ANALISIS PERBEDAAN MOTIVASI KERJA DAN KINERJA
GURU PADA GURU BERSERTIFIKAT DAN TIDAK
BERSERTIFIKAT DI SMK NEGERI 1 BANTUL DAN SMK
PUTRA TAMA BANTUL YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Maria Immaculata Rizky Wahyuni
NIM: 161324015
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Tercinta
yang selalu melindungi, menyertai dan menopang hidup saya.
Bapak saya Robertus Inung & Ibu saya Densiana Liade
yang telah mendidik, mendoakan, serta memberikan semangat dan dukungan.
Adik kandung saya Leonardus Dismas Wahyudi & Fransiskus Yordan Kurniawan
Yang selalu mendoakan serta memberikan semangat dan dukungan.
Semua pihak yang menitipkan harapan pada kesuksesan saya.
dan
Almamater Tercinta Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang
tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan
membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.
~ 1 Korintus 10:13 ~
Usaha adalah sesuatu yang harus kita lakukan untuk menuju kesuksesan. Tidak
ada kata terlambat untuk kita yang ingin terus mau berusaha di dalam hidup. Yang
ada hanyalah penyesalan jika kita tidak melakukan sebaik mungkin.
~ Jeon Jongkook BTS ~
Aku yang kemarin, aku di hari ini, aku di hari esok aku belajar mencintai diriku
sendiri.
~BTS Love My Self ~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS PERBEDAAN MOTIVASI KERJA DAN KINERJA GURU
PADA GURU BERSERTIFIKAT DAN TIDAK BERSERTIFIKAT DI SMK
NEGERI 1 BANTUL DAN SMK PUTRA TAMA BANTUL
YOGYAKARTA.
Maria Immaculata Rizky Wahyuni
Universitas Sanata Dharma
2021
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis: (1) perbedaan
motivasi kerja pada guru bersertifikat dan tidak bersertifikat dan (2) perbedaan
kinerja guru pada guru bersertifikat dan tidak bersertifikat. Penelitian
dilaksanakan di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta
pada bulan Desember 2020.
Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif. Sampel dalam
penelitian ini adalah guru-guru bersertifikasi dan tidak bersertifikasi di SMK
Negeri 1 Bantul dan SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta. Teknik sampling yang
digunakan adalah sampling jenuh. Sampel penelitian sebanyak 80 responden.
Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan
menggunakan uji Man-Whitney.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) tidak terdapat perbedaan
motivasi kerja pada guru bersertifikat dan tidak bersertifikat dan (2) terdapat
perbedaan kinerja guru pada guru bersertifikat dan tidak bersertifikat.
Kata kunci: motivasi kerja guru, kinerja guru, guru bersertifikat, dan guru tidak
bersertifikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF THE DIFFERENCE OF WORK MOTIVATION AND
TEACHER PERFORMANCE BETWEEN CERTIFIED AND UNCERTIFIED
TEACHERS IN SMK NEGERI 1 BANTUL AND SMK PUTRA TAMA
BANTUL YOGYAKARTA
Maria Immaculata Rizky Wahyuni
Sanata Dharma University
2021
This study aims to examine and analyze: (1) the difference of teacher work
motivation between certified and non certified teacher and (2) the difference of
teacher performance between certified and non certified teachers. The research
was conducted at SMK Negeri 1 Bantul and SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta
in December 2020.
This research is a causal comparative study. The research sample were
certified and non certified teachers at SMK Negeri 1 Bantul and SMK Putra Tama
Bantul Yogyakarta. The research sampling technique was saturated sampling
technique. The research sample covered 80 respondents. The data collection
technique was a questionnaire. The data analysis technique was the Man-Whitney
test.
The results of the data analysis show that: (1) there is no difference in work
motivation between certified and non certified teachers, and (2) there is a
difference in teacher performance between certified and non certified teacher.
Keywords: teacher work motivation, teacher performance, certified teacher, and
non certified teacher.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Analisis Perbedaan Motivasi Kerja dan Kinerja Guru Pada Guru Yang
Bersertifikat dan Tidak Bersertifikat di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK
Putra Tama Bnatul Yogyakarta” dengan lancar.
Penulis skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan
Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini penulis menyadari bahwa proses penyusunan
skripsi ini mendapat kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk
menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Ibu Dra. Catharina Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan
selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberi semangat
dan dukungan selama proses perkuliahan.
4. Ibu Dra. Catharina Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dalam
memberikan bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi
ini.
5. Bapak dan Ibu Guru SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Putra Tama
Bantul yang telah bersedia menjadi responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuan dalam proses perkuliahan.
7. Orang tua saya, Bapak Robertus Inung dan Ibu Densiana Liade yang
selalu mendoakan serta memberikan semangat dan dukungan.
8. Pak Sunu sebagai tenaga administrasi Prodi Pendidikan Ekonomi BKK
Pendidikan Ekonomi yang telah membantu dan memberikan informasi
akademik demi kelancaran proses perkuliahan di Universitas Sanata
Dharma.
9. Adek saya tercinta Leonardus Disrnas Wahyudi dan Fransiskus Yordan
Kurniawan yang telah rnernberikan sernangat dan dukungan.
10. Teman-ternan tercinta sepetjuangan Pendidikan Ekonomi BKK
Pendidikan Ekonorni yang telah saling rnernbantu dan rnendukung
selarna proses perkuliahan hingga penyususnan skripsi, SEMANGAT
TEMAN-TEMAN ...
l1.PERSAHABATAN KOMPAK SELALU (Yo lan, Marlin, Fitri, Tia)
yang selalu mendukung dan rnernberi sernangat selama proses
perkuliahan.
12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang telah
rnernberikan bantual dalarn penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalarn penulisan skripsi ini rnasih banyak
kesalahan dan kekurangan, rnaka dari itu penulis rnengharapkan kritik
dan saran dari pernbaca derni kesernpumaan skripsi ini dan sernoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pernbaca.
xi
Y ogyakarta, 23 April 2021
Penulis
~. Maria Imaculata R. Wahyuni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
MOTTO ......................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi
PERSERTUJUAN PUBLIKASI .................................................................. vii
ABSTARK .................................................................................................. viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Batasan Masalah...........................................................................8
C. Rumusan Masalah.........................................................................9
D. Tujuan Penelitian..........................................................................9
E. Manfaat Penelitian......................................................................10
BAB II TEORETIK ..................................................................................... 11
A. Kinerja Guru...............................................................................11
1. Pengertian Kinerja................................................................11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Indikator Kinerja...................................................................12
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja.........................13
4. Kinerja Guru.........................................................................16
5. Dampak Kinerja Guru...........................................................17
B. Motivasi Kerja............................................................................18
1. Pengertian Motivasi Kerja....................................................18
2. Dimensi Motivasi Kerja Guru..............................................20
3. Sumber Motivasi...................................................................20
4. Teori-Teori Motivasi............................................................21
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja.............26
6. Tujuan Pemberian Motivasi..................................................27
7. Dampak Motivasi Kerja........................................................27
C. Sertifikasi Guru...........................................................................28
1. Pengertian Sertifikasi Guru...................................................28
2. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi Guru...................................29
3. Syarat-Syarat Sertifikasi Guru..............................................30
4. Perbedaan Guru Bersertifikasi dan Tidak Bersertifikasi......31
5. Dampak Sertifikais Guru......................................................33
D. Penelitian Terdahulu...................................................................33
E. Kerangka Berpikir Teoritik dan Hipotesis Penelitian.................35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................38
A. Jenis Penelitian...........................................................................38
B. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................38
C. Subjek dan Objek Penelitian.......................................................38
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel......................39
E. Data yang Dicari.........................................................................40
F. Teknik Pengumpulan Data.........................................................40
G. Operasionalisasi Variabel...........................................................41
H. Teknik Pengujian Instrumen.......................................................44
I. Teknik Analisis Data..................................................................51
BAB IV GAMBARAN UMUM...................................................................60
A. Deskripsi SMK Negeri 1 Bantul Yogyakarta.............................60
B. Deskripsi SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta........................63
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN.................................................65
A. Deskripsi Data............................................................................65
1. Karakteristik Responden.......................................................65
a. Jenis Kelamin..................................................................65
b. Usia.................................................................................66
c. Pendidikan Terakhir........................................................66
d. Lama Mengajar...............................................................67
e. Status Guru.....................................................................67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Deskripsi Variabel................................................................68
a. Motivasi Kerja................................................................68
b. Kinerja Guru...................................................................69
B. Uji Prasyarat...............................................................................70
1. Uji Normalitas......................................................................70
2. Uji Homogenitas...................................................................71
3. Uji Hipotesis.........................................................................73
C. Pembahasan Hasil Penelitian......................................................77
1. Analisis Perbedaan Motivasi Kerja Pada Guru Bersertifikasi
dan Tidak Bersertifikasi di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK
Putra Tama Bantul................................................................77
2. Analisis Perbedaan Kinerja Guru Pada Guru Bersertifikasi
dan Tidak Bersertifikasi di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK
Putra Tama Bantul................................................................78
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN......................................................81
A. Kesimpulan.................................................................................81
B. Saran...........................................................................................83
C. Keterbatasan...............................................................................84
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................85
LAMPIRAN.................................................................................................89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Relevan........................................................................ 34
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Kerja ............................................ 42
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioener Kinerja Guru.............................................. 43
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Kerja ............................. 46
Tabel 3.4 Hasil Uji Ulang Instrumen Motivasi Kerja Tanpa Item
4 dan 12 ......................................................................................... 47
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Kinerja Guru ................................ 47
Tabel 3.6 Hasil Uji Ulang Instrumen Kinerja Guru Tanpa Item 4,17,18,23,
dan 30 .......................................................................................... 49
Tabel 3.7 Klarifikasi Koefisien Reliabilitas ................................................. 50
Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas ............................................... 50
Tabel 3.9 Interval Kelas Motivasi Kerja ...................................................... 52
Tabel 3.10 Interval Kelas Kinerja Guru ....................................................... 55
Tabel 4.1 Deskripsi SMK Negeri 1 Bantul .................................................. 62
Tabel 4.2 Deskripsi SMK Putra Tama Bantul ............................................. 64
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 65
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................. 66
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ....... 66
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Mengajar............... 67
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Guru ..................... 67
Tabel 5.6 Deskripsi Variabel Motivasi Kerja .............................................. 68
Tabel 5.7 Deskripsi Variabel Kinerja Guru ................................................. 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.8 Uji Normalitas Motivasi Kerja ..................................................... 70
Tabel 5.9 Uji Normalitas Kinerja Guru........................................................ 71
Tabel 5.10 Uji Homogenitas Motivasi Kerja ............................................... 72
Tabel 5.11 Uji Homogenitas Kinerja Guru .................................................. 72
Tabel 5.12 Hasil Uji Mann-Whitney Motivasi Kerja................................... 74
Tabel 5.13 Hasil Uji Mann-Whitney Kinerja Guru ..................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 89
Lampiran 2 Kuesioner dan Rekapitulasi Skor Responden ........................... 92
Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 105
Lampiran 4 Uji Prasyarat ........................................................................... 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses mempersiapkan sumber daya manusia
dalam menghadapi era globaliasi. Kualitas pendidikan sebuah bangsa sangat
ditentukan oleh kemajuan pendidikannya. Guru mempunyai peran penting
dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini dipengaruhi oleh
kualitas dan kuantitas seorang guru karena guru merupakan garda terdepan
dalam usaha meningkatkan kualitas pelayan dan hasil pendidikan.
Mengingat pentingnya posisi guru dalam layanan pendidikan maka secara
resmi pemerintah mencanangkan profesi guru sebagai tenaga profesional
yang setara dengan profesi lainnya. Kedudukan guru sebagai tenaga
profesional diakui dengan adanya sertifikat profesi pendidik. Sertifikat ini
diperoleh guru melalui proses sertifikasi.
Seorang guru akan mendapatkan sertifikat pendidik setelah memenuhi
persyaratan guru sebagai guru yang profesional. Karena sertifikasi guru
merupakan sebuah upaya untuk memperbaiki profesionalitas guru maka di
masa depan semua guru wajib memiliki sertifikat pendidik sebagai lisensi
atas ijin mengajar. Dengan demikian, usaha untuk mewujudkan guru yang
profesional di Indonesia diharapkan dapat segera menjadi kenyataan.
Apabila kualitas dan kuantitas guru meningkat maka semakin meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
juga kualitas negara tersebut. Ini semua merupakan asumsi umum mengenai
pendidikan dalam sebuah negara.
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa guru adalah tenaga pendidik profesional.
Dalam Undang-Undang tersebut seorang guru wajib memiliki kualifikasi
akademik, minimal Sarjana Strata Satu (S1) yang relevan dan menguasi
kompetensi sebagai agen pembelajaran. Hal tersebut juga termuat dalam
Undang-Undang tentang guru dan dosen. Dalam pasal 8 dinyatakan bahwa
guru wajib memiliki kualifikasi pendidik, kompetensi sertifikat pendidik,
sehat jasmani dan rohani dan juga mempunyai kemampuan untuk
mewujudkan pendidikan nasional.
Terkait dengan pandangan bahwa guru adalah sebuah profesi, Agus
Tamyong dalam Usman (2010: 15) mengatakan bahwa guru profesional
adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang
keguruan, yang memampukan mereka melakukan tugas dan fungsinya
dengan maksimal. Lebih lanjut Undang-Undang Guru dan Dosen No.14
Tahun 2005 menyatakan bahwa profesional dimaknai sebagai pekerjaan
atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilan kehidupan, dan untuk itu diperlukan kemahiran, keahlian, atau
kecakapan yang memenuhi standar mutu pendidikan. Untuk mendapatkan
kewenangan tersebut guru harus memiliki sejumlah kemampuan atau
kompetensi yang lebih menarik dan beranekga ragam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 dan
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 disebutkan bahwa kompetensi
guru mencakup 4 kompetensi yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Dengan
diberlakukannya Undang-Undang dan peraturan tersebut maka para guru
dituntut untuk meningkatkan profesionalitas yang dapat ditempuh melalui
kegiatan seperti pelatihan, penulisan karya ilmiah dan sebagainya.
Seorang guru yang telah dinyatakn profesional (memiliki sertifikat
pendidik) akan mendapatkan tunjangan profesi. Tunjangan profesi ini
merupakan salah satu biaya personalia satuan pendidikan (Peraturan
Pemerintah tentang pendanaan pendidikan No. 44 Tahun 2008) tunjangan
tersebut bersifat tetap selama guru menjalankan tugas dan memenuhi
persyaratan yang tertera dalam peraturan Undang-Undang yang sudah
ditetapkan. Sumber pendanaan tunjangan profesi guru berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara yang ditransfer ke Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah melalui mekanisme dan dana transfer daerah.
Dalam kenyataannya seringkali guru didapati kurang bergairah
dalam melaksanakan tugas dan pada akhirnya tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan di awal tidak dapat dicapai. Ada beberapa faktor yang
menjadi penyebab hal tersebut, diantaranya kurangnya motivasi kerja guru.
Secara umum motivasi kerja dapat dibedakan menjadi dua, yakni motivasi
internal dan eksternal. Motivasi internal artinya motivasi yang muncul dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dalam diri seseorang sedangkan motivasi eksternal artinya motivasi yang
bersumber dari luar diri seseorang.
Motivasi kerja harus dimiliki oleh guru supaya guru tersebut mau
dan rela menyerahkan segala kemampuan yang dimilikinya. Kemampuan
yang dimiliki guru tersebut berupa keahlian dan keterampilan dalam
melaksanakan semua tugas dan tanggung jawabnya. Terkait hal tersebut
Fahmi (2017) dalam penelitiannya mengatakan bahwasannya motivasi kerja
merupakan seperangkat semangat dan dorongan yang mampu membuat
seseorang agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Guru yang
memiliki motivasi tinggi biasanya selalu melaksanakan tugasnya dengan
penuh semangat dan energik karena ada motif-motif atau tujuan tertentu
yang melatarbelakangi tindakan tersebut. Motif inilah yang akan dijadikan
sebagai faktor pendorong yang bisa memberi kekuatan pada guru, sehingga
ia mau dan rela bekerja keras.
Pemberian motivasi yang tepat tentunya akan mendorong guru untuk
mengubah perilakunya agar bisa tumbuh dan berkembang dalam hal
mencapai keberhasilan dalam bekerja. Agar bisa mengoptimalkan
pencapaian atas prestasi yang dimiliki oleh pegawai tentu perlu dukungan
dari seorang pemimpin dalam menerapkan kegiatannya. Salah satunya yaitu
berupa pemberian motivasi kepada guru, agar dapat meningkatkan
kemampuan sesuai dengan yang dikehendaki pemimpin, sehingga
kinerjanya pun akan meningkat, sesuai dengan tujuan dan organisasi.
Dengan demikian agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
menghasilkan sesuatu yang memuaskan, maka guru harus meningkatkan
kinerjanya, dan agar bisa mencapai hal tesebut harus didukung oleh
kesejahteraan yang memadai dan motivasi kerja yang tinggi.
Kinerja guru merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seorang guru di lembaga pendidikan sesuai dengan tugas dan
tanggungjawab dalam mencapai tujuan pendidikan (Asf & Mustofa,
2013:155). Keberhasilan seorang guru harus memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan. Apabila guru telah memenuhi kriteria tersebut berarti seorang
guru dapat dikatakan berhasil dan memiliki kualitas yang baik. Sebaliknya
apabila seorang guru belum memenuhi kriteria yang baik maka guru belum
dapat dikatakan berhasil. Kriteria kinerja guru dapat dilihat dan diukur
berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru.
Kinerja seorang guru akan nampak pada situasi dan kondisi kerja
sehari-hari. Kinerja dapat dilihat dalam aspek kegiatan menjalankan tugas
dan kualitas tugas tersebut. Dengan memandang tugas utama seorang guru
adalah mengajar, maka kinerja guru dapat terlihat pada kegiatan guru saat
mengajar pada proses pembelajaran. Berkaitan dengan guru, murid, dan
bahan ajar merupakan unsur yang dominan dalam proses pembelajaran di
kelas. Ketiga aspek ini saling berkaitan, saling mempengaruhi serta saling
menunjang antara satu dengan yang lainnya. Jika tidak ada salah satu unsur,
maka unsur-unsur yang lain tidak dapat berhubungan secara wajar sehingga
proses pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik. Jika proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
belajar mengajar ditinjau dari segi kegiatan guru, maka akan terlihat bahwa
guru memegang peranan strategis (Samaeng & Sutarsih, 2015).
