LAPORAN DISKUSI TUTORIAL
BLOK I BUDAYA ILMIAH
SKENARIO 1
PENERAPAN BERPIKIR KRITIS
DALAM MENYELESAIKAN
KONTROVERSI INFORMASI PENULARAN FLU BURUNG
Oleh
Kelompok 12:
Fiqih Faruz Romadhon (G0009084)
David Kurniawan S. (G0009050)
Ichsanul Amy Himawan (G0009104)
Ahmad Afiyyudin (G0009008)
Ariesta Permatasari (G0009028)
Dhiandra Dwi (G0009058)
Hanifah Astrid (G0009100)
Fika Khulma S (G0009082)
Qonita S. Janani (G0009176)
Muvida (G0009144)
Gia Noor Pratami (G0009092)
Tutor: Kustiwinarni, Dra, Apt.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2009
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Seringkali kita dihadapkan dengan kontroversi terhadap sebuah
informasi. Untuk mendapatkan kebenaran dari kontroversi informasi tersebut
diperlukan langkah-langkah yang tepat sehingga didapatkan informasi yang
valid. Salah satu caranya adalah dengan berpikir kritis.
Dalam kasus kali ini ditemukan 28 ayam yang mati mendadak di Desa
Karanggintung, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas karena
terjangkit flu burung. Budi, anak seorang peternak ayam di daerah tersebut,
dijauhi teman-temannya di sekolah karena menurut mereka Budi dapat
menularkan virus flu burung. Namun, guru mereka menjelaskan bahwa virus
flu burung hanya dapat ditularkan dari unggas yang sakit ke manusia.
Kontroversi dalam kasus kali ini perlu diselesaikan agar tidak terjadi
kesalahpahaman yang lebih lanjut. Oleh karena itu, dalam laporan kali ini
akan dibahas mengenai langkah-langkah yang harus diambil untuk
menyelesaikan kontroversi tersebut.
Dengan menyelesaikan skenario 1 diharapkan mahasiswa mampu
menerapkan cara berpikir kritis dan ilmiah dalam menyelesaikan masalah dan
mengambil keputusan yang tepat.
b. Rumusan Masalah
1. Kontroversi informasi apa sajakah yang ada?
2. Pendapat siapakah yang ilmiah, pendapat guru atau teman-teman?
3. Apa saja langkah-langkah yang harus ditempuh untuk menyelesaikan
kontroversi informasi tersebut?
c. Tujuan
1. Mencari informasi yang berhubungan dengan flu burung
2. Mampu berpikir kritis dalam memilih informasi yang valid secara ilmiah
3. Mengetahui langkah-langkah yang harus dilaksanakan
d. Manfaat
1. Mengetahui informasi yang berhubungan dengan flu burung
2. Mengaplikasikan berfikir kritis dalam menyelesaikan masalah
3. Mampu memutuskan langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam
penyelesaian kontroversi yang ada
BAB II
STUDI PUSTAKA
A. Flu burung
1. Definisi
Flu burung ( avian influenza ) adalah penyakit yang disebabkan
organisme mikro yang digolongkan virus influenza A yang disebut virus
H5N1.Penjamu alami yang menjadi resevoir virus flu burung,yaitu burung –
burung liar.Turunan virus influenza unggas berpatogenitas rendah ditularkan
dari unggas resevoir ke unggas yang rentan, seperti ayam dan
kalkun.Turunan virus tersebut tidak hanya mengalami adaptasi tetapi juga
mutasi insersi yang menyebabkan virus menjadi patogen dan ganas sehingga
menimbulkan kematian pada penderitanya.( Kamps et al,2006 )
Hingga 6 Juni 2007, WHO telah mencatat sebanyak 310 kasus dengan
189 kematian di seluruh dunia. Di Indonesia, tercatat 99 kasus flu burung
dengan 79 kematian. (www.wikipedia.org)
2. Penularan Virus Flu Burung
a. dari unggas ke manusia.
Penularan atau transmisi dari virus influenza secara umum dapat terjadi
melalui kontak langsung dengan feses dan air liur unggas yang terinfeksi,
melalui inhalasi, dan kontak tidak langsung ( Maksum Radji , 2006 )
Sebagian besar kasus infeksi flu burung pada manusia disebabkan
penularan virus dari unggas ke manusia. Secara umum, virus Flu Burung
tidak menyerang manusia, namun beberapa tipe tertentu dapat mengalami
mutasi lebih ganas dan menyerang manusia. (www.depkes.go.id)
b. dari manusia ke manusia
Bukti bahwa terjadinya transmisi dari manusia ke manusia sangat jarang
ditemukan. Namun demikian, beberapa kejadian dimana terjadi kematian
pasien yang berkerabat dekat disebabkan oleh infeksi virus H5N1 (Hien TT,
et. al. 2004).
