Presentasi Kasus Bedah Anak
Atresia AniOleh : Rahmaniar Desianti K (0806320843)
Narasumber : dr. Riana Pauline Tamba, SpB. SpBA
Nama : An. SH Tanggal lahir : 10 Februari 2011 Usia : 1 tahun 6 bulan Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : KP Binong RT 02/03 Pembayaran : Jamkesmas Tanggal masuk RS : 12 september 2012
Ilustrasi Kasus
Keluhan UtamaPasien lahir tanpa lubang anus
Riwayat Penyakit DewasaPasien diketahui tidak memiliki anus sejak lahir oleh bpk pasien.Feses pertama keluar kurang dari 24 jam pertama berwarna kuning, konsistensi cair, lendir (-), darah(-). Jika BAB, pasien tampak kesakitan. Riwayat mual muntah (-), muntah setelah minum ASI (-), riwayat kencing bercampur feses (-)
Anamnesis
Riwayat Penyakit SekarangUsia 14 hari, pasien dibawa ke RSCM dan dikatakan terdapat lubang di kemaluan. Saat lahir BB pasien 2,6 kg. Saat datang ke RSCM BB pasien 2,67 kg.Pasien dilakukan kolostomi usia 40 hari, dilakukan PSARP usia 9 bulan. Kini pasien direncanakan untuk tutup kolostomi.
Saat Lahir• Mekonium keluar
< 24 jam
• Bpk pasien sudah mengetahui pasien tidak memiliki anus
• Menangis apabila BAB
Usia 14 hari• Ibu pasien
mengetahui pasien tidak memiliki anus
• Ke RSCM terdapat lubang di posterior kemaluan
RiwayatFeses konsistensi
cair, lendir (-), darah(-). Jika BAB,
pasien tampak kesakitan. Riwayat mual muntah (-), muntah setelah minum ASI (-), riwayat kencing
bercampur feses (-)
Tatalaksana • Usia 40 hari
dilakukan Kolostomi
• Usia 9 bulan dilakukan PSA-RP
• Kini ( 1 tahun 6 bulan) direncanakan tutup kolostomi)
Riwayat KehamilanUsia kehamilan 36 minggu. Usia ibu pasien 31
tahun. Konsumsi obat atau jamu selama hamil disangkal. Ibu pasien selalu kontrol kehamilan secar teratur di bidan
Riwayat KelahiranAnak pertama dari dua bersaudara. Adik pasien
adalah kembaran pasien. Pasien lahir caesar oleh dokter obsgin. Pasien lahir menangis, warna kulit kemerahan, BB lahir 2,6 kg
Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat keluarga dengan keluhan serupa disangkal
Riwayat PerkembanganPasien usia 1 tahun 6 bulan sudah dapat berbicara,
berdiri, serta berlari Riwayat Nutrisi
Pasien medapat ASI ekslusif sampai usia 3 bulan. Usia 3-6 bulan pasien diberi ASI dan susu formula. Usia 6 bulan ke atas pasien mengonsumsi makanan lunak
Riwayat ImunisasiPasien sudah mendapat imunisasi BCG, hepatitis B,
polio, DPT, serta campak.
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Keadaan gizi : kesan cukup
Tanda Vital Tekanan darah :
80 per palpasi
Pemeriksaan Fisik (14 September 2012)
Nadi : 104x/menit, regular, isi cukupNafas : 24x/menit, regular, kedalaman cukupSuhu : 36,5ºC (aksila)BB : 11 kgTB : 80 cmCRT : < 2 detik
Kepala : Normosephali Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-) Leher : trakea di tengah, KGB leher tidak teraba, nyeri tekan (-) Paru :
Inspeksi :simetris, statis-dinamisPalpasi : -Perkusi :sonor/ sonor Auskultasi :vesikuler / vesikuler, ronki (–/–), wheezing (-/-)
Jantung Inspeksi :iktus kordis tidak terlihatPalpasi :iktus kordis terabaPerkusi :batas jantung normalAuskultasi :bunyi jantung I/II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen Inspeksi :buncit (-), venektasi (-), kemerahan (-)Palpasi :lemas, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), defens muscular (-)Perkusi :timpani (+) Auskultasi :bising usus (+) normal
Status Generalis
Kulit :turgor cukup Vertebrae :tidak ada kelainan. Ekstremitas:
akral hangat, clubbing finger (-), sindaktili (-), polidaktili (-), edema -/-, CRT< 2”
Colok dubur:tonus sfingter anus baik, ampula tidak kolaps, nyeri tekan (-), mukosa licin, nyeri tekan (-), tidak terabamassa, feses (+) lunak berwarna kuning kecoklatan, tidak berbau dan berlendir, darah (-)
Darah Perifer Lengkap Hb : 12.2 g/dl (11.5-
15.5) Hematokrit : 15.0 %
(35.0-45.0) MCV : 72.2 fL
(70.0-86.0) MCH : 25.2 pg
(23.0-31.0) MCHC : 34.9 g/dL (31-33) Trombosit : 334 10^3/
μL(150-100) Leukosit : 13.57^3/ μL
(6.00-17.5)Basofil : 1.8 % (0-1)Eosinofil : 1.5 % (1-3)Neutrofil : 27.8% (52.0-76.0)Monosit: 7.4 % (2-8)Laju endap darah: 2 mm(0-20)
Pemeriksaan LaboratoriumHemostasisPT (pasien) : 10.8 detik (9.8-12.6)
(Kontrol) : 12.0 detikAPTT (pasien)* : 30.9 detik (31.0-47)
(Kontrol) : 34.7 detik Kimia KlinikSGOT : 44 U/L(< 56)SGPT : 22 U/L(<39)Albumin : 4.63 g/dl (3.8-5.4)Ureum darah: 13 mg/dL(<50)Kreatinin darah*: 0.20 mg/dL (0.6-1.20)Glukosa sewaktu : 85 mg/dLNatrium : 140 mEq/L(132-147)
Pemeriksaan Lopografi (7 September 2012)
Penilaian:Pasase kontras melalui stoma bersih mengisi kolon descenden hingga keluar ke anus. Tak tampak filling defect,additional shadow, maupun fistel.
DiagnosisAtresia ani dengan fistel rektovestibuler
TatalaksanaPro Tutup kolostomi
PrognosisQuo ad vitam : BonamQuo ad functionam : Dubia ad bonamQuo ad sanactionam : Bonam
Tinjauan Pustaka
Ditemukan pada 4000-5000 neonatus◦ Laki-laki tersering : Atresia ani dg fistula
rektouretral◦ Perempuan tersering: Atresia ani dg fistule
vestibuler Etiologi
◦ Terjadi karena gangguan pemisahan kloaka menjadi rektum dan sinus urogenital sehingga biasanya disertai dengan gangguan perkembangan septum urorektal yang memisahkan
Atresia Ani
Fistula Rektoperineal Fistula Rektouretral Fistula Recto-Bladder neck Imperforate anus tanpa fistula Atresia rectal
Defek Anorektal laki-laki
Atresia ani dg fistel rektoperineal
Fistel rektoperineal Fistel rektovestibular Persistent Cloaca Malformasi Kompleks
Defek anorektal pada Perempuan
fistula rektoperineal
Fistula rektovestibuler.
Klasifikasi Wingspread
Tatalaksana pada laki-laki
Tatalaksana pada perempuan
Pembahasan
Tidak memiliki anus sejak lahir
Kelar mekonium < 48 jam pertama;
Menangis jika BAB
BAK tidak tercampur dengan feses
PF usia 14 hari: Terdapat lubang di
posterior vagina
X Atresia Ani rektouretral
X Atresia Ani tanpa fistel
X Atresia Ani rektoperineal
X Persisten Cloaca
Atresia Ani Rektovestibuler
Pemeriksaan VACTERL◦ Vertebral defect : tidak terdapat kelainan tulang
belakang◦ Anorectal Malformation◦ Cardiac Defect : Jantung dalam batas normal◦ Tracheo-esophageal fistula : Batuk-batuk
setelah makan (-)◦ Renal defect : Pasien dapat BAK
dengan normal◦ Limb Defect : Tidak didapat kelainan pada
jari kaki dan tangan pasien
Berdasarkan diagram tatalaksana malformasi anorektal di atas, fistula rektovestibuler dapat dilakukan kolostomi terlebih dahulu dan setelah itu dilakukan tatalaksana definitif PSARP
PSARP dilakukan pada usia 9 bulan tutup kolostomi dilakukan pada usia 1 tahun 6 bulan untuk dilakukan dilatasi anal◦ 2 minggu setelah operasi definitif 2x sehari ◦ Ukuran anal dilator bertambah tiap minggu
sampai ukuran maksimal berdasarkan usia ( >12 th: no. 17)
◦ Setelah mencapai ukuran maksimal tapering 1x sehari dalam 1 bulan, 1x seminggu dalam 1 bulan, 1x perbulan dalam 3 bulan
Pasien direncanakan tutup kolostomi pada usia 1 tahun 3 bulan berdasarkan pemeriksaan lopografi anus dapat bekerja sesuai layaknya orang normal.
Sekian