7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
1/44
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan autoimun adalah kegagalan fungsi sistem kekebalan tubuh yang membuat
badan menyerang jaringannya sendiri. Sistem imunitas menjaga tubuh melawan pada apa
yang terlihatnya sebagai bahan asing atau berbahaya. Bahan seperti itu termasuk parasit
(seperti cacing), sel kanker, dan malah pencangkokan organ dan jaringan.
Bahan yang bisa merangsang respon imunitas disebut antigen. Antigen adalah
molekul yang mungkin terdapat dalam sel atau di atas permukaan sel (seperti bakteri, irus,
atau sel kanker). Beberapa antigen ada pada jaringan sendiri tetapi biasanya, sistem imunitas
bereaksi hanya terhadap antigen dari bahan asing atau berbahaya, tidak terhadap antigen
sendiri. Sistem munitas kadang!kadang rusak, menterjemahkan jaringan tubuh sendiri
sebagai antigen asing dan menghasilkan antibodi (disebut autoantibodi) atau sel imunitas
menargetkan dan menyerang jaringan tubuh sendiri. "espon ini disebut reaksi autoimun. #al
tersebut menghasilkan radang dan kerusakan jaringan. $fek seperti itu mungkin merupakan
gangguan autoimun, tetapi beberapa orang menghasilkan jumlah yang begitu kecil
autoantibodi sehingga gangguan autoimun tidak terjadi.
%lasifikasi penyakit autoimun&
'. %has organ (organ specific) dengan pembentukan antibodi yang khas organ.
ontoh & hiroiditis, dengan auto!antibodi terhadap tiroid* +iabetes ellitus, dengan auto!
antibodi terhadap pankreas* sclerosis multiple, dengan auto!antibodi terhadap susunan saraf*
penyakit radang usus, dengan auto!antibodi terhadap usus.
-. Bukan khas organ (non!organ specific), dengan pembentukan auto antibodi yang tidak
terbatas pada satu organ.
ontoh & Systemic lupus erythemathosus (S$), arthritis rheumatika, askulitis sistemik dan
scleroderma, dengan auto!antibodi terhadap berbagai organ.
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
2/44
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Sistemik Lupus Eritematosus
A. Definisi
Sistemik upus $ritematosus (S$ atau upus), adalah penyakit multiorgan
yang berdasarkan kelainan imunologik. /rgan yang sering terkena yaitu sendi, kulit,
ginjal, otak, hati, dan lesi dasar pada pada organ tersebut adalah suatu askulitis yang
terjadi oleh karena pembentukan dan pengendapan kompleks antigen!antibodi. S$
ditandai dengan pembentukan bermacam!macam antibodi yang ditujukan terhadap
komponen inti sel, yaitu +0A, "0A, dan nukleoprotein. %adang!kadang awalnyahanya satu organ yang terkena selama beberapa bulan atau tahun yang kemudian
berkembang ke beberapa organ lain.
S$ pada anak sangat beragam dalam tingkat keparahannya. Beberapa anak
dapat menderita penyakit yang ringan dengan gejala sedikit serta tidak ada
keterlibatan organ penting, sedangkan pada beberapa anak lain dapat tampak sakit
berat serta ada keterlibatan beberapa organ.
B. Etioloi
$tiologi S$ belum diketahui secara pasti, namun ada faktor predisposisi
secara genetik yang dapat menyebabkan penyakit ini. +iperkirakan S$, layaknya
penyakit autoimun lain, muncul pada seseorang yang secara genetis rentan terpapar
satu atau beberapa faktor pencetus yang ada di lingkungan.
Beberapa hal yang disepakati berperan pada S$ adalah&
'. 1aktor genetik sebagai predisposisi, didukung oleh adanya beberapa fakta&
! S$ ditemukan pada 234 kembar identik
! 1rekuensi penemuan genotipe #A!+"5 dan +"- meningkat
! 1rekuensi pasien S$ pada anggota keluarga yang lain juga meningkat
-. 1aktor hormonal, didukung oleh fakta bahwa&
! 6asien perempuan jauh lebih banyak, terutama pada masa pubertas dan pasca
pubertas
5. Beberapa faktor pencetus yang dilaporkan menyebabkan kambuhnya S$
adalah, stress fisik maupun mental, infeksi, paparan ultraiolet dan obat!
obatan. Banyak obat- telah dilaporkan dapat memicu S$. 0amun, lebih dari
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
3/44
734 nya terjadi sebagai efek samping dari salah satu dari obat- berikut&
hydrala8ine (digunakan untuk hipertensi), 9uinidine dan procainamide
(digunakan untuk irama jantung abnormal), fenitoin (digunakan untuk
epilepsi), isonia8id (0ydra8id, ania8id, digunakan untuk tuberculosis), d!
penicillamine (digunakan untuk rheumatoid arthtritis). /bat!obatan ini
diketahui menstimulasi sistem imun dan menyebabkan S$. :ntungnya, S$
yang dipicu obat!obatan jarang (kurang dari ;4 dari seluruh pasien S$) dan
biasanya membaik jika obat!obat tersebut dihentikan
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
4/44
terhadap glikoprotein trombosit), sehingga dapat terjadi trombositopenia, dan
trombosis disertai perdarahan. Antibodi antinuklear telah dikenal pula sebagai
pembentuk kompleks imun yang sangat berperan sebagai penyebab askulitis.
Autoantibodi pada lupus tidak selalu berperan pada patogenesis ataupun
bernilai sebagai petanda imunologik penyakit lupus. Antibodi antinuklear dapat
ditemukan pada bukan penderita lupus, atau juga dalam darah bayi sehat dari seorang
ibu penderita lupus. Selain itu diketahui pula bahwa penyakit lupus ternyata tak dapat
ditularkan secara pasif dengan serum penderita lupus.
Adanya keterlibatan kompleks imun dalam patogenesis S$ didasarkan pada
adanya kompleks imun pada serum dan jaringan yang terkena (glomerulus renal,
tautan dermis!epidermis, pleksus koroid) dan aktiasi komplemen oleh kompleks
imun menyebabkan hipokomplemenemia selama fase aktif dan adanya produk
aktiasi komplemen.
Beberapa kompleks imun terbentuk di sirkulasi dan terdeposit di jaringan,
beberapa terbentuk insitu (suatu mekanisme yang sering terjadi pada antigen dengan
afinitas tinggi, seperti ds+0A). %omponen '9 dapat terikat langsung pada ds+0A
dan menyebabkan aktiasi komplemen tanpa bantuan autoantibodi.
%ompleks imun menyebabkan lesi inflamasi melalui aktiasi kaskade
komplemen. Akibatnya terdapat faktor kemotaktik (5a, ;a), adanya granulosit dan
makrofag sehingga terjadi inflamasi, seperti askulitis. Beberapa faktor terlibat dalam
deposit kompleks imun pada S$, antara lain banyaknya antigen, respon autoantibodi
yang berlebih dan penurunan pembersihan kompleks imun karena inefisiensi atau
kelelahan sistem retikuloendotelial. 6enurunan fungsi ini dapat disebabkan oleh
penurunan reseptor komplemen "' pada permukaan sel. 6ada lupus nefritis, lesi
ginjal mungkin terjadi karena mekanisme pertahanan di daerah membran basal
glomerulus, yaitu ikatan langsung antara antibodi dengan membran basal glomerulus,
tanpa interensi kompleks imun.
6asien dengan S$ aktif mempunyai limfositopenia , khususnya bagian
+
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
5/44
terjadi peningkatan apoptosis dari limfosit. Selain itu, terjadi pula persistensi sel
apoptosis akibat defek pembersihan (clearance). %adar '9 yang rendah mencegah
ambilan sel apoptosis oleh makrofag. 6eningkatan ekspresi Bcl!- pada sel dan
protein 1as pada +@ mengakibatkan peningkatan apoptosis dan limfositopenia.
eskipun hormon steroid (sex hormone) tidak menyebabkan $S, namun
mempunyai peranan penting dalam predisposisi dan derajat keparahan penyakit.
6enyakit $S terutama terjadi pada perempuan antara menars dan menopause, diikuti
anak!anak dan setelah menopause. 0amun, studi oleh ooper dkk menyatakan bahwa
menars yang terlambat dan menopause dini juga dapat mendapat $S, yang
menandakan bahwa pajanan estrogen yang lebih lama bukan risiko terbesar untuk
mendapat $S.
Adanya defisiensi relatif hormon androgen dan peningkatan hormon estrogen
merupakan karakteristik pada S$. Anak!anak dengan S$ juga mempunyai kadar
hormon 1S# (Follicle-stimulating hormone), # (Luteinizing hormone) dan prolaktin
yang meningkat. 6ada perempuan dengan S$, juga terdapat peningkatan kadar '>
alfa hidroksiestron dan estriol. 1rekuensi S$ juga meningkat saat kehamilan
trimester ketiga dan postpartum. 6ada hewan percobaan hormon androgen akan
menghambat perkembangan penyakit lupus pada hewan betina, sedangkan kastrasi
prapubertas akan mempertinggi angka kematian penderita jantan.
1akta bahwa sebagian kasus bersifat sporadis tanpa diketahui faktor
predisposisi genetiknya belum dapat diungkapkan secara jelas, menunjukkan faktor
lingkungan juga berpengaruh. ?nfeksi dapat menginduksi respon imun spesifik berupa
molecular mimicryyang mengacau regulasi sistem imun.
E. #anifestasi Klinis
6enyakit ini seringkali diawali dengan gejala yang samar!samar, sepertidemam, fatigue, dan kehilangan berat badan. anda dan gejala yang muncul pada
anak tidaklah sama dengan pada dewasa. upus yang dimulai pada masa anak!anak
biasanya secara klinis lebih berat. 6ada penyakit yang sudah lanjut dan berbulan bulan
sampai tahunan barulah menunjukkan manifestasi klinis yang lebih spesifik dan
lengkap serta cenderung melibatkan multiorgan.
+ua gejala yang sering muncul pada anak adalah ruam kulit dan arthritis.
"uam malar yang khas, atau disebut butterfly rash(ruam kupu!kupu) muncul akibat
adanya sensitifitas yang berlebihan terhadap cahaya matahari (photosensitive) dan
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
6/44
dapat memburuk dengan adanya infeksi irus atau stress emosional. "uam ini tidak
sakit dan tidak gatal. umlah ruam menjadi sedikit pada lipatan nasolabial dan
kelopak mata. "uam lain biasanya muncul pada telapak tangan, serta telapak kaki.
"uam malar dapat sembuh sempurna tanpa parut dengan terapi. ungkin terdapat
ulkus pada membran mukosa. "ambut dapat berubah menjadi lebih kering dan rapuh,
bahkan sampai alopesia. Arthritis seringkali muncul, dan dapat berlanjut menjadi
pembengkakan sendi jari!jari tangan atau kaki.
$am%ar 1& Butterfly rash 'ruam kupu(kupu ) malar rash* pa"a anak "enan
lupus
+. !ara Dianosa
Ta%el& Kriteria A!, 'American ollege of "heumatology) "eisi '772, untuk
%lasifikasi upus $ritematosus Sistemik
"uam malar (butterfly rash)
"uam diskoid!lupus
1otosensitif
:lkus pada oral atau nasal
Arthritis non!erosif0efritis
6roteinuria C3,; gDhari
Silinder selular
$nsefalopati
%ejang
6sikosis
6leuritis atau perikarditis
%elainan hematologi
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
7/44
Anemia hemolitik
eukopenia
imfopenia
rombositopenia
6emeriksaan imunoserologis positif
Antibodi terhadap ds+0A
Antibodi terhadap Smith nuclear antigen
Antibodi antifosfolipid (@), berdasarkan&
Antibodi ?gG atau ?g antikardiolipin
upus antikoagulan
6ositif palsu pada tes serologis untuk sifilis dalam waktu > bulan
es antinuklear antibodi (A0A) positif
ika didapatkan < dari '' kriteria diatas kapanpun dalam masa obserasi
penyakit, diagnosis S$ dapat dibuat dengan sensitiitas 7>4 dan spesifisitas 7>4.
$. Bentuk Bentuk SLE
1. Nefritis Lupus
ebih dari 34 anak dengan lupusmemiliki bukti adanya keterlibatan ginjal
pada suatu masa dalam penyakitnya. Bahkan bila pada semua pasien lupus
dilakukan pemeriksaan biopsi ginjal dan diperiksa dengan mikroskop
imunofloresensi akan ditemukan kelainan pada hampir semua kasus meskipun pada
pemeriksaan urinalisisnya belum ada kelainan (silent NL).
Gambaran klinis pasien nefritis lupus sangat berariasi, karena kelainan
patologi anatomik ginjal pada 0 dapat mengenai berbagai struktur parenkimginjal, yaitu glomerulus, tubulus dan pembuluh darah. ulai dari tanpa kelainan
pada urinalisis, atau hanya edema, proteinuriaDhematuria ringan sampai gambaran
klinis yang berat yaitu sindrom nefrotik, glomerulonefritis yang disertai penurunan
fungsi ginjal yang progresif, atau hipertensi yang dapat disertai ensefalopati
hipertensif.
Dianosis
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
8/44
:ntuk menegakkan diagnosis 0 maka haruslah ditemukan dulu adanya S$
pada pasien. +iagnosis S$ dilakukan berdasarkan kriteria A" yang telah direisi
pada tahun '772 seperti yang telah disampaikan diatas.
+iagnosis ditegakkan bila ditemukan C < dari '' kriteria. 6ada pemeriksaan
laboratorium pada sebagian besar pasien 0 ditemukan sel $ atau $ reaksi (@),
peninggian $+, penurunan kadar komplemen 5,
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
9/44
! Antibodi anti ds!+0A
! :ji coombs
! :ji serologi sifilis
! Serum imunoglobulin, terutama ?gG
! krioglobulin
2. Biopsi ginjal
Bila memungkinkan dapat diperiksa anti "o, anti Sm, dan anti kardiolipin
(anti fosfolipid).
-. Lupus Diskoi"
Sebesar - sampai 54 lupus diskoid terjadi pada usia dibawah '; tahun. esi
kulit diskoid pada pasien anak terdiri dari bercak eritema yang menimbul dengan
adherent keratotic scaling danfollicular plugging, pada lesi lama dapat terjadi
parut atrofi dan banyak muncul pada kulit yang sering terkena sinar matahari,
sebagaimana halnya pada pasien dewasa. esi diskoid sering menyebabkan
timbulnya jaringan parut dan dapat kambuh kembali jika pasien terpapar sinar
ultraiolet. Sekitar 24 lupus diskoid akan menjadi S$ dalam waktu ; tahun.
Ealaupun belum ada penelitian yang menyebutkan lupus diskoid dapat
berkembang menjadi S$ pada anak, namun presentasi lupus diskoid pada anak
yang cukup jarang harus mendapatkan perhatian dari dokter yang merawat. #asil
pemeriksan laboratorium menunjukkan adanya antibodi antinuclear (A0A) yang
disertai peningkatan kadar ?gG yang tinggi dan leukopeni ringan. Bukti klinis dan
laboratoris lain yang menunjukkan adanya penyakit sistemik penting untuk
memantau progresifitas penyakit ini menjadi S$.
. Sistem Saraf Pusat
Gejala SS6 muncul pada -3 F 534 pada anak dan dewasa dengan S$, dan
dapat melibatkan gejala!gejala neurologis atau psikiatrik. idak seperti
manifestasi penyakit lain, keterlibatan SS6 dapat terlihat di tahun pertama
penyakit pada 2;!;4 pasien yang akan berkembang menjadi penyakit SS6.
Gejala SS6 berariasi mulai dari disfungsi serebral global dengan kelumpuhan
dan kejang sampai gejala fokal seperti nyeri kepala dan kehilangan memori.
Gejala neuropsikiatrik ada pada 55 F >34 pasien S$ dewasa dengan kelainan
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
10/44
SS6. "esiko pada wanita delapan kali lebih besar daripada pria, dan resiko
tertinggi ada pada wanita kulit hitam. +iagnosa lupus SS6 ini membutuhkan
ealuasi untuk menyingkirkan ganguan psikososial reaktif, infeksi, dan metabolik.
+isarankan untuk mengkonsultasikan hal ini dengan ahli psikiatri.
Secara klinis, ada banyak kemiripan S$ dengan gejala SS6 pada anak dan
dewasa. +iantaranya psikosis, depresi, organic brain syndrome, dan disfungsi
kognitif. Gangguan motorik (khorea) lebih sering pada anak, mungkin
berhubungan dengan adanya antibodi anti!fosfolipid. 0yeri kepala juga sering
menjadi gelaja dari S$ namun penyebab nyeri kepala lain juga tidak kalah
banyaknya. 0yeri kepala ini harus dibuktikan bukan berasal dari kelainan
intrakranial, biasanya disebabkan oleh trombosis ena serebralis dan hipertensi
intrakranial. rombosis ena serebralis bisanya terkait dengan antibodi
antifosfolipid. Bila diagnosa lupus serebralis sudah diduga, konfirmasi dengan
Scan perlu dilakukan.
/. Art0ritis Lupus
Artritis nonerosif pada dua atau lebih persendian perifer, ditandai dengan nyeri
tekan, bengkak atau efusi. 6ada lebih dari 734 pasien anak, seringkali muncul
poliarthritis yang mengenai sendi!sendi besar maupun kecil. Arthritis biasanya
lebih mudah untuk diterapi, dibandingkan dengan kelainan organ lain pada S$.
idak seperti reumatoid arthritis, arthritis S$ terasa sangat nyeri, dan nyeri yang
dirasakan pasien tidak sebanding dengan temuan klinisnya yang terlihat ringan.
6emeriksaan radiologi pada sendi yang terkena, menunjukkan osteopenia tanpa
adanya perubahan pada tulang sendi. Anak dengan "A sendi poliartikular
beberapa tahun kemudian dapat menjadi $S.
. Serositis Lupus 'pleuritis2 perikar"itis*
"iwayat nyeri pleura atau terdengar pleural friction rub atau terdapat efusi
pleura pada pemeriksaan fisik, menunjukkan adanya pleuritis pada pasien. 0yeri
pleura adalah nyeri dada yang tajam, yang diperburuk oleh batuk, menarik nafas
dalam dan perubahan tertentu posisi tubuh. Atau dapat pula muncul sebagai
perikarditis, dibuktikan dengan $%G atau terdengar pericardial friction rub atau
terdapat efusi perikardial pada pemeriksaan fisik.
3. +enomena ,a4nau"
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
11/44
+itandai oleh keadaan pucat, disusul oleh sianosis, eritema dan kembali
hangat. erjadi karena disposisi kompleks imun di endotelium pembuluh darah
dan aktiasi komplemen lokal.
5. $anuan Dara0
erdapat salah satu diantara kelainan darah ini& ') Anemia hemolitik dengan
retikulositosis, -) eukopenia
mgDhari atau 3,'!3,- mgDkgBB dan dipertahankan selama minggu. Bila tidak
terjadi relaps, pemberian steroid diuah manjadi selang sehari dan diberikan pada
pagi hari. Bila timbul relaps, dosis dinaikkan lagi menjadi - mgDkgBBDhari.
