Resensi diksi dan gaya bahasa

12
Assalamu`alaikum Wr Wb Nama Kelompok : Ade Puspita Sari Emelia Elvera M. Fadli Tri Saputra Nur Izzati Haq Rizka Ayu Pratiwi Sandri Palupi

Transcript of Resensi diksi dan gaya bahasa

Page 1: Resensi diksi dan gaya bahasa

Assalamu`alaikum Wr Wb

Nama Kelompok : Ade Puspita SariEmelia Elvera

M. Fadli Tri SaputraNur Izzati Haq

Rizka Ayu PratiwiSandri Palupi

Page 2: Resensi diksi dan gaya bahasa

Resensi Diksi dan Gaya Bahasa

Penulis Prof. Dr. Gorys Keraf

Page 3: Resensi diksi dan gaya bahasa

Judul Resensi : Kata dan Pilihan KataJudul Buku : Diksi dan Gaya Bahasa

Penulis : Dr. Gorys KerafPenerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Kategori Buku : Nonfiksi

Tempat Terbit : JakartaTahun Terbit : 1999

Harga Buku : Rp 24.000,00Tebal Buku : 155 Halaman

Identitas Buku

Page 4: Resensi diksi dan gaya bahasa

Buku Diksi dan Gaya Bahasa ini adalah lanjutan dari buku Komposisi, yang saat ini sudah mengalami ulang-cetak yang keenam. Diksi dan Gaya Bahasa mencoba memperkenalkan komposisi dilihat dari segi retorika. Sebagai landasan komposisi ilmiah, disamping hal-hal yang telah dikemukakan dalam buku Komposisi, seorang penulis harus memperhatikan pula masalah Diksi dan Gaya Bahasa, serta masalah Eksposisi, Argumentasi, Deskripsi, dan Narasi. Buku ini secara khusus mengetengahkan masalah Diksi dan Gaya Bahasa.

Latar Belakang Buku

Page 5: Resensi diksi dan gaya bahasa

Untuk dapat menulis sebuah karangan – baik fiksi maupun ilmiah – tentulah dibutuhkan persyaratan tertentu antara lain: seseorang harus mampu memilih kata-kata yang tepat, harus luas kosa katanya, harus mampu menggunakan kamus yang ada, dan lain-lain. Disamping itu, seorang penulis harus mampu mengungkapkan maksud dengan gaya bahasa yang cocok dan tepat.Buku ini mengandung penjelasan mengenai apa itu retorika, kata dan pilihan kata, kamus sebagai sumber diksi, perluasan kosa kata, pendayagunaan kata dan ketepatan pilihan kata, pendayagunaan dan kesesuaian pilihan kata, serta tentang gaya bahasa.

Page 6: Resensi diksi dan gaya bahasa

LATAR BELAKANG PENULIS

Buku yang ditulis oleh seorang Doktor kelahiran 17 November 1936 dalam bidang linguistik lulusan Universitas Indonesia (1978) dengan disertasi Morfologi Lamalera ini, telah mengalami ulang-cetak yang keenam belas. Disamping menjadi koordinator Mata Kuliah bahasa Indonesia dan Retorika di Fakultas Ilmu-ilmu Sosial UI, beliau adalah pengajar tetap di Fakultas Sastra UI (sejak 1963).

Karya yang telah ditulis oleh Doktor kelahiran NTT, 17 November 1936 sangat mendapat hati di para pencinta bahasa pada umunya, dan mahasiswa, guru dan pelajar pada khususnya, diantaranya Tata Bahasa Indonesia (1970), Komposisi (cetakan pertama 1971, cetakan keenam 1980), Eksposisi dan Deskripsi (1983) dan Argumentasi dan Narasi (1982).

Page 7: Resensi diksi dan gaya bahasa

Garis Besar Isi Buku

            Buku ini terdiri dari tujuh bab, yang setiap Bab dipaparkan secara sistematis dan saling berkaitan satu sama lain. Bab I membahas Retorika, bagi perensensi ini adalah pengenalan

awal isi buku, karena  Diksi dan Gaya Bahasa memperkenalkan komposisi dari segi retorika.

