11
LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUAN
CHEPALGIACHEPALGIA
A. PENGERTIANA. PENGERTIAN
Chepalgia atau sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling utamaChepalgia atau sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling utama
manusia. Sakit kepala pada kenyataannya adalah gejala bukan penyakit dan dapatmanusia. Sakit kepala pada kenyataannya adalah gejala bukan penyakit dan dapat
menunjukkan penyakit organik (neurologi atau penyakit lain), respon stress,menunjukkan penyakit organik (neurologi atau penyakit lain), respon stress,
vasodilatasi (migren), tegangan otot rangka (sakit kepala tegang) atau kombinasivasodilatasi (migren), tegangan otot rangka (sakit kepala tegang) atau kombinasi
respon tersebut (Soemarmo, 2009)respon tersebut (Soemarmo, 2009)
Cephalgia (nyeri kepala) adalah nyeri yang berlokasi di atas garisCephalgia (nyeri kepala) adalah nyeri yang berlokasi di atas garis
orbitomeatal. Nyeri kepala biasanya merupakan suatu gejala dari penyakit danorbitomeatal. Nyeri kepala biasanya merupakan suatu gejala dari penyakit dan
dapat terjadi dengan atau tanpa adanya gangguan organik. Ada pendapat yangdapat terjadi dengan atau tanpa adanya gangguan organik. Ada pendapat yang
mengatakan bahwa nyeri wajah/nyeri fasialis dan nyeri kepala berbeda, namunmengatakan bahwa nyeri wajah/nyeri fasialis dan nyeri kepala berbeda, namun
pendapat lain ada yang menganggap wajah itu sebagai bagian depan kepala yangpendapat lain ada yang menganggap wajah itu sebagai bagian depan kepala yang
tidak ditutupi rambut kepala. tidak ditutupi rambut kepala. (Lionel, 2007)(Lionel, 2007)
Chepalgia adalaChepalgia adalah nyeri atau h nyeri atau sakit sekitar kepala, termasuk nyeri di sakit sekitar kepala, termasuk nyeri di belakangbelakang
mata serta perbatasan antara leher dan kepala bagian belakang. Chepalgia ataumata serta perbatasan antara leher dan kepala bagian belakang. Chepalgia atau
sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling utama manusia. Sakit kepalasakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling utama manusia. Sakit kepala
pada kenyataannya adalah gejala bukan penyakit dan dapat menunjukkan penyakitpada kenyataannya adalah gejala bukan penyakit dan dapat menunjukkan penyakit
organik (neurologi atau penyakit lain), respon stress, vasodilatasi (migren),organik (neurologi atau penyakit lain), respon stress, vasodilatasi (migren),
tegangan otot rangka (sakit kepala tegang) atau kombinasi respon tersebuttegangan otot rangka (sakit kepala tegang) atau kombinasi respon tersebut
(Weiner& Levitt, 2005).(Weiner& Levitt, 2005).
B. KLASIFIKASIB. KLASIFIKASI
1. 1. Jenis Chepalgia Jenis Chepalgia Primer yaitu Primer yaitu ::
-- Migrain Migrain
-- Sakit Sakit kepala kepala tegangtegang
-- Sakit Sakit kepala kepala clustercluster
2. 2. Jenis ChepaJenis Chepalgia Sekundlgia Sekunder yaitu :er yaitu :
-- Berbagai Berbagai sakit sakit kepala kepala yang yang dikaitkan dikaitkan dengan dengan lesi lesi struktural.struktural.
-- Sakit Sakit kepala kepala dikaitkan dikaitkan dengan dengan trauma trauma kepala.kepala.
-- Sakit kepaSakit kepala dila dihubungkan hubungkan dengan dengan gangguan gangguan vaskuler vaskuler (mis. Per(mis. Perdarahandarahan
subarakhnoid).subarakhnoid).
-- Sakit kepSakit kepala ala dihuungkan dihuungkan dengan dengan gangguan gangguan intrakraniintrakranial noal non vaskuln vaskuler (mier (mis.s.
Tumor otak).Tumor otak).
-- Sakit Sakit kepala kepala dihubungkan dihubungkan dengan dengan penggunaan penggunaan zat zat kimia kimia tau tau putus putus obat.obat.
-- Sakit Sakit kepala kepala dihubungkan dihubungkan dengan dengan infeksi infeksi non non sefalik.sefalik.
22
-- Sakit Sakit kepala kepala yang yang dihubungkan dihubungkan dengan dengan gangguan gangguan metabolik metabolik (hipoglikemia).(hipoglikemia).
-- Sakit Sakit kepala atau kepala atau nyeri nyeri wajah wajah yang yang dihubungkan dengan dihubungkan dengan gangguan gangguan kepala,kepala,
leher atau struktur sekitar kepala ( leher atau struktur sekitar kepala ( mis. Glaukoma akut).mis. Glaukoma akut).
