i
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK
MATERI ADAB SHOLAT DAN DZIKIR MENGGUNAKAN
METODE EVERYONE IS A TEACHER PADA SISWA KELAS VII
MTS TARQIYATUL HIMMAH PABELAN KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh :
NIZAR AZIM MUSTOFA
NIM. 111-14-200
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
iv
SKRIPSI
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK
MATERI ADAB SHOLAT DAN DZIKIR MENGGUNAKAN
METODE EVERYONE IS A TEACHER PADA SISWA KELAS VII
MTS TARQIYATUL HIMMAH PABELAN KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Disusun oleh:
NIZAR AZIM MUSTOFA
NIM. 111-14-200
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 09 Agustus 2019 dan telah dinyatakan
memenuhi syarat guna memperoleh gelar S1 Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Rasimin, M.Pd.
Sekretaris Penguji : Dr. Winarno, S.Si., M.Pd
Penguji I : Dr. Imam Sutomo, M.Ag
Penguji II : Miftachudin, M.A
Salatiga, 20 Agustus 2019
DEKAN
FTIK IAIN Salatiga
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716
Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail:[email protected]
v
vi
MOTTO
Artinya: Kebaikan tidak sama dengan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara
yang lebih baik, sehingga yang memusuhimu akan seperti teman yang setia
(Q.S Fusshilat: 34)
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Ayahku Chabib Mansyuri dan Ibuku Siti Juwaryah yang telah membesarkan
penulis dan selalu sabar merawat dan mencurahkan kasih sayang tanpa kenal
waktu.
2. Adik Nadya Rizka Fadhila dan Nazri Irsyad Adlani yang dengan sabar
memberi motivasi sehingga terselesainya skripsi dengan baik.
3. Khusus yang terhormat bapak Dr. Winarno, S.Si. M.Pd yang tidak henti-
hentinya membimbing dan meluangkan waktunya.
4. Teman-teman Fakultas Tarbiyah Progdi PAI angkatan 2014. Terima kasih
atas motivasi dan perjuangannya.
5. Para sahabat, Ardan Afifudin, Murahman, Lukman Rahardian, Muhammad
Najib, Adi Cahyo Nugroho, Nur Cahyo Andri Biantoro, Oktaviani Astuti, Efa
Mudli‟ul Laila, dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih
sudah selalu menemani dalam susah maupun senang dan memberikan
dorongan agar selalu berjuang dalam menyelesaikan skripsi.
6. Dan khusus buat teman-teman kontrakan,teman-teman PPL, teman-teman
KKN 149 yang sudah menjadi bagian dariku, terima kasih telah memberikan
semangat, motivasi dan waktunya untuk menemani dalam pembuatan skripsi.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya kejalan kebenaran dan keadilan.
Skripsi yang berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak
Materi Adab Sholat dan Dzikir Menggunakan Metode Everyone Is A Teacher Pada
Siswa Kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran
2018/2019” ini, diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada
Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Salatiga.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan
yang telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual.
Selanjutnya penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan (FTIK)
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M. Si selaku Ketua Program Pendidikan Agama Islam
(PAI)
ix
4. Bapak Dr. Winarno, S.Si. M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis dalam
penulisan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Sri Suparwi, M.A. selaku Dosen Pembimbing Akademik yangt telah
memberikan bimbingan dan arahan selama perkuliahan.
6. Seluruh Dosen dan Karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu
selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi
Semoga segala amal yang telah diperbuat akan menjadi amal saleh, yang
akan mendaptakan pahala yang berlipat dari Allah SWT, kelak di kemudian hari.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat.
Salatiga, 10 Juli 2019
Yang menyatakan
NIZAR AZIM MUSTOFA
x
ABSTRAK
Mustofa, Nizar Azim. 2019. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Materi
Adab Sholat dan Dzikir Menggunakan Metode Everyone Is A Teacher
Pada Siswa Kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan Kab. Semarang
Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama
Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga, Pembimbing : Dr. Winarno, S.Si.M.Pd
Kata kunci: Everyone Is A Teacher, Hasil Belajar, Akidah Akhlaq
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan Hasil Belajar
Materi Adab Sholat dan Dzikir dengan menggunakan Metode Everyone is a Teacher
Here pada Siswa Kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan Kecamatan Pabelan
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
Penelitian ini merupakan Penelitian tindakan Kelas (PTK), atau dalam bahasa
Inggris sering disebut dengan Classroom Action Research, yaitu penelitian yang
dilakukan oleh guru dikelas dengan penekanan pada menyempurnaan atau praktek
dan proses pembelajaran.
Hasil penelitian berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75
menunjukkan pada tahap, pra siklus bahwa siswa yang tuntas sebanyak 6 siswa atau
37,5 % dan tidak tuntas 10 siswa atau 62,5% dan Nilai rata- rata kelasnya adalah
62,81, pada siklus I dengan siswa tuntas 11 siswa atau 68,75% dan tidak tuntas 5
siswa atau 31,25% dengan nilai rata-rata 72,125 dan mengalami peningkatan pada
siklus II dengan siswa tuntas 16 siswa atau 100% dengan nilai rata-rata 81,125.
Peningkatan pada siklus II terjadi karena seluruh siswa sangat senang dan antusias.
Mereka sangat menyukai metode Everyone is a Teacher Here. Pada siklus II hasil
pencapaian sudah sesuai dengan harapan.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................................. i
LEMBAR LOGO IAIN ................................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................ vii
ABSTRAK ................................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xv
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5
D. Kegunaan Penelitian ................................................................................... 6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...................................... 10
F. Metode Penelitian ..................................................................................... 11
1. Rancangan Penelitian ......................................................................... 11
2. Subjek Penelitian ................................................................................ 14
3. Langkah-langkah Penelitian ............................................................... 14
4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 14
xii
5. Instrumen Penelitian ........................................................................... 14
6. Pengumpulan Data.............................................................................. 18
7. Analisis Data ........................................................................................ 20
G. Sistematika Penulisan ............................................................................... 22
BAB II: LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori .................................................................................................... 23
1. Kajian Teori .............................................................................................. 23
2. Kajian Materi Penelitian ........................................................................... 38
B. Kajian Pustaka ................................................................................................ 49
BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Data Siklus I ................................................................................... 54
B. Deskripsi Data Siklus II.................................................................................. 65
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus ....................................................................................... 76
B. Pembahasan .................................................................................................... 80
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 85
B. Saran ............................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Hasil Belajar Siklus I ............................................................................ 77
2. Tabel 2 Hasil Belajar Siklus II ........................................................................... 79
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan
peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan-
pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena kebetulan (Mulyati,
2005:5). Setelah melalui proses belajar, maka akan ada hasil yang dicapai yaitu
berupa hasil belajar. Gagne dan Briggs, sebagaimana dikutip oleh sam‟s bahwa,
hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti
proses belajar (Rosma Hartiny Sam‟s, 2010:33). Hasil belajar pada dasarnya
adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai
akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh.
Pendidikan merupakan sarana yang sangat setrategis dalam
melestarikan sistem nilai yang berkembang dalam kehidupan. Sistem nilai tersebut
meliputi ranah pengetahuan, kebudayaan dan nilai keagamaan. Proses pendidikan
tidak hanya memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta didik,
namun lebih diarahkan pada pembentukan sikap, perilaku, dan kepribadian anak.
Untuk itu penyampaian proses pembelajaran hendaknya dikemas menjadi proses
yang membangun pengalaman baru berdasar pengetahuan awal, membangkitkan
semangat kerjasama, menantang dan menyenangkan. Tugas pendidik dalam
konteks ini membantu mengkondisikan peserta didik pada sikap, perilaku atau
kepribadian yang benar agar mampu berkembang dan berguna bagi dirinya
2
sendiri, lingkungan dan masyarakat. Pelaksanaan pembelajaran harus mampu
membantu peserta didik agar menjadi manusia yang berbudaya tinggi dan
bermoral tinggi.
Untuk mewujudkan capaian tersebut salah satu cara yang bisa
dilakukan oleh seorang guru adalah dengan melaksanakan pembelajaran yang
inovatif. Sebelum melakukan proses belajar mengajar, seorang guru menentukan
metode yang akan digunakan agar tujuan pembelajaran yang telah disusun dapat
tercapai. Pemilihan suatu metode harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
dan sifat materi yang akan menjadi objek pembelajaran. Tujuan belajar mengajar
dapat dicapai secara efektif dan efisien jika seorang guru secara nalar mampu
memperkirakan dengan tepat metode apa yang harus digunakan. Metode mengajar
harus diperhatikan dalam proses belajar mengajar, karena suatu pelajaran bisa
diterima dengan mudah oleh siswa tergantung bagaimana cara atau metode yang
digunakan oleh seorang guru. Yang dimaksud metode mengajar adalah cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran (Nana Sudjana, 2004:76).
Penggunaan dari sebuah metode yang tepat untuk materi yang akan
disampaikan, dapat memberi motivasi pada diri siswa pada saat menerima materi
pelajaran. Siswa dengan sendirinya akan termotivasi jika materi yang akan
disampaikan menarik dan guru tidak perlu lagi mendorong siswanya untuk belajar,
karena mereka sendiri telah termotivasi untuk mempelajari materi yang akan
disampaikan. Oleh karena itu, penggunaan metode yang tepat itu sangat
mempengaruhi kepada siswa untuk meningkatkan hasli belajar. Dan guru juga
3
sangat berperan dalam meningkatkan hasli belajar siswa melalui metode-metode
yang digunakan dalam penyampaian materi pelajaran.
Mata pelajaran Aqidah Akhlak juga terdapat di Pembelajaran Aqidah
Akhlak. Proses belajar mengajar Aqidah Akhlak cenderung terfokus pada guru,
dan kurang berfokus pada siswa. Sehingga hanya guru yang cenderung aktif,
sedangkan siswa menjadi pasif. Indikator tersebut dapat dilihat dari pemusatan
perhatian siswa kepada guru kurang antusias. Akibatnya pemusatan respon umpan
balik dari pertanyaan guru kepada siswa kurang ditanggapi oleh siswa. Metode
yang digunakan guru dalam proses pembelajaran juga masih menggunakan
metode ceramah, siswa sering merasa bosan, tidak jarang mereka mengantuk dan
sebagian lagi asyik ngobrol sendiri. Sehingga keaktifan dalam proses
pembelajaran peserta didik masih tergolong rendah.
Setelah penulis melakukan Observasi dan wawancara pada Tanggal 23
Oktober 2018 di MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan Kecamatan Pabelan Kabupaten
Semarang oleh Guru Pengampu Mata Pelajaran Aqidah Akhlaq dengan nilai
KKM 75 dari 16 siswa hanya 4 anak atau 25 % kategori tuntas, sedangkan 12
anak atau 75% kategori tidak tuntas. Melihat kondisi tersebut, peneliti
mengidentifikasi penyebab rendahnya hasil belajar tersebut. Dari beberapa
penyebab rendahnya hasil belajar tersebut yang dapat penulis catat adalah peserta
didik kurang memperhatikan dalam proses pembelajaran, penyampaian materi
oleh guru kurang menarik, kegiatan belajar monoton yaitu ceramah dan mencatat,
guru belum memanfaatkan alat peraga yang sesuai dengan materi.
Mengingat permasalahan diatas, maka diperlukan perubahan strategi
dalam pembelajaran atau metode pembelajaran agar peserta didik akan lebih aktif
4
lagi dalam proses pembelajaran. Guru tidak akan berhasil melaksanakan tugasnya
apabila tidak dapat menguasai satu metode dengan baik.
Metode Everyone is a Teacher Here sangat tepat untuk mendapatkan
partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Strategi ini
memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan sebagai guru bagi
kawan-kawannya. Dengan strategi ini, siswa yang selama ini tidak mau terlibatkan
ikut serta dalam pembelajaran secara aktif. Proses kegiatan ini dimulai dari guru
memberikan sumber bacaan yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan
diajarkan. Siswa kemudian ditugaskan untuk membaca danmembuat sebuah
pertanyaan dari bahan yang sedang akan diajarkan. Pertanyaan tersebut dibuat
dalam suatu kartu yang sebelumnya telah kartu tersebut dituliskan nomor absensi
siswa yang dipersiapkan oleh guru. Setelah selesai siswa membuat pertanyan,
kartu pertanyaan (card quest) tersebut dikumpulkan untuk kemudian dibagikan
kembali kepada siswa secara acak. Selanjutnya, yaitu siswa dari masing-masing
kelompok diberi tugas untuk melakukan presentasi dengan membaca pertanyaan
dan menjawabnya, ditunjuk yang disesuaikan dengan nomor absensinya dan siswa
lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan. Dengan demikian, siswa
dituntut untuk dapat bekerja sama dengan orang lain, bertanggung jawab serta
aktif dalam pembelajaran.
Fakta-fakta yang terurai diatas, mendorong penulis untuk melakukan
penelitian lebih lanjut yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam hal ini penulis mengambil judul: “ Upaya Peningkatan Hasil Belajar
Aqidah Akhlak Materi Adab Sholat dan Dzikir menggunakan Metode
Everyone is a Teacher Here pada Siswa Kelas VII di MTs Tarqiyatul
5
Himmah Pabelan Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2018/2019 ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuksan
permasalahannya yaitu : apakah Metode Everyone is a Teacher Here dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Materi Adab Sholat dan Dzikir Siswa Kelas VII di
MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2018/2019.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan Hasil Belajar
Materi Adab Sholat dan Dzikir dengan menggunakan Metode Everyone is a
Teacher Here pada Siswa Kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan Kecamatan
Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat penelitian sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
a. Menambah khasanah keilmuan khususnya metode yang tepat dalam
pembelajaran pelajaran Aqidah Akhlak Materi Adab Sholat dan Dzikir pada
Program Studi PAI IAIN Salatiga
6
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bernilai
ilmiah bagi pengembangan khazanah ilmu pengetahuan, khususnya di
lembaga sekolah tersebut.
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
1) Membantu siswa meningkatkan pemahaman pembelajaran pelajaran
Aqidah Akhlak Materi Adab Sholat dan Dzikir yang benar.
2) Kegiatan pembelajaran siswa di dalam kelas menjadi lebih kondusif dan
siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.
3) Siswa lebih mudah memahami dengan cepat dengan materi yang
disampaikan.
b. Bagi Guru
Diperolehnya suatu kreativitas variasi pembelajaran yang sesuai dengan
tuntunan Kurikulum yaitu memberi banyak kreativitas pada siswa dan
pendidik sebagai fasilitator.
c. Bagi Sekolah
Dapat meningkatkan kualitas dan mutu Sekolah kearah lebih baik
dalam mencetak generasi bangsa dalam bidang ke agamaan.
E. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Banyak pengertian belajar telah dikemukakan oleh para ahli di bidang
pendidikan. Seperti yang dikutip olrh Dakir menyimpulkan, definisi belajar
7
atau pengertian belajar secara umum, ciri-cirinya ialah : perbuatan-perbuatan
yang menghasilkan “perubahan” yang menuju ke sesuatu yang lebih maju lagi,
dan perubahan-perubhan itu didapat atas dasar latihan-latihan yang disengaja.
Oleh karenanya hasil belajar tidak diketemukan hanya secara kebetulan saja
(Dakir, , 1993:114).
Pengertian belajar secara luas adalah serangkai kegiatan jiwa raga
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman
individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif,
afektif dan psikomotorik. Menurut Nashar, bahwa hasil Belajar adalah
merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar.
Berbagai pemikiran mengenai taksonomi hasil belajar telah dikemukakan oleh
para ahli pendidikan dewasa ini, Bloom sebagaimana dikutip oleh Briggs
mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah
sikap dan psikomotor. Setiap ranah dapat diklasifikasikan menjadi enam yaitu
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, sintesa dan evaluasi (Nashar,
2004:78).
Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai hasli belajar, yaitu
merupakan sebuah hasil dari out put dari proses sebuah kegiatan belajar
mengajar. Hasli belajar sendiri terdiri dari dua gabungan kata yaitu prestasi dan
belajar. Jadi keberhasilan adalah sebuah bukti keberhasilan usaha yang telah
dicapai.
Dari teori dan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah hasil dari perubahan tingkah laku yang diperoleh sebagai tujuan,
dari perbuatan belajar yang dilakukan, salah satu contoh siswa yang tadinya
8
belum bisa berwuduhu dengan benar dengan belajar kemudian menjadi bisa.
Dari kegiatan Pembelajaran Materi Adab Sholat dan Dzikir Kelas VII dengan
menggunakan Metode Everyone is a Teacher Here diharapkan dapat
berdampak pada meningkatnya hasil belajar.
2. Metode Everyone is a Teacher Here
Istilah everyone is a teacher here berasal dari bahasa inggris yang
berarti setiap orang adalah guru. Jadi every one is teacher here adalah suatu
strategi yang memberi kesempatan pada setiap peserta didik untuk bertindak
sebagai “pengajar” terhadap peserta didik lain (Ramayulis, 2005:112).dalam
proses belajar tidak harus berasal dari guru, siswa bisa saling mengajar dengan
siswa yang lainnya. Strategi ini merupakan strategi yang mudah guna
memperoleh partisipasi kelas dan tanggung jawab individu
Dengan melihat strategi everyone is a teacher here dan ayat diatas
sangat berhubungan karena dengan strategi itu membuat siswa dapat dididik
dan dapat mendidik. Ayat diatas juga menerangkan bahwa manusia itu
membawa potensi dapat dididik dan dapat mendidik (Zakiah Darajat, 2006:16).
Penerapan strategi Everyone is a teacher here pada pembelajaran
Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Aliyah Negeri 1 Boyolali ini dapat
terprogram dalam pembuatan rencana pengajaran. Rencana Pengajaran (RP)
tersebut meliputi indikator, kompetensi dasar, materi pra syarat, kegiatan awal,
kegiatan inti, dan sebagai penutup.
Adapun langkah-langkah pembelajaran strategi Everyone is a teacher
here adalah sebagai berikut:
9
a. Bagikan kartu indeks (kertas) kepada tiap siswa dan perintah siswa untuk
menuliskan pertanyaan tentang materi belajar yang sedang dipelajari.
b. Kumpulkan kartu atau kertas tersebut, kemudian diaduk dan bagikan
kembali kepada setiap siswa. Dengan catatan kertas yang diterima bukan
miliknya. Dan perintahkan siswa membaca pertanyaan pada kartu yang
mereka terima dan pikirkan jawabannya.
c. Tunjuklah beberapa siswa untuk membacakan kartu yang mereka dapatkan
dan memberikan jawabannya.
d. Setelah memberikan jawaban, perintahkan siswa lain untuk memberi
tambahan atas apa yang dikemukakan oleh siswa yang membacakan
kartunya itu (Ahmad Sabri, 2005:136-137).
F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka hipotesis yang diajukan
oleh penulis adalah Penggunaan Metode Everyone is a Teacher Here dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi
Adab Sholat dan Dzikir Kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan
Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Indikator Keberhasilan Penelitian
Indikator keberhasilan penelitian tindakan Kelas VII ini adalah
meningkatnya hasil belajar peserta didik apabila peserta didik mampu
memperoleh nilai dari materi Adab Sholat dan Dzikir dengan KKM 75 dengan
ditandai rata-rata nilai hasil lebih dari 75. Dan rata siswa yang mendapatkan
10
nilai tersebut dinyatakan tuntas apabila telah mencapai 14 anak atau 85% dari
16 siswa.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian tindakan Kelas (PTK), atau
dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Classroom Action Research, yaitu
penelitian yang dilakukan oleh guru dikelas dengan penekanan pada
menyempurnaan atau praktek dan proses pembelajaran (Susilo, 2007:16).
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama.
Adapun tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah:
a. Peningkatan dan perbaikan praktik pembelajaran.
b. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan
pembelajaran di sekolah
c. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah
pembelajaran dan pendidikan di dalam kelas.
d. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan
e. Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga
tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan
pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable).
Tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari
empat tahapan penting, meliputi ; (1) planning (perencanaan), (2) Action
11
(tindakan), (3) Observation (pengamatan) dan (4) Reflection (refleksi) Lebih
jelasnya sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan (planning)
Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum
seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ).
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlakukan saat
proses pembelajaran berlangsung.
3) Menyusun soal test.
4) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan siswa.
5) Membuat Everyone is a Teacher Here perbaikan
b. Tahap Tindakan (action)
1) Guru membagi kelompok siswa menjadi beberapa kelompok belajar
2) Guru membuat skenario atau konsep pembelajaran Everyone is a Teacher
Here
3) Guru membagikan kartu indeks (kertas) kepada tiap siswa dan perintah
siswa untuk menuliskan pertanyaan tentang materi adab sholat dan dzikir
belajar yang sedang dipelajari.
4) Guru mengumpulkan kartu atau kertas tersebut, kemudian diaduk dan
bagikan kembali kepada setiap siswa. Dengan catatan kertas yang
diterima bukan miliknya. Dan perintahkan siswa membaca pertanyaan
pada kartu yang mereka terima dan pikirkan jawabannya.
5) Guru menunjuk beberapa siswa untuk membacakan kartu yang mereka
dapatkan dan memberikan jawabannya.
12
6) Setelah memberikan jawaban, perintahkan siswa lain untuk memberi
tambahan atas apa yang dikemukakan oleh siswa yang membacakan
kartunya itu.
7) Guru dan siswa secara bersamaan menyimpulkan hasil belajar
c. Tahap Pengamatan (observation)
Pada tahap ini segala aktivitas guru dan siswa dalam proses
pembelajaran diamati, dicatat dan danilai, kemudian dianalisis untuk
dijadikan umpan balik. Aktivitas guru antara lain: pemberian motivasi
belajar, kejelasan dan sistematika penyampaian materi, pengelolaan
pembelajaran, kejelasan suara, penguasaan bahan, tuntutan
pencapaian/ketercapaian kopetensi siswa, memberikan evaluasi, ketetapan
strategi pembelajaran. Sedangkan aktivitas siswa antara lain:
memperhatikan penjelasan guru, bertanya mengenai materi yang belum
jelas, rasa ingin tau siswa meningkat, mengerjakan soal evaluasi, kerjasama
dengan kelompok, keaktifan dalam kelompok.
d. Tahap Analisis dan Refleksi (reflection)
Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian.
Tahap refleksi (reflection), meliputi :
1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.
2) Evaluasi hasil observasi.
3) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada siklus
II dan siklus III (Suharsimi Arikunto, 2015:20).
13
Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah
dilaksanakan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja
guru pada tahap selanjutnya, yaitu siklus II dan seterusnya.
Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut di atas adalah
unsur untuk membentuk siklus, yaitu satu putaran beruntun yang kembali
kelangkah semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan
sampai dengan refleksi. Dalam PTK ini, peneliti menggunakan kegiatan
pembelajaran yang terbentuk dalam sebuah siklus yang meliputi
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
2. Tempat dan Waktu
Penelitian di laksanakan di MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan Kec.
Pabelan Kab. Semarang pada tanggal 10 November – 30 Desember 2018.
3. Subyek dan Kolaborator Penelitian
Subyek penelitian tindakan kelas adalah siswa Kelas VII berjumlah
16 siswa. Sedangkan yang menjadi kolaborator dalam penelitian ini adalah
guru mapel Aqidah Akhlak MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan Kab. Semarang
Tahun Pelajaran 2018/2019.
4. Instrumen Penelitian
Sedangkan instrumen yang peneliti gunakan untuk menilai tingkat
keberhasilan peserta didik adalah:
a. Lembar observasi
Lembar observasi adalah lembar pengamatan yang harus diisi oleh
observer. Lembar observasi berisi tentang kegiatan guru dan aktifitas siswa
dalam pembelajaran.
14
1) Lembar Pengamatan hasli belajar siswa
Untuk mengamati hasli belajar siswa digunakan blangko
pengamatan seperti di bawah ini:
No
Aspek yang Diamati
Nilai
Cukup Baik Sangat
Baik
1 Fokus dan perhatian siswa dalam
pembelajaran
2 Sikap dan perilaku anak pada Guru saat
proses Kegiatan Belajar Mengajar
3 Respon anak dalam menerima masukan
dan motivasi guru
4
Ketertarikan anak terhadap kegiatan
belajar dengan metode pembelajaran
Everyone is a Teacher Here
5 Keaktifan anak dalam bertanya secara
mandiri maupun saat berkelompok
6 Sikap anak saat diskusi dan
memecahkan soal atau masalah
7 Anak mempunyai kemampuan dalam
menjawab pertanyaan guru
8 Keaktifan anak dalam kegiatan evaluasi
9
Kemampuan anak menguasai materi
dengan metode pembelajaran Everyone
is a Teacher Here
10
Kegiatan anak berpartisipasi dalam
metode pembelajaran Everyone is a
Teacher Here
11 Anak dapat menarik kesimpulan dari
15
hasil belajar yang sudah dilaksanakan
2) Lembar Pengamatan Kualitas Pembelajaran
Untuk mengamati kualitas pembelajaran digunakan blangko
pengamatan seperti di bawah ini:
No Aspek yang dinilai Nilai
Baik Cukup Kurang
1 Memeriksa kesiapan siswa
2 Memberi motivasi awal
3
Memberikan apresepsi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi yang
akan disampaikan.
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
5 Memberikan acuan bahan pelajaran
yang akan diberikan
6 Sikap guru dalam Proses
Pembelajaran
7 Kejelasan artikulasi
8 Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
9 Penampilan dan cara berpakaian guru
10 Mobilitasi posisi mengajar guru
11
Bahan belajar disajikan sesuai
langkah-langkah yang diencanakan di
RPP
12 Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
13 Kejelasan dalam memberikan cotoh
16
14 Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
15
Guru membentuk kelompok yang
terdiri 3–4 siswa setiap kelompoknya
(Teknik pembagian kelompok)
16
Guru dapat memberi contoh
penggunaan metode Everyone is a
Teacher Here
17
Guru memberi penguatan dan
penjelasan secara singkat terhadap
materi
18
Guru meminta perwakilan dari
kelompok mencoba memberikan
penjelasan yaitu dengan
menyampaikan hasil diskusi terhadap
pekerjaannya
19
Guru mengajak siswa untuk
menerapkan konsep atau pengetahuan
yang dimiliki dalam situasi baru yaitu
dengan metode Everyone is a Teacher
Here
20 Guru memberi pujian dan tepuk
tangan atas kerja siswa
21
Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran yang
telah berlangsung
22 Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
23 Penilaian yang diberikan seseuai
dengan RPP
24 Memberi kesempatan untuk bertanya
17
dan menjawab pertanyaan
25 Memberikan kesimpulan kegiatan
Pembelajaran
26 Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
b. Test
Kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru untuk mengukur
keberhasilan program pengajaran dan untuk mengukur prestasi peserta
didik tentang mata pelajaran Pembelajaran Aqidah Akhlak khususnya pada
pada pokok bahasan Adab Sholat dan Dzikir. Dalam proses penilaian
peneliti dibantu oleh kolaborator.
5. Metode Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar
untuk memperoleh data yang diperlukan (Moh. Nazir, 2011:174). Data yang
diperoleh dari penelitian akan dipecahkan selalu ada keterkaitan dengan
permasalahan, dengan demikian jenis penelitian ini akan berpengaruhi pada
urutan data yang akan dikumpulkan. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Metode Dokumen
Metode dokumen digunakan untuk mendapatkan daftar nama
peserta didik Kelas VII di MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan Kecamatan
Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
b. Metode Tes
Tes hasil belajar ialah tes yang dipergunakan untuk menilai hasil-
hasil pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada peserta didk, atau oleh
18
dosen kepada mahapeserta didiknya, dalam jangka waktu tertentu (M.
Ngalim Purwanto, 2010:33). Untuk mengukur keberhasilan peserta didik
dalam pembelajaran, baik pada siklus I maupun siklus II guru perlu
mengadakan ulangan atau tes. Tes prestasi pada umumnya mengukur
penguasaan dan kemampuan para peserta didik setelah mereka selama
waktu tertentu menerima proses belajar-mengajar dari guru. Dengan metode
tes ini dapat diketahui seberapa jauh penguasaan peserta didik pada materi
yang telah mereka kaji.
c. Metode Observasi
Metode observasi dipergunakan untuk memperoleh data keaktifan
peserta didik selama berlangsungnya proses belajar mengajar.
6. Teknik Analisis Data
Metode analisis yang digunakan merupakan analisis yang mampu
mendukung tercapainya tujuan dari kegiatan penelitian, berdasarkan tujuan
yang ingin dicapai yaitu menambah keaktifan peserta didik dalam kegiatan
belajar mengajar dan peningkatan hasil belajar peserta didik dalam materi
matrik. Analisis yang digunakan secara umum terdiri dari proses analisis untuk
menghitung persen keaktifan peserta didik dan mengetahui tingkat hasil belajar
peserta didik:
a. Nilai Rata-rata Kelas
Nilai rata-rata kelas atau siswa suatu kelas dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
19
Bila dengan menggunakan rumus diatas menunjukkan adanya nilai
rata-rata kelas yang semakin naik, berarti jelas dapat diketahui adanya
keberhasilan dalam upaya meningkatkan Hasil Belajar Aqidah Akhlak
materi Adab Sholat dan Dzikir menggunakan Metode Everyone is a
Teacher Here Kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan Kec. Pabelan
Kab. Semarang TP 2018/2019, tetapi jika diketahui rata-rata kelas semakin
rendah/turun berarti penerapan metode tersebut tidak berhasil.
b. Ketuntasan Individu
Ketuntasan individu siswa dinilai dan diukur menggunakan KKM
yang telah ditentukan oleh MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan mata pelajaran
Aqidah Akhlak Tahun Pelajaran 2018/2019 yaitu 75.
Untuk mengetahui apakah setiap siswa sudah tuntas atau belum
digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
Keterangan :
= Nilai Rata-rata
= Jumlah Nilai Siswa
= Jumlah Siswa
Nilai Siswa = Skor Riil
Skor Maksimal Ideal x 100
Skor Riil :
Skor Maksimal Ideal :
100 :
Skor yang berhasil dicapai oleh setiap test
Skor yang mungkin dapat dicapai oleh
setiap testee jika mampu menjawab secara
benar semua soal ujian
Skala yang dicapai, yakni skala dengan
rentangan mulai dari 10 samapai dengan
100
20
Dengan menggunakan rumus tersebut dapat diketahui hasil belajar
setiap siswa. Bila hasil belajar siswa tersebut sama atau melebihi KKM
berarti siswa tersebut tuntas. Bila kurang dari KKM berarti siswa tersebut
belum tuntas.
H. Sistematika Penulisan
Pokok-pokok permasalahan yang akan dikaji perlu adanya sistematika
penulisan, sehingga pembahasan akan lebih sistematis dan runtut.
Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah; rumusan masalah;
tujuan penelitian; Manfaat Penelitian; hipotesis; Definisi Operasional; definisi
operasional; metode penelitian, yang meliputi rancangan penellitian, langkah-
langkah penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data analisis data
dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori, Mencakup konsep-konsep dan teori tentang:
Pengertian Hasil Belajar, Ruang lingkup Akidah Akhlak MTs, Gambaran umum
Everyone is a Teacher Here dan Kajian Pustaka.
