PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP DIKSI LIRIK LAGU NASYID
BROTHERS
Naskah Publikasi Ilmiah
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Yunita Catur Rahmawati
A 310100020
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ABSTRAK
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP DIKSI LIRIK LAGU NASYID BROTHERS
Yunita Catur Rahmawati, A310100020, Markhamah, Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 126 halaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi mahasiswa terhadap diksi lirik lagu nasyid Brothers dan memaparkan persepsi mahasiswa terhadap fungsi lagu tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah diksi lirik lagu nasyid Brothers. Sumber datanya adalah lirik lagu nasyid Brothers. Subjek penelitiannya adalah mahasiswa PBSI UMS yang belajar tentang diksi. Objek penelitiannya adalah persepsi mahasiswa terhadap diksi lirik lagu nasyid Brothers. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik kuesioner. Teknik keabsahan datanya menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis datanya adalah analisis data model Miles and Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian, serta penarikan simpulan. Hasil penelitian menujukkan bahwa diksi pada lirik lagu “Teman Sejati” yang paling banyak menimbulkan persepsi makna adalah teman yang sejati. Persepsi yang muncul adalah istri/ suami/ pasangan hidup, sahabat/ teman, dan kekasih. Diksi yang paling banyak menimbulkan persepsi sinonim adalah sokongan. Persepsi yang muncul adalah dukungan, dorongan, bantuan, dan kekuatan. Informan yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak memberikan persepsi terhadap makna dan sinonim diksi daripada responden yang berjenis kelamin laki-laki. Lagu tersebut memiliki persepsi sifat diksi yang tidak dapat disimpulkan ke dalam konkret atau abstrak karena persepsi antara keduanya seimbang. Diksi tersebut adalah kejujuran kita. Lagu tersebut juga memiliki diksi yang persepsinya asing, yaitu perjuangan suci, di sisi perjuangan ini, senang diharungi, berkekalan, sokongan, dan semaikan persahabatan ini. Seluruh informan menyatakan bahwa lagu “Teman Sejati” dapat digunakan untuk berdakwah. Persepsi tema dakwah yang muncul adalah jihad fisabilillah, kasih sayang antar-sesama, persahabatan, perjalanan hidup, arti kesetiaan dan kejujuran dalam persahabatan, teman sejati atas restu Allah, pencarian pasangan sesuai syariat islam, dan ukhuwah islamiyah.
Kata Kunci: persepsi mahasiswa, diksi, sinonim, dan dakwah
1
A. Pendahuluan
Dewasa ini, fungsi lagu semakin bervariasi. Tidak hanya sebagai media
hiburan, tetapi juga berkomunikasi, berekspresi, dokumentasi, dan identitas
(Regelski dalam Aribawa, 2010:1). Ada pula yang menggunakannya untuk
berkampanye partai politik atau berdakwah. Banyak orang berdakwah melalui
lagu yang disebut dengan nasyid. Lagu nasyid biasanya berisi peringatan, seruan,
nasehat maupu ajakan kepada kaum muslimin.
Beragamnya fungsi lagu tersebut menjadikan susunan lirik lagu harus
diperhatikan agar mudah dipahami. Lirik (KBBI, 2008:869) adalah sajak pendek
dalam bentuk nyanyian atau cocok untuk dinyanyikan yang lesinya melukiskan
perasaan. Tidak hanya melukiskan perasaan, lirik lagu juga dapat berperan
sebagai penyampai pesan.
Kata yang terdapat dalam lirik lagu sering memiliki komposisi makna
yang kontekstual. Antara penafsir yang satu dengan yang lainnya dapat berbeda
sehingga dapat menimbulkan berbagai persepsi. Variasi persepsi terjadi karena
faktor pelaku persepsi, obyek persepsi, dan situasi (Muchlas, 2008:19). Semakin
banyak pendengar yang memaknai lirik lagu, semakin banyak pula persepsi yang
muncul. Hal tersebut dapat menjadikan pesan atau makna yang ingin disampaikan
dalam lirik lagu kurang sampai.
Untuk menghindari hal tersebut, pencipta lagu harus teliti dalam memilih
dan merangkai kata. Pemilihan kata mencakup pengertian kata mana yang harus
dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan
kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan, dan gaya mana yang
paling baik digunakan dalam suatu situasi (Keraf, 2004:24). Oleh karena itu,
pencipta lagu harus mengusai banyak kosa kata.
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumusakan dua permasalahan.
Pertama, bagaimana persepsi mahasiswa terhadap diksi pada lirik lagu nasyid
Brothers. Kedua, bagaimana persepsi mahasiswa terhadap fungsi lagu nasyid
Brothers sebagai media dakwah.