-- Neuralgia Neuralgia
Kranial (nyeri menetap berasal dari saraf kranial)Kranial (nyeri menetap berasal dari saraf kranial)
(Soemarmo, 2009)(Soemarmo, 2009)
C. ETIOLOGIC. ETIOLOGI
Menurut Papdi (2012) Sakit kepala sering berkembang dari sejumlah faktor resikoMenurut Papdi (2012) Sakit kepala sering berkembang dari sejumlah faktor resiko
yang umum yaitu:yang umum yaitu:
1. 1. Penggunaan obat yang Penggunaan obat yang berlebihanberlebihan
Menggunakan terlalu banyak obat dapat menyebabkan otak kesebuah keadaanMenggunakan terlalu banyak obat dapat menyebabkan otak kesebuah keadaan
tereksasi, yang dapat memicu sakit kepala. Penggunaan obat yang berlebihantereksasi, yang dapat memicu sakit kepala. Penggunaan obat yang berlebihan
dapat menyebabkan rebound sakit kepala (tambah parah setiap diobati).dapat menyebabkan rebound sakit kepala (tambah parah setiap diobati).
2. Stress2. Stress
Stress adalah pemicu yang paling umum untuk sakit kepala, termasuk sakitStress adalah pemicu yang paling umum untuk sakit kepala, termasuk sakit
kepala kronis. Stress menyebabkan pembuluh darah di otak mengalamikepala kronis. Stress menyebabkan pembuluh darah di otak mengalami
penegangan sehingga menyebabkan sakit kepala.penegangan sehingga menyebabkan sakit kepala.
3. Masalah tidur 3. Masalah tidur
Kesulitan tidur merupakan faktor resiko umum untuk sakit kepala. KarenaKesulitan tidur merupakan faktor resiko umum untuk sakit kepala. Karena
hanya sewaktu tidur kerja seluruh tubuh termasuk otak dapat hanya sewaktu tidur kerja seluruh tubuh termasuk otak dapat beristirahaberistirahat pula.t pula.
4. Kegiatan berlebihan4. Kegiatan berlebihan
Kegiatan atau pekerjaan yang berlebihan dapat memicu datangnya sakitKegiatan atau pekerjaan yang berlebihan dapat memicu datangnya sakit
kepala, termasuk hubungan seks. Kegiatan yang berlebihan dapat membuatkepala, termasuk hubungan seks. Kegiatan yang berlebihan dapat membuat
pembuluh darah di kepala dan leher mengalami pembengkakan.pembuluh darah di kepala dan leher mengalami pembengkakan.
5. Kafein5. Kafein
Sementara kafein telah ditujukan untuk meningkatkan efektifitas ketikaSementara kafein telah ditujukan untuk meningkatkan efektifitas ketika
ditambahkan kebeberapa obat sakit kepala. Sama seperti obat sakit kepaladitambahkan kebeberapa obat sakit kepala. Sama seperti obat sakit kepala
berlebihan dapat memperburuk gejala sakit kepala, kafein yang berlebihan jugaberlebihan dapat memperburuk gejala sakit kepala, kafein yang berlebihan juga
dapat menciptakan efek rebound (tambah dapat menciptakan efek rebound (tambah parah setiap kali diobati).parah setiap kali diobati).
6. Rokok6. Rokok
Rokok merupakan faktor resiko pemicu sakit kepala. Kandungan nikotin dalamRokok merupakan faktor resiko pemicu sakit kepala. Kandungan nikotin dalam
rokok dapat membuat pembuluh darah menyempit.rokok dapat membuat pembuluh darah menyempit.
7. Alkohol7. Alkohol
Alkohol Alkohol menyebabkan menyebabkan peningkatan peningkatan aliran aliran darah darah ke ke otak. otak. Sama Sama seperti seperti rokok,rokok,
alkohol juga merupakan faktor resiko alkohol juga merupakan faktor resiko umum penyebab sakit kepala.umum penyebab sakit kepala.
33
8. Penyakit atau infeksi seperti meningitis (infeksi selaput otak), saraf terjepit di8. Penyakit atau infeksi seperti meningitis (infeksi selaput otak), saraf terjepit di
leher atau bahkan tumor.leher atau bahkan tumor.
D. PATOFISIOLOGID. PATOFISIOLOGI
Menurut Sidharta (2008), sakit kepala timbul sebagai hasil perangsanganMenurut Sidharta (2008), sakit kepala timbul sebagai hasil perangsangan
terhadap bagian-bagian di wilayah kepala dan leher yang peka terhadap nyeri.terhadap bagian-bagian di wilayah kepala dan leher yang peka terhadap nyeri.
Bangunan-banBangunan-bangunan ekstrakranial yang peka gunan ekstrakranial yang peka nyeri ialah otot-otot nyeri ialah otot-otot oksipital, temporaloksipital, temporal
dan frontal, kulit kepala, arteri-arteri subkutis dan periostium. Tulang tengkorakdan frontal, kulit kepala, arteri-arteri subkutis dan periostium. Tulang tengkorak
sendiri tidak peka nyeri. Bangunan-bangunan intracranial yang peka nyeri terdirisendiri tidak peka nyeri. Bangunan-bangunan intracranial yang peka nyeri terdiri
dari meninges, terutama dura basalis dan meninges yang mendindingi sinusdari meninges, terutama dura basalis dan meninges yang mendindingi sinus
venosus serta arteri-arteri besar pada basis otak. venosus serta arteri-arteri besar pada basis otak. Sebagian besar dari jaringan otakSebagian besar dari jaringan otak
sendiri tidak peka nyeri. sendiri tidak peka nyeri. Peransangan terhadap bagian-baPeransangan terhadap bagian-bagian itu dapat gian itu dapat berupa :berupa :
1. 1. Infeksi Infeksi selaput selaput otak otak : : meningitis, meningitis, ensefalitisensefalitis
2. 2. Iritasi kimiaIritasi kimiawi terhadwi terhadap selapap selaput otak seput otak seperti paderti pada perdaraha perdarahan subduraan subdural ataul atau
setelah dilakukan pneumo atau zat kontras ensefalografi.setelah dilakukan pneumo atau zat kontras ensefalografi.