Bab III Deskripsi pelaksanaan Siklus I dan deskripsi pelaksanaan Siklus II
Bab IV Deskripsi per Siklus, hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab V Penutup, berisi kesimpulan dan saran
21
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Definisi Belajar
Belajar dalam kehidupan merupakan proses penting bagi
perubahan perilaku manusia agar menjadi lebih baik. Menurut Thobroni
(2011:16) belajar merupakan aktivitas manusia yang sangat vital dan secara
terus menerus akan dilakukan selama manusia masih hidup. Menurut
Morgan (1978) dalam Purwanto (1990:84) belajar adalah setiap perubahan
yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil
latihan atau pengalaman. Menurut Gagne (1977) dalam Anni (2006:2)
belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia, yang
berlangsung selama periode tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak
berasal dari proses pertumbuhan. Menurut Sumiati (2009:38) secara umum
belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi
individu dengan lingkungan. Berbagai pengertian belajar yang telah
diutarakan, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang
berlangsung selama waktu tertentu berupa perubahan tingkah laku.
Perubahan ini dapat dilihat dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor
yang dihasilkan dengan melakukan suatu aktifitas/kegiatan secara sengaja
maupun tidak disengaja.
22
Dalam agama Islam, belajar merupakan kewajiban bagi setiap
individu. Allah menurunkan Al-Qur‟an sebagai pedoman hidup manusia
diawali dengan ayat yang memerintahkan Muhammad SAW untuk
membaca (Iqra’). Iqra’ merupakan salah satu perwujudan dari aktivitas
belajar. Aktivitas belajar sangat terkait dengan proses pencarian ilmu dan
islam sangat menekankan terhadap pentingnya ilmu. Tidak hanya ilmu
tentang agama saja, tetapi juga ilmu umum yang relevan dengan tuntutan
kemajuan zaman dan juga bermanfaat bagi kehidupan.
Agama Islam amat mencela orang yang tidak menggunakan
akalnya,melarang kita bertaklid buta kepada faham dan i‟tikad yang tak
berdasar kepada wahyu Ilahi yang nyata sebagaimana Allah berfirman :
Artinya:‟... Dan janganlah engkau turut-turut saja dalam hal-hal
yang engkau tidak mempunyai pengetahuan tentangnya sesungguhnya
pendengaran dan penglihatan dan hati, semuanya itu akan ditanya tentang (
turutturutan) itu.” (QS. Israail‟ : 36).
Dari ayat di atas, dapat diketahui bahwa apa pun yang
dilakukan,manusia harus mengetahui apa yang mereka lakukan. Maka
dengan belajar, manusia dapat mengetahui apa yang dilakukan dan
memahami tujuan dari segala perbuatannya.
Belajar juga merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk
mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihanpelatihan atau
23
pengalaman-pengalaman. Jadi, belajar bagi siswa merupakan perubahan
perilaku yang relatif permanen dalam perilaku sebagai hasil pengalaman
atau latihan. Belajar dalam lingkup sekolah, mempunyai peranan penting
bagi siswa. Belajar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas kemampuan
siswa diberbagai bidang seperti pengetahuan, pengalaman dan keterampilan
siswa.
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar digunakan untuk melihat ketuntasan hasil belajar
yang telah diciptakan oleh siswa. Menurut Slameto (2010)2) belajar adalah
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya sendiri. Jadi, belajar adalah
proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.
Setiap pembelajar pasti menginginkan hasil belajar yang baik
setelah melakukan belajar. Menurut Anni (2006:4) hasil belajar merupakan
perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas
belajar. Menurut Suprijono (2011:5) hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
keterampilan. Menurut Bloom (1978) dalam Suprijono (2011:6) hasil
belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar, dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar merupakan akibat yang dialami oleh seorang yang telah
melakukan aktivitas belajar yang berdampak pada perubahan keterampilan
kognitif, afektif dan psikomotornya. Agar hasil belajar siswa dapat tercapai
24
secara maksimal, maka dalam kegiatan pembelajaran guru harus
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa berasal dari faktor intern dan
faktor ekstern. faktor intern berasal dari dalam siswa, contonya jasmaniah
dan psikologis siswa. Faktor intern berasal dari luar diri siswa seperti
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Hasil belajar dapat ditingkatkan dengan cara pemberian motivasi.
Menurut Dawson Huncock “motivation he defined as the force that
energizes, directs and sustains behavior toward a goal.” (Pintrich and
Schunk, 1996). Motivasi adalah kekuatan yang memberikan energi,
mengarahkan dan memelihara perilaku menuju sasaran. Motivasi sangat
berperan dalam pembelajaran. Motivasi dapat mendorong siswa minat siswa
untuk belajar. Salah satu cara untuk menarik minat siswa adalah
penggunaan media yang tepat dalam pembelajaran. Penggunaaan media
yang tepat dapat membuat siswa termotivasi, sehingga hasil belajar yang
diperoleh siswa dapat maksimal..
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah
sebagai berikut:
1) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik individu (Baharudin dan Nur Wahyuni, 2010:19). Faktor
internal seperti kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, sikap
kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan kesehatan.
25
2) Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik.
Seorang anak yang memiliki intelegensi yang baik, dari keluarga yang
baik, bersekolah di sekolah yang bagus, dan fasilitasnya baik belum tentu
dapat belajar yang baik. Ada faktor yang mempengaruhi hasil belajarnya,
seperti kelelahan karena jarak rumah dan sekolah cukup jauh, dan
pengaruh lingkungan yang buruk yang terjadi di luar kemampuannya
(Syaiful Bahri Djamarah, 2002:176).
3) Faktor instrumental
Faktor instrumental adalah faktor-faktor yang diharapkan dapat
berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang
telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental yang dapat mempengaruhi
hasil belajar adalah sebagai berikut :
a) Kurikulum
Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan
unsur substansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum belajar
mengajar tidak dapat berlangsung, karena materi yang akan
disampaikan dalam pembelajaran harus direncanakan terlebih dahulu.
Dan perencanaan tersebut termasuk dalam kurikulum, yang mana
seorang guru harus mempelajari dan menjabarkan isi kurikulum ke
dalam program yang lebih rinci dan jelas sasarannya. Sehingga dapat
diukur dan diketahui dengan pasti tingkat keberhasilan belajar
mengajar yang dilaksanakan.
26
b) Sarana dan fasilitas
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung
sekolah misalnya sebagai tempat bagi berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Jumlah ruang kelas pun harus menyesuaikan
peserta didik. Karena jika anak didik lebih banyak dari pada jumlah
kelas, akan terjadi banyak masalah, yang tentunya akan berpengaruh
pada hasil belajar anak. Selain itu, fasilitas yang digunakan guru
dalam pengajaranpun harus diperhatikan misalnya LCD. Karena ini
akan memudahkan dalam pembelajaran.
c) Guru
Agar tujuan pengajaran dapat tercapai, guru harus
mengorganisir semua komponen sedemikian rupa sehingga antara
komponen yang satu dengan yang lainnya dapat berinteraksi secara
harmonis. Salah satu komponen dalam pembelajaran adalah
pemanfaatan berbagai macam metode pembelajaran secara dinamis
dan fleksibel sesuai dengan materi, peserta didik dan konteks
pembelajaran. Sehingga dituntut kemampuan guru untuk memilih
metode pembelajaran serta media yang cocok dengan materi dan
bahan ajar.
d. Fungsi Hasil Belajar
Menurut Arifin (1988: 3) fungsi Hasil belajar tersebut adalah
sebagai berikut:
27
1) Hasil belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang
telah dikuasai anak didik.
2) Hasil belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini
didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi hal ini sebagai tendensi
keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk
kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.
3) Hasil belajar sebagai bahan informasi dan inovasi pendidikan.
Asumsinya adalah bahwa Hasil belajar dapat dijadikan pendorong bagi
anak dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan
sebagai umoan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan.
4) Hasil belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa Hasil belajar dapat
dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan.
Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan
kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti
bahwa tinggi-rendahmya Hasil belajar dapat dijadikan indikator tingkat
kesuksesan anak didik di masyarakat. Asumsinya adalah bahwa
kurikulum yang digunakan relevan pula dengan pembangunan
masyarakat.
5) Hasil belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan)
anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan
masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan
dapat meneyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan
dalam kurikulum.
28
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks.
Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar
dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang diterapkan. Belajar tidak hanya
ditentukan oleh potensi yang ada dalam diri individu tetapi dipengaruhi oleh
faktor lain berasal dari luar diri yang belajar.
Hal ini diperkuat oleh Suryabatra (2004), Elliot (2000) dan
Woolfolk (1999) yang menyatakan bahwa keberhasilan belajar sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum, keberhasilan belajar
dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Masing-masing faktor
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri
individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti faktor-
faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor eksternal terdiri dari
faktor nonsosial dan faktor sosial.
a) Faktor Nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Faktor nonsosial
merupakan kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah, keluarga
maupun di masyarakat. Aspek fisik tersebut bisa berupa peralatan
sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi geografis
sekolah dan rumah dan sejenisnya.
b) Faktor sosial
29
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifar sosial, bisa dipilah
menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak). Misalnya,
kehehadiran orang dalam belajar, kedekatan hubungan anak dengan
orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan
antar personil sekolah dan sebagainya.
2) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis
dan faktor psikologis.
a) Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam
diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari:
(1) Keadaan Tonus jasmani pada umumnya
Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam
diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan tonus
jasmani secara umum ini, misalnya tingkat kesehatan dan
kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan
bugar dan sehat maka akan mendukung hasil belajar.
Sebaliknya, jika badan individu dalam keadaan
kurang bugar dan kurang sehat akan menghambat hasil belajar.
(2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu
30
Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah
keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan
fungsi panca indra yang ada dalam diri individu. Panca indra
merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diri
individu.
b) Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri
individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan,
motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain
sebagaimanya (Sriyanti, 2011: 23-24).
(1) Kecerdasan / Intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga
janis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke
dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui
atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat.
Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan
belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat
intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang
mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Walaupun begitu
siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi belum
tentu pasti berhasil dalam belajarnya. Hal ini disebabkan karena
belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor
31
yang mempengaruhinya, sedangkan intelegensi adalah salah satu
faktor di antara faktor yang lain (Slameto, 2010: 56).
(2) Motivasi
Motivasi yaitu dorongan dari dalam diri sendiri untuk
melakukan sesuatu. Motivasi sangat penting dalam belajar, setiap
individu mempunyai needs (kebutuhan) atau wants (keinginan).
Setiap kebutuhan atau keinginan perlu memperoleh pemenuhan.
Dalam batas tertentu upaya memenuhi kebutuhan itu seringkali
merupakan tujuan. Jadi bila tujuan tercapai, maka kebutuhan atau
keinginan terpenuhi. Sedangkan dorongan untuk memenuhi
kebutuhan atau mencapai tujuan itu sendiri merupakan motivasi.
Agar belajar dapat mencapai hasil harus ada motivasi.
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tepat untuk
memperhatikan dan memegang beberapa kegiatan. Kegiatan yang
diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai
dengan rasa senang. Minat selalu diikuti dengan perasaan senang
dan dari situ diperoleh kepuasaan. Minat besar pengaruhnya
terhadap belajar, bahan pelajaran yang menarik siswa, lebih
mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah kegiatan
belajar. Minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar atau prestasi
siswa. Siswa yang mempunyai minat belajar yang tinggi terhadap
32
suatu hal maka akan berusaha untuk melakukannya sehingga apa
yang ingin dicapai akan terlaksana sesuai dengan keinginannya.
(4) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan
itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah
belajar atau berlatih.
Bakat itu mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran
yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil
belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah
selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya. Betapa pentingnya
mengetahui bakat siswa dan menempatkan siswa belajar di
sekolah yang sesuai dengan bakatnya.
(5) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam
pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap
untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti
anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu
diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak
yang sudah siap (matang) belum dapat melaksankan
kecakapannya sbeelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil
jika anak siap (matang). Jadi kemajuan baru untuk memiliki
kecakapan itu tergantung dari kematangan belajarnya (Slameto,
2010: 57-58).
(6) Sikap
33
Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap
menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta
menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan (Slameto,
2010: 188).
Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari dua yaitu, faktor
eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi faktor non
sosial dan faktor sosial. Sedangkan faktor internal meliputi faktor
fisiologis dan faktor psikologis.
f. Ragam Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan
berkesinambungan. Oleh karena itu, ragamnya pun banyak. Mulai dari yang
sederhana sampai yang kompleks.
1) Pre Test dan Post Test
Kegiatan pre test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan
memulai penyajian baru. Tujuannya ialah untuk mengidentifikasi taraf
pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Evaluasi ini
berlangsung singkat dan seiring tidak memerlukan tes tertulis. Post test
adalah kebalikan dari pre tes, yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan
guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk
mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan.
Evaluasi ini juga berlangsung singkat dan cukup menggunakan instrumen
sederhana yang berisi item-item yang jumlahnya terbatas.
34
2) Evaluasi Prasyarat
Evaluasi jenis ini mirip dengan pre tes. Tujuannya adalah
untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi lama yang
mendasari materi baru yang akan diajari. Contoh: evaluasi penguasaan
penjumlahan bilangan sebelum memulai pelajaran perkalian bilangan,
karena penjumlahan merupakan prasyarat atau dasar perkalian.
3) Evaluasi Diasnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan
pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang
belum dikuasai siswa. Instrumen evaluasi jenis ini di titik beratkan pada
pada pembahasan tertentu yang dipandang telah membuat siswa
mendapat kesulitan.
4) Evaluasi Formatif
Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang
dilakuan setiap penyajian akhir satuan pelajaran atau modul. Tujuannya
adalah untuk memperoleh umpan balik yang mirip dengan evaluasi
diagnostik, yakni untuk mendiagnosis (mengetahuai penyakit/kesulitan)
kesulitan belajar siswa. Hasil diagnosis kesulitan belajar tersebut
digunakan sebagai bahan pertimbangan rekayasa pengajaran remidial
(perbaikan).
5) Evaluasi Sumatif
Ragam evaluasi sumatif dapat disebut dengan “ulangan
umum” yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi
belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran.
35
Evaluasi ini lazim dilakukan pada setiap akhir semester atau akhir tahun
ajaran. Hasilnya dijadikan bahan laporan resmi kinerja akademik siswa
dan bahan penentu naik atau tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.
2. Ruang Lingkup Pembelajaran Aqidah Akhlak
Mata pelajaran aqidah akhlak di tingkat Tsanawiah berdasarkan
kurikulum berbasis kompetensis bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujutkan dalam akhlaknya yang
terpuji, "melalui pemberian dan pemupukan, pengetahuan, penghayatan,
pengamalan peserta didik tentang aqidah dan akhlak Islam, sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang dan meningkat kualitas keimanannya
dan ketakwaannya kepada Allah SWT (Departemen Agama RI, 2004:22).
Dari keterangan di atas jelas bahwa mata pelajaran Aqidah Akhlak
yang diajarkan guru kepada siswa bertujuan agar siswa mampu bersikap dan
bertingkah laku sesuai dengan akhlak terpuji.
Standar kompetensi mata pelajaran Aqidah Akhlak berisi
sekumpulan kemampuan yang harus dikuasai peserta didik selama mempelajari
mata pelajaran aqidah akhlak di MTs. Kemampuan ini berorientasi pada
kemampuan prilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan
kognitif dalam rangka memperkuat keimanan, ketakwaan, dan beribadah
kepada Allah SWT. Sehingga mampu diterapkan siswa dalam kehidupan
sehari-hari.
