Download - RINITIS KRONIK

Transcript
Page 1: RINITIS KRONIK

Oleh : Karina Astari

Pembimbing : dr. Sita Asri Rasyad, SpTHT-KL

RINITIS KRONIK

Page 2: RINITIS KRONIK

Rhinitis Proses inflamasi mukosa hidung yang dapat

disebabkan oleh infeksi, alergi atau iritasi.Sifat infeksi :- Akut- Kronis : ± 3 bulanRhinitis kronis : rhinitis alergi, rhinitis

vasomotor, rhinitis medikamentosa, rhinitis hipertofi, rhinitis atrofi.

Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam. Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 139

Page 3: RINITIS KRONIK
Page 4: RINITIS KRONIK

Rhinitis AlergiKelainan pada hidung dengan gejala bersin-

bersin, rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE. (WHO)

Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam. Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 128-33

Page 5: RINITIS KRONIK

Cont’Histamin : rasa gatal pada hidung, bersin-

bersin, kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat (rinore), hidung tersumbat

Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam. Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 128-33

Page 6: RINITIS KRONIK

Rhinitis Alergi Gambaran histologik :- Dilatasi pembuluh darah dengan pembesaran

sel goblet dan sel pembentuk mukus- Pembesaran ruang interstitial seluler dan

penebalan membran basal- Infiltrasi sel eosinofil pada jaringan mukosa

dan submukosa serangan dpt persisten perubahan

irreversible proliferasi jaringan ikat dan hiperplasia mukosa mukosa hidung menebal

Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam. Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 128-33

Page 7: RINITIS KRONIK
Page 8: RINITIS KRONIK

Rhinitis Alergi Diagnosis :- Anamnesis : serangan bersin berulang, rinore yang encer dan

banyak, hidung tersumbat, hidung dan mata gatal, yang kadang disertai lakrimasi

- PF : rinoskopi anterior mukosa edema, basah, livide, disertai

sekret yang encer dan banyak ; bila persisten, mukosa inferior hipertrofi

Allergic shiner, allergic salute, allergic crease, cobblestone appearance, geographic tounge

- PP : In vitro : Hitung eosinofil, ELISA, sitologi hidung In vivo : tes cukit kulit, uji intrakutan/intradermal yang tunggal

ata berseri (SET, Skin End-point Titration) ; tes provokasi “Challenge Test”

Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam. Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 128-33

Page 9: RINITIS KRONIK

KomplikasiPolip hidungOtitis media efusiSinusitis paranasal

Page 10: RINITIS KRONIK

Diagnosis Rhinitis Alergi

Penghindaran alergen

intermiten Persisten

Ringan Sedang/ berat

- AH oral/ topikal, atau- AH + dekongestan oral

- AH oral/ topikal, atau- AH + dekongestan oral, atau- KS topikal- NA kromoglikat

Ringan Sedang/ berat

Evaluasi 2-4 minggu

KS topikal

Evaluasi 2-4 minggu

Membaik Tidak ada

- Pertimbangkan imunoterapi- Sumbatan hidung menetap : dekongestan (3-5 hari), atau KS oral (jangka pendek) ; bila gagal : kaustik konka/ konkotomi- KS topikal ditingkatkan-Gatal hidung : KS topikal +AH-Rinore : Ipatropium bromida

Alogaritma Penatalaksanaa

n Rhinitis Alergi

Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam. Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 134

Page 11: RINITIS KRONIK

Rhinitis VasomotorKeadaan idopatik tanpa ada infeksi, alergi,

eosinofillia, perubahan hormonal dan pajanan obat.

Etiologi dan patofisologi :1. Neurogenik2. Neuropeptida3. Nitrit oksida4. Trauma

Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam. Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 135-7

Page 12: RINITIS KRONIK

Rhinitis VasomotorGejala klinis :- Hidung tersumbat bergantian kanan/kiri- Rinore mukoid/ serosa- Jarang disertai gejala mata- Gejala dapat memburuk dipagi hariBerdasarkan gejala, dibagi dlm 3 kelompok :1. Gol. Bersin (sneezers)2. Gol. Rinore (runners))3. Gol. Tersumbat (blockers)

Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam. Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 135-7

Page 13: RINITIS KRONIK
Page 14: RINITIS KRONIK

Rhinitis VasomotorDiagnosis : - Rinoskopi anterior : edema mukosa hidung, konka

merah gelap, permukaan konka dapat licin/berbenjol-benjol, terdapat sekresi mukoid biasanya sedikit, sekresi serosa banyak (pada kel. Rinore)

- Uji lab. Untuk menyingkirkan rhinitis alergi (tes cukit kulit, kadar IgE spesifik, eosinofil)

Th/ :- Menghindari stimulus- Pengobatan simtomatis (dekongestan oral, lar.

AgNO3 25%, kortikosteroid topikal)- operatif

Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam. Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 135-7

Page 15: RINITIS KRONIK
Page 16: RINITIS KRONIK

Rhinitis medikamentosaGangguan vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian

vasokonstriktor topikal (tetes hidung/ semprot hidung) dalam waktu lama dan berlebihan, sehingga menyebabkan sumbatan hidung yang menetap

Patofisiologi :Pemakaian vasokonstriktor berulang rebound

dilatation gejala obstruksi pasien lebih sering dan banyak memakai obat tsb kadar alfa adrenergik tinggi di mukosa, penurunan sensitivitas alfa adrenergik di pembuluh darah toleransi aktivitas tonus simpatis yang menyebabkan vasokonstriksi menghilang dilatasi dan kongesti mukosa hidung (rebound congestion)

Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam. Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 137

Page 17: RINITIS KRONIK

Rhinitis medikamentosaKerusakan yang terjadi pada mukosa hidung, pada

pemakaian obat tetes hidung dalam jangka waktu lama :

- Silia rusak- sel goblet berubah ukuran, - membran basal menebal,- pembuluh darah melebar, - stroma tampak edema, - hipersekresi kelenjar mukus dan perubahan pH

sekret hidung, - lapisan submukosa menebal, lapisan periostium

menebal

Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam. Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 137

Page 18: RINITIS KRONIK

Rhinitis medikamentosa• Gejala dan tanda : keluhan hidung tersumbat

terus menerus dan berair, edema/ hipertrofi konka dengan sekret hidung yang berlebihan, apabila diberi tampon adrenalin edema konka tidak berkurang

• Th/ :- Hentikan pemakaian vasokonstriktor hidung- Sumbatan berulang : kortikosteroid oral - Dekongestan oral

Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam. Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 137

Page 19: RINITIS KRONIK

Rhinitis Hipertrofi Hipertrofi : perubahan mukosa hidung pada

konka inferior yang mengalami hipertrofi karena proses inflamasi kronis yang disebabkan oleh infeksi bakteri primer atau sekunder. Dapat juga karena lanjutan dari rhinitis alergi atau vasomotor.

Gejala utama : - sumbatan hidung, atau gejala diluar hidung

spt mulut kering, nyeri kepala, dan gangguan tidur.

- Sekret biasanya banyak dan mukopurulen.Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam. Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 140

Page 20: RINITIS KRONIK

Rhinitis Hipertrofi• Pemeriksaan : - Konka hipertrofi, permukaan berbenjol-benjol- Pasase udara dalam rongga hidung sempit- Sekret mukopurulen diantara konka inferior

dan septum serta didasar rongga hidung• Th/ : - simptomatis, zat kimia (nitras argenti atau

trikoloasetat) atau dg elektrokauter- konkoplasti

Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam. Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 140

Page 21: RINITIS KRONIK

Rhinitis AtrofiInfeksi hidung kronikDitandai dg atrofi progresif pada mukosa dan

tulang konkaMukosa hidung Sekret yang kental dan cepat

mengering shg terbentuk krusta yang berbau busukHisto-PA :- Metaplasia epitel torak bersilia menjadi epitel

kubik/ epitel gepeng berlapis- Silia menghilang- Lap. Submukosa jadi lebih tipis- Kelenjar berdegenerasi/ atrofi

Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam. Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 140-1

Page 22: RINITIS KRONIK

Rhinitis Atrofi• Etiologi :Infeksi kuman spesifik (Klebsiella ozaena,

stafilokokus, streptokokus), defisiensi FE, defisiensi Vit A, sinusitis kronik, kelainan hormonal, penyakit kolagen, autoimun.

• Gejala klinis :Napas berbau, sekret kental dan berwarna

hijau, gangguan penghidu, sakit kepala, hidung merasa tersumbat.

Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam. Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 140-1

Page 23: RINITIS KRONIK

Rhinitis Atrofi Pemeriksaan :- Rongga hidung lapang- Konka inferior/ media menjadi hipotrofi atau

atopi- Terdapat sekret purulen & krusta yang

berwarna hijau Penunjang : HistoPA, uji resistensi kuman,

mikrobiologi, CT scan Th/ : antibiotika berspektrum luas, larutan

garam hipertonik, teknik opertif penutupan lubang hidung/ penyempitan rongga hidung.

Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam. Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 140-1