BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Standar akuntnsi bisnis luar negeri serta transaksi
pertukaran dalam mata uang asing dimulai pada tahun 1939
telah dikeluarkannya Accounting Research Buletin (ARB).
Kemudian diperbarui dengan ARB no 43 tahun 1943.
diIndonesia , ketentuan akuntansi untuk bisnis
internasional diawali dengan dikeluarkannya PSAK no 10 dan
11 tahun 1994 yang menjelaskan standar yang digunakan oleh
perusahaan dalam mencatat transaksi mata uang asing dan
menjabarkan laporan keuangan mata uang asing.
Pernyataan Standart Akuntansi Keuangan Dalam PSAK no
10 dinyatakan bahwa, Perusahaan dapat melakukan aktifitas
yang menyangkut valuta asing ( Foreign Activities) dalam
dua cara, melakukan transaksi dalam mata uang asing atau
memiliki kegiatan usaha luar negeri ( Foreign Ooperation ).
Dalam PSAK no 10 diberikan beberapa definisi yang terkait
dengan kegiatan bisnis internasional antara lain:
Kegiatan usaha luar negeri ( foreign operation )
adalah perusahaan anak (subsidiary), perusahaan
assosiasi, usaha patungan ,atau cabang perusahaan
pelapor, yang aktifitasnya dilaksanakan disuatu Negara
diluar Negara perusahaan pelapor.
1
Entitas asing adalah suatu kegiatan usaha luar negeri,
yang aktifitasnya bukan merupakan suatu bagian
integral dari perusahaan pelapor.
Pos moneter adalah kas dan setara kas, aktiva dan
kewajiban yang akan diterima atau dibayar yang
jumlahnya pasti atau dapat ditentukan.
Nilai wajar adalah suatu jumlah yang dapat digunakan
sebagai dasar pertukaran aktiva atau penyelaesaian
kewajiban antara pihak yang paham dan berkeinginan
untuk melakukan transaksi yang wajar.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan apa yang dikemukakan dalam latar belakang
maka Kami menarik suatu perumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimana cara menjabarkan konsep tansaksi mata uang
asing ke dalam mata mata uang domestik pada suatu
perusahaan?
C. Tujuan penulisan
Untuk mengetahui konsep dan terapan keuangan mata
uang domestik terhadap mata uang asing dalam
transaksi bisnis international
Untuk mengetahui informasi mengenai pengaruh mata
uang asing terhadap mata uang domestik, terutama dalam
bisnis international.
D. Sistematika penulisan
2
Penulisan makalah ini terbagi dalam empat bab. Pembagian
penulisan dalam makalah ini untuk memudahkan penulis dalam
menyusun hasil penelaahan terhadap permasalahan yang ada.
Dan sistematika penulisan makalh ini dapat diuraikan
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini secara garis besar memuat hal-hal
yang bersangkutan dengan masalah yang terjadi
dalam konsep mata uang asing serta laporan
keuangannya.
BAB II KAJIAN TEORI
Dalam bab ini akan menjelaskan definisi,
fungsi,konsep pertukaran, dan pelaporan mata
uang asing dalm bisnis international.
BAB IIIPENYAJIAN DATA DAN PEMECAHAN MASALAH
Dalam bab ini akan disajikan data-data mengenai
contoh transaksi dan pencatatan mata uang asing
ke dalam mata uang ke dalam bentuk jurnal ,Dan
membahas pemecahan masalah kendala yang terjadi
tersebut.
BAB IV PENUTUP
Dalam bab ini memuat tentang pokok-pokok hasil
pembahasan dari bab Uraian kesimpulan akan
menjadi jawaban atas masalah yang sudah
dirumuskan.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Konsep Mata Uang Fungsional Dan Tujuan Penjabaran
Mata uang fungsional dari suatu entitas adalah mata
uang yang berlaku di wilayah operasi utama perusahaan.
Indikator ekonomi sebagai pelengkap arus kas yang digunakan
untuk menentukan mata uang fungsional adalah :
1. Jika harga jual produk dari suatu entitas luar
negeri lebih banyak ditentukan oleh persaingan di
tingkat local atau oleh regulasi pemerintah local,
ketimbang oleh perubahan kurs jangka pendek atau
gejolak pasar dunia, maka mata uang local dari entitas
luar begeri tersebut dapat dipakai sebagai mata uang
fungsional.
