Presus

26
I. TINJAUAN PUSTAKA A. Vakum Ekstraksi 1. Definisi Suatu tindakan bantuan persalinan dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi menggunakan tekanan negative (daya hampa udara) dengan alat vakum (negative pressure vacuum extractor) yang dipasang di kepalanya. Bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengejan ibu dan ekstraksi pada bayi serta mempercepat persalinan pada keadaan tertentu dengan menggunakan vacum ekstraktor. Keunggulan teoritis dari ekstraksi vakum disbanding forceps adalah tidak adanya pemasangan sendok baja yang memakan tempat di vagina dan penempatan yang pas di kepala janin, kemampuan memutar kepala janin tanpa mengganggu jaringan lunak ibu, serta penekanan jaringan intracranial yang lebih kecil saat traksi. 2. Indikasi a. Ibu 1) Pre eklampsia berat 2) Penyakit jantung, paru-paru,& penyakit sistem berat 3) Bekas perlukaan dinding rahim (Caesar, miomektomi, histerektomi) 4) Edema vulva 5) Ibu dalam keadaan lemah untuk mengejan. b. Janin 1) Gawat janin (masih kontroversial) 2) Tangan / kaki menumbung 3) Presentasi ganda 4) Tali pusat menumbung

description

obs

Transcript of Presus

Page 1: Presus

I. TINJAUAN PUSTAKA

A. Vakum Ekstraksi

1. Definisi

Suatu tindakan bantuan persalinan dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi

menggunakan tekanan negative (daya hampa udara) dengan alat vakum (negative

pressure vacuum extractor) yang dipasang di kepalanya. Bertujuan untuk mempercepat

kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengejan ibu dan ekstraksi pada bayi serta

mempercepat persalinan pada keadaan tertentu dengan menggunakan vacum ekstraktor.

Keunggulan teoritis dari ekstraksi vakum disbanding forceps adalah tidak adanya pemasangan

sendok baja yang memakan tempat di vagina dan penempatan yang pas di kepala janin,

kemampuan memutar kepala janin tanpa mengganggu jaringan lunak ibu, serta penekanan

jaringan intracranial yang lebih kecil saat traksi.

2. Indikasi

a. Ibu

1) Pre eklampsia berat

2) Penyakit jantung, paru-paru,& penyakit sistem berat

3) Bekas perlukaan dinding rahim (Caesar, miomektomi, histerektomi)

4) Edema vulva

5) Ibu dalam keadaan lemah untuk mengejan.

b. Janin

1) Gawat janin (masih kontroversial)

2) Tangan / kaki menumbung

3) Presentasi ganda

4) Tali pusat menumbung

5) Deep Transverse Arrest

6) Persistent Occiput Posterior Persistent.

c. Waktu

Kala II lama:

1) Pada nulipara didefinisikan sebagai persalinan kala 2 yang lebih dari 3 jam

dengan analgesia dan lebih dari 2 jam tanpa analgesia regional

2) Pada multipara didefinisikan sebagai persalinan kala 2 yang lebih dari 2 jam

dengan analgesia dan lebih dari 1 jam tanpa analgesia regional

3. Kontraindikasi

a. Disproporsi sefalopelvik

Page 2: Presus

b. Prematuritas karena kepala terlampau lembut dan mudah terjadi kerusakan

intrakranial.

c. Aplikasi cawan penghisap secara tepat tidak dapat dilakukan

d. Letak sungsang

e. Fetal distress

f. Kelainan presentasi

Letak muka karena bola mata dapat keluar dari orbita dan mengisi mangkok

Letak dahi

g. Ruptur uteri membakat

h. Keadaan dimana ibu tidak boleh mengejan (penyakit jantung berat, preeklampsia

berat, asma berat)

i. Diduga atau terdapat gangguan faal pembekuan darah pada janin

4. Syarat

a. Janin aterm (cukup bulan)

b. Janin harus dapat lahir pervaginam (tidak ada disproporsi)

