1
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN
METODE DEMONSTRASI-EKSPERIMEN DALAM
MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V
SDN CONGKRANG 1 MUNTILAN MAGELANG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh :
WIASRI
101132055
PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
MOTTO
Kebahagiaan terbesar dalam hidup adalah berhasil melakukan apa yang
orang katakan bahwa kamu tak akan mampu melakukannya. (Anonim)
Gunung–gunung dan jurang–jurang dalam tak mungkin berhasil kau lalui
hanya dengan lompatan–lompatan kecil. (Anonim)
Hidup bagaikan alunan musik, yang lebih dibangun dengan jiwa dan rasa
dari pada sekedar dengan akal dan logika. (Khalil Gibran)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Siswa–siswi kelas V SD N Congkrang I Muntilan
2. Segenap pembaca, semoga dapat menambah wawasan untuk penelitian
selanjutnya.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : WIASRI
Nomor Mahasiswa : 101132055
Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI-EKSPERIMEN DALAM MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN CONGKRANG 1 MUNTILAN MAGELANG”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)
Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Santa Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 19 November 2012
Yang menyatakan
WIASRI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
ABSTRAK
Materi daur air dan peristiwa alam berhubungan erat dengan kehidupan siswa karena sejak kecil siswa sudah melakukan kegiatan yang berhubungan dengan air dan alam. Walaupun demikian kebanyakan siswa di SDN Congkrang 1 Muntilan masih banyak yang kesulitan memahami daur air dan peristiwa alam melalui percobaan.
Berdasarkan dari permasalahan diatas, maka penulis menentukan tujuan penelitian untuk mengetahui apakah metode demonstrasi-eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN Congkrang 1 Muntilan. Prosedur pelaksanaan penelitian berdasarkan informasi tentang kondisi awal prestasi siswa dan banyaknya kendala-kendala yang dialami oleh guru dalam menyampaikan materi ajar. Informasi diperoleh dari hasil wawancara guru kelas V. Berdasarkan wawancara tersebut maka didapatkan data nilai kelas V tentang daur air dan peristiwa alam.
Dari refleksi diketahui bahwa dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran guru sudah menerapkan metode eksperimen tetapi guru kurang memberikan motivasi kepada siswa, peran guru masih dominan, siswa belum semuanya aktif dalam proses pembelajaran. Dari langkah perbaikan siklus I diperoleh temuan prestasi siswa bertambah. Kemudian perbaikan siklus pada siklus II memfokuskan penggunaan metode demonstrasi-eksperimen dengan media nyata. Ternyata dengan menggunakan penerapan metode demonstrasi-eksperimen untuk menyampaikan materi daur air dan peristiwa alam, dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi siswa terhadap materi pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diambil tindakan dengan menggunakan metode Demostrasi-Eksperimen nilai rata-rata siswa kelas V pada tahun ajaran 2011/2012 berada dibawah KKM yaitu 70 dan persentase siswa yang mencapai KKM masih rendah, yaitu 26%. Setelah dilakukan tindakan, terjadi peningkatan nilai rata-rata pada siklus I meningkat menjadi 67,65 dengan persentase 43% dan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat 80,62 dengan persentase 90%.
Kata kunci prestasi belajar, metode Demonstrasi-eksperimen.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
ABSTRACT
Cycle of water and natural phenomena materials are losely related to student’s life since childhood because students are engaged in activities related to water and nature. Nevertheless, most students in State Elementary School of Congkrang 1 in Muntilan still have many lacks and difficulties in understanding the material on the cycle of water and natural phenomena through a trial.
Based on the above issues, the author determines the purpose of study to determine whether demonstrative experiment method can improve V grade of Congkrang 1 Elementary School student’s achievement or not. Procedures for implenting the research is based on information about the initial conditions of student’s achievement and many obstacles that experienced by the theacher in grade V of Congkrang 1 Elementary School. Based on the interview data obtained about the value of fifth grader in learning the cycle of water and natural phenomena.
From the result, the researcher knew that the teacher had implemented experiment method in doing the reflection in the teaching and learning process but the teacher is less motivating the students. The teacher acted dominantly in the teaching and learning process so not all students learned and practiced actively. From the first cycle of corrertive measures had findings that the students’ achievement had increase. Later, improvments in cycle II focuses on demonstrative experiment method using real media. Apparently, by using this method for delivering the cycle of water and natural phenomena can increase the students’ understanding and students’ achievement.
The result showed that before doing demonstrative experiment method, the mean of students score of grade V were under the minimum result scores (KKM). The percentage was 26% but after the researcher did the demonstrative experiment method the student score percentage increased into 67,65%. The increasing happened in cycle I. The student minimum result scores also increased into 43%. In cycle II increase into 80,62%. Whereas the students who reached the minimum scores result (KKM) increased into 90%.
The keys of this study are students result in studying and demonstrative experiment method.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi penelitian tindakan kelas
yang berjudul Peningkatan Prestasi Belajar Menggunakan Metode
Demonstrasi-Eksperimen Mata Pelajaran IPA Kelas V SD N Congkrang I
Muntilan Kabupaten Magelang dapat terlaksana dengan baik.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan
terima kasih setulus–tulusnya kepada :
1. Bapak Rohandi Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberi ijin dalam pelaksanaan skripsi
2. Rm. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ, SS, BST, M.A selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
3. Bapak YB. Adimassana, MA selaku Koordinator program SKGJ program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
4. Dra. Haniek Sri Pratini, M. Pd selaku dosen pembimbing, atas pemberian waktu luangnya mendampingi serta membimbing peneliti dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini
5. Semua Dosen Program Sarjana Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan dan segenap karyawan FKIP Universitas Sanata Dharma yang telah membantu penyusunan skripsi ini
6. Kepala Sekolah SD N Congkrang I Muntilan yang memberikan ijin kepada peneliti untuk menempuh perkuliahan dan penelitian
7. Seluruh Dewan Guru SD N Congkrang I Muntilan yang telah memberikan dukungan dan bantuannya dalam pelaksanaan penelitian ini.
8. Teman–teman Guru yang ikut PPKHB khususnya kelompok Muntilan
9. Orang Tua, walaupun saat itu sedang sakit tetap memberi restu agar penulis terus maju
10. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi penelitian tindakan kelas ini
masih jauh dari sempurna serta masih banyak kekurangan. Maka penulis
dengan senang hati menerima masukan yang berupa kritik maupun saran
yang bersifat membangun sehingga penulisan–penulisan selanjutnya lebih
meningkat.
Penulis berharap semoga skripsi penelitian tindakan kelas ini bermanfaat
bagi pihak yang membutuhkan terutama sebagai inovasi dalam bidang
pendidikan.
Yogyakarta, 19 November 2012
Penulis
Wiasri
NIM.101132055
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
MOTTO............................................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS............................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.............. vii
ABSTRAK........................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR...................................................................................... x
DAFTAR ISI..................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 2
1. Identifikasi Masalah........................................................................ 3
2. Analisis Masalah............................................................................. 4
B. Perumusan Masalah.............................................................................. 4
C. Batasan Masalah................................................................................... 5
D. Batasan Pengertian................................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian.................................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian................................................................................ 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Landsan teori......................................................................................... 8
1. Pengertian Prestasi Belajar............................................................. 8
2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa....................... 10
B. Metode Pembelajaran............................................................................ 12
1. Pengertian Metode Demonstrasi-Eksperimen................................. 12
2. Langkah-langkah Metode Demonstrasi-Eksperimen...................... 13
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi-Eksperimen....... 15
C. Kompetensi Dasar Dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.... 17
1. Hakekat IPA.................................................................................... 17
2. Peristiwa Alam di Indonesia........................................................... 20
3. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah dasar.................................... 27
D. Penerapan Metode Demonstrasi-Eksperimen dalam Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam........................................................................ 28
E. Penelitian yang Relevan........................................................................ 29
F. Kerangka Berpikir................................................................................. 30
G. Hipotesis tindakan................................................................................. 30
BAB III. PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Jenis Penelitian...................................................................................... 31
B. Setting Penelitian.................................................................................. 32
C. Langkah-langkah Penelitian.................................................................. 33
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya.................................................. 38
E. Analisis Data......................................................................................... 39
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kegiatan Penelitian............................................................... 41
B. Hasil Penelitian..................................................................................... 43
C. Pembahasan .......................................................................................... 46
1. Siklus I............................................................................................ 46
2. Siklus II........................................................................................... 47
BAB V. KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan .......................................................................................... 49
B. Saran .................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 51
LAMPIRAN...................................................................................................... 53
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hasil Evaluasi Sebelum Perbaikan................................................ 43
Gambar 2. Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I........................... 44
Gambar 3. Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II......................... 45
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Silabus............................................................................................................. 53
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I)............................................... 55
Lembar Kerja Siklus I..................................................................................... 59
Evaluasi Siklus I.............................................................................................. 61
Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I.................................................................... 64
Kisi-kisi Siklus I.............................................................................................. 65
Lembar Penilaian Siklus I............................................................................... 66
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II).............................................. 67
Lembar Kerja Siklus II.................................................................................... 71
Kisi-kisi Siklus II............................................................................................ 74
Evaluasi Siklus II............................................................................................ 75
Kunci Jawaban Evaluasi Siklus II................................................................... 78
Lembar Penilaian Siklus II.............................................................................. 79
Daftar Nilai Siklus I........................................................................................ 80
Daftar Nilai Siklus II....................................................................................... 81
Rekapitulasi Nilai Siklus I dan II.................................................................... 82
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) merupakan salah satu
mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang pendidikan sekolah dasar. Materi
di dalam pelajaran ini memiliki keterkaitan dengan kehidupan sehari–hari
para siswa. Lingkungan sebagai salah satu sumber yang nyata memberikan
suatu manfaat yang dapat digunakan sebagai sarana untuk memperdalam
materi dalam mata pelajaran IPA.
Kebanyakan materi dalam pelajaran IPA berhubungan erat dengan
kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah daur air dan peristiwa alam yang
terjadi di sekitar kita. Peristiwa alam seperti gunung meletus, tanah longsor
maupun banjir kadang dialami sendiri oleh siswa. Sehingga secara tidak
langsung para siswa ini dapat mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di
sekitarnya.
Materi daur air serta peristiwa alam dan dampaknya dalam Ilmu
Pengetahuan Alam ( IPA ) di sekolah dasar dapat dikatakan sebagai salah satu
materi dasar bagi materi pengetahuan alam selanjutnya. Dalam tiap tingkat
pendidikan, materi ini akan terus digunakan. Oleh sebab itu, siswa harus
benar–benar mampu memahami peristiwa alam dan dampaknya yang
diterima di sekolah dasar sehingga pada jenjang pendidikan berikutnya, siswa
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dapat dengan mudah menguasai materi yang berhubungan dengan peristiwa
alam dan dampaknya pada tingkat yang lebih rumit.