Adapun materi pelajaran Aqidah Akhlak yang diajarkan Kelas VII
Materi Pokok (Sifat-sifat Allah, Sifat-sifat wajib bagi Allah, Sifat-sifat
mustahil Allah, Akhlak terpuji terhadap Allah, Akhlak tercela terhadap Allah,
36
Kisah Rasul, Iman kepada kitab-kitab Allah, Kitab-kitab Allah dan Iman
kepada Kisah sahabat).
Ruang lingkup pembelajaran Aqidah Akhlak di tingkat madrasah
meliputi :
a. Aspek aqidah terdiri atas keimana kepada sifat wajib, mustahil, zaiz Allah,
keimanan kepada kitab Allah, rasul Allah, sifat-sifat dan mu'jijatnya dan
hari akhir.
b. Aspek akhlak terpuji yang terdiri ataskhauf, taubat, tawadlu', ikhlas,
bertauhid, inovatif, percaya diri, tekat yang kuat, ta'ruf, ta'awun, tafahum,
tasamuh, jujur, adil, amanah, menepati janji dan bermusyawarah.
c. Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, munafik, namimah, dang ghihab
(Departemen Agama RI, 2004:23).
Dengan demikian dapat diketahui bahwa, pemerintah telah
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang
bertujuan untuk menjadi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT.
Ciri-ciri pembelajaran Aqidah Akhlak dan aspek yang harus
dikembangkan dalam suasana pembelajaran yang terpadu, meliputi :
a. Keimanan, yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan
pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah SWT sebagai sumber
kehidupan.
b. Pengamalan, mengkondisikan peserta didik untuk mempraktekkan hasil
pengamalan akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari.
37
c. Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan sikap dan
prilaku yang baik sesuai dengan ajaran Islam yang terkandung dalam Al-
Qur'an dan Hadist.
d. Rasional, usaha meningkatkan kwalitas proses dan hasil pembelajaran
aqidah akhlak dengan pendekatan yang memfungsikan rosio anak didik,
sehingga isi dan nilai-nilai yang ditanamkan mudah dipahami dengan
penalaran.
e. Emosional, upaya mengugah perasaan (emosi) peserta didik dalam
menghayati aqidah dan akhlak yang mulia sehingga lebih terkesan dalam
jiwa anak didik.
f. Fungsional, menyajikan materi aqidah akhlak yang memberikan mamfaat
nyata bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas.
g. Keteladanan, yaitu pendidikan yang menempatkan dan memerankan guru
serta komponen madrasah lainnya sebagai teladan sebagai cermin dari
individu yang memiliki keimanan teguh dan berakhlak mulia (Slameto,
2003:25).
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa, materi
pengajaran aqidah akhlak yang di ajarkan dengan menggunakan berbagai
pendekatan dan tujuan pencapaian sasaran. Sehingga siswa mudah
memahaminya dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya basis kompetensi yang dikembangkan dalam pengajaran aqidah
akhlak harus menjamin pertumbuhan dan keimanan serta ketakwaan siswa
kepada Allah SWT.
38
3. Metode Everyone is a Teacher Here
a. Pengertian metode Everyone is a Teacher Here
Kegiatan pembelajaran seorang guru tidak cukup hanya
menyampaikan pengetahuan saja. Akan tetapi juga harus mampu
menciptakan suasana kelas yang penuh perhatian, sehingga proses belajar
mengajar akan lebih efektif dan tercapai tujuan yang optimal. Oleh karena
itu guru harus mampu menentukan model yang terbaik yang akan
digunakan. Model, dalam bahasa arab dikenal dengan Thariqah yang berarti
langkah-langkah yang dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan
(Ramayulis, 2005:2).
Model juga berarti concept learning is complicated is depends
upon memory assosiative, association structure and knowledge of and
ability to apply particular metodees (Jamas Deese, 1967:441). Metode
merupakan sesuatu yang digunakan untuk mengingat, mengumpulkan
pengetahuan dan kemampuan menggunakan model. Dalam kaitannya
dengan cooperative learning, maka model mengajar yang disajikan akan
lebih bervariatif. Adapun beberapa metode cooperative learning yang dapat
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran diantaranya adalah bentuk
Everyone is a Teacher Here.
Secara umum model mempunyai pengertian suatu garis-garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, model bisa diartikan
sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan
39
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan
(Djamarah,2006:5).
Sedangkan Everyone is a Teacher Here merupakan sebuah model
yang mudah guna memperoleh partisipasi kelas yang besar dan tanggung
jawab individu. Model ini memberikan kesempatan pada setiap peserta didik
untuk bertindak sebagai “pengajar” terhadap peserta didik lain
(Setyaningsih, 2000:7). Metode Everyone is a Teacher Here juga sangat
tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara
individual. Model ini memberi kesempatan kepada setiap peserta didik
untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya. Dengan strategi ini,
peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam
pembelajaran secara aktif (Zaeni. dkk, 2008:60).
b. Tujuan metode Everyone is a Teacher Here
Melalui metode Everyone is a Teacher Here diharapkan peserta
didik akan lebih bergairah dan senang dalam menerima pelajaran Akidah
Akhlaq yang pada gilirannya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dengan
demikian melalui metode Everyone is a Teacher Here tersebut, hasil yang
diharapkan adalah:
1) Bagi setiap individu dari masing–masing peserta didik berani
mengemukakan pendapat melalui jawaban atas pertanyaan yang telah
dibuatnya.
2) Mampu mengemukakan pendapat melalui tulisan dan menyatakannya di
depan kelas.
40
3) Peserta didik lain berani mengemukakan pendapat dan menyatakan
kesalahan jawaban dari kelompok lain.
4) Terlatih dalam menyimpulkan masalah dan hasil kajian pada masalah
yang dikaji.
c. Langkah–langkah dalam metode Everyone is a Teacher Here
Dalam menerapkan metode Everyone is a Teacher Here ini tidak
hanya sekedar menerapkan akan tetapi ada langkah-langkah yang
harus diperhatikan. Adapun langkah-langkah pembelajarannya sebagai
berikut:
1) Bagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka
untuk menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang
telah atau sedang dipelajari, atau topik khusus yang ingin mereka
diskusikan dalam kelas.
2) Kumpulkan kertas-kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali
secara acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan
pertanyaan tidak kembali kepada yang bersangkutan.
3) Mintalah mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas
masing-masing, sambil memikirkan jawabannya.
4) Undanglah sukarelawan untuk membacakan pertanyaan yang ada
di tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan
memotivasi peserta didik untuk angkat tangan bagi yang siap membaca-
tanpa langsung menunjuknya.
5) Mintalah dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas
pertanyaaan atau permasalahan tersebut, kemudian mintalah kepada
41
teman sekelasnya untuk memberi pendapat atau melengkapi
jawabannya.
6) Berikan apresiasi (pujian) terhadap setiap jawaban/tanggapan peserta
didik agar termotivasi dan tidak takut salah.
7) Kembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa
bergantian membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai
waktu yang tersedia (Ismail,2010:74).
d. Kelebihan dan kekurangan metode Everyone is a Teacher Here
Salah satu bentuk cooperative learning yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam adalah tipe everyone is
a teacher here yang intinya adalah menciptakan pola bagaimana
menciptakan kelompok belajar yang baik pada diri peserta didik dan
penghargaan terhadap kinerjanya dalam kelas. Manfaat dari cooperative
learning tipe everyone is a teacher here ini adalah dapat meningkatkan
tanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran
orang lain. Sebagai salah satu tipe strategi pembelajaran kooperatif,
tentu memiliki kelebihan dan kekurangan.
1) Kelebihan metode Everyone is a Teacher Here
a) Melalui strategi pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu
menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan
kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari
berbagai sumber, dan belajar dari siswa lain.
42
b) Strategi pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan
kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata
secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
c) Strategi pembelajaran kooperatif membantu anak untuk respek
pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta
menerima segala perbedaan.
d) Strategi pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan
setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
e) Strategi pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup
ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus
kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga
diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain,
mengembangkan keterampilan mengatur waktu, dan sikap positif
terhadap sekolah.
f) Melalui strategi pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan
kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri,
menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan
masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang
dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.
g) Strategi pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan
kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar
abstrak menjadi nyata (riil).
h) Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan
motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir. Hal ini
43
berguna untuk proses pendidikan jangka panjang (Sanjaya,
2008:249).
2) Kekurangan metode Everyone is a Teacher Here
a) Untuk memahami dan mengerti filosofis strategi pembelajaran
kooperatif memang butuh waktu. Sangat tidak rasional kalau kita
mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti dan memahami
filsafat cooperative learning. Untuk siswa yang dianggap memiliki ke
lebihan, contohnya, mereka akan merasa terhambat oleh siswa yang
dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaaan
semacam ini dapat mengganggu iklim kerja sama dalam kelompok.
b) Ciri utama dari strategi pembelajaran kooperatif adalah siswa saling
membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif,
maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi
cara belajar yang demikian apa yang harus dipelajari dan dipahami
tidak pernah dicapai oleh siswa.
c) Penilaian yang diberikan dalam strategi pembelajaran kooperatif
didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu
menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan
adalah prestasi setiap individu siswa.
d) Keberhasilan strategi pembelajaran kooperatif dalam upaya
mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu
yang cukup panjang, dan, hal ini tidak mungkin tercapai hanya dengan
satu kali atau sekali-kali penerapan strategi ini.
44
i) Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang
sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam
kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara
individual. Oleh karena itu idealnya melalui strategi pembelajaran
kooperatif selain siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar
bagaimana membangun kepercayaan diri. Untuk mencapai kedua hal
itu dalam strategi pembelajaran kooperatif memang bukan
pekerjaan yang mudah (Sanjaya, 2008:250).
B. Kajian Pustaka
Kajian pustaka atau yang sering disebut dengan tinjauan pustaka
merupakan langkah penelitian yang menjelaskan tentang kajian kepustakaan yang
menjadi petunjuk bagi peneliti untuk memperhitungkan apa yang relevan dan apa
yang tidak relevan untuk kemudian dikaji dalam penelitian. Oleh karenanya,
peneliti mengkaji skripsi atau penelitian terdahulu yang relevan dengan
permasalahan, sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan terhadap penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti, antara lain:
Pertama adalah skripsi Muhammad Sholeh, Tahun 2010 dengan judul,
“Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Penerapan Metode Everyone is a Teacher
Here Untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok Bahasan Puasa Siswa
Kelas V Pada SDN 1 Tegowanu”. Penelitian ini mengangkat permasalahan
mengenai apakah penerapan metode Everyone is a Teacher Here dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di kelas V SDN 1 Tegowanuh? Dimana pengunaan metode-metode
lama dalam pembelajaran, tidak maksimal dalam melibatkan keaktifan siswa.
45
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatan keaktifan siswa kelas V SDN 1 Tegowanuh dalam proses
pembelajaran pendidikan agama Islam pokok bahasan puasa melalui penerapan
metode Everyone is a Teacher Here. Penelitian ini menggunakan penelitian
tindakan kelas (classroom action research) sebanyak dua putaran yang terdiri dari
lima tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan revisi.
Obyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Tegowanuh. Data yang
diperoleh berupa hasil observasi keaktifan siswa.
Dari hasil analisis diperoleh bahwa keaktifan siswa dan prestasi belajar
mengalami peningkatan pada siklus I dan siklus II yaitu, siklus I siswa yang aktif
dengan kriteria baik adalah (21,88%), siswa aktif dengan kriteria cukup (33,34%),
siswa aktif dengan kriteria kurang (44,75%) pada siklus II siswa yang aktif
dengan kriteria baik adalah (26,04%), siswa aktif dengan kriteria cukup (50,00%),
siswa aktif dengan kriteria kurang (23,96%). Simpulan dari penelitian ini adalah
melalui penerapan metode Everyone is a Teacher Here dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
pokok bahasan puasa. Model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu
alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Persamaan penelitian dari Muhammad Sholeh (2010) dengan penelitian
ini adalah penggunaan sebuah metode (Everyone is a Teacher Here) untuk
menghasilkan pembelajaran yang maksimal sehingga tercapai tujuan yang
diinginkan. Sedangkan perbedaannya terletak pada materi dan objek yang diteliti.
Penelitian Muhammad Sholeh (2010) fokus masalah jenjang sekolah dasar dengan
46
mata pelajaran PAI dan pada penelitian ini fokus dengan objek siswa Madrasah
tsanawiyah dengan mataa pelajaran Aqidah Akhlaq.
Kedua adalah skripsi Nafisatuz Zumroh, Tahun 2010 Dengan Judul,
“Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Fiqh Melalui Metode Everyone is a Teacher
Here Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Salatiga Tahun 2010”.
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa mata
pelajaran Fiqh dengan menggunakan metode Everyone is a Teacher Here pada
siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga. Pertanyaan utama yang ingin
dijawab melalui penelitian ini adalah apakah metode Everyone is a Teacher Here
dapat meningkatkan prestasi belajar Fiqh pada siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah Kota salatiga Tahun 2010?. Penelitian ini menggunakan
penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah Salatiga dengan jumlah siswa 32 anak. Penelitian ini
menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi guru dan siswa, tes
tertulis dengan pre test dan post test. Teknik pengumpulan data dengan Observasi
dan tes, adapun analisis datannya dengan rumus t test dan kenaikan rata-rata pre
test dan post test.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi siswa dalam belajar
Fiqh dengan menggunakan metode Everyone is a Teacher Here dapat meningkat.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilakukan pada tiga tingkatan yaitu siklus I, II dan III yang menghasilkan nilai pre
test dan post test mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata pre test
yaitu 25,9 sedangkan nilai rata-rata post test yaitu 69,4, jadi hasil nilai rata-rata
antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 43,5. Pada siklus II
47
nilai rata-rata pre test yaitu 46,6, sedangkan nilai rata-rata post test yaitu 83,8, jadi
hasil nilai rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar
37,2. Pada siklus III nilai rata-rata pre test yaitu 61,9, sedangkan nilai rata-rata
post test yaitu 86,6, jadi hasil nilai rata-rata antara pre test dan post test
mengalami peningkatan sebesar 24,7.
Persamaan penelitian dari Nafisatuz Zumroh (2010) dengan penelitian
ini adalah upaya penggunaan sebuah metode (Everyone is a Teacher Here) untuk
menghasilkan pembelajaran yang diinginkan. Sedangkan perbedaannya terletak
pada materi dan objek yang diteliti. Penelitian Nafisatuz Zumroh (2010) fokus
masalah jenjang sekolah menengah pertama dengan mata pelajaran PAI dan pada
penelitian ini fokus dengan objek siswa Madrasah tsanawiyah dengan mataa
pelajaran Aqidah Akhlaq.
48
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Data Prasiklus
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan yang
terletak di Kecamatan Pabelan Kab. semarang. Penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan terhadap peserta didik Kelas VII yang berjumlah 16 peserta didik.
Penelitian awal peneliti lakukan sebelum melaksanakan tindakan berupa siklus
baik siklus I ataupun siklus II. Di dalam proses belajar mengajar tersebut guru di
dalam melaksanakan kegiatan mengajar menggunakan RPP dengan metode
mengajar yaitu ceramah, diskusi dan Tanya jawab, Sisi lain hasil belajar peserta
didik yang telah ditetapkan dalam KKM yaitu 75, masih banyak peserta didik
yang belum memenuhi ketuntasan apalagi bila ketuntasan dilihat dari segi
ketuntasan klasikal yang peneliti tetapkan yaitu 85%. Pada pra siklus ketuntasan
siswa hanya 6 anak atau 37,5% dan tidak tuntas mencapai 10 anak atau 62,5%
dengan rata-rata nilai 62,81.