Persoalan saat ini adalah sebagian guru yang telah lulus sertifikasi
sering tidak masuk mengajar, karena merasa sudah memiliki sertifikat dan
akan mendapatkan tunjangan profesi secara otomatis (Payong, 2011: 88).
Temuan terakhir dari hasil penelitian awal yang dilakukan oleh Ditjen
PMPTK yang difasilitasi oleh Bank Dunia (2010) terhadap guru-guru yang
telah disertifikasi memberikan tiga gambaran yang menarik. 1) sertifikasi
belum banyak membawa dampak bagi peningkatan profesionalisme guru, 2)
sertifikasi juga belum memperlihatkan peningkatan penghargaan terhadap
status guru sebagai sebuah pekerjaan yang dibanggakan, 3) sertifikasi guru
juga belum membawa dampak bagi peningkatan disiplin guru dalam
menjalankan tugas profesionalnya.
Dampak dari sertifikasi lebih kepada peningkatan kesejahteraan
guru dari pada peningkatan profesionalisme. Sekitar 76% dana tunjangan
profesi dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga,
sedangkan sisanya untuk keperluan yang terkait langsung atau tidak
langsung terhadap pengembangan profesionalisme guru (Bank Dunia,
2010). Sebagian guru yang telah disertifikasi masih menjalani pekerjaan-
pekerjaan lain yang dikhawatirkan dapat mengganggu tugas pokok sebagai
guru. Sekitar 24% guru tetap menjalankan aktivitas memberikan les privat,
20% tetap menjalankan aktivitas sebagai wirausahawan, dan 38 % tetap
menjalani aktivitasnya sebagai petani. Masih banyak guru yang lalai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
melaksanakan tugasnya meskipun telah mendapat tunjangan profesi. Sekitar
45% guru yang telah disertifikasi sering tidak masuk sekolah dengan alasan
tidak memiliki jam mengajar di sekolah (Bank Dunia, 2010).
Dalam penelitian yang dilakukan Joppe de Ree dengan judul
Double for Nothing mengatakan bahwa sertifikasi dan pemberian tunjangan
profesi guru dinilai baru menyentuh aspek peningkatan kesejahteraan guru,
sedangkan dalam hal peningkatan mutu dan kinerja guru masih belum
terlihat secara signifikan. Guru yang sudah bersertifikasi mendapat gaji
bulanan atau tunjangan yang besar, akan tetapi kesejahteraan tersebut lebih
banyak terwujud dalam bentuk-bentuk material yang tidak berhubungan
dengan profesionalitas. Salah satu dimensi guru yang diduga berkontribusi
terhadap rendahnya mutu pendidikan adalah komitmen guru dalam
menjalankan tugasnya dan hubungan dengan tingkat kemangkiran atau
absensi guru.
Tingginya tingkat kemangkiran atau absensi guru secara
keseluruhan mencapai angka 19% dan lebih tinggi dari pada yang terjadi di
negara-negara miskin seperti: Zambia, Bangladesh, Papua Nugini, Equador
dan Peru (Chaudhury, et al., 2006). Studi yang dilakukan SMERU & Acer
mengatakan bahwa tingkat absensi guru secara nasional berkisar antara 9,7-
10,7%, dan tertinggi di Kalimantan (14,1%). Berdasarkan jenjang jenis dan
status sekolah, yang tertinggi adalah SMP (10,3%), Madrasah (12,5%), dan
sekolah swasta (12,8%) (McKenzie & Sumarto, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Beberapa fakta yang terjadi mengatakan bahwa motivasi dan
kinerja guru tidak sesuai dengan harapan yang tertuang pada Undang-
Undang Guru dan Dosen. Seperti yang diungkapkan oleh Khodijah (2013)
dalam penelitiannya yaitu kinerja sebagian besar guru pasca sertifikasi
masih di bawah standar karena sebagian besar guru (lebih dari 70%) masih
menunjukkan kinerja yang sedang, bahkan guru yang menunjukkan kinerja
yang rendah persentasenya juga cukup signifikan yaitu mencapai 20%.
Sementara guru yang menunjukkan kinerja yang tinggi kurang dari 10%. Ini
berarti bahwa meskipun telah mengikuti sertifikasi dan mendapatkan
tunjangan profesi tidak membuat sebagian besar guru tidak berupaya
meningkatkan kinerjanya.
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Perbedaan
Motivasi Kerja dan Kinerja Guru Pada Guru Yang Bersertifikat dan Tidak
Besertifikat di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Putra Tama Bantul
Yogyakarta.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini memfokuskan pada
Perbedaan Motivasi Kerja dan Kinerja Guru Pada Guru yang Bersertifikat
dan Tidak Bersertifikat di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Putra Tama
Bantul Yogyakarta. Penulis membatasi tempat untuk melakukan penelitian
karena diharapkan penelitian ini dapat lebih fokus dan memperoleh hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
yang sesuai dengan harapan penulis dan menjadi sebuah karya ilmiah yang
baik.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah yang
diambil adalah:
1. Apakah ada perbedaan motivasi kerja guru bersertifikat dan tidak
bersertifikat di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Putra Tama Bantul
Yogyakarta?
2. Apakah ada perbedaan kinerja guru bersertifikat dan tidak bersertifikat
di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi kerja guru
bersertifikat dan tidak bersertifikat di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK
Putra Tama Bantul Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kinerja guru bersertifikat
dan tidak bersertifikat di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Putra Tama
Bantul Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
E. “Manfaat Penelitian”
1. Secara””Teoretis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan, yang nantinya akan dijadikan bahan rujukan
untuk penelitian sejenis yang berkaitan dengan analisis perbedaan
motivasi kerja dan kinerja guru pada guru yang bersertifikasi dan guru
yang tidak sertifikasi pada masa yang akan datang, dan bahan
informasih bagi penelitian selanjutnya.
2. Secara””Praktis””
1. Bagi” Universitas”
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan bacaan
penelitian di bidang pendidikan tentang analisis perbedaan motivasi
kerja dan kinerja guru yang bersertifikat dan tidak bersertifikat.
2. Bagi Sekolah
Dapat memberikan masukan dan pertimbangan kepada pihak
sekolah terkait pentingnya sertifikasi guru untuk meningkatkan
motivasi kerja, dan kinerja guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Bagi Guru”
Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada guru untuk
memahami perbedaan motivasi kerja dan kinerja guru pada guru
yang bersertifikasi dan tidak bersertifikasi.”
4. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi
kemajuan dan koreksi khususnya tentang motivasi kerja dan kinerja
antara guru bersertifikasi dengan guru tidak bersertifikasi. Juga
sebagai acuan bagi penelitian akan datang khususnya yang
mempunyai bidang pembahasan yang sama.
5. Bagi Peneliti
Penelitian ini sebagai sarana belajar dan masukan bagi penulis
untuk mengetahui perbedaan motivasi kerja dan kinerja guru pada
guru yang bersertifikasi dan tidak bersertifikasi dari berbagai teori
yang telah dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan,
menyelesaikan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan harapan dan
tujuan yang telah ditetapkan (Supardi, 2013: 45). Seseorang yang
bekerja dan menyelesaikan pekerjaannya dengan bertanggungjawab
akan mendapatkan hasil yang baik. Sedangkan menurut
Mangkunegara (2000) kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Tinggi
rendahnya kinerja pekerja berkaitan erat dengan sistem pemberian
penghargaan yang diterapkan oleh lembaga atau organisasi tempat
mereka bekerja. Pemberian penghargaan yang tidak tepat dapat
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja seseorang.
Hasibuan (2001) menyatakan bahwa kinerja (prestasi kerja)
adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.” Sedangkan
menurut Notoatmojo (2009: 124) kinerja adalah “hasil kerja yang”
dapat ditampilkan” atau “penampilan kerja “seseorang, yang mana”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kinerja tersebut dapat diukur dari hasil kerja, hasil tugas, atau
hasil kegiatan dalam kurun waktu tertentu.
Sulistyani (2003: 223) mengatakan kinerja (prestasi kerja)
merupakan sesuatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam
melakukan tugas-tugas yang diberikan kepadanya atas dasar
kecakapan, pengalaman dan intensitas serta waktu. Berkaitan dengan
guru, guru ialah profesi profesional dimana seorang guru dituntut agar
bisa berupaya untuk semaksimal mungkin dalam menjalankan
profesinya. Sebagai seorang profesional maka tugas guru sebagai
pendidik, pengajar, dan pelatih hendaknya dapat berimbas kepada
siswanya. Dalam hal ini guru hendaknya dapat meningkatkan terus
kinerjanya yang merupakan modal bagi keberhasilan pendidik.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja dapat
diartikan sebagai prestasi kerja, yang menunjukan hasil kerja yang
telah dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya.
2. Indikator Kinerja
Tiap individu, kelompok, atau organisasi memiliki kriteria
penilaian tertentu atas kinerja dan tanggung jawab yang diberikan.
Secara individual, kinerja seseorang ditentukan oleh beberapa bidang
sebagai berikut: kemampuan (ability), komitmen (commitment),
umpan balik (feedback), kompleksitas tugas (task complexity), kondisi
yang menghambat (situational constraint), tantangan (challange)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
tujuan (goal), fasilitas, keakuratan dirinya (self-afficacy), arah
(direction), usaha (effort), daya tahan/ketekunan (persistence), strategi
khusus dalam menghadapi tugas (task specific strategies) (Locke &
Latham, 1990: 253).
Kinerja pegawai dapat dilihat dari: seberapa baik kualitas
pekerjaan yang dihasilkan, tingkat kejujuran dalam berbagai situasi,
inisiatif dan prakarsa memunculkan ide-ide baru dalam pelaksanaan
tugas, sikap karyawan terhadap pekerjaan (dalam suka atau tidak suka,
menerima atau menolak), kerja sama dan keandalan, pengetahuan dan
keterampilan tentang pekerjaan, pelaksanaan tanggung jawab,
pemanfaatan waktu secarah efektif (Supardi, 2013: 49). Berkaitan
dengan guru, guru merupakan profesi profesional di mana seorang
guru dituntut untuk berupaya semaksimal mungkin dalam
menjalankan profesinya. Pengembangan profesional pada guru
diharapkan guru dapat mengembangkan profesinya yang dilandasi
penguasaan dasar-dasar profesional guru dalam kegiatan pembelajaran
terhadap peserta didik di dalam maupun di luar kelas.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi maupun
individu. Tempe (1992: 3) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi kerja atau kinerja seseorang, antara lain adalah
lingkungan, perilaku manajemen, desain jabatan, penilaian kerja,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
umpan balik dan administrasi pengupahan. Sedangkan Kopelman
(1986: 16) menyatakan bahwa kinerja organisasi ditentukan oleh
empat faktor antara lain, yaitu lingkungan, karakteristik individu,
karakteristik organisasi, dan karakteristik pekerjaan. Dengan
demikian, dapat diartikan bahwa kinerja pegawai sangat dipengaruhi
oleh karakteristik organisasi dan karakteristik pekerjaan. Variasi yang
mempengaruhi perilaku dan prestasi kerja atau kinerja, yaitu
individual, organisasional dan psikologi (Gibson, et al.,1985: 51-53).
Variabel” individual yang mempengaruhi kinerja terdiri dari
kemampuan” dan keterampilan, “seperti mental” dan fisik, “latar
belakang (keluarga, tingkat sosial, “penggajian), dan demografis
(umur, asal-usul dan“jenis kelamin).” Variabel “organisasional yang
mempengaruhi kinerja terdiri dari “sumber “daya, kepemimpinan,
imbalan, dan struktur. Variabel” psikologis yang mempengaruhi
kinerja terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi.”
Selain faktor individual, organisasional dan psikologi faktor lain
yang mempengaruhi kinerja guru adalah faktor situasional seperti:
1. Variabel situasional:
a. Faktor fisik dan pekerjaan yang terdiri dari metode kerja,
kondisi dan desain perlengkapan kerja, penataan ruang dan
lingkungan fisik (penyinaran, temperatur, dan fentilasi)
(iklim kerja).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Faktor sosial dan organisasi yang meliputi peraturan-
peraturan organisasi, sifat organisasi, jenis latihan dan
pengawasan (supervisi), sistem upah dan lingkungan sosial.
Secara berbeda Mangkunegara (2013) merumuskan dua faktor
yang dapat mempengaruhi pencapaian kinerja, antara lain faktor
kemampuan dan faktor motivasi. Hal ini sejalan dengan pendapat
Keith Davis (1996) yang merumuskan bahwa:
Human Performance = Ability + Motivation
Motivation = Attitude + Situation
Ability = Knowledge + Skiill
a. Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan terdiri dari kemampuan potensi
(IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya
pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata (110-120) dengan
pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam
mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah
mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu pegawai
perlu ditempatkan pada tempat kerja yang sesuai dengan
keahliannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Faktor Motivasi
Motivasi membentuk perilaku atau sikap seorang pegawai pada
saat menghadapi situasi kerja. Motivasi ini merupakan keadaan
yang menggerakan diri seorang pegawai yang terarah pada suatu
tujuan kerja. Sikap mental ini merupakan kondisi mental yang
mendorong diri agar bisa berusaha memberikan hasil kerja yang
maksimal.
Dari paparan tersebut di atas dapat dilihat bahwa banyak
faktor dan variabel yang mempengaruhi kinerja guru. Faktor-
faktor tersebut bisa berasal dari dalam diri, yaitu faktor individu
dan faktor psikologis, dan juga dapat berasal dari luar atau
faktor situasional. Di samping itu, kinerja juga dipengaruhi oleh
karakteristik pekerjaan itu sendiri.
4. Kinerja Guru
Dalam Undang-Undang No.14 tahun 2005 dijelaskan bahwa
guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang
usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, pada jalur
pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan (Pasal 2 UU RI No.14: 2005).
Supardi (2014: 54) mengemukakan kinerja guru merupakan
keahlian yang melekat pada diri seorang guru dalam hal
menjalankanntugas-tugas seperti pembelajaran di sekolah dan juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
bertanggungjawab terhadap peserta didik dengan membina hubungan
yang baik, sehingga dapat membantu meningkatkan prestasi belajar
peserta didik. Oleh karena itu, kinerja guru dapat diartikan sebagai
suatu kondisi dimana kondisi tersebut menggambarkan kemampuan
dari seorang guru dalam menjalankan tugasnya di sekolah serta
menggambarkan adanya suatu perbuatan yang ditampilkan guru dalam
melakukan aktivitas pembelajaran yang terdiri dari menyusun
perencanaan pembelajaran, kemampuan mengajar, melakukan
penilaian, melakukan umpan balik, dan menyusun program remedial.
5. Dampak Kinerja guru
Kinerja guru akan berdampak pada motivasi belajar siswa
(Widoyo & Rinawati, 2012). Lebih lanjut kinerja guru dalam kelas
merupakan faktor yang sering muncul dalam menentukan motivasi
belajar siswa serta kualitas pembelajaran. Guru yang mempunyai
kinerja baik, guru tersebut mampu menjelaskan pelajaran dengan baik,
memanfaatkan media pembelajaran dengan baik, membimbing dan
mengarahkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa mempunyai
semangat dan motivasi, khususnya dalam hal belajar, senang dengan
kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung, dan merasa mudah
memahami materi yang disajikan oleh guru.
Selain itu, Yunus (2012) dalam hasil penelitiannya mengatakan
bahwa kinerja guru memberikan dampak terhadap kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pembelajaran. Hal ini diharapkan agar guru bisa berperan aktif sebagai
organisator dalam kegiatan pembelajaran dan mampu memanfaatkan
lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas yang menunjang
terhadap kegiatan pembelajaran di sekolah. Tinggi rendahnya kinerja
guru akan memberikan kontribusi terhadap kualitas pembelajaran.
Proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum baru saat ini memerlukan
pengembangan dan perubahan kearah yang lebih inovatif. Kinerja
inovatif guru menjadi hal yang penting terhadap keberhasilan
implementasi inovasi pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan atau pembelajaran.
B. Motivasi Kerja
1. Pengertian Motivasi Kerja
Menurut McDonald (Komaruddin, 2002) “motivation is an
energy change within the person characterized by affective arousal
and anticipatory goal reaction”. Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Sutrisno (2011: 109)
mengemukakan bahwa motivasi diartikan sebagai kebutuhan yang
mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan ke arah suatu
tujuan. Jadi motivasi kerja merupakan suatu dorongan yang dapat
menyebabkan seseorang melakukan kegiatan atau bekerja untuk
mencapai tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Armstrong (2009) menyatakan, bahwa motif adalah alasan
untuk melakukan sesuatu. Motivasi berkaitan dengan kekuatan dan
arah perilaku dan faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk
berperilaku dengan cara tertentu. Robbins (2010) mengatakan, bahwa
motivasi merupakan proses yang menunjukkan intensitas individu,
arah, ketekunan dari upaya menuju pencapaian tujuan. Dari pengertian
di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah faktor-faktor
yang terdapat dalam diri seseorang yang menggerakkan, mengarahkan
perilaku, memberikan semangat kerja yang tinggi untuk memenuhi
tujuan tertentu yang telah ditetapakan secara efektif dan efisien.
Dengan demikian, motivasi kerja pada guru sangat penting bagi
kinerja dan keberhasilan dari sistem pendidikan.
