LANDASAN
Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor
712/Menkes/Per/X/1986 tentang Persyaratan
Kesehatan Jasaboga
Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor
362/Menkes/Per/IV/1998 tentang perubahan
atas Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor
712/Menkes/per/x/1986 tentang Persyaratan
Jasaboga
Peraturan menteri Kesehatan RI nomor
715/Menkes/SK/V/2003 tentang Persyaratan
Hygiene Sanitasi Jasaboga
PENGERTIAN Jasaboga/ katering adalah perusahaan atau
perorangan yang melakukan kegiatan
pengelolaan makanan yang disajikan di luar
tempat usaha atas dasar pesanan
Penyelenggaraan makanan menggunakan
jasaboga dengan sistem diborongkan (out-
sourcing)
Berdasarkan jangkauan pelayanan dan
kemungkinan besarnya resiko masyarakat yang
dilayani, jasa boga dibagi dalam golongan A, B,
dan C
PENGGOLONGAN/JENIS Jasaboga golongan A
Jasaboga yang melayani kebutuhan masyarakat umum terdiri atas golongan A1 (100 porsi), A2 (100-500 porsi) dan A3 (> 500 porsi)
Jasaboga golongan B
jasaboga yang melayani kebutuhan khusus untuk: Asrama penampungan jemaah haji
Asrama transito
Pengeboran lepas pantai
Perusahaan
Angkutan umum dalam negeri
Sarana pelayanan kesehatan
Jasaboga golongan C
jasaboga yang melayani kebutuhan untuk alat angkutan umum internasional dan pesawat udara
Pada Peraturan Menteri Kesehatan RI
nomor 362/Menkes/Per/IV/1998 pasal 14:
jasaboga golongan B yangn khusus
melayani pasien pada sarana pelayanan
kesehatan diharuskan mempekerjakan
tenaga ahli gizi sebagai penanggung jawab
gizi makanan
Tenaga ahli gizi harus memiliki sertifikat
pelatihan dibidang gizi dari organisasi profesi bidang gizi
Peraturan menteri Kesehatan RI nomor
715/Menkes/SK/V/2003 pasal 4: setiap
usaha jasaboga harus mempekerjakan
seorang penanggung jawab yang
mempunyai pengetahuan hygiene sanitasi
makanan dan memiliki sertifikat hygiene
sanitasi makanan
PERSYARATAN HIGIENE
SANITASI JASABOGA Pengolahan adalah kegiatan yang meliputi
penerimaan bahan mentah atau makanan terolah, pembuatan, pengubahan bentuk, pengemasan dan pewadahan
Bahan makanan adalah semua bahan baik terolah maupun tidak termasuk bahan tambahan makanan dan bahan penolong
Hygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat, dan perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan
PERSYARATAN HIGIENE
SANITASI JASABOGA Makanan jadi adalah makanan yang telah diolah jasa boga
yang langsung
Persyaratan higiene sanitasi adalah ketentuan teknis kesehatan yang ditetapkan terhadap produk jasaboga dan perlengkapan yang meliputi persyaratan bakteriologis, kimia dan fisika
Penjamah makanan adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan melaui tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai penyajian
Pengujian adalah pemeriksaan dan analisa yang dilakukan dilaboratorium terhadap contoh makanan dan spesimen
TANTANGAN DAN PELUANG
AHLI GIZI DI JASABOGA Tingkat daya beli masyarakat akan terus meningkat----
pemilihan makanan yang sehat (healthy foods)
perubahan gaya hidup:
Kebiasaan makan diluar rumah dan konsumsi pangan olahan meningkat
Makan tidak seimbang
Penyakit dan komplikasinya yang memerlukan diet khusus
KARS (Akreditasi Rumah Sakit) 2012 menuntut tersedianya tenaga gizi yang kompeten dan profesional
Pasar bebas AFTA 2015 memberi kemungkinan ahligizi dari negara lain praktek di Indonesia
APJI APJI (Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia)
merupakan wadah bagi para pengusaha jasaboga
Indonesia
APJI berdiri tahun 1988 beranggotakan katering,
restoran, cafe, bakery, pastry, toko kue, persewaan
alat pesta, suplier bahan makanan kering.
JASABOGA RUMAH SAKIT Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 715/menkes/SK/V/2003 tentang Prasyarat Kesehatan Jasaboga disebutkan bahwa prasyarat yang dimiliki jasaboga untuk golongan B termasuk rumah sakit yaitu; Telah terdaftar pada dinas kesehatan propinsi setempat
Telah mendapat ijin penyehatan makanan golongan B dan memiliki tenaga ahli gizi/dietisien
Pengusaha telah memiliki sertifikat kursus penyehatan makanan
Semua karyawan memiliki sertifikat kursus penyehatan makanan
Semua karyawan bebas penyakit menular dan bersih
TENAGA GIZI DI JASABOGA RUMAH SAKIT
TUJUAN:
Termonitornya/ pengawasan kontinyu (terus menerus) penyediaan makanan RS mulai dari pengadaan bahan makanan sampai pendistribusi makan ke pasien tepat waktu dan tepat diet dengan memperhatikan hygiene dan sanitasi makanan--- makanan aman dikonsumsi
Bersama ahli gizi rumah sakit melakukan penilaian kualitas dan kuantitas produk makanan sesuai dengan spesifikasi hidangan dan standar porsi yang ditetapkan dalam kontrak kerja
Melakukan pengendalian biaya (cost)
TENAGA GIZI DI JASABOGA RUMAH SAKIT
Kebutuhan tenaga ahli gizi minimal satu orang satu
shift dengan pelayanan makanan 24 jam
Kualifikasi tenaga gizi: TRD (Teknikal Registered
Dietisien) Kompeten, memiliki pengalaman praktek
dietetik minimal 4tahun
Kondisi saat ini:
rekruetment tenaga gizi (D3 gizi) fresh graduated
Pengupahan minimal tenaga gizi jasaboga---belum