7/23/2019 Proposal TA Rama
1/25
PROPOSAL TUGAS AKHIR
KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT BOR UNTUK PEMBUATAN
LUBANG LEDAK DI PT. SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP
PROPINSI SULAWESI SELATAN
Usulan Penelitian
Untuk Memenuhi Persyaratan Melakukan Penelitian Dalam Rangka
Penyusunan Skripsi Program Sarjana Strata-1 Teknik Pertambangan
Diajukan Oleh
RAMADHANI !EBRIAN MALTA
NIM. H"#"""$$%
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
!AKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
BANJARBARU
&$"'
7/23/2019 Proposal TA Rama
2/25
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR
KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT BOR UNTUK PEMBUATAN
LUBANG LEDAK DI PT. SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP
PROPINSI SULAWESI SELATAN
Pen(u)ul
RAMADHANI !EBRIAN MALTA
NIM. H"#"""$$%
Banja*+a*u, Se-e/+e* &$"'
Di)eujui 0leh
Pe/+i/+in( I
NURHAKIM, MT
NIP. "1%'$2"' &$$$$3 " $$&
Pe/+i/+in( II
EKO SANTOSO, MT
NIP. "14'$5"1 &$"5$5 " $$"BAB I
7/23/2019 Proposal TA Rama
3/25
PENDAHULUAN
".". Laa* Belakan(
PT. Semen Tonasa Pangkep adalah salah satu perusahaan
yang bergerak dibidang Industri semen, dan merupakan salah satu
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di di
Indonesia,mempunyai empat pabrik yaitu unit I, II, III dan I yang
terletak pada lokasi yang berbeda di daerah kabupaten Pangkep
Sula!esi selatan. Unit Tonasa I terletak di "esa Tonasa #e$amatan
Balo$$i yang tidak beroperasi lagi se%ak tahun &' karena
pertimbangan ekonomis dan unit Tonasa II, III dan I terletak di desa
Biringere #e$amatan Bungoro, dengan kapasitas pengupasan dari
kegiatan pabrik sebesar *.+. ton-tahun.
Seiring dengan pesatnya pembangunan di Indonesia
permintaan kebutuhan terhadap semen pun terus meningkat. /aluasi
peren$anaan sangat urgen diadakan dalam rangka men$apai target
produksi yang diinginkan oleh perusahaan hal ini berkaitan erat
dengan pengukuran kema%uan tambang, dari pengukuran tersebut
didapatkan in0orlasi mengenai penurunan le/el, /olume batuan yang
terbongkar, posisi dan batas penambangan. Sehingga output nantinya
yang diperoleh dari peker%aan diatas adalah penggambaran dalam
bentuk peta yang nantinya target produksi dapat diperkirakan.
".&. Ru/u)an Ma)alah
7/23/2019 Proposal TA Rama
4/25
1uang lingkup permasalahan pada ker%a skripsi ini dibatasi
pada studi yang men$akup kegiatan pemboran untuk pembuatan
2ubang 2edak.
".3. Baa)an Ma)alah
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang maksimal maka
perlu dibatasi permasalahan yang akan di bahas yaitu akti/itas yang
diamati adalah akti0itas pemboran khususnya adalah pemboran lubang
ledak yang ada di PT. Semen Tonasa, #abupaten Pangkep Sula!esi
Selatan.
".5. Tujuan Peneliian
3dapun tu%uan penelitian ini adalah 4
&. Mengamati kegiatan pemboran untuk mengetahui $y$le time, $ara
pemboran serta kendala yang menghambat kegiatan pemboran
serta pola pemboran
5. Mengamati hasil dari data pengeboran dan geometri peledakan
yang meliputi4 burden, spassing, stemming, kedalaman lubang bor,
sub drilling dan keadaan sekitarnya.
*. Membuat suatu kesimpulan mengenai studi pembuatan lubang
ledak.
".'. Man6aa PeneliianMan0aat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah 4
&. Bagi Peneliti
Sebagai bahan studi perbandingan bagi penelitian yang
kaitannya dengan permasalahan pemboran dan peledakan.
