i
PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. II
BALAI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PUPR WILAYAH IV BANDUNG
PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI MANAJEMEN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
LAPORAN LABORATORIUM KEPEMIMPINAN
JUDUL
PENYUSUNAN KEBIJAKAN PERENCANAAN SUMBER DAYA AIR
WILAYAH SUNGAI CITANDUY MELALUI SISTEM INFORMASI
HIDROLOGI TERPADU
Disusun oleh:
Nama : Ir. Gandes Sawitri, MT.
NDH : 14
BALAI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PUPR WILAYAH IV BANDUNG
PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI MANAJEMEN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
2020
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang maha Esa atas Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Proyek Perubahan (PP) ini dapat
terselesaikan.
Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan dan sekaligus rangkuman hasil
pelaksanaan kegiatan selama menjalani Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II Angkatan
XIII yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah IV
Bandung, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Adapun topik sebagai
area perubahan yang akan diajukan adalah: “PENYUSUNAN KEBIJAKAN
PERENCANAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI CITANDUY
MELALUI SISTEM INFORMASI HIDROLOGI TERPADU”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari
kesempurnaan karena kekurangan kami sebagai manusia biasa, maupun keterbatasan
penuangan inspirasi kedalam bentuk penulisan. Namun dibalik kekurangan dan
keterbatasan tersebut, masih ada motivasi yang besar untuk menyelesaikan laporan ini.
Proses penyusunan sampai dengan tuntasnya penyusunan Proyek Perubahan ini
melibatan semua pihak baik langsung maupun tidak langsung dalam bentuk konsultasi,
informasi, pembekalan, arahan dan koreksi. Sehingga pada kesempatan ini kami ingin
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Sekretaris Jenderal Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang
telah memberi kesempatan untuk mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional
Tingkat II
2. Bapak Dirjen Sumber Daya Air yang telah mengijinkan untuk mengikuti Pelatihan
Kepimimpinan Nasional Tingkat II
3. Bapak Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy sebagai Pembimbing
(Mentor) dalam Proyek Perubahan, yang telah ikut memberi support, meluangkan
waktu untuk memberi arahan, informasi, konsultasi, data, koreksi dalam proyek
perubahan untuk Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II
iv
4. Bapak Ir. Muhammad Maliki Moersid, MCP sebagai Coach, widyaiswara/
narasumber yang telah membantu, mengarahkan dalam proses penyusunan Proyek
Perubahan ini
5. Pimpinan dan para Deputi LAN Republik Indonesia
6. Bapak / Ibu Widyaiswara dan segenap panitia pelaksana di Balai Diklat PUPR
wilayah IV Bandung yang telah membantu kegiatan Pelatihan Kepemimpinan
Nasional Tingkat II angkatan XIII tahun 2020
7. Kepala Balai beserta Staf Balai Pengembangan Kompetensi PUPR wilayah IV
Bandung
8. Tim Efektif / Tim Kerja BBWS Citanduy
9. Rekan-rekan satu angkatan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II angkatan
XIII yang selalu mensupport dalam penyusunan Proyek Perubahan ini
10. Suami dan anak-anak kami yang turut membantu, memberi dukungan doa sehingga
selesai penulisan ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan Proyek Perubahan ini masih jauh dari
sempurna, dengan kerendahan hati segala saran dan kritik demi penyempurnaan sangat
kami butuhkan, dan semoga Proyek Perubahan ini dapat bermanfaat.
Akhir kata kami sampaikan kiranya Proyek Perubahan dapat digunakan
bagaimana perlu.
Bandung, November 2020
Penulis,
Ir. Gandes Sawitri , MT.
v
ABSTRAK
PENYUSUNAN KEBIJAKAN PERENCANAAN SUMBER DAYA AIR
WILAYAH SUNGAI CITANDUY MELALUI SISTEM INFORMASI
HIDROLOGI TERPADU
Oleh :
Nama : Ir. Gandes Sawitri, MT
NDH : 14
Kegiatan pengelolaan sistem informasi hidrologi terpadu akan menjadi lebih efektif jika
dilakukan bersama-sama seluruh institusi pemilik data di seluruh Wilayah Sungai
Citanduy. Sebelum melakukan pengelolaan sistem informasi hidrologi, harus memiliki
satu pemahaman mengenai pengelolaan sistem informasi hidrologi dan perlu dibangun
kerja sama antar institusi tersebut. Terinventarisasinya lokasi pos Hidrologi di Wilayah
Sungai Citanduy yang dimiliki BBWS Citanduy, Dinas PUSDATARU Provinsi Jawa
Tengah, Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, maka akan diketahui kerapatan
pos hidrologi yang mewakili data di daerah tersebut. Setelah dilakukan Perjanjian
Kerjasama (PKS) dengan pengampu data Hidrologi. Dengan adanya kerja sama kita
akan mendapatkan data yang lebih lengkap, akurat dan tepat waktu. Selanjutnya untuk
melaksanakan pengelolaan sistem tersebut perlu disusun SOP (Standar Operasi dan
Prosedur) pengelolaan data hidrologi. Untuk mengelola data secara bersama-sama maka
perlu dibangun sistem informasi hidrologi sebagai upaya dalam mempublikasikan data
hidrologi yang berada di wilayah sungai citanduy. Untuk meningkatkan pengetahuan
SDM Pengelola Hidrologi perlu dilaksanakan pelatihan operator pengelola hidrologi
dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengolahan data hidrologi.
Sehingga dapat terbangun dan diterapkannya Aplikasi Sistem Informasi Hidrologi
(SIH) Terpadu berbasis WebGIS di Wilayah Sungai Citanduy yang merupakan tujuan
jangka menengah proyek perubahan yang dapat terlaksana pada tahap jangka pendek
walaupun belum lengkap.
Kata kunci : hidrologi, kerja sama, sistem informasi
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii
ABSTRAK ........................................................................................................................ v
DAFTAR ISI .................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 13
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 13
1.2 Area Proyek Perubahan ................................................................................... 15
1.2.1 Identifikasi Masalah .................................................................................. 16
1.2.2 Permasalahan (Gap) .................................................................................. 16
1.2.3 Manfaat Area Perubahan .......................................................................... 17
1.3 Ruang Lingkup ................................................................................................. 17
1.4 Kriteria /Indikator Keberhasilan ...................................................................... 18
1.5 Maksud dan Tujuan .......................................................................................... 18
1.2.1. Maksud ...................................................................................................... 18
2.2.1. Tujuan ....................................................................................................... 18
BAB II DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN .................................................... 20
2.1 Profil Lembaga ................................................................................................. 20
2.1.1 Visi Dan Misi ............................................................................................ 21
2.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................................... 22
2.1.3 Struktur Organisasi ................................................................................... 23
BAB III TAHAPAN PROYEK PERUBAHAN .................................................... 25
3.1 Output Kunci Proyek Perubahan ...................................................................... 25
3.2 Tata Kelola Proyek Perubahan ......................................................................... 31
3.3 Stakeholder Proyek Perubahaan ....................................................................... 37
3.4 Faktor-faktor Kunci Keberhasilan .................................................................... 39
3.5 Target Capaian Kinerja Proyek Perubahan ...................................................... 39
vii
BAB IV PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN .......................................... 41
4.1 Capaian Proyek Perubahan .............................................................................. 41
4.1.1 Jangka Pendek ........................................................................................... 41
4.1.2 Jangka Menengah ..................................................................................... 83
4.1.3 Jangka Panjang ......................................................................................... 83
4.2 Kendala dan Strategi Mengatasi Kendala ........................................................ 83
4.2.1 Kendala Internal ........................................................................................ 83
4.2.2 Kendala Eksternal ..................................................................................... 84
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 87
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 87
5.2 Rekomendasi .................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 89
LAMPIRAN LAPORAN LABORATORIUM KEPEMIMPINAN .............................. 90
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tahapan Jangka Pendek .................................................................................. 26
Tabel 3.2 Ouput Kunci Proyek Perubahan Jangka Pendek............................................. 26
Tabel 3.3 Tahapan Jangka Menengah ............................................................................. 30
Tabel 3.4 Tahapan Jangka Panjang ................................................................................. 30
Tabel 3.5 Rincian Tugas Tim Efektif ............................................................................. 31
Tabel 3.6 Peranan dan Pengaruh Masing-masing Stakeholder ....................................... 38
Tabel 3.7 Target Capaian Kinerja Proyek Perubahan ..................................................... 40
Tabel 4.1 Data Pos Curah Hujan BBWS Citanduy ........................................................ 47
Tabel 4.2 Data Pos Duga Air BBWS Citanduy .............................................................. 49
Tabel 4.3 Data Pos Klimatologi BBWS Citanduy .......................................................... 51
Tabel 4.4 Data Pos Hidrologi Dinas SDA Provinsi Jawa Barat ..................................... 52
Tabel 4.5 Data Pos Hidrologi Dinas PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah .................. 53
Tabel 4.6 Kebutuhan Fungsional Sistem Informasi Hidrologi ....................................... 60
Tabel 4.7 Kebutuhan Non Fungsional Sistem Informasi Hidrologi ............................... 61
Tabel 4.8 Tabel Capaian Kegiatan Dengan Stakeholder ................................................ 81
Tabel 4.9 Kendala Internal dan Strategi Mengatasi Kendala Internal ............................ 83
Tabel 4.10 Kendala Eksternal dan Strategi Mengatasi Kendala Eksternal ..................... 84
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Stasiun Hidrologi Wilayah Sungai Citanduy ...................................... 15
Gambar 1.2 Gagasan Perubahan ..................................................................................... 17
Gambar 2.1 Peta Wilayah Sungai Citanduy ................................................................... 20
Gambar 2.2 Peta Daerah Aliran Sungai Wilayah Sungai Citanduy................................ 21
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy ....................... 24
Gambar 3.1 Organisasi Proyek Perubahan ..................................................................... 31
Gambar 3.2 Net Map Stakeholder ................................................................................... 37
Gambar 3.3 Stakeholder Perubahan ................................................................................ 39
Gambar 4.1 Koordinasi dengan Mentor Untuk Penyusunan Proyek Perubahan ............ 42
Gambar 4.2 Penyusunan Draft PKS (Perjanjian Kerjasama).......................................... 43
Gambar 4.3 Kajian Permasalahan Hidrologi .................................................................. 44
Gambar 4.4 Inventarisasi Data ke Unit Hidrologi dan Kualitas Air ............................... 45
Gambar 4.5 Dokumen Inventarisasi Data ....................................................................... 46
Gambar 4.6 Lokasi Stasiun Hidrologi ............................................................................ 55
Gambar 4.7 Polygon Thiessen ........................................................................................ 55
Gambar 4.8 Pos Stasiun Klimatologi – Manual (Pataruman) ......................................... 56
Gambar 4.9 Pos Pengamatan Debit – Manual (Pataruman) ........................................... 57
Gambar 4.10 Pos Pengukur Debit Pataruman (Cable Way) ........................................... 57
Gambar 4.11 Skema Proses Pengelolaan Hidrologi ....................................................... 58
Gambar 4.12 Perumusan Sistem Informasi .................................................................... 60
Gambar 4.13 Rekomendasi sistem yang akan di bangun ............................................... 62
Gambar 4.14 Perumusan Arsitektur Sistem .................................................................... 62
Gambar 4.15 DFD (Desain Flow Diagram) ................................................................... 63
Gambar 4.16 ERD (Entity Relation Diagram) ............................................................... 63
Gambar 4.17 Flow Chart Main Menu ............................................................................ 64
Gambar 4.18 Flow Chart Login User ............................................................................. 65
Gambar 4.19 Flow Chart Master Lokasi ........................................................................ 66
Gambar 4.20 Flow Chart Input Manual ......................................................................... 67
Gambar 4.21 Flow Chart Publikasi Data ........................................................................ 68
Gambar 4.22 Context Diagram Sistem Informasi Hidrologi ......................................... 69
Gambar 4.23 Mockup Login Sistem Informasi Hidrologi .............................................. 69
Gambar 4.24 Mockup Dasboard Admin Sistem Informasi Hidrologi ............................ 70
Gambar 4.25 Mockup Tambah Data Sistem Informasi Hidrologi .................................. 70
Gambar 4.26 Koordinasi dengan Dinas PUSDATARU Jawa Tengah ........................... 71
Gambar 4.27 Zoom Meeting Direktorat Bina Teknik SDA (SISDA-Hidrologi) ............ 72
Gambar 4.28 Koordinasi Dengan Dinas PSDA Jawa Barat ........................................... 73
Gambar 4.29 Pelaporan Progres Pembuatan Sistem Informasi Hidrologi ...................... 74
Gambar 4.30 Review Interface Pembuatan Sistem Informasi Hidrologi ........................ 75
Gambar 4.31 Penandatanganan PKS (Perjanjian Kerjasama) oleh Dinas SDA Prov.Jawa
Barat ................................................................................................................................ 75
Gambar 4.32 Penandatanganan PKS (Perjanjian Kerjasama) oleh Kepala BBWS
Citanduy .......................................................................................................................... 76
x
Gambar 4.33 Strategi Marketing Sistem Informasi Hidrologi (SIH) pada Sidang
TKPSDA III .................................................................................................................... 77
Gambar 4.34 Penandatanganan PKS (Perjanjian Kerjasama) oleh Kepala Dinas
PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah ............................................................................ 77
Gambar 4.35 Pelatihan dan Penyusunan Draft SOP Sistem Informasi Hidrologi .......... 78
Gambar 4.36 Halaman Utama Sistem Informasi Hidrologi ........................................... 79
Gambar 4.37 Halaman Login Sistem Informasi Hidrologi ............................................. 79
Gambar 4.38 Halaman Admin Sistem Informasi Hidrologi ........................................... 79
Gambar 4.39 Halaman Input Pos Baru Sistem Informasi Hidrologi .............................. 80
Gambar 4.40 Halaman Input Data Hidrologi .................................................................. 80
Gambar 4.41 Halaman Input Publikasi Data Hidrologi .................................................. 81
Gambar 4.42 Perubahan Analisis Kuadran Pada Stakeholder ........................................ 85
Gambar 4.43 Net Map Stakeholder (Jangka Panjang) ................................................... 86
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Formulir Persetujuan Coach PKN Tk.II Angkatan XIII Tahun 2020
Lampiran 2 Lembar Penjelasan Coach Tentang Kemampuan Peserta Perencanaan
Perubahan
Lampiran 3 Lembar Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XIII
Tahun 2020
Lampiran 4 Lembar Penjelasan Mentor Tentang Kemampuan Peserta Perencanaan
Perubahan
Lampiran 5 Formulir Persetujuan Mentor Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk. II
Angkatan XIII Tahun 2020
Lampiran 6 Notulensi Rapat Koordinasi dengan Mentor terkait Proyek Perubahan
Lampiran 7 Surat Keputusan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy tentang
Pembentukan Tim Kerja Proyek Perubahan Penyusunan Kebijakan
Perencanaan SDA Wilayah Sungai Citanduy Melalui Sistem Informasi
Hidrologi yang Mantap
Lampiran 8 Undangan Persiapan Penyusunan Naskah PKS (Perjanjian Kerjasama)
Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi di Wilayah Sungai Citanduy
Lampiran 9 Notulensi Rapat Persiapan Penyusunan Naskah PKS (Perjanjian
Kerjasama) Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi di Wilayah Sungai
Citanduy
Lampiran 10 Daftar Hadir Persiapan Penyusunan Naskah PKS (Perjanjian Kerjasama)
Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi di Wilayah Sungai Citanduy
Lampiran 11 Undangan Rapat Koordinasi Tim Efektif terkait Kajian Permasalahan
hidrologi di Wilayah Sungai Citanduy
Lampiran 12 Notulensi Rapat Koordinasi Tim Efektif terkait Kajian Permasalahan
hidrologi di Wilayah Sungai Citanduy
Lampiran 13 Daftar Hadir Rapat Koordinasi Tim Efektif terkait Kajian Permasalahan
hidrologi di Wilayah Sungai Citanduy
Lampiran 14 Notulensi Diskusi Tim Efektif terkait Perumusan Sistem Informasi yang
akan dibangun
Lampiran 15 Notulensi Rapat Koordinasi perubahan penyusunan kebijakan perencanaan
sumber daya air wilayah sungai citanduy melalui sistem informasi
hidrologi terpadu
Lampiran 16 Surat Pernyataan Dukungan Dinas PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah
Lampiran 17 Notulensi Rapat Zoom Meeting antara BBWS Citanduy dengan Direktorat
Bina Teknik SDA (SISDA-Hidrologi)
Lampiran 18 Notulensi Rapat Koordinasi proyek perubahan penyusunan kebijakan
perencaan sumber daya air wilayah sungai citanduy melalui sistem
informasi hidrologi terpadu
Lampiran 19 Surat Pernyataan Dukungan Dinas SDA Provinsi Jawa Barat
Lampiran 20 Notulensi Rapat Perumusan Arsitektur Sistem Informasi
Lampiran 21 Dokumentasi Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pengelolaan
Sistem Hidrologi Terpadu
Lampiran 22 Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pengelolaan Sistem Hidrologi Terpadu
Wilayah Sungai Citanduy Tahun 2020
Lampiran 23 Tanda tangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) BBWS Citanduy
Lampiran 24 Tanda tangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Dinas SDA Provinsi Jawa
xii
Barat
Lampiran 25 Tanda tangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Dinas PUSDATARU Provinsi
Jawa Tengah
Lampiran 26 Lembar Pengantar Berkas Perjanjian Kerja Sama (PKS) Dinas SDA
Provinsi Jawa Barat
Lampiran 27 Notulensi Rapat Pelaporan Progres Pembuatan Sistem Informasi Hidrologi
Lampiran 28 Notulensi Rapat Pelaporan Progres Pembuatan Sistem Informasi Hidrologi
Lampiran 29 Permohonan Pembentukan Surat Keputusan Tim Pelaksana Operasional
Permohonan Sistem Informasi Hidrologi Terpadu pada Wilayah Sungai
Citanduy
Lampiran 30 Undangan Pelatihan dan Penyusunan SOP Operasional Pengelolaan Sistem
Informasi Hidrologi Terpadu
Lampiran 31 Notulensi Kegiatan Pelatihan dan Penyusunan SOP Operasional
Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi Terpadu
Lampiran 32 Daftar Hadir Pelatihan dan Penyusunan SOP Pengelolaan Sistem Informasi
Hidrologi Terpadu
Lampiran 33 Draft SOP Hidrologi Wilayah Sungai Citanduy
Lampiran 34 Peta Pos Hujan WS Citanduy
Lampiran 35 Peta Pos Duga Air WS Citanduy
Lampiran 36 Peta Pos Klimatologi WS Citanduy
Lampiran 37 Tabulasi Data Pos Curah Hujan Wilayah Sungai Citanduy
Lampiran 38 Tabulasi Data Pos Duga Air Wilayah Sungai Citanduy
Lampiran 39 Tabulasi Data Pos Klimatiologi Wilayah Sungai Citanduy
Lampiran 40 Lembar Penjelasan Mentor Tentang Kemampuan Peserta Implementasi
Perubahan
Lampiran 41 Lembar Daftar Hadir Mentor
Lampiran 42 Lembar Penilaian Evaluasi Implementasi Perubahan Pelatihan
Kepemimpinan Nasional Tingkat II
Lampiran 43 Lembar Penjelasan Coach Tentang Kemampuan Peserta Perencanaan
Perubahan
13
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan komponen penting dalam mendukung kehidupan mahluk
hidup. Kebutuhan akan air sangatlah penting dan tidak dapat tergantikan dengan
apapun. Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari kebutuhan akan air.
Hampir semua aktivitas manusia seperti rumah tangga, pertanian, perikanan,
peternakan, industri dan mikrohidro memerlukan air. Namun demikian,
ketersediaan air yang dapat dimanfaatkan langsung oleh manusia sangatlah
terbatas.
Di beberapa tempat, air yang tersedia melimpah namun tidak dapat
dimanfaatkan karena kualitas airnya tidak memenuhi persyaratan. Bahkan di
tempat lain lagi, jumlah air yang tersedia sangat terbatas dengan kualitas yang
tidak memenuhi persyaratan. Terbatasnya jumlah dan kualitas air permukaan
yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, mengharuskan
kita dapat mengelola dan memanfaatkan sumber air secara benar dan bijaksana.
Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai daerah tangkapan air mempunyai
peranan yang penting dalam menyediakan kebutuhan air bagi manusia. Lebih dari
itu, DAS berperan penting dalam menjaga lingkungan termasuk menjaga kualitas
air, mencegah banjir dan kekeringan saat musim hujan dan kemarau, mengurangi
aliran massa (tanah) dari hulu ke hilir. Salah satu upaya untuk menjaga fungsi
DAS adalah dengan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kondisi DAS
secara teratur.
Kegiatan pemantauan dan evaluasi akan menjadi lebih efektif jika dilakukan
bersama-sama, baik masyarakat (secara partisipatif) ataupun Institusi terkait yang
menangani air. Masyarakat bertempat tinggal di areal DAS dan mengalami
langsung perubahan fungsi hidrologi DAS yang terjadi. Oleh karena itu dengan
melibatkan masyarakat dalam proses pemantauan dan evaluasi, dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan terutama DAS.
Sebelum melakukan pemantauan dan evaluasi fungsi hidrologi DAS, pemahaman
14
mengenai hidrologi dan DAS perlu dibangun. Dengan memahami siklus air di
tingkat plot dan bentang lahan, mengetahui apa yang dimaksud dengan DAS,
memahami fungsi hidrologi DAS, faktor-faktor yang mempengaruhi serta dampak
perubahan fungsi hidrologi DAS, diharapkan kegiatan pemantauan dan evaluasi
menjadi lebih mudah dan bermanfaat.
Hidrologi adalah data yang sangat penting dalam pengelolaan Sumber Daya
Air. Dengan data hidrologi yang lengkap maka akan didapatkan perencanaan
Sumber Daya Air yang handal, secara kualitas dan kuantias.
Pada Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy (BBWS Citanduy) terdapat unit
Hidrologi dan Kualitas Air yang bertugas mengelola serta mempublikasi data
hidrologi yang berupa data curah hujan dan muka air atau debit. Data tersebut
adalah data – data yang dimonitor dan dikumpulkan di setiap pos hidrologi. Data
tersebut merupakan data dasar, setelah dilakukan pengolahan maka data tersebut
menjadi informasi hidrologi yang mampu menunjang kebutuhan pengembangan,
penelitian, pengelolaan, konservsi dan pengendalian daya rusak air. Data tersebut
terdiri atas data ketersediaan air, debit banjir, debit minimum atau aliran rendah,
debit normal dan kadar sedimentasi sungai. Data–data tersebut juga dapat menjadi
pedoman dalam menanggulangi bencana banjir dan bencana lainnya yang sering
terjadi di Indonesia.
Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy merupakan Balai Lintas provinsi
yakni Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Secara administrasi pemerintahan,
wilayah sungai terdiri dari 8 Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Barat yaitu
Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Garut, Kabupaten
Kuningan, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kota Banjar dan Kota
Tasikmalaya dan 3 Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten
Cilacap, Kabupaten Banyumas, Kab. Brebes.
Dari hasil survey rasionalisasi pos hidrologi, di dapat bahwa pada Wilayah
Sungai Citanduy terdapat beberapa pos hidrologi yang di kelola oleh Institusi lain,
diantaranya yaitu Dinas SDA Provinsi Jawa Barat, Dinas PUSDATARU Jawa
Tengah, BMKG, Balai PSDA Serayu-Citanduy. Supaya tidak terjadi tumpang
tindih kegiatan pemeliharaan serta pencatatan data maka diperlukan koordinasi
dengan institusi tersebut sehingga dapat dilakukan integrasi data pada sebuah
15
sistem informasi yang dapat di akses dengan mudah, data yang akurat serta
mampu memberikan informasi hidrologi yang tepat guna.
Gambar 1.1 Peta Stasiun Hidrologi Wilayah Sungai Citanduy
1.2 Area Proyek Perubahan
Masih terdapat banyak masalah dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan sistem
informasi Hidrologi, dimana banyaknya institusi yang ada di Wilayah Sungai
Citanduy. Masing masing istitusi memiliki kewenangan dalam data hidrologi dari
pos pos hidrologi yang ada di WS Citanduy. Institusi tersebut antara lain BBWS
Citanduy, Dinas PUSDATARU Jateng, Dinas PSDA Jabar. Data dikelola oleh
masing masing institusi. Untuk mendapatkan data yang terintegrasi perlu
dilakukan koordinasi antar Institusi.
16
1.2.1 Identifikasi Masalah
1.2.1.1 Kondisi Saat Ini
1. Data hidrologi belum menjadi informasi yang dapat diakses oleh
stakeholders atau masyarakat.
2. Pencatatan data hidrologi dilapangan masih banyak yang dilakukan secara
manual.
3. Penyampaian data kurang efektif (data hasil pencatatan di antar oleh
petugas).
4. Kegiatan pemantauan dan evaluasi hidrologi belum dilakukan bersama-
sama dengan Institusi terkait yang menangani hidrologi.
5. Kurangnya tenaga ahli/ SDM yang mengelola data hidrologi.
1.2.1.2 Kondisi Yang Diharapkan
1. Kemudahan dalam mempublikasikan data hidrologi.
2. Pencatatan data hidrologi dilapangan sudah dilakukan secara otomatis.
3. Data hidrologi yang terintegrasi dalam satu sistem sehingga data mudah
diolah dan di akses.
4. Adanya integrasi data antara institusi pengelola hidrologi di wilayah sungai
citanduy.
5. SDM pengelola hidrologi yang handal.
1.2.2 Permasalahan (Gap)
Bahwa dengan kondisi saat ini dengan kondisi yang diharapkan terdapat
permasalahan (Gap) yaitu : Kurangnya koordinasi antar institusi pengampu data
hidrologi.
17
Gambar 1.2 Gagasan Perubahan
1.2.3 Manfaat Area Perubahan
1. Terbangunnya Sistem Informasi Hidrologi.
2. Mempercepat proses penginputan serta publikasi data hidrologi.
3. Kemudahan koordinasi dengan institusi lain.
4. Manajemen database yang baik serta memudahkan dalam pengarsipan data
serta tersusunnya data series hidrologi.
5. Data hidrologi tersedia real time.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengembangan sistem informasi hidrologi adalah:
1. Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana hidrologi yang ada di
Wilayah Sungai Citanduy, yang menjadi kewenangan BBWS Citanduy
ataupun kewenangan instritusi lain (PUSDATARU Jawa Tengah dan SDA
Jawa Barat).
18
2. Menyusun PKS (perjanjian kerjasama) pengelolaan sistem informasi
hidrologi dengan Institusi pengelola data hidrologi yang berada di Wilayah
Sungai Citanduy.
3. Menyiapkan draft Standar Operasi dan Prosedur (SOP) mengenai
pelaksanaan collecting data serta penginputan pada sistem informasi
hidrologi.
4. Membangun Sistem Informasi Hidrologi berbasis WebGIS.
1.4 Kriteria /Indikator Keberhasilan
1. Adanya PKS dengan institusi lain dalam pengelolaan sistem informasi hidrologi
di Wilayah Sungai Citanduy.
2. Tersusunnya Standar Operasional Prosedur mengenai pelaksanaan collecting
data serta penginputan pada sistem informasi hidrologi.
3. Terbangunnya Sistem informasi hidrologi, berbasis WebGIS.
4. Kemudahan operator pos hidrologi dalam melakukan penginputan data Data
hidrologi dapat tersimpan kedalam database.
1.5 Maksud dan Tujuan
1.2.1. Maksud
2. Maksud kegiatan Proyek Perubahan ini adalah adanya kerjasama antar Institusi
pengampu data hidrologi di Wilayah sungai citanduy sehingga tersedia data dan
informasi hidrologi di Wilayah Sungai Citanduy yang akurat dan mampu
memberikan kemudahan dalam memberikan informasi serta dapat dirasakan
manfaatnya oleh institusi lain ataupun masyarakat pengguna data hidrologi.
2.2.1. Tujuan
Tujuan proyek perubahan di bagi atas tiga tahapan:
1. Tujuan Jangka Pendek
a. Melaksanaan Koordinasi dan Menyusun Perjanjian Kerjasama (PKS)
dengan pengampu data Hidrologi.
b. Membentuk Draft SOP Pengelolaan Data Hidrologi Terpadu.
19
c. Membuat Sistem Informasi hidrologi terpadu berbasis WebGIS sebagai
upaya dalam mempublikasikan data hidrologi yang berada di wilayah
sungai citanduy secara bersama-sama.
d. Melaksanakan pelatihan SDM pengelola data hidrologi.
2. Tujuan Jangka Menengah
a. Melaksanaan Koordinasi dan Menyusun Perjanjian Kerjasama (PKS)
dengan pengampu data Hidrologi yang lain
b. Menetapkan SOP Pengelolaan Data Hidrologi Terpadu.
c. Menyempurnakan Aplikasi SIH (Sistem Informasi Hidrologi) Terpadu
berbasis WebGIS.
a. Mempublikasi Sistem Informasi Hidrologi Terpadu berbasis WebGIS.
b. Melaksanakan pelatihan SDM pengelola data hidrologi.
c. Mengelola Sistem Informasi Hidrologi dapat di gunakan secara bersama-
sama, dengan memberikan hak akses institusi lain sebagai admin website
sehingga mampu mengelola data hidrologinya secara mandiri.
2. Tujuan Jangka Panjang
a. Melaksanakan Koordinasi dan Penyusunan Perjanjian Kerjasama (PKS)
dengan pengampu data SIH3.
b. Menyempurnakan aplikasi SIH (Sistem Informasi Hidrologi) Terpadu ke
SIH3 (Hidrologi, Hidrometeorologi, dan Hidrogeologi) Terpadu.
c. Mengembangkan Aplikasi SIH3 (Hidrologi, Hidrometeorologi, dan
Hidrogeologi) Terpadu berbasis Android.
d. Melaksanakan pelatihan SDM pengelola data hidrologi.
e. Meningkatkan Mutu Pelayanan dan Informasi Hidrologi.
f. Melaksanakan sosialisasi Aplikasi SIH3 (Hidrologi, Hidrometeorologi,
dan Hidrogeologi) Terpadu ke institusi lain di Wilayah Sungai Citanduy.
g. Meningkatkan seluruh Stasiun hidrologi dari manual menjadi telemetri.
20
2 BAB II
DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN
2.1 Profil Lembaga
Secara geografis wilayah Sungai Citanduy berada pada posisi Bujur Timur 107°
30’ - 108° 45’ dan Lintang Selatan 7°03’ - 7° 52’. Batas Wilayah Sungai Citanduy
adalah :
a. Timur : Kabupaten Cilacap atau batas Wilayah Sungai Serayu
Bogowonto
b. Selatan : Samudera Hindia
c. Barat : Wilayah Sungai Ciwulan
d. Utara : Wilayah Sungai Citarum dan Wilayah Sungai Cimanuk –
Cisanggarung
Administasi pemerintahan wilayah sungai terdiri dari 8 Kabupaten/ Kota di
Provinsi Jawa Barat, yaitu : Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Majalengka,
Kabupaten Garut, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Ciamis, Kabupaten
Pangandaran, Kota Banjar dan Kota Tasikmalaya dan 3 Kabupaten/ Kota di
Provinsi Jawa Tengah, yaitu : Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, Kab.
Brebes.
Gambar 2.1 Peta Wilayah Sungai Citanduy
Selanjutnya WS Citanduy dibagi menjadi 24 DAS yaitu DAS Citanduy, DAS
Cibeureum, Das Citotok, DAS Cimeneng, DAS Cikonde, DAS Sapuregel, DAS
Gatel, DAS Branalang, DAS Kipah, DAS Panembung, DAS Karanganyar, DAS
21
Tambakreja, DAS, Nirbaya, DAS Solokjari, DAS Pandan, DAS Solokdewata, DAS
Ciparayangan, DAS Cijolang, DAS Cipambokongan, DAS Cipanerekean.
Gambar 2.2 Peta Daerah Aliran Sungai Wilayah Sungai Citanduy
2.1.1 Visi Dan Misi
Visi Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy adalah “Terwujudnya kemanfaatan
sumber daya air bagi kesejahteraan masyarakat di Wilayah Sungai Citanduy”.
Untuk dapat mewujudkan visi, maka Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy
mempunyai misi sebagai berikut :
1. Melakukan konservasi SDA secara berkelanjutan.
2. Mendayagunakan SDA yang adil untuk berbagai kebutuhan masyarakat di
Wilayah Sungai Citanduy yang memenuhi syarat kualitas dan kuantitas.
3. Mengendalikan daya rusak air di Wilayah Sungai Citanduy.
4. Memberdayakan dan meningkatkan peran serta masyarakat, swasta dan
pemerintah dalam pengelolaan dan pembangunan Sda di Wilayah Sungai
Citanduy.
5. Meningkatkan keterbukaan dan keterssediaan data serta informasi dalam
pembangunan SDA di Wilayah Sungai Citanduy.
22
2.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi
Balai Besar Wilayah Sungai mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber
daya air di wilayah sungai yang meliputi penyusunan program, pelaksanaan
konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi dan
pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada sungai,
pantai, bendungan, danau, situ, embung, dan tampungan air lainnya, irigasi, rawa,
tambak, air tanah, air baku, serta pengelolaan drainase utama perkotaan.Dalam
melaksanakan tugas, Balai Wilayah Sungai menyelenggarakan Fungsi:
1. Penyusunan pola pengelolaan sumber daya air dan rencana pengelolaan
sumber daya air pada wilayah sungai;
2. Penyusunan program pengelolaan sumber daya air dan rencana kegiatan
pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai;
3. Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan atau penerapan pola pengelolaan
sumber daya air dan rencana pengelolaan sumber daya air;
4. Penyusunan studi kelayakan dan perencanaan teknis atau desain
pengembangan sumber daya air;
5. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
6. Pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja;
7. Pengelolaan sumber daya air yang meliputi konservasi sumber daya air,
pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air pada
wilayah sungai;
8. Pengelolaan drainase utama perkotaan;
9. Pengelolaan sistem hidrologi;
10. Pengelolaan sistem informasi sumber daya air;
11. Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sumber daya air pada wilayah sungai;
12. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengelolaan sumber daya air yang
menjadi kewenangan provinsi dan kabupaten/ kota;
13. Penyusunan dan penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian izin
penggunaan sumber daya air pada wilayah sungai;
14. Penyusunan dan penyiapan saran teknis untuk pengalihan alur sungai dan
pemanfaatan bekas sungai;
23
15. Penyusunan dan pelaksanaan kajian penetapan garis sempadan sungai, garis
sempadan danau, garis sempadan situ, dan garis sempadan jaringan irigasi;
16. Fasilitasi kegiatan tim koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah
sungai;
17. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air;
18. Pelaksanaan penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi barang
milik negara selaku unit akuntansi wilayah;
19. Pelaksanaan pemungutan, penerimaan, dan penggunaan biaya jasa
pengelolaan sumber daya air sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
20. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai serta komunikasi
publik;
21. Penyusunan perjanjian kinerja dan laporan kinerja balai; dan
22. Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penggunaan sumber daya air dan
penyidikan tindak pidana bidang sumber daya air.
Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor PermenPUPR No. 16 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
2.1.3 Struktur Organisasi
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy dibantu oleh seorang Kepala Bagian
Umum dan Tata Usaha serta Tiga Bidang Teknis yaitu Bidang Keterpaduan
Pembangunan Infrastruktur SDA (KPISDA), Bidang Pelaksanan dan Bidang
Operasi dan Pemeliharaan, serta 5 (Lima) Kepala subkoordinator dan 5 (Lima)
Kepala Satker.
25
3 BAB III
TAHAPAN PROYEK PERUBAHAN
3.1 Output Kunci Proyek Perubahan
Pada proyek perubahan ini output yang didapatkan adalah sebagai berikut:
1. Output Jangka Pendek adalah :
a) Tersusunnya tim kerja efektif untuk membantu dalam pencapaian
penyelesaian permasalahan hidrologi
b) Teridentifikasinya permasalahan hidrologi sebagai dasar pengembangan
hidrologi terpadu
c) Tersusunnya draft PKS (Perjanjian dan Kerjasama) dengan institusi
pengampu data hidrologi yang berada di Wilayah kerja BBWS Citanduy
d) Terlaksananya koordinasi dengan Institusi pengampu data hidrologi
sehingga data dapat terintegrasi dengan baik
e) Pembuatan Draft SOP Pengelolaan system hidrologi terpadu
f) Pelaksanaan PKS dengan institusi pengampu data hidrologi yang berada di
Wilayah kerja BBWS Citanduy
2. Output jangka menengah adalah :
a) Data hidrologi dari institusi lain dapat terpublikasi melalui SIH (Sistem
informasi hidrologi)
b) Penerapan SOP Pengelolaan Sitem Hidrologi Terpadu
c) Sosialisasi Sistem Informasi Hidrologi (SIH) ke Institusi lain yang baru
d) Penyempurnaan Aplikasi Sistem Informasi Hidrologi (SIH) Terpadu
3. Output jangka panjang adalah pengembangan dan penerapan sistem informasi
Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi di Wilayah Sungai Citanduy.
26
Tabel 3.1 Tahapan Jangka Pendek
Tabel 3.2 Ouput Kunci Proyek Perubahan Jangka Pendek
Nama Kegiatan Deskripsi
1. Penyusunan Tim Kerja Efektif Merupakan tim yang bertugas dalam
membantu menyelesaikan masalah dalam
penyusunan proyek perubahan di Wilayah
Sungai Citanduy.
2. Pengesahan SK Tim Kerja
Efektif dan Pengesahan Judul
Proyek Perubahan
1. Pengesahan tim yang bertugas dalam
membantu menyelesaikan masalah dalam
penyusunan proyek perubahan di Wilayah
Sungai Citanduy.
2. Bersama-sama merencanakan Sistem yang
efektif dalam publikasi data hidrologi.
3. Kajian Permasalahan 1. Melakukan pengumpulan informasi
mengenai proses mendapatkan data
hidrologi
2. Melakukan observasi maupun studi
Nov
I II III IV I II III IV I II III IV I IV I II III IV I II III IV I
1 SK Tim Kerja 28 SK Tim Kerja
2 Koordinasi Judul Proyek
Perubahan 1
Formulir Persetujuan
Mentor, Notulen, SK Tim
Kerja
3 Kajian Pustaka &
Permasalahan Hidrologi
Notulen, Produk Publikasi
Unit Hidrologi
4 Rapat Koordinasi Tim
Efektif1 s.d 5
Surat Undangan,
Dokumentasi & Notulen
5 Penyusunan Draft PKS
(Perjanjian dan Kerja
Sama)
Surat Undangan,
Dokumentasi, Notulen,
Draft PKS
6 Koordinasi dengan
Instansi terkait data
hidrologi
Surat Pernyataan
Dukungan
7 Penyusunan Draft SOP
Pengelolaan Data
Hidrologi
Draft SOP Pengelolaan
Hidrologi
8 Penandatanganan PKS
(Perjanjian dan Kerja
Sama)
15 16Dokumen PKS (Perjanjian
Kerjasama)
9 Inventarisasi Stasiun
HidrologiData Spatial dan Tabular
10 Pengumpulan data
hidrologi
- BBWS Citanduy Data Hidrologi (Manual dan
Digital)
- Instansi Lain3
Data Hidrologi (Manual dan
Digital)
13 Sosialisasi Draft SOP
Pengelolaan Hidrologi dan
Pelatihan Dasar Aplikasi
SIH Terpadu
3
Surat Undangan,
Dokumentasi & Notulen,
Draft SOP, Absensi
14 Pembuatan Sistem
Informasi Hidrologi (SIH)
Terpadu
Rancangan Sistem
Informasi Hidrologi Terpadu
berbasis WebGIS
NOPENTAHAPAN JANGKA
PENDEK
RENCANA REALISASI
OUTPUTTahun 2020 2020
Sept Okt Nov Agst Sept Okt
2 s.d 18
2 s.d 30 1 s.d 30
15 s.d 30
2 s.d 30 1 s.d 30
2 s.d 15
18, 22 & 24
1 s.d 16
2 s.d 30 1 s.d 30
2 s.d 30 1 s.d 23
27
Nama Kegiatan Deskripsi
literatur seperti jurnal ilmiah, atau
penelitian-penelitian lain yang sudah ada
sebelumnya.
3. Melakukan wawancara dengan petugas
hidrologi terkait permasalahan yang
dihadapi pada saat melakukan pengolahan
data hidrologi.
4. Kajian Pustaka 1. Mengumpulkan daftar referensi dari
semua jenis referensi seperti buku atau
hasil kajian konsultan.
2. Mengumpulkan referensi aplikasi berbasis
website dalam menyampaikan data dan
informasi.
5. Pembagian Tim Koordinasi Melakukan pembagian tugas tim, menjadi
beberapa bagian sehingga waktu yang di
perlukan untuk memperoleh data menjadi
lebih efisien.
6. Penyusunan Draft PKS
(Perjanjian Kerja Sama) SIH
1. Mengumpulkan referensi terkait kegiatan
PKS (Perjanjian Kerjasama).
2. Menyusun Batasan PKS (Perjanjian
Kerjasama) dalam publikasi data
hidrologi.
7. Koordinasi dengan Instansi
terkait data hidrologi
1. Mendapatkan informasi terkait
pengelolaan hidrologi di institusi lain.
2. Mendapatkan informasi lokasi pos
hidrologi kewenangan instansi lain yang
berada di wilayah sungai citanduy.
8. Perumusan sistem dan batasan
sistem yang akan di bangun
1. Berdasarkan data yang di dapat maka di
rumuskan rancangan Sistem informasi
yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Sistem yang di bangun berupa aplikasi
Sistem Informasi berbasis WebGIS.
28
Nama Kegiatan Deskripsi
9. Pembuatan analisa awal
kebutuhan sistem
1. Penjelaskan sistem secara lengkap.
2. Menggambarkan sistem informasi yang
ideal.
3. Membawa sistem informasi yang ideal ke
kondisi saat ini dengan memperhatikan
kendala sumber daya.
10. Rekomendasi Sistem yang akan
di bangun
Desain Interface aplikasi (Mockup).
11. Perencanaan Kebutuhan Sistem
(Hardware dan Software)
1. Menyesuaikan aplikasi dengan hardware
(PC/Server).
2. Menyesuaikan aplikasi dengan Sistem
Operasi yang terinstal pada perangkat
keras (PC/Server).
12. Perumusan arsitektur sistem 1. Desain Database.
2. Desain Diagram Proses.
3. Desain Layout.
13. Pembuatan SOP penyediaan
data hidrologi
1. Membuat SOP untuk penyediaan data
hidrologi, disesuaikan dengan kebutuhan
Sistem/database yang akan di bangun.
2. Menyiapkan form isian data hidrologi
yang sudah di bakukan sehingga menjadi
kemudahan dalam mengolah atau
menginput data ke dalam database.
14. Pelaksanaan PKS (Perjanjian
dan Kerja Sama)
Pelaksanaan PKS (Perjanjian dan Kerja Sama)
dengan Institusi pengampu data hidrologi
yakni Pusdataru Jawa Tengah dan Dinas PSDA
Jawa Barat.
15. Inventarisasi Stasiun Hidrologi 1. Melakukan pendataan stasiun hidrologi di
wilayah sungai citanduy.
2. Membuat peta tematik stasiun hidrologi di
wilayah sungai citanduy.
3. Membuat peta isohyet di wilayah sungai
29
Nama Kegiatan Deskripsi
citanduy.
16. Pengumpulan data hidrologi 1. Melakukan Collecting data sesuai dengan
SOP.
2. Memilah data di sesuaikan dengan stasiun
hidrologi.
3. Memindahkan data manual ke dalam
spreadsheet sehingga menjadi data digital.
17. Rapat Koordinasi 1. Melakukan Rapat Koordinasi dengan Tim
Efektif.
2. Melakukan rapat Koordinasi dengan
Institusi pengampu data hidrologi.
18. Pemahaman terhadap proses
alur sistem
1. Membuat DFD (Data Flow Diagram)
menunjukkan alur data di suatu sistem
sedangkan.
2. Membuat flowchart/flowmap sistem
menjelaskan alur kerja atau prosedur-
prosedur yang ada di dalam sistem.
19. Peninjauan terhadap
ketersediaan perangkat lunak
pendukung
Melakukan penijauan ketersedian perangkat
lunak pendukung seperti aplikasi untuk
membuat coding, desain interface, uji coba
coding.
20. Peninjauan terhadap
ketersediaan perangkat keras
pendukung
Melakukan penijauan ketersedian perangkat
keras pendukung seperti PC Server set atau
pun PC untuk menginstal webserver serta
running program.
21. Pembuatan Template/Layout
sistem
Membuat tampilan aplikasi Sistem yang sesuai
dengan kebutuhan, sebagai contoh WebGIS
Hidrologi menampilkan peta sebaran stasiun
hidrologi.
30
Tabel 3.3 Tahapan Jangka Menengah
Tabel 3.4 Tahapan Jangka Panjang
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
7. Tahap Penyempurnaan Sistem Informasi Hidrologi
a Evaluasi Aplikasi SIH
bKoordinasi dengan Instansi terkait data hidrologi (Penambahan
Institusi)
c Inventarisasi Stasiun Hidrologi
d Penyempurnaan arsitektur sistem SIH
- Desain Database
- Desain Diagram Proses
- Desain Report Layout
- Desain Interface
- Keamanan Database
e Coding Program
f Quality Control
g Sosialisasi Sistem Informasi Hidrologi
h Running Aplikasi (Input Data)
i Pengumpulan data hidrologi (WS Citanduy)
JANGKA MENENGAH
Januari
TAHAPAN KEGIATANNO
Desember
Tahun 2020
Februari Maret April Mei
Tahun 2021
31
3.2 Tata Kelola Proyek Perubahan
Dalam rangka pelaksanaan proyek perubahan, dibentuk Tim Efektif berdasarkan
Surat Keputusan Kepala BBWS Citanduy Nomor : 75a/KPTS/Ax/2020 tanggal 28
Agustus 2020. Tim Efektif terdiri atas Mentor,Project Leader, Pokja 1 Basisdata,
Pokja 2 Perancangan Sistem dan Pokja 3 Tim PKS. Struktur Organisasi Proyek
Perubahan adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Organisasi Proyek Perubahan
Tabel 3.5 Rincian Tugas Tim Efektif
No Posisi Tanggung Jawab
1. Project Sponsor (Mentor) 1. Bertindak sebagai pembimbing berdasar pada
sikap profesionalisme;
2. Memberikan dukungan penuh dalam
perancangan;
3. Sebagai atasan langsung memberikan
kesepakatan persetujuan atas dokumen
32
No Posisi Tanggung Jawab
rancangan proyek perubahan;
4. Memmantau setiap perkembangan proyek
perubahan;
5. Berperan sebagai inspirator bagi project
leader dalam melakukan inovasi yang
dilakukan.
2. Coach 1. Memberikan Motivasi dan tantangan kepada
project leader dalam proyek Perubahan;
2. Menjedi konselor bagi project leader dalam
perancangan dan pelaksanaan proyek
perubahan;
3. Melakukan monitoring kegiatan peserta
selama tahap taking ownership dan
laboratorium kepemimpinan;
4. Memberikan masukan dan feedback terhadap
perancangan dan pelaksanaan proyek
perubahan;
5. Mengkomunikasikan proses kemajuan dan
hasil coaching kepada penyelenggara
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat
II.
3. Project Leader
1. Menyusun Rancangan proyek perubahan;
2. Menggalang komunikasi dengan dan
kesepakatan dengan stakeholder;
3. Memimpin eksekusi keseluruhan tahapan
yang telah dirancang dengan
mendayagunakan seluruh sumber daya yang
dimiliki;
4. Menggerakan seluruh elemen Stakeholder
terkait dalam mendukung keseluruhan
tahapan implementasi;
5. Mendelegasikan penyusunan laporan proyek
33
No Posisi Tanggung Jawab
perubahan secara utuh dan lengkap;
6. Menyerahkan laporan implementasi proyek
perubahan kepala penyelenggara Pelatihan
Kepemimpinan Nasional Tingkat II sesuai
jadwal yang telah dilaksanakan.
4 Tim Basis Data 1. Koordinator Tim Database
• Menyusun program kerja, bahan dan alat
perlengkapan obyek kerja sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku
agar dalam pelaksanaan pekerjaan dapat
berjalan dengan baik
• Memantau objek kerja sesuai dengan
bidang tugasnya, agar dalam pelaksanaan
terdapat kesesuaian dengan rencana awal
• Mengkoordinasikan kegiatan collecting
data terkait data Hidrologi,
Hidrometeorologi, dan Hidrogeologi
• Menyampaikan perkembangan terkait
collecting data (kendala, progres dan
teknis di lapangan)
• Mengkoordinir seluruh Tim dalam
melaksanakan tugas
2. Collecting Data
• Melakukan Stratifikasi data yaitu
mengategorikan data berdasarkan
karakteristik (faktor) yang sama.
Tujuannya adalah dengan cara apa kita
akan melihat data yang memunculkan
indikasi dalam investigasi awal.
• Identifikasi sumber data apakah akan
menggunakan data yang sudah ada atau
mencari data baru. Sebagai contoh
34
No Posisi Tanggung Jawab
collecting dari arsip data atau
pengukuran yang telah dilakukan untuk
mempelajari output, proses dan input.
• Mengumpulkan data, checksheet atau
lembar pengumpul data merupakan alat
bantu untuk memudahkan pengumpulan
data secara sistematis
• Melaporkan hasil pelaksanaan tugas
kepada koordinator sebagai pertanggung
jawaban;
3. Analis Data
• Mengumpulkan Informasi, Setiap analis
data melakukan pengumpulkan,
menyortir, dan mempelajari seperangkat
informasi yang berbeda-beda.
• Ekstrapolasi dan Interpretasi, Setelah
informasinya dikumpulkan, seorang
analis bertanggung jawab untuk
memberikan dan menjelaskan
kesimpulan.
• Melaporkan hasil pelaksanaan tugas
kepada koordinator sebagai
pertanggungjawaban;
4. Pengadministrasi Data
• Menerima dan memeriksa data;
• Melakukan pemutakhiran data sesuai
dengan prosedur;
• Melaksanakan layanan arsip yang terkait
dengan data;
• Menyimpan dokumen asli data ke dalam
file untuk memudahkan pencarian
35
No Posisi Tanggung Jawab
kembali bila diperlukan;
• Melaporkan hasil pelaksanaan tugas
kepada koordinator sebagai
pertanggungjawaban;
5 Perancangan Sistem 1. Koordinator Tim Perancangan Sistem (Analis
Sistem Senior)
• Bertanggung jawab terhadap semua
pekerjaan Perancangan Sistem;
• Mengkoordinir anggota tim,
memprakarsai penyelenggaraan rapat tim
tenaga ahli serta memantau seluruh hasil,
proses pelaksanaan serta berusaha
mengetahui persoalan yang menghambat/
mengganggu proses pelaksanaan
pekerjaan ini dan berusaha
menyelesaikannya;
• Memantau kegiatan Planning
(Perencanaan), Design, Scripting
(Pemrograman), Testing (Uji Coba),
Promotion (Promosi), Maintenance
(Pemeliharaan);
• Memberikan petunjuk dan saran-saran
serta mengontrol pekerjaan Tenaga Ahli
yang berada dibawah koordinasinya
2. Programer
• Bertanggung jawab untuk
menterjemahkan kebutuhan-kebutuhan
Sistem yang sudah didesain kedalam
suatu program aplikasi yang efektif dan
efisien;
• Memilih dan menggunakan Bahasa
pemrograman yang tepat, sesuai dengan
36
No Posisi Tanggung Jawab
kondisi Sistem yang akan diterapkan;
• Berkewajiban untuk membuat program
dalam bentuk yang mudah dioperasikan,
user friendly bagi operatornya ;
• berkewajiban mendokumentasikan
program, testing program dan running
program.
3. Ahli Pemetaan
• Merumuskan prinsip-prinsip, ketentuan-
ketentuan, kriteria-kriteria, statement
serta membuat rancangan data spatial;
• Memberikan masukan mengenai
rancangan program atau sistem informasi
geografis;
• Memberikan petunjuk dan saran-saran
mengenai rancangan sistem informasi
geografis
4. Pengadministrasi Data
• Menerima dan memeriksa data;
• Melakukan pemutakhiran data sesuai
dengan prosedur;
• Melaksanakan layanan arsip yang terkait
dengan data;
• Menyimpan dokumen asli data ke dalam
file untuk memudahkan pencarian
kembali bila diperlukan;
• Melaporkan hasil pelaksanaan tugas
kepada koordinator sebagai
pertanggungjawaban;
37
3.3 Stakeholder Proyek Perubahaan
Internal
1. Direktur Bina Teknik Sumber Daya Air
2. Direktur Operasi dan Pemeliharaan
3. Kepala BBWS Citanduy
4. Bidang-bidang, Kasi, SNVT dan PPK (Tim Efektif)
Ekternal
1. Dinas PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah
2. Dinas SDA Provinsi Jawa Barat
3. Dinas Terkait pengguna data hidrologi di Wilayah Sungai Citanduy
4. Masyarakat
Gambar 3.2 Net Map Stakeholder
38
Peranan dan pengaruh masing-masing stakeholder dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.6 Peranan dan Pengaruh Masing-masing Stakeholder
No. Stakeholder Peranan Pengaruh
I Internal
1. a. Direktur Operasi Dan
Pemeliharaan
b. Direktur Pengembangan
Jaringan SDA
Membimbing,
mengarahkan, dan
mendorong stakeholder
melalui pengarahan dan
memberi persetujuan
dokumen regulasi yang
dihasilkan agar Proyek
Perubahan berjalan
optimal
a. Berpengaruh
posistif atas konsep
Sistem informasi
hidrologi
b. Berpengaruh positif
atas persetujuan
Program &
anggaran
2. Kepala BBWS Citanduy Membimbing dan
mengarahkan proyek
perubahan
Berpengaruh positif
dalam penyelesaian
kinerja tim kerja /
efektif yang dibuat
3. Tim Kerja Proyek
Perubahan
Mengumpulkan data dan
mengolah data lapangan
dan melaporkan kepada
Project leader
Mengkoordinasi,
menyusun rencana
pelaksanaan kegiatan
dan melaporkan hasil
kegiatan kepada project
leader
Berpengaruh terhadap
Capaian Koordinasi
pelaksanaan kegiatan
II Eksternal
1. a. Kepala Dinas PU SDA
TARU Prov. Jawa
Tengah
b. Kepala Dinas SDA
Prov. Jawa Barat
Koordinasi pelaksanaan
dan dukungan
Berpengaruh atas
capaian koordinasi dan
kemitraan dalam
pelaksanaaan kegiatan
39
Gambar 3.3 Stakeholder Perubahan
3.4 Faktor-faktor Kunci Keberhasilan
Faktor kunci keberhasilan dalam Proyek Perubahan ini adalah :
1. Terlaksananya perjanjian dan kerjasama anatar institusi pengampu data
hidrologi yang berada di wilayah sungai citanduy
2. Terbangunnya Sistem Informasi Hidrologi yang dapat di gunakan Bersama-
sama dalam mempublikasi data hidrologi
3.5 Target Capaian Kinerja Proyek Perubahan
Untuk mengukur capaian kinerja proyek perubahan ini dilakukan pembobotan
seperti tertuang dalam tabel berikut :
40
Tabel 3.7 Target Capaian Kinerja Proyek Perubahan
No
Uraian kegiatan
I TAHAP JANGKA PENDEK
1. Pelaksanaan Koordinasi dan Penyusunan Perjanjian Kerjasama
(PKS) dengan pengampu data Hidrologi
2. Terbentuknya Draft SOP Pengelolaan Data Hidrologi Terpadu
3. Proses Pembuatan Sistem Informasi hidrologi terpadu berbasis
WebGIS sebagai upaya dalam mempublikasikan data hidrologi
yang berada di wilayah sungai citanduy secara bersama-sama
4. Adanya pelatihan SDM pengelola data hidrologi
II TAHAP JANGKA MENEGAH
1 Penetapan SOP Pengelolaan Data Hidrologi Terpadu
2 Tahap penyempurnaan SIH (Sistem Informasi Hidrologi)
3 Launching Sistem Informasi Hidrologi Berbasis WebGIS
4 Adanya pelatihan SDM pengelola data hidrologi
5 Sistem Informasi Hidrologi dapat di gunakan secara bersama-
sama, dengan memberikan hak akses institusi lain sebagai admin
website sehingga mampu mengelola data hidrologinya secara
mandiri
III TAHAP JANGKA PANJANG
1 Pelaksanaan Koordinasi dan Penyusunan Perjanjian Kerjasama
(PKS) dengan pengampu data SIH3
2 Penyempurnaan aplikasi SIH ke SIH3
3 Tahap pengembangan SIH3 berbasis Android
4 Peningkatan SDM Hidrologi
5 Peningkatan Mutu Pelayanan dan Informasi Hidrologi
6 Sosialisasi SIH3 ke institusi lain di Wilayah Sungai Citanduy
7 Peningkatan seluruh Stasiun hidrologi dari manual ke telemetri
41
4 BAB IV
PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
4.1 Capaian Proyek Perubahan
Pelaksanaan Proyek Perubahan dibagi atas 3 (tiga) tahapan yaitu jangka pendek
(Minggu I September 2020 s.d. Minggu I November 2020), jangka menengah
(Desember s.d Mei 2021), dan jangka panjang (Mei 2021 s.d Mei 2022).
4.1.1 Jangka Pendek
Kegiatan Proyek Perubahan dalam rangka Penyusunan Kebijakan
Perencanaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy Melalui Sistem
Informasi Hidrologi Terpadu. dilaksanakan mulai tanggal 6 Agustus 2020
sampai dengan tanggal 11 November 2020 yang merupakan salah satu tugas dan
fungsi dari bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air
yaitu Pengelolaan Sistem Hidrologi serta Sistem Informasi dan Data Sumber
Daya Air.
Sesuai dengan hasil identifikasi masalah, permasalahan (Gap), analisis masalah
dan penetapan sasaran maka tujuan jangka pendek yang dicapai dari hasil
implementasi adalah sebagai berikut :
4.1.1.1 Tahap Persiapan
Sebagai langkah percepatan dalam penyelesaian Proyek perubahan
maka Project Leader melakukan konsultansi dan diskusi dengan Mentor pada
tanggal 06 Agustus 2020. Setelah berkonsultasi dengan Mentor, dilanjutkan
dengan menyampaikan ide Proyek Perubahan mengenai Penyusunan
Kebijakan Perencanaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy Melalui
Sistem Informasi Hidrologi Terpadu dengan membuat Sistem informasi
hidrologi berbasis WebGIS yang dapat di kelola bersama-sama dengan
institusi pengampu data hidrologi di Wilayah Sungai Citanduy.
Pada tahap persiapan selanjutnya, yaitu perlu di susun serta di
sahkannya Tim kerja proyek perubahan. Pada tanggal 28 Agustus 2008
dilakukan penyusunan Tim kerja proyek perubahan oleh Project Leader, PPK
42
PSDA, Staf Hidrologi , Staf Bidang KPISDA dan Staf SISDA. Selanjutnya
Tim kerja proyek di buatkan SK dan di Tandatangani oleh Kepala Balai Besar
Wilayah Sungai Citanduy.
Gambar 4.1 Koordinasi dengan Mentor Untuk Penyusunan Proyek Perubahan
4.1.1.2 Penyusunan Draft PKS (Perjanjian Kerjasama)
Persiapan Penyusunan Naskah PKS (Perjanjian Kerjasama)
Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi di Wilayah Sungai Citanduy pada
tanggal 11 September 2020 dengan internal tim efektif, paada pertemuan awal
tim kerja ini membahas draft Naskah PKS (Perjanjian Kerjasama) pengelolaan
sistem informasi hidrologi. Setiap instansi yakni Dinas Sumber Daya Air Jawa
Barat dan Dinas PUSDATARU Jawa Tengah menyampaikan usulan point-
point penting pada draft PKS tersebut, selanjutnya draft PKS tersebut akan
dibawa ke instansi masing-masing untuk diperiksa oleh setiap Kepala Instansi
serta di sepakati bahwa koordinasi selanjutnya akan dilanjutkan secara online..
43
Gambar 4.2 Penyusunan Draft PKS (Perjanjian Kerjasama)
4.1.1.3 Kajian Masalah Pengelolaan Hidrologi di BBWS Citanduy
Rapat Koordinasi Tim Efektif terkait kajian permasalahan hidrologi di
Wilayah Sungai Citanduy dilaksanakan tanggal 14 September 2020, dari rapat
tersebut di dapat beberapa point penting yaitu :
a. Untuk dapat menyampaikan informasi Hidrologi berbasis spatial, perlu di
ketahui koordinat lokasi stasiun hidrologi yang sesuai. Maka perlu di
lakukan inventarisasi stasiun hidrologi di wilayah sungai citanduy, baik
yang di miliki oleh balai besar wilayah sungai citanduy ataupun yang di
miliki oleh institusi lain yaitu Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat
dan Dinas PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah.
b. Diperlukan membangun sebuah Sistem yang mampu menyimpan data
hidrologi yang aman serta berkelanjutan sehingga balai memiliki time
series data hidrologi yang akurat serta mudah untuk di olah dan
dipublikasikan.
c. Sistem harus mampu memberi kemudahan kepada pengguna data
hidrologi dalam mendapatkan atau mencari data yang di butuhkan.
44
d. Perlu secepatnya dilakukan inventarisasi data serta dibuat alur proses
pengelolaan data hidrologi mulai dari mendapatkan data, mengolah data
sampai dengan publikasi data.
e. Diketahui bahwa tidak semua stasiun hidrologi di Wilayah Sungai
Citanduy penyampaian datanya secara telemetri, ada beberapa stasiun
hidrologi yang pencatatan datanya masih secara manual sehingga data
yang di dapat tidak selengkap stasiun telemetri.
Gambar 4.3 Kajian Permasalahan Hidrologi
A. Inventarisasi Data Hidrologi
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Proses pengumpulan data ditentukan
oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Pengumpulan data dilakukan
terhadap sampel yang telah ditentukan sebelumnya.
Data yang di kumpulkan dari Unit Hidrologi dan Kualitas Air yaitu berupa
dokumen pencatatan manual dari pos-pos hidrologi di wilayah sungai citanduy
serta dokumen publikasi data hidrologi di wilayah sungai citanduy.
Di Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy terdapat 80 (Delapan Puluh) Lokasi
Stasiun Hidrologi yaitu 42 (Empat Puluh Dua) Lokasi Pos Curah Hujan, 36
(Tiga Puluh Enam) Lokasi Pos Duga Air dan 2 (Dua) Pos Klimatologi. Dari 80
45
(Delapan Puluh) Lokasi Stasiun Hidrologi terdapat 30 (Tiga Puluh) lokasi
sudah terpasang Telemetri. Setelah dilakukan survey, terdapat 3 (tiga) pos
curah hujan dan 1 (satu) pos duga air yang tidak aktif sehingga terputusnya
pencatatan data hidrologi pada daerah tersebut.
Setelah dilakukan inventarisasi pos hidrologi, diwilayah Sungai Citanduy
terdapat stasiun hidrologi milik institusi lain yakni milik BMKG, Pertamina,
Perum Jasa Tirta, Dinas Pertanian dan institusi lainnya. Sehingga pada rencana
jangka Panjang perlu dilakukan kerjasama kembali sehingga data hidrologi
bisa terintegrasi pada aplikasi system informasi hidrologi berbasis webGIS.
Gambar 4.4 Inventarisasi Data ke Unit Hidrologi dan Kualitas Air
47
Tabel 4.1 Data Pos Curah Hujan BBWS Citanduy
No Nama Pos DAS
Koordinat Lokasi Perekaman
Data
(Logger /
Telemetri)
Time Series
Data Lintang Bujur Desa Kecamatan Kabupaten
1 Kadipaten Citanduy -7,116052778 108,0930778 Kadipaten Kadipaten Tasikmalaya Logger 2009 s.d 2019
2 Pagerageung Citanduy -7,084177778 108,1603833 Pagerageung Pagerageung Tasikmalaya Telemetri 2005 s.d 2019
3 Cihonje Citanduy -7,174397222 108,1856833 Rajapolah Rajapolah Tasikmalaya Telemetri 2010 s.d 2019
4 Cigaleuh Citanduy -7,248444444 108,1316 Cisayong Cisayong Tasikmalaya Telemetri 2005 s.d 2019
5 Cikasasah Citanduy -7,29555 108,1211306 Cisaruni Padakembang Tasikmalaya Logger 2005 s.d 2019
6 Cibeureum Citanduy -7,316694444 108,2353028 Setiajaya Cibeureum Tasikmalaya Telemetri 2013 s.d 2019
7 Cineam Citanduy -7,391183333 108,3594972 Cineam Cineam Tasikmalaya Telemetri 2008 s.d 2019
8 Panjalu Citanduy -7,130455556 108,2693167 Panjalu Panjalu Ciamis Telemetri 2011 s.d 2019
9 Panawangan Citanduy -7,106172222 108,3663056 Kertayasa Panawangan Ciamis Telemetri 2009 s.d 2019
10 Danasari Citanduy -7,279713889 108,4208306 Salakaria Sukadana Ciamis Logger 2013 s.d 2019
11 Kawali Citanduy -7,179663889 108,3698083 Kawali Kawali Ciamis Telemetri 2006 s.d 2019
12 Sadananya Citanduy -7,216833333 108,3088222 Gunungsari Sadananya Ciamis Logger 2016 s.d 2019
13 Tanjungjaya Citanduy -7,310197222 108,4917639 Tanjungjaya Sukadana Ciamis Logger 2016 s.d 2019
14 Kaso Citanduy -7,226736111 108,5596694 Kaso Tambaksari Ciamis Telemetri 2013 s.d 2019
15 Subang Citanduy -7,119091667 108,5432556 Pamulihan Subang Kuningan Telemetri 2013 s.d 2019
16 Janggala Citanduy -7,373341667 108,42535 Janggala Cidolog Ciamis Telemetri 2013 s.d 2019
17 Rancah Citanduy -7,170183333 108,5075 Rancah Rancah Ciamis Telemetri 2005 s.d 2019
18 Gn. Babakan Citanduy -7,341038889 108,5541111 Karangpanimbal Purwaharja Banjar - 2016 s.d 2019
48
No Nama Pos DAS
Koordinat Lokasi Perekaman
Data
(Logger /
Telemetri)
Time Series
Data Lintang Bujur Desa Kecamatan Kabupaten
19 Sidamulih Citanduy -7,460905556 108,482575 Sidamulih Pamarican Ciamis Telemetri 2010 s.d 2019
20 Cikupa Citanduy -7,514758333 108,4765611 Cikupa Banjarsari Ciamis Telemetri 2015 s.d 2019
21 Gunungputri Citanduy -7,404005556 108,5158056 Sukajaya Pamarican Ciamis Telemetri 2005 s.d 2019
22 Langensari Citanduy -7,366266667 108,6262583 Rejasari Langensari Banjar - 2005 s.d 2019
23 Padaringan Citanduy -7,41085 108,608975 Padaringan Purwadadi Ciamis Telemetri 2005 s.d 2019
24 Ciawitali Citanduy -7,444983333 108,6600444 Sindangasih Banjarsari Ciamis - 2015 s.d 2019
25 Wanareja Citanduy -7,33125 108,6805111 Wanareja Wanareja Cilacap Telemetri 2005 s.d 2019
26 Ujungbarang Citanduy -7,211527778 108,7855444 Ujungbarang Majenang Cilacap Telemetri 2011 s.d 2019
27 Cimanggu Citanduy -7,3449 108,8397139 Cimanggu Cimanggu Cilacap Telemetri 2012 s.d 2019
28 Karangbawang Cimeneng -7,581591667 108,8988833 Kawunganten Kawunganten Cilacap Telemetri 2005 s.d 2019
29 Surusunda Citanduy -7,354372222 108,8922 Surusunda Karangpucung Cilacap Telemetri 2013 s.d 2019
30 Karanganyar Cikonde -7,682236111 108,8082806 Ujunggagak Kampung Laut Cilacap - 2005 s.d 2019
31 Lumbir Cimeneng -7,4185 108,9238611 Cingebul Lumbir Banyumas Telemetri 2013 s.d 2019
32 Majenang Citanduy -7,269133333 108,7644806 Jenang Majenang Cilacap - 2014 s.d 2019
33 Bd. Cileumeuh Citanduy -7,2914 108,8003111 Cileumeuh Cimanggu Cilacap Telemetri 2013 s.d 2019
34 Bd. Cijalu Citanduy -7,275780556 108,7588167 Jenang Majenang Cilacap - 2013 s.d 2019
35 Karangsari Citanduy -7,459916667 108,7220611 Bojongsari Kedungreja Cilacap - 2017 s.d 2019
36 Cibariwal Citanduy -7,334144444 108,3739611 Kertayasa Panawangan Ciamis Telemetri 2005 s.d 2019
37 Ciamis Citanduy -7,300622222 108,3688583 Kertasari Ciamis Ciamis Telemetri 2011 s.d 2019
49
No Nama Pos DAS
Koordinat Lokasi Perekaman
Data
(Logger /
Telemetri)
Time Series
Data Lintang Bujur Desa Kecamatan Kabupaten
38 Cisayong Citanduy -7,240397222 108,1457083 Cisayong Cisayong Tasikmalaya Telemetri 2005 s.d 2019
39 Padaherang Citanduy -7,525938889 108,7005028 Karangpawitan Padaherang Pangandaran Telemetri 2006 s.d 2019
40 Sidareja Cibeureum -7,462097222 108,8039333 Kunci Sidareja Cilacap Telemetri 2005 s.d 2019
41 Dayeuhluhur Citanduy -7,241011111 108,6205833 Dayeuhluhur Dayeuhluhur Cilacap Telemetri 2005 s.d 2019
42 Manganti Citanduy -7,418233333 108,7188028 Bojongsari Kedungreja Cilacap Telemetri 2011 s.d 2019
Tabel 4.2 Data Pos Duga Air BBWS Citanduy
No Nama Pos DAS
Koordinat Lokasi Perekaman
Data
(Logger /
Telemetri)
Time Series
Data Lintang Bujur Desa Kecamatan Kabupaten
1 Cirahong Citanduy -7,340230556 108,3170167 Margaluyu Manonjaya Tasikmalaya Telemetri 2008 s.d 2019
2 Bojongsalawe Citanduy -7,362336111 108,4568139 Cimaragas Cimaragas Ciamis Telemetri 2008 s.d 2019
3 Karangpucung Citanduy -7,354594444 108,4959639 Jajawar Banjar Banjar Manual 2010 s.d 2019
4 Cipadung Citanduy -7,360130556 108,5343694 Purwaharja Purwaharja Banjar Logger 2007 s.d 2019
5 Pataruman Citanduy -7,367552778 108,5596778 Karangpanimbal Purwaharja Banjar Telemetri 2007 s.d 2019
6 Cikawung Citanduy -7,373908333 108,6804167 Cintaratu Lakbok Ciamis Logger 2010 s.d 2019
7 Gunungcupu Citanduy -7,299875 108,2276111 Gunungcupu Sindangkasih Ciamis Telemetri 2018 s.d 2019
50
No Nama Pos DAS
Koordinat Lokasi Perekaman
Data
(Logger /
Telemetri)
Time Series
Data Lintang Bujur Desa Kecamatan Kabupaten
8 Karangsari Citanduy -7,471572222 108,7206139 Bojongsari Kedungreja Cilacap Telemetri 2007 s.d 2019
9 Karangwangkal Citanduy -7,575944444 108,7485111 Sukanagara Padaherang Pangandaran Manual 2000 s.d 2019
10 Tunggilis Citanduy -7,609241667 108,7377194 Sidamukti Patimuan Cilacap Manual 2006 s.d 2019
11 Kalipucang Citanduy -7,639102778 108,7544056 Kalipucang Kalipucang Pangandaran Manual 2004 s.d 2019
12 Majingklak Citanduy -7,674069444 108,8005861 Pamotan Kalipucang Pangandaran Manual 2008 s.d 2019
13 Sidareja (Jemb. Seruni) Cibeureum -7,492297222 108,7697111 Bangunreja Kedungreja Cilacap Telemetri 2015 s.d 2019
14 Sidareja Cibeureum -7,489755556 108,7910944 Tegalsari Sidareja Cilacap Manual 2008 s.d 2019
15 Kedung Daon Cibeureum -7,548061111 108,8151417 Kaliwungu Kedungreja Cilacap Manual 2005 s.d 2019
16 Banaruka Citanduy -7,312791667 108,4357611 Karanganyar Cijeungjing Ciamis Manual 2005 s.d 2019
17 Cibeka Citanduy -7,347738889 108,4787306 Karangkamulyan Cijeungjing Ciamis Telemetri 2007 s.d 2019
18 Batununggul Citanduy -7,345269444 108,4947306 Mekarmukti Cisaga Ciamis Telemetri 2005 s.d 2019
19 Tenjolaya Citanduy -7,318886111 108,5040194 Karyamulya Cisaga Ciamis Manual 2005 s.d 2019
20 Gimbal Citanduy -7,483916667 108,6991389 Mangunjaya Mangunjaya Pangandaran Manual 2005 s.d 2019
21 Situbatu Citanduy -7,389144444 108,4830694 Pasirnagara Pamarican Banjar Telemetri 2008 s.d 2019
22 Bendung Ciputrahaji Citanduy -7,481372222 108,5953528 Sukasari Banjarsari Ciamis Manual 2005 s.d 2019
23 Bunter Citanduy -7,288280556 108,48015 Bunter Sukadana Ciamis Manual 2005 s.d 2019
24 Bunar Citanduy -7,339022222 108,43685 Bojongmengger Cijeungjing Ciamis Telemetri 2005 s.d 2019
25 Cikadu Citanduy -7,244838889 108,5834222 Bingkeng Dayeuhluhur Cilacap Manual 2005 s.d 2019
26 Bebedahan Citanduy -7,326536111 108,558825 Bangunharja Cisaga Ciamis Telemetri 2005 s.d 2019
51
No Nama Pos DAS
Koordinat Lokasi Perekaman
Data
(Logger /
Telemetri)
Time Series
Data Lintang Bujur Desa Kecamatan Kabupaten
27 Binangun Citanduy -7,409105556 108,5262222 Binangun Pataruman Banjar Telemetri 2005 s.d 2019
28 Ciawitali Citanduy -7,451858333 108,6547 Sindangasih Banjarsari Ciamis Telemetri 2011 s.d 2019
29 Kedungkuda Citanduy -7,495677778 108,7048917 Sukamaju Mangunjaya Pangandaran Manual 2005 s.d 2019
30 Pitulasi/Panyarang Citanduy -7,361966667 108,7651444 Mekarsari Cipari Cilacap Telemetri 2012 s.d 2019
31 Cukangleuleus Citanduy -7,353458333 108,7042361 Adimulya Wanareja Cilacap Telemetri 2007 s.d 2019
32 Wanareja Citanduy -7,333133333 108,6732333 Wanareja Wanareja Cilacap Manual 2005 s.d 2019
33 Stinggil Cimeneng -7,548447222 108,8806083 Bulaksari Bantarsari Cilacap Telemetri 2006 s.d 2019
34 Cikondang Citanduy -7,370369444 108,8815722 Mandala Cimanggu Cilacap Manual 2009 s.d 2019
35 Surusunda Citanduy -7,375377778 108,8987 Surusunda Karangpucung Cilacap Manual 2009 s.d 2019
36 Sawangan Cimeneng -7,598897222 108,9973083 Sawangan Jeruklegi Cilacap Telemetri 2005 s.d 2019
Tabel 4.3 Data Pos Klimatologi BBWS Citanduy
No Nama Pos DAS
Koordinat Lokasi Perekaman
Data
(Logger /
Telemetri)
Time Series
Data Lintang Bujur Desa Kecamatan Kabupaten
1 Banjar Citanduy -7,367858333 108,5606361 Pataruman Pataruman Banjar Manual 2010 s.d 2019
2 Majenang Citanduy -7,301927778 108,7453083 Cibeunying Majenang Cilacap Manual 2008 s.d 2019
52
Tabel 4.4 Data Pos Hidrologi Dinas SDA Provinsi Jawa Barat
NO WS / DAS Nama Pos
Koordinat Lokasi
Keterangan
Lintang Bujur Desa Kec. Kab.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
POS CURAH HUJAN
1 Citanduy / Citanduy Panawangan Panawangan Panawangan Ciamis
2 Citanduy / Citanduy Ciamis Kota -7,3356602 108,3639038 Ciamis Ciamis Ciamis
3 Citanduy / Citanduy Cigede Sindanggalih Sukaratu Tasikmalaya
4 Citanduy / Citanduy Cimulu -7,3209704 108,2214318 Tawangsari Tawang Tasikmalaya
5 Citanduy / Citanduy Rawa Onom Bangunharja Cisaga Ciamis
6 Citanduy / Citanduy Tejakalapa Cisayong Cisayong Tasikmalaya
7 Citanduy / Citanduy Gunung Putri II Pamarican Pamarican Ciamis
8 Citanduy / Citanduy Padaringan Padaringan Purwadadi Ciamis
9 Citanduy / Citanduy Citalahab Pamarican Banjarsari Ciamis
10 Citanduy / Citanduy Ciputrahaji Sindanghayu Banjarsari Ciamis
11 Citanduy / Citanduy Cibatukurung Kiararambay Banjarsari Ciamis
12 Citanduy / Citanduy Kalipucang Kalipucang Kalipucang Ciamis
POS DUGA AIR
1 Citanduy Leuwitonjong Parakannyasag Cipedes Tasikmalaya
2 Citanduy Sukaratu Sukaratu Sukaratu Tasikmalaya
3 Citanduy Cilisung -7,4164072 108,5191266 Binangun Pamarican Ciamis
4 Citanduy Cibali Cibali Cikijing Majalengka
5 Citanduy Cibitung Singkup Cibeureum Tasikmalaya
53
NO WS / DAS Nama Pos
Koordinat Lokasi
Keterangan
Lintang Bujur Desa Kec. Kab.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
6 Citanduy Sindangsari Sindangsari Sukadana Ciamis
7 Citanduy Sindangrasa Manggungjaya Rajapolah Tasikmalaya
POS KLIMATOLOGI
1 Citanduy / Citanduy Banjar 7°22'3.56" 108°33'47.69" Pataruman Pataruman Banjar
Tabel 4.5 Data Pos Hidrologi Dinas PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah
NO WS / DAS Nama Pos
Koordinat Lokasi
Keterangan
Lintang Bujur Desa Kec. Kab.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
POS CURAH HUJAN
1 Citanduy / Citanduy Ujung Barang -7°13'20.3" 108°47'12.7" Ujung Barang Majenang Cilacap
2 Citanduy / Citanduy Lumbir -7°26'40.8" 108°57'30.6" Lumbir Lumbir Banyumas
POS DUGA AIR
1 Citanduy Bd. Manganti - S. Citanduy -7°26'54.2" 108°43'06.5" Kedungreja Kedungreja Cilacap
2 Citanduy
Cukangleuleus - S.
Cikawung -7°21'14.9" 108°42'23.7"
Cukangleuleus Wanareja Cilacap
3 Citanduy
Bd. Cileumeuh - S.
Cileumeuh -7°18'31.0" 108°48'01.2"
Cilemeuh Majenang Cilacap
4 Citanduy Cibungur - S. Cikondang -7°22'17.4" 108°52'44.2" Cibungur Cimanggu Cilacap
5 Citanduy Surusunda - S. Cikuya -7°22'31.3" 108°53'55.5" Surusunda Kr.pucung Cilacap
54
NO WS / DAS Nama Pos
Koordinat Lokasi
Keterangan
Lintang Bujur Desa Kec. Kab.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
6 Cimeneng
Bd. Kebogoran - S.
Cimeneng -7°30'27.4" 108°52'41.2"
Kamulyan Bantarsari Cilacap
7 Citanduy Bd. Cijalu - S. Cijalu -7°17'26.8" 108°45'31.8" Cijalu Majenang Cilacap
POS KLIMATOLOGI
1 Citanduy / Citanduy Majenang -7°18'10.7" 108°44'51.4" Cibeunying Majenang Cilacap 085227086041
55
Gambar 4.6 Lokasi Stasiun Hidrologi
Gambar 4.7 Polygon Thiessen
B. Alur Proses Pengelolaan Data Hidrologi
Terdapat beberepa tipe peralatan untuk memantau data hidrologi di
Wilayah Sungai Citanduy, yaitu :
a) Manual/Biasa
Data hidrologi tidak dimonitor secara realtime, untuk curah hujan data tiap
hari di ukur setiap jam 07.00 dan pos duga air pencatatan di lakukan pada
pukul 07.00, 12.00 dan 17.00. Kelemahan dari jenis peralatan ini adalah
keterbatasan pencatatan data karena tidak setiap waktu dapat terpantau
serta penyampaian data ke pusat pengolah data dilakukan secara manual.
56
b) Otomatik dan logger
Data hidrologi dimonitor secara kontinyu dengan menggunakan peralatan
otomatik jenis mekanik atau elektronik (logger). Data hidrologi dapat
diproses berdasarkan waktu yang diperlukan misal jam - jaman, harian,
bulanan. Keuntungan dari jenis alat ini adalah semua kondisi data
hidrologi dapat terpantau. Kelemahan dari jenis alat ini adalah biaya
operasionalnya lebih mahal, tetap harus di download secara manual oleh
operator, penyimpanan data terbatas.
c) Telemetri
Data hidrologi dapat ditransfer secara tepat waktu, pada setiap waktu,
menit, jam disesuaikan dengan kebutuhan. Kelemahan pada peralatan jenis
ini yaitu dalam hal transfer data di pengaruhi oleh kuantitas sinyal yang di
gunakan oleh alat tersebut.
Gambar 4.8 Pos Stasiun Klimatologi – Manual (Pataruman)
57
Gambar 4.9 Pos Pengamatan Debit – Manual (Pataruman)
Gambar 4.10 Pos Pengukur Debit Pataruman (Cable Way)
59
4.1.1.4 Perumusan Sistem
A. Perumusan Sistem dan Batasan Sistem yang akan di bangun
Setelah dilakukan kajian permasalahan hidrologi, maka selanjutnya
perlu dilakukan perumusan Sistem yang tepat untuk dapat menampung data
hidrologi, mengolah data serta mempublikasi data. Di era serba-teknologi kini,
banyak manfaat yang kita dapatkan dari teknologi yang terus berkembang
dengan canggihnya. Orang-orang semakin terbantu dalam mencari data dan
informasi. Misalnya saja, banyak institusi yang dimudahkan berkat hadirnya
teknologi komputasi.
Bentuk teknologi komputasi yang dimaksud adalah sistem informasi,
khususnya yang berbasis website. Kebutuhan akan sistem informasi berbasis
website kini semakin dipriorotaskan karena memudahkan dalam memanajemen
data yang dijalankan. Selama beberapa tahun terakhir Sistem
Informasi Berbasis Web telah berevolusi karena perbaikan dalam keamanan
dan kemajuan teknologi dan dalam banyak kasus, Sistem Informasi Berbasis
Web menawarkan keuntungan yang signifikan dibandingkan dengan aplikasi
perangkat lunak manual. Berikut adalah Manfaat Sistem Informasi Berbasis
Web :
a. Menghemat Biaya.
b. Kemudahan Akses.
c. Suport Browser.
d. Mudah dalam pengelolaan dan Update.
e. Pengguna di seluruh dunia sebesar 48%.
Dengan manfaat yang di dapat maka untuk mengelola data hidrologi
sangatlah cocok jika di implementasikan dengan Sistem informasi berbasis
web. Sistem Informasi Hidrologi merupakan salah satu informasi yang
berbasis kewilayahan atau spatial, sehingga dalam menyampaikan informasi
akan lebih aktual jika berbasis WebGIS. Dalam artian WebGIS adalah secara
sederhana bisa dikatakan sebagai sistem informasi geospasial yang
memanfaatkan teknologi web. Dengan teknologi web, maka akses hingga
analisis data spasial tidak terkungkung di satu tempat.
60
Gambar 4.12 Perumusan Sistem Informasi
B. Analisa Awal Kebutuhan Sistem
Tujuan dari analisis awal kebutuhan Sistem adalah untuk memahami
dengan sesungguhnya kebutuhan Sistem yang baru dan mengembangkan
Sistem yang memadai kebutuhan informasi hidrologi. Terdapat 2 analisis yakni
Analisis Fungsional dan Non Fungsional. Analisis Fungsional adalah yang
berisi proses apa saja yang nantinya di lakukan oleh Sistem. Kebutuhan Non
Fungsional adalah kebutuhan pendukung yang dimiliki Sistem, yaitu
kebutuhan operasional, keamanan, Informasi, Kinerja, user dan tampilan.
Tabel 4.6 Kebutuhan Fungsional Sistem Informasi Hidrologi
No Deskripsi Kebutuhan Prioritas
1 Sistem mampu terkoneksi dengan stasiun
hidrologi
Prioritas Utama
2 Sistem mampu menampilkan peta lokasi
pos hidrologi
Prioritas Utama
3 Sistem mampu mempublikasi data
hidrologi berupa Laporan Digital
Prioritas Utama
61
4 Sistem harus dapat menginput data
hidrologi secara manual dan telemetri
Prioritas Utama
Tabel 4.7 Kebutuhan Non Fungsional Sistem Informasi Hidrologi
No Deskripsi Kebutuhan Prioritas
1 Sistem dilengkapi dengan system
keamanan data
Prioritas Utama
2 Sistem mampu beroperasi di berbagai
macam flatform
Prioritas Utama
3 Sistem tidak membutuhkan operasional
hardware yang tinggi
Prioritas Utama
4 Tampilan menarik dan mudah digunakan Prioritas Utama
5 Kemudahan memperoleh informasi Prioritas Utama
6 Kemudahan dalam pengembangan
aplikasi
Prioritas Utama
7 Biaya operasi dan pemeliharaan rendah Prioritas Utama
8 Sistem dapat terintegrasi dengan Android
OS
Pendukung
C. Rekomendasi Sistem yang akan di bangun
Dari Pos Hidrologi Telemetri ataupun manual, datanya terkirim
kedalam database kemudian oleh sistem di tampilkan ke frontpage system
disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, sebagai contoh pada frontpage
muncul peta wilayah sungai beserta point lokasi pos hidrologi jika point itu di
klik maka akan muncul informasi mengenai point lokasi tersebut.
Pengguna data hidrologi dapat mengakses webGIS Hidrologi cukup
menggunakan membuka browser handphone ataupun laptop yang terhubung
dengan internet. Sehingga dimanapun dan kapanpun membutuhkan data
hidrologi dapat mengakses system informasi hidrologi asalkan dapat terhubung
dengan internet.
62
Gambar 4.13 Rekomendasi sistem yang akan di bangun
D. Perumusan Arsitektur Sistem
Pada hari Rabu tanggal 30 September 2020 bertempat di Ruang Kepala
Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air telah
dilaksanakan koordinasi proyek perubahan penyusunan kebijakan perencanaan
sumber daya air wilayah sungai citanduy melalui sistem informasi hidrologi
terpadu mengenai perumusan arsitektur sistem informasi.
Gambar 4.14 Perumusan Arsitektur Sistem
S
u
m
b
e
r
D
a
t
a
63
a. DFD (Desain Flow Diagram) Sistem Informasi Hidrologi
SISTEM INFORMASI HIDROLOGI
BBWS CITANDUY
ADMIN HIDROLOGI
Login user
Managemen dataSistem hidrologi
USER UMUM
Informasi hidrologi
Data Hidrologi
Gambar 4.15 DFD (Desain Flow Diagram)
b. ERD (Entity Relation Diagram) Sistem Informasi Hidrologi
M_BBWS
PK ID_BBWS
NAMA_BBWS ALAMAT_BBWS
M_LOKASI
PK ID_LOKASIPK NAMA_LOKASI
FK1 ID_BBWS NOMOR_GSM NAMA_SUNGAI LAT_LOKASI LNG_LOKASI ALARM1 ALARM2 ALARM3 ALARM4 PENGAMAT RECEIVEDDATE RECEIVEDTIME RAIN WLEVEL FOTO_LOKASI KALIBRASI_LOKASI STATUS_LOKASI
T_PUBLIKASI_SEDIMEN
PK ID_PUB_SEDIMEN
FK1 ID_LOKASI TAHUN_PUBLIKASI FILE_PUBLIKASIFK1 NAMA_LOKASI
T_PUBLIKASI_KA
PK ID_PUB_KA
FK1 ID_LOKASI TGL_SAMPLING NILAI_INDEX FILE_PULIKASI_KAFK1 NAMA_LOKASI
T_PUBLIKASI_CURAHHUJAN
PK ID_PUB_CURAHHUJAN
FK1 ID_LOKASI TAHUN_PUBLIKASI FILE_PUBLIKASIFK1 NAMA_LOKASI
NAMA_LOKASI
PK ID
RECEIVEDDATE RECEIVEDTIME SAMPLINGDATE SAMPLINGTIME RAIN WLEVEL BAT SIGNAL TEMPERATUR HUMIDITYFK1 NAMA_LOKASIFK2 ID_JAM
M_DEBIT
PK ID_DEBIT
FK1 ID_LOKASI TAHUN_DEBIT NILAI_A NILAI_B NILAI_C
M_JAM
PK ID_JAM
JAM
Gambar 4.16 ERD (Entity Relation Diagram)
64
c. Flow Chart Menu Utama Sistem Informasi Hidrologi
START
PILIHAN MENU : 1. DASHBOARD2. MASTER DATA3. INPUT DATA4. PUBLIKASI DATA5. LAPORAN6. CONTACT7. LOGOUT
MENU DASHBOARD
MASTER DATA
T
INPUT DATA
T
PUBLIKASI DATA
T
LAPORAN
Y
Y
DATA HIDROLOGIY
DATA LOKASIDATA RATING CURVE
Y
INPUT MANUALY
PUB SEDIMENPUB DEBITPUB KUALITAS AIRPUB HUJAN
Y
LAPORAN MALAPORAN CH
Y
SELESAI ENDYA
TIDAK
Gambar 4.17 Flow Chart Main Menu
65
d. Flow Chart Login User Sistem Informasi Hidrologi
START
INPUT DATA USER &
PASSWORD
CEK USER
INVALID
SELAMAT ANDA BERHASIL LOGINDI
SIH HIDROLOGI
VALID
SELESAI
Gambar 4.18 Flow Chart Login User
66
e. Flow Chart Master Lokasi Sistem Informasi Hidrologi
START
LOGINUSER DAN PASS
CEK USER
INVALID
SELAMAT DATANG BERHASIL LOGIN DI
SIH HIDROLOGI
VALID
MENGISI FORM INPUT LOKASI
TAMPILKAN FORM INPUT LOKASI
SIMPAN
TIDAK
PENYIMPANAN DATA LOKASI BERHASIL
YA
SELESAI
Gambar 4.19 Flow Chart Master Lokasi
67
f. Flow Chart Input Manual Sistem Informasi Hidrologi
START
LOGINUSER DAN PASS
CEK USER
INVALID
SELAMAT DATANG BERHASIL LOGIN DI
SIH HIDROLOGI
VALID
MENGISI FORM INPUT MANUAL
TAMPILKAN FORM INPUT MANUAL
SIMPAN
TIDAK
PENYIMPANAN DATA MANUAL BERHASIL
YA
SELESAI
Gambar 4.20 Flow Chart Input Manual
68
g. Flow Chart Publikasi Data Sistem Informasi Hidrologi
START
LOGINUSER DAN PASS
CEK USER
INVALID
SELAMAT DATANG BERHASIL LOGIN DI
SIH HIDROLOGI
VALID
MENGISI FORM INPUT PUBLIKASI
TAMPILKAN FORM INPUT PUBLIKASI
SIMPAN
TIDAK
PENYIMPANAN DATA PUBLIKASI BERHASIL
YA
SELESAI
Gambar 4.21 Flow Chart Publikasi Data
69
h. Context Diagram Sistem Informasi Hidrologi
FLOOD MONITORING
SISTEM
DUGA AIR CURAH HUJAN KUALITAS AIR SEDIMEN PETA LOKASI PUBLIKASI
DEBIT
KUALITAS AIR
CURAH HUJAN
DETAIL DATA DUGA AIR
DETAIL DATA CURAH HUJAN
DETAIL DATA KUALITAS AIR
DETAIL DATADATA SEDIMEN
Gambar 4.22 Context Diagram Sistem Informasi Hidrologi
E. Rancangan Interface Aplikasi (Mockup Website)
Gambar 4.23 Mockup Login Sistem Informasi Hidrologi
70
Gambar 4.24 Mockup Dasboard Admin Sistem Informasi Hidrologi
Gambar 4.25 Mockup Tambah Data Sistem Informasi Hidrologi
71
4.1.1.5 Koordinasi dalam pencapaian kegiatan proyek perubahan
A. Koordinasi dengan Dinas PU SDA TARU Jawa Tengah
Pada hari Jum’at tanggal 18 September 2020 bertempat di Dinas
PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah telah dilaksanakan koordinasi proyek
perubahan penyusunan kebijakan perencanaan sumber daya air wilayah sungai
citanduy melalui sistem informasi hidrologi terpadu.
Input dari Kepada Dinas PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah, antara lain :
1. Memberikan masukan untuk membuat tayangan video interaktif dalam
memaparkan baik dari keseluruhan materi, testimoni, dan dukungan pada
proyek perubahan yang akan disampaikan saat seminar.
2. menyampaikan pentingnya peran video interaktif, pihak-pihak yang turut
berkontribusi, alur pembuatan, dan pemanfaatan media sosial dalam
distribusi penyampaian video interaktif dalam penyampaian materi.
3. Sharing pengalaman dalam pembuatan dokumen laporan PKN dan juga
pelaksanaan PKN.
4. Memberikan dukungan terhadap proyek perubahan tentang perubahan
kebijakan perencanaan sumber daya air wilayah sungai citanduy melalui
sistem informasi hidrologi terpadu.
Gambar 4.26 Koordinasi dengan Dinas PUSDATARU Jawa Tengah
72
B. Zoom Meeting antara BBWS Citanduy dengan Direktorat Bina Teknik SDA
(SISDA-Hidrologi)
Pada hari Selasa tanggal 22 September 2020 bertempat di Ruang Zoom
Meeting KPISDA telah dilaksanakan Zoom Meeting antara BBWS Citanduy
dengan Direktorat Bina Teknik SDA (SISDA-Hidrologi). Beberapa poin
diskusi, antara lain :
1. Penyampaian Progres kegiatan SISDA dan Hidrologi BBWS Citanduy
TA. 2020.
2. Menyampaikan rencana pengadaan Server Hidrologi.
3. Menyampaikan Rencana Anggaran TA. 2021 mengenai pengembangan
Sistem Informasi Hidrologi di Wilayah Sungai Citanduy, akan di bangun
Sistem Infromasi Hidrologi berbasis WebGIS yang data hidrologinya
terintegrasi dengan institusi lain yang berada di Wilayah Sungai Citanduy.
4. Dukungan Bina Teknik SDA terkait infrastruktur SISDA dan Hidrologi
BBWS Citanduy dalam mengembangkan Aplikasi Sistem Informasi.
Gambar 4.27 Zoom Meeting Direktorat Bina Teknik SDA (SISDA-Hidrologi)
C. Koordinasi Dengan Dinas SDA Jawa Barat
Pada hari Kamis tanggal 24 September 2020 bertempat di Dinas SDA
Provinsi Jawa Barat telah dilaksanakan koordinasi proyek perubahan
73
penyusunan kebijakan perencanaan sumber daya air wilayah sungai citanduy
melalui sistem informasi hidrologi terpadu.
Input dari Kepada Dinas SDA Provinsi Jawa Barat, antara lain :
1. Memberikan masukan tentang inovasi oleh Kepala UPTD Citanduy dalam
Diklat PIM 3 berupa proyek perubahan untuk modifikasi pos curah hujan
menjadi Early Warning System bertujuan untuk mengurangi delay waktu
penyampaian data.
2. Konfirmasi tentang data inventarisasi pos curah hujan, dan pos duga air
milik Dinas SDA Provinsi Jawa Barat dalam lingkup Wilayah Sungai
Citanduy.
3. Menyatakan bahwa Dinas SDA Provinsi Jawa Barat sanggup
melaksanakan kerja sama operasional dan memberikan dukungan dalam
proyek perubahan penyusunan kebijakan perencanaan sumber daya air
wilayah sungai citanduy melalui sistem informasi hidrologi terpadu.
Gambar 4.28 Koordinasi Dengan Dinas PSDA Jawa Barat
D. Pelaporan Progres Pembuatan Sistem Informasi Hidrologi
Pada hari Kamis tanggal 01 Oktober 2020 bertempat di Ruang Bidang
Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air telah dilaksanakan
pembahasan Pelaporan Progres Pembuatan Sistem Informasi Hidrologi
1. Terdapat perbaikan Struktur DFD (Data Flow Diagram).
2. Ada kekurangan field pada table database untuk menyimpan tanggal
masuk data.
74
3. Desain interface cukup menampilkan peta wilayah sungai citanduy beserta
titik lokasi pos hidrologi.
4. Data lokasi pos hidrologi kewenangan Dinas SDA Jawa Barat dan Dinas
PUSDATARU Jawa Tengah belum dapat di susun sepenuhnya.
5. Segera dilakukan perbaikan mengingat keterbatasan waktu.
Gambar 4.29 Pelaporan Progres Pembuatan Sistem Informasi Hidrologi
Pada hari Selasa tanggal 06 Oktober 2020 bertempat di Ruang Rapat
Manganti telah dilaksanakan pembahasan Pelaporan Progres Pembuatan
Sistem Informasi Hidrologi.
1. Interface Sistem Informasi Hidrologi sudah dapat di tampilkan.
2. Alamat Website masih menggunakan domain dan hosting konsultan,
menunggu ketersediaan perlengkapan server.
Alamat admin : http://sdatelemetry.com/
Front Page : http://bbwscitanduy.sdatelemetry.com/
3. Pengembangan Server dilakukan TA. 2021 pada PPK PSDA.
4. Perlu ditampilkan seluruh pos hidrologi baik yang input manual ataupun
yang real time.
75
Gambar 4.30 Review Interface Pembuatan Sistem Informasi Hidrologi
E. Penandatanganan PKS (Perjanjian Kerjasama) Operasional Pengelolaan Sistem
Informasi Hidrologi (SIH) Terpadu
Gambar 4.31 Penandatanganan PKS (Perjanjian Kerjasama) oleh Dinas SDA
Prov.Jawa Barat
77
F. Strategi Marketing Sistem Informasi Hidrologi (SIH)
pada Sidang TKPSDA III
Gambar 4.33 Strategi Marketing Sistem Informasi Hidrologi (SIH) pada Sidang
TKPSDA III
G. Penandatanganan PKS (Perjanjian Kerjasama) oleh Kepala Dinas
PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah
Gambar 4.34 Penandatanganan PKS (Perjanjian Kerjasama) oleh Kepala Dinas
PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah
78
H. Pelatihan dan Penyusunan Draft SOP Sistem Informasi Hidrologi Terpadu
Pada tanggal 03 November 2020 telah dilaksanakan kegiatan pelatihan
dan penyusunan draft SOP sistem informasi hidrologi terpadu. Tujuan kegiatan
ini antara lain untuk meningkatkan kemampuan dalam mengoperasikan dan
memelihara peralatan telemetrI, dengan meningkatkan kualitas teknologi
pengukuran dari jarak jauh serta automatis baik curah hujan maupun muka air
atau data hidrologi lainnya. Selain itu diperkenalkan pula penggunaan aplikasi
pencatatan data pos curah hujan dan tinggi muka air via aplikasi mobile
(android) walaupun masih dalam tahap pengembangan sehingga belum dapat
diaplikasikan dilapangan.
Gambar 4.35 Pelatihan dan Penyusunan Draft SOP Sistem Informasi Hidrologi
4.1.1.6 Desain Interface Sistem Informasi Hidrologi
79
Gambar 4.36 Halaman Utama Sistem Informasi Hidrologi
Gambar 4.37 Halaman Login Sistem Informasi Hidrologi
Gambar 4.38 Halaman Admin Sistem Informasi Hidrologi
80
Gambar 4.39 Halaman Input Pos Baru Sistem Informasi Hidrologi
Gambar 4.40 Halaman Input Data Hidrologi
81
Gambar 4.41 Halaman Input Publikasi Data Hidrologi
Tabel 4.8 Tabel Capaian Kegiatan Dengan Stakeholder
No. Stakeholder Evidence Cara
Pendekatan Keterangan
A. Kepala Balai Besar Wilayah
Sungai Citanduy
- Formulir
Persetujuan
Mentor
Dikusi
B. Dinas Sumber Daya Air
Jawa Barat
- PKS
(Perjanjian
Kerjasama)
- Notulen
- Pernyataan
Dukungan
- Surat
Undangan
Dikusi
C. Dinas PU SDA TARU Jawa
Tengah
- PKS
(Perjanjian
Kerjasama)
- Notulen
- Pernyataan
Dikusi
82
No. Stakeholder Evidence Cara
Pendekatan Keterangan
Dukungan
- Surat
Undangan
D. Direktorat Bina Teknik SDA
(SISDA-Hidrologi)
- Notulen Dikusi
E. Tim Kerja Proyek Perubahan - SK Tim
Kerja
Proyek
Perubahan
- Surat
Undangan
- Notulen
Dikusi
83
4.1.2 Jangka Menengah
1. Launching Aplikasi Sistem Informasi Hidrologi berbasis WebGIS
2. Penerapan SOP Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi
3. Menambahkan komponen Hidrometeorologi dan Hidrogeologi pada aplikasi
Sistem Informasi Hidrologi
4. Setiap petugas pos hidrologi sudah memiliki account tersendiri dalam
mengakses aplikasi
5. Pelaksanaan PKS (Perjanjian dan Kerja Sama) SIH3 dengan instansi seperti
BMKG, Dinas Pertanian, Pertamina, Perum jasa Tirta serta institusi-institusi
lain pengampu data hidrologi di wilayah sungai citanduy
4.1.3 Jangka Panjang
1. Upgrade Aplikasi Sistem Informasi Hidrologi berbasis WebGIS dengan
menampilkan data lokasi infrastruktur lainnya
2. Upgrade Interface di aplikasi android
3. Perbaikan system keamanan aplikasi serta adanya notifikasi dan informasi
SIH3 ke handphone pengguna aplikasi SIH3 Android
4. Pelatihan rutin petugas hidrologi
5. Perencanaan kebutuhan pembiayaan untuk operasi dan pemeliharaan
6. Peningkatan seluruh Stasiun hidrologi dari manual ke telemetri
4.2 Kendala dan Strategi Mengatasi Kendala
4.2.1 Kendala Internal
Tabel 4.9 Kendala Internal dan Strategi Mengatasi Kendala Internal
No. Kendala Yang Dihadapi Strategi Mengatasi Kendala
1. Project Leader (Kepala Bidang
Keterpaduan Pembangunan
Infrastruktur Sumber Daya Air)
masih mengerjakan tugas sehari-hari
selama mengikuti proses diklat,
sehingga selama masa diklat masih
- Memanajemen waktu seefektif
mungkin supaya semua
pekerjaan bisa terselesaikan
dengan baik
- Mengoptimalkan kinerja Tim
Kerja Proyek Perubahan
84
No. Kendala Yang Dihadapi Strategi Mengatasi Kendala
harus menjalankan tugas pokoknya
sebagai Kepala Bidang Keterpaduan
Pembangunan Infrastruktur Sumber
Daya Air
2. Cakupan wilayah yang luas terdiri
dari 2 provinsi (Jawa Barat dan Jawa
Tengah) didalamnya memerlukan
kerja keras Tim Kerja dalam
mewujudkan Proyek Perubahan
dalam waktu yang cukup singkat di
sela-sela musim pekerjaan.
Membagi dalam sub. tim per
wilayah kerja
3. Jadwal koordinasi dengan
stakeholder terkait ditingkat provinsi
dan kabupaten/kota sering tertunda
karena ada penugasan lain.
Menambah cakupan pengambilan
data dari instansi lain
4. Anggota tim efektif masih
mengerjakan tugas sehari-hari
sehingga konsentrasi terpecah antara
pekerjaan rutin dengan proyek
perubahan.
Memanajemen waktu seefektif
mungkin supaya semua pekerjaan
bisa terselesaikan dengan baik
5. Koordinasi tatap muka langsung
terkendala pandemic Covid-19
Mengoptimalkan koordinasi jarak
jauh menggunakan media
elektronik
4.2.2 Kendala Eksternal
Tabel 4.10 Kendala Eksternal dan Strategi Mengatasi Kendala Eksternal
No. Kendala Yang Dihadapi Strategi Mengatasi Kendala
1. Jadwal kegiatan koordinasi dan diskusi
dengan stakeholder sering tertunda
karena ada kesibukan dari pihak
Menjadwalkan ulang
pertemuan dengan
stakeholder supaya tercapai
85
No. Kendala Yang Dihadapi Strategi Mengatasi Kendala
stakeholder koordinasi dan diskusi
dengan
2. Data yang tidak seragam saat melakukan
inventarisasi data ke instansi terkait
karena masing-masing instansi memiliki
form data yang berbeda
Menyatukan data-data yang
diperoleh dari instansi
terkait menjadi satu data
3. Data-data yang dibutuhkan tidak
semuanya ada di instansi terkait
Memintakan data ke instansi
terkait
Melakukan survey langsung
ke lokasi
Gambar 4.42 Perubahan Analisis Kuadran Pada Stakeholder
87
5 BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada Bab sebelumnya maka dapat disimpulkan :
a. Area perubahan yang diangkat adalah Penyusunan Kebijakan Perencanaan
Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy Melalui Sistem Informasi
Hidrologi Terpadu.
b. Tujuan Proyek Perubahan yang dapat dicapai adalah sebagai berikut :
1. Tersusunnya PKS (Perjanjian Kerjasama) Operasional Pengelolaan
Sistem Informasi Hidrologi (SIH) terpadu antara BBWS Citanduy
dengan Dinas Dinas PU SDA TARU Provinsi Jawa Tengah dan Dinas
Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat
2. Dapat terbangun dan diterapkannya Aplikasi Sistem Informasi Hidrologi
(SIH) terpadu berbasis WebGIS di Wilayah Sungai Citanduy yang
merupakan tujuan jangka menengah proyek perubahan yang dapat
terlaksana pada tahap jangka pendek walaupun belum lengkap.
88
c. Manfaat lanjutan dari capaian Proyek Perubahan adalah sebagai berikut :
1. Kemudahan dalam mendapatkan informasi Hidrologi
2. Banyaknya dukungan dari pengelola data hidrologi terkait adanya aplikasi
Sistem Informasi Hidrologi yang memudahkan dalam mengolah dan
mempublikasi data hidrologi
5.2 Rekomendasi
a. Meningkatkan koordinasi antara instansi terkait dalam pelaksanaan pengelolaan
data hidrologi yang terintegrasi dengan aplikasi SIH untuk menjamin tingkat
layanan data sesuai tuntutan masyarakat dan berfungsi secara berkelanjutan.
Sehingga Sistem Informasi Hidrologi Terpadu berbasis WebGIS ini menjadi
Lengkap dalam ketersediaan data, Akurat dalam proses pengolahan data dan
Tepat waktu dalam penyampaian data hidrologi.
b. Melakukan evaluasi secara periodik dan berkesinambungan mengenai aplikasi
sistem informasi hidrologi (SIH)
c. Melakukan Upgrade dan Pengembangan Aplikasi sehingga dapat lebih
meningkatkan mutu layanan data sesuai tuntutan masyarakat
d. Untuk keberhasilan jangka menengah dan jangka panjang diperlukan komitmen
dari project leader, tim efektif, dan stakeholder terkait.
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber
Daya Air
2. Undang undang No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
3. Permen PU PR No 04 tahun 2015 tentang Kriteria Pembagian Wilayah Sungai
4. Undang Undang No 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
5. Undang Undang No. 31 Tahun 2009 Tentang Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika
6. Undang Undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah konsideran
menimbang butir a tentang pemberdayaan dan peran serta masyarakat
7. Peraturan Pemerintah Nomor 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber
Daya Air
8. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air
9. Perpres No 09 tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta
Pada Tingkat Ketelitian Skala 1 : 50.000
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air
11. Permen PU PR No 20 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis di Kementerian PUPR
12. Surat Keputusan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy
No.75a/KPTS/Ax/2020 tentang Pembentukan Tim Kerja Proyek Perubahan
Penyusunan Kebijakan Perencanaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy
LAMPIRAN
LAPORAN LABORATORIUM KEPEMIMPINAN
JUDUL PROYEK PERUBAHAN
PENYUSUNAN KEBIJAKAN PERENCANAAN SUMBER DAYA
AIR WILAYAH SUNGAI CITANDUY MELALUI SISTEM
INFORMASI HIDROLOGI TERPADU
Lampiran I
NOTULENSI RAPAT
Hari, Tanggal : Senin, 07 September 2020
Jam : 10.00 – Selesai WIB
Tempat : Ruang Kepala BBWS Citanduy
Pembahasan : Koordinasi dengan Mentor terkait judul Proyek Perubahan
CATATAN PERTEMUAN
Pada hari Senin tanggal 07 September 2020 bertempat di Ruang Kepala BBWS Citanduy telah
dilaksanakan koordinasi dengan mentor proyek perubahan :
1. Penyampaian Rencana Proyek Perubahan Pengelolaan Sistem Informasi hidrologi,
hidrometeorologi, dan hidrogeologi pada Wilayah Sungai Citanduy
2. Belum adanya Sistem Informasi hidrologi, hidrometeorologi, dan hidrogeologi pada Wilayah
Sungai Citanduy yang di kelola bersama-sama dengan Institusi lain pengampu data hidrologi,
hidrometeorologi, dan hidrogeologi
3. Diusulkan Judul Penyusunan Kebijakan Perencanaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai
Citanduy Melalui Sistem Hidrologi yang Mantap
4. Perlunya dilakukan Perjanjian dan Kerjasama (PKS) atau MoU dengan institusi lain pengampu
data Hidrologi
5. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut terkait pengelolaan hidrologi di wilayah sungai citanduy
DOKUMENTASI
Lampiran II
NOTULENSI RAPAT
Hari, Tanggal : Jum’at, 11 September 2020
Jam : 08.00 – Selesai WIB
Tempat : Ruang Rapat Manganti BBWS Citanduy
Pembahasan : Persiapan Penyusunan Naskah PKS (Perjanjian dan Kerjasama) Pengelolaan
Sistem Informasi Hidrologi
CATATAN RAPAT
Pada hari Jum’at tanggal 11 September 2020 bertempat di Ruang Rapat Manganti BBWS Citanduy
telah dilaksanakan rapat persiapan penyusunan naskah PKS (Perjanjian Kerjasama) pengelolaan
sistem informasi hidrologi.
Beberapa poin pembahasan rapat, antara lain :
1. Naskah draft PKS hasil rapat akan dibawa ke instansi masing-masing untuk diperiksa oleh setiap
Kepala Instansi. Dengan kesepakatan bahwa koordinasi selanjutnya akan dilaksanakan secara
online.
2. Jarak antar pos hidrologi/ klimatologi sebaiknya minimal 5 km.
3. Peraturan mengenai pembangunan bangunan air tanah sudah diatur dalam UU No. 17 tahun
2019 tentang Sumber Daya Air.
4. Pada saat sidang ke-4 TKPSDA akan diadakan diskusi khusus untuk POKJA pengelolaan SIH.
DOKUMENTASI
Lampiran III
NOTULENSI RAPAT
Hari, Tanggal : Senin, 14 September 2020
Jam : 08.00 – Selesai WIB
Tempat : Ruang Rapat Manganti BBWS Citanduy
Pembahasan : Rapat Koordinasi Tim Efektif terkait kajian permasalahan hidrologi di
Wilayah Sungai Citanduy
CATATAN RAPAT
Pada hari Senin tanggal 14 September 2020 bertempat di Ruang Rapat Manganti BBWS Citanduy telah
dilaksanakan rapat Rapat Koordinasi Tim Efektif terkait kajian permasalahan hidrologi di Wilayah
Sungai Citanduy
Beberapa poin pembahasan rapat, antara lain :
1. Perlu dilakukan survey lokasi pos hidrologi/pos hujan agar dapat memetakan peta curah hujan
dengan akurat
2. Belum adanya Sistem informasi hidrologi yang menyajikan data aktual
3. Pos hidrologi sebaiknya di ubah secara telemetri tanpa menghilangkan proses pendataan
manual, data manual untuk dijadikan cross check data
4. Perlu di susun secepatnya draft PKS pengelolaan data hidrologi dengan instansi lain
5. Segera melakukan perumusan system yang tepat untuk mempublikasi data hidrologi
DOKUMENTASI
Lampiran IV
NOTULENSI RAPAT
Hari, Tanggal : Rabu, 16 September 2020
Jam : 08.00 – Selesai WIB
Tempat : Ruang Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Sumber
Daya Air
Pembahasan : Diskusi Tim Efektif terkait Perumusan Sistem Informasi yang akan di
bangun
CATATAN RAPAT
Pada hari Rabu tanggal 16 September 2020 bertempat di Ruang Kepala Bidang Keterpaduan
Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air telah dilaksanakan diskusi Tim Efektif terkait Perumusan
Sistem Informasi yang akan di bangun. Beberapa poin diskusi, antara lain :
1. Untuk publikasi data hidrologi yang efektif yaitu membuat Sistem Informasi Hidrologi berbasis
WebGIS
2. Pembuatannya akan di bantu oleh konsultan Individu
3. Batasan aplikasi disesuaikan dengan waktu pengerjaan, efektif dalam satu bulan
4. Kebutuhan system (Software) dan hardware sudah terpenuhi (mencukupi)
5. Secepatnya di rancang sistemnya dan segera di sampaikan ke Konsultan Individu
6. Diharapkan dalam satu bulan aplikasi pengelolaan data hidrologi bisa terintegrasi dengan
institusi lain
DOKUMENTASI
Lampiran V
NOTULENSI RAPAT
Hari, Tanggal : Jum’at, 18 September 2020
Jam : 08.00 – Selesai WIB
Tempat : Dinas PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah
Pembahasan : Koordinasi proyek perubahan penyusunan kebijakan perencanaan sumber
daya air wilayah sungai citanduy melalui sistem hidrologi terpadu
CATATAN PERTEMUAN
Pada hari Jum’at tanggal 18 September 2020 bertempat di Dinas PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah
telah dilaksanakan koordinasi proyek perubahan penyusunan kebijakan perencanaan sumber daya air
wilayah sungai citanduy melalui sistem hidrologi terpadu.
Input dari Kepada Dinas PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah, antara lain :
1. Memberikan masukan untuk membuat tayangan video interaktif dalam memaparkan baik dari
keseluruhan materi, testimoni, dan dukungan pada proyek perubahan yang akan disampaikan
saat seminar.
2. menyampaikan pentingnya peran video interaktif, pihak-pihak yang turut berkontribusi, alur
pembuatan, dan pemanfaatan media sosial dalam distribusi penyampaian video interaktif
dalam penyampaian materi.
3. Sharing pengalaman dalam pembuatan dokumen laporan PKN dan juga pelaksanaan PKN.
4. Memberikan dukungan terhadap proyek perubahan tentang perubahan kebijakan perencanaan
sumber daya air wilayah sungai citanduy melalui sistem hidrologi terpadu.
DOKUMENTASI
Lampiran VI
NOTULENSI RAPAT
Hari, Tanggal : Selasa, 22 September 2020
Jam : 10.00 – Selesai WIB
Tempat : Ruang Zoom Meeting KPISDA
Pembahasan : Zoom Meeting antara BBWS Citanduy dengan Direktorat Bina Teknik SDA
(SISDA-Hidrologi)
CATATAN PERTEMUAN
Pada hari Selasa tanggal 22 September 2020 bertempat di Ruang Zoom Meeting KPISDA telah
dilaksanakan Zoom Meeting antara BBWS Citanduy dengan Direktorat Bina Teknik SDA (SISDA-
Hidrologi). Beberapa poin diskusi, antara lain :
1. Penyampaian Progres kegiatan SISDA dan Hidrologi BBWS Citanduy TA. 2020
2. Menyampaikan buka blokir pengadaan Server Hidrologi
3. Menyampaikan Rencana Anggaran TA. 2021 mengenai pengembangan Sistem Informasi
Hidrologi di Wilayah Sungai Citanduy, akan di bangun Sistem Infromasi Hidrologi berbasis
WebGIS yang data hidrologinya terintegrasi dengan institusi lain yang berada di Wilayah Sungai
Citanduy
4. Dukungan Bina Teknik SDA terkait infrastruktur SISDA dan Hidrologi BBWS Citanduy dalam
mengembangkan Aplikasi Sistem Informasi
DOKUMENTASI
Lampiran VII
NOTULENSI RAPAT
Hari, Tanggal : Kamis, 24 September 2020
Jam : 15.00 – Selesai WIB
Tempat : Dinas SDA Provinsi Jawa Barat
Pembahasan : Koordinasi proyek perubahan penyusunan kebijakan perencanaan sumber
daya air wilayah sungai citanduy melalui sistem hidrologi terpadu
CATATAN PERTEMUAN
Pada hari Kamis tanggal 24 September 2020 bertempat di Dinas SDA Provinsi Jawa Barat telah
dilaksanakan koordinasi proyek perubahan penyusunan kebijakan perencanaan sumber daya air
wilayah sungai citanduy melalui sistem hidrologi terpadu.
Input dari Kepada Dinas SDA Provinsi Jawa Barat, antara lain :
1. Memberikan masukan tentang inovasi oleh Kepala UPTD Citanduy dalam Diklat PIM 3 berupa
proyek perubahan untuk modifikasi pos curah hujan menjadi Early Warning System bertujuan
untuk mengurangi delay waktu penyampaian data.
2. Konfirmasi tentang data inventarisasi pos curah hujan, dan pos duga air milik Dinas SDA Provinsi
Jawa Barat dalam lingkup Wilayah Sungai Citanduy.
3. Menyatakan bahwa Dinas SDA Provinsi Jawa Barat sanggup melaksanakan kerja sama
operasional dan memberikan dukungan dalam proyek perubahan penyusunan kebijakan
perencanaan sumber daya air wilayah sungai citanduy melalui sistem hidrologi terpadu.
Lampiran VIII
NOTULENSI RAPAT
Hari, Tanggal : Rabu, 30 September 2020
Jam : 10.00 – Selesai WIB
Tempat : Ruang Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Sumber
Daya Air
Pembahasan : Perumusan Arsitektur Sistem Informasi
CATATAN PERTEMUAN
Pada hari Rabu tanggal 30 September 2020 bertempat di Ruang Kepala Bidang Keterpaduan
Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air telah dilaksanakan koordinasi proyek perubahan
penyusunan kebijakan perencanaan sumber daya air wilayah sungai citanduy melalui sistem hidrologi
terpadu mengenai perumusan arsitektur system informasi.
1. Penyampaian Design Flow Diagram (DFD) Sistem Informasi Hidrologi
2. Perlu dilakukan revisi DFD disesuaikan dengan ketersedian Hardware dan Software
pendukung
3. Segera akan dilakukan Desain Interface dan Coding Aplikasi
4. Penyesuaian Pengerjaan dengan waktu beserta ketersediaan data, karena waktu efektif
pembuatan Sistem hanya satu bulan
5. Koordinasi selanjutnya disepakati lebih efektif melalui WhatsApp/Zoom
6. Sementara domain dan hosting menggunakan domain/hosting milik konsultan
7. Konsultan siap membantu dalam pembuatan SOP Sistem Informasi Hidrologi
DOKUMENTASI
PERJANJIAN KERJA SAMA
OPERASIONAL PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI HIDROLOGI (SIH) TERPADU
WILAYAH SUNGAI CITANDUY
TAHUN 2020
PERJANJIAN KERJA SAMA
ANTARA
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CITANDUY,
DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT
DAN
DINAS PEKERJAAN UMUM
SUMBER DAYA AIR DAN PENATAAN RUANG PROVINSI JAWA TENGAH
NOMOR : HK 01-Ax/ 1295
NOMOR : 547/1124/BM
NOMOR : 546/6110/2020
TENTANG
OPERASIONAL PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI HIDROLOGI (SIH)
TERPADU
Pada hari ini Kamis Tanggal Lima Belas Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Dua
Puluh bertempat di Banjar yang bertanda tangan di bawah ini :
1. BAMBANG HIDAYAH, ME. : Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy,
berkedudukan di Jl. Prof. Dr. Ir. H. Sutami No
1 Kota Banjar, dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Balai Besar Wilayah Sungai
Citanduy, selanjutnya disebut sebagai PIHAK
KESATU.
2. DIKKY ACHMAD SIDIK, ST., MT. : Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa
Barat berkedudukan di Jl. Braga No. 137,
Bandung, dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama Dinas Sumber Daya Air Provinsi
Jawa Barat selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KEDUA.
3. Ir. SR EKO YUNIANTO, Sp.1 : Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya
Air dan Penataan Ruang (PUSDATARU)
Provinsi Jawa Tengah berkedudukan di Jl.
Madukoro Blok AA BB, Semarang, dalam hal
ini bertindak untuk dan atas nama Dinas
Pekerjaan Umum, Sumber Daya Air dan
Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KETIGA.
Berdasarkan:
1. Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
2. Undang-Undang N0. 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial;
3. Undang-Undang No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
4. Peraturan Menteri PUPR Nomor 25/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Data
dan Informasi Geospasial Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
5. Peraturan Menteri PUPR Nomor 17/PRT/M/2016 tentang Penyelenggaraan
Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
6. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 98/2015 tentang Kebijakan Pengelolaan
Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi Daerah Provinsi
Jawa Barat.
7. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 68/2017 tentang Kebijakan Pengelolaan
Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi di Provinsi Jawa
Tengah.
PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, PIHAK KETIGA secara bersama-sama
selanjutnya disebut PARA PIHAK dan masing-masing disebut PIHAK, bersepakat dan
menyetujui untuk melaksanakan melakukan Kerjasama dalam Pengelolaan Sistem
Informasi Hidrologi (SIH) Terpadu dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut
:
BAB I UMUM Pasal 1
(1) SIH merupakan bagian yang mendasar dan penting dalam menunjang
pengelolaan Sumber Daya Air (SDA).
(2) SIH bertujuan untuk menyediakan data dan informasi hidrologi yang tepat waktu,
akurat, berkelanjutan dan mutakhir berdasarkan kewenangan serta kebutuhan
dari PARA PIHAK.
(3) Agar dapat dimanfaatkan bersama, PARA PIHAK menyadari untuk bekerjasama
dalam pengelolaan sistem pendataan dan informasi yang berkaitan dengan
Sumber Daya Air bidang hidrologi di Wilayah Sungai Citanduy.
(4) PERJANJIAN KERJASAMA ini adalah sebagai langkah awal dalam rangka
kerjasama yang saling menguntungkan dengan memanfaatkan potensi, keahlian
dan fasilitas yang dimiliki oleh PARA PIHAK dalam rangka mengelola Sistem Data
dan Informasi Sumber Daya Air (SISDA) pada bidang Sistem Informasi Hidrologi
(SIH) Terpadu.
(5) Bahwa kerjasama antara PARA PIHAK ini dilaksanakan secara terpadu, serasi dan
saling mengerti tentang sistem informasi yang telah dikelola oleh PARA PIHAK
sehingga SIH Terpadu Wilayah Sungai Citanduy dapat terwujud dan dapat
diaplikasikan.
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Maksud PERJANJIAN KERJASAMA ini adalah untuk mewujudkan kerjasama dalam
menyediakan sebuah sistem aplikasi atau software yang berbasis konsep PORTAL
WEB dalam rangka mengefektifkan dan mengefisienkan pengumpulan data dan
informasi di bidang SIH Terpadu yang akan dikembangkan secara bersama dan
terintegrasi antar PARA PIHAK serta dapat diakses dan dimanfaatkan bersama
oleh pemangku kepentingan di bidang Sumber Daya Air.
(2) Tujuan PERJANJIAN KERJASAMA ini adalah untuk:
a. Mewujudkan SIH Wilayah Sungai Citanduy dengan sistem pendataan yang
akurat, mutakhir, mudah diakses dan terintegrasi dengan sistem informasi
yang telah dikelola oleh PARA PIHAK.
b. Mengefektifkan dan mensinergikan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
dimiliki PARA PIHAK guna mendukung pengelolaan SIH Terpadu Wilayah
Sungai Citanduy.
BAB III OBYEK PERJANJIAN KERJASAMA
Pasal 3
Obyek PERJANJIAN KERJASAMA ini adalah pertukaran data dan informasi yang
berhubungan dengan SIH Wilayah Sungai Citanduy yang menjadi kewenangan dari
PARA PIHAK.
BAB IV RUANG LINGKUP
Pasal 4
Ruang Lingkup PERJANJIAN KERJASAMA ini meliputi :
(1) Pengembangan jaringan dan teknologi informasi serta integrasi data melalui
portal web SIH Terpadu WS. Citanduy.
(2) Pengelolaan database (memasukkan data, menggunakan dan memelihara).
(3) Desiminasi data dan informasi hidrologi (publikasi).
(4) Pelatihan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) Pengelola SIH Terpadu
WS. Citanduy.
BAB V PELAKSANAAN
Pasal 5
(1) Pengelolaan SIH Terpadu Wilayah Sungai Citanduy dan menjadi tanggung jawab
bersama PARA PIHAK yang selanjutnya menyepakati PIHAK KESATU sebagai
Koordinator.
(2) PIHAK KEDUA DAN PIHAK KETIGA agar dapat senantiasa berkoordinasi kepada
PIHAK KESATU terkait sistem informasi yang telah dimiliki dan dikelola agar dapat
dioptimalkan pengelolaannya dan terintegrasi dengan SIH Terpadu.
(3) PARA PIHAK sepakat untuk melaksanakan koordinasi berkala sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun 2 (dua) kali.
(4) Kegiatan koordinasi sebagaimana dimaksud ayat (3) meliputi:
a. Menyusun rencana aksi.
b. pengelolaan SIH Terpadu sesuai kewenangan PARA PIHAK.
c. PARA PIHAK harus melakukan pertukaran data dan informasi hidrologi sesuai
kewenangannya.
d. Pelatihan dan pembinaan SDM pengelola SIH Terpadu dengan PIHAK
KESATU sebagai Penanggungjawab.
BAB VI TENAGA PELAKSANA
Pasal 6
(1) Dalam hal operasional pengelolaan SIH Terpadu maka perlu dibentuk tenaga
pelaksana kerjasama ini di bawah pembinaan PARA PIHAK.
(2) Tenaga pelaksana operasional pengelolaan SIH Terpadu sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) terdiri atas:
a. Koordinator Pelaksana
b. Sekretaris
c. Anggota sekurang-kurangnya 2 (dua) orang.
(3) Tugas dan tanggung jawab tenaga pelaksana operasional pengelolaan SIH
Terpadu ini antara lain :
a. Koordinator Pelaksana, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana aksi pengelolaan SIH
Terpadu yang telah disusun bersama PARA PIHAK sesuai dengan
kewenangannya.
2. Membuat keputusan terhadap kebijakan data yang dipublikasikan sesuai
dengan kewenangannya.
3. Melakukan monitoring dan bertanggungjawab atas hasil evaluasi dari
pelaksanaan kerjasama ini sesuai dengan kewenangannya.
4. Melakukan koordinasi baik secara langsung maupun tidak langsung
kepada PARA PIHAK.
b. Sekretaris, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Melakukan verifikasi data dan informasi yang akan dipublikasikan.
2. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama kepada
Koordinator Pelaksana sesuai dengan kewenangannya.
3. Melakukan koordinasi baik secara langsung maupun tidak langsung
kepada PARA PIHAK.
c. Anggota, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Melakukan inventarisasi data yang dibutuhkan sesuai Dokumen Rencana
Aksi yang telah disepakati PARA PIHAK diantaranya data harian, data
mingguan, dan data bulanan.
2. Melakukan pengelolaan database (memasukkan data, menggunakan dan
memelihara) melalui sistem informasi yang telah disepakati.
(4) Pembentukan tenaga pelaksana operasional pengelolaan SIH Terpadu perlu
ditindaklanjuti oleh PARA PIHAK dengan membuat Surat Keputusan Penunjukan
Personil yang kemudian dilaporkan kepada PIHAK KESATU sebagai koordinator
selambat-lambatnya 2 (dua) minggu dari penetapan perjajian kerjasama ini.
BAB VII PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 7
Peran dan tanggung jawab PARA PIHAK dalam operasional Pengelolaan SIH Terpadu
antara lain:
(1) PIHAK KESATU, memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Bersama PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA terkait rencana Pengembangan
jaringan dan teknologi informasi serta integrasi data melalui portal web SIH
Terpadu WS. Citanduy.
b. Melakukan pengembangan PORTAL SIH Terpadu WS. Citanduy.
c. Memberikan penjelasan dan panduan teknis mengenai pengelolaan data dan
informasi melalui portal web SIH Terpadu WS. Citanduy kepada PIHAK
KEDUA dan PIHAK KETIGA.
d. Melakukan publikasi data hidrologi WS. Citanduy pada portal web SIH
Terpadu WS. Citanduy.
e. Melakukan pelatihan dan pembinaan SDM tenaga pelaksana/ pengelola SIH
Terpadu WS. Citanduy yang telah ditunjuk oleh PARA PIHAK.
f. Membentuk dan menunjuk tenaga pelaksana operasional pengelolaan SIH
Terpadu WS. Citanduy di unit kerja PIHAK KESATU.
g. Memfasilitasi pembahasan rencana program pengelolaan SIH Terpadu sesuai
kewenangan PARA PIHAK.
h. Melakukan pengelolaan database pada portal web SIH Terpadu sesuai
kewenangan (memasukkan data, menggunakan dan memelihara).
i. Melakukan integrasi data dan informasi melalui portal web SIH Terpadu WS.
Citanduy.
(2) PIHAK KEDUA, memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Bersama PIHAK KESATU dan PIHAK KETIGA terkait rencana Pengembangan
jaringan dan teknologi informasi serta integrasi data melalui portal web SIH
Terpadu WS. Citanduy.
b. Mendapatkan pembinaan oleh PIHAK KESATU sebagai koordinator dalam
pengelolaan data dan informasi melalui portal web SIH Terpadu WS.
Citanduy.
c. Membentuk dan menunjuk tenaga pelaksana operasional pengelolaan SIH
Terpadu WS. Citanduy di unit kerja PIHAK KEDUA yang kemudian dilaporkan
kepada PIHAK KESATU sebagi coordinator.
d. Melaporkan rencana dan hasil evaluasi dari progress pelaksanaan kerjasama
operasi kepada PIHAK KESATU sebagai Koordinator sesuai dengan
kewenangannya.
e. Mengikuti pelatihan dan pembinaan SDM tenaga pelaksana operasional
pengelolaan SIH Terpadu WS. Citanduy serta kebijakan yang diberikan PIHAK
KESATU sebagai Koordinator.
f. Melakukan pengelolaan database pada portal web SIH Terpadu sesuai
kewenangan (memasukkan data, menggunakan dan memelihara).
(3) PIHAK KETIGA, memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Bersama PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA terkait rencana Pengembangan
jaringan dan teknologi informasi serta integrasi data melalui portal web SIH
Terpadu WS. Citanduy.
b. Mendapatkan pembinaan oleh PIHAK KESATU sebagai koordinator dalam
pengelolaan data dan informasi melalui portal web SIH Terpadu WS. Citanduy.
c. Membentuk dan menunjuk tenaga pelaksana operasional pengelolaan SIH
Terpadu WS. Citanduy di unit kerja PIHAK KETIGA yang kemudian dilaporkan
kepada PIHAK KESATU sebagi Koordinator.
d. Menyusun rencana dan evaluasi pelaksanaan kerjasama operasi kepada PIHAK
KESATU sebagai Koordinator sesuai dengan kewenangannya
e. Mengikuti pelatihan dan pembinaan SDM tenaga pelaksana operasional
pengelolaan SIH Terpadu WS. Citanduy serta kebijakan yang diberikan PIHAK
KESATU sebagai Koordinator.
f. Melakukan pengelolaan database pada portal web SIH Terpadu sesuai
kewenangan (memasukkan data, menggunakan dan memelihara).
BAB VIII
SUMBER BIAYA Pasal 8
Semua biaya yang timbul sebagai akibat dibuatnya Perjanjian Kerjasama ini menjadi
beban dan tanggung jawab PARA PIHAK, sesuai dengan kewenangan dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
BAB IX JANGKA WAKTU
Pasal 9
(1) Perjanjian Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung
sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK dan dapat diperpanjang atas kesepakatan
PARA PIHAK.
(2) Apabila Perjanjian Kerjasama ini akan diakhiri oleh salah satu PIHAK sebelum
jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka pihak yang akan
mengakhiri Perjanjian Kerjasama ini wajib memberitahukan terlebih dahulu
secara tertulis kepada PARA PIHAK paling lambat 3 (tiga) bulan sebelumnya.
Lampiran IX
NOTULENSI RAPAT
Hari, Tanggal : Kamis, 01 Oktober 2020
Jam : 10.00 – Selesai WIB
Tempat : Ruang Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air
Pembahasan : Pelaporan Progres Pembuatan Sistem Informasi Hidrologi
CATATAN PEMBAHASAN
Pada hari Kamis tanggal 01 Oktober 2020 bertempat di Ruang Bidang Keterpaduan Pembangunan
Infrastruktur Sumber Daya Air telah dilaksanakan pembahasan Pelaporan Progres Pembuatan Sistem
Informasi Hidrologi
1. Terdapat perbaikan Struktur DFD (Data Flow Diagram)
2. Ada kekurangan field pada table database untuk menyimpan tanggal masuk data
3. Desain interface cukup menampilkan peta wilayah sungai citanduy beserta titik lokasi pos
hidrologi
4. Data lokasi pos hidrologi kewenangan Dinas SDA Jawa Barat dan Dinas PUSDATARU Jawa
Tengah belum dapat di susun sepenuhnya
5. Segera dilakukan perbaikan mengingat keterbatasan waktu
DOKUMENTASI
Lampiran X
NOTULENSI RAPAT
Hari, Tanggal : Selasa, 06 Oktober 2020
Jam : 10.00 – Selesai WIB
Tempat : Ruang Rapat Manganti
Pembahasan : Pelaporan Progres Pembuatan Sistem Informasi Hidrologi
CATATAN PEMBAHASAN
Pada hari Selasa tanggal 06 Oktober 2020 bertempat di Ruang Rapat Manganti telah dilaksanakan
pembahasan Pelaporan Progres Pembuatan Sistem Informasi Hidrologi
1. Interface Sistem Informasi Hidrologi sudah dapat di tampilkan
2. Alamat Website masih menggunakan domain dan hosting konsultan, menunggu ketersediaan
perlengkapan server
3. Pengembangan Server dilakukan TA. 2021 pada PPK PSDA
4. Perlu ditampilkan seluruh pos hidrologi baik yang input manual ataupun yang real time
DOKUMENTASI
Kegiatan : Pelatihan dan Penyusunan SOP Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi
Terpadu
Hari/ Tanggal : Selasa, 03 November 2020
Pukul : 10.00 WIB s.d. Selesai
Tempat : Ruang Rapat Manganti, BBWS Citanduy
Telah dilaksanakan kegiatan Pelatihan dan Penyusunan SOP Pengelolaan Sistem Informasi
Hidrologi Terpadu pada Hari Selasa Tanggal 03 November 2020 pukul 10.00 WIB s.d. Selesai
di Ruang Rapat Manganti, BBWS Citanduy.
Diawali dengan pembahasan tentang beberapa hal, antara lain :
• Peningkatan kemampuan dalam mengoperasikan dan memelihara peralatan
telemetry, dengan meningkatkan kualitas teknologi pengukuran dari jarak jauh serta
automatis baik curah hujan maupun muka air atau data hidrologi lainnya.
• Sosialisasi penggunaan aplikasi pencatatan data pos curah hujan dan tinggi muka air
via aplikasi mobile (android).
Dinas PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah
• Metode penginputan data muka air dilaksanakan pada pukul 07.00, 12.00, dan 17.00
dan juga curah hujan dilaksanakan setiap pukul 07.00 untuk hujan di hari sebeumnya.
Dengan alat yang tersedia masih manual, sehingga masih tercatat secara teks.
• Terdapat cukup banyak pos hidrologi di Wilayah Sungai Citanduy milik instansi lain
yaitu milik BMKG ataupun PJT.
• Ada usulan untuk memasang pos hidrologi di Nusa Kambangan, namun terdapat
kendala dalam wewenang Pemerintah Provinsi.
• Diperlukan adanya perbaikan keseragaman digit beberapa angka di belakang koma
dan system login untuk meningkatkan keamanan dalam penginputan data.
• Ada 3 petugas utusan dari UPTD Serayu-Citanduy.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ketersediaan data dan informasi hidrologi yang memadai, akurat tepat waktu dan
berkesinambungan sudah menjadi tututan mendesak untuk dapat segera diwujudkan. Namun
kenyatannya hingga saat ini kualitas data hidrologi yang ada, dapat dikatakan secara umum
masih rendah. Sehingga untuk mewujudkan cita-cita tersebut harus didukung usaha
pengelolaan hidrologi yang lebih professional mulai dari tingkat Pusat hingga Daerah.
Pengelolaan hidrologi merupakan kegiatan yang mencakup perencanaan, inventarisasi,
pengolahan, pemanfaatan, pemeliharaan dan pengawasan baik data dan informasi hidrologi,
pos/bangunan hidrologi, termasuk peralatan hidrologi sebagai bagian dari pengelolaan
sumber daya air.
Kegiatan hidrologi di Indonesia saat ni dikelola oleh 13 (tiga belas) lembaga baik itu dari
unsur Pemerintah, swasta maupun perguruan tinggi. Lembaga tersebut antara lain adalah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika, Kementerian ESDM, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Pemerintah
Daerah Propinsi dan kabupaten/Kota, LIPI, BPPT, Bakosurtanal, TNI, BATAN, Perguruan
Tinggi Negeri maupun Swasta, dan Masyarakat Hidrologi Indonesia. Banyaknya keterlibatan
lembaga tersebut dengan berbagai kepentingan masing-masing menyebabkan pengelolaan
hidrologi di Indonesia menjadi tidak efisien dan kurang terkoordinasi secara baik.
Berdasarkan hasil pemantauan, banyak ditemui lokasi pos di suatu tempat yang sangat
rapat dan dimiliki oleh beberapa lembaga. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa pengelolaan
hidrologi yang dilakukan saat ini belum terkoordinasi dengan baik, yang akan berdampak pada
pengeluaran anggaran negara untuk pengelolaan hidrologi yang tidak efisien, karena lembaga
melakukan kegiatan yang serupa.
Berdasarkan data yang ada sampai saat ini kondisi pos/alat hidrologi yang ada/terpasang
sangat memperihatinkan, banyak yang telah mengalami kerusakan atau hilang serta sangat
bergantung pada produk luar negeri. Selain permasalahan tersebut, yang tidak kalah penting
untuk mendapatkan perhatian adalah kondisi sumber daya manusia (SDM) para pengelola
hidrologi, yang realtif sedikit dari sisi jumlah maupun kompetensinya, sarana prasarana
penunjang serta ketersediaan dana operasi dan pemeliharaan yang sangat terbatas sehingga
akan berdampak secara langsung pada mutu dan kesinambungan data hidrologi yang
dihasilkan.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
1.2.1 Maksud
Tersedianya pedoman dalam pelaksanaan pengelolaan hidrologi yang memenuhi standar
yang telah ditetapkan sehingga dapat diperoleh data yang memadai, akurat dan mudah
diakses, optimal dalam pemanfaatan waktu dan sumber daya, lebih jelas wewenang dan
tanggung jawab dari pelaksana kegiatan.
2
1.2.2 Tujuan
Tersedianya data hidrologi yang memadai, akurat, tepat waktu, berkesinambungan dan
dikelola dengan efektif dan efisien serta dapat dipercaya dalam pengelolaan sumber daya air.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan upaya-upaya sebagai berikut:
a. Mewujudkan koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan tingkat Pusat dan daerah.
b. Mewujudkan standar mutu dan sertifikasi bagi pelaksanaan pengelolaan hidrologi.
c. Mewujudkan ketersediaan pendanaan yang cukup bagi pelaksanaan pengelolaan
hidrologi.
d. Mendorong produksi dan penggunaan peralatan hidrologi nasional.
1.3 RUANG LINGKUP
a. Sumber Daya Manusia
b. Pengadaan Peralatan Hidrologi dan Lahan
c. Standar Minimal kelengkapan peralatan hidrologi
d. Kegiatan pengelolaan hidrologi
e. Kelembagaan dan pembiayaan pengelolaan hidrologi.
3
BAB II
SUMBER DAYA MANUSIA
2.1 KUALIFIKASI DAN TUGAS
2.1.1 Penjaga Pos
2.1.1.1 Persyaratan menjadi Penjaga Pos
Syarat untuk menjadi penjaga adalah sehat jasmani-rohani, dapat mempunyai pekerjaan
lain, minimal dapat baca-tulis (kecuali jika keadaan tidak memungkinkan), tempat tinggal
dekat pos, dan mempunyai dedikasi tinggi serta telah mengikuti pelatihan operasi dan
pemeliharaan peralatan dan pencatatan data hidrologi yang diadakan. Usia maksimal 60
tahun apabila lebih dari 60 tahun masih dalam keadaan sehat dan tidak terganggu dalam
melaksanakan tugasnya.
Jika petugas pos ttidak dapat baca-tulis maka penjaga yang ditugaskan dapat menunjuk
petugas lain membantu dalam pelaksanaan pembacaan dan pencatatan hasil rekam alat.
Tugas penjaga pos adalah sebagai berikut:
a. Menjaga dan memeliharan bangunan dan seluruh peralatan yang ada dengan melakukan
pengecekan rutin, termasuk menjaga keamanan alat dari kehilangan dan kebersihan
lingkungan.
b. Mengganti dan memasang kertas grafik untuk pos otomatik-mekanis, serta membaca dan
mencatat data dari alat-alat pencatat data hidrologi biasa/manual sesuai dengan
pedoman dan waktu yang telah ditentukan.
c. Mencatat kegiatan-kegiatan istimewa yang terjadi di lokasi pos pada formulir yang telah
ditentukan, misal banjir besar, hujan lebat, bencana alam, kerusakan pos, kehilangan
alat, dan lain-lainnya serta melaporkan dengan segera kepada instansi pengelola pos
hidrologi.
d. Melaksanakan perbaikan-perbaikan ringan dan darurat seperlunya untuk menjaga agar
peralatan dapat berfungsi dengan baik.
e. Melaksanakan tugas/pesan yang diberikan oleh petugas dari pengelola hidrologi.
2.1.1.2 evaluasi kehadiran penjaga pos
Kehadiran penjaga pos dalam melaksanakan tugas penjagaan pos dan pencatatan data,
dievaluasi dengan melihat kelengkapan daftar kehadiran yang diferivikasi melalui cara:
a. Melakukan konsistensi data hidrologi dengan membandingkan hasil antara hasil
pencatatan data manual dengan otomatis, atau
b. Memakai alat perekam kehadiran (apabila memungkinkan)
4
2.1.2 Pengukur debit dan pengambil contoh uji
Berpendidikan minimal setara SLTA, sehat jasmani-rohani, memiliki keterampilan dan
bersertifikat untuk melaksanakan pengukuran debit dan pengambil contoh uji (sampel air)
dalam kondisi aliran dan penampang sungai yang beragam.
Tugas dari pengukur debit dan pengambil contoh uji adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pengukuran debit, pengambilan contoh uji dan muatan sedimen dasar pada
kondisi muka air tinggi, sedang dan rencah antara 3 s.d 6 kali setahun per pos duga air.
b. Mencatat, menghitung dan melaporkan hasil pengukuran debit
c. Mengemas dna memberikan label serta mengirimkan contoh uji dan muatan sedimen ke
laboratorium.
2.1.3 Pengkalibrasi alat
Berpendidikan minimal setara D3, sehat jasmani-rohani, memiliki keahlian yang dibuktikan
dengan memiliki sertifikat dari instansi berwenang (instansi yang mempunyai laboratorium
kalibrasi yang sudah terakreditasi antara lain KIM-LIPI atau Litbang SDA) dalam
mengkalibrasi peralatan hidrologi.
Tugas pengkalibrasi alat adalah sebagai berikut:
a. Melakukan kalibrasi peralatan hidrologi (alat pemantau muka air, hujan, iklim dan
pengukuran debit) sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
b. Melakukan perbaikan peralatan yang dikalibrasi.
c. Membuat rumus baru pada alat pengukur debit berdasarkan hasil kalibrasi.
d. membuat konsep sertifikat hasil kalibrasi.
2.1.4 Pengolah data
Berpendidikan minimal setara D3, sehat jasmani-rohani dan memeiliki keahlian yang
dibuktikan dengan memiliki sertifikat pengolahan data baik secara manual maupun dengan
menggunakan peralatan lunak atau minimal pernah memeperoleh pelatihan hidrologi dasar
dalam bidang pengolahan data.
Tugas pengolah data adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pengolahan terhadap data hidrologi hasil pemantauan lapangan ke dalam
format tabulasi.
b. Membuat hidrograf aliran dan kurva durasi aliran.
c. Menyerahkan hasil pengolahan data kepada tim penganalisa data.
d. Menyiapkan konsep publikasi setelah dilakukan validasi data.
2.1.5 Penganalisa data
Berpendidikan minimal S1, sehat jasmani-rohani dan memiliki keahlian yang dibuktikan
dengan memiliki sertifikat dalam menganalisa data baik manual maupun memakai perangkat
lunak.
Tugas penganalisa data adalah sebagai berikut:
a. Melakukan analisa data dasar untuk kebbutuhan publikasi.
b. Melakukan updating rating curve (kurva debit).
5
c. Menetapkan penggunaan rating curve dalam pengolahan data muka air menjadi data
debit.
d. Melakukan perhitungan koreksi dan penyimpangan pengukuran.
e. Melakukan analisa lanjutan untuk menghasilkan informasi hidrologi seperti ketersediaan
air, kebutuhan air, neraca air, debit banjir, kekeringan, sedimentasi dan kualitas air.
2.1.6 Pemvalidasi data
Berpendidikan minimal S1, sehat jasmani-rohani dan memiliki keahlian yang dibuktikan
dengan memiliki sertifikat dalam validasi data.
Tugas pemvalidasi data adalah sebagai berikut:
a. Melakukan validasi data.
b. Melaksanakan pengecekan terhadap penyimpangan data.
c. Membuat laporan hasil validasi.
2.1.7 Pengirim dan penyimpan data
Berpendidikan minimal setara SLTA/SMK (elektronika), sehat jasmani-rohani dan memiliki
keahlian yang dibuktikan dengan memiliki sertifikat dalam teknologi informasi dan komunikasi
(minimal e-mail) serta bidang kearsipan.
Tugas pengirim dan penyimpan data
a. Melakukan pengumpiulan dan menyimpan data hasil pemantaaun di lapangan.
b. Melakukan pengiriman hasil publikasi (hardcopy maupun softcopy dalam bentuk PDSDA
file) kepada Direktorat jenderal Sumber Daya Air Cq. Direktur Bina Pengelolaan Sumber
Daya Air dan tembusan ke Puslitbang Sumber Daya Air.
2.1.8 Tenaga pendamping
Untuk mengatasi kendala kekurangan sumber daya manusia baik dari sisi kualitas
maupun kuantitas, perlu diadakan tenaga pendamping.
Berpendidikan minimal setara S-1, sehat jsamani-rohani dan memiliki keahlian yang
dibuktikan dengan memiliki sertifikat keahlian dalam bidang hidrologi.
Pendampingan dilakukan oleh tenaga ahli yang berasal dari institusi pemerintah/badan
hokum (termasuk perguruan tinggi)/swasta/perorangan, dengan syarat:
a. Bersertifikat keahlian dalam bidang hidrologi.
b. Berdedikasi tinggi.
c. Diutamakan pendamping berdomisili di wilayah sungai setempat, atau pada saat
bertugas berdomisili di wilayah sungai bersangkutan.
Tugas pendamping adalah sebagai berikut:
a. Mendampingi pelaksanaan pembinaan dan pelatihan yang berkaitan dengan pengelolaan
hidrologi terhadap staf pengelola hidrologi oleh Pembina/pengelola hidrologi.
b. Memberikan advis teknis bidang hidrologi.
6
2.2 PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA
2.2.1 Petugas baru
Pengadaan sumber daya manusia untuk petugas baru dilaksanakan melalui seleksi
sesuai dengan peraturan yang ada.
2.2.2 Petugas yang sudah ada
Untuk petugas yang sudah ada, perlu dilakukan pembinaan dan pelatihan untuk mencapai
keterampilan yang dipersyaratkan sesuai dengan bidang masing-masing.
2.2.3 Pengikatan dan pemutusan hubungan kerja petugas hidrologi
2.2.3.1 Perikatan kerja petugas hidrologi
Pengikatan kerja petugas hidrologi dilakukan dengan kesepakatan kerja tertulis antara
pengelola hidrologi dengan petugas hidrologi. Kesepakatan kerja ini diperbaharui setiap
tahun.
2.2.3.2 Pemutusan kerja petugas hidrologi
Pemutusan kesepakatan kerja dapat dilakukan secara sepihak oleh pemberi tugas untuk
beberapa kondisi sebagai berikut:
a. Petugas tidak melaksanakan instruksi kerja yang telah ditetapkan.
b. Kondisi kesehatan petugas secara fisik dan mental tidak mampu melaksanakan instruksi
kerja.
c. Pos dan peralatan sudah tidak difungsikan lagi.
d. Petugas meninggal dunia.
Tata cara pemutusan hubungan kerja mengikuti perjanjian kerja yang telah disepakati.
2.3 ASURANSI JIWA
Dalam melakukan kegiatan pengukuran aliran, pengambilan sampel air dan muatan
sedimen dasar yang dipertimbangkan mempunyai resiko bagi keselamatan, para petugas
pengukur harus diasuransikan.
7
BAB III
PENGADAAN PERALATAN HIDROLOGI
3.1 PENGADAAN PERALATAN HIDROLOGI
Untuk menjaga fungsi, keamanan dan pengamanana pasca pengadaan, serta tumbuhnya
produksi peralatan hidrologi buatan dalam negeri, serta guna menjamin kesinambungan
pencatatan data hidrologi, maka pengadaan peralatan hidrologi dilaksanakan dengan syarat-
syarat:
a. Memenuhi persyaratan teknis dan spesifikasi yang dibutuhkan.
b. Mengutamakan prosukdi dalam negeri dari produsen yang terakreditasi.
c. Produsen harus dapat mencantumkan:
a) Serial number.
b) Nomor registrasi dicetak timbul atau tenggelam/takik atau lubang.
c) Rumus penggunaan alat (khususnya current meter).
d. Perlataan dilengkapi dengan sistem peringatan (alarm anti pencurian).
e. Bersertifikat kalibrasi dari lembaga yang berwenang.
f. Bukti penyerahan barang dilengkapi dengan bukti garansi dan lisensi dari produsen
bukan dari distributor.
3.2 PENGADAAN LAHAN
3.2.1 Lokasi pembangunan pos
Didasarkan pada kebutuhan, rekomendasi hasil survey dan perencanaan jaringan pos
hidrologi atau hasil studi rasionalisasi.
3.2.2 Kebutuhan lahan
a. Luas lahan untuk peletakan peralatan, rumah jaga dan lingkungan pos hujan dan iklim
mengacu kepada Keputusan kepala BMG No. SK. 37/KT.104/KB/BMG-2006 dan
Pedoman Teknis Puslitbang Sumber Daya Air No. Pd. T-23-2004A.
b. Luas lahan untuk peletakan peralatan, rumah jaga dan lingkungan pos duga air mengacu
kepada SNI No. 03-1724-1989 dan SNI No. 03-2526-1991.
c. Lahan yang digunakan untuk penempatan peralatan hidrologi dan penunjangnya (cable
way, cable car, telemetry tower) harus dimiliki dan disertifikatkan atas nama instansi
pengelola hidrologi.
8
BAB IV
STANDAR MINIMAL KELENGKAPAN PERLATAN HIDROLOGI
4.1 POS HIDROLOGI
Kelengkapan minimal yang harus ada/tersdia pada setiap pos hidrologi antara lain:
a. Bangunan pos hidrologi
b. Pagar pengaman dan papan informasi Pos.
c. Peralatan pencatat parameter hidrologi manual dan/atau otomatik.
d. Patok BM (Bench Mark).
e. Sistem alarm untu keamanan peralatan.
f. Rumah jaga dan 1 (satu) set meja kursi kerja.
g. Kecukuoan blangko dan bahan/kertas grafik, tinta, battery.
h. Kecukupan suku cadang, misal peilschaal, gelas ukur, penampung air, ember penambah
air, dan lain-lain.
4.2 LABOLATORIUM KALIBRASI
4.2.1 Labolatorium kalibrasi alat pengukur aliran dan pencatat muka air.
Kelengkapan minimal yang harus ada antara lain:
a. Alat kalibrasi untuk peralatan pengukuran aliran (current meter), calibration flume.
b. Alat perbaikan jam AWLR dan pencatat TMA untuk logger.
c. Ruangan dengan luas sesuai kebutuhan dan peralatan yang memadai.
4.2.2 Labolatorium kalibrasi pencatat hujan dan iklim
Kelengkapan minimal yang harus ada antara lain:
a. Alat kalibrasi untuk peralatan pencatat hujan.
b. Alat kalibrasi untuk peralatan pencatat iklim antara lain suhu, anemometer, actinograph,
thermohygrograph.
c. Ruangan denga luas sesuai dengan kebutuhan dan peralatan yang memadai.
4.3 PRASARANA OPERASIONAL PENGELOLA HIDROLOGI
4.3.1 Ruang pengelola data
Kelengkapan minimal yang harus ada antara lain;
a. Ruangan kerja dengan luas minimal 30 m2.
b. Gudang penyimpan suku cadang peralatan dan peralatan pengukuran hidrologi.
c. Meja dan kursi kerja sesuai dengan jumlah staf.
d. Peralatan pengolah dan penyimpan data (software dan hardware).
e. Peralatan komunikasi (fax, telepon, LAN, internet, dan lain-lain).
f. Formulir peralatan penunjang lainnya.
g. Lemari penyimpan untuk data, back up data peta dan laporan publikasi.
9
4.3.2 Prasarana pengukuran
Kelengkapan minimal yang harus ada antara lain:
a. Kendaraan operasional hidrologi 1 unit.
b. Alat pengukur aliran sungai (current meter), dengan ketentuan 1 unit current meter
lengkap untuk 20 buah pos duga air.
c. Alat bantu pengukuran, antara lain perahu, bridge crane, sounding reel, water sampler,
pelampung, dll.
10
BAB V
KEGIATAN PENGELOLAAN HIDROLOGI
5.1 PERENCANAAN JARINGAN PENGAMAT HIDROLOGI
5.1.1 Jenis
Untuk menunjang pemantauan konsidi karakteristik hidrologi dalam Daerah Aliran Sungai
(DAS) diperlukan pemasangan peralatan hidrologi (manual dan/atau otomatik) yang meliputi:
a. Pos hujan.
b. Pos klimatologi (thermometer bola basah bola kering, thermometer maksimum minimum,
thermometer apung, thermohygrograph, actinograph, anemometer, sunshine recorder,
pan-A dan hook gauges, pos hujan manual-otomatik, psycrometer standard).
c. Pos duga air permukaan
d. Pos pemantauan kualitas air dan sedimen.
5.1.2 kategori pos hidrologi
Pos hidrologi dalam suatu DAS dikelompokkan menjadi:
a. Pos primer, dioperasikan dalam jangka waktu tidak terbatas untuk semua sektor bagi
keperluan prakiraaan dan analisis sumber daya air.
b. Pos sekunder, dioperasikan sesuai kebutuhan dengan tujuan menambah ketelitian untuk
keperluan tertentu.
c. Pos khusus, dibangun untuk keperluan jangka pendek, guna perencanaan konservasi,
pendayagunaan dan pengendalian daya rusak serta dapat ditingkatkan menjadi pos
sekunder.
5.1.3 Kriteria penyebaran pos dan jumlah pos
Kriteria penyebaran dan jumlah pos, didasarkan pada kebutuhan dan akurasi yang
diinginkan dengan mengacu pada hasil studi rasionalisasi melalui tahap evaluasi agar dicapai
jaringan pos hidrologi yang memadai dengan mempertimbangkan:
a. Kerapatan pos hidrologi yang sudah ada pada DAS,
b. Kondisi geografis dalam suatu DAS (hulu, tengah dan hilir) yang digunakan untu
keperluan konservasi, pendayagunaan dan pengendalian daya rusak,
c. Kondisi perubahan iklim,
d. Rencana pengembangan dan perubahan penggunaan lahan (landuse) di DAS,
e. Keberadaan bangunan prasarana sumber daya air,
f. Kemudahan dalam pengelolaan,
g. Keamanan pos,
h. Kemampuan pembiayaan untuk operasi dan pemeliharaan.
11
5.2 SURVEI PENEMPATAN DAN PEMBANGUNAN POS
Penentuan lokasi, jenis pos dan bangunan pelengkap lainnya didasarkan pada hasil
survei. Pembangunan setiap jenis pos hidrologi harus memenuhi persyaratan dari masing-
masing jenis pos dan standar keamanan yang diperlukan, dengan mengacu standar sebagai
berikut:
a. Keputusan Kepala BMG No. SK.32/TL.202/KB/BMG-2006 dan Teknis Puslitbang SDA
No. Pd. T-23-2004-A untuk survei penempatan pos hujan dan klimatologi.
b. SNI No. 03-2526-1991, SNI 03-17241989 – Rev 2004 sdan Pedoman teknis Puslitbang
SDA No. Pd. T-23-2004-A untuk survei penempatan pos duga air,
c. SNI No. 03-7016-2004 dan SNI No. 06-2412-1991 untuk survei penempatan dan
pembangunan pos pemantauan kualitas air.
Untuk melengkapi standar keamanan pos yang tercantum dalam SNI dimaksud, pos hidrologi
perlu dilengkapi dengan penjaga pos.
5.3 PENCATATAN DATA
5.3.1 Peralatan hidrologi
Untuk penggantian dan pengadaan peralatan pencatatan hidrologi, diutamakan dengan
menggunakan produksi dalam negeri sesuai peraturan perundang-undangan.
5.3.2 pencatatan data hidrologi
Cara mencatat data hidrologi mengacu pada standar sebagai berikut:
a. Keputusan Kepala BMG No. SK.37/KT.104/KB/BMG-2006 untuk petunjuk pencatatan
data hujan dan klimatologi.
b. Keputusan Menteri Kimpraswil No. 404/KPTS/M/2002 untuk petunjuk pencatatan data
duga muka air.
c. Untuk petunjuk pencatatan data hasil pemantauan kualitas air dapat dirujuk pada acuan
yang tertera pada sub bsb 5.5 butir c.
5.4 PENGUKURAN DEBIT DAN PEMBUATAN LENGKUNG DEBIT (RATING CURVE)
Metoda pengukuran Debit Sungai mengacu pada standar sebagai berikut:
a. Revisi SNI No. 03-2414-1991 untuk pengukuran debit sungai dan saluran terbuka.
b. SNI Ni. 03-3413-1994 untuk pengukuran debit puncak sungai dengan cara tidak langsung
(slope area method)
c. SNI 03-2822-1992 untuk pembuatan lengkunbg debit (rating curve).
5.5 PENGAMBILAN CONTOH UJI DAN PENGUJIAN LABORATORIUM
Pengambilan sampel dan uji laboratorium dilakukan untuk pengukuran sedimen dan
kualitas air. Metoda pengambilan sampel mengacu pada standar, sebagai berikut:
a. SNI 03-3414-1994 untuk tata cara dan petunjuk pengambilan contoh muatan sedimen
melayang disungai dengan cara integrasi kedalaman berdasarkan pembagian debit.
12
b. SNI 03-7016-2004 dan SNI 06-2412-1991 untuk tata cara dan petunjuk pengambilan
contoh uji kualitas air.
c. Pedoman teknis dan petunjuk teknis Puslitbang SDA no. Pd. T-07-2003 dan No. AB-
K/OP/MU/002/98 untuk tata cara uji laboratorium guna mengetahui konsentrasi sedimen
dan nilai parameter kualitas air untuk berbagai keperluan (air minum, air irigasi, air
industri).
5.6 PENGOLAHAN DATA DASAR
5.6.1 Pengujian data
Tujuan pengujian data adalah untuk memastikan nilai data yang diduga tidak sahih kaerna
ditemui ketidakwajaran dengan melihat data yang diterima dari lapangan.
5.6.2 kalrifikasi dan validasi data
Tujuan klarifikasi dan validasi data adalah menguji kesahihan dan mengoreksi data. Tata
cara dan pelaksanaannya dapat mengacu pada prosedur validasi data.
5.6.3 Pengisian data kosong
Tujuan pengisian data kosong adalah untuk melengkapi data hasil pengamatan yang tidak
lengkap. Data hasil pengisian tersebut harus diberikan tanda khusus. Tujuannya adalah untuk
membedakan antara data hasil observasi dengan data ahsil hitungan. Cara pengisian data
kosong dapat dilakukan dnegan mengacu standar/metode sebagai berikut:
a. Interpolasi
b. Simulasi
c. Korelasi (Pedoman Teknis Puslitbang SDA No. Pd. T-22-2004-A).
d. Pembandingan dan pembonbotan (rasional).
5.7 PENYAJIAN DATA
Penyajian data adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan data yang dipublikasikan
sesuai dengan format terlampir, meliputi:
a. Data hujan.
b. Data iklim.
c. Data muka air sungai.
d. Data debit sungai.
e. Data sedimen sungai.
f. Data kualitas air.
5.8 ANALISIS DATA
Analisis data dilakukan untuk menghsilkan informasi mengenai:
a. Karakteristik hujan yang meliputi rata-rata curah hujan, intensitas, intensity Duration
Frequency (IDF), Probable Maximum Precipitation (PMP), distribusi hujan dan hujan
rencana (design rainfall) mengacu SNI 03-2415-1991.
13
b. Kebutuhan air mengacu Pedoman Teknis Puslitbang Sumber Daya Air No. AB-K/RE-
RI/TC/005/98 dan Pedoman penyusunan Perencanaan Wilayah Sungai Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air tahun 2004.
c. Potensi dan ketersediaan air untuk DAS yang memiliki data hidrologi dapat mengacu SNI
No. 19-6738-2002 dan Pedoman Teknis Puslitbang SDA No. Pd-06-2004-A, sedangkan
untuk DAS yang tidak memiliki data hidrologi perlu dilakukan pembangkitan data terlebih
dahulu dengan megngunakan pendekatan analisa regional.
d. Neraca air mengacu Pedoman Penyusunan Perencanaan Wilayah Sungai tahun 2004
dan pedoman teknis Puslitbang SDA No. AB-K/RE-RI/TC/001/98.
e. KRS (Koefisien regime Sungai) ditentukan berdasarkan Qmax dan Qmin yang mengacu
pada Pedoman Teknis Puslitbang SDA No. Pd-06-2004-A.
f. Perhitungan Indeks kekeringan mengacu pada Pedoman Teknis Puslitbang SDA No. T-
02-2004-A.
g. Debit banjir rencana dan analisa hidrograf banjir mengacu pada Revisi SNI No. 03-2415-
1991.
h. Laju sedimentasi mengacu pada SNI No. 03-3961-1995 dan SNI No. 03-6737-2002.
i. Kualitas Air mengacu Pedoman Teknis Puslitbang SDA Pd. T-19-2004-A.
5.9 PEMBUATAN BASIS DATA (DATA BASE) DAN SISTEM INFORMASI
5.9.1 Basis data
Pengelolaan data dilakukan dengan membangun sistem basis data dengan format
mengikuti pada sub bab 5.7 penyajian data dan berbasis sistem informasi geografi (GIS).
5.9.2 Sistem Informasi Hidrologi
Sistem informasi hidrologi harus mutakhir dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan
melalui website.
5.10 PUBLIKASI DATA
a. Publikasi data curah hujan, klimatologi, muka air dan debit (debit harian dan banjir) serta
data kualitas air mengacu pada format publikasi yang dikeluarkan oleh Departemen PU
sebagaimana teald isebutkan dalam sub bab 5.7 penyajian data.
b. Publikasi peta rawan banjir mengacu pada format publikasi yang dikeluarkan oleh BMG-
BAKOSURTANAL-Departemen Pekerjaan Umum.
c. Permohonan data dilayani setelah pemohon mengisi form permohonan yang telah
disediakan dan maksimal 7 hari kerja data sdh terkirim kepada pemohon dalam format
pdf.
5.11 PEMELIHARAAN BANGUNAN
Tujuannya adalah untuk menjaga, melindungi, mempertahankan fungsi bangunan dan
keakuratan kinerja peralatan hidrologi. Tatacaranya mengacu pada standar sebagai berikut:
a. Keputusan menteri Kimpraswil No. 404/KPTS/M/2002 untuk tata cara pemeliharaan
bangunan dan peralatan pos hujan dan klimatologi serta duga air.
b. SNI No. 03-7016-2004 untuk tata cara pemeliharaan bangunan dan peralatan pos
pemantauan kualitas air.
14
5.12 INSPEKSI MUTU
Tujuan pelaksanaan inspeksi mutu adalah agar kegiatan hidrologi dapat dijalankan secara
konsisten dalam kerangka jaminan mutu hidrologi. Untuk pelaksanaannya dapat mengacu
pada prosedur inspeksi mutu pengelolaan hidrologi.
5.13 PEMBINAAN DAN PELATIHAN
Untuk mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang handal dalam pengelolaan
hidrologi maka perlu dilakukan pembinaan dan pelatihan terhadap pengelola hidrologi secara
berkesinambungan dengan mengacu pada materi/modul yang telah disusun oleh Pembina
pengelola hidrologi.
a. Kewenangan pembinaan pengelola pos hujan dan klimatologi berada pada instansi yang
membidangi pengelolaan hidrologi air hujan (Badan Meteorologi dan Geofisika dan
Departemen Pekerjaan Umum).
b. Kewenangan pembinaan pos duga muka air berada pada instansi yang membidangi
pengelolaan hidrologi air permukaan (Departemen Pekerjaan Umum).
c. Kewenangan pembinaan dan pelatihan untuk pengelola pos pemantauan kualitas air
dilaksanakan oleh instansi yang membidangi pengelolaan kualitas air (Kementerian
Lingkungan Hidrup dan Departemen Pekerjaan Umum).
Khusus pelatihan untuk penjaga pos dan penjaga pengganti, dapat dilakukan dengan
mengikutsertakan alim ulama/rohaniawan/tokoh masyarakat untuk pendidikan moral serta
penyadaran arti penting keberadaan peralatan hidrologi dalam menunjang pengelolaan
sumber daya air.
5.14 KALIBRASI DANS SERTIFIKASI PERALATAN
Untuk menjamin kesiapan alat dalam memantau data hidrologi secara akurat maka perlu
dilakukan kalibrasi dan sertifikasi peralatan hidrologi secara periodik yang dilakukan oleh
institusi yang terakreditasi sesuai kewenangannya:
a. Kalibrasi dan sertifikasi peralatan pencatat hujan dan klimatologi dilaksanakan oleh
instansi yang membidangi pengelolaan hidrologi air hujan (Badan Meteorologi dan
Geofisika dan Departemen Pekerjaan Umum).
b. Kalibrasi dan sertifikasi peralatan duga muka air permukaan dilaksanakan oleh instansi
yang membidangi pengelolaan hidrologi air permukaan (Departemen Pekerjaan Umum).
c. Kalibrasi dan sertifikasi peralatan pemantauan kualitas air dilaksanakan oleh instansi
yang membidangi pengelolaan kualitas air (Instansi Pengelola Lingkungan dan BMG
khusus untuk kualitas air hujan).
15
BAB VI
KELEMBAGAAN DAN PEMBIAYAAN PENGELOLAAN HIDROLOGI
6.1 KELEMBAGAAN PENGELOLA HIDROLOGI
Penyelenggara pengelolaan hidrologi di tingkat wilayah sungai (WS), dilaksanakan sesuai
kewenangannya:
a. WS kewenangan pusat dilaksanakan oleh UPT Pusat (BBWS/BWS).
b. WS kewenangan daerah dilaksanakan oleh Dinas Propinsi, UPTD, atau Kab./Kota
dan/atau UPTD.
UTP/BBWS/BWS dengan Dinas PU/PSDA/Kimpraswil/Balai PSDA yang wilayah kerjanya
berhimpit, dapat dilakukan kerjasama pengelolaan atas jaringan dan OP Hidrologi, dengan
tujuan untuk mendapatkan kemanfaatan pada daerah/masyarakat dan pengelolaan hidrologi
yang optimal.
Pelaksanaan kerjasama ini, didahului dengan penyusunan nota kesepahaman dan
kerjasama pengelolaan hidrologi, dengan mengacu pada petunjuk penyusunan nota
kesepahaman pengelolaan SDA wilayah sungai.
Pada tingkatan operasional, setiap pengelola hidrologi, diwajibkan untuk membentuk unit
hidrologi dan kualitas air. Unit ini dibentuk berdasarkan SK Kepala Balai Besar Wilayah
Sungai/Balai Wilayah Sungai atau SK. Kepala Dinas/Ka. Balai PSDA dengan rincian tugas,
sebagai berikut:
a. Menyiapkan program 5 tahunan untuk pengelolaan hidrologi dan pemantauan kualitas
air.
b. Merencanakan pembangunan, rehab & pemeliharaan jaringan pos hidrologi tingkat ws.
c. Membuat rencana kerja kegiatan hidrologi dan pemantauan kualitas air tahunan.
d. Melaksanakan pemeliharaan jaringan hidrologi dan kualitas air.
e. Mengumpulkan pengukuran, mengolah, validasi, menyimpan data hidrologi dan kualitas
air.
f. Menyiapkan konsep publikasi data dasar dan informasi hidrologi termasuk kualitas air
dalam rangka penyebarluasan data informasi hidrologi.
g. Menganalisa data hidrologi dan kualitas air guna keperluan pengelolaan SDA; a.l.
ketersediaan air, debit banjir, alokasi air, monitoring kekeringan & banjir, kualoitas air
pada sumber air.
h. Melaksanakan pengelolaan basis data (data base) hidrologi dan kualitas air (input,
koreksi dan updating data) pada program PDSDA.
i. Melaksanakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia hidrologi melalui kegiatan
pelaithan, on the job training, workshop, dan lainnya.
16
Keanggotaan Unit Hidrologi dan Kualitas air adalah sebagai berikut:
Pengarah : Kepala Balai Besar/Balai Wilayah Sungai ata Kepala Dinas/Ka. Balai
PSDA.
Penanggung jawab : Kabid/Kasi OP pada BBWS/BWS atau Ka Subdin PSDA/Kasi idrologi
di
Balai PSDA.
1. Kepala Unit : Setara dengan Kepala Urusan Hidrologi.
2. Sekretaris : Staf Pelaksana Hidrologi
3. Angota : (min. 6 staf, khusus Staf senior termasuk pengemudi)
Staf 1 : Urusan Hidrologi
Staf 2 : Urusan Hidrologi
Staf 3 : Urusan Hidrologi
Staf 4 : Urusan Hidrologi
Staf 5 : Urusan Hidrologi
Staf 6 : Urusan Hidrologi
Pengemudi
Untuk terselenggaranya jaminan mutu pengelolaan hidrologi pada tingkat pusat, wilayah
sungai, propinsi, kabupaten/kota, lembaga pengelola hidrologi perlu untuk disertifikasi atas
rekomendasi oleh Pembina pengelola hidrologi dan Unit Jaminan Mutu Ditjen. Sumber Daya
Air atau tim inspeksi mutu.
6.2 PEMBIAYAAN PENGELOLAN HIDROLOGI
Masing-masing pengelola hidrologi diwajibkan mengalokasikan dana untuk kegiatan,
sesuai kewenangannya, untuk pembiayaan kegiatan sebagai berikut:
a. Penyiapan manual dan prosedur.
b. Penyiapan sumber daya manusia (SDM), yang terdiri dari:
a) Kegiatan pengadaan
b) Kegiatan pelatihan
c) Kegiatan pembinaan.
c. Pengadaan, rehabilitasi/peningkatan peralatan (software dan hardware) hidrologi.
d. Operasi dan pemeliharaan jaringan pos hidrologi.
e. Inspeksi mutu pengelolaan hidrologi
f. Pelaporan, publikasi, data base dan sistem informasi.
g. Penelitian dan pengkajian.
Sumber dana untiuk pengelolaan hidrologi dapat berupa:
a. Anggaran Pemerintah.
b. Hasil penerimaan biaya jasa informasi.
Data Pos Curah Hujan Wilayah Sungai Citanduy
No Nama Pos DAS
Koordinat Lokasi Perekaman
Data
(Logger /
Telemetri)
Time Series
Data Lintang Bujur Desa Kecamatan Kabupaten
1 Kadipaten Citanduy -7,116052778 108,0930778 Kadipaten Kadipaten Tasikmalaya Logger 2009 s.d 2019
2 Pagerageung Citanduy -7,084177778 108,1603833 Pagerageung Pagerageung Tasikmalaya Telemetri 2005 s.d 2019
3 Cihonje Citanduy -7,174397222 108,1856833 Rajapolah Rajapolah Tasikmalaya Telemetri 2010 s.d 2019
4 Cigaleuh Citanduy -7,248444444 108,1316 Cisayong Cisayong Tasikmalaya Telemetri 2005 s.d 2019
5 Cikasasah Citanduy -7,29555 108,1211306 Cisaruni Padakembang Tasikmalaya Logger 2005 s.d 2019
6 Cibeureum Citanduy -7,316694444 108,2353028 Setiajaya Cibeureum Tasikmalaya Telemetri 2013 s.d 2019
7 Cineam Citanduy -7,391183333 108,3594972 Cineam Cineam Tasikmalaya Telemetri 2008 s.d 2019
8 Panjalu Citanduy -7,130455556 108,2693167 Panjalu Panjalu Ciamis Telemetri 2011 s.d 2019
9 Panawangan Citanduy -7,106172222 108,3663056 Kertayasa Panawangan Ciamis Telemetri 2009 s.d 2019
10 Danasari Citanduy -7,279713889 108,4208306 Salakaria Sukadana Ciamis Logger 2013 s.d 2019
11 Kawali Citanduy -7,179663889 108,3698083 Kawali Kawali Ciamis Telemetri 2006 s.d 2019
12 Sadananya Citanduy -7,216833333 108,3088222 Gunungsari Sadananya Ciamis Logger 2016 s.d 2019
13 Tanjungjaya Citanduy -7,310197222 108,4917639 Tanjungjaya Sukadana Ciamis Logger 2016 s.d 2019
14 Kaso Citanduy -7,226736111 108,5596694 Kaso Tambaksari Ciamis Telemetri 2013 s.d 2019
15 Subang Citanduy -7,119091667 108,5432556 Pamulihan Subang Kuningan Telemetri 2013 s.d 2019
16 Janggala Citanduy -7,373341667 108,42535 Janggala Cidolog Ciamis Telemetri 2013 s.d 2019
17 Rancah Citanduy -7,170183333 108,5075 Rancah Rancah Ciamis Telemetri 2005 s.d 2019
18 Gn. Babakan Citanduy -7,341038889 108,5541111 Karangpanimbal Purwaharja Banjar - 2016 s.d 2019
19 Sidamulih Citanduy -7,460905556 108,482575 Sidamulih Pamarican Ciamis Telemetri 2010 s.d 2019
20 Cikupa Citanduy -7,514758333 108,4765611 Cikupa Banjarsari Ciamis Telemetri 2015 s.d 2019
21 Gunungputri Citanduy -7,404005556 108,5158056 Sukajaya Pamarican Ciamis Telemetri 2005 s.d 2019
22 Langensari Citanduy -7,366266667 108,6262583 Rejasari Langensari Banjar - 2005 s.d 2019
23 Padaringan Citanduy -7,41085 108,608975 Padaringan Purwadadi Ciamis Telemetri 2005 s.d 2019
24 Ciawitali Citanduy -7,444983333 108,6600444 Sindangasih Banjarsari Ciamis - 2015 s.d 2019
25 Wanareja Citanduy -7,33125 108,6805111 Wanareja Wanareja Cilacap Telemetri 2005 s.d 2019
26 Ujungbarang Citanduy -7,211527778 108,7855444 Ujungbarang Majenang Cilacap Telemetri 2011 s.d 2019
27 Cimanggu Citanduy -7,3449 108,8397139 Cimanggu Cimanggu Cilacap Telemetri 2012 s.d 2019
28 Karangbawang Cimeneng -7,581591667 108,8988833 Kawunganten Kawunganten Cilacap Telemetri 2005 s.d 2019
29 Surusunda Citanduy -7,354372222 108,8922 Surusunda Karangpucung Cilacap Telemetri 2013 s.d 2019
30 Karanganyar Cikonde -7,682236111 108,8082806 Ujunggagak Kampung Laut Cilacap - 2005 s.d 2019
31 Lumbir Cimeneng -7,4185 108,9238611 Cingebul Lumbir Banyumas Telemetri 2013 s.d 2019
No Nama Pos DAS
Koordinat Lokasi Perekaman
Data
(Logger /
Telemetri)
Time Series
Data Lintang Bujur Desa Kecamatan Kabupaten
32 Majenang Citanduy -7,269133333 108,7644806 Jenang Majenang Cilacap - 2014 s.d 2019
33 Bd. Cileumeuh Citanduy -7,2914 108,8003111 Cileumeuh Cimanggu Cilacap Telemetri 2013 s.d 2019
34 Bd. Cijalu Citanduy -7,275780556 108,7588167 Jenang Majenang Cilacap - 2013 s.d 2019
35 Karangsari Citanduy -7,459916667 108,7220611 Bojongsari Kedungreja Cilacap - 2017 s.d 2019
36 Cibariwal Citanduy -7,334144444 108,3739611 Kertayasa Panawangan Ciamis Telemetri 2005 s.d 2019
37 Ciamis Citanduy -7,300622222 108,3688583 Kertasari Ciamis Ciamis Telemetri 2011 s.d 2019
38 Cisayong Citanduy -7,240397222 108,1457083 Cisayong Cisayong Tasikmalaya Telemetri 2005 s.d 2019
39 Padaherang Citanduy -7,525938889 108,7005028 Karangpawitan Padaherang Pangandaran Telemetri 2006 s.d 2019
40 Sidareja Cibeureum -7,462097222 108,8039333 Kunci Sidareja Cilacap Telemetri 2005 s.d 2019
41 Dayeuhluhur Citanduy -7,241011111 108,6205833 Dayeuhluhur Dayeuhluhur Cilacap Telemetri 2005 s.d 2019
42 Manganti Citanduy -7,418233333 108,7188028 Bojongsari Kedungreja Cilacap Telemetri 2011 s.d 2019
Data Pos Duga Air Wilayah Sungai Citanduy
No Nama Pos DAS
Koordinat Lokasi Perekaman
Data
(Logger /
Telemetri)
Time Series
Data Lintang Bujur Desa Kecamatan Kabupaten
1 Cirahong Citanduy -7,340230556 108,3170167 Margaluyu Manonjaya Tasikmalaya Telemetri 2008 s.d 2019
2 Bojongsalawe Citanduy -7,362336111 108,4568139 Cimaragas Cimaragas Ciamis Telemetri 2008 s.d 2019
3 Karangpucung Citanduy -7,354594444 108,4959639 Jajawar Banjar Banjar Manual 2010 s.d 2019
4 Cipadung Citanduy -7,360130556 108,5343694 Purwaharja Purwaharja Banjar Logger 2007 s.d 2019
5 Pataruman Citanduy -7,367552778 108,5596778 Karangpanimbal Purwaharja Banjar Telemetri 2007 s.d 2019
6 Cikawung Citanduy -7,373908333 108,6804167 Cintaratu Lakbok Ciamis Logger 2010 s.d 2019
7 Gunungcupu Citanduy -7,299875 108,2276111 Gunungcupu Sindangkasih Ciamis Telemetri 2018 s.d 2019
8 Karangsari Citanduy -7,471572222 108,7206139 Bojongsari Kedungreja Cilacap Telemetri 2007 s.d 2019
9 Karangwangkal Citanduy -7,575944444 108,7485111 Sukanagara Padaherang Pangandaran Manual 2000 s.d 2019
10 Tunggilis Citanduy -7,609241667 108,7377194 Sidamukti Patimuan Cilacap Manual 2006 s.d 2019
11 Kalipucang Citanduy -7,639102778 108,7544056 Kalipucang Kalipucang Pangandaran Manual 2004 s.d 2019
12 Majingklak Citanduy -7,674069444 108,8005861 Pamotan Kalipucang Pangandaran Manual 2008 s.d 2019
13 Sidareja (Jemb. Seruni) Cibeureum -7,492297222 108,7697111 Bangunreja Kedungreja Cilacap Telemetri 2015 s.d 2019
No Nama Pos DAS
Koordinat Lokasi Perekaman
Data
(Logger /
Telemetri)
Time Series
Data Lintang Bujur Desa Kecamatan Kabupaten
14 Sidareja Cibeureum -7,489755556 108,7910944 Tegalsari Sidareja Cilacap Manual 2008 s.d 2019
15 Kedung Daon Cibeureum -7,548061111 108,8151417 Kaliwungu Kedungreja Cilacap Manual 2005 s.d 2019
16 Banaruka Citanduy -7,312791667 108,4357611 Karanganyar Cijeungjing Ciamis Manual 2005 s.d 2019
17 Cibeka Citanduy -7,347738889 108,4787306 Karangkamulyan Cijeungjing Ciamis Telemetri 2007 s.d 2019
18 Batununggul Citanduy -7,345269444 108,4947306 Mekarmukti Cisaga Ciamis Telemetri 2005 s.d 2019
19 Tenjolaya Citanduy -7,318886111 108,5040194 Karyamulya Cisaga Ciamis Manual 2005 s.d 2019
20 Gimbal Citanduy -7,483916667 108,6991389 Mangunjaya Mangunjaya Pangandaran Manual 2005 s.d 2019
21 Situbatu Citanduy -7,389144444 108,4830694 Pasirnagara Pamarican Banjar Telemetri 2008 s.d 2019
22 Bendung Ciputrahaji Citanduy -7,481372222 108,5953528 Sukasari Banjarsari Ciamis Manual 2005 s.d 2019
23 Bunter Citanduy -7,288280556 108,48015 Bunter Sukadana Ciamis Manual 2005 s.d 2019
24 Bunar Citanduy -7,339022222 108,43685 Bojongmengger Cijeungjing Ciamis Telemetri 2005 s.d 2019
25 Cikadu Citanduy -7,244838889 108,5834222 Bingkeng Dayeuhluhur Cilacap Manual 2005 s.d 2019
26 Bebedahan Citanduy -7,326536111 108,558825 Bangunharja Cisaga Ciamis Telemetri 2005 s.d 2019
27 Binangun Citanduy -7,409105556 108,5262222 Binangun Pataruman Banjar Telemetri 2005 s.d 2019
28 Ciawitali Citanduy -7,451858333 108,6547 Sindangasih Banjarsari Ciamis Telemetri 2011 s.d 2019
29 Kedungkuda Citanduy -7,495677778 108,7048917 Sukamaju Mangunjaya Pangandaran Manual 2005 s.d 2019
30 Pitulasi/Panyarang Citanduy -7,361966667 108,7651444 Mekarsari Cipari Cilacap Telemetri 2012 s.d 2019
31 Cukangleuleus Citanduy -7,353458333 108,7042361 Adimulya Wanareja Cilacap Telemetri 2007 s.d 2019
32 Wanareja Citanduy -7,333133333 108,6732333 Wanareja Wanareja Cilacap Manual 2005 s.d 2019
33 Stinggil Cimeneng -7,548447222 108,8806083 Bulaksari Bantarsari Cilacap Telemetri 2006 s.d 2019
34 Cikondang Citanduy -7,370369444 108,8815722 Mandala Cimanggu Cilacap Manual 2009 s.d 2019
35 Surusunda Citanduy -7,375377778 108,8987 Surusunda Karangpucung Cilacap Manual 2009 s.d 2019
36 Sawangan Cimeneng -7,598897222 108,9973083 Sawangan Jeruklegi Cilacap Telemetri 2005 s.d 2019
Data Pos Klimatologi Wilayah Sungai Citanduy
No Nama Pos DAS
Koordinat Lokasi Perekaman
Data
(Logger /
Telemetri)
Time Series
Data Lintang Bujur Desa Kecamatan Kabupaten
1 Banjar Citanduy -7,367858333 108,5606361 Pataruman Pataruman Banjar Manual 2010 s.d 2019
2 Majenang Citanduy -7,301927778 108,7453083 Cibeunying Majenang Cilacap Manual 2008 s.d 2019
Top Related