Syarifudin, metode penelitian komunikasi

17
Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 0

Transcript of Syarifudin, metode penelitian komunikasi

Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 0

Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 1

METODE PENELITIAN KOMUNIKASI Oleh: Syarifudin

Ketika membaca hasil penelitian mahasiswa jujur, secara

umum metode penelitian mereka masih jauh dari karya yang

nyaman untuk dibaca. Untuk mendapatkan karya akademik

yang nyaman dibaca ketika karya itu memiliki ide-ide baru dan

gagasan baru dalam melakukan dan mengemas kemabli ide

dan gagasan yang ada. Selain itu saya setuju dengan Pak Romi

Wahono yang mengungkapkan bahwa kecewa dengan

pertanyaan mahasiswa tingkat akhir yang masuk lewat email,

inbox FB dan group FB Intelligent Systems yang saya kelola.

Bukan kecewa dengan kuantitas pertanyaan yang sangat

tidak akademis, tapi kecewa dengan kualitas pertanyaan yang

seharusnya tidak pantas diajukan mahasiswa yang sedang

mengerjakan skripsi, tesis, dan disertasi. Pertanyaan yang

sering muncul adalah judul yang didahulukan bukan referensi

yang ditonjolkan tetapi langsung judul seakan-akan penelitian

itu sudah selesai sehingga mereka langsung buat judul.

Hal ini juga diungkapkan oleh Romi Wahono Satrio

Membuktikan bahwa banyak mahasiswa yang: (1) tidak

memahami alur mengerjakan penelitian, (2) tidak memahami

bahwa penelitian itu seharusnya dimulai dengan studi

Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 2

literatur, (3) tidak berhasil memformulasikan pertanyaan

penelitian, (4) dan secara umum tidak memahami dengan baik

metode penelitian. Saya mencoba memberikan gambaran

ringkas dan praktis bagaimana tahapan melakukan penelitian

lewat tulisan ini. Tulisan saya buat khusus untuk mahasiswa di

jurusan Jurnalistik, tapi secara umum juga bisa digunakan

untuk mahasiswa jurusan lain.

1. Tentukan Bidang Garapan Kita (research field)

Banyak mahasiswa yang sampai detik-detik terakhir mau

skripsi/tesis masih belum mengerti akan menggeluti bidang

(field) apa di disiplin ilmu pendidikan dan komunikasi. Ini agak

mengherankan, karena ini berarti mahasiswa tidak memahami

isi mata kuliah yang 3-4 tahun yang ia ikuti selama ini,

sehingga akhirnya tidak mengerti minat dan ketertarikannya

pada disiplin ilmu yang ia akan dalami.

Ketika saya dulu mengikuti program undergraduate (S1)

di Saitama University, Jepang, semester 4-5 pun saya sudah

bisa menentukan minat dan ketertarikan saya kira-kira di

bidang mana. Pada semester 5, saya juga sudah harus

menentukan akan masuk ke lab penelitian apa (yang disusun

berdasarkan bidang garapan (research field). Sebenarnya kalau

Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 3

kurikulum di kampus kita sudah benar, satu mata kuliah itu

menunjukkan satu cabang dari disiplin ilmu komunikasi, dan

otomatis menunjukkan bidang penelitian yang bisa kita garap.

Cara lain untuk melihat bidang garapan adalah dengan melihat

journal ilmiah (transaction) yang ada di asosiasi bidang

teknologi informasi, contohnya adalah list transaction di ACM,

dan IEEE Computer Society. Beberapa bidang garapan di

disiplin ilmu teknologi informasi, misalnya adalah: Software

Engineering, Data Mining (Knowledge Discovery in Database),

Image Processing, Information Retrieval, Networking, Human

Computer Interaction, Soft Teknologi informasi, Computational

Intelligence, dsb. Ungkapan Romi Wahono ini yang penting

adalah segera tentukan mana bidang garapan atau keahlian

yang akan anda geluti.

Sebagai contoh, saya memutuskan bahwa ketertarikan

saya adalah pada bidang Teknologi Informasi Dakwah. Saya

lanjutkan gerakan saya ke tahap kedua, menentukan topik

penelitian saya.