5. Perusahaan
7/23/2019 Proposal TA Rama
5/25
Man0aat penelitian bagi perusahaan adalah memberikan
masukan untuk melakukan peren$anaan kegiatan pemboran dan
peledakan selan%utnya yang sesuai dengan kondisi lapangan.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
&.". Ke(iaan Pele7akan
#egiatan peledakan yaitu suatu upaya pemberaian batuan
dari batuan induk menggunakan bahan peledak. Menurut kamus
pertambangan umum, bahan peledak adalah senya!a kimia yang
dapat bereaksi dengan $epat apabila diberikan suatu perlakuan,
7/23/2019 Proposal TA Rama
6/25
menghasilkan se%umlah gas bersuhu dan bertekanan tinggi dalam
!aktu yang sangat singkat.
Peledakan memiliki daya rusak ber/ariasi tergantung %enis
bahan peledak yang digunakan dan tu%uan digunakannya bahan
peledak tersebut. Peledakan dapat diman0aatkan untuk berbagai
kepentingan, baik itu positi0 maupun negati0, seperti untuk memenuhi
tu%uan politik, ideologi, keteknikan, industri dan lain6lain. 7ontohnya
besi, ba%a dan logam lainnya, serta bahan galian industri, seperti
batubara dan gamping seringkali menggunakan peledakan untuk
memperoleh bahan galian tersebut, apabila dianggap lebih ekonomis
dan e0isien dari pada penggalian bebas (free digging) maupunpenggaruan (ripping). Suatu operasi peledakan dinyatakan berhasil
dengan baik pada kegiatan penambangan apabila 4
&. Target produksi terpenuhi(dinyatakan dalam ton-hari atau
ton-bulan).5. Penggunaan bahan peledak e0isien yang dinyatakan dalam %umlah
batuan yang berhasil dibongkar per kilogram bahan peledak
(disebutpowder faktor).
*. "iperoleh 0ragmentasi batuan berukuran merata dengan sedikit
bongkah (kurang dari &8 dari %umlah batuan yang terbongkar per
peledakan).
+. "iperoleh dinding batuan yang stabil dan rata (tidak ada
oerbreak! oerhang, retakan 9 retakan).
. 3man.
:. "ampak terhadap lingkungan minimal.
"#oesnaryo! 1$%% & 1-'(
&.&. P0la Pele7akan
Pola peledakan merupakan urutan !aktu peledakan antara
lubang 9 lubang bor dalam satu baris dengan lubang bor pada baris
berikutnya ataupun antara lubang bor yang satu dengan lubang bor
7/23/2019 Proposal TA Rama
7/25
yang lainnya. Pola peledakan ini ditentukan berdasarkan urutan !aktu
peledakan serta arah runtuhan material yang diharapkan. Beberapa
$ontoh pola peledakan berdasarkan sistem inisiasi dapat dilihat pada
gambar berikut 4
Sumber ) Suwandi! '**$& 1'
;ambar 5.&.
Pola Peledakan Berdasarkan Sistem Inisiasi
7/23/2019 Proposal TA Rama
8/25
Berdasarkan arah runtuhan batuan, pola peledakan
diklasi0ikasikan sebagai berikut 4
&. Bo< 7ut, yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke
depan dan membentuk kotak5. $helon $ut, yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya
ke salah satu sudut dari bidang bebasnya.*. => $ut, yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya
kedepan dan membentuk huru0 .
