7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
1/21
LAPOPRAN PRAKTIKUM
KIMIA FISIK I
PERCOBAAN II
KESETIMBANGAN KIMIA
OLEH :
NAMA : ITO PURNOMO
STAMBUK : A1C4 11 004
KELOMPOK : I
ASISTEN :
HARI / TANGGAL : 26 NOVEMBER 2012
LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
2/21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk menentukan
tetapan kesetimbangan reaksi antara yod dengan kalium yodida.
B. Prinsip Percobaan
Adapun prinsip percobaan ini didasarkan pada koefisien
distribusi atau koefisien partisi suatu larutan.
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
3/21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang
berlawanan terjadi dengan laju yang sama. Akibatnya, tak lagi perubahan
bersih dalam sistem pads kesetimbangan. Misanya jika suatu cairan menguap
dalam wadah tertutup, pads satu waktu tertentu akan terjadi perubahan dari
uaop kekeadaan cair dalam laju yang sama dengan penguapannya. Dengan
kata lain, uap mengembun dengan laju yang sama dengan air menguap.
Sekalipun molekul bolak-balik antara keadaan cair dan uap, pads
kesetimbangan, tekanan yang disebabkan oleh uap disetiap waktu. Jadi, ciri
suatu sistem pads kesetimbangan ialah nilai tertentu yang tidak berubah
dengan berubahnya waktu (Petrucci : 1985).
Suatu reaksi kimia dikatakan seimbang apabila reaksi pembentuk dan
reaksi pengurai pads reaksi tersebut berlangsung dengan kecepatan yang sama
sehingga tidak ada lagi perubahan "bersih" pads sistem tersebut. Sebagian
reaksi kimia bersifat reversibel artinya hanya reaktan-reaktan yangbereaksi
membentuk produk, tetapi produk pun saling bereaksi untuk membentuk
reaktan kembali.
Hal diatas dapat dinyatakan dengan menggunakan pessamaan berikut :
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
4/21
aA + bB cC + dD
A dan B = reaktan
C dan D = produk
A, b, c, dan d = koefisien reaksi.
Jika laju reaksi pembentukan yaitu reaksi dari kiri kekanan sama dengan laju
reaksi penguraian yaitu dari kanan ke kiri, maka reaksi dikatakanbereaksi
dalam keadaan seimbang (Soekardjo : 1989).
Keseimbangan adalah suatu status ditandai dengan variebel
makroskopik tetap menilai seperti temperatur, tekanan, dan konsentrasi. Unsur
dilibatkan dalam suatu reaksi dapat dibalik. Didalam reaksi dapat dibalik
berproses pada Jika nilai-nilai ini menjadi sama, maka reaksi adalah dalam
kondisi kesetimbangan dan ragum versa. suatu temperatur tertentu dapat
digmbarkankonsep tentang hasil bagi dan kondisi tetapan keseimbangan reaksi
di temperatur yang sama (Fajaroh : 2000)
Yod sangat rendah kelarutannya dalam air, akan tetapi dalam larutan
kalium yodida dapat larut dengan mudah. Hal ini disebabkan karena yod dalam
kalium yodide membentuk ion kompleks triyodida seperti pads reaksi ini
III 32
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
5/21
Tetapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah:
II
IKC
2
3
Dengan menentukan konsentrasi kesetimbangan masing-masing spesies maka
dapat ditentukan nilai tetapan kesetimbangan (KC) ini. Oleh karena itu kelarutan
yod dalam air rendah sekali, maka untuk menentukan konsentrasinya sangat
sulit. Dalarn pecobaan ini konsentrasi tersebut tidak ditentukan secara langsung
melainkan melalui koefisien distribusi yod antara fase air karbon tetraklorida.
Air dan karbon tetraklorida saling tidak melarutkan dan membentuk suatu
system dua lapisan. Jika kedalam lapisan. Jika kedalam system ini dimasukkan
yod, maka zat ini akan tersubstitusi kedalam dua fase cair sedemikian sehingga
pads suhu tetap angka banding konsentrasinya konstan. Nilai angka banding ini
disebut koefisien distribusi atau koefisien partisi (Achmad : 1993).
Dari banyak sistem reaksi kesetimbangan. Perbandingan konsentrasi
hasil pereaksi sejenis dengan pereaksi sama, atau koefisiennya sama.
Pembagian hasil reaksi sejenis dengan konsentrasi dikiri adalah konstan.
Tetapan kesetimbangan K. untuk reaksi umum. aA + bB xX + yY adalah :
bayx
BAYXK (Brown, 1997).
Persamaan kesetimbangan reaksi (1) dapat dituliskan sebagai berikut
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
6/21
K = [NH4+] [OH
-]
[NH3] [H2O]
Teori kesetimbangan kimia menyatakan bahwa nilai kesetimbangan kimia, Kb
tergantung pada suhu (Indrayana, 1996).
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
7/21
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan TempatPraktikum kali ini berlangsung pada hari Jumat tanggal 26
November 2012, pukul 13.30 selesai dan berlangsung di Laboratorium
Pengembangan Unit Kimia Kimia, Jurusan Pend. Mipa FKIP, Universitas
Haluoleo, Kendari.
B. Alat dan BahanAlat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut:
Gelas ukur 25 mL, 100 mL I buah Pipet tetes 3 batang Pipet skala 5 mL, 10 mL, 25 mL 1 batang Buret 50 mL 1 buah Botol semprot 1 buah Corong pisah 1 buah Labu Erlenmeyer 4 buah Corong I buah
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
8/21
Klem dan statif 1 buah
Gelas kimia 100 ml I buah
Botol timbang 2 buah Filler (karet penghisap) 1 buah
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut:
o Larutan na-tiosulfat 0,02 Mo Larutan amilum 1%o Larutan KI 0,1 Mo Kristal KIo Larutan yod jenuh dalam CHC13
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
9/21
C. Prosedur Kerja
- Dimasukkan dalam dua buah corong pisah Adan B
- Ditambahkan 80 mL air - ditambahkan 80 mLLarutan KI 0,1 M
- Masing-masing corong ditutup dandigunjang beberapa menit
- Didiamkan selama 15-20 menit untukmencapai kesetimbangan
Masing-masing diambil 15 mL lapisan CCl4
- Dimasukkan dalam Erlenmeyer- Masing-masing ditambahkan 2 g padatan KI
dan 20 mL air
- Dititrasi dengan laruta standar Na-tiosulfat- Ditambahkan amilum sebagai indicator- Dititrasi- Dihentikan titrasi setelah ada perubahan
warna
15 mL larutan I2 dalam CHCl3
Corong pisah A +
Larutan I2jenuh dalam
CCl4
Corong pisah B +
larutan I2 januh dalam
CCl4
Hasil Pengamatan
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
10/21
- Ditambahkan 2 g padatan KI dan 20 mL air- Dititrasi dengan larutan standar Na2S2O3- Ditambahkan amilum sebagai indicator- Diamati
Perubahan warna yang
terjadi (bening)
50 mL lapisan air
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
11/21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan
Volume
Botol A Botol B
Lapisan
H2O
Lapisan
CCl4
Lapisan
H2O
Lapisan
CCl4
Volume yang
dipipet50 mL 5 mL 50 mL 5 mL
Volume yang
dititrasi70 mL 25 mL 70 mL 25 mL
Volume Na2S2O3 29 mL 18 mL 26,9 mL 14,5 mL
B. Reaksi Lengkap
Reaksi-reaksi yang terjadi dalam percobaan ini antara lain :
KIKII 32 222 O4HIO2H2I 6423222 OSNa2NaIOS2NaI
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
12/21
C. Analisis Data Botol A
dipipetyangOHvolume
O)(HOSNavolume
dipipetyangCClvolume
)(CClOSNavolume
K
2
2322
4
4322
D
mL50
mL29
mL5
mL18
KD
mL580,
mL6,3KD
2068,6KD
Botol BDik : mol I =
5101
Volume )(CClOSNa 4322 = 14,5 mL
Volume CCl4 yang dititrasi = 25 mL
Dit : Kc = ?
Peny : 25
4
4322
42 Imol10dititrasiyangCClvolume
)(CClOSNavolumeCCl][I
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
13/21
= Imol 25101
mL25
mL5,14
= 0,58 510 M
OHbebas][I 22 = Imolx 25
D
42 10K
CCl][I
= 25
5
102068,6
1058,0molIx
M
= 9,3 x 10-12 M
]II[ 32 = 25
2
2322 Imol10.1dititrasiyangOHvolume
O)(HOSNavolume
= 510mL05
mL9,26
mol I2
= 5,3899907 x 10-7
M
[I3-] = OH][I]II[ 2232 bebas
= )103,9()103899907,5( 127
= 7103898977,5 x M
setimbang]I[ = ]I[1,0 3
= 710389977,51,0
= 9,9999461 x 10-2
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
14/21
Kc =]I[]I[
]I[
2
3
=)109999461,9()103,9(
103898977,51212
7
x
= 4,34 x 106
D. PembahasanKesetimbangan kimia adalah suatu proses yang terjadi dalam
larutan yang meliputi perubahan fisika seperti dalam peleburan, penguapan
dan perubahan kimia yang termaksud elektrokimia. Reaksi kimia yang
sering digunakan dalam pemeriksaan kimia, yaitu reaksi yang berlangsung
bolak-balik dan jalannya reaksi bergantung pada tekanan luar, seperti kadar
zat yang bereaksi, suhu, tekanan, dan sebagainya. Apabila suatu reaksi
dapat balik, dan reaksi maju dan reaksi balik berlangsung dengan laju yang
sama, maka terjadilah keadaan reaksi yang disebut kesetimbangan kimia.
Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang
berlawanan terjadi dengan laju yang sama. Akibatnya tak terjadi perubahan
bersih dalam sistem pada kesetimbangan. Ciri suatu sistem pada
kesetimbangan ialah adanya nilai tertentu yang tidak berubah dengan
berubahnya waktu
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
15/21
Sebagian besar reaksi kimia bersifat reversible artinya hanya
reaktan-reaktan yang bereaksi membentuk produk, tetapi produk pun saling
bereaksi untuk membentuk reaktan kembali. Hal ini dapat dinyatakan
dengan menggunakan persamaan berikut : aA + bB cC + dD, A dan B =
reaktan, C dan D = produk, a,b,c,dan d = koefisien reaksi. Jika laju reaksi
pembentukan yaitu reaksi dari kiri kekanan sama dengan laju reaksi
kebalikan penguraian yaitu reaksi dari kanan ke kiri, maka reaksi dikatakan
berada dalam keadaan setimbang. Seperti halnya dalam kesetimbangan fisik
yang telah dibicarakan terlebih dahulu, bila suatu reaksi mencapai keadaan
setimbang bukan berarti reaksi pembentukan dan reaksi kebalikan berhenti
sama sekali, tetapi hal ini menunjukkan bahwa laju kedua reaksi yang
berlawanan tersebut telah sama.
Pada percobaan ini akan ditentukan besarnya tetapan kesetimbangan
reaksi antara iod dengan kalium iodida. Berdasarkan hasil pengamatan,
pada corong pisah A yang berisi larutan Iod jenuh dalam CCl4 yang
ditambahkan air, ternyata kelarutannya kurang, atau dengan kata lain iod
tidak larut dalam air. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan sifat,
dimana air yang bersifat polar akan larut dalam pelarut polar dan tidak dapat
larut dalam pelarut nonpolar. Sehingga antara air dan larutan Iod yang
bersifat nonpolar tidak saling melarutkan. Selain itu, penyebab lainnya yaitu
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
16/21
dilihat dari segi jumlah elektronnya, dimana dalam pemakaian electron iod
tidak stabil, yang terdiri atas dua unsure, yaitu hydrogen dan Oksigen,
dimana oksigen cenderung untuk elektronegatif, sehingga dalam
menentukan konsentrasinya susah, sehingga untuk mempermudah
diperlukan koefisien distribusi atau partisi. Di dalam system periodic, iod
merupakan unsur yang membentuk ikatan kovalen polar. Dengan dasar
inilah air dan CCl4 saling tidak melarutkan dan membentuk dua lapisan
system. Selain sifatnya yang polar dan nonpolar, air dan iod dapat pula
disebabkan oleh factor berat jenis keduanya berbeda, dimana berat jenis
fase nonpolar lebihj besarbila dibandingkan dengan berat jenis fase polar.
Sehingga iod yang berat jenisnya lebih besar dibandingkan dengan air, akan
terletak pada lapisan bawah.
Pada botol B yang berisi larutan I2
jenuh dalam CCl4
yang
ditambahkan dengan larutan KI. Hal ini disebabkan karena iod dalam
larutan kalium Iodida membentuk ion kompleks triodida (I3-), sehingga
pada percobaan ini, untuk dapat membentuk Iod dalam air perle
penambahan garam KI. Faktor penyebab yang lainnya, yaitu karena KI dan
Iod memiliki pasangan electron dalam keadaan bebas dan iod memiliki sifat
yang sama, yaitu bersifat nonpolar. Sehinga larutan nonpolar ini akan larut
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
17/21
dalam senyawa non polar. Oleh karena Iod larut dalam larutan Kalium
Iodida.