Kebanyakan siswa di SDN Congkrang 1 Muntilan mengalami
kesulitan dalam memahami materi Kompetensi Dasar 7.6 mengenai daur air
serta peristiwa alam dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya.
Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal studi dokumentasi nilai siswa pada KD
7.6 pada siswa yang menunjukkan dari 34 siswa hanya 9 siswa yang
mencapai penguasaan materi dengan tingkat tuntas 26,47%, nilai rata-rata
58,67 dan nilai KKM 70.
Kemungkinan penyebab dari keadaan tersebut adalah kegiatan
pembelajaran yang hanya dilakukan dengan metode ceramah saja. Hal ini
dapat diketahui melalui wawancara dengan guru pengajar kelas V
sebelumnya. Siswa hanya menghafal materi tanpa memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Serta guru tidak memberikan contoh secara konkret
mengenai materi yang disampaikan yang dapat diamati dan dipelajari oleh
siswa secara langsung. Sehingga siswa cenderung bersikap pasif ketika
pelajaran berlangsung.
1. Identifikasi masalah
Dari data yang diperoleh, masalah dalam pembelajaran dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :
a. Rendahnya daya serap siswa terhadap materi pelajaran.
b. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
c. Metode ceramah yang selama ini digunakan kurang sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
2. Analisis masalah
Berdasarkan pada identifikasi masalah diatas, refleksi diri, dan kaji
literatur, maka analisis masalah tentang faktor penyebab timbulnya
masalah diatas adalah.
a. Metode yang digunakan kurang tepat.
b. Penjelasan guru kurang dipahami siswa.
c. Kurangnya pengalaman nyata siswa berkaitan dengan materi ajar yang
diberikan oleh guru.
d. Guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pelajaran.
e. Penjelasan guru masih bersifat verbalisme karena hanya menggunakan
metode ceramah.
Dalam usaha peningkatan prestasi belajar siswa di SDN Congkrang 1
pada mata pelajaran IPA, peneliti akan mencoba mempergunakan metode
demonstrasi-eksperimen. Penggunaan Metode ini diharapkan dapat
meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis masalah diatas, masalah dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Bagaimana pembelajaran dengan metode Demonstrasi-Eksperimen dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
C. Batasan Masalah
Mengingat banyaknya permasalahan yang dialami oleh siswa, serta untuk
memfokuskan perhatian maka lalu penelitian ini dibatasi. Adapun
pembatasan masalah yaitu pada penerapan metode Demonstrasi-Eksperimen
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Congkrang I
Muntilan dalam kegiatan belajar IPA tentang daur air serta peristiwa alam
dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya.
D. Batasan Pengertian
1. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam kegiatan
pembelajaran, dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa dalam setiap
mata pelajaran.
2. Metode demonstrasi-eksperimen merupakan salah satu cara (yang
dilakukan oleh guru maupun siswa) dalam menyajikan bahan pelajaran
dengan menunjukan secara langsung mengenai cara melakukan sesuatu
atau suatu proses kepada siswa, kemudian siswa mencoba untuk
mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil percobaan itu
(Surakhmad, 1973: 106).
3. Daur air merupakan siklus (perputaran) air secara terus menerus dari bumi
ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi. Daur air ini terjadi melalui proses
evaporasi (penguapan), presipitasi (pengendapan) dan kondensasi
(pengembunan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
4. Peristiwa alam merupakan semua jenis aktivitas alam meliputi gempa
bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor dan topan badai.
E. Tujun Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, agar penulisan ini memiliki arah
yang jelas, sehingga ditetapkan tujuan sebagai berikut:
Mengetahui bagaimana penerapan Metode Demonstrasi-Eksperimen dapat
meningkatkan proses belajar dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran
IPA.
F. Manfaat Penelitian
Diharapkan penulisan ini juga dapat memberikan manfaat:
1. Bagi guru
a. Dalam memperbaiki kinerjanya sehingga dapat berkembang secara
profesional.
b. Meningkatkan rasa percaya diri.
c. Untuk memudahkan proses pembelajaran.
2. Bagi siswa
a. Untuk meningkatkan proses dan hasil belajarnya.
b. Dapat bersikap dan berpikir kritis terhadap pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Bagi sekolah
a. Untuk meningkatkan kendali mutu dan citra kelulusannya.
b. Peningkatan kemampuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah
pada umumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan teori
1. Pengertian prestasi belajar
Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar.
Masing-masing memiliki arti tersendiri. Berikut ini berbagai definisi
mengenai prestasi dan belajar.
a. Pengertian Prestasi
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:101) menyatakan bahwa
prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan,
dikerjakan, dsb).
b. Pengertian Belajar
Kata belajar identik dengan kegiatan menghafalkan catatan,
membaca buku, bahkan mengingat-ingat materi pelajaran/
pengetahuan. Sehingga apa yang akan dipelajari mudah hilang setelah
pengetahuan itu dipergunakan. Pemahaman tentang belajar tersebut
hanyalah makna sempit saja.
Jika dicermati, kata belajar tidak hanya berhenti pada kegiatan
mengingat ataupun menghafal. Belajar merupakan suatu proses atau
kegiatan yang ditandai dengan perubahan tingkah laku yang positif
dari orang yang belajar. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
(2008:23), belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau
tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Di dalam bukunya, Syah (2003:68) mendefinisikan bahwa belajar
dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku
individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Perubahan
tingkah laku individu yang timbul akibat dari adanya proses
kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah, dan jenuh bukan merupakan
proses belajar.
Howard L. kingsley (dalam Ahmadi dan Supriyono, 1991:120)
mendefinisikan bahwa learning is the proses by which behavior (in the
boarder sense) is originated or changed through practice or training.
Belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas)
ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat dirumuskan belajar adalah
suatu proses kognitif yang terjadi secara aktif untuk memperoleh
pengetahuan atau pengalaman atau pengalaman baru sehingga
menimbulkan perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku yang
diharapkan dari proses belajar tentunya adalah perilaku yang positif
menuju kemajuan yang baik dari seorang individu. Perilaku yang
negative tidak dapat disebut sebagai proses belajar, misalkan malas,
mencuri, membolos, mabuk, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
c. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan
yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan
dengan nilai yang diberikan oleh guru (KBBI, 2008:1011). Sedangkan
Suratunah Tirtonegoro (1984:43) menyatakan bahwa pencapaian hasil
belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun
kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap
anak dalam periode tertentu.
Pernyataan tersebut hampir sama dengan pendapat Zahri Jas (1987)
dalam (Triantoko,1999) yang menyatakan bahwa prestasi belajar bisa
dinyatakan sebagaimana yang tercantum dalam raport / ijazah. Di
dalam bukunya, Mahmud (1990) menerangkan bahwa tes hasil belajar
dan lamanya bersekolah.
Dari beberapa pengertian di atas, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai
siswa dalam kegiatan pembelajaran, dapat dilihat dari nilai yang
diperoleh siswa dalam setiap mata pelajaran.
2. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dan dari luar diri siswa
(eksternal) itu sendiri. Keduanya berpengaruh pada tinggi-rendahnya
prestasi belajar siswa. Ahmadi dan Supriyono (1991:130-131),
menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
a. Faktor Internal, yang meliputi:
1) Faktor Jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini adalah penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.
2) Faktor Psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh, terdiri atas:
a) Faktor intelektif yang meliputi:
i. Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.
ii. Faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang telah dimiliki.
b) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi,
penyesuaian diri.
3) Faktor kematangan fisik maupun psikis.
b. Faktor Eksternal
1) Faktor sosial yang terdiri atas:
a) Lingkungan keluarga.
b) Lingkungan sekolah.
c) Lingkungan masyarakat.
d) Lingkungan kelompok.
2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan kesenian.
3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan
iklim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
4) Faktor lingkungan spiritual dan keamanan.
B. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Demontrasi-Eksperimen
Metode demonstrasi-eksperimen merupakan salah satu cara (yang
dilakukan oleh guru maupun siswa) dalam menyajikan bahan pelajaran
dengan menunjukan secara langsung mengenai cara melakukan sesuatu
atau suatu proses kepada siswa, kemudian siswa mencoba untuk
mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil percobaan itu
(Surakhmad, 1973: 106). Dalam melakukan demonstrasi, guru dapat
digantikan oleh siswa. Dengan petunjuk yang telah diberikan oleh guru,
siswa dapat melakukan demonstrasi didepan teman-temannya, kemudian
siswa lain melakukan eksperimen masing-masing.
Pasaribu (1986:13) menyatakan bahwa Metode demonstrasi-
eksperimen adalah suatu cara mengajar / teknik mengajar dengan
mengkombinasikan lisan dengan suatu perbuatan serta dipergunakan suatu
alat untuk membuktikan suatu prinsip yang telah diajarkan dan melihat apa
yang telah terjadi kemudian membandingkan dengan teori yang telah
diajarkan kepada siswa. Eksperimen tidak hanya terbatas di dalam kelas
saja. Eksperimen dapat dilakukan di luar kelas, baik di pekarangan
sekolah, sawah, maupun tempat yang lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Sudirman (1987:37) mengatakan bahwa Metode demonstrasi-
eksperimen merupakan suatu cara penyajian pelajaran dengan
menggunakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi,
atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya maupun
tiruan, yang disertai penjelasan lisan yang kemudian siswa melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang telah
dipelajari. Dalam hal ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri
atau mengalami sendiri proses yang telah diamati.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disampaikan bahwa Metode
demonsterasi-eksperimen adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran
dengan menunjukan secara langsung mengenai cara melakukan sesuatu
atau suatu proses kepada siswa, kemudian siswa mencoba untuk
melakukan proses yang telah diamati. Hasil dari proses yang telah
dilakukan tersebut berguna unuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
2. Langkah-langkah Metode Demonstrasi-Eksperimen
Ada beberapa langkah yang harus ditempuh agar pelaksanaan
Metode demonstrasi-eksperimen dapat berjalan dengan baik, yaitu
(Sudirman, 1987:40) :
a. Perencanaan dan Persiapan demonstrasi-eksperimen
1) Menetapkan tujuan demonstrasi-eksperimen yang akan dilakukan.
2) Mempersiapkan fasilitas yang menunjang demonstrasi-eksperimen,
misalkan alat, bahan percobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3) Mempersiapkan tempat melakukan demonstrasi-eksperimen.
4) Mempertimbangkan ketersediaan alat dan bahan yang ada (apakah
alat, bahan dan tempat sudah memadai atau belum).