Se$ara umum pola peledakan menun%ukan urutan atau
sekuensial ledakan dari se%umlah lubang ledak. 3danya urutan
peledakan berarti terdapat %eda !aktu ledakan diantara lubang6lubang
ledak yang disebut dengan !aktu tunda atau delay time. Beberapa
keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan !aktu tunda
(delaytime) pada sistem peledakan antara lain adalah4
&. Mengurangi getaran
5. Mengurangi oerbreakdan batu terbang (fly ro+k)
*. Mengurangi getaran dan suara
+. "apat mengarahkan lemparan 0ragmentasi batuan
. "apat memperbaiki ukuran 0ragmentasi batuan hasil peledakan
&.3. Ha)il Pele7akan
nergi bahan peledak ditimbulkan karena adanya reaksi
eksotermis pada saat ter%adi reaksi kimia antara bahan6bahan
penyusun bahan peledak men%adi gas6gas dalam !aktu yang sangat
singkat melalui penyalaan oleh suatu inisiator (primer). nergi yang
dilepaskan tersebut tidak dapat terkonsentrasi sepenuhnya untuk
menghan$urkan massa batuan (membentuk 0ragmentasi), tetapi
terbagi dalam beberapa %enis energi yang terdistribusi men%adi dua
7/23/2019 Proposal TA Rama
9/25
bagian besar, yaitu energi terpakai "work energy( dan energi tak
terpakai (waste energy).
&. nergi terpakai "work energy(
Terdapat dua %enis produk energi terpakai, yaitu energi
ke%ut dan energi gas. "itin%au dari aspek peman0aatannya, bahan
peledak yang memiliki enegi ke%ut yang tinggi dapat diterapkan
dalam proses peledakan bongkah batu (boulder) dengan metode
mud +apping boulders yang disebut %uga plaster shooting atau
untuk proses peruntuhan bangunan (demolition). "engan demikian
energi ke%ut se$ara e0ekti0 akan terlihat pada peledakan dengan
menggunakan metode e,ternal +hargeatau muatan di luar lubang
tembak. Sedangkan pada kolom lubang ledak dengan bahan
peledak didalamnya disumbat atau dikurung rapat oleh material
penyumbat (stemming), maka digunakan bahan peledak yang
memiliki energi gas yang tinggi.
5. nergi tak terpakai "waste energy(
1eaksi peledakan disamping menghasilkan energi yang
mampu menghan$urkan batuan, %uga akan selalu menghasilkanenergi yang tidak berkaitan langsung dengan tu%uan penghan$uran
batuan, bahkan akan memberi dampak negati0 terhadap
lingkungan. nergi yang tidak berkaitan langsung dengan proses
penghan$uran batuan dikelompokkan ke dalam =energi tak
terpakai> atau waste energy. ?enis energi tak terpakai adalah
energi panas, energi suara, energi sinar-$ahaya dan energi
seismik.
7/23/2019 Proposal TA Rama
10/25
.N.1;I P.2."3#3N
(EXPLOSIVE ENERGY)
.N.1;I T.1P3#3I
(WORK ENERGY)
.N.1;I T3# T.1P3#3I
(WASTE ENERGY)
.N.1;I #.?UT
(SHOCK ENERGY)
.N.1;I ;3S
(GAS ENERGY)
.N.1;I P3N3S
(HEAT ENERGY)
.N.1;I SIN31
(LIGHT ENERGY)
.N.1;I SU313
(SOUND ENERGY)
.N.1;I S.ISMI#
(SEISMIC ENERGY)
Sumber ) Suwandi! '**$&
;ambar 5.5.
"istribusi energi yang dihasilkan peledakan
&.5. Ge0/e*i Pele7akan Menu*u #.J.K0n8a 9"11$:
Untuk memperoleh hasil pembongkaran batuan sesuai
dengan yang diinginkan maka perlu suatu peren$anaan ledakan
dengan memperhatikan besaran6besaran geometri peledakan. Berikut
pen%elasan mengenai perhitungan geometri peledakan menurut
7.?.#onya (&'') 4
7/23/2019 Proposal TA Rama
11/25
H
K
OLOML
UBANG
LEDAK
9L:
P#
T
J
Sum
ber ) Suwandi! '**$& '.