Motivasi timbul dari dalam diri manusia, akan tetapi motivasi
tersebut muncul karena adanya rangsangan atau dorongan dari unsur-
unsur lain yang keberadaannya dari luar diri manusia, seperti
dirangsang atau didorong oleh tujuan tertentu. Dengan adanya
motivasi kerja, maka seorang guru mempunyai kekuatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kekuatan tersebut bisa
diperoleh dari dalam dirinya, bisa juga diperoleh dari orang lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja bagi guru adalah
keseluruhan proses pemberian dorongan kerja pada para guru sebagai
agen pendidikan dan pengajaran, agar tujuan pendidikan dan
pengajaran dapat tercapai sesuai dengan rencana apa yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Dimensi Motivasi Kerja Guru
Pada dasarnya motivasi kerja mempunyai dua dimensi yaitu
dimensi dorongan internal dan dimensi dorongan eksternal. Dimensi
dorongan internal terdiri dari beberapa indikator, yaitu tanggung
jawab guru dalam melaksanakan tugas dengan target yang jelas,
memiliki tujuan yang jelas dan menantang, melakukan umpan balik
atas hasil pekerjaanya, memiliki perasaan senang ketika bekerja,
selalu berusaha mengungguli orang lain, dan diutamakan prestasi dari
apa yang dikerjakan (Bintoro, 2017). Sedangkan dimensi dorongan
eksternal juga mempunyai beberapa indikator, yaitu selalu berusaha
untuk memenuhi kebutuhan kerjanya, senang mendapat pujian dari
apa yang sudah dikerjakan, selalu bekerja dengan harapan ingin
memperoleh insentif, dan bekerja dengan harapan ingin memperoleh
perhatian dari teman dan atasan (Bintoro, 2017).
3. Sumber Motivasi
Ernie dan Donni (2018) menyatakan bahwa sumber motivasi
dibagi kedalam dua bagian, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Motivasi intrinsik muncul karena motif yang timbul dari
dalam diri seseorang. Motif ini aktif atau berfungsi tanpa adanya
rangsangan dari luar. Faktor individual yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu adalah minat dan sikap positif. Minat
seseorang akan menyebabkan seseorang merasa terdorong untuk
melakukan suatu kegiatan jika kegiatan tersebut merupakan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
yang sesuai dengan minatnya. Sikap positif, seseorang yang
mempunyai sikap positif terhadap suatu pekerjaan akan rela untuk ikut
dan terlibat dalam kegiatan tersebut, serta akan berupaya seoptimal
mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
Motivasi ekstrinsik muncul karena adanya rangsangan dari luar.
Terdapat dua faktor utama yang berkaitan dengan motivasi ekstrinsik
seseorang dalam suatu organisasi yaitu, motivator dan kesehatan kerja.
Motivator berkaitan dengan prestasi kerja, penghargaan, tanggung
jawab yang diberikan, kesempatan untuk mengembangkan diri, serta
pekerjaan itu sendiri. Sedangkan kesehatan kerja merupakan kebijakan
dan administrasi organisasi yang baik, supervisi teknisi yang memadai,
gaji yang memuaskan, kondisi kerja yang mendukung, serta
keselamatan kerja.
4. Teori-Teori Motivasi
a. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Teori motivasi Maslow (1943-1970) dinamakan dengan “A
theory of human motivation”. Teori ini mengikuti teori jamak,
yakni seseorang bekerja atau melakukan kegiatan karena adanya
dorongan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan. Maslow
berpendapat, bahwa kebutuhan yang diinginkan seseorang bersifat
jenjang, artinya jika kebutuhan yang pertama sudah terpenuhi,
kebutuhan tingkat kedua telah terpenuhi, maka muncul kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
tingkat ketiga dan seterusnya sampai tingkat kebutuhan kelima.
Dasar-dasar teori ini antara lain, manusia dimana makhluk” yang
berkeinginan, ia selalu menginginkan lebih banyak. Keinginan ini
terus-menerus dan hanya akan berhenti saat ia meninggal.
Kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi motivator bagi
pelakunya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang akan
menjadi motivator. Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu
jenjang yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Maslow menyatakan
bahwa terdapat lima tingkatan atau hierarki yang melekat dalam
diri setiap orang. Lima tingkatan tersebut meliputi kebutuhan akan
fisiologis (Physiological Needs), kebutuhan akan rasa aman
(Safety Needs), kebutuhan akan sosial (Social Needs), kebutuhan
akan harga diri atau pengakuan (Esteem Needs), dan kebutuhan
akan aktualisasi diri (Self-Actualization Needs). Kebutuhan
fisiologis sering juga disebut kebutuhan dasar atau kebutuhan
tingkat terendah.
Kebutuhan rasa aman, kebutuhan ini berkaitan dengan
perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan
hidup, tidak dalam arti fisik semata, tetapi juga mental,
psikologikal, dan intelektual. Kebutuhan sosial, yakni terdiri dari
kebutuhan akan rasa memiliki yaitu kebutuhan untuk diterima
dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
mencintai serta dicintai. Kebutuhan akan harga diri atau
pengakuan, kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan untuk
dihormati dan dihargai oleh orang lain, terutama orang-orang yang
ada disekitarnya. Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan
untuk menggunakan kemampuan (skill), potensi, kebutuhan untuk
berpendapat, dengan menyampaikan ide atau gagasan, serta
memberikan penilaian dan kritik terhadap sesuatu.
b. Teori kebutuhan Berprestasi McClelland
McClelland (1987) dalam bukunya memperkenalkan teori
kebutuhan berprestasi atau Need for Achievement (N-ACH), yang
mengatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan
kebutuhan seseorang akan prestasi. Terdapat tiga jenis motivasi
yang di sampaikan oleh McClelland, yakni motivasi berprestas (N-
Ach), motivasi untuk berkuasa (N-Pow), dan motivasi untuk
berafiliasi atau bersahabat (N-affil).
Kebutuhan berprestasi (N-Ach) merupakan refleksi dari
dorongan akan tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah.
Orang yang memiliki prestasi tinggi biasanya selalu ingin
menghadapi tantangan baru dan mencari tingkat kebebasan yang
tinggi. Hal ini disebabkan karena adanya pujian dan imbalan akan
kesuksesan yang dicapai, perasaan positif yang timbul dari prestasi,
dan keinginan untuk menghadapi tantangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Kebutuhan kekuasaan (N-Pow) adalah kekuatan akan
kekuasaan yang merupakan refleksi dari dorongan untuk mencapai
autoritas, untuk memiliki pengaruh terhadap orang lain. Kebutuhan
akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain
berperilaku dalam suatu cara di mana orang-orang itu tanpa
dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau bentuk ekspresi dari
individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
Kebutuhan berafiliasi atau bersahabat (N-Affil) adalah
dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain, berada bersama
orang lain, dan tidak mau melakukan sesuatu yang merugikan
orang lain. Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang didasari oleh
keinginan untuk mendapatkan atau menjalankan hubungan yang
baik dengan orang lain.
c. Teori Herzber
Menurutnya ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang
untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari
ketidakpuasaan. Dua faktor itu adalah faktor higiene (ekstrensik)
yang memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan,
termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan,
kondisi lingkungan, faktor motivator (intrinsik) yang memotivasi
seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
didalamnya adalah achivement, pengakuan, kemajuan tingkat
kehidupan.
d. Teori Alderfer
Aldefer (1956) merumuskan suatu teori penggolongan
kebutuhan segaris dengan bukti-bukti yang ada. Aldefer
mengenalkan tiga kelompok inti dari kebutuhan itu yang meliputi
kebutuhan akan keberadaan atau kebutuhan interpersonal,
kebutuhan berhubungan, dan kebutuhan untuk berkembang.
e. Teori Douglas McGregor
McGregor (1960) mengemukakan dua pandangan manusia
yaitu teori X (negatif) dan teori Y (positif). Teori X ada empat
pengandaian yang dipegang yaitu seseorang tidak menyukai
bekerja, seseorang tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk
bertanggung jawab, seseorang mempunyai kemampuan yang kecil
untuk berkreasi mengatasi masalah organisasi, dan seseorang akan
menghindari tanggungjawab. Kontras dengan pandangan negatif
ini mengenai kodrat manusia, juga ada empat teori Y antara lain;
seseorang dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti
istrahat dan bermain, orang menjalankan pengarahan diri dan
pengawasan diri jika mereka komitmen pada tujuan, rata-rata orang
akan menerima tanggungjawab, dan kemampuan untuk mengambil
keputusan inovatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
f. Teori Vroom
Menurut Vroom (1967) tinggi rendahnya motivasi seseorang
ditentukan oleh tiga komponen, yaitu ekspektasi atau keberhasilan
pada suatu tugas, instrumentalis yaitu penilaian tentang apa yang
akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas, dan valensi
yaitu respon terhadap outcame seperti perasaan positif, netral, atau
negatif. Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang
melebihi harapan dan motivasi rendah jika usahanya menghasilkan
kurang dari yang diharapkan.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja
Gomes (2003:180-181) menjelaskan bahwa motivasi seseorang
untuk bekerja merupakan hal yang susah, dikarenakan motivasi itu
melibatkan faktor-faktor individual dan faktor organisasional. Faktor
individual terdiri dari kebutuhan, tujuan, sikap, dan kemampuan.
Sedangkan faktor organisasional meliputi pembayaran atau gaji,
keamanan pekerjaan, sesama pekerja, pengawasan, pujian, dan
pekerjaan itu sendiri. Lebih lanjut Gouzali (2005: 370-371)
menjelaskan motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang
akan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut dibedakan atas : Faktor intern dan ekstern.
Faktor intern yang mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang
antara lain; kematangan pribadi, tingkat pendidikan, keinginan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
harapan pribadi, kebutuhan, kelelahan dan kebosanan, kepuasan kerja.
Sedangkan Faktor ekstern yang mempengaruhi motivasi dapat
mencakup antara lain; lingkungan kerja yang menyenangkan,
kompensasi yang memadai, supervisi yang baik, adanya penghargaan
atas prestasi, status dan tanggung jawab, peraturan yang berlaku.
6. Tujuan Pemberian Motivasi
Menurut Hasibuan ( 2006: 221) dengan diadakannya.pemberian
motivasi maka dengan sendirinya akan mendorong gairah dan semangat
kerja guru, meningkatkan moral dan kepuasan kerja guru,
mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan,
meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi guru,
mengefektifkan pengadaan guru, menciptakan suasana dan hubungan
kerja yang baik, meningkatkan kreativitas dan partisipasi guru,
meningkatkan tingkat kesejahteraan guru, mempertinggi rasa tanggung
jawab terhadap tugas dan meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat
dan bahan baku.
7. Dampak Motivasi Kerja
Produktivitas sangat tergantung pada motivasi dan akan tercapai
apabila terdapat motivasi yang tinggi dan moral yang baik dari sumber
daya manusia. Dalam penelitian Alimuddin (2012) menemukan bahwa
terdapat pengaruh positif motivasi kerja terhadap produktivitas kerja.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa motivasi kerja seseorang
digolongkan menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Kenyataanya rata-rata motivasi kerja seseorang sudah baik namun pada
dimensi motivasi ekstrinsik masih dikatakan rendah sehingga
produktivitas kerja seseorang masih kurang. Kurangnya motivasi
disebabkan oleh pimpinan kurang memotivasi bawahan sehingga tugas-
tugas kurang sesuai dengan harapan.
Lebih lanjut Hamali (2013) menemukan hasil bahwa terdapat
pengaruh positif motivasi kerja terhadap kepuasaan kerja. Penelitian
tersebut menunjukkan bahwa motivasi kerja seseorang sudah baik
karena pimpinan yang memberikan dorongan atau motivasi yang kuat
terhadap bawahannya dan besarnya gaji yang sudah baik sehingga
karyawan tidak ingin pindah ke pekerjaan lain. Amalda & Prasojo
(2018) menemukan bahwa pengaruh positive motivasi kerja guru
terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa
motivasi kerja guru secarah keseluruhan sudah baik sehingga mampu
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas maka ditarik disimpulkan bahwa
motivasi kerja dapat memberikan dampak positif terhadap produktivitas
kerja seseorang, kepuasan kerja dan prestasi belajar siswa. Selain
berdampak positif, motivasi juga akan memberikan dampak negatif
bagi bawahannya yaitu semangat kerja dan hasil kerja yang menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
C. Sertifikasi Guru
1. Pengertian Sertifikasi Guru
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, dikemukakan bahwa pasal 1 berbunyi
sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan
dosen. Undang-undang RI NO 14 Tahun 2005 didalamnya juga
menjelaskan sertifikasi adalah proses uji kompetensi yang dirancang
untuk mengungkapkan penguasaan kompetensi seorang pegawai
landasan pemberian sertifikat. Sertifikat pendidik sebagaimana dalam
pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.
Muslich (2007:2) berpendapat bahwa sertifikat guru merupakan
keniscayaan masa depan untuk meningkatkan kualitas kerja guru,
menjawab arus globalisasi dari kinerjanya setelah sertifikasi,
menyiasati sistem desentralisasi dan diharapkan sertifikasi memiliki
pengaruh besar bagi guru yang telah bersertifikat. Sesuai dengan arah
kebijakan pada UU RI NO. 20 Tahun 2003 pasal 42 yang
mempersyaratkan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi
minimum dan sertifikasi sesuai dengan kewenangan mengajar, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
pendidikan.
Kompetensi guru sebagai agen pembelajaran secarah formal
dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Kualifikasi akademik minimum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
diperoleh melalui pendidikan tinggi, dan sertifikat kompetensi
pendidik diperoleh setelah guru tersebut lulus ujian sertifikasi.
2. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi Guru
Wibowo dalam Mulyasa (2007), mengungkapkan” bahwa tujuan
dari sertifikasi guru adalah untuk melindungi profesi” pendidik dan
tenaga” kependidikan, melindungi” masyarakat dari” praktik-praktik
yang” tidak kompeten sehingga merusak citra pendidik dan tenaga
kependidikan, membantu dan melindungi lembaga penyelenggara
pendidikan dengan menyediakan rambu-rambu dan instrumen untuk
melakukan seleksi terhadap pelamar yang kompeten. Kemudian
Wibowo juga mengemukakan bahwa sertifikasi pendidik dan tenaga
kependidikan mempunyai manfaat, yaitu lembaga sertifikasi yang
telah mengidentifikasi dan menentukan seperangkat kompetensi yang
bersifat unik. Selanjutnya proses seleksi yang lebih baik, akan
membuat progam pelatihan yang lebih bermutu maupun usaha belajar
secara mandiri untuk mencapai peningkatan profesionalisme sehingga
memberikan solusi dalam rangka meningkatkan mutu pendidik dan
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
3. Syarat-Syarat Sertifikasi Guru
Menurut Susanto (2016: 269), terdapat dua persyaratan ujian
sertifikasi, yakni persyaratan akademik dan non-akademik.
Persyaratan akademik yaitu khusu bagi guru TK/RA, kualifikasi
akademik minimun D-4/S-1, latar belakang pendidikan tinggi di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
bidang PAUD, Sarjana Kependidikan lainnya, dan sarjana psikologi,
bagi guru SD/MI kualifikasi akademik minimum D-4/S-1, kualifikasi
akademik minimal D-4/S-1, latar belakang pendidikan tinggi dengan
program pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan, bagi guru yang memiliki prestasi istimewa dalam bidang
akademik, dapat diusulkan mengikuti ujian sertifikasi berdasarkan
rekomendasi dari kepala sekolah, dewan guru dan diketahui serta
disahkan oleh kepala cabang dinas dan kepala dinas pendidikan.
Syarat non-akademik untuk mengikuti ujian sertifikasi meliputi;
umur guru maksimal 56 tahun pada saat mengikuti ujian sertifikasi,
prioritas keikutsertaan dalam ujian sertifikasi bagi guru didasarkan
pada jabatan fungsional, masa kerja dan pangkat atau golongan, bagi
guru yang memiliki prestasi istimewa dalam non-akademik, dapat
diusulkan mengikutibujian sertifikasi berdasarkan rekomendasi dari
kepala sekolah, dewan guru,dan diketahui serta disahkan oleh kepala
cabang dinas dan kepala dinas pendidikan, dan jumlah guru yang
dapat mengikuti ujian sertifikasi di tiap wilayah ditentukan oleh Ditjen
PMPTK berdasarkan prioritas kebutuhan.
4. Perbedaan Guru Bersertifikat dan Tidak Bersertifikat
Sebagaimana sudah dipaparkan sebelumnya, sertifikasi guru
adalah kegiatan atau proses pemberian sertifikat pendidik kepada
guru. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi
standar profesional guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Guru bersertifikasi adalah guru yang sudah mendapat sertifikat
pendidik dimana guru tersebut dianggap profesional dalam
menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas, sehingga
guru yang sudah mendapat sertifikat pendidik diharapkan mampu
membawa perubahan pendidikan menjadi pendidikan yang berkualitas
baik dari segi proses maupun outputnya. Selain itu, guru yang tidak”
bersertifikasi “merupakan guru yang” memiliki status kerja” kontrak
atau” guru yang belum” memiliki sertifikat dan belum memenuhi”
syarat sertifikasi.”
Murtdalo (2019) “menemukan bahwa” perbedaan “guru yang
bersertifikasi” dan guru “yang tidak sertifikasi” dapat dilihat dari
kegiatan” dalam mengelola “pembelajaran, kegiatan dalam menyusun
rencana” pembelajaran, dan” kegiatan dalam “memanfaatkan media
pembelajaran. Guru” bersertifikasi dalam hal mengelola pembelajaran
pada peserta” didik sudah “baik dan menyenangkan” sehingga
membuat peserta” didik tidak “bosan. Dalam hal” pemilihan media
pembelajaran” sebagian besar” guru bersertifikasi “telah memilih” dan
menggunakan” media “pembelajaran dengan tepat” walaupun hanya
dengan media sederhana. Berkaitan” dengan perencanaan
pembelajaran guru bersertifikasi “secara keseluruhan “sudah baik,
meskipun” beberapa guru “masih perlu dioptimalkan.”
Guru yang” tidak sertifikasi” dalam menyusun” rencana
pembelajaran “sebagian besar telah “membuatnya, namun” hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
sebatas “melaksanakan “tugas-tugas sebagai guru” bahkan “penerapan
dalam” pembelajaran “banyak yang tidak “sesuai dengan yang” ditulis
dalam” RPP seperti pendekatan” dan metode “pembelajaran yang
masih” menggunakan “siswa sebagai obyek, “pemanfaatan media
lingkungan” yang belum” optimal, pelaksanaan “remedial dan
pengayaan” yang sering “ditinggalkan.”
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa guru yang
bersertifikasi sudah melaksanakan pembelajaran dengan baik, namun
sebagian belum optimal, sedangkan guru tidak sertifikasi sudah
melaksanakan pembelajaran dengan cukup baik namun sebagian besar
guru yang tidak sertifikasi belum bias menerapkan metode atau
pendekatan yang sudah di tulis dalam RPP.
