I. TINJAUAN PUSTAKA
A. Vakum Ekstraksi
1. Definisi
Suatu tindakan bantuan persalinan dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi
menggunakan tekanan negative (daya hampa udara) dengan alat vakum (negative
pressure vacuum extractor) yang dipasang di kepalanya. Bertujuan untuk mempercepat
kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengejan ibu dan ekstraksi pada bayi serta
mempercepat persalinan pada keadaan tertentu dengan menggunakan vacum ekstraktor.
Keunggulan teoritis dari ekstraksi vakum disbanding forceps adalah tidak adanya pemasangan
sendok baja yang memakan tempat di vagina dan penempatan yang pas di kepala janin,
kemampuan memutar kepala janin tanpa mengganggu jaringan lunak ibu, serta penekanan
jaringan intracranial yang lebih kecil saat traksi.
2. Indikasi
a. Ibu
1) Pre eklampsia berat
2) Penyakit jantung, paru-paru,& penyakit sistem berat
3) Bekas perlukaan dinding rahim (Caesar, miomektomi, histerektomi)
4) Edema vulva
5) Ibu dalam keadaan lemah untuk mengejan.
b. Janin
1) Gawat janin (masih kontroversial)
2) Tangan / kaki menumbung
3) Presentasi ganda
4) Tali pusat menumbung
5) Deep Transverse Arrest
6) Persistent Occiput Posterior Persistent.
c. Waktu
Kala II lama:
1) Pada nulipara didefinisikan sebagai persalinan kala 2 yang lebih dari 3 jam
dengan analgesia dan lebih dari 2 jam tanpa analgesia regional
2) Pada multipara didefinisikan sebagai persalinan kala 2 yang lebih dari 2 jam
dengan analgesia dan lebih dari 1 jam tanpa analgesia regional
3. Kontraindikasi
a. Disproporsi sefalopelvik
b. Prematuritas karena kepala terlampau lembut dan mudah terjadi kerusakan
intrakranial.
c. Aplikasi cawan penghisap secara tepat tidak dapat dilakukan
d. Letak sungsang
e. Fetal distress
f. Kelainan presentasi
Letak muka karena bola mata dapat keluar dari orbita dan mengisi mangkok
Letak dahi
g. Ruptur uteri membakat
h. Keadaan dimana ibu tidak boleh mengejan (penyakit jantung berat, preeklampsia
berat, asma berat)
i. Diduga atau terdapat gangguan faal pembekuan darah pada janin
4. Syarat
a. Janin aterm (cukup bulan)
b. Janin harus dapat lahir pervaginam (tidak ada disproporsi)
c. Presentasi kepala
d. Anak hidup dan tidak gawat janin
e. Pembukaan serviks sudah lengkap / > 7 (multigravida)
f. Kepala janin sudah engaged, penurunan kepala sudah H III/IV (dasar panggul)
g. Selaput ketuban sudah pecah atau jika belum dipecahkan
h. Harus ada kontraksi uterus (his) dan tenaga mengejan ibu
5. Mnemonic “Ekstraksi Vakum”
a. Assistance (untuk persalinan dan resusitasi bayi) dan Anaesthesia (dilakukan
anastesi infiltrasi di daerah sekitar perineum)
b. Bladder
Pengosongan kandung kemih
c. Cervix
Pembukaan harus lengkap
d. Determined
Posisi, station, dan kecukupan ukuran panggul dan menyingkirkan kemungkinan
distosia bahu.
e. Equipment
Alat-alat yang dibutuhkan untuk ekstraksi vakum harus telah dipersiapkan terlebih
dahulu (cup vakum, pompanya, pipanya dan cek tekanannya)
f. Fontanelle
Pada saat melakukan traksi, maka posisi cup harus menjauhi ubun-ubun besar dan
mendekati ubun-ubun kecil. Kemudian, daerah sekitar pemasangan cup
dibersihkan dari jaringan ibu dengan menggunakan jari.
g. Gentle Traction
Hanya boleh menarik saat ada kontraksi. Saat muncul kontraksi maka tingkatkan
tekanan hingga 600 mmHg, pimpin ibu untuk mengejan, dan lakukan traksi searah
sumbu jalan lahir.
h. Halt
Vakum ekstraksi dihentikan jika tidak ada kemajuan dengan 3 traksi, vakum
terlepas sebanyak 3 kali, dan tidak ada kemajuan yang signifikan setelah 30 menit
dilakukan persalinan pervaginam
i. Incission
Episiotomi untuk mencegah robekan perineum
j. Jaw
Vacum dilepaskan ketika jepitan sudah tergapai atau yakin apabila dagu sudah
lahir.