2. Tentukan Topik Penelitian Kita (research topic)

Setelah bidang garapan ditentukan, sekarang tentukan

topik penelitian kita. Cara termudah menentukan topik atau

Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 4

tema penelitian kita adalah dengan membaca buku, paper,

artikel yang berjudul “research trends on” dengan diikuti nama

bidang yang kita pilih. Contohnya gunakan keyword: “research

trends on software engineering”, kombinasi keyword

pencarian selain itu adalah “research challenge on”, “research

topics on”, dsb. Dari beberapa paper yang kita baca, kita akan

ngerti tren penelitian di bidang yang kita garap apa saja. Kita

juga bisa menganalisa tren penelitian yang muncul di bidang

garapan kita dengan melihat issue (paling tidak sekitar 3 tahun

terakhir) dari journal/transaction yang berhubungan.

Beberapa contoh paper tentang research trend di suatu bidang

ada di bawah:

Daftar Pusataka

Liao at al., Data Mining Techniques and Applications: a Decade Review from 2000 to 2011, Expert Systems with Applications 39 (2012)

Shafay Shamail and Malik Jahan Khan, Research Trends in Software Engineering, 2008

Kitchenham et al., Systematic Literature Reviews in Software Engineering, Information and Software Technology 51 (2009)

Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 5

Sebagai contoh, dari membaca series IEEE Transaction on

Software Engineering, dan saya perkuat dengan tulisan Shafay

Shamail dan Kitchenham di atas, saya memutuskan akan

mengambil topik penelitian tentang Software Defect/Fault

Prediction. Saya lanjutkan gerakan saya ke tahap berikutnya

yaitu, menentukan masalah penelitian dari topik penelitian

yang saya pilih.

3. Tentukan Masalah (Research Problems)

Setelah ketemu topik atau tema penelitian, kita maju lagi

lebih dalam, kita harus berhasil menemukan masalah

penelitian yang ingin kita angkat dari topik penelitian tersebut.

Ini tahapan yang paling sulit dalam penelitian, dan paling

memakan banyak waktu, tapi kalau masalah penelitian sudah

ketemu, jalan penelitian akan mulai terlihat. Bagaimana cara

menentukan masalah penelitian? Cara tercepat adalah

membaca paper dari journal ilmiah, dan mulai dari paper yg

sifatnya review baru kemudian paper yg sifatnya technical.

Note that, paper di journal ada dua jenis. Jenis yang pertama

adalah “review paper”, yang membahas review atau survey

suatu topik penelitian. Jenis yang kedua adalah “technical

paper”, yang membahas aspek teknis dari perbaikan

Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 6

metode/algoritma (method improvement) beserta hasil

eksperimen dan evaluasi yang telah dilakukan. Mulailah

dengan membaca paper berjenis “review paper”, karena akan

sangat membantu kita dalam memahami topik penelitian kita

secara mendalam dan komprehensif.

Metode yang digunakan untuk mereview penelitian dan

merangkumkannya dalam “review paper” sudah mulai

distandardkan oleh para peneliti. Di bidang ilmu software

engineering, banyak peneliti yang merujuk ke metode

Kitchenham dalam membuat “review paper”, dan judul

menggunakan terminologi yang sama yaitu “Systematic

Literature Review” atau disingkat SLR. Jadi kalau kita ingin

menemukan “review paper” yang bagus, coba searching

dengan keyword: “systematic literature review”, disamping

tentunya tetap harus dicoba dengan menggunakan keyword

”review on” atau “survey on”, atau lebih dalam ke masalah

penelitian dengan “research problem on” atau “research

challenge on”. Contoh “review paper” yang baik adalah seperti

di bawah. Ketika saya mengambil topik penelitian tentang

software defect/fault prediction, maka paper pertama dari Hall

et al. 2012 adalah paper yang wajib saya baca pertama kali.

Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 7

Hall et al., A Systematic Literature Review on Fault Prediction Performance in Software Engineering, IEEE Transaction on Software Engineering, Vol. 38 No 6 (2012)

Wen et al., Systematic Literature Review of Machine Learning based Software Development Effort Estimation Models, Information and Software Technology 54 (2012)

Yang & Wu, 10 Challenging Problems in Data Mining Research, International Journal of Information Technology & Decision Making, Vol. 5, No. 4 (2006)

Liao et al., Intrusion Detection System: A Comprehensive Review, Journal of Network and Computer Applications 36 (2013)

Breivold et al., A systematic review of software architecture evolution research, Information and Software Technology 54 (2012) 16

Jangan berhenti, kejar semua “technical paper” yang ada

di daftar referensi “review paper” di atas. Usahakan

konsentrasi ke paper yang diterbitkan dalam journal yang

diindex oleh ISI (thomson) atau SCOPUS (elsevier), supaya kita

tidak pusing dengan paper conference yang kadang dibuat asal-

asalan. Masalah penelitian juga kadang bisa kita temukan di

bagian future work/research yang biasanya diletakkan

sebelum conclusion dari suatu paper. Masalah penelitian bisa

merupakan masalah baru, yang orang belum pernah mencoba

memecahkannya (originality di masalah penelitian), bisa juga

masalah yang sudah dicoba dipecahkan orang dengan cara dia,

Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 8

dan kita ingin memecahkan masalah tersebut dengan cara kita

(originality di metode untuk memecahkan masalah) (Dawson,

2009).

Misalnya, bidang garapan saya adalah software

engineering, di mana topik penelitian saya adalah tentang

prediksi cacat software (software defect prediction). Dari hasil

studi literatur (baik review paper maupun technical paper),

masalah penelitian yang saya angkat ada dua, yaitu adanya

masalah ”noisy attributes” dan “class imbalance” pada data set,

yang akhirnya menyebabkan akurasi dan konsistensi

(kehandalan) yang rendah pada prediksi cacat software. Saya

kemudian susun landasan referensi yang memperkuat masalah

penelitian yang saya angkat. Rangkuman masalah penelitian

(Research Problems (RP)) dan literatur yang mendukung

(literature supports) adalah seperti di bawah. Dari rangkuman

di bawah, terlihat bahwa masalah penelitian (research

problem) yang saya angkat ada dua, saya rangkumkan dalam

RP1 (Research Problem 1) dan RP2 (Research Problem 2).

Researchproblems

Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 9

4. Rangkumkan Metode-Metode Yang Ada (state-of-the-art methods).

Lakukan studi literatur lagi, pelajari semua penelitian

yang tujuannya memecahkan masalah yang sama dengan yang

kita lakukan. Pahami metode/algoritma terkini yang mereka

gunakan untuk memecahkan masalah penelitian mereka (yang

juga menjadi masalah penelitian kita). Ini yang saya sebut

dengan existing methods (metode-metode yang ada) atau

state-of-the-art methods, pada artikel sebelumnya tentang kiat

menyusun latar belakang masalah penelitian.

Dalam bidang teknologi informasi, metode biasanya

berupa algoritma yang secara sistematis, logis dan matematis

menyelesaikan masalah. Setiap bidang penelitian (field) di

teknologi informasi memiliki metode/algoritma yang khas

untuk menyelesaikan masalah di bidangnya, meskipun

beberapa kadang bias digunakan secara bersama. Contohnya

pada bidang image processing, algoritma neural network

digunakan untuk melakukan pengenalan (recognition) wajah,

sidik jari. dsb. Note that identification process di image

processing menganut trilogi detection-segmentation-

recognition. Pada bidang data mining, algoritma neural

network biasanya dipakai untuk proses estimasi dan juga

Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 10

prediksi rentet waktu. Bidang data mining biasanya membagi

algoritma ke dalam 5 peran: estimasi, prediksi/forecasting,

klasifikasi, klastering dan asosiasi. Contoh lain tentang metode,

ada di artikel: kiat menyusun latar belakang masalah

penelitian.

5. Tentukan metode yang kita usulkan (proposed method)

Inilah kekuatan dari penelitian kita. Kita harus bisa

menentukan, membangun dan mengusulkan suatu

metode/model (proposed method/model), yg kita harapkan

bisa lebih baik bila dibandingkan dengan metode-metode yang

ada saat ini. Dan keunggulan metode yg kita usulkan tersebut

harus dilandasi (reference), dibuktikan secara matematis, dan

secara empiris lewat hasil eksperimen dan perbandingan

dengan metode yang adas saat ini. Metode atau model yang

kita usulkan itu tidak harus benar-benar baru, dalam artian,

bisa saja dari state-of-the-art methods yang ada dan terakhir

muncul (secara publikasi adalah yang paling baru), kita

kemudian “menambahkan” sesuatu (algoritma, koefisien,

formula, dsb), yang akhirnya ketika kita bandingkan dengan

metode original, metode kita lebih baik (lebih cepat, lebih

akurat, lebih konsisten, dsb). “Penambahan” yang kita lakukan

Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 11

dan akhirnya membuat pemecahan masalah menjadi lebih baik

itulah yang disebut dengan kontribusi penelitian

(contribution).

Setelah kita yakin dengan metode yang kita usulkan

(tentu harus dilandasi oleh referensi yang handal dari tulisan

sebelumnya secara kokoh oleh literatur terkini), maka kita

susun Research Questions (RQ) dan Research Objective (RO)

dari penelitian kita. Penelitian yang baik dan terencana harus

tersusun sejak awal desain korelasi antara RP – RQ – RO.

Contohnya, dari RP di tahap 3, saya membuat desain penelitian

saya (korelasi RP-RQ-RO) seperti gambar di bawah. Untuk

masalah “noisy attributes” saya mencoba menjawab dengan

mencari “metode (algoritma) attribute weighting apa yang

paling baik untuk prediksi cacat software?”, ini akan menjadi

RQ1 saya.

Setelah saya berhasil membandingkan secara empiris

berbagai metode attribute weighting yang ada. Maka saya akan

mengambil satu algoritma (metode) yang

terbaik/terkini/state-of-the-art tersebut, dan kemudian

mengusulkan improvement (perbaikan) dari algoritma

tersebut. Sehingga untuk RQ2 saya, saya desain menjadi

“bagaimana pengaruh metode attribute weighting yang saya

Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 12

usulkan (perbaiki) pada tingkat akurasi pada prediksi cacat

software?”. Sedangkan RO-nya sendiri akan menyesuaikan dari

RQ yang ada. Untuk RP2 juga secara umum mirip, hanya bukan

masalah akurasi yang saya selesaikan, tapi konsisten dan

reliability (kehandalan) dari classifier.

Jadi dapat disimpulkan bahwa desain penelitian saya

terdiri dari dua masalah penelitian (RP1 dan RP2), empat

pertanyaan penelitian (RQ1-RQ4) dan empat tujuan penelitian

(RO1-RO4). Desain penelitian ini akan menjaga konsistensi dan

kesinkronan penelitian kita, sehingga kita tidak bingung ketika

merangkumkan penelitian kita dalam bentuk

skripsi/tesis/disertasi. Dimulai dari dua masalah penelitian di

RP1-RP2, ada 4 eksperimen yang kita lakukan untuk menjawab

RQ1-RQ4, dan ada 4 kesimpulan yang akan kita tarik dari hasil

penelitian yang kita lakukan. korelasi RP - RQ - RO penelitian

Dilihat dari 5 tahapan memulai penelitian di atas, kita

harus banyak baca paper. Di mana sumber literatur yang baik?

Pertama coba ke google dan google scholar dulu. Untuk bidang

komputer, berlangganan ACM plus dengan digital library yang

berisi jutaan paper hanya 18USD/tahun. Silakan klik di link ini

untuk jadi member. Terus, kira-kira berapa paper yang harus

kita baca untuk menghasilkan penelitian yang baik? Patokan

Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 13

umum dan best practice untuk melakukan penelitian yang

benar, lurus dan berkualitas, untuk level s1 kita paling tidak

harus baca 20-70 paper, untuk level s2 kita sebaiknya

membaca 70-200 paper, dan untuk level s3 diperlukan

literatur sekitar 200-600 paper. Ini juga sekaligus menjawab

pertanyaan mahasiswa yang sering ngeluh, banyak baca paper

kok malah tambah pusing? Silakan ikuti best practice ini, maka

kepala akan nyaman. Kepala jadi pusing ternyata bukan karena

kita banyak membaca, tapi karena yang kita baca memang

”belum banyak

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN KOMUNIKASI

Ketika membaca hasil penelitian mahasiswa jujur, secara

umum metode penelitian mereka masih jauh dari karya yang

nyaman untuk dibaca. Untuk mendapatkan karya akademik

yang nyaman dibaca ketika karya itu memiliki ide-ide baru dan

gagasan baru dalam melakukan dan mengemas kemabli ide

dan gagasan yang ada. Selain itu saya setuju dengan Pak Romi

Wahono yang mengungkapkan bahwa kecewa dengan

pertanyaan mahasiswa tingkat akhir yang masuk lewat email,

inbox FB dan group FB Intelligent Systems yang saya kelola.

Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 14

Bukan kecewa dengan kuantitas pertanyaan yang sangat

tidak akademis, tapi kecewa dengan kualitas pertanyaan yang

seharusnya tidak pantas diajukan mahasiswa yang sedang

mengerjakan skripsi, tesis, dan disertasi. Pertanyaan yang

sering muncul adalah judul yang didahulukan bukan referensi

yang ditonjolkan tetapi langsung judul seakan-akan penelitian

itu sudah selesai sehingga mereka langsung buat judul.

Dalam mengatasi penelitian anda bisa melakukan

langkah-langkah sebagai berikut jika anda ingin melahirkan

karya yang monumental, Syarifudin Tawarkan satu metode

penelitian dengan mengikuti 7 langkah sebagai berikut:

1. Menentukan Topik dan Tema/Isu yang dianggap paling

banyak manfaatnya bagi kemanusiaan.

2. Melakukan identifikasi Masalah kemudian Tentukan

Masalah (Research Problems) yang dianggap mampu

diselesaikan sesuai alokasi waktu dan dana yang ada

serta kontribusi pemikiran yang akan didapatkan akan

merubah dan meminimalisasi masalah yang dihadapi

masyarakat.

3. Gambarkan secara cermat sejarah perkembangan

masalah dan batasan masalah tersebut, komukakan

Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 15

kondisi masalah yang akan diteliti yang selama ini

meresahkan masyarakat.

4. Menelaah dan menjelaskan kelemahan metode yang ada

sehingga ia menjadi gep terhadap masalahan yang ada.

Semua referensi terkini dari journal dan buku

dijelaskan kelemahan metodologinya masing-masing

minimal tiga tahun terakhir sehingga sering terjadi

masalah. Patokan umum dan best practice untuk

melakukan penelitian yang benar, lurus dan

berkualitas:

a. Penelitian S1 kita paling tidak harus baca 20-70

paper dan journal yang berkaitan denegan masalah

yang kita teliti.

b. Level S2 sebaiknya referensi yang perlu dibaca 70-

200 paper dan journal,

c. Penelitian level S3 diperlukan literatur sekitar 200-

600 paper dan journal terbaru.

5. Ini juga sekaligus menjawab pertanyaan mahasiswa

yang sering ngeluh, banyak baca paper kok malah

tambah pusing? Silakan ikuti best practice ini, maka

kepala akan nyaman. Kepala jadi pusing ternyata bukan

Syarifudin: Metode Penelitian Komunikasi 16

karena kita banyak membaca, tapi karena yang kita

baca memang ”belum banyak

6. Menentukan dan mendeskripsikan metode baru yang

akan ditawarkan yang berbeda dengan kajian

sebelumnya sebagai kontribusi anda dalam penelitian

yang akan didapatkan.

7. Buat Proposal: Ciri proposal yang baik menggambarkan

apa masalah yang akan diteliti.

ISI Proposal Penelitian; 1) Mendeskripsikan masalah dan efeknya pada manusia, alam,

dan aqidah. 2) Ceritakan kronologis masalah dan konsep yang sudah ada

tapi tidak bisa menyelesaikan masalah yang anda angkat. 3) Kemukakan tawaran atau kontribusi pemikiran anda sebagai

karya anda sebagai pembeda dengan karya sebelumnya, dan tegaskan bahwa karya anda memiliki kontribusi lebih besar dibanding dengan karya yang ada.

4) Referensi yang digunakan harus baru minimal 3 tahun terakhir. Diajurkan untuk S2 dan S3 dari buku yang terindeks SCOPUS dan ISI.

5) Prinsipnya penelitian itu ada 3 (tiga): a). Masalah, b). Karya orang yang sudah ada, c). Kontribusi anda dengan perspektif baru, dan metodologi.

Jangan lupa niatkan bahwa ketika anda meneliti dan menelaah masalah adalah ibadah dan amal jariah. ketika anda mampu memberikan cahaya kebenaran melalui kesimpulan penelitian yang dapat mencerahkan orang dari problematika sosial, alam, dan Aqidah PERTANDA Bahwa anda termasuk warasatul Ambiyah.