5. Dampak Sertifikasi Guru
Sertifikasi guru pada hakekatnya bertujuan agar meningkatkan
kualitas guru, sehingga membawa perbaikan mutu pendidikan
nasional. Suwardi (2015) menyatakan bahwa sertifikasi guru
mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positif sertifikasi
guru meliputi perbaikan kualitas guru, adanya perlindungan profesi
guru, perbaikan kesejahteraan guru, meningkatkan minat masyarakat
untuk menjadi guru, meningkatkan administrasi pendidikan, dan
meningkatkan motivasi guru dalam melaksanakan kerja ilmiah.
Adapun dampak negatif dari sertifikasi guru, yaitu adanya kecurangan
yang dilakukan guru dalam menyusun portofolio, kadangkala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
sertifikasi guru dapat mengganggu proses pembelajaran, dan
menimbulkan kesenjangan atau kecemburuan bagi guru lain.
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya. Penelitian tersebut sangat penting untuk diungkapkan karena
dapat digunakan sebagai sumber informasi dan bahan acuan yang sangat
berguna bagi penelitian ini:
Tabel 2.1
Penelitian yang Relevan
No Penelitian dan
Tahun
Judul Penelitian Metode
Analisis
Hasil Penelitian
1. Margono, 2011
Analisis Perbedaan
Motivasi Kerja,
Loyalitas Kerja, dan
Kinerja Guru Yang
Bersertifikasi Dengan
Yang Belum
Bersertifikasi
Independen
Sampel T-
Test
a. Guru bersertifikasi
cenderung lebih
pada motivasi
kerja tinggi dan
sedang, tetapi guru
belum
bersertifikasi
cenderung lebih
pada motivasi
kerja rendah.
b. Pada loyalitas
kerja guru
bersertifikasi
cenderung lebih
sedang dan
rendah, tetapi guru
belum
bersertifikasi
cenderung lebih
pada loyalitas
kerja tinggi.
c. Pada kinerja guru
bersertifikasi
cenderung lebih
tinggi, tetapi guru
belum
bersertifikasi
cenderung lebih
pada kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
sedang dan
rendah.
2. Sri
Wahyuningsih,
2011
Perbedaan Motivasi
Kerja Guru PNS dan
Non PNS Dilihat dari
Kepemimpinan,
Kepuasan Gaji dan
Lingkungan Kerja
Independen
Sampel T-
Test
a. Rata-rata motivasi
kerja guru PNS lebih
tinggi dibandingkan
motivasi kerja guru
non PNS ditinjau dari
kepemimpinan.
b. Rata-rata motivasi
kerja guru lebih
tinggi dibandingkan
motivasi kerja guru
non - PNS ditinjau
dari kepuasan gaji.
c. Rata-rata motivasi
kerja guru lebih
tinggi dibandingkan
motivasi kerja guru
non PNS ditinjau dari
lingkungan kerja
3. Rizal Fakhrul &
Nurhikmahyanti
Desi, 2014
Perbedaan
Kompetensi
Pedagogik Guru
Bersertifikasi dan
Belum Bersertifikasi
di SMK Negeri se
Kecamatan Buduran
Sidoarjo.
Independen
Sampel T-
test
Terdapat perbedaan
yang signifikan pada
kompetensi pedagogik
antara guru
bersertifikasi dan guru
belum sertifikasi di
SMK Negeri se
Kecamatan Buduran
Sidoarjo.
E. Kerangka Berpikir
1. Analisis Perbedaan Motivasi Kerja Pada Guru Yang Bersertifikat
dan Tidak Bersertifikat
Motivasi kerja merupakan dorongan yang timbul pada diri
seseorang yang menyebabkan ia melakukan suatu tindakan tertentu
untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu juga, motivasi kerja
merupakan kondisi psikologis yang mendorong pekerja melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
usaha menghasilkan barang atau jasa, sehingga dapat tercapai suatu
tujuan.
Program sertifikasi yang dicanangkan oleh pemerintah pada
dasarnya merupakan sebuah program yang lebih mengarah pada upaya
peningkatan hasil proses pembelajaran dengan mengkondisikan guru-
gurunya sebagai tenaga-tenaga pendidik yang berkompeten pada
bidangnya. Kompeten dalam hal ini diartikan mampu melaksanakan
tugas dan kewajibannya sebagai guru secara profesional dengan
langkah-langkah yang strategis.
Guru yang layak bersertifikat adalah guru-guru yang
mempunyai kemampuan khususnya yang dapat menunjang ketuntasan
proses pembelajaran. Sebaliknya guru yang tidak layak bersertifikat
adalah guru-guru yang belum memenuhi syarat kualifikasi sarjana
pendidikan (S1), tidak kompeten, dan tidak mempunyai kemampuan
khusus yang dapat menunjang ketuntasan proses pembelajaran.
Dari penjelasan di atas dapat dirumuskan hipotesis pertama yaitu:
H1: Terdapat perbedaan motivasi kerja pada guru yang
bersertifikasi dan tidak sertifikasi di SMK Negeri 1 Bantul dan
SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta.
2. Analisis Perbedaan Kinerja Guru Pada Guru Yang Bersertifikat
dan Tidak Bersertifikat
Kinerja guru merupakan elemen penting dalam dunia
pendidikan, selain itu juga merupakan penentu tinggi rendahya kualitas
pendidikan. Kinerja guru dilakukan oleh guru dalam melaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
tugas seorang guru sebagai pendidik. Kualitas kinerja guru sangat
menentukan pada kualitas hasil pendidikan dikarenakan guru
merupakan sosok yang paling sering berinteraksi secara langsung
dengan siswa pada saat proses pembelajaran.
Kinerja guru dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan
seorang guru secarah keseluruhan dalam periode waktu tertentu yang
dapat diukur berdasarkan tiga indikator, yaitu penguasaan bahan ajar,
kemampuan mengelola pembelajaran dan komitmen menjalankan
tugas. Guru yang mempunyai kinerja yang tinggi maka guru tersebut
mampu menguasai bahan ajar sehingga dapat mengajar dengan baik
kepada siswanya. Sebaliknya guru yang mempunyai kinerja yang
rendah maka guru tersebut kurang mampu dalam menguasai bahan ajar
sehingga tidak dapat mengajar dengan baik kepada siswanya.
Purniadi (2017) menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara
kinerja guru yang bersertifikasi dan guru yang belum bersertifikasi.
Kinerja guru yang bersertifikasi terlihat baik dalam pengembangan
sikap selama dalam jabatan, sangat efektif dalam memberikan
pengajaran, dan terampil dalam menggunakan teknologi informatika.
Sebaliknya kinerja guru yang belum bersertifikasi dikatakan rendah
karena kurangnya minat guru untuk menambah wawasan sebagai
upaya untuk meningkatkan profesionalismenya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis
kedua yaitu:
H2: Terdapat perbedaan kinerja guru yang bersertifikasi dan tidak
bersertifikasi di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Putra Tama
Bantul Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kausal
komparatif (causal comparative research). Penelitian ini bertujuan untuk
menguji perbedaan motivasi kerja dan kinerja guru pada guru bersertifikat
dan tidak bersertifikat, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2020 di SMK
Negeri 1 Bantul dan SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Arikunto (2018) mengatakan bahwa subjek penelitian yaitu terdiri
dari orang, tempat, atau benda yang harus diteliti atau diamati. Dalam
penelitian ini subjek yang digunakan adalah guru-guru bersertifikasi dan
tidak bersertifikasi di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Putra Tama
Bantul Yogyakarta. Alasan peneliti memilih guru-guru yang
bersertifikasi dan tidak bersertifikasi sebagai subjek penelitian yaitu
untuk” mengetahui motivasi kerja dan kinerja guru pada guru yang
bersertifikasi dan tidak sertifikasi.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah pokok persoalan yang akan diteliti untuk
mendapat data (Arikunto 2018). Dalam penelitian ini objek yang diteliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
adalah motivasi kerja dan kinerja guru pada guru yang bersertifikat dan
tidak bersertifikat.
D. Populasi, Sampel, dan Penarikan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya
(Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah
guru-guru bersertifikasi dan tidak bersertifikasi di SMK Negeri 1 Bantul
dan SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta yang berjumlah 80 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini teknik
sampel yang digunakan adalah guru-guru yang bersertifikasi dan tidak
bersertifikasi di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Putra Tama Bantul
Yogyakarta yang berjumlah 80 orang.
3. Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sampel jenuh. Penelitian menggunakan sampel jenuh dikarenakan
jumlah populasi dalam penelitian ini relative kecil sebanyak 80 orang.
Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
E. Data yang Dicari
Dalam penelitian ini, data yang dicari oleh peneliti, sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah data penelitian yang diterima atau diperoleh
secara langsung dari sumber asli (tidak melalui prantara) dan
dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pernyataan pertanyaan
penelitian yang sesuai dengan keinginan peneliti. Data tersebut
diperoleh dengan membagi kuesioner yang mencakup pernyataan
mengenai motivasi kerja dan kinerja guru. Pengisisan kuesioner dengan
cara memberikan tanda ( pada kolom yang sesua dengan yang
sebenarnya.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh dari subjek
penelitian, tetapi diperoleh dari instansi pendidikan. Data sekunder
mencakup kelengkapan informasi berupa sejara singkat, visi, misi, dan
jumlah guru di sekolah.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
melalui kuesioner dalam bentuk link google form. Kuesioner digunakan
untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yang berupa
pernyataan tentang motivasi kerja dan kinerja.guru di SMK Negeri 1 Bantul
dan SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Terkait hal ini peneliti mencari data yang dibutuhkan untuk penelitian
melalui kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan memberikan pernyataan tertulis kepada responden, guna
untuk mendapatkan informasi tentang motivasi kerja dan kinerja guru.
Kuesioner ini akan di isi oleh bapak/ibu guru yang bersertifikat dan tidak
bersertifikat di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Putra Tama Bantul
Yogyakarta.
G. Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Motivasi Kerja
Motivasi kerja merupakan suatu dorongan yang timbul pada diri
seseorang yang menyebabkan ia melakukan suatu tindakan tertentu
untuk memenuhi kebutuhannya. Semakin tinggi tingkat motivasi guru
dalam bekerja, maka guru akan menunjukan sikap tanggungjawab,
menunjukan prestasi yang baik, kesediaan mengembangkan diri, dan
menunjukan kemandirian dalam bekerja. Sebaliknya, semakin rendah
motivasi kerja seorang guru maka guru tidak akan menunjukkan sikap
tanggungjawab, prestasi yang kurang baik, tidak bersedia
mengembangkan diri dan memiliki ketergantungan kepada orang lain
dalam bekerja.
Variabel ini akan diukur dengan menggunakan tiga dimensi
motivasi dari teori Motivasi (McClelland, 1987) yang dikembangkan
oleh Deria (2018), meliputi motif berprestasi, motif berkuasa, dan motif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
bersahabat. Pengukuran variabel motivasi kerja dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner sebanyak 15 item pernyataan dengan skala
Likert dengan pilihan jawaban: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak
Setuju (TS), Ragu-Ragu (RR), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).
Tabel 3.1.
Kisi-Kisi Kuisioner Motivasi Kerja
Dimensi Deskripsi No. Item
1. Motif
berprestasi
Dorongan akan tanggung jawab untuk
melakukan sesuatu dengan sebaik-
baiknya. Orang yang memiliki prestasi
tinggi biasanya selalu ingin menghadapi
tantangan baru dan mencari tingkat
kebebasan yang tinggi.
1-6
2. Motif
berkuasa
Dorongan untuk mencapai autoritas,
untuk memiliki pengaruh terhadap orang
lain. Motif akan berkuasa adalah
kebutuhan untuk membuat orang lain
berperilaku dalam suatu cara atau bentuk
ekspresi dari individu untuk
mengendalikan dan mempengaruhi orang
lain.
7-11
3. Motif
bersahabat
Dorongan untuk berinteraksi dengan
orang lain, berada bersama orang lain,
dan tidak mau melakukan sesuatu yang
merugikan orang lain.
12-15
Sumber: Deria (2017)
2. Kinerja Guru
Kinerja guru adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang
guru di lembaga pendidikan sesuai dengan tugas dan tanggungjawab
dalam mencapai tujuan pendidikan. Variabel kinerja guru dalam
penelitian ini diukur dengan menggunakan lima dimensi yang
dikemukakan oleh Khusnaini (2015) meliputi, menyusun perencanaan
pembelajaran, kemampuan mengajar, melakukan penilaian, melakukan
umpan balik, dan menyusun program remedial. Pengukuran kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
guru menggunakan kuesioner yang terdiri dari 30 item pernyataan
dengan skala Likert dan pilihan jawaban: Tidak Pernah (TP), Jarang (J),
Kadang-Kadang (KK), Sering (SR), dan Selalu (S).
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kinerja Guru
Dimensi Deskripsi Nomor Item
a. Menyusun
Perencanaan
Pembelajaran
Kegiatan merencanakan pengelolaan
pembelajaran, merencanakan
pengorganisasian bahan pelajaran,
merencanakan pengelolaan kelas,
merencanakan penilaian hasil belajar.
1-10
b. Kemampuan
Mengajar
Kegiatan guru dalam memulai
pembelajaran, mengelola pembelajaran,
mengorganisasikan pembelajaran, dan
mengakhiri pembelajaran.
11-16
c. Melakukan
Penilaian
Kemampuan guru dalam merencanakan
penilaian melaksanakan penilaian,
mengelola dan memeriksa hasil penilaian,
memanfaatkan hasil penilaian, dan
melaporkan hasil penilaian.
17-21
d. Melakukan
Umpan Balik
Kemampuan berinteraksi antara guru
kepada siswa, dan juga siswa kepada
siswa lainnya.
22-26
e. Menyusun
Program
Remedial
Kegiatan guru dalam memberikan
bimbingan khusus dan penyederhanaan. 27-30
Sumber: Khusnaini (2015)
3. Sertifikasi Guru
Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada
guru yang telah memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional,
bersamaan dengan peningkatan kesejahteraan yang layak. Adapun
tujuan dari sertifikasi, yaitu melindungi profesi pendidik dan tenaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
kependidikan, melindungi masyarakat dari praktik-praktik yang tidak
kompeten, sehingga merusak citra pendidik dan tenaga kependidikan,
membantu dan melindungi negara lembaga penyelenggara pendidikan,
dengan menyediakan rambu-rambu dan instrumen untuk melakukan
seleksi terhadap pelamar yang kompeten, membangun citra masyarakat
terhadap profesi pendidik dan tenaga kependidikan, serta memberikan
solusi dalam rangka meningkatkan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan (Wibowo, 2004).
H. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk memastikan bahwa instrumen yang
digunakan mampu menyampaikan apa yang hendak diatur (Arikunto,
2018). Adapun uji validitas dalam penelitian ini adalah dengan cara
mencari validitas item dari motivasi kerja dan kinerja guru pada guru
yang bersertifikasi dan tidak sertifikasi. Setelah angket disebarkan dan
dijawab oleh responden maka hasilnya dianalisis untuk mengukur
valid tidaknya butir item pertanyaan atau pernyataan tersebut. Rumus
yang digunakan untuk uji validitas butir pernyataan kuesioner adalah
rumus korelasi Product Moment Pearson, (Azwar, 2012), yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Keterangan:
: Koefisien korelasi skor item-total setelah dikoreksi
: Koefisien korelasi skor item-total sebelum dikoreksi
: Deviasi standar skor item yang bersangkutan
: Deviasi standar skor tes
Formula ini menghasilkan koefisien.yang dikenal dengan
nama corrected item-total correlation coefficient. Pada analisis.ini
akan memperoleh informasi yang lebih akurat mengenai korelasi
antara skor item dengan skor kuesioner yang seharusnya. Adapun
yang dijadikan patokan untuk menentukan apakah item tersebut valid
atau tidak adalah sebagai berikut:
- Apabila rhitung > rtabel maka item instrument tersebut valid.
- Apabila rhitung < rtabel maka instrument tersebut tidak valid.
Nilai tabel dihitung menggunakan data seluruh responden
dengan taraf signifikan 5% dengan cara menghitung:
Keterangan:
Df :Degree of Freedom (derajat bebas)
N :Jumlah responden
Df = n-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berikut ini di sajikan hasil pengujian validitas instrumen dalam penelitian
ini:
a) Motivasi Kerja
Hasil perhitungan uji validitas instrumen motivasi kerja dengan 15
pernyataan, adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Kerja
No Butir
Instrumen
r hitung r tabel (N=80,
= 5 %
Keterangan
Item 1 0,554 0,219 Valid
Item 2 0,584 0,219 Valid
Item 3 0,447 0,219 Valid
Item 4 -0,006 0,219 Tidak Valid
Item 5 0,240 0,219 Valid
Item 6 0,507 0,219 Valid
Item 7 0,310 0,219 Valid
Item 8 0,457 0,219 Valid
Item 9 0,331 0,219 Valid
Item 10 0,430 0,219 Valid
Item 11 0,333 0,219 Valid
Item 12 0,177 0,219 Tidak Valid
Item 13 0,545 0,219 Valid
Item 14 0,344 0,219 Valid
Item 15 0,359 0,219 Valid
Dari tabel 3.3 di atas menunjukkan bahwa 13 item yang mengukur
variabel motivasi kerja dinyatakan valid karena.nilair hitung > r tabel, akan
tetapi 2 item pernyataan menunjukkan tidak valid yaitu item 4 dan item 12.
Item pernyataan yang tidak valid tersebut dinyatakan gugur dan tidak
digunakan sebagai data penelitian. Oleh karena itu peneliti menghapus ke-
2 item pernyataan dan melakukan uji validitas yang kedua. Hasil
perhitungan uji validitas motivasi kerja setelah item 4 dan 12 dihapus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 3.4
Hasil Uji Ulang Instrumen Motivasi Kerja Tanpa Item 4 dan 12
No Butir
Instrumen
r Hitung r Tabel (N=80,
= 5 %
Keterangan
Item 1 0,604 0,219 Valid
Item 2 0,623 0,219 Valid
Item 3 0,438 0,219 Valid
Item 5 0,233 0,219 Valid
Item 6 0,554 0,219 Valid
Item 7 0,340 0,219 Valid
Item 8 0,437 0,219 Valid
Item 9 0,330 0,219 Valid
Item 10 0,439 0,219 Valid
Item 11 0,340 0,219 Valid
Item 13 0,583 0,219 Valid
Item 14 0,431 0,219 Valid
Item 15 0,247 0,219 Valid
Berdasarkan tabel 3.4 di atas menunjukkan bahwa 13 item pernyataan yang
mengukur variabel motivasi kerja dinyatakan valid karena nilai r hitung > r tabel.
13 item pernyataan ini akan digunakan dalam data penelitian.
b) Kinerja Guru
Hasil perhitungan uji validitas instrumen kinerja guru dengan 30 pernyataan
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Instrumen Kinerja Guru
No Butir
Instrumen
r Hitung r Tabel (N=80,
= 5 %
Keterangan
Item 1 0,570 0,219 Valid
Item 2 0,534 0,219 Valid
Item 3 0,441 0,219 Valid
Item 4 0,124 0,219 Tidak Valid
Item 5 0,358 0,219 Valid
Item 6 0,428 0,219 Valid
Item 7 0,366 0,219 Valid
Item 8 0,387 0,219 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Item 9 0,365 0,219 Valid
Item 10 0,307 0,219 Valid
Item 11 0,233 0,219 Valid
Item 12 0,468 0,219 Valid
Item 13 0,483 0,219 Valid
Item 14 0,435 0,219 Valid
Item 15 0,451 0,219 Valid
Item 16 0,423 0,219 Valid
Item 17 0,203 0,219 Tidak Valid
Item 18 0,124 0,219 Tidak Valid
Item 19 0,326 0,219 Valid
Item 20 0,326 0,219 Valid
Item 21 0,402 0,219 Valid
Item 22 0,358 0,219 Valid
Item 23 0,133 0,219 Tidak Valid
Item 24 0,439 0,219 Valid
Item 25 0,514 0,219 Valid
Item 26 0,369 0,219 Valid
Item 27 0,266 0,219 Valid
Item 28 0,244 0,219 Valid
Item 29 0,351 0,219 Valid
Item 30 0,208 0,219 Tidak Valid
Tabel di atas menunjukkan ada 30 item yang mengukur variabel kinerja
guru dinyatakan 25 item valid karena nilai r hitung > r tabel, akan tetapi terdapat 5
item pernyataan menunjukkan tidak valid yaitu item 4, 17, 18, 23, dan 30. Item
pernyataan yang tidak valid tersebut dinyatakan gugur dan tidak digunakan
sebagai data penelitian. Oleh karena itu peneliti menghapus ke-5 item pernyataan
dan melakukan uji validitas yang kedua. Hasil perhitungan uji validitas motivasi
kerja setelah item 4, 17, 18, 23, dan 30 dihapus.
Tabel 3.6
Hasil Uji Ulang Instrumen Kinerja Guru Tanpa Item 4, 17, 18, 23, dan 30
No Butir
Instrumen
r Hitung r Tabel (N=80,
= 5 %
Keterangan
Item 1 0,572 0,219 Valid
Item 2 0,530 0,219 Valid
Item 3 0,465 0,219 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Item 5 0,343 0,219 Valid
Item 6 0,423 0,219 Valid
Item 7 0,375 0,219 Valid
Item 8 0,364 0,219 Valid
Item 9 0,377 0,219 Valid
Item 10 0,307 0,219 Valid
Item 11 0,247 0,219 Valid
Item 12 0,437 0,219 Valid
Item 13 0,482 0,219 Valid
Item 14 0,432 0,219 Valid
Item 15 0,463 0,219 Valid
Item 16 0,421 0,219 Valid
Item 19 0,338 0,219 Valid
Item 20 0,346 0,219 Valid
Item 21 0,408 0,219 Valid
Item 22 0,374 0,219 Valid
Item 24 0,427 0,219 Valid
Item 25 0,487 0,219 Valid
Item 26 0,366 0,219 Valid
Item 27 0,253 0,219 Valid
Item 28 0,265 0,219 Valid
Item 29 0,361 0,219 Valid
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 25 item pernyataan yang
mengukur variabel kinerja guru dinyatakan valid karena nilai r hitung > r tabel. 25
item pernyataan ini akan digunakan dalam data penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji dan mengetahui derajat
keajegan suatu alat ukur. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen
tersebut memberikan hasil yang tetap walaupun dilakukan dalam beberapa kali
dalam waktu yang berlainan (Arikunto, 2018).
Metode yang digunakan untuk menguji tingkat reliabilitas instrumen
adalah Cronbach’s Alpha dengan taraf signifikan 6%. Jika koefisien alpha
lebih besar dari rtabel dengan taraf signifikan 6% maka kuesioner tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dinyatakan handal atau reliabel. Dalam menginterprestasikan keterandalan
suatu instrumen, digunakan kriteria dari Guilford (Sundayana, 2015) sebagai
berikut:
Tabel 3.7
Klarifikasi Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabelitas (r) Interpretasi
0,80 ≤ r ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 ≤ r < 0,80 Tinggi
0,40 ≤ r < 0,60 Sedang/cukup
0,20 ≤ r < 0,40 Rendah
0,00 ≤ r < 0,20 Sangat Rendah
Adapun kriterianya sebagai berikut:
- Apabila ɑ > 0,6 maka instrumen dinyatakan reliabel.
- Apabila ɑ < 0,6 maka instrumen tidak reliabel.
Tabel 3.8
Hasil Perhitungan Uji Reliabelitas
Variabel Nilai Alpha
Cronbach
Kriteria Interpretasi
Motivasi Kerja 0,779 Reliabel Sangat Tinggi
Kinerja Guru 0,847 Reliabel Sangat Tinggi
I. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan yaitu dengan
menggunakan uji Mann-Whitney. Teknik ini bertujaun untuk menganalisis
perbedaan motivasi kerja dan kinerja guru. Penelitian ini akan
membandingkan dua kelompok yang berbeda, yaitu guru bersertifikasi dan
tidak bersertifikasi. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan analisis
statistik deskriptif dan uji prasyarat untuk mengetahui perbedaan motivasi
kerja dan kinerja guru pada guru yang bersertifikasi dan tidak sertifikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara. mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul dengan cara sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi
(Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini menggunakan analisis kelas
interval dengan rumus sebagai berikut:
1. Variabel Motivasi Kerja
Deskripsi variabel kinerja guru dapat diperoleh melalui dua
cara, yaitu mencari nilai tertinggi dan terendah serta mencari
nilai interval kelas.
a. Mencari nilai tertinggi dan terendah
Terdapat 15 butir pernyataan dengan skala Likert 5 pilihan
maka diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai
berikut:
Nilai tertinggi = 15 item x 5 = 75
Nilai terendah = 15 item x 1 = 15
b. Mencari nilai interval kelas
Range = 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Maka panjang kelas interval kelas variabel motivasi
kerja adalah 12. Kelas interval tersebut dapat
dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 3.9
Interval Kelas Motivasi Kerja
Kategori Interval Kelas
Sangat Tinggi 63-75
Tinggi 51-62
Cukup 39-50
Rendah 27-38
Sangat Rendah 15 -26
Sumber: Data Primer, diolah 2021
Pengelompokan menurut kategori didasarkan pada
kriteria rentang skor sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah,
dan sangat rendah. Adapun makna kategori adalah sebagai
berikut:
1) Sangat tinggi adalah guru mempunyai dorongan yang
sangat kuat untuk melakukan sesuatu dan mencapai tujuan.
Dalam hal ini, guru mempunyai dorongan untuk berprestasi
dalam karir di dunia pendidikan, mempunyai dorongan
tanggung jawab, mempunyai dorongan untuk
pengembangan diri, dan kemandirian yang kuat untuk
melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan yang akan
dicapai walaupun banyak rintangan.
2) Tinggi adalah guru mempunyai dorongan yang kuat untuk
melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan, akan tetapi
kurang diikuti oleh dorongan untuk berprestasi dalam karir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
di dunia pendidikan, mempunyai dorongan tanggung jawab,
mempunyai dorongan untuk pengembangan diri, dan
kemandirian yang kuat untuk melakukan sesuatu dalam
mencapai tujuan yang akan dicapai walaupun banyak
rintangan.
3) Cukup adalah guru mempunyai dorongan yang cukup untuk
melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan akan tetapi
kurang diikuti oleh dorongan untuk berprestasi dalam karir
di dunia pendidikan, mempunyai dorongan tanggung jawab,
mempunyai dorongan untuk pengembangan diri, dan
kemandirian yang kuat untuk melakukan sesuatu dalam
mencapai tujuan yang akan dicapai walaupun banyak
rintangan.
4) Rendah adalah guru memiliki dorongan yang lemah untuk
melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan, serta tidak
diikuti oleh dorongan untuk berprestasi dalam karir di dunia
pendidikan, kurang memiliki dorongan tanggung jawab,
kurang memiliki dorongan untuk pengembangan diri, dan
kurang memiliki kemandirian yang kuat untuk melakukan
sesuatu dalam mencapai tujuan yang akan dicapai walaupun
banyak rintangan.
5) Sangat rendah adalah guru tidak mempunyai dorongan yang
kuat untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan, tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
memiliki dorongan untuk berprestasi dalam karir di dunia
pendidikan, tidak memiliki dorongan untuk bertanggung
jawab, tidak memiliki dorongan untuk pengembangan diri,
dan tidak memiliki kemandirian untuk melakukan sesuatu
dalam mencapai tujuan yang akan di capai walaupun
banyak rintangan.
2. Variabel Kinerja Guru
Deskripsi variabel kinerja guru diperoleh melalui dua cara,
yaitu mencari nilai tertinggi dan terendah serta mencari nilai
interval kelas.
a. Mencari nilai tertinggi dan terendah
Terdapat 30 item pernyataan dengan menggunakan skala
Likert 5 pilihan maka diperoleh nilai tertinggi dan
terendah adalah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 30 item x 5 = 150
Nilai terendah = 30 item x 1 = 30
b. Mencari nilai interval kelas
Range = 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Maka panjang kelas interval variabel kinerja guru adalah
24. Kelas interval tersebut dapat dikategorikan sebagai
berikut:
Tabel 3.10
Kelas Interval Kinerja Guru
Kategori Kelas Interval
Sangat Baik 126-150
Baik 102-125
Sedang 78-101
Buruk 54-77
Sangat Buruk 30-53
Sumber: Data Primer, diolah 2021
Pengelompokan menurut kategori didasarkan pada
kriteria rentang skor sangat baik, baik, sedang, buruk, dan
sangat buruk. Adapun makna kategori adalah sebagai berikut:
1) Sangat baik adalah guru yang mempunyai gambaran,
perasaan atau penilai yang sangat positif terhadap dirinya
sendiri, artinya guru menghargai kerja kerasnya serta
konsiten dalam melaksanakan tugas-tugas serta menjalankan
tanggung jawabnya dengan baik dalam mencapai kinerja
guru.
2) Baik adalah guru yang mempunyai gambaran, perasaan atau
penilaian positif terhadap kualitas kerja, artinya guru
menghargai kerja kerasnya secara konsisten dan melakukan
tugas-tugas serta menjalankan tanggung jawabnya dengan
baik dalam mencapai kinerja guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
3) Sedang adalah guru yang mempunyai gambaran, perasaan
atau penilaian yang cukup positif terhadap kualitas kerjanya.
Dalam hal ini, guru menghargai kerja kerasnya secara
konsisten, dan melakukan tugas-tugas serta bertanggung
jawab dalam mencapai kinerja guru, namun upaya ini tidak
teratur.
4) Buruk adalah guru yang mempunyai gambaran, perasaan atau
penilaian yang negatif terhadap kualitas kerjanya. Dalam hal
ini, guru kurang menghargai kerja kerasnya secara konsisten,
tidak melakukan tugas-tugas dengan baik, tidak bertanggung
jawab dengan baik dalam mencapai kinerja.
5) Sangat buruk adalah guru memiliki gambaran, perasaan atau
penilaian yang sangat negatif terhadap kualitas kerjanya
sendiri. Dalam hal ini, guru kurang menghargai kerja
kerasnya secara konsisten, tidak melakukan tugas-tugas
dengan baik, dan tidak bertanggung jawab dengan baik dalam
mencapai kinerja yang tinggi.
2. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data
penelitian yang diperoleh berdistribusi normal atau mendekati
normal, karena data yang baik adalah data yang menyerupai
distribusi normal (Ghozali, 2002: 36). Uji normalitas dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah uji
Kolmogorov-Smirnov.
Kriteria yang digunakan untuk mengetahui data yang
digunakan tersebut normal atau tidak adalah:
- Apabila angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig >
0,05 maka data berdistribusi normal.
- Apabila angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig <
0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah
cuplikan dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas
ini menggunakan rumus sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono
(2008: 275) yaitu:
Proses perhitungan uji homogenitas digunakan taraf signifikan
5 % jika F hitung lebih kecil dari F tabel pada taraf signifikan 5 %
maka kedua kelompok memiliki kelompok varian yang homogen.
Sebaliknya jika F hitung lebih besar dari F tabel pada taraf signifikan 5
% maka kedua kelompok memiliki kelompok varian tidak
homogen.
c. Uji Hipotesis
a. Uji Mann Whitney
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Uji Mann Whitney/Wilcoxon merupakan alternatf bagi uji-t. Uji
Mann Whitney/Wilcoxon merupakan uji non-parametrik yang
digunakan untuk membandingkan dua mean populasi yang berasal
dari pupolasi sama atau berbeda dengan menggunakan program
SPSS 22. Berikut hipotesis serta kriteria pengujian uji Mann
Whitney/Wilcoxon.
1) Ada perbedaan motivasi kerja pada guru yang bersertifikasi dan
tidak sertifikasi.
Ho: tidak terdapat perbedaan motivasi kerja pada guru yang
bersertifikat dan tidak bersertifikat.
Ha: terdapat perbedaan motivasi kerja pada guru yang
bersertifikat dan tidak bersertifikat.
Kriteria pengujian hipotesis:
- Jika Sig < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya: terdapat perbedaan motivasi kerja pada guru yang
bersertifikat dan tidak bersertifikat.
- Jika Sig > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Artinya: tidak terdapat perbedaan motivasi kerja pada guru yang
bersertifikat dan tidak bersertifikat.
2) Ada perbedan kinerja guru pada guru yang bersertifikat dan
tidak bersertifikat.
Ho: tidak terdapat perbedaan kinerja guru pada guru yang
bersertifikat dan tidak bersertifikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Ha: terdapat perbedaan kinerja guru pada guru yang bersertifikat
dan tidak bersertifikat.
Kriteria pengujian hipotesis:
Jika Sig < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya: terdapat perbedaan kinerja guru pada guru yang
bersertifikat dan tidak bersertifikat.
Jika Sig > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Artinya: tidak terdapat perbedaan kinerja guru pada guru yang
bersertifikat dan tidak bersertifikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Deskripsi SMK Negeri 1 BANTUL Yogyakarta
1. Data Kelembagaan
a. Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Bantul Yogyakarta
b. Status Sekolah : Negeri
c. Alamat Sekolah : Jl. Parangtritis Km 11 Sabdodadi,
Kecamatan Bantul, Kab. Bantul Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta
2. Sejarah Sekolah
SMK Negeri 1 Bantul berdiri pada tahun 1968 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
213/UKK/III/1968 pada tanggal 9 Juni 1968 dengan nama SMEA
Negeri VI Bantul yang selanjutnya berubah nama menjadi SMEA
Negeri 1 Bantul dan sekarang menjadi SMK Negeri 1 Bantul.
Berdasarkan perkembangannya sekolah sangat komitmen dengan
perubahan dan peningkatan mutu. Komitmen peningkatan mutu
diaktualisasikan dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM)
ISO 9001:2008 sejak tanggal 21 Oktober 2010 sampai 29 Mei 2013.
Kemudian pada awal tahun 2013 SMK Negeri Bantul mengadakan
resertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008. Hal itu
menunjukkan bahwa mutu pendidikan SMK Negeri 1 Bantul telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
diakui oleh lembaga sertifikasi TUV Rheinland Cert GmbH dengan
sertifikat nomor 01.100.065 164.
SMK Negeri 1 Bantul sering dijadikan tujuan studi banding dari
sekolah-sekolah lain, baik di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa.
Sejak tahun 2010 SMK Negeri 1 Bantul telah menjalin kerjasama
dengan sekolah bisnis Bangna Comercial Thailand dan pada
tahun..2012 telah menjalin kerjasama dengan Sungaikolok Industrial
And Community Collage Thailand dalam program pertukaran guru dan
siswa.
3. Visi
Terwujudnya sekolah berkualitas, berkarakter, dan berwawasan
lingkungan. Indikator visi sekolah, antara lain:
a. Tersedianya sarana prasarana dan SDM sesuai SNP berprestasi
di bidang akademik dan non akademik, bertaraf nasional dan
internasional.
b. Tamatan mampu berkompetensi secara mandiri di era global.
c. Pembelajaran agama diberikan sesuai agama yang dianut.
d. Dikembangkannya sikap toleransi antar sesama.
e. Berperilaku santun dalam keseharian.
f. Ditanamkannya sikap disiplin, jujur, dan tanggug jawab pada
warga sekolah di semua kegiatan.
g. Peduli terhadap lingkungan.
h. Berperilaku terpuji dalam berlalulintas di jalan raya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
4. Misi
a. Menyiapkan sarana prasarana dan SDM yang memenuhi standar
SNP.
b. Melaksanakan pembelajaran yang berbasis sains dan teknologi.
c. Mengimplementasi iman, taqwa, mandiri, jujur, disiplin dan
tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
d. Melaksanakan pembelajaran berbasis lingkungan serta
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
e. Menyiapkan tamatan yang mampu mengisi dan menciptakan
lapangan kerja serta mengembangkan profesionalitas dibidang
bisnis.
f. Mengimplementasikan pendidikan etika berlalu lintas dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Fasilitas Sekolah
Tabel 4.1
Fasilitas Sekolah SMK Negeri 1 Bantul
No Jenis Fasilitas
1. Ruang Kelas
2. Lab Komputer
3. Lab TKJ
4. Lab Mengetik
5. Lab Administrasi Perkantoran
6. Lab Akuntansi
7. Lapangan Olahraga
8. Lab Bahasa
9. Lab E-learning
10. Hall
11. Ruang Agama Katolik
13. Mushola
14. Lab Pemasaran
15. Ruang Guru
16. Ruang Kepala Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
17. Ruang Wakil Kepala Sekolah
18. Ruang Tata Usaha
19. Ruang UKS
20. Tempat Parkir
21. Toilet
22. Dapur
Sumber: data primer, diolah 2021
B. Deskripsi SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta
1. Data Kelembagaan
a. Nama Sekolah : SMK Putra Tama Bantul
b. Status Sekolah : Swasta
c. Alamat Sekolah : Jalan Mgr. Alb. Sugiyopranoto No. 2 (Perempatan
Klodran ke Timur), Kecamatan Bantul, Kab. Bantul Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
2. Sejarah Sekolah
SMK Putra Tama didirikan pada tanggal 12 Oktober 1963, oleh
Yayasan Putra Tama Bantul. Keuskupan Agung Semarang mengizinkan
penggunaan tanah milik PGPM Gereja Klodran Bantul untuk
mendirikan sekolah yang diasuh oleh Yayasan Putra Tama. Pada tahun
1960-an, di saat kondisi perekonomian Indonesia terbilang susah,
khususnya perekonomian warga Bantul, maka didirikanlah SMK
pertama di Bantul dengan nama SMK Putra Tama Bantul. Pada saat itu
kebutuhan masyarakat Bantul untuk kejuruan sangatlah kurang. Rata-
rata siswa SMK Putra Tama berasal dari kalangan yang tidak mampu.
Oleh karena itu, SMK Putra Tama diberikan status Berbantuan No.
567/A/Keu/OT pada tanggal 1 Januari 1967 lalu diberikan status
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Bersubsidi oleh Departemen P dan K RI pada tahun 1969. Setelah itu
guru dan pegawai status subsidi dijadikan pegawai negeri/disamakan
sejak tahun 2002, lalu berubah status menjadi terakreditasi pada tahun
2005 hingga saat ini.
3. Visi
Sekolah sebagai pusat pelayanan pendidikan untuk calon tenaga
menengah yang terampil, profesional, dan beriman.
4. Misi
Sekolah menghasilkan tamatan yang memiliki:
a. Kompetensi
b. Kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab
c. Kepedulian
5. Fasilitas Sekolah
Tabel 4.2
Fasilitas SMK Putra Tama Bantul
No Jenis Fasilitas
1. Ruang Kelas
2. Ruang Praktik
3. Ruang Auditorium
4. Ruang Laboratorium Komputer
5. Lapangan Basket
6. Mushola
7. Ruang UKS
8. Ruang BK
9. Koperasi
10. Ruang Guru
11. Ruang Kepala Sekolah
12. Ruang Wakil Kepala Sekolah
13. Perpustakaan
14. Ruang Tata Usaha
15 Ruang Studio
16. Tempat parkir
17. Toilet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada Bab V akan dibahas mengenai hasil penelitian yang meliputi
deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.
A. Deskripsi Data
1. Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini responden penelitian adalah guru-guru SMK
Negeri 1 Bantul dan SMK Putra Tama Bantul, Yogyakarta.
Karakteristik responden dalam penelitian ini yakni jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir, lama mengajar dan status guru.
a. Jenis Kelamin
Gambaran responden berdasarkan jenis kelamin ditampilkan pada
tabel berikut:
Tabel 5.1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Laki-Laki 39 49
Perempuan 41 51
Jumlah 80 100%
Sumber: data primer, diolah 2021
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini
lebih banyak perempuan, yaitu sebanyak 41 guru (51%) sementara
yang lainnya laki-laki, yaitu sebanyak 39 guru (49%).
b. Usia
Dalam penelitian ini usia responden dibagi kedalam enam kategori,
yakni sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 5.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase (0%)
33-42 19 24
43-52 40 50
53-63 21 26
Jumlah 80 100%
Sumber: data primer, diolah 2021
Tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa responden dalam
penelitian ini, mayoritas guru yang memiliki usia 43-52 tahun,
yaitu sebanyak 40 guru (50%).
c. Pendidikan Terakhir
Gambaran responden berdasarkan tingkat pendidikan (pendidikan
terakhir) ditampilkan dalam tabel berikut:
Tabel 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase (%)
Sarjana Muda/Diploma 0 0
S1 63 79
S2 17 21
Jumlah 80 100%
Sumber: data primer, diolah 2021
Tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden
dalam penelitian ini, berpendidikan S1, yaitu sebanyak 63 guru
(79%) dan S2 sebanyak 17 guru (21%).
d. Lama Mengajar
Lama mengajar responden dalam penelitian ini dikelompokkan
menjadi lima bagian, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 5.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Mengajar
Lama Mengaajar Jumlah Persentase (0%)
5-10 25 31
11-29 41 52
21-30 14 17
Jumlah 80 100%
Sumber: data primer, diolah 2021
Tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar
responden mempunyai waktu lama mengajar pada 11-29 tahun,
yaitu sebanyak 41 guru (52%), < 11 tahun sebanyak 25 guru (31%),
dan > 11 tahun sebanyak 14 guru (17%).
e. Status Guru
Dalam penelitian ini status guru digolongkan menjadi dua bagian,
yakni guru bersertifikat dan guru tidak bersertifikat.
Tabel 5.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Guru
Status Guru Jumlah Persentase (%)
Bersertifikat 55 69
Tidak Bersertifikat 25 31
Jumlah 80 100%
Sumber: data primer, diolah 2021
Tabel di atas menunjukkan bahwa hampir separuh responden
yang bersertifikat, yaitu sebanyak 55 guru (69%), sementara yang
lain sebanyak 25 guru (31%) adalah guru tidak bersertifikat.
2. Deskripsi Variabel
Deskripsi variabel bertujuan untuk menggambarkan masing-masing
variabel yang terdapat dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini
variabel-variabel tersebut meliputi motivasi kerja dan kinerja guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
a. Motivasi Kerja
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
dengan jumlah 15 (lima belas) item pernyataan dengan skor 1-5.
Tabel 5.6
Deskripsi Variabel Motivasi Kerja
Sumber: data primer, di olah 2021
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa hanya ada 8 guru (10%) yang
memiliki motivasi kerja sangat tinggi yang terdiri dari 4 guru laki-laki
dan 4 guru perempuan, hampir seluruhnya berpendidikan terakhir S1,
dan berstatus sertifikasi terdiri dari 7 guru dan tidak bersertifikasi
terdiri dari 1 guru, selebihnya 72 guru (90%) mempunyai motivasi
kerja tinggi yang terdiri dari 26 guru laki-laki dan 46 guru perempuan,
hampir seluruhnya berpendidikan terakhir S1, dan berstatus sertifikasi
terdiri dari 48 guru dan tidak bersertifikasi terdiri dari 24 guru.
b. Kinerja Guru
Dalam penelitian inii Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner
dengan jumlah 30 (tiga puluh) butir pernyataan dengan skor 1-5.
Kategori Interval
Kelas
Gender Pendidikan Status Guru Responden Persentase
(%)
L P S1 S2 Ber
Sertifikat
Tidak
Bersertifikat
Sangat
Rendah
15-26 0 0 0 0 0 0 0 0
Rendah 27-38 0 0 0 0 0 0 0 0
Cukup 39-50 0 0 0 0 0 0 0 0
Tinggi 51-62 26 46 57 15 48 24 72 90
Sangat
Tinggi
63-75 4 4 7 1 7 1 8 10
Total 30 50 64 16 55 25 80 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Berikut adalah deskripsi variabel kinerja guru dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 5.7
Deskripsi Variabel Kinerja Guru
S
Sumber: data primer, diolah 2021
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa hanya ada 6 guru (7%) yang
memiliki kinerja sedang, guru tersebut adalah guru perempuan hampir
seluruhnya berpendidikan S1, dan berstatus sertifikasi terdiri dari 4
guru dan tidak sertifikasi terdiri dari 2 guru, selebihnya 74 guru (93%)
memiliki kinerja baik yang terdiri dari 33 guru laki-laki dan 41 guru
perempuan, hampir seluruhnya berpendidikan terakhir S1 dan
berstatus guru bersertifikasi terdiri dari 51 guru dan tidak
bersertifikasi terdiri dari 23 guru.
B. Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
Dalam uji normalitas mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah
data penelitian yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak untuk
Kategori Interval
Kelas
Gender Pendidikan Status Guru Responden Persentase
(%)
L P S1 S2 Ber
Sertifikat
Tidak
Bersertifikat
Sangat
Buruk
30-53 0 0 0 0 0 0 0 0
Buruk 54-77 0 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 78-101 0 6 5 1 4 2 6 7
Baik 102-125 33 41 60 14 51 23 74 93
Sangat
Baik
126-150 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 33 47 65 15 55 25 80 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
masing-masing variabel: motivasi kerja dan kinerja guru. Uji normalitas
dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan
bantuan SPSS 22.
Tabel 5.8
Uji Normalitas Motivasi Kerja
Hasil olah data di atas menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) untuk variabel motivasi kerja sebesar 0,000. Nilai Asymp.
Sig (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan (0,05),
dari hasil pengolahan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
data motivasi kerja berdistribusi tidak normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
MotivasiKerja
N 80
Normal Parametersa,b
Mean 58,51
Std.
Deviation 3,762
Most Extreme Differences Absolute ,223
Positive ,223
Negative -,140
Test Statistic ,223
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal. Sumber: data primer, diolah 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 5.9
Uji Normalitas Kinerja Guru
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KinerjaGuru
N 80
Normal Parametersa,b
Mean 106,36
Std.
Deviation 5,042
Most Extreme Differences Absolute ,200
Positive ,200
Negative -,119
Test Statistic ,200
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal. Sumber: data primer, diolah 2021
Hasil pengolahan data di atas menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) untuk variabel kinerja guru sebesar 0,000. Nilai Asymp.
Sig.(2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan (0,05),
dari hasil pengolahan data di atas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa data kinerja guru berdistribusi tidak normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan agar bisa mengetahui varians populasi,
apakah populasi mempunyai varians yang sama atau berbeda. Jika nilai
Fhitung < Ftabel maka, dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok
memiliki varian yang sama atau homogen, jika sebaliknya maka
kelompok tidak memiliki varian atau tidak homogen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 5.10
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Motivasi Kerja
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2,063 1 78 ,155
Sumber: data primer, diolah 2021
Tabel di atas menunjukkan bahwa data mengenai motivasi kerja
mempunyai variansi yang sama atau homogen, karena nilai Fhitung <
Ftabel (2,063 < 3,96).
Tabel 5.11
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances Kinerja Guru
Levene Statistic df1 df2 Sig.
4,211 1 78 ,044
Sumber: data primer, diolah 2021
Tabel di atas menunjukkan bahwa data mengenai kinerja guru
mempunyai variansi yang tidak sama atau tidak homogen, karena nilai
Fhitung > Ftabel (4,211 > 3,96).
3. Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari pertanyaan atau
permasalahan dalam penelitian. Dalam pengujian hipotesis diketahui
bahwa distribusi data untuk analisis perbedaan motivasi kerja dan
kinerja guru pada guru bersertifikasi dan tidak bersertifikasi
berdistribusi tidak normal, sehingga teknik pengujian hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan uji Mann Whitney. Uji Mann Whitney
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
merupakan alternatif bagi uji-t. Uji Mann Whitney merupakan uji non-
parametrik yang digunakan untuk membandingkan dua populasi yang
berasal dari populasi yang sama atau berbeda dengan taraf signifikansi
0,05. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini dijabarkan sebagai
berikut:
a. Pengujian Hipotesis 1
1) Rumusan Hipotesis
Ho: tidak terdapat perbedaan motivasi kerja pada guru yang
bersertifikat dan tidak bersertifikat.
Ha: terdapat perbedaan motivasi kerja pada guru yang
bersertifikat dan tidak bersertifikat.
2) Kriteria Pengujian Hipotesis 1
a) Jika Sig < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya,
terdapat perbedaan motivasi kerja pada guru yang
bersertifikat dan tidak bersertifikat.
b) Jika Sig > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya,
tidak terdapat perbedaan motivasi kerja pada guru yang
bersertifikat dan tidak bersertifikat.
3) Hasil Pengujian Hipotesis 1
Pengujian hipotesis variabel motivasi kerja pada guru yang
bersertifikasi dan tidak bersertifikasi menggunakan uji Mann-
Whitney. Hasil uji Mann-Whitney dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 5.12
Hasil Uji Mann-Whitney Motivasi Kerja
T
Tabel di atas menunjukkan bahwa mean rank motivasi kerja guru
bersertifikasi, 44,99 dan guru tidak bersertifikasi, 35,02. Hasil
perhitungan ini menunjukkan mean rank guru bersertifikat lebih
besar dari pada mean rank guru tidak bersertifikat. Namun hasil uji
Man-Whitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan motivasi kerja
pada guru yang bersertifikat dan tidak bersertifikat karena nilai sig.
(2-tailed) sebesar 0,151 > 0,05 yang berarti bahwa tidak ada
perbedaan motivasi kerja pada guru yang bersertifikat dan tidak
bersertifikat.
b. Pengujian Hipotesis 2
1) Rumusan Hipotesis 2
Ranks
StatusGuru N Mean Rank Sum of Ranks
Motivasi
Kerja
Bersertifikat 55 42,99 2364,50
Tidak
Bersertifikat 25 35,02 875,50
Total 80
Test Statisticsa
MotivasiKerja
Mann-Whitney U 550,500
Wilcoxon W 875,500
Z -1,437
Asymp. Sig. (2-tailed) ,151
a. Grouping Variable: StatusGuru Sumber: data primer, diolah 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Ho: tidak terdapat perbedaan kinerja guru pada guru yang
bersertifikat dan tidak bersertifikat.
Ha: terdapat perbedaan kinerja guru pada guru yang
bersertifikat dan tidak bersertifikat.
2) Kriteria Pengujian Hipotesis 2
a) Jika Sig < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya,
terdapat perbedaan kinerja guru pada guru yang
bersertifikat dan tidak bersertifikat.
b) Jika Sig > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya,
tidak terdapat perbedaan kinerja guru pada guru yang
bersertifikat dan tidak bersertifikat.
3) Hasil Pengujian Hipotesis 2
Pengujian hipotesis variabel kinerja guru pada guru yang
bersertifikasi dan tidak bersertifikasi menggunakan uji Mann-
Whitney. Hasil uji Mann-Whitney dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 5.13
Hasil Uji Mann-Whitney Kinerja Guru
Ranks
Status Guru N
Mean
Rank Sum of Ranks
Kinerja
Guru
Bersertifikat 55 44,51 2448,00
Tidak
Bersertifikat 25 31,68 792,00
Total 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel di atas menunjukkan bahwa mean rank kinerja guru
bersertifikasi sebesar 44,51, sementara mean rank kinerja guru tidak
bersertifikasi, 31,68. Dengan demikian kinerja guru bersertifikat lebih
besar dari pada kinerja guru tidak bersertifikat. Hasil uji Mann-
Whitney juga menunjukkan terdapat perbedaan kinerja guru pada guru
yang bersertifikat dan tidak bersertifikat karena nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,021 < 0,05. Maka Ho ditolak Ha diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan kinerja guru pada guru yang
bersertifikat dan tidak bersertifikat.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil pengujian hipotesis, diketahui bahwa hipotesis ke satu dan ke
dua didukung oleh hasil data yang diolah. Hal ini akan dibahas sebagai
berikut:
1. Analisis Perbedaan Motivasi Kerja Pada Guru Yang Bersertifikat
dan Tidak Bersertifikat di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Putra
Tama Bantul.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru
bersertifikat dan tidak bersertifikat di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK
Test Statisticsa
KinerjaGuru
Mann-Whitney U 467,000
Wilcoxon W 792,000
Z -2,302
Asymp. Sig. (2-tailed) ,021
a. Grouping Variable: StatusGuru Sumber: data primer, diolah 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Putra Tama Bantul memiliki tingkat motivasi kerja tinggi, terbukti
dengan mayoritas 72 responden (90%) memiliki skor tinggi.
Sedangkan sebagian kecil, yaitu 8 responden (10%) memiliki tingkat
motivasi kerja sangat tinggi. Dengan demikian, secara keseluruhan
rata-rata tingkat motivasi kerja guru tergolong tinggi, namun jika
dilihat dari mean rank motivasi kerja guru bersertifikasi dan guru
tidak bersertifikasi yaitu 42,99 dan 35,02. Guru bersertifikat memiliki
motivasi kerja tinggi dibandingkan guru tidak bersertifikat (42,99 >
35,02).
Pengujian hipotesis mengenai perbedaan motivasi kerja pada
guru yang bersertifikat dan tidak bersertifikat di SMK Negeri 1 Bantul
dan SMK Putra Tama Bantul menunjukkan tidak terdapat perbedaan
motivasi kerja pada guru bersertifikat dan tidak bersertifikat. Karena
secara psikologi motivasi kerja tidak ditentukan oleh status guru
melainkan motivasi timbul dari kesadaran individu yang
menyebabkan seseorang mempunyai kerelaan untuk mendidik dan
disiplin dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang guru. Guru yang
telah termotivasi tentu guru tersebut akan kreatif dalam mengajar,
bekerja dengan penuh rasa tanggungjawab, inovatif dan memiliki
dedikasi yang tinggi, pelayanan baik yang diberikan kepada peserta
didik akan menciptakan suasana yang lebih kondusif sehingga peserta
didik lebih semangat dan betah mengikuti proses pembelajaran. Hal
ini juga dibuktikan dengan rata-rata jawaban responden untuk setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
pernyataan adalah sama, yaitu responden memilih jawaban setuju dan
sangat setuju pada setiap item pernyataan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya
dilakukkan oleh Rasyid (2014), menemukan bahwa tidak ada
perbedaan motivasi kerja pada guru yang bersertifikasi dan tidak
bersertifikasi. Hal tersebut dapat dilihat dari motivasi kerja guru
bersertifikasi dan tidak bersertifikasi dalam aspek ketekunan
mengajar, disiplin dalam mengajar, dan kegairahan dalam mengajar
sama-sama baik dengan rata-rata guru bersertifikasi sebesar 4,01 dan
guru tidak bersertifikasi sebesar 3,91.
2. Analisis Perbedaan Kinerja Guru Pada Guru Yang Bersertifikat
dan Tidak Bersertifikat di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Putra
Tama Bantul.
Kinerja guru dapat diukur atau dilihat berdasarkan spesifikasi
atau kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru.
Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksudkan
adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar guru bersertifikasi dan tidak
bersertifikasi di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Putra Tama Bantul
memiliki kinerja yang baik, terbukti dengan mayoritas 74 responden
(93%) termasuk dalam kategori baik. Sedangkan sebagian kecil, yaitu
6 responden (7%) memiliki kinerja sedang. Dengan demikian secara
keseluruhan rata-rata tingkat kinerja guru tergolong dalam kategori
baik, namun jika dilihat dari mean rank kinerja guru bersertifikat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
guru tidak bersertifikat yaitu 44,51 dan 31,68. Guru bersertifikat
memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan guru tidak bersertifikat
(44,51 > 31,68).
Hasil pengujian hipotesis mengenai perbedaan kinerja guru pada
guru yang bersertifikat dan tidak bersertifikat di SMK Negeri 1 Bantul
dan SMK Putra Tama Bantul menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
kinerja guru pada guru bersertifikasi dan tidak bersertifikasi. Karena
guru yang sudah memiliki sertifikat pendidik, guru tersebut sudah
melewati ujian dan pelatihan atau sudah memenuhi syarat-syarat
tertentu entah itu dilihat dari jam mengajar, lamanya mengajar, dan
pangkat atau golongan dari seorang guru. Hal ini juga dibuktikan
dengan rata-rata jawaban responden pada setiap item indikator
menyatakan guru selalu membuat prota dan prosem sesuai dengan
kalender pendidikan, guru selalu menyampaikan materi pokok
pembelajaran dengan baik, guru selalu membuat bank soal untuk
penilaian, dan guru sering melakukan tanya jawab dengan peserta
didik terkait materi pembelajaran. Sedangkan guru yang tidak
bersertifikasi belum melewati ujian dan pelatihan karena belum
memenuhi persyaratan tertentu. Dengan demikian, dalam menyiapkan
perangkat pembelajaran dan materi pembelajaran, guru yang telah
bersertifikasi mempunyai pengalaman lebih atau kemampuan lebih
dibandingkan dengan guru yang tidak bersertifikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya
dilakukan oleh Murtdalo (2019), yang menemukan bahwa ada
perbedaan kinerja guru yang bersertifikasi dan tidak bersertifikasi.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari kegiatan guru dalam mengelola
pembelajaran, dan kegiatan dalam memanfaatkan media
pembelajaran. Dalam hal mengelola pembelajaran guru bersertifikasi
sudah baik dan menyenangkan sehingga membuat peserta didik tidak
bosan. Sementara itu dalam penelitian tersebut sebagian besar guru
yang tidak bersertifikasi telah menyusun rencana pembelajaran,
namun hanya sebatas melaksanakan tugas, sedangkan penerapannya
banyak yang tidak sesuai dengan yang ditulis dalam RPP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAB V1
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan tentang
perbedaan motivasi kerja dan kinerja guru pada guru yang bersertifikat dan
tidak bersertifikat di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Putra Tama Bantul,
Yogyakarta dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Tingkat motivasi kerja pada guru yang bersertifikat dan tidak
bersertifikat sama-sama tinggi.
2. Tingkat kinerja guru pada guru yang bersertifikat dan tidak
bersertifikat sama-sama baik dalam kategori menyusun perangkat
pembelajaran.
3. Tidak terdapat perbedaan motivasi kerja pada guru yang bersertifikat
dan tidak bersertifikat di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Putra Tama
Bantul. Motivasi kerja pada guru yang bersertifikat dan tidak
bersertifikat sama-sama memiliki motivasi kerja tinggi.
4. Terdapat perbedaan kinerja guru pada guru yang bersertifikat dan tidak
bersertifikat di SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Putra Tama Bantul.
Hal ini dikarenakan setiap guru memiliki kemampuan kinerja yang
berbeda terlebih khusus dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar. Guru yang bersertifikat dalam hal melaksanakan
pembelajaran dan menyusun perencanaan pembelajaran secara
keseluruhan sudah baik, sedangkan guru yang tidak bersertifikat belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
bisa menerapkan metode atau pendekatan yang sudah ditulis dalam
RPP.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan di atas, ada beberapa saran
yang dikemukakan peneliti, yaitu bagi sekolah, bagi guru, dan juga bagi
peneliti selanjutnya. Saran yang dikemukakan peneliti adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Sekolah
a. Mengingat adanya perbedaan kinerja guru pada guru yang
bersertifikat dan tidak bersertifikat, maka diharapkan pihak
sekolah mengadakan pelatihan secara khusus bagi guru yang tidak
bersertifikasi berupa menyusun perangkat pembelajaran yang baik,
cara mengelola kelas dengan baik, dan cara memanfaatkan media
pembelajaran dengan baik melalui seminar, lokakarya, MGMP,
dengan melibatkan guru yang sudah bersertifikasi.
2. Bagi Guru
a. Guru diharapkan agar lebih meningkatkan kembali kinerjanya
dengan mengikuti berbagai program pengembangan profesional,
misalnya pelatihan, observasi teman sejawat, seminar, lokakarya,
dll, dengan demikian motivasi kerja guru semakin meningkat dan
hasil kinerja dari guru tersebut memperoleh hasil kerja yang lebih
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi
kerja dan kinerja guru pada guru yang bersertifikat dan tidak
bersertifikat dengan sampel berjumlah 80 orang. Oleh sebab itu,
saran bagi peneliti selanjutnya untuk menambah jumlah sampel,
sehingga hasil penelitian yang didapatkan lebih menunjukkan
bagaimana perbedaan motivasi kerja dan kinerja pada guru yang
bersertifikat dan tidak bersertifikat.
b. Data sebaiknya tidak hanya berasal dari satu sumber saja tetapi dari
beberapa sumber. Dalam penelitian ini sumber data hanya berasal
dari guru oleh sebab itu untuk peneliti selanjutnya sumber data
dapat ditambah dari sudut pandang kepala sekolah ataupun siswa
sehingga informasi yang diperoleh lengkap dan mencegah guru
melakukan penilaian berlebihan terhadap dirinya.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini ada beberapa kelemahan yang dihadapi peneliti dalam
mencari data, yaitu:
1. Sumber data hanya berasal dari guru dimana guru menilai diri sendiri.
Hal tersebut cendrung menimbulkan bias.
2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
dalam bentuk link google form, sehingga hasil penelitian ini sangat
bergantung pada pemahaman responden terhadap alat ukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3. Sebagian besar responden dalam penelitian ini yaitu guru-guru yang
berasal dari SMK Negeri 1 Bantul dengan jumlah 55 guru, guru tersebut
mempunyai status sertifikasi. Sedangkan guru-guru yang berasal dari
SMK Putra Tama Bantul relatif kecil dengan jumlah 25 guru, guru
tersebut tidak mempunyai status sertifikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
DAFTAR PUSTAKA
Alimuddin, I. K. (2012). Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Pada PT. Telkom Indonesia, Tbk Cabang
Makassar (Doctoral dissertation).
Amalda, N., & Prasojo, L. D. (2018). Pengaruh motivasi kerja guru, disiplin
kerja guru, dan kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar
siswa. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 6(1), 11-21.
Arikunto, S. (2018). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif &
Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Armstrong, Michael. (2009). Armstrong’s Handbook of Human Resource
Management Practice 1 th Edition. United Kindom: Kogan Page.
Asf Jasmani & Syaiful Mustofa. (2013). Terobosan Baru Dalam kerja
Peningkatan Kerja Pengawas Sekolah dan Guru. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Azwar, K., & Murniati, A. R. (2015). Pengaruh Sertifikasi dan Kinerja Guru
terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Banda
Aceh. Jurnal Administrasi Pendidikan: Program Pascasarjana
Unsyiah, 3(2).
Chaudhury, N., Hammer, J.,Muralidharan, K, & Rogers, F. H. (2006).
Missing in Action: Teacher and Health Worker Absence in
Developing Countries. Journal of Economic Perspective, 20(1), 91-
116.
Bintoro,M.T. dan Daryanto. (2017). Manajemen Penilaian Kinerja
Karyawan. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Daviz, Keith, Jhon W. Newstrom. (1996). Perilaku Dalam Organisasi. Edisi
Ketujuh. Terjemahan. Jakarta: Erlangga.
Deria, Srebrenita Desi. (2018). Pengaruh Motivasi Kerja Dalam Memediasi
Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dengan
Komitmen Organisasional. Skripsi thesis, Sanata Dharma University.
Emzir. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitaif & Kualitatif.
Jakarta: PT raja Grafindo Persada.
Fahmi, Muhammad (2017) Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Kerja
Terhadap Prestasi Kerja Pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Daerah Provinsi Sumatra Utara. Skripsi, Thesis, Universitas Islam
Negeri Sumatra Utara.
Fuad, N. (2017). Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap Peningkatan Kinerja
Guru PAI Di SMP Dan MTs. Jurnal Manajemen Pendidikan, 8(1),
23-32.
Fitriani, L. A., Djumiarti, T., & Rihandoyo, R. (2014). Uji Beda Kinerja dan
Kompetensi Antara Guru Bersertifikasi dan Guru Belum Bersertifikasi
di SMPN 02 Pecangaan Jepara. Journal of Public Policy and
Management Review, 3(4), 55-65.
Gibson L, dkk. (1985). Perilaku, Struktur, Proses. Edisi 5. Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Gomes, Faustino Cardoso. (2003) Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Gouzali, Saydan. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia: Suatu
Pendekatan Mikro. Jakarta: Djambatan.
Gunardi, Y. (2016). Analisis Perbedaan Motivasi Kerja, Loyalitas Kerja,
dan Kinerja Guru Yang Bersertifikasi Dengan Yang Belum
Bersertifikasi Kecamatan Kedawung Sragen. Jurnal Manajemen
Sumber Daya Manusia, 10(1).
Hamali, A. Y. (2013). Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja:
Studi Kasus pada PT X Bandung. The Winners, 14(2), 77-86.
Hasmiah, H. (2020). Dampak Sertifikasi Terhadap Peningkatan Kualitas
Mengajar Guru Di SD Negeri Kompleks IKIP Kota Makassar.
JEKPEND: Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 3(1), 37-43.
Hasibuan, Malayu Sp. (2007). Manajemen Dasar, Pengertian, dan
Masalah. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Karo-Karo, S. D., & WALUKOW, A. (2013). Pengaruh Pemberian
Tunjangan Sertifikasi Guru dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Guru MIPA SMA di Kabupaten Jayapura. Jurnal Ilmu Pendidikan
Indonesia, 1(2), 18-30.
Khusnaini, M. (2015). Pengaruh Sertifikasi Guru dan Motivasi Kerja Guru
terhadap Kinerja Guru di KKMI Tingkat Kecamatan Limpung
Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2014/2015 (Doctoral dissertation,
Tesis tidak diterbitkan. Semarang: Program Studi Manajemen
Pendidikan. Program Pascasarjana Universitas PGRI Semarang).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Locke, E.A.,& Latham, G. (1990). A Theory Of Goal Setting and Task
Performance.
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. (2013). Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan. Cetakan ke 12. Bandung: Remaja Rosdakarya.
McClelland, D.C. (1987). Human Motivation. The Press Syndicate of The
Universityof Chambridge: New York.
McGregor, D. (1960). The Human Side of Enterprise, New York.
McKenzie, P., & Sumarto, S. (2014). Studi Ketidakhadiran Guru di
Indonesia. Jakarta: Education Sector Analytical and Capacity
Development Partnership (ACDP), Badan Penelitian dan
Pengembangan (Balitabang), Kemendikbud RI.
Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Murtadlo, A. (2019). Studi Komparasi Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi
Dalam Kompetensi Pedagogik dan Profesional Pada KELOMPOK
Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Gebog Kabupaten
Kudus Tahun 2019 (Doctoral dissertation, IAIN SALATIGA).
Murwati, H. (2013). Pengaruh sertifikasi profesi guru terhadap motivasi
kerja dan kinerja guru di smk negeri se-Surakarta. Jurnal Pendidikan
BisnidanEkonomi (BISE), 1(1), 1-10.
Muslich, Masnur. (2007). Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme
Pendidik. Jakarta: Bumi Aksara.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Rineka Cipta.
Payong, Marselus. (2011). Sertifikasi Profesi Guru Konsep Dasar,
Problematika, dan Implementasinya. Jakarta: PT Indeks.
Putra, P. (2017). Pengaruh Kinerja Guru Bersertifikasi dan Belum
Bersertifikasi terhadap Prestasi Belajar Siswa di MIN se-Kabupaten
Sambas. JMIE (Journal of Madrasah Ibtidaiyah Education), 1(1).
Rasyid, M. A. (2014). Perbedaan Motivasi Mengajar Antara Guru Yang
Sudah Bersertifikasi Dengan Guru Yang Belum Bersertifikasi di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 7 dan 8 Negeri Kota
Padang. Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan, 2(1), 431-439.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
R.E Kopelman. (1986). Managing Producitivity in Organizations: A
Practial, People-Oriented Perspective. New York: McGraw-Hill
Book Co.
Robbins, Stephen P & Coutter. (2010). Management The Edition Prentice
Hall. (alih bahasa Bob Sabran dan Devri Barnadi Putera. 2010.
Manajemen Edisi 10). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Rofiandana, S. (2014). Perbedaan Kepuasan Kerja Antara Guru yang Telah
Bersertifikasi dengan yang Belum Bersertifikasi Di Kota
Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Surakarta).
Saydam, Gouzali. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu
Pendekatan Mikro. Jakarta: Djambatan.
Soleh, A. (2019). Motivasi dan Kinerja Guru Pai Yang Bersertifikasi Dalam
Pembelajaran PAI SD di Kecamatan Salem Brebes (Doctoral
dissertation, IAIN Purwokerto).
Sugiyarti, E. (2011). Perbedaan Kinerja Guru Madrasah Aliyah Negeri
Wonogiri antara Sebelum dan Sesudah Sertifikasi (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi
Aksara.
Sukarana, K., Dantes, N., & Dantes, G. R. (2015). Motivasi kerja dan
kinerja guru ditinjau dari status sertifikasi pada guru-guru se-
kecamatan abang tahun pembelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan
Dasar Ganesha, 5(1).
Sule, S.T. dan Priansa,D.J. (2018). Kepemimpinan & Perilaku Organisasi
(Membangun Organisasi Unggul di Era Perubahan). Bandung: PT
Refika Aditama.
Sulistiyani, Ambar T. & Rosidah. 2003 Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Supardi. (2014). Kinerja Guru. Jakarta:PT Rajafraindo Persada.
Susanto, A. (2016). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Suwanto, H. dan Priansa, D.J. (2011). Manajemen SDM dalam Organisasi
Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Suwardi. 2015. Jurnal. Dampak Sertifikasi terhadap Peningkatan Kualitas
Guru. Salatiga: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga.
Sutrisno, Edy. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
KencanaPrenada Media Group.
Tempe, A. Dale. (1992). Kinerja. Jakarta: Pt. Gramedia Asri Media.
Triatna, Cepi. (2015). Perilaku Organisasi Dalam Pendidikan. Bandung: PT
Remja Rosdakarya.
Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Usman, M. Uzer. (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya.
Vroom, V.H. (1967). Work and Motivation. New York: Jhon Wiley & Sons,
Inc.
Widoyoko, S. E. P., & Rinawat, A. (2012). Pengaruh kinerja guru terhadap
motivasi belajar siswa. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 5(2).
World Bank. (2010). Transforming Indonesia Teaching Force. Jakarta:
World Bank.
Yunus, D. (2012). Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Kualitas Pembelajaran
IPA SMP di Kabupaten Belitung Timur. Tesis. Universitas Indonesia.
107-108.
Yuwana, P. (2018). Perbedaan Motivasi Kerja, Disiplin Kerja dan Kinerja
Antara Guru Bersertifikasi Dengan Guru Non Sertifikasi di SMA
NEGERI 1 Ponorogo (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Ponorogo).
Zulkifli, M., Darmawan, A., & Sutrisno, E. (2014). Motivasi Kerja,
Sertifikasi, Kesejahteraan dan Kinerja Guru. Persona: Jurnal
Psikologi Indonesia, 3(02).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN 2
(Kuesioner Penelitian dan Rekapitulasi Skor Responden)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
ANALISIS PERBEDAAN MOTIVASI KERJA DAN KINERJA
GURU PADA GURU YANG BERSERTIFIKAT DAN TIDAK
BERSERTIFIKAT DI SMK NEGERI 1 BANTUL DAN SMK
PUTRA TAMA BANTUL YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Maria Immaculata Rizky Wahyuni
NIM: 161324015
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Hal : Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Kepada
Yth. Bapak/Ibu Guru
di tempat
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK
Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
semester akhir. Saya sedang melakukan penelitian tentang Motivasi Kerja dan
Kinerja Guru. Saat ini saya sedang mengumpulkan data.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan dari Bapak/Ibu
guru untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya mohon Bapak/Ibu guru
berkenan mengisi kuesioner sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kuesioner
ini terdiri dari sejumlah pernyataan mengenai motivasi kerja dan kinerja guru.
Jawaban dari Bapak/Ibu saya gunakan untuk kepentingan akademik/penelitian dan
tidak akan pernah saya gunakan untuk hal-hal yang merugikan Bapak/Ibu guru.
Peneliti menjamin sepenuhnya kerahasiaan jawaban yang Bapak/Ibu berikan.
Jawaban yang Bapak/Ibu berikan akan dianalisa secara agregat tanpa
memperhatikan nama dan instansi tempat Bapak/Ibu bekerja dan hanya digunakan
untuk kepentingan penelitian ini saja.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini telah mengganggu aktivitas
dan waktu Bapak/Ibu, oleh karena itu saya mohon maaf. Atas kesediaan dan
partisipasi Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini, saya
ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Desember 2020
Hormat saya,
Maria Immaculata R. Wahyuni
Nim: 161324015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
A. Identitas Responden
Mohon Bapak/Ibu mengisi pernyataan di bawah ini sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
1. Nama (boleh tidak diisi) :
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki / Perempuan
3. Usia : ....tahun
4. Pendidikan Terakhir :
a. Diploma/sarjana muda
b. S1
c. S2
d. S3
5. Lama Mengajar : ....tahun
6. Status Guru
a. Bersertifikasi
b. Tidak Sertifikasi
B. Kuesioner
Isilah salah satu alternatif jawaban yang Bapak/Ibu anggap sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
1. Motivasi Kerja
Bagian ini terdiri dari 15 item pernyataan terkait dengan motivasi kerja
guru. Bapak/Ibu dimohon memilih salah satu jawaban yang sesuai
dengan keadaan Bapak/Ibu.
Keterangan
Sangat Tidak Setuju :STS
Tidak Setuju : TS
Ragu-Ragu : RR
Setuju : S
Sangat Setuju : SS
No Pernyataan STS TS RR S SS
Kebutuhan Akan Prestasi
1. Saya sebagai guru memiliki
kesempatan untuk berprestasi
dalam karir di dunia pendidikan.
2 Saya sebagai guru bangga
mendapat tugas khusus dari
kepala sekolah.
3. Saya sebagai guru memiliki
kesempatan untuk mengikuti
pendidikan yang lebih tinggi dan
berbagai pelatihan.
4. Saya sebagai guru merasa bangga
apabila hasil kerja saya menjadi
acuan bagi teman sejawat.
5. Saya sebagai guru akan mengajar
dengan baik walaupun tidak ada
atasan.
6. Saya sebagai guru akan mengajar
dengan baik ketika ada imbalan.
Kebutuhan Akan Kekuasaan
7. Saya sebagai guru memiliki
kewenangan dan tanggung jawab
terhadap keberhasilan belajar
peserta didik.
8. Saya sebagai guru berwenang
menyampaikan gagasan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
mendukung tujuan sekolah.
9. Saya sebagai guru mempunyai
wewenang untuk memilih sumber
belajar, metode, dan media-media
pembelajaran yang tepat.
10. Untuk mendapat kedudukan yang
lebih baik saya akan bersaing
secara sehat.
11. Saya sebagai guru selalu
melimpahkan tanggungjawab
terhadap orang lain.
Kebutuhan Akan Bersahabat
12. Saya sebagai guru memiliki
kesempatan untuk membantu
teman sejawat dalam
pengembangan diri menjadi guru
profesional.
13. Saya sebagai guru menjalin
hubungan baik dengan peserta
didik, teman sejawat, atasan, dan
orangtua.
14. Saya sebagai guru merasa senang
apabila mendapat masukan dari
sesama pendidik.
15. Saya sebagai guru mendapat
pengakuan dari masyarakat atau
profesi saya sebagai guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
2. Kinerja Guru
Bagian ini terdiri dari 30 item pernyataan terkait dengan kinerja guru.
Bapak/Ibu dimohon memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan
keadaan Bapak/Ibu.
Keterangan
Tidak Pernah : TP
Jarang : J
Kadang-Kadang : KK
Sering : SR
Selalu : S
No Pernyataan TP J KK SR S
Menyusun Perencanaan Pembelajaran
1. Saya sebagai guru membuat prota dan
prosem sesuai dengan kalender pendidikan.
2. Saya sebagai guru membuat silabus sesuai
dengan indikator pembelajaran.
3. Saya sebagai guru membuat rencana
pembelajaran sesuai dengan indikator
pembelajaran.
4. Saya sebagai guru membuat rumusan
indikator sesuai dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar
5. Saya sebagai guru membuat materi
pembelajaran sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar.
6. Saya sebagai guru menyiapkan media
pembelajaran sesuai dengan kompetensi
dasar
7. Saya sebagai guru memilih media
pembelajaran sesuai dengan materi pokok
pembelajaran
8. Saya sebagai guru menyiapkan bahan ajar
sesuai dengan rumusan indikator
9. Saya sebagi guru memilih alat ajar sesuai
dengan rumusan indikator pembelajaran
10. Saya sebagai guru mengembangkan alat ajar
sesuai dengan materi pokok pembelajaran.
Kemampuan Mengajar
11. Saya sebagai guru dapat menguasai materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
pokok pembelajaran
12. Saya sebagai guru dapat mengarahkan
peserta didik mencapai indikator
pembelajaran.
13. Saya sebagai guru dapat menyampaikan
materi pokok pembelajaran dengan baik.
14. Saya sebagai guru dapat menguasai kelas
selama aktivitas pembelajaran.
15. Saya sebagai guru dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang kondusif.
16. Saya sebagai guru dapat menguasai metode
pembelajaran dengan baik.
Melakukan Penilaian
17. Saya sebagai guru membuat bank soal untuk
penilaian.
18. Saya sebagai guru melakukan analisis butir
soal penilaian.
19. Saya sebagai guru membuat instrumen
penilaian berdasarkan indikator
pembelajaran.
20 Saya sebagai guru melakukan penilaian
pembelajaran sesuai dengan indikator
pembelajaran.
21. Saya sebagai guru memberikan komentar
mendidik pada lembar penilaian.
Melakukan Umpan Balik
22. Saya sebagai guru melakukan tanya jawab
dengan peserta didik mengenai materi
pokok pembelajaran
23. Saya sebagai guru memberikan penguatan
materi pokok pembelajaran kepada peserta
didik.
24. Saya sebagai guru mengarahkan peserta
didik menanyakan materi pokok yang belum
dipahami
25. Saya sebagai guru menjelaskan kembali
secara singkat materi pokok yang belum
dipahami peserta didik.
26. Saya sebagai guru memberikan latihan soal
kepada peserta didik.
Menyusun Program Remedial
27. Saya sebagai guru mengulang kembali
materi pokok pada butir soal yang belum
tuntas.
28. Saya sebagai guru menyederhanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
penyampaian materi pokok dalam kegiatan
pembelajaran remedial.
29. Saya sebagai guru menyederhanakan cara
penyajian pembelajaran dalam kegiatan
pembelajaran remedial.
30. Saya sebagai guru menyederhanakan soal
dalam kegiatan pembelajaran remedial.
Terima kasih...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
REKAPITULASI SKOR RESPONDEN
A. Motivasi Kerja Guru
No Butir Pernyataan Motivasi Kerja
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 13 14 15 Total
1 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 59
2 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5
5 5 5 65
3 5 5 4 5 4
5 5 4 5 3
5 4 4 58
4 5 5 4 4 3
5 5 4 4 3
4 4 4 54
5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5
5 5 5 65
6 5 4 4 4 4
4 4 4 4 3
5 4 4 53
7 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4
5 5 4 53
8 4 4 4 4 5
4 4 5 5 5
4 5 4 57
9 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 5 55
10 4 4 4 4 4
4 4 4 5 3
4 4 5 53
11 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4
4 5 5 55
12 4 5 5 4 4
4 4 4 5 4
4 4 4 55
13 4 4 5 4 4
5 4 4 4 4
4 5 4 55
14 4 4 4 5 5
5 4 4 4 5
4 4 4 56
15 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4
4 4 4 53
16 4 4 4 4 4
5 4 4 5 4
4 4 4 54
17 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
5 4 4 53
18 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4
4 4 4 53
19 5 4 4 4 4
4 4 5 4 4
4 4 5 55
20 5 5 5 5 4
5 5 4 4 3
5 5 4 59
21 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5
4 4 4 53
22 4 4 4 4 5
4 4 4 5 4
4 4 4 54
23 4 4 4 5 4
4 4 4 4 5
4 4 4 54
24 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4
4 4 4 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
25 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 5 4 53
26 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4
4 4 4 53
27 5 5 4 5 5
4 5 5 5 4
5 5 5 62
28 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 4 52
29 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4
4 4 4 53
30 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4
4 4 4 53
31 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5
4 4 5 55
32 4 5 5 5 4
4 4 4 4 4
4 4 4 55
33 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4
4 3 4 52
34 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4
5 4 4 54
35 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4
4 4 3 52
36 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 3 51
37 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 3 51
38 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 3 51
39 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 3 51
40 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 3 51
41 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 3 51
42 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 5 3 52
43 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4
4 4 3 52
44 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4
4 5 3 53
45 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4
5 4 3 54
46 4 4 5 4 4
5 5 5 4 4
4 5 3 56
47 4 4 4 5 4
4 5 4 5 4
4 4 3 54
48 4 4 4 4 4
5 5 5 4 4
5 5 3 56
49 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4
4 5 3 53
50 4 4 4 5 4
4 4 4 5 4
4 5 3 54
51 5 4 5 5 4
5 4 4 4 4
5 4 3 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
52 5 5 4 4 4
5 4 4 5 4
5 5 3 57
53 5 5 5 4 4
4 4 4 4 4
5 5 3 56
54 5 5 4 5 4
5 4 4 4 4
4 5 3 56
55 5 5 4 5 4
5 4 4 4 4
5 4 3 56
56 5 5 5 4 4
4 5 5 5 4
5 5 3 59
57 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4
4 4 3 52
58 5 5 4 4 4
4 4 4 4 5
4 4 3 54
59 4 4 4 4 5
5 5 5 4 4
4 4 3 55
60 4 4 4 5 4
4 4 5 4 5
5 4 4 56
61 4 4 4 5 4
4 4 4 5 4
4 4 4 54
62 4 4 4 4 5
4 4 5 4 4
4 4 4 54
63 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4
4 4 3 52
64 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4
4 4 4 53
65 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 3 51
66 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 3 52
67 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4
4 4 3 52
68 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 3 51
69 4 4 4 5 4
4 5 5 4 4
4 4 4 55
70 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4
4 4 4 53
71 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4
4 4 4 53
72 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4
4 4 4 53
73 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5
4 4 4 53
74 5 5 5 5 4
5 5 5 5 4
5 5 5 63
75 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4
4 4 4 53
76 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4
4 4 4 53
77 4 4 4 5 4
4 4 4 4 5
4 4 4 54
78 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4
4 5 4 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
79 4 4 4 4 5
5 4 4 4 4
4 4 4 54
80 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 4 52
Total 340 338 334 345 332 339 337 336 338 326 339 341 299 4344
B. Kinerja Guru
No
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 19 20 21 22 24 25 26 27 28 29 Total
1 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 110
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125
3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 104
4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 107
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 121
6 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 107
7 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 106
8 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 106
9 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 103
10 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 105
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 104
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 103
13 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 103
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 104
15 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 104
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 101
17 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 106
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 104
19 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 103
20 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 103
21 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 106
22 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
23 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 109
24 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 106
25 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 104
26 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 103
27 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 118
28 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 108
29 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 106
30 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 104
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 103
32 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 106
33 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 107
34 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 103
35 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 104
36 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 103
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 102
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 101
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 101
41 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 102
42 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 107
43 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 110
44 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 108
45 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 116
46 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 106
47 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 107
48 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 116
49 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 111
50 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 115
51 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
52 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 116
53 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 113
54 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 109
55 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 109
56 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 111
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 102
58 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 107
59 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 105
60 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 107
61 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 101
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 103
63 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 105
64 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 104
65 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 102
66 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 102
67 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 106
68 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 102
69 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 103
70 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 103
71 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 104
72 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 103
73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 102
74 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 120
75 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 105
76 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 107
77 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 104
78 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 104
79 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 108
80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Total 332 335 348 338 340 340 341 336 348 342 340 339 338 343 343 340 341 342 343 337 340 342 342 345 334 8509
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
A. Motivasi Kerja Guru
1. Uji Validitas Pertama Motivasi Kerja
Item-Total Statistics
Scale
Mean if
Item
Deleted
Scale
Variance
if Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1 54,26 12,272 ,554 ,723 ,721
Item 2 54,29 12,258 ,584 ,728 ,719
Item 3 54,34 12,783 ,447 ,390 ,731
Item 4 54,19 13,952 -,006 ,261 ,766
Item 5 54,20 13,124 ,240 ,154 ,746
Item 6 56,40 10,724 ,507 ,472 ,719
Item 7 54,28 13,012 ,310 ,283 ,740
Item 8 54,30 12,643 ,457 ,395 ,729
Item 9 54,31 13,028 ,331 ,367 ,739
Item 10 54,29 12,688 ,430 ,263 ,731
Item 11 56,36 11,702 ,333 ,376 ,744
Item 12 54,66 12,834 ,177 ,538 ,759
Item 13 54,28 12,328 ,545 ,495 ,722
Item 14 54,25 12,772 ,344 ,438 ,737
Item 15 54,78 12,101 ,359 ,558 ,736
2. Uji Validitas Kedua Motivasi Kerja
Item-Total Statistics
Scale
Mean if
Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1 46,09 10,790 ,604 ,717 ,749
Item 2 46,11 10,810 ,623 ,718 ,749
Item 3 46,16 11,429 ,438 ,334 ,764
Item 5 46,02 11,746 ,233 ,153 ,780
Item 6 48,22 9,240 ,554 ,440 ,750
Item 7 46,10 11,534 ,340 ,256 ,771
Item 8 46,12 11,326 ,437 ,340 ,763
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Item 9 46,14 11,639 ,330 ,360 ,772
Item 10 46,11 11,291 ,439 ,261 ,763
Item 11 48,19 10,331 ,340 ,359 ,781
Item 13 46,10 10,876 ,583 ,486 ,751
Item 14 46,07 11,134 ,431 ,352 ,763
Item 15 46,60 11,205 ,247 ,188 ,785
3. Uji Reliabelitas yang Valid
B. Kinerja Guru
Uji Validitas Pertama Kinerja Guru
Item-Total Statistics
Scale
Mean if
Item
Deleted
Scale
Variance
if Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
Item 1 123,56 27,718 ,570 . ,828
Item 2 123,53 27,645 ,534 . ,828
Item 3 123,36 27,550 ,441 . ,830
Item 4 123,28 29,088 ,124 . ,842
Item 5 123,49 28,228 ,358 . ,833
Item 6 123,46 27,847 ,428 . ,831
Item 7 123,46 28,125 ,366 . ,833
Item 8 123,45 27,997 ,387 . ,832
Item 9 123,51 28,278 ,365 . ,833
Item 10 123,36 28,209 ,307 . ,835
Item 11 123,44 28,680 ,233 . ,837
Item 12 123,46 27,669 ,468 . ,829
Item 13 123,48 27,645 ,483 . ,829
Item 14 123,49 27,899 ,435 . ,831
Item 15 123,43 27,640 ,451 . ,830
Item 16 123,43 27,766 ,423 . ,831
Item 17 123,49 28,911 ,203 . ,838
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,779 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Item 18 123,49 29,266 ,124 . ,840
Item 19 123,46 28,302 ,326 . ,834
Item 20 123,45 28,276 ,326 . ,834
Item 21 123,44 27,895 ,402 . ,832
Item 22 123,43 28,070 ,358 . ,833
Item 23 123,41 29,131 ,133 . ,841
Item 24 123,50 27,924 ,439 . ,831
Item 25 123,46 27,467 ,514 . ,828
Item 26 123,44 28,047 ,369 . ,833
Item 27 123,44 28,528 ,266 . ,836
Item 28 123,40 28,572 ,244 . ,837
Item 29 123,54 28,429 ,351 . ,833
Item 30 123,55 29,035 ,208 . ,837
2. Uji Validitas Kedua Kinerja Guru
Item-Total Statistics
Scale
Mean if
Item
Deleted
Scale
Variance
if Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
Item 1 102,21 23,309 ,572 . ,837
Item 2 102,18 23,260 ,530 . ,837
Item 3 102,01 23,050 ,465 . ,839
Item 5 102,14 23,842 ,343 . ,843
Item 6 102,11 23,443 ,424 . ,841
Item 7 102,11 23,645 ,375 . ,842
Item 8 102,10 23,661 ,364 . ,843
Item 9 102,16 23,783 ,377 . ,842
Item 10 102,01 23,759 ,307 . ,845
Item 11 102,09 24,131 ,247 . ,847
Item 12 102,11 23,392 ,437 . ,840
Item 13 102,13 23,250 ,482 . ,839
Item 14 102,14 23,487 ,432 . ,840
Item 15 102,08 23,184 ,463 . ,839
Item 16 102,08 23,361 ,421 . ,841
Item 19 102,11 23,797 ,338 . ,844
Item 20 102,10 23,737 ,346 . ,843
Item 21 102,09 23,448 ,408 . ,841
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Item 22 102,08 23,564 ,374 . ,842
Item 24 102,15 23,547 ,427 . ,841
Item 25 102,11 23,190 ,487 . ,838
Item 26 102,09 23,625 ,366 . ,843
Item 27 102,09 24,106 ,253 . ,847
Item 28 102,05 23,997 ,265 . ,847
Item 29 102,19 23,926 ,361 . ,843
3. Uji Reliabelitas yang Valid
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,847 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
A. Uji Normalitas
1. Uji Normalitas Motivasi Kerja Guru
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
MotivasiKerja
N 80
Normal Parametersa,b
Mean 58,51
Std.
Deviation 3,762
Most Extreme
Differences
Absolute ,223
Positive ,223
Negative -,140
Test Statistic ,223
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
2. Uji Normalitas Kinerja Guru
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kinerja Guru
N 80
Normal Parametersa,b
Mean 106,36
Std.
Deviation 5,042
Most Extreme
Differences
Absolute ,200
Positive ,200
Negative -,119
Test Statistic ,200
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
B. Uji Homogenitas
1. Uji Homogen Motivasi Kerja Guru
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2,063 1 78 ,155
2. Uji Homogen Kinerja Guru
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
4,211 1 78 ,044
C. Uji Hipotesis
1. Motivasi Kerja Guru
Ranks
StatusGuru N
Mean
Rank
Sum of
Ranks
MotivasiKerja Bersertifikat 55 42,99 2364,50
Tidak
Bersertifikat 25 35,02 875,50
Total 80
Test Statisticsa
MotivasiKerja
Mann-Whitney U 550,500
Wilcoxon W 875,500
Z -1,437
Asymp. Sig. (2-tailed) ,151
a. Grouping Variable: StatusGuru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
2. Kinerja Guru
Ranks
StatusGuru N
Mean
Rank
Sum of
Ranks
KInerjaGuru Bersertifikat 55 44,51 2448,00
Tidak
Bersertifikat 25 31,68 792,00
Total 80
Test Statisticsa
KInerjaGuru
Mann-Whitney U 467,000
Wilcoxon W 792,000
Z -2,302
Asymp. Sig. (2-tailed) ,021
a. Grouping Variable: StatusGuru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI