MODUL SARAF JIWADepartemen Farmakologi dan Terapi
Praktikum Morfin dan Diskusi Penyalahgunaan Obat
Kegiatan :- Menonton video demonstrasi efek morfin pada berbagai spesies: 25 menit- Bagi kelompok, lalu diadakan pretest 10 menit (diawasi oleh tutor di dalam kelompok)- Mahasiswa dalam 1 kelompok dibagi dalam 2 kelompok kecil ( @ 5 mahasiswa ) dan
diberikan penjelasan oleh tutor (5 menit)- Mahasiswa diminta untuk mendiskusikan jawaban pertanyaan yang ada dipenuntun
praktikum (6 pertanyaan praktikum morfin dan 4 pertanyaan mengenai drug abuse) sekitar 30 menit
- Mahasiswa mempresentasikan jawaban pertanyaan tersebut di depan kelompok secara lisan. Setiap kelompok kecil mempresentasikan satu topik, selanjutnya kelompok lainnya memberikan tanggapan, serta didiskusikan dalam tanya jawab bersama tutor (40 menit)
- Penutup : Kesimpulan oleh tutor ( 10 menit)
Tujuan:Pada akhir praktikum dan diskusi ini mahasiswa dapat:1. Menjelaskan efek morfin pada berbagai spesies (species difference)2. Menjelaskan efek morfin terhadap manusia berdasarkan pengamatan pada hewan3. Menghubungkan efek morfin pada kucing, tikus, mencit dengan efek pada manusia4. Menjelaskan indikasi morfin dan derivat morfin dalam pengobatan
Tata kerja:1. Efek morfin pada kelinci
Sebagai hewan coba digunakan kelinci karena efek morfin pada kelinci menyerupai efek morfin pada manusia.a. lakukanlah observasi dan catatlah :
- frekuensi dan dalamnya napas- frekuensi denyut jantung- reaksi atas tonus rangsangan nyeri- refleks dan tonus otot- sikap hewan coba- kelakuan umum hewan coba (tenang, gelisah, dsb.)- diameter pupil
b. Suntikan secara subkutan 0,5 ml/kg BB larutan morfin sulfat 4% pada seekor kelinci:- Ulangi semua observasi dan lakukan pencatatan tadi setiap 5 menit. Jika sesudah 45
menit efek depresi tidak tampak, suntikan lagi morfin sebanyak setengah dosis semula- Perhatikan bahwa reaksi terhadap stimuli tertentu, yang sebelumnya menyebabkan
nyeri, sesudah pemberian morfin menjadi tidak ada atau sangat rendah. Reaksi atas perubahan-perubahan mendadak dari kekuatan rangsang tidak berubah.
- Bila frekuensi napas sudah berkurang menjadi 30 kali per menit, suntikanlah secara subkutan 0,5 ml larutan kafein benzoat 4% setiap kelinci.
- Ulangi observasi-observasi di atas setiap 5 menit. Jika sesudah 10 menit belum ada perubahan-perubahan yang nyata, dan jika depresi respirasi sangat hebat, suntiklah kelinci dengan nalokson atau nalorfin.
2. Perbedaan efek pada berbagai jenis hewan (species difference)Perbedaan efek suatu obat dapat disebabkan oleh perbedaan jenis hewan, misalnya: morfin menyebabkan eksitasi pada kucing dan kuda, tetapi pada kelinci menyebabkan depresi. Suatu peristiwa pada manusia yang menyerupai species difference ini ialah, peristiwa idiosinkrasi (efek obat yang terjadi pada individu tertentu tetapi berbeda dengan efek yang terjadi umumnya, disebabkan kelainan genetik). Misalnya morfin yang pada kebanyakan orang menyebabkan efek depresi, pada orang tertentu khususnya wanita menyebabkan eksitasi.a. Suntikanlah larutan morfin 4% secara subkutan dan interskapula pada berbagai hewan
coba dibawah ini dengan dosis yang sesuaib. Lakukanlah observasi dan perhatikanlah :
- kucing : menunjukkan eksitasi (rangsangan) umumnya yang hebat, pupil melebar, hipersalivasi.
- tikus : menunjukkan perubahan tonus badan. Badan menetapkan dalam sikap yang diberikan oleh pembuat percobaan (katalepsi)
- mencit : menunjukkan eksitasi sedang, ekornya diangkat dan berbentuk S (efek Straub).