6. Instrumen ekstraktor vakum
a. Cawan penghisap (Cup)
Cawan penghisap digunakan untuk membuat kaput suksadenum buatan sehingga
dapat mencekam kepala janin. Desain cawan penghisap yang kaku dan terbuat
dari “stainless steel” ditemukan pada berbagai model dari Malmstrom yang sudah
dikenal sejak tahun 1960-an. Sekarang diproduksi berbagai cawan penghisap yang
menyerupai model Malmstrom namun terbuat dari bahan plastik yang lunak atau
kaku. Cawan penghisap lunak sering menyebabkan kegagalan dibandingkan
dengan penggunaan cawan penghisap kaku (pastik atau metal). Hal ini terutama
disebabkan oleh mudahnya cawan penghisap lunak tersebut lepas (“pop off”) dari
kepala saat dilakukan traksi. Akan tetapi, aplikasi cawan penghisap lunak ini lebih
jarang menyebabkan cedera pada kepala janin meskipun daya cengekeramnya
lebih kurang dibandingkan cawan yang kaku. Cawan penghisap umumnya
berdiameter 4 cm – 6 cm. Pada punggung cawan penghisap terdapat :
1) Tonjolan berlubang tempat insersi rantai penarik
2) Tonjolan berlubang yang menghubungkan rongga mangkuk dengan pipa
penghubung
3) Tonjolan landai sebagai tanda untuk titik penunjuk kepala janin (point of
direction)
Gambar Cawan penghisap
b. Rantai penghubung
Terbuat dari logam dan berfungsi menghubungkan mangkuk dengan pemegang.
c. Pipa penghubung
Terbuat dari karet atau plastik yang lentur yang tidak akan berkerut oleh tekanan
negatif. Berfungsi sebagai penghubung tekanan negatif mangkuk dengan botol.
Gambar pipa penghubung
d. Botol
Merupakan tempat cadangan tekanan negatif dan tempat penampungan cairan
yang mungkin ikut tersedot (air ketuban, lendir serviks, verniks kaseosa, darah
dan lain-lain). Pada botol ini, terdapat tutup yang mempunyai tiga saluran :
4) Saluran manometer
5) Saluran menuju ke cawan penghisap
6) Saluran menuju ke pompa penghisap
e. Pompa penghisap
Dapat berupa pompa penghisap manual maupun listrik
f. Pemegang
Gambar Vakum Ekstraktor
7. Teknik Pelaksanaan
a. Pasien dalam posisi litotomi
b. Operator memegang cawan penghisap di depan pasien dan membayangkan
bagaimana kedudukan cawan penghisap pada kepala janin nantinya di dalam jalan
lahir.
c. Masukkan cawan penghisap ke dalam jalan lahir. Bila menggunakan cawan
penghisap lunak, maka sebagian cawan penghisap dapat dikempiskan dengan
tangan operator dan dimasukkan ke jalan lahir di antara labia. Bila sifat cawan
penghisap yang digunakan kaku, maka insersi ke dalam jalan lahir dilakukan
secara miring setelah kedua labia disisihkan.
Gambar aplikasi cawan penghisap melalui vagina
d. Aplikasikan cawan penghisap dengan tonjolan penunjuk dipasang di atas titik
penunjuk kepala janin (Point Of Direction). Pusat diameter cawan penghisap
harus berada di satu titik penentu, berupa titik imajiner anatomis yang berada di
sutura sagitalis kira kira 6 cm di belakang ubun ubun besar atau 1 – 2 cm di depan
ubun ubun kecil ( titik fleksi atau “ pivot point” ).