Disamping itu, telah terjadi proses penularan virus flu burung antar
manusia di daerah Karo Sumatera Utara pada tahun 2005 (Prof. Ira Longgini,
peneliti Universitas Washington, AS). Pada 21 Juli 2005, tiga kasus fatal
terjadi di Tangerang, Indonesia, yang disebabkan oleh flu burung subtipe
H5N1. Berbeda dengan kasus lainnya di Asia Tenggara (Thailand, Kamboja,
dan Vietnam), kasus ini dianggap unik karena korban tidak banyak
berhubungan dengan unggas.(www.wikipedia.org), sehingga, dalam kasus ini
dapat diduga bahwa penularan yang terjadi dari manusia ke manusia.
Meskipun saat ini telah terjadi proses mutasi virus flu burung, hingga
sekarang belum terjadi proses penularan virus tersebut dari manusia ke
manusia. Meski tidak menyebabkan penularan antar manusia, tapi mutasi ini
telah menjadikan virus lebih mudah beradaptasi dengan tubuh manusia.( Prof
drh Charles Rangga Tabbu, MSc, PhD, ketua tim peneliti flu burung UGM).
Pada beberapa kasus, kemungkinannya terjadi penularan antar manusia ke
manusia telah terjadi seiring dengan kontak dengan pasien pada saat tahap
akut penyakit ini. Pada semua kejadian tersebut, penularan terjadi dengan
sangat terbatas dan tidak mengarah kepada penularan massal yang lebih
banyak di masyarakat, yang menunjukkan bahwa virus ini tidak mudah
menular antara manusia ke mansia saat ini.(www.who.or.id)
a. Berpikir kritis
Berpikir kritis mencakup ketrampilan menafsirkan dan menilai
pengamatan, informasi, dan argumentasi. Berpikir kritis meliputi pemikiran
dan penggunaan alasan yang logis, mencakup ketrampilan membandingkan,
mengklasifikasi, melakukan pengurutan (sekuensi), menghubung-kan sebab
dan akibat, mendeskripsikan pola, membuat analogi, menyusun rangkaian,
memberi alasan secara deduktif dan induktif, peramalan, perencanaan,
perumusan hipotesis, dan penyampaian kritik. Berpikir kritis mencakup
penentuan tentang makna dan kepentingan dari apa yang dilihat atau
dinyatakan, penilaian argumen, pertimbangan apakah kesimpulan ditarik
berdasarkan bukti-bukti pendukung yang memadai. (Dr. Bhisma Murti, MPH,
MSc, PhD – Institute for Health Economic and Policy Studies (IHEPS)/
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas
Maret, 2009).
Tujuan dari berpikir kritis adalah menantang untuk mencari alasan tantang
mengapa dan bagaimana suatu hal itu terjadi, mencari alternative penjelasan,
merumuskan dan menguji hipotesis, menguji motif dan ketidaklengkapan,
mencari ketidakcocokan, dan menganalisis (mengolah) informasi yang ada
dan menyintesisnya (menggabungkan). (Richard W. Paul, 1990)
BAB III
PEMBAHASAN
Pada skenario kali ini kontroversi informasi yang ada adalah mengenai
penularan flu burung. Berdasarkan pendapat teman-teman Budi, penularan terjadi
dari manusia ke manusia sehingga mereka menjauhi Budi agar tidak tertular flu
burung. Namun, guru mereka berpendapat bahwa penularan hanya dapat terjadi
dari unggas ke manusia. Untuk menyelesaikan kasus ini diperlukan suatu
pemikiran kritis agar didapatkan jawaban yang benar secara ilmiah.
Pertama-tama yang dilakukan adalah mencari berbagai informasi tentang flu
burung, khususnya mengenai penularan flu burung yang bisa didapatkan dari
penyuluhan, internet, jurnal, text book, dan konsultasi pakar. Dari informasi yang
ada selanjutnya dipilah untuk menguji validitas dan kesesuaian dengan masalah
ini. Pengujian validitas informasi dilakukan dengan cara melihat sumber,
pengarang, dan isi dari informasi itu sendiri. Sumber-sumber yang bisa dipercaya,
salah satu contohnya adalah jurnal-jurnal ilmiah kedokteran.
Dari informasi yang didapatkan, kebanyakan kasus flu burung ditularkan
dari unggas ke manusia. Sampai tahun 2007, ditemukan 310 kasus flu burung dari
unggas ke manusia di seluruh dunia, di mana 99 di antaranya terjadi di Indonesia.
