8/13/2019 Tak Halusinasi 2
http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 1/15
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI
A. Topik
Stimulasi persepsi: Halusinasi
B. Latar Belakang
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti dengan
gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan
klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan
kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi denganlingkungan disekitarnya. Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat
tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang
mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari
halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak
mengganggu anggota kelompok yang lain.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti terapi aktivitas kelompok diharapkan klien mampu
mengenal dan mengontrol halusinasi.
2. Tujuan khusus
a. Klien mampu mengenal halusinasi dan mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
b. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
c. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara beraktifitas
d. Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara menggunakan obat
sesuai program/ jadwal
8/13/2019 Tak Halusinasi 2
http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 2/15
8/13/2019 Tak Halusinasi 2
http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 3/15
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan
menjijikkan.
f. Halusinasi sinestetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir
3. Tingkatan Halusinasi
a. Tingkat I
1) Memberi rasa nyaman
2) Tingkat Orientasi sedang
3) Unsur umum halusinasi merupakn suatu kesenangan
b. Tingkat IIMenyalahkan
c. Tingkat III
1) Mengontrol tingkat keemasan berat
2) Penglaman senserorik ( halusinasi ) tidak dapat ditolak lagi
d. Tingkat IV
1) Klien sudah dikuasi oleh halusinasi
2) Klien panik
4. Fase-Fase Halusinasi
a. Fase Pertama
Disebut juga fase comforting yaitu fase menyenangkan. Pada tahap ini
masuk dalam golongan nonpsikotik. Karakteristik: klien mengalami
stress, cemas, perasaan perpisahan, rasa bersalah, kesepian yang
memuncak, dan tidak dapat diselesaikan. Klien mulai melamun dan
memikirkan hal-hal yang menyenangkan, cara ini hanya menolong
sementara.
b. Fase Kedua
Disebut juga fase condemming atau ansietas berat. Pengalaman sensori
yang menjijikkan dan menakutkan. Klien mulai lepas kendali dan
8/13/2019 Tak Halusinasi 2
http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 4/15
mungkin mencoba untuk mengambil jarak dirinya dengan sumber yang
diekspresikan. Fase ini bersifat psikotik ringan.
c. Fase Ketiga
Adalah fase controlling. Klien mengalami ansietas berat dan pengalaman
sensorik menjadi berkuasa. Klien berhenti menghentikan perlawanan
kesepian jika sensori halusinasi berhenti. Fase ini bersifat psikotik.
d. Fase Keempat
Disebut juga f ase Conquering . Klien mengalami panik dan umumnya
menjadi melebur dalam halusinasi. Pengalaman sensori menjadi
mengancam jika klien mengikuti perintah halusinasi. Karakteristik :halusinasi berubah menjadi mengancam, memerintah, dan memarahi
klien.
5. Tanda dan gejala
a. Berbicara sendiri
b. Tersenyum atau tertawa sendiriDisorientasi
c. Pikiran cepat berubah – ubah
d. Bersikaap seperti mendengar
e. Konsentrasi rendah
f. Berhenti berbicara di tengah-tengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu
g. Kekacauan alur piker
h. Respon tidak sesuai
6. Penyebab dari Halusinasi
Salah satu penyebab dari Perubahan sensori perseptual : halusinasi yaitu
isolasi social : menarik diri. Menarik diri merupakan percobaan untuk
menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan
orang lain (Rawlins,1993).
7. Akibat dari Halusinasi
Pasien yang mengalami perubahan persepsi sensori: halusinasi dapat beresiko
mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungannya. Resiko mencederai.
8/13/2019 Tak Halusinasi 2
http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 5/15
E. Sesi – sesi Terapi Aktivitas Kelompok.
Dalam Terapi Aktifitas Kelompok Perilaku Kekerasan dibagi dalam 5 sesi, yaitu:
a. Sesi I : mengenal halusinasi
b. Sesi II : Kemapuan menghardik halusinasi
c. Sesi III : Mengontrol Halusinasi dengan melakukan kegiatan.
d. Sesi IV : Mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap
e. Sesi V : Mengntrol halusinasi dengan minum obat
F. Klien
1. Karakteristik/KriteriaKlien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktifitas kelompok ini adalah :
a. Klien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi.
b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk dalam keadaan tenang.
c. Klien dapat diajak kerjasama( cooperative).
2. Proses Seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan klien yng masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAKPK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAKPK pada klien, rencana kegiatan kelompok, dan
aturan main dalam kelompok.
G. Kriteria Hasil
Evalusi Struktur
a. Kondisi lingkungsn tenang, dilakukan di tempat tertutup, dan memungkinkan
klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan.
b. Klien dan terapis duduk bersama membentuk setengah lingkaran.
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan.
8/13/2019 Tak Halusinasi 2
http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 6/15
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik.
e. Leader, co-leader, fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.
Evalusi Proses
a. Leder dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal sampai akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab
dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompokyang berfungsi sebagai evaluator kelompok.
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal sampai akhir.
H. Pengorganisasian
1. Waktu
Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Sabtu, 23 November 2013
b. Waktu : 10.00 sampai selesai
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
d. Terapi kelompok (25 menit)
e. Penutup (10 menit)
f. Tempat : Ruang Ramin
g. Jumlah klien : 7 orang
2. Tim Terapis
a. Leader: Rahimah
Tugas :
1. Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.
2. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
3. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
8/13/2019 Tak Halusinasi 2
http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 7/15
4. Memimpin diskusi kelompok.
b. Co. Leader: Juairiah
Tugas :
1. Membuka acara.
2. Mendampingi leader
3. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
4. Menyerahkan kembali posisi kepada leader menutup acara diskusi.
c. Fasilitator: Dewi Rahmiyati, A. Rijali ilmi, M. Hafizi, Sumardi segar, Ryan
sumantri.
Tugas :1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
2. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota
kelompok untuk aktif mengikuti jalannya herapi.
d. Observer: Eka Yulia Agustina
1. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia )
2. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan.
3. Metode dan Media
Alat:
1. Papan tulis
2. Spidol
3. Buku catatan dan pulpen
Metode:
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/simulasi
8/13/2019 Tak Halusinasi 2
http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 8/15
I. PROSES PELAKSANAAN
Sesi IV: Mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap
Tujuan
1. Klien memahami pentingnya bercakkap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah munculnya halusinasi
2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi
Setting
1) Terapis dan klien duduk bersama dalam setengah lingkaran
2) Tempat tenang dan nyaman.
Keterangan :
: Leader
: Coleader
: Pasilitator
8/13/2019 Tak Halusinasi 2
http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 9/15
: Klien
: Observer
Alat
a. Spidol dan whiteboard atau papan tulis
b. buku catatan dan pulpen
Metode a. Diskusi dan Tanya jawab.
b. Bermain peran atau simulasi.
Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Orientasi
a. Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Salam terapeutik
a. Salam dari terapis kepada klien
b. Perkenalkan nama panggilan terapis kepeda klien
c. Menanyakan nama panggilan semua klien
3) Evaluasi /validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
b. Menanyakan masalah yang dirasakan
4) Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
mengenal suara-suara yang didengar.
b. Terapis menjelaskan aturan main berikut.
8/13/2019 Tak Halusinasi 2
http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 10/15
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta ijin
kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
Tahap kerja
1. Terapis menjelaskan pentinganya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mengontrolo dan mencegah halusinasi
2. Terpis meminta tiapklien menybutkan orang yang biasa dan bisa diajak
bercakap-cakap.
3. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan
bisa dilakukan.
4. Terapis memperagakan cara bercakap- cakap bila halusinasi muncul “suster,ada suara diteling, saya mau ngobrol dengan suster” atau “suster saya maungobrol tentang kapan saya boleh pulang ”.
5. Terapis meminta klien untuk memperagakan dengan orang di sebelah nya.
6. Berikan pujian atas keberhasilan klien.
7.
Ulangi e dan f sampai semua klien mendapat giliran.Tahap Terminasi
a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak Lanjut
Terapis meminta klien untuuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan
perasaanya jika terjadi halusinasi.
c. Kontrak yang akan datang
Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu mencegah halusinasi dengan
bercakap-cakap, mengontrol halusinasi dengan minum obat
Menyepakati waktu dan tempat.
8/13/2019 Tak Halusinasi 2
http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 11/15
Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang divaluasi ada;ah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
stimulasi persepsi halusinasi dengan bercakap-cakap. Formulir evaluasi sebagai
berikut.
Sesi 4: TAKStimulasi persepsi: halusinasi
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi
No Aspek yang dinilai Nama klien
1 Menyebutkan orang yang biasa diajak bicara
2 Memperagakan percakapan
3 Menyusun jadwal kegiatan
4 Menyebutkan tiga cara mengontrol danmencegah halusinasi
Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktuu,
situasi, dan perasaan. Beri tanda √ jika klien mampu dan beri tanda X jika klientidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi 4.
8/13/2019 Tak Halusinasi 2
http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 12/15
Klien belum mampu secara lancer bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan
klien bercakap-cakap dengan perawat klien lain diruang perawat.
Sesi 5: Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
Tujuan
1. Klien memahami pentingnya patuh minum obat.
2. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat
3. Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat
Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu mencegah kambuh
karna obat memberi perasaan tenang, dan memperlambat kambuh b. Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu penyebab
kambuh
c. Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu
memakannya. Buat daftar di whitlboard.
d. Menjelaskan 5 benar minum obat
e. Minta klien menyebutkan 5 benar cara minum obat secara bergiliran
f. Berikan pujian pada klien yang benar
g. Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat. Catat di whitlboard
h. Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat. Catat di
whitlboard
i. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu mencegah
minum obat.
j. Menjelaskan akibat tidak petuh minum obat, yaitu kejadian halusinasi
k. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat dan
kerugian tidak patuh minum obat
l. Member pujian tiap kali klien benar
Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi
8/13/2019 Tak Halusinasi 2
http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 13/15
Evaluasi di lakukan saat TAK berlangsung, khususnya saat pada tahap kerja.
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan halusinasi sesi 5, kemampuan klien
yang di harapkan menyebutkan 5 benar cara minum obat, keuntungan minum obat,
dan akibat tidak patuhnya minum obat. Formulir evaluasi sebagai berikut
Sesi 5: TAKStimulasi persepsi: Halusinasi
Kemampuan patuh minum oabta untuk mencegah halusinasi
No Nama klien Menyebutkan 5 benar cara minumobat
Menyebutkankeuntungan minumobat
Menyebutkan akibattidak patuh minumobat
1
2
3
4
5
67
Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktuu,
situasi, dan perasaan. Beri tanda √ jika klien mampu dan beri tanda X jika klien
tidak mampu.Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang imiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi
8/13/2019 Tak Halusinasi 2
http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 14/15
4. Klien mampu menyebutkan 5 benar minum obat, manfaat minum obat dan
akibat tidak patuh minum obat. Anjurka klien dengan cara yang benar.
8/13/2019 Tak Halusinasi 2
http://slidepdf.com/reader/full/tak-halusinasi-2 15/15
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna & Akemat. 2004. Keperawatan Jiwa, Terapi Aktivitas Kelompok.
Jakarta: EGC.
Stuar, Gail W.2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5 . Jakarta: EGC.
Yosep, Iyus.2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama
Writer Fandri Samudra Labels: Keperawatan Jiwa
Top Related