3. Peregangan selaput otak akibat proses desak ruang intrakranial,3. Peregangan selaput otak akibat proses desak ruang intrakranial,
penyumbatan jalanlintasan liquor, trombosis venos spinosus, edema serebripenyumbatan jalanlintasan liquor, trombosis venos spinosus, edema serebri
atau tekanan intrakranial yang menurun tiba-tiba atau atau tekanan intrakranial yang menurun tiba-tiba atau cepat sekali.cepat sekali.
4. 4. Vasodilatasi Vasodilatasi arteri intrakranarteri intrakranial akibat ial akibat keadaan toksikeadaan toksik (seperti pada k (seperti pada infeksiinfeksi
umum, intoksikasi alkohol, intoksikasi CO, umum, intoksikasi alkohol, intoksikasi CO, reaksi alergik), gangguan metabolikreaksi alergik), gangguan metabolik
(seperti hipoksemia, hipoglikemia dan hiperkapnia), pemakaian obat(seperti hipoksemia, hipoglikemia dan hiperkapnia), pemakaian obat
vasodilatasi, keadaan paska contusio serebri, insufisiensi serebrovasculervasodilatasi, keadaan paska contusio serebri, insufisiensi serebrovasculer
akut).akut).
5. 5. Gangguan Gangguan pembuluh pembuluh darah darah ekstrakrekstrakranial, anial, misalnya misalnya vasodilatvasodilatasi asi ( ( migren migren dandan
clusterheadache) dan radang (arteritis temporalis)clusterheadache) dan radang (arteritis temporalis)
6. 6. Gangguan terhGangguan terhadap otot-otot yadap otot-otot yang mempunyang mempunyai hubunai hubungan dengan gan dengan kepala,kepala,
seperti pada spondiloartrosis deformans servikalis.seperti pada spondiloartrosis deformans servikalis.
Penjalaran nyeri (reffererd pain) dari daerah mata (glaukoma, iritis), sinusPenjalaran nyeri (reffererd pain) dari daerah mata (glaukoma, iritis), sinus
(sinusitis),baseol kranii ( ca. Nasofaring), gigi geligi (pulpitis dan molar III yang(sinusitis),baseol kranii ( ca. Nasofaring), gigi geligi (pulpitis dan molar III yang
mendesak gigi)dan daerah leher (spondiloartritis deforman servikalis.mendesak gigi)dan daerah leher (spondiloartritis deforman servikalis. KeteganganKetegangan
otot kepala, leher bahu sebagai manifestasi psiko organik pada keadaan depresiotot kepala, leher bahu sebagai manifestasi psiko organik pada keadaan depresi
dan stress.dan stress.
E. PATHWAYE. PATHWAY
TerlampirTerlampir
44
F. F. TANDA TANDA DAN DAN GEJALAGEJALA
1. 1. Nyeri Nyeri kepala kepala dapat dapat unilateral unilateral atau atau bilateral.bilateral.
2. 2. Nyeri terasa Nyeri terasa di bagian di bagian dalam mata dalam mata atau pada atau pada sudut mata sudut mata bagian dalam, bagian dalam, lebihlebih
sering didaerah fronto temporal .sering didaerah fronto temporal .
3. 3. Nyeri dapat Nyeri dapat menjalar di menjalar di oksiput dan oksiput dan leher bagian leher bagian atas atau atas atau bahkan leherbahkan leher
bagian bawah.bagian bawah.
4. 4. Ada Ada sebagian kasus sebagian kasus dimulai dimulai dengan nyeri dengan nyeri yang terasa yang terasa tumpul mulai tumpul mulai di di leherleher
bagian atas menjalar ke bagian atas menjalar ke depan.depan.
5. 5. Kadang pada Kadang pada di di seluruh seluruh kepala dan kepala dan menjalar ke menjalar ke bawah bawah sampai muka.sampai muka.
6. 6. Nyeri tumpul Nyeri tumpul dapat menjadi bedapat menjadi berdenyut-denyurdenyut-denyut yang semakin bet yang semakin bertambahrtambah
sesuai dengan pulsasi dan selanjutnya konstan.sesuai dengan pulsasi dan selanjutnya konstan.
7. 7. Penderita pucat, Penderita pucat, wajah wajah lebih lebih gelap dan gelap dan bengkak bengkak di di bawah bawah mata.mata.
8. 8. Muka Muka merah merah dan dan bengkak bengkak pada pada daerah daerah yang yang sakit.sakit.
9. 9. Kaki Kaki atau atau tangan tangan berkeringat berkeringat dan dan dingin.dingin.
10. 10. Biasanya oliguria sebelum Biasanya oliguria sebelum serangan dan serangan dan poliuria setelah serangan.poliuria setelah serangan.