Dalam menyampaikan materi, guru terkadang tidak menyesuaikan
dengan RPP, sehingga keluar dari tujuan yang ingin dicapai dalam indikator
pembelajaran, tetapi langsung berdasarkan buku materi ajar Aqidah Akahlaq
sebagai buku pegangan yang digunakan untuk menyampaikan pembelajaran, guru
tidak membacakan tujuan yang harus dicapai sesuai yang terdapat dalam silabus.
Metode ceramah yang digunakan guru dalam menyampaikan materi kurang
49
efektif, begitu juga dengan kegiatan untuk membangkitkan keaktifan sangat
kurang dilakukan oleh guru.
Pada penelitian perbaikan pembelajaran ini, peneliti bertindak sebagai
pelaksana. Peneliti menggunakan guru lain sebagai pengamat dan juga
mendiskusikan hasil pengamatannya terhadap perbaikan pembelajaran dan
memberi masukan untuk perbaikan pembelajaran berikutnya. Sebelum
diadakannya tindakan, peneliti terlebih dahulu mengadakan observasi di Kelas VII
MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan Kab. Semarang saat proses pembelajaran
berlangsung. Pembelajaran materi Aqidah Akahlaq dengan menggunakan
ceramah dan diskusi membuat peserta didik kurang aktif dan tidak bersemangat
sehingga membuat peserta didik kurang memahami materi.
B. Deskripsi Data Siklus I
1. Perencanaan
Berdasarkan hipotesis tindakan dan identifikasi masalah, maka
peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran dengan menerapkan
metode Everyone is a Teacher Here yang bertujuan agar peserta didik aktif dan
paham terhadap materi yang disampaikan, sehingga pembelajaran bisa lebih
efektif dan hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Selanjutnya peneliti
bertindak sebagai guru melakukan koordinasi dengan kolaborator untuk
membantu pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
Berdasarkan pertemuan dan koordinasi yang tertulis di atas penulis
mempersiapkan instrument-instrumen yang diperlukan pada waktu
melaksanakan proses pembelajaran yaitu:
50
a. Rencana Pembelajaran/RPP yang penulis lengkapi dengan persiapan alat
peraga, lembar kerja dan lembar evaluasi.
b. Lembar pengamatan yang terdiri: lembar pengamatan prestasi belajar siswa
dan lembar pengamatan kualitas pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Penulis melaksanakan tindakan siklus I pada hari Kamis, 15
Nopember 2018 di Kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan, Kecamatan
Pabelan, Kab. semarang, pada jam ke 1 dan ke 2 yaitu jam 07.00 – 08.30.
Penulis di dalam melaksanakan pembelajaran ini dibantu oleh dua
teman sejawat, yang satu berperan sebagai pengamat prestasi belajar siswa dan
satunya lagi berperan sebagai pengamat kualitas pembelajaran.
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang penulis lakukan
seperti yang tertulis dalam RPP siklus I yaitu:
a. Kegiatan Awal
1) Orientasi
Mengucapkan salam, berdo‟a, mengabsen dan mengkondisikan kelas.
2) Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang hal-hal yang
berkaitan dengan materi adab shalat yang diketahui Para siswa.
3) Motivasi
Para siswa diberi penjelasan tentang manfaat mempelajari adab shalat
bagi kehidupan yang akan dipelajari
4) Pemberian Acuan
a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
51
b) Para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok
c) Para siswa menyimak mekanisme pelaksanaan pembelajaran
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a) Para siswa memperhatikan dan merenungkan kisah atau fenomena
tentang adab shalat yang ada pada rubrik “Amati dan Perhatikan”
b) Para siswa mendengarkan penjelasan guru tentang adab shalat dan
dzikir
2) Mempertanyakan
a) Para siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang ada dibenaknya
hasil dari pengamatan, pada kolom “Penasaran”.
b) Para siswa bertanya jawab tentang pengertian adab shalat dan dzikir
c) Para siswa bertanya jawab tentang dalil adab shalat dan dzikir
3) Mengeksplorasi
a) Para siswa diberi kertas. Lalu diperintah untuk menulis pertanyaan
tentang materi pengertian adab shalat dan dzikir yang baru di pelajari
b) Kertas dikumpulkan, kemudian di bagi-bagi ke setiap para siswa.
Siswa di suruh membaca dan menjawab pertanyaan di dalam hati apa
yang ada di kertas yang diterimanya
c) Tunjuk beberapa siswa untuk membaca kertas yang diterimanya dan
memberikan jawabannya
d) Para siswa mengidentifikasi dalil tentang adab shalat dan dzikir
e) Para siswa mengidentifikasi adab-adab shalat dan dzikir
4) Mengasosiasikan
52
a) Para siswa melakukan kegiatan dalam rubrik “Kembangkan
Wawasanmu!”
b) Para siswa menyimpulkan pengertian adab shalat dan dzikir
c) Para siswa menuliskan dalil tentang adab shalat dan dzikir
d) Para siswa menuliskan simpulan tentang adab-adab shalat dan dzikir
5) Mengkomunikasikan
a) Para siswa mengerjakan soal-soal essay untuk menguatkan
pemahaman konsep
b) Para siswa menjelaskan pengertian adab shalat dan dzikir
c) Para siswa menyebutkan dalil tentang adab shalat dan dzikir
d) Para siswa menjelaskan adab-adab shalat dan dzikir
c. Penutup
1) Guru membuat simpulan tentang materi ajar.
2) Guru mengadakan evaluasi.
3) Guru menugaskan Para siswa mencari materi tentang adab shalat dari
berbagai sumber (buku, majalah, internet, narasumber) sebagai refleksi.
4) Guru menyebutkan materi yang akan dipelajari selanjutnya
5) Bersama-sama menutup pembelajaran dengan do‟a dan
3. Pengamatan
Ketika kolaborator sebagai pelaksana (sebagai guru) melakukan
kegiatan pembelajaran, peneliti (sebagai pengamat) melakukan pengamatan
terhadap guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, metode yang
53
digunakan, pemberian penguatan, memotivasi peserta didik dan keterlibatan
peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Pengamat juga melakukan pengamatan secara cermat terhadap
aktivitas peserta didik dengan menggunakan Lembar Observasi Peserta didik
yang telah disiapkan terlebih dahulu. Aspek keaktifan meliputi memperhatikan
penjelasan guru dengan serius, dan aktif dalam tanya jawab.
Selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM), guru telah
melaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran (RPP) yang telah dibuat.
Sedangkan pengamat dengan menggunakan data hasil observasi mencatat
beberapa kejadian penting, antara lain keaktifan peserta didik dalam
pelaksanaan proses pembelajaran.
a. Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa
Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I dengan
menggunakan metode Everyone is a Teacher Here masih kurang optimal.
Hal ini ditunjukkan dengan masih banyak peserta didik yang belum aktif
mengikuti pembelajaran mata pelajaran Aqidah Akahlaq dengan metode
Everyone is a Teacher Here. Masih ada peserta didik yang bingung pada
proses pembelajaran dikarenakan peserta didik masih belum memahami
materi Adab Sholat dan Dzikir. Namun demikian, dengan menggunakan
metode Everyone is a Teacher Here keaktifan peserta didik dalam proses
belajar sudah menunjukkan peningkatan. Hal ini bisa kita lihat dari
pengamatan keaktifan peserta didik pada tabel berikut
:
54
Tabel 3.3 Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus I
No
Aspek yang Diamati
Jumlah
Cukup Baik Sangat Baik
1 Fokus dan perhatian siswa
dalam pembelajaran 4 9 3
2
Sikap dan perilaku anak
pada Guru saat proses
Kegiatan Belajar Mengajar
6 8 2
3
Respon anak dalam
menerima masukan dan
motivasi guru
6 7 3
4
Ketertarikan anak terhadap
kegiatan belajar dengan
metode pembelajaran
Everyone is a Teacher Here
8 2 6
5
Keaktifan anak dalam
bertanya secara mandiri
maupun saat berkelompok
2 10 4
6
Sikap anak saat diskusi dan
memecahkan soal atau
masalah
8 7 1
7
Anak mempunyai
kemampuan dalam
menjawab pertanyaan guru
8 8 0
8 Keaktifan anak dalam
kegiatan evaluasi 4 6 6
9
Kemampuan anak
menguasai materi dengan
metode pembelajaran
Everyone is a Teacher Here
6 4 6
10
Kegiatan anak
berpartisipasi dalam
metode pembelajaran
Everyone is a Teacher Here
10 2 4
11
Anak dapat menarik
kesimpulan dari hasil belajar
yang sudah dilaksanakan
8 6 2
55
b. Hasil pengamatan kinerja guru
Dari hasil pengamatan guru kurangnya kejelasan artikulasi,
kurangnya ariasi gerakan badan, kurangnya bahan belajar disajikan
sesuailangkah-langkah yang diencanakan di RPP, kurangnya kejelasan
dalam menjelaskan bahan belajar (materi) dan kurangnya guru mengajak
siswa untuk menerapkan konsep atau pengetahuan yang dimiliki dalam
situasi baru yaitu dengan metode Everyone is a Teacher Here.
Tabel 3.4 Pengamatan Kinerja Guru Siklus I
No Aspek yang dinilai Nilai
Baik Cukup Kurang
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberi motivasi awal √
3
Memberikan apresepsi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi yang
akan disampaikan.
√
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan √
5 Memberikan acuan bahan pelajaran
yang akan diberikan √
6 Sikap guru dalam Proses
Pembelajaran √
7 Kejelasan artikulasi √
8 Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa √
9 Penampilan dan cara berpakaian guru √
10 Mobilitasi posisi mengajar guru √
56
11
Bahan belajar disajikan sesuai
langkah-langkah yang diencanakan di
RPP
√
12 Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi) √
13 Kejelasan dalam memberikan contoh √
14 Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar √
15
Guru membentuk kelompok yang
terdiri 3–4 siswa setiap kelompoknya
(Teknik pembagian kelompok)
√
16
Guru dapat memberi contoh
penggunaan metode Everyone is a
Teacher Here
√
17
Guru memberi penguatan dan
penjelasan secara singkat terhadap
materi
√
18
Guru meminta perwakilan dari
kelompok mencoba memberikan
penjelasan yaitu dengan
menyampaikan hasil diskusi terhadap
pekerjaannya
√
19
Guru mengajak siswa untuk
menerapkan konsep atau pengetahuan
yang dimiliki dalam situasi baru yaitu
dengan metode Everyone is a Teacher
Here
√
20 Guru memberi pujian dan tepuk
tangan atas kerja siswa √
21 Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran yang √
57
telah berlangsung
22 Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan √
23 Penilaian yang diberikan seseuai
dengan RPP √
24 Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan √
25 Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran √
26 Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok √
c. Hasil belajar siswa
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75, artinya
peserta didik dinyatakan tuntas apabila telah mencapai nilai 75 atau lebih.
Secara klasikal dikatakan tuntas apabila telah mencapai 80 %. Nilai hasil
belajar peserta didik dalam siklus I diambil dari nilai tes evaluasi peserta
didik pada akhir siklus.
Jumlah siswa yang telah memperoleh sama dengan atau lebih
dari KKM 75 berjumlah 11 orang dengan prosentase 68,75% dengan nilai
rata-rata 73,12. Ini menunjukkan hasil belajar siswa belum sesuai harapan.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan nilai tes akhir siklus I, ternyata
dalam siklus I dengan menggunakan metode Everyone is a Teacher Here,
proses pembelajaran yang berlangsung mulai terlihat efektif, hal ini ditunjukkan
dengan meningkatnya keaktifan peserta didik selama pembelajaran berlangsung,
walaupun masih ada beberapa peserta didik yang masih pasif, tidak
58
memperhatikan penjelasan guru, dan masih banyak peserta didik yang tidak
mau bertanya saat mengalami kesulitan serta masih malu ketika diminta guru
untuk menjadi sebagai sukarelawan untuk membacakan pertanyaan. Hal ini
dikarenakan hal - hal sebagai berikut:
a. Peserta didik belum terbiasa menggunakan metode Everyone is a Teacher
Here dan masih terpengaruh dengan metode yang lama
b. Penjelasan guru terlalu cepat, sehingga peserta didik kurang memahami
materi yang disampaikan
c. Guru dalam hal bertanya kepada peserta didik dan meminta peserta didik
sebagai sukarelawan kurang merata, sehingga belum semua peserta didik
ikut aktif dalam proses pembelajaran
Karena masih adanya beberapa kekurangan dalam proses
pembelajaran pada siklus I ini, maka berdampak pada kurangnya tingkat
pemahaman peserta didik. Hal ini bisa dilihat dari data hasil belajar peserta
didik pada siklus I yang menunjukkan bahwa indikator ketuntasan belajar
peserta didik secara klasikal belum tercapai.
Pada pembelajaran siklus I ini masih ada 5 peserta didik atau 31,25%
yang belum tuntas belajar dengan nilai dibawah 75, sedangkan peserta didik
yang sudah tuntas belajar ada 11 peserta didik atau 68,75%. Ini berarti pada
siklus I sudah terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik secara klasikal bila
dibandingkan pada pra siklus, walaupun masih ada peserta didik yang masih
belum tuntas.
59
C. Deskripsi Data Siklus II
1. Perencanaan
Pada siklus II ini peneliti membuat rencana perbaikan pembelajaran
yang merupakan kelanjutan dari siklus I. Pada siklus II ini peneliti
merencanakan akan melaksanakan perbaikan dengan lebih mengaktifkan
peserta didik. Peneliti memberikan variasi - variasi kecil agar peserta didik
tidak jenuh dan proses pembalajaran menjadi lebih menarik.
Peneliti menyusun kembali skenario pembelajaran (RPP) dan soal
tes siklus II. Peneliti juga akan mengupayakan untuk memberikan penjelasan
lebih pelan, serta berusaha untuk memberikan kesempatan menjadi
sukarelawan kepada peserta didik untuk membacakan pertanyaan.
2. Pelaksanaan
Penulis melaksanakan tindakan siklus I pada hari Kamis, 22
Nopember 2018 di Kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan, Kecamatan
Pabelan, Kab. semarang, pada jam ke 1 dan ke 2 yaitu jam 07.00 – 08.30.
Berikut pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran dalam siklus II:
a. Kegiatan Awal
1) Orientasi
Mengucapkan salam, berdo‟a, mengabsen dan mengkondisikan kelas.
2) Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang hal-hal yang
berkaitan dengan materi adab shalat yang diketahui Para siswa.
60
3) Motivasi
Para siswa diberi penjelasan tentang manfaat mempelajari adab shalat
bagi kehidupan yang akan dipelajari
4) Pemberian Acuan
a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b) Para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok
c) Para siswa menyimak mekanisme pelaksanaan pembelajaran
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a) Para siswa memperhatikan dan merenungkan kisah atau fenomena
tentang adab shalat yang ada pada rubrik “Amati dan Perhatikan”
b) Para siswa mendengarkan penjelasan guru tentang adab shalat dan
dzikir
2) Mempertanyakan
a) Para siswa bertanya jawab tentang adab-adab shalat dan dzikir
b) Setelah memberikan jawaban perintahlah siswa lain untuk memberi
tambahan atas apa yang dikemukakan oleh siswa yang membacakan
kertasnya itu
3) Mengeksplorasi
a) Para siswa diberi kertas. Lalu diperintah untuk menulis pertanyaan
tentang materi pengertian adab shalat dan dzikir yang baru di pelajari
61
b) Kertas dikumpulkan, kemudian di bagi-bagi ke setiap para siswa.