$fek samping yang paling mengganggu pada usia remaja terutama adalah
peningkatan berat badan. 6enggunaan dosis rendah harian kortikosteroid dengan
dosis tinggi intermitten intraena disertai suplementasi itamin + dan kalsium bisa
mempertahankan densitas mineral tulang. 1raktur patologis jarang terjadi pada anak
S$. "esiko fraktur bisa dicegah dengan intakekalsium dan program exerciseyang
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
12/44
lebih baik. elalui program alternate, efek samping steroid pada pertumbuhan bisa
dikurangi. Sebelum menetapkan efek obat, penyebab endokrin seperti tiroiditis dan
defisiensi hormon pertumbuhan harus dieksklusi. 0ekrosis aaskuler bisa terjadi
pada '3!';4 pasien $S anak yang mendapat steroid dosis tinggi dan jangka
panjang. 6ada beberapa anak, pota tidur dapat terganggu karena pengaruh
kortikosteroid. Sebagian anak menjadi lebih hiperaktif, moody, dan sulit memulai
tidur. #al ini dapat diatasi dengan memberikan kortikosteroid malam hari lebih
awal. Beberapa anak dengan terapi kostikosteroid dosis tinggi mengalami
peningkatan dalam frekuensi BA% malam hari sehingga sulit untuk memulai tidur
kembali. ika ada efek negatif seperti ini, dosis kortikosteroid dapat disesuaikan.
Beberapa efek samping kortikosteroid dapat dilihat pada tabel
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
13/44
beberapa studi menunjukkan pemakaian obat ini secara berkala dapat menurunkan
resiko kekambuhan penyakit. #idroklorokuin juga memiliki efek pada lipid plasma
dan dapat menurunkan resiko komplikasi kadrioaksular. 6emakaian jangka panjang
#idroklorokuin dapat menyebabkan retinopati, namun resiko ini dapar
diminimalisasi dengan mengatur pemberian tidak lebih dari > mgDkgBBDhari. -
Asam asetilsalisilat "an o%at(o%at AINS
Asetil salisilat dosis rendah (5!; mgDkgBBDhari) dapat digunakan sebagai
profilaksis episode trombositopeni. Biasanya digunakan pada anak dengan antibodi
antifosfolipid yang tinggi danDatau anak dengan lupus antikoagulan.
Anti inflamasi non steroid (A?0S) digunakan untuk gejala dan tanda pada
muskuloskeletal, yang dapat menjadi parah secara tiba!tiba pada anak dengan terapi
kortikosteroid dosis sedang atau tinggi. A?0S juga dapat mengobati serositis.
6%at(o%atan Imunosupresif
6engobatan dengan agen imunosupresan (sitostatik) dipakai dalam kombinasi
dengan kortikosteroid. /bat yang paling sering dipakai adalah siklofosfamid dan
a8atioprin.
?ndikasi pemakaian obat sitostatik adalah&
! Bila dengan kortikosteroid hasil yang didapat tidak memuaskan untuk
mengontrol penyakit
! Bila timbul efek samping pada penggunaan kortikosteroid,
misalnya hipertensi
! Bila 0 berat yaitu 0 proliferatif difus, sejak awal diberikan
kombinasi kortikosteroid dan sitostatik.
Biasanya obat sitistatik diberikan secara oral, tetapi akhir!akhir ini dilaporkan
penggunaan sitistatik secara parenteral yaitu siklofosfamid dengan cara pulseterapi
yaitu dengan memberi bolus intraena 3,;!' gramDm- secara infus selama ' jam.
6ada hari pemberian infus anak dianjurkan sering kencing untuk mencegah
timbulnya komplikasi sistitis hemoragik.
ehman dkk ('77) melaporkan hasil baik dengan pemberian pulse
siklofosfamid sekali sebulan selama >!'- bulan dengan hasil perbaikan fungsi ginjal
pada 0 proliferasi difus. +osis yang dipakai adalah ;33 mgDm-
pada bulan
pertama, 2;3 mgDm-pada bulan kedua dan selanjutnya ' gramDm-(dosis maksimal
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
14/44
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
15/44
Diet "an 6la0raa
+iet seimbang dengan masukan kalori yang sesuai. Sebenarnya tidak ada diet
khusus untuk pasien S$, namun karena adanya kenaikan berat badan akibat
penggunaan obat glukokortikoid, maka perlu dihindari makanan junk food atau
makanan mengandung tinggi sodium dan tinggi garam untuk menghindari
kenaikan berat badan berlebih. 6asien lupus sebaiknya tetap beraktiitas normal.
/lah raga diperlukan untuk mempertahankan densitas tulang dan berat badan
normal. etapi tidak boleh berlebihan karena lelah dan stress sering dihubungkan
dengan kekambuhan.
I. P,6$N6SIS
6enyakit lupus bereolusi secara spontan dengan bangkitan serangan diselingi
oleh fase remisi, dengan masa dan kualitas yang berariasi. enurut Sibley,
bangkitan diartikan sebagai eksaserbasi atau perkembangan tanda atau keluhan
baru yang memerlukan perubahan terapi. 1ase remisi sebetulnya merupakan
bentuk klinis yang kurang ganas dengan gangguan predominan pada sendi dan
kulit. Beberapa faktor telah dikenal dapat menimbulkan bangkitan aktiitas lupus
di luar masa eolusi spontan, yaitu pajanan sinar ultraiolet, infeksi, beberapa
jenis obat tertentu seperti misalnya antibiotik yang membentuk siklus aromatik
(penisilin, sulfa, tetrasiklin), garam emas, fenotia8in, dan antikonulsan, serta
kehamilan.
6ada masa reaktiasi yang mendadak, gambaran penyakit berubah berariasi
dari bentuk yang semula jinak dapat menjadi ganas dengan komplikasi iseral.
Sebaliknya, bentuk yang ganas dapat dikontrol atau seperti sembuh di bawah
pengobatan.
S$ memiliki angka surial untuk masa '3 tahun sebesar 734. 6enyebab
kematian dapat langsung akibat penyakit lupus, yaitu karena gagal ginjal,
hipertensi maligna, kerusakan SS6, perikarditis, sitopenia autoimun. etapi
belakangan ini kematian tersebut semakin menurun karena perbaikan cara
pengobatan, diagnosis lebih dini, dan kemungkinan pengobatan paliatif seperti
hemodialisis lebih luas.
6enyebab kematian lain dapat ditimbulkan oleh efek samping pengobatan,
misalnya pada penyakit ateromatosa (infark miokard, gagal jantumg, aksiden
askular serebral iskemik) akibat kortikoterapi* atau neoplasma (kanker,
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
16/44
hemopati) akibat pemakaian obat imunosupresan* atau oleh keadaan defisiensi
imun akibat penyakit lupus. 1rekuensi kejadian ini makin meningkat karena
harapan hidup (surial) penderita lupus lebih panjang.
?nfeksi dan sepsis merupakan penyebab kematian utama pada lupus, bukan
hanya akibat kortikoterapi tetapi juga karena defisiensi imun akibat penyakit
lupusnya itu sendiri. 6engurangan risiko infeksi hanya dapat dilakukan dengan
pencegahan terhadap semua sumber infeksi serta deteksi dini terhadap infeksi.
Secara skematis eolusi penyakit lupus memperlihatkan - puncak kejadian
kematian, yaitu satu puncak prekoks akibat komplikasi iseral yang tidak
terkontrol, dan satu puncak lain yang lebih jauh akibat komplikasi kortikoterapi.
6ada tahun '73!'773, 5-year survival rates sebesar 54!754. Beberapa
peneliti melaporkan bahwa 2>4!;4 pasien $S dapat hidup selama '3 tahun
sebesar 4 dari pasien mengalami sedikitnya cacat dalam beberapa organ
tubuhnya secara jangka panjang dan menetap.
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
17/44
-. Dia%etes #elitus Tipe 1
+iabetes melitus tipe ' atau lebih dikenal dengan nama diabetes usia muda yang
muncul pada anak!anak menjadi satu masalah besar dan serius pada akhir!akhir abad ini
dan menjadi masalah kesehatan yang populer bagi E#/ selama lebih dari -; tahun
belakangan.
Bukan hanya faktor keturunan yang menjadi penyebab diabetes melitus pada
anak, akan tetapi juga akibat dari pola makan dan gaya hidup yang buruk juga berkaitan
erat dengan kejadian tersebut.
/leh sebab itu, perlu pengadaan program pendidikan khusus tentang diabetes
melitus agar anak!anak di dunia terutama di ?ndonesia dapat menunda atau bahkan
mencegah timbulnya diabetes melitus.
Selain itu, beberapa orang tua yang mempunyai anak dengan diabetes melitus
enggan melaporkan keadaan mereka kepada dinas kesehatan setempat, atau merawat
anak!anak mereka di rumah sakit dengan alasan faktor ekonomi.
6realensi angka insiden diabetes melitus yang terjadi di ?ndonesia diperkirakan
ada - tahun dan '' tahun. 6atut dicatat bahwa lebih dari ;3 4
penderita baru + tipe!' berusia C -3 tahun. 1aktor genetik dan lingkungan sangat
berperan dalam terjadinya + tipe!'. Ealaupun hampir 3 4 penderita + tipe!'
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
18/44
baru tidak mempunyai riwayat keluarga dengan penyakit serupa, namun faktor
genetik diakui berperan dalam patogenesis + tipe!'. 1aktor genetik dikaitkan
dengan pola #A tertentu, tetapi sistim #A bukan merupakan faktor satu!satunya
ataupun faktor dominan pada patogenesis + tipe!'. Sistim #A berperan sebagai
suatu susceptibility gene atau faktor kerentanan. +iperlukan suatu faktor pemicu yang
berasal dari lingkungan (infeksi irus, toksin dll) untuk menimbulkan gejala klinis
+ tipe!' pada seseorang yang rentan.
!. Patofisioloi
+' merupakan tipe diabetes yang paling berat karena membutuhkan injeksi
insulin seumur hidup. Sebagian besar kasus +' terbukti disebabkan karena destruksi
sel beta yang dimediasi autoimun (ipe 'A), sekitar '34!-34 kasus tidak ditemukan
adanya antibody (antibody negatif) sehingga disebut sebagai +' idiopatik (ipe 'B).
6enurunan sekresi insulin diteliti selama lebih dari '- tahun sebelum terjadinya
manifestasi klinis +'. ?nflamasi pada sel islet pancreas (insulitis) yang melibatkan
limfosit +
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
19/44
cukup untuk memberikan energi dalam bentuk glukosa kepada sel. %ekurangan energi
ini dapat mencapai ;34 dari total asupan kalori yang di konsumsi sehari. Sebagai contoh
bila seorang anak sehat berumur '3 tahun mempunyai kebutuhan kalori perhari adalah
-333 kalori dengan asumsi sebagian besar kalori yang masuk adalah karbohidrat maka
jumlah kalori yang terbuang oleh urine lewat glikosuria adalah '333 kalori yang terdiri
dalam bentuk air yang mungkin sekali sebanyak ; dan Glukosa sebanyak -;3g nilai ini
mencakup ;34 total kalori sehari yang di konsumsi . %ehilangan kalori yang begitu
banyak ini dikompensasi dengan keadaan hiperphagiadan bila hiperphagiamasih belum
dapat mengkompensasi kebutuhan energi pasien terjadilah kelaparan jaringan tubuh yang
akhirnya akan memicu pemecahan lemak subkutan menjadi glukosa yang memperberat
keadaan hiperglikema. Sedangkan penurunan olume plasma membawa akibat hipotensi
postural. 6ada anak wanita yang menderita diabetes, monilial ! aginitis mungkin sekali
berkembang akibat dari glikosuria kronis.
urunnya kadar kalium total tubuh dan katabolisme protein memberikan kontribusi
penting pada kelemahan fisik. 6aresthesia mungkin saja terlihat pada saat diagnosis fase
awal onset subakut '+. 6ada saat defisiensi insulin berada pada fase onset akut maka
gejala klinis diatas akan berkembang menjadi lebih berat, ketoacidosis eksaserbasi akut,
hiperosmolalitas, dan dehidrasi akibat dari naussea, omitus, dan anoreIia. eel
kesadaran pasien bergantung pada derajat hiperosmolalitas.Bila defisiensi insulin bergerak lambat dan kebutuhan cairan dapat di jaga maka
kesadaran pasien dapat terjaga dan gejala klinis yang menyertai akan tetap minimal.
0amun pada saat terjadi omitus sebagai respon perkembangan progresif yang buruk
keadaan keto!acidosis diikuti dengan memburuknya dehidrasi dan tidak adekuatnya
perawatan yang mengkompensasi osmolalitas serum untuk terus berada pada leel 5-3 !
553 mosmD, maka pada keadaan ini kesadaran pasien dapat menurun, dari keadaan
stupor sampai koma. Fruity odoratau terciumnya bau manis keton pada nafas pasien
mengarahkan kecurigaan pada keadaan diabetes keto-acidosis "#$ %
E. Pemeriksaan Penun8an
Ealaupun gejala klinis dari '+ tidaklah spesifik, tanda penting yang terlihat
dalam acuan diagnosis adalah poliuria pada anak dengan dehidrasi, kurang berat badan,
hiperglikemia , dan ketonuria yang mungkin ditemukan pada pemeriksaan rutin.+iagnosis
pasti dari diabetes mellitus tipe ' meliputi kadar gula darah non puasa melebihi -33
mgDd (''.'mmolD) diikuti dengan gejala klinis yang tipikal terhadap '+. Bila
pasien anak yang datang obese maka perlu di singkirkan kemungkinan bahwa diabetes
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
20/44
yang terjadi adalah tipe -. Bila keadaan hiperglikemia telah dikonfirmasi maka wajib
dilakukan pemeriksaan untuk +%A terutama bila keadaan ketonuria ditemukan,
dilanjutkan dengan pemeriksaan elektrolit darah serta pengawasan walaupun tanda
dehidrasi yang terjadi tidak berat. 6ada pasien anak non obese tidak perlu dilakukan
pemeriksaan autoimmunitas untuk sel beta.pemeriksaan #bA'c perlu dilakukan untuk
monitoring dan pengawasan kadar glukosa terkait dengan keberhasilan terapi yang
diberikan
:ntuk diagnosis diabetes mellitus& pemeriksaan glukosa darahDhiperglikemia (puasa,
- jam setelah makanDpost prandialD66) dan setelah pemberian glukosa per!oral
(G/).Antibodi untuk petanda (marker) adanya proses autoimun pada sel beta adalah
islet cell cytoplasmic antibodies (?A), insulin autoantibodies (?AA), dan antibodi
terhadap glutamic acid decarboIylase (anti!GA+).?A bereaksi dengan antigen yang ada di sitoplasma sel!sel endokrin pada pulau!
pulau pankreas. ?A ini menunjukkan adanya kerusakan sel. Adanya ?A dan ?AA
menunjukkan risiko tinggi berkembangnya penyakit ke arah diabetes tipe '. GA+ adalah
en8im yang dibutuhkan untuk memproduksi neurotransmiter g!aminobutyric acid
(GABA). Anti GA+ ini bisa teridentifikasi '3 tahun sebelum onset klinis terjadi. adi, 5
petanda ini bisa digunakan sebagai uji saring sebelum gejala + muncul. :ntuk
membedakan tipe ' dengan tipe - digunakan pemeriksaan !peptide. %onsentrasi !
peptide merupakan indikator yang baik untuk fungsi sel beta, juga bisa digunakan untuk
memonitor respons indiidual setelah operasi pankreas. %onsentrasi !peptida akan
meningkat pada transplantasi pankreas atau transplantasi sel!sel pulau pankreas
+. TATALAKSANA
Bagi pasien anak dengan umur kurang '' tahun pengawasan serta pemberian injeksi
insulin lebih baik diserahkan kepada orang tua ada tenaga kesehatan penyerta. +osis
insulin akan bergantung pada jumlah keton dalam darah dan status p# pasien anak. Bila
p# 2,5 dan jumlah keton dalam darah berada pada leel signifikan, pemberian insulin
intraena diharuskan untuk diberikan. Bila rehidrasi teradministrasi dengan baik dan p#
darah ena normal maka pemberian ' atau - injeksi intramuscular atau subkutan insulin
lispro (humalog, J#K) atau insulin aspart (0oolog J0K) terpisah dalam ' jam dengan
dosis '!- :nitD%gBB dapat dilakukan.
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
21/44
. ,eumatoi" Artritis
$.H. "A adalah penyakit atau kelompok penyakit yang ditandai dengan
sinoitis kronis dan disertai dengan sejumlah manifestasi ekstra!artikuler.
"A adalah salah satu penyakit "eumatoid yang paling sering pada anak, dan
merupakan kelainan yang paling sering menyebabkan kecacatan. +itandai dengan
kelainan karakteristik yaitu sinoitis idiopatik dari sendi kecil, disertai dengan
pembengkakan dan efusi sendi. -,5
I.J. Gambar 5.' Gambaran Sendi pada A"
K. Sumber & http&DDwww.ehow.comDaboutL'5>-'Lwho!discoered!rheumatoid!arthritis.html
L. Ada 5 tipe "A menurut awal penyakitnya yaitu& /ligoartritis
(pauciarticular disease), poliartritis, dan sistemik. Arthritis "heumatoid uenile
(A") merupakan penyakit arthritis kronis pada anak!anak umur di bawah '> tahun.
Berdasarkan definisi, A" ditandai oleh menetapnya temuan peradangan secara
objektif di satu atau lebih sendi selama paling sedikit > minggu dengan eksklusi kausa
lain.
#. 6enyakit reumatik merupakan sekelompok penyakit yang sebelumnya
dikenal sebagai penyakit jaringan ikat. enurut %riteria American "heumatism
Association (A"A) A" merupakan penyakit reumatik yang termasuk ke dalam
kelompok penyakit jaringan ikat yang terdiri dari beberapa penyakit. Ada beberapa
terminologi untuk mengelompokkan arthritis ini. ?stilah A" lebih banyak dipakai di
Amerika Serikat yaitu istilah yang digunakan untuk menyebut arthritis pada anak usia
dibawah '> tahun yang tidak diketahui penyebabnya. +i AS lebih sering digunakan
istilah rematoid karena pada umumnya anak!anak tersebut mempunyai orang tua atau
keluarga yang menderita arthritis rematoid dengan faktor rematoid yang positif.
?stilah arthritis kronik juenil lebih banyak digunakan di ?nggris ($ropa).
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
22/44
N. .- EPIDE#I6L6$I -22/
6. A" merupakan artritis yang lebih sering dijumpai pada anak!anak,
insidennya dilaporkan hanya sekitar '4 pertahunnya. +engan perjalanan penyakit
A" berariasi, '24 berkembang menjadi arthritis kronik, -34 dengan gangguan
mata. +ari hasil penelitian dilaporkan bahwa pasien A" yang berlangsung lebih dari
2 tahun, >34 mengalami kecacatan. 6realensi A" dilaporkan sekitar '!
-D'33.333Dtahun dan innesota 5;D'33.333Dtahun.
P. A" banyak menyerang anak!anak dengan tingkat umur terbanyak
sekitar
mikoplasma juga telah dihubungkan dengan artritis, pada anak. hubungan faktor
reumatoid (antibodi reaktif dengan ?gG) dengan artritis reumatoid yang timbul pada
orang dewasa memberi kesan mekanisme autoimun. 0amun, antibodi ini jelas tidak
menimbulkan penyakit, walaupun kompleks imun faktor reumatoid dan
imunoglobulin dapat mengekalkan peradangan sinoia dan menimbulkan askulitisreumatoid yang ditermukan pada penderita artritis reumatoid seropositif. 5,, dan penyakit faktor reumatoid!positif dengan #A!+"
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
24/44
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
25/44
kartilago artikulera), penghancuran atau fusi tulang, dan deformitas, subluksasio atau
ankilosis persendian. ungkin dijumpai tenosinoitis dan miositis. /steoporosis,
periostitis, perumbuhan epifiseal yang dipercepat, dan penutupan epifiseal yang
prematur dapat terjadi dekat dengan sendi yang terkena.
A!. 0odul reumatoid kurang sering terjadi pada anak daripada orang
dewasa, terutama pada penyakit reumatoid positif, dan memperlihatkan bahan
fibrinoid yang dikelilingi oleh sel radang kronis. 6leura, perikardium, dan peritoneum
dapat menampakkan serositis fibrinosa nonspesifik* yang jarang yaitu perikarditis
konstriktif kronis, jika pernah terjadi. "uam reumatoid secara histologi tampak seperti
askulitis ringan, dengan sedikit sel radang yang mengelilingi pembuluh darah kecil
pada jaringan subepitel.AD.
. KLASI+IKASI23
AE. 6enyakit reumatik merupakan sekelompok penyakit yang sebelumnya
dikenal sebagai penyakit jaringan ikat. enurut kriteria American "heumatism
Association (A"A) artritis reumatoid juenil (A") merupakan penyakit reumatik
yang termasuk ke dalam kelompok penyakit jaringan ikat yang terdiri lagi dari
beberapa penyakit.
A+. Ada - klasifikasi yaitu klasifikasi yang dipakai AS dan klasifikasi
menurut $:A", %lasifikasi yang dipakai di AS ditetapkan tahun '725 dan telah
direisi tahun '722, sedangkan kriteria baru oleh $:A" ditetapkan tahun '77;.
enurut kriteria A" yang dipakai di AS, arthritis ini dibagi dalam 5 subtipe
berdasarkan gejala penyakit yang berlangsung minimal terjadi selama > bulan.
Sistemik& ditandai dengan demam tinggi yang mendadak disertai bercak
kemerahan dan manifestasi ekstraartikular lainnya.
6ausiartikular (/ligoartritis) ditandai dengan arthritis yang mengenai O < sendi
6oliartikular (6oliartritis) ditandai dengan nyeri sendi P ;
A$. .3 DIA$N6SIS
AH. Klinis
AI. +iagnosis terutama berdasarkan klinis. 6enyakit ini paling sering
terjadi pada umur '!5 tahun. Gejala klinis utama yang secara objektif terlihat adalah
artritis. Sendi yang terkena terasa hangat pada palpasi, namun biasanya tidak terlihat
eritema. Secara klinis arthritis ditegakan dengan menemukan salah satu dari gejala
pembengkakan atau efusi sendi, atau dengan menemukan paling sedikit dua gejala
inflamasi sendi, yaitu gerakan sendi yang terbatas, nyeri pada pergerakan dan panas.
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
26/44
"asa nyeri atau nyeri pada pergerakan seperti yang telah dijabarkan diatas, kurang
menonjol dibandingkan kekakuan sendi terutama di pagi hari.5
AJ. AK. Gambar 5.5 Gejala %linis A"
AL. Sumber & http&DDwww.netterimages.comDimageD-.htm
A#. Subtipe A" bergantung pada gejala sistemik penyakit dan jumlah
sendi yang terkena pada > bulan pertama perjalanan penyakit. Anak dikatakan
mengidap A" awitan F sistemik apabila awitan penyakit disertai oleh demam tinggi
yang melonjak!lonjak (sedikitnya 57o) sampai selama - minggu dan (biasanya) oleh
ruam yang cepat menghilang pada puncak demam tanpa dipengaruhi jumlah sendi
yang terkena selama > bulan pertama. 6ada A" pausiartikular atau oligoartritis,
mengenai kurang dari ; sendi pada > bulan pertama, penyakit poliartikular melibatkan
lima atau lebih sendi. asing! masing subtype penyakit, walaupun hanya bersifatdeskriptif, memperlihatkan perjalanan penyakit, penyulit, dan prognosis yang
berlainan.AN. ARJ Sistemik (Penyakit Still)/225
A6. 6enyakit ini merupakan kelompok A" yang sangat serius dibanding
dengan kelompok lainnya, lebih sering dijumpai pada kelompok umur dibawah dan setelah itu setiap minggu untuk
pemeliharaan. 6ilihan lain adalah pemberian dosis tunggal etanercept setiap minggu
untuk dosis -; mg atau kurang pada pasien baru atau usia
mgDkgBB, -IDbulan dalam - bulan pertama kemudian 'IDbulan untuk > bulan
selanjutnya (dosis maksimum '33 gr). Beberapa studi juga melaporkan siklosporin
untuk mengatasi artritis kronik dengan dosis 5!; mgDkgBBDhari, dibagi dalam - dosis,
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
37/44
terpisah dalam '- jam. Adapun pemberian terapi pada A" tergambar dalam
algoritma berikut.
DE.
$. isiotera'i
D$. Banyak manfaat yang dapat diberikan oleh fisioterapi, antara lain&
mengontrol nyeri, dengan cara pemasangan bidai, terapi panas dingin, hidroterapi dan
$0S. Selain dapat membantu mengurangi nyeri, fisioterapi berguna bagi anak!anak
untuk melakukan peregangan otot yang dapat berguna memperbaiki fungsi sendi.
6eregangan pasif sangat diperlukan, tetapi harus dikerjakan dengan pengawasan.
atihan aktif, dengan atau tanpa beban sangat membantu menambah massa otot.
1isioterapi juga berguna mempertahankan fungsi gerak sendi serta mempertahankan
pertumbuhan normal.
$. Pengelolaan nutrisi
DI. Anak!anak dengan inflamasi kronis mempunyai resiko untuk terjadi
malnutrisi oleh karena menahan sakit yang menyebabkan nafsu makan menurun.
+engan demikian jumlah kalori yang didapat berkurang. Selain faktor tersebut, efek
samping obat!obatan juga mempengaruhi penurunan nafsu makan . /bat!obatan yang
dapat menurunkan nafsu makan antara lain /A?0S, klorokuin. 6enyebab lain
penurunan nafsu makan adalah adanya keradangan pada temporo mandibula.
6enanganan diet pada anak sangatlah kompleks. =itamin, 8at besi, dan kalsium sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan anak, dan sebaiknya ditambahkan pada diet. /leh
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
38/44
karena pemakaian steroid jangka panjang, maka diperlukan itamin +
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
39/44
DP.
D9.D,. Gambar 5.; ?ridosiklitis Sebagai %omplikasi A"
DS. Sumber & http&DDwww.netterimages.comDimageD2;32.htm
DT. .@ P,6$N6SIS
DU. 6erjalanan penyakit A" berkembang dengan ariasi yang sangat
banyak tergantung umur saat onset penyakit serta tipe dari A" pada tipe sistremik
arthritis dengan demam tinggi, membutuhkan steroid dosis tinggi, dan trombositosis
menunjukkan prognosis yang jelek, hanya -;4 tipe poliartikular remisi dalam ;
tahun dan -D5 pasien A" mengalami erosi sendi.
D:. Beberapa faktor merupakan indikator prognosis buruk& (') tipe
sistemik yang aktif pada > bulan pertama, (-) 6oliartritis, (5) 6erempuan, () enosinoitis, (2) 0odul
Subkutan, () es A0A @, (7) Artritis pada jari tangan dan kaki pada awal penyakit,
('3) erosi yang progresif, ('') 6ausiartikuler tipe eksten
D;. 6rognosis sangat ditentukan dari tipe onset penyakitnya
http://www.netterimages.com/image/7507.htmhttp://www.netterimages.com/image/7507.htm7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
40/44
D. %linis EA. 6rognosis
EB. 6oliartriti
s
E!. "1@
ED.
EE.
E+.
E$.
EH.
EI. A0A@
EJ.
EK. Serone
gatif
EL. Eanita
E#. :sia lebih tua
EN. anganDpergelan
gan
E6. $rosi sendi
EP.0odul
E9. 0on remisi
E,. Eanita
ES.:sia muda
ET. !
EU. Buruk
E:.
E;.
E.
+A. Baik
+B.
+!. idak tentu
+D. /ligoartri
tis
+E. A0A@
++.
+$.
+H. "1@
+I.
+J.
+K. #A!
B-2@
+L. Serone
gatif
+#. Eanita
+N. :sia muda
+6. :eitis
+P.6oliartritis
+9. $rosi
+,. 0on "emisi
+S.aki!laki
+T.!
+U. Sangat baik
+:.
+;. %urang baik
+.
$A. Baik
$B. Baik
$!.
$D. Sekitar 23!734 penderita A" sembuh tanpa cacat, '34 menderita
cacat sampai dewasa, sebagaian diantaranya akan berkembang menjadi bentuk
dewasa disertai kecacatan.
$E.
$+.$$.
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
41/44
$H.
$I. BAB III
$J. KESI#PULAN
$K.
$L. Systemic upus $rythematosus adalah suatu penyakit autoimun yang
dicirikan oleh adanya produksi antibodi yang tidak biasa dalam darah, yaitu antibodi
terhadap double stranded+0A. S$ delapan kali lebih banyak pada wanita daripada
pria. 6enyebab S$ tidak diketahui, namun, keturunan, irus, sinar ultraiolet dan obat!
obatan, semuanya dapat berperan.
$#. ebih dari '34 pasien dengan lupus yang terbatas pada kulit akan
menjadi S$. Sebelas kriteria dapat membantu dalam mendiagnosis S$. 6engobatan
S$ secara langsung mengurangi peradangan danDatau tingkat aktifitas autoimun.
$N. 6asien dengan S$ dapat mencegah kekambuhan dengan menghindari
paparan cahaya matahari dan tidak menghentikan pengobatan dengan tiba!tiba serta
memonitor kondisinya pada dokter.
$6.
$P. 6enyakit Graes (goiter difusa toksika) yang merupakan penyebab tersering
hipertiroidisme adalah suatu penyakit autoimun. 6enyakit ini mempunyai predisposisi
genetik yang kuat dimana lebih banyak ditemukan pada wanita dibanding pria, terutama
pada usia -3 F 3 tahun), manifestasi
klinis yang lebih mencolok terutama adalah manifestasi kardioaskuler dan miopati,
ditandai dengan adanya palpitasi, dyspnea deffort, tremor, nerous dan penurunan berat
badan.
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
42/44
$,. Daftar Pustaka
'. Alatas, #usein, dkk. -33
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
43/44
'>. #ay, E. Eilliam et al & 'hapter 03 "iabetes ,ellitus 4 'urrent "iagnosis $nd
(reatment 38thedition4 cGraw!#ill ompanies ange edical Series, # e!
Book, -332, aailable from digitallibrary
'2. %liegman, ."obert, & /ection 992224 .ndocrinology4 "iabetes ,ellitus4 Nelson7s
!ediatric /ecret5thedition4$lseiere Saunders ?nc, # e!Book, -332, aailable
from & www.indowebster.com
'. Earrell, +aid A et al & 1xford (extbook of ,edicine4 :th .dition. # e!Book ,
/Iford :niersity 6ress.-335, Aailable from &
www.indowebster.comDteItbookofmedicine
'7. ongo, . ongo et al &Harrison7s4 !rincipal 1f 2nternal ,edicine 38thedition4
cGraw!#ill ompanies , edical Series,# e!Book s , -3'-, Aailable from &
www.indowebster.com
-3. 6roan, +rew & 1xford Handbook 1f 'linical $nd Laboratory 2nvestigation )nd
edition4 'H(,L e-ook4 /Iford :niersity press, -33;, Aailable from &
www.indowebster.com
-'. Boon,0.A, umming,A. +, ohn , G &"avidson7s !rincipal $nd !ractice 1f
,edicine );thedition4 'H(,L e-ook 4 $lseier ?nc, -332 , aailable from &
www.indowebster.com
--. Simon, hantal, $errit, #a8el, %endrick, ony & 1xford Handbook 1f 6eneral
!ractice )ndedition /Iford :niersity 6ress, # e!Book ,-33;
)0* +aid +S. uenile ?diopathic Arthritis. +iunduh dari&
http+
?nterna 6ublishing. -3'3* -;-3!;.
$:.
-2. 6ribadi A, Akib AA6, aralan * 6rofil %asus Artritis ?diopatik uenil (A?)
Berdasarkan %lasifikasi ?nternational eague Against "heumatism (?A"). akarta &
+epartemen ?lmu %esehatan Anak 1akultas %edokteran :niersitas ?ndonesia, "S +r.
ipto angunkusumo. Sari 6ediatri.-33* 7 (>) &
7/25/2019 REFERAT Penyakit Autoimun NEW
44/44
-. "udolph A. Artritis "eumatoid uenilis. +alam& Buku Ajar 6ediatrik "udolph. =ol.
'. $d & -3. +eborah Eelt %redich. akarta& $G. -33>* ;52!.
$7.
$>.
5'. SaIena 0. ?s the enthesitis!related arthritis subtype of juenile idiopathic arthritis a
form of chronic reactie arthritisV. /Iford :niersity 6ress on behalf of the British
Society for "heumatology. -33>* ''-7!5-.
HA.
5-. Eoo 6, aIer ", Sherry ++. uenile ?diopathic Arthritis (?A). +alam& 6ediatric
"heumatology in linical 6ractice. ondon& Springer. -332* -5!.
HB.
55. Schaller G. uenil "eumatoid Artritis. American Academy of 6ediatrics. '772* 7!''.
H!.
5