Gambar tempat aplikasi cawan penghisap
e. Dilakukan penghisapan dengan tekanan negatif -0,2 kg/cm2, kemudian dinaikkan -
0,2 kg/cm2, tiap 2 menit sampai mencapai -0,6 sampai -0,8 kg/cm2 dan terbentuk
kaput suksadenum artifisial
f. Periksa dalam apakah ada bagian-bagian lain janin atau jalan lahir yang terjepit
atau tidak
g. Saat timbul his, ibu dipimpin untuk mengejan dan lakukan traksi pada cawan
penghisap dengan tangan kanan sesuai arah sumbu panggul. Ibu jari tangan kiri
menahan cawan penghisap dan satu atau dua jari lainnya diletakkan di kepala
janin supaya cawan penghisap tetap melekat pada kepala janin
h. Setelah suboksiput di bawah simfisis, lakukan episiotomi, tarik ke atas sampai
kepala lahir sambil tangan kiri menahan perineum
Gambar Arah Traksi Pada Vakum Ekstraksi
i. Setelah kepala lahir, pentil dibuka untuk menghilangkan tekanan negatif dan
cawan penghisap dilepas
j. Janin dilahirkan seperti pada persalinan normal atau spontan, plasenta dilahirkan
dengan penanganan aktif kala III
8. Ekstraksi vakum dianggap gagal bila :
a. Kepala janin tidak turun setelah dilakukan traksi. Traksi maksimal dilakukan 5
kali.
b. Cawan penghisap terlepas 3 kali atau lebih. Terlepasnya cawan penghisap dapat
disebabkan oleh:
1) Kaput suksadenum buatan tidak terbentuk sempurna
2) Pengaplikasian cawan penghisap pada kepala janin tidak tepat
3) Traksi terlalu kuat dan atau salah arah
4) Adanya jaringan yang terjepit di antara mangkuk dan kepala janin
5) Kerja sama antara dua tangan operator tidak baik, meliputi arah ekstraksi, arah
putaran paksi dalam dan koordinasi dengan pengejanan ibu
6) Sebab-sebab obstetri, misalnya : disproporsi kepala panggul yang tidak
diketahui sebelumnya, lilitan tali pusat yang erat dan adanya cincin konstriksi
lokal
c. Janin tidak lahir dalam waktu 30 menit dilakukan ekstraksi.
9. Risiko Komplikasi
a. Ibu
1) Perdarahan paska persalinan
2) Laserasi jalan lahir
3) Infeksi
b. Janin
1) Laserasi kulit kepala janin
2) Cephalohematoma dan hemoragia subgaleal
3) Hematoma subdural
4) Nekrosis kulit kepala yang dapat menyebabkan alopesia
5) Fraktur cranium
6) Cedera pada muka janin
7) Paresis nervus fasialis
8) Hemoragia retina
Gambar Trauma pada Janin akibat Persalinan dengan Vakum Ekstraksi
II. LAPORAN KASUS
A. Identitas
Nama : Ny. S
Umur : 34 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : SMP
Alamat : Bantarsoka RT 03/05, Purwokerto Barat
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nama Suami : Tn. D
Umur : 36 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan Terakhir : SMP
Pekerjaan : pedagang
Alamat : Bantarsoka RT 03/05, Purwokerto Barat
Agama : Islam
Tanggal masuk RSMS : 25 Oktober 2012
Tanggal periksa : 25 Oktober 2012 pukul 05.33 WIB
No.CM : 781182
B. Anamnesis
1. Keluhan Utama
Kenceng-kenceng sejak jam 00.00 WIB (25-11-2012)
2. Keluhan Tambahan
Tidak ada
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSMS dengan surat rujukan dari bidan dengan kenceng-
kenceng yang dirasakan sejak pukul 00.00 WIB (25/10/2012). Kenceng-kenceng
dirasakan sebanyak 1 kali dalam 10 menit dan masih jarang. Kenceng-kenceng yang
teratur mulai dirasakan pasien sejak jam 04.00 (25/10/2012) dengan frekuensi 2 kali
dalam 10 menit selama kurang lebih 40 detik. Pasien juga mengeluhkan keluar air
ngepyok dari jalan lahir sejak pukul 03.30 WIB (25/10/2012) warna jernih dan
mengeluhkan keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir jam 03.30 (10/09/2012).
Pasien merasakan gerakan janin yang aktif. Pasien tidak mengeluhkan lemah, letih,
lesu, mual dan muntah.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Penyakit Jantung : disangkal
2. Penyakit Paru : disangkal
3. Penyakit Diabetes Melitus : disangkal
4. Penyakit Ginjal : disangkal
5. Penyakit Hipertensi : disangkal
6. Riwayat Alergi : disangkal
5. Riwayat Penyakit Keluarga
1. Penyakit Jantung : disangkal
2. Penyakit Paru : disangkal
3. Penyakit Diabetes Melitus : disangkal
4. Penyakit Ginjal : disangkal
5. Penyakit Hipertensi : disangkal
6. Riwayat Alergi : disangkal
6. Riwayat Menstruasi
1. Lama haid : ± 7 hari
2. Siklus haid : teratur 28 hari
3. Dismenorrhea : ada
4. Jumlah darah haid : normal (sehari ganti pembalut 3-4 kali)
7. Riwayat Menikah
Pasien menikah sebanyak satu kali selama tiga tahun.
8. Riwayat Obstetri
G1P0A0
Anak I : Hamil ini
HPHT : 19 Januari 2012
9. Riwayat ANC
Pasien kontrol kehamilan ke bidan puskesmas. Pasien kontrol sebanyak satu kali per
bulan.
10. Riwayat KB
Pasien tidak pernah menggunakan KB
11. Riwayat Ginekologi
1. Riwayat Operasi : tidak ada
2. Riwayat Kuret : tidak ada
3. Riwayat Keputihan : tidak ada
12. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakan ibu rumah tangga dan suaminya bekerja sebagai karyawan swasta.
Kesan sosial ekonomi keluarga adalah golongan menengah ke atas. Pasien
menggunakan Jampersal dalam masalah kontrol kehamilan dan persalinan. Pasien
gemar mengonsumsi makanan yang berlemak seperti makanan yang digoreng. Pasien
mengaku jarang berolahraga.
C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : GCS E4M6V5 ( Compos Mentis)
Vital Sign : TD : 150/100 mmHg
N : 76 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,5 0C
Tinggi Badan : 155 cm
Berat Badan : 67 kg
Status Gizi : cukup
A. Status Generalis
1. Pemeriksaan kepala
Bentuk kepala :Mesocephal, simetris
Mata : Simetris, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, refleks pupil +/+
normal, isokor, diameter 3/3 mm, edema palpebra -/-
Telinga : Discharge -/-
Hidung : Discharge -/-, nafas cuping hidung -/-
Mulut : Sianosis (-), lidah kotor -/-
2. Pemeriksaan leher
Trakea : Deviasi (-)
Gld Tiroid : Tidak teraba
Limfonodi Colli : Tidak teraba
JVP : 5+2 cm
3. Pemeriksaan Toraks
a. Paru
Inspeksi : Dada simetris, ketertinggalan gerak (-), retraksi intercosta (-),
pulsasi epigastrium (-), pulsasi parasternal (-)
Palpasi : Vokal fremitus paru kanan = paru kiri
Ketertinggalan gerak (-)
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : SD vesikuler, ST -/-
b. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tampak SIC V 2 jari medial LMCS
Palpasi : Ictus cordis tampak SIC V 2 jari medial LMCS
ictus cordis kuat angkat (-)
Perkusi : Batas jantung
Kanan atas SIC II LPSD
Kiri atas SIC II LPSS
Kanan bawah SIC IV LPSD
Kiri bawah SIC V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : S1>S2, regular, ST -/-
4. Pemeriksaan ekstermitas
Superior : edema (-/-), jari tabuh (-/-), pucat (-/-), sianosis -/-
Inferior : edema (-/-), jari tabuh (-/-), pucat (-/-), sianosis -/-
B. Status Lokalis
Abdomen
Inspeksi : Cembung, gravid membujur, striae gravidarum (+)
Palpasi : TFU 30 cm (UK39 minggu 6 hari, rumus McDonald)
his (+) 1x dalam 10 menit,
Leopold I :Teraba satu bagian lunak
Leopold II :Teraba tahanan memanjang di kanan ibu
Leopold III :Teraba satu bagian bulat keras, susah digerakkan, sudah
masuk PAP
Leopold IV :Konvergen
Perkusi : Pekak janin
Auskultasi : DJJ (+) 12-11-12, regular
C. PemeriksaanGenitalia
Vaginal Toucher : uretra, vagina, vulva tenang
Pembukaan 2 cm, effacement 75%, portio konsistensi lunak, bagian bawah kepala
turun HI, Kulit Ketuban (+),caput (+), Point Of Direction Ubun-Ubun Kecil
D. Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan
Tgl.25/10/12 Nilai Rujukan
Hemoglobin 11,4 g/dl 12-16 g/dl
Leukosit 9760 /ul 4800-10800/ul
Hematokrit 36 % 37-47 %
Eritrosit 5,0 x 106 /uL 4,2-5,4 x 106 /ul
Trombosit 320.000 /uL 150.000-450.000/ul
MCV 70,9 fL 79-99 fL
MCH 22,6 pg 27-37 pg
MCHC 32,1 % 33-37%
RDW 15,6 % 11,5-14,5 %
MPV 12,0
Hitung JenisBasofil 0,1 % 0-1%
Eosinofil 0,5 % 2-4%
Batang 0,00 % 2-5%
Segmen 60,9 % 40-70%
Limfosit 29,2 % 25-40%
Monosit 9,3 % 2-8%
Glukosa sewaktu - < 200mg/dL
Masa PembekuanPT 12,2 detik 11,5-15,5 detik
APTT 32,9 detik 25-35 detik
UrinalisisWarna Kuning tua Kuning muda-kuning tua
Kejernihan Keruh Jernih
Bau Khas Khas
KimiaBerat Jenis 1.015 1.010-1.010
pH 7,0 4,6-7,8
Leukosit Negatif Negatif
Protein 100 Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Urobilinogen Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Eritrosit 10 Negatif
SedimenEritrosit 0-2 Negatif
Leukosit 0-1 Negatif
Epitel 4-6 Negatif
Silinder Hialin Negatif Negatif
Silinder Lilin Negatif Negatif
Granuler Halus Negatif Negatif
Granuler Kasar Negatif Negatif
Kristal Negatif Negatif
Bakteri +1 Negatif
Trikomonas Negatif Negatif
Jamur Negatif Negatif
E. Diagnosis
G1P0A0, 34 tahun, Umur Kehamilan 39 minggu 6 hari, Janin Tunggal Hidup Intra Uterin,
presentasi kepala, punggung kanan inpartu kala I fase laten dengan preeklampsia ringan,
mioma uteri dan dan infertil tiga tahun
F. Follow Up Pasien
Pukul 23.55 Diberi MgSO4 40% 4 gr dilarutkan dalam 10 ml aquades bolus iv
dalam 15 menit
Diberi MgSO4 40% 6 gr dilarutkan ke dalam 500 ml RL di drip dalam 20
tetes per menit tunggu hasil laboratorium
Pukul 00.15 Injeksi ampicilin 1 x 1 gram iv
Pukul 00.30 Diberi Nifedipin 3x10 mg dan dopamet 3 x 500mg
Pukul 00.45 Pasien masuk VK, DJJ (+) (12-12-12), His (+) jarang, TD = 150/100
mmHg, TFU 31 cm, presentasi kepala, VT pembukaan 8 cm, Kulit
ketuban (-), Kepala H III, caput (+), Point Of Direction Ubun-Ubun Kecil
Pukul 01.00 DJJ (+) (12-12-11), His (+), nadi = 80 x/menit
Pukul 01.25 TD 150/100 mmHg
VT pembukaan lengkap, kulit ketuban (-), kepala H III, POD Ubun-Ubun
Kecil
Sikap : Persalinan dipimpin dengan vakum ekstraksi
Pukul 03.45 Bayi lahir lewat vakum ekstraksi-resusitasi
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan Lahir : 2170 gram
Panjang badan : 40 cm
Lingkar kepala : 30 cm
Lingkar dada : 28 cm
APGAR score : 3-4-5
Kelainan : -
Anus : +
Pukul 03.46 Injeksi oksitosin 10 IU intramuskular
Pukul 03.50 Placenta lahir spontan dan lengkap, kotiledon lengkap, infark (-),
hematom (-)
Eksplorasi cavum uteri bersih: kontraksi uterus kuat, perdarahan (-)
Jahit tempat episiotomi
Persalinan selesai
Diagnosis P1A0, 34 tahun, post partus dengan induksi dan vakum ekstraksi atas
indikasi partus tak maju, pre-eklampsi ringan, infertil 3 tahun, dan
mioma uteri.
Pengawasan 2 jam post partum
Pukul Tekanan darah
(mmHg)
Nadi (x/menit)
TFU dan Konsistensi
Vesika urinaria
Perdarahan pervaginam
04.05 120/80 92 Keras, 2 jari bawah pusat
50 cc + dalam batas normal
04.20 120/80 92 Keras, 2 jari bawah pusat
50 cc + dalam batas normal
04.35 120/80 92 Keras, 2 jari bawah pusat
50 cc + dalam batas normal
04.50 120/80 90 Keras, 2 jari bawah pusat
70 cc + dalam batas normal
05.20 120/80 84 Keras, 2 jari bawah pusat
100 cc + dalam batas normal
05.50 120/80 84 Keras, 2 jari bawah pusat
100 cc + dalam batas normal
Catatan Perkembangan Pasien
Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning26-10-2012
BAB(-), BAK DC (+) 100 cc warna kuning jernih, Flatus (+)
KU/kes : sedang/ composmentis TD : 160/100 mmHg N : 84 x/menit RR: 20 x/menit S : 36,5°C
Status Generalis:
P1A0, 34 tahun, pasca partus dengan induksi dan vakum ekstraksi atas indikasi partus tak maju, pre-eklampsi ringan, infertil 3 tahun,dan mioma uteri H+1
- IVFD RL 20 tpm
- Inj MgSO2 6 gr
- Inj oksitosin
- Nifedipin 1x10 mg tab
- Diet lunak
Mata : CA -/-, SI :-/-C: dbn P: SDV, ST -/-
Status Lokalis: Reg.Abdomen: Inspeksi : cembungPalpasi : TFU 2 jari dibawah pusat, keras, SupelAuskultasi : BU (+) N Reg. Genitalia: PPV (+) dbn
27-10-2012
Sesak, pandangan kabur saat dudukBAB (+), BAK (+), Flatus (+)
KU/kes : sedang/ composmentis TD : 150/120 mmHg N : 80 x/menit RR: 20 x/menit S : 36,6°C
Status Generalis: Mata : CA -/-, SI :-/-C: dbn P: SDV, ST -/-
Status Lokalis: Reg.Abdomen: Inspeksi : datar, Palpasi : TFU 2 jari dibawah pusat, keras, Supel, teraba massa dengan batas atas 2 jari di atas pusat, batas kiri linea midclavicula sinistra, batas
P1A0, 34 tahun, pasca partus dengan induksi dan vakum ekstraksi atas indikasi partus tak maju, pre-eklampsi ringan, infertil 3 tahun,dan mioma uteri H+2
- Aff DC- Aff Infus- IVFD RL
20 tpm- Nifedipin 1
x 10 mg tab
kanan linea midclavicula dextra.Auskultasi : BU (+) N Reg. Genitalia: PPV (+) dbn
29-10-2012
Lemas, belum BAB 3 hariBAB (-). BAK (+), Flatus (+)
KU/kes : sedang/ composmentis TD : 140/100 mmHg N : 96 x/menit RR: 20 x/menit S : 36,5°C
Status Generalis: Mata : CA -/-, SI :-/-C: dbn P: SDV, ST -/-
Status Lokalis: Reg.Abdomen: Inspeksi : cembung, Palpasi : TFU 2 jari dibawah pusat, keras, Supel, teraba massa dengan batas atas 2 jari di atas pusat, batas kiri linea midclavicula sinistra, dan batas kanan linea midclavicula dextra.Auskultasi : BU (+) N Reg. Genitalia: PPV (+) dbn
P1A0, 34 tahun, pasca partus dengan induksi dan vakum ekstraksi atas indikasi partus tak maju, pre-eklampsi ringan, infertil 3 tahun,dan mioma uteri H+4
- Nifedipin 1x10 mg tab
- Boleh pulang