Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 1
METODE PENELITIAN KOMUNIKASI Oleh: Syarifudin
Ketika membaca hasil penelitian mahasiswa jujur, secara
umum metode penelitian mereka masih jauh dari karya yang
nyaman untuk dibaca. Untuk mendapatkan karya akademik
yang nyaman dibaca ketika karya itu memiliki ide-ide baru dan
gagasan baru dalam melakukan dan mengemas kemabli ide
dan gagasan yang ada. Selain itu saya setuju dengan Pak Romi
Wahono yang mengungkapkan bahwa kecewa dengan
pertanyaan mahasiswa tingkat akhir yang masuk lewat email,
inbox FB dan group FB Intelligent Systems yang saya kelola.
Bukan kecewa dengan kuantitas pertanyaan yang sangat
tidak akademis, tapi kecewa dengan kualitas pertanyaan yang
seharusnya tidak pantas diajukan mahasiswa yang sedang
mengerjakan skripsi, tesis, dan disertasi. Pertanyaan yang
sering muncul adalah judul yang didahulukan bukan referensi
yang ditonjolkan tetapi langsung judul seakan-akan penelitian
itu sudah selesai sehingga mereka langsung buat judul.
Hal ini juga diungkapkan oleh Romi Wahono Satrio
Membuktikan bahwa banyak mahasiswa yang: (1) tidak
memahami alur mengerjakan penelitian, (2) tidak memahami
bahwa penelitian itu seharusnya dimulai dengan studi
Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 2
literatur, (3) tidak berhasil memformulasikan pertanyaan
penelitian, (4) dan secara umum tidak memahami dengan baik
metode penelitian. Saya mencoba memberikan gambaran
ringkas dan praktis bagaimana tahapan melakukan penelitian
lewat tulisan ini. Tulisan saya buat khusus untuk mahasiswa di
jurusan Jurnalistik, tapi secara umum juga bisa digunakan
untuk mahasiswa jurusan lain.
1. Tentukan Bidang Garapan Kita (research field)
Banyak mahasiswa yang sampai detik-detik terakhir mau
skripsi/tesis masih belum mengerti akan menggeluti bidang
(field) apa di disiplin ilmu pendidikan dan komunikasi. Ini agak
mengherankan, karena ini berarti mahasiswa tidak memahami
isi mata kuliah yang 3-4 tahun yang ia ikuti selama ini,
sehingga akhirnya tidak mengerti minat dan ketertarikannya
pada disiplin ilmu yang ia akan dalami.
Ketika saya dulu mengikuti program undergraduate (S1)
di Saitama University, Jepang, semester 4-5 pun saya sudah
bisa menentukan minat dan ketertarikan saya kira-kira di
bidang mana. Pada semester 5, saya juga sudah harus
menentukan akan masuk ke lab penelitian apa (yang disusun
berdasarkan bidang garapan (research field). Sebenarnya kalau
Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 3
kurikulum di kampus kita sudah benar, satu mata kuliah itu
menunjukkan satu cabang dari disiplin ilmu komunikasi, dan
otomatis menunjukkan bidang penelitian yang bisa kita garap.
Cara lain untuk melihat bidang garapan adalah dengan melihat
journal ilmiah (transaction) yang ada di asosiasi bidang
teknologi informasi, contohnya adalah list transaction di ACM,
dan IEEE Computer Society. Beberapa bidang garapan di
disiplin ilmu teknologi informasi, misalnya adalah: Software
Engineering, Data Mining (Knowledge Discovery in Database),
Image Processing, Information Retrieval, Networking, Human
Computer Interaction, Soft Teknologi informasi, Computational
Intelligence, dsb. Ungkapan Romi Wahono ini yang penting
adalah segera tentukan mana bidang garapan atau keahlian
yang akan anda geluti.
Sebagai contoh, saya memutuskan bahwa ketertarikan
saya adalah pada bidang Teknologi Informasi Dakwah. Saya
lanjutkan gerakan saya ke tahap kedua, menentukan topik
penelitian saya.
2. Tentukan Topik Penelitian Kita (research topic)
Setelah bidang garapan ditentukan, sekarang tentukan
topik penelitian kita. Cara termudah menentukan topik atau
Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 4
tema penelitian kita adalah dengan membaca buku, paper,
artikel yang berjudul “research trends on” dengan diikuti nama
bidang yang kita pilih. Contohnya gunakan keyword: “research
trends on software engineering”, kombinasi keyword
pencarian selain itu adalah “research challenge on”, “research
topics on”, dsb. Dari beberapa paper yang kita baca, kita akan
ngerti tren penelitian di bidang yang kita garap apa saja. Kita
juga bisa menganalisa tren penelitian yang muncul di bidang
garapan kita dengan melihat issue (paling tidak sekitar 3 tahun
terakhir) dari journal/transaction yang berhubungan.
Beberapa contoh paper tentang research trend di suatu bidang
ada di bawah:
Daftar Pusataka
Liao at al., Data Mining Techniques and Applications: a Decade Review from 2000 to 2011, Expert Systems with Applications 39 (2012)
Shafay Shamail and Malik Jahan Khan, Research Trends in Software Engineering, 2008
Kitchenham et al., Systematic Literature Reviews in Software Engineering, Information and Software Technology 51 (2009)
Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 5
Sebagai contoh, dari membaca series IEEE Transaction on
Software Engineering, dan saya perkuat dengan tulisan Shafay
Shamail dan Kitchenham di atas, saya memutuskan akan
mengambil topik penelitian tentang Software Defect/Fault
Prediction. Saya lanjutkan gerakan saya ke tahap berikutnya
yaitu, menentukan masalah penelitian dari topik penelitian
yang saya pilih.
3. Tentukan Masalah (Research Problems)
Setelah ketemu topik atau tema penelitian, kita maju lagi
lebih dalam, kita harus berhasil menemukan masalah
penelitian yang ingin kita angkat dari topik penelitian tersebut.
Ini tahapan yang paling sulit dalam penelitian, dan paling
memakan banyak waktu, tapi kalau masalah penelitian sudah
ketemu, jalan penelitian akan mulai terlihat. Bagaimana cara
menentukan masalah penelitian? Cara tercepat adalah
membaca paper dari journal ilmiah, dan mulai dari paper yg
sifatnya review baru kemudian paper yg sifatnya technical.
Note that, paper di journal ada dua jenis. Jenis yang pertama
adalah “review paper”, yang membahas review atau survey
suatu topik penelitian. Jenis yang kedua adalah “technical
paper”, yang membahas aspek teknis dari perbaikan
Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 6
metode/algoritma (method improvement) beserta hasil
eksperimen dan evaluasi yang telah dilakukan. Mulailah
dengan membaca paper berjenis “review paper”, karena akan
sangat membantu kita dalam memahami topik penelitian kita
secara mendalam dan komprehensif.
Metode yang digunakan untuk mereview penelitian dan
merangkumkannya dalam “review paper” sudah mulai
distandardkan oleh para peneliti. Di bidang ilmu software
engineering, banyak peneliti yang merujuk ke metode
Kitchenham dalam membuat “review paper”, dan judul
menggunakan terminologi yang sama yaitu “Systematic
Literature Review” atau disingkat SLR. Jadi kalau kita ingin
menemukan “review paper” yang bagus, coba searching
dengan keyword: “systematic literature review”, disamping
tentunya tetap harus dicoba dengan menggunakan keyword
”review on” atau “survey on”, atau lebih dalam ke masalah
penelitian dengan “research problem on” atau “research
challenge on”. Contoh “review paper” yang baik adalah seperti
di bawah. Ketika saya mengambil topik penelitian tentang
software defect/fault prediction, maka paper pertama dari Hall
et al. 2012 adalah paper yang wajib saya baca pertama kali.
Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 7
Hall et al., A Systematic Literature Review on Fault Prediction Performance in Software Engineering, IEEE Transaction on Software Engineering, Vol. 38 No 6 (2012)
Wen et al., Systematic Literature Review of Machine Learning based Software Development Effort Estimation Models, Information and Software Technology 54 (2012)
Yang & Wu, 10 Challenging Problems in Data Mining Research, International Journal of Information Technology & Decision Making, Vol. 5, No. 4 (2006)
Liao et al., Intrusion Detection System: A Comprehensive Review, Journal of Network and Computer Applications 36 (2013)
Breivold et al., A systematic review of software architecture evolution research, Information and Software Technology 54 (2012) 16
Jangan berhenti, kejar semua “technical paper” yang ada
di daftar referensi “review paper” di atas. Usahakan
konsentrasi ke paper yang diterbitkan dalam journal yang
diindex oleh ISI (thomson) atau SCOPUS (elsevier), supaya kita
tidak pusing dengan paper conference yang kadang dibuat asal-
asalan. Masalah penelitian juga kadang bisa kita temukan di
bagian future work/research yang biasanya diletakkan
sebelum conclusion dari suatu paper. Masalah penelitian bisa
merupakan masalah baru, yang orang belum pernah mencoba
memecahkannya (originality di masalah penelitian), bisa juga
masalah yang sudah dicoba dipecahkan orang dengan cara dia,
Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 8
dan kita ingin memecahkan masalah tersebut dengan cara kita
(originality di metode untuk memecahkan masalah) (Dawson,
2009).
Misalnya, bidang garapan saya adalah software
engineering, di mana topik penelitian saya adalah tentang
prediksi cacat software (software defect prediction). Dari hasil
studi literatur (baik review paper maupun technical paper),
masalah penelitian yang saya angkat ada dua, yaitu adanya
masalah ”noisy attributes” dan “class imbalance” pada data set,
yang akhirnya menyebabkan akurasi dan konsistensi
(kehandalan) yang rendah pada prediksi cacat software. Saya
kemudian susun landasan referensi yang memperkuat masalah
penelitian yang saya angkat. Rangkuman masalah penelitian
(Research Problems (RP)) dan literatur yang mendukung
(literature supports) adalah seperti di bawah. Dari rangkuman
di bawah, terlihat bahwa masalah penelitian (research
problem) yang saya angkat ada dua, saya rangkumkan dalam
RP1 (Research Problem 1) dan RP2 (Research Problem 2).
Researchproblems
Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 9
4. Rangkumkan Metode-Metode Yang Ada (state-of-the-art methods).
Lakukan studi literatur lagi, pelajari semua penelitian
yang tujuannya memecahkan masalah yang sama dengan yang
kita lakukan. Pahami metode/algoritma terkini yang mereka
gunakan untuk memecahkan masalah penelitian mereka (yang
juga menjadi masalah penelitian kita). Ini yang saya sebut
dengan existing methods (metode-metode yang ada) atau
state-of-the-art methods, pada artikel sebelumnya tentang kiat
menyusun latar belakang masalah penelitian.
Dalam bidang teknologi informasi, metode biasanya
berupa algoritma yang secara sistematis, logis dan matematis
menyelesaikan masalah. Setiap bidang penelitian (field) di
teknologi informasi memiliki metode/algoritma yang khas
untuk menyelesaikan masalah di bidangnya, meskipun
beberapa kadang bias digunakan secara bersama. Contohnya
pada bidang image processing, algoritma neural network
digunakan untuk melakukan pengenalan (recognition) wajah,
sidik jari. dsb. Note that identification process di image
processing menganut trilogi detection-segmentation-
recognition. Pada bidang data mining, algoritma neural
network biasanya dipakai untuk proses estimasi dan juga
Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 10
prediksi rentet waktu. Bidang data mining biasanya membagi
algoritma ke dalam 5 peran: estimasi, prediksi/forecasting,
klasifikasi, klastering dan asosiasi. Contoh lain tentang metode,
ada di artikel: kiat menyusun latar belakang masalah
penelitian.
5. Tentukan metode yang kita usulkan (proposed method)
Inilah kekuatan dari penelitian kita. Kita harus bisa
menentukan, membangun dan mengusulkan suatu
metode/model (proposed method/model), yg kita harapkan
bisa lebih baik bila dibandingkan dengan metode-metode yang
ada saat ini. Dan keunggulan metode yg kita usulkan tersebut
harus dilandasi (reference), dibuktikan secara matematis, dan
secara empiris lewat hasil eksperimen dan perbandingan
dengan metode yang adas saat ini. Metode atau model yang
kita usulkan itu tidak harus benar-benar baru, dalam artian,
bisa saja dari state-of-the-art methods yang ada dan terakhir
muncul (secara publikasi adalah yang paling baru), kita
kemudian “menambahkan” sesuatu (algoritma, koefisien,
formula, dsb), yang akhirnya ketika kita bandingkan dengan
metode original, metode kita lebih baik (lebih cepat, lebih
akurat, lebih konsisten, dsb). “Penambahan” yang kita lakukan
Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 11
dan akhirnya membuat pemecahan masalah menjadi lebih baik
itulah yang disebut dengan kontribusi penelitian
(contribution).
Setelah kita yakin dengan metode yang kita usulkan
(tentu harus dilandasi oleh referensi yang handal dari tulisan
sebelumnya secara kokoh oleh literatur terkini), maka kita
susun Research Questions (RQ) dan Research Objective (RO)
dari penelitian kita. Penelitian yang baik dan terencana harus
tersusun sejak awal desain korelasi antara RP – RQ – RO.
Contohnya, dari RP di tahap 3, saya membuat desain penelitian
saya (korelasi RP-RQ-RO) seperti gambar di bawah. Untuk
masalah “noisy attributes” saya mencoba menjawab dengan
mencari “metode (algoritma) attribute weighting apa yang
paling baik untuk prediksi cacat software?”, ini akan menjadi
RQ1 saya.
Setelah saya berhasil membandingkan secara empiris
berbagai metode attribute weighting yang ada. Maka saya akan
mengambil satu algoritma (metode) yang
terbaik/terkini/state-of-the-art tersebut, dan kemudian
mengusulkan improvement (perbaikan) dari algoritma
tersebut. Sehingga untuk RQ2 saya, saya desain menjadi
“bagaimana pengaruh metode attribute weighting yang saya
Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 12
usulkan (perbaiki) pada tingkat akurasi pada prediksi cacat
software?”. Sedangkan RO-nya sendiri akan menyesuaikan dari
RQ yang ada. Untuk RP2 juga secara umum mirip, hanya bukan
masalah akurasi yang saya selesaikan, tapi konsisten dan
reliability (kehandalan) dari classifier.
Jadi dapat disimpulkan bahwa desain penelitian saya
terdiri dari dua masalah penelitian (RP1 dan RP2), empat
pertanyaan penelitian (RQ1-RQ4) dan empat tujuan penelitian
(RO1-RO4). Desain penelitian ini akan menjaga konsistensi dan
kesinkronan penelitian kita, sehingga kita tidak bingung ketika
merangkumkan penelitian kita dalam bentuk
skripsi/tesis/disertasi. Dimulai dari dua masalah penelitian di
RP1-RP2, ada 4 eksperimen yang kita lakukan untuk menjawab
RQ1-RQ4, dan ada 4 kesimpulan yang akan kita tarik dari hasil
penelitian yang kita lakukan. korelasi RP - RQ - RO penelitian
Dilihat dari 5 tahapan memulai penelitian di atas, kita
harus banyak baca paper. Di mana sumber literatur yang baik?
Pertama coba ke google dan google scholar dulu. Untuk bidang
komputer, berlangganan ACM plus dengan digital library yang
berisi jutaan paper hanya 18USD/tahun. Silakan klik di link ini
untuk jadi member. Terus, kira-kira berapa paper yang harus
kita baca untuk menghasilkan penelitian yang baik? Patokan
Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 13
umum dan best practice untuk melakukan penelitian yang
benar, lurus dan berkualitas, untuk level s1 kita paling tidak
harus baca 20-70 paper, untuk level s2 kita sebaiknya
membaca 70-200 paper, dan untuk level s3 diperlukan
literatur sekitar 200-600 paper. Ini juga sekaligus menjawab
pertanyaan mahasiswa yang sering ngeluh, banyak baca paper
kok malah tambah pusing? Silakan ikuti best practice ini, maka
kepala akan nyaman. Kepala jadi pusing ternyata bukan karena
kita banyak membaca, tapi karena yang kita baca memang
”belum banyak
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN KOMUNIKASI
Ketika membaca hasil penelitian mahasiswa jujur, secara
umum metode penelitian mereka masih jauh dari karya yang
nyaman untuk dibaca. Untuk mendapatkan karya akademik
yang nyaman dibaca ketika karya itu memiliki ide-ide baru dan
gagasan baru dalam melakukan dan mengemas kemabli ide
dan gagasan yang ada. Selain itu saya setuju dengan Pak Romi
Wahono yang mengungkapkan bahwa kecewa dengan
pertanyaan mahasiswa tingkat akhir yang masuk lewat email,
inbox FB dan group FB Intelligent Systems yang saya kelola.
Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 14
Bukan kecewa dengan kuantitas pertanyaan yang sangat
tidak akademis, tapi kecewa dengan kualitas pertanyaan yang
seharusnya tidak pantas diajukan mahasiswa yang sedang
mengerjakan skripsi, tesis, dan disertasi. Pertanyaan yang
sering muncul adalah judul yang didahulukan bukan referensi
yang ditonjolkan tetapi langsung judul seakan-akan penelitian
itu sudah selesai sehingga mereka langsung buat judul.
Dalam mengatasi penelitian anda bisa melakukan
langkah-langkah sebagai berikut jika anda ingin melahirkan
karya yang monumental, Syarifudin Tawarkan satu metode
penelitian dengan mengikuti 7 langkah sebagai berikut:
1. Menentukan Topik dan Tema/Isu yang dianggap paling
banyak manfaatnya bagi kemanusiaan.
2. Melakukan identifikasi Masalah kemudian Tentukan
Masalah (Research Problems) yang dianggap mampu
diselesaikan sesuai alokasi waktu dan dana yang ada
serta kontribusi pemikiran yang akan didapatkan akan
merubah dan meminimalisasi masalah yang dihadapi
masyarakat.
3. Gambarkan secara cermat sejarah perkembangan
masalah dan batasan masalah tersebut, komukakan
Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 15
kondisi masalah yang akan diteliti yang selama ini
meresahkan masyarakat.
4. Menelaah dan menjelaskan kelemahan metode yang ada
sehingga ia menjadi gep terhadap masalahan yang ada.
Semua referensi terkini dari journal dan buku
dijelaskan kelemahan metodologinya masing-masing
minimal tiga tahun terakhir sehingga sering terjadi
masalah. Patokan umum dan best practice untuk
melakukan penelitian yang benar, lurus dan
berkualitas:
a. Penelitian S1 kita paling tidak harus baca 20-70
paper dan journal yang berkaitan denegan masalah
yang kita teliti.
b. Level S2 sebaiknya referensi yang perlu dibaca 70-
200 paper dan journal,
c. Penelitian level S3 diperlukan literatur sekitar 200-
600 paper dan journal terbaru.
5. Ini juga sekaligus menjawab pertanyaan mahasiswa
yang sering ngeluh, banyak baca paper kok malah
tambah pusing? Silakan ikuti best practice ini, maka
kepala akan nyaman. Kepala jadi pusing ternyata bukan
Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 16
karena kita banyak membaca, tapi karena yang kita
baca memang ”belum banyak
6. Menentukan dan mendeskripsikan metode baru yang
akan ditawarkan yang berbeda dengan kajian
sebelumnya sebagai kontribusi anda dalam penelitian
yang akan didapatkan.
7. Buat Proposal: Ciri proposal yang baik menggambarkan
apa masalah yang akan diteliti.
ISI Proposal Penelitian; 1) Mendeskripsikan masalah dan efeknya pada manusia, alam,
dan aqidah. 2) Ceritakan kronologis masalah dan konsep yang sudah ada
tapi tidak bisa menyelesaikan masalah yang anda angkat. 3) Kemukakan tawaran atau kontribusi pemikiran anda sebagai
karya anda sebagai pembeda dengan karya sebelumnya, dan tegaskan bahwa karya anda memiliki kontribusi lebih besar dibanding dengan karya yang ada.
4) Referensi yang digunakan harus baru minimal 3 tahun terakhir. Diajurkan untuk S2 dan S3 dari buku yang terindeks SCOPUS dan ISI.
5) Prinsipnya penelitian itu ada 3 (tiga): a). Masalah, b). Karya orang yang sudah ada, c). Kontribusi anda dengan perspektif baru, dan metodologi.
Jangan lupa niatkan bahwa ketika anda meneliti dan menelaah masalah adalah ibadah dan amal jariah. ketika anda mampu memberikan cahaya kebenaran melalui kesimpulan penelitian yang dapat mencerahkan orang dari problematika sosial, alam, dan Aqidah PERTANDA Bahwa anda termasuk warasatul Ambiyah.