11. 11. Gangguan gastroGangguan gastrointestinal berupintestinal berupa mual, muntah, dan lain-la mual, muntah, dan lain-lain.ain.
12. 12. Kadang-kadaKadang-kadang ng terdapat terdapat kelainan kelainan neurologik neurologik yang yang menyertai, menyertai, timbultimbul
kemudian atau mendahului serangan.kemudian atau mendahului serangan.
G. G. PEMERIKASAAN PEMERIKASAAN PENUNJANGPENUNJANG
1. 1. Rontgen Rontgen kepala kepala : men: mendeteksi deteksi fraktur fraktur dan dan penyimpapenyimpangan ngan struktur.struktur.
2. 2. Rontgen sinuRontgen sinus : Mengkonfirmas : Mengkonfirmasi diagnosa sisi diagnosa sinusitis dan mennusitis dan mengidentifikasigidentifikasi
masalah-masamasalah-masalah struktur, lah struktur, malformasi rahang.malformasi rahang.
3. 3. Pemeriksaan Pemeriksaan visual visual : ketajaman, : ketajaman, lapang lapang pandangpandang, refraksi, , refraksi, membantu membantu dalamdalam
menentukan diagnosa banding.menentukan diagnosa banding.
4. 4. CT scan CT scan Otak : MOtak : Mendeteksi endeteksi masa intramasa intracranial, pcranial, perpindahan erpindahan ventrikuler ventrikuler atauatau
hemoragi hemoragi IntracranialIntracranial..
5. 5. Sinus Sinus : : Mendeteksi adanya Mendeteksi adanya infeksi pada infeksi pada daerah daerah sfenoldal sfenoldal dan dan etmoidaletmoidal
6. 6. MRI : MMRI : Mendeteksi lendeteksi lesi/abnormalesi/abnormalitas jariitas jaringan, mngan, memberikan emberikan informasi informasi tentangtentang
biokimia, fisiologis dan struktur biokimia, fisiologis dan struktur anatomi.anatomi.
7. 7. EkoensefalogEkoensefalografi : menrafi : mencatat perpindcatat perpindahan struahan struktur otak aktur otak akibat traumakibat trauma, CSV, CSV
atau space occupaying lesion.atau space occupaying lesion.
8. 8. ElektroensefaloElektroensefalografi : grafi : mencatat amencatat aktivitas otak ktivitas otak selama selama berbagai berbagai aktivitas aktivitas saatsaat
episode sakit kepala.episode sakit kepala.
9. 9. Angeografi Angeografi serebral serebral : : MengidentifMengidentifikasi ikasi lesivaskulerlesivaskuler..
10. 10. HSD : HSD : leukositosleukositosis is menunjukkan infeksi, anemia menunjukkan infeksi, anemia dapat menstimulasi migren.dapat menstimulasi migren.
55
11. 11. Laju sedimentasi : Mungkin normal, menetapLaju sedimentasi : Mungkin normal, menetapkan ateritis temporal, meningkatkan ateritis temporal, meningkat
pada inflamasi.pada inflamasi.
12. 12. Elektrolit : tidak seimbanElektrolit : tidak seimbang, hiperkalsemia dapag, hiperkalsemia dapat menstimulasi migrent menstimulasi migren..
13. Pungsi lumbal : Untuk mengevaluasi/mencatat peningkatan tekanan CSS,13. Pungsi lumbal : Untuk mengevaluasi/mencatat peningkatan tekanan CSS,
adanya sel-sel abnormal dan infeksi.adanya sel-sel abnormal dan infeksi.
H. KOMPLIKASIH. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien dengan chepalgia meliputi :Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien dengan chepalgia meliputi :
- - Cidera Cidera serebrovaskuler serebrovaskuler / / StrokeStroke
- - Infeksi Infeksi intrakraniaintrakraniall
- - Trauma Trauma kranioserebkranioserebralral
- Cemas- Cemas
- - Gangguan Gangguan tidurtidur
- Depresi- Depresi
- - Masalah Masalah fisik fisik dan dan psikologis psikologis lainnyalainnya
I. PENATALAKSANAANI. PENATALAKSANAAN
1. Migren1. Migren
a. a. Terapi Terapi ProfilaksisProfilaksis
1) 1) Menghindari Menghindari pemicupemicu
2) 2) MenggunaMenggunakan obkan obat proat profilaksis filaksis secara secara teratur teratur
Profilaksis: bukan analgesik, memperbaiki pengaturan proses fisiologisProfilaksis: bukan analgesik, memperbaiki pengaturan proses fisiologis
yang mengontrol aliran darah dan aktivitas system syarafyang mengontrol aliran darah dan aktivitas system syaraf
b. b. Terapi abortif Terapi abortif menggunakan obat-obat menggunakan obat-obat penghilapenghilang ng nyeri nyeri dan/ataudan/atau
vasokonstriktovasokonstriktor. Or. Obat-obat untuk terapi abortif bat-obat untuk terapi abortif
1) 1) Analgesik Analgesik ringan : aringan : aspirin spirin (drug of (drug of choice), choice), parasetamolparasetamol
2) 2) NSAIDS : Menghambat sintesis prostaNSAIDS : Menghambat sintesis prostaglandin, agragasi plaglandin, agragasi platelet, dantelet, dan
pelepasan 5-HT. Naproksen terbukti lebih baik dari ergotamine. Pilihanpelepasan 5-HT. Naproksen terbukti lebih baik dari ergotamine. Pilihan
lain : lain : ibuprofen, ketorolakibuprofen, ketorolak
3) 3) Golongan Golongan triptantriptan
a) a) Agonis Agonis reseptor reseptor 5-HT1D 5-HT1D menyebabkamenyebabkan n vasokonstrikvasokonstriksi si MenghambatMenghambat
