saja. Tetapi
20
buktikan ilmu tersebut supaya kita tidak dianggap sebagai
pengecut. Suatu konsep sains bisa saja berubah ketika ada
penemuan baru dengan dasar bahwa konsep yang telah ditemukan
sebelumnya harus tetap berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Anna Poedjiadi. 1987. Sejarah Dan Filsafat Sains. Bandung.
Yayasan Cendrawasih.
Bernal.J.D. 1981.The Natural Sciences In Our Time. Vol : 3.
Massachusets. The MIT Press Cambridge.
Bruton, J.G. 1966. The Story of Western Science. New York
Cambridge. University Press.
Dampier,W.C. 1984. A History of Science. 4 th .ed. Cambridge.
University Press.
Feinberg, Gerald. 1990. Partikel Elementer. Ilmu pengetahuan
Populer Vol.5. Jakarta. PT Widya Dara. Hal 116-125.
Hodeson, Lilian. 1990. Teori Kuantum. Ilmu Pengetahuan
Populer Vol.5. Jakarta. PT. Widya Dara. Hal. 136-148.
21
Keenan, Charles W. et all. 1980. General College Chemistry.
Sixth Ed. NY. Harper & Row Publishers, Inc.
Kuhn, Thomas.S. 1993. Peran Paradigma Dalam Revolusi Sains.
Ed. Kedua. (terj. Tjun Surjaman). Bandung. PT. Remaja
Rosda Karya.
Mason, Stephen F. 1962. A History of The Sciences. New
Revised Ediion. Abelard-Schuman Ltd.
Mc Avoy, J.P dan Zarate Oscar. 1996. Mengenal Teori Kuantum
Untuk Pemula. (Terj. Ahmad Baiquni). Jakarta.
Musthafa,KS. 1980. Alam Semesta Dan Kehancurannya Menurut Al-
Qur’an Dan Ilmu Pengetahuan. Bandung. Al-Ma’arif.
Petrucci, Ralph. H.1985. General Chemistry. Principles And
Modern Applications. Fourth Ed. NY. Collier Nac
millan.Inc.
Trefil, James. 1990. Kuarka. Ilmu Pengetahuan Populer Vol.5.
Jakarta. Pt. Widya Dara. Hal 126-130
22
Top Related