Kajian teori yang mendukung penelitian ini berkaitan dengan persepsi
mahasiswa dan diksi. Persepsi adalah suatu proses aktif setiap orang
2
memperhatikan, mengorganisasikan, dan menafsirkan semua pengalamannya
secara selektif (Stewart dan Sylvia dalam Mulyana, 2005:39). Persepsi seringkali
terikat oleh konteks, dengan demikian, persepsi dapat salah, dapat keliru (Stewart
dan Sylvia dalam Mulayana, 2005:34). Persepsi bisa terjadi pada siapa saja,
termasuk mahasiswa. Mahasiswa adalah orang yang belajar (pelajar) di perguruan
tinggi (KBBI, 2008:895). Persepsi mahasiswa merupakan penafsiran mahasiswa
terhadap objek yang dijumpai sesuai dengan pembelajaran dan pengalamannya.
Pembelajaran pengalaman tiap mahasiswa berbeda-beda sehingga antara persepsi
yang satu mahasiswa dengan mahasiswa yang lainnya juga dapat berbeda.
Kajian teori selajutnya berkenaan dengan diksi. Diksi membahas
penggunaan kata, terutama pada soal kebenaran, kejelasan, dan keefektifan
(Putrayasa, 2009:7).. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian
diksi. Pertama, tentang pemilihan kata-kata yang isoformisme. Isoformisme
adalah kesamaan makna karena kesamaan pengalaman atau adanya kesamaan
struktur kognitif (Putrayasa, 2009:7). Kedua, adalah kata-kata yang bersinonim.
Kata-kata yang bersinonim ada yang saling menggantikan ada pula yang tidak
(Putrayasa, 2009:8). Ketiga, adalah kata bermakna denotasi dan konotasi. Sebuah
kata yang hanya mengacu pada makna dasar berfungsi denotatif (Putrayasa,
2009:10). Kata lain yang merupakan gambaran tambahan yang mengacu pada
nilai dan rasa berfungsi konotatif (Putrayasa, 2009:10).
Keempat, adalah pemakaian kata umum dan khusus. Kelima, adalah
pemakaian istilah asing. Keenam, adalah pemakaian kata abstrak dan kata
konkret. Ketujuh, tentang pemakaian kata popular dan kata kajian. Kata-kata
popular sering dipergunakan dalam komunikasi sehari-hari di kalangan
masyarakat (Putrayasa, 2009:15). Kata-kata yang dikenal dan digunakan secara
terbatas dalam kesempatan tertentu disebut kata kajian (Putrayasa, 2009:15).
Selanjutnya, pemakaian jargon, kata percakapan, dan slang. Jargon adalah
kata-kata teknis yang digunakan secara terbatas dalam bidang ilmu, profesi, atau
kelompok tertentu (Putrayasa, 2009:16). Kata-kata percakapan adalah kata-kata
yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Slang adalah kata-kata tidak baku
yang dibentuk secara khas sebagai cetusan keinginan terhadap sesuatu yang baru
3
(Putrayasa, 2009:16). Yang terakhir adalah pemakaian bahasa prokem. Bahasa
prokem adalah bahasa sandi yang digemari dan dipakai di kalangan remaja
tertentu (Sugono dalam Putrayasa, 2009:16).
Ada sepuluh penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Pertama,
adalah penelitian Listyorini (2006) tentang “Persepsi Mahasiswa Terhadap Bahasa
Indonesia dan Bahasa Jawa: Implikasinya pada Penggunaan Bahasa”. Tujuannya
untuk mendeskripsikan persepsi mahasiswa terhadap bahasa Jawa, bahasa
Indonesia, dan implikasi dari persepsi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa bahasa Indonesia dapat mempersatukan suku bangsa dan digunakan
sebagai lambang kebanggaan nasional. Separuh lebih mahasiswa setuju bahasa
Jawa merupakan pengemban budaya yang tinggi. Namun, mereka tidak berpikir
untuk mengembangkan bahasa Jawa karena menganggap bahasa Jawa kaya akan
konsep. Persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji tentang
persepsi mahasiswa dalam bidang linguistik. Adapun perbedaannya, penelitian
Listyorini tentang persepsi penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa,
sedangkan peneliti tentang persepsi terhadap diksi lirik lagu.
Kedua, adalah penelitian Sari (2006) tentang “Penggunaan Diksi dan Gaya
Bahasa Sajak Siswa Kelas VII SMP Negeri I Sumbermanjing Kabupaten Malang
Tahun Ajaran 2004/2005 Berdasarkan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah”.
Tujuannya untuk mendeskripsiksn penggunaan diksi dan gaya bahasa. Hasil
kajian menunjukkan bahwa diksi yang terdapat dalam puisi siswa tersebut adalah
diksi konotatif, diksi konkret, diksi asosiatif, dan diksi imajinatif. Persamaannya
dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang diksi. Adapun
perbedaannya, penelitian Sari berasal dari sajak siswa, sedangkan peneliti berasal
dari pernyataan mahasiswa berkait dengan persepsi terhadap diksi lirik lagu.