Namun, terdapat bukti pula bahwa virus tersebut dapat ditularkan dari manusia ke
manusia, yakni hingga tahun 2005 terdapat 4 kasus di dunia, di mana 2 kasus
ditemukan di Indonesia. Dari data tersebut terlihat bahwa penularan flu burung
dari manusia ke manusia masih sangat jarang terjadi.
Sumber yang mencantumkan data penyebaran flu burung dari manusia ke
manusia di Indonesia adalah dari wikipedia, di mana sumber ini kurang ilmiah,
karena dalam situs wikipedia, berita yang ditulus belum tentu berasal dari pakar
yang telah berpengalaman. Disamping itu, dalam situs ini tidak dicantumkan pula
nama penulisnya, sehingga dianggap kurang valid. Sedangkan dari sumber-
sumber lain seperti jurnal-jurnal ilmiah lain tidak dicantumkan data-data serupa
seperti berita di wikipedia.Dalam jurnal yang diperoleh, bukti penularan dari
manusia ke manusia beru ditemukan di luar negeri (Thailand dan Vietnam).
Di samping itu, faktor-faktor pendukung penyebaran virus ini dari manusia ke
manusia belum diteliti lebih lanjut sehingga belum dapat dipastikan bahwa
penularan tersebut benar-benar murni dari manusia ke manusia. Sehingga data
dari jurnal ilmiah ini pun juga belum dapat dipercaya secara ilmiah.
Oleh karena itu, penularan flu burung yang jelas benar secara ilmiah bisa
terjadi dari unggas ke manusia, sedangkan penularan dari manusia ke manusia
sampai saat ini masih dipertanyakan dan perlu dikaji lebih lanjut.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pendapat teman-teman Budi kurang tepat, karena:
a. Teman-teman Budi hanya mengambil info dari koran yang belum jelas
kebenarannya secara ilmiah.
b. Tidak ada Bukti kalau Budi sakit (teman-teman Budi asal menuduh).
2. Berdasarkan bukti-bukti yang relevan yang diperoleh, pendapat guru
merupakan pendapat yang tepat secara ilmiah, karena:
a. Masih sangat sedikit kasus di Indonesia yang menunjukkan adanya
penularan virus dari menusia ke manusia ( kasus hanya terjadi di
Tangerang), sehingga buktinya kurang valid.
b. Kejadian kasus penularan flu burung dari manusia ke manusia
dianggap kurang valid karena belum dikaji lebih jauh dan jarang
ditemukan.
B. Saran
1. Meskipun perkiraan fase di mana penularan antar manusia ini masih belum
dapat diketahui, akan tetapi pencegahan transmisi antar manusia ini perlu
mendapatkan perhatian yang serius mengingat bahwa di Vietnam telah
dilaporkan kasus penularan dari manusia ke manusia.
2. Pendapat guru yang menyebutkan kasus flu burung hanya menular
melalui unggas ke manusia lebih tepat jika disebutkan pada umumnya
menular dari unggas ke manusia, sebab pada kenyataannya terdapat kasus
penularan dari manusia ke manusia.
3. Perlu adanya sosialisasi di lingkungan Budi untuk memberikan
pengarahan dan penjelasan yang nyata tentang penularan flu burung.
DAFTAR PUSTAKA
Deptan RI. 2005. Pencegahan dan Pengendalian Flu Burung (Avian Influenza).
http://www. Litbang.deptan.go.id/berita/one/221/ (30 Agustus 2009)
Dr. Bhisma Murti, MPH, MSc, PhD. 2009. Berpikir Kritis. Fakultas Kedokteran,
Universitas Sebelas Maret.
Kamps et al. 2006. Influenza Report 2006.University of Stellenbosch
Radji,Maksum. 2006 .Avian Influenza A (H5N1) : Patogenesis, Penyebaran, dan
Pencegahan pada Manusia.
http://jurnal.farmasi.ui.ac.id/pdf/2006/v03n02/maksum0302.pdf (1
September 2009)
Richard W, Paul. 2006. Center for Critical Thinking and Moral Critique. Sonoma
state university, Rohnert Park, CA
Tjandra Yoga A. 2005. Flu Burung.
http://medicastore.com/penyakit/3001/Flu_Burung.html (30 Agustus
2009)
WHO. 2006. Avian Influenza.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/avian_influenza/en/ (2
September 2009)
Wikipedia.2008.http://en.wikipedia.org/wiki/Transmission_and_infection
H5N1(1 September 2009)
Top Related