;ambar 5.*.;eometri Peledakan ?en%ang
Terminologi dan simbol yang digunakan pada geometri peledakan
seperti terlihat pada ;ambar 5.+ yang artinya sebagai berikut4
B @ burden A 2 @ kedalaman kolom lubang ledak
S @ spasi A T @ penyumbat (stemming)
@ tinggi %en%ang A P7 @ isian utama (primary +hargeatau
powder +olumn)
? @ subdrilling
7/23/2019 Proposal TA Rama
12/25
1/ 0urden
Caitu %arak tegak lurus terpendek antara muatan bahan
peledak dengan bidang bebas yang terdekat atau ke arah mana
pelemparan batuan akan ter%adi.
a. 0urden terlalu ke$il4 bongkaran terlalu han$ur dan tergeser
dari dinding %en%ang serta kemungkinan ter%adinya batu terbang
sangat besar.
b. 0urden terlalu besar 4 Dragmentasi kurang baik ( gelombang
tekan yang men$apai bidang bebas menghasilkan gelombang
tarik yang sangat lemah di ba!ah kuat tarik batuan).Besarnya
burden tergantung dari karakteristik batuan, karakteristik
bahan peledak dan diameter lubang ledak.
xdx3,15B 3 ee
=
r
.............................................( 2.1.)
"imana4
B @ burden(0t),
de @ diameter bahan peledak (in$i),
e @ berat %enis bahan peledak, dan
r @ berat %enis batuan.
5. Spa+ing(S)Spasi adalah %arak diantara lubang ledak dalam satu
garis yang se%a%ar dengan bidang bebas.a. Spa+ing terlalu besar 4 0ragmentasi tidak baik, dinding akhir
yang ditinggalkan relatietidak rata
7/23/2019 Proposal TA Rama
13/25
b. Spa+ing terlalu ke$il4 tekanan sekitar stemming yang lebih
besar dan mengakibatkan gas hasil ledakan dihamburkan ke
atmos0er diikuti dengan suara bising "noise(/
Spasi ditentukan berdasarkan sistem tunda yang
diren$anakan dan kemungkinannya adalah4
Tabel 5.&. Penentuan Spasi ;eometri Peledakan Menurut 7.?.#onya
Sistem Penyalaan -B E + -B F +
Serentak3
2BHS
+=
S @ 5B
Tunda 8
7BHS
+=
S @ &,+ B
Sumber 4 Su!andi, 5'A 5:
*. Stemming disebut %uga =+ollar>. Stemming ber0ungsi untukmengurung gas yang timbul dan mendapatkan stress balan+e,
maka steammingsama dengan burden.
a. Batuan massi0, T @ Bb. Batuan berlapis, T @ ,G B
+. Subdrilling, merupakan tambahan kedalaman dari lubang bor di
ba!ah ren$ana lantai %en%ang. Sub drilling ber0ungsi supaya
batuan dapat meledak se$ara =full fa+e> sebagaimana yang
diharapkan. 2antai yang tidak rata disebabkan oleh ton%olan 9
ton%olan yang ter%adi setelah dilakukan peledakan akan
menyulitkan !aktu pemuatan dan pengangkutan. Tingginya sub
drillingtergantung dari struktur dan %enis batuan dan arah lubang
7/23/2019 Proposal TA Rama
14/25
bor. Pada lubang bor yang miring, subdrilling lebih ke$il. Sub
Drilling(?) @ ,* B
. Penentuan diameter lubang dan tinggi %en%ang mempertimbangkan
5 aspek, yaitu (&) e0ek ukuran lubang ledak terhadap 0ragmentasi,
airblast, flyro+k, dan getaran tanahA dan (5) biaya pengeboran.
Tinggi %en%ang () dan burden (B) sangat erat hubungannya untuk
keberhasilan peledakan dan ratio -B (yang dinamakan Stifness
Ratio) yang ber/ariasi memberikan respon berbeda terhadap
0ragmentasi, airblast! flyro+k, dan getaran tanah yang hasilnya
seperti terlihat pada Tabel 5.5. Sementara diameter lubang ledak
ditentukan se$ara sederhana dengan menerapkan =3turan 2ima(Rule of ie)>, yaitu ketinggian %en%ang (dalam 0eet) =2ima> kali
diameter lubang ledaknya (dalam in$i).
Tabel 5.5.
Potensi yang ter%adi akibat /ariasi stiffness ratio
Sti0ness
1atio
Dragment
asi
2edak
an
udara
Batu
terbang
;etara
n tanah
#omentar
& Buruk Besar Banyak Besar Banyak mun$ul
ba+k-breakdi bagian
toe. ?angan
dilakukan dan
ran$ang ulang
5 Sedang Sedan
g
Sedang Sedang Bila memungkinkan,
ran$ang ulang
* Baik #e$il Sedikit #e$il #ontrol dan
0ragmentasi baik
7/23/2019 Proposal TA Rama
15/25
+ Memuask
an
Sangat
ke$il
Sangat
sedikit
Sangat
ke$il
Tidak akan
menambah
keuntung6an bila
stiffness ratiodi atas
+
Sumber ) #onya! 1$$*& 1'
&.'. P0la Pe/+0*an
Pemboran merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan
dalam suatu operasi peledakan batuan. #egiatan ini bertu%uan untuk
membuat se%umlah lubang ledak yang nantinya akan diisi dengan
se%umlah bahan peledak untuk diledakkan. Bukan hanya untuk
pembuatan lubang ledak tetapi pemboran memiliki 0ungsi lain seperti
pengumupulan data sebaran $adangan. #arena pentingnya kegiatan
pemboran maka perlu adanya materi yang men%elaskan tetang
pemboran serta segala sesuatu yang ada di dalam kegiatan pemboran
se$ara terperin$i sebagai bahan pembantu atau penuntun dalam
melakukan kegiatan pemboran.Proses menghasilkan lubang dapat pula dilakukan dengan
$ara yang lain yaitu dengan proses boring (memperbesar lubang).
3dapun kegiatan pengeboran antara lain 4
a. Pemboran ;eotek adalah untuk menentukan karakteristik tanah
dan batuan, dalam beberapa hal digunakan untuk memperoleh
in0ormasi tentang kondisi alami dan posisi mauka air tanah.
b. Pemboran #ontruksi adalah untuk menentukan batas antara
batuan dasar (base mea0) dan batuan diatas yang umumnya
sudah mengalami de0ormasi pelapukan.
&.2. !ak0* ;an( Me/-en(a*uhi Kine*ja Pe/+0*an
7/23/2019 Proposal TA Rama
16/25
#iner%a suatu mesin bor dipengaruhi oleh 0aktor60aktor si0at
batuan yang dibor, ro+k drillability, geometri pemboran, umur dan
kondisi mesin bor, dan ketrampilan operator.
&. Si0at Batuan
Si0at batuan yang berpengaruh pada penetrasi dan
sebagai konsekuensi pada pemilihan metode pemboran yaitu 4
#ekerasan, #ekuatan (strength), Bobot isi - Berat %enis, #e$epatan
1ambat ;elombang Seismik, 3brasi/itas,Tekstur, lastisitas,
Plastisitas.
5. "rilabilitas Batuan (Drilability of Ro+k)
"rilabilitas batuan adalah ke$epatan penetrasi rata6ratamata bor terhadap batuan. Nilai drilabilitas ini diperoleh dari hasil
pengu%ian terhadap toughness berbagai tipe batuan oleh Sie/ers
dan Durby. asil pengu%ian mereka memperlihatkan kesamaan
nilaipenetration speed dan net penetration rate untuk tipe batuan
yang se%enis.
*. ;eometri Pemboran
;eometri pemboran meliputi diameter lubang bor,
kedalaman lubang tembak, kemiringan lubang tembak, tinggi
%en%ang dan %uga pola pemboran.
a. "iameter lubang tembak
"iameter lubang tembak yang terlalu ke$il
menyebabkan 0aktor energi yang dihasilkan akan berkurang
sehingga tidak $ukup besar untuk membongkar batuan yang
akan diledakkan, sedang %ika diameter lubang tembak terlalu
besar maka lubang tembak tidak $ukup untuk menghasilkan
0ragmentasi yang baik.
b. #edalaman lubang tembak
#edalaman lubang tembak biasanya disesuaikan
dengan tinggi %en%ang yang diterapkan. dan untuk
7/23/2019 Proposal TA Rama
17/25
mendapatkan lantai %en%ang yang rata maka hendaknya
kedalaman lubang tembak harus lebih besar dari tinggi
%en%ang, yang mana kelebihan dari pada kedalaman ini disebut
dengan sub drilling.
$. #emiringan lubang tembak (arah pemboran)
3rah pemboran di bedakan men%adi dua, yaitu arah
pemboran tegak dan arah pemboran miring. arah pen%a%aran
lubang bor pada %en%ang harus se%a%ar untuk men%amin
keseragaman burden yang ingin didapatkan dan spasi dalam
geometri peledakan.d. Pola Pemboran
#egiatan pemboran lubang ledak merupakan suatu hal
yang sangat penting diperhatikan sebelum kegiatan pengisisan
bahan peledak. #egiatan pemboran lubang ledak dilakukan
dengan menempatkan lubang 9 lubang ledak se$ara
sistematis, sehingga membentuk suatu pola. Berdasarkan leak
lubang bor maka pola pemboran dibagi men%adi dua pola
dasar, yaitu4
&) Pola pemboran se%a%ar (paralel pattern), terdiri dari dua
ma$am, yaitu 4
a) Pola bu%ursangkar (s2uare pattern), yaitu %arak burden
dan spasi yang sama
b) Pola persegipan%ang (re+tangular pattern), yaitu %arak
spasi dalam satu baris lebih besar dibandingkan
dengan burden.
5) Pola pemboran selang seling (staggered pattern), adalah
pola pemboran yang penempatan lubang ledak
ditempatkan se$ara selang seling pada setiap kolomnya.
"alam pola ini distribusi energi peledakan antar lubang
akan lebih terdistribusi se$ara merata daripada pola bukan
7/23/2019 Proposal TA Rama
18/25
Bidang bebas Bidang bebas
Bidang bebasBidang bebas
a. Pola bujursangkar b. Pola persegipanjang
c. Pola zigzag bujursangkar d. Pola zigzag persegipanjang
* m
* m
* m
5,) m
* m
* m
* m
5,) m
staggered. Pola HigHag terbagi men%adi Pola HigHag bu%ur
sangkar (B@S) dan Pola HigHag persegi pan%ang (S B).
Sumber ) Suwandi! '**$& 3
;ambar 5.+.
Pola Pemboran
BAB III
7/23/2019 Proposal TA Rama
19/25
METODE PENELITIAN
3.". Dia(*a/ Ali* Peneliian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada
metode perhitungan aktual lapangan yang bertu%uan untuk
mendapatkan hasil pada !aktu sekarang. 1an$angan kegiatan
penelitian ini terdiri dari + tahapan yaitu tahap persiapan, tahap
pengumpulan data, tahap pengolahan data, dan tahap penyusunan
laporan akhir.
&. Tahap PersiapanPada tahap ini dilakukan penyusunan usulan tugas akhir.
Sasaran utama studi pendahuluan ini adalah gambaran umum
daerah penelitian. Studi literatur dilakukan dengan men$ari bahan6
bahan pustaka yang menun%ang kegiatan penelitian, yang diperoleh
dari 4a. Instansi terkaitb. Perpustakaan$. In0ormasi penun%ang lainnya
5. Pengamatan 2apangan
Pengamatan di lapangan ditu%ukan untuk mendapatkan
data6data yang diperlukan se$ara langsung di lapangan.
Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan dan pengukuran.
*. Pengolahan "ata
Pengolahan data hasil penelitian dilakukan dengan
perhitungan berdasarkan teori yang ada dan data hasil penelitian.
+. 3nalisa data
7/23/2019 Proposal TA Rama
20/25
"ari rumusan6rumusan yang telah didapat kemudian
dilakukan analisa untuk menemukan %a!aban atas pertanyaan
perihal rumusan dan hal6hal yang diperoleh dalam penelitian.
. #esimpulan
asil sintesis data keseluruhan dirangkum ke dalam laporan
tertulis untuk dipertanggung%a!abkan dalam bentuk laporan hasil
penelitian tugas akhir.
7/23/2019 Proposal TA Rama
21/25
7/23/2019 Proposal TA Rama
22/25
3.&. Teknik Pen(u/-ulan Daa
7ara pengumpulan data6data yang diperlukan dalam penelitian
ini meliputi4
&. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data6data dari literatur6
literatur dan internet tentan 4g target /olume peledakan.
5. Jbser/asi lapangan, yaitu pengamatan di lapangan meliputi
kegiatan peledakan.
*. Ka!an$ara dengan instruktur lapangan serta orang6orang yang
ahli dibidangnya.
3dapun "ata 9 data yang dikumpulkan terbagi men%adi dua, yaitu 4
&. "ata Primer, meliputi 4a. Pengambilan "ata dilakukan pada tiap lokasi pemboran lubang
ledakb. ;eometri Peledakan$. Dragmentasi asil Peledakand. Spesi0ikasi 3lat Bore. 7y$le Time 3lat Bor0. Bahan Peledak Cang "igunakan
5."ata Sekunder, meliputi 4a. ;ambaran umum daerah penyelidikan
Peta 2okasi perusahaan
Peta !ilayah IUP
#ondisi geologi setempat
"ata $urah hu%an
b. "ata6data teknis pemboran serta peledakan
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN
7/23/2019 Proposal TA Rama
23/25
Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini memuat uraian se$ara
garis besar dari tiap6tiap bab dalam laporan tugas akhir, di%abarkan sebagai
berikut.
&. B3B I PN"3U2U3N
Mengemukakan mengenai latar belakang dilaksanakan penelitian
disertai identi0ikasi masalah, pembatasan masalah, dan rumusan
masalah mengenai pengaruh getaran peledakan terhadap lereng. Bab ini
%uga mengemukakan tu%uan dan man0aat penelitian ini yaitu untuk
memberikan suatu hasil penelitian yang berguna bagi perusahan pada
umumnya dan penulis pada khususnya.
5. B3B II TIN?3U3N UMUMMengemukakan tentang ru%ukan teori yang menun%ang proses
analisis dan interpretasi yang diambil dari literatur6literatur baik itu melalui
data yang dimiliki oleh perusahaan maupun buku6buku yang berkenaan
dengan materi penelitian penulis.
*. B3B III "3S31 TJ1I
Mengemukakan tentang metode penelitian yang digunakan dalam
pembuatan laporan. Bab ini berisi ran$angan penelitian, populasi dan
sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
+. B3B I P1JS"U1 "3N 3SI2
PN2ITI3N
Mengemukakan tentang hasil penelitian dan pembahasan data6
data yang diperoleh di lapangan.
. B3B PMB33S3N
Mengemukakan tentang kesimpulan dan saran dari seluruh
akti/itas penelitian tugas akhir berdasarkan analisis data di pembahasan.
:. B3B I PNUTUP
7/23/2019 Proposal TA Rama
24/25
BAB V
JADWAL PENELITIAN
'.". Ja7
7/23/2019 Proposal TA Rama
25/25
ustrulid, K, &''', =0lasting Prin+iples for 4pen Pit Mining 5olume 16!
7olorado S$hool o0 Mines, ;olden, 7olorado, US3, Page * 9 +
#oesnaryo, &'', =0ahan Peledak dan Metode Peledakan>, ?urusan Teknik
Pertambangan, Dakultas Teknologi Mineral, Uni/ersitasPembangunan Nasional =eteran>, Cogyakarta, alaman &65
#onya, 7. ?. and . ?. Kalter, &''. Surfa+e 0last Design. Ne! ?ersey4
Prenti$e6all, In$, Page &5G 9 &*:
Nurhakim, 5+, =0uku Panduan #uliah 7apangan 88 9disi ke : 5>, Program
Studi Teknik Pertambangan, Uni/ersitas 2ambung Mangkurat,
Ban%arbaru.
Su!andi, 3, 5',;Diktat #ursus alian6, Pusdiklat Teknologi Mineral dan
Batubara, Bandung, alaman : 6 5: