Fair Play Journal : Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi
Vol. 2, No. 2, Desember 2020, eISSN 2686-6226
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
82
HUBUNGAN KECEPATAN LOMPAT KANGGURU 20 METER DENGAN
KEMAMPUAN LOMPAT JAUH PADA SISWA SMP NEGERI 4 RAHA
La Ode Harun1), H. Saiful2), Badaruddin3)
123Jurusan Penjaskes-Rek, Universitas Halu Oleo
[email protected], [email protected], [email protected],
ABSTRAK
La Ode Harun (A1F116024). βHubungan kecepatan lompat kangguru 20 meter dengan
kemampuan lompat jauh pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Rahaβ. Pembimbing I Bapak Dr.
H. Saiful, S.Pd M.Kes, dan Pembimbing II Badaruddin, S.Pd, M.Pd. Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo Kendari. Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan
Rekreasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecepatan lompat kangguru
20 meter dengan kemampuan lompat jauh pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Raha. Sampel
dalam penelitian ini adalah 32 siswa yang di peroleh melalui teknik purposive sampling.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur kecepatan lompat kangguru 20 meter menggunakan
tes kecepatan lompat kangguru 20 meter. Sedangkan kemampuan lompat jauh menggunakan tes
lompat jauh. Data penelitian di analisis menggunakan statistik korelasi product moment pada
taraf signifikan 0,05. Dimana hasil penelitian ini dengan nilai rxy (0,44) > nilai rtabel (0,349).
Artinya ada hubungan yang signifikan antara hubungan kecepatan lompat kangguru 20 meter
dengan kemampuan lompat jauh pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Raha. Koefisien
determinasi (r2) sebesar 0,19 dengan kata lain 19% kontribusi kemampuan lompat jauh
ditentukan oleh kecepatan lompat kangguru 20 meter.
Kata Kunci: Kecepatan Lompat kangguru 20 Meter, Lompat Jauh
ABSTRACT
La Ode Harun (A1F116024). "The Correlation between the kangaroo jump speed of 20
meters and the long jump ability of grade VIII students of SMP Negeri 4 Raha". Advisor I Mr.
Dr. H. Saiful, M.Kes, and Advisor II Badaruddin, S.Pd, M.Pd. Faculty of Teacher Training and
Education, Halu Oleo Kendari University. Department of Physical Education, Health and
Recreation. The purpose of this study was to determine the Correlation between the kangaroo
jump speed of 20 meters and the long jump ability of grade VIII students of SMP Negeri 4 Raha.
The sample in this study were 32 students who were obtained through purposive sampling
technique. The instrument used to measure the kangaroo jump speed of 20 meters using a
kangaroo jump speed test of 20 meters. Meanwhile, the long jump ability uses the long jump
Fair Play Journal : Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi
Vol. 2, No. 2, Desember 2020, eISSN 2686-6226
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
83
test. The research data were analyzed using thecorrelation statistics product moment at a
significant level of 0.05. Where the results of this study with a value of rxy (0.44)> the value of
rtable (0.349). This means that there is a significant Correlation between the relationship between
the kangaroo jump speed of 20 meters and the long jump ability of grade VIII students of SMP
Negeri 4 Raha. The coefficient of determination (r2) is 0.19, in other words 19% of the
contribution of long jump ability is determined by the kangaroo jump speed of 20 meters.
Keywords: 20 meter kangaroo jump speed, long jump
PENDAHULUAN
Atletik merupakan cabang olahraga yang tertua dan juga induk dari semua cabang
olahraga, yang di dalamnya terdiri dari empat nomor utama yaitu jalan, lari, lompat dan lempar.
Dari setiap nomor tersebut terdapat beberapa nomor yang diperlombakan. Untuk nomor lari
terdiri dari: lari jarak pendek, jarak menengah, jarak jauh atau marathon, lari gawang, lari
sambung, dan lari cross county. Nomor lompat meliputi: lompat jauh, lompat tinggi, lompat
jangkit, lompat tinggi galah. Nomor lempar meliputi lempar cakram, dan lontar martil.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan
secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan
moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani,
olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang diajarkan di
sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga
dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis.
Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan
pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar
sepanjang hayat. Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
meliputi berbagai aspek, salah satunya adalah permainan dan olahraga, meliputi: olahraga
tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor, non-lokomotor, dan
manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bolavoli, tenis meja, tenis
lapangan, bulutangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya. Pendidikan jasmani adalah suatu
proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran
jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan
aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan
afektif terhadap siswa.
Fair Play Journal : Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi
Vol. 2, No. 2, Desember 2020, eISSN 2686-6226
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
84
Lompat jauh merupakan cabang olahraga atletik perorangan (individu) yang telah
diajarkan di SD, SMP, dan SMA. Tujuan utama lompat jauh adalah dapat melakukan lompatan
sejauh-jauhnya. Untuk dapat melakukan lompatan dengan jarak yang jauh, banyak faktor yang
mendukung dan perlu diajarkan kepada peserta didik atau siswa.
Seorang guru dalam memberikan pelajaran lompat jauh agar dapat menghasilkan siswa
yang handal dan berhasil belajar kiranya tidak cukup hanya memberikan teknik dasarnya saja,
karena dalam lompat jauh banyak faktor yang turut mendukung keberhasilan seorang siswa,
diantaranya metode pembelajaran yang sesuai, guru yang berkualitas dan mampu sebagai model
yang baik dan benar, proporsi tubuh yang mendukung, kondisi fisik siswa yang bersangkutan,
sarana prasarana olahraga yang memenuhi persyaratan serta faktor-faktor lain yang
mendukung.
Faktor lain yang turut menentukan kemampuan seseorang dalam lompat jauh menurut
Bernhard (1986: 10), yaitu:
a. Bakat
b. Bentuk gerakan dan latihan
c. Tingkat perkembangan faktor hasil belajar dan sifat-sifat yang berdaya gerak(tenaga,
stamina, kecepatan, kelincahan dan keterampilan).
d. Minat dan kemauan.
Dalam pembelajaran atletik nomor lompat jauh di kelas VIII SMP Negeri 4 Raha
cenderung monoton pada guru sehingga siswa kurang memahami teknik dasar lompat jauh,
sehingga banyak siswa yang tidak berminat pada cabang olahraga lompat jauh. Akibat tidak
berminat banyak siswa enggan untuk mengikuti pembelajaran pada cabang ini. Siswa tidak
pada tempatnya bila mereka dilatih untuk mencapai prestasi tinggi dalam olahraga tetapi
sebaliknya mereka harus dibimbing sesuai dengan kemampuannya. Dalam pengajaran
Penjasorkes di sekolah mengehah pertama sebaiknya disesuaikan dengan tingkat kemampuan
siswa baik ditinjau dari segi fisik maupun ditinjau dari segi mental. Di samping itu, sarana dan
prasarana dimungkinkan juga sebagai salah satu sebab hasil belajar atletik khususnya materi
lompat jauh menjadi kurang.
Kecepatan lompat kangguru dalam lompat jauh memiliki peranan yang amat besar dalam
pencapaian hasil belajar lompat jauh. Karena kecepatan lompat kangguru sangat mempengaruhi
dalam melakukan lompat jauh, kecepatan dapat membatu atlet dalam melakukan lompat jauh
karena kecepatan dapat mendorong atau membantu atlet saat setelah melakukan tolakan.
Sehingga dorongan dari kecepatan tersebut membuat lompatan atlet bertambah jauh, serta atlet
bisa mendapatkan lompatan yang maksimal dalam melakukan lompat jauh. Seorang pelompat
jauh yang memiliki kecepatan akan mendapat keuntungan yang sangat besar berupa dorongan
ke depan yang lebih kuat sewaktu badan terangkat ke atas. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa semakin cepat lompat kangguru yang dilakukan, kemungkinan besar akan semakin jauh
lompatan yang dihasilkan.
Fair Play Journal : Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi
Vol. 2, No. 2, Desember 2020, eISSN 2686-6226
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
85
Kecepatan
Kecepatan merupakan salah satu komponen dasar biomotor yang diperlukan
dalam setiap cabang olahraga. Setiap aktivitas olahraga baik bersifat permainan, perlombaan
ataupun pertandingan selalu membutuhkan komponen biomotor kecepatan (Sukadiyanto, 2010:
116). Oleh sebab itu, kecepatan merupakan salah satu unsur biomotor dasar yang harus
dilatihkan dalam upaya mendukung pencapaian prestasi atlet. Pada umumnya kecepatan dilatih
ketahanan dan kekuatan. Hal tersebut sesuai dengan piramida latihan, bahwa latihan kecepatan
dilakukan setelah atlet dilatih ketahanan atau memiliki landasan aerobik yang memadai,
dilanjutkan dengan latihan kemampuan ambang anaerobik, kemampuan anaerobik yang baik
kemudian diberi latihan kekuatan setelah memadai baru diberi latihan kecepatan (Sukadiyanto,
2010: 116).
Lompat Kangguru
Lompat atau loncat kangguru adalah gerakan melompat dengan kedua kaki secara
bersama-sama, karena jenisnya menyerupai lompatan yang dilakukan oleh kangguru. Lompat
atau loncat kangguru ini menggunakan dua kaki dan sebagai program pengembangan
keterampilan motorik dalam membentuk gerak dasar seperti kekuatan, kelincahan dan kelenturan
pada siswa. Lompat dan loncat merupakan bagian dari gerakan dasar. Lompat dan loncat dapat
dilakukan ditempat atau berpindah tempat. Lompat dan loncat dapat dilakukan dengan
berbagai variasi, baik dengan satu maupun dua kaki/tungkai. Dalam istilah olahraga ada yang
membedakan antara pengertian lompat dan loncat. Lebih khusus lagi bahwa dalam pelatihan
power digunakan istilah hop dan jump (D. A, Chu dan Myer G. D: 2013). Pelatihan lompat atau
loncat sebagai salah satu pelatihan pliometrik bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan anggota tubuh bagian bawah. Lompat kangguru memiliki persamaan dengan
lompat jauh yaitu pada saat melakukan tolakan dengan tumpuan, yang membedakan adalah
lompat kangguru menggunakan dua kaki sedangkan lonmpat jauh menggunakan satu kaki
meskipun ada perbedaan dalam pada saad melakukan tumpuan tetapi gerakan seteleah
melakukan tolakan gerakan yany dilakukan sama dari mengakat kedua tangan hingga mendarat
dengan dua kaki. Lompat kangguru ini bukan hanga melatih kecepatan saja namun juga
meningkatkan atau melatih keseimbanagan, kekuatan, power, kelincahan, kordinasi dan daya
tahan. Lompat kangguru didasari dengan lompat dua kaki adapun teknik dasar yanggunakan
lompat dua kaki yaitu : di cabang bola voli saat melakukan tehnik smash (dengan melakukan
lompatan menggunakan dua kaki pelaku tolakan yang optimal dan bias menjaga kesimbangan
sehingga mendapatkan posisi smash yang optimal), melakukan hadangan (block) terhadap
serangan lawan (membutuhkan lompatan dua kaki untuk mendapatkan tolakan yang optimal dan
menjaga keseimbangan di udata saat menghadang serangan lawan) atau tehnik jump servis
(atlet membutuhkan lompatan dengan dua kaki untuk mendapatkan tolakan yang optimal dan
menjaga keseimbangan saat memukul bola di udara), (2) cabang olahrahga bola basket bisa
ditemui saat atlet melakukan tehnik jump ball (membutuhkan lompatan dua kaki untuk
Fair Play Journal : Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi
Vol. 2, No. 2, Desember 2020, eISSN 2686-6226
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
86
mendapatkan lompatan yang baik dan menjaga keseimbangan di udata dalam merebut bola
ketika awal pertangdingan dimulai) tehnik jump shoot (di butuhkan lompatan dengan dua kaki
untuk mendapatkan lompatan yang baik dan menjaga keseimbangan di udara saat melakukan
shooting di udara), dan olah raga lainnya yang menggunakan tolakan dua kaki.
Gerakan lompat atau loncat kangguru memang sangat sederhana dan juga mudah untuk
dilakukan, akan tetapi justru akan sangat baik dalam menguatkan otot kaki dan juga
memperbaiki bentuk tulang belakang, titik diperlukan kelincahan serta kekuatan dan juga
kelenturan yang baik untuk bisa melakukan gerakan ini, titik untuk lebih memahaminya maka
berikut ini adalah cara untuk melakukan gerakan lompat atau loncat kangguru yang baik dan
benar:
1. Sikap awal β Sikap awal untuk melakukan dengan berdiri dengan posisi badan yang tegak
lurus. Lalu membuka kedua kaki hingga selebar bahu. Kemudian Letakkan kedua tangan
lurus berada di samping bagian badan. Arahkan pandangan secara tegak lurus ke depan
dengan fokus yang berada pada arah lompatan yang akan dilakukan. tegakan badan dengan
mempertahankan punggung supaya tetap berada pada posisi yang lurus..
2. Gerakan berikutnya dalam lompat kangguru yaitu adalah bersiap, gerakan bersiap dilakukan
dengan cara menurunkan badan secara perlahan. Lalu turunkan hingga badan berada pada
posisi jongkok kemudian tangan ditarik daridepan hingga kebelakang, ketika saat melakukan
lompatan tangan di ayunkan dari belakang kedepan yang sedikit terangkat ke arah depan atas
sebagai upaya dalam menjaga keseimbangan badan, fokuskan pandangan ke arah depan atau
lurus ke depan.
Lalu mendarat lah dengan menggunakan Kedua telapak kaki yang menapak Lurus di
permukaan tanah titik tetap pertahankan Posisi kedua tangan sebagai proses menyeimbangkan
badan pada saat mendarat. Akan tetapi membungkukan badan serta Tunjukkan kepala supaya
tidak mudah untuk jatuh. Sesudah mendarat, maka kembali fokus ke arah depan dan berdiri
dengan posisi saat melakukan lompatan, dilakukan secara berulang-ulan
Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan salah satu aktivitas pengembangan akan kemampuan daya gerak
yang dilakukan, dari satu tempat ke tempat lainnya. Olahraga lompat jauh sebagai salah satu
nomor lompat dari cabang olahraga atletik, maka seseorang akan dituntut untuk melakukan
gerakan melompat atau maju ke depan melalui tumpuan pada balok tolakan dengan sekuat-
kuatnya untuk mendarat sejauh mungkin dalam bak pasir (Aip Syarifuddin, 1997: 10).
Bentuk gerakan lompat jauh adalah gerakan melompat, mengangkat kaki ke atas dan ke
depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara. Unsur utama dari
olahraga lompat jauh adalah terdiri dari gerakan lari dengan awalan, gerakan bertolak, gerakan
melayang di udara dan berakhir dengan gerakan mendarat. Masing-masing unsur gerakan
tersebut memiliki gaya tersendiri dan memberikan sumbangan terhadap hasil lompatan yang
berupa jarak. Keempat gerakan tersebut harus dilakukan dalam rangkaian yang tidak terputus-
putus.
Jadi kemampuan tehnik dasar dalam lompat jauh sangat besar perannya untuk mencapai
prestasi, sebab sebagian besar atlet lompat jauh yang prestasinya baik memiliki tehnik yang baik
Fair Play Journal : Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi
Vol. 2, No. 2, Desember 2020, eISSN 2686-6226
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
87
dan kondisi fisik yang baik. Unsur kondisi fisik yang diperlukan untuk menunjang kemampuan
lompat jauh adalah kecepatan lompat kangguru 20 meter. Seorang atlet agar dapat melakukan
lompatan dengan baik hendaknya memperhatikan tehnik dalam melakuklan lompat jauh agar
dapat membantu mengoptimalakan tolakan saat melakukan lompat jauh. Adapun hasil lompat
jauh adalah hasil dari kecepatan horizontal yang dibuat sewaktu dari awalan dengan daya
vertikal yang dihasilkan dari kekuatan kaki tolak.
Dalam lompat jauh kecepatan lompat kangguru 20 meter sangat mempengaruhi dalam
melakukan lompat jauh, kecepatan dapat membatu atlet dalam melakukan lompat jauh karena
kecepatan dapat mendorong atau membantu atlet saat setelah melakukan tolakan. Sehingga
dorongan dari kecepatan tersebut membuat lompatan atlet bertambah jauh, serta atlet bisa
mendapatkan lompatan yang maksimal dalam melakukan lompat jauh.
Dengan demikian untuk mengahasilkan lompatan yang maksimal, kecepatan lompat
kangguru 20 meter adalah salah satu bagian gerakan yang memberikan dorongan dari saat
mengambil awalan yang obtimal saat melakukan lompat jauh. Berdasarkan uraian di atas, maka
di duga ada hubungan antara kecepatan lompat kangguru 20 meter dengan kemampuan lompat
jauh pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Raha.
METODE
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang ingin mengetahui hubungan
kecepatan lompat kangguru 20 meter dengan kemampuan lompat jauh pada siswa kelas VIII SMP
Negeri 4 Raha. rancangan penelitian ini adalah korelasional yang dapat digambarkan sebagai
berikut :
Keterangan :
X = kecepatan lompat kangguru 20 meter
Y = kemampuan lompat jauh pad
= Hubungan
Variabel dalam penelitian ini adalah : variabel bebas yaitu kecepatan lompat kangguru 20
meter (X) dan variabel terikat yaitu kemampuan lompat jauh (Y).
Untuk lebih terarahnya tentang variabel yang terdapat dalam penelitian ini maka perlu diberi
definisi secara operasional sebagai berikut : (1) kecepatan lompat kangguru 20 meter adalah
kemampuan tungkai untuk menolak yang diman melakukan tolakan secara berulang-ulang untuk
mendapatkan kecepatan tertentu dengan jarak 20. (2) Kemampuan melakukan lompat jauh adalah
kemampuan testee melakukan lompat jauh dengan lompat sejauh-jaunya dengan baik dan benar.
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari target penelitian yaitu seluruh siswa
pada kelas VIII SMP Negeri 4 Raha yang berjumlah 197 orang yang terdiri 88 siswa putra dan 109
siswi putri. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Apabila
Y X
Fair Play Journal : Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi
Vol. 2, No. 2, Desember 2020, eISSN 2686-6226
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
88
jumlah responden kurang dari 100, semua populasi dijadikan sampel sehingga penelitian
merupakan penelitian populasi. Akan tetapi karena jumlah terlalu banyak dan belum tentu semua
siswa tersebut bisa melakukan lompat jauh, jadi di lakukan tes dengan kriteria bisa melakukan
lompat jauh sehingga di peroleh 32 siswa putra.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : (1) kecepatan lompat kangguru 20
meter dengan menggunakan tes kecepatan lompat kangguru 20 meter. (2) lompat jauh
menggunakan Tes kemampuan lompat jauh.
1. Tes kecepatan lompat kangguru 20 meter menggunakan tes kecepatan lompat kangguru
20 meter. (Libertus. Dkk. 2000)
Pelaksanaannya:
Siswa atau testi berdiri di garis start dengan posisi kaki di buka selebar bahu, serta
menghadap kedepan. Lakukanlah lompat kangguru secara berulang dan terus menerus
hingga mencapai garis finish yang telah di tentukan, kecepatan dihitung saat aba-aba ya
sampai menyetuh atau melewati garis finish, kecepatan dicatat sampai dengan 0,1 detik,
bila memungkian dicatat sampai dengan 0,01 detik pelaksanaan dilakukan sebanyak 2
kali percobaan.
Penilaian :
Hitungan di catat dari garis start sampai dengan garis finish, dan dari 2 kali
percobaan waktu tercepat yang di ambil.
2. Tes kemampuan lompat jauh menggunakan tes lompat jauh (PASI, 1993)
Pelaksanaannya:
a. Testi terlebih dahulu di beri penjelasan tentang teknik dalam melakukan lompat jauh
b. Pada pelaksanaan tes kemampuan lompat jauh testee di beri kesempatan melakukan
lompat jauh sebanyak 3 kali.
c. Testee melakukan lompat jauh secara horizontal sejauh-jauhnya.
d. Hasil lompatan terjauh yang sah dari tiga kali kesempatan dihitung dengan satuan
meter dan di catat sebagai data peneliti.
Setelah data terkumpul pada variabel yang dimaksud, maka untuk mencari dan menguji data
digunakan rumus statistik product moment sebagai berikut:
π π₯π¦ =N . βXY β (βX)(βY)
β{π. βπ2 β (βπ)2}{π. βπ2 β (βπ)2}
(Sugiyono 2011)
Keterangan :
rxy= koefisien korelasi antara variabel Xdengan variabel Y
N = jumlah sampel
βXY = jumlah hasil kali X dan Y
βX = jumlah skor X
Fair Play Journal : Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi
Vol. 2, No. 2, Desember 2020, eISSN 2686-6226
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
89
βY = jumlah skor Y
βX2 = Jumlah kuadrat X
βY2 = jumlah kuadrat Y
HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Data Penelitian
Hasil analisis statistik deskripsi yang dimaksud adalah mean, standar deviasi, nilai
maximum dan nilai minimum dari tiap variabel penelitian. Data statistik deskriptif dapat
dilihat pada lampiran III.Adapun hasil statistik deskriptif variabel penelitian dapat dilihat
pada tabel 1.
Tabel 1: Deskripsi Statistik kecepatan lompat kangguru 20 meter (X),dan Kemampuan
lompat jauh (Y)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X 32 9,50 8,23 8,82 0,29
Y 32 3,23 3,98 3,37 0,16
Valid N (listwise) 32
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel 4.1 dapat diketahui:
a. Mean dari kecepatan lompat kangguru 20 meter (X) adalah 8,82 meter dengan standar
deviasi 0,29
b. Mean dari kemampuan lompat jauh (Y) adalah 3,23 dengan standar deviasi 0,16.
c. Nilai maximum kecepatan lompat kangguru 20 meter adalah 8,23 meter dan nilai
minimum 9,50 meter
d. Nilai maximum kemampuan lompat jauh adalah 3,98 dan nilai minimum 3,23
2. Tabel Distribusi Frekuensi Data kecepatan lompat kangguru 20 meter (X)
Untuk melihat distribusi frekuensi data kecepatan lompat kangguru 20 meter dapat dilihat
pada tabel 2 berikut ini.
Tabel 2: Distribusi Frekuensi Data kecepatan lompat kangguru20 meter (X)
Kelas interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%)
8,23 β 8,44 1 3%
8,45 β 8,66 3 9%
8,67 β 8,88 2 6%
8,89 β 9,10 6 19%
9,11 β 9,32 15 47%
9,33 β 9,54 5 16%
jumlah 32 100%
Fair Play Journal : Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi
Vol. 2, No. 2, Desember 2020, eISSN 2686-6226
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
90
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat diketahui:
a. Data kecepatan lompat kangguru 20 meter rentang nilai 8,23-8,44meter terdapat 1
orang
b. Data kecepatan lompat kangguru 20 meter rentang nilai 8,45-8,66meter terdapat 3
orang
c. Data kecepatan lompat kangguru 20 meter rentang nilai 8,67-8,88 meter terdapat 2
orang
d. Data kecepatan lompat kangguru 20 meter rentang nilai 8,89-9,10 meter terdapat 6
orang
e. Data kecepatan lompat kangguru 20 meter rentang nilai 9,11-9,32 meter terdapat 15
orang
f. Data kecepatan lompat kangguru 20 meter rentang nilai 9,33-9,54 meter terdapat 5
orang
Berdasarkan uraian diatas, diketahui sampel yang memperoleh nilai kecepatan
lompat kangguru 20 meter paling rendah sebanyak 5 orang, sampel yang memperoleh
nilai kecepatan lompat kangguru 20 meter paling cepat sebanyak 1 orang, sedangkan
skor kecepatan lompat kangguru 20 meter sering diperoleh sampel adalah sebanyak 15
pada rentang nilai orang yaitu nilai 9,11-9,32. Sebaran distribusi frekuensi data 9,11-9,32
yang ditunjukkan pada tabel 4.2, dapat dilihat pada histogram berikut.
Gambar 1: Histogram sebaran distribusi frekuensi data kecepatan lompat kangguru 20
meter (X)
3. Tabel Distribusi Frekuensi dan Histogram Data lompat jauh (Y)
Untuk melihat distribusi frekuensi data kemampuan pass dapat dilihat pada tabel
berikut.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
0 1 2 3 4 5 6
fre
qu
en
si
Fair Play Journal : Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi
Vol. 2, No. 2, Desember 2020, eISSN 2686-6226
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
91
Tabel 3: Distribusi Frekuensi Data Kemampuan lompat jauh (Y)
Kelas interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%)
3,23 β 3,36 6 19%
3,37 β 3,50 9 28%
3,51 β 3,64 14 44%
3,65 β 3,78 1 3%
3,79 β 3,91 1 3%
3,92 β 4,05 1 3%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi kemampuan pass dapat diketahui:
a. Data siswa, rentang nilai 3,23 β 3,36 sebanyak 6 orang (19%)
b. Data siswa, rentang nilai 3,37 β 3,50 sebanyak 9 orang (28%)
c. Data siswa, rentang nilai 3,51 β 3,64 sebanyak 14 orang (44%)
d. Data siswa, rentang nilai 3,65 β 3,78 sebanyak 1 orang (3%)
e. Data siswa, rentang nilai 3,79 β 3,91 sebanyak 1 orang (3%)
f. Data siswa, rentang nilai 3,92 β 4,05 sebanyak 1 orang (3%)
Data siswa, rentang nilai 3,92 β 4,05 sebanyak 1 orang (3%)Berdasarkan uraian diatas,
diketahui sampel yang memperoleh nilai kemampuan lompat jauh paling rendah sebanyak
6 orang, sampel yang memperoleh nilai kemampuan lompat jauh paling jauh sebanyak 1
orang, sedangkan skor kemampuan lompat jauh yang sering diperoleh sampel adalah
sebanyak 14 orang yaitu nilai 3,51 β 3,64.
Sebaran distribusi frekuensi data lompat jauh yang ditunjukkan pada tabel 4.2, dapat
dilihat pada histogram berikut.
Gambar 2: Histogram sebaran distribusi frekuensi data lompat jauh
Data diuji dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Uji korelasi dapat dilihat
pada tabel 1 hasil uji korelasi product moment dapat dilihat pada tabel berikut.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
0 1 2 3 4 5 6
fre
qu
en
si
Fair Play Journal : Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi
Vol. 2, No. 2, Desember 2020, eISSN 2686-6226
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
92
Tabel 4 hasil uji korelasi kecepatan lompat kangguru 20 meter (X), dan Kemampuan lompat
jauh (Y)
Korelasi
Variabel
Koefisien
Korelasi
Koefisien
Determinasi (r2)
rtabel
X dengan Y 0,44 0,19 0,349
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa koefisien korelasiantara kecepatan lompat kangguru
20 meter, dan Kemampuan lompat jauh (rxy)sebesar 0,44. Jika dimasukan dalam peta korelasi
termasuk korelasi sedang. Untuk mengetahui kebermaknaan hubungan kecepatan lompat
kangguru 20 meter dengan kemampuan lompat jauh, maka harga rxy yang dibandingkan dengan
nilai tabel korelasi product moment pada taraf yang siknifikan 0,05 dengan jumlah sampel 32
diperoleh rtabel (0,349). Nilai rxy (0,05) > nilai diperoleh rtabel (0,349),maka disimpulakan H0
di tolak. Artinya ada hungan yang siknifikan antara kecepatan lompat kangguru 20 meter dengan
kemampuan lompat jauh. Koefisien determinasi antara kedua variabel (r2) sebesar 0,19 dengan
kata lain 19% kontribusi kemampuan lompat jauh ditentukan oleh kecepatan lompat kangguru 20
meter. Sedangkan 81% di pengaruhi oleh kondisi fisik lainnya, misalnya kekuatan, kelenturan,
keseimbangan dan power.
PEMBAHASAN
Hasil analisis data penelitian dengan koefisien korelasi antara kecepatan lompat kangguru
20 meter dengan kemampuan lompat jauh dengan nilai (rxy) sebesar 0,44. Jika dimasukan dalam
peta korelasi termasuk dalam korelasi sedang. Untuk mengetahui kebermaknaan hubungan
antara kecepatan lompat kangguru 20 meter dengan kemampuan lompat jauh, maka harga rxy
yang dibandingkan dengan nilai tabel korelasi product moment pada taraf siknifikan 0,05 dengan
jumlah sampel 32 di peroleh rtabel (0,349). Nilai rxy (0,05) > nilai diperoleh rtabel (0,349),
maka disimpulakan H0 di tolak. Artinya ada hungan yang siknifikan antara kecepatan lompat
kangguru 20 meter dengan kemampuan lompat jauh. Koefisien determinasi antara kedua variabel
(r2) sebesar 0,19 dengan kata lain 19% kontribusi kemampuan lompat jauh ditentukan oleh
kecepatan lompat kangguru 20 meter. Sedangkan 81% di pengaruhi oleh kondisi fisik lainnya,
misalnya kekuatan, keseimbangan dan power.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kemampuan lompat jauh
memberikan gambaran pada kecepatan lompat kangguru 20 meter merupakan salah satu unsur
kompononen kondisi fisik yang mendukung dalam melakukan lompat jauh. Karena lompat
kangguru di lakukan dengan satu gerakan lomptan yang sama dengan menitib beratkan pada
tumpuan, sehingga pada saat melakukan lompat kangguru dan dilakukan secara berualng-ulang
tumpuan menahan dan mendorong beban, sehingga tumpuan menjadi lebih kuat dan dapat
menambah dorongan ketika melakukan lompat jauh. Selain itu untuk mendapathan hasil lompat
jauh yang maksimal dibutuhkan pemahaman dalam menguasai teknik dasar lompat jauh yang
Fair Play Journal : Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi
Vol. 2, No. 2, Desember 2020, eISSN 2686-6226
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
93
terdiri dari awalan, tumpuan atau tolakan, melayang di udara, dan mendarat. Ke empat unsur
tersebut merupakan unsur yang menunjang dalam mendpatkan kemampuan yang maksimal
dalam lompat jauh.
KESIMPULAN
Berdasarkan koefisien korelasi antara kecepatan lompat kangguru 20 meter dengan
kemampuan lompat jauh (rxy) sebesar 0,44. Juka dimasukan dalam peta korelasi termasuk
korelasi sedang. Untuk mengetahui kebermaknaan hubungan kecepatan lompat kangguru 20
meter dengan kemampuan lompat jauh, maka harga rxy yang dibandingkan dengan nilai tabel
korelasi product moment pada taraf yang siknifikan 0,05 dengan jumlah sampel 32 diperoleh
rtabel (0,349). Nilai rxy (0,05) > nilai diperoleh rtabel (0,349),maka disimpulakan H0 di tolak.
Artinya ada hungan yang siknifikan antara kecepatan lompat kangguru 20 meter dengan
kemampuan lompat jauh. Koefisien determinasi antara kedua variabel (r2) sebesar 0,19 dengan
kata lain 19% kontribusi kemampuan lompat jauh ditentukan oleh kecepatan lompat kangguru 20
meter. Sedangkan 81% di pengaruhi oleh kondisi fisik lainnya, misalnya kekuatan, kelenturan,
keseimbangan dan power.
SARAN
Bagi guru pendidikan jasmani harus memahmi perkembangan motorik anak dan membuat
situasi menjadi menyenangkan dalam pembelajaran agar anak tidak merasa jenuh. Guru
pendidikan jasmani hendaknya memperkenalkan permainan yang bisa menunjang untuk
meningkatkan kemampuan lompat jauh pada siswa, salah satunya lompat kangguru dan
mengubanya menjadi lompat kangguru dengan jarak tertentu salah satunya kecepatan lompat
kangguru 20 meter, sebab merupakan salah satu yang mempengaruhi hasil lompat jauh.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis hantarkan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Ayahanda La Ode Sampe
dan Ibunda Wa Ode Ntahe tercinta yang tiada henti-hentinya berdoa demi anaknya dan tak
mengenal lelah dalam memberikan pengorbanan dan dorongan dengan tulus, serta penuh
keiklasan sehingga penulis bisa mencapai pendidikan seperti sekarang ini. Penulis menyadari
sepenuhnya dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekeliruan, hal ini
disebabkan karena keterbatasan dan kekurangan dalam penulisan ini. Tak lupa pula penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada Pembimbing I Bapak Dr. H. Saiful, S.Pd M.Kes, dan
Pembimbing II Badaruddin, S.Pd, M.Pd., sekaligus sebagai Kepala Laboratorium Program
Studi/Jururan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan RekreasiSekertaris Program Studi/ Jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Halu Oleo, yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk
Fair Play Journal : Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi
Vol. 2, No. 2, Desember 2020, eISSN 2686-6226
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
94
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Aip Syarifuddin. (1997). Penuntun Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
https://scholar.google.com/scholar?start=10&q=sip+Syarifuddin+1997&hl=id&as_sdt
=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3D83aaJhtEiwAJ
Bernhard G. (1986). Atletik Prinsip Dasar latihan Lompat Tinggi, Jauh, Jangkit dan Lompat
Galah. Terjemahan Tim Redaktur Eirnar dan Dahara. Prize Offset Semarang: Dahara
Prize.
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=bernhard+1986&btnG=
#d=gs_qabs&u=%23p%3DWBWF2yRqp04J
Chu, D. A and Myer Gregory D. (2013) plyometrcs. United State of America : Human Kinetics.
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=plaiometrik+d%2C+a%
2C+Chu%2C+and+Myer+g%2C+d+2013&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DSiCg5D
PkD7wJ
Eddy Purnomo & Dapan. (2011). Dasar-dasar gerak atletik. Yogyakarta. Alfamedia.
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Edi+Purnomo+dan+da
pan+2011+&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DL2BDoETHRlsJ
Libertus. Dkk. (2000). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Melalui Pendekatan
Permain Lompat Kangguru pada Peserta Didik. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Katulistiwa.
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=+lompat+kangguru&bt
nG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DPPnp1Fi2hBEJ
PASI. 1993. Pedoman Dasar Melatih Atletik. Jakarta : PASI
https://books.google.co.id/books?id=Bg19DQAAQBAJ&pg=PA74&lpg=PA74&dq=
pasi+1993+pengenalan+teori&source=bl&ots=qkWyjJjLq5&sig=ACfU3U2aX4QiOb
yP5a-SSU6_INjCULm5lA&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjy98jjlYPtAhXimuYKHQ-
-
Azw4ChDoATAHegQICBAB#v=onepage&q=pasi%201993%20pengenalan%20teori
&f=false
Sukadiyanto. (2010). Pengantar teori dan metodologi melatih fisik. Yogyakarta: Konsorsium
Bidang Ilmu.
http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JPOS/article/view/2798
Top Related