Ketiga, adalah penelitian Ermawati (2007) tentang “Penggunaan Diksi
Bahasa Indonesia dalam Karangan Siswa Cina Peranakan Kelas V SD”. Tujuan
penelitiannya untuk memperoleh deskripsi tentang penggunaan diksi dalam
karangan siswa tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa cenderung
menggunakan diksi khusus, konkret, dan nonbaku. Adanya kecenderungan
pengggunaan diksi nonbaku menunjukkan bahwa penggunaan diksi siswa tersebut
4
kurang baik dan benar. Persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama
meneliti tentang diksi. Adapun perbedaannya, penelitian Ermawati berasal dari
karangan siswa, sedangkan peneliti berasal dari pernyataan mahasiswa berkait
dengan persepsi terhadap diksi lirik lagu.
Keempat, adalah penelitian Muslim (2007) tentang “Penggunaan Diksi
dalam Rubrik Konsultasi Masalah Seks di Majalah Remaja Aneka yess! Asuhan
dr. Nugraha”. Tujuannya untuk mendeskripsikan penggunaan jenis diksi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa diksi yang terdapat pada rubrik tersebut adalah
diksi yang bernilai rasa dan kata kajian. Persamaannya dengan penelitian ini
adalah sama-sama meneliti tentang diksi. Perbedaannya, penelitian Muslim
berasal dari rubrik konsultasi di majalah, sedangkan peneliti berasal dari
pernyataan mahasiswa berkait dengan persepsi terhadap diksi lirik lagu nasyid.
Kelima, adalah penelitian Aribawa (2010) tentang “Diksi dan Gaya
Bahasa pada Lirik Lagu Pop D’Masive”. Tujuannya untuk mendeskripsikan
penggunaan diksi dan gaya bahasa pada lirik lagu tersebut. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa diksi yang terdapat dalam lagu tersebut ada dua, yaitu diksi
yang bermakna denotatif dan konotatif. Persamaannya dengan penelitian ini
adalah sama-sama meneliti tentang diksi lirik lagu. Adapun perbedaannya,
penelitian Aribawa tentang kecenderungan penggunaan diksi, sedangkan
penelitian ini tentang persepsi terhadap penggunaan diksi.
Keenam, adalah penelitian Sulistyowati (2011) tentang “Penggunaan Diksi
pada Isi Pesan Situs Yahoo Messenger untuk Komunikasi Pergaulan di Internet”.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan jenis penggunaan diksi dan
maknanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pemakaian diksi isi pesan
pada situs yahoo messenger adalah pemakaian kata-kata khusus, istilah asing,
kata-kata indria (peraba; penglihatan; dan penciuman), kata bersinonim, kata
konotasi, dan denotasi. Persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama
meneliti tentang diksi. Adapun perbedaannya, penelitian Sulistyowati berasal dari
isi pesan pada situs yahoo messenger, sedangkan peneliti berasal dari pernyataan
mahasiswa berkait dengan persepsi terhadap diksi lirik lagu Nasyid Brothers.
5
Ketujuh, adalah penelitian Ekawati (2012) tentang “Penggunaan Diksi dan
Gaya Bahasa pada Wacana Iklan Sepeda Motor”. Tujuannya untuk
mendeskripsikan penggunaan diksi dan gaya bahasa pada wacana iklan sepeda
motor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna denotasi merupakan makna
lugas atau makna sebenarnya yang bersifat objektif. Makna tersebut menunjukkan
keunggulan setiap produk yang diiklankan untuk mempengaruhi calon konsumen.
Persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang diksi.
Adapun perbedaannya, penelitian Ekawati berasal dari wacana iklan sepeda
motor, sedangkan peneliti berasal dari pernyataan mahasiswa berkait dengan
persepsi mahasiswa terhadap diksi lirik lagu Nasyid Brothers.
Kedelapan, adalah penelitian Nur’aeni (2012) tentang “Persepsi Anak-
Anak Dwibahasawan Terhadap Pembicaraan dalam Bahasa Kedua”. Tujuannya
untuk mengetahui persepsi anak-anak dwibahasawan terhadap pembicaraan dalam
bahasa kedua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang berbahasa ibu
bahasa Sunda menunjukkan kebanggaan ketika menggunakan bahasa Indonesia,
begitu pula sebaliknya. Persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama
mengkaji tentang persepsi. Adapun perbedaannya, penelitian Nur’aeni mengkaji
persepsi dwibahasawan terhadap pembicaraan dalam bahasa kedua, sedangkan
peneliti tentang persepsi terhadap diksi lirik lagu.
Kesembilan, penelitian Manindra (2013) tentang “Penggunaan Diksi pada
Kolom Unek-Unek Surat Kabar Harian Warta Jateng”. Tujuan penelitian ini
adalah mendeskripsikan jenis penggunaan diksi dan terjadinya makna penggunaan
diksi pada kolom Unek-Unek surat kabar tersebut. Hasil penelitian menyebutkan
bahwa bentuk pemakaian diksi pada kolom Unek-Unek dalam surat tersebut
adalah pemakaian kata khusus, kata asing (bahasa Inggris dan bahasa daerah),
kata-kata indria (indria penglihatan dan pengecapan), kata-kata bersinonim, kata-
kata berantonim, kata konotasi, dan kata denotasi. Persamaannya dengan
penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang diksi. Adapun perbedaannya,
penelitian Manindra berasal dari kolom Unek-Unek surat kabar harian Warta
Jateng, sedangkan peneliti berasal dari pernyataan mahasiswa berkait dengan
persepsi mahasiswa terhadap diksi lirik lagu Nasyid Brothers.
6
Terakhir, penelitian Prasojo (2013) tentang “Diksi dan Gaya Bahasa dalam
Rubrik Konsultasi Tabloid Nyata Edisi Januari-Maret 2012”. Tujuannya untuk
mendeskripsikan penggunaan diksi dan gaya bahasa dalam tabloid Nyata edisi
Januari-Maret 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diksi digunakan untuk
mengungkapkan gagasan penulis. Diksi yang sering muncul dan digunakan oleh
klien dan konsultan untuk berkomunikasi secara tertulis hanya beberapa jenis
diksi. Persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang
diksi. Adapun perbedaannya, penelitian Prasojo berasal dari rubrik konsultasi
tabloid Nyata, sedangkan peneliti berasal dari pernyataan mahasiswa berkait
dengan persepsi terhadap diksi lirik lagu Nasyid Brothers.
B. Metode Penelitian
Penelitian bersifat deskriptif kualitatif. Situasi sosial dalam penelitian ini
adalah mahasiswa PBSI yang mempelajari diksi di UMS yang ingin diketahui
persepsinya terhadap diksi lirik lagu Nasyid Brothers. Datanya berupa pendapat
informan terhadap diksi lirik lagu Nasyid Brothers dan diksi itu sendiri. Sumber
datanya adalah informan dan lirik lagu. Penelitian ini menggunakan teknik
kuesioner. Teknik triangulasi dilakukan saat peneliti mengumpulkan data, yakni
menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis datanya adalah analisis data
model Miles and Huberman yang aktivitasnya meliputi, reduksi data; penyajian;
serta penarikan kesimpulan dan verifikasi.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Persepsi Terhadap Makna Diksi Lirik Lagu Nasyid Brothers
Pertanyaan nomor satu pada kuesioner berkaitan dengan makna diksi.
Makna diksi yang diberikan oleh para responden memungkinkan diksi bersifat
denotatif atau konotatif. Berikut adalah penjelasannya.
Lirik Lagu “Teman Sejati” Selama ini kumencari-cari (a) teman yang sejati Buat menemani (b) perjuangan suci Bersyukur kini pada-Mu Ilahi (c) Teman yang dicari selama ini telah (d) kutemui
(e) Dengannya (f) di sisi perjuangan ini (g) Senang diharungi bertambah murni kasih Ilahi Kepada-Mu Allah kupanjatkan doa Agar (h) berkekalan (i) kasih sayang kita
7
Kepadamu (j) teman kumohon (k) sokongan (l) pengorbanan dan (m) pengertian (n) Telah kuungkapkan segala-galanya
Teman bersamalah kita (o) semaikan persahabatan ini Dengan keimanan Teruskanlah perjuangan, pengorbanan dan kesetiaan
Kepada-Mu Allah (p) kumohon restu Agar kita (q) kekal bersatu Kepadamu teman teruskan perjuangan pengorbanan dan (r) kesetiaan Telah kuungkapkan segala-segalanya Itulah tandanya (s) kejujuran kita
Kumencari-cari teman yang sejati Buat menemani perjuangan suci
Tabel 1 Hasil klasifikasi data berkaitan dengan makna diksi lirik lagu “Teman Sejati”
Diksi Persepsi Informan
1 2 4 5 8 9 10 a. Teman yang
sejati Istri/ suami Pasangan
hidup Kekasih Teman yang
ada saat suka dan duka
Teman Kekasih Pasangan hidup
b. Perjuangan suci
Dakwah Kehidupan Menempuh hidup rumah tangga
Perjuangan dengan penuh kejujuran
Perjalanan hidup
Hidup berumah tangga Dakwah
c. Teman yang dicari
Pasangan hidup
Pasangan hidup
Kekasih - Kaum muslim
Kekasih, pendamping hidup Pasangan hidup
d. Kutemui - - - - - Diperoleh, didapat - e. Dengannya - - - Bersamanya Dengan
teman sesama muslim
Dengan kekasih/ pendamping hidup
Dengan pasangan hidup
f. Di sisi perjuangan ini
Perjalanan dalam berdakwah
Dalam kehidupan
Berjuang mengarungi kehidupan dunia
- Perjuangan dalam berjihad
Menghadapi rintangan/ cobaan hidup
Di jalan Allah
g. Senang diharungi
- - - Senang dijalani
- Ikhlas dalam menjalani kehidupan
-
h. Berkekalan - - - Abadi/ tidak berubah
- Langgeng, awet Abadi
i. Kasih sayang kita
- - - - - Cinta sepasang kekasih -
j. Teman - Pasangan hidup
Kekasih - - Kekasih Pasangan hidup
k. Sokongan - Perhatian/ motivasi
- Memberi kekuatan
Bantuan, pertolongan -
l. Pengorbanan - - - - - Mempertaruh-kan sesuatu untuk suatu hal
-
m. Pengertian - - - - - Memahami kemauan - n. Telah
kuungkapkan segala-galanya
- - Tidak ada rahasia
- - Mengatakan semua keinginan
-
8
Keterangan: 1. Pada baris nomor informan, kolom warna putih ( ) berjenis kelamin perempuan, warna merah ( ) berjenis kelamin laki-laki
2. Warna yang sama pada tiap baris menunjukkan pendapat yang sama 3. Tanda (-) menyatakan bahwa informan tersebut tidak memberikan perluasan makna
Perluasan makna informan 3, 6, dan 7 tidak disertakan dalam tabel.
Hal tersebut dikarenakan ketiga informan tidak memberikan banyak perluasan
makna. Ketiga informan berjenis kelamin laki-laki. Informan 3 memberikan
perluasan makna pada diksi teman yang sejati, perjuangan suci, dengannya,
dan teman. Perluasan makna yang diberikan untuk masing-masing diksi
tersebut adalah sahabat, semangat yang membara, bersama dia, dan sahabat.
Informan 6 memberikan perluasan makna pada diksi teman yang
sejati, perjuangan suci, dan sokongan. Perluasan makna yang diberikan untuk
masing-masing diksi tersebut adalah teman baik, sakral, dan dukungan.
Informan 7 hanya memberikan persepsi makna pada diksi teman yang sejati.
Perluasan makna yang diberikan adalah istri/ suami/ teman hidup.
Hasil analisis menunjukkan bahwa informan 9 memberikan persepsi
pada seluruh uraian diksi. Informan tersebut berjenis kelamin perempuan.
Informan 7 hanya memberikan satu persepsi makna. Informan tersebut
berjenis kelamin laki-laki. Itu berarti informan perempuan lebih banyak
persepsinya daripada informan laki-laki. Diksi yang paling banyak
persepsinya adalah diksi teman yang sejati. Persepsi yang muncul adalah istri/
suami/ pasangan hidup, sahabat/ teman baik/ teman, dan kekasih. Ada enam
diksi yang memiliki satu persepsi, yakni diksi kutemui, kasih sayang kita,
Diksi Persepsi Informan
1 2 4 5 8 9 10 o. Semaikan
persahabatan ini
Untuk mendapatkan dukungan dari orang-orang
- Mencari ikatan
- - Mempererat suatu hubungan Berdakwah
p. Kumohon restu
- - - Meminta doa restu
- Meminta disetujui dan didoakan
-
q. Kekal bersatu
Sakinah mawadah warahmah
- - Abadi bersamanya
- Menjalani hidup bersama-sama selamanya
-
r. Kesetiaan - - - - - Bertahan dengan ikhlas demi sesuatu yang disenangi
-
s. Kejujuran kita
- - - - - Rasa saling terbuka satu sama lain
-
9
pengorbanan, pengertian, kesetiaan, dan kejujuran kita. Persepsi masing-
masing diksi tersebut adalah diperoleh/ didapat, cinta sepasang kekasih,
mempertaruhkan sesuatu untuk suatu hal, memahami kemauan, bertahan
dengan ikhlas demi sesuatu yang disenangi, dan rasa saling terbuka satu
sama lain. Ini menunjukkan bahwa diksi tersebut tidak multipersepsi.
2. Persepsi Sinonim pada Diksi Lirik Lagu Nasyid Brothers
Analisis kedua berkenaan dengan sinonim diksi. Analisisnya hanya
mengungkapkan persepsi responden berkaitan dengan sinonim diksi pada
ketiga lagu tersebut. Berikut adalah penjabarannya.
Tabel 2 Hasil klasifikasi data berkaitan dengan sinonim/ diksi pengganti lirik lagu “Teman
Sejati”
Diksi Persepsi Informan
1 2 3 4 5 8 9 10 a. Teman yang
sejati - Cinta sejati Sahabat
sejati Kekasih Sahabat
dekat - Kekasih -
b. Perjuangan suci
- Kehidupan ini
- - - - Perjuangan dalam kebaikan
-
c. Teman yang dicari
Seseorang yang dicari
Cinta yang dicari
- - - - Kekasih -
d. Kutemui Kujumpai - Aku temukan
Kujumpai Kutemukan - Kuperoleh, kudapati
Kujumpai
e. Dengannya Bersama-nya
Bersama-nya
Bersamanya - Bersamanya Kuarungi bersama-nya
Bersamanya Bersama-nya
f. Di sisi perjuangan ini
- Di kehidupan ini
- - - - Di kehidupan ini
Di jalan Allah
g. Senang diharungi
- - Mengarungi kebahagiaan
- Senang dijalani
Susah senang kita arungi
Senang menjalani
Senang dijalani
h. Berkekalan Abadi Abadi Kekal abadi - Berpendirian tetap
Selalu kekal
Selama-lamanya
Abadi
i. Kasih sayang kita
- Cinta kita Cinta kasih kau dan aku
- - - Cinta kasih kita
-
j. Teman - Cinta Sahabat, kawan
Sahabat Sahabat - Kekasih -
k. Sokongan Dukungan Dorongan Dukungan, dorongan
Bantuan Tiang/ kekuatan
Bantuan Bantuan, dorongan
Dukungan
l. Pengorbanan - - - - - - - - m. Pengertian - - - - Penjelasan - - - n. Telah
kuungkapkan segala-galanya
- - Sudah kukatakan semuanya
Segalanya tlah kuungkapkan
- - Sudah kuucapkan semua
-
o. Semaikan persahabatan ini
Sebarkan perdamaian
Semaikan cinta ini
- - - - Menjalin kasih
-
10
Diksi Pendapat Informan
1 2 3 4 5 8 9 10 p. Kumohon
restu - - Kuminta doa
restu - - Kumencari
restumu Kupinta doa
q. Kekal bersatu Abadi selamanya
Kekal abadi
Abadi bersama
- - - Hidup bersama-selamanya
Abadi selalu
r. Kesetiaan - - - - - - - - s. Kejujuran kita - - - - - - Keterbukaan
antara kita -
Keterangan: 1. Pada baris nomor informan, kolom warna putih ( ) berjenis kelamin perempuan, warna merah ( ) berjenis kelamin laki-laki
2. Warna yang sama pada tiap baris menunjukkan pendapat yang sama 3. Tanda (-) menyatakan bahwa informan tersebut tidak memberikan persepsi sinonimnya
Pendapat informan 6 dan 7 tidak disertakan dalam tabel. Hal tersebut
dikarenakan kedua informan tidak memberikan banyak pendapat tentang
sinonim/ diksi pengganti. Kedua informan berjenis kelamin laki-laki.
Informan 6 hanya memberikan sinonim/ diksi pengganti pada diksi kekal
bersatu dengan abadi. Informan 7 memberikan sinonim/ diksi pengganti pada
diksi teman yang sejati, teman yang dicari , teman, dan semaikan
persahabatan ini. Sinonim/ diksi pengganti yang diberikan untuk masing-
masing diksi tersebut adalah sahabat, teman yang dinanti, sahabat, dan
tumbuhkan persahabatan ini.
Hasil analisis data di atas menunjukkan bahwa informan 9 memberikan
persepsi paling banyak. Informan tersebut berjenis kelamin perempuan. Ada
satu informan yang hanya memberikan satu persepsi, yaitu informan 6.
Informan tersebut berjenis kelamin laki-laki. Itu berarti informan perempuan
lebih banyak persepsinya daripada informan laki-laki. Diksi yang paling
banyak persepsinya adalah diksi sokongan. Persepsi yang muncul adalah
dukungan, dorongan, bantuan/ sokongan, dan tiang/ kekuatan. Diksi kesetiaan
tidak memiliki persepsi sinonim/ diksi pengganti.
3. Persepsi Terhadap Sifat Diksi pada Lirik Lagu Nasyid Brothers
Pertanyaan nomor tiga pada kuesioner berkaitan dengan sifat diksi
(konkret/ abstrak). Berikut ini adalah hasil klasifikasi dan analisisnya.
11
Tabel 3 Hasil klasifikasi persepsi mahasiswa terhadap konkret/ abstrak
Diksi Keterangan
Konkret Abstrak a. Teman yang sejati 9 1 b. Perjuangan suci 0 10 c. Teman yang dicari 8 2 d. Kutemui 7 3 e. Dengannya 9 1 f. Di sisi perjuangan ini 3 7 g. Senang diharungi 1 9 h. Berkekalan 1 9 i. Kasih sayang kita - 10 j. Teman 10 - k. Sokongan 3 7 l. Pengorbanan 2 8 m. Pengertian 3 7 n. Telah kuungkapkan segala-galanya 6 4 o. Semaikan persahabatan ini 3 7 p. Kumohon restu 2 8 q. Kekal bersatu 2 8 r. Kesetiaan 4 6 s. Kejujuran kita 5 5
Keterangan: angka menunjukkan banyaknya informan yang memilih
Berdasarkan tabel di atas, diksi pada lirik lagu “Teman Sejati”
memiliki enam persepsi yang cenderung konkret, yakni teman yang sejati,
teman yang dicari, kutemui, dengannya, teman, dan telah kuungkapkan
segala-galanya. Ada dua belas diksi yang persepsinya cenderung abstrak.
Kedua belas diksi tersebut adalah perjuangan suci, di sisi perjuangan ini,
senang diharungi, berkekalan, kasih sayang kita, sokongan, pengorbanan,
pengertian, semaikan persahabatan ini, kumohon restu, kekal bersatu, dan
kesetiaan. Diksi kejujuran kita tidak dapat disimpulkan ke dalam konkret atau
abstrak karena persepsi yang muncul seimbang
4. Persepsi Asing Tidaknya Diksi pada Lirik Lagu Nasyid Brothers
Pertanyaan nomor 4 pada kuesioner berkaitan dengan asing tidaknya
diksi. Penjabarannya adalah sebagai berikut.