2. Suatu pasar penjualan yang seluruhnya berada di
negara perusahaan induk, atau kontrak penjualan yang
didasarkan pada mata uang perusahaan induk,
meungkinkan perusahaan untuk menjadikan mata uang dari
negara perusahaan induk sebagai mata uang fungsional.
3. Pengeluaran, seperti upah pekerja serta biaya
material yang merupakan biaya local dapat membenarkan
dijadikannya mata uang local ari entitas luar negeri
sebagai mata uang fungsional.
4. Jika pendanaan ditentukan oleh mata uang local
dari entitas luar negeri, serta jika dana yang
4
dihasilkan dalam operasi perusahaan cukup untuk
melunasi hutang, baik hutang saat ini maupun akan
datang, maka mata uang local dari entitas luar negeri
dapat dijadikan sebagai mata uang fungsional.
5. Perjanjian serta transaksi antar perusahaan dalam volume
yang besar juga dapat dijadikan dasar untuk
menggunakan mata uang dari perusahaan induk sebagai
mata uang fungsional.
Exposure Draft SAK (Standar Akuntansi Keuangan) yang
diterbitkan oleh IAI pada bulan Mei 1998 yang mengacu pada
FASB Statement No.52 mengubah beberapa definisi tradisional
dengan melakukan redefinisi atas mata uang asing.
Sebelum standar ini dikeluarkan :
Mata uang asing : semua mata uang selain mata uang negara
yang bersangkutan.
Mata uang lokal : mata uang dari negara tertentu atau mata
uang yang dinyatakan dalam kegiatan domestik maupun luar
negeri dari negara yang bersangkutan.
Berdasarkan standar yang baru :
Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang
fungsional dari suatu entitas.
Standar ini juga mengijinkan penggunaan dua metode
yang berbeda untuk mengkonversikan laporan keuangan dari
perusahaan anak di luar negeri ke dalam mata uang domestik
(dalam hal ini Rupiah), berdasarkan mata uang fungsional
dari entitas luar negeri. Jika mata uang fungsional adalah
Rupiah, maka laporan keuangan dari perusahaan anak di luar
5
negeri dikonversikan ke dalam Rupiah dengan menggunakan
prosedur yang sama dengan metode temporal. Jika mata uang
fungsional adalah mata uang local di wilayah perusahaan
anak, maka laporan keuangan perusahaan anak dikonversikan
ke Rupiah dengan menggunakan metode kurs sekarang.
Perusahaan harus dapat memilih metode yang paling tepat
untuk menggambarkan kegiatan bisnis luar negeri mereka.
Tujuan penjabaran laporan keuangan adalah :
Menyajikan informasi yang secara umum sejalan dengan
efek ekonomis yang diharapkan dari perubahan kurs pada
ekuitas dan arus kas perusahaan, dan
Menggambarkan dalam laopran konsolidasi dari
aktivitas finansial serta hubungan dari masing-masing
entitas terkonsolidasi sebagaimana dinilai dalam mata
uang-mata uang fungsional agar bias sejalan dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
B. DEFINISI DAN KONSEP PERTUKARAN DALAM MATA UANG ASING
Tujuan dari suatu mata uang adalah menyediakan
suatu standar nilai, alat pertukaran, serta unit
pengukuran. Mata uang dari negara-negara yang berbeda
memenuhi kedua fungsi pertama dengan derajat efisiensi
yang berbeda-beda. Namun pada dasarnya semua mata uang
berperan sebagai unit pengukuran bagi kegiatan ekonomi
di negara-negara bersangkutan.
Suatu transaksi dikatakan dinilai dengan mata uang tertentu
jika besarnya dinyatakan dalam mata uang tersebut.
6
Aktiva dan kewajiban dinyatakan dalam denominasi mata uang
tertentu jika jumlahnya selalu disebut dalam mata uang
tersebut.
Dalam hal transaksi antar entitas bisnis negara-negara
yang berbeda, jumlah hutang maupun piutang biasanya
dilaporkan dalam mata uang lokal dari negara pembeli
ataupun penjual, kadang-kadang jumlah-jumlah inidilaporkan
dalam mata uang dari negara ketiga yang relatif stabil
disbanding mata uang kedua negara yang terlibat transaksi.