pelepasan takikinin, memblok inflamasi neurogenik pelepasan takikinin, memblok inflamasi neurogenik Efikasinya setaraEfikasinya setara
dengan dihidroergotamidengan dihidroergotamin, tetapi n, tetapi onsetnya lebih cepatonsetnya lebih cepat
b) b) Sumatriptan oSumatriptan oral lebih ral lebih efektif dibandinefektif dibandingkan ergotagkan ergotamin per oralmin per oral
66
c) c) Ergotamin : Ergotamin : Memblokade Memblokade inflamasi neurogenik inflamasi neurogenik dengan dengan menstimulasmenstimulasii
reseptor 5-HT1 presireseptor 5-HT1 presinapti. napti. Pemberian IV dpPemberian IV dpt dilakukan untut dilakukan untukk
serangan yang beratserangan yang berat
d) d) MetokloprMetoklopramid amid : : Digunakan Digunakan untuk mencegah untuk mencegah mual mual muntah. Diberikanmuntah. Diberikan
15-30 min sebelum terapi antimigrain, dapat diulang setelah 4-6 jam15-30 min sebelum terapi antimigrain, dapat diulang setelah 4-6 jam
e) e) Kortikosteroid : DapaKortikosteroid : Dapat mengurangi int mengurangi inflamasi. Analgesik opiflamasi. Analgesik opiate.ate.
Contoh : Contoh : butorphanolbutorphanol
c. c. Obat Obat untuk untuk terapi terapi profilaksisprofilaksis
1) 1) Beta bloker. MBeta bloker. Merupakan druerupakan drug of choice ung of choice untuk prevensi tuk prevensi migraine. Contohmigraine. Contoh::
atenolol, metoprolol, atenolol, metoprolol, propanolol, nadolol. propanolol, nadolol. AntidepresaAntidepresan n trisiklik trisiklik Pilihan:Pilihan:
amitriptilin, bisa juga: imipramin, doksepin, nortriptilin Punya efekamitriptilin, bisa juga: imipramin, doksepin, nortriptilin Punya efek
antikolinergik, tidak boleh digunakan untuk pasien glaukoma atauantikolinergik, tidak boleh digunakan untuk pasien glaukoma atau
hiperplasihiperplasia a prostatprostat
2) 2) Metisergid. Merupakan seMetisergid. Merupakan senyawa ergot semisintetik, antagonnyawa ergot semisintetik, antagonis 5-HT2.is 5-HT2.
Asam/Na Asam/Na Valproat Valproat dapat dapat menurunkan keparahan, menurunkan keparahan, frekuensi frekuensi dan dan durasidurasi
pada 80% penderita migraine.pada 80% penderita migraine.
3) 3) NSAID. Aspirin dan napNSAID. Aspirin dan naproksen terbukti cukup eroksen terbukti cukup efektif. Tidak disarankanfektif. Tidak disarankan
penggunaan jangka panjang karena dapat menyebabkan gangguan GIpenggunaan jangka panjang karena dapat menyebabkan gangguan GI
4) 4) Verapamil. Merupakan Verapamil. Merupakan terapi lini terapi lini kedua kedua atau atau ketigaketiga
5) 5) Topiramat. Sudah Topiramat. Sudah diuji kldiuji klinis, terbukti inis, terbukti menguranmengurangi kejadian gi kejadian migrainmigrain
2. 2. Sakit Sakit kepala kepala tegang tegang otototot
a. a. Terapi Terapi Non-farmakolNon-farmakologiogi
1) Melakukan latihan peregangan leher atau otot bahu sedikitnya 201) Melakukan latihan peregangan leher atau otot bahu sedikitnya 20
sampai 30 menit.sampai 30 menit.
2) 2) Perubahan Perubahan posisi posisi tidur.tidur.
3) 3) PernafasPernafasan an dengan diafragma dengan diafragma atau metode atau metode relaksasi otot yang relaksasi otot yang lain.lain.
4) 4) Penyesuaian Penyesuaian lingkungan lingkungan kerja kerja maupun maupun rumahrumah
5) Pencahayaan yang tepat untuk membaca, bekerja, menggunakan5) Pencahayaan yang tepat untuk membaca, bekerja, menggunakan
komputer, atau saat komputer, atau saat menonton televisimenonton televisi
6) 6) Hindari ekspoHindari eksposur terus-menesur terus-menerus pada rus pada suara keras suara keras dan bisindan bisingg
7) 7) Hindari suhu Hindari suhu rendah pada rendah pada saat tidur pada saat tidur pada malam harimalam hari
b. b. Terapi Terapi farmakologifarmakologi
Menggunakan analgesik atau analgesik plus ajuvan sesuai tingkat nyeriMenggunakan analgesik atau analgesik plus ajuvan sesuai tingkat nyeri
Contoh : Obat-obat OTC seperti aspirin, acetaminophen, ibuprofen atauContoh : Obat-obat OTC seperti aspirin, acetaminophen, ibuprofen atau
naproxen sodium. Produk kombinasi dengan kafein dapat meningkatkannaproxen sodium. Produk kombinasi dengan kafein dapat meningkatkan
efek analgesic. Untuk sakit kepala kronis, perlu assesment yang lebih telitiefek analgesic. Untuk sakit kepala kronis, perlu assesment yang lebih teliti
77
mengenai penyebabnya, misalnya karena anxietas atau depresi. Pilihanmengenai penyebabnya, misalnya karena anxietas atau depresi. Pilihan
obatnya adalah antidepresan, seperti amitriptilin atau antidepresan lainnya.obatnya adalah antidepresan, seperti amitriptilin atau antidepresan lainnya.