3. Derivat morfin yang digunakan untuk penggunaan non-analgesikDari derivat-derivat morfin, dua obat yang kadang-kadang digunakan iolah apomorfin dan nalokson. Apomorfin merupakan obat emetik kuat cara kerjanya adalah merangsang chemoreceptor trigger zone di area postrema medulla oblongata. Rangsangan tersebut diteruskan ke pusat muntah hingga terjadi muntah. Obat ini digunakan untuk mengatasi keracunan dan digunakan sebagai obat Parkinson.Nalokson ialah derivat morfin yang bersifat antagonis murni. Sangat berguna untuk mengatasi depresi napas oleh obat golongan opioid.
Pertanyaan:1. Apa perbedaan idiosinkrasi dan species difference pada pemberian morfin?2. Apa yang dimaksud dengan ”gejala trias” pada keracunan akut morfin?3. Mengapa morfin hanya diindikasikan pada nyeri hebat misalnya pada kolik ginjal, kanker
dan pasca bedah?4. Apa perbedaan antagonis murni dan antagonis parsial morfin?5. Apakah yang dimaksud dengan morfin endogen? Berikan contoh dan jelaskan fungsinya?6. Ada berapa macam reseptor opioid yang anda kenal? Jelaskan peran reseptor-reseptor
opioid tersebut!
Referensi 1. Buku Farmakologi dan Terapi edisi V Bab 13, tahun 2007 hal 210-2292. Howard B Gutsein & Huda Akil, Opioid Analgesics In: Goodman and Gilman’s,The
Pharmacological Basis of Theurapeutics. 11th ed.Ch 21. McGraw-Hill, New York, 2005. Pp 547-587.
3. Schumaker MA, Basbaum AI, Way WL, Opioid Analgesics & Antagonists. In: Bertram G. Katzung Basic & Clinical Pharmacology. 10th ed. Ch 31. McGraw Hill, New York, 2007. pp 489
DISKUSI PENYALAHGUNAAN & PENGGUNASALAHAN OBAT
Tujuan: Mampu memberikan penyuluhan mengenai penyalahgunaan obat dan adiksi, sebagai
dasar pencegahan dan penanggulangannya di klinik dan di masyarakat.
Tujuan perilaku khusus:1. Menjelaskan definisi istilah abuse, adiksi, ketergantungan fisik, dan ketergantungan mental2. Menjelaskan 3 variabel utama yang mempengaruhi terjadi dan berlanjutnya
penyalahgunaan obat dan adiksi3. Menjelaskan fenomena farmakologik yang menyertai penyalahgunaan obat dan adiksi4. Menjelaskan gejala dan penanganan khusus adiksi/penyalahgunaan zat kimia/obat: obat
tidur, alkohol, opioid, nikotin, kokain, Ectasy, dan LSD5. Menjelaskan alasan perlunya tim multidisiplin untuk penaggulangan kasus penyalahgunaan
obat dan adiksi
Tugas diskusi:1. Definisikan istilah: adiksi, penyalahgunaan obat (abuse), penggunasalahan obat (misuse),
ketergantungan fisik, ketergantungan mental, detoksifikasi dan berikan contohnya.2. Bahas 3 variabel yang mempengaruhi terjadinya dan berlanjutnya penyalahgunaan obat
dan adiksi3. Diskusikan gejala dan penanganan khusus adiksi/penyalahgunaan zat berikut: alkohol, obat
tidur, nikotin, opioid, kokain, Ectasy, LSD dan inhalan4. Diskusikan pendekatan yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah penyalahgunaan
obat dan adiksi
Bahan Bacaan:1. Charles PO Brien. Drug Addiction & Drug Abuse. In: Goodman and Gilman’s The
Pharmacological Basis of Therapeutics. 11th ed. Ch 23. McGraw-Hill, New York, 2005. pp607 – 626.
2. Buku Farmakologi dan Terapi ed 5, Bab 13,th.2007 hal 210-2293. Iwan Darmansjah : Beberapa catatan farmakologis mengenai obat ecstasy, 1996
Note : - Setiap Mahasiswa wajib membawa 1 atau lebih referensi/bahan bacaan Farmakologi
(buku Farmakologi dan terapi, Katzung, Godman & Gilman, e-book, dll).- Soal yang ada sudah dicari jawabannya sebelum jam praktikum- Setiap kelompok mengumpulkan 1 laporan diskusi (tulis tangan) setelah praktikum
selesai - Akan diadakan pre-test sebelum praktikum dimulai.
Top Related