Bab II, Keraf menjelaskan Kata dan Pilihan Kata. Dalam sebuah masyarakat yang sudah maju, kosa kata bahasa dan kamus adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Karena Ia tidak tahu bahwa ada kata lain yang lebih tepat, dan juga Ia tidak tahu bahwa ada perbedaan antara kata-kata yang bersinonim itu. Masalah kata merupakan hal yang paling fundamental dalam bahasa.

Page 8: Resensi diksi dan gaya bahasa

Bab III memaparkan sumber diksi yakni kamus. Disini, kamus dibedakan menurut luas lingkup isinya, yakni kamus umum, kamus khusus, kamus istilah, yang sebagai uraian dari kamus khusus, kamus eka bahasa, kamus dwi bahasa, dan kamus multi bahasa.

Bab IV yang bertajuk perluasan kosa kata yang masih melibatkan kamus sebagai referensi khusus untuk memperluas pengetahuan kosa kata. Dalam Bab ini dijelaskan perluasan kosa kata dalam tingkat masa kanak-kanak, remaja dan dewasa. Apabila pada Bab sebelumnya tidak teradapat kesimpulan (penutup), pada bab ini penutup ditampilkan oleh penulis, tetapi tidak ada pendahuluan.

Page 9: Resensi diksi dan gaya bahasa

Bab V yang mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara. Di Bab ini juga dijelaskan terjadinya perubahan makna dan macam-macam perubahanmakna.

Bab VI yang menyajikan syarat-syarat kesesuain diksi, membandingkan antara kata populer dan kata ilmiah. Perbedaan yang sangat jelas antara ketepatan dan kesesuaian adalah bahwa dalam kesesuaian dipersoalkan: apakah kita dapat mengungkapkan pikiran kita dengan cara yang sama dalam semua kesempatan dan lingkungan yang kita masuki. Konsep penulisan bab ini dimulai dengan pendahuluan, tetapi tidak ditutup dengan penutup. Penjelasan sub Bab sangat terperinci dan jelas.

Page 10: Resensi diksi dan gaya bahasa

Bab VII yang memberi paparan gaya bahasa dan jenis-jenis gaya bahasa yang dapat dilihat dari berbagai dasar. Dengan membedakan dasar mengenai gaya bahasa, bukan berarti tiap bidang itu terlepas satu dari yang lain. Perbedaannya hanya terletak dalam sudut tinjauannya. Gaya eufemismus misalnya bila dilihat dari segi pilihan kata dapat dimasukkan dalam gaya resmi, gaya percakapan, atau gaya tak resmi, sedangkan jika dilihat dari struktur kalimat bisa juga termasuk gaya klimaks, antilklimaks, dan sebagainya, tetapi apabila dilihat dari segi nada dapat digolongkan dalam gaya mulia, menengah, atau sederhana. Bab ini dipaparkan dengan menggunakan tabel untuk pengelompokan, sehingga lebih mempermudah pembaca.

Seseorang yang dapat menguasi sejumlah kata dapat mengadakan komunikasi dengan orang lain, walaupun dengan cara yang terputus karena tidak menguasai kaidah-kaidah ketata bahasaan.

Page 11: Resensi diksi dan gaya bahasa

Namun, tak ada gading yang tak retak. Meski sitematika penulisannya yang bagus, sayangnya buku ini belum bisa digunakan oleh semua kalangan. Pelajar SMA misalnya. Sebab kata-kata yang tergores di dalam buku ini bisa dibilang sukar dimengerti sekilas. Jadi perlu kecermatan lebih untuk dapat memahaminya.

Sesuai dengan visi dan misi pengarang yang menyatakan bahwa “Mengenal dan mengetahui isi buku ini memungkinkan seseorang lebih mampu mengahayati tulisan-tulisan yang dibacanya”. Persyaratan itulah, yang menjadi titik berat pembahasan buku Diksi dan Gaya Bahasa. Sayangnya, buku ini tidak mempunyai format yang jelas pada setiap Bab, terkadang Bab mempunyai pendahuluan, tetapi tidak mempunyai penutup atau sebaliknya, bahkan ada yang sama sekali tidak memakainya. Sebelum membaca buku ini, sebaiknya pembaca mencermati secara seksama kata pengantar sebab penulis menjelaskan sejarah singat terbitnya Diksi dan Gaya Bahasa.

Kelebihan dan Kekurangan

Page 12: Resensi diksi dan gaya bahasa

Wa`alaikumsalam Wr WbTerima Kasih