Siswa di suruh membaca dan menjawab pertanyaan di dalam hati apa
yang ada di kertas yang diterimanya
c) Tunjuk beberapa siswa untuk membaca kertas yang diterimanya dan
memberikan jawabannya
d) Para siswa mengidentifikasi dalil tentang adab shalat dan dzikir
e) Para siswa mengidentifikasi adab-adab shalat dan dzikir
4) Mengasosiasikan
a) Para siswa melakukan kegiatan dalam rubrik “Kembangkan
Wawasanmu!”
b) Para siswa menyimpulkan pengertian adab shalat dan dzikir
c) Para siswa menuliskan dalil tentang adab shalat dan dzikir
d) Para siswa menuliskan simpulan tentang adab-adab shalat dan dzikir
5) Mengkomunikasikan
a) Para siswa mengerjakan soal-soal essay untuk menguatkan
pemahaman konsep
b) Para siswa menjelaskan pengertian adab shalat dan dzikir
c) Para siswa menyebutkan dalil tentang adab shalat dan dzikir
d) Para siswa menjelaskan adab-adab shalat dan dzikir
c. Penutup
1) Guru membuat simpulan tentang materi ajar.
2) Guru mengadakan evaluasi.
3) Guru menugaskan Para siswa mencari materi tentang adab shalat dari
berbagai sumber (buku, majalah, internet, narasumber) sebagai refleksi.
62
4) Guru menyebutkan materi yang akan dipelajari selanjutnya
5) Bersama-sama menutup pembelajaran dengan do‟a dan salam
3. Pengamatan
Selama proses pembelajaran peneliti berhasil melakukan observasi
terhadap kegiatan pembelajaran siklus II. Dari lembar observasi dapat diketahui
bahwa hasil penelitian masalah siklus II ini sudah baik daripada perbaikan
pembelajaran siklus I.
a. Hasil pengamatan keaktifan siswa
Pada siklus II ini peserta didik sudah aktif dalam kegiatan belajar
mengajar. Peserta didik lebih semangat, antusias dan serius dalam
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Peserta didik pun sudah bisa
melakukan metode Everyone is a Teacher Here secara mandiri, guru hanya
memberikan bimbingan saja dalam proses pelaksanaannya.
Berikut ini hasil penelitian mengenai keaktifan peserta didik dalam
proses pembelajaran siklus II mata pelajaran Aqidah Akahlaq materi Adab
Sholat dan Dzikir Kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan Semarang :
Tabel 3.5 Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus II
No
Aspek yang Diamati
Jumlah
Cukup Baik Sangat Baik
1 Fokus dan perhatian siswa
dalam pembelajaran 0 7 9
2
Sikap dan perilaku anak
pada Guru saat proses
Kegiatan Belajar Mengajar
1 9 6
3
Respon anak dalam
menerima masukan dan
motivasi guru
2 8 6
63
4
Ketertarikan anak terhadap
kegiatan belajar dengan
metode pembelajaran
Everyone is a Teacher Here
2 10 4
5
Keaktifan anak dalam
bertanya secara mandiri
maupun saat berkelompok
0 2 12
6
Sikap anak saat diskusi dan
memecahkan soal atau
masalah
3 8 5
7
Anak mempunyai
kemampuan dalam
menjawab pertanyaan guru
0 8 8
8 Keaktifan anak dalam
kegiatan evaluasi 2 8 6
9
Kemampuan anak
menguasai materi dengan
metode pembelajaran
Everyone is a Teacher Here
2 10 4
10
Kegiatan anak
berpartisipasi dalam
metode pembelajaran
Everyone is a Teacher Here
0 12 4
11
Anak dapat menarik
kesimpulan dari hasil belajar
yang sudah dilaksanakan
0 6 10
b. Hasil Pengamatan Kinerja Guru
Hasil pengamatan kinerja guru, peneliti menyimpulkan bahwa
pada siklus II kinerja guru sangat baik dan sesuai harapan. Hasil
pengamatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.6 Pengamatan Kinerja Guru Siklus II
No Aspek yang dinilai Nilai
Baik Cukup Kurang
1 Memeriksa kesiapan siswa √
64
2 Memberi motivasi awal √
3
Memberikan apresepsi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi yang
akan disampaikan.
√
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan √
5 Memberikan acuan bahan pelajaran
yang akan diberikan √
6 Sikap guru dalam Proses
Pembelajaran √
7 Kejelasan artikulasi √
8 Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa √
9 Penampilan dan cara berpakaian guru √
10 Mobilitasi posisi mengajar guru √
11
Bahan belajar disajikan sesuai
langkah-langkah yang diencanakan di
RPP
√
12 Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi) √
13 Kejelasan dalam memberikan contoh √
14 Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar √
15
Guru membentuk kelompok yang
terdiri 3–4 siswa setiap kelompoknya
(Teknik pembagian kelompok)
√
16
Guru dapat memberi contoh
penggunaan metode Everyone is a
Teacher Here
√
17 Guru memberi penguatan dan
penjelasan secara singkat terhadap √
65
materi
18
Guru meminta perwakilan dari
kelompok mencoba memberikan
penjelasan yaitu dengan
menyampaikan hasil diskusi terhadap
pekerjaannya
√
19
Guru mengajak siswa untuk
menerapkan konsep atau pengetahuan
yang dimiliki dalam situasi baru yaitu
dengan metode Everyone is a Teacher
Here
√
20 Guru memberi pujian dan tepuk
tangan atas kerja siswa √
21
Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran yang
telah berlangsung
√
22 Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan √
23 Penilaian yang diberikan seseuai
dengan RPP √
24 Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan √
25 Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran √
26 Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok √
c. Hasil belajar siswa
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75, artinya
peserta didik dinyatakan tuntas apabila telah mencapai nilai 75 atau lebih.
Secara klasikal dikatakan tuntas apabila telah mencapai 80 %. Nilai hasil
66
belajar peserta didik dalam siklus I diambil dari nilai tes evaluasi peserta
didik pada akhir siklus.
Pada siklus II seluruh siswa telah memperoleh sama dengan atau
lebih dari KKM 75 berjumlah 16 orang dengan prosentase 100% dengan
nilai rata-rata 81,12. Ini menunjukkan hasil belajar siswa sudah sesuai
harapan.
4. Refleksi
Berdasarkan data yang didapat dari pelaksanaan siklus II
menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan yaitu aktivitas, dan
hasil belajar peserta didik. Hal ini diawali dengan selama proses pembelajaran
Aqidah Akahlaq dengan penerapan metode Everyone is a Teacher Here,
peserta didik antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dalam
penelitian perbaikan pembelajaran ini, sudah tuntas secara klasikal dan sudah
nampak adanya peningkatan semangat dan keseriusan peserta didik dalam
mengikuti pelajaran. Menurut pengamat, semua peserta didik sudah cocok
dengan metode Everyone is a Teacher Here. Hasil observasi terhadap aktivitas
belajar peserta didik menunjukkan peningkatan dari siklus I. Sedangkan
ketuntasan belajar peserta didik pada siklus II ini secara klasikal juga
meningkat dengan prosentase ketuntasan 100%.
Dari hasil refleksi siklus II ini menunjukkan bahwa proses
pembelajaran Aqidah Akahlaq materi Adab Sholat dan Dzikir Kelas VII MTs
Tarqiyatul Himmah Pabelan Semarang dengan metode Everyone is a Teacher
Here telah berhasil, untuk itu siklus dihentikan.
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
Pra Siklus dilaksanakan pada tanggal 09 November 2018 dan telah
dikemukakan pada bab pendahuluan bahwa hasil belajar Aqidah Akhlaq siswa
kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun
Pelajaran 2016/2017 rendah. Rendahnya prestasi ini disebabkan oleh guru di
MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan masih menggunakan pendekatan
tradisional yang didominasi oleh lebih banyaknya penggunaan metode
ceramah, dan pemberian tugas menulis kepada para siswanya. Akibatnya para
siswa menjadi tidak bergairah dalam pembelajaran, jenuh, dan tumbuhnya
perasaan acuh tak acuh.
Proses pembelajaran Aqidah Akhlaq dilaksanakan dengan urutan
sebagai berikut : pertama guru menjelaskan sedikit tentang materi, kedua siswa
disuruh membaca buku teks dan merangkum sementara guru sibuk
melaksanakan kegiatan lain, yang antara lain mengerjakan administrasi, ketiga
siswa disuruh mengerjakan soal soal yang ada dalam kumpulan LKS, dan
selanjutnya hasil pekerjaan dikumpulkan untuk dinilai. Hasil tes pada
pembelajaran pra siklus ini dipaparkan dalam tabel dibawah ini:
68
Tabel 4.1. Hasil Belajar Pra Siklus
No Nama Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 Siswi 1 66 √
2 Siswi 2 75 √
3 Siswi 3 76 √
4 Siswa 4 66 √
5 Siswi 5 60 √
6 Siswa 6 56 √
7 Siswi 7 50 √
8 Siswa 8 64 √
9 Siswi 9 42 √
10 Siswi 10 50 √
11 Siswi 11 78 √
12 Siswa 12 75 √
13 Siswa 13 50 √
14 Siswi 14 46 √
15 Siswi 15 76 √
16 Siswi 16 75 √
Jumlah 1005
Rata-rata 62,8125
Dari data diatas diketahui bahwa siswa yang tuntas dalam KKM
sebanyak 6 siswa atau 37,5 % dan tidak tuntas 10 siswa atau 62,5% dan Nilai
rata- rata kelasnya adalah 62,81. Siswa masih belum fokus dan belum bisa
mengerjakan soal test yang diberikan peneliti. Hampir seluruh siswa kurang
69
aktif dan tidak ada respon dengan pembelajaran dengan metode ceramah.
Melihat kondisi dari pra siklus masih jauh dari harapan peneliti yang sudah
ditentukan yaitu ketuntasan klasikal 85%, refleksi yang akan peneliti lakukan
adalah:
a. Pembelajaran dalam tindakan berikutnya Siklus I menggunakan metode
Everyone is a Teacher Here
b. Guru membuat skenario yang lebih menarik sesuai tema dan metode yang
akan digunakan
c. Menyusun soal sedemikian mungkin sesuai dengan materi yang diajarkan
dan tidak menyimpang
d. Membentuk kelompok belajar saat berlangsung kegiatan belajar mengajar
e. Memberikan pertanyaan interaktif untuk memunculkan ide-ide kreatif anak.
2. Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 15 November 2018, Secara lebih
rinci dan jelasnya perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru dan
pengamat pada siklus I ini adalah sebagai berikut:
a. Mempersiapkan peta konsep materi pokok Adab Sholat dan Dzikir yang
telah disusun berdasarkan pra siklus.
b. Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
c. Mempersiapkan rencana pembelajaran materi pokok Adab Sholat dan
Dzikir.
d. Mempersiapkan instrumen pengamatan (observasi) aspek-aspek proses
pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran materi pokok Adab Sholat dan Dzikir.
70
Hal ini dilakukan agar meningkatnya hasil belajar dari pra siklus.
Hasil tes pada pembelajaran siklus I ini dipaparkan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.2. Hasil Belajar Siklus I
No Nama Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 Siswi 1 75 √
2 Siswi 2 78 √
3 Siswi 3 80 √
4 Siswa 4 80 √
5 Siswi 5 76 √
6 Siswa 6 78 √
7 Siswi 7 62 √
8 Siswa 8 75 √
9 Siswi 9 56 √
10 Siswi 10 58 √
11 Siswi 11 82 √
12 Siswa 12 78 √
13 Siswa 13 70 √
14 Siswi 14 64 √
15 Siswi 15 78 √
16 Siswi 16 80 √
Jumlah 1170
Rata-rata 73,125
71
Tabel diatas menunjukkan peningkatan dari pra siklus. Pada pra siklus
siswa yang tuntas dalam KKM sebanyak 6 siswa atau 37,5 % dan tidak tuntas
10 siswa atau 62,5% dan Nilai rata- rata kelasnya adalah 62,81 dan mengalami
peningkatan pada siklus I dengan siswa tuntas 11 siswa atau 68,75% dan tidak
tuntas 5 siswa atau 31,25% dengan nilai rata-rata 72,125. Peningkatan pada
siklus I terjadi karena sebagian siswa sangat senang . Mereka sangat antusias
dan suasana menjadi kondusif.
Dalam tindakan siklus I hasil pencapaian ketuntasan klasikal kelas
85% masih belum sesuai dengan harapan, maka refleksi yang direncanakan
adalah:
a. Fokus pada metode Everyone is a Teacher Here
b. Guru lebih mendalami mengajarnya agar tidak terlihat kaku. Lebih
menyenangkan
c. Membuat kelompok kecil siswa untuk diberikan sesion diskusi
3. Siklus II
Tindakan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 29 November 2018,
Secara lebih rinci dan jelasnya perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru
dan pengamat pada siklus I ini adalah sebagai berikut:
a. Mendalami materi pokok Adab Sholat dan Dzikir yang telah disusun
berdasarkan siklus I.
b. Memantapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
c. Mempersiapkan rencana pembelajaran materi pokok Adab Sholat dan
Dzikir.
72
d. Mempersiapkan instrumen pengamatan (observasi) aspek-aspek proses
pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran materi pokok Adab Sholat dan Dzikir.
Hasil tes pada pembelajaran siklus II ini dipaparkan dalam tabel
dibawah ini:
Tabel 4.3. Hasil Belajar Siklus II
No Nama Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 Siswi 1 80 √
2 Siswi 2 76 √
3 Siswi 3 94 √
4 Siswa 4 90 √
5 Siswi 5 76 √
6 Siswa 6 78 √
7 Siswi 7 78 √
8 Siswa 8 80 √
9 Siswi 9 70 √
10 Siswi 10 70 √
11 Siswi 11 90 √
12 Siswa 12 84 √
13 Siswa 13 82 √
14 Siswi 14 70 √
15 Siswi 15 86 √
73
16 Siswi 16 94 √
Jumlah 1298
Rata-rata 81,125
Dari data Tabel diatas menunjukkan peningkatan dari siklus I. Pada
siklus I dengan siswa tuntas 11 siswa atau 68,75% dan tidak tuntas 5 siswa atau
31,25% dengan nilai rata-rata 72,125 dan mengalami peningkatan pada siklus
II dengan siswa tuntas 16 siswa atau 100% dengan nilai rata-rata 81,125.
Peningkatan pada siklus II terjadi karena seluruh siswa sangat senang dan
antusias. Mereka sangat menyukai metode Everyone is a Teacher Here. Pada
siklus II hasil pencapaian sudah sesuai dengan harapan, maka pembelajaran
dengan penggunaan metode Everyone is a Teacher Here berhenti di siklus II
dan penelitian selesai.
B. Pembahasan
1. Hasil rekapitulasi
Hasil rekapitulasi Hasil belajar Aqidah Akhlaq menggunakan metode
Everyone is a Teacher Here pada pra siklus, siklus I, dan siklus II sebagai
berikut:
Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus
No Nama
Hasil Belajar
Pra
Siklus
Siklus
I
Siklus
II
Keterangan
1 Siswi 1 66 75 80 Tuntas
2 Siswi 2 75 78 76 Tuntas
74
3 Siswi 3 76 80 94 Tuntas
4 Siswa 4 66 80 90 Tuntas
5 Siswi 5 60 76 76 Tuntas
6 Siswa 6 56 78 78 Tuntas
7 Siswi 7 50 62 78 Tuntas
8 Siswa 8 64 75 80 Tuntas
9 Siswi 9 42 56 70 Tidak Tuntas
10 Siswi 10 50 58 70 Tidak Tuntas
11 Siswi 11 78 82 90 Tuntas
12 Siswa 12 75 78 84 Tuntas
13 Siswa 13 50 70 82 Tuntas
14 Siswi 14 46 64 70 Tidak Tuntas
15 Siswi 15 76 78 86 Tuntas
16 Siswi 16 75 80 94 Tuntas
Jumlah 1005 1170 1298
Rata-rata 62,8125 73,125 81,125
Dari rekapitulasi nilai diatas dapat disimpulkan bahwa dari siklus
pertama ke siklus selanjutntya mengalami kenaikan. Dari pra siklus ke siklus 1
mengalami peningkatan dari 62,81 menjadi 73,12 jadi ada kenaikan 10,31.