Hindari penggunaan analgesik secara kronis memicu rebound headacheHindari penggunaan analgesik secara kronis memicu rebound headache
3. 3. Cluster Cluster headacheheadache
a. a. Sasaran terapi : menSasaran terapi : menghilangkan nghilangkan nyeri (terapi aboyeri (terapi abortif), mencegah seranrtif), mencegah serangangan
(profilaksis)(profilaksis)
b. b. Strategi teStrategi terapi : rapi : menggunakan menggunakan obat NSAobat NSAID, vasokonsID, vasokonstriktor cerebraltriktor cerebral
c. c. Obat-obat Obat-obat terapi terapi abortif:abortif:
1) Oksigen1) Oksigen
2) 2) Ergotamin. Dosis Ergotamin. Dosis sama sama dengan dosis dengan dosis untuk untuk migrainmigrain
3) Sumatriptan. Obat-obat untuk terapi profilaksis : Verapamil, Litium,3) Sumatriptan. Obat-obat untuk terapi profilaksis : Verapamil, Litium,
Ergotamin, Metisergid, Kortikosteroid, TErgotamin, Metisergid, Kortikosteroid, Topiramatopiramat
J. J. ASUHAN ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN PADA PADA PASIEN PASIEN CHEPALGIACHEPALGIA
1. PENGKAJIAN1. PENGKAJIAN
Pengkajian meliputi :Pengkajian meliputi :
a) a) Aktivitas Aktivitas / / IstirahatIstirahat
Lelah, letih, malaise, ketegangan mata, Lelah, letih, malaise, ketegangan mata, kesulitan membaca, insomniakesulitan membaca, insomnia
b) Sirkulasib) Sirkulasi
Denyutan vaskuler misalnya daerah temporal pucat, wajah tampakDenyutan vaskuler misalnya daerah temporal pucat, wajah tampak
kemerahankemerahan
c) c) Integritas Integritas egoego
Ansietas, peka ran Ansietas, peka rangsang selama sagsang selama sakit kepalakit kepala
d) d) Makanan Makanan / / CairanCairan
Mual / muntah , anoreksia selama nyeriMual / muntah , anoreksia selama nyeri
e) e) Neuro Neuro sensorisensori
Pening, Disorientasi (selama sakit Pening, Disorientasi (selama sakit kepala)kepala)
f) Kenyamananf) Kenyamanan
Respon emosional/perilRespon emosional/perilaku tak aku tak terarah seperti menangis, gelisahterarah seperti menangis, gelisah
g) g) Interaksi Interaksi sosialsosial
Perubahan dalam tanggung jawab peranPerubahan dalam tanggung jawab peran
h) h) Pengkajian Pengkajian kegawat kegawat daruratandaruratan
88
a)a) Primary surveyPrimary survey pada pasien di gawat darurat bertujuan mengetahuipada pasien di gawat darurat bertujuan mengetahui
dengan segera kondisi yang mengancam nyawa pasien:dengan segera kondisi yang mengancam nyawa pasien:
b)b) SS
ee
c c
oo
nn
d d
b) Primaryari Survey b) Primaryari Survey
Pengkajian sekunder meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisik.Pengkajian sekunder meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Anamnesis dap Anamnesis dapat meggunaat meggunakan format AMPLkan format AMPLE (Alergi, MediE (Alergi, Medikasi, Postkasi, Post
illnes, Last meal, dan Event/ Environment yang berhubungan denganillnes, Last meal, dan Event/ Environment yang berhubungan dengan
kejadian). Pemeriksaan fisik dimulai dari kepala hingga kaki dankejadian). Pemeriksaan fisik dimulai dari kepala hingga kaki dan
dapat pula dapat pula ditambahkan pemeriksaaditambahkan pemeriksaan diagnostik.n diagnostik.
2. 2. DIAGNOSA DIAGNOSA KEPERAWATANKEPERAWATAN
a. a. Nyeri akut b.d Nyeri akut b.d stess agen stess agen cedera (fisiocedera (fisiologis, zat kilogis, zat kimia, fisik, psimia, fisik, psikologis)kologis)
b. b. Ansietas beAnsietas berhubungan rhubungan dengan dengan krisis situakrisis situasi, hossi, hospitalisasi.pitalisasi.
c. c. Gangguan pola Gangguan pola tidur tidur berhubungan dengan berhubungan dengan kurang kurang kontrol tidur kontrol tidur
d. d. Resiko nutrisi kurang Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan dari kebutuhan berhubungan dengan berhubungan dengan mual, muntah,mual, muntah,
anoreksia dan intake inadekuat.anoreksia dan intake inadekuat.
Pengkajian TindakanPengkajian Tindakan
Airway Airway
mengecek jalan nafas dengan tujuan menjaga jalan nafasmengecek jalan nafas dengan tujuan menjaga jalan nafas
disertai kontroldisertai kontrol
servikal.servikal.
Data yang berhubungan dengan status jalan nafas adalah :Data yang berhubungan dengan status jalan nafas adalah :
- - sianosis (mencerminkan hipoksemia)sianosis (mencerminkan hipoksemia)
- retraksi interkota (menandakan peningkatan upaya nafas)- retraksi interkota (menandakan peningkatan upaya nafas)
- pernafasan cuping hidung- pernafasan cuping hidung
- bunyi nafas abnormal (menandakan ada sumbatan jalan- bunyi nafas abnormal (menandakan ada sumbatan jalan
nafas)nafas)
- tidak - tidak adanya hembusan udara (menandakan obstuksi totaladanya hembusan udara (menandakan obstuksi total
jalan nafas atau h jalan nafas atau henti nafasenti nafas
BreathingBreathing
mengecek pernafasan dengan tujuan mengelola pernafasanmengecek pernafasan dengan tujuan mengelola pernafasan
agar oksigenasi adekuat.agar oksigenasi adekuat.
Pengkajian pernafasan dilakukan dengan mengidentifikasi :Pengkajian pernafasan dilakukan dengan mengidentifikasi :
- pergerakan dada- pergerakan dada
- adanya bunyi nafas- adanya bunyi nafas
- - adanya hembusan/aliraadanya hembusan/aliran udaran udara
CirculationCirculation
mengecek sistem sirkulasi disertai mengecek sistem sirkulasi disertai kontrol perdarahan.kontrol perdarahan.
Status hemodinamik dapat dilihat dari :Status hemodinamik dapat dilihat dari :
- tingkat kesadaran- tingkat kesadaran
- nadi- nadi
- warna kulit- warna kulit
DisabilityDisability
Menilai kesadaran dengan cepat,apakah sadar, hanyaMenilai kesadaran dengan cepat,apakah sadar, hanya
respon terhadap nyeri atau atau sama sekali tidak respon terhadap nyeri atau atau sama sekali tidak sadar.sadar.
Tidak dianjurkan mengukur GCSTidak dianjurkan mengukur GCS
ExposureExposure keadaan kuli, seperti turgor kulit/ kelainan pada kulitkeadaan kuli, seperti turgor kulit/ kelainan pada kulit
99
3. INTERVENSI3. INTERVENSI
a. a. Nyeri akut b.d Nyeri akut b.d stess agen stess agen cedera (fisiocedera (fisiologis, zat kilogis, zat kimia, fisik, psimia, fisik, psikologis)kologis)
Tujuan:Tujuan: Rasa nyeri terkontrol atau dapat dikurangi Rasa nyeri terkontrol atau dapat dikurangi
KH:KH: Nyeri berkurang ditandai dengan klien melaporkan nyeri berkurang Nyeri berkurang ditandai dengan klien melaporkan nyeri berkurang
dengan skala nyeri ringa (1-3), ekspresi wajah rileks, TTV dalam batas dengan skala nyeri ringa (1-3), ekspresi wajah rileks, TTV dalam batas normalnormal
Intervensi :Intervensi :
1) 1) Lakukan Lakukan pengkajipengkajian an karakteristik karakteristik nyeri nyeri klien.klien.
R/ : Sebagai dasar dalam menentukan intervensi selanjutnyaR/ : Sebagai dasar dalam menentukan intervensi selanjutnya
2) 2) Lakukan Lakukan pengukuran pengukuran TTV.TTV.
R/ : mengetahui kondisi klienR/ : mengetahui kondisi klien
3) 3) Berikan Berikan kompres kompres dingin dingin pada pada kepalakepala
R/: Untuk mengurangi nyeri.R/: Untuk mengurangi nyeri.
4) 4) Ajarkan Ajarkan tekhnik tekhnik relaksasi relaksasi nafas nafas dalam/ dalam/ distraksidistraksi
R/ : mengalihkan perhatian klien dari nyeri yang dirasakan.R/ : mengalihkan perhatian klien dari nyeri yang dirasakan.
5) 5) Berikan Berikan posisi posisi yang yang nyaman nyaman sesuai sesuai pasienpasien
R/ : mengurangi penekanan otot pada area nyeriR/ : mengurangi penekanan otot pada area nyeri
6) 6) Kolaborasi Kolaborasi pemberian pemberian obat obat analgetik.analgetik.
R/ : Untuk mengontrol nyeri.R/ : Untuk mengontrol nyeri.
b. b. Ansietas beAnsietas berhubungan rhubungan dengan dengan krisis situaskrisis situasi dan i dan hospitalisasihospitalisasi
TujuanTujuan : Ansietas berkurang atau hilang: Ansietas berkurang atau hilang
KHKH : Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat yang : Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat yang
dapat diatasi.dapat diatasi.
Intervensi :Intervensi :
1) 1) Kaji tingkat ansieKaji tingkat ansietas. Bantu pasien mentas. Bantu pasien mengidentifikasi gidentifikasi keterampilan kopketerampilan kopinging
yang telah dilakukan dengan berhasil pada masa lalu.yang telah dilakukan dengan berhasil pada masa lalu.
RR / / :Memandukan intervensi terapeutik dan partisipatif dalam perawatan:Memandukan intervensi terapeutik dan partisipatif dalam perawatan
diri, keterampilan koping pada masa lalu dapat mengurangi ansietas.diri, keterampilan koping pada masa lalu dapat mengurangi ansietas.
2) 2) Dorong pasien Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaannya untuk mengungkapkan perasaannya dan berikan dan berikan umpanumpan
balikbalik
R/ R/ : Membuat h: Membuat hubungan terapubungan terapeutik. Membanteutik. Membantu orang teru orang terdekat dalamdekat dalam
mengidentifikasi masalah yang menyebabkan stressmengidentifikasi masalah yang menyebabkan stress
3) 3) Berikan Berikan lingkungan lingkungan tenang tenang dan dan istirahatistirahat
R/: Memindahkan pasien dari stress luar, meningkatkan relaksasi,R/: Memindahkan pasien dari stress luar, meningkatkan relaksasi,
membantu menurunkan ansietasmembantu menurunkan ansietas
4) 4) Berikan inBerikan informasi tentanformasi tentang proses penyg proses penyakit dan aakit dan antisipasi tindntisipasi tindakan.akan.
R/ R/ : Mengetahui : Mengetahui apa yang apa yang diharapkan dapat menurunkan diharapkan dapat menurunkan ansietasansietas
5) 5) Kolaborasi Kolaborasi pemberian pemberian obat obat sedatif sedatif
1010
R/: Dapat digunakan untuk menurunkan ansietas dan memudahkanR/: Dapat digunakan untuk menurunkan ansietas dan memudahkan
istirahatistirahat
c. c. Gangguan pola Gangguan pola tidur tidur b.d b.d kurang kurang kontrol kontrol tidur tidur
TujuanTujuan : : kebutuhan tidur terpenuhkebutuhan tidur terpenuhii
Kriteria hasil :Kriteria hasil :
Memahami Memahami faktor faktor yang yang menyebabkan menyebabkan gangguan gangguan tidurtidur
Dapat Dapat menangani menangani penyebab penyebab tidur tidur yang yang tidak tidak adekuatadekuat
Tanda Tanda – – tanda kurang tidur dan istirahat tidak tanda kurang tidur dan istirahat tidak adaada
Intervensi :Intervensi :
1) 1) Lakukan penLakukan pengkajian magkajian masalah gangsalah gangguan tidur pguan tidur pasien, karakteriasien, karakteristik danstik dan
penyebab kurang tidurpenyebab kurang tidur
R/:Memberikan informasi dasar dalam menentukan rencana keperawatanR/:Memberikan informasi dasar dalam menentukan rencana keperawatan
2) 2) Anjurkan Anjurkan klien klien untuk untuk relaksasi relaksasi pada pada waktu waktu akan akan tidur.tidur.
R/: Memudahkan klien untuk bisa tidurR/: Memudahkan klien untuk bisa tidur
3) 3) Ciptakan Ciptakan suasana suasana dan dan lingkungan lingkungan yang yang nyamannyaman
R/: Lingkungan dan siasana yang nyaman akan mempermudah penderitaR/: Lingkungan dan siasana yang nyaman akan mempermudah penderita
untuk tidur.untuk tidur.
4) 4) Kolaborasi Kolaborasi pemberian pemberian obatobat
R/: Mengurangi gangguan tidurR/: Mengurangi gangguan tidur
d. d. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubResiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah,ungan dengan mual, muntah,
anoreksia dan intake inadekuatanoreksia dan intake inadekuat
Tujuan :Tujuan : Tidak terjadi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan Tidak terjadi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
KHKH : Kebutuhan nutrisi adekuat ditandai dengan peningkatan berat : Kebutuhan nutrisi adekuat ditandai dengan peningkatan berat
badan,menunjukkan peningkatan selera makan, klien menghabiskan porsibadan,menunjukkan peningkatan selera makan, klien menghabiskan porsi
makanan yang diberikan.makanan yang diberikan.
Intervensi :Intervensi :
1) 1) Kaji Kaji intake intake makanan,makanan,
R/ : Sebagai dasar untuk menetukan intervensi selanjutnyaR/ : Sebagai dasar untuk menetukan intervensi selanjutnya
2) 2) Berikan Berikan kebersihan kebersihan oraloral
R/: mulut yang bersih dapat meningkatkan rasa makananR/: mulut yang bersih dapat meningkatkan rasa makanan
3) 3) Sediakan makanan dalam Sediakan makanan dalam ventilasi yang ventilasi yang baik, lingkungan menyenangkan,baik, lingkungan menyenangkan,
dengan situasi tidak terburu-buru, temanidengan situasi tidak terburu-buru, temani
R/: Lingkungan yang menyenangkan menurunkan stres dan lebih kondusifR/: Lingkungan yang menyenangkan menurunkan stres dan lebih kondusif
untuk makanuntuk makan
4) 4) Kolaborasi Kolaborasi pemberian pemberian obat-obatan obat-obatan antiemetik.antiemetik.
R/: menghilangkan gejala mual muntahR/: menghilangkan gejala mual muntah