PRINSIP GCG FAIRNESS (KEWAJARAN)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Tata Kelola Perusahaan Dosen Pengampu : Dr. Roni Kambara, S.T., M.MT
Disusun oleh :NASRULLAH ( 7774150064 )
NENENG YULYATI ( 7774150038 )NONIK VARDJANI ( 7774150056 )SAIFUL ANWAR ( 7774150058 )
Latar belakang
Krisis moneter yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 telah berkembang menjadi krisis
multi dimensi termasuk perekonomian sehingga menyebabkan banyak perbankan dan
perusahaan besar menjadi bangkrut akibat lemahnya implementasi Good Corporate Governance
(GCG). Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain adalah minimnya keterbukaan perusahaan
berupa pelaporan kinerja keuangan, kewajiban kredit dan pengelolaan perusahaan terutama bagi
perusahaan yang belum go public, kurangnya pemberdayaan komisaris sebagai organ
pengawasan terhadap aktivitas manajemen dan ketidakmampuan akuntan dan auditor memberi
kontribusi atas sistem pengawasan keuangan perusahaan. Lemahnya implementasi Good
Corporate Governance akan menyebabkan perusahaan tidak dapat mencapai tujuannya berupa
profit yang maksimal, tidak mampu mengembangkan perusahaan dalam persaingan bisnis serta
tidak dapat memenuhi berbagai kepentingan stakeholders.
1. A
2. Accountability
Prinsip GCG
3. A
4.
Secara sederhana kewajaran (fairness) bisa didefinisikan sebagai perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku.
Fairness juga mencakup adanya kejelasan hak-hak pemodal, sistem hukum dan penegakan peraturan untuk melindungi hak-hak investor – khususnya pemegang saham minoritas – dari berbagai bentuk kecurangan.
Fairness
• Insider trading (transaksi yang melibatkan informasi orang dalam),
• Fraud (penipuan), • Dilusi saham (nilai perusahaan
berkurang), • KKN, atau keputusan-keputusan
yang dapat merugikan seperti pembelian kembali saham yang telah dikeluarkan, penerbitan saham baru, merger, akuisisi, atau pengambil-alihan perusahaan lain.
Bentuk kecuranga
n
Lanjutan..
Peraturan dan perundang-undangan
yang jelas, tegas, konsisten dan dapat
ditegakkan secara baik serta efektif.
Syarat Fairness agar Efektif
Menetapkan aturan
perusahaan untuk
melindungi kepentinganpemegang
saham, khususnya minoritas
Membuat kebijakan untuk
memproteksi perushaan dari
kesalahan-kesalahan yang bias timbul dari
dalam perusahaan
Setiap informasi sudah
diungkapkan dan dipublikasikan secara wajar
Unsur-unsur Kewajaran
PENERAPAN PRINSIP FAIRNESS
Memberikan kesempatan
kepada seluruh stakeholders
untuk memberikan masukan dan
pendapat kepada pihak
manajemen
Pemegang saham diberikan hak
sesuai dengan hak dan manfaat untuk mengetahui segala
informasi mengenai
operasional perusahaan dan
hal-hal yang telah dicapai oleh pihak
manajemen
Memberikan kesempatan yang sama dalam
penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan
tugasnya secara profesional
tanpa membedakan suku, agama, ras,golongan,
gender , dan kondisi fisik
1. Dilakukan dengan cara memberikan informasi tentang keuangan perusahaan melalui websitenya yang dapat secara mudah kepada seluruh investor, tanpa memperhatikan apakah investor tersebut mayoritas atau minoritas.
2. Dalam websitenya Express Group memperhatikan dan memberikan kesempatan bagi pemangku kepentingan, dalam hal ini customer, untuk menyampaikan pendapat dan memberi masukan
3. Disediakan pula media untuk memberikan pertanyaan atau keluhan kepada Express Group
penerapan
Faktor Penerapan GCGMemberikan kesempatan kepada
pemangku kepentingan untuk
memberikan masukan dan
menyampaikan pendapat
Penerapan Fairness dalam Perusahaan Express Taxi
Lanjutan..
Pada tahun 2012, Express Group membagikan dividen sebesar Rp 21 Miliar atau 27% dari Laba Bersih Perseroan, Selain kepada pemegang saham, Express Group juga memberikan imbalan kerja (Employee Benefit) sebagai wujud perlakuan setara dan wajar sesuai kontribusi terhadap karyawan.
penerapan
Faktor Penerapan GCGMemberikan perlakuan yang setara dan wajar
kepada pemangku kepentingan sesuai
dengan manfaat dan kontribusi
Penerapan Fairness dalam Perusahaan Express Taxi
Hal ini dicantumkan dalam websitenya dalam salah satu kolom bagian karir. Hal ini mengindikasikan bahwa Express Group benar-benar ingin memaksimalkan value dari stakeholder, dalam hal ini karyawan, sejalan dengan tujuan GCG
penerapan
Faktor Penerapan GCGMemberikan kesempatan bagi
karyawannya untuk berkarya dan
berkarir secara profesional tanpa
membedakan suku, agama, ras, dan antar golongan
Penerapan Fairness dalam Perusahaan Express Taxi
Pada tahun 2012, Express Group membagikan dividen sebesar Rp 21 Miliar atau 27% dari Laba Bersih Perseroan, Selain kepada pemegang saham, Express Group juga memberikan imbalan kerja (Employee Benefit) sebagai wujud perlakuan setara dan wajar sesuai kontribusi terhadap karyawan.
penerapan
Faktor Penerapan GCGMemberikan perlakuan yang setara dan wajar
kepada pemangku kepentingan sesuai
dengan manfaat dan kontribusi
Penerapan Fairness dalam Perusahaan Express Taxi
Hal ini dilakukan dengan memberikan informasi melalui websitenya, yang bias diakses semua orang, mengenai lowongan pekerjaan yang sedang dibutuhkan oleh Express Group. Selain itu, pendaftarannya juga secara online melalui website. Hal ini untuk mencegah adanya tindakan kecurangan dalam penerimaan karyawan. Bukti lain bahwa Express Group berkomitmen terhdap pelaksanaan GCG.
penerapanMemberikan kesempatan yang sama
dalam penerimaan karyawan
Penerapan Fairness dalam Perusahaan Express Taxi
Top Related