Pada corong A walaupun tidak tidak digunjang, akan tercapai
kesetimbangan, namun akan memakan waktu yang cukup lama. Sehingga
darimtujuan dari penggunjangan ini adalah agar Iod terdistribusi secara
sempurna ke dalam fase, yaitu fase air dan fase CCl4. Sehingga pada suhu
konstan atau tetap akan banding konsetrasi adalah konstan, sedangkan
tujuan dari pendinginan atau pendiaman selama bebrapa menit, yaitu untuk
menstabilkan molekul-molekul Iod yang sudah terganggu dalam
penggunjangannya. Dalam hal ini disebut pengaturan diri, sehingga pada
akhirnya akan diperoleh kesetimbangan antara fase air dan fase CCl4.
Suatu molekul dapat dikatakan seimbang apabila fase polar
bergabung dengan fese polar, dam fase nonpolar bergabung dengan fase
nonpolar itu sendiri, serta tidak ada lagi pergerakan molekul.
Setelah mengetahui perbedaan kelarutan yod dalam air dan
CHCl3, dilakukan penambahan kristal KI dengan tujuan untuk
membentuk proses pengeluaran I2 (yod) yang larut dalam CHC1 3.
larutan KI akan bereaksi dengan air dan membentuk basa kuat dengan
terisonasi secara sempurna. Mengingat bahwa yod mudah menguap,
maka larutannya harus dibakukan dengan bantuan zat beku utama
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
18/21
yaitu Na-tiosulfat (Na2S2O3) 0,02M melalui proses titr asi. Larutan
natrium tiosulfat berfungsi sebagai larutan standar.
6423222 OSNa2NaIOS2NaI
Larutan natrium tiosulfat digunakan sebagai larutan standar karena
memiliki kemumian tinggi dan tidak bersifat higroskopis dan
konsentrasinya telah diketahui dengan tepat dan cepat berubah saat
berada saat bercampur dengan senyawa tertentu. Untuk mengetahui
adanya yod dalam larutan maka diadakan penambahan amilum 1%
sebelum titrasi dilangsungkan. Larutan amilum ini akan menjadi
indikator untuk mengetahui apakah titik akhir titrasi telah tercapai atau
belum. Titik akhir titrasi dapat diamati setelah terjadi perubahan warna
biru. Setelah tercapai titik akhir titrasi, maka titrasi dihentikan.
Dari hasil percobaan telah dilakukan diperoleh tetapan
kesetimbangan (Kc) yod adalah sebesar 4,34 x 106. Dari nilai ini
menunjukkan bahwa dalam reaksi kesetimbangan, jumlah molekul pereaksi,
I2 dan KI tidak sama dengan jumlah molekul hasil reaksi, I3-, sehingga
perubahan tekanan dan volume sistem akan mempengaruhi keadaan
kesetimbangan. Perubahan volume ini terlihat dalam penambahan amilum.
Selain berfungsi sebagai indikator, amilum juga belaku sebagai katalisator
yang mempercepat reaksi pembentukan I2. Amilum menyebabkan
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
19/21
kecepatan reaksi meningkat dengan cara menurunkan energi aktifasi
system. Namun, keberadaannya dalam sistem tidak akan mempengaruhi
atau menggeser kesetimbangan, melainkan hanya mempercepat terjadinya
keadaan kesetimbangan.
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
20/21
BAB V
PENUTUP
A. KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat ditarik
suatu kesimpulan, bahwa :
1. Kesetimbangan kimia, yaitu suatu status yang ditandai dengan variabelyang mikroskopik tetap, seperti tekanan, temperatur, laju dan
konsentrasi unsure dilibatkan dalam reaksi dapat balik.
2. Pada percobaan ini, diperoleh tetapan kesetimbangan (Kc) sebesar 16,1.B. Saran
Adapun saran yang dapat saya ajukan pada percobaan kali ini yaitu
hendaknya dalam melakukan praktikum teman-teman praktikan bekerja
sama secara aman dan teratur.
7/29/2019 PERC. II KESETIMBANGAN.docx
21/21
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia., 1993. Penuntun Dasar-Dasar Praktikum Kimia.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta.
Fajaroh, Fauziatul.,2000 .Konsep-Konsep .l6.1.[http://www.jurnalmediakomunikasikimia/fmipa/malang-ac.id]
diakses tanggal 7 Desember 2010.
Indrayana Dondi, 1996. Teknologi Minimasi Limbah Amoniak dengan ProsesKontak di Menara Stripper. Analisis Sistem. 3. 52.
Petrucci, Ralph.H., Suminar,. 1985. Kimia Dasar & Terapan Modern.Erlangga : Jakarta.
Soekardjo., 1989. Kimia Fisik. Bina Aksara : Jakarta.
Theodore, L. Brown. 1977. Chemistry The Central Science : Prantice Hall. Inc.