c. Presentasi kepala

d. Anak hidup dan tidak gawat janin

e. Pembukaan serviks sudah lengkap / > 7 (multigravida)

f. Kepala janin sudah engaged, penurunan kepala sudah H III/IV (dasar panggul)

g. Selaput ketuban sudah pecah atau jika belum dipecahkan

h. Harus ada kontraksi uterus (his) dan tenaga mengejan ibu

5. Mnemonic “Ekstraksi Vakum”

a. Assistance (untuk persalinan dan resusitasi bayi) dan Anaesthesia (dilakukan

anastesi infiltrasi di daerah sekitar perineum)

b. Bladder

Pengosongan kandung kemih

c. Cervix

Pembukaan harus lengkap

d. Determined

Posisi, station, dan kecukupan ukuran panggul dan menyingkirkan kemungkinan

distosia bahu.

e. Equipment

Alat-alat yang dibutuhkan untuk ekstraksi vakum harus telah dipersiapkan terlebih

dahulu (cup vakum, pompanya, pipanya dan cek tekanannya)

Page 3: Presus

f. Fontanelle

Pada saat melakukan traksi, maka posisi cup harus menjauhi ubun-ubun besar dan

mendekati ubun-ubun kecil. Kemudian, daerah sekitar pemasangan cup

dibersihkan dari jaringan ibu dengan menggunakan jari.

g. Gentle Traction

Hanya boleh menarik saat ada kontraksi. Saat muncul kontraksi maka tingkatkan

tekanan hingga 600 mmHg, pimpin ibu untuk mengejan, dan lakukan traksi searah

sumbu jalan lahir.

h. Halt

Vakum ekstraksi dihentikan jika tidak ada kemajuan dengan 3 traksi, vakum

terlepas sebanyak 3 kali, dan tidak ada kemajuan yang signifikan setelah 30 menit

dilakukan persalinan pervaginam

i. Incission

Episiotomi untuk mencegah robekan perineum

j. Jaw

Vacum dilepaskan ketika jepitan sudah tergapai atau yakin apabila dagu sudah

lahir.

6. Instrumen ekstraktor vakum

a. Cawan penghisap (Cup)

Cawan penghisap digunakan untuk membuat kaput suksadenum buatan sehingga

dapat mencekam kepala janin. Desain cawan penghisap yang kaku dan terbuat

dari “stainless steel” ditemukan pada berbagai model dari Malmstrom yang sudah

dikenal sejak tahun 1960-an. Sekarang diproduksi berbagai cawan penghisap yang

menyerupai model Malmstrom namun terbuat dari bahan plastik yang lunak atau

kaku. Cawan penghisap lunak sering menyebabkan kegagalan dibandingkan

dengan penggunaan cawan penghisap kaku (pastik atau metal). Hal ini terutama

disebabkan oleh mudahnya cawan penghisap lunak tersebut lepas (“pop off”) dari

kepala saat dilakukan traksi. Akan tetapi, aplikasi cawan penghisap lunak ini lebih

jarang menyebabkan cedera pada kepala janin meskipun daya cengekeramnya

lebih kurang dibandingkan cawan yang kaku. Cawan penghisap umumnya

berdiameter 4 cm – 6 cm. Pada punggung cawan penghisap terdapat :

1) Tonjolan berlubang tempat insersi rantai penarik

2) Tonjolan berlubang yang menghubungkan rongga mangkuk dengan pipa

penghubung

Page 4: Presus

3) Tonjolan landai sebagai tanda untuk titik penunjuk kepala janin (point of

direction)

Gambar Cawan penghisap

b. Rantai penghubung

Terbuat dari logam dan berfungsi menghubungkan mangkuk dengan pemegang.

c. Pipa penghubung

Terbuat dari karet atau plastik yang lentur yang tidak akan berkerut oleh tekanan

negatif. Berfungsi sebagai penghubung tekanan negatif mangkuk dengan botol.