Dari siklus 1 ke siklus II mengalami peningkatan dari 73,12 menjadi 81,12 jadi
ada kenaikan 8,0
.
75
Gambar. 4.1. Kenaikan Tiap Siklus
Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Ketuntasan
Kegiatan Tuntas Prosentase Peningkatan
Pra Siklus 6 37,5% 0%
Siklus I 11 68,75% 31,25%
Siklus II 100 100% 31,25%
Gambar. 4.2. Peningkatan Ketuntasan Tiap Siklus
1005 1170
1298
62,81 73,12 81,12
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah Nilai Rata-rata nilai
37,50%
69%
100%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Ketuntasan Siswa
76
2. Siklus I
Dari data-data yang telah didapat bahwa pelaksanaan pembelajaran
pada tiap-tiap siklus sangat bervariasi terlebih kekurangan/kelemahannya.
Siklus I menunjukkan peningkatan dari pra siklus. Pada pra siklus siswa yang
tuntas dalam KKM sebanyak sebanyak 6 siswa atau 37,5 % dan tidak tuntas 10
siswa atau 62,5% dan Nilai rata- rata kelasnya adalah 62,81 dan mengalami
peningkatan pada siklus I dengan siswa tuntas 11 siswa atau 68,75% dan tidak
tuntas 5 siswa atau 31,25% dengan nilai rata-rata 72,125. Peningkatan pada
siklus I terjadi karena sebagian siswa sangat senang . Mereka sangat antusias
dan suasana menjadi kondusif. Walaupun tindakan siklus I hasil pencapaian
ketuntasan klasikal kelas 85% masih belum sesuai dengan harapan.
3. Siklus II
Pada siklus II rata-rata prestasi kelas yang diambil dari nilai evaluasi
mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hasil test tindakan siklus II
menunjukkan peningkatan dari siklus I. Pada siklus I dengan siswa tuntas 11
siswa atau 68,75% dan tidak tuntas 5 siswa atau 31,25% dengan nilai rata-rata
72,125 dan mengalami peningkatan pada siklus II dengan siswa tuntas 16 siswa
atau 100% dengan nilai rata-rata 81,125. Peningkatan pada siklus II terjadi
karena seluruh siswa sangat senang dan antusias. Mereka sangat menyukai
metode Everyone is a Teacher Here. Pada siklus II hasil pencapaian sudah
sesuai dengan harapan, maka pembelajaran dengan penggunaan metode
Everyone is a Teacher Here berhenti di siklus II dan penelitian selesai.
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, bahwa ada peningkatan hasil belajar dalam
penggunaan Metode Everyone is a teacher here dalam pembelajaran Aqidah
Akahlaq materi Adab Sholat dan Dzikir Kelas VII di MTs Tarqiyatul Himmah
Pabelan Kab. Semarang. Berdasarkan Kriteria Ketutasan Minimal (KKM) 75 hasil
penelitian menunjukkan pada tahap siklus 1 dengan siswa tuntas 11 siswa atau
68,75% dan tidak tuntas 5 siswa atau 31,25% dengan nilai rata-rata 72,125 dan
mengalami peningkatan pada siklus II dengan siswa tuntas 16 siswa atau 100%
dengan nilai rata-rata 81,125. Peningkatan pada siklus II terjadi karena seluruh
siswa sangat senang dan antusias. Mereka sangat menyukai metode Everyone is a
Teacher Here. Pada siklus II hasil pencapaian sudah sesuai dengan harapan.
B. Saran
Saran peneliti yang diharapkan dapat membangun dan mendukung
peningkatan kualitas pembelajaran yaitu:
1. Penelitian ini hanya pada pokok bahasan Adab Sholat dan Dzikir, perlu adanya
pengujian pembelajaran sejenis pada pokok bahasan lain.
2. Guru hendaknya dapat mempelajari dan memahami secara mendalam tentang
substansi isi metode Everyone Is A Teacher Here dan prosedur pelaksanaannya
sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
lebih baik di kelas.
78
3. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat melakukan inovasi-inovasi baru
dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Catharina Tri, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: Universitas. Negeri
Semarang Press.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono & Supardi. 2015. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Dakir. 1993. Dasar-dasar Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Darajat, Zakiah. 2006. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Deese, Jamas. 1967. The Psychology of Learning, London: MC. Graw H, II
Company.
Departemen Agama RI. 2015. Al-Quran Terjemahan. Bandung: CV Darus.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hartiny Sam‟s, Rosma. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Teras.
Ismail SM. 2008. Stategi Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif,.
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Semarang: RaSAIL media
Group.
Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi Offset.
Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan
Pembelajaran. Jakarta : Delia Press.
Nazir.Mohammad,Ph.D.2011. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia
Purwanto, M. Ngalim. 2010. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ramayulis. 2005. Metodologi Pendidikan. Jakarta: Kalam Mulia.
Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching.
Jakarta:PT.Ciputat Press.
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publiser.
Sanjaya, Wina. 2008. Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: kencana.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka. Cipta.
Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Suprijono, Agus 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Ombak.
Thobroni. 2016. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktek. Jakarta : AR-RUZZ.
MEDIA.
Zaeni, Hisyam dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani.
Y. Setyaningsih dan A. Atmadi. 2000. Transformasi Pendidikan Memasuki
Millenium Ketiga. Yogyakarta: Kanisius.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan
Kelas/Semester : VII/1
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Topik : Adab Sholat Dan Dzikir
Pertemuan ke - : 9-10
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (1 X Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1.4. Menghayati adab Shalat dan dzikir
2.4 Terbiasa menerapkan adab Shalat dan dzikir
3.4. Memahami adab Shalat dan dzikir
4.4. Mensimulasikan adab Shalat dan dzikir
C. Indikator
3.4.1.Menjelaskan pengertian adab shalat dan dzikir
3.4.2.Mengidentifikasikan dalil tentang adab shalat dan dzikir
3.4.3.Menjelaskan tentang adab-adab shalat dan dzikir
D. Tujuan Pembelajaran
1. Menghayati adab shalat dan dzikir
2. Terbiasa menerapkan adab shalat dan dzikir
3. Memahami adab shalat dan dzikir
4. Menghayati adab shalat dan dzikir
5. Terbiasa menerapkan adab shalat dan dzikir
6. Memahami adab shalat dan dzikir
E. Materi Ajar
Adab Shalat Dan Dzikir
1. Fakta
Contoh gambar perilaku orang yang melakukan adab-adab shalat dan dzikir yang
benar
2. Konsep
Pengertian adab shalat dan dzikir
3. Prinsip
a. Dalil tentang adab shalat dan dzikir
b. Adab-adab shalat dan dzikir
4. Prosedur
a. Hikmah perilaku orang yang melakukan adab-adab shalat dan dzikir yang benar
b. Mempraktikkan adab shalat dan dzikir
F. Metode Pembelajaran
Everyone is a Teacher Here
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
a. Orientasi
Mengucapkan salam, berdo’a, mengabsen dan mengkondisikan kelas.
b. Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang hal-hal yang berkaitan
dengan materi adab shalat yang diketahui Para siswa.
c. Motivasi
Para siswa diberi penjelasan tentang manfaat mempelajari adab shalat bagi
kehidupan yang akan dipelajari
d. Pemberian Acuan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok
3) Para siswa menyimak mekanisme pelaksanaan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Para siswa memperhatikan dan merenungkan kisah atau fenomena tentang
adab shalat yang ada pada rubrik “Amati dan Perhatikan”
2) Para siswa mendengarkan penjelasan guru tentang adab shalat dan dzikir
b. Mempertanyakan
1) Para siswa menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang ada dibenaknya hasil dari
pengamatan, pada kolom “Penasaran”.
2) Para siswa bertanya jawab tentang pengertian adab shalat dan dzikir
3) Para siswa bertanya jawab tentang dalil adab shalat dan dzikir
c. Mengeksplorasi
1) Para siswa diberi kertas. Lalu diperintah untuk menulis pertanyaan tentang
materi pengertian adab shalat dan dzikir yang baru di pelajari
2) Kertas dikumpulkan, kemudian di bagi-bagi ke setiap para siswa. Siswa di suruh
membaca dan menjawab pertanyaan di dalam hati apa yang ada di kertas yang
diterimanya
3) Tunjuk beberapa siswa untuk membaca kertas yang diterimanya dan
memberikan jawabannya
4) Para siswa mengidentifikasi dalil tentang adab shalat dan dzikir
5) Para siswa mengidentifikasi adab-adab shalat dan dzikir
d. Mengasosiasikan
1) Para siswa melakukan kegiatan dalam rubrik “Kembangkan Wawasanmu!”
2) Para siswa menyimpulkan pengertian adab shalat dan dzikir
3) Para siswa menuliskan dalil tentang adab shalat dan dzikir
4) Para siswa menuliskan simpulan tentang adab-adab shalat dan dzikir
e. Mengkomunikasikan
1) Para siswa mengerjakan soal-soal essay untuk menguatkan pemahaman
konsep
2) Para siswa menjelaskan pengertian adab shalat dan dzikir
3) Para siswa menyebutkan dalil tentang adab shalat dan dzikir
4) Para siswa menjelaskan adab-adab shalat dan dzikir
3. Penutup
a. Guru membuat simpulan tentang materi ajar.
b. Guru mengadakan evaluasi.
c. Guru menugaskan Para siswa mencari materi tentang adab shalat dari berbagai
sumber (buku, majalah, internet, narasumber) sebagai refleksi.
d. Guru menyebutkan materi yang akan dipelajari selanjutnya
e. Bersama-sama menutup pembelajaran dengan do’a dan salam
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Media:
Contoh gambar, video atau fenomena-fenomena hikmah perilaku orang yang
melakukan adab-adab shalat dan dzikir yang benar
2. Sumber:
a. Mushaf Al-Qur’an dan terjemahanya
b. Buku Akidah Akhlak Pedoman Guru Kelas VII Kemenag RI 2014
c. Buku Akidah Akhlak Siswa Kelas VII Kemenag RI 2014
I. Penilaian
Tertulis
Soal Evaluasi
Siklus I
I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, dan d pada jawaban
yang benar!
1. Ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir
dan diakhiri salam disebut...
a. Sholat
b. Dzikir
c. Do‟a
d. Wirid
2. Hukum mengerjakan sholat lima waktu adalah...
a. Fardhu „ain
b. Fardhu kifayah
c. Mubah
d. Sunnah
3. Sholat merupakan upaya menghadapkan kita kepada...
a. Malaikat
b. Allah
c. Nabi
d. Alam
4. Kita melaksanakan sholat pandangan mata hendaknya ke...
a. Kanan
b. Depan
c. Kiri
d. Tempat sujud
5. Mengerjakan sholat hendaknya dilakukan secara....
a. Cepat
b. Tergesa
c. Lambat
d. Khusyu‟
6. Mengerjakan sholat dalam keadaan mengantuk hukumnya...
a. Sah
b. Makruh
c. Tidak sah
d. Mubah
7. Berdzikir hendaknya dilakukan di tempat yang...
a. Ramai
b. Suci
c. Sepi
d. Mahal
8. Berikut ini yang tidak termasuk adap-adap dalam berdzikir...
a. Tobat
b. Berwudhu‟
c. Tenang
d. Gaduh
9. Berdzikir harus dilakukan secara...
a. Berjamaah
b. Sembunyi-sembunyi
c. Sendiri
d. Ikhlas
10. Dengan berdzikir setelah sholat maka sholat kita akan...
a. Berkurang
b. Bermakna
c. Sia-sia
d. Sedikit
11. Dzikir kepada allah hendaknya dilakukan tidak dengan sikap……….
a. Tadaruk c. Khusyuk
b. Tawaduk d. Takabbur
12. Berikut yang bukan merupakan adab berdo‟a adalah……….
a. Diucapkan secara bersama-sama
b. Dilakukan dengan suara berbisik
c. Dengan rasa takut dan hormat kepada-nya
d. Tidak mengeraskan suaranya
13. Dzikir berasal dari kata az-Dzikru yang berarti……….
a. Membina c. Mengharap
b. Memohon d. Mengingat
14. Ketika berdo‟a hendaklah diawali dengan membaca……….
a. Istigfar
b. Hamdalah dan istigfar
c. Hamdalah dan sholawat
d. Hamdalah dan hauqalah
15. Berikut merupakan waktu yang mustajab untuk melaksanakan doa
adalah……….
a. Sehabis shalat lima waktu
b. Tengah siang hari
c. Sebelum shalat
d. Ketika mendapat kenikmatan
16. Tasbih, tahmid dan takbir dalam berdzikir setelah shaolat lima waktu
sebaiknya dibaca sebanyak……….
a. 77 kali c.99 kali
b. 33 kali d. 17 kali
17. Berikut ini beberapa etika berdo‟a kecuali……….
a. Do‟a itu harus disampaikan dengan serius
b. Do‟a itu sebaiknya diawali dengan pujian
c. Yang berdo‟a harus yaqin bahwa allah swt. Akan memenuhinya
d. Do‟a itu harus disampaikan dalam keada‟an suci
18. Menurut imam al-suyuthi yang lebih utama adalah……….dzikir
a. Memelankan
b. Menuliskan
c. Mengumumkan
d. Membisikkan
19. Hadist yang menjelaskan keutamaan mengeraskan dzikir adalah riwayat
dari……….
a. Al-bukhori, Muslim, Ibnu majah
b. Muslim, ahmad dan an nasai
c. Al-tirmidzi, al-bukhori, al-thabrani
d. Al-Bukhori, Muslim al-Tirmidzi dan Ibnu Majah
20. Mengeraskan dzikir itu boleh dikeraskan selama……….
a. Suaranya masih kuat
b. Tidak mengganggu orang lain yang sedang beribadah
c. Tidak mengganggu orang yang sedang bermain
d. Orangnya masih muda
21. Kita diharuskan berdzikir atau mengingat kepada Allah Swt, agar hati kita
tentram. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam……….
a. Qs Al-ahzab ayat 31-32
b. Qs. Al-a‟raf ayat 205
c. Qs Al- ahzab ayat 41
d. Qs Ar-ra‟d ayat 28
22. Menutup doa dengan membaca………
a. Lagu yang sedih
b. Salam
c. Shalawat dan hamdalah
d. Syair-syair
23. Tujuan berdzikir adalah……….
a. Untuk mendekatkan diri kepada Allah
b. Untuk menjadi orang yang dihormati
c. Untuk mengingat agar tidak lupa bacaan do‟a
d. Agar disayangi manusia
24. Do‟a menurut bahasa adalah……….
a. Panggilan atau seruan
b. Keperluan
c. Seruan hati
d. Meminta sesuatu
25. Do‟a berasal dari bahasa arab………
a. دعو -دعا -دعا
b. دعو -دعا دعاء -ي
c. دعو -دعا ا -ي ادان
d. دعو -دعا دعوة – ي
II. Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Jelaskan pengertian sholat menurut syari‟at Islam
2. Tuliskan dalil kewajiban melaksanakan sholat!
3. Terangkan adap-adap sebelum takbiratul ihram
4. Terangkan adap-adap khusus dalam sholat!
5. Jelaskan adap-adap ketika berzdikir!
6. Apakah ada perbedaan antara dzikir setelah shalat dengan dzikir diluar shalat?
Jelaskan secara singkat!