Tabel 4 Hasil klasifikasi kuesioner berkaitan dengan asing tidaknya diksi
Diksi Keterangan
Tidak Ya a. Teman yang sejati 10 - b. Perjuangan suci 9 1 c. Teman yang dicari 10 -
12
d. Kutemui 10 - e. Dengannya 10 - f. Di sisi perjuangan ini 9 1 g. Senang diharungi 6 4 h. Berkekalan 3 7 i. Kasih sayang kita 10 - j. Teman 10 - k. Sokongan 7 3 l. Pengorbanan 10 - m. Pengertian 10 - n. Telah kuungkapkan segala-galanya 10 - o. Semaikan persahabatan ini 2 8 p. Kumohon restu 10 - q. Kekal bersatu 10 - r. Kesetiaan 10 - s. Kejujuran kita 10 -
Keterangan: Tidak berarti diksi tersebut tidak asing Ya berarti diksi tersebut asing angka menunjukkan banyaknya informan yang memilih
Lagu “Teman Sejati” memiliki enam diksi yang persepsinya asing.
Keenam diksi tersebut adalah perjuangan suci, di sisi perjuangan ini, senang
diharungi, berkekalan, sokongan, dan semaikan persahabatan ini. Namun,
seluruh diksi tersebut bukan istilah asing ataupun unsur serapan. Persepsi
asing dapat diartikan jarang mendengar diksi tersebut.
5. Persepsi Fungsi Lagu Nasyid Brothers Sebagai Media Dakwah
Informan 1 berpendapat bahwa tema dakwah yang sesuai dengan lagu
“Teman Sejati” adalah jihad fisabilillah. Lirik yang mengacu pada pendapat
tersebut adalah dengannya di sisi perjuangan ini/ senang diharungi bertambah
murni kasih ilahi. Informan 2 menyebutkan bahwa tema yang sesuai adalah
cinta sesama. Itu ditunjukkan pada lirik teman bersamalah kita semaikan
persahabatan ini. Tema tentang persahabatan disebutkan oleh informan 3
sesuai dengan lagu tersebut. Lirik yang menunjukkan persepsi tersebut sama
dengan informan 2. Tema dakwah yang disebutkan oleh informan 4 adalah
perjalanan hidup. Pendapat tersebut terkandung pada semua lirik. Tema
dakwah yang disebutkan oleh informan 5 adalah kesetiaan dan kejujuran
dalam persahabatan. Itu ditunjukkan pada lirik kepadamu teman kumohon
sokongan pengorbanan dan pengertian/ telah kuungkapkan segala-galanya.
13
Informan 6 dan 7 berpendapat bahwa lagu tersebut bisa digunakan
untuk berdakwah tentang persahabatan atas restu dan ridho Allah. Pendapat
tersebut ditunjukkan pada lirik teman bersamalah kita semaikan persahabatan
ini/ dengan keimanan/ teruskanlah perjuangan, pengorbanan dan kesetiaan
dan selama ini kumencari-cari teman yang sejati/ buat menemani perjuangan
suci/ bersyukur kini pada-Mu Ilahi/ teman yang dicari selama ini telah
kutemui. Informan 8 berpendapat bahwa lagu tersebut bisa digunakan untuk
berdakwah tentang perjalanan hidup. Pendapat tersebut mengacu pada lirik
dengannya di sisi perjuangan ini/ senang diharungi bertambah murni kasih
ilahi. Informan 9 dan 10 masing-masing berpendapat bahwa tema dakwah
yang sesuai berkaitan dengan pencarian pasangan yang sesuai syariat Islam
dan ukhuwah islamiyah. Pendapat yang disebutkan oleh informan 9 mengacu
pada lirik selama ini kumencari-cari teman yang sejati/ buat menemani
perjuangan suci dan informan 10 ditunjukkan pada lirik teman bersamalah
kita semaikan persahabatan ini.
Hasil penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan
beberapa hasil penelitian terdahulu. Persamaannya dengan hasil penelitian
Listyorini (2006) adalah sama-sama menyimpulkan persepsi mahasiswa dalam
bidang linguistik. Perbedaannya adalah penelitian Listyorini menghasilkan
persepsi tentang bahasa Indonesia dan bahasa Jawa secara umum, sedangkan
penelitian ini fokus pada diksi lirik lagu.
Persamaannya dengan hasil penelitian Sari (2006) adalah sama-sama
membuat simpulan tentang diksi. Adapun perbedaannya, hasil penelitian Sari
berupa penemuan penggunaan diksi dalam sajak siswa, sedangkan penelitian
ini berupa penjabaran persepsi mahasiswa terhadap diksi dan fungsi lirik lagu.
Persamaannya dengan hasil penelitian Ermawati (2007) adalah sama-sama
membuat simpulan tentang diksi. Perbedaannya, hasil penelitian Ermawati
berupa penemuan penggunaan diksi dalam karangan siswa, sedangkan hasil
penelitian ini berupa penjabaran persepsi terhadap diksi dan fungsi lirik lagu.
Persamaannya dengan hasil penelitian Muslim (2007) adalah sama-
sama membuat simpulan tentang diksi. Perbedaannya, hasil penelitian Muslim
14
berupa kecenderungan penggunaan diksi pada rubrik konsultasi, sedangkan
penelitian ini berupa penjabaran tentang persepsi mahasiswa terhadap diksi
dan fungsi lirik lagu. Persamaannya dengan hasil penelitian Aribawa (2010)
adalah sama-sama membuat simpulan tentang diksi lirik lagu. Perbedaannya,
hasil penelitian Aribawa berupa kecenderungan penggunaan diksi, sedangkan
penelitian ini berupa penjabaran tentang persepsi mahasiswa terhadap diksi
dan fungsi lirik lagu.
Persamaannya dengan hasil penelitian Sulistyowati (2011) adalah
sama-sama membuat simpulan tentang diksi. Adapun perbedaannya, hasil
penelitian Sulistyowati berupa kecenderungan penggunaan diksi, sedangkan
penelitian ini berupa penjabaran persepsi mahasiswa terhadap diksi dan fungsi
lirik lagu. Persamaannya dengan hasil penelitian Ekawati (2012) adalah sama-
sama menyimpulkan tentang diksi. Adapun perbedaannya, hasil penelitian
Ekawati berupa kecenderungan penggunaan diksi, sedangkan penelitian ini
berupa penjabaran persepsi mahasiswa terhadap diksi dan fungsi lirik lagu
diksi dan fungsi lirik lagu.
Persamaannya dengan hasil penelitian Nur’aeni (2012) adalah sama-
sama menyimpulkan persepsi hasil penelitian yang berkaitan dengan bidang
linguistik. Perbedaannya adalah hasil penelitian Nur’aeni berkaitan dengan
persepsi anak-anak dwibahasawan terhadap pembicaraan dalam bahasa kedua,
sedangkan penelitian tentang persepsi terhadap diksi pada lirik lagu nasyid
Brothers. Persamaannya dengan hasil penelitian Manindra (2013) adalah
sama-sama membuat simpulan tentang diksi. Adapun perbedaannya, hasil
penelitian Manindra berupa kecenderungan penggunaan diksi, sedangkan
penelitian ini berupa penjabaran tentang persepsi mahasiswa terhadap diksi
dan fungsi lirik lagu. Terakhir, persamaaan hasil penelitian ini dengan hasil
penelitian Prasojo (2013) adalah sama-sama membuat simpulan yang
berkenaan dengan diksi. Adapun perbedaannya, hasil penelitian Prasojo
berupa kecenderungan penggunaan diksi, sedangkan hasil penelitian ini
berupa penjabaran persepsi mahasiswa terhadap diksi dan fungsi lirik lagu.
15
D. Penutup
Berdasarkan analisis persepsi mahasiswa terhadap diksi lirik lagu Nasyid
Brothers yang berjudul “Teman Sejati”, dapat disimpulkan bahwa diksi yang
paling banyak menimbulkan persepsi makna adalah teman yang sejati. Persepsi
yang muncul adalah istri/ suami/ pasangan hidup, sahabat/ teman baik/ teman,
dan kekasih. Diksi yang paling banyak menimbulkan persepsi sinonim adalah
sokongan. Persepsi yang muncul adalah dukungan, dorongan, bantuan/ sokongan,
dan tiang/ kekuatan. Informan yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak
memberikan persepsi tentang makna dan sinonim diksi daripada informan yang
berjenis kelamin laki-laki.
Lagu tersebut memiliki persepsi sifat diksi yang tidak dapat disimpulkan
ke dalam konkret atau abstrak karena persepsi antara keduanya seimbang. Diksi
tersebut adalah kejujuran kita. Lagu tersebut juga memiliki diksi yang persepsinya
asing, yaitu perjuangan suci, di sisi perjuangan ini, senang diharungi, berkekalan,
sokongan, dan semaikan persahabatan ini.
Seluruh informan menyatakan bahwa lagu “Teman Sejati” dapat
digunakan untuk berdakwah. Persepsi tema dakwah yang muncul dengan media
lagu “Teman Sejati” adalah jihad fisabilillah, kasih sayang antar-sesama,
persahabatan, perjalanan hidup, arti kesetiaan dan kejujuran dalam
persahabatan, teman sejati atas restu Allah, pencarian pasangan sesuai syariat
islam, dan ukhuwah islamiyah.
16
Daftar Pustaka
Aribawa, Praja. 2010. “Diksi dan gaya Bahasa pada Lirik Lagu Pop D’Masiv”. Skripsi. Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Muchlas, Makmuri. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Mulyana, Deddy. 2005. Human Communication: Prinsip-Prinsip Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Putrayasa, Ida Bagus. 2009. Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika). Bandung: Refika Aditama.
Tim. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Top Related