5) Memperhatikan keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil
resiko yang merugikan atau membahayakan.
6) Memperhatikan disiplin dan tata tertib dalam menjaga peralatan
dan bahan yang akan digunakan.
7) Memberikan penjelasan tentang apa yang harus diperhatikan siswa
dan tahapan yang mesti dilakukan, termasuk yang dilarang atau
yang membahayakan.
b. Pelaksanaan demonstrasi-eksperimen
1) Memulai demonstrasi dengan seksama.
2) Menyampaikan pokok-pokok materi yang didemonstrasikan agar
demonstrasi mencapai sasaran.
3) Pada waktu demonstrasi berjalan, sesekali memperhatikan kepada
siswa, apakah semua mengikuti dengan baik atau tidak.
4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif
memikirkan lebih lanjut tentang apa yang di lihat dan di dengar
dalam bentuk pengajuan pertanyaan, membandingkan dengan yang
lain atau dengan pengalaman lain.
5) Setelah demonstrasi selesai dilakukan, siswa memulai eksperimen
sesuai dengan proses yang dicontohkan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
6) Pada waktu percobaan dilakukan siswa, guru mendekati siswa
dalam melakukan proses percobaan, memberikan bantuan atau
dorongan terhadap kesulitan yang dihadapi oleh siswa sehingga
percobaan dapat diselesaikan.
7) Selama percobaan berlangsung, guru hendaknya memperhatikan
situasi secara keseluruhan, barangkali ada sesuatu yang
menghambat kelancaran percobaan. Sehingga dapat diatasi atau
dihindarkan sedini mungkin.
c. Tindak lanjut demonstrasi-eksperimen
1) Meminta siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan untuk
diperiksa guru.
2) Mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama
demonstrasi-eksperimen.
3. Kelebihan dan kelemahan Metode Demonstrasi-Eksperimen
Penerapan Metode demonstrasi-eksperimen dalam pembelajaran di
sekolah dasar memiliki beberapa kelebihan dan ada juga kekurangan.
Berikut ini merupakan kelebihan penerapan Metode demonstrasi-
eksperimen menurut Sudirman (1987:133-165):
a. Membuat pengajaran menjadi jelas dan lebih konkret karena siswa
belajar dengan mengalami dan mengamati sendiri suatu proses atau
kejadian sehingga dapat menghindarkan verbalisme.
b. Proses pengajaran akan lebih menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
c. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antar teori
dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.
d. Melalui metode ini, dapat disajikan materi pelajaran yang tidak
mungkin sesuai atau kurang sesuai dengan menggunakan metode lain.
e. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru
atau buku.
f. Mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksploratoris
(menjelajahi) tentang sains dan teknologi, suatu sikap yang dituntut
dari seorang ilmuwan dari Metode ini, diharapkan akan terbina
manusia yang dapat membawa terobosan baru dengan penemuan
sebagai hasil percobannya, yang diharapkan dapat membawa manfaat
bagi kesejahteraan hidup manusia.
g. Memperkaya pengalaman dengan hal yang bersifat obyektif atau
realitis, dan
h. Hasil belajar akan terjadi dalam bentuk retensi (tahan lama diingat)
dan internalisasi (menyatu dengan jiwa raga siswa)
Di samping memiliki beberapa kelebihan, penerapan metode
demonstrasi-eksperimen juga tak luput dari beberapa kelemahan di
dalam proses pembelajarannya, yakni:
a. Tahap persiapan dalam Metode demontrasi-eksperimen
memerlukan waktu yang cukup lama sehingga jika dipaksa dapat
mengambil waktu pada mata pelajaran lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Tidak semua mata pelajaran dapat diajarkan dengan metode ini.
c. Suatu eksperimen tidak selalu berhasil seperti yang diharapkan.
d. Mahalnya alat-alat praktikum di sekolah sering merupakan
hambatan untuk melakukan eksperimen-eksperimen di
laboratorium sekolah maupun di kelas.
e. Hasil percobaan hanyalah usaha untuk mendekati kebenaran,
bukan berupa kebenaran mutlak.
C. Kompetensi Dasar dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
1. Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam
Dari asal katanya, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berasal dari
bahasa Inggris “Natural Science”. Natural berarti alamiah, berhubungan
dengan alam atau bersangkut paut dengan alam. Sedangkan science artinta
Ilmu Pengetahuan (Srini, 1997:2). Seacara harfiah, IPA berate ilmu
pengetahuan yang alamiah, berhubungan dengan alam.
Webster’s New Collegiate Dictionary (1981) dalam Srini (1997:2)
mengungkapkan bahwa science is knowledge conderned with the physical
world and its phenomena”. IPA adalah pengetahuan tentang alam dan
gejala-gejalanya. Kejadian yang berhubungan dengan alam merupakan
salah satu obyek kajian dari IPA.
Fisher (1975) dalam Amien (2987:4) menyatakan bahwa IPA
adalah suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan
mengguanakan metode-metode yang berdasarkan observasi. Masih dalam
buku yang sama, Carin (1985) juga menyatakan bahwa IPA adalah suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang di dalam
penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
Perkembangan IPA tidak hanya diyunjukkan oleh kumpulan fakta saja
(produk ilmiah), tetapi juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap
ilmiah.
Secara umum, IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi,
fisika, dan kimia. Ketiganya memiliki bidang kajian tersendiri yang
meskipun berbeda tetapi masih saling berhubungan satu dengan lainnya.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu ilmu pengetahuan
tentang alam yang diperoleh melalui proses ilmiah dan didasari oleh sikap
ilmiah. Menurut Srini, ada tiga hakekat dari IPA, yaitu:
a. IPA sebagai produk
Bentuk IPA sebagai produk terdiri dari fakta-fakta, konsep-konsep,
prinsip-prinsip, hukum-hukum, serta teori-teori. Fakta merupakan
salah satu hasil kegiatan empirik dalam IPA. Sedangkan konsep,
prinsip, hukum, serta teori merupakan hasil kegiatan analitik dalam
IPA.
1) Fakta dalam IPA
Fakta dalam IPA merupakan pernyataan-pernyataan tentang
benda yang benar-benar ada, atau peristiwa yang betul-betul terjadi
dan sudah dikonfirmasi secara obyektif. Contoh fakta dalam IPA
adalah: atom hydrogen memiliki satu electron, air mendidih pada
suhu 100°C tekanan 1 atm, meja adalah benda padat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2) Konsep IPA
Konsep dalam IPA adalah suatu ide yang mempersatukan
fakta-fakta IPA atau penghubung antar fakta-fakta yang ada
hubungannya. Contoh konsep dalam IPA, misalnya zat yang
tersusun atas partikel, materi akan berubah tingkat wujudnya bila
menyerap atau melepaskan energi.
b. IPA sebagai proses
Hakekat IPA sebagai suatu proses adalah suatu metode yang
digunakan untuk memperoleh pengetahuan. Metode yang biasa
digunakan disebut metode ilmiah atau metode keilmuan. Metode
ilmiah atau keilmuan merupakan perpaduan antara pengetahuan yang
didapat melalui pikiran (rasionalisme) dan pengetahuan melalui
pengalaman (empirisme).
Adapun langkah-langkah dalam metode ilmiah adalah :
1) Sadar akan adanya masalah dan perumusan masalah.
2) Pengalaman dan perumusan yang relevan.
3) Penyusunan dan klasifikasi data.
4) Perumusan hipotesis.
5) Deduksi dan hipotesis.
6) Tes dan pengujian kebenaran hipotesis.
c. IPA sebagai sikap
Hakikat IPA sebagai sikap adalah mengenai berbagai keyakinan,
pendapat, dan nilai-nilai yang harus dipertahankan oleh seorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
ilmuwan khususnya ketika mencari atau mengembangkan pengetahuan
baru. Misalnya: rasa ingin tahu, rasa tanggung jawab, disiplin, tekun,
jujur, dan terbuka terhadap pendapat orang lain.
Ciri-ciri sikap ilmiah diantaranya adalah:
1) Obyektif terhadap fakta
Obyektif terhadap fakta adalah menyatakan fakta apa adanya tanpa
mengubahnya misalnya jika fakta itu menunjuk pada sesuatu yang
merah, maka ia harus mengatakan sesuatu mengatakan sesuatu itu
merah walaupiun menurutnya pendapatnya putih.
2) Tidak tergesa-gesa mengambil keputusan.
3) Berhati terbuka.
Berhati terbuka berarti mau menerima pendapat orang lain,
meskipun pendapat orang lain berbeda dengan pendapatnya.
4) Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat.
5) Bersifat hati-hati.
6) Ingin menyelidiki.
2. Peristiwa alam di Indonesia
• Daur air
Daur air merupakan siklus (perputaran) air secara terus menerus
dari bumi ke atmosfer dan kembali ke bumi. Daur air ini terjadi melalui
proses evaporasi (penguapan), presipitasi (pengendapan) dan kondensasi
(pengembunan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Air dilaut, sungai dan danau menguap karena pengaruh panas dari
sinar matahari. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke udara proses
penguapan ini disebut evaporasi. Uap air naik dan berkumpul di udara.
Lama kelamaan, udara tidak dapat lagi menampunguap air (jenuh). Proses
ini disebut presipitasi (pengendapan). Jika suhunya turun, uap air akan
berubah menjadi titik –titik air. Titik –titik air ini membentuk awan.
Proses ini disebut kondensasi (pengembunan).
Titik – titik air di awan kemudian akan turun menjadi hujan. Air
hujan akan turun di darat maupun di laut. Air hujan itu akan jatuh ke tanah
atau perairan. Air hujan yang jatuh di tanah akan meresap menjadi air
tanah. Selanjutnya air tanah akan keluar melalui sumur. Air tanah juga
akan merembes ke danau atau sungai. Air hujan juga ada yang jatuh ke
perairan, misalnya sungai atau danau. Kondisi in akn menambah jumlah
air di tempat tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
AwanHujan Kondensasi
Evaporasi Uap Air Presipitasi
Air Udara jenuh uap air
21
Air di sungai akan mengalir ke laut. Di lain pihak sebagian air
sungai dapat menguap kembali. Air sungai yang menguap membentuk
awan bersama dengan uap air dari laut dan tumbuhan.
Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak ke dalam
tanah melalui celah – celah dan pori – pori tanah serta batuan. Air yang
masuk ke dalam tanah ini kemudian menjadi air cadangan (sumber air).
Air cadangan akan selalu ada apabila daerah peresapan air biasa terdapat
di hutan – hutan. Tumbuhan hutan mampu memperkokoh struktur tanah.
Saat hujan turun, air tidak langsung hanyut. Tapi akan teresap dan
tersimpan di dalam tanah. Air yang tersimpan di dalm tanah akan menjadi
air tanah. Air akan lebih mudah meresap jika terdapat benyak tumbuhan.
Air yang meresap akan diserap oleh akar tumbuhan tersebut. Adanya air
dan akar di dalam tanah menjadi kokoh dan tidak mudah longsor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Cara – cara menghemat air :
Tutuplah keran air setelah menggunakannya. Jika kita lupa menutup
keran air, air bersih dapat terbuang percuma.
Usahakan mencuci pakaian setelah mencapai jumlah cukup banyak.
Semakin sering kita mencuci pakaian sedikit demi sedikit, semakin
banyak air yang kita gunakan.
Gunakan air bekas mencuci beras atau sayuran untuk menyiram
tanaman. Selain menghemat air bersih, tanaman dapat tumbuh subur
dengan air bekas itu.
Usahakan tidak mencuci kendaraan setiap hari. Jika hanya kotor
karena debu, kendaraan cukup di lap saja.
• Peristiwa alam di Indonesia
Secara alami, alam selalu aktif melakukan aktivitas. Alam memang
mempunyai kekuatan lebih dasyat daripada makhluk hidup. Aktivitas alam
berbentuk gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor dan topan
badai. Semua jenis aktivitas alam ini disebut juga peristiwa alam.
Peristiwa alam membawa dampak bagi kehidupan makhluk hidup
dan lingkungan. Peristiwa alam memang sering kali mengakibatkan
kerusakan disana sini.
a. Gempa bumi mengakibatkan pohon – pohon tumbang, bangunan
runtuh, tanah terbelah dan makhluk hidup menjadi korban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gempa bumi mengakibatkan bangunan runtuh
Gempa bumi dibedakan menjadi tiga, yaitu gempa vulkanik, runtuhan
dan tektonik. Gempa yang paling hebat yaitu gempa tektonik. Gempa
tektonik terjadi karena pergeseran kerak bumi. Sebagian besar gempa
tektonik terjadai ketika dua lempeng saling bergesekan.
Gempa bumi mempunyai kekuatan yang berbeda – beda. Kekuatan
gempa diukur menggunakan satuan skala Richter. Alat untuk
mengukur gempa yaitu seismograf. Terjadinya gempa tektonik dimulai
dari sebuah tempat yang disebut pusat gempa. Pusat gempa terdapat di
darat maupun lautan. Pusat gempa yang berada di lautan dapat
menyebabkan gempa bumi di bawah laut. Gempa seperti ini bisa
menyebabkan gelombang hebat yang disebut tsunami.
b. Gunung meletus memuntahkan lava (lahar) dan awan panas ke
sekitarnya. Lava adalah cairan panas yang dikeluarkan gunung berapi
saat meletus. Jika bercampur dengan air hujan, dapat mengakibatkan
banjir lahar dingin. Muntahan gunung yang meletus mengakibatkan
kerusakan yang cukup parah. Gunung meletus sering disertai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
gempa bumi. Gempa bumi yang disebabkan gunung meletus disebut
gempa bumi vulkanik. Misalnya, saat Gunung Krakatau meletus
mengakibatkan gelombang laut yang sangat dasyat dan gempa bumi.
Letusan gunung api dapat mengakibatkan dampak yang merugikan.
Lava pijar yang dimuntahkan oleh gunung api dapat membakar
kawasan hutan yang dilaluinya. Berbagai jenis tumbuhan dan hewan
mati terbakar. Apabila lava pijar ini mengalir sampai ke permukiman
penduduk, dapat memakan korban jiwa manusia dan menyebabkan
kerusakan yang cukup parah.
c. Banjir dapat disebabkan oleh berbagai hal. Banjir diawali dengan curah
hujan yang sangat besar. Jika tidak mendapat cukup tempat untuk
menampung atau mengalir, air hujan dapat mengakibatkan banjir.
Sering kali sungai tidak mampu menampung air hujan sehingga meluap
menjadi banjir. Sungai di kota menjadi dangkal dan sempit akibat
banyak sampah yang dibuang ke dalamnya.
Bencana banjir mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Rumah-
rumah dan ribuan hektare sawah yang ditanami padi rusak. Jalan-jalan
terputus tidak bisa dilewati. Korban banjir pun dapat terancam penyakit
seperti diare, kolera dan penyakit-penyakit kulit.
Peranan manusia yang dapat menyebabkan banjir antara lain seabagai
berikut :
Pembakaran hutan, lahan, dan perkebunan yang bertujuan mencari
lahan baru guna kepentingan sekelompok manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Penebangan hutan tanpa memperhitungkan reboisasinya sehingga
menyebabkan daerah menjadi tandus dan berkurangnya curah
hujan.
Perusakan cagar alam yang menyebabkan pepohonan mati.
Membuang sampah pada selokan, parit atau pada fasilitas
pembuangan akhir.
Penggalian bahan-bahan tambang pada lokasi rawan erosi.
d. Tanah longsor sering kali diawali dengan hujan yang deras. Akibat
penggundulan hutan, tanah tidak sanggup menahan terjangan air hujan.
Tanah longsor meruntuhkan benda yang ada diatasnya.
e. Topan badai ditimbulkan oleh angin kencang yang tejadi bersama-sama
dengan hujan. Topan badai sanggup menerbangkan atap rumah, mobil
dan benda-benda berat lainnya.
Beberapa peristiwa alam tidak dapat kita cegah. Gunung meletus,
gempa bumi dan topan badai dapat terjadi begitu saja. Kita hanya bisa
memperkirakan kapan peristiwa alam itu terjadi. Pemerintah Indonesia
membentuk Badan Meteorologi dan Geofisika antara lain untuk dapat
mengetahui peristiwa alam yang akan terjadi. Kemudian, informasi itu
diumumkan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat
menyelamatkan diri.
Namun demikian, ada peristiwa alam yang masih dapat kita cegah.
Yaitu banjir dan tanah longsor. Usaha yang dapat kita lakukan antara lain
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
a. Selalu membuang sampah di tempatnya. Jangan membuang sampah di
sungai, selokan atau saluran air lainnya.
b. Tidak mendirikan bangunan di sepanjang tepi sungai. Hal ini dapat
mempersempit sungai.
c. Melakukan penanaman pohon, khususnya di lereng bukit atau lahan
miring lainnya. Dapat pula dibuat sengkedan (teras) agar tanah tidak
longsorditerjang air hujan.
Banjir dapat dicegah
3. Tujuan Pengajaran IPA di Sekolah Dasar
Sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar,
mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik (Depdiknas, 2007: 189):
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaannya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara A, lingkungan,
tekhnologi dan masyarakat.
d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP / MTS.
D. Penerapan Metode Demonstrasi-Eksperimen Dalam Pembelajaran IPA
Dengan menggunakan metode Demonstrasi-Eksperimen, siswa
dapat terbantu dalam mempelajari materi tentang daur air dan peristiwa
alam. Dengan mempraktikkan angin topan yaitu menyalakan kipas angin
dan terjadinya erosi dengan membuat gundukan tanah yang diberi
rerumputan kemudian disiram air (seakan terjadi erosi). Siswa dapat
berinteraksi secara langsung dengan anggota dalam suatu kelompok dalam
memecahkan masalah.
Dengan metode demonstrasi-eksperimen siswa menjadi lebih
tertarik dan termotivasi serta ikut terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Selain memiliki pengetahuan tentang materi yang diajarkan,
siswa juga memiliki pengalaman belajar secara langsung dari proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
pembelajaran tersebut. Sehingga dengan pembelajaran seperti ini, materi
akan membekas dalam ingatan siswa dan menjadi bekal yang bermakna
bagi siswa serta dapat meningkatkan prestasi belajar.
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang berkaitan dengan penggunaan metode Demonstrasi-
eksperimen sudah banyak dilakukan. Diantaranya adalah penelitian oleh
Kurniawan, Nursidik (2007) yang melihat hubungan penggunaan Metode
Demonstrasi-eksperimen dengan hasil belajar IPA dan menyimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang kuat antara Metode Demonstrasi-eksperimen dengan
hasil belajar pada materi pembiakan tumbuhan.
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Safniharti (2010) yang
meneliti dalam penggunaan model Demonstrasi-eksperimen dalam
meningkatkan hasil belajar pada materi mencangkok. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode Demonstrasi-eksperimen
memberikan perubahan pada hasil belajar siswa. Data itu adalah diambil dari
35 siswa yang mempelajari materi mencangkok dengan menggunakan metode
Demonstrasi-eksperimen hampir 95% tingkat kelulusan yang dicapai oleh
siswa. Dari Kriteria Kelulusan Minimal 65 dan nilai yang berhasil dicapai oleh
siswa melebihi kriteria kelulusan itu. Metode Demonstrasi-eksperimen
diterapkan semaksimal mungkin dalam proses pembelajaran, dengan cara
menerapkan Metode Demonstrasi-eksperimen dalam materi mencangkok.
Metode ini diterapkan ketika pembelajaran materi mencangkok itu
dilaksanakan. Siswa diminta untuk menjelaskan dan mendemonstrasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
materi yang dipelajari di depan kelas. Terlebih dulu siswa memperoleh materi
pemahaman dari hasil dan penjelasan guru terhadap materi tersebut. Setelah
itu barulah guru meminta lagi pada siswa untuk menjelaskan kembali di depan
kelas dihadapan guru dan teman-temannya. Sehingga siswa memperoleh
pemahaman dan pengalaman dari materi tersebut.
Dari dua penelitian diatas mendukung peneliti yang akan dilakukan
tentang penerapan Metode Demonstrasi-eksperimen pada siswa kelas V SDN
Congkrang 1 kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang.
F. Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPA ini akan sangat menarik jika siswa ikut mengalami
pembelajaran itu sendiri dan mendapat pengalaman. Sehingga akan
memberikan kesan pembelajaran tersendiri bagi siswa. Dalam pembelajaran
daur air dan peristiwa alam dengan menggunakan metode demonstrasi-
eksperimen memiliki beberapa keunggulan yaitu siswa dapat ikut aktif dalam
pembelajaran, karena siswa dapat ikut mempraktikkan materi peristiwa alam
dan daur air dengan media yang disediakan siswa dan guru.
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan penggunaan Metode Demonstrasi-Eksperimen dapat dirumuskan
hipotesis tindakan sebagai berikut :
Pembelajaran dengan Metede Demonstrasi-Eksperimen dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas V SDN Congkrang I Muntilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan deskiptif
kualitatif untuk mengukur tingkat prestasi belajar siswa. Menurut Nina
Syaodih (2008:54) penelitian deskriptif adalah suatu metode penilitian yang
ditunjukkan untuk menggambarkan fenemena yang ada yang berlangsung
pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian deskriptif ini tidak
mengadakan manipulasi pada variabel bebas, tapi menggambarkan suatu
kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi ini dapat secara individual atau
kelompok dan mnggunakan angka-angka.
Penggunaan metode demonstrasi-eksperimen diharapkan dapat
meningkatkan ketertarikan siswa untuk mengikuti pembelajaran IPA
sehingga dapat meningkatkan prestasi. Dengan metode ini siswa juga dapat
ikut aktif dalam proses pembelajaran. Kegiatan perbaikan ini dilakukandalam
dua siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi.
Menurut Kasbalah (2001:10) tahapan dalam setiap siklus dapat
digambarkan sebagai berikut:
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Refleksi
Rencana Tindakan
RefleksiPelaksanaan
Tindakan
Observasi
Rencana Tindakan
Observasi
Siklus 1 Siklus 2
Pelaksanaan Tindakan
Gambar desain siklus
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Congkrang 1 Kecamatan
Muntilan, Kabupaten Magelang.
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri Congkrang 1
Kecamatan Muntilan.
3. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar pada mata
pelajaran IPA tentang materi daur air dan peristiwa alam siswa kelas V SD
Negeri Congkrang 1 Muntilan Tahun Pelajaran 2011/2012.
4. Waktu Penelitian
Pengambilan data dilakukan antara bulan April sampai Oktober tahun
pelajaran 2011/2012.
Jadwal kegiatan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Bulan
April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des Jan Feb
1 Pengumpulan data
2 Observasi
3Ijin pengambilan data
4 Pengambilan data
5 Analisis Data
6 Penyusunan laporan
7 Ujian skripsi
8Revisi laporan skripsi
C. Langkah-langkah Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa
langkah persiapan. Langkah ini dilakukan agar peneliti dapat berjalan sesuai
dengan harapan. Langkah tersebut diantaranya:
1. Persiapan
a. Permintaan ijin kepada Kepala SDN Congkrang 1 Muntilan.
Permintaan ijin disini dimaksudkan agar kegiatan penelitian dapat
berjalan dengan lancar oleh persetujuan pihak sekolah dan
mendapatkan data yang sesuai.
b. Wawancara
Wawancara disini dimaksudkan untuk mencari informasi tentang
kondisi awal prestasi siswa dan kendala-kendala yang dialami guru
dalam menyampaikan materi belajar. Informasi-informasi diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dengan hasil wawancara dari guru kelas V. Berdasarkan wawancara
tersebut maka didapatkan data nilai siswa kelas V.
c. Identifikasi masalah
Setelah diperoleh data dari hasil wawancara maka peneliti dapat
mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak
lanjutnya.
d. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya.
Hal tersebut dilakukan dengan merumuskan isi dan materi dari KD
yang bermasalah sehingga diperoleh indikator.
e. Menyusun rencana siklus.
Rencana selanjutnya adalah dengan menentukan rencana tindakan
yang akan dilakukan dalam PTK.
f. Menyiapkan sumber bahan pengajaran.
g. Menyusun silabus, RPP, dan LKS.
h. Membuat kisi-kisi dan soal untuk tes atau evaluasi pada siklus I dan
siklus II.
2. Rencana tindakan Setiap Siklus
a. Siklus I
1) Rencana tindakan
a) Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi.
b) Menyampaikan tujuan pembelajaran
c) Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari empat
orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
d) Siswa memperhatikan demonstrasi tentang penghematan air.
e) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang alat dan bahan
yang digunakan serta langkah kerjanya dalam melakukan
kegiatan tersebut.
f) Siswa melakukan eksperimen tentang penghematan air dengan
alat dan bahan yang telah disediakan oleh guru secara
kelompok.
g) Siswa diberi LKS untuk dikerjakan dalam kelompok kemudian
dikumpulkan.
2) Pelaksanaan tindakan
Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana tindakan.
3) Observasi
a) Mengamati kegiatan pembelajaran kemudian mencatat hal-hal
penting yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran pada lembar
observasi.
b) Memeriksa LKS.
4) Refleksi
a) Mengidenifikasi kendala yang dihadapi, kekurangan dan
temuan-temuan lain selama kegiatan pembelajaran.
b) membicarakan dengan teman sejawat atau guru kelas tentang
kendala yang dihadapi kekurangan dan temuan-temuan lain
selama kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c) Membandingkan hasil yang sudah dicapai dengan indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan untuk merencanakan
kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
b. Siklus II
1) Rencana tindakan
a) Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengingat kembali
pelajaran pada pertemuan sebelumnya.
b) Siswa masuk dalam kelompok, jumlah dan anggota
kelompoknya sama seperti kelompok pertemuan sebelumnya.
c) Siswa diberi tanya jawab tentang materi pada pertemuan
sebelumnya pada tiap kelompok.
d) Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang materi peristiwa
alam dan dampaknya bagi makhluk hidup.
e) Siswa memperhatikan demonstrasi tentang materi peristiwa
alam dan dampaknya bagi makhluk hidup yang dilakukan oleh
guru didepan kelas.
f) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang alat dan bahan
yang akan digunakan serta langkah kerjanya dalam melakukan
kegiatan tersebut.
g) Siswa melakukan eksperimen tentang erosi dengan alat dan
bahan yang telah disediakan sesuai dengan demonstrasi yang
telah dilakukan oleh guru secara berkelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
h) Siswa mengisi lembar kerja dalam kelompok kemudian
dikumpulkan.
i) Siswa mengerjakan soal-soal tes yang sudah disiapkan oleh
guru secara individual.
2) Pelaksanaan tindakan
Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana tindakan.
3) Observasi
a) Mengamati kegiatan pembelajaran kemudian mencatat hal-hal
penting yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran pada lembar
observasi.
b) Memeriksa LKS.
4) Refleksi
a) Mengidentifikasi kendala yang dihadapi, kekurangan dan
temuan-temuan lain selama kegiatan pembelajaran.
b) Membicarakan dengan teman sejawat atau guru kelas tentang
kendala yang dihadapi, kekurangan serta temuan-temuan lain
selama kegiatan pembelajaran.
c) Membandingkan hasil yang sudah dicapai dengan indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan maka siklus II dihentikan.
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk memperoleh
data yaitu berupa data kondisi awal, hasil prestasi belajar siswa kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
semester 2 SDN Congkrang 1 tahun ajaran 2011/2012. Data kondisi awal
prestasi belajar siswa kelas V, terlampir dalam lampiran.
Menurut Nana Syaodih (2008:222) teknik pengukuran bersifat
mengukur karena menggunakan instrumen standar yaitu atau
distandarisasikan dan menghasilkan data hasil pengukuran yang berbentuk
angka-angka. Instrumen yang bersifat mengukur secara umum dapat
dibedakan dalam dua macam yaitu kuantitatif dan kualitatif.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengukuran dengan tes.
Tes yang digunakan dalam pendidikan biasa dibedakan antara tes hasil belajar
yang dicapai siswa selama kurun waktu tertentu, misalnya tes akhir
pertemuan, tes mingguan, tes akhir pokok bahasan, tes tengah semester, tes
semester, tes jenjang pendidikan dan tes-tes lainnya. Tes hasil belajar yang
dilakukan peneliti adalah tes akhir pertemuan.
Tabel pengumpulan data
Peubah Indikator Data Pengumpulan InstrumenPrestasi belajar siswa
a. nilai rata-rata kelas
Skor nilai tes
a. ulangan pada tiap akhir siklus
Soal tes
b. persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Jumlah siswa yang tuntas
b. menghitung banyak siswa yang mencapai KKM
Dalam kegiatan pengukuran ini peneliti menguunakan tes tertulis untuk
mengukur prestasi siswa kelas V semester 2 SDN Congkrang 1 Muntilan
tahun ajaran 2010/2011. Jumlah soal tes tertulis tersebut adalah 20 soal
terdiri dari soal pilihan ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (terlampir)
2. Penyusunan LKS (terlampir)
3. Penyusunan soal-soal LKS
E. Analisa Data
1. Kriteria keberhasilan
Kondisi awal prestasi belajar siswa dan kondisi akhir yang diharapkan
adalah sebagai berikut :
Kriteria Keberhasilan
Peubah Indikator Kondisi Awal Kondisi AkhirPrestasi
Belajar
Rata-rata nilai siswa dalam
mengerjakan soal-soal
ulangan tentang peristiwa
alam dan dampaknya
58,67 75
Presentase jumlah siswa
yang mencapai KKM26,47% 75%
2. Langkah-langkah analisis
a. Penyekoran
Benar : 1 Salah : 0
b. Menghitung jumlah skor setiap siswa
c. Menghitung skor rata-rata kelas, dengan rumus :
siswajumlah siswaseluruh skor jumlah =SR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
d. Menghitung persentase ketuntasan siswa.
Jumlah siswa yang tuntas x 100 Jumlah siswa
e. Membandingkan tingkat prestasi pada akhir setiap siklus dengan
kondisi awal, untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan prestasi
atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kegiatan Penelitian
Dari hasil refleksi siklus I, diketahui bahwa dalam melaksanakan
Perbaikan Pembelajaran guru sudah menerapkan metode demonstrasi-
eksperimen dengan baik. Tetapi dalam menerapkan metode demonstrasi-
eksperimen guru kurang memberikan motivasi kepada siswa. Peran guru
masih terlihat dominan, siswa belum aktif dalam proses pembelajaran. Tugas
yang diberikan guru kepada siswa untuk menunjukkan peristiwa alam yang
terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya.
Dari langkah perbaikan siklus I diperoleh temuan pada siswa. Yaitu
prestasi siswa dalam proses pembelajran bertambah. Hasil yang dicapai oleh
siswa lebih meningkat dan sudah banyak siswa yang berani mengutarakan
pendapatnya. Dengan adanya variasi seperti tugas untuk menunjukkan
peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup
dan lingkungannya. Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa proses
pembelajaran pada siklus I dengan menerapkan metode demonstrasi-
eksperimen dan media nyata cukup berhasil.
Selanjutnya dari refleksi pada siklus I, peneliti melaksanakan
perbaikan pembelajaran siklus II yang memfokuskan pada penggunaan
metode demonstrasi-eksperimen, dengan media nyata. Peran guru tidak
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
terlalu dominan, banyak siswa aktif bermain benda nyata dalam proses
pembelajaran ini.