7. Apakah bacaan dzikir boleh dibaca dengan suara lantang atau tidak? Jelaskan
pendapatmu!
8. Andi adalah anak MTs kelas VII, ia selalu berdzikir setelah shalat, ketika
berdzikir ia kadang-kadang berdzikir dengan suara lantang yang
mengakibatkan jama‟ah lain merasa terganggu, bagaimana pendapatmu?
9. Apa yang kalian lakukan jika teman kalian mengajak untuk berdzikir setelah
shalat?
10. Bagaimana pendapat kalian ketika teman kalian berdzikir tidak sesuai dengan
adab berdzikir?
KUNCI JAWABAN SIKLUS I
I. Pilihan ganda
1. A
2. A
3. B
4. D
5. D
6. C
7. C
8. D
9. D
10. B
11. D
12. B
13. D
14. A
15. A
16. B
17. D
18. A
19. D
20. B
21. D
22. C
23. A
24. D
25. B
II. Uraian
1. sholat menurut syar'i adalah ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan
tertentu, yang dimulai dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri
dengan salam
2.
3. Seseorang mengangkat kedua tangannya dan mengucapkan 'Allahu
Akbar' ketika memulai shalat, ini dinamakan takbiratul ihram. Takbiratul
ihram termasuk rukun shalat, shalat tidak sah tanpanya
4. adap-adap khusus dalam sholat:
a. Memilih Pakaian yang Bagus
b. Berwudhu dari Rumah
c. Membaca Doa Menuju Masjid
d. Berdoa Ketika Masuk Masjid
e. Tidak Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat
f. Melaksanakan Shalat Dua Rakaat Sebelum Duduk
g. Menjawab Panggilan Adzan
h. Merapikan Barisan Shalat
i. Jangan Mendahului Gerakan Imam
5. adap-adap ketika berzdikir:
a. Seseorang yang berdzikir itu bersikap tertib jika ia duduk hendaklah
khusyuk ia menghadap ke arah kiblat dengan sikap khusyuk
menghinakan diri kepada Allah tenang dan menunduka kepala.
b. Tempat berdzikir itu suci bersih terlepas dari segala yang meragukan.
c. Sesorang yang berdzikir itu terlebih dahulu membersihkan mulutya
sebelum ia mulai berdzikir.
6. Ada perbedaan, terletak pada tempatnya. Dzikir sesudah sholat berada
dalam tempat yang suci hal itu sangat dianjurkan. Sedangkan dzikir diluar
tempat sholat bisa saja berada di tempat yang tidak suci seperti di pasar
7. Tidak boleh, karena akan mengganggu ke khusukan ibadah orang lain
8. Tidak boleh, bisa jadi akan mengganggu yang lain
9. Akan mengikutinya. Karena berkumpul di suatu tempat untuk berdzikir
bersama hukumnya adalah sunnah dan merupakan cara mendekatkan diri
kepada Allah SWT
10. Saya akan mendekatinya setelah berdzikir, serta memberikan masukkan
pada nya agar sesuai dengan kaidah atau adab berdzikir dengan benar
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan
Kelas/Semester : VII/1
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Topik : ADAB SHOLAT DAN DZIKIR
Pertemuan ke - : 11 - 12
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (1X Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1.4. Menghayati adab Shalat dan dzikir
2.4 Terbiasa menerapkan adab Shalat dan dzikir
3.4. Memahami adab Shalat dan dzikir
4.4. Mensimulasikan adab Shalat dan dzikir
C. Indikator
3.4.1.Menjelaskan pengertian adab shalat dan dzikir
3.4.2.Mengidentifikasikan dalil tentang adab shalat dan dzikir
3.4.3.Menjelaskan tentang adab-adab shalat dan dzikir
D. Tujuan Pembelajaran
1. Menghayati adab shalat dan dzikir
2. Terbiasa menerapkan adab shalat dan dzikir
3. Memahami adab shalat dan dzikir
4. Menghayati adab shalat dan dzikir
5. Terbiasa menerapkan adab shalat dan dzikir
6. Memahami adab shalat dan dzikir
E. Materi Ajar
Adab Shalat Dan Dzikir
1. Fakta
Contoh gambar perilaku orang yang melakukan adab-adab shalat dan dzikir yang
benar
2. Konsep
Pengertian adab shalat dan dzikir
3. Prinsip
a. Dalil tentang adab shalat dan dzikir
b. Adab-adab shalat dan dzikir
4. Prosedur
a. Hikmah perilaku orang yang melakukan adab-adab shalat dan dzikir yang benar
b. Mempraktikkan adab shalat dan dzikir
F. Metode Pembelajaran
Everyone is a Teacher Here
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
a. Orientasi
Mengucapkan salam, berdo’a, mengabsen dan mengkondisikan kelas.
b. Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang hal-hal yang berkaitan
dengan materi adab shalat yang diketahui Para siswa.
c. Motivasi
Para siswa diberi penjelasan tentang manfaat mempelajari adab shalat bagi
kehidupan yang akan dipelajari
d. Pemberian Acuan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok
3) Para siswa menyimak mekanisme pelaksanaan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Para siswa memperhatikan dan merenungkan kisah atau fenomena tentang
adab shalat yang ada pada rubrik “Amati dan Perhatikan”
2) Para siswa mendengarkan penjelasan guru tentang adab shalat dan dzikir
b. Mempertanyakan
1) Para siswa bertanya jawab tentang adab-adab shalat dan dzikir
2) Setelah memberikan jawaban perintahlah siswa lain untuk memberi tambahan
atas apa yang dikemukakan oleh siswa yang membacakan kertasnya itu
c. Mengeksplorasi
1) Para siswa diberi kertas. Lalu diperintah untuk menulis pertanyaan tentang
materi pengertian adab shalat dan dzikir yang baru di pelajari
2) Kertas dikumpulkan, kemudian di bagi-bagi ke setiap para siswa. Siswa di suruh
membaca dan menjawab pertanyaan di dalam hati apa yang ada di kertas yang
diterimanya
3) Tunjuk beberapa siswa untuk membaca kertas yang diterimanya dan
memberikan jawabannya
4) Para siswa mengidentifikasi dalil tentang adab shalat dan dzikir
5) Para siswa mengidentifikasi adab-adab shalat dan dzikir
d. Mengasosiasikan
1) Para siswa melakukan kegiatan dalam rubrik “Kembangkan Wawasanmu!”
2) Para siswa menyimpulkan pengertian adab shalat dan dzikir
3) Para siswa menuliskan dalil tentang adab shalat dan dzikir
4) Para siswa menuliskan simpulan tentang adab-adab shalat dan dzikir
e. Mengkomunikasikan
1) Para siswa mengerjakan soal-soal essay untuk menguatkan pemahaman
konsep
2) Para siswa menjelaskan pengertian adab shalat dan dzikir
3) Para siswa menyebutkan dalil tentang adab shalat dan dzikir
4) Para siswa menjelaskan adab-adab shalat dan dzikir
3. Penutup
a. Guru membuat simpulan tentang materi ajar.
b. Guru mengadakan evaluasi.
c. Guru menugaskan Para siswa mencari materi tentang adab shalat dari berbagai
sumber (buku, majalah, internet, narasumber) sebagai refleksi.
d. Guru menyebutkan materi yang akan dipelajari selanjutnya
e. Bersama-sama menutup pembelajaran dengan do’a dan salam
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Media:
Contoh gambar, video atau fenomena-fenomena hikmah perilaku orang yang
melakukan adab-adab shalat dan dzikir yang benar
2. Sumber:
a. Mushaf Al-Qur’an dan terjemahanya
b. Buku Akidah Akhlak Pedoman Guru Kelas VII Kemenag RI 2014
c. Buku Akidah Akhlak Siswa Kelas VII Kemenag RI 2014
I. Penilaian
Tertulis
Soal Evaluasi
Siklus II
I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, dan d pada jawaban
yang benar!
1. Ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir
dan diakhiri salam disebut...
a. Do‟a
b. Dzikir
c. Sholat
d. Wirid
2. Hukum mengerjakan sholat lima waktu adalah...
a. Mubah
b. Fardhu kifayah
c. Fardhu „ain
d. Sunnah
3. Sholat merupakan upaya menghadapkan kita kepada...
a. Allah
b. Nabi
c. Malaikat
d. Alam
e.
4. Kita melaksanakan sholat pandangan mata hendaknya ke...
a. Kanan
b. Tempat sujud
c. Depan
d. Kiri
5. Mengerjakan sholat hendaknya dilakukan secara....
a. Cepat
b. Tergesa
c. Lambat
d. Khusyu‟
6. Mengerjakan sholat dalam keadaan mengantuk hukumnya...
a. Tidak sah
b. Mubah
c. Sah
d. Makruh
7. Berdzikir hendaknya dilakukan di tempat yang...
a. Mahal
b. Sepi
c. Suci
d. Ramai
8. Berikut ini yang tidak termasuk adap-adap dalam berdzikir...
a. Berwudhu‟
b. Tobat
c. Gaduh
d. Tenang
9. Berdzikir harus dilakukan secara...
a. Berjamaah
b. Sembunyi-sembunyi
c. Sendiri
d. Ikhlas
10. Dengan berdzikir setelah sholat maka sholat kita akan...
a. Bermakna
b. Berkurang
c. Sedikit
d. Sia-sia
11. Dzikir kepada allah hendaknya dilakukan tidak dengan sikap……….
a. Tawaduk c. Takabbur
b. Tadaruk d. Khusyuk
12. Berikut yang bukan merupakan adab berdo‟a adalah……….
a. Diucapkan secara bersama-sama
b. Dilakukan dengan suara berbisik
c. Dengan rasa takut dan hormat kepada-nya
d. Tidak mengeraskan suaranya
13. Dzikir berasal dari kata az-Dzikru yang berarti……….
a. Mengingat c. Mengharap
b. Memohon d. Membina
14. Ketika berdo‟a hendaklah diawali dengan membaca……….
a. Hamdalah dan istigfar
b. Istigfar
c. Hamdalah dan sholawat
d. Hamdalah dan hauqalah
15. Berikut merupakan waktu yang mustajab untuk melaksanakan doa
adalah……….
a. Ketika mendapat kenikmatan
b. Sebelum shalat
c. Tengah siang hari
d. Sehabis shalat lima waktu
16. Tasbih, tahmid dan takbir dalam berdzikir setelah shaolat lima waktu
sebaiknya dibaca sebanyak……….
a. 77 kali c. 33 kali
b. 99 kali d. 17 kali
17. Berikut ini beberapa etika berdo‟a kecuali……….
a. Do‟a itu harus disampaikan dengan serius
b. Do‟a itu sebaiknya diawali dengan pujian
c. Yang berdo‟a harus yaqin bahwa allah swt. Akan memenuhinya
d. Do‟a itu harus disampaikan dalam keada‟an suci
18. Menurut imam al-suyuthi yang lebih utama adalah……….dzikir
a. Memelankan
b. Menuliskan
c. Mengumumkan
d. Membisikkan
19. Hadist yang menjelaskan keutamaan mengeraskan dzikir adalah riwayat
dari……….
a. Al-bukhori, Muslim, Ibnu majah
b. Muslim, ahmad dan an nasai
c. Al-tirmidzi, al-bukhori, al-thabrani
d. Al-Bukhori, Muslim al-Tirmidzi dan Ibnu Majah
20. Mengeraskan dzikir itu boleh dikeraskan selama……….
a. Suaranya masih kuat
b. Tidak mengganggu orang yang sedang bermain
c. Tidak mengganggu orang lain yang sedang beribadah
d. Orangnya masih muda
21. Kita diharuskan berdzikir atau mengingat kepada Allah Swt, agar hati kita
tentram. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam……….
a. Qs Al-ahzab ayat 31-32
b. Qs. Al-a‟raf ayat 205
c. Qs Al- ahzab ayat 41
d. Qs Ar-ra‟d ayat 28
22. Menutup doa dengan membaca………
a. Shalawat dan hamdalah
b. Lagu yang sedih
c. Syair-syair
d. Salam
23. Tujuan berdzikir adalah……….
a. Untuk menjadi orang yang dihormati
b. Untuk mendekatkan diri kepada Allah
c. Agar disayangi manusia
d. Untuk mengingat agar tidak lupa bacaan do‟a
24. Do‟a menurut bahasa adalah……….
a. Panggilan atau seruan
b. Meminta sesuatu
c. Keperluan
d. Seruan hati
25. Do‟a berasal dari bahasa arab………
a. دعو -دعا -دعا
b. دعو -دعا ا -ي ادان
c. دعو -دعا دعوة – ي
d. دعو -دعا دعاء -ي
II. Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Hikmah apa yang anda petik tentang materi adab berdzikir? Uraikan sesuai
yang anda ketahui!
2. Apa yang anda lakukan ketika kalian berdzikir di Masjid yang disamping
masjid sedang melakukan hajatan?
3. Menurut kalian, kenapa ketika kita berdzikir, terkadang hati kita tetap tidak
bisa tentram?
4. Apa pendapatmu ketika ada seseorang yang berdzikir dengan perasaan kantuk?
5. Bagaimana jika anda diminta untuk memimpin teman-teman kelas berdzikir
sesuai bacaan yang dipelajari?
KUNCI JAWABAN SIKLUS II
I. Pilihan ganda
1. C
2. C
3. A
4. B
5. D
6. A
7. B
8. C
9. D
10. A
11. C
12. B
13. A
14. B
15. D
16. C
17. D
18. A
19. D
20. C
21. D
22. A
23. B
24. B
25. D
II. Uraian
1. Hikmah Berdzikir:
a. Kebahagiaan setelah kematian
b. Senantiasa diingat oleh Allah Ta‟ala
c. diliputi kebaikan demi kebaikan
2. Tetap berdzikir dengan sebaik-baiknya karena sesungguhnya Allah
tidaklah memerintahkan sebuah kewajiban atas hamba-Nya, melainkan
menyebutkan batas-batas kewajiban tersebut dan memberikan „udzur bagi
orang-orang yang tidak mampu melakukannya, kecuali dzikir. Allah tidak
membatasi kewajiban berdzikir dengan batasan tertentu dan tidak pula
memberi „udzur bagi orang yang meninggalkannya, kecuali orang yang
tidak sengaja meninggalkannya.
3. Karena kurang khusyuk dan masih memikirkan duniawi. Maka dari itu
kita harus melaksanakan adab berdzikir dengan baik dan benar
4. Menasehati dan menyuru orang tersebut untuk berwudhu kembali agar
dapat melanjutkan berdzikirnya.
bnu Mas‟ud: “Mengantuk ketika dalam kondisi perang dapat menjadikan
rasa aman (bagi tentara yang berperang), sedangkan rasa kantuk dalam
shalat adalah dari syetan. Hal itu dikarenakan rasa kantuk saat berperang
hanya terjadi ketika ia (seorang tentara) telah menyerahkan jiwa raganya
kepada Allah secara total dan ia juga tidak peduli lagi dengan urusan
duniawi. Sementara kantuk dalam shalat hanya terjadi apabila seseorang
jauh (lupa) dengan Allah
5. Akan melaksanakan dengan penuh rasa senang, dan memimpin dengan
sebaik-baiknya.
LAMPIRAN FHOTO PENELITIAN
PRA SIKLUS
Siswa mengerjakan soal tes
Siswa di tanya guru
SIKLUS I
Siswa mengerjakan soal tes
SIKLUS II
Presentasi siswa