Perhitungan Langsung dan Tak Langsung atas Kurs
Kurs adalah nisbah antara satu unit mata uang dengan
jumlah mata uang lain yang sekarang dengan mata uang
tersebut pada satu waktu .
Kurs dapat dihitung langsung maupun tidak langsung. Jika
diasumsikan bahwa Rp. 1.600 dapat ditukar dengan 1 Dollar
Singapura, maka :
Perhitungan langsung (setara Rupiah) :
Rp1.6001
=Rp1.600
Perhitungan tak langsung (mata uang asing per Rupiah) :
1Rp1.600
=0.000625DollarSingapura
Kurs Mengambang, Tetap, serta Berganda
7
Kurs dapat ditentukan besarnya oleh pemerintah,
dan dapat juga dibiarkan berfluktuasi sesuai dengan
perubahan di pasar uang. Kurs tetap atau kurs resmi
ditetapkan oleh pemerintah dan tidak dipengaruhi oleh
perubahan dipasar uang dunia.
Kurs mengambang atau kurs bebas mencerminkan harga
pasar yang berfluktuasi berdasarkan permintaan dan
penawaran serta faktor-faktor lain dalam pasar uang dunia.
Secara teoritis, nilai suatu mata uang harus mencerminkan
daya belinya di pasar dunia. Misalnya, peningkatan dalam
laju inflasi suatu negara menunjukkan melemahnya daya beli
mata uang negara tersebut. Transaksi perdagangan mata uang
yang bersifat spekulatif juga mempengarui penentuan nilai
kurs.
Untuk mengurangi defisitnya, pemerintah Indonesia
sering kali meminta negara-negara lain (misalnya Jepang dan
Amerika serikat) untuk membiarkan mata uang mereka
terapresiasi terhadap Rupiah. Penurunan nilai Rupiah
terhadap mata uang-mata uang utama akan meningkatkan harga
barang-barang luar negeri di Indonesia dan menekan jumlah
impor ke Indonesia. Sementara, barang-barang Indonesia
dapat dijual diluar negeri dengan dengan harga yang lebih
murah dalam mata uang asing. Namun, pengaruh melemahnya
nilai Rupiah terhadap minat impor masyarakat Indonesia
hanya sedikit, dan perubahan hanya berdampak kecil terhadap
defisit perdagangan. Faktor-faktor lain yang mungkin
8
mempengarui neraca perdagangan suatu negara adalah tingkat
bunga dan tingkat pajak.
Oleh karena kurs mengambang tidak selamanya
menguntungkan perekonomian dunia, tujuh negara (AS,
Jepang,Jerman, Inggris, Perancis, Italia, dan Kanada)
bergabung untuk menjaga nilai Dollar AS, Mark Jerman, serta
Yen Jepang dalam suatu rentang kurs yang dirahasiakan.
Negara-negara ini, yang disebut Kelompok Tujuh (G-7)
berharap dapat mengatur nilai kurs lewat intervensi dipasar
uang.
Kurs Tetap dan Kurs Berganda jika kurs yang
dipakai adalah kurs tetap, pemerintahan dapat
menetapkan kurs yang berbeda untuk trasaksi yang
berbeda. Misalnya, pemerintahan menetapkan kurs
prefensial untuk impor, serta kurs penalty untuk
ekspor, dalam rangka mencapai tujuan perekonomian
negara bersangkutan. Kurs seperti ini dikenal seperti
kurs berganda.
Perubahan dari Kurs Tetap ke Kurs Mengambang di Indonesia
Sejak 14 Agustus 1997, pemerintahan Indonesia
telah menyesuaikan kebijaksanaan moneter dengan
memutuskan mengubah penggunaan kurs tetap menjadi kurs
mengambang. Perubahan ke kurs mengambang berdampak
siknifikan terhadap perusahaan-perusahaan di Indonesia
memiliki operasi internasional, dan secara alamiah,
ini mengarahkan kepada perlunya penelaahan ulang
9
terhadap prinsip akutansi dan pelaporan untuk
penjabaran mata uang asing.
Kurs Spot, Kurs Sekarang, serta Kurs Historis
Kurs yang digunakan dalam akuntansi untuk
kegiatan dan transaksi luar negeri (selain kontrak
kurs berjangka) adalah kurs spot, kurs sekarang, serta
kurs historis.
Definisi dari masing-masing kurs tersebut adalah :
Kurs spot (spot rate) : kurs untuk pertukaran yang terjadi
langsung saat transaksi.
Kurs sekarang (current rate) : kurs dimana satu unit mata uang
dapat dipertukarkan dengan mata uang lain pada tanggal
neraca atau tanggal transaksi.
Kurs historis (historical rate) : kurs yang berlaku pada
tanggal tertentu terjadinya transaksi.
Kurs spot, kurs sekarang dan kurs historis dapat merupakan
kurs tetap maupun kurs mengambang, tergantung kepada mata
uang tertentu yang dilibatkan.
Perhitungan Kurs
10
Kebanyakan bank di Indonesia melayani perdagangan
internasional dengan membuka departemen yang
menyediakan jasa transfer bank antara perusahaan
Indonesia dengan perusahaan asing, serta jasa
pertukaran mata uang.
Tentu saja bank-bank tersebut menarik keuntungan dari
jasa yang mereka berikan (remunerasi). Remunerasi ini
merupakan selisih antara jumlah uang yang mereka terima
dari perusahaan Indonesia dengan jumlah yang mereka
bayarkan kembali untuk menebus mata uang asing, atau
sebaliknya.
C. TRANSAKSI MATA UANG ASING SELAIN KONTRAK BERJANGKA
Transaksi mata uang asing adalah transaksi dimana
nilai tukarnya dinyatakan dalam mata uang selain dari mata
uang fungsional suatu entitas. Jadi sebuah transaksi luar
negeri tidak otomatis merupakan transaksi mata uang asing.
Ketentuan dalam PSAK
Ketentuan yang tercantum dalam PSAK No. 10 hanya diterapkan
untuk transaksi mata uang asing dan untuk laporan keuangan
mata uang luar negeri. Untuk transaksi mata uang selain
kontrak berjangka, maka:
1. Pada tanggal transaksi diakui, setiap aktiva,
kewajiban, penerimaan, pengeluaran keuntungan, dan
kerugian yang timbul dari transaksi tersebut harus
dinilai dan dicatat dalam mata uang fungsional dari
11
entitas yang melakukan pencatatan dengan menggunakan
kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
2. Pada setiap tanggal neraca, saldo yang tercatat dalam
mata uang selain mata uang fungsional dari entitas
yang melakukan pencatatan harus disesuaikan untuk
mencerminkan kurs sekarang.
3. Pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
dilaporkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan
kurs tanggal neraca. Apabila terdapat kesulitan dalam
menentukan kurs tanggal neraca, maka dapat digunakan
kurs tengah Bank Indonesia.
4. Pos non-moneter tidak boleh dilaporkan dengan
menggunakan kurs tanggal neraca tetapi tetap harus
dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi.
5. Pos non-moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam
mata uang asing harus dilaporkan dengan menggunakan
kurs yang berlaku pada saat nilai tersebut ditentukan.
Penjabaran pada kurs spot persyaratan pertama
bagi transaksi mata uang asing adalah bahwa transaksi
tersebut dijabarkan ke dalam mata uang domestik (dalam
hal ini Rupiah) pada kurs spot yang terjadi pada
tanggal tersebut. Semua aktiva, kewajiban, penerimaan,
serta pengeluaran yang timbul dari transaksi diubah
kedalam Rupiah. Unit pengukuran berubah dari mata uang
asing ke mata uang fungsional Rupiah.
Asumsikan sebuah perusahaan Indonesia mengimpor
persediaan dari perusahaan Malaysia ketika kurs spot
12
yang terjadi adalah Rp 730 per Ringgit Malaysia. Dalam
transaksi ditentukan pembayaran 10.000 Ringgit dalam
30 hari.
Importir Indonesia mencatat transaksi tersebut sebagai:
Persediaan Rp 7.300.000
Hutang dagang (ma) Rp
7.300.000
Notasi tersebut digunakan untuk menunjukan bahwa hutang
dinyatakan dalam mata uang asing. Karena persediaan dinilai
dan dinyatakan dalam Rupiah, tidak diperlukan penyesuaian
lebih lanjut pada akun persediaan
Jika hutang dagang dibayar pada saat kurs spot
adalah Rp 720, pembayaran transaksi tersebut dicatat
sebagai:
Hutang dagang (ma) Rp. 7.300.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp.
100.000
Kas Rp.
7.200.000
(Kas yang dibutuhkan sama dengan 10.000 Ringgit x kurs
spot Rp 720)
PSAK No. 10 menyatakan bahwa keuntungan dan kerugian
akibat transaksi harus dinyatakan dalam perhitungan laba
rugi periode dimana kurs mengalami perubahan. Bila
13
timbulnya dan penyelesaian suatu transaksi berada dalam
suatu periode akutansi yang sama maka seluruh selisih kurs
diakui dalam periode tersebut. Namun jika timbulnya dan
diselesaikannya suatu transaksi berada dalam beberapa
periode akutansi, maka selisih harus diakui untuk setiap
periode dengan memperhitungkan perubahan kurs masing-
masing periode.
Kerugian akibat pertukaran mata uang terjadi
hanya tagihan dalam mata uang asing, dan bahwa
kerugian terjadi pada saat pencatatan pembayaran,
bukan pada pencatatan pertama.
Penyesuaian ke kurs sekarang PSAK No. 10 untuk
transaksi mata asing mengatur bahwa kas atau jumlah
uang yang menjadi beban bagi atau untuk perusahaan
yang dinyatakan dalam mata uang asing harus
disesuaikan untuk mencerminkan kurs sekarang pada
tanggal neraca. Ini juga berarti bahwa keuntungan
serta kerugian dalam transaksi mata uang asing tidak
boleh ditangguhkan sampai mata asing dikonversikan
kedalam mata uang domestik (Rp) atau sampai piutang-
piutang yang berhubungan sudah diterima atau hutang
sudah dibayar.
14
D. KONTRAK FORWARD MATA UANG DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN
LAINNYA
Perusahaan-perusahaan seringkali dapat
menghindari keuntungan maupun kerugian dari perubahan
nilai kurs dengan cara melunasi atau meminta pelunasan
langsung (transaksi tunai) atau dengan melakukan
operasi hedging.
Operasi hedging adalah kontrak penjualan atau pembelian
mata uang asing untuk menghindari risiko memegang hutang
atau piutang dalam mata uang asing.
Strategi yang biasa digunakan untuk mengindari risiko
fluktuasi nilai tukar adalah kontrak berjangka. Dalam FASB
52 disebutkan bahwa kontrak berjangka adalah perjanjian
untuk melakukan pertukaran mata uang yang berbeda pada satu
waktu tertentu di masa yang akan dating, dan pada kurs
tertentu yang disepakati (disebut forward rate).
PSAK No. 10 menyatakan bahwa transaksi valuta berjangka
adalah transaksi pertukaran dua valuta asing melalui
pembelian kembali secara berjangka. Pertukaran mata uang
serta bentuk-bentuk perjanjian lain yang pada dasarnya sama
dengan kontrak berjangka dianggap sebagai kontrak berjangka
untuk tujuan akuntansi.
Terdapat empat situasi dimana kontrak berjangka ini
digunakan, yaitu :
1. Untuk berspekulasi dalam pergerakan harga nilai tukar
2. Untuk melakukan hedging atas posisi hutang bersih atau
aktiva bersih mata uang asing yang diekspos
15
3. Untuk melakukan hedging komitmen mata uang asing
4. Untuk melakukan hedging investasi bersih di entitas
luar negeri
Hedging atas Komitmen Mata Uang Asing yang Dapat
Diidentifikasi
Suatu keuntungan atau kerugian dari kontrak
berjangka ditangguhkan dan diperlakukan sebagai sebuah
penyesuaian atas transaksi mata uang asing yang
bersangkutan jika ia dimaksudkan untuk melakukan
hedging sebuat komitmen mata uang asing yang dapat
diidentifikasi dan jika kondisi di bawah ini terpenuhi
:
1. Transaksi mata uang asing tersebut memang ditetapkan
sebagai, dan dianggap efektif sebagai hedging atas
komitmen mata uang asing.
2. Komitmen mata uang asing tersebut tidak berubah atau
bersifat tetap.
Tidak ada ketentuan yang mengharuskan agar umur kontrak
berjangka harus dimulai pada tanggal dilakukannya komitmen
mata uang asing, namun perlakuan akuntansi untuk kontrak
berjangka harus dimulai pada saat penetapan (designation); atau
dengan kata lain pada saat kontrak berjangka ditentukan
akan digunakan sebagai hedging atas komitmen mata uang
asing.
16
Melakukan Hedging atas Investasi Bersih dalam Suatu Entitas
Luar Negeri
Keuntungan serta kerugian yang timbul dari
transaksi mata uang asing yang ditujukan untuk, dan
dianggap efektif sebagai, hedging ekonomi (economic
hedges) atas investasi bersih dalam suatu entitas luar
negeri dicatat sebagai penyesuaian translasi pada
ekuitas.
Penggolongan sebagai penyesuaian translasi berarti
bahwa keuntungan maupun kerugian transaksi ini dikeluarkan
dari pengaruh pendapatan bersih, dan sebagai gantinya,
dilaporkan sebagai kmponen dari ekuitas.
Prosedur untuk melakukan hedging atas investasi bersih
dalam entitas luar negeri tidak dapat diapliksikan kepada
investasi luar negeri yang menggunakan mata uang domestic
(dalam hal ini Rupiah). Hedging atas investasi semacam ini
dianggap sebagai tindakan spekulasi.
Ikhtisar Kontrak Berjangka
Perlakuan akuntansi yang diperlukan untuk kontrak
berjangka tergantung kepada tujuan manajemen pada saat
melakukan kontrak. Dengan kata lain, tujuan kontraklah
yang menentukan perlakuan akuntansinya.
17
BAB III
ANALISIS TERHADAP PEMBELIAN YANG DI NYATAKN DALAM MATA
UANG ASING
PENYAJIAN DATA
Penyesuaian ke Kurs Sekarang
PSAK No.10 mengatur bahwa keuntungan atau kerugian
dalam transaksi mata uang asing tidak boleh ditangguhkan
sampai mata uang asing dikonversikan kedalam mata uang
domestic atau hutang dan piutang dibayar / diterima.
Jumlah-jumlah ini harus disesuaikan untuk mencerminkan kurs
sekarang pada tanggal neraca dan semua keuntungan /
kerugian yang timbul dari penyesuaian harus diperhitungkan
kedalam laba-rugi periode terjajdinya
Contoh kasus :
Pembelian yang Dinyatakan dalam Mata Uang Asing
Sebuah perusahaan Indonesia, PT. Abuba membeli
barang dagang dari perusahaan Kebangsaan Malaysia,
pada tanggal 1 Desember 19x8 sebesar 10,000 Ringgit,
pada saat kurs spot untuk Ringgit Malaysia adalah Rp.
770. PT Abuba melakukan tutup buku pada tanggal 31
Desember 19x8 pada saat kurs spot untuk Ringgit
mencapai Rp 765, dan melunasi hutang tersebut pada
tanggal 30 Januari 19x9 pada saat kurs spot adalah Rp
18
775. Kejadian dan transaksi ini dicatat oleh PT Abuba
sebagai berikut :
1 Desember 19x8
Persediaan Rp. 7.700.000
Hutang Dagang (ma) Rp.
7.700.000
Untuk mencatat pembelian barang dagang dari kebangsaan
Malaysia
(10,000 Ringgit x kurs Rp. 770)
31 Desember 19x8
Hutang Dagang (ma) Rp 50.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp.
50.000
Untuk menyesuaikan hutang dagang dengan kurs pada akhir
tahun
(10,000 Ringgit x (Rp. 770 – Rp. 765)
30 Januari 19x9
Hutang Dagang (ma) Rp 7.650.000
Kerugian pertukaran Mata Uang Rp 100.000
Kas
Rp7.750.000
Untuk mencatat pembayaran total kepada kebangsaan Malaysia
19
(10.000 Ringgit x kurs Rp. 775)
Keuntungan pertukaran sebesar Rp. 100.000
diperoleh karena kewajiban yang sebelumnya diakui
sebesar Rp. 7.300.000 dibayar hanya dengan Rp.
7.200.000. Keuntungan ini mencerminkan perubaan kurs
yang terjadi di antara waktu transaksi dan waktu
pembayaran. Jika kurs berubah menjadi Rp 750, maka
yang terjadi adalah kerugian sebesar Rp. 200.000. PSAK
No. 10 menyatakan bahwa keuntungan dan kerugian akibat
transaksi harus dinyatakan dalam perhitungan laba rugi
periode dimana kurs mengalami perubahan. Bila
timbulnya dan penyelesaian suatu transaksi berada
dalam suatu periode akutansi yang sama maka seluruh
selisih kurs diakui dalam periode tersebut. Namun jika
timbulnya dan diselesaikannya suatu transaksi berada
dalam beberapa periode akutansi, maka selisih harus
diakui untuk setiap periode dengan memperhitungkan
perubahan kurs masing-masing periode.
Ingat bahwa kerugian akibat pertukaran mata uang
terjadi hanya tagihan dalam mata uang asing, dan bahwa
kerugian terjadi pada saat pencatatan pembayaran,
bukan pada pencatatan pertama.
20
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mata uang fungsional dari suatu entitas adalah mata
uang yang berlaku di wilayah operasi utama perusahaan
Tujuan dari suatu mata uang adalah menyediakan suatu
standar nilai, alat pertukaran, serta unit pengukuran. Mata
uang dari negara-negara yang berbeda memenuhi kedua fungsi
pertama dengan derajat efisiensi yang berbeda-beda. Namun
pada dasarnya semua mata uang berperan sebagai unit
pengukuran bagi kegiatan ekonomi di negara-negara
bersangkutan.
Kurs adalah nisbah antara satu unit mata uang dengan
jumlah mata uang lain yang sekarang dengan mata uang
tersebut pada satu waktu .
Kurs dapat ditentukan besarnya oleh pemerintah, dan dapat
juga dibiarkan berfluktuasi sesuai dengan perubahan di
pasar uang. Kurs tetap atau kurs resmi ditetapkan oleh
pemerintah dan tidak dipengaruhi oleh perubahan dipasar
uang dunia.
Sejak 14 Agustus 1997, pemerintahan Indonesia telah
menyesuaikan kebijaksanaan moneter dengan memutuskan
mengubah penggunaan kurs tetap menjadi kurs mengambang.
Kurs yang digunakan dalam akuntansi untuk kegiatan dan
transaksi luar negeri (selain kontrak kurs berjangka)
adalah kurs spot, kurs sekarang, serta kurs historis.
21
Kurs spot merupakan cerminan nilai pasar, sementara kurs
sekarang dan kurs historis merupakan terminasi akuntansi.
Definisi dari masing-masing kurs tersebut adalah :
Kurs spot (spot rate) : kurs untuk pertukaran yang terjadi
langsung saat transaksi.
Kurs sekarang (current rate) : kurs dimana satu unit mata uang
dapat dipertukarkan dengan mata uang lain pada tanggal
neraca atau tanggal transaksi.
Kurs historis (historical rate) : kurs yang berlaku pada
tanggal tertentu terjadinya transaksi.
Perusahaan-perusahaan seringkali dapat
menghindari keuntungan maupun kerugian dari perubahan
nilai kurs dengan cara melunasi atau meminta pelunasan
langsung (transaksi tunai) atau dengan melakukan
operasi hedging.
Operasi hedging adalah kontrak penjualan atau pembelian
mata uang asing untuk menghindari risiko memegang hutang
atau piutang dalam mata uang asing.
Terdapat empat situasi dimana kontrak berjangka ini
digunakan, yaitu :
1. Untuk berspekulasi dalam pergerakan harga nilai tukar
2. Untuk melakukan hedging atas posisi hutang bersih atau
aktiva bersih mata uang asing yang diekspos
3. Untuk melakukan hedging komitmen mata uang asing
4. Untuk melakukan hedging investasi bersih di entitas
luar negeri
22
A. SARAN
Kami selaku pemakalah menyadari dalam penyusunan
makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan masih jauh
dari kesempurnaan baik dari tata cara penulisan dan bahasa
yang dipergunakan maupun dari segi penyajian materinya .
Untuk itu , kritik dan saran yang membangun sangatlah
kami harapkan agar penyusunan makalah untuk yang akan
datang menjadi baik dan lebih sempurna
23
Top Related