Pengaruh yang nyata terlihat dari penggunaan metode demonstrasi-
eksperimen dengan media nyata pada siklus II, yaitu prestasi siswa lebih
bertambah. Siswa sudah terlihat aktif dalam proses pembelajaran. Banyak
siswa yang sudah berani mengutarakan pendapatnya untuk menarik
kesimpulan dan interpretasi siswa lebih banyak yang muncul sehingga hasil
evaluasi belajar yang dicapai siswa pun lebih meningkat. Dengan demikian,
proses pembelajaran siklus II secara garis besar sudah berhasil.
Hasil perolehan data sebelum tindakan pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam diperoleh dari data nilai kelas V.
Keterangan :
- Jumlah nilai dari 34 siswa : 1995
- Rata-rata : 58,67
- Siswa yang memperoleh nilai tuntas : 9
- Siswa yang memperoleh nilai tidak tuntas : 25
- Persentase siswa yang nilainya tuntas: 26%
- Persentase siswa yang nilainya tidak tuntas : 73%
Lebih jelasnya berikut ini disajikan diagram batang hasil analisis nilai
berdasarkan data diatas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Gambar 1. Diagram Batang Hasil Evaluasi Sebelum Perbaikan
0
2
4
6
8
10
12
14
40 45 50 55 60 65 70 75 80 85
Gam bar 1.DiagramBatangHas ilEvaluas iSebelum
B. Hasil Penelitian
Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran IPA di kelas V siswa SD
Negeri Congkrang I Kecamatan Muntilan dengan menggunakan metode
Demonstrasi-Eksperimen diperoleh data analisis hasil evaluasi pada
perbaikan pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut :
- Jumlah nilai siswa : 2165
- Rata-rata nilai siswa : 67,65
- Siswa yang memperoleh nilai tuntas : 14
- Siswa yang memperoleh nilai tidak tuntas : 18
- Persentase siswa yang nilainya tuntas: 43%
- Persentase siswa yang nilainya tidak tuntas : 56%
Data yang diperoleh dari analisis hasil evaluasi pada perlakuan
perbaikan pembelajaran siklus I adalah dari 32 siswa, yang mendapat nilai 50
sebanyak 5 siswa, yang mendapat nilai 60 sebanyak 8 siswa, yang mendapat
nilai 70 sebanyak 5 siswa, yang mendapat nilai 75 sebanyak 1 siswa, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
mendapat nilai 80 sebanyak 5 siswa, yang mendapat nilai 85 sebanyak 5
siswa, yang mendapat nilai 95 sebanyak 3 siswa.
Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan diagram batang tentang data
hasil analisis nilai berdasarkan tabel diatas :
Gambar 2. Diagram Batang Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I
0123456789
50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
Gam bar 2.DiagramBatangHas ilEvaluas iPerbaikan
Dan analisis hasil evaluasi pada perbaikan pembelajaran siklus II diperoleh
data sebagai berikut :
- Jumlah nilai siswa : 2580
- Rata-rata nilai siswa : 80,62
- Siswa yang memperoleh nilai tuntas : 29
- Siswa yang memperoleh nilai tidak tuntas : 3
- Persentase siswa yang nilainya tuntas: 90%
- Persentase siswa yang nilainya tidak tuntas : 9%
Dari analisis hasil evaluasi pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran
siklus II diperoleh data jumlah siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 2
siswa, yang mendapat nilai 70 sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
sebanyak 13 siswa, yang mendapat nilai 85 sebanyak 8 siswa, yang mendapat
nilai 90 sebanyak 5 siswa, yang mendapat nilai 95 sebanyak 3 siswa.
Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan diagram batang tentang data
hasil analisis nilai berdasarkan tabel diatas :
Gambar 3. Diagram Batang Hasil Evaluasi Mata Pelajaran IPA Pada Perbaikan Siklus II
0
2
4
6
8
10
12
14
60 65 70 75 80 85 90 95 100
Gam bar 3.DiagramBatang Has ilEvaluas iMataPelajaran IPAPada
REKAPITULASI HASIL SIKLUS I DAN II
a. Pada kondisi awal siswa yang tuntas belajar hanya 9 siswa dari 34 siswa
atau sebesar 26%.
b. Pada siklus pertama siswa yang tuntas belajar sebanyak 14 siswa dari 32
siswa atau sebesar 43%.
c. Pada siklus kedua siswa yang tuntas belajar sebanyak 29 siswa dari 32
siswa atau sebesar 90%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
C. Pembahasan
Pelaksanaan penelitian dalam mengidentifikasi peristiwa alam yang
terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya.
Dengan menggunakan metode demonstrasi-eksperimen dan media nyata pada
pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Congkrang 1 Kecamatan Muntilan,
Kabupaten Magelang tahun ajaran 2011/2012 ini dapat berhasil dengan baik.
Hal ini dikarenakan kerjasama peneliti dengan teman sejawat, konsultasi
dengan pembimbing dan mengkaji berbagai sumber yang memuat teori
belajar mengajar dan berkaitan dengan tindakan yang peneliti ambil dalam
proses perbaikan pembelajaran, tindakan perbaikan pembelajaran yang
peneliti laksanakan pada setiap siklus yang terkait dengan teori belajar dari
para ahli adalah sebagai berikut :
1. Siklus I
Fokus peneliti pada siklus I adalah penerapan metode demonstrasi-
eksperimen. Dalam pelaksanaannya, guru sudah menerapkan metode ini
dengan baik. Metode demonstrasi-eksperimen diartikan sebagai penyajian
pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta
didik mengenai suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang
dipelajari baik dalam bentuk-bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru
atau sumber belajar lain (Udin S. Winata Putra, 2004:4:24)
Dalam penerapan metode ini guru juga sudah memberikan tugas yang
bervariasi, yaitu denganmemberi contoh benda-benda nyata. Dengan
percobaan tersebut, siswa menjadi aktif dan pengetahuan siswa pun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
bertambah. Hal ini juga terkait dengan beberapa teori, yaitu kebutuhan
aktualisasi diri yang dikemukakan oleh Maslow. Kebutuhan aktualisasi
diri ini merupakan keinginan untuk mengembangkan diri semaksimal
mungkin. Perwujudannya terlihat dari keinginan untuk mempelajari hal-
hal baru. Motivasi ini terlihat dari sikap siswa yang menyenangi belajar
mandiri.
Ternyata dengan menggunakan penerapan metode demonstrasi-
eksperimen untuk menyampaikan materi peristiwa alam dan dampaknya
bagi lingkungan dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran.
Terbukti pada pertemuan sebelum perbaikan, siswa yang tuntas
belajar hanya 9 siswa = 26%. Pada perbaikan siklus I yang tuntas belajar
meningkat menjadi 14 siswa = 43% dari 32 siswa. Setelah guru
menggunakan media yang tepat yaitu benda nyata dengan demikian harus
dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus II.
2. Siklus II
Melaksanakan proses pembelajaran dengan media nyata untuk
menyampaikan materi peristiwa alam di Indonesia dapat meningkatkan
penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, terbukti pada pertemuan
sebelum perbaikan, siswa yang tuntas belajar hanya 9 siswa = 26%. Pada
pertemuan perbaikan pembelajaran siklus I yang tuntas belajar meningkat
menjadi 14 siswa = 43%, dan pertemuan perbaikan pembelajaran siklus II
siswa yang tuntas 29 siswa = 90%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Penggunaan metode ini dapat menigkatkan peguasaan siswa terhadap
materi pembelajaran, penggunaan metode ini sesuai dengan teori riarso
yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Fungsi media pembelajaran dalam proses pembelajaran antara lain :
a. Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar
yang lebih efektif
b. Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar
c. Meletakkan dasar-dasar yang konkret dari konsep abstrak sehingga
dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme
d. Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
e. Mempertinggi kemauan belajar mengajar (Udins Winataputra, dkk,
2004:59)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penggunaan Metode Demonstrasi-Eksperimen dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kompetensi
Dasar : mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan
dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya pada siswa kelas V
SDN Congkrang 1 semester genap Tahun Ajaran 2011/2012.
2. Penggunaan Metode Demonstrasi-Eksperimen dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Kompetensi Dasar : mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di
Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya pada
siswa kelas V SDN Congkrang 1 semester genap Tahun Ajaran
2011/2012. Hal ini tampak dari prestasi siswa pada kondisi awal sebesar
58,67 dan 75 pada akhir siklus II. Dan nilai KKM mencapai 75a.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan dalam rangka peningkatan prestasi belajar dengan
menggunakan metode demonstrasi-eksperimen adalah :
1. Bagi guru, dalam melaksanakan pembelajaran harus diusahakan model
pembelajarannya yang berpusat pada siswa, agar siswa mengalami
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
langsung dan pengalaman siswa bertahan lama. Salah satunya adalah
menggunakan metode demonstrasi-eksperimen dengan media nyata.
2. Bagi peneliti lain, diharapkan juga melaksanakan metode demonstrasi-
eksperimen dalam pembelajaran terutama apabila mengadakan penelitian
dalam pembelajaran mata pelajaran IPA.
3. Bagi sekolah, sekolah harus mendukung proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru terutama pembelajaran yang berpusat pada siswa
salah satunya dengan metode demonstrasi-eksperimen. Dengan metode
demomstrasi-eksperimen ini siswa memperoleh pengalaman langsung
dari ia melakukan dan pengalaman itu dapat bertahan lama atau
membekas di pikiran siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan widodo Supriyono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Amien, Moh. 1987. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam dengan
Menggunakan Metode “Discovery” dan “Inquiry”. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoretis
Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Azmiyawat, Choiril. 2008. IPA Salingtemas: untuk SD / MI kelas V. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Azwar, Saiffudin. 2000. Realitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Budi, Kartika. 1992. Makalah-makalah Bidang Studi IPA. Yogyakarta: IKIP
Sanata Dharma.
Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk
Satuan Pendidikan Dasar SD/ MI (Semester I dan II). Jakarta: Cipta Jaya.
Furchan, H. Arief.2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Haryanto. 2004. Sains untuk SD kelas V. Jakarta : Erlangga
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Iskandar, Srini. 1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV Maulana.
Mahmud, Dimyati. 1990. Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Terapan. Yogyakarta: BPFE.
Masidjo, Ign. 2010. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Simanjutak, B. dan Pasaribu. 1986. Didaktik dan Metodik. Bandung: Tarsito.
Sudirman, N., dkk. 1987. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remadja Karya.
Sudjana, Nana.1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Surakhmad, Winarno.1973. Dasar dan Teknik Interaksi Mengajar dan Belajar. Bandung: Tarsito.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tim Redaksi KBBI Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia.
Tirtonegoro, Suratinah, 1984. Anak Super Normal dan Program Normal Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikilum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.
Triyantoko, Albertus Sigit. 1999. Hubungan Antara Sikap Terhadap Disiplin Siswa dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar pada Siswa Kleas II Sekolah Menengah Kejuruan 2 Depok Sleman Yogyakarta.Yogyakarta: Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
SILABUS PEMBELAJARAN
Satuan Pendididkan : Sekolah DasarMata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan AlamKelas / Semester : 5 (lima) / 2Standar Kompetensi : Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan Sumber Daya AlamKompetensi Dasar : Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup
Materi Pokok Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi waktu Sumber Belajar
Daur air dan peristiwa alam
1. Mengamati gambar proses daur air
2. Dengan menggunakan gambar, siswa dapat mengidentifikasi daur air
1. KognitifProduk : menyebutkan proses daur airProses : menggambarkan daur air dengan diagram anak panah
1.2. Afektifa. Melaporkan cara menghemat airb. Melaporkan kegiatan yang
mempengaruhi daur air.
3. PsikomotorikMendiskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya
1. KognitifProduk : tertulis
Proses: Praktik
2. Afektif a. Pengamatan saat
berwudhu dengan kran
b. Tertulis
3. Psikomotorik2. Tertulis
2 x 35 menit A. Media Gambar daur air
B. Buku SumberHaryanto. 2004. Sains untuk SD kelas V. Jakarta : Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)Siklus I
Satuan Pendidikan : SDN Congkrang 1
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : V / 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (2 JP)
Hari / Tanggal : Selasa, 15 Mei 2012
A. Standar Kompetensi
Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan
Sumber Daya Alam
B. Kompetensi Dasar
7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi
makhluk hidup
C. Indikator
1. Kognitif
- Produk : menyebutkan proses daur air
- Proses : menggambar proses daur air
2. Afektif
- Melaporkan cara menghemat air
- Menulis kegiatan yang mempengaruhi daur air
3. Psikomotorik
Mendiskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
D. Tujuan pembelajaran
1. Kognitif
- Produk : siswa dapat menyebutkan proses daur air
- Proses : siswa dapat menggambar proses daur air
2. Afektif
- Siswa dapat melaporkan cara menghemat air
- Siswa dapat menulis kegiatan yang dapat mempengaruhi daur air
3. Psikomotorik
Siswa dapat mendiskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya
E. Materi pokok
Daur air dan peristiwa alam
F. Model dan metode pembelajaran
Model pembelajaran : kooperatif tipe
Metode pembelajaran : diskusi, tanya jawab, pemberian tugas
G. Kegiatan pembelajaran
• Kegiatan awal (10 menit)
a. Apersepsi
Guru mengucapkan salam pembuka dan menanyakan kehadiran/absensi
siswa
b. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
c. Motivasi
Memotivasi siswa agar bersemangat mengikuti pembelajaran
• Kegiatan inti (50 menit)
a. Eksplorasi
Guru mengkondisikan siswa membentuk kelompok untuk
berdikusi tentang daur air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Guru memberi tugas pada masing-masing kelompok
Guru membagi LKS secara kelompok dan siswa berdiskusi secara
kelompok
Siswa mengamati gambar daur air yang ditempel di papan tulis
Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok dengan berdiskusi
b. Elaborasi
Siswa mempresentasikan hasil tugas kelompok secara bergantian
Kelompok lain memberi tanggapan secara lisan
c. Konfirmasi
Mengklarifikasi hasil diskusi bila terjadi kesalahan
Menyimpulkan hasil diskusi kelas dibawah bimbingan guru
Memberi apresiasi terhadap kelompok yang paling aktif dan baik
Memberi teguran terhadap peserta didik yang kurang aktif
Menyampaikan topik penilaian per kelompok
• Penutup (10 menit)
a. Membimbing siswa merangkum hasil pembelajaran
b. Guru mengulas kembali materi dengan bahasa yang sederhana
c. Guru memberi penghargaan bagi siswa yang hasilnya bagus
d. Mengerjakan soal latihan dirumah
H. Alat dan bahan
• Alat
Gambar siklus air
• Sumber bahan
Haryanto. 2004. Sains untuk SD (halaman 212-223). Jakarta : Erlangga
Sarjan, Purwo Susanto, handayani. 2004. Sains 5. Jakarta : CV. Sahabat
KTSP untuk SD
I. Penilaian hasil belajar
a. Tes tertulis : pilihan ganda
Non tes : produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Satuan Pendidikan : SDN Congkrang 1
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : V / 2
Alokasi waktu : 90 menit (2 x JP)
LEMBAR KERJA SISWAsiklus 1
Lengkapi titik-titik pada gambar siklus air dibawah ini dengan benar!
a. ......................
b. ......................
c. ......................
d. ......................
e. ......................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
KUNCI JAWABANLembar Kerja Siswa
siklus 1
a. Uap air laut
b. Awan
c. Mendung
d. Hujan
e. Tanaman / pepohonan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Satuan Pendidikan : SDN Congkrang 1
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : V / 2
Alokasi waktu : menit (2 x JP)
LEMBAR EVALUASIsiklus 1
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar!
1. Air di bumi tidak pernah habis walaupun terus menerus digunakan. Hal ini
disebabkan air mengalami . . . .
a. penambahan c. pencampuran
b. perputaran d. pengurangan
2. Air hujan dapat menjadi air tanah karena proses . . . .
a. penguapan c. pengendapan
b. pengembunan d. peresapan
3. Uap air akan ke udara berbentuk . . . .
a. awan c. air
b. pelangi d. es
4. Uap air yang suhunya turun akan berubah menjadi air. Air ini akan berkumpul
di angkasa kemudian turun menjadi . . . .
a. hujan c. angin
b. kabut d. pelangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
5. Air di permukaan bumi mengalami penguapan karena mendapat . . . .
a. panas bumi c. tipuan angin
b. panas matahari d. terpaan hujan
6. Air di bumi selalu tersedia karena adanya . . . .
a. lautan c. mata air
b. hujan d. daur air
7. Pohon-pohon mempunyai arti penting dalam daur air. Pohon-pohon tersebut
berfungsi untuk . . . .
a. menyimpan air hujan c. menghasilkan air hujan
b. menurunkan penguapan air d. mengendapkan air hujan
8. Kegiatan manusia berikut yang berdampak positif terhadap daur air di bumi
yaitu . . . .
a. terasering c. penggundulan hutan
b. reboisasi d. pembuatan bendungan
9. Betonisasi jalan-jalan dapat mengganggu daur air karena . . . .
a. mengurangi peresapan air c. dapat mencegah banjir
b. membuat jalan terasa panas d. air dapat merembes dengan cepat
10. Salah satu contoh tindakan penghematan air yaitu . . . .
a. mencuci pakaian tiap hari dalam jumlah sedikit
b. mencuci kendaraan rutin tiap hari
c. menyirami tanaman dengan air keran
d. mematikan keran setelah selesai digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
11. Kelompok bencana alam yang dapat kita cegah yaitu . . . .
a. banjir dan gunung meletus
b. gempa bumi dan tanah longsor
c. banjir dan tanah longsor
d. puting beliung dan gunung meletus
12. Pembuatan teras di lereng bukit bertujuan . . . .
a. memperbaiki susunan tanah
b. mencegah tanah longsor
c. menyuburkan lapisan tanah
d. mencegah banjir
13. Adanya pergseran kerak bumi dapat menyebabakan terjadinya bencana . . . .
a. tanah longsor c. gempa bumi tektonik
b. gempa bumi vulkanik d. angin puting beliung
14. Alat yang digunakan untuk mengukur getaran gempa yaitu . . . .
a. barometer c. termometer
b. hidrometer d. seismograf
15. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan terjadinya
gelombang air laut yang sangat besar. Gelombang air laut ini sering
disebut . . . .
a. episentrum c. vulkanik
b. tsunami d. tektonik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
16. Cairan air panas yang dikeluarkan gunung api saat meletus disebut . . . .
a. magma c. lava
b. vulkanik d. kawah
17. Gempa bumi vulkanik disebabkan oleh . . . .
a. bergesernya kerak bumi c. tanah longsor
b. letusan gunung api d. getaran permukaan bumi
18. Tindakan yang benar untuk mencegah banjir yaitu . . . .
a. membuang smpah di sungai
b. mendirikan bangunan di tepi sungai
c. menebangi pohon-pohon yang tidak berguna
d. melakukan reboisasi
19. Angin kencang yang bergerak memutar disebut angin . . . .
a. puting beliung c. laut
b. topan d. darat
20. Bencana alam yang pada dasarnya disebabkan oleh adanya penggundulan
hutan yaitu . . . .
a. gempa bumi dan tsunami
b. gunung meletus dan banjir
c. banjir dan tanah longsor
d. angin puting beliung dan tsunami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
KUNCI JAWABAN EVALUASISiklus 1
1. B 11. C
2. D 12. D
3. A 13. C
4. A 14. D
5. B 15. B
6. D 16. C
7. C 17. B
8. B 18. D
9. A 19. A
10. D 20. C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
KISI-KISI SOAL SIKLUS I
NO IndikatorBentuk
Soal Aspek Komposisi Jumlah Soal
NoSoalTes Pengetahuan Pemahaman Penerapan Mudah Sedang Sukar
1 Mendiskripsikan
proses daur air
Jawaban
singkat
- - - - 2 1, 2
2 Mendiskripsikan
perlunya
penghematan air
Jawaban
singkat
- - - - - 1 3
3 Mengidentifikasi
kegiatan manusia
yang mempengaruhi
daur air
Uraian - - - - - 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)Siklus II
Satuan Pendidikan : SDN Congkrang 1
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : V / 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (2 JP)
Hari / Tanggal : Selasa, 22 Mei 2012
A. Standar Kompetensi
Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan
Sumber Daya Alam
B. Kompetensi Dasar
7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi
makhluk hidup
C. Indikator
1. Kognitif
- Produk : menyebutkan peristiwa alam yang terjadi terhadap kehidupan
manusia, hewan dan lingkungan
- Proses : menulis peristiwa alam yang terjadi terhadap kehidupan
manusia, hewan dan lingkungan
2. Afektif
- Melaporkan hasil diskusi siswa
3. Psikomotorik
- Mempraktikan erosi karena air hujan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
D. Tujuan pembelajaran
1. Kognitif
- Produk : siswa dapat menyebutkan gambar peristiwa alam
- Proses : siswa dapat menulis peristiwa alam
2. Afektif
- Siswa dapat melaporkan hasil diskusi tentang peristiwa alam
3. Psikomotorik
Siswa dapat mempraktikkan erosi yang disebabkan air hujan
E. Materi pokok
Daur air dan peristiwa alam
F. Model dan metode pembelajaran
Model pembelajaran : kooperatif tipe
Metode pembelajaran : demonstrasi, diskusi, tanya jawab, pemberian
tugas
G. Kegiatan pembelajaran
• Kegiatan awal (10 menit)
a. Apersepsi
Guru mengucapkan salam pembuka dan absensi siswa
b. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
c. Motivasi
Memotivasi siswa agar bersemangat mengikuti pembelajaran
• Kegiatan inti (50 menit)
a. Eksplorasi
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
Dalam kelompoknya siswa mengamati peristiwa gambar peristiwa
alam
Siswa berdiskusi secara kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Siswa menulis hasil diskusi pada LKS
b. Elaborasi
Siswa melaporkan hasil diskusi kelompok
Siswa mempresentasikan di depan kelas secara bergantian
c. Konfirmasi
Mengklarifikasi hasil diskusi bila terjadi kesalahan
Menyimpulkan hasil diskusi kelas dibawah bimbingan guru
Memberi apresiasi terhadap kelompok yang paling aktif dan baik
Memberi teguran terhadap peserta didik yang kurang aktif
Menyampaikan topik penilaian per kelompok
• Penutup (10 menit)
a. Membimbing siswa merangkum dan menyimpulkan hasil
pembelajaran
b. Guru memberi penghargaan bagi siswa yang hasilnya bagus
c. Mengerjakan soal latihan dirumah
H. Alat dan bahan
• Alat
Nampan, pasir, rumput, air
• Sumber bahan
Haryanto. 2004. Sains untuk SD. Jakarta : Erlangga
Sarjan, Purwo Susanto, handayani. 2004. Sains 5. Jakarta : CV. Sahabat
KTSP untuk SD
I. Penilaian hasil belajar
a. Tes tertulis : isian
Non tes : produk
b. Instrumen (terlampir)
- Soal dan kunci jawaban
- Tugas dan rubrik penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
LEMBAR KERJASiklus II
• Kerjakan soal dibawah ini dengan benar!
