PRESKES KASUS GYNEKOLOGI
KISTOMA OVARII SUSPEK GANAS
Oleh:
Daniswara Adhitia R. G0004071
Novarani Dian G0005142
Sari Juwita Junaidi G0005175
Prihandhi Jauhar M G0006137
Pembimbing :
Prof. Dr. J.B. Dalono, dr., Sp.OG(K)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA
2012
KISTOMA OVARII SUSPEK GANAS
ABSTRAK
Seorang P4A0 82 tahun datang dengan benjolan besar pada perut. Perut
dirasa membesar sejak 3 bulan yang lalu, benjolan tidak dirasa semakin
membesar, penurunan berat badan dirasakan selama 4 tahun terakhir. Namun
pasien mengeluh berat badan turun ± 2,5 kg dalam 3 bulan terakhir.
Riwayat fertilitas baik, riwayat obstetri baik, teraba massa di abdomen
dengan konsistensi kistik, terfixir, permukaan tidak rata dengan batas atas setinggi
2 jari bawah pusat, batas kanan : linea mediclavicularis dextra, batas kiri : linea
mediclavicularis sinistra, batas bawah : kesan masuk panggul. Hasil USG:
menyokong gambaran kistoma ovarii.
Kata Kunci : Kistoma ovarii
2
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. TUMOR JINAK OVARIUM
Adneksa di bidang ginekologi terdiri dari ovarium, tuba fallopi,
dan ligamentum-ligamentum disekitar uterus. Meskipun keadaan patologi
adneksa sering melibatkan salah satu atau lebih struktur jaringan tersebut,
namun jaringan diluar organ reproduksi juga sering terlibat. Untuk
mengetahui asal massa tersebut, maka harus dilakukan pemeriksaan
menyeluruh. Pemeriksaan palpasi bimanual merupakan suatu metode
praktis untuk mendiagnosa massa di adneksa. Maka karakteristik dari
massa harus dievaluasi dengan sebaiknya sehingga asal massa dapat
diketahui dengan pasti untuk penanganan lebih lanjut. Karakteristik massa
yang harus dievaluasi meliputi lokasi, ukuran (dalam sentimeter),
konsistensi, bentuk, mobilitas, massa unilateral atau bilateral, dan temuan-
temuan lain yang bermakna seperti demam, asites, dan lain-lain1.
Setiap massa di adneksa memerlukan pemeriksaan dan penanganan
yang berbeda pada setiap kasusnya, namun secara umum dapat dikatakan
bahwa penanganan konservatif terhadap massa di adneksa bila massa
tersebut bersifat asimptomatik dan hanya berupa kista fungsional. Bila
ukuran kista lebih besar dari 6 cm biasanya dibutuhkan penanganan secara
operatif. Prosedur pembedahan perlu dilakukan untuk mengetahui asal
massa bila dari pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang seperti
sonografi, CT scan, atau MRI sulit menentukan asala massa1.
Berdasarkan konsistensinya dibagi atas:
1. Kistik:
a. Kistoma ovarium simplek
b. Kistadenoma ovarium serosum
c. Kistadenoma ovarium musinosum
d. Kista endometroid
e. Kista dermoid
3
2. Solid:
a. Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma,
limfangioma
b. Tumor brenner
c. Tumor sisa adrenal (maskulinovo-blastoma)
Kriteria diagnostik:
1. Anamnesis:
- Timbul benjolan di perut dalam waktu relatif lama
- Kadang-kadang disertai gangguan haid, gangguan buang air
kecil/buang air besar
- Nyeri perut bila terinfeksi, terpuntir, pecah
Pemakaian USG transvaginal (transvaginal color flow doppler) dapat
meningkatkan ketajaman diagnosis karena mampu menjabarkan
diagnosis dengan baik
Indeks morfologi USG yang perlu diperiksa adalah:
- volume
- adanya bagian padat
- tebal septum (> 3 mm)
- adanya pertumbuhan papil
- jika alat USG dilengkapi dengan color doppler, perlu diperiksa
neovaskularisasi dengan penurunan indeks resistensi (< 0.41)
2. Pemeriksan fisik
- Ditemukan tumor di rongga perut bagian bawah, disamping uterus
ukuran > 5 cm
- Pada pemeriksaan dalam letak tumor di sebelah kiri/kanan uterus
akan mengisi kavum Douglasi
- Konsistensi seringnya kistik, mobile, permukaan tumor umumnya
rata
3. Pemeriksaan penunjang
- Leukosit dan laju endap darah
- Tes kehamilan
4
- USG
- Laparoskopi
4. Pengelolaan
- Pembedahan: kistektomi bila masih ada jaringan ovarium yang
sehat
- Ovarektomi, bila sudah tidak ada jaringan ovarium yang sehat
- Histerektomi totalis dan salfingovorektomi bilateral bila ditemukan
tumor pada usia > 50 tahun atau sudah menopause. Pada usia muda
uterus dapat ditinggalkan dengan rencana substitusi hormon
- Pada ovarium suspect ganas, dalam informed consent harus
dijelaskan kemungkinan perlu dilakukan histerektomi pada pasien
yang muda
5. Penyulit
- Akibat penyakit: kista pecah, kista terpuntir, terinfeksi
- Akibat tindakan selama/setelah pembedahan: perdarahan, cedera
usus, vesika, komplikasi cedera ureter bila tumor intra ligamenter
atau dengan perlengketan 1.
B. KISTOMA OVARII
1. Definisi
Definisi kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung
(pocket, pouch) yang tumbuh abnormal dibagian tubuh tertentu. Kista
ada yang berisi udara, cairan, nanah, atau bahan-bahan lain2.
Sedangkan Kista Ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau
materi semisolid yang tumbuh pada atau sekitar ovarium. Kistoma
ovarii mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai
seringkali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan
cairan didalam kista jernih, serous dan berwarna kuning. Pada dinding
kista tampak lapisan epitel kubik
Kistoma ovarii merupakan golongan tumor neoplastik ovarium.
Klasifikasi tumor neoplastik jinak ovarium belum dapat diberikan
5
secara tuntas karena masih belum dapat diterima karena tumor-tumor
yang sama bisa dari asal yang berbeda. Kista ovarium biasanya
berukuran kecil (<5 cm), berkapsul dengan isi cairan. Beberapa kista
ovarium ini tidak menimbulkan gejala, dan dapat mengalami resolusi
spontan, tetapi ada yang menyebabkan nyeri dan perasaan tidak
menyenangkan. Ada beberapa yang menjadi ganas, dengan risiko
terjadinya karsinoma terutama pada wanita wanita yang mulai
menopause3
2. Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista
kecil yang disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel
dominan dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit
mature. Folikel yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada
saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm dengan kista ditengah-
tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan
mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila
terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian
secara gradual akan mengecil selama kehamilan4.
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista
fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal
yang kadang-kadang disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat
distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista
fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau
sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia
tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan
kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, HCg
menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam
terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin
(FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan
sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan pemberian
HCG4.
6
Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih
dan tidak terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau
jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan
jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling sering berasal dari
epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial.
Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma
serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari
area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord
sel dan germ cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari
tumor germ sel yang berisi elemen dari 3 lapisan germinal embrional;
ektodermal, endodermal, dan mesodermal 4.
3. Tanda dan Gejala
Kebanyakan tumor ovarium tidak menunjukkan gejala dan tanda,
terutama tumor ovarium yang kecil. Sebagian besar gejala dan tanda
merupakan akibat pertumbuhan, aktivitas endokrin dan komplikasi
tumor-tumor tersebut.
Adanya tumor pada rongga perut bawah bisa menyebabkan
benjolan perut. Pembesaran dari tumor dapat memberikan gejala yang
mengganggu antara lain : gangguan miksi, tekanan dari tumor dapat
menyebabkan obstipasi, odema pada tungkai, rasa sesak nafas dan
pada tumor yang besar dapat mengurangi nafsu makan.
4. Komplikasi
Komplikasi komplikasi yang ditimbulkan dari tumor neoplastik
jinak ovarium antara lain : perdarahan kista, Torsio lebih sering jika
diameter >5 cm dan bertangkai, infeksi, robekan dinding kista,
perubahan keganasan. Pada stadium lanjut gejala yang terjadi
berhubungan dengan adanya asites (penimbunan cairan dalam rongga
perut), penyebaran ke omentum (lemak perut), dan organ-organ di
dalam rongga perut lainnya seperti usus-usus dan hati. Perut
7
membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan, gangguan buang
air besar dan buang air kecil. Penumpukan cairan bisa juga terjadi pada
rongga dada akibat penyebaran penyakit ke rongga dada yang
mengakibatkan penderita sangat merasa sesak napas. Ditemukannya
komplikasi ascites dan hidrothorax disebut dengan sindroma Meigs.
5. Diagnosis
Apabila pada pemeriksaan ditemukan tumor di rongga perut
bagian bawah dan atau di rongga panggul, maka setelah diteliti sifat-
sifatnya (besarnya, lokalisasi, permukaan, konsistensi, apakah dapat
digerakkan atau tidak), perlulah ditentukan jenis tumor tersebut. Pada
tumor ovarium biasanya uterus dapat diraba tersendiri, terpisah dari
tumor. Jika tumor ovarium terletak di garis tengah dalam rongga perut
bagian bawah dan tumor itu konsistensinya kistik, perlu dipikirkan
adanya adanya kehamilan atau kandung kemih penuh, sehingga pada
anamnesis perlulah lebih cermat dan disertai pemeriksaan tambahan.
Di negara-negara berkembang, karena tidak segera dioperasi
tumor ovarium bisa menjadi besar, sehingga mengisi seluruh rongga
perut. Dalam hal ini kadang-kadang sukar untuk menentukan apakah
pembesaran perut disebabkan oleh tumor atau ascites, akan tetapi
dengan pemeriksaan yang dilakukan dengan teliti, kesukaran ini
biasanya dapat diatasi.
Apabila sudah ditentukan bahwa tumor yang ditemukan ialah
tumor ovarium, maka perlu diketahui apakah tumor itu bersifat
neoplastik atau nonneoplastik. Tumor nonneoplastik akibat peradangan
umumnya dalam anamnesis menunjukkan gejala-gejala ke arah
peradangan genital, dan pada pemeriksaan tumor-tumor akibat
peradangan tidak dapat digerakkan karena perlengketan. Kista
nonneoplastik umumnya tidak menjadi besar, dan diantaranya pada
suatu waktu biasanya menghilang sendiri.
8
6. Pemeriksaan Penunjang
Tidak jarang tentang penegakkan diagnosis tidak dapat diperoleh
kepastian sebelum dilakukan operasi, akan tetapi pemeriksaan yang
cermat dan analisis yang tajam dari gejala-gejala yang ditemukan dapat
membantu dalam pembuatan differensial diagnosis5. Beberapa cara
yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis adalah:
- Laparaskopi
Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah
sebuah tumor berasal dari ovarium atau tidak, serta untuk
menentukan sifat-sifat tumor itu.
- Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas
tumor, apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung
kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapat pula dibedakan
antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.
- Foto rontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya
hidrotoraks. Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat
dilihat adanya gigi dalam tumor.
- Parasintesis
Pungsi ascites berguna untuk menentukan sebab ascites. Perlu
diperhatikan bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum
peritonei dengan isi kista bila dinding kista tertusuk 5.
7. Penatalaksanaan
Prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan
tumor nonneoplastik tidak, jika menghadapi tumor ovarium yang tidak
memberikan gejala/keluhan pada penderita dan yang besarnya tidak
melebihi 5 cm diameternya, kemungkinan besar tumor tersebut adalah
kista folikel atau kista korpus luteum. Tidak jarang tumor tersebut
mengalami pengecilan secara spontan dan menghilang, sehingga perlu
diambil sikap untuk menunggu selama 2-3 bulan, jika selama waktu
9
observasi dilihat peningkatan dalam pertumbuhan tumor tersebut, kita
dapat mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan tumor besar itu
bersifat neoplastik dan dapat dipertimbangkan untuk pengobatan
operatif.
Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas
ialah pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian
ovarium yang mengandung tumor, akan tetapi jika tumornya besar atau
ada komplikasi perlu dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya
disertai dengan pengangkatan tuba (salphyngoooforektomi). Jika
terdapat keganasan operasi yang lebih tepat ialah histerektomi dan
salphyngoooforektomi bilateral. Akan tetapi pada wanita muda yang
masih ingin mendapat keturunan dan dengan tingkat keganasan tumor
yang rendah, dapat dipertanggungjawabkan untuk mengambil resiko
dengan melakukan operasi yang tidak seberapa radikal.
8. Prognosis
William Helm, C. 2005. Dkk mengatakan, prognisis dari kista
jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat tumbuh di jaringan sisa
ovarium atau di ovarium kontralateral.
Kematian disebabkan karena karsinoma ovari ganas berhubungan
dengan stadium saat terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan
keganasan ini sering ditemukan sudah dalam stadium akhir. Angka
harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41.6%, bervariasi antara 86.9%
untuk stadium FIGO Ia dan 11.1% untuk stadium IV.
Tumor sel granuloma memiliki angka bertahan hidup 82%
sedangakan karsinoma sel skuamosa yang berasal dari kista dermoid
berkaitan dengan prognosis yang buruk. Sebagian besar tumor sel
germinal yang terdiagnosis pada stadium awal memiliki prognosis
yang sangat baik. Disgerminoma dengan stadium lanjut berkaitan
dengan prognosis yang lebih baik dibandingkan germinal sel tumor
nondisgerminoma. Tumor yang lebih tidak agresif dengan potensi
10
keganasan yang rendah mempunyai sifat yang lebih jinak tetapi tetap
berhubungan dengan angka kematian yang tinggi. Secara keseluruhan
angka bertahan hidup selama 5 tahun adalah 86.2%
BAB II
STATUS PASIEN
A. ANAMNESA
11
1. Identitas Penderita
Tanggal 19 Januari 2012
Nama : Ny. T
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 82 tahun
Alamat : Genggong, Mojorejo, Ponorogo
Pekerjaan : Petani
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal Masuk : 16 Januari 2012
Berat Badan : 45 kg
Tinggi Badan : 150 cm
2. Keluhan Utama : Benjolan di perut bawah
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Datang P4A0, 82 tahun, dengan keluhan benjolan di perut bawah.
Pasien mengeluh perut membesar sejak 3 bulan yang lalu. Pasien
merasakan benjolan yang tidak semakin membesar. Pasien mengaku tidak
merasakan nyeri perut. Berat badan dirasa mengalami penurunan dalam 3
bulan ini + 3,5 kg, nafsu makan berkurang. BAB dirasakan susah, BAK
tidak ada kelainan. Pasien tidak mengeluhkan adanya perdarahan dari jalan
lahir, pasien mengaku sudah tidak menstruasi , keputihan (-).
4. Riwayat Penyakit Dahulu
R. Hipertensi : Disangkal
R. DM : Disangkal
R. Penyakit Jantung : Disangkal
R. Alergi Obat : Disangkal
R. Operasi : Disangkal
R. Mondok di RS : Disangkal
5. Riwayat Penyakit Keluarga
R. penyakit serupa : Disangkal
12
R. Hipertensi : Disangkal
R. Sakit Gula : Disangkal
R. Alergi Obat : Disangkal
6. Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
Lama Haid : 5 hari
Siklus Haid : 28 hari
7. Riwayat Fertilitas : baik
8. Riwayat Obstetri :
Anak I. Laki-laki umur 59 tahun, normal, 3000 gr
Anak II. Laki-laki umur 52 tahun, normal, 2700 gr
Anak III. Laki-laki umur 46 tahun, normal, 3200 gr
Anak IV. Perempuan umur 43 tahun, normal, 2800 gr
9. Riwayat Perkawinan :
Menikah 1 kali (62 tahun)
10. Riwayat KB : (-)
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Interna
Keadaan Umum : baik, compos mentis, gizi kesan kurang
Tanda Vital : Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit, irama reguler
Respiratoty rate : 18 x/menit
Suhu : 36,80 C
Mata : Conjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Leher : Trachea di tengah, simetris, kelenjar tyroid tidak
13
membesar, KGB tidak membesar, JVP tidak
meningkat.
Thorak : Bentuk normochest, simetris, pengembangan dada
kanan=kiri, retraksi intercostal (-), pembesaran
KGB
axilla (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi : Batas Jantung kesan tidak melebar.
Auskultasi : Bunyi Jantung I-II, intensitas normal,
regular,
bising (-)
Pulmo
Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri
Palpasi : Fremitus raba kanan = kiri
Perkusi : Sonor/ sonor
Auskultasi : suara dasar vesikuler intensitas normal,
suara tambahan (-/-).
Abdomen
Inspeksi : Dinding perut > dinding dada
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : undulasi (-), pekak alih (+)
Palpasi : distended, nyeri tekan (-), teraba massa
kistik sebaian padat, terfixir, permukaan
tidak rata (berbenjol-benjol), dengan batas
atas 2 jari di bawah pusat, batas kanan :
Linea midclavicularis dextra, batas kiri :
Linea medioclavicularis sinistra, batas
bawah : kesan masuk panggul, TFU tidak
teraba
14
Genitourinaria : Perdarahan (-), lendir (-), massa (-).
Ekstremitas : oedem
2. Status Ginekologis
Pemeriksaan Dalam
Inspekulo : V/U tenang, dinding vagina dbN, portio utuh kesan
atrofi, OUE tertutup, darah (-), discharge (-)
VT : V/U tenang, dinding vagina dbN, portio kenyal
kesan atrofi, OUE tertutup, CU sebesar telur ayam
kampung, teraba massa tumor kistik sebagian padat
terfixir kesan dari adnexa, bila massa digerakkan
portio tidak ikut bergerak, darah (-), discharge (-)
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Darah (tanggal 17 Januari 2012)
Pemeriksaan 17-01-2012 Satuan RujukanHb 10,6 g/dl 12,0-15,6HCT 31 33-45RBC 3,37 106/l 4.1-5.1WBC 6,9 103/l 4,5-14.5AT 347 103/l 150-450Gol. Darah APT 12 Detik 10-15APTT 25.6 Detik 20-40HBsAg Non reaktif NonreaktifKreatinin 0,9 mg/dL 0,6-1.1Ureum 30 mg/dL <50Na 143 mmol/ L 136-145K 3,3 mmol/ L 3,3-5,1Klorida 106 mmol/ L 98-106Gula Darah Sewaktu
131mg/dL 60-140
USG :
15
- -
- -
VU tampak balon kateter. Uterus ukuran 5x3x2 cm, tampak massa
hipoekoik sebagian hiperechoic multilokulare papiliferum ukuran 7,9x8,9
cm, floating gut (+). Hepar dextra dan sinistra dbn
Kesan : menyokong gambaran kistoma ovarii multilokulare papiliferum
suspek ganas
D. KESIMPULAN
Seorang P4 A0 , 82 tahun, pada abdomen teraba massa dengan konsistensi
kistik sebagian padat, terfixir, permukaan tidak rata (berbenjol), dengan batas
atas setinggi 2 jari di bawah pusat, batas kanan linea mediclavicularis dextra,
bats kiri linea medioclavicularis sinistra, batas bawah kesan masuk panggul
E. DIAGNOSIS
Kistoma ovarii suspek ganas
F. PROGNOSIS
Dubia
G. PENATALAKSANAAN
- Usul kistektomi dan frozeen section
BAB III
PEMBAHASAN
16
Kistoma Ovarii
Kistoma ovarii merupakan golongan tumor neoplastik ovarium. Klasifikasi
tumor neoplastik jinak ovarium belum dapat diberikan secara tuntas karena masih
belum dapat diterima karena tumor-tumor yang sama bisa dari asal yang berbeda.
Kebanyakan tumor ovarium tidak menunjukkan gejala dan tanda, terutama
tumor ovarium yang kecil. Sebagian besar gejala dan tanda merupakan akibat
pertumbuhan, aktivitas endokrin dan komplikasi tumor-tumor tersebut.
Adanya tumor pada rongga perut bawah bisa menybabkan benjolan perut.
Pembesaran dari tumor dapat memberikan gejala yang mengganggu antara lain :
gangguan miksi, tekanan dari tumor dapat menyebabkan obstipasi, odema pada
tungkai, rasa sesak nafas dan pada tumor yang besar dapat mengurangi nafsu
makan.
Pada kasus ini penegakan diagnosis diperoleh dari :
Anamnesis :
Benjolan di perut bawah. Pasien mengeluh perut membesar sejak 3 bulan
yang lalu. Pasien merasakan benjolan yang tidak semakin membesar.
Pasien mengaku tidak merasakan nyeri perut. Berat badan dirasa
mengalami penurunan dalam 3 bulan ini + 3,5 kg, nafsu makan berkurang.
BAB dirasakan susah, BAK tidak ada kelainan.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : baik, compos mentis, gizi kesan kurang
Vital sign : T : 110/70 mmHg Rr : 18 x/menit
N : 84 x/menit S : 36,8°C
Abdomen :
distended, nyeri tekan (-), teraba massa kistik sebaian padat, terfixir, permukaan
tidak rata (berbenjol-benjol), dengan batas atas 2 jari di bawah pusat, batas kanan :
Linea midclavicularis dextra, batas kiri : Linea medioclavicularis sinistra, batas
bawah : kesan masuk panggul, TFU tidak teraba
17
.Status Ginekologis :
VT : V/U tenang, dinding vagina dbN, portio kenyal kesan
atrofi, OUE tertutup, CU sebesar telur ayam kampung,
teraba massa tumor kistik sebagian padat terfixir kesan dari
adnexa, bila massa digerakkan portio tidak ikut bergerak,
darah (-), discharge (-)
Inspekulo :
V/U tenang, dinding vagina dbN, portio utuh kesan atrofi, OUE tertutup, darah (-),
discharge (-)
Pemeriksaan Penunjang :
USG :
VU tampak balon kateter. Uterus ukuran 5x3x2 cm, tampak massa
hipoekoik sebagian hiperechoic multilokulare papiliferum ukuran 7,9x8,9
cm, floating gut (+). Hepar dextra dan sinistra dbn
Kesan : menyokong gambaran kistoma ovarii multilokulare papiliferum
suspek ganas
DAFTAR PUSTAKA
18
1. Wiknjosastro, Hanifa, dkk. Ilmu Kandungan, Edis ketigai. Jakarta, yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002
2. Poppy Kumala, dr., Kamus Saku Kedokteran Dorland, EGC, Jakarta, 1998
3. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD. Ectopic Pregnancy. Williams Obstetrics. 21st ed. New York: McGraw-Hills, 2001, pg 883-910
4. William Helm, C. Ovarian Cysts. American College of Obstetricians and Gynecologists . 2005. http://emedicine.com
5. Sutoto, M.S.J. Tumor Jinak pada Alat-alat Genital, Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2009, p : 346-365.
19
Top Related