Gambar pipa penghubung

d. Botol

Merupakan tempat cadangan tekanan negatif dan tempat penampungan cairan

yang mungkin ikut tersedot (air ketuban, lendir serviks, verniks kaseosa, darah

dan lain-lain). Pada botol ini, terdapat tutup yang mempunyai tiga saluran :

4) Saluran manometer

5) Saluran menuju ke cawan penghisap

6) Saluran menuju ke pompa penghisap

e. Pompa penghisap

Dapat berupa pompa penghisap manual maupun listrik

f. Pemegang

Page 5: Presus

Gambar Vakum Ekstraktor

7. Teknik Pelaksanaan

a. Pasien dalam posisi litotomi

b. Operator memegang cawan penghisap di depan pasien dan membayangkan

bagaimana kedudukan cawan penghisap pada kepala janin nantinya di dalam jalan

lahir.

c. Masukkan cawan penghisap ke dalam jalan lahir. Bila menggunakan cawan

penghisap lunak, maka sebagian cawan penghisap dapat dikempiskan dengan

tangan operator dan dimasukkan ke jalan lahir di antara labia. Bila sifat cawan

penghisap yang digunakan kaku, maka insersi ke dalam jalan lahir dilakukan

secara miring setelah kedua labia disisihkan.

Gambar aplikasi cawan penghisap melalui vagina

d. Aplikasikan cawan penghisap dengan tonjolan penunjuk dipasang di atas titik

penunjuk kepala janin (Point Of Direction). Pusat diameter cawan penghisap

harus berada di satu titik penentu, berupa titik imajiner anatomis yang berada di

sutura sagitalis kira kira 6 cm di belakang ubun ubun besar atau 1 – 2 cm di depan

ubun ubun kecil ( titik fleksi atau “ pivot point” ).

Page 6: Presus

Gambar tempat aplikasi cawan penghisap

e. Dilakukan penghisapan dengan tekanan negatif -0,2 kg/cm2, kemudian dinaikkan -

0,2 kg/cm2, tiap 2 menit sampai mencapai -0,6 sampai -0,8 kg/cm2 dan terbentuk

kaput suksadenum artifisial

f. Periksa dalam apakah ada bagian-bagian lain janin atau jalan lahir yang terjepit

atau tidak

g. Saat timbul his, ibu dipimpin untuk mengejan dan lakukan traksi pada cawan

penghisap dengan tangan kanan sesuai arah sumbu panggul. Ibu jari tangan kiri

menahan cawan penghisap dan satu atau dua jari lainnya diletakkan di kepala

janin supaya cawan penghisap tetap melekat pada kepala janin

h. Setelah suboksiput di bawah simfisis, lakukan episiotomi, tarik ke atas sampai

kepala lahir sambil tangan kiri menahan perineum

Gambar Arah Traksi Pada Vakum Ekstraksi

i. Setelah kepala lahir, pentil dibuka untuk menghilangkan tekanan negatif dan

cawan penghisap dilepas

Page 7: Presus

j. Janin dilahirkan seperti pada persalinan normal atau spontan, plasenta dilahirkan

dengan penanganan aktif kala III

8. Ekstraksi vakum dianggap gagal bila :

a. Kepala janin tidak turun setelah dilakukan traksi. Traksi maksimal dilakukan 5

kali.

b. Cawan penghisap terlepas 3 kali atau lebih. Terlepasnya cawan penghisap dapat

disebabkan oleh:

1) Kaput suksadenum buatan tidak terbentuk sempurna

2) Pengaplikasian cawan penghisap pada kepala janin tidak tepat

3) Traksi terlalu kuat dan atau salah arah

4) Adanya jaringan yang terjepit di antara mangkuk dan kepala janin

5) Kerja sama antara dua tangan operator tidak baik, meliputi arah ekstraksi, arah

putaran paksi dalam dan koordinasi dengan pengejanan ibu

6) Sebab-sebab obstetri, misalnya : disproporsi kepala panggul yang tidak

diketahui sebelumnya, lilitan tali pusat yang erat dan adanya cincin konstriksi

lokal

c. Janin tidak lahir dalam waktu 30 menit dilakukan ekstraksi.

9. Risiko Komplikasi

a. Ibu

1) Perdarahan paska persalinan

2) Laserasi jalan lahir

3) Infeksi

b. Janin

1) Laserasi kulit kepala janin

2) Cephalohematoma dan hemoragia subgaleal

3) Hematoma subdural

4) Nekrosis kulit kepala yang dapat menyebabkan alopesia

5) Fraktur cranium

6) Cedera pada muka janin

7) Paresis nervus fasialis

8) Hemoragia retina

Page 8: Presus

Gambar Trauma pada Janin akibat Persalinan dengan Vakum Ekstraksi

Page 9: Presus

II. LAPORAN KASUS

A. Identitas

Nama : Ny. S

Umur : 34 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : SMP

Alamat : Bantarsoka RT 03/05, Purwokerto Barat

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa

Status : Menikah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Nama Suami : Tn. D

Umur : 36 tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Pendidikan Terakhir : SMP

Pekerjaan : pedagang

Alamat : Bantarsoka RT 03/05, Purwokerto Barat

Agama : Islam

Tanggal masuk RSMS : 25 Oktober 2012

Tanggal periksa : 25 Oktober 2012 pukul 05.33 WIB

No.CM : 781182

B. Anamnesis

1. Keluhan Utama

Kenceng-kenceng sejak jam 00.00 WIB (25-11-2012)

2. Keluhan Tambahan

Tidak ada

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD RSMS dengan surat rujukan dari bidan dengan kenceng-

kenceng yang dirasakan sejak pukul 00.00 WIB (25/10/2012). Kenceng-kenceng

dirasakan sebanyak 1 kali dalam 10 menit dan masih jarang. Kenceng-kenceng yang

teratur mulai dirasakan pasien sejak jam 04.00 (25/10/2012) dengan frekuensi 2 kali

dalam 10 menit selama kurang lebih 40 detik. Pasien juga mengeluhkan keluar air

ngepyok dari jalan lahir sejak pukul 03.30 WIB (25/10/2012) warna jernih dan

Page 10: Presus

mengeluhkan keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir jam 03.30 (10/09/2012).

Pasien merasakan gerakan janin yang aktif. Pasien tidak mengeluhkan lemah, letih,

lesu, mual dan muntah.

4. Riwayat Penyakit Dahulu

1. Penyakit Jantung : disangkal

2. Penyakit Paru : disangkal

3. Penyakit Diabetes Melitus : disangkal

4. Penyakit Ginjal : disangkal

5. Penyakit Hipertensi : disangkal

6. Riwayat Alergi : disangkal

5. Riwayat Penyakit Keluarga

1. Penyakit Jantung : disangkal

2. Penyakit Paru : disangkal

3. Penyakit Diabetes Melitus : disangkal

4. Penyakit Ginjal : disangkal

5. Penyakit Hipertensi : disangkal

6. Riwayat Alergi : disangkal

6. Riwayat Menstruasi

1. Lama haid : ± 7 hari

2. Siklus haid : teratur 28 hari

3. Dismenorrhea : ada

4. Jumlah darah haid : normal (sehari ganti pembalut 3-4 kali)

7. Riwayat Menikah

Pasien menikah sebanyak satu kali selama tiga tahun.

8. Riwayat Obstetri

G1P0A0

Anak I : Hamil ini

HPHT : 19 Januari 2012

Page 11: Presus

9. Riwayat ANC

Pasien kontrol kehamilan ke bidan puskesmas. Pasien kontrol sebanyak satu kali per

bulan.

10. Riwayat KB

Pasien tidak pernah menggunakan KB

11. Riwayat Ginekologi

1. Riwayat Operasi : tidak ada

2. Riwayat Kuret : tidak ada

3. Riwayat Keputihan : tidak ada

12. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien merupakan ibu rumah tangga dan suaminya bekerja sebagai karyawan swasta.

Kesan sosial ekonomi keluarga adalah golongan menengah ke atas. Pasien

menggunakan Jampersal dalam masalah kontrol kehamilan dan persalinan. Pasien

gemar mengonsumsi makanan yang berlemak seperti makanan yang digoreng. Pasien

mengaku jarang berolahraga.

C. Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : GCS E4M6V5 ( Compos Mentis)

Vital Sign : TD : 150/100 mmHg

N : 76 x/menit

RR : 22 x/menit

S : 36,5 0C

Tinggi Badan : 155 cm

Berat Badan : 67 kg

Status Gizi : cukup

A. Status Generalis

1. Pemeriksaan kepala

Bentuk kepala :Mesocephal, simetris

Mata : Simetris, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, refleks pupil +/+

normal, isokor, diameter 3/3 mm, edema palpebra -/-

Telinga : Discharge -/-

Page 12: Presus

Hidung : Discharge -/-, nafas cuping hidung -/-

Mulut : Sianosis (-), lidah kotor -/-

2. Pemeriksaan leher

Trakea : Deviasi (-)

Gld Tiroid : Tidak teraba

Limfonodi Colli : Tidak teraba

JVP : 5+2 cm

3. Pemeriksaan Toraks

a. Paru

Inspeksi : Dada simetris, ketertinggalan gerak (-), retraksi intercosta (-),

pulsasi epigastrium (-), pulsasi parasternal (-)

Palpasi : Vokal fremitus paru kanan = paru kiri

Ketertinggalan gerak (-)

Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru

Auskultasi : SD vesikuler, ST -/-

b. Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tampak SIC V 2 jari medial LMCS

Palpasi : Ictus cordis tampak SIC V 2 jari medial LMCS

ictus cordis kuat angkat (-)

Perkusi : Batas jantung

Kanan atas SIC II LPSD

Kiri atas SIC II LPSS

Kanan bawah SIC IV LPSD

Kiri bawah SIC V 2 jari medial LMCS

Auskultasi : S1>S2, regular, ST -/-

4. Pemeriksaan ekstermitas

Superior : edema (-/-), jari tabuh (-/-), pucat (-/-), sianosis -/-

Inferior : edema (-/-), jari tabuh (-/-), pucat (-/-), sianosis -/-

B. Status Lokalis

Abdomen

Inspeksi : Cembung, gravid membujur, striae gravidarum (+)

Palpasi : TFU 30 cm (UK39 minggu 6 hari, rumus McDonald)

his (+) 1x dalam 10 menit,

Leopold I :Teraba satu bagian lunak

Leopold II :Teraba tahanan memanjang di kanan ibu

Page 13: Presus

Leopold III :Teraba satu bagian bulat keras, susah digerakkan, sudah

masuk PAP

Leopold IV :Konvergen

Perkusi : Pekak janin

Auskultasi : DJJ (+) 12-11-12, regular

C. PemeriksaanGenitalia

Vaginal Toucher : uretra, vagina, vulva tenang

Pembukaan 2 cm, effacement 75%, portio konsistensi lunak, bagian bawah kepala

turun HI, Kulit Ketuban (+),caput (+), Point Of Direction Ubun-Ubun Kecil

D. Pemeriksaan Laboratorium

Jenis Pemeriksaan

Tgl.25/10/12 Nilai Rujukan

Hemoglobin 11,4 g/dl 12-16 g/dl

Leukosit 9760 /ul 4800-10800/ul

Hematokrit 36 % 37-47 %

Eritrosit 5,0 x 106 /uL 4,2-5,4 x 106 /ul

Trombosit 320.000 /uL 150.000-450.000/ul

MCV 70,9 fL 79-99 fL

MCH 22,6 pg 27-37 pg

MCHC 32,1 % 33-37%

RDW 15,6 % 11,5-14,5 %

MPV 12,0

Hitung JenisBasofil 0,1 % 0-1%

Eosinofil 0,5 % 2-4%

Batang 0,00 % 2-5%

Segmen 60,9 % 40-70%

Limfosit 29,2 % 25-40%

Monosit 9,3 % 2-8%

Glukosa sewaktu - < 200mg/dL

Page 14: Presus

Masa PembekuanPT 12,2 detik 11,5-15,5 detik

APTT 32,9 detik 25-35 detik

UrinalisisWarna Kuning tua Kuning muda-kuning tua

Kejernihan Keruh Jernih

Bau Khas Khas

KimiaBerat Jenis 1.015 1.010-1.010

pH 7,0 4,6-7,8

Leukosit Negatif Negatif

Protein 100 Negatif

Nitrit Negatif Negatif

Glukosa Negatif Negatif

Keton Negatif Negatif

Urobilinogen Negatif Negatif

Bilirubin Negatif Negatif

Eritrosit 10 Negatif

SedimenEritrosit 0-2 Negatif

Leukosit 0-1 Negatif

Epitel 4-6 Negatif

Silinder Hialin Negatif Negatif

Silinder Lilin Negatif Negatif

Granuler Halus Negatif Negatif

Granuler Kasar Negatif Negatif

Kristal Negatif Negatif

Bakteri +1 Negatif

Trikomonas Negatif Negatif

Page 15: Presus

Jamur Negatif Negatif

E. Diagnosis

G1P0A0, 34 tahun, Umur Kehamilan 39 minggu 6 hari, Janin Tunggal Hidup Intra Uterin,

presentasi kepala, punggung kanan inpartu kala I fase laten dengan preeklampsia ringan,

mioma uteri dan dan infertil tiga tahun

F. Follow Up Pasien

Pukul 23.55 Diberi MgSO4 40% 4 gr dilarutkan dalam 10 ml aquades bolus iv

dalam 15 menit

Diberi MgSO4 40% 6 gr dilarutkan ke dalam 500 ml RL di drip dalam 20

tetes per menit tunggu hasil laboratorium

Pukul 00.15 Injeksi ampicilin 1 x 1 gram iv

Pukul 00.30 Diberi Nifedipin 3x10 mg dan dopamet 3 x 500mg

Pukul 00.45 Pasien masuk VK, DJJ (+) (12-12-12), His (+) jarang, TD = 150/100

mmHg, TFU 31 cm, presentasi kepala, VT pembukaan 8 cm, Kulit

ketuban (-), Kepala H III, caput (+), Point Of Direction Ubun-Ubun Kecil

Pukul 01.00 DJJ (+) (12-12-11), His (+), nadi = 80 x/menit

Pukul 01.25 TD 150/100 mmHg

VT pembukaan lengkap, kulit ketuban (-), kepala H III, POD Ubun-Ubun

Kecil

Sikap : Persalinan dipimpin dengan vakum ekstraksi

Pukul 03.45 Bayi lahir lewat vakum ekstraksi-resusitasi

Jenis Kelamin : Perempuan

Berat Badan Lahir : 2170 gram

Panjang badan : 40 cm

Lingkar kepala : 30 cm

Lingkar dada : 28 cm

APGAR score : 3-4-5

Kelainan : -

Page 16: Presus

Anus : +

Pukul 03.46 Injeksi oksitosin 10 IU intramuskular

Pukul 03.50 Placenta lahir spontan dan lengkap, kotiledon lengkap, infark (-),

hematom (-)

Eksplorasi cavum uteri bersih: kontraksi uterus kuat, perdarahan (-)

Jahit tempat episiotomi

Persalinan selesai

Diagnosis P1A0, 34 tahun, post partus dengan induksi dan vakum ekstraksi atas

indikasi partus tak maju, pre-eklampsi ringan, infertil 3 tahun, dan

mioma uteri.

Pengawasan 2 jam post partum

Pukul Tekanan darah

(mmHg)

Nadi (x/menit)

TFU dan Konsistensi

Vesika urinaria

Perdarahan pervaginam

04.05 120/80 92 Keras, 2 jari bawah pusat

50 cc + dalam batas normal

04.20 120/80 92 Keras, 2 jari bawah pusat

50 cc + dalam batas normal

04.35 120/80 92 Keras, 2 jari bawah pusat

50 cc + dalam batas normal

04.50 120/80 90 Keras, 2 jari bawah pusat

70 cc + dalam batas normal

05.20 120/80 84 Keras, 2 jari bawah pusat

100 cc + dalam batas normal

05.50 120/80 84 Keras, 2 jari bawah pusat

100 cc + dalam batas normal

Catatan Perkembangan Pasien

Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning26-10-2012

BAB(-), BAK DC (+) 100 cc warna kuning jernih, Flatus (+)

KU/kes : sedang/ composmentis TD : 160/100 mmHg N : 84 x/menit RR: 20 x/menit S : 36,5°C

Status Generalis:

P1A0, 34 tahun, pasca partus dengan induksi dan vakum ekstraksi atas indikasi partus tak maju, pre-eklampsi ringan, infertil 3 tahun,dan mioma uteri H+1

- IVFD RL 20 tpm

- Inj MgSO2 6 gr

- Inj oksitosin

- Nifedipin 1x10 mg tab

- Diet lunak

Page 17: Presus

Mata : CA -/-, SI :-/-C: dbn P: SDV, ST -/-

Status Lokalis: Reg.Abdomen: Inspeksi : cembungPalpasi : TFU 2 jari dibawah pusat, keras, SupelAuskultasi : BU (+) N Reg. Genitalia: PPV (+) dbn

27-10-2012

Sesak, pandangan kabur saat dudukBAB (+), BAK (+), Flatus (+)

KU/kes : sedang/ composmentis TD : 150/120 mmHg N : 80 x/menit RR: 20 x/menit S : 36,6°C

Status Generalis: Mata : CA -/-, SI :-/-C: dbn P: SDV, ST -/-

Status Lokalis: Reg.Abdomen: Inspeksi : datar, Palpasi : TFU 2 jari dibawah pusat, keras, Supel, teraba massa dengan batas atas 2 jari di atas pusat, batas kiri linea midclavicula sinistra, batas

P1A0, 34 tahun, pasca partus dengan induksi dan vakum ekstraksi atas indikasi partus tak maju, pre-eklampsi ringan, infertil 3 tahun,dan mioma uteri H+2

- Aff DC- Aff Infus- IVFD RL

20 tpm- Nifedipin 1

x 10 mg tab

Page 18: Presus

kanan linea midclavicula dextra.Auskultasi : BU (+) N Reg. Genitalia: PPV (+) dbn

29-10-2012

Lemas, belum BAB 3 hariBAB (-). BAK (+), Flatus (+)

KU/kes : sedang/ composmentis TD : 140/100 mmHg N : 96 x/menit RR: 20 x/menit S : 36,5°C

Status Generalis: Mata : CA -/-, SI :-/-C: dbn P: SDV, ST -/-

Status Lokalis: Reg.Abdomen: Inspeksi : cembung, Palpasi : TFU 2 jari dibawah pusat, keras, Supel, teraba massa dengan batas atas 2 jari di atas pusat, batas kiri linea midclavicula sinistra, dan batas kanan linea midclavicula dextra.Auskultasi : BU (+) N Reg. Genitalia: PPV (+) dbn

P1A0, 34 tahun, pasca partus dengan induksi dan vakum ekstraksi atas indikasi partus tak maju, pre-eklampsi ringan, infertil 3 tahun,dan mioma uteri H+4

- Nifedipin 1x10 mg tab

- Boleh pulang