No Gambar Nama Peristiwa1.
2.
3.
4.
5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
KUNCI JAWABAN
Lembar Kerja Siswa
Siklus II
1. Gempa bumi
2. Gunung meletus
3. Banjir
4. Tanah longsor
5. Topan badai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
• KEGIATAN BELAJAR1. Alat dan bahan
a. Nampan
b. Pasir
c. Air
d. Rumput
2. Langkah kegiatan
a. Masukkan pasir secukupnya dalam nampan / bak pasir
b. Buatlah berbentuk kerucut menyerupai gunung
c. Letakkan rumput disekitarnya (anggaplah sebagai pohon dalam hutan)
d. Aliri air dari arah atas
e. Amatilah apa yang terjadi
3. Hasil pengamatan
a. Apa yang terjadi dengan gundukan pasir tersebut dan pohon – pohon
yang ada di sekitarnya.
b. Apa kesimpulanmu dari percobaan ini dan bagaimana cara
mencegahnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
SOAL EVALUASI
SIKLUS II
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar!
1. Air di permukaan bumi, apabila terkena panas matahari akan berubah
menjadi . . . .
a. uap air c. hujan
b. awan d. butiran air
2. Gempa bumi yang disebabkan oleh gunung meletus disebut gempa . . . .
a. tektonik c. vulkanik
b. mekanik d. hipotonik
3. Badan yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia untuk mengetahui peristiwa
alam yang akan terjadi adalah . . . .
a. Badan Meteorologi Nasional
b. Badan Penelitian dan Pengembangan teknologi
c. Badan Usaha Milik Negara
d. Badan Meteorologi dan Geofisika
4. Makhluk hidup memerlukan udara untuk . . . .
a. bernafas c. berproduksi
b. berkembang biak d. beraktifitas
5. Air di permukaan bumi mengalami penguapan karena menerima . . . .
a. tiupan angin c. panas bumi
b. panas matahari d. terpaan ombak
6. Berikut ini yang tidak termasuk bahan bakar fosil adalah . . . .
a. energi matahari c. bensin
b. minyak tanah d. batu bara
7. Berikut ini yang bukan merupakan contoh tindakan menghemat air adalah . . .
a. menutup keran air setelah menggunakannya
b. mencuci kendaraan apabila kendaraan kotor saja
c. menggunakan air bekas mencuci beras untuk menyiram tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
d. mencuci kendaraan setiap hari
8. Kelompok bencana alam yang tidak dapat kita cegah adalah . . . .
a. topan badai, gunung meletus, tanah longsor
b. topan badai, gempa bumi, banjir
c. banjir, tanah longsor, gunung meletus
d. gunung meletus, gempa bumi, topan badai
9. Pembuatan teras di lereng bukit atau lahan miring lainnya agar tanah tidak
longsor di terjang air hujan disebut . . . .
a. sengkedan c. penghijauan
b. reboisasi d. hutan kota
10. Berikut ini yang bukan termasuk olahraga yang memanfaatkan air adalah . . . .
a. ski air c. lari lintas alam
b. selancar d. arung jeram
11. Kelompok bencana alam yang dapat kita cegah yaitu . . . .
a. banjir dan gunung meletus
b. gempa bumi dan tanah lonsor
c. banjir dan tanah longsor
d. puting beliung dan gunung meletus
12. Pembuatan teras di lereng bukit bertujuan untuk . . . .
a. memperbaiki susunan tanah
b. mencegah tanah longsor
c. menyuburkan lapisan tanah
d. mencegah banjir
13. Adanya pergeseran kerak bumi dapat menyebabkan terjadinya bencana . . . .
a. tanah longsor
b. gempa bumi vulkanik
c. gempa bumi tektonik
d. angin puting beliung
14. Alat yang digunakan untuk mengukur getaran gempa yaitu . . . .
a. barometer c. termometer
b. hidrometer d. seismograf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
15. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan terjadinya
gelombang air laut yang sangat besar. Gelombang air laut ini sering
disebut . . . .
a. episentrum c. vulkanik
b. tsunami d. tektonik
16. Cairan panas yang dikeluarkan gunung api saat meletus disebut . . . .
a. magma c. lava
b. vulkanik d. kawah
17. Gempa bumi vulkanik disebabkan oleh . . . .
a. bergesernya kerak bumi
b. letusan gunung api
c. tanah longsor
d. getaran pemukaan bumi
18. Tindakan yang benar untuk mencegah banjir yaitu . . . .
a. membuang sampah di sungai
b. mendirikan bangunan di tepi sungai
c. menebangi pohon-pohon yang tidak berguna
d. melakukan reboisasi
19. Angin kencang yang bergerak memutar disebut angin . . . .
a. puting beliung c. laut
b. topan d. darat
20. Bencana alam yang pada dasarnya disebabkan oleh adanya penggundulan
hutan disebut . . . .
a. gempa bumi dan tsunami
b. gunung meletus dan banjir
c. banjir dan tanah lngsor
d. angin puting beliung dan tsunami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Kunci Jawaban Soal Evaluasi
Siklus II
1. A 11. C
2. C 12. B
3. D 13. C
4. A 14. D
5. B 15. B
6. A 16. A
7. D 17. B
8. D 18. D
9. A 19. A
10. C 20. C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
TABEL 1ANALISIS HASIL EVALUASI MATA PELAJARAN IPA
PADA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
No Nama Siswa Nilai T/TT1 Marsandi 70 TT2 Jihan Novitasari 70 TT3 Rini Febrianti 50 TT4 Sholikin 50 TT5 Ahmad Ihsanudin 75 T6 Ahmad Irfan A 70 TT7 Ahmad Syaifudin 85 T8 Aisya Lu’lu Al Janah 95 T9 Bungsu Idiatul F 80 T10 Cindy Dilla P 80 T11 Lailatul Musabbikah 95 T12 Lukman Al K 70 TT13 M. Abdul Aziz 70 TT14 M. Afifudin 60 TT15 M. Nuril Arif 50 TT16 M. Risqi Afdhali 60 TT17 Nita Lestari 60 TT18 Rangga Restu 85 T19 Risqi Wulan Sari 85 T20 Safriatun Janah 85 T21 Siti Fitriyani 50 TT22 Siti Nur Aisyah 85 T23 Syarif Nur S 60 TT24 Umi Latifah 80 T25 B. Dwipa Wikra W 60 TT26 Bayu Aji P 80 T27 Maulidia A. S 95 T28 Cholida Oktafia 80 T29 Wiji Rahmatul A 60 TT30 Khusnia Azizah 60 TT31 Muhammad Agal Bima 50 TT32 Lufi Armas 60 TT
Jumlah nilai 2165 14Rata-rata 67,65Persentase 43%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
TABEL 2ANALISIS HASIL EVALUASI MATA PELAJARAN IPA
PADA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
No Nama Siswa Nilai T/TT1 Marsandi 85 T2 Jihan Novitasari 75 T3 Rini Febrianti 70 TT4 Sholikin 60 TT5 Ahmad Ihsanudin 85 T6 Ahmad Irfan A 85 T7 Ahmad Syaifudin 90 T8 Aisya Lu’lu Al Janah 95 T9 Bungsu Idiatul F 90 T10 Cindy Dilla P 85 T11 Lailatul Musabbikah 95 T12 Lukman Al K 75 T13 M. Abdul Aziz 75 T14 M. Afifudin 75 T15 M. Nuril Arif 60 TT16 M. Risqi Afdhali 75 T17 Nita Lestari 75 T18 Rangga Restu 85 T19 Risqi Wulan Sari 85 T20 Safriatun Janah 85 T21 Siti Fitriyani 75 T22 Siti Nur Aisyah 95 T23 Syarif Nur S 75 T24 Umi Latifah 90 T25 B. Dwipa Wikra W 75 T26 Bayu Aji P 90 T27 Maulidia A. S 90 T28 Cholida Oktafia 85 T29 Wiji Rahmatul A 75 T30 Khusnia Azizah 75 T31 Muhammad Agal Bima 75 T32 Lufi Armas 75 T
Jumlah nilai 2580 29Rata-rata 80,62Persentase 90%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
TABEL 3REKAPITULASI NILAI HASIL EVALUASI
SEBELUM PERBAIKAN, SESUDAH PERBAIKAN SIKLUS I DAN II
NO NILAI YANG DIPEROLEH SISWASIKLUS I SIKLUS II
1 70 852 70 753 50 704 50 605 75 856 70 857 85 908 95 959 80 9010 80 8511 95 9512 70 7513 70 7514 60 7515 50 6016 60 7517 60 7518 85 8519 85 8520 85 8521 50 7522 85 9523 60 7524 80 9025 60 7526 80 9027 95 9028 80 8529 60 7530 60 7531 50 7532 60 75
JUMLAH 2165 2580RATA-RATA 67,65 8062Ketuntasan 43% 90%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related